Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten...

101
i Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis Desa Kalirejo Tugas Akhir Karya Seni (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Pamungkas Shakti Nugroho NIM 11206241033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2017

Transcript of Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten...

Page 1: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

i

Perancangan Maskot Produk Gula Semut

KUB Gendis Manis Desa Kalirejo

Tugas Akhir Karya Seni

(TAKS)

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Pamungkas Shakti Nugroho

NIM 11206241033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

OKTOBER 2017

Page 2: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar
Page 3: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar
Page 4: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar
Page 5: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

v

Motto

“Bekerjalah karena itu memang sebuah tanggung jawab, jangan bekerja hanya

berdasarkan mood. Karena mood akan datang dengan sendirinya ketika kita sudah

memulai suatu pekerjaan itu.”

(Penulis)

“Jika hidup harus berputar, biarlah berputar. Akan ada harapan, sekali lagi, seperti

dulu.”

(Eross Chandra)

“Jangan hanya memanjakan daging dan nafsu dalam hidupmu.”

(Gus Mus)

“I Will Survive”

(Bondan Prakoso)

Page 6: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk Ibu, Bapak, Kedua Kakak Kandung, Kedua

Kakak Ipar, dan Ketiga Keponakan Tersayang. Tak hentinya kalian mendoakan

setiap langkah kehidupanku.

Page 7: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Syukur alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir

sebagai syarat kelulusan Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan Tugas Akhir ini

banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari

berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang

dihadapi tersebut dapat diatasi.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada orang telah berpengaruh dalam

hidup penulis. Penghargaan yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada orang

terhebat dan sebuah kehormatan untuk bisa menghaturkan ucapan terima kasih

kepada :

1. Allah SWT Tuhan Pencipta Semesta Alam atas ridho dan hidayah-Nya

detik ini saya masih diberikan nikmat dan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan lancar.

2. Ibu saya Pariyem dan Bapak saya Ngatimin, S.Pd., Guru-guru saya di TK

ABA Hargowilis, SD Negeri Sermo 1, SMP Negeri 1 Kokap, dan SMA

Negeri 1 Wates yang selalu membimbing saya, mendoakan, dan

mendukung semua kegiatan saya, dukungan moral dan materil, serta

bimbingan spriritualnya. Semoga Ibu dan Bapak selalu mengiringi langkah

kesuksesan saya hingga sampai sejauh ini.

Page 8: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

viii

3. Drs. R. Kuncoro Wulan Dewojati, M.Sn. selaku dosen pembimbing Tugas

Akhir saya, terima kasih atas bimbingan, diskusi, kritik, saran dan arahan

yang telah diberikan disela-sela kesibukan beliau. Sehingga Tugas Akhir

ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Segenap Dosen dan staff Jurusan Pendidikan Seni Rupa atas ilmu yang

telah diberikan. Terimakasih atas sharing ilmu dan pengalamannya.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan jasa bapak ibu semua.

5. Kakak perempuan saya Sepsiana Puspitasari dan Kakak laki-laki Enggar

Sulistyo Nugroho yang menyemangati dan memarahi saya layaknya Ibu

selama ini. Semoga kamu senantiasa diberi kelancaran dalam mengabdi

pada negara Indonesia tercinta.

6. Seluruh kelurga besar Trah Rono Ikromo yang mendoakan dan memberi

semangat .

7. Sahabatku Wawan Geong, Farida Yudi Nurcahyo, Wildan Yasin, Arvin

Alfajri, teman-teman nongkrong dan belajar web di Angkringan Mami Sur

dan teman- teman seni rupa angkatan 2011 yang mewarnai hidupku.

8. Kota Yogyakarta Istimewa atas perjalanan, pelajaran hidup, keromantisan

dan keindahan di setiap sudut kotamu memberikan sebuah arti kehidupan

yang tersendiri bagi saya.

Semua orang yang banyak membantu saya dan sudah menjadi orang terhebat

dalam hidup saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Matur Nuwun.

Page 9: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar
Page 10: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

x

DATAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Batasan Lingkup Perancangan ......................................................... 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

E. Tujuan Perancangan ......................................................................... 6

F. Manfaat Perancangan ....................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8

A. Kajian Tentang Perancangan ........................................................... 8

B. Kajian Tentang Media Promosi ....................................................... 9

C. Kajian Tentang Desain Komunikasi Visual .................................... 11

D. Kajian Tentang Layout .................................................................... 22

E. Kajian Tentang Tagline.................................................................... 25

F. Kajian Tentang Maskot .................................................................... 26

G. Kajian Tentang Fotografi ................................................................ 29

Page 11: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

xi

BAB III VISUALISASI DAN PEMBAHASAN KARYA ............................. 46

A. Konsep Perancangan ..................................................................... 46

B. Strategi Visual ............................................................................... 48

BAB IV VISUALISASI DAN PEMBAHASAN KARYA ............................. 52

A.Visualisasi Karya............................................................................. 52

B. Pembahasan Media......................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN.................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN ..................................................................................................... 85

Hasil Wawancara dengan produsen KUB Gendis Manis .................................. 86

Hasil Wawancara dengan pihak APINDO Kab. Kulon Progo ......................... 87

Page 12: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Contoh Huruf Old Style ............................................................... 15

Gambar 2 : Contoh Huruf Transitional .......................................................... 15

Gambar 3 : Contoh Huruf Modern ................................................................. 16

Gambar 4 : Contoh Huruf Sans Serif .............................................................. 16

Gambar 5 : Contoh Huruf Slab Serif .............................................................. 17

Gambar 6 : Contoh Huruf Script .................................................................... 18

Gambar 7 : Gapura Desa Kalirejo .................................................................. 31

Gambar 8 : Koordinat Lokasi Desa Kalirejo .................................................. 32

Gambar 9 : Potret Lokasi Akses Desa Kalirejo .............................................. 33

Gambar 10 : Cartoon ........................................................................................ 37

Gambar 11 : Contoh Teknik Pewarnaan Menggunakan Adobe Photoshop ..... 37

Gambar 12 : Font Harbell Personal ................................................................. 49

Gambar 13 : Pemetaan Warna .......................................................................... 50

Gambar 14 : Sketsa Maskot Si Antons (Line art) ............................................. 53

Gambar 15 : Sketsa Pilihan Karakter Maskot ................................................... 53

Gambar 16 : Sketsa Line Art Digital Maskot “Si Antons” ............................... 55

Gambar 17 : Sketsa Digital Maskot “Si Antons” ............................................. 56

Gambar 18 : Detail Akhir Sketsa Digital Maskot “Si Antons” ........................ 56

Gambar 19 : Desain Maskot “Si Antons” dengan Background Terang ........... 57

Gambar 20 : Desain Maskot “Si Antons” dengan Background Gelap ............. 58

Gambar 21 : Desain Maskot “Si Antons” dalam Warna Hitam Putih .............. 59

Gambar 22 : Skema Warna Desain Maskot “Si Antons” ................................. 61

Gambar 23 : Deskripsi Sketsa Digital Maskot “Si Antons” ............................. 62

Gambar 24 : Sketsa Produk Gula Semut .......................................................... 64

Gambar 25 : Desain Baliho Produk Gula Semut .............................................. 65

Gambar 26 : Desain Baliho Terapan ................................................................ 65

Gambar 27 : Sketsa Leaflet ............................................................................... 67

Gambar 28 : Desain Leaflet Produk Gula Semut .............................................. 68

Gambar 29 : Desain Leaflet Terapan ................................................................ 68

Page 13: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

xiii

Gambar 30 : Sketsa Cover Katalog .................................................................. 70

Gambar 31 : Desain Cover Katalog Depan dan Belakang ............................... 71

Gambar 32 : Desain Cover Katalog Terapan .................................................... 71

Gambar 33 : Sketsa Cover Poster ..................................................................... 73

Gambar 34 : Desain Cover Poster .................................................................... 74

Gambar 35 : Desain Poster Terapan ................................................................. 74

Gambar 36 : Sketsa Cover Pamflet ................................................................... 76

Gambar 37 : Desain Pamflet ............................................................................. 77

Gambar 38 : Desain Pamflet Terapan ............................................................... 77

Gambar 39 : Sketsa Kalender 2017 .................................................................. 79

Gambar 40 : Desain Kalender 2017 .................................................................. 80

Gambar 41 : Desain Kalender 2017 Terapan ................................................... 80

Page 14: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Analisis SWOT ............................................................................ 41

Tabel 2 : Tabel Pelaksanaan Iklan Baliho ................................................... 42

Tabel 3 : Tabel Pelaksanaan Iklan Pendukung ........................................... 43

Tabel 4 : Tabel Biaya Produksi Media Utama dan Media Pendukung ....... 44

Page 15: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

xv

Perancangan Maskot Produk Gula Semut

KUB Gendis Manis Desa Kalirejo

Oleh: Pamungkas Shakti Nugroho

NIM : 11206241033

ABSTRAK

Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis Desa Kalirejo,

Kabupaten Kulon Progo bertujuan untuk menghasilkan konsep dan visualisasi

promosi produk unggulan gula semut di Kabupaten Kulon Progo yang unik,

komunikatif, kreatif, artistik dan efektif.

Proses perancangan desain maskot melalui tahapan-tahapan, pengumpulan

data, analisis data dengan SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats),

dan kesimpulan final design. Metode visualisasi desain mengacu pada kreatifitas

dan inovasi melalui tahapan proses membuat idea layout, rought layout,

comprehensive layout dan complete layout.

Hasil dari perancangan tersebut berupa karakter maskot manusia setengah

semut bernama Antons dalam bentuk dua dimensi. Karakter tersebut

menggunakan teknik pewarnaan yang cerah, dan dasar perancangan yang

digunakan adalah kesederhanaan/simplicity. Dalam desain ini menggunakan dua

jenis huruf yaitu bubble dan brush stroke plain yang memiliki sifat keterbacaan

sangat mudah, ekspresif dan keakraban. Instrumen yang digunakan dalam

pembuatan karya ini adalah menggunakan perangkat komputer berupa Adobe

Photoshop, Corel Draw dan manual. Kemudian hasil visualisai karakter tersebut

di aplikasikan ke dalam media promosi, berupa media utama dan media

pendukung. Media utama yang digunakan adalah baliho. Sedangkan media

pendukung antara lain poster, booklet, leaflat, katalog dan souvenir (pin, mug, t-

shirt, dan kalender).

Kata kunci: media, promosi, produk lokal Kulon Progo, maskot, dua dimensi.

Page 16: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan manusia di bidang perdagangan dan teknologi ternyata tak

hanya berdampak positif bagi masyarakat, terutama bagi para petani gula

kelapa di daerah tertentu. Salah satunya Petani gula kelapa di salah satu daerah

di Kulon Progo, yakni mereka dari Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap.

Para petani gula kelapa Kulon Progo rugi Rp15,4 miliar

(http://www.antaranews.com/berita/522136/petani-gula-kelapa-kulon-progo-

rugi-rp154-miliar diakses 7 Oktober 2015 pukul 09.00 WIB). Petani gula

kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar akibat tidak bisa

mengekpor gula semut sejak April 2015 hingga pertengahan tahun 2016.

Pembina Kelompok Usaha Bersama (KUB) Gendis Manis, Desa Kalirejo,

Suparyono di Kulon Progo, Rabu mengatakan produksi gula semut selama

enam bulan sejak April 2015 sampai sekarang mencapai sekitar 1.028 ton.

"Harga rata-rata gula semut di tingkat petani Rp15.000 per kg, maka kerugian

mencapai sekitar Rp15,4 miliar," kata Suparyono.

