Membuat Adukan Semen

download Membuat Adukan Semen

of 35

Transcript of Membuat Adukan Semen

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    1/35

    Tukang Pasang Bata

    PEMBUATAN ADUKAN SEMEN PEKERJAAN

    PASANGAN BATA

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

    BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

    BUKU INFORMASI

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    2/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 1 dari 34

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... 1

    BAB I KATA PENGANTAR .......................................................................... 3

    1.1. Konsep Dasar Penilaian Berbasis Kompetensi ........ ......... ......... ......... 3

    1.2. Penjelasan Materi Pelatihan .......... ......... ......... ......... ......... ......... ........ 3

    1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) ......... ......... ......... ......... ......... .. 5

    1.4. Pengertian-pengertian Istilah ......... ......... ......... ......... ......... ......... ........ 5

    BAB II STANDAR KOMPETENSI .................................................................. 7

    2.1. Peta Paket Pelatihan ......... .......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... . 7

    2.2. Pengertian Unit Standar ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ....... 7

    2.3. Unit Kompetensi Kerja Yang Dipelajari ......... ......... .......... ......... ......... . 8

    BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................ 11

    3.1. Strategi Pelatihan ........ ......... ......... ......... ......... .......... ......... ......... ....... 11

    3.2. Metode Pelatihan ......... ......... ......... ......... ......... ......... .......... ......... ....... 12

    BAB IV PEMBUATAN ADUKAN SEMEN PEKERJAAN PASANGAN BATA 13

    4.1. Umum .................................................................................................... 13

    4.2. Penyiapan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata Secara Manual 13

    4.2.1 Penyiapan lokasi adukan semen disiapkan ........ ......... ......... . 13

    4.2.2 Pemilihan material campuran adukan semen ........ ......... ....... 13

    4.2.3 Pemilihan alat manual untuk pencampur adukan semen ....... 20

    4.2.4 Pengadukan semen ......... ......... ......... ......... ......... ......... ........ 234.2.5 Pemeriksaan kekentalan adukan semen ......... ......... ......... .... 26

    4.2.6 Pembersihan lokasi pengadukan ........ ......... ......... ......... ........ 27

    4.3. Penyiapan Adukan Semen Pasangan Bata Dengan Beton Molen ...... 27

    4.3.1 Penyiapan lokasi pengadukan ......... ......... ......... ......... ......... .. 27

    4.3.2 Penyiapan beton molen ........ ......... ......... .......... ......... ......... ... 28

    4.3.3 Pemilihan material adukan semen ........ ......... ......... ......... ...... 29

    4.3.4 Pengadukan campuran semen ........ ......... ......... ......... ......... .. 29

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    3/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 2 dari 34

    4.3.5 Pembersihan lokasi pengadukan ........ ......... ......... ......... ........ 30

    4.4. Perawatan Rutin Beton Molen .......................................................... 30

    4.4.1 Manual instruksi pabrik beton molen diperoleh .......... ......... ... 304.4.2 Pembersihan alat beton molen ........ ......... ......... ......... ......... .. 30

    4.4.3 Penyimpanan alat beton molen ......... ......... ......... ......... ......... 31

    BAB V SUMBER-SUMBER YANG BERHUBUNGAN UNTUK PENCAPAIAN

    KOMPETENSI .............................................................................................. 32

    5.1 Sumber Daya Manusia ........ ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... 32

    5.2 Sumber-Sumber Perpustakaan ......... ......... ......... ......... ......... ......... ..... 33

    5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ......... ......... ......... ......... ......... ........ 34

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    4/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 3 dari 34

    BAB I

    PENGANTAR

    1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

    1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi

    Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada

    penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap

    kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di

    tempat kerja.

    1.1.2 Kompeten ditempat kerjaJika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki

    seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan

    secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

    1.2 Penjelasan Materi Pelatihan

    1.2.1 Desain Materi Pelatihan

    Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan

    Pelatihan Individual/mandiri:1. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.

    2. Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta

    dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan

    bantuan dari pelatih.

    1.2.2 Isi Materi Pelatihan

    1. Buku Informasi

    Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta

    pelatihan.

    2. Buku Kerja

    Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap

    pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun

    Pelatihan Individual/mandiri.

    Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

    a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk

    mempelajari dan memahami informasi.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    5/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 4 dari 34

    b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian

    keterampilan peserta pelatihan.

    c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam

    melaksanakan praktek kerja.

    3. Buku Penilaian

    Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan

    peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:

    a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan

    keterampilan.

    b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan

    peserta pelatihan.

    c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai

    keterampilan.

    d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

    e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek.

    f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

    1.2.3 Penerapan Materi Pelatihan

    1. Pada pelatihan klasikal, inst ruktur akan:

    a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan

    sebagai sumber pelatihan.

    b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

    c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

    penyelenggaraan pelatihan.

    d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan

    menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.

    2. Pada Pelatihan ind ividual/mandi ri, peserta pelatihan akan:

    a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

    b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

    c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

    d. Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

    e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    6/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 5 dari 34

    1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

    1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terki ni ( Recognit ion of Current Competency-RCC )

    Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untukelemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan

    pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk

    mengikuti pelatihan.

    1.3.2 Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja ,

    karena telah:

    1. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,

    keterampilan dan sikap kerja yang sama atau2. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

    3. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

    keterampilan yang sama.

    1.4 Pengertian-Pengertian/Istilah

    1.4.1 Profesi

    Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta

    keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan

    serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang

    dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

    1.4.2 Standarisasi

    Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu

    standar tertentu.

    1.4.3 Penilaian/Uji Kompetensi

    Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui

    perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan

    mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti

    yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

    1.4.4 Pelatihan

    Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu

    kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    7/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 6 dari 34

    belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang

    dipelajari.

    1.4.5 KompetensiKompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup

    aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu

    pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

    1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

    KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

    menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan

    bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuankompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

    1.4.7 Standar Kompetensi

    Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki

    seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas

    pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang

    dipersyaratkan.

