Perancangan dan Implementasi Aplikasi Penentuan Rute...
Transcript of Perancangan dan Implementasi Aplikasi Penentuan Rute...
2
yang hanya berjumlah sembilan milyar unduhan [1]. Salah satu platform aplikasi
smartphone yang sedang berkembang saat ini adalah Android. Platform Android
yang dikembangkan oleh Google, memiliki nilai penjualan smartphone sebesar
49% selama kuartal pertama 2012, naik dari 15% dari kuartal pertama tahun 2011
yang lalu. Peningkatan ini menunjukkan bahwa smartphone memiliki prosentase
sebanyak 25,4% dari semua penjualan mobile, naik 4,9% dari tahun ke tahun.
Android memiliki andil yang cukup besar terhadap pertumbuhan di industri
smartphone [2].
Perusahaan yang memiliki layanan delivery memerlukan informasi rute
dalam proses ambil dan kirim barang, salah satunya pada perusahaan Odek
Laundry. Odek Laundry melayani jasa cuci pakaian yang memiliki banyak
pelanggan dan tersebar di seluruh wilayah kota Salatiga. Jumlah pelanggan yang
ada dari waktu ke waktu semakin bertambah dan semakin luas penyebarannya.
Hal ini membuat petugas kirim atau kurir sering mengalami kesulitan dalam
proses pengiriman karena tidak selalu menghafal alamat pelanggan yang akan
dituju dan rute jalan yang akan dilalui. Untuk mengatasi masalah tersebut,
dibutuhkan aplikasi yang dapat memberikan informasi alamat tujuan dan rute
jalan sehingga membantu kurir dalam proses pengiriman pakaian.
Android mendukung berbagai layanan dari Google. Layanan Google yang
dapat dimanfaatkan dalam perancangan aplikasi Android adalah Google Maps.
Google Maps memiliki beberapa fitur, salah satunya adalah Direction yang
berfungsi untuk menunjukkan jalan atau rute dari tempat semula ke tempat yang
akan dituju [3]. Maka dari itu, muncul keinginan untuk merancang dan
mengimplementasikan aplikasi penentuan rute pengiriman berbasis Android dan
Google Maps pada studi kasus Odek Laundry Salatiga.
1. Tinjauan Pustaka
Penelitian sebelumnya mengenai pembuatan aplikasi mobile agent
berbasis Android, yaitu aplikasi pencarian hotel dengan kriteria tertentu dimana
posisi pengguna berada melalui rute maps. Posisi user didapatkan dari deteksi
GPS yang sudah ada di perangkat mobile Android. Output dari aplikasi ini adalah
rute yang menunjukkan posisi user berada ke posisi hotel yang dicari. Aplikasi ini
berguna bagi tamu dari luar kota, baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal
yang ingin mencari keberadaan hotel sesuai kriteria yang diinginkan pada kota
tertentu[4]. Perbedaannya adalah aplikasi yang akan dibuat memiliki fungsi dan
penggunaan yang berbeda yaitu adanya interaksi antar user admin dan pelanggan
serta data yang ada lebih dinamis.
Penelitian berikutnya adalah penentuan jalur terpendek menggunakan
teknologi Google Maps Mashups dengan mobile sistem Android. Aplikasi
penentuan jalur terpendek ini memilki dua fturi, yaitu one way trip dan round trip.
One way trip Penggunaan aplikasi ini awalnya dengan memasukkan titik awal dan
titik tujuan sebagai inputan. Output dari aplikasi ini adalah jalur terpendek yang
dilewati untuk mencapai tujuan berupa peta yang dilengkapi dengan foto satelit
[5]. Perbedaannya dengan aplikasi yang akan dibuat adalah terletak pada cara
kerja user dalam menentukan rute. Pada aplikasi yang akan dibuat, user tidak
3
perlu menentukan titik awal dan titik tujuan secara manual, sistem akan
mendeteksi titik posisi user sebagai titik awal dengan GPS yang sudah ada pada
perangkat Android. Titik tujuan didapat dengan melakukan request data titik
koordinat rumah pelanggan yang akan dituju saat proses pengiriman.