Menurutnya, kerugian tersebut termasuk persediaan sekitar 56 ton di

gudang KUB Gendis Manis. Gula semut tersebut rencana akan dikirim ke

Amerika. Tanpa diketahui alasannya, bayer meminta penundaan pengiriman

produk tersebut. Beliau mengatakan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Gendis

Manis sendiri memfasilitasi ekpor gula semut dari kelompok-kelompok di

Page 17: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

2

Desa Kalirejo. Gula semut di ekspor ke Amerika, Australia dan sejumlah

negara di Eropa.

Kerugian yang di alami pada produsen gula kelapa di daerah Kulon Progo

tersebut juga terjadi akibat minimnya pengetahuan masyarakat akan sistem

pemasaran secara modern dan hal tersebut menjadi suatu keterbatasan

tersendiri bagi mereka yang berakibat pada kelancaran dalam proses distribusi

produk yang mereka hasilkan.

Selain itu, kendala dalam hal media pemasaran pun menjadi salah satu

permasalahan yang harus diperhatikan dan dibenahi supaya produk yang

nantinya dihasilkan dapat terpenuhi dari segi kualitas (bukan hanya kuantitas),

maupun dari segi cara pemasaran produk gula semut kedepannya juga

membutuhkan media promosi yang tidak kalah pentingnya.

Belum adanya media promosi berupa baliho menjadi salah satu kendala

yang nampak dalam proses promosi produk tersebut. Baliho sendiri termasuk

kedalam media outdoor dan media lini bawah. Media outdoor merupakan

media yang diletakan diluar ruang sehingga mudah dijangkau oleh audiens dan

ekonomis. Adapun kategori media yang termasuk iklan lini bawah yaitu:

baliho, pamflet, poster, spanduk, leaflet, dan masih banyak lagi (Widyatama,

2007: 76).

Baliho merupakan salah satu jenis media lini bawah yang dapat menarik

visual karena ukuranya yang besar dengan pencahayaan yang bagus. Media

iklan luar ruangan yang dapat mencakup banyak audience untuk menarik minat

para konsumen, termasuk para wisatawan yang datang berkunjung ke beberapa

Page 18: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

3

lokasi wisata alam yang ada di Kulon Progo. Baliho merupakan media luar

ruang yang memerlukan pembiayaan relatif murah karena berlaku selama 1

tahun untuk sekali kontrak/pembayaran. Penjadwalan fleksibel artinya waktu

beriklan menyesuaikan customer/perusahaan, jadi customer/ perusahaan yang

mengatur. Penempatan media luar relatif fleksibel karena dapat ditempatkan

pada lokasi-lokasi strategis seperti perempatan jalan. Baliho dengan ukuran

besar dan pencahayaan sempurna memiliki daya jangkau secara terus-menerus

bagi pengguna jalan yang melewatinya sehingga menarik setiap pengguna

jalan. Dampak lebih dari penggunaan baliho adalah mampu memengaruhi

langsung untuk mencoba atau membeli produk yang diiklankan dalam baliho.

Kelemahan dari baliho adalah durasi keterbacaanya sangat singkat, disinilah

kreativitas seorang desainer dibutuhkan untuk merancang baliho seefisien dan

sekreatif mungkin (http:// www .iklanizer. com / 2012 / 12 / kelebihan –

kekurangan - iklan billboard .html diakses 26 Desember 2015).

Selain itu diperlukan juga media pendukung untuk melengkapi kekurangan

media utama. Media pendukung ini diharapkan mampu menjadi media

pelengkap yang bermanfaat bagi konsumen dan khususnya para wisatawan,

mampu menjawab kebutuhan mereka akan informasi sekaligus mampu

mempromosikan produk lokal unggulan di Desa Kalirejo, Kabupaten Kulon

Progo. Media yang ada saat ini adalah leaflet dan brosur. Namun media

informasi tersebut belum dapat menunjukan berbagai informasi yang

dibutuhkan oleh para konsumen. Oleh sebab itu dibutuhkan juga media berupa

pamflet sebagai media informasi mengenai detail hasil produk gula semut di

Page 19: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

4

Desa Kalirejo, Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Pamflet produk tersebut juga

merupakan informasi center bagi Dinas Perindustrian dan Pariwisata, serta

sebagai second purpose yaitu sebagai media promosi pendukung selain baliho.

Pembuatan media promosi, baik media promosi utama maupun pendukung

harus memiliki konsep agar lengkap, mudah dipahami, memberi gambaran

yang jelas dan menarik konsumen untuk membaca. Salah satu cara yang dapat

digunakan adalah dengan penerapan karakter maskot dengan konsep karakter

gambar 2 dimensi yang menggunakan teknik color graduation dalam

perancangannya. Perancangan maskot berupa gambar 2 dimensi dengan teknik

color graduation merupakan pembentukan sebuah karakter yang dapat

diterapkan dalam bentuk. Maka, dari semua penjabaran di atas dapat ditarik

sebuah judul “Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis

Desa Kalirejo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan berbagai

masalah yang muncul sebagai berikut:

1. Produsen belum melakukan branding produk menggunakan visualisasi

karakter maskot.

2. Konsumen belum mengetahui informasi mengenai produk yang dihasilkan

akibat belum adanya media utama serta media pendukung yang

menggunakan maskot pada cara promosinya.

3. Belum adanya media utama serta media pendukung yang menggunakan

visualisasi maskot dalam perancangannya.

Page 20: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

5

C. Batasan Lingkup Perancangan

Dalam perancangan ini permasalahan hanya akan dibatasi pada aspek

perancangan visualisasi maskot produk gula semut KUB Gendis Manis Desa

Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo, dan penerapannya pada media utama berupa

baliho, serta media pendukung lain berupa pamflet, leaflat, poster, katalog, dan

kalender yang komunikatif, kreatif, artistik serta efektif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka permasalahan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep perancangan maskot Si Antons dapat menjadi solusi

efektif dalam proses branding produk yang dihasilkan?

2. Bagaimana membuat visualisasi media utama dan media pendukung dengan

pendekatan karakter maskot Si Antons sebagai media infomasi serta

promosi potensi produk lokal unggulan Kabupaten Kulon Progo yang

komunikatif, kreatif, artistik dan efektif, sehingga bisa menarik konsumen,

serta memberikan informasi dengan jelas tentang produk gula semut lokal

unggulan yang dihasilkan?

3. Bagaimana penerapan hasil visualisasi maskot Si Antons ke dalam

perancangan media utama dan media pendukung pada produk gula semut

unggulan di Kabupaten Kulon Progo tersebut?

Page 21: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

6

E. Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan laporan

karya tugas akhir ini sebagai berikut:

1. Tujuan perancangan media promosi produk gula semut unggulan Desa

Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo adalah membuat konsep perancangan

dan visualisasi media utama dan media pendukung melalui pendekatan

karakter maskot Si Antons sebagai media infomasi yang komunikatif,

kreatif, artistik dan efektif, dan menarik bagi konsumen.

2. Untuk membuat visualisasi media utama berupa baliho, dan media

pendukung berupa pamflet, brosur, poster, leaflat, katalog, dan kalender

dengan pendekatan karakter dua dimensi berupa maskot Si Antons sebagai

media infomasi serta promosi potensi produk gula semut unggulan Desa

Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo yang komunikatif, kreatif, artistik dan

efektif.

F. Manfaat Perancangan

Hasil penelitian diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada

beberapa pihak, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Perancangan diharapkan bisa menambah khasanah ilmu pengetahuan

DKV.

b. Perancangan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran media

komunikasi advertising.

Page 22: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

7

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan Masyarakat dari luar daerah dapat mengetahui produk lokal

unggulan yang ada di Desa Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo melalui

media-media promosi yang dibuat.

b. Diharapkan masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang potensi

produk lokal unggulan dan informasi akses menuju lokasi di Desa

Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo.

c. Perancangan ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan media iklan

outdoor yaitu baliho dan media iklan lainnya berupa katalog, brosur,

pamflet, leaflat, dan kalender ke depannya.

Page 23: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang perancangan

Perancangan berasal dari kata dasar ‘rancang’ yang berarti desain (kerangka

bentuk, rancangan). Sedangkan kata perancangan mempunyai arti proses, cara

atau perbuatan merancang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 927).

Perancangan adalah proses pemecahan masalah yang disertai pemikiran

kreatif guna mencapai hasil yang sesuai harapan. Kata perancangan atau dalam

bahasa Inggris design mempunyai arti to plan and manager everything to be

better merencanakan atau mengatur segala sesuatu agar menjadi lebih baik.

Perancangan suatu karya pada dasarnya lahir dari berbagai pertimbangan

pikiran, gagasan, rasa dan jiwa penciptanya (internal) yang di dukung oleh faktor

eksternal hasil penerapan dari berbagai bidang ilmu, teknologi, lingkungan, sosial

budaya, estetika, ekonomi dan praktek serta segala perkembangan masa depan.

Perancangan desain mengacu pada prinsip dasar desain yang membentuknya,

prinsip-prinsip dasar desain tersebut meliputi keseimbangan, titik fokus, ritme,

kesatuan, (Suyanto, 2004: 57).

Strategi merancang merupakan bercerita secara visual, ekspresi sebuah ide

dapat mengejutkan orang-orang y ang melihat iklan, baik mengejutkan dengan

kata atau menggunakan gambar atau foto. Strategi merancang merupakan strategi

komunikasi menantang yang membutuhkan ekspresi dari sebuah konsep yang

jelas dan cermat, (Suyanto, 2004: 57).

Page 24: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

9

B. Kajian tentang Media Promosi

1. Definisi Media Promosi

Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada

publik menggunakan berbagai unsur grafis seperti teks atau gambar/foto

(Pujriyanto, 2005: 15). Media adalah alat, sarana komunikasi seperti koran,

majalah, radio,televisi, film, poster, spanduk yang terletak antara dua pihak

(KBBI, 2008: 829).

Istilah promosi berasal dari bahasa latin “promovere” yang kemudian

diadopsi dalam bahasa Inggris yaitu “promote” yang berarti meningkatkan

atau menaikkan sesuatu. Kata promote kemudian diadopsi dalam bahasa

Indonesia yaitu promosi. Promosi merupakan kegiatan komunikasi untuk

meningkatkan volume penjualan media lisan, cetak maupun elektronik

yang bersifat persuasif (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2004: 898).

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan media promosi adalah

alat komunikasi antara dua pihak (produsen ke konsumen) berupa media

cetak atau elektronik untuk memperkenalkan suatu produk yang bersifat

persuasif.

2. Prioritas Media

Salah satu tujuan dari media promosi adalah bertujuan untuk merubah

sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal jadi mengenal

sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut (Suyanto,

2005: 26). Promosi bertujuan mengumpulkan audiens sebanyak-banyaknya

agar iklan bisa sampai kepada audiens. Tapi sebuah media saja tidak cukup,

Page 25: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

10

karena itu perlu adanya beberapa media yang bersifat utama (prime media)

dan pendukung (supporting media).

3. Macam-macam Media

Media promosi dibedakan menjadi dua macam, yaitu media lini atas

dan media lini bawah. Media lini atas merupakan jenis-jenis iklan yang

disosialisasikan menggunakan sarana media massa komunikasi audio atau

visual seperti baliho, iklan surat kabar (tabloid, majalah, koran), radio,

televisi, bioskop, internet dan telepon seluler. Media lini bawah merupakan

kegiatan periklanan menggunakan media massa cetak, berupa poster, buku,

katalog, leaflet, booklet dan merchandise seperti payung, mug, kaos, pin,

dompet, gantungan kunci, kalender, tas (Sumbo Tinarbuko, 2009: 29).

