PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

52
PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA DENGAN TEMA GANGGUAN KESEHATAN MENTAL YANG BERUPA “SELF-HARM” TUGAS AKHIR Program Studi DIV Produksi Film dan Televisi Oleh: RADYA RAHMAT PRATAMA 16510160011 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS DINAMIKA 2020

Transcript of PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

Page 1: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN

FILM PENDEK BERGENRE DRAMA DENGAN TEMA GANGGUAN

KESEHATAN MENTAL YANG BERUPA “SELF-HARM”

TUGAS AKHIR

Program Studi

DIV Produksi Film dan Televisi

Oleh:

RADYA RAHMAT PRATAMA

16510160011

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DINAMIKA

2020

Page 2: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN

FILM PENDEK DENGAN TEMA GANGGUAN KESEHATAN MENTAL

BERGENRE DRAMA YANG BERUPA “SELF-HARM”

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Terapan Seni

Oleh:

Nama : RADYA RAHMAT PRATAMA

NIM : 16510160011

Program Studi : DIV Produksi Film dan Televisi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DINAMIKA

2020

Page 3: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

iii

Tugas Akhir

PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN

FILM PENDEK BERGENRE DRAMA DENGAN TEMA GANGGUAN

KESEHATAN MENTAL YANG BERUPA “SELF-HARM”

Dipersiapkan dan disusun oleh

Radya Rahmat Pratama

NIM: 16510160011

Telah diperiksa, dibahas dan disetujui oleh Dewan Pembahas

Pada: Rabu, 02 September 2020

Susunan Dewan Pembahas

Pembimbing:

I.Yunanto Tri Laksono, M.Pd.

NIDN. 0704068850

II.Novan Andrianto, M.I. Kom.

NIDN. 0717119003

Pembahas:

I. Karsam, MA., Ph.D.

NIDN. 0705076802

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana

Dr. Jusak

NIDN. 0708017101

Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika

UNIVERSITAS DINAMIKA

Digitally signed by Universitas Dinamika Date: 2020.09.02 14:23:41 +07'00'

Digitally signed by Universitas Dinamika Date: 2020.09.02 14:38:24 +07'00'

Digitally signed by Universitas Dinamika Date: 2020.09.02 17:44:28 +07'00'

Digitally signed by Universitas Dinamika Date: 2020.09.04 00:01:32 +07'00'

Page 4: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

iv

LEMBAR MOTTO

“Jangan khawatir semua orang punya waktunya sendiri-sendiri, tugas kita hanya

mempercepat hal tersebut ataupun sebaliknya”

Page 5: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orangtua yang sangat saya sayangi.

2. Keluarga tercinta.

3. Bangsa dan tanah airku.

4. Almamater tercinta, Universitas Dinamika.

5. Teman-teman angkatan 2016 yang selalu ada di dalam keadaan apapun.

6. Dosen Pembimbing 1, Yunanto Tri Laksono, M.Pd.

7. Dosen Pembimbing 2, Novan Andrianto, M.I.Kom.

8. Dosen Penguji, Karsam, MA., Ph.D.

9. Kaprodi DIV Produksi Film Dan Televisi, Ir. Hardman Budiardjo, M.Med.Kom.,

MOS.

10. Teman-teman organisasi kampus yang telah memberikan saya banyak pelajaran

dan kesempatan.

11. Seluruh dosen dan alumni DIV Produksi Film Dan Televisi, Universitas

Dinamika.

12. Seluruh teman-teman DIV Produksi Film Dan Televisi, Universitas Dinamika.

Page 6: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

vi

Page 7: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

vii

ABSTRAK

Didalam Tugas Akhir ini, penulis selaku sutradara dalam pembuatan film pendek

bergenre drama tentang gangguan kesehatan mental berupa “Self-Harm”. Ini semua

dikarenakan konsep dari penulis skenario yang menarik untuk di angkat. Tujuan

Tugas Akhir dalam penelitian ini menghasilkan karya berupa film pendek.

Berhubung kondisi dan keadaan yang tidak memungkinkan pada saat ini dikarenakan

pandemic COVID-19 pembuatan karya ini dialihkan ke sebuah penulisan karya

ilmiah atau jurnal yang hanya berisi perencanaan dalam syuting yang akan penulis

lakukan. Tentunya tetap sesuai dengan job-desc masing-masing. Dikerjakan secara

tim (Sutradara, penulis skenario, Director Of Photography) dan akan diproduksi

dengan total 18 scene. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan

data yang didasarkan pada wawancara, studi litelatur, dan studi eksisting.

Kata kunci: Film, Genre Drama, Sutradara, Gangguan Kesehatan Mental, Self-Harm

Page 8: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih

sayang-Nya sehingga Tugas Akhir dengan judul perancangan penyutradaraan dalam

pembuatan film pendek bergenre drama dengan tema gangguan kesehatan mental

berupa “Self-Harm” dapat diselesaikan tepat waktu.

Dalam laporan Tugas Akhir ini, data-data yang disusun dan didapat selama

proses penelitian dikerjakan dalam waktu yang relatif singkat, perlu disadari bahwa

penulis akan meningkatkan pemahaman dan terus belajar pada dunia kerja nanti.

Berkaitan dengan hal tersebut, selama proses penulisan laporan Tugas Akhir ini

telah didapat banyak bantuan, baik moral maupun materil, dari berbagai pihak. Maka

dalam kesempatan ini, disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT.

2. Kedua orangtua serta seluruh anggota keluarga yang telah memberikan

dukungan.

3. Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd. selaku Rektor Universitas Dinamika.

4. Dr. Jusak, selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas

Dinamika.

5. Karsam, MA., Ph.D. selaku Wakil Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika

Universitas Dinamika dan selaku Dosen Pembahas.

6. Ir. Hardman Budiardjo, M.Med.Kom., MOS. Selaku Kepala Program Studi DIV

Produksi Film Dan Televisi.

7. Yunanto Trilaksono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 1.

8. Novan Andrianto, M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing 2.

9. Bapak/Ibu Dosen DIV Produksi Film Dan Televisi.

10. Teman-teman angkatan 2016, 2017, 2018 dan 2019 di Program Studi DIV

Produksi Film Dan Televisi Universitas Dinamika.

Page 9: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

ix

11. Mutual twitter @macakdilan yang memberi dukungan, motivasi, support dan

semangat yang luar biasa.

12. Semua pihak yang selalu mendukung, memberi motivasi, dan mendoakan

sehingga dapat memudahkan dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya Tugas Akhir ini masih jauh

dari kata sempurna, tentu masih terdapat banyak kekurangan, baik secara materi

maupun teknik yang digunakan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan tulisan ini di kemudian hari.

Diharapkan pula kritik dan saran yang membangun terhadap hasil karya ini agar ke

depannya diperoleh suatu karya yang lebih maksimal atau lebih baik dari karya ini.

Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

semua khususnya mahasiswa DIV Produksi Film Dan Televisi.

