Perancangan Database - octoberplan.files.wordpress.com · Sistem Basis Data [email protected] •...
-
Upload
trinhkhanh -
Category
Documents
-
view
325 -
download
9
Transcript of Perancangan Database - octoberplan.files.wordpress.com · Sistem Basis Data [email protected] •...
Sistem Basis Data [email protected]
• Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
• Tujuan Perancangan Database : 1. untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-
kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya. 2. memudahkan pengertian struktur informasi. 3. mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa
obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
6 Fase proses perancangan database : 1. Pengumpulan data dan analisis 2. Perancangan database secara konseptual 3. Pemilihan DBMS 4. Perancangan database secara logika (data model mapping) 5. Perancangan database secara fisik 6. Implementasi Sistem database.
6 fase di atas tidak harus diproses berurutan. Pada beberapa hal, rancangan tsb dapat dimodifikasi dari yang pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang terakhir (feedback loop antara fase) dan feedback loop dalam fase sering terjadi selama proses perancangan.
Sistem Basis Data [email protected]
Merupakan langkah awal dalam perancangan database. Pada
tahap ini kita hanya menentukan konsep-konsep yang berlaku
dalam sistem database yang akan di bangun.
1. Prosedur kerja secara keseluruhan yang berlaku pada sistem
yang berjalan
2. Informasi (output) apa yang diinginkan dari database?
3. Apa saja kelemahan-kelemahan dari sistem berjalan?
4. Pengembangan sistem di masa yang akan datang?
5. Bagaimana tingkat keamanan data saat ini?
6. Siapa saja yang terlibat dalam sistem yang berjalan?
7. Apa saja input yang diperlukan?
Sistem Basis Data [email protected]
Perancangan database logik merupakan tahapan untuk memetakan
proses perancangan konseptual kedalam model database yang
akan dipakai, apakah hirarki, jaringan atau relasi. Perancangan
database logik ini tidak tergantung pada DBMS yang digunakan.
ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar
data. Dengan ERD kita mencoba menjawab pertanyaan seperti:
data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu
berhubungan dengan yang lain.
Sistem Basis Data [email protected]
• Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang
terlibat
• Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan
entitas
• Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di
antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta
foreign-key-nya
• Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan
relasi
• Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan
atribut-atribut deskriptif (non key)
Sistem Basis Data [email protected]
Pada sebuah sistem yang kompleks, penggambaran atribut-atribut
dalam sebuah ERD seringkali kelihatan lebih rumit. Untuk itu
pendeklarasian atribut-atribut tersebut dapat menggunakan kamus
data.
• Objektif utama Diagram E-R adalah menunjukan objek-objek
(himpunan entitas) yang terlibat dalam basis data dan
bagaimana hubungan (relasi) antara objek-objek tersebut
• Penggambaran atribut-atribut dalam Diagram E-R seringkali
mengganggu objektif yang ingin dicapai
• Atribut-atribut dapat dipisahkan dalam sebuah kamus data
• Kamus data berisi daftar atribut yang diapit kurung kurawal (‘{‘
dan ‘}’) dan atribut key digaris bawah
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
• Pilih nama (untuk entitas, atribut, relasi) yang menggambarkan
maknanya.
• Gunakan nama tunggal untuk entitas.
• Gunakan huruf kapital untuk entitas dan relasi.
• Gunakan huruf kapital di awal kata untuk atribut.
• Nama entitas cenderung menggunakan kata benda.
• Nama relasi cenderung menggunakan kata kerja.
Sistem Basis Data [email protected]
• Merupakan sarana membuat dokumentasi kebutuhan aplikasi.
• Antar mukanya mudah digunakan.
Contoh:
Ms. Visio
ER-Win
DBDesigner
S-Designer
ER-Studio
• Boleh disertakan dalam Diagram E-R
• Derajat relasi minimum sifatnya tidak wajib
• Notasi disatukan dengan derajat relasi maksimum
• Format penulisan (x,y) dimana x adalah derajat relasi minimum
dan y adalah derajat relasi maksimum
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
• Seorang mahasiswa dapat mempelajari banyak mata kuliah
sekaligus, tapi boleh juga tidak mempelajari mata kuliah satu pun
• Setiap mata kuliah dapat diikuti oleh banyak mahasiswa, tapi bisa
saja ada mata kuliah yang tidak/ belum pernah diikuti oleh satu
pun mahasiswa
• Seorang dosen boleh mengajar banyak mata kuliah sekaligus,
tetapi bisa saja terjadi ada dosen yang tidak/belum
diperbolehkan mengajar satu mata kuliah pun
• Setiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen dan
tidak boleh ada mata kuliah yang belum ditentukan siapa
dosennya
Kuliah Mahasiswa mempelajari (0,N)
mengajar Dosen (0,N) (0,N) (1,1)
Sistem Basis Data [email protected]
Tahapan implementasi hasil perancangan database secara logik
menjadi tersimpan secara fisik dalam media penyimpanan eksternal
sesuai dengan DBMS yang dipakai.
1. Transformasi Entitas menjadi Tabel
2. Transformasi Atribut menjadi Field
• Menyesuaikan nama field
• Menentukan Tipe Data Field
• Menentukan ukuran Field
Sistem Basis Data [email protected]
Aturan-aturan:
1. Setiap Himpunan Entitas Ditransformasikan sebagai sebuah tabel
Sistem Basis Data [email protected]
2. Relasi dengan Derajat satu-ke-satu yang menghubungkan 2
himpunan Entitas akan ditransformasikan ke dalam bentuk
penyertaan atribut-atribut relasi ke salah satu himpunan Entitas
Sistem Basis Data [email protected]
Ketentuan penyertaan atribut adalah:
Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himpunan Entitas
yang mempunyai derajat relasi minimum yang lebih besar
Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himpunan Entitas
yang mempunyai jumlah record yang lebih sedikit
Sistem Basis Data [email protected]
3. Relasi dengan Derajat satu-ke-banyak yg menghubungkan 2
himpunan Entitas akan ditransformasikan ke dalam bentuk
penyertaan atribut-atribut relasi ke himpunan Entitas yg derajat
relasinya banyak (many).
Sistem Basis Data [email protected]
4. Relasi dengan Derajat banyak-ke-banyak yg menghubungkan
dua himpunan Entitas, maka atribut-atribut relasi akan
ditransformasikan menjadi sebuah tabel
Sistem Basis Data [email protected]
5. Implementasi Himpunan Entitas Lemah
Sistem Basis Data [email protected]
6. Implementasi Spesialisasi
Sistem Basis Data [email protected]
7. Implementasi Generalisasi
Sistem Basis Data [email protected]
8. Implementasi Unary Relation
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]
Sistem Basis Data [email protected]