Setiap jenis media promosi memiliki karakteristik sendiri-sendiri

tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Berikut definisi

beberapa media promosi (Kusrianto, 2007: 330), antara lain:

1. Baliho: Media promosi outdoor yang berukuran besar dan biasanya di

tempatkan di pusat keramaian kota. Agar target sasaran lebih banyak

yang melihat pada saat perjalanan walaupun dia sibuk.

2. Leaflet (selebaran): Lembaran kertas cetak yang dilipat menjadi dua

halaman atau lebih.

3. Booklet: Bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman yang dijilid

sehingga menyerupai buku.

4. Katalog: Sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk/ layanan usaha

dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambar-gambar. Ukurannya bisa

Page 26: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

11

bermacam-macam, mulai dari sebesar saku sampai sebesar buku telepon,

tergantung keperluan bisnisnya.

5. Poster: Poster bergambar dan full color biasanya dipakai sebagai dekorasi

ruangan dengan menempelkannya di dinding, jendela toko, atau dinding

ruang pamer.

6. Pamflet: Pamflet merupakan tulisan yang dapat disertai dengan gambar

atau tidak, tanpa penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan

pada selembar kertas di satu sisi atau kedua sisinya, lalu dilipat atau

dipotong setengah, sepertiga, atau bahkan seperempatnya, sehingga

terlihat lebih kecil (dapat juga disebut selebaran).

7. Sticker: Bahan promosi yang paling banyak dan sering digunakan oleh

perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produknya karena

sifatnya yang sangat fleksibel.

C. Kajian tentang Desain Komunikasi Visual

1. Definisi Desain Komunikasi Visual

Definisi komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa

visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama

dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan

dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna/pesan (Kusrianto, 2007:10).

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep

komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai

media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri

atas gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna, komposisi dan layout.

Page 27: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

12

Semua itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio dan

atau audio visual kepada target sasaran yang dituju (Sumbo Tinarbuko,

2009: 24.

Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan desain komunikasi visual

adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi kreatif dengan mengolah

elemen desain grafis untuk menyampaikan pesan kepada target sasaran.

2. Elemen dan Prinsip penyusunan Desain

a) Elemen dalam Desain

Dalam desain komunikasi visual terdapat elemen-elemen dasar dan

penataannya sehingga dapat menghasilkan komposisi desain yang

harmonis, menarik, komunikatif, dan menyenangkan pembaca. Berikut

adalah penjelasan antara lain:

1) Text (Teks)

Teks terdiri dari headline, subheadline, body copy,

signature,caption, callout dan closing word.

(a) Headline (Judul)

Merupakan pesan verbal yang paling ditonjolkan dan

diharapkan dibaca pertama kali oleh audiens (Supriyono,

2010:131).

(b) Subheadline (Sub-judul)

Merupakan kalimat penjelas atau lanjutan dari headline.

Sering kali subheadline dibuat persuasif, provokatif dan membuat

penasaran audiens (Supriyono, 2010: 131).

Page 28: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

13

(c) Body copy (Naskah)

Merupakan teks yang menguraikan informasi produk secara

lebih detil sehingga diharapkan dapat membujuk dan

memprovokasi pembaca untuk membeli produk yang diiklankan

(Supriyono, 2010: 131).

(d) Signature (Identitas)

Signature (identitas) adalah salah satu unsur yang member

bobot dalam sebuah desain. Selain memuat ciri khas brand tertentu,

signature juga menjadi penarik perhatian audiens, terutama yang

mencari prestis lewat merek tersebut. Signature

dapat berupa logo/brand name, jenis perusahaan, atau “splash”,

yaitu informasi singkat yang umumnya menyuruh audiens untuk

“action”.

(e) Caption (Keterangan)

Caption merupakan keterangan yang menyertai elemen

visual. Biasanya dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya

atau jenis hurufnya dengan body text atau elemen teks lain (Rustan,

2008: 40).

(f) Callout (Panggilan)

Callout adalah bentuk caption yang menyertai suatu elemen

visual yang memiliki lebih dari satu keterangan, misalnya pada

diagram. Callout biasanya memiliki garis-garis yang

Page 29: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

14

menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya.

Balloon adalah salah satu bentuk callout (Rustan, 2008: 42).

(g) Closing Words (Kalimat Penutup)

Closing words atau kalimat penutup adalah kalimat yang

pendek, jelas, singkat, jujur dan jernih yang biasanya bertujuan

untuk mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan apakah

ingin membeli produk yang ditawarkan atau tidak.

Pujiriyanto (2005: 41). Closing word juga dapat berupa alamat,

info penjualan, dll.

2) Typography (Seni Penulisan)

Menurut Supriyono (2010: 25), cara mengenali huruf antara lain

dapat dilihat dari periode pembuatannya. Berdasarkan sejarah

perkembangannya, huruf dapat digolongkan menjadi tujuh gaya,

antara lain:

(a) Classical Typeface (Huruf Klasik)

Disebut juga Old Style Roman dan diciptakan pada awal

teknologi cetak (1671), huruf ini memiliki kait (serif) lengkung dan

memiliki bentuk tebal tipis yangjelas sebagai cirinya. Huruf Old

Style paling banyak digunakan untuk teks karena tingkat

keterbacaannya yang tinggi. Huruf yang dikategorikan dalam

kelompok Oldstyle adalah Bembo, Bauer Text, CG Cloister, ITC

Usherwood, Claren-Don, Garamond, Goudy Oldstyle, Palatino

(Palmspring), dll (Kusrianto, 2007: 202).

Page 30: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

15

Gambar 1: Contoh huruf Oldstyle

(Adi Kusrianto, 2007: 202)

(b) Transision Words (Huruf Transisi)

Huruf jenis ini mulai digunakan tahun 1757, perbedaan huruf

ini dengan huruf klasik terletak pada ujung kaitnya yang runcing

dan memiliki perbedaan pada tubuh huruf (garis yang vertikal).

Huruf yang termasuk huruf transisi adalah Baskerville dan Century.

Gambar 2: Contoh huruf Transitional

(Sumber: Dokumen Pribadi, 1 Oktober 2016)

(c) New Roman Type (Huruf Modern Roman)

Mulai digunakan sejak tahun 1788, huruf jenis ini jarang

digunakan dalan teks karena ketebalan tubuh hurufnya sangat

kontras. Huruf-huruf yang termasuk dalam tipe modern adalah

Bodoni, Bauer Bodoni, Didot, Torino, Auriga, ITC Fenice,

Linotype Modern, ITC Modern, Walbaum Book, ITC Zapf Book,

Bookman, Cheltenham, Melior, dll (Kusrianto, 2007: 203).

Page 31: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

16

Gambar 3: Contoh huruf Modern

(Adi Kusrianto, 2007: 203)

(d) Sans Serif Types (Huruf Sans Serif)

Diciptakan pada tahun 1800. Huruf sans serif sering

digunakan untuk buku dan majalah karena memiliki citra dinamis

dan simpel. Dikenal juga dengan istilah grosteque karena pada

awal kemunculannya dianggap aneh dan unik. Contoh huruf Sans

Serif adalah: Franklin Gothic, Azkident Grotesk, Helvetica,

Univers, Formata, Avant Garde, Gill Sans, Futura, Optima, dll

(Kusrianto, 2007: 204).

Gambar 4: Contoh huruf Sans Serif

(Adi Kusrianto, 2007: 204)

(e) Egyptian Slab Serif (Huruf Berkait Balok)

Page 32: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

17

Huruf yang berkembang pada tahun 1895 ini memiliki kait

berbentuk balok yang ketebalannya hampir sama dengan tubuh

huruf sehingga berkesan elegan, jantan dan kaku. Contohnya antara

lain: Boton, Aachen, Calvert, Lulabin Graph, Memphis, Rockwell,

Serifa, Clarendon, Stymie, dll (Kusrianto, 2007: 204).

Gambar 5: Contoh huruf Slab Serif

(Adi Kusrianto, 2009: 204)

(f) Script (Huruf Tulis)

Jenis huruf ini berasal dari tulisan tangan (hand writing).

Sangat sulit dibaca dan melelahkan jika dipakai untuk teks yang

panjang. Walaupun demikian, cocok untuk teks pendek yang

mengesankan keakraban, kehangatan, dan jiwa sosial.

Page 33: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

18

Gambar 6: Contoh huruf Script

(Sumber: www. google.com, diakses tanggal 1 Oktober 2016)

3) Illustration (Ilustrasi)

Sebagai salah satu bagian desain komunikasi visual yang

dimanfaatkan sebagai “center of interest” atau penarik pandang yang

berbentuk gambar ataupun tulisan. Ilustrasi juga bisa digunakan

sebagai eye grabber (penarik perhatian) yang ampuh dalam menjaring

audiens. Menurut Supriyono (2010: 51), ilustrasi adalah gambar atau

foto yang bertujuan menjelaskan teks sekaligus menciptakan daya

tarik. Kriteria ilustrasi yang berhasil dalam suatu media antara lain:

komunikatif, informatif dan mudah dipahami; menggugah perasaan

dan hasrat untuk membaca; ide baru, orisinil, bukan merupakan

plagiat atau tiruan; punya daya pukau (eye-catcher) yang kuat; jika

berupa foto atau gambar, harus punya kualitas memadai, baik dari

aspek seni maupun teknik pengerjaan. Dalam perancangan media ini

tentunya ilustrasi sangat penting guna menjaring target audiens

sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu penyusunan layout harus

diperhatikan agar hasil media yang ditampilkan dalam bentuk gambar

Page 34: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

19

atau foto menjadi kebih menarik, sehingga audiens yang melihat akan

tertarik dan membeli produk tersebut.

4) Color (Warna)

Warna merupakan unsur rupa yang sudah sangat melekat dalam

penyusunan desain. Menurut Kusrianto (2007: 46), warna merupakan

unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan

sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira,

mood, semangat, dll

Menurut Purnomo (2004: 28), dalam teori “The Prang System”, warna dibagi

menjadi tiga dimensi, antara lain:

(a) Hue (Corak)

Hue adalah panas-dinginnya warna. Istilah ini digunakan utnuk

menunjukkan nama dari suatu warna seperti merah, biru, hijau dan

sebagainya.

(b) Value (Tingkat Kecerahan)

Value ialah gelap-terangnya warna. Semua warna dapat dikurangi atau

diperlemah kekuatannya dengan cara dimudakan (dibuat lebih terang) atau

dituakan (dibuat lebih gelap).

(c) Intensity (Intensitas)

Cerah-suramnya warna. Disebut juga tingkat kemurnian atau

kejernihan warna (brightness of color). Suatu warna (hue) disebut memiliki

intensitas penuh ketika tidak dicampur warna lain. Warna-warna yang masih

mentah disebut pure hue. Kita dapat mengurangi intensitas warna untuk

Page 35: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

20

membuat lebih redup dan netral, dengan cara menambahkan sedikit warna

lain. Menurut Molly E. Holzschlag dalam Kusrianto (2007: 47),

kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara

psikologis dapat dilihat sebagai berikut:

Merah : Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas,

bahaya, dan peringatan.

Biru : Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan,

perintah, kedamaian.

Kuning : Optimis, harapan, filosofi.

Hijau : Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan,

pembaharuan, keselarasan rasa.

Orange : Energi, keseimbangan, kehangatan

Coklat : Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.

Putih : Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, steril.

Hitam : Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri,

ketakutan, keanggunan.

b) Prinsip Penyusunan / Layout

Menurut Rustan (2008) layout adalah tata letak elemen-elemen desain

terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep yang

dibawanya. Dalam mendesain layout kita perlu mengenal prinsip-prinsip

mendesain agar tercipta hasil desain yang berkualitas, prinsip-prinsip tersebut

antara lain :

Page 36: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

21

(1) Balance (Keseimbangan)

Merupakan prinsip pengaturan agar penempatan suatu elemen dalam

suatu tempat atau halaman terlihat seimbang. Terdapat dua macam

keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris dan keseimbangan tidak

simetris (Kusriyanto, 2007: 279).

(2) Unity (Kesatuan)

Menurut Dharsono dalam Seni Rupa Modern (2004: 59), berpendapat

bahwa kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang

merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan merupakan efek yang

dicapai dalam suatu susunan atau komposisi di antara hubungan unsur

pendukung karya.

(3) Emphasis (Penekanan)

Dalam suatu desain sangatlah penting menonjolkan suatu unsur guna

mendapatkan fokus perhatian. Penekanan dapat dilakukan antara lain

dengan cara menggunakan warna mencolok, ukuran foto/ilustrasi dibuat

paling besar, menggunakan huruf sans serif ukuran besar, arah diagonal dan

dibuat berbeda dengan elemenelemen lain (Supriyono, 2010: 89).

(4) Rhythm (Irama)

Irama adalah pola yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen

visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa:

repetisi (penyusunan elemen berulang kali secara konsisten) dan variasi

(perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi)

(Supriyono, 2010: 94).

Page 37: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

22

(5) Harmony (Keserasian)

Diartikan sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna,

tekstur dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu

komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang.

(6) Proportion (Proporsi)

Proporsi adalah perbandingan ukuran yang digunakan untuk

menentukan perbandingan yang tepat antara panjang dengan lebar antara

gambar dengan bidang gambar (Pujiriyanto, 2005: 75). Ada tiga hal yang

berkaitan dengan proporsi, antara lain: penempatan susunan yang menarik,

penentuan ukuran dan bentuk yang tepat dan penentuan ukuran sehingga

dapat diukur atau disusun sebaik mungkin (Purnomo, 2004: 56).

D. Kajian Tentang Layout

Secara umum layout dan komposisi adalah ekspresi dari keseimbangan,

proporsi dan hubungan dengan ruang, dengan memasukkan unsur-unsur

DKV berdasarkan prinsip-prinsip dalam desain sesuai dengan keinginan

seorang desainer. Suatu komposisi layout atau tata letak adalah suatu bidang

dimana berbagai unsur dipadukan dengan aturan-aturan tertentu sehingg

menjadi suatu rancangan yang menarik. Tata letak atau yang juga sering

disebut dengan layout pada dasarnya adalah sebuah rancangan, secara fisik

merupakan sket yang masih kasar untuk mengorganisir unsur-unsur grafis.

Layout adalah merangkai unsur-unsur grafis tertentu menjadi suatu susunan

yang enak dan menyenangkan untuk dilihat, tinggi nilai estetisnya dan

mencapai tujuan dengan cepat dan tepat. Layout sebagai pengatur elemen-

Page 38: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

23

elemen dasar desain pada tempat yang sepatutnya untuk mencapai

terjadinya komunikasi yang efektif, menyenangkan, dan tercapai suatu

tujuan tertentu.

Tujuan dari tahapan layout adalah untuk mecari atau mendapatkan

komposisi yang baik dan komunikatif. Dalam arti mudah dibaca dan

ditangkap, persuasif (kesan), menimbulkan sugesti, baik gambar maupun

teksnya secara cepat. Tahapan-tahapan dalam layout antara lain: miniatur

layout (thumbnail sketch), layout kasar (rough layout), tata letak

komprehensif (comprehensive / comp ).

a. Idea Layout (Tata letak ide)

Idea layout atau yang juga sering disebut dengan sketsa miniatur

atau tata letak miniatur adalah tahapan dalam perancangan untuk

menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan. Bentuk

layout ini biasanya berukuran kecil-kecil dengan perbandingan 1 : 4

sampai dengan 1 : 8 dari ukuran jadi. Idea layout ini bisa dibuat dalam

beberapa variasi atau alternatif sehingga bisa menjadi sarana ekonomis

dalam membuat alternatif rancangan dan bisa dikerjakan dalam waktu

relatif cepat dalam memicu munculnya gagasan baru sampai

mendapatkan desain final atau desain yang terbaik.

b. Rough Layout (Tata letak kasar)

Rough layout atau yang sering diistilahkan dengan tata letak kasar

adalah tahapan layout setelah memilih satu thumbnail sketch yang telah

diperbesar seperti ukuran sebenarnya, tetapi masih dalam bentuk kasar.

Page 39: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

24

Pada tahapan ini sudah dapat terbaca gambar dan teksnya, serta masih

dalam tahapan uji coba, karena bila dirasa masih belum cocok, maka

masih bisa dirubah lagi.

c. Comprehensive/Comp (Tata letak komprehensif)

Comprehensive/comp atau disebut dengan tata letak komprehensif

adalah langkah lebih lanjut untuk melengkapi semua elemen yang

dibutuhkan. Semua dibuat dalam bentuk sedetail-detailnya, baik dari

jenis huruf, ilustrasi, pemakaian warna, logo, body copy dengan ukuran

huruf yang sudah terukur besar kecilnya. Dengan kata lain keseluruhan

unsur sudah dibuat secara baik dan benar seperti gambar berupa foto atau

hand drawing, teks yang telah disusun dengan komputer, sehingga comp

yang dibuat atau disusun dengan sangat teliti akan terlihat sama dengan

desain jadinya. Tingkat atau kualitas layout yang baik dapat dinilai

melalui komposisi, keseimbangan, irama, kontras, proporsi, kejelasan

penyajian, kesederhanaan, penggunaan blank space atau yang sering

disebut dengan ruang kosong.

3). Konsep Desain

Sebelum memulai suatu proyek desain, seorang desainer yang bekerja

pada sebuah perusahaan biasanya akan diberi creative brief tertulis yang

fungsinya sama dengan konsep desain. Perlu diketahui semakin lengkap dan

jelas konsep desain yang diberikan (secara lisan dan tertulis), akan semakin

cepat dan tepat seorang desainer memberikan solusinya (Rustan Surianto,

2009: 10). Dalam buku panduan wisata ini konsep desain menampilkan foto

Page 40: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

25

dengan keterangan tulisan story telling perjalanan wisata penulis. Foto dan

tulisan di desain menyerupai sebuah hasil cetakan foto yang diletakkan di

atas papan kayu dilengkapi benda-benda yang sering dijumpai saat

melakukan wisata dan benda-benda yang dijumpai ditempat wisata.

E. Kajian Tentang Tagline

Pengertian Tagline atau slogan merupakan bagian dari iklan yang

bertujuan agar iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen. Tagline dalam

suatu iklan memegang peranan penting. Tagline adalah kalimat singkat

sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara singkat tujuan

komunikasi suatu iklan. Tagline merupakan suatu ungkapan pendek berisi

pesan yang padat dan mudah diingat. Tagline ini bisa disamakan dengan

selogan atau jargon dalam iklan (Nuradi dkk, 1996: 56).

Penggunaan tagline ini adalah untuk memperkuat kemampuan iklan dalam

mengeksekusi (mencapai sasarannya) yaitu mempengaruhi konsumen untuk

menggunakan produk yang diiklankan. Peran tagline dalam sebuah iklan

merupakan sebuah hal yang teramat penting untuk dapat membantu

menanamkan sebuah produk yang diiklankan ke dalam benak konsumen.

Dengan adanya tagline dalam sebuah iklan, maka akan sangat membantu

masyarakat untuk mengingat merek dari produk yang ditawarkan (Ismiati,

2000: 230). Jadi tagline merupakan sederet kalimat atau ungkapan kreatif yang

mudah diingat dan mampu mempresentasikan keseluruhan pesan iklan dari

perusahaan kepada konsumen atau masyarakat dalam rangka proses

penanaman konsep terhadap produk secara positif ke dalam benak masyarakat.

Page 41: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

26

Tagline dapat digunakan untuk membantu mengomunikasikan titik

pembeda dari pesaing (Susanto dan Wijanarko, 2004: 86). Tagline ini bisa

berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi, maupun sebagai strategi

agar konsumen tidak bosan (Hermawan Kartajaya, 2006: 58). Pengenalan

tagline baru biasanya dilakukan melalui media massa cetak dan elektronik.

Definisi-definisi di atas dapat ditarik simpulan bahwa tagline adalah bagian

dari iklan yang biasa digunakan sebagai penutup pesan agar konsumen mudah

mengingat isi pesan iklan dan mempunyai daya pembeda dari iklan-iklan

pesaingnya.

Tagline efektif adalah yang mampu meningkatkan brand awareness,

sesuai dengan tujuan iklan untuk mengenalkan atau meningkatkan pengetahuan

konsumen tentang brand yang diiklankan tersebut. Iklan merupakan bagian

dari strategi pemasaran yang harus dinamis. Dia harus mampu memupuk

loyalitas konsumen terhadap brand tersebut, sehingga bisa mempertahankan

atau bahkan meningkatkan eksistensi brand tersebut.

F. Kajian Tentang Maskot

Maskot yaitu orang atau binatang yang diberlakukan oleh suatu kelompok

sebagai lambang pembawa keberuntungan atau keselamatan. Maskot

merupakan tokoh representatif, produk simbolistik dan alat untuk

berkomunikasi yang digunakan sebagai alat mencitrakan dan sosialisasi

seseorang atau identitas kota atau produk atau organisasi atau event tertentu.

Maskot melambangkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang

mencitrakan karakter produk sebagai pendukung mengangkat identitas produk

Page 42: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

27

dan memiliki peran dalam pemasaran, juga sebagai alat komunikasi efektif dan

membantu menarik perhatian agar lebih dikenali. Maskot sejatinya dirancang

sebagai alat kampanye dan merchandising berdasarkan informasi yang muncul

melalui karakter yang imajinatif dan merupakan representasi produk yang

diwakilinya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011: 563).

1. Ciri maskot

a. Maskot yaitu desain visual yang berfungsi sebagai lambang korporasi

dan merupakan bagian dari branding, karena sekaligus berfungsi dalam

promosi.

b. Obyek maskot dapat berupa binatang nyata atau fantasi.

c. Bentuk maskot dapat berupa 2 dimensi atau 3 dimensi (bentuk maskot 3

dimensi berupa: boneka, manekin, patung dan souvenir).

d. Bagi perusahaan, maskot dapat membawa visi misi karena diharapkan

mampu membawa keuntungan secara materi atau spiritual bagi

perusahaan.

2. Fungsi maskot

Maskot memiliki beberapa fungsi, antara lain :

a. Sebagai sarana yang efektif untuk pemasaran.

b. Alat penarik perhatian konsumen terhadap produk atau jasa yang

ditawarkan.

c. Sebagai kebanggaan produk atau perusahaan.

d. Pengingat bagi konsumen terhadap produk atau perusahaan pemilik

maskot.

Page 43: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

28

e. Untuk mendukung keberhasilan produk.

Dahulu maskot digunakan keperluan suatu suku agar membedakan suku

mereka dengan suku lain (Adi Kusrianto, 2007: 235). Selain itu maskot

biasanya mewakili hal-hal yang dimiliki atau menjadi harapan atau cita-cita

suatu kelompok, oleh karena itu pemilihan obyek yang akan digunakan sebagai

maskot sebaiknya dipikirkan dengan matang dan perancangannya memenuhi

filosofi yang diinginkan. Maskot ini nantinya berfungsi sebagai logo produk

gula semut KUB Gendis Manis Desa Kalirejo. Gregory Thomas (2000),

membuat kriteria logo yang baik, antara lain: logo harus menonjol secara visual

dan membuatnya mudah diingat dan dapat diidentifikasi dengan cepat

(visibility). Logo harus dapat diaplikasi dengan mudah pada berbagai media,

dan berbagai teknik aplikasi digital maupun manual (applicable). Logo harus

dapat dengan mudah dibedakan dari logo-logo lainnya (distinctiveness). Logo

dapat dengan mudah dimengerti, menyimbolkan arti yang ingin diwujudkan

serta sesuai dengan kebudayaan dan aturan yang berlaku (simplicity). Logo

yang unik dan dapat menimbulkan pesan personal pada setiap orang yang

melihat (retention). Logo dapat diaplikasikan dengan warna maupun hitam

putih (color). Logo dapat menggambarkan arti serta visi misi tanpa

penggambaran secara berlebihan (descriptiveness). Logo setidaknya dapat

bertahan lebih dari 15 tahun (timeless).Terdapat hirarki dan semua elemen

dapat tersusun selaras sesuai pesan yang ingin disampaikan (modularity). Logo

dapat menyesuaikan dengan usia dan pengenalan pesan yang ingin

disampaikan (Equity).

Page 44: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

29

Perancangan desain maskot produk gula semut KUB Gendis Manis Desa

Kalirejo menggunakan karakter hewan berupa semut. Merupakan bentuk

karakter yang identik dengan produk utama yang dihasilkan. Selain itu,

karakter ini juga melambangkan filosofi mengenai hewan semut yang hidup

berkelompok, bekerja bergotong royong demi mencapai sesuatu. Sehingga

nantinya desain maskot ini bisa menjadi perlambangan kegigihan masyarakat

produsen gula semut di Desa Kalirejo yang tergabung dalam KUB Gendis

Manis dalam kegiatannya bekerja mencukupi kebutuhan hidup mereka melalui

produk ini.

G. Kajian Tentang Fotografi

Fotografi yaitu seni dan proses pembuatan gambar (melukis dengan sinar)

dengan film atau permukaan yang dipekakan (Sugiarto, 2009: 6). Gambar yang

dihasilkan diharapkan sama persis dengan aslinya, hanya dalam ukuran yang

jauh lebih kecil. Hal tersebut mengacu pada proses fotografi manual, berbeda

dengan sekarang yang cenderung menggunakan peralatan digital dimana tidak

lagi menggunakan film untuk menyimpan hasil pemotretan. Adapun fotografi

digital ialah proses kerja pemotretan atau pembuatan foto yang tidak

menggunakan film. Sejak awal pembuatan foto sampai pada proses pencetakan

dan penyimpanan, dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dan

perangkat pendukung digital lainnya sebagai pengganti kamar gelap.

Page 45: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

30

Fotografi yaitu alat perekam gambar atau seni yang pengolahan dan

pengerjaannya dengan memakai kamera foto. Dapat disimpulkan dari pendapat

di atas, fotografi merupakan merupakan salah satu cabang seni yang proses

berkaryanya menggunakan alat bantu berupa kamera sebagai unsur utama dan

dengan memanfaatkan pantulan cahaya pada objek untuk proses perekaman.

Seperti halnya cabang seni lainnya, fotografi mengalami perkembangan

menyangkut kamera dan teknik pemotretan (Susanto, 2011: 141). Hal ini

menyebabkan munculnya keberagaman karya fotografi. Sedangkan karya seni

adalah buah tangan atau hasil cipta seni, baik bersifat fisik maupun non-fisik

(Susanto, 2011: 216). Jadi jika digabungkan, penjelasan karya fotografi kurang

lebih ialah hasil cipta seni yang menggunakan media perekam gambar dalam

hal ini kamera digital.

H. Kajian Tentang Industri

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan baku,

barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai yang lebih tinggi

untuk penggunaannya. (UU No. 5 Tahun 1984)

Page 46: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

31

I. Kajian tentang Sejarah dan Geografis Desa Kalirejo

1) Sejarah dan Letak Geografis Desa Kalirejo

Gambar 7. Gapura Desa Kalirejo

(Sumber: kompasiana.com)

Desa Kalirejo berasal dari dua katam; kali dan rejo. Kali berarti air

mengalir dan rejo berarti melimpah. Desa Kalirejo merupakan salah satu desa

yang tergabung dalam lima desa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon

Progo. Kecamatan Kokap sendiri terdiri dari Desa Hargowilis, Hargomulyo,

Hargorejo, Hargotirto dan Kalirejo. Merupakan desa dengan sumber daya alam

yang cukup memadahi, terutama di bidang perkebunan kelapa.

Desa Kalirejo terletak di sekitar hamparan bukit pegunungan menoreh,

daerah Kabupaten Kulon Progo. Dengan keadaan geografis berupa dataran

tinggi dan dengan iklim yang cukup dingin, menjadi salah satu faktor

perkembangan sumber daya alam di daerah ini menjadi cukup didominasi

daerah perkebunan, terutama perkebunan kelapa. Secara detail, dalam Google

Page 47: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

32

Map dapat dilihat letak koordinat daerah Desa Kalirejo seperti pada gambar di

bawah ini.

Gambar 8. Koordinat Lokasi Desa Kalirejo

(Sumber: Google Map)

Kondisi geografis inilah yang menjadi salah satu hambatan bagi mereka

sebenarnya. Selain jauh dari perkotaan, terkadang dalam hal pemenuhan

kebutuhan sekunder lain berupa listrik dan elektronik lainnya menjadi cukup

susah. Sehingga hampir bisa disebut daerah ini cukup terpencil di area dataran

tinggi Kabupaten Kulon Progo.

Pembangunan yang berlangsung di daerah ini pun kurang berjalan cukup

maksimal dikarenakan hal tersebut menjadi salah satu kendala bagi bahan

material untuk bisa masuk ke daerah ini.

Page 48: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

33

(Gambar 9. Potret keterbatasan akses Desa Kalirejo

Sumber: kompasiana.com)

Oleh karena itulah, masyarakat di sekitar sini pun menjadi terkesan

terisolir dari dunia perkotaan di Kabupaten Kulon Progo dan mereka benar-

benar bergantung hidup pada ketersediaan sumber daya alam mereka.

J. Kajian tentang Story Telling

Pellowski (dalam Nurcahyadi, 2010), mendefinisikan story telling sebagai

sebuah seni atau seni dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita

dalam bentuk syair atau prosa yang dipertunjukkan atau dipimpin oleh satu

orang di hadapan audience secara langsung dimana cerita tersebut dapat

dinarasikan dengan cara diceritakan atau dinyanyikan dengan atau tanpa musik

dan gambar yang mungkin dapat dipelajari secara lisan, baik melalui sumber

tercetak ataupun melalui sumber rekaman.

Page 49: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

34

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011), Story telling merupakan

cerita, kisah, dongeng, sebuah tutur yang melukiskan suatu proses terjadinya

peristiwa secara panjang lebar, karangan yang menyajikan jalannya kejadian-

kejadian, lakon yang diwujudkan dalam pertunjukan (tentang drama, film, dan

sebagainya).

Menurut Siswanto (2008), mengatakan bahwa cerita itu mampu

mengembangkan nilai personal apabila pesan yang disampaikan dapat:

1. Memberikan kesenangan dan kenikmatan

2. Mengembangkan imajinasi

3. Memberikan pengalaman yang benar-benar dapat dihayati

4. Mengembangkan pandangan ke arah perilaku manusia

5. Menyuguhkan pengalaman-pengalaman yang bersifat universal.

Menurut Simanjuntak (2008), mengatakan bahwa semua orang menyukai

cerita yang baik, baik dia kaya atau miskin, berpangkat atau rakyat jelata,

orang dewasa ataupun anak-anak, semuanya menyukai cerita. Cerita

merupakan alat yang ampuh untuk menyampaikan pengajaran, pesan maupun

teguran. Namun demikian, cerita tidak terlepas dari segi inteleknya karena

cerita juga berfungsi untuk memberi informasi. Melalui cerita seseorang akan

mempelajari hal-hal, situasi, dan tempat-tempat yang belum pernah dijumpai

sebelumnya.

Page 50: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

35

K. Kajian Cartoon

Pengertian kartun yang sebenarnya adalah meminjam istilah dari bidang

fine arts. Kata kartun berasal dari bahasa Itali cartone yang berarti ”kertas”.

Kata kartun pertama-tama digunakan untuk menyebut desain atau sketsa dalam

ukuran penuh untuk lukisan cat minyak, permadani atau mozaik. Kata tersebut

memperoleh arti yang dikenal orang masa kini secara kebetulan.

Beberapa desainnya sangat buruk sehingga Punch mereproduksi kartun-

kartun yang dimaksudkan untuk desain itu, lalu menerangkannya dengan nada

sindiran. Lahirlah kartun Punch, dan kata itupun lalu memperoleh arti barunya.

”Punch” merupakan majalah satir yang menjadi media kritik kebijakan

pemerintah yang tidak sesuai aspirasi masyarakat. Sejak saat itu kata

”cartoon” mulai dipakai untuk menyebut gambar sindir (Wagiono, 1983:33).

Pengertian kartun adalah sebuah gambar yang bersifat reprensentasi atau

simbolik, mengandung unsur sindiran, lelucon, atau humor. Kartun biasanya

muncul dalam publikasi secara periodik, dan paling sering menyoroti masalah

politik atau masalah publik. Namun masalah-masalah sosial kadang juga

menjadi target, misalnya dengan mengangkat kebiasaan hidup masyarakat,

peristiwa olahraga, atau mengenai kepribadian seseorang. (Setiawan, 2002:34).

Terkait dengan pengertian kartun, pendapat GM Sudarta, seperti yang

dikutip Alex Sobur (2003:138) menjelaskan bahwa kartun adalah semua

gambar humor, termasuk karikatur itu sendiri. Satu hal yang kemudian dapat

disimak adalah pernyataan dari Smith (1981:9) : …in fact ’cartoon’ and

’caricature’ are here regarded as exactly synonymous. Apa yang diungkapkan

Page 51: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

36

Smith merupakan pendapat yang dapat menjembatani perbedaan mengenai

kartun dan karikatur.

Dalam The Encyclopaedia of Cartoons (Horn, 1980:15-24), pengertian

”cartoon” dibagi lagi menjadi empat jenis sesuai dengan kegiatan yang

ditandainya, yaitu : Comic Cartoon, Gag Cartoon untuk lelucon sehari-hari,

Political Cartoon untuk gambar sindir politik, Animated Cartoon untuk film

kartun. (sumber www.phoenixbirdfly.blogspot.co.id diakses pada 15 Januari

2017)

Teknik pewarnaan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop merupakan

cara yang sangat mudah digunakan untuk mendapatkan efek bagian gelap dan

terang dari sebuah gambar. Sehingga gambar yang semula nampak flat,

menjadi terlihat lebih timbul dan hidup. Teknik pewarnaan ini biasa digunakan

untuk membuat sebuah gambar flat dua dimensi menjadi nampak tiga dimensi.

Page 52: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

37

Gambar 10. Cartoon

(Sumber: www.pinterest.com diakses 5 Februari 2017)

Gambar 11. Contoh Teknik Pewarnaan Menggunakan Adobe Photoshop

(Sumber: Portofolio pribadi)

Page 53: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

38

L. Metode Perancangan

1. Langkah perancangan

Langkah perancangan lebih mengacu pada kreatifitas dan kemampuan

menyajikan gagasan baru dan inovatif, terhadap data yang telah diperoleh di

lapangan, kemudian strategi kreatif adalah memfokuskan apa yang harus

dikomunikasikan kepada audience atau penerima pesan. Tolok ukur dari

perancangan desain maskot gula semut KUB Gendis Manis Desa Kalirejo

ini adalah faktor efektivitas dan efisiensi dari media promosi yang

digunakan setelah data dari lapangan terkumpul dan siap untuk diolah,

sehingga langkah selanjutnya adalah:

a) Melakukan studi bentuk dan pengkajian data atau disebut juga idea layout

(layout gagasan), terkait dengan peracangan media desain dan media

yang akan digunakan.

b) Membuat sketsa awal atau rough layout.

c) Memilih rough layout yang kemudian dibuat comprehensive layout.

d) Penyempurnaan comprehensive layout untuk dijadikan final design dalam

bentuk jadi sehingga dapat dilihat dan dipahami secara jelas.

2. Bentuk data

a. Data verbal

Data tertulis (verbal) mengenai perancangan maskot dan media promosi

produk lokal unggulan gula semut dari Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap,

Kabupaten Kulon Progo diperoleh dari berbagai macam sumber diantaranya

melalui wawancara langsung dengan petani local dan dari pihak perwakilan

Page 54: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

39

Asosiasi Pedagan Indonesia (APINDO) yang dalam hal ini bertindak sebagai

media distribusi dari produk gula semut tersebut.

b. Data visual

Data visual berupa gambar-gambar, antara lain foto-foto lokasi, suasana

lokasi, yang akan digunakan dalam perancangan mascot produk gula semut

Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Beberapa hasil

dokumentasi yang diambil dari internet sebagai acuan dan gambar pribadi.

3. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan media

promosi ini adalah sebagai berikut :

1) Observasi

Observasi dilakukan dengan meninjau langsung ke tempat penelitan

untuk memperoleh data yang diperlukan.

2) Wawancara

Wawancara dilakukan secara terbuka dengan pihak petani perkebunan

kelapa lokal dan juga dari pihak distributor lain dari APINDO. Data didapat

berdasarkan kisi-kisi wawancara yang diajukan terkait produk lokal

unggulan gula semut Desa Kalirejo.

3) Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi berarti pengumpulan

data secara visual atau hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai data,

melalui media kamera maupun video, sebagai penyempurna data-data di

atas. Data hasil dokumentasi berupa foto-foto yang diambil di lokasi. Dalam

Page 55: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

40

proses pengumpulan data untuk perancangan media promosi ini, peneliti

mula-mula melakukan observasi ke lokasi penelitian Setelah itu wawancara

dilaksanakan secara terbuka dengan pengelola, dilanjutkan dengan proses

dokumentasi.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam perancangan media promosi ini

adalah Analisis SWOT. Mengelola fungsi pemasaran diawali dengan analisis

menyeluruh dari situasi perusahaan. Pemasar harus melakukan analisis SWOT

(SWOT Analysis), di mana ia menilai kekuatan (strenghts), kelemahan

(weaknes), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) (Philip Kotler dan

Gary Amstrong, 2008: 64).

Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber daya dan faktor

situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya

dan mencapai tujuannya.

Kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif

yang dapat menghalangi performa perusahaan. Peluang adalah faktor atau tren

yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan.

Sedangkan ancaman adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak

menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.

Page 56: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

41

Tabel 1. Analisis SWOT

Internal

Kekuatan Kelemahan

Kemampuan internal yang

dapat membantu perusahaan

dalam mencapai tujuannya.

Batasan internal yang

mempengaruhi kemampuan

perusahaan dalam mencapai

tujuannya.

Eksternal

Peluang Ancaman

Faktor eksternal yang

mungkin dapat dieksploitasi

perusahaan untuk

kepentingannya

Faktor eksternal terbaru yang

mungkin bertentangan dengan

kinerja perusahaan.

(Sumber: Philip Kotler dan Gary Amstrong. 2008: 10)

Berikut adalah penjabaran analisis SWOT berdasarkan faktor internal dan

eksternal yang dimiliki oleh Desa Kalirejo:

a. Strength: Desa Kalirejo adalah desa yang mempunyai banyak potensi

sumber daya alam yang cukup mumpuni, mulai letak geografis,

perkebunan, dan sumber mata air.

b. Weakness: Kurangnya media promosi yang menunjukkan bahwa produksi

yang masyarakat hasilkan tidak berbanding lurus dengan pendapatan yang

mereka peroleh.

c. Opportunity: lokasi alam yang dipenuhi dengan daerah perkebunan dan

minat para konsumen terhadap hasil produk mereka adalah keuntungan

lebih yang mereka punya dan mereka butuhkan.

d. Threat: produk lain dengan jenis yang sama menjadi lebih laku di pasaran

dengan didukung media promosi yang dimiliki.

Dari analisis data SWOT di atas maka dapat disimpulkan media-media

promosi apa sajakah yang mampu mendukung hasil penjualan produk gula

semut KUB Gendis Manis Desa Kalirejo. Dan media-media tersebut adalah

Page 57: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

42

baliho, buku panduan wisata, leaflet, merchandise/souvenir berupa kaos, topi,

gantungan kunci dan stiker serta pembuatan maskot.

5. Alat/Instrumentasi

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data verbal adalah note

book dan bolpoin. Sedangkan instrumen dalam pengumpulan data visual

adalah camera digital dengan teknik dokumentasi. Proses pembuatan desain

dikerjakan antara lain menggunakan perangkat manual misalnya pensil,

table tracing dan drawing pen.

Selain itu juga menggunakan perangkat komputer diantaranya

hardware (perangkat keras) berupa komputer, digital camera dan scanner,

serta software (perangkat lunak) berupa program grafis Adobe illustrator

CC, Adobe Photoshop CC, Corel Draw X7 dan software Microsoft Word.

Proses finishing dilakukan dengan sistem digital printing dan laminasi.

M. Program dan Estimasi Biaya Media

1. Program Media

Pelaksanaan program media dilaksanakan dengan estimasi waktu

dalam jangka satu tahun agar tercipta komunikasi yang informatif, efektif

dan efisien.

a) Tabel 2. Pelaksanaan Program Iklan melalui Baliho (Prime Media)

Tahun 2017

NO

Nama

Media

Bulan

J

A

N

F

E

B

M

A

R

A

P

R

M

E

I

J

U

N

J

U

L

A

G

S

S

E

P

O

K

T

N

O

V

D

E

S

1. Baliho √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(sumber. Dokumen Pribadi)

Page 58: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

43

b) Tabel 3.Pelaksanaan program iklan pendukung

NO

Nama Media

Bulan

J

A

N

F

E

B

M

A

R

A

P

R

M

E

I

J

U

N

J

U

L

A

G

S

S

E

P

O

K

T

N

O

V

D

E

S

1 Buku √ - - - - √ - - - - - √

2 Brosur √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Stiker √ - √ - √ - √ - √ - √ -

4 PIN - √ - √ - √ - √ - √ - √

5 Mug √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 T-Shirt √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7 Kalender √ √ - - - - - - - - - -

8 Umbul-umbul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(sumber. Dokumen Pribadi)

Page 59: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

44

2. Estimasi Biaya Media

Estimasi biaya media promosi ditetapkan agar pelaksanaan media promosi

dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan. Berikut perincian biaya

media promosi:

Tabel 4: Estimasi Biaya Media Promosi

Tabel 4. Estimasi biaya cetak media utama dan media pendukung

(sumber. Dokumen Pribadi)

No Jenis

Media Ukuran

Banyak

Cetak /

tahun

Harga Satuan Estimasi

Biaya

1. Baliho 4 m x 6 m 1 Rp.20.000,- Rp.480.000,-

2. Katalog

Produk A5 100 Rp.30.000 Rp.3.000.000,-

3. Brosur 22 cm x 44 cm 300 Rp. 2.500,- Rp.750.000,-

4. Stiker 10 cm x 6 cm 240 Rp. 1.000,- Rp. 240.000,-

5. PIN Diameter 6 cm 240 Rp. 2.000,- Rp.480.000,-

6. Kalender 15 cm x 21 cm 120 Rp. 8.000,- Rp. 960.000,-

7. Umbul-

umbul

300cm x 60

cm 160 Rp. 60.000,- Rp.9.600.000,-

Jumlah Rp.15.130.000,-

Page 60: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

46

BAB III

KONSEP PERANCANGAN KARYA

A. Konsep

1. Konsep Perancangan

Konsep perancangan sangat diperlukan untuk menciptakan desain yang

berkesan inovatif, kreatif, informatif dan mampu menjadi citra serta menjadi

media yang mampu mempromosikan produk gula semut lokal unggulan

Desa Kalirejo. Adapun konsep perancangan maskot produk gula semut Desa

Kalirejo ini secara umum adalah menghadirkan/menampilkan bentuk

karakter yang begitu identik dengan produk lokal yang masyarakat hasilkan

dari kekayaan sumber daya alam yang telah mereka manfaatkan sebagai

mata pencahariannya. Langkah pertama dalam konsep ialah menentukan

pendekatan desain, yaitu membuat desain yang simple dengan pemilihan

karakter manusia setengah semut sebagai maskot utamanya. Karakter semut

merupakan karakter yang begitu identik dengan nama produk yang

dihasilkan: gula semut.

Perancangan bentuk karakter manusia tersebut menggunakan bentuk

anatomi karakter manusia, dengan sungut semut sebagai simbol untuk

menguatkan ciri khas bentuk dari semut tersebut. Terdapat beberapa variasi

bentuk lain dalam perancangannya, sehingga dapat memperkuat karakter

manusia semut sebagai maskot produk tersebut.

Pendekatan yang digunakan dalam perancangan ini adalah melalui

pendekatan cartoon dengan teknik color graduation. Pendekatan kartun

yang dipakai dalam perancangan maskot produk gula semut unggulan Desa

Page 61: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

47

Kalirejo dalam karakter seekor semut. Pendekatan cartoon dan color

graduation yang dipakai pada perancangan media promosi ini berupa desain

ilustrasi lingkungan alam yang mencerminkan ketersediaan sumber daya

alam di Desa Kalirejo.

Keduanya menggunakan bentuk deformasi yang disesuaikan dengan

karakter yang lebih mudah diingat audiens dalam penerapannya sebagai

media promosi.

Sedangkan Pendekatan flat lay photography di gunakan dalam

perancangan media utama dan media pendukung. Konsep flat lay

photograpy adalah suatu konsep dengan menampilkan objek dengan

diletakan di atas permukaan datar.

Pada media promosi ini menggunakan bahasa yang formal sehingga

mudah dipahami target audiens. Target audiens dari perancangan media

promosi ini adalah kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa di wilayah

Kabupaten Kulon Progo serta lingkungan umum hingga luar kota, bahkan

luar negeri. Berdasarkan konsep perancangan tersebut maka dibuat beberapa

media promosi, diantaranya maskot, tag line, ilustrasi, prime media (media

utama) dan supporting media (media pendukung). Maskot dan atau

branding dibuat sebagai identitas yang nantinya akan diaplikasikan pada

prime media (media utama) dan supporting media (media pendukung).

Prime media (media utama) yang dipakai berupa baliho, sedangkan

supporting media (media pendukung) yang dipakai adalah baliho, poster,

pamflet, leaflat, dan kalender.

Page 62: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

48

B. Strategi Visual

Strategi visual dalam perancangan ini memanfaatkan unsur-unsur desain

komunikasi visual yang dapat menunjang tampilan perancangan media. Berikut

adalah unsur-unsur penunjang yang digunakan dalam perancangan ini:

1. Karakter Semut Antons

Maskot unggulan dari produk gula semut Desa Kalirejo yang

menggunakan karakter berupa semut bernama “Antons”. Anton sendiri

merupakan nama yang memang sangat familiar terdengar. Namun itulah

salah satu cara agar nama maskot ini mudah dikenal dan diingat oleh

orang-orang.

Sedangkan makna di balik nama “Antons” itu sendiri adalah

penerjemahan dari dua kata “Ant” dan “Tons”. Ant yang berarti semut,

dan Tons yang diambil dari satuan berat yang dijamakkan (berton-ton).

Jadi, makna daripada nama Antons ini adalah pencerminan dari hewan

semut yang identik dengan pekerjaan kelompok gotong royong dan

berdasar fakta bahwa semut sendiri bisa mengangkat beban yang puluhan

kali lipat lebih berat dari badannya. Sehingga nantinya nama ini semoga

bisa menjadi doa agar KUB Gendis Manis bisa produktif layaknya semut-

semut yang bekerja bersama dan menghasilkan berton-ton hasil produksi

dengan kualitas unggulan.

2. Typography (Seni penulisan)

Desa Kalirejo dengan sumberdaya alamnya yang begitu melimpah

menjadi salah satu inspirasi dalam pemilihan font yang terkesan luwes dan

Page 63: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

49

natural. Maka sangat penting memilih font jenis ini dalam pembuatan

desain karakter “Antons” tersebut. Sehingga dalam typography ini

menggunakan jenis font yang mudah dimengerti, diingat oleh masyarakat

dan dapat diterapkan untuk semua media promosi.

a. Maskot Gula Semut “Si Antons”

Berikut gambar typography tipe huruf yang dignakan dalam desain

karakter maskot gula semut “Si Antons” :

Gambar 12. Jenis font: Harbell Personal

Huruf yang digunakan untuk penulisan typography “Antons”

adalah Harbell Personal. Huruf Harbell Personal mempunyai ciri

menyerupai tulisan latin, cenderung miring dan tebal dengan lengkung

di setiap sudutnya. Huruf ini mengesankan keakraban, kehangatan dan

melambangkan jiwa social, serta keluwesan dalam setiap goresannya

b. Body copy (Badan huruf)

Untuk body copy digunakan jenis huruf sansita serif. Huruf ini

merupakan pengembangan dari Sans Serif yang diciptkan pada tahun

1800. Digunakan untuk penulisan naskah buku dan majalah karena citra

dinamis serta simpel.

Page 64: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

50

3. Colors (Warna)

Penggunaan warna yang sesuai dengan konsep iklan merupakan salah

satu strategi untuk menarik audiens untuk melihat dan memahami isi iklan.

Berikut warna utama yang dipilih dalam perancangan maskot gula semut

Desa Kalirejo “Si Antons””

Gambar 13. Pemetaan warna

(Sumber: Dokumen pribadi)

Dalam perancangan media promosi produk gula semut lokal unggulan

Desa Kaliejo menggunakan enam warna utama di atas dalam pembuatan

mascot dan tagline. Dalam penggunaanya , enam warna diatas menjadi

lebih gelap atau terang menyesuaikan pengaplikasian pada media. Selain

enam warna di atas, juga menggunakan warna lain sebagai pendukung.

Dengan tujuan agar media lebih menarik audiens.

4. Ilustration (Ilustrasi)

Sebagai salah satu bagian dari unsur desain komunikasi visual yang

dimanfaatkan sebagai “center of interest”. Ilustrasi dalam promosi produk

lokal unggulan Desa Kalirejo ini berbentuk gambar dan tulisan. Ilustrasi

yang di gunakan adalah cartoon dengan teknik color graduation.

Page 65: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

51

Penggunaan ilustrasi cartoon juga digunakan dalam perancangan maskot

produk gula semut lokal unggulan Desa Kalirejo. Serta diaplikasikan pada

perancangan media pendukung dalam media promosi.

Selain digunakan dalam perancangan maskot, konsep penggunaan

ilustrasi tersebut juga nantinya dapat diterapkan pada berbagai media

promosi maupun dalam kemasan dari produk yang dihasilkan.

Page 66: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

52

BAB IV

VISUALISASI DAN PEMBAHASAN KARYA

A. Visualisasi Karya

1. Maskot

Maskot adalah lambang yang diadopsi dari orang, hewan atau

tumbuhan menjadi karakter imajinatif yang dirancang sebagai media

kampanye oleh seseorang atau kelompok orang. Fungsi maskot sebagai

identitas diri atau kepemilikan. Untuk membedakan dengan identitas orang

lain. Selain itu untuk menarik audiens dalam proses penawaran produk.

Melihat dari definisi dan fungsi maskot diatas tentunya pembuatan

maskot penting dalam suatu brand. Karena itu dalam perancangan media

promosi ini penulis juga membuat maskot sebagai pendukung dan identitas

dari Gula Semut Desa Kalirejo yang dipromosikan. Maskot yang dibuat

nantinya akan diaplikasikan ke media-media promosi yang dibuat sebagai

sebuah identitas. Karena itu pembuatan maskot produk Gula Semut harus

mampu mewakili apa yang menjadi ciri khas dari Desa Kalirejo.

Dari beberapa observasi lapangan yang di lakukan dengan melihat

kondisi geografis di wilayah Kabupaten Kulon Progo, dan Desa Kalirejo

khususnya, maka diperoleh rancangan maskot produk Gula Semut sebagai

berikut:

Page 67: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

53

a. Layout Idea (Ide Perancangan)

(Gambar 14. Sketsa Maskot “Si Antons”)

Sumber: Dokumen Pribadi

(Gambar 15. Sketsa Pilihan Karakter Maskot)

Sumber: Dokumen Pribadi

Page 68: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

54

b. Rough Digital Layout (Tampilan Sketsa Digital)

(Gambar 16. Sketsa Digital Maskot “Si Antons”)

Sumber: Dokumen pribadi

Page 69: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

55

c. Compherensive Digital Layout (Layout Komprehensif Digital)

(Gambar 17. Sketsa Digital Maskot “Si Antons”)

Sumber: Dokumen pribadi

Page 70: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

56

d. Completed Digital Layout (Tampilan Detail)

(Gambar 18. Detail Akhir Sketsa Digital Maskot “Si Antons” )

Sumber: Dokumen pribadi

Page 71: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

57

(Gambar 19. Desain maskot “Si Antons” dengan latar warna terang)

Sumber: Dokumen pribadi

Page 72: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

58

(Gambar 20. Desain maskot “Si Antons” dengan latar warna gelap)

Sumber: Dokumen pribadi

Page 73: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

59

(Gambar 21. Desain maskot “Si Antons” dalam warna hitam putih)

Sumber: Dokumen pribadi

Page 74: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

60

e. Layout description (Deskripsi Tampilan)

Maskot produk gula semut terinspirasi dari nama produk tersebut,

yakni sebuah karakter manusia semut bernama “Si Antons”. Karakter

manusia semut ini menggambarkan karakteristik produsen terhadap gula

semut yang mereka hasilkan untuk para konsumennya. Pembuatan karakter

ini dilandaskan pada beberapa aspek utama yang tidak kalah penting dalam

setiap proses perencanaan dalam pembuatan sebuah karya seni. Salah

satunya mengenai pemilihan warna, ekspresi dan bentuk, serta keterkaitan

tampilan karakter dengan kualitas produk yang dihasilkan.

Karakter maskot ini mengambil nama “Si Antons”, yang diambil dari

beberapa suku kata, yakni “Ant” yang berarti semut dan “Tons” yang

memiliki arti satuan berat secara jamak (menggunakan akhiran huruf s

dalam istilah penulisan kata benda dalam bahasa Inggris) dimana hal

tersebut diambil sebagai filosofi terhadap kuantitas produk yang nantinya

diharapkan mampu berjumlah hingga puluhan ton-ton. Namun tentu saja

tidak hanya soal kuantitas, tapi juga memiliki kualitas yang layak dipasaran.

Selain itu, filosofi lain dalam pemilihan semut sebagai karakter utama

perancangan maskot karena semut merupakan hewan yang hidup

berkelompok dalam bekerja secara kolektif demi mencapai tujuan

kesejahteraan bersama.

Page 75: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

61

1. Skema Warna

(Gambar 22. Skema warna desain maskot “Si Antons”)

Sumber: Dokumen pribadi

Page 76: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

62

2. Makna Karakter

(Gambar 23. Deskripsi Sketsa Digital Maskot “Si Antons” )

Sumber: Dokumen pribadi

Page 77: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

63

B. Pembahasan Media

1. Media Utama

Media utama dalam promosi produk lokal unggulan Gula Semut Desa

Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo, adalah Baliho. Pemilihan media utama

dalam bentuk baliho karena baliho mempunyai banyak keunggulan.

Keunggulan baliho memerlukan pembiayaan yang relatif murah karena

berlaku selama 1 tahun untuk sekali kontrak/pembayaran. Penjadwalan

Fleksibel artinya penjadwalan / penempatan media luar ruang relatif

fleksibel karena dapat ditempatkan pada lokasi-lokasi yang dianggap paling

tepat untuk suatu produk yang akan diiklankan. Mengingatkan produk

secara terus-menerus, baliho yang dipasang pada lokasi-lokasi strategis

seperti perempatan jalan memiliki terpaan audiens secara terus menerus bagi

pengguna jalan yang melewatinya.Dengan ukuran yang besar dan

pencahayaan yang sempurna baliho bahkan dapat menarik setiap pengguna

jalan. Sehingga mampu mempengaruhi langsung dan membuat penasaran

audiens akan pesan yang termuat di dalamnya.

Dalam perancangan baliho dibutuhkan potensi kreatif, artinya baliho

memiliki fleksibilitas pengembangan kreatifitas sesuai dengan kemampuan

praktisi-praktisi kreatif. Dalam perancangan baliho promosi produk lokal

unggulan Desa Kalirejo, potensi kreatif menggunakan pendekatan desain

konsep cartoon dan color graduation.

Penciptaan desain baliho dengan pendekatan desain konsep cartoon dan

color graduation dilakukan melalui empat tahap sebagai berikut:

Page 78: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

64

a. Layout Idea

Mengkombinasikan warna dasar maskot ke dalam warna tulisan,

menggunakan background berupa foto produk secara utuh. Sedangkan pada

objek utama, berupa hasil kemasan produk dan beberapa variasi bahan

mentah yang diletakkan di sekitar objek utama.

b. Rough layout

(Gambar 24. Sketsa produk gula semut)

Page 79: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

65

c. Comprehensive layout

(Gambar 25. Desain baliho produk gula semut)

d. Complete layout

(Gambar 26. Desain baliho terapan)

Page 80: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

66

e. Deskripsi

- Nama media : Baliho

- Ukuran : 3 x 1,5 meter

- Format : Landscape

- Bahan : MMT

- Keterangan : Cetak full colour

- Teks : 1. Headline : 100% Gula Kelapa Asli

2. Tagline : KUB Gendis Manis Kalirejo

3. Body Copy : Produk lokal unggulan dari

Kabupaten Kulon Progo, Gula Semut khas Desa

Kalirejo. Dengan komposisi 100% gula kelapa asli,

sehat dan terjamin kualitasnya!

4. Signature : Pemerintah Kabupaten Kulon

Progo, Bela Beli Kulon Progo, Kulon Progo The

Jewel Of Java.

5. Caption : -

6. Closing Word : -

2. Media Pendukung

a. Leaflet

Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana

biasanya berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang

produk Gula Semut Desa Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo. Konsep

pembuatan leaflet dari produk tersebut adalah sebagai berikut:

Page 81: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

67

1. Layout Idea

Mengkombinasikan warna dasar maskot ke dalam warna tulisan,

menggunakan background berupa foto produk secara utuh. Sedangkan

pada objek utama, berupa hasil kemasan produk dan beberapa variasi

bahan mentah yang diletakkan di sekitar objek utama.

2. Rough layout

(Gambar 27. Sketsa leaflet)

Page 82: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

68

3. Comprehensive layout

(Gambar 28. Desain leaflet produk gula semut)

4. Complete layout

(Gambar 29. Desain leaflet terapan )

Page 83: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

69

3. Deskripsi

a) Nama media : 100% Gula Kelapa Asli - Gula Semut KUB Gendis

Manis Kalirejo

b) Ukuran : A5

c) Jumlah Halaman : 1 Halaman (Lipat)

d) Format : Landscap

e) Bahan : Art paper

f) Finising : Cetak full color

e) Keterangan : Produk lokal unggulan

f) Teks : Deskripsi singkat produk dan lokasi produksi

b. Katalog

Katalog adalah alat publikasi yang digunakan perusahaan sebagai cara

untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Katalog produk Gula

Semut Desa Kalirejo ini digunakan untuk menginformasikan kepada calon

pelanggan dan pelanggan yang sudah ada tentang harga dan fitur produk

mereka dalam rangka untuk mendorong penjualan mereka. Katalog ini juga

merupakan sarana bagi perodusen untuk menyajikan secara rinci cakupan

produk dan jasa, langsung kepada pelanggan. Konsep perancangan katalog

produk Gula Semut Desa Kalirejo adalah sebagai berikut:

Page 84: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

70

1. Layout Idea

Mengkombinasikan warna dasar maskot ke dalam warna tulisan,

menggunakan background berupa foto produk secara utuh. Sedangkan

pada objek utama, berupa hasil kemasan produk dan beberapa variasi

bahan mentah yang diletakkan di sekitar objek utama.

2. Rough layout

(Gambar 30. Sketsa cover katalog)

Page 85: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

71

3. Comprehensive layout

(Gambar 31. Desain cover katalog depan dan belakang)

4. Complete layout

(Gambar 32. Desain cover katalog terapan)

Page 86: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

72

3. Deskripsi

a) Nama media : Buku detail produk

b) Ukuran : A5

c) Jumlah Halaman : 5 Halaman

d) Format : Portrait

e) Bahan : Art paper

f) Finising : Laminasi cover dan jilid hard cover

e) Keterangan : Cetak full colour

f) Teks : Rincian mengenai harga, berat bersih, dan

tampilan kemasan

c. Poster

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat

komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.

Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar

lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Konsep

pembuatan poster dari produk Gula Semut Desa Kalirejo tersebut adalah

sebagai berikut:

Page 87: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

73

1. Layout Idea

Mengkombinasikan warna dasar maskot ke dalam warna tulisan,

menggunakan background berupa foto produk secara utuh. Diterapkan

dalam bentuk potrait. Sedangkan pada objek utama, berupa hasil

kemasan produk dan beberapa variasi bahan mentah yang diletakkan di

sekitar objek utama.

2. Rough layout

(Gambar 33. Sketsa cover poster)

Page 88: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

74

3. Comprehensiv layout

(Gambar 34. Desain cover poster)

4. Complete layout

(Gambar 35. Desain poster terapan)

Page 89: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

75

3. Deskripsi

a) Nama media : Poster produk gula semut

b) Ukuran : A5

c) Jumlah Halaman : 1 Halaman

d) Format : Portrait

e) Bahan : Art paper

f) Finising : Cetak full color

e) Keterangan : Media promosi produk

f) Teks : -

d. Pamflet

Pamflet adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak,

tanpa penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar

kertas di satu sisi atau kedua sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah,

sepertiga, atau bahkan seperempatnya, sehingga terlihat lebih kecil (dapat

juga disebut selebaran). Konsep dari pembuatan pamflet produk Gula Semut

Desa Kalirejo tersebut adalah sebagai berikut:

Page 90: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

76

1. Layout Idea

Bentuk potrait dengan mengkombinasikan warna dasar maskot ke

dalam warna tulisan, menggunakan background berupa foto produk

secara utuh. Sedangkan pada objek utama, berupa hasil kemasan produk

dan beberapa variasi bahan mentah yang diletakkan di sekitar objek

utama.

2. Rough layout

(Gambar 36. Sketsa cover pamflet)

Page 91: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

77

3. Comprehensive layout

(Gambar 37. Desain pamlet)

4. Complete layout

(Gambar 38. Desain pamflet terapan)

Page 92: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

78

3. Deskripsi

a) Nama media : Buku panduan wisata

b) Ukuran : A5

c) Jumlah Halaman : 1 Halaman

d) Format : portrait

e) Bahan : art paper

f) Finising : laminasi cover dan jilid hard cover

e) Keterangan : cetak full colour

f) Teks : -

e. Kalender

Kalender adalah salah satu media promosi yang aplikasinya dapat

dijadikan satu dalam penjualan produk (bonus) dan juga digunakan sebagai

salah satu identitas sebuah merk agar mudah dikenali oleh target market dan

membedakan dengan pesaing. Calender yang bagus hendaknya mudah

diingat dari segi bentuk dan visual grafisnya. Namun tetap tidak terlepas

dari fungsi utamanya sebagai penunjuk hari, tanggal, dan tahun. Konsep dari

perancangan calender untuk produk Gula Semut Desa Kalirejo adalah

sebagai berikut:

Page 93: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

79

1. Layout Idea

Menggunakan background bubuk gula semut, mengkombinasikannya

dengan pattern batik lokal dan memberikan latar belakang putih pada

tabel kalender agar lebih mudah dan menarik dari segi keterbacaan,

2. Rough layout

(Gambar 39. Sketsa desain kalender 2017)

Page 94: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

80

3. Comprehensive layout

(Gambar 40. Desain kalender 2017)

4. Complete layout

(Gambar 41. Desain kalender terapan)

Page 95: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

81

3. Deskripsi

a) Nama media : Kalender tahun 2017

b) Ukuran : A5

c) Jumlah Halaman : 1 Halaman

d) Format : Portrait

e) Bahan : Art paper

f) Finising : Cetak full color

e) Keterangan : Kalender tahun 2017

f) Teks : -

Page 96: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

83

82

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah melewati proses pengamatan dan penelitian pada studi kasus

desain komunikasi visual sebagai sarana promosi produk gula semut lokal

unggulan Desa Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo, maka berdasarkan uraian

empat bab diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Konsep yang sesuai untuk perancangan maskot sebagai media promosi

produk Gula Semut Desa Kalirejo adalah konsep kesederhanaan yang

meliputi visualisasi karakter dua dimensi.

2. Teknik pewarnaan dilakukan melalui aplikasi Adobe Photoshop untuk

menghasilkan gambar yang tidak terkesan flat, meskipun pada dasarnya

gambar tersebut hanya berupa gambar dua dimensi. Maskot tersebut

kemudian diterapkan pada media utama dan media pendukung, dengan

tujuan agar informasi lebih mudah dipahami oleh audiens. Perpaduan

konsep tersebut dapat mewujudkan visualisasi media yang efektif sebagai

sarana promosi dan informasi dari produk gula semut Desa Kalirejo,

Kabupaten Kulon Progo.

3. Media-media yang sesuai untuk mempromosikan produk gula semut lokal

unggulan Desa Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo, adalah media-media

yang terdiri dari media utama yaitu baliho dan media pendukung, antara

lain: leaflet, pamflet, katalog, poster, dan kalender. Seluruh media yang

dihasilkan menggunakan maskot Si Antons sebagai ciri khas dari produk

yang dihasilkan. Proses pewarnaan menggunakan warna cerah yang

Page 97: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

83

merupakan representasi keceriaan. Sehingga visualisasi media utama dan

pendukung menjadi lebih menarik, fungsional, informatif, komunikatif, dan

artistik.

Page 98: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

84

DAFTAR PUSTAKA

Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi

Offset.

Dharsono, Sony, Kartika. 2004. Seni Rupa modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Ensiklopedia Indonesia. 2004. Jakarta: PT.Delta Pamungkas.

Gregory, Thomas. 2001. How To Design Logo, Symbols and Icons. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

Ismiati, Nanik. 2000. Slogan dan Tagline Senjata Pamungkas Iklan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka.

Marpaung dan Bahar.2000. Ilmu Pariwisata.Skripsi S1.Yogyakarta: Program Studi

Pendidikan Seni Rupa. FBS UNY.

M.Suyanto.2005.Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Penerbit

And.i

Nuradi. Dkk. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia Edisi Pertama. Jakarta:

Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Philip Kotler dan Gery Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Purnomo Heri.2010.Nirmana Dwimatra.Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni

UNY.

Rendra Widyatama. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta : Pustaka Book

Publisher

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Situs internet:

Rokhani, Sitiumi (2009). Contoh Font dan Maknanya. Diakses pada 15 maret

2017. www.blog.math.uny.ac.id

Page 99: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

85

LAMPIRAN

Page 100: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

86

HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara saya dengan salah satu pengelola KUB Gendis Manis,

Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, pada tanggal 12 Maret lalu adalah sebagai

berikut:

1. Pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

Sebagai wujud rasa mandiri dan kepedulian mereka terhadap

perkembnagan perekonomian di daerah mereka.

2. Pemanfaatan sumber daya alam yang ada sebagai salah satu mata

pencaharian masyarakat sekitar telah mulai diberdayakan semenjak tahun

2012. Saat itu, gula semut menjadi alternatif baru bagi para konsumen

pasar pada umunya. Gula semut tampil sebagai produk alternatif baru untuk

mencukupi kebutuhan dapur bagi para konsumen sebagai pengganti gula

kelapa dalam bentuk batok yang relatif tidak efektif dari segi bentuk dan

cara penyimpanan yang memakan banyak ruang.

3. Masyarakat Desa Kalirejo merupakan masyarakat yang cukup terbuka

terhadap perubahan yang ada di masyarakat perkotaan. Hal ini berkaitan

dengan kebutuhan mereka sendiri. Segala kebutuhan pokok yang beli untuk

kehidupan mereka sehari-hari juga berasal dari perkotaan.

4. Iklim dan wilayah geografis daerah sekitar cukup mendukung untuk

pengembangan dan pembudidayaan tanaman kelapa.

Page 101: Perancangan Maskot Produk Gula Semut KUB Gendis Manis … · kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerugian sekitar Rp15,4 miliar

87

Hasil wawancara dengan pihak APINDO dengan narasumber Sdr. Yosi D.

Hantoro yang saya lakukan pada tanggal 26 Maret 2017 menghasilkan beberapa

kesimpulan berikut:

1. Keadaan sumber daya alam yang cukup memadai di daerah sekita Desa

Kalirejo tidak didukung dengan perkembangan moderenisasi masyarakat

sekitar terhadap dunia luar (perkotaan).

2. Keterbukaan masyarakat sekitar menjadi salah satu kunci dari keberhasilan

usaha mereka dalam upaya pengembangan SDM yang ada guna

menggolah sumber daya alam sekitar.

3. Terjadi beberapa dampak negatif dari keterbatasan pengetahuan akan pasar

yang masyarakat sekitar alami. Salah satunya dengan penurunan hasil

penjualan dikarenakan minimnya pengawasan terhadap distribusi barang

keluar, dan income yang seharusnya masuk.

4. Pembenahan sistem pengolahan dan perputaran uang mulai dilakukan

perlahan demi hasil yang lebih maksimal. Baik dari segi pengolahan, hasil

produksi, dan pendapatan masuk yang mereka peroleh.