Perancangan Pembuatan Aplikasi Untuk Memperbaiki Citra Digital7
-
Upload
yappers-bailaen-elektro -
Category
Documents
-
view
123 -
download
2
Transcript of Perancangan Pembuatan Aplikasi Untuk Memperbaiki Citra Digital7
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK
MEMPERBAIKI CITRA DIGITAL
1. Pendahuluan
Citra / gambar merupakan hal yang vital dan menjadi bagian integral dari
kehidupan sehari-hari. Pada kepentingan tertentu, citra (gambar) digunakan sebagai alat
untuk mengungkapkan pertimbangan (reason), interpretasi, ilustrasi, penggambaran
(represent), ingatan, pendidikan, komunikasi, evaluasi, navigasi survai, hiburan, dan lain
sebagainya.
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat. Salah satu hasil
perkembangan teknologi tersebut adalah teknologi pengolahan citra. Banyak sekali
aplikasi pada dunia elektronika dengan menggunakan teknologi pengolahan citra seperti
video digital, robotika dan masih banyak lagi.
Pada makalah ini akan dibahas pembuatan aplikasi untuk pengolahan citra.
Adapun fasilitas pada aplikasi yang dikembangkan ini adalah fasilitas pengolahan citra
digital yaitu pengaturan tingkat kecerahan (brightness), tingkat kontras warna (contrast)
serta tigkat kesimbangan warna (color balance). Untuk memperbaiki kualitas gambar
yang kurang baik terdapat fasilitas metode perbaikan citra digital seperti penghilangan
noise (metode gaussian), dan penambahan ketajaman gambar (spatial sharpening).
Penggabungan metode-metode tersebut diharapkan mampu menambah kualitas citra.
Selain itu juga terdapat fasilitas untuk memberikan efek pada citra digital yaitu negatif,
grayscaling serya sephia.
2. Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra adalah suatu metode yang digunakan untuk memproses atau
memanipulasi gambar dalam bentuk 2 dimensi. Pengolahan citra juga dikatakan sebagai
operasi untuk memperbaiki, menganalisa, atau mengubah suatu gambar. Pada umumnya
tujuan dari pengolahan citra adalah mentransformasikan atau menganalisis suatu gambar
sehingga informasi baru tentang gambar dibuat lebih jelas.
Terdapat empat klasifikasi dasar dalam pengolahan citra yaitu point, area,
geometri, dan frame. Pada operasi point, pemrosesan nilai piksel suatu citra dilakukan
berdasarkan nilai dan posisidari piksel tersebut. Termasuk di dalam operasi point ini
adalah brightness, kontras, color balance, negatif, gray scaling serta sephia. Pada operasi
area, pemrosesan nilai piksel suatu citra dilakukan berdasarkan nilai piksel tersebut
beserta nilai piksel sekelilingnya. Termasuk di dalam operasi area ini adalah sharpening
dan smoothing. Operasi geometri digunakan untuk mengubah posisi lain yang
dikehendaki. Termasuk di dalam operasi geometri ini adalah translasi, scaling, rotasi dan
flip.
2.1. Brightness dan Contrast
Di dalam ruangan, seringkali kita perlu mangatur intensitas lampu agar ruangan
menjadi lebih terang atau lebih gelap. Dalam dunia pengolahan citra, hal itu disebut
pengaturan brightness dimana dapat dilakukan dengan cara meningkatkan atau
menurunkan nilai piksel dari seluruh bagian dalam citra tersebut.
Penyesuaian tingkat brightness dan contrast pada suatu gambar biasanya
dilakukan dengan menggunakan fungsi sliding dan stretching histogram. Operasi
histogram sliding dilakukan dengan penambahan atau pengurangan brightness secara
konstan di semua piksel pada gambar. Operasi sliding biasanya dikenal untuk
menambahkan ‘offset’ pada brightness gambar. Sedangkan operasi histogram stretching
adalah perkalian atau pembagian tiap piksel dengan nilai konstan. Operasi stretching
biasanya dikenal untuk menambahkan ‘gain’ pada brightness gambar.
2.2. Smoothing dan Sharpening
Proses smoothing dan sharpening dapat dilakukan pada domain spatial ataupun
frekuensi. Pada dasarnya kedua proses tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sama,
hanya menggunakan parameter yang berbeda Untuk proses pada domain spatial dapat
dilakukan dengan melakukan konvolusi antara gambar dengan matriks yang biasanya
berukuran 3x3 atau 5x5. Adapun perbedaan antara proses smoothing dan proses
sharpening adalah pada isi matriks yang digunakan. Berikut ini ditampilkan matriks
untuk kedua operasi.
1/9 1/9 1/9
1/9 1/9 1/9
1/9 1/9 1/9
Average
1/10 1/10 1/10
1/10 2/10 1/10
1/10 1/10 1/10
Lowpass1
1/12 1/12 1/12
1/12 4/12 1/12
1/12 1/12 1/12
Lowpass2
1/20 1/20 1/20
1/20 12/20 1/20
1/20 1/20 1/20
Lowpass3
1/16 2/16 1/16
2/16 4/16 2/16
1/16 2/16 1/16
Gaussian
Gambar 1. Matriks untuk Proses Smoothing
Proses smoothing mempunyai efek untuk melewati atau tidak memproses
komponen yang mempunyai frekuensi spatial rendah dari sebuah gambar. Komponen
yang berfrekuensi tinggi ditipiskan dan tampak memudar pada gambar hasil.
