Perancangan Branding Fisik Monkasel · mempertahankan wilayah perairan Indonesia. Salah satu bukti...
Transcript of Perancangan Branding Fisik Monkasel · mempertahankan wilayah perairan Indonesia. Salah satu bukti...
Perancangan Branding Fisik Monkasel Edi Rachmawan Jurusan Desain Produk, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp/Fax (031) 5931147
Abstract
Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan dan Kota Maritim telah berkembang menjadi Kota Metropolis.Gaya hidup masyarakat Surabya juga telah mengalami perubahan yang cukup signifikan,cenderung bertingkah laku HIGH END,GLAMOUR dan memiliki mobilitas aktivitas yang cukup tinggi,Sehingga secara tidak langsung pola pikir masyarakat Surabaya pun mengalami perubahan dalam menentukan pilihan,mereka cenderung menginginkan sesuatu yang praktis dan instant.Disisi lain,hal ini juga mempengaruhi pilihan mereka dalam menghabiskan waktu untuk melepas penat.Mereka lebih memilih mall (PUSAT PERBELANJAAN) sebagai tujuan utama dibanding dengan pergi ke tempat wisata yang ada di Surabaya yang dianggap membosankan,tidak menarik,dan tidak berkelas.Dari hal‐hal tersebut maka diperlukan sebuah tempat wisata yang bisa mewakili apa yang diinginkan masyarakat Surabaya saat ini,Sebuah tempat wisata yang terkonsep,menarik,menghibur dengan fasilitas yang memadai serta mempunyai fungsi yang mencakup segala aspek kebutuhan wisata itu sendiri. Surabaya memiliki sebuah icon wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi yaitu MONKASEL,yang didirikan pada 15 juli 1998 tetapi dalam perkembangganya mengalami kemerosotan daya kunjung.Ironisnya,MONKASEL hanya dijadikan lahan parkir tambahan untuk PLAZA SURABAYA(DELTA PLAZA).Dari fenomena yang ada maka melandasi diperlukannya perancangan komunikasi visual branding MONKASEL.Faktor pengemasan(PACKAGING) secara konsep dan visual memainakan peranan penting yang dapat menumbuhkan persepsi yang akan melahirkan image baru MONKASEL.Sehingga dapat memberikan nilai tambah(VALUE ADDED) bagi MONKASEL yang nantinya bisa membuat masyarakat tertarik untuk berkunjung dan menghabiskan waktu luangnya di MONKASEL.
Abstract
Surabaya which knowing well as a HEROIC and OCEANOUS CITY,now a days grow up becoming a Metropolis City.The cityzen life style are run into a different way,so significan,changing became more HIGH END,GLAMOUR,and having a high grade mobile activity that indirectly make their way to think for chosing something are changing they always want something more practical and instant.In other hand,it also influence what they choose for spend their time for relaxation,they prefer going to mall than tourist attraction.They assuming that tourist attraction in Surabaya are bored,not interesting and not
prestige.There for,we need a tourist object which can fullfill what their want.The tourist attraction that concepting,interesting,entertaining and having a good facility and having enough function that can reach many aspect about that excursion it self.Surabaya has an iconic tourist object that interesting enough called MONKASEL which established in July,15 1998.But their visitor are decrease in its development.And Ironicaly,Monkasel are became an additional parking area for PLAZA SURABAYA(DELTA PLAZA).This fenomena are underlies the need for COMUNICATION VISUAL BRANDING PLANNING for MONKASEL.Conceptual and Visual packaging factor are an important role to increasing perception that can creating a new image of MONKASEL which also giving a value added to make a visitor interesting to come,visit and spend their leisure time in MONKASEL.
Keyword
Ocean Adventurer
Pendahuluan
Latar Belakang
Surabaya sebagai kota metropolis terbesar kedua di Indonesia sesudah ibukota Jakarta, Surabaya mempunyai tempat‐tempat wisata bersejarah yang mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan,khususnya dalam mempertahankan wilayah perairan Indonesia. Salah satu bukti peninggalan sejarah yang masih ada adalah kawasan wisata Monumen Kapal Selam yang terletak di kawasan strategis Kota Surabaya, Monumen Kapal Selam (Monkasel) yang berada di bantaran Kalimas, Jalan Pemuda Surabaya, dibangun atas prakarsa pemimpin TNI‐AL, Gubernur Jawa Timur dan para sesepuh kapal selam. Monumen Kapal Selarn berasal dari puing Kapal Selam KRI PASOPATI yang dulunya digunakan untuk merebut dan mempertahankan wilayah Irian Barat dari tangan penjajah. Puing‐puing ini kemudian diangkat dan dimonumenkan oleh Gubernur Jawa Timur. KRI Pasopati dengan nomor lambung 410, termasuk jenis SS type Whiskey Class, dibuat di Vladi Wostok – Rusia pada tahun 1952. Masuk jajaran TNI‐AL (Satselarmatim) terhitung mulai tanggal 29 Januari 1962. Dengan tugas pokok menghancurkan garis lintas musuh (anti shipping), mengadakan pengintaian dan melakukan silent raids KRI Pasopati 410 dinon‐aktifkan dari jajaran TNI‐AL pada tanggal 26 Januari 1990 ditandai dengan penurunan ‘Ular‐Ular Perang’ dalam suatu upacara militer di Ujung – Surabaya. Selama pengabdiannya, KRI Pasopati banyak berperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional, misalnya dalam Operasi Trikora, KRI Pasopati terlibat langsung di garis depan, memberi tekanan‐tekanan psikologis terhadap lawan, sehingga Irian Barat dapat kembali kedalam wilayah RI. Pembangunan Monkasel dimulai tanggal 1 Juli 1995, ditandai dengan peletakan batu pertama pondasi Monkasel oleh Gubernur Jawa Timur,Bapak Basofi Soedirman didampingi Pangarmatim Laksda TNI Gofar Soewarno. Dalam waktu yang sama eks KRI Pasopati akan dimonumenkan dipotong menjadi 16 blok di PT. PAL Indonesia. Keenambelas potongan tersebut dibawa ke lokasi kemudian dirakit ulang sehingga KRI Pasopati kembali menjadi wujud semula diatas pondasi yang telah disiapkan. Monkasel diresmikan oleh Bapak Kasal Laksamana TNI Arief Kushariadi pada tanggal 27 Juni 1998 dan dibuka untuk umum mulai tanggal 15 Juli 1998. Monkasel adalah satu‐satunya monumen kapal selam di Asia yang benar‐benar menggunakan eks dari kapal selam yaitu kapal selam KRI Pasopati 410. Daya tarik dari Monumen ini adalah kapal selam tersebut dan itu merupakan nilai jual utama dari Monkasel .Monumen Kapal Selam ini sendiri kemudian memberikan kontribusi yang berarti banyak bagi masyarakat Surabaya maupun pemerintah Daerah Jawa Timur. Bagi masyarakat Surabaya, dengan adanya pendirian Monumen Kapal Selam ini meniadi sarana pewarisan nilai pendidikan sejarah yang merupakan cermin kebesaran bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari sehingga memotivasi masyarakat lebih mengenal dan mencintai sejarah kelautanSelain untuk mengenang perjuangan para pahlawan terhadap kemerdekaan.Pembangunan Monkasel dimaksudkan :
a) Menambah obyek wisata bernuansa bahari di Jawa Timur, khususnya Surabaya. b) Sebagai sarana pewarisan nilai sejarah yang merupakan cermin kebesaran bangsa
Indonesia sebagai bangsa bahari.
c) Sebagai sarana pelestarian nilai‐nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia dalam merintis, menegakkan dan mengisi kemerdekaan, serta mengobarkan semangat perjuangan generasi muda untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
d) Sebagai penghormatan kepada pejuang dan pahlawan laut sekaligus sebagai bukti sejarah pengabdian korps Hiu Kencana kepada bangsa dan negara.
e) Memberi motivasi agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai laut. Ironisnya, Dalam perkembangannya Monkasel rnenjadi kurang diakui keberadaannya ,khususnya pada saat ini. Semenjak maraknya pernbangunan mall dan plaza, budaya masyarakat pun mulai berubah menjadi lebih konsumerisme. Di kalangan remaja sendiri kemudian muncul fenomena baru yang dikenal dengan generasi mall,dimana "mereka menghabiskan waktunya untuk sekedar ber‐window shopping dan berfantasi tentang kehidupan serba enak dan nyaman” Akibatnya kebanyakan dari mereka mcmiliki pola pikir serba instan, mencari jalan pintas dan mencari kemudahan‐kemudahan tanpa memperhatikan apa yang ada di balik keberhasilan pembangunan yang ada sekarang. Nilai‐nilai sejarah perjuangan bangsa mulai diabaikan hingga akhirnya nasionalisme terhadap sejarah perjuanganmulai berkurang. Hal ini dapat kita lihat dari tingginya minat masyarakat untuk berkunjung ke mall atau pusat perbelanjaan dibanding berkunjung ke museum atau monumen yang lebih edukatif dan mempunyai nilai sejarah. Sebenarnya tanggapan masyarakat terhdap Monkasel sangat bagus1 tetapi karena minimnya perawatan dan monkasel perlu dibenahi2 terutama dalam segi fasilitas3, kebersiahan4 dan suasana5 . Monkasel tidak bisa menampilkan suasana yang dapat membawa masyarakat yang berkunjung kesana terhanyut dalam nuansa dalam laut (under water). Seharusya Monkasel bisa membawa masyarakat merasa layaknya seorang awak kapal dari kapal selam tersebut6.Sehingga nilai jual dari Monkasel menjadi turun (kurang Maksimal) dan jumlah pengungnjung juga mengalami penurunan
Tujuan
Meningkatkan jumlah pengunjungan dengan cara melakukan branding ulang pada fisik Monkasel agar dapat lebih menarik dan memiliki nilai jual kembali. Menimbulkan loyalitas dari pelanggan agar pengunjung mau kembali lagi datang di Monkasel