    1.4.8 Standar Kom petensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

    SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,

    keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat

    jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    1.4.9 Sertifikat Kompetensi

    Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada

    seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi

    Profesi.

    1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

    Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan

    obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional

    dan/atau internasional.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    8/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 7 dari 34

    BAB II

    STANDAR KOMPETENSI

    2.1 Peta Paket Pelatihan

    Materi pelatihan ini merupakan bagian dari paket pelatihan jabatan kerja tukang pasang bata

    yaitu sebagai representasi dari unit kompetensi membuat adukan semen pekerjaan

    pasangan bata

    2.1.1 Melaksanakan K3

    , sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan

    kemampuan mengaplikasi dari materi pelatihan lainnya yaitu:

    2.1.2 Menyiapkan Material dan Peralatan Pekerjaan Pasangan Bata

    2.1.3 Menyiapkan Lokasi Pekerjaan2.1.4 Melaksanakan Pekerjaan Pasangan Bata

    2.1.5 Membuat Kolom Pasangan Bata

    2.1.6 Membuat Pasangan Bata Lengkung

    2.1.7 Membuat Pasangan Bata Dekoratif

    2.2 Pengert ian Unit Standar Kompetensi

    2.2.1 Unit Kompetensi

    Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan

    dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar

    kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

    2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari

    Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Membuat

    Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    .”

    2.2.3 Durasi/waktu pelatihan

    Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi,bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang

    berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

    2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten

    Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,

    Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.

    Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk

    meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

    Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    9/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 8 dari 34

    2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

    Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta

    pelatihan atau siswa untuk dapat:1. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

    2. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

    3. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

    4. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah

    dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

    2.3.1 Kemampuan Awal

    Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan ini adalah:1. Melaksanakan K3.

    2. Menyiapkan Material dan Peralatan Pekerjaan Pasangan Bata.

    3. Menyiapkan Lokasi Pekerjaan.

    2.3.2 Judul Unit :

    Membuat Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata.

    2.3.3 Kode Unit :

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    2.3.4 Deskripsi Unit

    Menyiapkan alat beton molen, membuat adukan semen untuk pasangan bata dengan

    campuran sesuai dengan spesifikasi, dan melakukan perawatan alat beton molen.

    2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kri teria Unjuk Kerja

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    1. Menyiapkan Adukan SemenPe-kerjaan Pasangan BataSecara Manual

    1.1 Lokasi adukan semen disiapkan.

    1.2 Material campuran adukan semen dipilih.

    1.3 Alat manual untuk pencampur adukan semendipilih.

    1.4 Adukan semen dilaksanakan.

    1.5 Kekentalan adukan semen diperiksa

    1.6 Lokasi pengadukan dibersihkan.

    2. Menyiapkan Adukan Semen 2.1 Lokasi pengadukan disiapkan.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    10/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 9 dari 34

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA Pasangan Bata Dengan BetonMolen.

    2.2 Beton molen disiapkan.

    2.3 Material adukan semen dipilih.

    2.4 Pengadukan campuran semen dilaksanakan.

    2.5 Lokasi pengadukan dibersihkan.

    3. Melaksanakan PerawatanRutin Beton Molen

    3.1 Manual instruksi pabrik beton molendiperoleh.

    3.2 Alat beton molen dibersihkan.

    3.3 Alat beton molen disimpan.

    BATASAN VARIABEL

    1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan pasangan bata.

    2. Peraturan dan metode kerja pasangan bata tersedia lengkap.

    3. Instruksi kerja mengenai peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan pasangan bata

    disiapkan.

    4. Instruksi kerja mengenai penyiapan material pasangan bata.

    PANDUAN PENILAIAN

    1. Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk melaksanakan pasangan bata ini

    terdiri dari: 1.1 Pengetahuan tentang pasangan bata.

    1.2 Mampu memilih material pasangan bata yang sesuai dengan kebutuhan.

    1.3 Mampu menerapkan prinsip-prinsip pasangan bata.

    2. Konteks Penilaian

    Penilaian harus mencakup kemampuan peragaan dan praktek dalam penerapan

    pasangan bata.

    3. Aspek Penting Penilaian

    3.1 Ketelitian dan kecermatan dalam memahami metode kerja pasangan bata.

    3.2 Ketelitian dan kecermatan dalam menerapkan pasangan bata ditempat kerja.

    4. Kaitan dengan unit kompetensi lain

    Untuk mendukung kinerja yang lebih efektif dalam serangkaian kemajuan pelaksanaan

    pasangan bata yang terkait dengan unit-unit kompetensi inti dan kompetensi khusus.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    11/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 10 dari 34

    Panduan Penilaian

    Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan penilaian atau

    pengujian pada unit kompetensi antara lain meliputi:

    a. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian antara lain prosedur, alat, bahandan tempat penilaian serta penguasaan unit kompetensi tertentu, dan unit kompetensi yang

    harus dikuasai sebelumnya sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan

    penguasaan unit kompetensi yang sedang dinilai serta keterkaitannya dengan unit kompeten-

    si lain.

    b. Kondisi pengujian merupakan suatu kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi

    kerja, dimana, apa dan bagaimana serta lingkup penilaian mana yang seharusnya dilakukan,

    sebagai contoh pengujian dilakukan dengan metode tes tertulis, wawancara, demonstrasi,

    praktek ditempat kerja dan menggunakan alat simulator.

    c. Pengetahuan yang dibutuhkan, menggunakan informasi pengetahuan yang diperlukan untuk

    mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.

    d. Keterampilan yang dibutuhkan, merupakan informasi keterampilan yang diperlukan untuk

    mendukung tercapainya kinerja unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.

    e. Aspek kritis merupakan aspek atau kondisi yang harus dimiliki seseorang untuk menemukenali

    sikap kerja untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi tertentu.

    KOMPETENSI KUNCI

    Kompetensi kunci merupakan persyaratan yang harus dipenuhi yang meliputi:

    No. KOMPETENSI KUNCI LEVEL

    1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1

    2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

    3. Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1

    4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

    5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1

    6. Memecahkan masalah 1

    7. Menggunakan teknologi 1

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    12/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 11 dari 34

    BAB III

    STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

    3.1 Strategi Pelatihan

    Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan

    klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan

    bertanggungjawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya bahwa peserta pelatihan

    perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian

    melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

    3.1.1 Persiapan/Perencanaan

    1. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar

    dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yangharus diikuti.

    2. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

    3. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan

    pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

    4. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.

    3.1.2 Permulaan dari pros es pembelajaran

    1. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat

    pada tahap belajar.

    2. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan

    yang telah dimiliki.

    3.1.3 Pengamatan terhadap tugas prakt ek

    1. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang

    yang telah berpengalaman lainnya.

    2. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan

    selama pengamatan.

    3.1.4 Implementasi

    1. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

    2. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek.

    3. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

    4.

    3.1.5 Penilaian

    Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    13/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 12 dari 34

    3.2 Metode Pelatihan

    Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,

    kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.3.2.1 Belajar secara mandir i

    Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara

    individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses

    belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui

    pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan

    belajar.

    3.2.2 Belajar Berkelom pokBelajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara

    teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar

    memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok

    memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

    3.2.3 Belajar terst ruktur

    Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan

    oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    14/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 13 dari 34

    BAB IV

    PEMBUATAN ADUKAN SEMEN PEKERJAAN PASANGAN BATA.

    4.1 Umum

    A. Sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan dimulai umumnya didahului dengan penyusunan

    rencana kerja, agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

    B. Selanjutnya perlu dipertimbangkan beberapa hal, antara lain: pendataan persyaratan

    kerja, jenis kegiatan dan kuantitas pekerjaan.

    4.2 Penyiapan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata Secara Manual

    4.2.1 Penyiapan lokasi adukan semen dis iapkan

    Seorang tukang pasang bata harus dapat menentukan lokasi untuk membuat adukan

    pasangan bata. Penentuan lokasi untuk membuat adukan semen harus melihat

    gambar kerja terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan

    lokasi adukan semen adalah:

    1. Siapkan peralatan untuk melakukan pengadukan

    2. Siapkan bahan yang akan diaduk sesuai komposisi

    3. Lokasi adukan diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi dimana pekerjaan

    pemasangan bata akan dilakukan. Jika lokasi pekerjaan terletak di lantai dua dan

    seterusnya maka harus dibuatkan kerekan untuk mengangkut adukan ke tempat

    tersebut.

    4. Lokasi adukan diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi dimana bahan untuk

    adukan semen berada.

    5. Jika pencampuran adukan akan dilakukan di atas tanah, maka lokasi tersebut

    harus dibersihkan terlebih dahulu dari bahan-bahan organik dan tumbuh-

    tumbuhan. Akan lebih baik lagi apabila untuk pengadukan digunakan alas daribahan logam atau kayu, sehingga tidak langsung di atas tanah, atau sebelum

    proses pengadukan dilakukan permukaan tanah diberi lapisan adukan tipis.

    4.2.2 Pemilihan material campuran adukan semen

    Mutu bahan/material adukan sangat menentukan mutu adukan itu sendiri. Bahan

    adukan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Material utama

    campuran adukan yang digunakan untuk pekerjaan pasangan bata terdiri dari semen

    dan pasir serta air. Oleh karena itu seorang tukang bata terlebih dahulu harus

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    15/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 14 dari 34

    mengetahui jenis dan fungsi bahan adukan, mutu bahan adukan sesuai standar mutu

    yang sudah ditetapkan untuk masing-masing bahan tersebut, serta bagaimana cara

    memilih bahan adukan.

    Pemilihan material campuran adukan adalah sebagai berikut:

    1. Semen

    a. Fungsi Semen

    Semen merupakan bahan yang paling berperan dalam proses terjadinya

    campuran adukan (spesi), karena semen merupakan bahan pengikat unsur-

    unsur lainnya. Sebelum digunakan semen sebaiknya diuji terlebih dahulu di

    laboratorium maupun di lapangan untuk mengetahui apakah syarat-syarat

    fisis dan kimia yang telah ditentukan terpenuhi.

    b. Jenis Semen

    1.

    Semen portland (SP) adalah semen hidrolis yang dibuat dengan cara

    menggiling halus klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang

    bersifat hidrolis dan gipsum sebagai bahan pembantu. Berdasarkan

    tujuan penggunaannya semen portland (SP) terdiri dari 5 jenis:

    Semen Portland (SP)

    a. Jenis I, yakni untuk konstruksi pada umumnya yang tidak menuntut

    persyarataan khusus

    b. Jenis II, yakni untuk konstruksi pada umumnya yang menuntut

    persyaratan agak tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi yang

    sedang

    c. Jenis III, yakni untuk konstruksi yang menuntut persyaratan kekuatan

    awal yang tinggi

    d. Jenis IV, yakni untuk konstruksi yang menuntut persyaratan panas

    hidrasi yang rendah

    e. Jenis V, yakni untuk konstruksi yang menuntut persyaratan sangat

    tahan terhadap sulfat

    2.

    Semen portland pozolan (SPP) adalah suatu bahan pengikat hidrolis

    yang dibuat dengan menggiling halus klinker semen portland dan

    pozolan atau ditambah bahan-bahan lain. Berdasarkan penggunaannya

    semen portland pozolan (SPP) terdiri dari:

    Semen Portland Pozolan (SPP)

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    16/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 15 dari 34

    a. Semen portland pozolan jenis SPP 400, yakni semen portland

    pozolan yang dapat digunakan untuk semua tujuan dalam

    pembuatan adukan dan beton.

    b. Semen portland pozolan jenis SPP 200, yakni semen portlandpozolan yang perkembangan kekuatannya lebih lambat daripada

    semen portland pozolan jenis SPP 400 dan hanya dapat digunakan

    untuk tujuan-tujuan tertentu dalam pembuatan adukan dan beton

    setinggi-tingginya setara B

    1.

    3.

