PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

11
1 PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Muhammad Fajrin, Sunardy Kasim, S.Pd.M.Sn Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bumigora Jln. Ismail Marzuki, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 83127, INDONESIA [email protected] ABSTRAK Bima adalah sebuah kota otonom yang terletak di Pulau Sumbawa bagian timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Di Bima selain dikenal dengan daya tarik wisatanya, Bima juga memiliki banyak kebudayaan seperti kesenian-kesenian tradisionalnya yang melekat pada kegiatan upacara adat, prosesi pernikahan, Khataman Al-Qur’an, Khitanan dan lain sebagainya, terutama dibidang seni tari. Salah satu tarian rakyat tersebut ialah Gantao, yang merupakan salah satu tarian adu ketangkasan Bima. Namun, terdapat permasalahan lain yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan dan minat generasi muda terutama anak-anak untuk lebih mengenal kesenian dan kebudayaan daerah mereka sendiri. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat sebuah buku ilustrasi yang membahas tentang kesenian tari gantao yang ada di Bima. Perancangan ini menggunakan metode design thinking guna mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tepat dalam merancang karya. terdapat dua media yaitu media primer buku ilustrasi tari gantao Bima dan media sekunder yaitu xbanner dan merchandise. Dengan perancangan buku ilustrasi ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mau mempelajari dan melestarikan tradisi dan budaya daerahnya. Kata kunci : Buku Ilustrasi, Tari Gantao, Bima ABSTRACT Bima is an autonomous city located on the eastern part of Sumbawa Island, West Nusa Tenggara Province, Indonesia. In Bima, apart from being known for its tourist attractions, Bima also has many cultures such as traditional arts that are attached to traditional ceremonies, wedding processions, Khataman Al-Qur'an, circumcision and so on, especially in the field of dance. One of these folk dances is Gantao, which is one of Bima's agility fighting dances. However, there are other problems faced, namely the lack of knowledge and interest of the younger generation, especially children, to get to know the arts and culture of their own area. The purpose of this design is to make an illustration book that discusses the art of gantao dance in Bima. This design uses the design thinking method in order to get the right problem-solving solution in designing the work. There are two media, namely the primary media of the Bima Gantao dance illustration book and the secondary media namely xbanner and merchandise. By designing this illustration book, it is hoped that it can attract the interest of the younger generation to want to learn about and preserve the traditions and culture of the region. Keywords : Illustration Book, Gantao Dance, Bima

Transcript of PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

Page 1: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

1

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA

SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Muhammad Fajrin, Sunardy Kasim, S.Pd.M.Sn

Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bumigora Jln. Ismail Marzuki, Kota

Mataram, Nusa Tenggara Barat, 83127, INDONESIA [email protected]

ABSTRAK Bima adalah sebuah kota otonom yang terletak di Pulau Sumbawa bagian timur, Provinsi

Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Di Bima selain dikenal dengan daya tarik wisatanya, Bima juga

memiliki banyak kebudayaan seperti kesenian-kesenian tradisionalnya yang melekat pada kegiatan

upacara adat, prosesi pernikahan, Khataman Al-Qur’an, Khitanan dan lain sebagainya, terutama

dibidang seni tari. Salah satu tarian rakyat tersebut ialah Gantao, yang merupakan salah satu tarian

adu ketangkasan Bima. Namun, terdapat permasalahan lain yang dihadapi yaitu kurangnya

pengetahuan dan minat generasi muda terutama anak-anak untuk lebih mengenal kesenian dan

kebudayaan daerah mereka sendiri. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat sebuah buku

ilustrasi yang membahas tentang kesenian tari gantao yang ada di Bima.

Perancangan ini menggunakan metode design thinking guna mendapatkan solusi

pemecahan masalah yang tepat dalam merancang karya. terdapat dua media yaitu media primer buku

ilustrasi tari gantao Bima dan media sekunder yaitu xbanner dan merchandise. Dengan perancangan

buku ilustrasi ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mau mempelajari dan

melestarikan tradisi dan budaya daerahnya.

Kata kunci : Buku Ilustrasi, Tari Gantao, Bima

ABSTRACT Bima is an autonomous city located on the eastern part of Sumbawa Island, West Nusa

Tenggara Province, Indonesia. In Bima, apart from being known for its tourist attractions, Bima

also has many cultures such as traditional arts that are attached to traditional ceremonies, wedding

processions, Khataman Al-Qur'an, circumcision and so on, especially in the field of dance. One of

these folk dances is Gantao, which is one of Bima's agility fighting dances. However, there are other

problems faced, namely the lack of knowledge and interest of the younger generation, especially

children, to get to know the arts and culture of their own area. The purpose of this design is to make

an illustration book that discusses the art of gantao dance in Bima.

This design uses the design thinking method in order to get the right problem-solving

solution in designing the work. There are two media, namely the primary media of the Bima Gantao

dance illustration book and the secondary media namely xbanner and merchandise. By designing

this illustration book, it is hoped that it can attract the interest of the younger generation to want to

learn about and preserve the traditions and culture of the region.

Keywords : Illustration Book, Gantao Dance, Bima

Page 2: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

2

I. PENDAHULUAN

Keragaman kebudayaan Indonesia sangat

dipengaruhi oleh banyaknya suku yang ada di

Indonesia. Suku-suku satu sama lain memiliki adat

istiadat yang berbeda-beda. Perbedaan jelas terlihat

dalam kehidupan sehari-hari, seperti upacara-

upacara tradisional, kesenian dan kepercayaan.

Dengan demikian, sebagai pemilik aneka budaya,

maka perlu ada upaya nyata dari seluruh

komponen bangsa Indonesia untuk dapat

mempertahankan dan melestarikan budaya asli

Indonesia, baik itu pemerintah, masyarakat ataupun

lembaga- lembaga formal, hingga individu-individu

sebagai elemen terkecil dari masyarakat. Seperti

halnya budaya kesenian yang ada di masyarakat

Bima. Bima adalah sebuah kota otonom yang

terletak di Pulau Sumbawa bagian timur, Provinsi

Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Di Bima selain

dikenal dengan daya tarik wisatanya, Bima juga

memiliki banyak kebudayaan seperti kesenian-

kesenian tradisionalnya yang melekat pada kegiatan

upacara adat, prosesi pernikahan, Khataman Al-

Qur’an, Khitanan dan lain sebagainya, terutama

dibidang seni tari.

Secara garis besar tarian tradisional Bima

dibagi dalam dua kelompok yaitu tarian istana

(Mpa’a Asi) dan tarian diluar istana (Mpa’a Ari Mai

Ba Asia) yang lazim dikenal dengan tarian rakyat. Tarian tradisional Bima untuk kaum pria, baik yang

berasal dari Istana maupun di luar istana, didominasi

oleh tarian-tarian perang dan adu ketangkasan. Salah

satunya adalah kesenian tradisional Gantao. Gantao

merupakan salah satu kebudayaan yang diadopsi

dari wilayah Makassar yang dikembangkan oleh

masyarakat pesisir di Kerajaan Bima sekitar abad

ke-16 (Ismail: 2006: 5). Tari Gantao Bima

merupakan salah satu jenis tarian adu ketangkasan

yang diciptakan oleh rakyat. Adu ketangkasan

merupakan atraksi berbahaya yang dilakukan penari

pria untuk menunjukan siapa diantara mereka yang

paling kuat. Semua jenis tari rakyat Bima dimainkan

oleh penari laki–laki, Tidak ada yang dimainkan

oleh penari perempuan. Tari Gantao biasanya

dipertunjukan dalam acara-acara resmi maupun

kegiatan keagamaan dan acara adat.

Di dalam kesenian gantao terdapat gerakan-

gerakan yang menunjukkan ketangkasan, kekuatan,

dan sportifitas yang ditunjukkan dengan adanya

nilai kerjasama, keadilan, dan menghargai lawan.

Kesenian gantao dimainkan oleh dua orang laki-laki

yang diiringi alat musik seperti gendang, sarone,

tawa-tawa dan gong, kemudian pemain gantao dan

pemain musik sama-sama memakai kostum khas

Bima (Hamzah, 2004). Aspek yang terkandung

didalam kesenian tersebut seperti aspek seni, aspek

olahraga, spiritual, dan beladiri.

Gantao sebagai sebuah kesenian

tradisional yang bisa diaplikasikan dalam

meningkatkan kualitas diri generasi muda menjadi

lebih baik. Pengembangan diri yang tercermin

dalam kesenian gantao yaitu peningkatan rasa

percaya diri, peningkatan ketahanan fisik,

kecerdasan emosional, sportifitas, disiplin, dan

kerjasama. Dengan demikian, kesenian gantao

sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan agar

tidak dilupakan oleh generasi muda dan tidak

tergerus oleh budaya-budaya modern seperti

sekarang ini. Pelestarian yang dimaksud adalah

menjaga eksistensi tari gantao itu sendiri selain

sebagai identitas lokal juga bisa dikenal secara

meluas baik dari segi historisnya maupun

eksistensinya di masyarakat.

Adanya kemajuan zaman saat ini terutama

dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi

menyebabkan kesenian-kesenian tradisional

tersebut luntur sebagai budaya lokal masyarakat,

adanya kesenjangan atau kecenderungan oleh

sebagian masyarakat untuk meninggalkan nilai-

nilai yang terkandung dalam kesenian tradisional,

hal itu sangat berpengaruh terhadap kelestarian

nilai-nilai budaya yang ada di setiap daerah dan

bangsa. Saat ini minat generasi muda dalam

mengembangkan dan mempertahankan seni

tradisional sangat minim. Hal itu di buktikan dengan

hasil kuisioner yang disebarkan di wilayah Bima.

Dari kuisioner tersebut diperoleh data dari 115

responden terdapat 73 responden yang kurang

mengetahui kesenian tari tradisional didaerahnya

terutama Kesenian tari gantao dan sejarahnya. Oleh

karena itu diperlukan pembinaan dan proses

regenerasi untuk mengajak para generasi pemuda

untuk mau melestarikan seni budaya tradisional

Bima (Mbojo). Dalam hal ini pentingnya sosialisasi

dan pemahaman tentang kesenian budaya

memberikan kesadaran terhadap masyarakat

terutama generasi muda dalam mengapresiasi

kesenian tradisionalnya. Minat generasi muda untuk

mempelajari dan melestarikan kesenian daerahnya

sendiri sangat penting untuk di perhatikan.

Page 3: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

3

Berdasarkan pernyataan diatas yang

melandasi penulis untuk merancang sebuah buku

yang membahas dan memperkenalkan kesenian

gantao bima kepada para generasi muda yang

dikemas dan disajikan dalam bentuk Ilustrasi. Buku

Ilustrasi yang dirancang ini berjudul “The Agility Of

Gantao Dance”. Judul ini sesuai dengan tema yang

dibahas yakni tarian ketangksan rakyat Bima. Buku

ini dibuat karena dalam tarian gantao terdapat

makna dan nilai – nilai filosofis yang bisa mereka

teladani seperti nilai perwujudan dari semangat dan

keberanian, peningkatan ketahanan fisik, kecerdasan

emosional, sportifitas, religious, disiplin, dan

kerjasama. Saat ini para generasi muda cenderung

beranggapan segala yang berasal dari luar itu baik,

terutama yang menyangkut kebudayaan dan

teknologi. Oleh karena itu peran orang tua sangat

dibutuhkan karena jika hal ini terus dibiarkan lama

kelamaan kebudayaan kita akan terkikis dan hilang,

terhapus oleh kebudayaan-kebudayaan dan

pengaruh-pengaruh luar sehingga menyebabkan

generasi muda kita melupakan kesenian budaya dari

daerahnya sendiri. Maka dibuatlah buku ilustrasi ini

yang menyajikan visual menarik layaknya buku

cerita bergambar.

Dengan adanya perancangan buku ini

penulis tidak hanya berniat melestarikan kesenian

daerah lokal semata tapi penulis juga berharap buku

ini dapat meningkatkan minat baca generasi muda

akan buku – buku yang mengandung ilmu

pengetahuan dan memberikan wawasan kepada

mereka. Hal ini sesuai dengan data dari Organisasi

Pendidikan Keilmuan, dan Kebudayaan

Perserikatan Bangsa – Bangsa (United Nations

Educational, Scientic and Cultural Organization/

UNESCO) telah menunjukan presentase yang

mengkhawatirkan yakni dijelaskan bahwa sekitar

0,01 persen minat baca generasi muda saat ini

terutama anak – anak Indonesia sangatlah rendah,

angka tersebut berarti dari 10.000 anak Indonesia,

hanya satu anak yang senang membaca. Tidak hanya

itu disebutkan bahwa dari 70 negara, indonesia

menempati urutan ke 63 dalam masalah ketertarikan

terhadap membaca. Salah satu penyebabnya adalah

mereka lebih menyukai buku yang mempunyai

tampilan warna – warni dan beraneka macam

gambar. Oleh karena itu orang tua memiliki peran

penting untuk menumbuhkan minat baca kepada

anak terutama meningkatkan minat terhadap buku

yang mengenalkan kesenia dan kebudayaan daerah

lokal.

Dari penjelasan diatas maka penulis ingin

membuat sebuah perancangan berjudul “Buku

Ilustrasi Tari Gantao Bima” ini di karenakan penulis

ingin memperkenalkan bentuk kesenian dan

kebudayaan lokal Bima kepada masyarakat terutama

generasi muda dengan harapan buku ini mampu

menumbuhkan keinginan untuk dapat melestarikan

kebudayaan daerah mereka sendiri. Buku ini dibuat

dalam bentuk ilustrasi kartun untuk meningkatkan

minat baca generasi muda dengan desain buku

berwarna dan simple mengikuti perkembangan

jaman dengan tujuan agar kesenian tradisional

daerah mampu terjaga eksistensinya.

II. METODOLOGI A. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Kualitatif

Metode Kualitatif adalah suatu

metode yang sifatnya berupa pemahaman,

dan materi yang menggunakan kata-kata

untuk mencari data. Data ini biasanya

didapatkan dari hasil wawancara. Menurut

Jonathan Sarwono (2006:258), metode ini

mementingkan pada proses dibandingkan

hasil akhir oleh karena itu urutan

kegiatannya dapat berubah – ubah atau

berkembang tergantung pada kondisi

lapangan dan gejala – gejala yang di

temukan. Tujuan metode ini ialah

mengembangkan pengertian,konsep –

konsep, yang pada akhirnya menjadi teori.

b. Metode Kuantitatif

Metode ini menekankan kepada

penggunaan desain riset yang baku. Karena

itu sebelum melakukan riset, peneliti

disarankan untuk menyusun desain riset

dengan sebaik – baiknya. Menurut Kasiram

(2008) metode ini memproses data yang

berupa angka sebagai instrumen analisis

dan melakukan kajian penelitian, terutama

mengenai apa yang telah diteliti. Dalam

perancangan ini pendekatan kuantitatif

dilakukan dalam bentuk kuisioner.

Metode penelitian diatas menghasilkan 2

jenis sumber data yang terdiri dari : sumber

data primer dan sumber data sekunder;

a) Data Primer

Data primer adalah data

yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian, dalam hal ini peneliti

memperoleh data atau informasi

langsung dengan menggunakan

instrumen-instrumen yang telah

ditetapkan. Data primer dikumpulkan

oleh peneliti untuk mnjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Data primer dianggap lebih akurat,

karena data ini disajikan secara

terperinci. (Indriantoro dan Supomo

dalam Purhantara, 2010:79).

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan

data yang telah tersedia dalam

berbagai bentuk. Biasanya sumber

data ini lebih banyak sebagai data

statistik atau data yang sudah diolah

sedemikian rupa sehingga siap

Page 4: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

4

digunakan dalam statistik biasanya

tersedia pada kanto-kantor

pemerintahan, biro jasa data,

perusahaan swasta atau badan lain

yang berhubungan dengan pengunaan

data. ( Moehar, 2002:113).

B. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Yang dimaksud dengan metode

wawancara menurut Nazir (1988) adalah

proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambal bertatap muka antara pewawancara

dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan pedoman wawancara.

Pada tahap pengumpulan data

dilakukan wawancara guna memperoleh

data verbal yang nantinya digunakan dalam

proses perancangan buku visual tari

tradisional bima. Pada tahap ini,

wawancara dilakukan kepada beberapa

narasumber yang sekiranya mengerti

tentang kesenian tari tradisional dibeberapa

wilayah di Bima maupun Kabupaten Bima.

b. Kuisioner

Menurut Dewa Ketut Sukardi

(1983) kuisioner merupakan suatu bentuk

tehnik dalam pengumpulan data yang

dilakukan pada metode penelitian dengan

tidak wajib memerlukan kedatangan

langsung dari sumber data.

Dalam perancangan buku visual

ini penulis mendapatkan setidaknya

sebanyak 115 responden daring dari hasil

penyebaran diwilayah Bima dan

sekitarnya.

c. Studi Pustaka

Penelitian kepustakaan adalah

penelitian yang dilakukan hanya

berdasarkan atas karya tertulis, termasuk

hasil penelitian baik yang telah maupun

yang belum dipublikasikan (Embun,

2012).

Studi kepustakaan ialah segala

usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk

menghimpun informasi yang relevan

dengan topik atau masalah yang akan atau

sedang diteliti. Informasi itu dapat

diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan

penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis

dan disertasi, peraturan-peraturan,

ketetapan-ketetapan, buku tahunan,

ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis

baik tercetak maupun elektronik lain.

C. Metode Analisis Data

5W + 1H adalah sebuah konsep

perumusan pertanyaan yang digunakan dalam

penelitian untuk memecahkan permasalahan.

Meliputi pertanyaan What (Apa), When

(Kapan), Where (Dimana), Who (Siapa), Why

(Mengapa) dan How (Bagaimana). Manfaat

penggunaannya adalah untuk mempermudah

dalam proses analisis data.

Selain itu, penulis juga mengelompokkan

data yang diperoleh menggunakan analisis

SWOT untuk mengevaluasi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman dari

rancangan buku ilustrasi yang dibuat. SWOT

dapat dijadikan sebagai bahan untuk

melakukan pertimbangan maupun

pengambilan keputusan. Berikut adalah hasil pengelompokan data dari analisis SWOT

a. Strenght (kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki oleh buku illustrasi

tari gantao bima ini adalah karena tema

yang diangkat mengenai kesenian tari

tradisional bima yang terbilang masih baru

dan hangat untuk dibicarakan.

b. Weakness (kelemahan)

Terbatasnya jenis tarian yang dimuat yang

mungkin akan menimbulkan pertanyaan

dari khalayak kemudian data visual yang

ditampilkan harus layak ditampilkan

dengan menimbang dan mengkaji sesuai

batas kesopanan dalam menampilkan

visual yang sesuai. Selain itu karena buku

ilustrasi ini terbilang baru dibima perlu

adanya promosi ataupun pengenalan agar

masyarakat mengetahui keberadaan buku

ini baik secara online maupun secara

langsung.

c. Opportunity (kesempatan)

Kesempatan yang dimiliki oleh buku

ilustrasi tari gantao rakyat Bima ini adalah

karena kurangnya pesaing dengan genre

yang sama terutama dalam bentuk buku

ilustrasi, Yang ada lebih banyak membahas

sejarah dalam bentuk teks biasa yang

tersusun kedalam kalimat berupa narasi

dan paragraf yang panjang serta memuat

beberapa foto tarian yang hitam putih.

d. Threat (ancaman)

Adapun ancamannya adalah adanya

beberapa pihak yang mengaku isi dalam

karya buku ilustrasi ini sebagai dokumen

atau arsip pribadi mereka, selain itu ada

pertentangan dari berbagai pihak mengenai

isi dari buku ilustrasi ini.

D. Metode Perancangan

Design Thinking

Dalam perancangan ini penulis

menggunakan metode design thinking.