Penelitian berikutnya adalah penggunaan aplikasi mobile map pada
pengembangan sistem informasi lokasi objek wisata di daerah Makasar. Aplikasi
ini digunakan untuk mencari dan mengetahui tempat wisata yang ada di Makasar.
Output dari aplikasi ini adalah posisi tempat wisata yang digambarkan pada peta
kota Makasar [6]. Perbedaannya dengan aplikasi yang akan dibuat adalah aplikasi
penggunaan mobile map tidak menunjukkan rute atau jalur menuju tempat wisata
tujuan, hanya menunjukkan posisi atau letak tempat wisata tujuan di dalam peta.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan aplikasi penentuan
rute pengiriman di perusahaan jasa laundry. Terdapat dua aplikasi mobile Android
dan satu aplikasi web. Aplikasi mobile yang pertama adalah aplikasi yang
digunakan oleh petugas antar atau kurir untuk melihat data order laundry dari
pelanggan dan melihat rute pengiriman dalam bentuk map. Aplikasi mobile yang
ke-dua adalah aplikasi yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan registrasi
dan meminta layanan jasa laundry secara online. Aplikasi web adalah web server
yang digunakan oleh admin untuk penyimpanan dan managemen data. Pada
penelitian ini, untuk mendeteksi titik posisi user baik pelanggan maupun kurir
menggunakan GPS (Global Positioning System) yang ada pada perangkat
Android.
Android merupakan sistem operasi bergerak (mobile) yang menggunakan
versi modifikasi dari kernel Linux. Sistem ini memilki berbagai keunggulan
sebagai software berbasis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka
(open source), sehingga programmer bisa membuat aplikasi baru di dalamnya.
Adanya Android Market dalam sistem operasi Android, menghadirkan ribuan
aplikasi baik yang gratis maupun berbayar [7].
Dari arsitektur sistem, Android merupakan sekumpulan framework dan
virtual machine yang berjalan di atas kernel linux. Virtual machine Android
bernama Dalvik Virtual Machine (DVM), engine ini berfungsi untuk
menginterpretasikan dan menghubungkan seluruh kode mesin yang digunakan
oleh setiap aplikasi dengan kernel Linux. Sementara untuk framework aplikasi
sebagian besar dikembangkan oleh Google dan sebagian yang lain dikembangkan
oleh pihak ketiga. Beberapa framework yang dikembangkan oleh Android sendiri
misalnya fungsi untuk teleponi seperti panggilan telepon, sms, dan video call.
Untuk browser Android menggunakan Google Chrome yang sebelumnya sudah
dikembangkan oleh Google jauh sebelum Android dirilis. Gambar 1 menunjukkan
arsitektur pada Android.
4
Gambar 1 Arsitektur Android [8]
Google Maps API adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google untuk
mendukung perkembangan SIG, sehingga para developer web maupun sistem
yang lain menggunakan Google Maps sebagai penunjang fasilitas di dalam
sistemnya. Agar dapat menggunakan Google Maps, dibutuhkan suatu media
penghubung antara Google Maps dengan sistem yang dibangun. Maka,
dikembangkan suatu interface guna memfasilitasi hal tersebut, yaitu Google Maps
API. Google Maps API adalah antarmuka pemrograman aplikasi yang
menyediakan berbagai fungsi dan sekumpulan objek dalam bahasa JavaScript
sehingga citra digital atau peta Google Maps dapat ditampilkan pada halaman
website lain. Melalui Google Maps API inilah para pengguna internet maupun
developer tidak perlu bersusah keras membangun suatu citra digital atau peta,
sehingga yang difokuskan adalah data-data yang menjadi pendukung saja.
Walaupun tidak berbayar, untuk dapat menggunakan Google Maps pada suatu
halaman website, pengguna harus melakukan pendaftaran secara online terlebih
dahulu.
Google Maps dapat menerima input koordinat dalam format derajat lintang
dan derajat bujur, tanpa mengenal menit dan detik dengan tanda positif untuk
lintang utara dan bujur timur, sedangkan untuk lintang selatan dan bujur barat
digunakan tanda negatif. Di dalam koordinat Google Maps, garis lintang dan
bujur dikenal dengan nama latitude dan longitude. Latitude (lat) merupakan garis
yang membentang dari selatan ke utara, sedangkan longitude (lng) merupakan
garis yang membentang dari barat ke timur. Pada garis ekuator, latitude bernilai 0,
maksudnya adalah, semua yang berada di bagian bawah dari ekuator (selatan)
bernilai negative, sedangkan di atasnya (utara) akan bernilai positif. Untuk
longitude, acuannya adalah prime meridian. Sesuai sejarah Greenwich England,
semua posisi yang berada di sebelah timur garis ini, akan bernilai positif,
sedangkan yang berada di sebelah barat, bernilai negatif [9].
5
2. Metodologi Penelitian
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode Prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu
pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak
yang harus dibuat [10]. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan
mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian
dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai
dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu
sistem atau subsistem. Tahap-tahap dalam metode Prototype ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2 Tahapan dalam Model Prototyping [10]
1. Pengumpulan Kebutuhan Sistem
Pengumpulan kebutuhan sistem pertama dilakukan dengan analisis
kebutuhan melalui metode wawancara dengan pemilik usaha laundry bernama
Pandu. Dalam wawancara tersebut, dinyatakan bahwa jarak dan waktu sangat
diperhitungkan dalam usahanya. Terutama pada Odek Laundry, memilki banyak
pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Salatiga. Jumlah pelanggan dari waktu
ke waktu semakin bertambah. Sering kali dalam waktu yang sama, kurir harus
mengantar pakaian ke beberapa pelanggan yang jaraknya cukup jauh satu sama
lain. Kurir tidak selalu menghafal semua alamat pelanggan yang akan dituju. Oleh
karena itu, mengetahui rute dalam melakukan pengiriman dinilai sangat penting
sebagai petunjuk yang mempermudah kurir untuk mengetahui lokasi mana saja
yang dituju dan jalan yang akan dilalui.
Wawancara juga dilakukan dengan salah satu pelanggan dari Odek
Laundry bernama Anik. Dalam wawancara tersebut, dinyatakan bahwa registrasi
dan order secara online lebih mudah. Hal ini dikarenakan pelanggan tidak perlu
datang langsung ke tempat laundry. Berdasarkan analisis kebutuhan yang
dilakukan melalui wawancara tersebut, maka perancangan aplikasi penentuan rute
pengiriman pada Odek Laundry Salatiga perlu dilakukan
Pada perancangan aplikasi ini, ada tiga pengguna yang berperan. Pertama
adalah admin sebagai pihak laundry yang berotoritas melakukan managemen data,
yaitu: (1) Melihat, menambah, dan mengubah data pelanggan; (2) Melihat dan
melakukan manage data order dari pelanggan. Kedua adalah Kurir sebagai orang
6
yang bertugas mengambil dan mengantar pakaian, kurir dapat melakukan berbagai
aktifitas, yaitu: (1) Melihat data pelanggan; (2) Melihat data order; (3) Melihat
rute pengambilan; (4) Melihat rute pengiriman. Ketiga adalah pelanggan sebagai
orang yang menggunakan jasa laundry, pelanggan dapat melakukan berbagai
aktifitas, yaitu: (1) Melakukan registrasi; (2) Melakukan order.
2. Perancangan
Setelah melakukan analisis dan pengumpulan kebutuhan sistem,
selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan perancangan. Perancangan sistem
dibuat menggunakan diagram UML. Rancangan yang ada mewakili semua aspek
software yang diketahui, dan rancangan ini sebagai dasar dalam pembuatan
prototype. Selain itu, juga dirancang arsitektur aplikasi yang akan dirancang serta
proses bisnis yang berjalan.
Use case diagram merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan
sistem [11]. Salah satu manfaat dari use case adalah calon pengguna sistem dapat
memperoleh pemahaman yang menyeluruh tentang sistem yang akan dirancang.
Use case diagram sistem ditunjukkan pada Gambar 3.
Petugas antar
lihat rute antar
lihat rute ambil
lihat data pelanggan
lihat data checklist order
lihat data order masuk
lihat data ambil order
ubah data pelanggan
ubah data order masuk
Admin
tambah data pelanggan
ubah status order masuk
ubah status ambil order
ubah status checklist order
Pelanggan
order
register
<<include>>
<<include>>
Gambar 3 Use Case Diagram
7
Pada use case diagram, terdapat tiga aktor yaitu admin, kurir, dan
pelanggan. Admin adalah orang yang berotoritas dalam manajemen data
pelanggan dan data order, kurir adalah orang yang bertugas mengambil dan
mengirim pakaian pelanggan, dan pelanggan adalah orang yang menggunakan
jasa laundry. Admin dapat melihat data pelanggan, melihat data ambil order,
melihat data order masuk, melihat data checklist order, melakukan update data
dan tambah data pelanggan, melakukan update data order masuk, dan mengubah
status order masuk. Kurir dapat melihat data pelanggan, melihat data ambil order,
melihat data checklist order, dan melihat rute. Pelanggan dapat melakukan
registrasi, melihat data pelanggan, dan melakukan order jasa laundry.
Activity Diagram merupakan salah satu cara untuk memodelkan event-
event yang terjadi dalam use case [11]. Pada sistem terdapat beberapa aktifitas
yang dilakukan oleh pelanggan, salah satunya adalah melakukan order. Pertama
yang dilakukan oleh pelanggan adalah melakukan login, jika berhasil maka
pelanggan dapat masuk ke form utama. Pada form utama pelanggan memilih
menu order. Pada menu order terdapat form yang harus dilengkapi untuk
mengirim permintaan jasa laundry. Data yang dikirim oleh pelanggan berupa id,
nama pelanggan, dan tanggal pemintaan. Secara otomatis server akan menerima
data order dari pelanggan. Jika sudah melakukan order, maka pelanggan dapat
logout dari sistem. Gambar 4 menunjukkan aktifitas yang dilakukan saat
pelanggan melakukan order
Start
pilih menu order
End
login
validasitidak valid
masuk form utama
valid
logout
kirim order menyimpan data order
database serv eraplikasi pelangganpelanggan
Gambar 4 Activity Diagram Pelanggan Order
Salah satu aktifitas yang dilakukan kurir adalah melihat rute pengiriman.
Pertama yang dilakukan adalah melakukan login, jika berhasil maka dapat masuk
ke form utama. Pada form utama dapat memilih menu lihat rute, kemudian sistem
akan merequest data pelanggan berupa nama, alamat, titik latitude dan longitude
8
ke database server. Sistem akan melakukan request map ke server Google Maps
sesuai dengan data yang telah didapat dari database server. Selanjutnya pada form
map akan menampilkan rute map yang direquest. Terakhir, petugas delivery dapat
melakukan logout dari sistem. Gambar 5 menunjukkan activity diagram lihat rute.
Start
End
pilih menu lihat rute
login
validtidak valid
masuk form utama
ya
menampilkan map
logout
menampilkan rute
request data pelanggan
request map
google map serv erdatabase serv eraplikasipetugas delivery
Gambar 5 Activity Diagram Lihat Rute
Deployment diagram aplikasi yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 6.
Pada Gambar 6, terlihat bahwa ada beberapa perangkat yang digunakan saat
deployment, yaitu sebuah komputer yang bertugas sebagai server. Web server
terhubung dengan database server yang digunakan untuk penyimpanan data.
Perangkat milik pelanggan dan perangkat milik kurir terhubung dengan web
server untuk melakukan request dan pengiriman data.
Admin
Pelanggan
Web Server
Database Server
Petugas delivery
Komputer
Android deviceAndroid device Android device
Gambar 6 Deployment Diagram
9
Perancangan desain antarmuka aplikasi terdiri dari tiga bagian, yaitu
desain antarmuka untuk aplikasi pelanggan ditunjukkan pada Gambar 7 yang
terdiri dari edit text no tujuan, edittext id pelanggan, edit text nama pelanggan,
dan satu button untuk send order ke admin. Desain antarmuka form utama
aplikasi penentuan rute pengiriman ditunjukkan pada Gambar 8, yang terdiri dari
list menu bergambar dengan tujuh menu pilihan. Desain antarmuka untuk aplikasi
web admin ditunjukkan pada Gambar 9 yang terdiri dari header, footer, menu
halaman di samping kiri, dan content.
Gambar 7 Desain Antarmuka Aplikasi Pelanggan
Gambar 8 Desain Antarmuka Aplikasi Kurir
Gambar 9 Desain Antarmuka Aplikasi Web Admin
10
3. Evaluasi Prototype
Proses evaluasi prototype dilakukan sebanyak dua kali pengujian oleh
pembuat dan pengguna. Penjelasan setiap tahap evaluasi prototype adalah sebagai
berikut:
a. Evaluasi Tahap Pertama
Evaluasi prototype pertama dilakukan setelah perancangan awal aplikasi.
Dalam tahap ini melakukan perancangan database dan desain tampilan.
Hasil dari evaluasi tahap pertama antara lain: (1) Memperbaiki database
sistem sesuai dengan yang dibutuhkan; (2) Memperbaiki tampilan form
utama aplikasi agar lebih menarik dan mudah dipahami pengguna dengan
membuat list menu dengan tulisan dan bergambar, karena tampilan
awalnya masih terlalu sederhana dan hanya terdiri dari list menu yang
berbentuk tulisan saja.
b. Evaluasi Tahap Ke-dua
Evaluasi tahap kedua ini dilakukan setelah fungsi utama yang ada pada
aplikasi selesai dibuat. Hasil dari evaluasi tahap ke-dua antara lain: (1)
Perlu menambahkan keterangan marker pada map, agar lebih jelas dan
mudah dipahami pengguna; (2) Perlu menambahkan menu help yang
berisikan petunjuk penggunaan aplikasi atau user guide; (3) Perlu memberi
proteksi untuk penggunaan aplikasi, khususnya dalam kelengkapan
memasukkan data.
3. Hasil dan Pembahasan
Setelah tahap perancangan, akan dilakukan pembahasan mengenai hasil
dari perancangan sistem. Hasilnya adalah suatu aplikasi berbasis Android untuk
pelanggan laundry, aplikasi penentuan rute pengiriman untuk kurir, dan aplikasi
web admin yang dapat digunakan sesuai dengan analisis kebutuhan yang telah
dilakukan.
Aplikasi Petugas Antar atau Kurir
- Form Utama
Gambar 10 Form Utama Aplikasi Kurir
11
Form utama pada aplikasi ini berisi menu pilihan yang terdiri dari Data
Pelanggan, Ambil Order, Checklist Order, Rute Antar, Rute Kirim, Help, dan
Logout. Menu yang disediakan berbentuk list bergambar. Gambar 10
menunjukkan form utama aplikasi petugas delivery.
- Form Data Pelanggan
Gambar 11 Form Data Pelanggan Laundry
Form data pelanggan berisi data pelanggan laundry. Data ditampilkan
dalam bentuk tabel yang terdiri terdiri dari id pelanggan, nama, alamat, dan
nomor HP. Gambar 11 menunjukkan form data pelanggan.
- Form Data Checklist Order
Gambar 12 Form Data Checklist Order
12
Form data checklist order berisi data order jasa laundry yang sudah
diproses dan siap diantar oleh kurir. Data ditampilkan dalam bentuk list yang
terdiri terdiri dari id order, nama, tanggal, jumlah (kg), dan total bayar. Kurir
dapat mengubah status order pada form checklist order yang semula statusnya
belum dantar menjadi status sudah diantar. Gambar 12 menunjukkan form data
checklist order.
- Form Rute
Gambar 13 Form Rute
Pada form rute pengambilan, kurir dapat melihat rute untuk mengambil
pakaian pelanggan yang akan dicuci. Setiap titik posisi pelanggan ditandai dengan
titik bulat berwarna hijau dan keterangan yang berisi nama serta alamat
pelanggan. Pada form rute pengiriman, petugas delivery dapat melihat rute untuk
mengirimkan hasil jadi laundry ke pelanggan. Setiap titik posisi pelanggan
ditandai dengan titik bulat berwarna dan keterangan yang berisi nama serta alamat
pelanggan. Gambar 13 menunjukkan form rute.
Aplikasi Pelanggan
- Form Registrasi
Gambar 14 Form Registrasi
13
Form registrasi pelanggan berfungsi untuk melakukan registrasi oleh
pendaftar untuk mendaftarkan diri menjadi pelanggan di Odek Laundry.
Registrasi dilakukan dengan mengisi data nama, password, alamat, dan nomor HP
pendaftar. Server mendapatkan titik posisi pendaftar melalui deteksi titik
koordinat posisi pendaftar menggunakan GPS yang ada pada perangkat Android.
Gambar 14 menunjukkan form registrasi.
- Form Utama
Gambar 15 Form Utama Aplikasi Pelanggan
Form utama pada aplikasi pelanggan berisi menu pilihan yang terdiri dari
menu Order, Help, dan Logout. Menu yang disediakan berbentuk list bergambar.
Gambar 15 menunjukkan form utama aplikasi pelanggan.
- Form Order
Gambar 16 Form Order Aplikasi Pelanggan
Form order berfungsi untuk mengirimkan data order jasa laundry dan
notifikasi kepada admin. Gambar 16 menunjukkan form order pada aplikasi
pelanggan.
14
Aplikasi Web Admin
- Halaman Data Pelanggan
Gambar 17 Halaman Data Pelanggan
Halaman data pelanggan menampilkan data pelanggan laundry yang aktif
maupun non-aktif. Kolom data pelanggan terdiri dari id pelanggan, nama,
password, alamat, titik longitude, titik latitude, dan nomor HP pelanggan. Admin
dapat menghapus dan melakukan update data pelanggan pada halaman data
pelanggan. Gambar 17 menunjukkan halaman data pelanggan.
- Halaman Data Order
Gambar 18 Halaman Data Order
Halaman data order menampilkan data permintaan layanan laundry dari
pelanggan. Data order terdiri dari id order, nama pelanggan, tanggal order, jumlah
(kg), total bayar, dan status order. Admin dapat melakukan update data order
dengan menambahkan data jumlah (kg) dan data total bayar. Gambar 18
menunjukkan halaman data order.
15
Pengujian Sistem
Pengujian ini berfungsi untuk melihat sejauh mana aplikasi ini dapat
berjalan dan untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi. Parameter dalam
pengujian ini menggunakan user requirements yang telah dijelaskan pada tahap
sebelumnya. Pengujian aplikasi ini terdiri dari dua teknik pengujian, yaitu:
- Pengujian Alfa
Pengujian alfa merupakan pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat
ataupun orang-orang yang terlibat di dalamnya [12]. Tujuan dari pengujian
aplikasi ini adalah untuk mengetahui ketepatan titik posisi pengguna dan titik
tujuan pengiriman, serta mengetahui apakah rute akan berubah jika posisi
pengguna berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tujuan pengiriman: Tingkir,
Argomulyo, Ledok, dan Nyamat
1. Pengujian pertama dilakukan di Jl.Brigjen Sudiarto no.2 Salatiga. Waktu
load map saat itu adalah 8 detik.
2. Pengujian ke-dua posisi pengguna berpindah ke Jl.Osamaliki no.96
Salatiga, titik posisi pengguna yang semula ditunjukkan dalam peta berada
di Jl.Brigjen Sudiarto no.2 secara otomatis berubah di Jl.Osamaliki no.96.
Rute yang ditunjukkan akan berubah sesuai dengan perubahan posisi
pengguna saat itu. Waktu load map saat itu adalah 7 detik. Gambar 19
menunjukkan perubahan rute hasil pengujian pertama dan ke-dua.
Gambar 19 Perubahan Rute Pertama
3. Pengujian ke-tiga posisi pengguna berpindah ke Jl.Imam Bonjol no.111
Salatiga, titik posisi pengguna yang semula ditunjukkan dalam peta berada
di Jl.Osamaliki no.96 secara otomatis berubah di Jl.Imam Bonjol no.111.
Rute yang digambarkan akan berubah sesuai dengan perubahan posisi
pengguna saat itu. Waktu load map saat itu adalah 5 detik.
4. Pengujian ke-empat posisi pengguna berpindah ke Jl.Yos Sudarso no.1
Salatiga, titik posisi pengguna yang semula ditunjukkan peta berada di
Jl.Imam Bonjol no.111 secara otomatis berubah di Jl.Yos Sudarso no.1.
Rute yang digambarkan akan berubah sesuai dengan perubahan posisi
16
pengguna saat itu. Waktu load map saat itu adalah 8 detik. Gambar 20
menunjukkan perubahan rute hasil pengujian ke-tiga dan ke-empat.
Gambar 20 Perubahan Rute Ke-dua
- Pengujian Beta
Pengujian beta dilakukan oleh pengguna aplikasi, yaitu kurir, pemilik
laundry sebagai admin, dan pelanggan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
mengetahui apakah aplikasi ini sudah membantu menyelesaikan permasalahan
yang ada. Pengujian dilakukan dengan membagikan kuisioner yang diberikan
kepada 36 responden yang terdiri dari tiga pemilik usaha laundry, tiga pegawai
laundry, dan 30 pelanggan atau yang pernah menggunakan jasa laundry. Pada
lembar kuesioner terdapat lima pertanyaan. Berdasarkan hasil analisa kuesioner,
dapat disimpulkan sebanyak 63.9% menjawab bahwa aplikasi ini sangat mudah
digunakan, 47.2% menjawab bahwa visualisasi data pada aplikasi ini mudah
dipahami, 72.2 % menjawab bahwa aplikasi ini membantu pengusaha laundry
dalam pendataan dan proses pengiriman, 50% menjawab bahwa aplikasi ini
membantu pelanggan meminta layanan laundry, 80.6% menjawab bahwa desain
tampilan aplikasi ini menarik.
5. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah aplikasi
penentuan rute pengiriman dirancang pada platform Android memanfaatkan
Google Maps API. Deteksi titik koordinat posisi pengguna memanfaatkan GPS
yang ada perangkat Android. Jika posisi pengguna berubah atau berpindah, maka
rute pengiriman akan berubah sesuai dengan perubahan posisi pengguna. Aplikasi
ini membantu pengguna untuk mendapatkan informasi rute dalam bentuk map,
sehingga mengetahui lebih jelas tujuan pengiriman barang dan mengetahui rute
jalan yang dilalui.
17
6. Daftar Pustaka
[1] Sutyadhi, Ardhi. 2012. Menanti “Instagram”ala Lokal untuk Mendunia.
http://inet.detik.com/read/2012/04/11/121313/1889727/398/menanti-
instagram-ala-lokal-untuk-mendunia. Diakses tanggal 5 April 2012.
[2] Gopego. 2012. Android Berjaya di Asia Tenggara, Indonesia Pasar Paling
Potensial. http://android.gopego.com. Diakses tanggal 2 Mei 2012.
[3] Elcom. 2012. Hebatnya Google Maps dan Pintarnya Google Street.
Penerbit Andi
[4] Kurniawan, Edi. 2011. Desain Mobile Agent Pencarian Hotel Berbasis
Android. Salatiga: UKSW.
[5] Prasamya, Satria, 2011, Penentuan Jalur Terpendek Menggunakan
Teknologi Google Maps Mashup dengan Mobile Sistem Android Mobile,
Surabaya.
[6] Luther, Leonar. 2010. Pengembangan Sistem Informasi Lokasi Objek
Wisata Berbasis Mobile Map (Studi Kasus Objek Wisata Daerah
Makassar). Salatiga: UKSW.
[7] Cooper, Martin. 2010. Step by Step Smartphone Android. Massachusetts:
Pace University.
[8] Android Developer. 2011. What is Android ?. Diakses tanggal 25
November 2011.
[9] Svennerberg, Gabriel. 2010. Beginning Google Maps API 3. Amerika
Serikat: Apress
[10] Pressman, Roger, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
(Buku Satu). Yogyakarta: Andi.
[11] Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek.
Bandung: Informatika.
[12] Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: Making It Work, Edisi 6. Yogyakarta:
ANDI.