Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat...

24
1 Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat Sentani Berdasarkan Kearifan Lokal Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain Peneliti: Yohanes Angga Widhya Pranata (692011065) Anthony Y.M Tumimomor, S. Kom., M.Cs. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016

Transcript of Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat...

Page 1: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

1

Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat

Sentani Berdasarkan Kearifan Lokal

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti:

Yohanes Angga Widhya Pranata (692011065)

Anthony Y.M Tumimomor, S. Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Juli 2016

Page 2: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

2

Page 3: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

3

Page 4: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

4

Page 5: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

5

Page 6: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

6

Page 7: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

7

1. Pendahuluan

Kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi dalam suatu daerah dan

terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat dan menjadi identitas

masyarakat.Indonesia merupakan negara dengan keragaman suku dan budaya, beragam

suku disetiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal dan tradisi yang berbeda [1].

Salah satunya kearifan lokal yang ada pada masyarakat Sentani di Kabupaten Jayapura,

Papua yang masih kental dengan keragaman seni khas daerah Sentani.

Keunikan dari kearifan lokal masyarakat Sentani adalah masyarakat Sentani yang

menghasilkan karya seni untuk menceritakan tentang kehidupan nenek moyang di sekitar

Danau Sentani melalui ukiran di atas batu, kayu, kulit kayu dan tari - tarian. Dalam

kearifan lokal masyarakat Sentani melalui karya seni yang telah lama menjadi identitas

masyarakat Sentani memiliki makna dan cerita tersendiri yang juga menjadi pedoman

hidup masyarakat Sentani sampai saat ini.Keunikan lainnya adalah, dari segi pengetahuan

lokal yang dimiliki oleh masyarakat Sentani yaitu semua proses pembuatan kerajinan seni

dari zaman nenek moyang sampai sekarang mulai dari alat - alat yang dipakai sampai

bahan yang digunakan semua merupakan bahan - bahan alami, dengan maksud untuk

tidak mencemari lingkungan khususnya danau Sentani. Dalam budaya suku - suku di

Papua juga dikenal dengan kearifan lokal yang bersifat menjaga dan melestarikan alam,

sehingga alam dimanfaatkan seperlunya.

Berdasarkan hasil wawancara kepada Bapak Philip Kopeuw selaku tokoh

budayasekaligus tokoh adatmasyarakat Sentani didapati bahwapada saat ini tidak banyak

generasi muda yang mengetahui tentang kearifan lokal dan juga makna - makna yang

terkandung di dalamnya, sehingga jika terus dibiarkan kearifan lokal yang dimiliki

masyarakat sentani perlahanakan hilang. Pada saat ini perkembangan media informasi

yang dibutuhkan masyarakat maupun pemerintah daerah sangat pesat guna untuk

memperkenalkan daerah serta kehidupan masyarakat setempat. Namun menjadi masalah

selama ini di Kabupaten Jayapura tidak ada media informasi yang menceritakan tentang

potret kehidupan kearifan lokal masyarakat Sentani.Film dokumenter adalah salah satu

media yang mampu menyajikan fakta dan konten secara terperinci sesuai situasi yang ada

tanpa rekayasa.

Berdasarkan dengan permasalahan yang ada maka dilakukan perancangan film

dokumenter potret kehidupan masyarakat Sentani berdasarkan kearifan lokal diharapkan

mampu memperkenalkan kepada masyarakat luas khususnya generasi muda mengenai

kearifan lokal dari kehidupan masyarakat Sentani, sehingga kearifan budaya lokal dapat

dijaga dan terus dilestarikan dari masa ke masa.

Page 8: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

8

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian pertama dengan judul Perancangan Film Dokumenter Tentang Polusi

Emisi Kendaraan Bermotor (Studi Kasus : Kota Semarang) menggunakan film

dokumenter sebagai media untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang dampak

negatif dari polusi emisi, penyebab salah satu meningkatnya polusi di Kota Semarang

adalah bertambahnya pengguna kendaraan bermotor. Salah satu media yang dapat

menyampaikan informasi adalah film, karena melalui film film masyarakat tidak hanya

mendengar audio tetapi melihat secara visualisasi dalam bentuk video. Jenis film yang

dipilih adalah dokumenter karena film dokumenter dapat memberi informasi kepada

masyarakat secara lengkap dan sesuai dengan fakta yang ada.[2].

Penelitian kedua berjudul Perancangan Film Dokumenter Sintuwu MarosoSebagai

Falsafah HidupMasyarakat Poso, menggunakan film dokumenter sebagai salah satu

media yang sering digunakan dalam menyampaikan pesan dan informasi karena film

dokumenter menampilkan kejadian yang benar-benar terjadi didunia nyata.Dalam film

dokumenter inimenceritakan tentang nilai-nilai atau kearifan lokal berupa falsafah hidup

masyarakat Poso yang disebut Sintuwu Maroso. Melalui film documentermasyarakat

Poso khususnya generasi muda dapat lebih memahami falsafah hidup Sintuwu Maroso

dan tertanam didalam diri setiap orang sehingga persatuan akan terus tercipta didalam

masyarakat Poso [3].