-1 -1 -1
-1 9 -1
-1 -1 -1
Mean removal
0 -1 0
-1 5 -1
0 -1 0
Highpass1
1 -2 1
-2 5 -2
1 -2 1
Highpass2
0 -1/16 0
-1/16 20/16 -1/16
0 -1/16 0
Highpass3
Gambar 2. Matriks untuk Proses Sharpening
Proses sharpening mempunyai efek kebalikan dari proses smoothing, dimana
pada proses sharpening menonjolkan komponen berfrekuensi spatial tinggi dan
membiarkan komponen berfrekuensi rendah tetap seperti asalnya / tidak diproses.
2.3. Operasi Geometri
Operasi geometri ini terdiri dari translasi, scaling, rotasi serta flip. Operasi
translasi adalah operasi untuk mengubah posisi gambar melakukan penambahan atau
pengurangan baik koordinat x dan atau koordinat y suatu citra. Sedangkan operasi scaling
adalah operasi untuk memperbesar atau memperkecil ukuran gambar. Proses ini
dilakukan dengan mengalikan dengan faktor kurang dari satu untuk pengecilan.
Operasi rotasi digunakan untuk memutar gambar dengan mengalikan posisi x dan
y dengan sebuah matriks. Operasi flip digunakan untuk mencerminkan gambar dimana
pencerminan ini dapat dilakukan secara horizontal atau vertikal.
2.4. Median Filter
Median filter cocok digunakan untuk menghilangkan noise dari suatu gambar.
Median filter bekerja dengan mengevaluasi tingkat brightness dari suatu piksel dan
menentukan piksel mana yang tingkat brightness-nya adalah nilai median (nilai tengah)
dari semua piksel. Nilai median ditentukan dari menempatkan brightness piksel pada
urutan yang bertingkat dan memilih nilai tengah, sehingga angka yang didapat dari
brightness piksel yang ada menjadi kurang dari dan lebih dari nilai tengah yang didapat.
3. Desain Sistem
Berikut ini ditampilkan diagram alir dari aplikasi yang digunakan untuk
memperbaiki citra pada video digital. Sebelum melakukan implementasi, langkah yang
perlu dilakukan adalah membuat desain sistem. Secara umum aplikasi perbaikan citra
video ini dibagi menjadi 6 bagian utama yaitu :
Proses membuka file AVI.
Proses membuka stream video.
Proses mengambil frame yang diinginkan.
Proses filtering pada frame.
Proses menampilkan frame.
Proses penyimpanan file AVI
Flowchart sistem keseluruhan terdapat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3. Flowchart Keseluruhan Sistem
4. Implementasi dan Hasil Pengujian
Implementasi aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman
Visual C++ .NET. yang didukung oleh library vfw32.lib. Pada implementasi ini
dilakukan pengkodean semua proses yang terdapat pada desain sistem serta dikodekan
pula filter yang dapat digunakan pada aplikasi ini yang meliputi pengaturan brightness
dan contrast, smoothing dan sharpening, serta operasi geometri. Adapun tampilan
perangkat lunak terdapat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Tampilan Perangkat Lunak
Pada perangkat lunak ini, frame yang sedang aktif akan tampil di bagian utama
window, dimana frame ini dapat dipilih dengan menggunakan slider yang terdapat di
bagian bawah. Sedangkan di bagian kanan terdapat informasi AVI dan Bitmap yang aktif.
Dibagian bawah informasi tersebut terdapat pilihan untuk menentukan filter yang hendak
diterapkan pada frame yang sedang aktif serta terdapat pula slider untuk menentukan
parameter filter pada domain frekuensi dan pengaturan brightness serta contrast.
Setelah selesai implementasi, dilakukan pengujian dengan menerapkan semua
filter ke beberapa file AVI serta menyimpan kembali file yang telah diubah tersebut. File
AVI yang dihasilkan dicoba dijalankan pada program Windows Media Player untuk
menguji perbedaan dengan file awal. Hasil dari pengujian ini adalah bahwa semua filter
sudah dapat diterapkan ke file AVI dengan baik dan dengan memilih filter yang tepat,
maka kualitas video dapat meningkat.
5. Kesimpulan
Dari hasil pengembangan aplikasi serta penggunaannya, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Brightness dengan nilai yang terlalu besar atau kecil tidak efektif karena akan
mengakibatkan gambar asli tidak kelihatan. Pengaturan color balance pada sebuah
gambar dimana setiap unsur warna berada pada suatu nilai yang sama akan
menghasilkan gambar yang sama dengan pengaturan brightness pada nilai tersebut.
2. Proses perbaikan kualitas video memerlukan filter yang tepat dimana pemilihan ini
tidak dapat dilakukan secara otonatis tetapi ditentukan oleh pengguna.
3. Secara umum, hasil dari penerapan sebuah filter pada file video dengan menggunakan
domain spatial tidak mempunyai banyak perbedaan dengan penerapan filter tersebut
pada domain frekuensi.