Perancangan Motion Graphic Tentang Stunting & …...(curve) atau lurus (straight). Garis adalah...
Transcript of Perancangan Motion Graphic Tentang Stunting & …...(curve) atau lurus (straight). Garis adalah...
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
80 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Perancangan Motion Graphic Tentang Stunting &
Upaya Pencegahannya
1Nia Septiani,
2Aan Setiawati,
Departemen Teknik dan Desain
ABSTRAK
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak dari WHO. Akan tetapi, dilihat dari data
mengenai tingkat penderita stunting di Sukabumi, masyarakat masih belum
sadar tentang bahaya stunting. Salah satu upaya penyadaran yang dapat
dilakukan dengan ilmu desain komunikasi visual yaitu membuat informasi
berbentuk grafis. Infografis bergerak atau disebut motion graphic menjadi
salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat. Dalam perancangan
ini dilakukan tiga tahap produksi yaitu preproduction, production dan
pascaproduction. Analisis konsep pada desain menunjukan bahwa
rancangan motion graphic ini memiliki pesan yang ditujukan untuk
masyarakat tentang pentingnya pencegahan terhadap stunting.
Kata Kunci: Stunting, Infografis, Motion Graphic
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi adalah sekumpulan
fakta yang telah diolah menjadi
sebuah data, sehingga dapat menjadi
informasi yang lebih berguna dan
dapat digunakan bagi siapa saja yang
membutuhkan data-data tersebut
sebagai pengetahuan atau dapat
digunakan dalam pengambilan
keputusan. Dengan banyaknnya data
yang tersebar saat ini, serta mobilitas
dan kesenjangan masyarakat yang
tinggi, menyebabkan terciptanya
pula kesenjangan antara jumlah
informasi yang masuk dengan
langkanya kesempatan masyarakat
untuk menyerap informasi.
Komunikasi Visual adalah ilmu
yang mempelajari konsep
komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media untuk
menyampaikan informasi, arahan
dan sebagainya secara visual,
termasuk audio dengan mengolah
elemen grafik seperti bentuk dan
gambar, huruf dan warna, serta tata
letaknya, sehingga suatu informasi
dapat diterima dengan maksimal.
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
81 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Stunting dimaknai secara sederhana
sebagai gizi buruk merupakan
kondisi gagal tumbuhsecara normal
pada anak balita akibat kekurangan
gizi yang kronis, sehingga anak
tumbuh terlalu pendek.
Pertumbuhan yang tidak wajar ini
disebabkan tidak terpenuhinya gizi
seimbang pada anak balita ketika
dalam kandungan dan sejak
dilahirkan. Dikabupaten sukabumi
sendiri termasuk banyak terdapat
kasus stunting.
Dilihat dari laman berita online
sukabumixyz.com ― April 2018,
presiden Joko Widodo bersama
Menteri Kesehatan Nila Moeloek
datang ke Sukabumi untuk
menghadiri sosialisasi pencegahan
stunting atau gizi buruk. Sukabumi
dinilai sebagai daerah yang pas
sebagai simbol upaya pencegahan
stunting, itu juga bisa berarti kasus
stunting di sukabumi cukup
signifikan, dan itu tak berlebihan
mengingat fakta ternyata kabupaten
Sukabumi merupakan daerah
dengan kasus stunting tertinggi
kedua di jawa barat. Masalah gizi
penduduk merupakan masalah yang
tersembunyi, yang berdampak pada
tingginya angka kesakitan dan
kematian. Kurang asupan dan
penyerapan gizi mikro dapat
menyebabkan konsekuensi pada
status kesehatan, pertumbuhan,
mental dan fungsi lain (kognitif,
system imunitas, reproduksi dan
lain-lain). Timbulnya masalah gizi
dapat disebabkan karena kualitas
dan kuantitas dari makanan
(terutama energi dan protein) dan
dengan penyebab lainnya dapat
mengakibatkan gizi buruk.
Telah banyak upaya
penanggulangan masalah gizi oleh
pemerintah kota sukabumi seperti
perbaikan gizi masyarakat melalui
kegiatan pemberian tambahan
makanan dan vitamin, kegiatan
penanggulangan Kurang Energi
Protein (KEP), Anemia Gizi Besi
(AGB), Kegiatan Kurang Vitamin A
dan Kekurangan Zat Gizi Mikro,
kegiatan Bulan Penimbangan Balita
dll, akan tetapi keberhasilan upaya
tersebut masih dirasakan belum
optimal karena diperlukan
kesadaran masyarakat agar mau
tahu betapa pentingnya menjaga
pola gizi seimbang. Manusia era
milenial saat ini sangat lekat dengan
gadget dan media sosial, rasanya
seperti mustahil untuk memisahkan
keduanya. Dengan media sosial
berbagai macam informasi bisa
didapat lebih cepat, baik itu
informasi pendidikan, ekonomi,
sosial, politik, humor, horror,
asmara, karir dll. Meskipun
informasi yang cepat tadi belum
tentu benar adanya.
Maka dari itu media yang tepat
untuk penyampaian informasi
tentang Bahaya Stunting, untuk
lebih mengenalkan tentang gizi
seimbang dan pencegahan stunting
melalui media social(acebook,
twitter, whatsapp, instagram, line)
dan youtube dengan bentuk
informasi grafis. Grafis informasi
atau infografis adalah adalah bentuk
visualisasi data yang menyampaikan
informasi kompleks kepada
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
82 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
pembaca agar dapat dipahami
dengan lebih mudah dan cepat.
Motion Graphic adalah media yang
cocok untuk memberikan edukasi
mengenai bahaya stunting kepada
masyarakat. Bentuk Motion Graphic
mempunyai keunggulan dimana
informasi lebih dapat diserap.