    Semen posolan kapur (SPK) adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang

    dibuat dengan menggiling halus pozolan dan kapur padam. Semen

    pozolan kapur (SPK) dapat digunakan untuk adukan, plesteran dan

    beton setara setara B

    Semen Pozolan Kapur (SPK)

    0.

    4.

    Semen portland putih adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dibuat

    dengan menggiling halus klinker silikat kalsium yang bersifat hidrolis

    dengan bahan tambahan gipsum. Semen portland putih dapat

    digunakan untuk semua tujuan dalam pembuatan adukan dan beton

    yang tidak memerlukan persyaratan khusus.

    Semen Portland Putih

    5.

    PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses

    pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland, sehingga

    pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan

    beton/plester yang lebih rapat dan lebih halus.

    Semen Portland Composite (PCC)

    Untuk mengetahui baik tidaknya mutu semen harus dilakukan pengujian, baik di

    laboratorium maupun di lapangan. Banyak cara untuk mengetahui mutu semen,

    akan dan seorang tukang pasang bata harus dapat mengetahui paling tidak 2

    cara pemeriksaan kualitas semen secara visual (pemeriksaan secara

    visual/dengan cara melihat) di lapangan sebagaimana disebutkan di bawah ini:

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    17/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 16 dari 34

    a. Pemeriksaan kantong pembungkus

    1. Kantong pembungkus harus baik (tidak ada yang sobek) dengan jahitan

    yang rapi,

    2. Pada kantong harus tercantum nama pabrik pembuatnya,3. Tertera berat bersih dari isinya;

    4. Terdapat tulisan SNI beserta nomornya.

    b. Pemeriksaan Kehalusan dan warna

    1. Buka kantong semen, kemudian periksa apakah masih baik, artinya

    tidak terdapat gumpalan-gumpalan akibat uap air yang masuk ke dalam

    kantong.

    Gbr 4.1 Contoh semen yang su dah tidak baik

    2. Periksa warna semen, apakah isi setiap kantong warnanya sama. Jika

    ada kantong yang warna isinya berbeda dengan isi kantong yang lain,

    maka sebaiknya periksakan ke laboratorium, atau sebaiknya gunakan

    untuk pekerjaan-pekerjaan yang kurang penting;

    3. Raba semen tersebut apakah terasa halus, standar dari pabrik sangat

    halus sekali.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    18/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 17 dari 34

    2. Kapur

    a. Jenis Kapur

    1.

    Kapur tohor adalah hasil pembakaran batu kapur pada suhu tertentuyang apabila diberi air secukupnya dapat dipadamkan (dapat

    bersenyawa membentuk hidrat).

    Kapur tohor

    2.

    Kapur padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air

    sehingga membentuk hidrat.

    Kapur padam

    3.

    Kapur udara adalah kapur padam yang apabila diaduk dengan air

    setelah beberapa waktu dapat mengeras di udara karena pengikatan

    karbon dioksida (CO

    Kapur udara

    2

    4.

    ).

    Kapur hidrolis adalah kapur padam yang apabila diaduk dengan air,

    setelah beberapa waktu dapat mengeras baik di dalam air maupun di

    udara.

    Kapur hidrolis

    5.

    Kapur magnesia adalah kapur yang mengandung magnesium oksida

    (MgO) lebih dari 5% dihitung dari contoh yang dipijarkan.

    Kapur magnesia

    b. Fungsi Kapur

    Fungsi kapur dalam adukan sama dengan fungsi semen yakni sebagai

    bahan pengikat. Kapur lebih lunak dan lebih lambat mengeras dari pada

    semen.

    3. Gipsum

    Fungsi gipsum dalam pekerjaan pasangan bata adalah sebagai bahan untuk

    membuat ornamen seperti lis profil, dekorasi langit-langit ( centre panel ), dekorasi

    kolom ( base & coping ) , dan pekerjaan dekoratif lainnya. Gipsum lebih lunak

    dibanding semen tetapi lebih cepat mengeras dibanding kapur. Karena lebih

    lunak daripada semen dan tidak tahan air, gipsum tidak cocok untuk digunakan

    untuk bangunan bagian luar.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    19/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 18 dari 34

    4. Pasir

    a. Fungsi Pasir

    Pasir merupakan bahan yang diikat oleh semen, dan tidak ikut aktif dalam

    proses pengerasan. Pasir mempunyai diameter dari 0,063 – 4,80 mm.Butiran pasir yang lebih kecil dari 0,063 mm sudah termasuk kategori

    lumpur. Kadar lumpur yang terdapat pada pasir tidak boleh lebih dari 5%

    dan pasir yang mempunyai kadar lumpur lebih dari 5% harus dicuci terlebih

    dahulu sebelum digunakan.

    Walaupun tidak ikut aktif dalam proses pengikatan, tetapi mutu pasir turut

    menentukan mutu beton. Pasir yang baik adalah pasir yang bersih, tajam,

    keras, kasar dan tidak mengandung bahan organis.

    b. Jenis Pasir

    1.

    Pasir sungai merupakan butiran-butiran mineral keras dan tajam yang

    dihasilkan dari dasar sungai.

    Pasir sungai

    2.

    Pasir gunung merupakan bahan alami yang dihasilkan dari galian pada

    tebing/bukit. Butiran pasir gunung lebih kasar dan lebih lunak daripada

    pasir sungai.

    Pasir gunung

    3.

    Pasir laut merupakan butiran-butiran mineral keras yang dihasilkan dari

    tepi pantai/laut. Pasir laut mengandung kadar garam yang dapat

    merusak adukan. Kalau terpaksa digunakan, kandungan kadar

    garamnya harus dinetralisir terlebih dahulu yakni dengan cara dicuci

    dengan air tawar.

    Pasir laut

    Untuk mengetahui kadar lumpur pada pasir dapat dilakukan cara yang praktis di

    lapangan, yaitu percobaan dengan menggunakan botol sebagai berikut:

    1. Masukkan pasir dan air kedalam botol secukupnya;

    2. Kocok pasir dan air didalam botol tersebut beberapa saat;

    3. Diamkan botol tersebut minimal selama 1 jam hingga pasir mengendap;

    4. Kemudian ukur tinggi endapan pasir = A cm;

    5. Ukur tinggi endapan lumpur = B cm;

    6. Hitung kadar lumpur dengan rumus:

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    20/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 19 dari 34

    7. C harus lebih kecil dari 5%

    Gbr 4.2 Pemeriksaan kadar lumpur pasir

    Contoh:

    Jika tinggi pasir dan lumpur adalah 10 cm dan tinggi endapan lumpur 2 mm,

    maka kadar lumpur pasir tersebut adalah sebesar 2/100 x 100% = 2%.

    Gbr 4.3 Proses pencuci an pasir yang mengandung kadar lumpur l ebih dari 5%

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    21/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 20 dari 34

    5. Air

    Air merupakan bahan yang membantu proses pengerasan antara pasir dan

    semen pada campuran adukan. Persyaratan yang harus dipenuhi air yang akan

    digunakan untuk membuat campuran adukan adalah:a. Air yang digunakan untuk pembuatan beton harus bersih dan tidak boleh

    mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis dan bahan-

    bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.

    b. Untuk pemeriksaan air di lapangan cukup dilakukan dengan cara visual saja,

    antara lain dengan cara:

    1) Mengamati warna air. Jika air bening, maka air tersebut bermutu baik.

    Tetapi jika warna air pekat (kuning, hitam dll.) mutu air tidak baik

    2) Mengamati benda terapung seperti minyak atau kotoran lainnya

    3) Mencium bau. Jika air tidak berbau, maka air bermutu baik. Tetapi

    sebaliknya jika bau menyengat mutu air tidak baik

    4.2.3 Pemilihan alat manual untuk pencampur adukan semen

    Pencampuran adukan pada umumnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

    dengan cara manual (dengan alat tangan) dan cara mencampur dengan mengguna-

    kan mesin pengaduk (pencampur). Peralatan manual utama untuk pencampuran

    adukan pasangan bata adalah cangkul dan sekop. Kedua alat ini nantinya digunakan

    untuk mengaduk campuran, baik pada saat kering maupun basah. Sedangkan alat

    bantu manual untuk pencampuran adukan pasangan bata adalah ayakan pasir,

    ember dan dolak. Ayakan pasir digunakan dari ram kawat dengan ukuran lubang

    ayakan 5 mm. Ram kawat dipasang pada kayu yang cukup kuat untuk menahan

    berat pasir, ukuran kayu yang digunakan sebaiknya 5/7.

    Beberapa alat manual untuk membuat campuran

    adukan semen yang dipilih adalah:

    a. Sendok adukan:

    Sendok digunakan untuk meletakan adukan pada

    deretan batu yang akan dipasang, dari berbagai

    jenis yang ada, yang paling sering digunakan

    adalah sendok seperti tergambar disamping:

    Gbr 4.4 Sendok Ad ukan

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    22/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 21 dari 34

    b. Sekop dan Cangkul

    Sekop dan cangkul untuk mengaduk campuran semen dan pasir yang terpilih.

    Gbr 4.5 Sekop dan Cangkul

    c. Sikat Adukan

    Bekas adukan yang menempel pada dinding bata terlebih dahulu disikat agar

    pekerjaan plesteran dapat memperoleh hasil yang baik dan rapih.

    Gbr 4.6 Sikat Adukan

    d. Saringan Pasir

    Kadang kala ukuran butiran pasir terlalu kasar atau

    mengandung batuan, sehingga tidak baik untuk

    digunakan untuk pelsteran. Oleh karenanya, pasir

    terlebih dahulu harus diayak/disaring.

    Gbr 4.7 Saringan Pasir

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    23/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 22 dari 34

    e. Gerobak Adukan

    Dari tempat pencampuran adukan dibawa

    ke tempat pekerjaan atau ketempat asukandengan menggunakan gerobak.

    Gbr 4.8 Gerobak Adukan

    f. Bak adukan

    Agar adukan yang sudah disiapkan tidak

    tercecer ke mana-mana, makan ditempatkandalam kotak adukan, yang dari tempat

    tersebut diangkut ke tampat pekerjaan.

    Gbr 4.9 Bak Adu kan

    g. Ember adukan

    Dari bak adukan adukan biasanya diangkut ke

    tempat pekerjaan dengan menggunakan ember

    yang terbuat dari bahan karet atau plastik.

    Gbr 4.10 Ember Adukan

    h. Tempat adukan

    Untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan adukan yang akan digunakan

    diletakkan pada sebuah tempat yang dipegang pada tangan sebelahnya.

    Gbr 4.11 Tempat Adukan

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    24/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 23 dari 34

    i. Dolak

    Dolak adalah alat bantu yang berguna sebagai alat ukur material campuran dan

    juga dapat digunakan sebagai pengangkut campuran adukan ke lokasi pekerjaan

    pasangan bata. Dolak terbuat dari papan dan kayu balok. Ukurannya dapatbervariasi, akan tetapi berdasarkan pengalaman dolak dengan ukuran panjang =

    P = 40 cm, lebar = L = 20 cm dan tinggi = 20 cm adalah ukuran yang paling

    sering digunakan, karena ukuran ini hampir sama dengan volume semen

    sebanyak 1 zak ukuran 50 kg. Dengan demikian pada saat melakukan

    pengukuran material campuran adukan tukang tidak akan mengalami kesulitan

    pada saat menakar semen dan pasir.

    Gbr 4.12 Dolak

    4.2.4 Pengadukan semen

    Pengadukan campuran dilakukan apabila perbandingan antara semen dan pasir telah

    ditentukan. Jumlah semen dan pasir yang akan diaduk ditentukan berdasarkan

    besarnya luasan pekerjaan pasangan bata. Disamping itu jumlah material adukan

    yang akan diaduk harus memperhatikan waktu yang dibutuhkan untuk menghabis-

    kan adukan itu sendiri, artinya tukang harus memperhitungkan jangan sampaicampuran yang telah diaduk berlebihan sehingga adukan mengering karena terlalu

    lama tidak digunakan, akibatnya adukan yang telah dibuat terpaksa dibuang dengan

    percuma.

    Teknik pekerjaan pasangan (masonry) dan adukan (mortar) yang selama ini

    dilakukan di Indonesia terbukti kurang menguntungkan, hal ini disebabkan antara

    lain:

    1. banyak bahan terbuang - produktivitas hasil kerja yang rendah

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    25/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 24 dari 34

    2. pekerja menjadi mudah lelah

    3. mutu hasil pekerjaan yang kurang baik

    4. biaya persatuan luas hasil pekerjaan yang relatif lebih mahal dari semestinya

    Semen sebagai bahan pengikat dalam pembuatan aduk dan beton secara langsung

    dapat mempengaruhi nilai teknis dan ekonomis dari bangunan sehubungan dengan

    kualitas, harga dan proporsi campuran yang digunakan. Pada pekerjaan pasangan

    bata dan plesteran dinding, jenis-jenis semen yang digunakan harus mempunyai

    karakteristik tertentu dan memenuhi spesifikasi sesuai dengan fungsinya antara lain

    mudah dikerjakan, panas hidrasi rendah dan tidak terjadi retak. Fungsi adukan dalam

    pasangan bata antara lain sebagai pengikat antara bata yang satu dengan yang lain,

    disamping dapat menghilangkan deviasi dari permukaan batanya untuk menyalurkan

    beban. Sedangkan fungsi adukan dalam plesteran untuk meratakan permukaan

    dinding dan melindunginya dari pengaruh cuaca. Adapun beberapa hal yang

    umumnya terjadi pada hasil pekerjaan pasangan bata dan plesteran dinding

    disebabkan kurang memahami teori mencampur adukan dan rencana kerja, antara

    lain:

    a. Terjadinya retak-retak pada plesteran.

    b. Pemasangan bata miring.

    c. Banyak adukan tersisa pada waktu selesai kerja.

    d. Menyadari hal tersebut di atas, maka untuk mendapatkan pasangan bata dan

    plesteran dinding yang baik perlu didukung oleh peralatan, teknik pemasangan,

    penyesuaian kecepatan pengisapan air permukaan dari bata dan pemeliharaan

    pasangan bata.

    Supaya adukan tidak terbuang percuma maka, sebelum membuat adukan harus

    diperhitungkan terlebih dahulu kebutuhan bahan adukan tersebut. Banyaknya

    campuran yang diaduk yang ideal adalah untuk waktu 30 – 45 menit, hal ini sesuai

    dengan waktu pengikatan awal semen, dimana dalam waktu tersebut proses

    pengerasan semen telah dimulai.

    Yang perlu diperhatikan dalam menentukan kebutuhan bahan untuk adukan adalah

    seperti berikut:

    1. Memperkirakan waktu yang tersedia

    2. Memperkirakan kemampuan mengerjakan

    3. Menentukan komposisi adukan

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    26/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 25 dari 34

    Untuk melakukan pengadukan secara manual (tanpa mesin pengaduk) maka

    langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

    1. Sediakan tempat membuat adukan kira-kira ukuran 1,5 x 1,5 meter, dansebaiknya keempat sisinya dibatasi dengan papan dan bagian bawahnya diberi

    alas dari seng atau plesteran

    2. Tuangkan pasir yang sudah diayak (misalkan sebanyak empat kotak)

    3. Tuangkan semen di atas timbunan pasir (misalkan sebanyak satu kotak)

    4. Aduk-aduk semen dan pasir dalam keadaan kering sampai warnanya merata

    dengan menggunakan cangkul atau sekop

    5. Tumpuk kembali bahan-bahan sehingga membentuk gunungan kecil kemudian

    bentuk kawah di tengahnya

    Gbr 4.13 Mengaduk bahan adukan dalam keadaan kering

    6. Tuangkan air secukupnya ke dalam kawah tersebut

    7. Aduk bahan yang sudah diberi air sedikit demi sedikit sehingga membentuk

    gumpalan adukan yang kenyal. Tidak terlalu encer juga tidak terlalu kental dan

    adukan siap dipakai

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    27/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 26 dari 34

    Gbr 4.14 Pengadukan c ampuran setelah air d ituangkan

    Cara penyimpanan adukan

    Adukan yang siap dipakai (sesaat setelah selesai pengadukan) simpan di dalam

    kotak atau tong dan bila belum segera digunakan tutuplah dengan lembaran plastik

    agar tidak terjadi penguapan air. Setelah dalam penyimpanan, harus dilakukan

    pengadukan ulang sebelum digunakan untuk menjaga homogenitas dan plastisitas

    adukan.

    4.2.5 Pemeriksaan kekentalan adukan semen

    Adukan yang baik adalah adukan yang mudah untuk digunakan. Adukan yang terlalu

    kental menandakan air yang yang digunakan terlalu sedikit. Air yang terlalu sedikit

    akan mengakibatkan reaksi yang terjadi antara air dan semen kurang sempurna,

    akibatnya adalah adukan tidak berfungsi sempurna sebagai bahan pengikat.

    Kekurangan air dapat menimbulkan ”karang” semen, yaitu bagian dari adukan yang

    tidak mengeras sempurna dan merupakan bagian yang lemah dari adukan.

    Sebaliknya apabila adukan terlalu encer maka tukang akan sulit melakukan

    pekerjaan pasangan bata karena akan sulit mencapai ketebalan nat yang diinginkan

    akibat adukan ”meleleh”.

    Banyaknya air yang ideal untuk adukan adalah berkisar 40% atau 0,4 kali jumlah

    campuran. Jadi untuk campuran adukan 1:4 misalnya, jika jumlah semen sebanyak 2

    ember, pasir sebanyak 8 ember, maka banyaknya air adalah 0,4 x 10 = 4 ember.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    28/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 27 dari 34

    Cara praktis untuk memeriksa kekentalan adukan adalah dengan melakukan langkah

    sebagai berikut:

    1. Ambil adukan dengan menggunakan sendok adukan (spesi).

    2. Pukulkan sendok yang berisi adukan tadi ke tanah atau papan tempat membuatadukan.

    3. Angkat dan balikkan sendok spesi. Adukan yang baik adalah apabila semen tidak

    terjatuh dari sendok walaupun sendok sudah dibalikkan (perhatikan gambar

    berikut).

    Gbr 4.15 Contoh adukan yang baik

    4.2.6 Pembersihan lokasi pengadukanLokasi pengadukan mungkin terletak di area pekerjaan-pekerjaan lain yang belum

    dilaksanakan oleh karena itu agar tidak mengganggu pekerjaan lain yang belum

    dikerjakan tersebut maka setelah pekerjaan pengadukan selesai dilakukan lokasi

    bekas pengadukan harus dibersihkan. Begitu juga jika lokasi pengadukan terletak di

    area dimana pekerjaan sudah selesai dilakukan maka lokasi harus dibersihkan.

    4.3 Penyiapan Adukan Semen Pasangan Bata Dengan Beton Molen

    4.3.1 Penyiapan lokasi pengadukan

    Lokasi pengadukan jika menggunakan beton molen harus memperhatikan

    akses/jalan masuk ke lokasi tersebut, karena beton molen memerlukan jalan masuk

    dengan lebar tertentu untuk mencapai lokasi pekerjaan. Selanjutnya persyaratan

    untuk lokasi pengadukan dengan menggunakan beton molen sama dengan lokasi

    pengadukan secara manual. Selanjutnya bbersihkan lokasi tempat pengadukan

    molen dari bahan-bahan yang dapat mengganggu campuran komposisi dalam

    mengaduk semen, pasir untuk pasangan bata

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    29/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 28 dari 34

    4.3.2 Penyiapan beton molen

    Beton molen merupakan alat pencampur adukan yang sangat membantu tukang

    pasang bata dalam bekerja. Jika dalam rencana kerja ditentukan untukmenggunakan boten molen maka tukang harus memastikan bahwa beton molen

    tersedia di lokasi pengadukan. Ketersediaan beton molen di lokasi merupakan

    tanggung jawab atasan tukang.

    Seorang tukang harus mengetahui cara mengoperasikan beton molen. Apabila pada

    saat mengoperasikan ditemukan masalah pada mesin beton molen, maka tukang

    harus melaporkan hal tersebut kepada atasannya.

    Tukang juga harus memastikan bahwa bahan bakar, oli maupun peralatan lainnya

    yang diperlukan untuk mengoperasikan beton molen tersedia. Hal-hal yang perlu kita

    ketahui mengenai mesin beton molen dapat dilihat pada penjelasan gambar berikut

    ini.

    Gbr 4.16 Beton m olen

    Keterangan nomor gambar di atas:

    1. Tabung Aduk: Tabung aduk berupa bejana berbentuk silinder dengan bagian

    bawah tertutup dan lapisan atas berbentuk kerucut terpancung. Pada ujung atas

    kerucut terdapat lubang mulut tabung aduk untuk memasukkan bahan-bahan

    susun adukan beton dan untuk menumpahkan adukan beton setelah selesai

    dicampur. Di dalam tabung aduk terdapat daun-daun yang membantu

    mencampur bahan-bahan susunannya.

    2. Motor: Motor gerak yang ditempatkan pada kerangka mesin aduk berguna untuk

    menggerakkan tabung aduk hingga tabung aduk dapat berputar.

    3. Roda Molen: agar mudah memindahkan molen

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    30/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 29 dari 34

    4. Kerangka: Merupakan tubuh dari mesin yang dilengkapi dengan roda dan batang

    tarik mesin hingga mesinnya dapat dengan mudah dipindah-pindahkan.

    5. Roda Pembalik Tabung: Roda pembalik berguna untuk mengubah kedudukan

    tabung aduk pada waktu diisi bahan-bahan susun dan ketika untukmenumpahkan hasil adukan.

    6. Batang Tarik Mesin: untuk memudahkan memindahkan molen.

    7. Kunci Roda Pembalik: Kunci ini berguna untuk mengunci roda pembalik tabung

    aduk agar dapat dipindah ke tempat lain. Bila mesin ini tidak digunakan untuk

    menarik, batang dapat dimasukkan ke dalam kerangka mesin, dan bila akan

    digunakan untuk menarik maka batang dapat dipasang kembali.

    4.3.3 Pemilihan material adukan semen

    Material adukan semen jika pengadukan campuran menggunakan beton molen

    adalah sama jika menggunakan cara manual. Untuk itu pemilihan material bahan

    adukan adalah sebagaimana diuraikan pada bagian 4.3.4.

    4.3.4 Pengadukan campuran semen

    Pengadukan bahan adukan untuk campuran dengan menggunakan beton molen

    pada prinsipnya sama dengan pengadukan bahan campuran secara manual.

    Selanjutnya urutan langkah mencampur adukan dengan alat tangan adalah seperti

    berikut:

    1. Siapkan semen dan pasir yang sudah diayak.

    2. Takar bahan sesuai komposisi/perbandingan yang ditentukan.

    3. Hidupkan mesin pencampur.

    4. Masukkan pasir ke dalam tong pencampur.

    5. Masukkan semen ke dalam tong pencampur.

    6. Biarkan mesin berputar kurang lebih selama 2 menit sampai bahan tercampur

    dalam keadaan kering secara merata.

    7. Tuangkan air sedikit demi sedikit sampai campuran membentuk gumpalan

    adukan yang kenyal. Tidak terlalu encer juga tidak terlalu kental.

    8. Tuangkan adukan yang sudah jadi ke dalam kotak adukan. Adukan siap

    digunakan.

    9. Selanjutnya setelah pengadukan selesai lokasi pengadukan harus dibersihkan

    dari sisa-sisa bahan campuran.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    31/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 30 dari 34

    Gbr 4.17 Proses pengadukan campur an dengan menggun akan beton m olen.

    4.3.5 Pembersihan lokasi pengadukanSeorang tukang pasang bata harus selalu memperhatikan lokasi pekerjaannya, baik

    sebelum maupun setelah melakukan pekerjaan pengadukan. Lokasi harus

    dibersihkan dari sisa-sisa adukan maupun dari sisa-sisa pecahan batu bata yang

    sudah tidak digunakan lagi.

    4.4 Perawatan Rutin Beton Molen

    4.4.1 Manual instr uksi pabrik beton molen diperolehBeton molen merupakan produk pabrik. Sebagaimana umumnya produk pabrik maka

    pada saat pembelian beton molen disertakan juga manual instruksi pengoperasian

    dan pemeliharaan. Seorang tukang pasang bata seyogyanya telah membaca buku

    manual tersebut yang diperoleh dari atasan langsungnya.

    Buku manual tersebut berisi data tentang volume bahan campuran maksimum yang

    diperbolehkan untuk dimasukkan ke dalam beton molen, perawatan beton molen

    secara periodik, seperti pergantian oli mesin dan sebagainya. Disamping itu juga

    terdapat petunjuk bagaimana cara membersihkan beton molen serta

    penyimpanannya.

    4.4.2 Pembersihan alat beton molen

    Sebelum disimpan beton molen harus dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan

    dilakukan terhadap bagian dalam mulut/lubang, bagian luar dan terutama mesin

    penggerak.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    32/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 31 dari 34

    Bagian dalam mulut/lubang harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan adukan, terutama

    bahan adukan yang sudah mengeras. Untuk menghindari bahan adukan mengeras

    sebaiknya setiap kali bagian dalam kosong setelah selesai pengadukan, dilakukan

    pembersihan dengan cara menyiramnya dengan air. Pembersihan bagian luar betonmolen juga harus dilakukan terhadap cipratan adukan pada saat menumpahkan

    bahan adukan.

    Sedangkan mesin penggerak juga harus dipastikan bersih sebelum disimpan dengan

    cara melap bagian-bagian mesin terhadap air maupun tumpahan oli.

    Sebelum disimpan sebaiknya oleskan oli pada bagian-bagian yang bergerak atau

    berputar.

    4.4.3 Penyimpanan alat beton molen

    Setelah dibersihkan, beton molen harus segera disimpan. Penyimpanan dilakukan di

    tempat yang aman dan kering (terhindar dari hujan). Seandainya tidak ada tempat

    yang terlindung dari hujan, maka beton molen harus diberi pelindung dari plastik atau

    terpal.

    Pastikan bahwa pada saat menyimpan beton molen harus dalam keadaan siap

    digunakan seperti memeriksa ban tidak kempes, oli terisi sesuai ketentuan dan bahan

    bakar tersedia secukupnya, serta air dalam radiator terisi penuh.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    33/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 32 dari 34

    BAB V

    SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

    UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

    5.1 Sumber Daya Manusia

    5.1.1 Pelatih

    Pelatih/instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran pelatih adalah untuk:

    1. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.

    2. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap

    belajar.

    3. Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk

    menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar.

    4. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain

    yang diperlukan untuk belajar.

    5. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

    6. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

    5.1.2 Penilai

    Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.

    Penilai akan:

    1. Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses

    belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.

    2. Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan

    merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.

    3. Mencatat pencapaian/perolehan peserta.

    5.1.3 Teman kerja/sesama peserta pelatihan

    Teman kerja/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan

    bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.

    Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim

    dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    34/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    Judul Modul : Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasangan Bata

    Buku InformasiHalaman : 33 dari 34

    5.2 Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)

    Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran

    ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan ini.

    Sumber-sumber tersebut dapat meliputi:1. Buku referensi (text book) /buku manual servis.

    2. Lembar kerja

    3. Diagram-diagram, gambar

    4. Contoh tugas kerja

    5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain

    Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta

    pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

    Prinsip-prinsip dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi ( Competency Based Training )

    mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit

    kompetensi tertentu dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber

    alternatif lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan

    dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

    Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan:

    A. Department of Labor and Immigration – Basic Trade Manual – 13.1 Bricklaying

    Fundamentals, Australian Government Publishing Service, Canberra, 1975

    B. Bailey H. And D.W. Hancock, Brickwork and Associated Studies, Volume 1, 2, 3, The

    Macmillan Press Ltd, London, 1979

    C. Nash, W.G., Brickwork Bonding Problems and Solutions, Hutchinson & Co (Plubishers)

    Ltd, London, 1977

    D. Smith, S., Brickwork, Second Edition, Macmillan Press Ltd, London, 1978

    E. The US Department of The Army, Concrete, Masonry and Brickwork, Dover

    Publcations Inc, New York, 1975

    F. A Fine Homebuilding Book, Foundations and Masonry, Taunton Press, Inc,

    Connecticut, 1990

    G. Kreh Sr., R.T., Masonry Skills, Delmar Publishers, New York, 1976

    H. Kicklighter, Clois E., Modern masonry,The Goodheart-Willcox Company, Inc

    Publishers, South Holland – Illinois, 1977

    I. Ir. Murdiati Munandar, Dipl.E.Eng. “ Ketentuan Dinding Tembok di Wilayah Gempa “,

    Buletin Pengawasan, LIPI, 2001.

  • 8/16/2019 Membuat Adukan Semen

    35/35

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiBidang Konstruksi Sub Bidang Sipil

    Kode Modul

    F.45 TPB 40528 27 I 04

    J. Departemen Pekerjaan Umum, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi, Badan

    Penerbit PU, Jakarta, 1990.

    K. SNI 03-0349-1989 Bata beton Untuk Pasangan Dinding

    L. SNI 03-2049-1991 Mutu dan Cara Uji Bata Merah PejalM. Modul Konstruksi Batu, P3GT Bandung, 1985

    5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

    5.3.1 Peralatan yang digunakan:

    1. Beton Molen

    2. Sendok spesi (semen)

    3. Cangkul

    4. Sekop

    5. Ayakan pasir (#5 mm)

    6. Ember (kapasitas 5 dan 10 liter)

    7. Dolak/bak adukan

    8. Alat Pengaman Kerja (APK)

    9. Alat Pelindung Diri (APD)

    5.3.2 Bahan yang dibutuhkan:

    1. Semen

    2. Pasir

    3. Air bersih