Perancangan Adukan Beton LAB.docx

10
Perancangan Adukan Beton (SNI 03-2834- 1993) Setelah didapat sifat-sifat fisik dari agregat maka selanjutnya dilakukan penentuan gradasi agregat campurannya sehingga didapatkan perbandingan berat antara pasir dan batu pecah yang memenuhi syarat SK SNI T-15-1990-03 untuk beton normal yang disebut dengan gradasi campuran. Untuk perancangan adukan beton didasarkan pada variasi yang dilakukan dalam penelitian meliputi: 1. Faktor air semen: misalkan 0,4 ; 0,5 ; 0,6 2. Jenis semen: Semen Portland Jenis I (Normal) merk Tonasa (50kg/zak) 3. Nilai slump misalkan : 6±2 cm, 10±2 cm. 4. Langkah-langkah perancangan dilakukan sebagai berikut: 1. Menetapkan jenis semen yaitu jenis semen type I 2. Menentukan jenis agregat kasar dan agregat halus, yaitu agregat halus adalah pasir alami dan agregat kasar adalah batu pecah, 3. Menentukan faktor air semen sesuai variasi penelitian. 4. Menetapkan nilai slump beton, sesuai variasi penelitian 5. Menetapkan Ukuran agregat maksimum sesuai hasil pengujian gradasi di laboratorium = 40 mm 6. Tentukan nilai kadar air bebas (jumlah air dalam dalam 1 m3 beton) (kg/m3) dihitung berdasarkan rumus :

Transcript of Perancangan Adukan Beton LAB.docx

Perancangan Adukan Beton (SNI 03-2834-1993)Setelah didapat sifat-sifat fisik dari agregat maka selanjutnya dilakukan penentuan gradasi agregat campurannya sehingga didapatkan perbandingan berat antara pasir dan batu pecah yang memenuhi syarat SK SNI T-15-1990-03 untuk beton normal yang disebut dengan gradasi campuran. Untuk perancangan adukan beton didasarkan pada variasi yang dilakukan dalam penelitian meliputi:1. Faktor air semen: misalkan 0,4 ; 0,5 ; 0,6 2. Jenis semen: Semen Portland Jenis I (Normal) merk Tonasa (50kg/zak)3. Nilai slump misalkan : 62 cm, 102 cm.4. Langkah-langkah perancangan dilakukan sebagai berikut:

1. Menetapkan jenis semen yaitu jenis semen type I2. Menentukan jenis agregat kasar dan agregat halus, yaitu agregat halus adalah pasir alami dan agregat kasar adalah batu pecah,3. Menentukan faktor air semen sesuai variasi penelitian.4. Menetapkan nilai slump beton, sesuai variasi penelitian5. Menetapkan Ukuran agregat maksimum sesuai hasil pengujian gradasi di laboratorium = 40 mm 6. Tentukan nilai kadar air bebas (jumlah air dalam dalam 1 m3 beton) (kg/m3) dihitung berdasarkan rumus :

Wh: Perkiraan jumlah air untuk agregat halus diperoleh dari tabel 3 SNI 03-2834-1993 (LAMPIRAN I)Wk: Perkiraan jumlah air untuk agregat kasar diperoleh dari tabel 3 SNI 03-2834-1993 (LAMPIRAN I)7. Hitung jumlah semen yang besarnya adalah

a : Jumlah air dalam 1 m3 betonfas : Faktor air semen8. Tentukan Modulus halus agregat kasar dan halus (dari hasil pengujian analisa saringan).9. Tentukan Modulus agregat campuran berdasar MHH dan MHK dan masuk dalam modulus halus campuran sesuai SNI. (LAMPIRAN II)10. Tentukan proporsi agregat campuran yaitu pasir : batu pecah masuk gradasi campuran dengan besar agregat maksimum 10, 20, 30 atau 40 mm, menggunakan rumusWh : Wk = (mk mc) : (mc mh) ..................................... 4.3Dengan: Wh:Proporsi Berat agregat halusWk:Proporsi Berat agregat kasarmk:Modulus halus butir agregat kasarmc:Modulus halus butir agregat campuranmh:Modulus halus butir agregat halus11. Persentase pasir dari agregat campuran = (Ph %)12. Hitung berat jenis agregat campuran dengan rumus:

Dimana:Bjcamp:Berat jenis agregat campuranbjh:Berat jenis agregat halusbjk:Berat jenis agregat kasarkh:Persentase berat agregat halus terhadap agregat campuran.kk:Persentase berat agregat kasar terhadap agregat campuran13. Tentukan berat isi beton menurut grafik 16 SNI 03-2834-1993 (c) (kg/m3) (LAMPIRAN III)14. Hitung Jumlah agregat campuran (d) = c (a+b) (kg/m3)15. Hitung jumlah pasir untuk satu meter kubik beton (e) = Ph% * c (kg/m3)16. Hitung jumlah kerikil untuk satu meter kubik beton (f) = (d e) (kg/m3)17. Hitung proporsi masing-masing bahan untuk masing masing campuran

LAMPIRAN I

Perkiraan Kebutuhan Air

Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton, diperkirakan berdasarkan ukuram maksimum agregat dan slump yang diinginkan seperti Tabel L 7.1

Tabel 7.1 Perkiraan kebutuhan air per meter kubik betonUkuran Agregat MaksJenis agregatKebutuhan air per meter kubik beton (liter)

Slump (mm)

0 1010 3030 6060 180

10Alami150180205225

Batu pecah180205230250

20Alami135160180195

Batu pecah170190210225

40Alami115140160175

Batu pecah155175190205

Apabila agregat kasar dan agregat halus yang digunakan dari jenis yang berbedah (alami atau buatan), maka jumlah air yang diperkirakan diperbaiki dengan rumus :

A = 0,67 Ah + 0,33 Ak

A = jumlah air yang dibutuhkan (liter/m3)Ah = jumlah air yang dibutuhkan menurut agregat halusnyaAk=jumlah air yang dibutuhkan menurut agregat kasarnya

LAMPIRAN II

Gradasi agregat campuran, butir max 40 mmLubangKurva 1Kurva 2Kurva 3Kurva 4

38100100100100

1950596775

9,636445260

4,824324047

2,418253138

1,212172430

0,67121723

0,3371115

0,150023

Gradasi agregat campuran, butir max 30 mmLubangKurva 1Kurva 2Kurva 3

38100100100

19748693

9,6477082

4,8285270

2,4184057

1,2103046

0,662132

0,341119

0,15014

Gradasi agregat campuran, butir max 20 mmLubangKurva 1Kurva 2Kurva 3Kurva 4

19100100100100

9,645556575

4,830354248

2,423283542

1,216212834

0,69142127

0,323512

0,150002

Gradasi agregat campuran, butir max 10 mmLubangKurva 1Kurva 2Kurva 3Kurva 4

9,6100100100100

4,830456075

2,420334660

1,216263746

0,612192834

0,3481420

0,150136

LAMPIRAN III

Perkiraan Berat Beton Dengan data berat jenis agregat campuran dan kebutuhan air tiap meter kubik betonnya, maka berat beton dapat diperkirakan sesuai dengan Gambar L 10.1a. Dari berat jenis agregat campuran dibuat garis miring berat jenis agregat campuran sejajar dengan garis yang paling dekat yang sudah ada pada gambar.b. Kebutuhan air dimasukkan ke dalam sumbuh horisontal dan tarik garis ke atas sampai memotong garis miring yang dibuat pada (a) di atasc. Dari titik potong ini lalu dibuat garis horisontal ke kiri sehingga diproleh perkiraan nilia berat beton (kg/m3)

Gambar L 10.1 Hubungan kandungan air, berat jenis agregat campuran dan berat beton

Contoh PROPORSI AGREGAT CAMPURANAgregat campuran (pasir dan batu pecah)(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

Lubang Ayakan (mm)Berat butir yang lewat ayakan (%)Kolom (2) x 33%Kolom (3) x 67%Kolom (4) + kolom (5)Berat tertahan

haluskasar100 - kolom (6)

40100.000100.00033.00067.000100.000-

20100.00062.29233.00041.73674.73625.264

10100.00016.44333.00011.01744.01755.983

4,899.2680.75432.7590.50533.26466.736

2,498.780-32.598-32.59867.402

1,288.293-29.137-29.13770.863

0,657.317-18.915-18.91581.085

0,331.951-10.544-10.54489.456

0,158.780-2.898-2.89897.102

Sisa

Jumlah553.894

Modulus halus agregat campuran adalah sebesar 5.53894

Nilai-nilai pada kolom (7) dimasukkan ke dalam grafik agregat campuran pada Lampiran II dengan ukuran agregat max 40 mm, jika nilai-nilai tersebut berada dalam grafik agregat campuran maka perbandingan Agregat halus dan Agregat kasar dapat dipakai, yaitu 33 : 67 Agregat halus : Agregat kasar = 33 : 67 lurang lebih 1 : 2