2. LANDASAN TEORI
A. Stunting
Stunting (kerdil) adalah
kondisi dimana balita memiliki
panjang atau tinggi badan yang
kurang jika dibandingkan dengan
umur. Kondisi ini diukur dengan
panjang atau tinggi badan yang
lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak
dari WHO. Balita stunting termasuk
masalah gizi kronik yang
disebabkan oleh banyak faktor
seperti kondisi sosial ekonomi, gizi
ibu saat hamil, kesakitan pada bayi,
dan kurangnya asupan gizi pada
bayi. Balita stunting di masa yang
akan datang akan mengalami
kesulitan dalam mencapai
perkembangan fisik dan kognitif
yang optimal( pusat data dan
informasi kesehatan kementrian
kesehatan ri).
B. Unsur-Unsur Desain
1. Garis
Garis merupakan salah satu
unsur desain yang menghubungkan
antara satu titik point dengan titik
point yang lain. Bentuknya dapat
berupa gambar garis lengkung
(curve) atau lurus (straight). Garis
adalah unsur dasar untuk
membangun sebuah bentuk. Ada
pula berbagai macam bentuk garis,
seperti lurus, melengkung, putus-
putus, zig-zag, meliuk-liuk, bahkan
tidak beraturan. Masing-masing
memiliki pencitraan yang
Gambar 2.8 Contoh macam-macam garis
(sumber : blog.elevenia.co.id)
2. Bentuk (shape)
Bentuk adalah segala sesuatu
yang memiliki diameter, tinggi dan
lebar. Bentuk dasar yang pada
umumnya dikenal adalah betuk
kotak, lingkaran, segitiga, lonjong
dan lain-lain.pada desain komunikasi
visual ada ada bentuk dasar dan
bentuk turunan. Sementara pada
kategori sifat, bentuk dapat
dikategorikan menjadi tiga:
Tabel 1. Kategori Shape
Nama Keterangan Gambar
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
83 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Bentuk
Geometric
Bentuk yang segala sesuatunya dapat
di ukur seperti kotak, kubus, lingkaran
segitiga
Bentuk
Natural
Segala bentuk yang dapat berubah dan
bertumbuh secara ukuran, serta dapat
berubah-ubah dan berkembang seperti
bunga, pepohonan dan manusia
Bentuk
Abstrack
Segala sesuatu yang kasat mata, tidak
jelas dan tidak berdefinisi apabila
dalam bentuk seni, dapat berupa
bentuk yang tidak sesuai dengan
aslinya
C. Prinsip-prinsip kerja desain
Dikutip dari buku desain
komunikasi visual karangan anggaini
s. lia dkk ,Pesan visual harus kreatif,
asli, inovatif, komunikatif, efisien
dan efektif, sekaligus indan secara
estetis. Dalam mendesain perlu
diperhatikan beberapa prinsip kerja
desain yang harus di terapkan. Hal
ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Keseimbangan
merupakan pembagian berat
yang sama, baik secara visual
maupun optik. Desain dikatakan
seimbang apabila objek pada
bagian kiri atau kanan bagian atas
atau bawah terkesan sama berat.
Desain harus memiliki
keseimbangan agar nyaman
dipandang dan tidak membuat
gelisah.dalam bidang seni
keseimbangan ini tidak dapat
diukur secara pasti, tetapi dapat
dirasakan. Ketika suatu keadaan
dimana semua bagian dalam
sebauh desain tidak ada yang
saling membebani.
2. Irama/rithm
Irama adalah pengulangan
gerak atau penusunan bentuk
secara berulang—ulang. Dalam
desain, irama dapat berupa repitisi
atau variasi. Repetisi merupakan
elemen yang dibuat berulang-
ulang dan konsisten. Sedangkan
secara variasi irama adalah
perulangan elemen visual disertai
perubahan bentuk, ukuran, atau
posisi.
3. Penekanan /dominasi
Dominasi merupakan
salah satu prinsip dasar tatarupa
yang harus ada dalam karya seni
dan desain. Dominasi sendiri
berasal dari kata dominance
yang berarti keunggulan
penggunaan penekanan ini dapat
membangun visual sebagai
pusat perhatian, yang bertujuan
untuk menonjolkan salah satu
unsur sebagai pusat perhatian.
Sehingga mencapai nilai yang
artistic. Informasi yang
dianggap paling penting untuk
disampaikan kepada konsumen
harus ditonjolkan secara
mencolok melalui elemen visual
yang kuat.
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
84 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
4. Kesatuan (utity)
Kesatuan merupakan salah
satu prinsip dasar yang sangat
penting. Tidak adanya kesatuan
dalam sebuah karya desain akan
membuat karya tersebut terlihat
tercerai-berai, dan kacau balau.
Ini pula yang mengakibatkan
karya tersebut tidak nyaman
untuk dipandang. Desain
dikatakan menyatu apabila secara
keseluruhan tampak harmonis,
terdapat kesatuan antara tema,
tipografi ilustrasi/foto.
D. Konsep Dasar Produksi
1. Preproduction (Pra Produksi)
Tahap pra produksi
merupakan tahapan persiapan
atau perencanaan dalam
pembuatan sebuah film. Tahapan
ini berguna untuk mengurangi
kesalahan dan meminimalisir
kurang koordinasinya
komunikasi antar personil yang
bertugas agar mampu
melaksanakan tugasnya masing-
masing. Pada tahapan produksi
dibuat ide cerita , sinopsis,
skenario dan storyboard.