Design Thinking adalah salah satu

metode baru dalam melakukan proses

desain. Design Thinking merupakan

metode penyelesaian masalah yang

berfokus pada pengguna. Design

Thinking sendiri dipopulerkan oleh

Page 5: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

5

David Kelley dan Tim Brown pendiri

(IDEO) sebuah konsultan desain yang

berlatar belakang desain produk berbasis

inovasi.

( https://sis.binus.ac.id/2017/12/18/design-thinking-

2/ diakses pada tanggal 16 januari 2020 Pk. 19.00 )

a. Emphatize, pada tahap pertama dilakukanlah

pengumpulan data dengan cara melakukan

observasi dan wawancara kepada beberapa

masyarakat mengenai pengetahuan mereka

tentang Tarian perang dan adu ketangkasan.di

daerah bima.

b. Define, pada tahap kedua ini akan dilakukan

proses analisa untuk mengetahui masalah apa

saja yang menjadi kendala ataupun

penghambat terbentuknya buku kesenian tari

perang dan adu ketangkasan ini.

c. Ideate, setelah melewati tahap pertama dan

kedua selanjutnya melakukan brainstorming,

mindmap dan sketsa untuk menemukan solusi

komunikasi visual yang tepat dalam

penyampaian kepada mereka tentang Tarian

perang dan adu ketangkasan.

d. Prototype, tahap selanjutnya yaitu

mewujudkan bentuk fisik Visual atau rough

layout (sketsa kasar) dari buku Tarian perang

dan adu ketangkasan. Yang tampak sketsa

dengan penyesuaian isi kontennya, kemudian

membuat perencanaan ukuran,jumlah gambar

dan pengaturan layout bukunya.

e. Test, selanjutnya menunjukan bentuk fisik dari

buku visual yang dibuat kemudian diuji pada

beberapa masyarakat dengan tujuan untuk agar

dapat memperoleh persentase keberhasilan

yang telah di harapkan dan bias mendapatkan

feedback dari masyarakat.

III. KONSEP DESAIN

A. Konsep Umum

a. Tujuan Kreatif

Perancangan karya tugas akhir ini akan

mengangkat sebuah tema buku tentang

kesenian tari gantao Bima yang saat ini

kurang diketahui oleh masyarakat umum,

dengan penerapan ilmu Desain

Komunikasi Visual dan diharapkan dapat

menarik minat target audiens terutama

generasi muda untuk mau mempelajari

keragaman tradisi dan budaya yang

dimilikinya, menumbuhkan rasa cinta

terhadap tradisi lokal yang pada akhirnya

menciptakan rasa atau timbul keinginan

mereka untuk mau melestarikan tradisi

dan kebudayaan mereka sendiri.

b. Strategi Kreatif

a) Target Audiens

Target audiens berdasarkan hasil

analisa audiens adalah masyarakat

umum khususnya yang berada di

Bima dan Kabupaten Bima, Nusa

Tenggara Barat, dikarenakan masih

banyak generasi muda disana yang

belum mengetahui tentang kesenian

tari tradisional di daerah mereka,

seperti tari gantao rakyat bima ini

yang akan dibahas dalam penelitian

ini.

b) Format dan Ukuran Buku

Buku Kesenian Tari Gantao Bima ini

akan menggunakan format buku cetak

berukuran A5 dengan dimensi rupa

14,8 cm x 21 cm berbentuk Potrait.

Pemilihan format dan ukuran ini

bertujuan agar target audiens mudah

untuk memegang buku ini serta

mudah untuk dibawa bepergian

kemana – mana.

c) Isi dan Tema

Berdasarkan kepada analisis data

yang diperoleh dari hasil wawancara

bahwa masih banyak generasi muda

yang belum mengenal atau

mengetahui tentang kesenian tari

gantao Bima maka konten buku ini

akan berfokus kepada pengenalan

bentuk dan sejarah singkat dari

kesenian tari gantao Bima dengan

mengedepankan unsur visual daripada

tekstual.

d) Jenis Buku

Jenis karya yang dihasilkan dalam

penelitian ini yakni berupa buku

panduan yang dikemas dengan bentuk

ilustrasi yang menerangkan dan

menjelasan bentuk dari kesenian tari

gantao Bima. Seperti yang dijelaskan

pada teori sebelumnya bahwa Buku

panduan atau yang disebut juga

sebagai buku petunjuk, merupakan

buku yang berisikan tentang tata cara

dalam melakukan suatu pekerjaan

atau aktivitas. Misalnya seperti apa

bentuk dari tari gantao yang ada di

bima, bagaimana cara melakonkan

tariannya, apa saja alat musik yang

digunakan dalam tarian, dan lain

sebagainya.

e) Gaya Penulisan

Gaya penulisan dalam buku Ilustrasi

ini menggunakan pemilihan kata yang

sederhana dan mudah dipahami serta

mengikuti bentuk ilustrasi yang

disajikan.

f) Gaya Visualisasi

Buku ini adalah media yang bertujuan

untuk mengenalkan tarian tradisional

Bima, maka gaya visualisasi yang

digunakan adalah berbentuk gambar

vector. Vector merupakan gambar

Page 6: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

6

yang terbentuk dari beberapa garis

dan curva. Vector tidak terdiri dari

beberapa titik Pixel yang mana jika di

zoom akan terlihat kabur bahkan

hingga pecah. Menggunakan Ilustrasi

Vector agar gambar yang disajikan

memiliki bentuk menyerupai karakter

kartun, dengan begitu diharapkan

akan mampu menarik minat baca

generasi muda terutama anak - anak.

g) Teknik Visualisasi

Teknik visualisasi merupakan cara

yang akan digunakan dalam proses

pembuatan visualisasi sebuah karya.

Teknik yang digunakan dalam

perancangan buku ilustrasi ini adalah

dengan digital painting dimana dalam

teknik ini pada proses pewarnaan dan

layout dikerjakan secara digital

menggunakan aplikasi pengolah

vector yaitu Adobe Ilustrator

sedangkan proses sketsa dilakukan

secara manual.

c. Judul Buku

Judul pada buku ini adalah “The Agility

Of Gantao Dance”. Kalimat ini

menggunakan Bahasa inggris yang

memiliki arti kelincahan atau

ketangkasan tarian gantao. Judul ini

sesuai dengan tema yang dibahas yakni

tarian gantao yang merupakan tarian

ketangkasan rakyat Bima. Judul tersebut

menimbulkan kesan kepahlawanan dan

modern. Judul “The Agility Of Gantao

Dance” menunjukkan Kesenian tari

tradisional yang akan dibahas, dan juga

memberi kesan interest kepada target

audiens.

d. Sinopsis

Bima selain dikenal dengan daya tarik

wisatanya, Bima juga memiliki banyak

kebudayaan seperti kesenian-kesenian

tradisionalnya yang melekat pada

kegiatan upacara adat, prosesi

pernikahan, Khataman Al-Qur’an,

Khitanan dan lain sebagainya, terutama

dibidang seni tari. Ada banyak jenis tarian

yang terdapat di Bima baik itu tari yang

berasal dari dalam istana atau yang biasa

disebut tarian klasik maupun tarian rakyat

atau yang biasa disebut sebagai tarian luar

istana. Buku ilustrasi ini akan membahas

Tarian Gantao sebagai tarian ketangkasan

rakyat Bima.

B. Konsep Visual

a. Layout Buku

Penggunaan gaya Column Grid pada buku

juga membuat desain lebih fleksibel.

Column Grid juga sering diterapkan

pada layout publikasi yang sering

mengintegrasikan antara teks dengan

ilustrasi.

a) Sketsa Layout

Sampul

Isi Buku

b) Penyelesaian

Karakter dan Background

Page 7: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

7

Sampul dan Isi Buku

b. Tone Warna

Disini penulis menerapkan gabungan tone

warna hangat dan warna dingin sesuai

dengan detail wujud asli dari kesenian tari

perang dan adu ketangkasan Bima. Dengan

penerapan tone warna seperti ini pada

ilustrasi, akan menimbulkan semangat

pembaca kepada isi buku yang disajikan.

c. Tipigrafi

Selain unsur visualisasi, unsur tekstual juga

penting dalam perancangan ini untuk

mendukung komunikasi visual. Selain dari

sisi kesesuaian dengan tema buku, sisi

keterbacaan juga perlu dipertimbangkan

dalam pemilihan tipografi. Pada

perancangan buku seni “The Agility Of

Gantao Dance” ini, penulis menerapkan

jenis huruf Sans Serif yang diterapkan

untuk menimbulkan kesan fleksibilitas,

ringan dan tidak kaku, digunakan jenis

huruf ini dilakukan agar pembaca tidak

bosan ketika menjelajah setiap halaman

dari buku ini.

Font

a) Permanent Marker

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii

Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr

Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

Merupakan salah satu jenis font san

serif yang digunakan pada judul

Sampul dan sub judul buku agar

menarik dan tidak nampak kaku

serta sesuai dengan tema tradisional

yang dibahas sehingga mampu

menarik perhatian para pembaca

untuk mau membaca buku ini.

b) Qlassic Bold

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm

Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy

Zz

1234567890

Merupakan salah satu jenis huruf

sanserif yang memiliki tingkat

Page 8: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

8

legilibility yang tinggi dan efisien,

sehingga proses penyampaian pesan

menjadi lebih mudah diterima oleh

target audiens. Menurut James

Craig (2007) san serif memiliki

kesan yang ditimbulkan modern

kontemporer dan efisien.

d. Strategi Media

Buku Kesenian “The Agility Of Gantao

Dance”

Merupakan media utama yang

digunakan untuk mencapai tujuan dari

perancangan ini yakni memperkenalkan

kembali kesenian tarian gantao rakyat

Bima, Nusa Tenggara Barat.

X-Banner

Media sekunder ini akan berguna

sebagai media pendukung atau media

komunikasi yang bertujuan untuk

menginformasikan kepada target

audiens bahwa telah rilisnya sebuah

buku ilustrasi “The Agility Of Gantao

Dance” yang mengangkat tema tentang

kesenian tari gantao yang ada di Bima.

Utamanya, media ini akan dipasang

pada toko-toko dan tempat distribusi

buku.

Merchandise

Media sekunder yang kedua ini terbagi

lagi dalam 5 jenis merchandise yaitu

mug, stiker, pin, gantungan kunci dan t-

shirt. Media ini bertujuan sebagai media

pengingat kepada audiens tentang buku

tradisi “The Agility Of Gantao Dance”.

e. Final Desain

Mockup Media

Mockup adalah visualisasi 3D dari

bentuk sebenarnya dari strategi media

yang akan diterapkan, jumlah mockup

yang ditampilkan sesuai dengan strategi

media yang telah dirancang. Berikut ini

adalah tampilan mockup dari strategi

media :

Buku Kesenian “The Agility Of

Gantao”

Buku kesenian “The Agility Of Gantao

Dance” ini memiliki halaman

berjumlah 30 halaman dengan ukuran

A5 (14,8 cm x 21 cm) berbentuk persegi

panjang dengan bahan sampul kertas

artpaper 210 gr dan kertas isi artpaper

120 gr.

Page 9: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

9

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan kepada hasil

perancangan yang telah dijelaskan, kesimpulan

yang dapat ditarik dari rumusan masalah

adalah :

Untuk memperkenalkan Seni tari

gantao Bima kepada target audiens dengan

membuat sebuah buku yang mengedepankan

unsur visual agar dapat menarik minat

membaca generasi muda untuk peduli dengan

kesenian daerah mereka sendiri. Dalam buku

tradisi “The Agility Of Gantao Dance” disusun

Page 10: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

10

dengan ilustrasi yang menggambarkan bentuk

dari tarian gantao Bima sehingga pembaca

lebih mudah memahami dan mengenal apa isi

buku tersebut dari ilustrasi yang disajikan.

Oleh karena itu berdasarkan rumusan masalah

dibab sebelumnya dapatkan disimpulkan

langkah – langkah membuat buku Ilustrasi Tari

Gantao Bima adalah sebagai berikut :

1) Menggunakan data yang sudah

didapatkan, data tersebut bisa berupa

foto, video, wawancara dll.

2) Selanjutnya membuat sketsa Ilustrasi

sesuai dengan data yang diperoleh seperti

bentuk dan gerakan tarian, dan

perlengkapan yang digunakan pada

tarian. Beberapa gerakan tarian yang

digunakan penulis adalah gerakan

pembuka, gerakan pemanasan seperti

gerakan tarian sebelum dimulainya

pertarungan disini yang diambil hanya

beberapa gerakan pemanasan, kemudian

gerakan bertarung seperti memukul dan

menangkis serangan lawan penulis hanya

mengambil beberapa gerakan dengan

sudut yang penulis anggap bagus,

kemudian yang terakhir beberapa gerakan

membanting dan mengunci lawan,

Selanjutnya ada gerakan tambahan yakni

gerakan yang tidak boleh dilakukan

penari gantao seperti tidak boleh

memukul wajah dengan keras, tidak

boleh menendang daerah vital lawan dan

tidak boleh memukul kepala dan leher

bagian belakang.

3) Kemudian setelah selesai sketsa Ilustrasi

yang telah dibuat dapat diedit dan

diwarnai dengan menggunakan digital

painting, dalam perancangan ini penulis

melakukan pewarnaan menggunakan

aplikasi pengolah vector Adobe

Ilustrator.

4) Setelah tahap pewarnaan selesai gambar

Ilustrasi tersebut di pindahkan dan

dimasukan kedalam layout buku yang

sudah dibuat pada Ilustrator.

5) Setelah proses layout dan pewarnaan

selesai dan sesuai yang diinginkan, tahap

terakhir adalah desain buku akan

dieksport (dikeluarkan) dari aplikasi

Adobe Ilustrator untuk nantinya akan

dicetak menjadi Buku Ilustrasi. Buku

yang dibuat penulis menggunakan kertas

ukuran A5.

b. Saran

Dari hasil perancangan yang telah

dipaparkan sebelumnya maka penulis

berpendapat bahwa :

Perlu adanya pengembangan lebih

lanjut lagi agar pengenalan terhadap tarian

tradisional daerah lokal tidak berakhir begitu

saja. Akan tetapi penulis berharap agar

perancangan buku ini dapat setidaknya mampu

menyadarkan masyarakat terutama para

generasi muda akan pentingnya tradisi

kesenian dan kebudayaan daerah lokal serta

timbul rasa kepedulian untuk melestarikan

tradisi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Amirul Roostamaji. 2018. Perancangan

Buku Ilustrasi Tarian Wayang Topeng Jatiduwur

dengan teknik Digital Painting sebagai upaya untuk

mengenalkan budaya Jombang. Surabaya: Fakultas

Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan

Informatika STIKOM.

Arifin, Syamsul dan Kusrianto, Adi,

2009, Sukses Menulis Buku Ajar dan

Referensi, Jakarta: PT Grasindo.

Aulia Veramita Sari. 2017. Makna

Kesenian Tradisional Kuda Lumping sebagai seni

pertunjukan. Bandar Lampung: Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Dita Deviona Ramdani. 2015. Fungsi Tari

Wura Bongi Monca dalam masyarakat Bima.

Yogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni

Indonesia.

Dalman. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Erwin, 2020. Aspek Olahraga Dalam

Kesenian Tradisional Gantao. Dompu: Program

Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

STKIP Yapis Dompu.

Ebdi, Sadjiman S. 2009. Nirmana; Elemen-

elemen seni dan desain (edisi ke-2). Yogyakarta;

Jalasutra.

Fariz. (2009). Living in harmony: Jati

Diri, Ketekunan, dan Norma. Jakarta: PT Kompas

Media Nusantara.

Goetoeja, Z.S. dkk. 2006. Pendidikan Seni Rupa.

Bandung: UPI Press.

Helen Dwi Magdalena. 2015. Penciptaan

Buku Ilustrasi Tari Remo Sebagai Upaya

Pengenalan Budaya Pada Anak-Anak. Surabaya:

Fakultas Teknologi dan Informatika Institut Bisnis

dan Informatika STIKOM.

Hamzah, Muslmin. 2004. Ensiklopedia Bima.

Mataram : Lengge

H.B. Sutopo. 2002. Pengantar Penelitian

Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Press

Ismail, Hilir. 2006. Kesultanan Bima:

Dalam Lintasan Sejarah Nusantara. Mataram:

Lengge.

Jefkins, Frank. (1997). Periklanan. Jakarta: Erlangga

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Page 11: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TARI GANTAO BIMA …

11

Kusrianto, (2007). Pengantar Desain

Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain

Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian.

Malang: UIN-Malang Pers.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah

Pengantar Kemahiran Berbahasa. Flores: Nusa

Indah.

Nurhadiat, Dedi & Madasar Susanto.

2004:54. Seni Rupa SMA Kelas 3. Jakarta: Grasindo.

Nick Soedarso. 2014. Perancangan Buku

Ilustrasi Perjalanan Mahapatih Gajah Mada. Jakarta:

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Universitas BINUS Jakarta Barat. Vol. 5. No. 2.

ISSN:561:570.

Putra, Antonius, N., Lakoro, Rahmatsyam.

(2012). Perencangan Buku Ilustrasi Musik

Keroncong. Jurnal Teknik POMITS, Vol. 1, No. 1.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer

(Teori Grafis Komputer).Yogyakarta:

PenerbitANDI

Prawira, Nanang Ganda. 2004.

Pendekatan dan Metode Pembelajaran Seni rupa.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Ratnawati, R. (2019). Pengembangan

Buku Panduan Menulis Sinopsis Cerkak Dengan

Teknik Urai Unsur Intrinsik Bagi Siswa

Sma (Doctoral dissertation, UNNES).

Rohidi. Tjetjep R. 1984. Lintasan Peristiwa

dan Tokoh Seni Rupa Indonesia Baru. Semarang:

IKIP Semarang Press

Rustan, Surianto. LAYOUT,

Dasar&Penerapannya. Jakarta: GRAMEDIA, 2010.

Sunardi Kasim, M.Sn. 2014. Tokoh Umar

Maya Pada Wayang Sasak Di Desa Darek Lombok

Tengah : Perspektif Kajian Seni.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi (2009). Nirmana

Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta &

Bandung: Jalasutra.

Sumanto. (2006). Pengembangan

Kreativitas Senirupa Anak SD. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan

Perguruan Tinggi.

Sutanto, T. 2005. “Sekitar Dunia

Grafis/Komunikasi Visual”. Pura-pura Jurnal DKV

ITB Bandung. 2/Juli. 15-16.

Soedarso, Nick. 2014. Perancangan Buku

Ilustrasi Perjalanan Mahapatih Gajah Mada. Vol.5

No.2 Oktober 2014: 561-570.

Soetam Rizky. 2011. Konsep Dasar

Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : PT.

Prestasi Pustakarya. Roger S.Pressman, Ph.D.,

2012, Rekayasan Perangkat Lunak. Yogyakarta :

Andi

Syifaun, Nafisah. 2003. Komputer Grafik.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sabdan Badio, 2015, Cara Mudah

Menerbitkan Buku, Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Soedarso Sp., Tinjauan Seni Sebuah

Pengantar Untuk Apresiasi Seni, Saku Dayar Sana,

Yogyakarta,1990, hal. 8.

Susanto, Mike. 2011. Diksi Rupa:

Kumpulan Istilah Gerakan Seni Rupa.

Yogyakarta:DictiArtLab&Djagad ArtHouse

Tarja Sudjana, Irin Tambrin, Tity

Soegiarty, & Maman Tocharman. (2001). Seni

Rupa untuk SLTP Kelas I. Bandung: Penerbit

Grafindo Media Pratama.

Trim, Bambang. 2013. Gerbang

Kreativitas: Jagat Penulisan dan Penerbitan. Jakarta:

PT. Bumi Aksara

Widja, I Gede. 1989. Dasar – Dasar

Pengembangan Strategi Metode Pengajaran

Sejarah. Jakarta: P2LPTK

Widagdo. 1993.”Desain, Teori dan

Praktek”. Seni Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan

Seni. BP ISI Yogyakarta III/03

Wirya, Iwan. (1999). Kemasan yang

Menjual. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama