Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

24
Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan Periodik Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Pos Indonesia Regional 6 Semarang) Artikel Ilmiah Peneliti : Arta Bagus Pangestu (672015088) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga

Transcript of Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Page 1: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan Periodik

Berbasis Web

(Studi Kasus: PT. Pos Indonesia Regional 6 Semarang)

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Arta Bagus Pangestu (672015088)

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

Page 2: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...
Page 3: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...
Page 4: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...
Page 5: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...
Page 6: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

1. PENDAHULUAN

PT. Pos Indonesia merupakan sarana informasi dan komunikasi yang berperan penting

dalam mendukung pelaksanaan pembangunan ekonomi, serta meningkatkan relasi antar daerah

atau wilayah di seluruh Indonesia. Berdasarkan UU Nomor: 38 tahun 2009 tentang pos (UU pos

No.38/2009), penyelenggaraan pos dapat dilakukan oleh badan usaha yang berbadan hukum

Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Namun saat ini baru

BUMN yaitu PT. Pos Indonesia dan BUMS seperti J&T, JNE, PT. TIKI dan masih banyak lagi.

Diberlakukannya UU pos No.38/2009, maka pengertian pos sekarang tidak lagi pelayanan surat

menyurat, namun juga meliputi layanan komunikasi surat tertulis, pengiriman paket, serta

transaksi keuangan [1].

Audit adalah sesuatu hal yang penting bagi perusahaan yang bertujuan untuk

mengevaluasi berbagai macam kegiatan di suatu perusahaan dengan cara memberikan berbagai

analisa, rekomendasi, penilaian, petunjuk dan berbagai informasi yang mempunyai hubungan atau

relasi dengan kegiatan yang akan diperiksa. Tujuan audit sendiri adalah untuk meningkatkan

kualitas dan mutu suatu perusahaan supaya perusahaan tersebut dapat mencapai tujuanya.

Dalam proses audit alur informasi merupakan suatu hal yang penting, maka perusahaan

memerlukan sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan dan mempercepat pekerjaan

petugas audit di lapangan. Alur informasi pada PT. Pos Indonesia Regional 6 Semarang

khususnya di bagian audit, semua kegiatan pemeriksaan atau audit masih dilakukan dengan

tertulis menggunakan buku dan kertas. Sedangkan yang diperiksa adalah seluruh cabang kantor

pos di wilayah Jawa Tengah dan DIY, tentunya harus menggunakan buku dan kertas yang banyak

pula yang membutuhkan biaya dan waktu. Jadi, dalam rangka merealisasikan sebuah sistem audit

yang cepat serta efisien biaya dan waktu sesuai yang diharapkan memerlukan sebuah faktor

penunjang, maka dari itu sistem informasi berbasis web sangat diperlukan untuk meningkatkan

efisiensi waktu dan biaya.

Sistem yang dibangun dapat digunakan sebanyak 10 level pengguna yang masing-masing

level mempunyai tugas yang berbeda yaitu Admin, Manajer Audit UPT (Unit Pelaksanaan

Teknis), Auditor Regional, Kepala Kantor Pos, Kepala Regional, Kepala Perwalian, Wakil Kepala

Perwalian, Manajer M2K3L (Manajemen Mutu Kesehatan Keselamatan Keamanan Lingkungan),

Asisten Manajer M2K3L, Kepala Satuan Pengawas Internal Pusat. Sistem informasi yang akan

dirancang adalah Sistem Informasi Audit Pemeriksaan Periodik yang nantinya akan digunakan

secara nasional setelah diuji coba di wilayah PT. Pos Regional VI yaitu di Jawa Tengah dan DIY.

Page 7: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

1.1. Rumusan Masalah

Bagaimana merancang sebuah aplikasi sistem informasi audit berbasis web

pemeriksaan periodik yang efektif dan efisien supaya dapat mempermudah dan mempercepat

pekerjaan tim audit dalam melaksanakan tugasnya serta menghasilkan laporan audit yang

baik?

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah aplikasi sistem informasi audit

pemeriksaan periodik berbasis web yang efektif dan efisien menggantikan sistem yang masih

menggunakan kertas dan buku untuk mempercepat dan mempermudah tim audit dalam

melaksanakan tugasnya.

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah bisa meminimalisir penggunaan biaya dan waktu

dalam proses audit serta menghasilkan output laporan audit yang mempermudah tim audit

dalam menjalankan tugasnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terkait sistem informasi audit dalam jurnal yang berjudul “Rancang Bangun

Aplikasi Sistem Informasi Internal Audit Pada PT. XYZ” yang ditulis oleh Aditya Restuaji dari

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Perlunya integrasi antara proses audit dan sistem informasi

pengolahan hasil audit secara terkomputasi, sehingga diharapkan pengelolaan fungsi pengendalian

internal dapat memenuhi kualitas yang baik. Sehingga bisa memperoleh informasi mengenai

pengendalian audit dan tercapainya efektivitas dan efisiensi yang tinggi, keakuratan data dan

kecepatan pemrosesan pengendalian audit. Tujuan dari perancangan ini adalah merancang usulan

sistem informasi audit, proses pengolahan audit serta laporan audit di PT. XYZ [2].

Penelitian lain terkait sistem informasi audit dalam jurnal yang berjudul “Sistem

Informasi Audit Mutu Internal Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau” yang ditulis

oleh Novi Yanti. Sistem informasi yang dibangun untuk membantu pekerjaan yang dilakukan

oleh seorang auditor dalam proses pelaksanaan audit untuk bisa meningkatkan efisiensi dalam

penggunaan biaya dan waktu dalam proses pelaksanaan audit di setiap fakultas dan prodi serta

mempermudah jurusan atau prodi dalam evaluasi sistem akademik dan administrasi pada setiap

jurusan atau prodi [3].

Pada proses audit aliran informasi adalah sesuatu yang sangat penting. Maka diperlukan

sebuah sistem informasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi yang diinginkan

dengan cepat dan akurat. Dalam rangka meningkatkan efektifiktas dan efisiensi merupakan

sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dengan adanya teknologi yang berkembang saat

Page 8: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

ini seperti sebuah sistem informasi yang mempunyai tampilan yang mudah dimengerti serta

didukung oleh teknologi database yang mumpuni.

Peran komputer saat ini sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sebuah sistem informasi

audit yang efektif dan efisien dengan diimbangi oleh sumber daya manusia yang berkompeten.

Kemudahan sebuah sistem yang sudah serba otomatis dapat meningkatkan kinerja sebuah

perusahaan dapat dibuktikan dengan bertambah cepatnya penyelesaian sebuah pekerjaan, semakin

berkurang biaya yang dikeluarkan serta meningkatkan ketelitian sebuah pekerjaan.

Kaitan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu perbedaan studi kasus yang

dialami, serta proses kebijakan dalam pelaksaan audit tiap perusahaan tidak semuanya sama

namun terdapat kesamaan tujuan yaitu merancang sebuah sistem audit yang cepat, efektif dan

efisien yang tentunya sudah terkomputerisasi meskipun menggunakan platform yang berbeda.

Sistem Informasi Pemeriksaan Periodik yang berbasis website dibuat untuk menghemat biaya dan

mempercepat proses audit di lapangan serta mempermudah bagian pengawas.

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sebuah sistem yang menyediakan informasi untuk berbagai

tingkatan dalam suatu perusahaan. Sistem ini mengambil, menyimpan, mengubah serta

mengolah dan menghubungkan semua informasi yang diterima dengan menggunakan sistem

informasi atau perangkat sistem yang lain [4]. Menurut Abdul Kadir pada bukunya yang

berjudul Pengenalan Sistem Informasi, yaitu: “sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)

menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan” [5].

2.2 Audit

Menurut Arens audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk

menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah

ditetapkan [6]. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa audit adalah suatu

proses pemeriksaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara sistematis terhadap berbagai

macam aktivitas yang dilakukan di perusahaan tersebut. Tujuan dari audit antara lain adalah

untuk mengevaluasi dan memberikan pendapat atau data mengenai kewajaran laporan

aktivitas yang dilakukan yang didasari dengan berbagai bukti yang diperoleh dan dilakukan

oleh seseorang yang berkompeten [7].

3 METODE PENELITIAN

Tahap penelitian yang dilakukan adalah Identifikasi Masalah, kemudian Tinjauan

Pustaka, Pengumpulan Data melalui studi kepustakaan dan wawancara dilanjutkan dengan

Perancangan Aplikasi dan Pengujian Aplikasi

Page 9: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahap pertama adalah Identifikasi Masalah

yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan aplikasi untuk menunjang proses penelitian.

Tahap kedua adalah proses Tinjauan Pustaka dengan mengumpulkan sumber acuan yang akan

digunakan selama proses penelitian berlangsung. Tahap ketiga yaitu Pengumpulan Data, yang

berupa data yang akan menjadi acuan dalam proses perancangan aplikasi dari PT. Pos Indonesia

Regional 6. Tahap keempat yaitu tahap Perancangan Aplikasi dan dilanjutkan dengan Pengujian

Aplikasi. Dalam proses Perancangan Aplikasi pada penelitian ini digunakan metode Waterfall.

Metode waterfall memiliki tahapan utama dari waterfall model yang mencerminkan aktifitas

pengembangan dasar [8]. Adapun alur dari metode ini dapat dijelaskan dalam Gambar 2:

Gambar 2 Bagan Waterfall

Gambar 2 diterjemahkan bahwa pada tahap awal perancangan aplikasi dimulai dengan

menganalisis kebutuhan. Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi data-data yang diperlukan

oleh aplikasi. Data tersebut diperoleh melalui tahap pengumpulan data dan wawancara. Langkah

Page 10: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

kedua adalah proses perancangan aplikasi, langkah ketiga adalah pembuatan sistem secara

keseluruhan yaitu pembuatan Front-End dan Back-End aplikasi yang berbasis website. Langkah ke

empat yaitu menguji bagaimana tingkat kepuasan pengguna terhadap aplikasi yang sudah dibuat

dengan menggunakan skala likert. Langkah ke lima pemeliharaan kekurangan yang ada pada

aplikasi untuk memenuhi kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.

Berdasaran hasil analisis studi kepustakaan dan wawancara, maka diperoleh sebuah

model perancangan yang menjadi acuan dalam melakukan proses pembuatan aplikasi. Rancangan

aplikasi dapat dijelaskan melalui use case diagram, activity diagram dan entity relationship

diagram.

Pada use case diagram akan dijelaskan bagaimana alur aplikasi yang berjalan sesuai dengan

level perngguna masing-masing, terdapat tiga level pengguna yaitu admin, manajer audit UPT dan

pengawas yang akan dijelaskan dalam gambar 3, gambar 4 dan gambar 5 berikut:

Gambar 3 Diagram Use Case Admin

Pada Gambar 3 dapat dijelaskan interaksi admin dengan sistem dari mulai login ke sistem

sampai dengan interaksi yang dapat dilakukan yaitu mengelola akun user, pedoman dan lampiran.

Gambar 4 Diagram Use Case Manajer Audit UPT

Page 11: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 4 adalah diagram use case manajer audit UPT yang menjelaskan interaksi dengan

sistem yang bisa dilakukan oleh manajer audit UPT yaitu melakukan input rencana audit, melihat

daftar rencana audit, melakukan proses audit di lapangan sampai dengan mencetak laporan audit.

Gambar 5 Diagram Use Case Pengawas

Gambar 5 adalah diagram use case dari pengawas yang menjelaskan interaksi dengan sistem yaitu melihat laporan audit

dan cetak laporan audit.

Page 12: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Selain dengan menggunakan use case diagram, perancangan aplikasi juga dijelaskan melalui activity diagram. Terdapat tiga

activity diagram yang berbeda sesuai dengan level pengguna masing-masing seperti yang dijelaskan pada gambar berikut:

Gambar 6 Diagram Activity Admin

Gambar 6 adalah diagram activity admin yang merupakan representasi dari seluruh

tahapan alur kerja admin dari mulai masuk ke sistem, mengelola data user, mengelola pedoman,

mengelola lampiran sampai dengan keluar dari sistem.

Page 13: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 7 Diagram Activity Manajer Audit UPT

Gambar 7 adalah diagram activity manajer audit UPT yang merupakan representasi dari

seluruh tahapan alur kerja admin dari mulai masuk ke sistem, input rencana audit yang akan

dilakukan, melakukan proses audit sampai dengan keluar dari sistem.

Page 14: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 8 Diagram Activity Pengawas

Gambar 8 adalah diagram activity pengawas yang merupakan representasi dari seluruh

tahapan alur kerja admin dari mulai masuk ke sistem, melihat laporan audit yang sudah

dikerjakan, download laporan audit sampai dengan keluar dari sistem.

Perancangan aplikasi ini juga dirancang dengan menggunakan Entity Relationship

Diagram (ERD) untuk menjelaskan relasi antara satu data dengan data yang lain dalam sebuah

database berdasarkan objek atau sebuah tabel pada database seperti pada Gambar 9 berikut:

Gambar 9 Entity Relationship Diagram

Page 15: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Hasil pembuatan diagram use case, diagram activity dan Entity Relationship Diagram (ERD) akan dilanjutkan dengan

pembuatan aplikasi berbasis web dengan menggunakan aplikasi Visual Studio Code, XAMPP, MySQL dan Web Browser. Hasilnya

adalah sebagai berikut:

Gambar 10 Database Buku Referensi

Sebelum menulis code aplikasi, semua data yang ada pada buku referensi dimasukan ke dalam database seperti pada

gambar 10 supaya dapat mempermudah pencarian referensi yang akan ditampilkan saat proses audit berlangsung.

Gambar 11 Halaman Login

Form login pada Gambar 11 digunakan untuk validasi user yang ingin mengakses aplikasi. Sistem akan mengarahkan

user ke halaman sesuai dengan level masing-masing.

Page 16: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 12 Halaman Tambah User

Gambar 12 adalah halaman tambah user, admin mempunyai kewenangan untuk

menambahkan akun user baru berdasarkan surat rekomendasi dari Kepala Kantor Pos.

Gambar 13 Halaman Lihat User

Pada Gambar 13 adalah halaman untuk melihat user yang sudah terdaftar admin juga

dapat mengubah informasi akun user dan menghapus akun user.

Gambar 14 Halaman Kelola Pedoman

Pada Gambar 14 admin juga dapat mengelola pedoman yang akan dijadikan sebagai

acuan Manajer Audit UPT dalam melaksanakan audit jika terdapat pedoman baru dan

Page 17: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

menghapus pedoman jika suatu saat sudah tidak digunakan lagi. Pedoman tersebut meliputi

bagian, produk, referensi dan ICQ (Internal Control Questionnaire).

Gambar 15 Halaman Kelola Lampiran

Pada gambar 15 admin berwenang untuk mengelola lampiran yang akan digunakan oleh manajer audit UPT dalam

mengerjakan audit, pada menu ini admin bisa menambah melalui fitur upload dan menghapus lampiran sesuai kebutuhan.

Gambar 16 Input Form Rencana Audit

Pada Gambar 16 setelah login, manajer audit UPT harus input form rencana audit terlebih dahulu, form terdiri dari nomor

laporan yang otomatis terisi oleh sistem berdasarkan tanggal, ketua audit, dua anggota audit, kantor yang akan di audit, tanggal awal

audit, tanggal akhi audit dan rencana biaya audit. Namun jika sebelumnya sudah pernah input form atau akan melanjutkan proses

audit yang belum selesai manajer audit UPT tidak perlu input form lagi, rencana audit sudah ada di menu daftar laporan audit.

Page 18: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 17 Proses Audit

Setelah input form rencana laporan audit, manajer audit UPT bisa melakukan proses audit melalui halaman kertas kerja

seperti pada gambar 17, pada proses audit inilah inti dari permasalahan dalam penelitian ini. Pertama masukan nama dan nomor

induk pegawai petugas atau karyawan kantor pos yang akan diperiksa serta bagian, produk dan referensi. Selanjutnya aplikasi akan

otomatis menampilkan ICQ (Internal Control Questionnaire), langkah kerja dari buku yang sudah

dimasukan database, hasil pemeriksaan audit berupa Ya / Tidak dan temuan audit yang pada

sistem audit sebelumnya proses ini menggunakan buku yang tidak semua ICQ dalam buku

tersebut harus terisi.

Gambar 18 Code Pencarian

Gambar 18 adalah code yang berisi fungsi query untuk menampilkan bagian, produk dan

referensi dan ICQ ke dalam halaman proses audit. ICQ yang ditampilkan sesuai dengan bagian, produk dan referensi yang dipilih.

Page 19: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 19 Laporan Audit

Setelah semua form audit pada kertas kerja sudah terisi dan di submit maka akan otomatis

masuk ke laporan audit. Pada gambar 19 terdapat sebuah tabel yang menampilkan hasil proses

audit dari kertas keja yang sudah terisi. Tersedia tombol ‘tambah kertas kerja’ jika ingin

melakukan audit lagi dan tombol ‘Export to Excel’ untuk mencetak laporan dalam format .xls.

Gambar 20 Laporan Audit

Pada gambar 20 adalah laporan hasil audit yang sudah dilakukan dapat ditampilkan pada Microsoft Excel sehingga dapat

mempermudah dalam melaporkan hasil audit berupa soft file maupun hard copy.

Page 20: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Gambar 21 Lihat Hasil Audit

Pengawas dapat melihat hasil audit yang sudah dilakukan oleh manajer audit UPT pada

Gambar 21 untuk membantu menindaklanjuti hasil audit dan melakukan evaluasi berdasarkan

hasil laporan audit.

Pengujian alpha merupakan pengujian yang mengutamakan pada aspek fungsionalitas

dan penanganan kesalahan [9]. Pada tahap pengujian ini dilakukan dengan metode black box

testing. Pengujian ini menguji semua bagian yang dapat diakses oleh user pada sistem, apakah

sudah berjalan dengan baik atau belum.

Menurut Pressman Black-Box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat

lunak yang memungkinkan programmer untuk memperoleh set kondisi input yang sepenuhnya

akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk sebuah program [10]. Pengujian dapat

dijelaskan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Pengujian Black Box

Aktivitas Input Output Kesimpulan

Login User Input Nippos dan

Password

a) Berhasil, masuk

halaman utama

b) Gagal, masuk halaman

login

Valid

Kelola User a) Tambah User

b) Update User

c) Delete User

a) User Tersimpan

b) Data User Berubah

c) User Terhapus

Valid

Kelola Pedoman a) Tambah Pedoman

b) Hapus Pedoman

a) Pedoman Tersimpan

b) Pedoman Terhapus

Valid

Kelola Lampiran a) Tambah Lampiran

b) Hapus Lampiran

a) Lampiran Tersimpan

b) Lampiran Terhapus

Valid

Page 21: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Input Rencana Audit Isi form rencana audit Rencana Audit Tersimpan Valid

Pilih Rencana Audit Pilih rencana audit sesuai

dengan nomor audit

Menampilkan Laporan

Audit yang akan di proses

Valid

Melakukan Audit Isi form audit Hasil audit tersimpan di

laporan audit

Valid

Convert ke Excel Covert Laporan Audit ke

format .xls

Menampilkan Laporan

Audit dalam aplikasi

Microsoft Excel

Valid

Langkah selanjutnya adalah pengujian aplikasi. Pengujian aplikasi ini dilakukan untuk

mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan

Periodik Berbasis Web. Pengujian aplikasi dilakukan di kantor Satuan Pengawas Internal (SPI)

PT. Pos Indonesia Regional VI Kota Semarang. Sampel data diambil dari 10 responden dari

karyawan SPI.

Proses pengambilan respon dari para karyawan menggunakan metode Likert. Menurut

Sugiyono [11] “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Sugiyono [11] mengatakan bahwa “macam-

macam skala pengukuran dapat berupa: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala

rasio, dari skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval, dan rasio”.

Supaya hasil pengujian dapat dihitung dalam bentuk kuantitatif, cara untuk

menerjemahkan hasil dari pengujian dengan menggunakan skala likert adalah dengan

menggunakan analisis interval. Semua jawaban dari responden akan diberikan nilai atau skor

likert seperti dibawah ini:

SS (Sangat Setuju) = 5

S (Setuju) = 4

RG (Ragu-Ragu) = 3

TS (Tidak Setuju) = 2

STS (Sangat Tidak Setuju) = 1

Cara untuk menghitung interval dan presentase adalah dengan rumus berikut:

Hasil interval (I) = 100

∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟(𝐿𝑖𝑘𝑒𝑟𝑡)

= 100/5

= 20 (interval jarak dari 0% hingga 100%)

Interval 0% – 19,99% = Sangat Tidak Setuju

Interval 20% – 39,99% = Tidak Setuju

Interval 40% – 59,99% = Ragu-ragu

Page 22: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

Interval 60% – 79,99% = Setuju

Interval 80% – 100% = Sangat Setuju

Berdasarkan penilaian maka hasil skor pengujian adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Pertanyaan Dan Hasil Persentase Tingkat Kepuasan Pengguna

No Pertanyaan

Skor

SS S RG TS STS

1 Apakah aplikasi dapat menghemat waktu? 8 2 - - -

2 Apakah aplikasi dapat menghemat biaya? 7 3 - - -

3 Apakah aplikasi ini mudah digunakan? 7 2 1 - -

4 Apakah UI (user interface) atau tampilan aplikasi

ini mudah dipahami? 6 3 1 - -

5 Apakah aplikasi ini siap digunakan di regional lain? 5 3 1 1 -

6 Apakah fitur dari aplikasi berjalan dengan baik? 5 4 1 - -

7 Apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan? 5 5 - - -

8 Apakah aplikasi membantu dalam proses audit? 7 3 - - -

9 Apakah aplikasi baik untuk dikembangkan? 6 4 - - -

10 Apakah aplikasi dapat membantu mengambil

keputusan dari hasil audit? 8 2 - - -

Jumlah 64 31 4 1 -

Total Skor 320 124 12 2 -

Presentase (%) 91%

Perhitungan jumlah skor dari Tabel 2 adalah sebagai berikut:

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 = (jumlah x skor SS) + (jumlah x skor S) + (jumlah x skor RG) + (jumlah x skor TS)

+ (jumlah x skor STS)

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 = (64 x 5) + (31 x 4) + (4 x 3) + (1 x 2)

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 = 320 + 124 + 12 + 2 = 458

Perhitungan presentase kepuasan dari pengguna adalah sebagai berikut:

Page 23: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚= 100 x 5 = 500 (jumlah responden x skor tertinggi likert)

Presentase kepuasan = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100 %

Presentase kepuasan = 458

500 x 100 %

Presentase kepuasan = 91 %

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan skala likert pada Tabel 2 dengan jumlah 10

responden dapat disimpulkan bahwa 91% pengguna menyatakan puas dengan Aplikasi Sistem

Informasi Audit Pemeriksaan Periodik dan 9% sisanya menyatakan tidak puas.

4 KESIMPULAN

Menurut hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

Sistem Informasi Audit Pemeriksaan Periodik ini sangat membantu tim audit dalam melakukan

proses audit sampai dengan laporan audit karena sistem ini jauh lebih cepat, efeektif dan dapat

meminimalisir penggunaan biaya dibandingkan dengan sistem sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan skala likert dengan jumlah 10 responden dapat

disimpulkan bahwa 91% pengguna menyatakan puas dengan Aplikasi Sistem Informasi Audit

Pemeriksaan Periodik dan 9% menyatakan tidak puas. Secara keseluruhan sistem ini sudah siap

digunakan untuk menggantikan sistem sebelumnya yang masih menggunakan buku dan kertas

yang tentunya kurang efektif dan efisien dalam penggunaan waktu dan biaya.

Saran bagi pengembang aplikasi ini adalah untuk menambah fitur keamanan data untuk

menghindari kejahatan dunia maya karena semua data yang ada di database sangat penting bagi

perusahaan. Selain itu juga diperlukan server dengan kapasitas besar karena aplikasi ini harus bisa

memuat data yang besar.

Page 24: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Audit Pemeriksaan ...

5 DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Wahyuningsih, "Minat Masyarakat Kota Semarang terhadap Layanan Pos, Buletin Pos dan

Informatika," Kementerian Komunikasi dan Informatia, pp. 6-12, 2008.

[2] A. Restuaji, "Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Internal Audit Pada PT. XYZ," Jurnal

Teknik, pp. 3-6, 2014.

[3] N. Yanti, "Sistem Informasi Audit Mutu Internal Universitas Islam Negeri Sultan Syarif," p. 93,

2013.

[4] K. I. S. d. R. R. I. Causa Prima Wijaya, "Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Travel

Berbasis Web," Jurnal Transmisi 15, p. 80, 2013.

[5] A. Kadir, "Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi," Yogyakarta, Andi, 2014.

[6] E. J. R. B. S. M. Alvin A. Arens, "Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi," in

Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi, Jakarta, Erlangga, 2015, pp. 5-8.

[7] H. Mahmudah, "Keefektifan Audit Internal Pemerintah Daerah," Ilmu Sosial, pp. 5-7, 2016.

[8] I. Sommerville, Software Engineering (Rekayasa Perangkat lunak), Jakarta: Erlangga, 2011.

[9] M. Komarudin, "Pengujian perangkat Lunak metode Black box berbasis partitions pada aplikasi

sistem informasi di sekolah," pp. 2-16, 2016.

[10] P. Roger S Pressman, Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta: Andi, 2010.

[11] Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D," in Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, Afabeta, 2011, p. 103.