Dari kedua penelitian yang ada, perbedaan dari penelitian yang dilakukan yaitu

film yang dirancang tidak hanya menceritakan tentang kehidupan masyarakat Sentani

berdasarkan kearifan lokal tetapi menceritakan juga mengenai makna dan filosofi dibalik

kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Sentani. Selain itufilm dokumenter ini

menggunakan teknik sinematografi dan teknik pengambilan gambar secara candid agar

menjadi lebih menarik dan dapat membangun suasana sesuai dengan kenyataan.

Kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi pada suatu daerah yang

bersifat menjaga dan melestarikan. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu

yang patut secara terus menerus dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai identitas

budaya suatu daerah.Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan

setempat “local wisdom” atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan

setempat “local genious”.Artinya, kearifan lokal adalah hasil dari masyarakat pada suatu

daerah melalui pengalaman hidup mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat lain.

Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada masyarakat tertentu dan nilai itu sudah

melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang keberadaan masyarakat tersebut [4].

Media Informasiadalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain.Kata media berasal dari kata latin,

merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai

arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan

penerima pesan (a receiver)[5].

Page 9: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

9

Multimedia yaitu pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan

teks, grafik, audio, gambar bergerak seperti video dan animasi. Dengan menggabungkan

link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi

dan berkomunikas [6].

Filmadalah serangkaian gambar yang digabungkan sehingga menjadi gambar

yang hidup sehingga dapat menjadi salah satu media komunikasi massa audio visual

berdasarkan sinematografi. Selain itu film digunakan untuk menyampaikan pesan kepada

khalayak umum melalui media cerita juga dapat diartikan sebagai media ekspresi artistik

bagi para seniman perfilman untuk mengungkapkan ide cerita dan gagasan.Berbeda

dengan foto, film bisa menghadirkan unsur dinamis dari obyek yang ditampilkannya[7].

Dokumenteradalah film nonfiksi karena dalam pembuatannya film dokumenter

hanya mendokumentasikan kenyataan dan fakta yang ada, dengan kata lain film

dokumenter hanya mempresentasikan kenyataan dan menampilkan kembali fakta yang

ada dalam kehidupan. Jenis film dokumenter dibedakan berdasarkan cara pembuatannya,

dan yang digunakan dalam perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat

Sentani Berdasarkan Kearifan Lokal adalah film dokumenter potret, yaitu jenis film

dokumenter yang mengupas aspek kehidupan dari sekelompok orang. Jenis film

dokumneter ini lebih berkaitan dengan sekelompok orang yang diangkat menjadi tema

utama berdasarkan keunikan yang dimiliki ataupun aspek lain yang menarik. Masyarakat

Sentani dari aspek kehidupan budaya dan kearifan lokal memiliki keunikan yang tidak

dimiliki daerah lain, sehingga dalam perancangnanya plot yang diambil hanya peristiwa–

peristiwa yang dianggap penting [8].

Sinematografiadalah suatu disiplin dalam menata cahaya dan sudut pandang

kamera untuk menciptakan kualitas gambar yang menarik dalam sebuah produksi film

atau sinema. Secara etimologi sinematografi berarti menulis dengan gambar bergerak.

Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang

teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga

menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide atau cerita [9].

Masyarakat Sentani adalah sebutan yang merujuk kepada orang - orang atau

masyarakat yang tinggal di pulau pulau dan pesisir Danau Sentani. Masyarakatpenghuni

Danau Sentani menyebut mereka adalah Bhuyakha Romiyae ( orang - orang yang hidup

di sekitar Danau Sentani) [10].Kearifan lokal masyarakat Sentani dipengaruhi oleh

keberadaan danau Sentani, karena danau Sentani merupakan sumber kehidupan

masyarakat Sentani. Masyarakat Sentani memiliki kearifan lokal yang sudah ada sejak

zaman prasejarah, seperti membuat ukiran di atas batu Tutari sebagai gambaran

kehidupan masyarakat Sentani sehari – haripada zaman dahulu terhadap keberadaan

danau Sentani. Kearifan lokal masyarakat Sentani terus mengalami perkembangan,

dengan mencari media lain untuk mengukir yaitu kayu dan kulit kayu sebagai bahan

untuk menceritakan kehidupan disekitar seperti menceritakan hasil buruan, simbol dalam

tatanan adat, dan sejarah nenek moyang masyarakat Sentani.Selain itu ukiran - ukiran

yang telah diukir di kayu dan kulit kayu memiliki makna, cerita, dan filosofi dari

kehidupan masyarakat Sentani.

Page 10: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

10

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif.