Surabaya, 02 September 2020

Penulis

Page 10: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ......................................................................................... 2

1.4 Tujuan ........................................................................................................ 3

1.5 Manfaat ...................................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 4

2.1 Film ................................................................................................................. 4

2.2 Film Drama ..................................................................................................... 4

2.3 Gangguan Kesehatan Mental ........................................................................... 5

2.4 Self-Harm atau Self Injury ............................................................................... 6

2.5 Penyebab Self-Harm atau Self Injury ............................................................... 6

2.6 Ciri-ciri pelaku Self-Harm atau Self Injury ....................................................... 6

2.7 Tahap Pembuatan Film .................................................................................... 7

2.7.1 Tahap Pra-Produksi ................................................................................... 7

2.7.2 Tahap Produksi ......................................................................................... 7

Page 11: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xi

2.7.3 Tahap Post-Produksi ................................................................................. 7

2.8 Sutradara ......................................................................................................... 8

2.9 Storyboard ....................................................................................................... 8

2.10 Setting ........................................................................................................... 9

BAB III METODE PENCIPTAAN ...................................................................... 10

3.1 Metode Penelitian ..................................................................................... 10

3.2 Objek Penelitian ....................................................................................... 10

3.3 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 10

3.4 Sumber Data ............................................................................................. 11

3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 12

3.6 Hasil Pengumpulan Data ........................................................................... 12

3.6.1 Film ................................................................................................... 12

3.6.2 Jenis Film .......................................................................................... 12

3.6.3 Tahap Pembuatan Film ...................................................................... 13

3.6.4 Sutradara ........................................................................................... 14

3.6.5 Self-Harm .......................................................................................... 15

3.6.6 Kesehatan Mental .............................................................................. 15

3.6.7 Genre Drama ..................................................................................... 16

BAB IV PERANCANGAN KARYA .................................................................... 18

4.1 Pra Produksi .................................................................................................. 19

4.1.1 Ide Cerita ................................................................................................ 19

4.1.2 Konsep .................................................................................................... 19

4.1.3 Sinopsis .................................................................................................. 20

4.1.4 Storyboard .............................................................................................. 20

4.1.5 Casting .................................................................................................... 20

4.1.6 Reading ................................................................................................... 24

4.1.7 Setting ..................................................................................................... 24

4.1.8 Manajemen Produksi ............................................................................... 26

4.1.9 Perancangan Tata Busana ........................................................................ 27

4.1.10 Perancangan Tata Rias .......................................................................... 29

Page 12: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xii

4.1.11 Perancangan Pengambilan Audio .......................................................... 30

4.1.12 Perancangan Listrik ............................................................................... 30

4.2 Post Produksi ................................................................................................ 31

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 32

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 32

5.2 Saran ............................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 34

BIODATA PENULIS ............................................................................................ 36

LAMPIRAN .......................................................................................................... 37

Page 13: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Film Koma.......................................................................................... 15

Gambar 3. 2 Psikolog ............................................................................................. 15

Gambar 3. 3 Psikolog .............................................................................................. 16

Gambar 3. 4 Cuplikan Scene Video Clip ................................................................. 17

Gambar 4. 1 Casting Daring........................................................................................21

Gambar 4. 2 Talent ................................................................................................. 21

Gambar 4. 3 Talent......................................................................................................24

Gambar 4. 4 Talent......................................................................................................25

Gambar 4. 5 Figuran....................................................................................................26

Gambar 4. 6 Figuran....................................................................................................27

Gambar 4. 7 Figuran....................................................................................................27

Gambar 4. 8 Figuran....................................................................................................28

Gambar 4. 9 Area Kampus..........................................................................................29

Gambar 4. 10 Cafe.......................................................................................................29

Gambar 4. 11 Lingkungan Danau................................................................................29

Gambar 4. 12 Suasana Jalan........................................................................................30

Gambar 4. 13 Apartemen.............................................................................................30

Gambar 4. 14 Apartemen.............................................................................................30

Gambar 4. 15 Rumah...................................................................................................30

Gambar 4. 16 Rumah...................................................................................................31

Gambar 4. 17 Rumah...................................................................................................31

Gambar 4. 18 Jadwal Kerja.........................................................................................31

Gambar 4. 19 Contoh Tata Busana..............................................................................33

Gambar 4. 20 Contoh Tata Busana..............................................................................33

Gambar 4. 21 Contoh Tata Busana..............................................................................33

Page 14: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xiv

Gambar 4. 22 Contoh Tata Busana..............................................................................34

Gambar 4. 23 Contoh Tata Rias..................................................................................34

Gambar 4. 24 Dosen Tata Rias....................................................................................35

Gambar 4. 25 Rode Video Mic GO.............................................................................35

Gambar 4. 26 Tascam dr-05........................................................................................36

Gambar 4. 27 Boom Pole.............................................................................................36

Page 15: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jenis Film .............................................................................................. 13

Tabel 3. 2 Tahap Pembuatan Film .......................................................................... 14

Tabel 3. 3 Hasil Wawancara Self-Harm .................................................................. 15

Tabel 3. 4 Hasil Literatur ....................................................................................... 16

Tabel 3. 5 Hasil Wawancara Kesehatan Mental ...................................................... 16

Tabel 3. 6 Studi Eksisting ...................................................................................... 17

Tabel 4. 1 Casting........................................................................................................21

Tabel 4. 2 Pemeran Utama ...................................................................................... 22

Tabel 4. 3 Pemeran Figuran .................................................................................... 24

Tabel 4. 4 Analisa Setting ....................................................................................... 26

Tabel 4. 5 Perencanaan Keuangan ........................................................................... 27

Tabel 4. 6Tata Busana ............................................................................................. 28

Tabel 4. 7 Tata Rias ................................................................................................ 29

Tabel 4. 8 Make Up Artist ....................................................................................... 29

Tabel 4. 9 Audio Device .......................................................................................... 30

Page 16: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 4. 1 Perancangan Karya ................................................................................ 18

Page 17: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Seminar, Form Bimbingan .......................................................... 37

Lampiran 2 Wawancara Dosen Psikologi, Wawancara Pelaku Self-Harm................ 38

Lampiran 3 Poster Film, Merch ............................................................................... 39

Page 18: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera

yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau

kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

gangguan tetapi lebih kepada perasan sehat, sejahtera dan bahagia (well being), ada

keserasian antara pikiran, perasaan, perilaku, dapat merasakan kebahagiaan dalam

sebagian besar kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari.

Adapun hal yang diangkat ke dalam film pendek oleh penulis adalah dampak

dari kesehatan mental yang terganggu yang diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu.

Dan disini penulis berperan sebagai seorang sutradara yang mana nanti berfokus pada

bagaimana film tersebut dibawakan kepada penonton secara baik dan efektif. Untuk

hal ini penulis menekankan kepada alur cerita, setting tempat, tata suara dan akting

para pemain untuk memberikan kesan yang sebenar-benarnya dan senyata mungkin.

Di dalam pembuatan film, fungsi sutradara sangat penting. Sutradara berperan

sebagai otak di dalamnya. Banyak hal yang diatur dalam 3 fase pembuatan film.

Yaitu pre-production, production, dan post production. Pada pre-production sebuah

film, sutradara menentukan hal-hal penting yang dilakukan sebelum syuting atau

pengambilan gambar terjadi. Beberapa hal tersebut adalah, Reece (survey lapangan

yang akan dilakukan untuk syuting), Casting (pencarian peran karakter di dalam film)

Reading (pendalaman materi naskah) dan lain sebagainya. Pada tahap production,

hal-hal pada post-production yang telah selesai dilanjutkan dengan sutradara

memimpin jalannya syuting dari awal hingga selesai. Lalu berlanjut ke tahap post-

production. Tahap ini berupa dubbing, pembuatan audio effect, pembuatan sound

track film, visual effect jika diperlukan yang akan dilakukan di dalam proses editing

film. Setelah semua selesai, film siap untuk didistribusikan.

Beralih kepada topik film yang akan penulis bahas, pada era teknologi sekarang

ini banyak cara untuk mengetahui jika seseorang sedang mengalami

Page 19: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

2

2

gangguan kesehatan mental. Kita bisa melihatnya di internet, di koran, ataupun di

media-media lainnya yang mana informasi sangat tersebar luas. Tapi bagaimana

untuk orang-orang yang kurang mengikuti perkembangan teknologi atau bisa disebut

gaptek? Maka dari itu disini penulis menghadirkan media berupa sebuah film

terutama film pendek yang bertema kesehatan mental dengan harapan dapat

membantu orang-orang yang kurang mengikuti teknologi atau gaptek tersebut agar

lebih mudah dan minimal tahu bagaimana sebuah gangguan mental itu atau cara

untuk menghadapinya. Di dalam film penulis memberikan sebuah edukasi seperti

tanda-tanda bagaimana seseorang terkena gangguan mental dan ciri-cirinya. Penulis

memilih media film terutama film pendek untuk dijadikan media pembelajaran

karena media film/video memenuhi kebutuhan semua orang terutama remaja yang

memiliki karakter belajar dan memahami secara berbeda (audio, visual, atau audio-

visual) (Hadi, 2017). Selain itu juga, film sangat mudah diakses secara online melalui

aplikasi yang tersedia seperti youtube, vidsee dan aplikasi streaming platform

lainnya. Lalu bisa juga diakses secara offline melalui media screening di pameran,

yang mana hal ini menjadi kemungkinan besar akan penulis ambil sebagai jalur

publikasinya. Selain itu jalur offline juga mempermudah orang-orang yang kurang

mengikuti teknologi seperti sekarang ini, sehingga mereka tetap dapat mengetahui isi

dan pesan yang akan diangkat melalui film ini nantinya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat

disumpulkan bahwa rumusan masalah pada Tugas Akhir ini yaitu, Perencanaan

Penyutradaraan Dalam Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Dengan Tema

Gangguan Kesehatan Mental Berupa “Self-Harm”.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada fokus penciptaan, ruang lingkup penciptaan dalam film ini:

1. Film pendek bergenre drama.

Page 20: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

3

3

2. Film pendek bercerita tentang seorang wanita yang mengalami gangguan mental

yang disebabkan oleh hal-hal tertentu.

3. Penyutradaraan.

4. Segmentasi usia adalah 17 tahun keatas.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini yaitu:

1. Menghasilkan film drama dengan tema kesehatan mental.

2. Mengedukasi orang-orang bagaimana cara mengetahui gangguan kesehatan

mental.

1.5 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh melalui penciptaan karya ini adalah:

1. Meningkatkan kemampuan dalam memproduksi sebuah film pendek.

2. Memberikan referensi dan pemahaman lebih terutama mengetahui apa itu

gangguan kesehatan mental melalui film pendek.

3. Dapat memotivasi mahasiswa agar lebih peduli terhadap teman-temannya.

4. Sebagai bahan kajian yang berkaitan dengan film.

5. Sebagai rujukan penelitian yang berkaitan dengan pembuatan film khususnya

film pendek bertema kesehatan mental.

6. Dapat digunakan sebagai referensi film bergenre drama.

7. Menambah rasa awareness akan dampak dari kesehatan mental yang terganggu.

8. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana sebuah penyakit kesehatan mental

muncul dan apa-apa saja yang menjadi penyebab hal tersebut.

9. Memberikan pengetahuan atas apa yang dilakukan ketika mereka bertemu

dengan pelaku Self-Harm

Page 21: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

4

BAB II

LANDASAN TEORI

Berikut landasan teori yang penulis gunakan sebagai pendukung penciptaan

karya ilmiah.

2.1 Film

Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang

merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas

sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau

bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran

melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa

suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi

mekanik, eletronik, dan/atau lainnya.

Ada banyak jenis film yang ada dan dapat dinikmati sekarang ini. Tetapi untuk

mempersingkat penulisan, penulis hanya memberikan referensi yang sesuai dengan

apa yang penulis angkat nantinya.

Menurut durasinya, ada 2 jenis film. Film pendek dan juga film panjang. Sesuai

namanya film pendek adalah film yang durasinya pendek. Tidak ada standarisasi

khusus dari berapa panjang durasi dari sebuah film pendek. Batas maksimal film

pendek biasanya ditentukan dari festival film yang mematok durasi maksimal untuk

bisa dikategorikan sebagai film pendek (A, 2020).

2.2 Film Drama

Ada banyak sekali genre dalam sebuah film. Disini penulis mengangkat film

dengan genre drama. Film drama adalah sebuah genre film yang lebih menekankan

sisi human interest pemeran utama yang bertujuan mengajak penonton ikut

merasakan kejadian yang dialami pemeran utamanya, sehingga penonton merasa

seakan berada di dalam film yang ditonton tersebut. Tidak jarang penonton juga

Page 22: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

5

merasakan sedih, senang, kecewa, bahkan ikut marah. Ada banyak jenis tema dalam

film drama contohnya: drama keluarga, dilema moral, perselingkuhan, konflik

internal, percintaan dan lain sebagainya. Disini penulis mengambil tema dalam genre

dramanya yaitu tema drama keluarga dan percintaan dan dilema moral.

2.3 Gangguan Kesehatan Mental

Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera

yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau

kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

gangguan tetapi lebih kepada perasan sehat, sejahtera dan bahagia ( well being ), ada

keserasian antara pikiran, perasaan, perilaku, dapat merasakan kebahagiaan dalam

sebagian besar kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari.

Kesehatan mental adalah ungkapan yang biasanya digunakan sebagai pengganti untuk

kondisi kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, dan lain

sebagainya padahal sebenarnya kesehatan mental dan kondisi kesehatan mental

tidaklah sama.

Kesehatan mental adalah masalah pribadi dan individu. Ini menentukan

bagaimana individu mampu berhubungan dengan orang lain, menangani stres dan

membuat pilihan. Kesehatan mental adalah bagaimana kita berpikir, merasa dan

bertindak. Kondisi kesehatan mental adalah berbagai kondisi yang mempengaruhi

kesehatan mental. Oleh karenanya, itu adalah suatu kondisi yang mengganggu

suasana hati kita, perilaku, pemikiran atau cara individu berinteraksi dengan orang

lain. Ini dapat berkisar mulai dari yang ringan, sedang, sampai berat; hal ini

ditentukan pada tingkat dampaknya terhadap fungsi seseorang sehari-hari. Contohnya

bisa saja depresi, kecemasan, gangguan bipolar atau skizofrenia. Dengan dukungan

dan pengobatan yang tepat, seseorang dapat pulih dan mengontrol kondisi kesehatan

mental mereka untuk menjalani kehidupan yang sehat dan memuaskan

(SeribuTujuan, 2019).

Page 23: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

6

2.4 Self-Harm atau Self Injury

Self-Injury adalah suatu bentuk perilaku yang dilakukan individu untuk

mengatas rasa sakit secara emosional dengan cara melukai diri sendiri, dilakukan

dengan sengaja tapi tidak dengan tujuan bunuh diri, self-injury biasa dilakukan

sebagai bentuk dari pelampiasan emosi yang terlalu menyakitkan untuk diungkapkan

dengan kata-kata. Sedangkan self-injury menurut definisi, adalah suatu perilaku

dilakukan tanpa niat bunuh diri, meskipun mungkin berhubungan dengan perilaku

bunuh diri dalam beberapa hal tertentu yang bersifat penting (Maidah, 2013).

2.5 Penyebab Self-Harm atau Self Injury

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap munculnya sel-injury dapat

dikelompokan menjadi dua faktor, yaitu:

2.5.1 Faktor Keluarga

Faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu yaitu yang berasal dari

lingkungan keluarga, seperti tumbuh didalam keluarga yang kacau, kurang kasih,

pernah mengalami kekerasan, adanya komunikasi yang kurang baik dan tidak

dianggap keberadaannya atau diremehkan.

2.5.2 Faktor Individu

Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu,seperti pengaruh biokimia,

faktor psikologis dan faktor kepribadian (Maidah, 2013).

2.6 Ciri-ciri pelaku Self-Harm atau Self Injury

Ciri-ciri atau karakteristik dari self-harm yang biasa terjadi pada pelaku yaitu:

1. Sangat tidak menyukai dirinya sendiri

2. Bertendensi untuk menghindar

3. Memiliki pola piker yang kaku

4. Masa kecil penuh trauma

5. Sangat tidak menyukai dirinya sendiri

Dan lain sebagainya (Adrian, 2019).

Page 24: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

7

2.7 Tahap Pembuatan Film

Ada 3 tahap dalam pembuatan film terutama film pendek. Antara lain:

2.7.1 Tahap Pra-Produksi

Dalam pembuatan film secara klasik, tahap ini adalah tahapan awal dari

produksi sebuah film. Di tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan seperti:

1. Scheduling (penjadwalan syuting)

2. Reece (pemilihan lokasi syuting)

3. Casting (pemilihan karakter dalam film)

4. Reading (pendalaman naskah)

5. Rehearsal (pendalaman acting)

6. Budgeting (perencanaan keuangan)

7. Penyelenggaraan alat (apa saja yang diperlukan) Dan lain sebagainya.

Penulis selaku sutradara memimpin jalannya hal-hal di atas sesuai dengan

visualisasi sutradara dan juga penulis naskah.

