Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi...
Transcript of Perancangan dan Implementasi Messaging pada Aplikasi...
2
1. Pendahuluan
Inovasi di dalam teknologi komunikasi berkembang dengan cepat dan
selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki
mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan
serta mengejar efisiensi di segala aspek. Komunikasi adalah hal yang sangat
penting, tanpa berkomunikasi dengan pihak lain, manusia akan sangat susah untuk
bertahan hidup. Sementara itu komunikasi antar aplikasi kadang kala sangat
diperlukan, terutama dalam aplikasi besar yang memiliki banyak komponen.
Kebutuhan akan sistem untuk pertukaran data semakin meningkat sejalan
dengan era globalisasi, perpindahan dan kebutuhan manusia yang semakin luas
dan cepat. Oleh karena itu pertukaran data yang terjadi harus selalu mengikuti
kebutuhan dari manusia. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki
beberapa perusahaan di beberapa tempat dan menyerahkan perusahaannya untuk
dikelola oleh bawahannya, pengusaha itu menginginkan semua pertukaran data
diserahkan langsung kepadanya, namun memiliki kendala dalam penyampaian
datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah server yang mampu menampung
semua informasi yang akan disampaikan secara berurutan.
Dalam penelitian ini dibangun sebuah aplikasi yang memiliki penyimpanan
data yang bersifat queue (antrian), dan penyimpanan data menggunakan sebuah
server yang mampu menampung sebuah data sementara. Data yang telah diambil
otomatis akan hilang dari server. Server yang akan digunakan adalah weblogic,
sedangkan teknologi yang nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah
aplikasi yang digunakan untuk mengirim message antar aplikasi menggunakan
teknologi java, JMS (Java Message Service).
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dibahas
adalah : bagaimana melakukan perancangan dan implementasi messaging pada
aplikasi penjualan menggunakan BEA weblogic dan JMS.
2. Kajian Pustaka
Penelitian tentang weblogic dan JMS sudah banyak dilakukan pada
penelitian sebelumnya, seperti artikel yang berjudul, “Advance JMS Design for
Weblogic Server Environtments”, penelitian yang dilakukannya adalah
menggabungkan fungsi dari weblogic dan JMS dalam sistem pengiriman dan
penerimaan pesan dalam sebuah transaksi penjualan, metode yang digunakan
tidak terfokus pada satu tujuan, dan hanya menjelaskan desain dan cara kerja dari
sistem yang telah ada[1].
Penulisan artikel lain yang pernah dilakukan adalah “The BEA Weblogic
Message Bridge : Transfer Message Between JMS Provider”. Pada artikel ini
dijelaskan tentang bridge message yang digunakan dalam pengaturan lalu lintas
saham, sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan dalam sistem kerjanya.
Setiap transaksi yang dilakukan akan otomatis masuk ke dalam server yaitu
weblogic sebagai sebuah pesan yang bersifat antrian [2].
Penelitian ini akan dilakukan penggabungan weblogic dan JMS yang
menggunakan metode point-to-point message (queue) dan messaging sebagai
wadah untuk mengirim pesan, dimana weblogic sebagai tempat untuk menyimpan
3
pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan JMS adalah untuk
pembuatan aplikasi pesan.
Weblogic, didirikan oleh Paul Ambrose, Bob Paske, Laurie Pitman, dan
Carl Resnikoff, pada September 1995. Sampai saat itu, Paul dan Carl telah
mengembangkan (pre-JDBC (Java Database Connection)) Oracle, Sybase dan
Microsoft SQL Server database driver untuk java yang diberi nama dbKona, atau
biasa disebut juga "three tier", server untuk memungkinkan applets (sebuah
program kecil yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java)
untuk menghubungkan database tersebut. dbKona atau Usenet posting T3, adalah
sebuah weblogic server 1.48, dan disebut T3 Server (suatu perubahan dari server
tier 3). Sementara itu, Laurie dan Bob telah bekerja untuk manajemen jaringan
tools di Java. Bob telah menulis susunan SNMP (Simple Network Management
Protocol) di-java dan metode asli W32 untuk ping ICMP (Internet Control
Message Protocol), sementara Laurie bekerja pada applets untuk menampilkan
data manajemen. Salah satu fitur rahasia dari versi server 1.48 adalah kemampuan
untuk memperluas dengan memodifikasi dispatcher dan menambahkan
penanganan untuk berbagai jenis pesan yang berbeda. Bob meminta Paul untuk
mengirimkan source code untuk server, setelah itu Bob merubah source code dan
dapat membuat SNMP dan ping requests pada jaringan, dan menampilkan
hasilnya. Pada tahap ini, para pendiri bekerja sama untuk melanjutkan apa yang
nantinya akan dikenal sebagai Application Server.