2. Production (Produksi)
Produksi merupakan upaya
membentuk sinopsis menjadi
audio visual yang didalam
pelaksanaan produksi, sebuah
program acara bergantung
kepada tuntutan synopsis
dikarenakan sinopsis merupakan
hasil dari ide atau gagasan
mengenai suatu program acara.
3. Postproduction (Pasca Produksi)
Setelah tahap produksi
selesai, tahap selanjutnya yaitu
pasca produksi. Pasca produksi
meliputi banyak hal, seperti
offline editing, merangkai alur
suatu konsep mejadi konsep yg
tersusun rapih.
3. METODE PENCIPTAAN
A. Metode Perancangan
Metode perancangan
adalah suatu cara atau tahapan
yang dilakukan dalam sebuah
perancangan, metode ini
dibutuhkan untuk memudahkan
perancangan dalam
pengembangan ide rancangan.
Metode yang dilakukan
seseorang berbeda-beda
berdasarkan kebutuhannya,
metode perancangan dalam
perancangan ini menggunakan
metode Deskriptif kualitatif.
karena digunakan untuk objek
pada kondisi alamiah,
berdasarkan fenomena yang ada.
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan
terhadap situasi sebenarnya
yang wajar, tanpa
dipersiapkan, dirubah atau
bukan diadakan khusus
untuk penelitian. Observasi
dilakukan pada objek
sebagai sumber data dalam
keadaan asli atau
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
85 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
sebagaimana keadaan sehari-
hari.
Dalam perancangan ini
peneliti melakukan observasi
langsung guna mendapatkan
data mengenai kondisi
penderita stunting di
sukabumi.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses
memperoleh keterang untung
tujuan penelitian dengan cara
Tanya jawab. Dalam
penelitian ini, peneliti
mencatat semua jawaban
dari responden sebagaimana
adanya. Di sini, peneliti
melakukan wawancara
terhadap ibu-ibu yang
mempunyai balita mengenai
pengetahuannya tentang
stunting, kader posyandu
yang dianggap dapat
memberikan informasi yang
dibutuhkan..
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu
mengumpulkan dokumen
dan data-data yang
diperlukan dalam
permasalahan penelitian lalu
ditelaah secara intens
sehingga dapat mendukung
dan menambah kepercayaan
dan pembuktian suatu
kejadian. Dokumen yang
digunakan pada penelitian
ini berupa draf laporan
kesehatan DinKes
Kabupaten Sukabumi.
C. Produk
Media Motion graphic ini
merupakan salah satu bentuk
media komunikasi visual dalam
bentuk audio visual, yang pada
umumnya sebagai media
informasi dalam bentuk video.
Dalam motion graphic ini
dipakai untuk menunjukan
beberapa informasi mengenai
Bahaya Stunting. Motion
graphic ini dibuat berdasarkan
kondisi kesehatan balita yang
rentan menderita stunting
khususnya di sukabumi yang
memiliki angka yang cukup
signifikan penderita stunting,
salah satu pencegahan dengan
menggunakan ilmu desain
komunikasi visual penyajian
informasi berbentuk video,
sehingga motion graphic ini bisa
menjadi salah satu media
informasi terbaru dalam
penyampaian informasi yang
akurat tentang stunting dan
sebagai daya tarik para ibu muda
agar lebih melihat pertumbuhan
balita. Guna meminimalisir
dampak dari stunting
kedepannya yang dapat
menurunkan kualitas hidup
manusia.
D. Proses Produksi
Dalam pembuatan sebuah karya
pastinya diperlukan tahapan-
tahapan proses produksi guna
membuat proses produksi
dilaksanakan secara sistematik
untuk menghasilkan karya yang
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
86 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
bagus , adapaun tahapan-tahapan
yang digunaan penulis dalam
pembuatan karya Motion
graphic tentang stunting ini
sebagai berikut:
1. Pra Produksi
a. Ide
Pada penciptaan karya
ini penulis akan
membuat infografis
menggunakan media
Motion graphic yang
berdurasi kurang dari 2
menit, yang menyajikan
informasi mengenai
stunting, bahaya stunting
dan cara mencegah
stunting.
b. Sinopsis
Berikut synopsis dari
Motion graphic Bahaya
Stunting yang akan di
buat:
―Menampilkan Judul
―Stunting‖ Kemudian
gambarkan seorang bayi
yang sedang berada
dalam kandungan dengan
latar belakang visual
biru, setelah itu
dijelaskan apa yang
harus ibu perhatikan di
1000 hari pertama dalam
kandungan dengan
menambahkan ilustrasi
jam menunjukan waktu,
lalu menunjukan
illustrasi poyandu
dengan himbauan tulisan
rutin periksa kehamilan,
dan dilanjut dengan
persentase makan
makanan sehat seimbang
antara protein hewani,
protein nabati dan zat
besi. Lalu seorang
perempuan yang sedang
menggendong bayi
dengan tiga keterangan
di pinggirnya, Kemudian
lingkungan bersih
digambarkan dengan
rumah-rumah dengan
latar belakang biru
dilanjutkan dengan
memperlihatkan kamar
mandi dan air mengalir
dengan menggunakan
transisi. Lalu
menunjukan gambar
piala yang menunjukan
makna pintar, lalu
himbauan tentang
stunting , kemudian
dijelaskan apa itu
stunting dengan
menampilkan 2 karakter
yang berdiri
membandingkan tinggi
badannya dengan
pengukur,lalu ilustrasi
anak duduk di kursi
terhalang meja dengan
tulisan‖ sulit berprestasi‖,
lalu dilanjutkan dengan
latarbelakang sama
seperti sebelumnya
namun ilustrasi dirubah
menjadi seorang anak
sakit terlihat dengan raut
muka dan thermometer
di pinggirnya, kemudian
masih dengan latar
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
87 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
belakang yang sama
ilustrasi diberbeda
menjadi bola dunia
dengan banyak anak
kecil diatasnya lalu satu
persatu menghilang,
kemudian dengan
backround warna pink
seorang perempuan
memegang tangan anak
kecil dengan kostum
superhero di kenakan
keduanya ‖.
c. Narasi
Berikut teks dubbing pada motion graphic bahaya stunting ini:
―Hai semua// aku
sedang dalam kandungan
ibu/ibu harus peduli aku
mulai dari 1000 hari
pertama dari awal
kandungan ibu//ibu harus
rutin periksa
kehamilan/pastikan ibu
makan makanan yang
penuh gizi seperti protein
hewani dan zat besi/ibu
beri aku asi eksklusif
selama 6 bulan pertama
sejak aku lahir lalu
melanjutkan makanan
pendamping asi dan
teruskan asi sampai 2
tahun//ibu harus
memastikan lingkungan
bersin /dan fasilitas air
bersih//agar aku tumbuh
dengan baik, kuat dan
pintar// kalau tidak aku
bisa mengalami stunting
dimana aku akan tumbuh
pendek dari pada anak
lain seusiaku/ dan jika
dibiarkan aku akan jadi
generasi yang
hilang//aku jadi sulit
berprestasi//dan
gampang terserang
penyakit dan beresiko
terkena penyakit jantung,
diabetes dan penyakit
tidak menular lainnya//
maka dari itu ibu akan
menjadi ibu yang hebat
jika mencegah resiko itu
terjadi.
d. Storyboard
Scene:1 Duration: 00.00.05
Narasi: Hai semua
Audio: bensound-cute
Moving: Muncul Tulisan
Scene: 2 Duration: 00.00.04
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
88 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Narasi: aku sedang dalam
kandungan ibu/ Audio:
bensound-cute Moving:
muncul ilustrasi karakter
dari kiri dan muncul
tulisan
Scene: 3 Duration: 00.00.10
Narasi: ibu harus peduli
aku mulai dari 1000 hari
pertama dari awal
kandungan ibu
Audio: bensound-cute
Moving: muncul ilustrasi
lalu berpindah ke kiri lalu
muncul tulisan
Scene: 4 Duration: 00.00.05
Narasi: ibu harus rutin
periksa kehamilan Audio:
bensound-cute Moving:
Muncul ilustrasi dari atas
lalu bergeser ke kiri
dengan diikuti tulisan
yang muncul kata demi
Kata.
Scene: 5 Duration: 00.00.09
Narasi: pastikan ibu
makan makanan yang
penuh gizi seperti protein
hewani dan zat besi
Audio: bensound-cute
Moving: muncul grafik
dari atas lalu garis
muncul dari grafik
tulisan mucul satu persatu
Scene: 6 Duration: 00.00.10
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
89 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Narasi: ibu beri aku asi
eksklusif selama 6 bulan
pertama sejak aku lahir
lalu melanjutkan
makanan pendamping asi
dan teruskan asi sampai 2
tahun
Audio: bensound-cute
Moving: ilustrasi muncul
dari kiri lalu tools muncul
satu persatu
Scene: 7 Duration: 00.00.09
Narasi: ibu harus
memastikan lingkungan
bersin dan fasilitas air bersih
Audio: bensound-cute
Moving:
Muncul ilustrasi rumah lalu
transisi backround yang
menjadi pembatas muncul
ilustrasi pintu dan keran, lalu
air mengalir dari keran
Scene: 8 Duration: 00.00.04
Narasi: agar aku tumbuh
dengan baik, kuat dan
pintar
Audio: bensound-cute
Moving:
Semua elemen muncul
dari atas
Scene: 9 Duration: 00.00.04
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
90 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Narasi: kalau tidak aku bisa
mengalami stunting Audio:
bensoundanewbeginningform
at Moving: muncul tulisan
Scene: 10 Duration: 00.00.11
Narasi: dimana aku akan
tumbuh pendek dari pada anak
lain seusiaku Audio:
bensoundanewbeginningforma
t
Moving: ilustrasi anak kecul
muncul sari sisi yang
berlawanan di lanjut dengan
tulisan
Scene: 11 Duration: 00.00.09
Narasi: dan jika dibiarkan aku
akan jadi generasi yang hilang
Audio:
bensoundanewbeginningforma
t
Moving: muncul ilustrasi bola
dunia lalu karakter dengan
dibarengi tulisan
Scene: 12 Duration: 00.00.05
Narasi: aku jadi sulit
berprestasi Audio:
bensoundanewbeginningforma
t Moving: ilustrasi muncul
dari bawah
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
91 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Scene: 13 Duration: 00.00.10
Narasi: dan gampang
terserang penyakit dan
beresiko terkena penyakit
jantung, diabetes dan penyakit
tidak menular lainnya
Audio:
bensoundanewbeginningformat
Moving: ilustrasi muncul dari
samping kiri dan tulisan
muncul poin per poin
Scene: 14 Duration: 00.00.12
Narasi: maka dari itu ibu akan
menjadi ibu yang hebat jika
mencegah
resiko itu terjadi Audio:
bensoundanewbeginningfor
mat
Moving: ilustrasi muncul dari
bawah dengan dibarengi
tulisan
Tabel 3.1 Storyboard
(Sumber : hasil olahan peneliti)
e. Pemilihan Crew
Pembuatan Motion graphic ini
dilakukan secara mandiri, dimana
crew merupakan personal penulis
dengan dibantu 1 orang dubber.