2.7.2 Tahap Produksi

Pada tahap ini adalah tahap lanjutan dari pra-produksi yaitu proses syuting

film. Jika proses pra-produksi berjalan dengan baik dan matang, produksi juga bisa

dilakukan dengan baik. Tetapi ada kalanya juga di lapangan, ada hal-hal yang tidak

sesuai dengan apa yang direncanakan pada tahap sebelumnya. Jika ini terjadi penulis

selaku sutradara juga harus memutuskan pilihan dan juga hal-hal lain secara cepat

dan tepat agar syuting tetap berjalan secara maksimal. Dan sesuai dengan arahan

sutradara.

2.7.3 Tahap Post-Produksi

Ini adalah tahap akhir dari pembuatan film sebelum film di distribusi. Adegan

atau scene yang telah diambil pada saat produksi disatukan menjadi sebuah cerita

dengan proses editing. Di dalam proses editing ada banyak hal yang dilakukan

seperti, penambahan sound-effect, pengisian sound track, dan visual effect jika

diperlukan. Setelah editing selesai dilakukan, penulis selaku sutradara meninjau ulang

Page 25: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

8

adakah hal-hal yang kurang atau perbaiki lagi untuk terakhir kali. Setelah semua

benar-benar sesuai dengan kemauan sutradara, film sudah siap untuk didistribusikan.

2.8 Sutradara

Menurut Haekal Ridho Afandi dikutip dari karya Agik Saputra di artikel

ilmiahnya yang berjudul “Penyutradaraan Dalam Pembuatan Film Pendek Bergenre

Drama Tentang Konflik Interpersonal Dalam Keluarga” sutradara adalah Tuhan

dalam artian tanda kutip, karena kita membuat sebuah cerita atau membuat kehidupan

kecil di dalam sebuah frame sebuah film. Di dalam sebuah cerita sutradara berhak

untuk membuat aktor tetap hidup meskipun mengalami kecelakaan beruntun. Selain

itu juga Sutradara harus bisa berkomunikasi baik dengan seluruh tim, sutradara juga

harus bisa mecari solusi yang tepat ketika dalam produksi mengalami kendala tanpa

mengubah nilai cerita (Saputra, 2019).

Sedangkan menurut Fauzan Abdilah yang juga dikutip dari karya Tugas Akhir

Agik Saputra di jurnalnya yang berjudul “Penyutradaraan Dalam Pembuatan Film

Pendek Bergenre Drama Tentang Konflik Interpersonal Dalam Keluarga” yaitu

seorang sutradara harus mampu bercerita dan memiliki pengalaman atau pengetahuan

lebih sehingga dapat memberikan selusi yang tepat ketika saat produksi mengalami

kendala. Semua pengetahuan itu bisa didapat melalui, memperhatikan lingkungan

sekitar, menonton atau mengamati film, melihat behind the scene, mengikuti produksi

film. (Saputra, 2019)

Menurut pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa sutradara adalah otak

dari sebuah karya film yang dibuat. Seorang sutradara harus menyampaikan visi dan

misi nya dengan baik agar nantinya proses syuting berjalan baik dan hasil karya film

yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sang sutradara.

2.9 Storyboard

Storyboard adalah papan cerita, bentuknya menyerupai komik, dimana ada

gambar-gambar berurutan yang merangkai cerita, fungsinya untuk memvisualisasikan

naskah / cerita. Selain memvisualisasikan cerita, storyboard juga berguna untuk

memastikan sebuah film bisa diedit dan tidak kekurangan gambar (Ismail, 2020).

Page 26: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

9

Dalam kata lain, storyboard adalah visual bagaimana sebuah scene digambarkan di

dalam imajinasi seorang sutradara atau DOP (Director of Photography).

2.10 Setting

Dikutip dari Jurnal Pemanfaatan Hasil Analisis Novel Seruni Karya Almas

Sufeeya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA (Dani Hermawan, 2018) latar atau setting

atau landas tumpu menurut Stanton (2007: 35) adalah lingkungan yang melingkupi

sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa

yang sedang berlangsung. Latar merupakan elemen yang menunjukkan kepada

pembaca di mana dan kapan peristiwa dalam cerita terjadi. Nurgiyantoro (2009: 217)

menjelaskan bahwa latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini

untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu

yang seolah-olah benar-benar ada dan terjadi.

Page 27: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

10

BAB III

METODE PENCIPTAAN

Pada bab III ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam pengolahan

data di Penyutradaraan Dalam Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Dengan

Tema Gangguan Kesehatan Mental Berupa “Self-Harm”.

1.1 Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu metodologi kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moelong yang berjudul Metodologi Penelitian

Kualitatif, mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode ini dipakai dikarenakan lebih mudah

jika berhadapan dengan kenyataan ganda, dapat menyajikan secara langsung hakekat

hubungan antara peneliti dan responden, dan lebih peka dan menyesuaikan dengan

banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola yang dihadapi (Prof. Dr.

Lexy. J. Moeloeng, 2018).

1.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu skenario film pendek bergenre drama bertema gangguan

kesehatan mental berupa “self-harm” yang akan dikembangkan dalam ilmu

penyutradaraan dengan elemen pendukung yaitu: Film, Jenis Film, Fungsi Film,

Tahap pembuatan film, Casting, Genre Drama, Sutradara, Storyboard, Setting.

1.3 Lokasi Penelitian

Tempat yang lokasi penelitian adalah di Surabaya, Jawa-Timur. Dan juga

secara online ke pelaku self-harm di media social terutama twitter. Dan juga

wawancara kepada ahli tentang kondisi gangguan mental berupa self-harm.

Page 28: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

11

1.4 Sumber Data

Sebagai sumber data, penulis melakukan 3 metode yaitu wawancara, studi

literatur dan studi eksisting sebagai data yang dihimpun. Wawancara dengan tokoh

yang berkaitan atau ahli yang sesuai serta dapat memberikan pemaparan kredibel

tentang topik bahasan terkait, Studi literatur juga dilakukan untuk menemukan

keaslian data yang sudah diterbitkan baik dari buku-buku maupun dari jurnal dan

laporan penelitian sebelumnya, dan studi eksisting yaitu dengan mengamati beberapa

film yang nantinya akan digunakan sebagai referensi film penulis dari segi konsep,

alur cerita, sinematografi, akting dari pemain, pencahayaan, musik, editing dan lain

sebagainya. Dari data diatas, studi literatur diperoleh dari laporan, buku, jurnal online

dan website, sebagai berikut:

1. Metodologi Penelitian Kualitatif, buku karangan Prof. Dr. Lexy. J. Moeloeng,

2018.

2. Efektivitas Penggunaan Video Sebagai Media Pembelajaran Untuk Siswa SD,

jurnal karya Sofyan Hadi, 2017.

3. Pemanfaatan Hasil Analisis Novel Seruni Karya Almas Sufeeya Sebagai Bahan

Ajar Sastra di SMA, jurnal karya Dani Hermawan dan Shandy, 2018

4. Pengertian Film Pendek dan Panjang Durasinya, website StudioAntelope.com

yang ditulis oleh Dzikri Maulana, 2020.

5. Self-injury, Gangguan Psikologis Menyakiti Diri Sendiri, website alodokter.com

yang ditulis oleh Dr. Kevin Adrian, 2019.

6. Self Injury Pada Mahasiswa, jurnal karya Destiana Maidah, 2019

Selain studi literatur, pengumpulan data juga akan dilakukan dengan wawancara

yaitu kepada Zaki Nur Fahmawati, M.Psi., Psikolog. yang merupakan seorang dosen

psikologi untuk memperkuat materi tentang latar belakang pelaku self-harm. Dan

juga wawancara kepada pelaku self-harm di media social twitter. Wawancara juga

dilakukan kepada Haekal Ridho Affandi, SST., M.Sn. selaku praktisi dan juga

sutradara dari film koma.

Page 29: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

12

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam kegiatan Tugas Akhir ini agar dalam proses

analisis ini tidak terjadi penyimpangan materi serta tujuan yang dicapai. Dalam

penyutradaraan film drama tentang konflik interpersonal dalam keluarga, penulis

menggunakan penelitian secara kualitatif.

Penelitian kualitatif merujuk dan berciri pada penulis mengamati, mencatat,

bertanya, dan menggali sumber yang erat hubungannya dengan obyek yang akan

diteliti, kemudian disusun, lalu dirumuskan, seperti wawancara, dan menggali

sumber-sumber yang ada melalui studi literatur. (Sugiono, 2016).

1.6 Hasil Pengumpulan Data

Berikut adalah hasil dari pengumpulan data mengenai Film, Jenis Film, Tahap

pembuatan film, Sutradara, Self-Harm, Kesehatan Mental, Genre Drama.

3.6.1 Film

Pada tahap pengumpulan data tentang film metode pengumpulannya didapatkan

berdasarkan studi literatur yaitu sebagai berikut:

A. Hasil Studi Literatur

Dalam Buku Mari Membuat Film Panduan Menjadi Produser yang ditulis oleh

Heru Effendi (2005: 10) Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual

untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu

tempat tertentu.

Lalu menurut seorang Himawan Pratista di dalam bukunya yang berjudul

Memahami Film (2008: 10), bahwa film adalah salah satu sarana komunikasi massa,

selain jaringan radio, televisi dan telekomunikasi. Film membawa pesan-pesan

komunikasi untuk diperlihatkan pada penonton, sesuai yang ingin diberikan oleh

sutradara, entah dalam drama, horor, komedi dan action.

3.6.2 Jenis Film

Pada tahap pengumpulan data tentang jenis film metode pengumpulannya

didapatkan berdasarkan studi literatur yaitu sebagai berikut:

Page 30: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

13

A. Hasil Studi Literatur

No Jenis Film Keterangan

1 Film Dokumenter (Documentery Film) Dokumenter merupakan sebutan yang

diberikan untuk film pertama karya lumiere

bersaudara yang berkisah tentang kehidupan

pekerja di pabrik mereka. Kritikus film asal

Inggris John Grierson berpendapat

documenter merupakan cara kreatif

merepresntasikan realitas. Film documenter menyajikan realitas melalu berbagai cara dan

di buat untuk berbagai macam tujuan, film

documenter tak pernah lepas dari tujun

penyebaran informasi, pendidikan, dan

propaganda bagi orang atau kelompok

tertentu. Seiring dengan berjalan waktu

muncul berbagai aliran film documenter

misalnya dokudrama (docudrama).

2 Film Cerita Pendek (Short Films) Durasi Film cerita pendek biasanya di bawah

60 menit. Film cerita pendek di jadikan

laboratorium bagi seseorang untuk

memproduksi film cerita yang lebih panjang. Jenis film ini banyak di hasilkan oleh para

mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok

yang bergelut di bidang perfilman.

3 Film Cerita Panjang (Feature Length

Films)

Film yang berdurasi 60 sampai 90 menit atau

lebih.

Tabel 3. 1 Jenis Film

(Sumber: http://eprints.umm.ac.id/37016/4/jiptummpp-gdl-ryannovand-51223-3-

babii.pdf)

3.6.3 Tahap Pembuatan Film

Pada tahap pengumpulan data tentang tahap pembuatan film, metode

pengumpulannya didapatkan berdasarkan pencarian internet yaitu sebagai berikut:

A. Hasil Pencarian Internet

No Tahap Pembuatan Film Keterangan

1 Development Pengembangan ide, menentukan jenis cerita, genre dan format, penulisan skenario. Ide bisa

datang darimana saja misalnya; dari novel,

kisah nyata, dan lain-lain. Ada istilah triangle

system yaitu produser, sutradara dan penulis

naskah.

2 Pra Produksi Dalam tahap kedua; perencanaan biaya,

penjadwalan, analisis naskah yang dibagai

menjadi (analisis karakter, analisis wardrobe,

Page 31: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

14

analisis setting dan property), master

breakdown, hunting yang dibagi menjadi

(hunting lokasi dan penetapan

lokasi, hunting properti

dan wardrobe, casting, perekrutan kru dan

penyewaan peralatan), dan yang paling

terakhir adalah desain produksi.

3 Produksi Proses pengambilan gambar

4 Post Produksi Pada tahap ini hasil rekaman akan dilakukan editing, penataan suara,

penambahan efek, scoring music, dan colour

grading. Untuk di tahap ini, bukan cuma

seorang editor saja yang berperan untuk

menentukan potongan-potongan gambar.

Tetapi, sutradara dan produser juga perlu

menjaga keutuhan cerita.

Tabel 3. 2 Tahap Pembuatan Film

(Sumber: Studioantelope.com)

3.6.4 Sutradara

Pada tahap pengumpulan data tentang sutradara metode pengumpulannya

didapatkan berdasarkan studi literatur dan wawancara yaitu sebagai berikut:

A. Hasil Studi Literatur

Sutradara adalah orang yang mampu menyatukan visi dari banyak kepala untuk

mencapai rencana yang dituju. Dan dari bentuk capture di tiap-tiap adegan di atas

dapat dilihat dari segi akting pemain, setting, penataan suara sangat menunjang

dengan tampilan visual yang telah dirancang (Saputra, 2019).

B. Hasil Wawancara

No Nama dan Foto Hasil Wawancara

1

Haekal Ridho Affandi, Sutradara dari

Sutradara adalah Tuhan

karena kita membuat sebuah

cerita atau membuat

kehidupan kecil di dalam

sebuah frame atau film.

Page 32: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

15

film Koma

Gambar 3. 1 Film Koma

(Sumber: instagram.com/haekal_jonny)

3.6.5 Self-Harm

Pada tahap pengumpulan data tentang self-harm metode pengumpulannya

didapatkan berdasarkan studi literatur dan wawancara yaitu sebagai berikut:

A. Hasil Studi Literatur

Selfharm adalah pemikiran atau gambaran untuk melukai, menyakiti diri sendiri

tanpa adanya niatan untuk mengakhiri hidup yang dijalani (Muthia & Hidayati,

2015).

B. Hasil Wawancara

No Nama dan Foto Hasil Wawancara

1

Zaki Nur Fahmawati, M.Psi.,

Psikolog

Gambar 3. 2 Psikolog

(Sumber: Olahan Penulis)

Kecenderungan orang yang melukai dirinya sendiri ketika orang tersebut berada di dalam masalah, stress, kesedihan

mendalam. Dan tidak menemukan jalan keluar untuk

menyelesaikan masalahnya.

Tabel 3. 3 Hasil Wawancara Self-Harm

(Sumber: Olahan Penulis)

3.6.6 Kesehatan Mental

Pada tahap pengumpulan data tentang gangguan kesehatan mental metode

pengumpulannya didapatkan berdasarkan studi literatur dan wawancara yaitu sebagai

berikut:

A. Hasil Studi Literatur

No Literatur Hasil Literatur

1 Undang-undang No 3 Tahun Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang

Page 33: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

16

1966 memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan

emosional yang optimal dari seseorang dan

perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan

orang lain

Tabel 3. 4 Hasil Literatur

(Sumber: Olahan Penulis)

Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari

segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat

berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan

diri untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup

seseorang dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres (Putri, Wibhawa, &

Gutama, 2015).

B. Hasil Wawancara

No Nama dan Foto Hasil Wawancara

1

Zaki Nur Fahmawati, M.Psi.,

Psikolog

Gambar 3. 3 Psikolog

(Sumber: Olahan Penulis)

Kondisi dimana seseorang sejahtera baik secara

fisik, psikologis atau mental maupun sosial.

Tabel 3. 5 Hasil Wawancara Kesehatan Mental

(Sumber: Olahan Penulis)

3.6.7 Genre Drama

Pada tahap pengumpulan data tentang genre drama metode pengumpulannya

didapatkan berdasarkan studi literatur dan studi eksisting yaitu sebagai berikut:

A. Hasil Studi Literatur

Sebuah kisah hidup manusia baik fiksi maupun realita dalam masyarakat yang

divisualkan ke dalam bentuk film (Saputra, 2019).

B. Hasil Studi Eksisting

Page 34: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

17

No Referensi Gambar Keterangan

1. Video Clip

Bring Me

The Horizon

yang berjudul

Hospital for

Souls

Gambar 3. 4 Cuplikan Scene Video Clip

(Sumber: youtube.com)

Alasan penulis

sebagai sutradara

mengambil

referensi dari video clip ini adalah

sebagai referensi

untuk color grading

dan juga visual look

dari film yang akan

penulis buat nanti.

Dan juga ada

beberapa scene dari

video clip yang

menjadi inspirasi

penulis.

2. TV Series Money Heist

(La Casa De

Papel)

(Sumber: https://money-heist.fandom.com/)

Referensi yang diambil dari TV

Series Money Heist

adalah bagaimana

pembawaan tv

series tersebut yang

akan penulis adopsi

juga kedalam film

penulis sendiri.

Tabel 3. 6 Studi Eksisting

(Sumber: Olahan Penulis)

Page 35: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

18

BAB IV

PERANCANGAN KARYA

Pada bab IV akan menjelaskan tentang perancangan karya yang akan penulis buat.

Bagan 4. 1 Perancangan Karya

(Sumber: Agik Saputra, 2019)

TABEL

PERANCANGAN

KARYA PRODUKSI

PRA PRODUKSI

PASCA

PRODUKSI

STORYBOARD

CASTING

READING

SETTING

PUBLIKASI

BLOCKING

PROSES

SHOOTING

Page 36: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

19

4.1 Pra Produksi

Proses pertama yang dilakukan yaitu perancangan pra-produksi. Ini adalah

tahap persiapan sebelum syuting dilakukan. Berikut ini adalah penjelasannya:

4.1.1 Ide Cerita

Berawal dari media social twitter, banyaknya pengguna twitter yang membuat

tweet tentang apa yang mereka rasakan tentang kehidupan mereka. Tentang asmara,

kehidupan sosial, keuangan, pekerjaan dan juga lainnya. Lalu penulis selaku sutradara

menemukan salah satu tweet yang menceritakan bahwa dia telah melakukan self-

harm atau self-injury. Setelah itu penulis menelusuri lebih lanjut, melakukan tanya

jawab kepada pelaku dan ternyata topik ini membuat penulis tertarik untuk diangkat

di judul karya tugas akhir. Dengan alasan, menurut penulis masih banyaknya orang-

orang yang masih awam tentang apa itu self-harm dan apa kaitannya dengan

kehidupan. Dan juga masih banyaknya orang-orang yang minim pengetahuan tentang

pentingnya kesehatan mental bagi kehidupan sosial manusia. Maka dari itu munculah

ide cerita penulisan ini yaitu “Penyutradaraan dalam pembuatan film pendek bergenre

drama dengan tema gangguan kesehatan mental berupa Self-Harm”.

4.1.2 Konsep

Penulis sekaligus sutradara menyusun konsep film seperti film-film bergenre

drama lainnya yaitu menekankan tentang konflik cerita yang terjadi oleh pemeran

utama. untuk konflik yang dihadapi oleh pemeran utama, penulis selaku sutradara

memberikan konfik yang berupa percintaan, lingkungan yang tidak sehat dan juga

orang tua. Dikarenakan penulis mempunyai tujuan atau target pasar film ini kepada

usia remaja keatas. Menurut penulis jika konflik yang terjadi adalah tentang

percintaan dan juga orang tua, hal tersebut akan relate dengan kehidupan remaja saat

ini. Tentunya tetap berpegang pada tujuan utama penulis sebagai sutradara dalam

pembuatan film pendek ini yaitu memberikan sedikit pengetahuan seputar self-harm

dan kesehatan mental yang masih banyak terjadi di lingkungan sekitar.

Page 37: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

20

4.1.3 Sinopsis

Amanda adalah seorang wanita dari keluarga yang berantakan. Dari kecil

Amanda sudah mengalami hal tersebut. Seiring berjalannya waktu dan usia Amanda

tidak kuat menahan semua rasa sakit yang diterima oleh hatinya sendirian. Amanda

sadar dia membutuhkan pelarian, akhirnya dia memilih untuk self-harm. Hal ini juga

diperparah dengan pacar Amanda, Robby yang mengambil keuntungan dengan

kondisi Amanda tersebut. Hal itu membuat Amanda semakin putus asa dengan

hidupnya. Hingga pada akhirnya seorang pria lainnya yang bernama Rio

menyelamatkan hidup Amanda, memberikan jalan lain selain self-harm dan

memberikan semua support yang dibutuhkan oleh Amanda.

4.1.4 Storyboard

Storyboard berisi tentang perencanaan gambar atau angle atau visual mentah

dari scene yang akan diambil saat produksi dan digambar secara manual di kertas

kosong atau contoh potongan yang di ambil dari referensi film yang sesuai dengan

kebutuhan saat pra produksi. Penulis selaku sutradara berdiskusi dengan director of

photography atau dop untuk penentuan angle camera yang dimuat kedalam frame

nanti. Adapun cara yang digunakan penulis dalam membuat Storyboard sebagai

berikut:

1. Membuat kolom kotak utama untuk gambar.

2. Membuat kolom kotak yang lebih kecil dibawah kotak utama.

3. Kolom kotak utama berfungsi sebagai gambaran shot dari scene yang akan dibuat.

4. Untuk kolom kotak kecil yang kedua, digunakan untuk memberikan keterangan

scene yang akan dibuat, seperti; angle, shot continuity, edit list, waktu dan

keterangan lainnya yang diperlukan.

4.1.5 Casting

Casting merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari calon

pemeran yang sesuai dengan kebutuhan film. Casting pemeran dilakukan secara

daring pada 3 Juli 2020 melalui video call dan berikut hasil yang didapat.

Page 38: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

21

Gambar Keterangan

Gambar 4. 1 Casting Daring

(Sumber: Olahan Penulis)

Casting melalui daring video call pada 3 Juli

2020

Tabel 4. 1 Casting

(Sumber: Olahan Penulis)

1. Aktor Utama

Aktor utama adalah orang yang memerankan pelaku cerita utama dalam film,

berikut kriteria aktor utama yang di butuhkan penulis selaku sutradara. Aktor utama

dapat dilihat di tabel 4.2.

No Nama 3D Tokoh Keterangan

1.

Nahda Sabrin Reussie as

Amanda

Fisiologi:

Wajah Garang, Cantik,

Berat 60kg, Tinggi

168cm, Rambut

Bondol

Sosiologi:

Sedikit Cuek

Psikologi:

Gampang Menangis,

Sedikit Tomboy,

Penyedih

Gambar 4. 2 Talent

(Sumber:

Instagram.com/nahdsabrin)

Page 39: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

22

2

Robby Armano as Robby

Fisiologi:

Tampan, Tinggi 170

cm, Berat 73Kg, Kulit

Putih, Keturunan Arab,

Keren

Sosiologi:

Badboy, Suka Bermain

Wanita

Psikologi:

Cuek, Sedikit

Penghianat

Gambar 4.3 Talent

(Sumber:

Instagram.com/obbyar_)

3

Exsa Bayu as Roy

Fisiologi:

Manis, Kulit Sawo

Matang, Suka

Memakai Topi, Tinggi 172cm, Berat 68Kg

Sosiologi:

Peka terhadap keadaan,

penolong

Psikologi:

Baik, Suka memberi

bantuan

Gambar 4.4 Talent

(Sumber:

Instagram.com/exsabayu)

Tabel 4. 2 Pemeran Utama

(Sumber: Olahan Penulis)

2. Figuran (extras)

Figuran atau extras adalah pemeran pendukung atau semua karakter di luar para

pelaku cerita utama, figuran diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam cerita di

film, berikut kriteria figuran yang di butuhkan penulis. Figuran dapat dilihat di tabel

4.3 berikut.

Page 40: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

23

No Nama 3D Tokoh Keterangan

1.

Hafis Isroi as Adik Amanda

Fisiologi:

Imut, Kecil, Tinggi

148Cm, Berat 37kg,

Berkulit Putih

Sosiologi:

Pendiam

Psikologi:

Tertekan

Gambar 4.5 Figuran

(Sumber: Olahan Penulis)

2

Pak Sudjono dan Ibu Ulmiati

as Orang Tua Amanda

Fisiologi:

Berumur Matang,

Suami Istri

Sosiologi:

Pemarah,

Temperamental

Psikologi:

Tertekan

Gambar 4.6 Figuran

(Sumber: Olahan Penulis)

3.

Ashdaque Vadelia as

Selingkuhan Robby

Fisiologi:

Cantik, Rambut

Bondol, Menarik, Kulit Putih

Sosiologi:

Sinis, Bodo Amat

Psikologi:

Tidak Peduli Mudah

Urusan Orang Lain

Gambar 4.7 Figuran

(Sumber:

Instagram.com/ashdaquev)

4.

Fisiologi: Rambut Panjang,

Pendek, Tinggi

148Cm, Berat 37Kg,

Kulit Sawo Matang

Sosiologi:

Ceria, Mudah

Tersenyum

Psikologi:

Tidak Terbebani,

Lepas Bebas

Gambar 4.8 Figuran (Sumber: Olahan Penulis)

Page 41: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

24

Ajeng as Amanda Kecil

Tabel 4. 3 Pemeran Figuran

(Sumber: Olahan Penulis)

4.1.6 Reading

Setelah mendapatkan pemeran yang sesuai dengan kebutuhan akan dilakukan

Reading yaitu melatih calon pemeran dan memahami peran masing-masing karakter.

Atau dengan kata lain, penulis selaku sutradara melakukan pendalaman naskah pada

masing-masing pemeran yang sudah diperoleh.

4.1.7 Setting

Pada setting dalam pra produksi film, penulis menentukan lokasi-lokasi yang

akan ditentukan di dalam film. Hal ini bertujuan untuk memperdalam adegan dan

menambah kesan nyata dari sebuah film yang akan dibuat. Juga untuk memberikan

continuity atau cerita yang memiliki alur berkesinambungan. Dalam pembuatan film

pendek ini penulis sebagai sutradara memerlukan 6 set tempat sebagai lokasi suting

di film. Analisa setting dapat dilihat di table berikut ini.

1. Analisa Setting

No Tempat Spesifikasi Gambar Deskripsi

1 Area Kampus Area kampus,

dengan

halaman yang

luas dan juga

rindang.

Gambar 4.9 Area Kampus

Universitas Dinamika

(Sumber: Olahan Penulis)

Alasan memilih

area kampus,

karena sesuai

dengan

visualisasi penulis di

scene terkait.

2 Café Café casual

dengan

ambience

yang ramai,

lampu

berwarna kuning.

Gambar 4.10 Café Kolibri Surabaya

Barat

(Sumber: Olahan Penulis)

Alasan memilih

café adalah

penulis selaku

sutradara

mengejar

ambience dan juga cerita agar

tetap memiliki

alur.

Page 42: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

25

3 Lingkungan

Danau

Danau besar di

sekitar Unesa

Lidah Kulon,

dengan tepian

danau yang

besar.

Gambar 4.11 Lingkungan Danau

Unesa Surabaya

(Sumber: Olahan Penulis)

Alasan penulis

memilih danau

adalah

memberikan

kesan

menenangkan

dan relaxing

4 Suasana Jalan Sebuah jalan

2 arah dengan

trotoar besar

dan lingkungan

yang estetik.

Gambar 4.12 Suasana Jalan

Gunungsari Wiyung Surabaya

(Sumber: Olahan Penulis)

Memberikan

kesan jalan raya yang padat

merayap, tetapi

tetap terlihat

estetik di

kamera

5 Apartemen Lorong kamar

apartemen,

Parkiran,

1 kamar tidur

dengan kasur besar.

Gambar 4.13 Apartemen Puncak

Permai Surabaya

(Sumber: Olahan Penulis)

Gambar 4.14 Parkiran Apartemen

Puncak Permai Surabaya

(Sumber: Olahan Penulis)

Memberikan

kesan mewah,

dan juga sesuai

dengan

visualisasi penulis

6 Rumah 2 kamar Tidur

Teras Rumah

dan

Ruang Makan.

Gambar 4.15 Rumah Amanda

(Sumber: Olahan Penulis)

Set rumah

cocok dengan 3

set cerita yang

ada di naskah. Ketika di

kamar tidur, di

ruang makan

maupun di

ruang tamu

Page 43: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

26

Gambar 4.16 Rumah Amanda

(Sumber: Olahan Penulis)

Gambar 4.17 Rumah Amanda

(Sumber: Olahan Penulis)

Tabel 4. 4 Analisa Setting

(Sumber: Olahan Penulis)

4.1.8 Manajemen Produksi

A. Jadwal Kerja

Sebelum melakukan proses produksi diperlukan adanya jadwal kerja guna

menunjang proses produksi, jadwal kerja dapat dilihat di gambar berikut.

Gambar 4.18 Jadwal Kerja

(Sumber: Olahan Penulis)

B. Perencanaan Keuangan (Budgetting)

NO. Uraian Unit Satuan Rp/unit Total(Rp)

Pengeluaran

Pra Produksi

1 Kertas 1 Pack 35.000 35.000

Page 44: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

27

2 Transportasi dan

konsumsi crew

3 Orang 300.000 600.000

Total pengeluaran pra produksi 635.000

Produksi

1 Fee talent 5 Orang 300.000 950.000

2 Konsumsi 5 talent (2

minggu,2x sehari)

18 Kotak 20.000 2.800.000

3 Konsumsi crew 5 orang

(2 minggu,2x sehari)

18 Kotak 20.000 2.800.000

4 Air mineral gelas 5 Kardus 20.000 100.000

5 Bensin mobil 1 Perjalanan 200.000 200.000

6 Lensa 16-35 mm sony 3 Hari 125.000 375.000

7 Lighting continuous

youngnuo YN-600 AIR

LED Panel

3 Hari 100.000 300.000

Total pengeluaran Produksi 7.525.000

1 Cetak buku 2 Unit 100.000 200.000

Total pengeluaran pasca produksi 200.000

Total pengeluaran keseluruhan 8.360.000

Tabel 4. 5 Perencanaan Keuangan

(Sumber: Olahan Penulis)

4.1.9 Perancangan Tata Busana

Untuk perancangan tata busana, penulis selaku sutradara menyesuaikan dengan

setting latar dan waktu pada naskah cerita. Pada cerita dalam film, banyak kejadian

terjadi di area kampus, rumah dan lingkungan santai lainnya. Maka dari itu penulis

selaku sutradara membuat perancangan tata busana yang bersifat santai, casual tetapi

tetap terlihat sesuai dengan budaya timur kita yaitu menjungjung tinggi kesopanan.

Berikut contoh perancangan tata busana yang dapat dilihat pada tabel berikut.

No Gambar Keterangan

Page 45: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

28

1.

Gambar 4.19 Contoh Tata

Busana 1

(Sumber : Olahan Penulis)

2.

Gambar 4.20 Contoh Tata

Busana 2

(Sumber : Olahan Penulis)

3.

Gambar 4.21 Contoh Tata

Busana 3

(Sumber : Olahan Penulis)

4.

Gambar 4.22 Contoh Tata

Busana 4

(Sumber : Olahan Penulis)

Tabel 4. 6Tata Busana

(Sumber: Olahan Penulis)

Page 46: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

29

4.1.10 Perancangan Tata Rias

Dalam perancangan tata rias, penulis selaku sutradara berencana untuk

menggunakan tata rias sebagai pelengkap atau untuk penunjang cerita di dalam film

agar terlihat lebih realistis. Penggunaan tata rias yang dimaksut adalah ketika

pemeran utama melihat ke tangannya yang mempunyai bekas sanyatan atau self-

harm, yang mana tentunya hal ini tidak dilakukan secara langsung tetapi hanya

memanfaatkan make up effect. Berikut contoh perancangan tata rias yang dapat

dilihat di tabel berikut.

Gambar Keterangan

Gambar 4.23 Contoh Tata Rias

(Sumber : Google.com)

Tabel 4. 7 Tata Rias

(Sumber: Google.com)

Untuk merealisasikan hal tersebut, penulis selaku sutradara bekerja sama

dengan make up artist sekaligus dosen penulis di dalam mata kuliah tata rias. Beliau

adalah Mega Pandan Wangi, M.Sn. Gambar tabel seperti berikut ini.

Gambar Keterangan

Gambar 4.24 Mega Pandan Wangi, M.Sn

(Sumber : Olahan Penulis)

Tabel 4. 8 Make Up Artist

(Sumber: Olahan Penulis)

Page 47: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

30

4.1.11 Perancangan Pengambilan Audio

Di dalam perancangan pengambilan audio, penulis selaku sutradara

menggunakan beberapa alat sebagai penunjang kebutuhan syuting dan juga untuk

menciptakan ambience yang sesuai dengan tempat aslinya. Maka dari itu penulis

menggunakan alat yang dapat memenuhi hal tersebut. Contoh alat beserta gambarnya

sebagai berikut.

No Alat Keterangan

1.

Gambar 4.25 Rode Video

Mic Go

(Sumber : Olahan Penulis)

2.

Gambar 4.26 Tascam dr-05 (Sumber: Google.com)

3.

Gambar 4.27 Boom Pole

(Sumber: Google.com)

Tabel 4. 9 Audio Device

(Sumber: Olahan Penulis)

4.1.12 Perancangan Listrik

Untuk perancangan listrik, penulis selaku sutradara dan juga sebagai pemimpin

tim produksi menggunakan listrik yang ada di set lokasi. Untuk indoor tepatnya

ketika di dalam rumah ketika menggunakan listrik yang sudah tersedia di rumah

tersebut yaitu sebesar 1200watt yang mana menurut penulis sudah sangat cukup

untuk kebutuhan syuting yang tidak membutuhkan alat terlalu banyak.

Page 48: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

31

Untuk di outdoor, penulis sekaligus sebagai sutradara meminimalisir

penggunaan listrik jika di area outdoor jauh dari sumber listrik. Penulis menggantinya

dengan alat-alat yang portable atau alat-alat yang bisa menyala hanya dengan baterai.

Dan juga penulis memanfaatkan alam sebagai lighting alami jika nanti ada

kekurangan lighting dalam produksi.

4.2 Post Produksi

Berlanjut kepada tahap setelah tahap produksi, yaitu tahap post produksi. Di

dalam tahap ini adalah tahap ketika proses syuting telah selesai dilakukan dan

berlanjut pada proses finishing. Seperti, editing, dubbing, penambahan visual effect

jika diperlukan dan lain sebagainya.

Page 49: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

32

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil yang didapat dari penelitian Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan bahwa

dalam pembuatan film pendek bergenre drama dengan tema gangguan kesehatan

mental berupa “Self-Harm” dibutuhkan tanggung jawab setiap individu keikhlasan

dan kerjasama yang baik serta dalam melakukan tugas masing-masing dan juga

penyatuan visi dan misi. Tugas Akhir ini dikerjakan secara tim yang mana penulis

berperan sebagai sutradara mempunyai tugas untuk memimpin jalannya produksi dari

tahap awal pra produksi, produksi hingga pasca produksi selain juga bertanggung

jawab pada kinerja ke tim yang baik tidak hanya untuk produksi tapi juga pembuatan

proposal dan laporan semua tim agar tidak berpengaruh buruk ketika dalam

pembuatan karya. Tugas sutradara tidak hanya berfokus pada tampilan gambar yang

akan dihasilkan tapi juga lebih keberhasilan dalam memimpin dan memanajemen

semua yang ada dalam produksi.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman yang penulis peroleh dari hal diatas, ada beberapa

saran yang dapat penulis berikan. Dan berharap ada seseorang yang dengan senang

hati mewujudkan karya perancangan penulis menjadi kenyataan. Saran tersebut

sebagai berikut:

1. Pelajari dan pahami apa yang akan dilakukan.

2. Persiapkan dengan matang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

3. Komunikasi yang baik adalah dasar dari segala hal. Sebagai tim, kita harus

mempunyai kerja sama tim yang baik, dan untuk memenuhi hal tersebut

komunikasi adalah hal yang sangat diperlukan.

4. Komitmen. Komitmen dalam pengerjaan Tugas Akhir juga harus ada pada setiap

individu yang terlibat.

Page 50: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

33

5. Disiplin. Disiplin juga diperlukan agar karya Tugas Akhir selesai sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan.

6. Tetap berada di positif vibes.

7. Tetap semangat ketika ada hal yang tidak sesuai dengan harapan kita.

8. Berdoa agar selalu dilancarkan.

Penulis sadar masih banyak hal yang kurang di dalam pembuatan karya ataupun

pengerjaan laporan ini. Maka dari itu penulis memohon maaf dan juga mengucapkan

terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang terlibat. Demikian

saran yang didapat, semoga bermanfaat untuk penelitian yang selanjutnya.

Page 51: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

34

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, d. K. (2019, Mei 13). Self-Injury, Gangguan Psikologis Menyakiti

Diri Sendiri. Retrieved Juli 29, 2020, from alodokter.com:

https://www.alodokter.com/self-injury-gangguan-psikologis-menyakiti-diri-

sendiri

A, D. M. (2020, Maret 23). Pengertian Film Pendek dan Panjang Durasinya.

Retrieved April 24, 2020, from StudioAntelope.com:

https://studioantelope.com/apa-itu-film-pendek/

Dani Hermawan, S. (2018, November). Pemanfaatan Hasil Analisis Novel

Seruni Karya Almas Sufeeya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Jurnal

Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, XII, 15.

Hadi, S. (2017). Efektivitas Penggunaan Video Sebagai Media Pembelajaran

Untuk Siswa SD. (p. 100). Malang: Universitas Negeri Malang.

Ismail, J. (2020, Mei 22). Apa Itu Storyboard Dan Cara Menggunakannya

Dalam Produksi. Retrieved Juli 29, 2020, from studioantelope.com:

https://studioantelope.com/category/directing/

Maidah, D. (2013). SELF INJURY PADA MAHASISWA. 18.

Prof. Dr. Lexy. J. Moeloeng, M. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Putri, A. W., Wibhawa, B., & Gutama, A. S. (2015). KESEHATAN

MENTAL MASYARAKAT INDONESIA (PENGETAHUAN, DAN

KETERBUKAAN MASYARAKAT TERHADAP GANGGUAN

KESEHATAN MENTAL). PROSIDING KS: RISET & PKM, II, 252.

Saputra, A. (2019). PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM

PENDEK BERGENRE DRAMA TENTANG KONFLIK INTERPERSONAL

DALAM KELUARGA . Universitas Dinamika.

SeribuTujuan. (2019). seributujuan.id. Retrieved april 25, 2020, from apa itu

kesehatan mental.

Sugiono, P. D. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Alfabeta.

Page 52: PERANCANGAN PENYUTRADARAAN DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK ...

35

Yunusia, R. E. (2017). IMPLEMENTASI TEKNIK COLOR CORRECTION

DAN COLOR GRADING DALAM PEMBUATAN FILM "TEMPAT

WISATA DI BATAM". Tugas Akhir, 11.