PERANCANGAN DAN PROSES PEMBUATAN MOLDING CONTAINER BKKBN ...
Transcript of PERANCANGAN DAN PROSES PEMBUATAN MOLDING CONTAINER BKKBN ...
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 12
PERANCANGAN DAN PROSES PEMBUATAN MOLDING CONTAINER BKKBN SISTEM DIRECT SPRUE GATE
Triono Priohutomo1, Ade Fakharurrozi2
Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung
Abstak Perancangan dan analisa mold menggunakan software CAD/CAE agar memudahkan perancang dalam merancang dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan cacat produk saat proses produksi berlangsung. Mold ini dibuat dengan system partisi untuk bagian mold body containernya. Agar proses pembuatan bisa mempercepat waktu, mold ini menggunakan standar moldbase dari ACME. Keseluruhan proses pembuatannya menggunakan mesin CNC vertical milling 3 axis dengan bantuan software CAM. Proses produksi menggunakan mesin injeksi plastic dengan kapasitas 1000 ton. Adapun dari tuntutan dari customer yang harus di terapkan pada perancangan dan pembuatan mold ini.
Kata kunci : Desain, Pembuatan, Analisa
Abstract Mold design and analysis using CAD / CAE software to facilitate the designer in designing and analyzing the possibility of product defects during the production process. This mold is made with a system partition for the mold body container part. So that the manufacturing process can speed up the time, this mold uses the moldbase standard from ACME. The entire manufacturing process uses a 3 axis vertical milling CNC machine with the help of CAM software. The production process uses a plastic injection machine with a capacity of 1000 tons. As for the demands from customers that must be applied to the design and manufacture of this mold. Keywords : Design, Manufacture, Analysis
1. PENDAHULUAN Plastik adalah suatu polimer
yang memiliki sifat-sifat yang luar biasa. Material plastik yang digunakan dalam pembuatan produk plastik diantaranya polypropylene, polyetilene, polystyrene, dan lain-lain (Amri, 2009, Anggono, 2005, Awaliddin, 2012). Produk yang berbahan baku plastiksekarang ini sering di jumpai dalam kehidupan manusia. Hal ini membuka peluang para pengusaha untuk membuat produk yang bisa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari atau industri dan lain-lain, salah satunya adalah tempat atau box penyimpanan alat peraga BKKBN dari pemerintahan untuk sarana edukasi kepada masyarakat mengenai program pemerintahan.
Gambar 1 Sample Produk Container BKKBN 2018
Mengingat jumlah produksi
yang cukup banyak ini. Dalam produksi produk ini, agar efisien dipilih metode dengan proses injeksi plastik. Injeksi plastik adalah metode pembentukan termoplastik dimana material yang di lelehkan akibat pemanasan barel, di injeksikan oleh plunger kedalam cetakan yang didinginkan oleh aliran air sehingga mengeras. Material plastik yang terdapat di dalam cavity kemudian di tahan di dalam mold dibawah tekanan tertentu untuk menjaga adanya
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 13
shrinkage selama produk mengalami pendinginan (Firdaus, 2002, Kamaruddin, 2010). Proses produksi menggunakan mesin injeksi ini tidak terlepas dari cacat produk seperti sink mark, short shot, flash, flow mark, warpage, bubble ataupun weld line yang terjadi pada bagian-bagian tertentu. Permasalahan umum yang sering terjadi pada injeksi plastik adalah adanya penyusutan pada produk hasil proses injeksi. Dalam proses injeksi plastik banyak parameter yang dapat mempengaruhi hasil injeksi (Gede, 2014, Deden, 2005). Adapun parameter-parameter tersebut adalah holding time, inject time, cooling time, mold temperature, dan lain-lain. Jika salah satu parameter tersebut di abaikan, maka hasil benda cetakan tersebut kurang baik antara lain akan timbul cacat shrinkage pada benda hasil cetakan (Santoso, 2014). Shrinkage merupakan suatau cacat berupa perubahan dimensi produk hasil proses injeksi. Design cetakan yang kurang optimal dan pengaruh parameter proses injeksi dapat mempengaruhi timbulnya beberapa jenis cacat diatas yang mengakibatkan biaya produksi menjadi tinggi atau kurang efisien karena material banyak yang terbuang dan juga kualitas produk menurun dikarenakan banyak produk yang cacat. Rencana design mold container BKKBN ini dapat menghasilkan 1 buah produk dalam sekali siklus dikarenakan produk yang besar dan sesuai permintaan customer. 2. METODE PENELITIAN
Tahapan perancangan merupakan suatu metode untuk menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis dan terstrukur. Dasar metode perancangan yang telah disesuaikan dengan proses kegiatannya yang digunakan dalam
penyelesaian tugas akhir ini akan dijelaskan pada diagram alir metode french sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Alir Kerangka Penyelesaian Masalah
Mulai Dibagian ini meruapakan persispan yang harus dilakukan penulis agar lebih mudah melakukan prosedur selanjutnya.