2. Produksi
a. Perencanaan Multimedia
Didalam bentuk perencanaan
multimedia ini, sebuah audio visual
menggabungkn beberapa elemen seperti
suara, text dan gambar dengan di tambah
beberapa special efek untuk membuat
tampilan menjadi menarik dan jelas dengan
informasi yang tepat.
Proses perencanaan multimedia untuk
membuat motion graphic dibuat tiga
tahapan yaitu:
1) Teks
Penggunaan teks ada pembuatan
motion graphic ini memakai type
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
92 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Ibu , Anak - laki), Anak
myriad pro dan diterapkan dalam
media dengan beberapa efek.
2) Gambar
Adapun Studi bentuk yang dibuat
sebagai berikut:
Gambar
(Sumber : hasil olahan peneliti)
3) Sound
Audio yang sudah disiapkandaam
perancangan motion graphic ini sudah
di sesuaikan dengan gambar yang
sudah tersedia. Audio yang digunakan
bensound-anewbeginningformat ,
bensound-cute
(https://www.bensound.com/)dan
sebuah audio hasil dubbing .
a. Perancangan Visual
Perancangan visual disini memuat
suatu teks dengan format penulisan
yang sudah ditentukaan kemudian
gambar yang sudah di produksi
sebelumnya dan suara yang akan
dimasukan juga memuat efek dan
transisi yang akan membuat motion
graphic ini menarik. Berikut adalah
beberapa proses perancangan visual
motion graphic:
1) Persiapkan dan buka perangkat lunak
Adobe After Effect yang akan
digunakan, kemudian pilih new
composition sebagai tampilan awal
lembar kerja.
Gambar 3.13
Tampilan awal lembar kerja
(Sumber : hasil olahan peneliti)
2) Kemudian diatur resolusi layar yang
akan dipakai sesuai kebutuhan, disini
penulis menggunakan HDV/HDTV 720
29.97 dengan durasi 1 menit 47 detik.
Gambar 3.14Pengaturan resolusi
(Sumber : hasil olahan peneliti)
3) Setelah semua bahan-bahan siap,
dilanjutkan proses produksi sesuai
sinopsis dan storyboard yang telah
dibuat sampai selesai proses produksi.
Gambar 3.15 Proses Produksi
(Sumber : hasil olahan peneliti)
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
93 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Berikut adalah rangkaian cerita dalam
proses produksi yang disusun kedalam
beberapa scene
Scene 1
Gambar 3.16
Scene 1
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 2
Gambar 3.17
Scene 2
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 3
Gambar 3.18
Scene 3
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 4
Gambar 3.19
Scene 4
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 5
Gambar 3.20
Scene 5
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 6
Gambar 3.21
Scene 6
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 7
Gambar 3.22
Scene 7
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
94 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 8
Gambar 3.23
Scene 8
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 9
ambar 3.24 Scene 9
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 10
Gambar 3.25
Scene 10
(sumber : dokumentasi pribadi)
Scene 11
Gambar 3.26
Scene 11
(sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.27
Scene 12
(sumber : dokumentasi pribadi)
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
95 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Gambar 3.28
Scene 13
(sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.29
Scene 14
(sumber : dokumentasi pribadi)
c. Perancangan Audio
Dalam pembuatan montion graphic,
perancangan audio sangatlah penting
disiapkan dalam perancangan motion
graphic ini sudah dilakukan dan
disesuaikan dengan gambar yang
tersedia. Audio yang digunakan seperti
suata instrimen music jungle sprint
sebagai backsoundnya audio, motion
graphic yang dibuat harus
memperbanyak tulisan. Pembuata
motion graphic ini menggunakan suara
manusia atau dubber dalam
penyampaian informasi berupas suara .
Gambar 3.30
Proses Dubbing (sumber : dokumentasi pribadi
3. Postproduction
Pada tahap akhir ini adalah
penggabungan semua shot dan
scene animasi yang telah
dikerjakan dengan berbagai macam
elemen seperti audio, effect,
dubbing karakter dll
4. Berikut beberapa langkah yang
dikerjakan dalam proses
Postproduction:
a. Editing
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
96 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Pada tahap ini adalah proses dimana
dilakukannya proses pemotongan,
pemillihan, penyusunan gambar produksi
sesuai dengan keinginan atupun gagasan
penulis. Pada tahap ini perancang
menggunakan perangkat lunak Adobe
After Effect CS6
Gambar 3.31 Proses Editing
(sumber : dokumentasi pribadi)
b. Mixing
Pada tahap ini adalah penggabungan
semua gambar serta penambahan teks,
animasi, musik, efek-efek dll Pada tahap ini
perancang menggunakan perangkat lunak
Adobe Premiere CS6
Gambar 3.32 Proses Mixing
(sumber : dokumentasipribadi)
c. Finishing
Motion graphic yang sudah dibuat
nantinya akan export dari Adobe Premiere
Pro CS6 menjadi format video yang telah
ditentukan.
Gambar 3.33
Proses Eksport Video
(sumber : dokumentasi
pribadi)
F. Hasil Akhir
Hasil Akhir dari pembuatan Motion
Graphic ini diimplementasika pada Sosial
Media(Youtube dan Facebook) dan cd.