BEA Weblogic merupakan application server J2EE (Java 2 Platform,
Enterprice Edition) dan juga sebuah web server HTTP (Hypertext Transfer
Protocol) dengan sistem BEA dari San Jose, California, yang dibuat untuk Unix,
Linux, Microsoft Windows dan platform lainnya. Weblogic mendukung Oracle,
DB2, Microsoft SQL Server dan database yang kompatibel dengan JDBC lainnya
[3].
JMS (Java Message Service), yang dirancang oleh Sun Microsystems dan
beberapa perusahaan dibawah Java Community Process, yaitu JSR 914 adalah
enterprise messaging (aplikasi pesan) API (Application Programming Interface)
pertama yang didukung oleh industri besar. JMS dirancang agar mudah untuk
mengembangkan aplikasi bisnis dan menerima segala bentuk aktivitas bisnis dan
data. JMS mendefinisikan sebuah enterprise messaging API yang dirancang agar
mudah dan efisien yang didukung oleh berbagai produk enterprise messaging.
JMS mendukung dua model penyampain pesan, yaitu point-to-point (queuing) dan
publish-subscribe (topic).
JMS didefinisikan untuk memungkinkan aplikasi Java untuk
menggunakan enterprise messaging system. Lebih penting lagi, JMS menyediakan
cara yang umum untuk aplikasi Java dalam mengakses enterprise messaging
system. JMS berada di bawah middleware, dan khususnya Message Oriented
Middleware (MOM), merupakan tingkat abstraksi yang relatif rendah yang
berjalan di bawah lapisan pelengkap seperti database dan application adapter,
event processing, dan business process automation. MOM menjadi komponen
penting untuk menghubungkan setiap enterprise messaging, karena
4
memungkinkan komponen bisnis yang terpisah yang menjadi sistem yang handal
namun fleksibel.
JMS sebagai suatu antarmuka yang memungkinkan aplikasi Java untuk
dapat terhubung dengan implementasi messaging lainnya. JMS implementation
dikenal sebagai JMS provider. JMS membuat kurva pembelajaran komponen Java
menjadi lebih mudah dengan memperkecil konsep pengembangan Java, dan juga
harus terbiasa untuk menggunakan enterprise messaging product, dan pada saat
yang sama juga memaksimalkan kepraktisan dari messaging application[4].
Producing and Consuming Messages, langkah yang diperlukan client
untuk mengirim dan menerima pesan agar dapat diterima oleh server. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Producing and Consuming Messages[2]
Gambar 1 merupakan producing and consuming message, Client
menggunakan JNDI(Java Naming and Directory Interface) untuk memberi nama
Connection Factory dan Queue Connection dalam kode program dan server
sesuai sistem yang ditentukan, dan untuk membuat koneksi terhadap Session
Client use JNDI
Connection
Factory
Queue
Connection
Connection
Create
Create Create
Create
Create Create
Create
Session
Message
Producer
Message
Consumer
Destination Receives From
(message)
Send To
(message)
5
yang digunakan untuk menyimpan pesan dalam server. Message producer dan
message consumer menggunakan Session untuk menemukan message yang berada
pada Destination (server). Message producer dapat lebih dari satu orang,
sedangkan message consumer hanya terdapat satu orang..
Message Delivery Model, Point-to-Point (Queue destination), dalam model
ini sebuah pesan disampaikan dari produsen ke satu konsumen. Pesan yang
dikirim ke tujuan yang merupakan sebuah antrian, dan kemudian dikirim ke salah
satu konsumen yang telah terdaftar dalam antrian. Sementara sejumlah produsen
dapat mengirim pesan ke antrian, setiap pesan dijamin akan dikirimkan, dan
dikonsumsi oleh satu konsumen. Jika tidak ada konsumen terdaftar untuk
mengkonsumsi pesan, antrian menyimpan pesan sampai pelanggan register untuk
mengambilnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Queue Based (Point-to-Point) Messaging System[5].
3. Metodologi dan Perancangan Sistem
Dalam perancangan aplikasi, metode yang digunakan adalah Metode
Waterfall. Metode waterfall melakukan pendekatan secara sistematis dan urut
mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,
testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap
demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan
berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada metode
waterfall dapat dilihat pada Gambar 3.
6
Gambar 3 Metode Waterfall [6]
Arsitektur Pertukaran Data Dengan JMS, Arsitektur sistem
penggunaan teknologi weblogic dan JMS ditunjukkan pada Gambar 4.
Aplikasi user dengan teknologi JMS untuk mengirim
pesan
Server penerima pesan, Weblogic
Aplikasi Admin dengan teknologi JMS
untuk menarik pesan
Gambar 4 Arsitektur Pertukarang Data Dengan JMS
Gambar 4 menunjukkan alur sistem pertukaran data yang dapat dijelaskan
sebagai berikut. User menggunakan aplikasi yang sudah tersedia dan telah
ditetapkan oleh admin sebelumnya. Aplikasi untuk mengirim dan menarik pesan
menggunakan teknologi JMS. Server yang digunakan adalah weblogic. User
mengirim pesan ke server, dan admin menarik pesan dari server. Pesan yang
Message
Message
7
terkirim ke server adalah pesan yang bersifat sementara, dan juga pesan yang
berada di server akan terus tersimpan selama admin belum mengambil pesan
tersebut.
Use Case Diagram, di dalam diagram use case seorang pengguna harus
melakukan login terlebih dahulu ke dalam sistem. Setelah pengguna
melakukan login, maka pengguna tersebut akan masuk ke dalam fungsinya
masing-masing, seperti terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Use Case Diagram Sistem
Gambar 5 menjelaskan mengenai use case diagram dari keseluruhan sistem.
Terdapat dua hak akses yaitu sebagai admin dan user. Untuk hak akses fungsi
user merupakan petugas yang sudah ditentukan oleh admin, sedangkan hak akses
admin merupakan pemilik dari perusahaan. Untuk menjaga kerahasiaan data
dalam aplikasinya nanti akan ditambahkan fungsi ganti password untuk menjaga
kerahasiaan data dari pihak lain. Untuk fungsi yang tersedia pada hak akses
admin, seorang admin hanya mengkonsumsi message dari server dan melihat
laporan transaksi yang dilakukan oleh user. Untuk fungsi yang tersedia pada hak
akses user sudah ditentukan sejak pembuatan aplikasi, fungsi user hanya ada 1
(satu) pada setiap aplikasi yang telah diterapkan pada toko/perusahaan.
Manajemen Data Suplier, berfungsi untuk melakukan pengolahan data para
supplier barang, meliputi tambah dan hapus data supplier. Manajemen Stok
Barang, berfungsi untuk melakukan pengolahan data barang meliputi tambah,
hapus dan ubah daftar barang yang masuk. Manajemen Data Transaksi, adalah
fungsi user dalam melakukan transaksi pembelian meliputi fungsi untuk tambah.
8
Activity Diagram, menggambarkan proses-proses yang terjadi mulai
aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Untuk kebutuhan sistem yang akan
dipakai nantinya, akan dibuat dua buah activity diagram untuk fungsi admin dan
fungsi user yang nantinya aktivitas yang terjadi disesuaikan dengan hak dan akses
penggunanya masing-masing.
- Activity diagram fungsi admin.
Gambar 6 Activity Diagram Fungsi Admin
Gambar 6 menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh admin terhadap
keseluruhan sistem. Admin dapat mengganti password untuk menjaga kerahasiaan
data. Admin dapat menarik data dari server, dan admin dapat melihat keseluruhan
transaksi data yang dilakukan oleh user.
- Activity diagram fungsi user.
Gambar 7 Activity Diagram Fungsi User
9
Gambar 7 menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh user, hak akses
dari fungsi user telah ditentukan admin. User dapat mengganti password untuk
menjaga kerahasiaan data. Fungsi Manajemen Data Supplier, adalah untuk
mencatat data dari para supplier barang yang masuk. User dapat melakukan
transaksi barang yang dilakukan oleh pembeli. Untuk pengiriman data transaksi,
setiap hal yang user lakukan akan langsung terkirim sebagai message ke server.
Untuk manajemen stok barang, user memiliki hak untuk menambahkan stok
barang. Dalam aplikasi ini nantinya akan didapatkan user lebih dari satu, namun
hanya ada satu admin sebagi pemegang kendali dari semua user.
Sequence Diagram, Sequence diagram menggambarkan interaksi antar
obyek di dalam dan di sekitar sistem, termasuk pengguna, display, berupa
message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas
dimensi waktu dan dimensi obyek-obyek yang terkait. Sequence diagram biasa
digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah yang
dilakukan sebagai tanggapan dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu.
Sequence diagram akan dilakukan pada tiap tahapan admin dan user. Untuk
admin akan dibagi menjadi dua sequence diagram, yaitu untuk sequence diagram
login dan sequence diagram penerimaan data transaksi. Sedang untuk user akan
dibagi menjadi dua sequence diagram, yaitu untuk sequence diagram login dan
sequence diagram pengiriman data transaksi.
Gambar 8 Sequence Diagram Fungsi Admin Login
Gambar 8 merupakan sequence diagram fungsi admin untuk login. Untuk
melakukan login, admin harus memasukkan username dan password, data
masukkan akan dicek melalui system control untuk pengecekan hasil input,
apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan dalam system
10
control akan diteruskan ke database system user untuk pengecekan data dalam
database, apakah data valid atau tidak. Setelah melakukan pengecekan dan data
valid, maka user dapat masuk ke form utama dan dapat memilih menu yang
diinginkan. Setelah admin menyelesaikan tugasnya dan user ingin menutup
aplikasi, admin dapat melakukan logout, dan tampilan akan kembali ke form
login.
Gambar 9 Sequence Diagram Fungsi Admin Penerimaan Data Transaksi
Gambar 9 merupakan sequence diagram fungsi admin untuk penerimaan
data transaksi. Dalam diagram ini admin melakukan tugasnya dalam pengambilan
data transaksi yang dilakukan user. Pertama-tama admin melihat ketersediaan data
transaksi dalam database sementara yang sudah tersedia. Jika terdapat data
transaksi, admin wajib mengambil data tersebut. Data yang telah diambil oleh
admin akan otomatis tersimpan dalam tabel data transaksi.
Gambar 10 merupakan sequence diagram fungsi user login. Untuk
melakukan login, admin harus memasukkan username dan password, data input
akan dicek melalui system control untuk pengecekan hasil input, apakah ada
kesalahan atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan dalam system control akan
diteruskan ke database system user untuk pengecekan data dalam database,
apakah data valid atau tidak. Setelah melakukan pengecekan dan data valid, maka
user dapat masuk ke form utama dan dapat memilih menu yang diinginkan.
Setelah user menyelesaikan tugasnya dan user ingin menutup aplikasi, user dapat
melakukan logout, dan tampilan akan kembali ke form login.
11
Gambar 10 Sequence Diagram Fungsi User Login
Gambar 11 Sequence Diagram Fungsi User Pengiriman Data Transaksi
Gambar 11 merupakan sequence diagram fungsi user untuk pengiriman data
transaksi. Dalam diagram ini user melakukan tugasnya dalam pengiriman data
transaksi. User mengirimkan data transaksi dalam database semetara yang sudah
tersedia (weblogic). Data yang telah dikirim oleh user akan otomatis tersimpan
dalam tabel data transaksi.
12
Class Diagram, adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau
menampilkan struktur dari sebuah sistem, sistem tersebut akan menampilkan
sistem kelas, atribut dan hubungan antara kelas ketika suatu sistem telah selesai
membuat diagram. Pembuatan class diagram ini berfungsi untuk menjelaskan
lebih terperinci ke setiap bagian yang terkandung dalam sistem.
Gambar 12 Class Diagram System
Gambar 12 merupakan class diagram dari keseluruhan sistem yang ada.
Class user berhubungan dengan class-class yang lainnya. Pada class user berisi
mengenai data dari user, yaitu username dan password. Class barang berisi
mengenai informasi stok barang yang ada, yaitu kode, nama, harga, stok dan
supplier. Class beli berisi mengenai informasi dari transaksi pembelian yang
dilakukan oleh user kepada konsumen, yaitu kode, nama, jumlah, harga, total,
transaksi dan tanggal pembelian. Class supplier berisi mengenai data dari pada
supplier, yaitu id, kode, nama, alamat, kota dan telepon. Class report berisi
mengenai proses pengiriman dan penerimaan message.
4. Implementasi Sistem
Dalam pembuatan aplikasi ini, setiap hal yang dilakukan oleh user akan
langsung menjadi sebuah message dan langsung dikirim ke server. Message
disampaikan kepada pegawai toko terhadap pemilik toko menggunakan aplikasi
yang telah tersedia, setiap pesan dijamin akan dikirimkan, jika message tidak
13
diambil dalam jangka waktu yang lama, queue menyimpan pesan di dalam server
hingga pemilik toko mengkonsumsi message tersebut. Kode Program untuk
pengiriman pesan dapat dilihat pada Kode Program 1.
Kode program 1 Kode Program untuk Mengirim Message
Kode Program 1 menunjukkan pembuatan pengiriman pesan dari aplikasi
ke server. Pada baris ketiga menunjukkan lokasi database yang tersedia untuk
penyimpanan data. Pada baris keempat belas sampai baris kedua puluh satu
menunjukkan kode program untuk pengiriman data yang berada di database.
Pembuatan kode program untuk penerimaan pesan dapat dilihat pada Kode
Program 2.
Kode Program 2 Kode Program untuk Menarik Message
1 public Db(boolean pal)throws Exception
2 {
3 String url = "jdbc:mysql://localhost/dbkasir";
4 String user = "root";
5 String pass = "admin";
6 this.con = createConnection(url,user,pass);
7 this.s = con.createStatement();
8 }
9 public int updateData(String sql) throws Exception
10 {
11 int x = 0;
12 try
13 {
14 x = s.executeUpdate(sql);
15 StringBuffer buff = new StringBuffer(); 16 buff.append("transaction#");
17 buff.append(sql);
18 Map map = new HashMap();
19 map.put("msg",buff.toString());
20 JMS jms = new JMS(map);
21 jms.sendMessage();
22
23 }
24 catch(SQLException err)
25 {
26 System.out.println(err.getMessage());
27 }
28 return x;
29 }
1 public Db(boolean pal) throws Exception {
2 String url = "jdbc:mysql://localhost/dbkasir";
3 String user = "root";
4 String pass = "admin";
5 this.con = createConnection(url, user, pass);
6 this.s = con.createStatement();
7 }
8
9 public int updateData(String sql) throws Exception {
10 int x = 0;
11 try {
12 x = s.executeUpdate(sql);
13
14
15 } catch (SQLException err) {
16 System.out.println(err.getMessage());
17 }
18 return x;
19 }
14
Kode program 2 menunjukkan pembuatan untuk menarik pesan dari server
ke aplikasi. Pada baris kedua menunjukkan lokasi database yang tersedia untuk
penyimpanan data yang telah ditarik. Pada baris kesepuluh sampai baris kedua
belas menunjukkan kode program untuk penyimpanan data yang telah ditarik dari
server ke database.
Pembuatan Kode Program untuk koneksi dari aplikasi ke server dapat
dilihat pada Kode Program 3.
Kode Program 3 Pembuatan Koneksi
Kode Program 3 menunjukkan pembuatan koneksi dari aplikasi ke server.
Pada baris kedelapan menunjukkan fungsi untuk menghubungkan ke port
t3://localhost:8000. Baris kedua belas adalah fungsi untuk menghubungkan
aplikasi ke Module Connection Factory, dan baris ketujuh belas adalah fungsi
untuk menghubungkan aplikasi ke Module Queue yang berada di server.
5. Hasil dan Pembahasan
Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi penjualan sesuai dengan kebutuhan
dasar dari sebuah toko. Dalam hal ini aplikasi pada pemilik toko dan pegawai toko
berbeda untuk setiap fungsinya. Untuk fungsi dari aplikasi pemilik toko terdapat
fungsi untuk menarik data yang berada di server. Sedang pemilik toko sendiri
tidak melakukan pembukuan data, dikarenakan pembukuan data dilakukan oleh
pegawai toko yang nantinya akan disampaikan oleh pemilik toko.
Dalam tahap ini akan dilakukan pengujian kegunaan dari aplikasi yang telah
dibuat, yaitu dilakukan pengujian kepada pengguna aplikasi dengan cara
mengimplementasikan aplikasi yang telah dibuat, kemudian pengguna
memberikan penilaian kualitatif aplikasi melalui hasil wawancara yang telah
dilakukan.
Analisis kualitas aplikasi akan dilakukan berdasarkan nilai dengan
menggunakan skala satu sampai lima dengan rincian sebagai berikut : a. Sangat
1 public void sendMessage() {
2 Connection connection = null;
3 try {
4 Hashtable properties = new Hashtable();
5 properties.put(Context.INITIAL_CONTEXT_FACTORY,
6 "weblogic.jndi.WLInitialContextFactory
7 properties.put(Context.PROVIDER_URL,
8 "t3://localhost:8000");
9 InitialContext jndiContext = new
10 InitialContext(properties);
11 ConnectionFactory cf = (ConnectionFactory)
12 jndiContext.lookup("jmsconnect");
13 connection = cf.createConnection();
14 Session session = connection.createSession(false,
15 Session.SESSION_TRANSACTED);
16 Destination dest1 = (Queue)
17 jndiContext.lookup("jmsqueue");
18 MessageProducer producer =
19 session.createProducer(dest1);
20 TextMessage m = session.createTextMessage();
21 m.setText(map.get("msg").toString());
22 producer.send(m);
15
tidak berkualitas untuk skala satu; b. Tidak berkualitas untuk skala dua; c. Cukup
berkualitas untuk skala tiga; d. Berkualitas untuk skala empat; e. Sangat
berkualitas untuk skala lima.
- Pengguna Admin/Pemilik Toko
Pengujian sebagai laporan dilakukan oleh pemilik toko. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Pengujian Pengguna Admin/Pemilik Toko
No Objek Pengujian Pengujian
1 Interface 3
2 Manfaat 4
3 Memberikan Kemudahan 4
4 Kecepatan Akses 4
Tabel 1 menjelaskan tentang pengujian yang telah dilakukan dengan
memilih subyek pengguna aplikasi sebagai pemilik toko sebanyak satu orang,
diperoleh hasil penilaian berdasarkan obyek pengujian. Hasil pengujian penilaian
kualitatif aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Interface, dalam penilaian terhadap
interface dari aplikasi yang dibuat, pemilik toko yang menguji aplikasi menilai
interface dengan skala tiga (cukup berkualitas); 2. Manfaat, dalam penilaian
manfaat dari kelancaran transaksi data yang dilakukan oleh pegawai terhadap
pemilik toko, pemilik toko menilai manfaat dengan skala empat (berkualitas);
3. Kemudahan yang diberikan, dalam penilaian untuk kemudahan penggunaan
aplikasi, pemilik toko menilai kemudahan yang diberikan aplikasi dengan skala
empat (berkualitas). 4. Kecepatan akses, dalam penilaian untuk kecepatan akses
aplikasi ke database, pemilik toko menilai kecepatan akses dengan skala empat
(berkualitas).
- Pengguna User/Pegawai Toko
Pengujian sebagai laporan dilakukan oleh pegawai toko. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna User/Pegawai Toko
No Objek Pengujian Pengujian
1 Interface 2
2 Manfaat 4
3 Memberikan Kemudahan 3
4 Kecepatan Akses 4
Tabel 2 menjelaskan tentang pengujian yang telah dilakukan dengan
memilih subyek pengguna aplikasi sebagai pegawai toko sebanyak satu orang,
diperoleh hasil penilaian berdasarkan obyek pengujian. Hasil pengujian penilaian
kualitatif aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Interface, dalam penilaian terhadap
interface dari aplikasi yang dibuat, pegawai toko yang menguji aplikasi menilai
interface dengan skala dua (tidak berkualitas); 2. Manfaat, dalam penilaian
16
manfaat dari kelancaran transaksi data yang dilakukan oleh pegawai terhadap
pemilik toko, pegawai toko menilai manfaat dengan skala empat (berkualitas);
3. Kemudahan yang Diberikan, dalam penilaian untuk kemudahan penggunaan
aplikasi, pegawai toko menilai kemudahan yang diberikan aplikasi dengan skala
tiga (cukup berkualitas); 4. Kecepatan Akses, dalam penilaian untuk kecepatan
akses aplikasi ke database, pegawai toko menilai kecepatan akses dengan skala 4
(berkualitas).
6. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pembuatan aplikasi ini dibangun dengan membuat dua aplikasi, yaitu aplikasi
untuk admin dan user. Aplikasi dibuat menggunakan bahasa java dengan
menggunakan teknologi JMS untuk pengiriman dan penerimaan pesan, sedangkan
server yang digunakan adalah weblogic untuk menerima pesan yang dikirim oleh
user. Penerapan aplikasi ini berguna bagi seorang admin yang tidak memiliki
banyak waktu untuk memeriksa data dan berada dalam lokasi yang berjauhan dari
user. Admin tidak perlu memikirkan masalah penerimaan message, karena
message yang belum dikonsumsi masih aman dan terjaga di dalam server. Sistem
laporan yang jelas memberikan kemudahan bagi admin untuk membuat laporan
transaksi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh admin dan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Pengembangan yang dapat
dilakukan pada penelitian ini di kemudian hari yaitu menambahkan beberapa
layanan dan fungsi tambahan bagi aplikasi seperti layanan untuk mencetak hasil
laporan untuk fungsi admin, dan juga fungsi-fungi yang lain yang sesuai dengan
kebutuhan dari admin atau user yang selalu berubah-ubah.
7. Daftar Pustaka
[1] Vandervoort, Hub. 2002, Advanced JMS Design Patterns for Weblogic Server
Environtments. San Fransisco : WLDJ
[2] Goliath, A., 2004, “The Bea Weblogic Message Bridge : Transfer Message
Between JMS Provider”, Amerika Serikat : Gale Group
[3] Selva, Vinote., 2010, “Weblogic Tutorial Introduction.”. Diakses tanggal 7
Januari 2012. http://www.academictutorials.com/weblogic/
[4] Mahmoud, Qusay H., November 2004, “Getting Started with Java Message
Service (JMS).”. Diakses tanggal 7 Januari 2012.
http://java.sun.com/developer/technicalArticles/Ecommerce/jms/
[5] Raj, Gopalan.S., “Enterprise Java Computing-Applications and Architecture”.
[6] Pressman, R.S. 2001. Software Engineering : A Practitioner’s Approach,
Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.