Deskripsi tuntutan Dibagian ini adalah proses pembuatan daftar tuntutan/kebutuhan customer.
Analisa masalah Dibagian ini merupakan kegiatan analisa yang berkaitan dalam sebuah perancangan design mold.
Rumusan masalah Dibagian ini merupakan kajian rumusan masalah – masalah yang terjadi dalam proses perancnagan design mold.
Penialian dan pemilihan alternatif rancangan Dibagian ini merupakan proses penilaian dan pemilihan rancangan yang terbaik yang disesuaikan produk dan kebutuhan customer.
Perhitungan perancangan
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 14
Dibagian ini merupakan perhitungan runner dan gate.
Design mold Dibagian ini dilakukan proses gambar 3D design mold.
Tuntutan customer Dibagian ini memdeskripsikan kualitas produk yang diharapkan customer.
Control mesin Dibagian ini dilakukan perhitungan yang berkaitan dengan mesin injection molding yang akan digunakan.
Simulasi aliran cairan plastik Dibagian ini dilakukan simulasi aliran cairan plastik dengan menggunakan software Mold Flow Insight 2010.
Komponen – komponen standar Dibagian ini dilakukan list kebutuhan part – part accessories standar yang nantinya akan di assembling pada molding yang telah dibuat.
Proses dan waktu pemesinan Dibagian ini dilakukan proses perhitungan waktu dan proses pembuatan kontruksi molding.
Selesai Akhir dari proses perancangan mold.
2.1 Daftar Tuntutan Permintaan 2.1.1 Produk
Data produk yang diperoleh oleh penulis adalah berupa produk asli box container BKKBN. Gambar 3D serta gambar kerja produk 2D kemudian dibuatkan berdasarkan contoh produk yang ada. Selain itu, dipastikan pula bahwa gambar yang dibuattelah sesuai dengan permintan dari customer, dengan cara diverifikasi langsung oleh customer. Gambar kerja 2D produk dapat dilihat pada lampiran A.
Gambar 2.2 Gambar 3D Produk Tutup Container BKKBN
Tabel 2.1 Spesifikasi Produk Tutup Container BKKBN
Gambar 2.3 Gambar 3D Produk Body Container BKKBN
Tabel 2.2 Spesifikasi Produk Body Container BKKBN
2.1.2 Material Produk
Matrial yang dipakai untuk membuat body container bkkbn ini adalah thermoplastic jenis PP (Polypropylene) dengan nilai shrinkage 1.2 – 2.0 % dan berat jenis 0.95 ρ g/cm3 (lampiran H). Material PP memiliki temperatur
No Spesifikasi Keterangan
1 Nama Produk Body Box
2 Dimensi 700 mm X 377 mm X 385 mm
3 Volume 202039,9 mm3
4 Berat Produk 3,124 kg
No Spesifikasi Keterangan
1 Nama Produk Tutup Box
2 Dimensi 700 mm X 400 mm X 45.7 mm
3 Volume 115361,0 mm3
4 Berat Produk 1,384 kg
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 15
leleh plastik adalah 180 - 280̊ C (lampiran F) serta temperatur kerja cetakan 0 - 80̊ C (lampiran F). Material PP mempunyai ketahanan bahan kimia (hemical resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan pukul (impact strenght) nya rendah. Material PP termasuk kelompok thermoplastik. Material PP adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya. Karakteristiknya adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Material PP lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap uang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, dan stabil terhadap suhu tinggi.
2.2 Daftar Tuntutan 2.2.1 Penentuan Parting Line
Penempatan parting line adalah proses perancangan cetakan yang sangat penting. Beberapa alasannya adalah bahwa penempatan parting line mempertimbangkan kemudahan proses pembuatan core dan cavitynya, memudahkan untuk mengeluarkan produk, serta tidak menganggu
penampilan produk. Penempatan parting line pada produk
container bkkbn ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.4 Parting Line Produk Tutup Container BKKBN
Gambar 2.5 Parting Line Produk Body
Container BKKBN
2.3 Pemilihan Alternatif Rancangan Adapun pemilihan alternatif-
alternatif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas area mold pada mesin Yan Hing JS1000lebih jelasnya bisa dilihat di (lampiran B).
No Tuntutan Keterangan
1 Material Plastik PP (Polypropylene)
2 Jumlah Cavity 1 Cavity
3 Moldbase Yang Digunakan
ACME (PT. Allindo Coin Mas Era)
4 Mesin Injection Yang Digunakan
Yan Hing JS1000 (kapasitas 1000 ton)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 16
Gambar 2.6 Spesifikasi Mesin Injection Yan Hing JS1000
Sumber : (Manual Book Mesin Injection Yan Hing)
2.3.1 Pemilihan Mold Base
Dilihat dari gambar yang telah dibuat berdasarkan contoh produk yang ada, berdasarkan mold base (ACME), maka ada beberapa alternatif pilihan mold base yang tersedia. Mold base yang dipilih adalah standar catalog ACME S 6090 untuk penutup box container bkkbn dan ACME S 6090 untuk body box container. Beberapa petimbangan dalam memilih mold base ini adalah:
Luas area terluar produk pada cetakan disesuaikan dengan kebutuhan.
Pertimbangan alternatif sistem aliran pendinginan yang lebih banyak.
Opening molding disesuaikan dengan spesifikasi mesin injection molding yang akan digunakan (lampiran B).
2.4 Pemilihan Material Part Aktif Material part aktif adalah
material yang berhubungan dengan plastik. Part aktif merupakan komponen paling penting dalam mold. Pada umumnya, pemilihan material dipertimbangkan berdasarkan
pemenuhan tuntutan customer seperti : Kemampuan/ketahanan pakai
Tahan aus (wear resistance)
Tahan impact (toughness)
Tahan tekan (compression strenght)
Keras pada temperatur operasi Karakteristik
Kestabilan dimensi
Tahan panas Pengerjaan
Mudah dikerjakan
Mudah diperbaiki Untuk itu, material yang digunakan untuk pelat aktif adalah baja karbon sedang JIS S50C, sesuai dengan material yang dipasok dari moldbase ACME. JIS S50C memiliki komposisi C 0.47 – 0.53%, Si 0.15 – 0.35%, Mn 0.60 – 0.90%, Ni maksimal 0.20% dan Cr maksimal 0.20%. 2.5 Perancangan Sistem Saluran Material Perancangan runner
Bentuk runner yang di pilih adalah circular section, pertimbangannya adalah :
Proses lebih mudah dan lebih cepat
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 17
Laju material plastik lebih stabil sehingga dapat terisi penuh pada rongga cetak.
Perancangan gate Dengan mempertimbangkan dari segi bentuk produk, maka gate yang paling sesuai adalah jenis sprue gate, dikarenakan dimensi produk yang besar dan jumlah cavity hanya satu saja.
2.6 Perancangan Saluran Pendingin Adanya sistem saluran
pendingin ini diberi agar temperatur pada cetakan dapat terjaga dengan stabil. Dibuatlah saluran pendinginan. Melihat kontruksi mold yang di pilih. Pada mold penutup container BKKBN ini terdapat pada bagian core dan cavity dengan satu inlet satu outlet. Sedangkan pada body container BKKBN hanya ada pada cavity saja dikarenakan sustem mold partisi dan banyaknya lubang penendang produk (ejector). Sket dapat dilihat pada gambar di bawah.
2.7 Gambar 2D Produk
Contoh gambar produk di buat gambar 2 dimensi (2D) yang nantinya akan di rencanakan perancangan perhitungan design cetakan pada produk tersebut untuk gambar lebih jelasnya bisa dilihat di (lampiran A).
Gambar 2.10 Gambar 2D Produk Body Container BKKBN
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Penyusutan Produk (Shrinkage)
Untuk penyusutan karena sudah ditentukan oleh customer dengan menggunakan material PP (Polypropylene) yang terkait dengan daftar tuntutan maka nilai shrinkage yang digunakan 1,2 – 2,0 % berdasarkan table (lampiran H). (Perancangan Peralatan Pencetak, Budiarto, Hal 34) 3.2 Jumlah Cavity
Untuk jumlah cavity karena sudah ditentukan oleh customer dengan permintan 1 mold dengan jumlah cavity sebanyak 1 cavity.Dikarenakan produk yang besar dan posisi center produk tepat pada center nozzle mesin injectionny.
3.3 Runner dan Gate
Dimensi runner dan gate pada mold tutup dan body container BKKBN ini mengaplikasikan bentuk lingkaran dengan jenis full gate sistem. Berdasarkan pengalaman penulis merancanang ada satu rumus yang bias digunakan, yaitu :
Gambar 2.9 Gambar 2D Produk Tutup Container BKKBN
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 18
Tebal dinding produk maksimal = 4 mm D = S max + 1,5 = 4 mm + 1,5 = 5,5 mm (Perancangan peralatan pencetak, Budiarto, Hal 38) Namun pada pelaksanaannya untuk system full gate biasa menggunakan komponen standar mold dari penyedian komponen mold. Dalam hal ini menggunakan standar komponen dari ACME. Namun dengan batas minimal lubang dari full gate adalah 5,5 mm. 3.4 Verifikasi Aliran Cairan Plastik
Dilihat dari data lampiran diketahui bahwa temperature leleh material PP (Polyprophylene) adalah 180 – 280 ̊ C, sedangkan untuk temperature kerja cetakan adalah 0 – 180 ̊C (lampiran F). 3.5 Kontrol Mesin Injeksi Jarak Bukaan Mesin dan Tie Bar
Kontrol kemampuan jarak bukaan mesin penting untuk memastikan bahwa langkah bukaan untuk pengeluaran produk bias diakomodasi oleh mesin. Jarak bukaan cetakan dapat dilihat pada (lampiran B). Jarak bukaan mesin maksimal adalah 1150 mm. Jarak antara tie barnya adalah 1210 x 1210 mm dapat dilihat pada (lampiran B). sedangkan lebar cetakan adalah 600 mm yang artinya cetakan masuk pada mesin ini.
Kontrol Gaya Cekam Mesin Untuk perhitungan gaya cekam cetakan ini dapat dilakukan dengan dua cara / metoda, yaitu metoda dari DEMAG dan metoda dari TATMING. Yang penulis akan ambil adalah metode dari DEMAG. Berikut data – data yang diperlukan untuk menghitung gaya cekam pada cetakan.
Untuk produk tutup container : - Flow Path (Lp) = 765,1 mm =
76,51 cm - Luas Proyeksi Produksi (Aproj) =
Panjang produk x Lebar produk
= 700 mm x 400 mm = 280.000 mm2
- Tebal Dinding Produk (T) = 4 mm Untuk Produk body container - Flow Path (Lp) = 1482,1 mm =
148,21 cm - Luas Proyeksi Produksi (Aproj)=
Panjang produk x Lebar produk
= 700 mm x 377 mm = 263.900 mm2
- Tebal Dinding Produk (T) = 4 mm
Metoda DEMAG Untuk menghitung gaya cekam (clamping force) dengan metoda DEMAG, dihitung dengan rumus sebagai berikut : Fc = Pspec X Aproj Pspec = Lp X fs Keterangan : Fc = gaya cekam Pspec = specific internal pressure Aproj = luas proyeksi produk Lp = flow path (panjang aliran dari gate sampai titik terjauh (cm)) Fs = factor ketebalan dinding
Produk Tutup Dari tabel factor ketebalan dinding (lampiran D).untuk ketebalan 4 mm ternyata diluar tabel. Jadi penulis mencoba dengan cara ekstrapolasi namun hasil angkanya minus. Jadi diambil nilai sf = 0,25 kg/cm3. Maka, Pspec = 76,51 cm X 0,25 kg/cm3 = 19,12 kg/cm2
Fc = 19,12 kg/cm2 X 6655,05 cm2 = 127244 kg = 127,2ton
Produk Body Dari tabel factor ketebalan dinding (lampiran D).untuk ketebalan 4 mm ternyata diluar tabel. Jadi penulis
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 19
mencoba dengan cara ekstrapolasi namun hasil angkanya minus. Jadi diambil nilai sf = 0,25 kg/cm3. Maka, Pspec = 148,21 cm X 0,25 kg/cm3 = 37,05 kg/cm2
Fc = 37,05 kg/cm2 X 20203,99 cm2 = 748557,82 kg = 748,5 ton Berdasarkan perhitungan didapat gaya cekam terbesar yang dibutuhkan cetakan sebesar 127,2 ton untuk tutup dan 748 ton untuk body yang artinya cetakan dapat di proses pada meisn Yan Hing JS1000 sesuai kebutuhan customer.
Kontrol Kapasitas Injeksi
Kontrol kapasitas injeksi merupakan perbandingan antara jumlah cavity dengan kemampuan mesin mengisi sejumlah cavity sesuai dengan data teknis dan parameter yang dimiliki. Parameter yang digunakan dalam kontrol kapasitas injeksi mesin adalah berdasarkan gaya cekam mesin dan kapasitas mesin.
Berdasarkan gaya cekam mesin Kontrol jumlah cavity berdasarkan gaya cekam mesin dapat dihitung dengan rumus :
𝑁1 = 𝐹
( 𝑃 . 𝐴𝑝 )−
𝐴𝑟
𝐴𝑝
Keterangan :
𝑁1 = Jumlah cavity 𝐹𝑐 = gaya cekam mesin = 1000 Ton = 9.806.650 N (lampiran B)
𝑃 = Tekanan injeksi = 1362 kg/cm2 = 13356,66 N/cm2 (lampiran B)
𝐴𝑝 = Luas proyeksi produk tutup = 2800 cm2
𝐴𝑝 = Luas proyeksi produk body = 2639 cm2
𝐴𝑟 = Luas proyeksi full gate tutup = 201 mm2 = 2,01 cm2
𝐴𝑟 = Luas proyeksi full gate body = 314 mm2= 3,14 cm2 Tekanan injeksi yang digunakan adalah sepertiga dari tekanan
injeksi mesin yaitu 13356,66 N/cm2 / 3 = 4452,22 N/cm2. Maka :
- Perhitungan produk tutup
𝑁1 = 9.806.650
( 4452,22 . 2800 )−
2,01
2800 =
0,78 ≈ 1 - Perhitungan produk body
𝑁1 = 9.806.650
( 4452,22 . 2639 )−
3,14
2639 =
0,83 ≈ 1
Berdasarkan kapasitas injeksi mesin Berdasarkan gambar 4.3 sampai gambar 4.7 didapatkan nilai - nilai untuk volume produk dan volume full gate. Diketahui volume produk tutup + volume gate = 1153610,2 mm3 Diketahui volume produk body + volume gate = 2604028,8 mm3 Kontrol jumlah cavity berdasarkan kapasitas injeksi mesin dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
𝑁2 = 𝑆𝑉
( 𝑉𝑃 + 𝑉𝑟 )
Keterangan : N2 = Jumlah cavity Sv = Shot volume mesin = 6811 cm3 (lampiran B) Vp + Vr = Volume produk tutup = 1153610,2mm3 = 1153,6 cm3 Vp + Vr = Volume produk body = 2604028,8mm3 = 2604,0 cm3 Maka :
- Perhitungan produk tutup
𝑁2 = 6811 𝑐𝑚3
( 1153,6 𝑐𝑚3 )=5,9
- Perhitungan produk body
𝑁2 = 6811 𝑐𝑚3
( 2604,0 𝑐𝑚3 )=2,6
Berdasarkan perhitungan diatas,
ada perbedaan hasil perhitungan
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 20
antara hasil menurut gaya cekam mesin dan kapasitas injeksi mesin, berikut perbandingannya
Tutup Box Body Box
Gaya cekam mesin
1 Cavity 1 Cavity
Kapasitas injeksi mesin
5 Cavity 2 Cavity
Tabel 3.1 perbandingan hasil perhitungan
Berdasarkan hasil perhitungan dan
tabel diatas didapatkan jumlah cavity. Dengan demikian yang diambil adalah perhitungan berdasarkan gaya cekam mesin. dengan asumsi jumlah satu cavity setiap mold sudah memenuhi tuntutan customer dan masuk di mesin yang di referensikan oleh customer. Berdasarkan kapasitas injeksi mesin tidak diambil karena dengan jumlah cavity lebih dari satu tidak memungkinkan masuk di mesin yang telah di referensikan oleh customer, karena jarak tie bar mesin hanya bisa masuk untuk jumlah 1 cavity.Dengan perhitungan tersebut mesin Yan Hing JS1000 dengan kapasitas 100 ton dapat memenuhi syarat untuk pembuatan produk box BKKBN. 3.6 Simulasi Mesin Injeksi
Simulasi kontrol injeksi mesin dengan menggunakan software keluaran autodesk yaitu MOLDFLOW INSIGHT 2010.Berikut hasil simulasi – simulasinya.
Gambar 3.8 Simulasi Waktu Pengisian
Material Tutup Container BKKBN
Gambar 3.9 Simulasi Waktu Pengisian
Material Body Container BKKBN
Gambar 3.10 Simulasi Potensi Weldline
Pada Tutup Container BKKBN
Gambar 3.12 Simulasi Potensi Air Traps Pada Tutup Container BKK
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 21
Pada gambar diatas terlihat ada beberapa potensi cacat pada produk, namun begitu hasilnya sudah sangat minim sekali dan dapat di tolelir.Dibawah ini beberapa cacat pada produk : Cacat weldline
Cacat weldline adalah garis akibat cacat sambungan pada produk yang terbentuk akibat pertemuan aliran lelehan polimer yang telah dingin.Biasanya terjadi di daerah konsentrasi tegangan dapat menyebabkan masalah pada kekuatan produk.
Gambar 3.18 Cacat Weldline
Penyebab : - Temperature mold atau material
yang diatur kurang tinggi - Speed injection yang terlalu
lambat - Lokasi gate yang kurang tepat Pemecahan : - Tingkatkan temperature barrel
dan mold - Tingkatkan speed injection dan
pressure injection - Material dihangatkan terlebih
dahulu pada hopper mesin Cacat air traps
Cacat air traps adalah udara yang terjebak dalam produk. Biasanya terjadi pada saat proses injeksi material kedalam cavity. Udara tidak sempat keluar pada saat plastic memasuki cavity.Bisa juga oleh gas yang tercampur dengan material cair dalam screw.
Gambar 3.19 Cacat Air Traps
Penyebab : - Material lembab mengandung
banyak uap air - Gas yang terperangkat didalam
cyliber screw - Temperature cetakan yang tidak
seragam Pemecahan : - Material sudah dikeringkan
dengan sempurna - Naikan screw backpressure
selama proses plasticizing - Perbaiki system ventilasi udara di
mold Cacat flashing
Cacat flashing adalah terdapat material lebih yang ikut membeku di pinggir produk.
Gambar 3.20 Cacat flashing
Penyebab : - Kurangnya tekanan camping - Feeding berlebih (tekanan
ataupun volume injeksi) - Viskositas dari material yang
kurang Pemecahan : - Penambahan tekanan clamping - Mengurangi tekanan dan volume
injeksi - Penggantian material dengan
viskositas yang tepat
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 22
Secara umum ada beberapa pemecahan masalah dilakukan pada saat proses injeksi molding : - Temperatur
Meningkatkan atau menurunkan suhu di screw cylinder dan mold
- Speed dan injection pressure Menambahkan atau mengurangi injection speed dan injection pressure
- Sprue bushing Sprue bushing sebaiknya sesuai dengan produk dan tidak terlalu kecil
- Air vent Air ventharus memadai dan jangan tersumbat
- Cycle time Jangan terlalu cepat dan jangan terlalu banyak saluran masuk
- Back pressure Menaikan atau menurunkan backpressure
3.7 Proses Pemesinan 3.7.1 Flow Chart Pemesinan
Gambar 3.18 Diagram Alir Pemesinan
Sampai Percobaan
Mulai Bagian ini merupakan persiapan yang harus dilakukan penulis agar lebih mudahh melakukan prosedur selanjutnya.
Raw material
Tahapan ini merupakan tahapan dimana seluruh material akan diproses telah disiapkan.
Proses – proses pemesinan dan kerja bangku Bagian dimana material dilakukan proses pemesinan ataupun proses kerja bangku.
Sub assembly Tahapan merakit sub – sub komponen yang telah jadi.
Assembly Perakitan seluruh komponen molding yang telah selesai diproses ataupun komponen standar yang di supply akan di rakit menjadi satu kesatuan mold.
Try injection molding Merupajan percobaan molding yang telah dibuat dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, apabila telah sesuai harapan maka akan dilanjut ke proses mass production. Dan apabila ada masalah, molding akan segera dianalisa dan diperbaiki.
Selesai Akhir dari proses perancangan mold.
Perhitungan parameter proses : Contoh Perhitungan CNC Milling
Nama Komponen : Top Clamping Plate
Proses Pemesinan : Proses roughing Ø100mm sedalam 10mm
Jenis pahat : Pahat insert Ø20mm
Jumlah gigi (z) : 3 pcs
Kecepatan potong (Vc) : 150 m/min (Lampiran K)
Rpm (n) : 𝑛 = 𝑉𝑐 𝑥 1000
(𝜋 𝑥 20)
𝑛 = 150 𝑥 1000
(𝜋 𝑥 20) =
2387,3 rpm
Pemakanan ( f ) : 0.20 mm/rev
Kecepatan pemakanan ( Vf ) : Vf = f x n x z
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 23
= 0.20 mm/rev x2387,3 rpm x 3 = 1432.38 mm/min
Contoh Perhitungan bubut
Nama komponen : Shaft retainer core plate
Proses pemesinan : Bubut panjang dan diameter
Jenis pahat : Pahat HSS tepi rata
Kecepatan potong ( Vc ) : 19 m/min (lampiran I)
Panjang bakalan ( lo ) : 130 mm
Panjang akhir ( lm ) : 120 mm
Diameter ( D ) : 50 mm R = 50/2 = 25 mm
Kedalaman pemakanan : 1 mm
Jumlah pemakanan ( I ) : 𝐼 =
( 𝑙𝑜−𝑙𝑚 )
𝑎=
( 130−120 )
1= 10
Rpm ( n ) : 𝑛 = 𝑉𝑐 𝑥 1000
( 𝜋 𝑥 𝑑 )=
19 𝑥 1000
( 𝜋 𝑥 50 )= 120.9 𝑟𝑝𝑚
Kecepatan pemakanan ( Vf ) : Vf = f x n = 0.8 mm/rev x 120.9 rpm = 96,7 mm/min
Waktu potong ( tc ) : 𝑡𝑐 =
𝑅
𝑉𝑓 𝑥 𝑖 =
25
96,7 𝑥 10 = 2,58 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Contoh perhitungan bor
Nama Komponen : Ejector plate
Proses pemesinan : pembuatan lubang ejector Ø8 mm
Jenis pahat : Bor HSS Ø8 mm
Kecepatan potong ( Vc ) : 15 m/min (lampiran J)
Rpm ( n ) : 𝑛 = 𝑉𝑐 𝑥 1000
( 𝜋 𝑥 𝑑 )=
15 𝑥 1000
( 𝜋 𝑥 8 )= 596,8 𝑟𝑝𝑚
Pemakanan ( f ) = 0,15 mm/rev (lampiran J)
Kecepatan pemakanan ( Vf ) : Vf = f x n
= 0,15 mm/rev x 596,8 rpm = 89,52 mm/min
Panjang pemakanan ( Lt ) : 30 mm
Waktu potong ( Tc ) : 𝑇𝑐 = 𝐿𝑡
𝑉𝑓=
30
89,52= 0,3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Diketahui : volume mm3
Material Removal Rate (MBR)
𝑀𝐵𝑅 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ( 𝑚𝑚3 )
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (min)
= 4088,11 𝑚𝑚3
60 𝑚𝑖𝑛= 68,13 𝑚𝑚3
/𝑚𝑖𝑛
3.8 Gambar Rancangan Cetakan Plastik
Pada sub bab ini ddimana
terdapat gambar assembly mold cetakan plastic dari gambar 3D, hasil jadi dari mold yang telah di buat, dan produknya. Adapun flow chart proses pembuatan dapat dilihat pada lampiran.
Mold tutup Container BKKBN
Gambar 3.23 Gambar 3D Assembly Mold
Tutup Container BKKBN
Gambar 3.24 Mold Tutup Container
BKKBN
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 24
Gambar 3.25 Hasil Cetak Mold Tutup
Container BKKBN
Mold body Container BKKBN
Gambar 3.26 Gambar 3D Assembly Mold
Body Container BKKBN
Gambar 3.27 Bagian Moving Plate Mold
Body Container BKKBN
Gambar 3.28 Bagian Fixed Plate Mold
Body Container BKKBN
Gambar 3.29 Bagian Ejector Plate Mold
Body Container BKKBN
Gambar 3.30 Hasil Cetak Mold Body
Container BKKBN
Hasil produk akhir yang di pakai mass pro
Gambar 3.31 Produk Container BKKBN
Gambar 3.32 Produk Container BKKBN
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 25
4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan
Dari keseluruhan proses perancangan dan pembuatan, sampai dengan analisa dan perhitungan mold container BKKBN ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Ukuran produk yangakan dibuat
untuk bagian tutup container adalah 700 mm x 400 mm x 45.7 mm, untuk body container adalah 700 mm x 377 mm x 385 mm. Bahan plastic yang dugunakan adalah polypropylene (PP).
Perhitungan untuk pemilihan jumlah cavity dengan mesin injeksi yang sudah ditentukan dari awal customer, didapat jumlah satu cavity per mold nya. Karena sesuai dengan tuntutan customer. Dan berdasarkan perhitungan diambil rumus perhitungan berdasarkan gaya cekam mesin, Karena lebih masuk akal.
Hasil simulasi dengan menggunakan software dapat mengetahui potensi cacat yang mungkin terjadi sehingga dapat meminimalisir kesalahan pada saat produksi, dan juga dapat menimbang juga memilih design yang paling tepat untuk produk tersebut sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai harapan.
Pembuatan mold menggunakan mesin CNC milling 3 axis dengan menggunakan software CAD/CAM.
Hasil permukaan proses dari mesin CNC milling tidak semuanya halus, terutama bagian produk ada perlakuan lebih lanjut yaitu polishing. Polishing bertujuan agar permukaan mold pada bagian produk halus dan mengkilap.
Proses pencetakan menggunakan mesin injeksi dengan kapasitas 1000 ton yang sudah di tentukan oleh customer. Berdasarkan
perhitungan mesin dengan kapasitas 1000 ton dapat digunakan untuk produksi mold container BKKBN ini.
4.4 Saran Untuk simulasi dan analisa
proses pencetakan produk yang dipakai sebaiknya memakai software yang terbaru. Agar hasil dari pengolahan data bisa lebih akurat dan sesuai pada saat proses injeksi.
Ketebalan produk mungkin bisa kurang 1 mm. dikarenakan fungsi dari container BKKBN ini hanya berisi alat peraga dan beberapa buku yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu berat. Pengurangan ini bertujuan agar bisa mengurangi biaya produksi.
Untuksistempenguncianpartisipada mold terutamauntuk mold body container BKKBN sebaiknya di perkuat. Dikarenakan fakta dilapangan pada saat produksi sudah berjalan 700 shoot, ada pergeseran dibagian cavity yang menjadikan produk missmatch (bergeser, tidak satu garis) atau dengan kata lain produk berbeda ketebalan antara bagian kiri dan kanan (tebal tipis sebelah).
DAFTAR PUSTAKA Akbarzadeh, ASadeghi M,. (2011).
Parameter Study in Plastic Injection Molding Process using Statistical Methods and IWO Algoritm International Journal Modeling And Obtimization, Vol. 1(2).
Amri, Alfan. (2009). Pengaruh Pendinginan Dalam Proses Injection Molding Pembuatan Acetabular Cup Pada Sambungan Hip.
Anggono, A. D. (2005, juli). Media Mesin. Prediksi Shrinkage Untuk Menghindari Cacat Produk Pada Plastic Injection, Vol. 6( 2), 70-77.
Awwaluddin, Muhammad., Santosa Puji., Suwardiyono. (2012).
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.15 NO.1 JULI 2020 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 26
Perhitungan Kebutuhan Cooling Tower Pada Rancang Bangun Untai Uji Sistem Kendali Reaktor Riset, Vol. 9(1).
Banyak Saluran Pendinginan Lurus. (t.thn.). Dipetik oktober 10, 2017, dari http://www.dmeuniversity.net/
Budiarto. (2002). Perancangan Peralatan Pencetak. Bandung: Politeknik Manufaktur Negeri Bandung.
Clamping Unit. (t.thn.). Dipetik oktober 5, 2017, dari http://www.ispitb.org
Detail Mesin Injeksi. (t.thn.). Dipetik oktober 5, 2017, dari http://www.oke.or.id
Ejector stripper Mold. (t.thn.). Dipetik oktober 5, 2017, dari http://www.oke.or.id
Firdaus, et al. (2002, Oktober). Teknik Mesin. Studi Eksperimental Pengaruh Parameter Proses Pencetakan Bahan Plastik Terhadap Cacat Penyusutan (Shrinkage) Pada Benda Cetak Pneumatics Holder, Vol. 4(2), 75-80.
Harsokoesoemo, H. (2004). Pengantar Perancangan Teknik (edisi II). Bandung: ITB.
Kamaruddin, S. K. (2010). IACSIT International Journal of Engineering and Technology. Application of Taguchi Method in the Optimization of Injection Moulding Parameters for Manufacturing Products from Plastic Blend, Vol. 2(6).
Layout cavity. (t.thn.). Dipetik oktober 10, 2017, dari http://belajarmanufactur.blogspot.com
Layout Runner. (t.thn.). Dipetik oktober 10, 2017 , dari http://www.belajarmanufactur.blogspot.com
M. Artama, Gede. (2004). Proses Injection Molding Cycle Pada Injection Molding Machine dan Molding Defect.
Menges, G., & Paul, M. (1986). How To Make Injection Mold. Macmilan. Hancer.