Media
Utama
Media
Penduk
ung
Media
Lainny
a
Youtu
be Poster
Kalende
r
Facebo
ok Stiker
Balpoin
t
Pin
Gantun
gan
Kunci
5.ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Visual
Dalam menganalisis Motion Graphic
yang telah dirancang, penulis akan
menganalisis berdasarkan Prinsip-prinsip
desain komunikasi visual seperti
keseimbangan, kesatuan, ritme, dan
penekana yang terkandung dalam elemen
Desain Komunikasi Visul pada Motion
Graphic yang dibuat, berikut adalah
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
97 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
prinsip-prinsip desain komunikasi visual
pada warna, ilustrasi dan tipografi. Penulis
akan menganalisis pada empat scene yang
dipilih secara random, Diantaranya:
Gambar 4.1 Scene 2
(sumber : Hasil Olahan Peneliti)
1. Warna
Penggunaan warna pada setiap
pengaplikasian media Motion Graphic
tentang bahaya stunting dan upaya
pensegahannya menggunakan rarna yang
sesuai dengan karakter dan konsep. Pada
scene ini digunakan warna tersier yakni
penggabungan warna biru dengan sedikit
kehijauan digunakan pada background
karena warna ini sangat populer
digunakan, penggunaan kontras warna
untuk menghasilkan focal point pada
pakaian ibu hamil. Pada scene ini tidak
lbanyak digunakan jenis warna hanya
warna-warna dengan tingkat dari gelap ke
terang(value) warna pada illustrasi
karakter ibu hamil menggunakan close
value atau value yang berdekatan atau
bersamaan dan kelihatan lembut dan
terang.
a. Illistrasi
Ilustrasi dalam desain komunikasi
visual dapat berupa gambar atau
karakter yang mendukung Motion
Graphic ini. Illustrasi harus dibuat
menarik namun harus memperhatikan
target audiens dan temanya.
Pada pembuatan Motion Graphic
ini menggunakan gaya visual illustrasi
yang simple, yakni karakter dibuat
manual yang kemudian dibuat digital
sehingga karakter yang ada seperti flat
desain. Karakter dibuat sederhana agar
mempermudah audiens menangkap
informasi. Ilustrasi yang dibuat
menunjukan karakter seorang wanita
yang sedang mengandung dengan mata
yang tertutup.
Illustrasi ibu hamil diletakan
bersebrangan dengan tipografi karena
agar elemen terletak di antara sisi
kanan dengan kiri guna mencapai
tingkat keseimbangan pada desain.
b. Tipografi
Tipografi sangat penting dalam
penyampaian informasi, Tipografi
harus sesuai dengan illustrasi karena
untuk mendapatkan keselarasan
dalam sebuah desain. Text pada
Motion Graphic ini menggunakan
font san serif karena tipe tersebut
karakter tegas dengan pertimbangan
agar tercapainya Readabilty. Karena
infografis kekuatan utamanya adalah
pada informasi yang akan dipaparkan
atau yang akan diberikan. Huruf sans-
serif yaitu myriad pro, huruf ini
digunakan pada sisi sebelah kanan
karena untuk menunjang
keseimbangan pada desain dimana
illustrasi di letakan di sebelah
kanannya dan juga meskipun
penggunaan ukuran pada dua baris
tipografi ini berbeda namun jika
dilihat masih seimbanga karena
sejajar dan sama rata.
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
98 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Gambar 4.2 Scene 7
(sumber : Hasil Olahan Peneliti)
c. Warna
Pada scene 7 dari Motion Graphic
tentang stunting da upaya
pencegahannya ini menggunakan dua
warna background yang dapat
dikelompokan menurut gelap terangnya.
warna disisi kiri menggunakan warna
biru tua dan disisi kanan warna orange
dengan terdapat garis miring sebagai
pemisah warna.
Warna pada ilustrasi di backround
yang gelap menggunakan warna yang
terang terlihat pada rumah-runag dan
pita merah yang digunakan sebagai
background untuk tulisan, sedangkan
pada background terang memilih warna
yang gelap pada ilustrasi pintu dan keran
air. Ini menunjukan Dengan mengatur
komposisi gelap terang suatu desain,
akan membantu nilai keterbacaan, focus
dan titik berat suatu desain
d. Ilustrasi
Melihat keseluruhan tampilan pada
scene ini, ilustrasi yang dibuat adalah
rumah-rumah dengan pita didepannya
sebagai background tulisan karena
ilustrasi yang dibuat hanya
menggambarkan lingkungan, oleh
karena itu ditunjang dengan tulisan
untuk memperjelas informasi. Dan
terdapat pula ilustrasi pintu wc juga
keran air dengan air mengalir.
Keseimbangan merupakan pembagian
berat yang sama, baik secara visual
maupun optik. Desain dikatakan
seimbang apabila objek pada bagian kiri
atau kanan bagian atas atau bawah
terkesan sama berat.
Terlihat pada ilustrasi yang terdapat
pada Motion Graphic ini ilustrasi yang
dibuat terdapat pada kiri dan kanannya,
ilustrasi di sisi kiri dibuat menjadi satu
kesatuan dan tidak berantakan begitu
juga yang terdapat disisi kanan dengan
ukuran dan tata letak yang sama. Dengan
begitu dengan begitu desain dapat
memenuhi prinsip keseimbangannya
e. Tipografi
Banyaknya elemen-elemen desain
membuat informasi dapat cepat
dipahami oleh audiens, oleh karena itu
elemen-elemen desain harus melengkapi
informasi satu sama lain. Maka dari itu
tidak harus semua informasi
disampaikan melalui tipografinya ketika
sudah ada ilustrasi. Tipografi yang
terdapat pada scene ini hanya sedikit
karena ilustrasi yang ada sudah bisa
menunjang informasi yang ada hanya
memberikan keterangan-keterangan pada
ilustrasi. Terdapat dua tipografi yang
terdapat pada scene ini yaitu sebagai
keterangan pada rumah-rumah dan
keterangan pada pintu wc. Tipografi
dibuat dengan bentuk yang kecil sesuai
dengan space yang ada namun untuk
menunjang tingkat keterbacaan tulisan
dibuat dengan warna yang terang yaitu
putih.
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
99 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
3. Scene 10
Gambar 4.3 Scene 10
(sumber : Hasil Olahan Peneliti)
1. Warna
Motion Graphic tentang
stunting dan upaya
pencegahannya menggunakan
satu tone warna yaitu coklat
pada backgroundnya, karena
banyaknya elemen-elemen
desain yang dimuat serta
warnawarna pada elemen itu
sendiri yang menjadikan
banyaknya penggunaan warna.
Dengan demikian illustrasi dan
tipografi yang ada mudah
dipahami untuk mencapai
terjadinya komunikasi yang
efektif, menyenangkan, dan
mempermudah audiens
menangkap informasi.
Warna-warna yang
digunakan berikutnya
menggunakan warna hitam,
putih dan merah. Warna-warna
ini terdapat pada tulisan-tulisan,
Kehadiran ilustrasi dalam cerita
menyebabkan teks akan terbaca
secara berkala lalu perhatian
akah terarahkan ke ilustrasi.
maka dari itu, dibuat warna
berbeda agar tampilan terlihat
harmonis Desain dikatakan
menyatu apabila secara
keseluruhan tampak harmonis,
terdapat kesatuan antara tema,
tipografi ilustrasi/foto.
2. Ilustrasi
Penggunaan illustrasi alat
ukur tinggi badan menunjukan
titik poin perbandingan dari
karakter yaitu untuk
menunjukan bahwa tinggi badan
salah satunya lebih pendek.
Selain itu, bisa menjadi salah
satu ilustrasi yang menjelaskan
pengertian stunting sehingga
Memudahkan untuk memahami
suatu keterangan atau
penjelasan sebuah tulisan
Dengan adanya ilustrasi
tersebut, memudahkan setiap
orang ataupun pembaca dalam
memahami bacaan. Tidak
sedikit, dari berbagai hal yang
tertuliskan dapat kita pahami
secara menyeluruh, dan
terkadang ilustrasi
menempatkan posisi sebagai
bentuk pemahaman dan
penjelasan serta sebuah
peristiwa dalam contoh yang
sederhana selain dari karakter
manusia. Illustrasi pada
karakter perempuan dan laki-
laki dibuat hampir sama agar
audiens tidak sulit mencerna
karena tipografi yang dimuat
banyak, jika karakter dibuat
detail maka hanya akan berpusat
pada illustrasi.
3. Tipografi
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
100 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Pada scene ini dimuat text yang
banyak, maka ukuran text dibuat
berbagai ukuran karena untuk
mempermudah pembaca
menentukan bagian mana dulu
text yang harus dibaca. Karena,
umumnya pembaca jika melihat
dua kalimat atau lebih bacaan
pada informasi visual akan
melewatkan text tersebut . Text
pada Motion Graphic ini
menggunakan font san serif
karena tipe tersebut karakter
tegas dengan pertimbangan agar
tercapainya Readabilty. Karena
infografis kekuatan utamanya
adalah pada informasi yang
akan dipaparkan atau yang akan
diberikan. Berdasarkan hal
tersebut maka dipilih huruf san
serif.
4. Scene 14
Gambar 4.4
Scene 14
(sumber : Hasil
Olahan Peneliti)
a. Warna
Pada Motion Graphic ini
menggunakan warna
background yang terang yaitu
warna pink. Warna tulisan
menggunakan warna gelap yaitu
hitam, sehingga jika tulisan
menggunakan warna yang lebih
gelap diletakan di atas
background yang terang maka
tentu saja dapat meningkatkan
tingkat keterbacaan tulisan.
Komposisi warna selanjutnya
terdapat pada ilustrasi
denganmenggunakan banyak
warna untuk mendapatkan kesan
ceria yang menunjukan rasa
bahagia. Adapun warn-warna
yang digunakan adalah biru,
orange, biru muda, coklat, ungu,
abu-abu, hitam, putih dan merah
warna-warna tersebut digunakan
pada ilustrasi dan tipografi.
Namun jika dilihar dari warna-
warna yang digunakan untuk
ilustrasi ternyata didominasi
oleh warna tersier.
Melihat dari penggunaan
banyaknya warna pada suatu
desain akan menimbulkan
tingkat keterbacaan pada
tulisan. Namun, pada scene ini
tulisan yang dimuat sangat
sedikit dan informasi yang
diberikan lebih ingin di
dominasi oleh warna pada
ilustrasi.
b. Ilustrasi
Ilustrasi dalam desain
komunikasi visual dapat berupa
gambar atau karakter yang
mendukung Motion Graphic ini.
Tanpa ada illustrasi, orang akan
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
101 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
sulit memahami pesan yang
disampaikan illustrasi.
Desain dikatakan menyatu
apabila secara keseluruhan
tampak harmonis, terdapat
kesatuan antara tema, tipografi
ilustrasi/foto. Maka dari itu
ilustrasi di tengah dengan
tulisan dan di kelilingi ilustrasi
setrip membentuk lingkaran dan
tidak menghalangi satu sama
lain dapat dilihat ukuran
ilustrasi karakter tidak jauh
lebih besar dari ilustrasi strip
yang berbentuk bulat.
Dalam desain, irama dapat
berupa repitisi atau variasi.
Repetisi merupakan elemen
yang dibuat berulang-ulang dan
konsisten. Sedangkan secara
variasi irama adalah perulangan
elemen visual disertai
perubahan bentuk, ukuran, atau
posisi. Dalam scene ini irama
terdapat pada strip-strip yang
membentuk bulat
Isi pesan ingin penulis
sampaikan kepada audiens
terdapat terlihat pada illustrasi
diatas, tema pakaian yang
dipakai karater sangat mewakili
pesan yang ingin disampaikan.
c. Tipografi
Tipografi sangat penting dalam
penyampaian informasi,
Tipografi harus sesuai dengan
illustrasi karena untuk
mendapatkan keselarasan dalam
sebuah desain. Text pada
Motion Graphic ini
menggunakan font san serif
karena dianggap sederhana dan
memiliki tingkat keterbacaan
tinggi, tipografi dibuat besar,
jelas dan singkat karena warna
dan ilustrasi yang dibuat sudah
mewakili pesan yang ingin
disampaikan. Berdasarkan hal
tersebut maka dipilih huruf san
serif dengan ukuran font yang
sesuai dengan ilustrasi yang
diatasnya font dibuat tidak
terlalu kecil dan tidak teralu
besar supaya elemen-elemen
yang ada pada scene ini tidak
tercerai berai dan memiliki
prinsip kesatuan.
2. Target Audiens
Secara garis besar dalam perancangan
animasi 2 dimensi ini diperuntukan
untuk semua kalangan, namun penulis
bagi kedalam dua kategori target.
a. Geografi : Wilayah Kabupaten Sukabumi
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Kelas Ekonomi : Menengah
d. Usia : 20-35 Tahun
e. Spesifikasi : Ibu Rumah Tangga
- Mengandung
- Mempunyai balita
- Masyarakat umum yang ingin mengetahui
informasi tentang stunting.
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
102 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep dan perancangan Motion
Graphic tentang stunting ini
menunjukan bahwa pengetahuan
akan stunting itu sangat penting dan
harus dicegah agar meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
Informasi yang berisi tentang
bahaya stunting dan bagaimana
upaya pencegahannya di
implementasikan dalam bentuk
Motion Graphic lalu di tuangkan di
media sosial.
Oleh karena itu perancangan dibuat
melalui tahapan-tahapan proses
produksi diantaranya praproduksi
melalui pencarian ide, penulisan
naskah sekenario, pembuatan
karakter, dan pembuatan
storyboard. Lalu dilanjutkan
dengan tahap produksi dimana
penulis mengolah apa yang sudah
dibuat pada tahap sebelumya ,
kemudian pada tahap akhir yaitu
pasca produksi dimana berisi tahap
penyempurnaan motion graphic
guna mencapai tujuan yang
diinginkan.
Untuk menjadikan informasi yang
efektif dan sesuai dengan tujun
yang diinginkan penullis
menganalisis motion graphic yang
sudah dibuat melalui pendekatan
ilmu desain komunikasi visual yaitu
elemen-elemen yang terkandung
dalam desain kounikasi visual (
warna, illustrasi, tipografi).
dibuatkannya Motion Graphic
tentang stunting dan upaya
mencegahnya menjadi suatu upaya
untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat khususnya kota
sukabumi akan bahaya stunting.
B. Saran
Perancangan infografis tentang
stunting ini menghasilkan motion
graphic tentang bahaya stunting dan
upaya pencegahannya. Oleh karena
itu, penulis berharap agar
perancangan ini akan
dikembangkan kedepannya serta
dapat mempelajari prose pembuatan
motion graphic tentang bahaya
stunting dan upaya pencegahannya
ini sebagai studi kompetitor untuk
produksi hal yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
[1] Lia Anggraeni S, Nathalia, dan Kirana.
2013. Desain Komunikasi Visual,
Dasar-Dasar Panduan Untuk Pemula.
Bandung : Nuansa Cendekia
[2] Ruslan, Arief. 2016. Animasi
Perkembangan dan Konsepnya. Bogor :
Ghalia Indonesia.
[3] Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain
Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta. C.V ANDI OFFSET.
[4] Susilowati, Kuspriyanto. 2016. Gizi
Dalam Daur Kehidupan. Yogyakarta.
C.V ANDI OFFSET.
[5] Wahana Komputer. 2013. Shortcourse
Mudah Menguasai Adobe Illustrator
CS6. Yogyakarta : Andi.
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGI NUSA PUTRA
103 | V o l .8 | N o . 1 | 2 0 1 9
JURNAL REKAYASA TEKNOLOGO NUSA
PUTRA
Sumber Lainnya
Raswanto Ananggadipa. 2016. Apa Itu
Infografis?.House Of Infografis [internet].
[diunduh 2019 Juni 20]. Tersedia pada:
http://houseofinfographics.com/apa-itu-
infografis/
Direktorat kesehatan dan bappenas. 2018. Pencegahan Stunting Dan
Pembangunan Sumber Daya
Manusia. Pusdatin Kemnekes
[internet]. [diunduh 2019 Mei
18]. Tersedia pada:
http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/vi
ew/18102500001/situasi-balitapendek-di-
indonesia.html
Nugroho, Mawan A. 2017. 12 Prinsip
Dasar Animasi [internet]. [diunduh 2019
Juli 27]. Tersedia pada:
https://www.mawan.or.id/files/pdf/12%20P
rinsip%20Animasi.pdf
Ritanenny. 2017. Profil Kesehatan Kota
Sukabumi Tahun 2016. [internet].
[diunduh 2019 Mei 19]. Tersedia pada:
http://www.depkes.go.id/resources/downlo
ad/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2016/
3272_Jabar_Kota_Sukabumi_2016.pdf
Nugroho, Yusuf. 2018. Analisis Makna
Visual Punakawan dalam Cover Buku
Emha Ainun Nadjib. [internet]. [diunduh
2019 Juli 20].