Pendekatan kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan dengan

pengambilan data, metode kualitatif merupakan metode studi menggunakan teknik

pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya dalam bentuk

wawancara [11].Untuk strategipenelitian digunakan linear strategy yaitu menetapkan

urutan logis pada tahapan perancangan yang sederhana dan relatif mudah dipahami

komponennya [12]. Tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Strategi Linier

Dalam perancangan linear strategy terdapat empat tahap dalam

pelaksanaannya.Pada tahap pertama yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah

yaitu melakukan wawancara dengan pihak Dinas Pemerintah Kabupaten Jayapura. Dari

hasil wawancara dengan bapak Elvis Kabey selaku Kepala Bidang Budaya Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura didapatkan bahwa pihak dinas selama

ini hanya memberikan informasi yang mengangkat cerita tentang kearifan lokal di

Kabupaten Jayapurahanya secara online yaitu melaui situs resmi milik Dinas Pemerintah

Kabupaten Jayapura, dan isi kontenuntuk sementara ini masih berupa foto dan teks.

Informasi yang disajikan juga hanya menjelaskan gambaran umum tentang kearifan lokal,

tetapi tidak secara detail dalam menjelaskan tentang kearifan lokal masyarakat Sentani.

Wawancara juga dilakukan kepada Bapak Philip Kopeuw selaku tokoh adat dan

tokoh budaya dan didapatkan hasilbahwaseiring perkembangan zaman generasi muda

yang ada di Sentani tidak banyakyang memahami kearifan lokaldan mulai meninggalkan

budaya – budayayang ada pada masyarakat Sentani. Selain itu kurang adanya upaya dari

pemerintah setempat dalam memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat.

Kemudian dilakukan observasi yaitu dengan pengamatan langsung pada tempat

dan situasi yang akan dipakai dalam video, berupa data visual seperti foto dan video.

Hasil yang didapatkan yaitu para pengrajin seni yang melakukan kerajinan tangan rata -

rata berusia 50 - 90 tahun dan hanya sedikit anak yang ikut dalam kegiatan kerjinan

tangan. Kemudian pada tempat - tempat situs bersejarah yang merupakan peninggalan

nenek moyang mulai tidak terawat.Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

Tahap I

Identifikasi masalah

Tahap II

Pengumpulan data

Tahap III

Perancangan Media

Tahap IV

Kesimpulan&

Pengujian

Page 11: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

11

Gambar 2Situs Bersejarah Batu Megalitik Tutari yang tidak terawat

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data primer dan

sekunder,dimana hasil pengumpulan data digunakan untuk perancangan dan produksi

film.Data primer didapatkanmelalui wawancara langsung kepada Bapak Elvis Kabey

selaku Kepala Bidang Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura

untuk mengetahui letak geografis daerah Sentani yang menjadi Ibukota Kabupaten

Jayapura. Kota Sentani memiliki danau secara geografis memiliki luas kurang lebih 9630

Ha atau 25,5 km, dengan kedalaman 50 - 71 meter, dan memiliki 19 jenis ikan endemik.

Danau Sentani terdapat di Kota Sentani yang meliputi Distrik Sentani, Ebungfau, Waibu,

dan Sentani Timur. Masyarakat Sentani terbagi atas 25 kampung, dengan 31 ondofolo(

kepala suku ). Danau Sentani dikelilingi oleh perkampungan dimana sebagian besar mata

pencaharian masyarakatnya dari budidaya perikanan dan pertanian. Berdasarkan data

yang didapatkan bahwa sumber kehidupan atau kebutuhan utama dari masyarakat Sentani

diperoleh dari alam. Berdasarkan hasil wawancara juga didapati bahwa masyarakat pada

saat ini kurang memperhatikan alam Sentani, salah satu contohnya yaitu masyarakat

membuangan sampah olah sagu yang langsung dibuang ke danau,walaupun sumber

kehidupan masyarakat Sentani bergantung pada alam yaitu danau Sentani.

Selain itu dilakukan wawancara kepada tokoh masyarakat yaitu Bapak Yafet

Fellemengenaihubungan danau Sentani dengankearifan lokal yang dimiliki oleh

masyarakat Sentani.Dari hasil wawancaradidapat bahwa generasi pada saat ini

merupakan generasi yang kurang peduli dengan kelestarian alam dan generasi yangmulai

meninggalkan budaya leluhur. Danau dan alam Sentani telah menjadi sumber kehidupan

yang telah menghidupi masyarakat Sentani dari generasi ke generasi, oleh karena itu

keberadaan danau Sentani menjadi sangat penting bagi kehidupan di sekitar danau

Sentani. Jika kearifan lokal tidak dijaga dan dilestarikan, maka keseimbangan antara alam

dan kearifan lokal yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan danau Sentani akan hilang

dan akan sangat berpengaruh pada kelestarian danau Sentani. Oleh karena itu kearifan

lokal yang muncul karena keberadaan danau Sentani dan alam di sekitarnya harus terus

dijaga dan dilestarikan.

Wawancara selanjutnya kepada para seniman yaitu Bapak Albert Ohhe, Ibu Delila

Kaegere dan Bapak Naftali Felle mengenai kearifan lokal khususnya kearifan lokal dalam

bidang seni yaitu seni ukir diatas batu bersejarah, seni ukir kayu dan kulit kayu, seni

gerabah, dan seni tari. Dari hasil wawancara oleh narasumber menjelaskan bahwa dalam

sebuah karya seni yang menggambarkan tentang kearifan lokal masyarakat Sentani

Page 12: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

12

memiliki makna, filosofi, dan pesan moral yang akan menjadi pedoman hidup

masyarakat Sentani, sehingga sangat penting untuk generasi muda tahu dan memahami

kearifan lokal yang telah turun temurun diajarkan oleh nenek moyang. Pada saat ini yang

terjadi adalah kurang adanya kepedulian dari generasi muda untuk memahai kearifan

lokal, sehingga makna dan filosifi kehidupan yang diajarkan oleh nenek moyang melaui

kearifan lokal tidak dapat dimiliki generasi muda pada saat ini.

Untuk memperkuat data selain melakukan pengumpulan data primer maka

dilakukan juga pengumpulan data sekunder. Fungsi dari data sekunder adalah untuk

memperkuat hasil yang didapatkan dari pengumpulan data primer. Pengumpulan data

sekunder dilakukan dengan cara mencari data melalui website maupun buku. Berdasarkan

dari pengumpulan data didapat hasil bahwa di dalam buku berjudul Keping - Keping

Kisah Sentani Yang Tercecer diperoleh data tentang banyaknya kearifan lokal yang

dimiliki oleh masyarakat Sentani khususnya dalam bidang seni. Selain itu selama ini

upaya pemerintah dalam melestarikan kearifan lokal belum secara detail menjelaskan

tentang kearifan lokal pada daerah - daerah yang ada di Sentani.Selanjutnya tahap dua

yaitu perancangan film meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahap kedua

dapat dijabarkan seperti pada Gambar 3.

Ya

Tidak

Gambar 3 Gambar Perancangan Film

Pra Produksi

Pasca Produksi

Produksi

Film Statement

Storyline

Treatment

Shooting

Video Editing

Sound Editing

Evaluasi

Hasil

Revisi

Storyboard

Voice Over

Page 13: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

13

Film statementmerupakan langkah pertama sebelum masuk ke dalam proses

produksi. Setelah menemukan ide pembuatan film kemudian ditulis dalam satu

paragraf kalimat.Film statementdalam filmdokumenter ini menceritakan keberadaan

Danau Sentani yang mempengaruhi kearifan lokal dan pengetahuan lokal

masyarakat Sentani, dimana masyarakat memanfaatkan potensi alam di Danau

Sentani untuk memperkaya kebudayaan lokal, yang pada akhirnya bertujuan untuk

mensejahterakan masyarakat Sentani dan melestarikan lingkungan di Danau Sentani,

selain itu sebagai penguatan karakter budaya setempat.

Setelah menulis film statement dibutuhkan storyline untuk merangkai kejadian

menjadi sebuah cerita sehingga menjadi kerangka utama pembuatan film.Storyline

adalah keseluruhan cerita dari awal sampai akhir dalam berbagai bentuk tulisan,

script, screenplay, copyplay, stageplay dan berbagai coretan teks sementara lainnya

nanti bisa digabung-gabungkan menjadi satu cerita utuh [13].Berikut adalah

storyline dari film dokumenter ini.

Masyarakat Sentani memiliki danau Sentani yang merupakan danau terbesar di

pulau Papua, tepat berada di bawah cagar alam pegunungan Cycloop membuat

danau Sentani memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan menjadi sumber

kehidupan bagi masyarakat disekitar. Danau Sentani memberikan pengaruh bagi

kehidpuan di sekitarnya, khususnya pada kearifan lokal masyarakat Sentani yang

memiliki tradisi karena keberadaan danau Sentani. Masyarakat Sentani mudah

dikenal karena budayanya, mempunyai bahasa sendiri, seni ukir, seni pahat, seni

patung, dan seni tari, itulah yang menjadi jati diri masyarakat Sentani.

Masyarakat Sentani memiliki kearifan lokal sejak zaman nenek moyang, memiliki

sejarah batu Megalitik Tutari yaitu lukisan di atas batu yang dibuat oleh nenek

moyang sebagai bentuk ingatan akan kehidupan mereka pada saat itu. Masyarakat

Sentani mengalami perkembangan budaya dari zaman batu beralih ke kayu dan kulit

kayu. Masyarakat Sentani mengukir dan melukis di atas kayu dan kulit kayu sebagai

bentuk ingatan terhadap kehidupan, alamsekitar, dan tatanan dewan adat.

Masyarakat Sentani juga memilki kerajinan gerabah yang dibuat dalam kerajinan

sempe. Kerajinan dari masyarakat Sentani bukan hanya sebuah kerajinan tangan

biasa, tetapi memiliki makan, tujuan, filosofi, dan cerita dibaliknya.

Mengenai kearifan lokal masyarakat suku Sentani, berarti berkaitan dengan

kekayaan alam dan budayanya.Masyarakat Sentani memiliki tari - tarian dalam

kebudayanya, mulai dari tarian penyambutan, tarian perang, sampai tarian untuk

berburu. Masyarakat Sentani juga melakukan penerapan untuk pengembangan

kearifan lokal yang lebih luas guna untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal.

Treatmentmerupakan kerangka film yang diuraikan secara deskriptif seperti jenis

shot dan tujuan pengambilan gambar. Berikut ini adalah treatment dari film

dokumenter Danauku Hidupku Budayaku Hidupku.

Page 14: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

14

Scene1 :Pengenalan danau Sentani meliputi daerah danau, gunung Cycloop,humant

interets sekitar danau Sentani dan beberapa tempat di pinggiran Danau

Sentani serta didukung dengan monolog dari nara sumber utama yang

menceritakan tentang hubungan dan keseimbangan antara masyarakat,

danau Sentani dan kearifan lokal.

( long Shot - medium shot - panning )

Scene 2 :Pengenalan kerajinan lokal masyarakat Sentani oleh tokoh budaya yang

menceritakan gambaran umum tentang kearifan lokal. Menampilkan hasil

karya seni berupa ukiran di atas batu Megalitik Tutari, lukisan di kayu dan

di kulit kayu, sertatari-tarianyang merupakan kearifan lokal ciri khas

masyarakat Sentani.

( medium shot - close up )

Scene 3 : Bercerita tentang sejarah ukiran di atas batu Megalitik tutari oleh salah satu

penjaga di situs sejarah tersebut, dan menampilkan sisa - sisa batu

peninggalan nenek moyang yang telah diukir.

( medium shot - close up )

Scene 4 : Bercerita tentang ukiran di atas kayu oleh salah satu pengrajin seni ukir

( medium shot - mlose up )

Scene 5 : Bercerita tentang seni lukis di atas kulit kayu dan makna - makna atau

cerita di balik sebuah karya seni.

( medium shot - close up )

Scene 6 : Bercerita tentang kerajinan gerabah beserta filosofinya dari oleh salah satu

pengrajin seni gerabah.

( medium shot - close up )

Scene 7 : Bercerita tentang tentang jenis - jenis dan makna dari sebuah tarian oleh

salah satu tokoh adat.

( medium shot - close up )

Scene 8: Berisi mengenai penerapan pengembangan kearifan lokal oleh tokoh

budayayang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal.

( medium shot - close up)

Scene 9 : Penutup/ending yang berisi pesan untuk kelestarian kearifan lokal

disampaikan oleh tokoh budaya, dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Jayapura, dan pengarjin seni.

Storyboardadalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang

menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk

aplikasi multimedia. Storyboard menggabungkan alat bantu narasi dan visual pada

selembar kertas sehingga naskah dan visual menjadi terkoordinasi [14]. Perancangan

storyboard dari film dokumenter ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 15: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

15

Tabel 1. Perancangan Storyboard Film Dokumenter

Scene Gambar Jenis

Shot

Durasi Keterangan

1

Long

shot

00:03 Opening timelapse

danau Sentani

2

Medium

shot

00:55 Gambaran umum

mengenai kearifan

lokal masyarakat

Sentani.

3

Medium

shot

02.19 Menceritakan tentang

sejarah Batu Megalitik

Tutari

4

Close up 03:07 Menceritakan tentang

kerajinan seni ukir di

kayu.

5

Close up 04:04 Menceritakan tentang

kerajinan kulit kayu,

dan makna dan cerita

dibaliknya

Page 16: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

16

6

Medium

shot

04:49 Menceritakan tentang

kerajinan gerabah

masyarakat Sentani

yaitu Sempe.

7

Close up 06:00 Menceritakan tentang

tarian dan cerita

dibaliknya.

8

Medium

close up

08:56 Berisi mengenai

penerapan

pengembangan

kearifan lokal

masyarakat Sentani

9

Close up 10:55 Berisi tentang pesan

kelestarian kearifan

lokal masyarakat

Sentani.

Produksi adalah sebuah tahapan eksekusi dari perencanaan - perencanaan yang

telahdibuat pada tahapan pra produksi. Pada proses produksi dilakukan shooting dan

voice overuntuk narasi. Shooting adalah proses pengambilan gambar dalam bentuk

video. Pengambilan gambar dilakukan sesuai dengan storyboard yang telah dirancang

pada proses pra produksi.Sedangkan voice overadalah suara yang merupakan vokal

manusia yang direkam untuk mendukung isi konten dancerita.

Pasca produksi adalah proses terakhir dari ketiga tahapan dalam pembuatan

sebuah film. Pasca produksi meliputi dua proses, yaitu proses video editing dan sound

editing. Dalam proses editing menggunakan software editing video dalam

menggabungkan tiap video footage. Dalam pengerjaannya dilakukan cut to cut untuk

Page 17: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

17

bagian yang tidak diperlukan sehingga durasi antara footage satu dengan yang lainnya

berbeda sesuai dengan kebutuhan.

Pada proses videoediting dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap pertama adalah

editing offline. Pada tahap ini video yang sudah ada akan digabungkan menjadi sebuah

satu kesatuan sesuai dengan perancangan pada saat pra produksi melalui proses cut to

cut. Pada tahap kedua dilakukanediting online dengan menambahkan transisi sesuai

dengan keperluan video, kemudian dilakukan proses grading yangbertujuan

menyamakan setiap warna dan menambah mood pada videoyang bertujuan agar

memberikan karakter,seperti karakter warna yang digunakan dalam film dokumenter ini

adalah karakter warna . Warna pada film dokumenter dapat dilihat pada Gambar4.

Gambar 4Proses Grading

Proses sound editing pada narasi meliputi noise reduction dan boost. Noise

reduction berfungsi untuk mengurangi noise atau gangguan - gangguan yang ada pada

saat wawancara, sehingga suara narator dapat terdengar lebih jelas. Sedangkan boost

berfungsi untuk penambahan atau pengurangan frekuensi dari suara narator, sehingga

suara yang dihasilkan tidak terlalu keras maupun pelan. Proses sound editing dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5Proses Editing Sound Roise Reduction danBoost

Sebelum Sesudah

Page 18: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

18

4.Hasil dan Pembahasan

Hasil perancangan dalam film dokumenter digunakan sebagai media yang dapat

memberikan informasi mengenaiciri khas dan keunikan dari kearifan lokal masyarakat

Sentani, berikut adalah hasil perancangan film dokumenter.

Gambar 6Scene 1 Opening

Scene1 yaitu opening yang menampilkan danau Sentani dan wilayah disekitarnya.

Pada scene 1 memperlihatkan alam Sentani dan humant interest. Jenis shot yang

digunakan adalah long shot untuk memperlihatkan daerah di sekitar danau Sentani

secara luas. Hasil dari scene 1 dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 7Scene 2 Gambaran Kearifan Lokal Secara Umum

Scene 2 yaitu pengenalan kerajinan lokal masyarakat sentanioleh tokoh budaya,

dan menceritakan gambaran umum tentang kearifan lokal masyarakat Sentani. Jenis

shot yang digunakan dalam scene 2 adalah medium shot. Dalam scene 2 juga

menampilkan hasil karya seni berupa ukiran di atas batu Megalitik Tutari, lukisan di

kayu dan di kulit kayu, sertatari-tarianyang merupakan kearifan lokal ciri khas

masyarakat Sentani. Hasil dari scene 2 dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 8Scene 3Sejarah Ukiran Di Atas Batu

Page 19: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

19

Scene 3 menceritakan mengenai keunikan dari batu Megalitik Tutari yang

merupakan situs peninggalan nenek moyang masyarakat Sentani.Ukirandi atas batu

Tutari sudah diukir pada zaman nenek moyang sebagai bentuk ingatankepada hasil

buruan yang didapatkan ketika para leluhur berburu. Di scene3 ini batu Megalitik

Tutari diceritakan oleh masyarakat penjaga situs bersejarah tersebut.Jenis shot yang

digunakan dalam scene 3 adalah medium shotdan close up.Hasil dari scene 3 dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 9 Scene 4Seni Ukir Di Kayu

Scene 4 menceritakan tentang ukiran di atas batu, dimana para pengrajin seni ukir

masyarakat Sentani biasanya membuat kerajinan untuk perabotan rumah tangga

mereka, dan disetiap perabotan rumah tangga memiliki ukiran tersendiri, dimaksudkan

supaya perabotan yang akan di pakai untuk kepala suku atau dewan adat berbeda

dengan masyarakat biasa.Jenis shot yang digunakan dalam scene 4 adalah medium

shot dan close up.Hasil dari scene 4 dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 10Scene 5Seni Lukis Di Kulit Kayu

Scene 5 menceritakan pengrajin seni yang membuat seni lukis di kulit kayu, serta

makna dan cerita di balik lukisan. Scene5 menceritakan perjalanan 12 kepala suku

menuju pinggiran dan pulau - pulau yang berada di tengah danau Sentani, kemudian

menetap dan melangsungkan kehidupan sampai saat ini.Jenis shot yang digunakan

dalam scene 5 adalah medium shot dan close up.Hasil dari scene 5 dapat dilihat pada

Gambar 10.

Page 20: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

20

Gambar 11Scene 6Seni Gerabah

Scene 6 menceritakan tentang kerajinan gerabah yang di lakukan oleh masyarakat

di kampung Abar. Pada scene ini diceritakan oleh salah satu pengrajin gerabah

mengenai cerita kehidupan dibalik kerajinan Sempe yang merupakan hasil dari

kerajinan gerabah. Dalam scene6 diceritakan juga falsafah hidup orang Sentani pada

zaman dahulu melalui kerajinan Sempe.Jenis shot yang digunakan dalam scene6

adalah medium shotdan close up.Hasil dari scene 6 dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 12Scene 7 Makna Di Balik Tarian

Scene 7menceritakan mengenai jenis - jenis dan makna dari sebuah tarian.Pada

scene 7diceritakan oleh salah satu tokoh adat masyarakat Sentanimengenai tradisi

tarian penyambutan yang terjadi pada zaman nenek moyang, dimana pada zaman

nenek moyang kepada seseorang yang berhasil mendapatkan hasil buruan akan

mendapat tarian penyambutan khusus.Jenis shot yang digunakan dalam scene 7 adalah

medium shot dan close up.Hasil dari scene 7 dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 13Scene 8 Penerapan Pengembangan Kearifan Lokal

Scene 8 menjelaskan mengenai penerapan pengembangan kearifan lokal yang

lebih luas di jelaskan olehsalah satu tokoh budaya Papua, menceritakan juga

kreativitas generasi muda zaman sekarang dapat membantu menjaga dan melestarikan

kearifan lokal melalui keterlibatan langsung sebagai pelaku kerajinan seni.Jenis shot

Page 21: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

21

yang digunakan dalam scene 8 adalah medium shotdan close up.Hasil dari scene 8

dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 14Scene 9 Pesan Untuk Kelestarian Kearifan Lokal

Pada scene 9 berisipesan untuk kelestarian kearifan lokal, juga merupakanscene

penutup dalam film dokumenter ini.Pesan yang disampaikan dalam scene

8disampaikan oleh tokoh budaya, dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Jayapura, dan pengrajin seni tentang pentingnya kearifan lokal sebagai identitas

masyarakat Sentani.Jenis shot yang digunakan dalam scene 9 adalah medium shot dan

close up.Hasil dari scene 9 dapat dilihat pada Gambar 14.

Pada hasil akhir film dokumenter tentang kearifan lokal masyarakat

Sentaniakandiaplikasikanke dalam website resmi Pemerintah Dinas Kabupaten

Jayapura dan di-sharedmelalui media sosial facebook, twitter, dan media sosial

lainnya agar penyebaran film dokumenter lebih luas kepada masyarakat. Selain itu

film dokumenter dapat diaplikasikan pada stasiun TV lokal yang ada di Jayapura

seperti Papua TV dan TVRI Papua, agar masyarakat yang tidak memiliki akses

internet mendapatkan informasi mengenai kearifan lokal melalui TV lokal. Hasil

rencana implementasi film dokumenter dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15Implementasi Film Dokumenter Di Media Sosial ( Youtube)

Page 22: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

22

Evaluasi film dokumenter ini dilakukan secara kualitatif melalui wawancara

kepada Bapak Elvis Kabey yang menjabat sebagai Kepala Bidang Budaya Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura. Wawancara tersebut membahas

mengenai apakah film dokumenter yang telah dirancang sudah sesuai berdasarkan

penelitian awal mengenai potret kehidupan masyarakat Sentani berdasarkan kearifan

lokal.Dari hasil pengujian yang dilakukan didapati bahwa isi konten dalam film ini

sudah terfokus dalam mengakomodir kearifan lokal masyarakat Sentani.Keberadaan

danau Sentani sangat berpengaruh pada kearifan lokal masyarakat Sentani, alur yang

ada pada film dokumenter ini sudah terangkum dengan baik karena alur dalam film ini

telah memberikan informasi yang bukan hanya mengangkat cerita tentang kearifan

lokal masyarakat Sentani tetapi juga mengenai keberadaan danau Sentani yang

mempengaruhi kehidupan masyarakat Sentani, diharapkan juga melalui film

dokumenter ini dapat memperkenalkan mengenai kearifan lokal yang dimiliki oleh

masyarakat Sentani.

Evaluasi yang didapat dari Bapak Philip Kopeuw sebagai salah satu tokoh adat

dan tokoh budaya masyarakat Sentani, dari hasil pengujian film dokumenter ini sudah

menceritakan keberadaan kearfian lokal sebagai identitas masyarkat Sentani, banyak

keunikan yang dimiliki masyarakat Sentani yang hampir dilupakan generasi pada saat

ini, tetapi melalui dokumenter ini mampu menyajikan kembali informasi mengenai

kearifan lokal masyarkat Sentani. Alur cerita dalam film yang mengangkat kearifan

lokal masyarakat Sentani telah tersampaikan dengan baik dan telah dikemas sesuai

dengan kearifan lokal yang ada pada masyarakat Sentani. Masyarakat Sentani yang

menyebut "Danauku Hidupku Budayaku Hidupku" benar - benar disajikan melalui

dokumenter ini.Namun ada beberapa koreksi sehingga akandilakukan revisi pada film

dokumenter ini yaitu pada terjemahan bahasa daerah pada beberapa kerajinan yang

tidak diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.

Pengujian juga dilakukan dengan responden Immanuel Eresn Ongge, dari hasil

wawancara yang didapat film dokumenter ini menarik, karena dapat memahami

kearifan lokal masyarakat Sentani, dan ceritayang dikemas telah memberikan

informasi mengenai makna dan filosofi dibalik cerita tentang kearifan lokal

masyarakat Sentaniyang selama ini tidak didiketahui. Kearifan lokal masyarakat

Sentani juga dapat menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat Sentani.

Kemudian evaluasi film juga dilakukan dengan praktisi yaitu George Nicholas

Huwae selaku staf pengajar di UKSW. Dalam wawancara tersebut membahas

mengenai kualitas sinematografi yang diaplikasikan dalam film dokumenter tersebut

serta keseluruhan teknis dalam film. Hasil pengujian yang didapat adalah film

dokumenter ini sudah memiliki sinematografi dan alur yang baik. Selain itu dalam

teknik komposisidan angle sudah dapat disajikan dengan baik melalui scene-scene

pada masing-masing lokasi pengambilan gambar dalam film dokumenter ini telah

mendukung, dan pencahayaan yang menggunakan available lightdan beberapa scene

Page 23: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

23

menggunakan artificial light sudah cukup baik.Namun untuk masalah audio, ada

beberapa koreksi sehingga akandilakukan revisi pada film yaitu suara narator dengan

backsound yang kurangbalancepadabeberapa scene, sehingga suara narator kurang

begitu jelas terdengar, serta ada beberapa warna video yang masih belum sama dengan

video lainnya.

5. Simpulan

Berdasarkan dengan hasil penelitian, perancangan Film Dokumenter Potret

Kehidupan Masyarakat Sentani Berdasarkan Kearifan Lokal telah dapat

menyampaikan informasi tentang kearifan lokal masyarakat Sentani, dan konten serta

pesan telah tersampaikan dengan baik.Informasi yang terkandung dalam film

dokumenter tentang kearifan lokal masyarakat Sentani dapat tersampaikan dengan

baik kepada responden, karena didukung oleh unsur cinematography dan backsound

membangkitkan suasana dalam film dokumenter, serta visualisasi yang berhubungan

dengan ide cerita dari film dokumenter tentang kearifan lokal masyarakat Sentani

dapat dikemas sesuai dengan kenyataan.Dari sisi manfaat dan tujuan, film dokumenter

ini telah berhasil, karena menceritakan tentang kearifan lokal masyarakat Sentani yang

dipengaruhi oleh keberadaan danau Sentani, sehingga diharapkanPemerintah

Kabupaten Jayapura dan masyarakat Sentani, khususnya generasi muda dapat terus

menjaga dan melestarikan kearifan lokal masyarakat Sentani.

Page 24: Perancangan Film Dokumenter Potret Kehidupan Masyarakat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10471/2/T1_692011065_Full... · Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah

24

6. Daftar Pustaka

[1] Muhtadi, Dedi. 2011. “Ketika Kearifan Lokal Tergerus Zaman” dalam Kompas, 23

April 2011, Jakarta.

[2] Grafira, Tjan O.C 2015. Perancangan Film Dokumenter Tentang Polusi Emisi

Kendaraan Bermotor (Studi Kasus : Kota Semarang).

[3] Lolo, Gusto A.G 2016. Perancangan Film Dokumenter Makna Sintuwu Maroso

Sebagai Falsafah Hidup Masyarakat Poso.

[4] Kopeuw, Philipus. 2015. Keping - Keping Kisah Sentani Yang Tercecr. Jayapura:

Arika Offset.

[5] Rahyono,F.X 2009. Kearifan Budaya Dalam Kata. Jakarta : Wedyatama Widya

Sastra.

[6] Fred, Wibowo, 1997, Dasar-Dasar Program Televisi, Jakarta: Grasindo.

[7] Pransi, D.A. 2005. Film/Media/Seni. Jakarta: FFTV-IKJ PRESS.

[8] Ayawaila, Gerzon.R. 2008. Dokumenter dari Ide Sampai Produksi. Jakarta: FFTV-

IKJ PRESS.

[9] Semedhi, Bambang. 2011. Sinematografi-Videografi: Suatu Pengantar Cet. 1.

Bogor: Ghalia Indonesia.

[10]Griapon, Alexander. Ohey, Corlius. Kalembulu, Joseph. Kabey, Elvis. Pairunan,

Junus. dan Yanowaring, Eilhelm. 2009. Cerita Rakyat Dari Jayapura Yang

Terhempas Dalam Goncangan Peradaban. Jayapura: Arika Publiher

[11]Noval.2015. Metode Kualitatif. www.seputarpengetahuan.com/2015/02metode-

penelititan-kualitatif-dan.html. Diakses tanggal 27 Juni 2016.

[12]Sarwono, Jonathan dan Harry Lubis. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta: Andi.

[13] Junaedi, Fajar. 2011. Membuat Film Dokumenter. Yogyakarta: Lingkar Media.

[14] Syaiful, Agil. 2015. Teknik Pembuatan dan Pengertian Storyboard,

https://sites.google.com/site/elearningtp2010/media-3d/teknik-pembuatan-

storyboard-media-animasi-3d/pengertian-storyboard. Diakses tanggal

5November2015.