Masalah
1. Menurunnya jumlah pengunjung dan pendapatan Monkasel dari tahun ke tahun.
2. Monkasel tidak bisa menampilkan diri selayaknya kapal selam. Manajer Monkasel ingin membawa pengunjungnya seperti terlibat atau menjadi seorang kru dari kapal selam tersebut tetapi pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan masyarakat hanya menganggap Monkasel sebagai sebuah kapal selam tua yang tidak berfungsi. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil kuisioner.
1 Jawa pos Rabu 3 Maret 2010 hal 35 kuisioner tanggapan Monkasel 2 Jawa pos Rabu 3 Maret 2010 hal 35 hasil kuisioner (78,5%) 3 Jawa pos Rabu 3 Maret 2010 hal 35 hasil kuisioner (39,7%) 4 Jawa pos Rabu 3 Maret 2010 hal 35 hasil kuisioner (27.6%) 5 Jawa pos Rabu 3 Maret 2010 hal 35 hasil kuisioner (24,7%) 6 Kuisioner pertanyaan 1 no.4
3. Suasana
4. Warna pada kamenjad
5. Tidak ataman b
7 Rekap kuis
05
101520253035
010203040
05
10152025303540
a yang kuran
kapal selamapal selam i daya tarik.
danya pembermain, kaf
sioner 3 pertan
2
132
4 9
daya ta
3529
ng menarik d
yang kuranbanyak yan
mbaruan inofetaria, Live m
nyaan E
2014
29
18 232
arik warna
8 6
Pembar
an membosa
g menarik sng pesok da
ovasi fasilitasmusic, Wi‐fi d
frekue
29
a kapal sel
frek
29
uan fasilit
ankan 7
erta minimnan berkarat,
s tambahandll.
ensi
lam
uensi
tas
frekuensi
nya perawat, karena ha
pada Mon
an sehinggaal tersebut
kasel contoh
body dapat
hnya:,
6. Tema yang kurang terkonsep dan spesifik pada Monkasel8
7. Pembaruaan pada bentuk bangunan penunjang Monkasel9.seperti halnya gate, loket toko souvenir, toilet, cafe, pos, panggung hiburan
8. Monkasel memiliki lokasi yang sangat strategis, mudah dijangkau, mudah dicari dan memiliki pemandangan yang bagus10.
9. Monkasel adalah satu-satunya monument kapal selam di Asia yang benar eks dari kapal selam.
Metode Penelitian
Dalam perancangan ini, metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan langsung (observasi), penyebaran kuesioner, serta wawancara mendalam (depth interview). Obeservasi ini bertujuan untuk mengamati secara langsung terhadap kondisi lingkungan Monkasel.
8 Rekap kuisioner 3 pertanyaan E no 4 9 Rekap Kuisioner 3 pertanyaan D 10 Ibid hal 11
Pembahasan
Target Audince
Penetapan target audiens dalam perancangan Branding Fisik Monkasel ini adalah:
Geografis
Urban ‐ Indonesia – Surabaya
Demografis
• Remaja Awal dan Remaja (13‐25 tahun) sebagai target utama • Pelajar Urban (SMP, SMA,Mahasiswa)
Psikografis
• Modern Lifestyle • Konsumtif • Penikmat hiburan. • Rasa keingintahuan tinggi • Kebutuhan dalam pengembangan diri • Mudah terpengaruh (labil) • Memiliki hobi khusus • Suka mengexplorasi
Karakteristik Target Segmen Gaya Hidup a. Refreshing dengan jalan‐jalan b. Berlibur c. Menikmati hobi d. Suka nongkrong e. Suka bermain f. Mengakses informasi secara online
Personality a. Labil b. Humoris c. Kreatif d. Suka tantangan
4.2.3 AIO
Activity : a. Belajar b. bermain c. Jalan‐jalan d. Gemar nongkrong
Interest : a. Hal‐ hal yang baru b. Pertemanan
Opinion : a. Bebas b. Game c. Masa depan d.
Kesimpulan karakteristik unik target audiens : - Sosial - inovatif - Gemar pergi ke cafe - Butuh hiburan
4.3 Analisis SWOT
Strengths a. Kapal selam pada Monkasel benar‐benar asli b. Lokasi strategis (konektivitas mudah) c. Pemandangan atau view pada monkasel cukup bagus d. Dekat sungai (dapat dijadikan alternative wisata atau transportasi) Weakness a. Masih rendahnya tingkat SDM. b. Minimnya perawatan c. Pihak pengelolaMonkasel kurang kreatif. d. Kurangnya inovasi atau pembaruan yang dilakukan oleh Monkasel Opportunity a. Menjadikan Monkasel sebagai monumen bersejarah di tengah kota
Surabaya b. Menanamkan jiwa kepahlawanan kepada generasi muda saat ini c. Monkasel sebagai tempat belajar dan bermain. Threat a. Makin menjamurnya Mall b. Anak muda sekarang cenderung individualis c. Orang tua yang kurang mengenalkan anaknya pada sejarah.
USP Monkasel memiliki lokasi yang sangat strategis11 ditambah lagi Monkasel adalah satu‐satunya monument kapal selam di Indonesia karena kapal selam dari Monkasel adalah benear – benar sebuah kapal selam asli KRI PASOPATI bukan sebuah replica sehingga bagian dalam kapal selam benar‐benar original. Sungai di di pinggir lokasi monkasel juga dapat dijadiakn alternatif untuk wisata dan tranportasi air.
Konsep Desain Tema Branding fisik dengan merefleksikan nuansa dalam air (under water) dengan melakukan pembaruan pada banguanan penunjang monkasel dan envirormentnya agar suasana Monkasel menjadi lebih hidup dan terkonsep. Pengunjung yang datang tertarik dan dapat larut dalam nuansa dalam air (under water). Tema perancangan ini nantinya akan mengarah pada perancangan ekterior mulai dari bentuk bangunan penunjang monkasel, envirorment, setting area.
11 Rekap kuisioner 03 pertanyaan C.
Makna Harafiah Kata Ocean memiliki arti Lautan Samudera sedangkan Adventurer memiliki arti petualangan, berasal dari kata adventure yang berarti petualangan kemudian ditambahkan huruf “r” menjadi orang yang berpetualang Makna Konotasi Makna dari keyword Ocean Adventurer adalah petualangan di laut samudra yang luas, di samudra yang luas terdapat berbagai macam hal‐ hal yang baru. Kapal selam KRI Pasopati pun selalu berkeliling dan berpetualang mengarungi laut samudra. Konsep Ocean Adventurer diterapkan pada Monkasel agar dapat menarik emosi pengunjung dan membuat pengunjung menjadi seorang petualang. Contohnya : seperti halnya yang dilakukan oleh tempat wisata gua Maharani setting tempat dibuat seperti jaman purbakala nuansa alam afrika sehingga emosi pengunjung dapat terbawa seakan mereka memasuki jaman purbakala dan lebih bisa menikmati nilai jual utamanya yaitu gua Maharani
Kriteria Desain Bentuk Bentukan yang digunakan disesuaikan dengan tema yang diambil adalah Under Water karena disesuaikan dengan tempat dimana kapal selam berada, yaitu didalam air. Perwujudan konsep Ocean Adventurer pada Monkasel diterapkan pada bentuk‐ bentuk bangunan, Gate, signed, lampu ,envirorment, toilet dll. Bentukan yg diambil berdasarkan dari karakter dari film Atlantis dan Pirates The Caribian untuk menampilkan kesan petualang. Warna Warna‐warna yang mewakili konsep Ocean Adventurer adalah warna‐ warna natural atau alam. Warna biru selalu dihubungkan dengan langit dan air bagai kekuatan dan kehidupan, warna dapat memberikan nuasana dan pengaruh psikologis bagi pengunjung. Tipografi
Tipografi yang digunakan adalah jenis huruf sans serif, karena memiliki sifat dinamis, bersahabat, tegas, dan kokoh. Penggunaan tipografi tidak terpaku pada pengaplikasian font yang sudah ada namun dapat dilakukan penciptakan bentukan tipografi baru yang sesuai dengan karakter divisi.
Hirarki sign system Monkasel
Hasil Gate Pintu Utama Aplikasi gate pintu utama pada Monumen kapal selam adalah sebagai berikut
Ruang diorama Aplikasi ruang diorama pada Monumen kapal selam adalah sebagai berikut:
Tempat saAplikasi tem
Signed Aplikasi sig
mpah mpat sampa
gned pada M
h pada Mon
Monumen kap
numen kapal
pal selam ad
l selam adal
dalah sebaga
ah sebagai b
ai berikut:
berikut: