Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

27

Click here to load reader

Transcript of Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

Page 1: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

i

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

T.A 2013 / 2014

Dosen Pembimbing Matakuliah : Ida Windi Wahyuni, S.Ag, M.Si

Disusun Oleh : Irpal Gusnadi Winda Prafita Sari

Page 2: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam karena dengan

rahmat dan karunia-Nya Tugas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya .

Penulisan tugas ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tugas pada mata kuliah

Teknologi Islami . Adapun yang dibahas dalam tugas ini yaitu tentang ―Iman dan Taqwa &

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IMTAQ & IPTEK)‖.

Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing matakuliah yang telah

memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami, dan orang tua serta saudara-saudara yang

telah memberikan referensi dalam penyelesaian tugas ini dan juga kepada teman-teman yang

telah memberikan dukungan dalam penyelesaian tugas kami ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan tugas kami ini masih banyak kekurangan,

oleh sebab itu kami selaku penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

agar lebih maju di tugas dimasa yang akan datang dan semoga dengan selesainya tugas ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…..

Pekanbaru, 01 Oktober 2013

Penulis

Page 3: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

3

Page 4: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 1

C. TUJUAN DAN MANFA‘AT PENULISAN ...................................................................... 2

BAB II LITERATUR ..................................................................................................................... 3

A. DEFINISI IMTAQ DAN IPTEK ........................................................................................ 3

B. PRINSIP IMTAQ DAN IPTEK .......................................................................................... 8

C. KEUTAMAAN IMTAQ DAN IPTEK ............................................................................... 11

BAB III PEMBAHASAN ―PERAN IMTAQ DALAM PERKEMBANGAN IPTEK DI ERA

MODERN ........................................................................................................................................ 17

A. Permasalahan dalam Perkembangan IPTEK di ERA modern............................................. 17

B. Peran IMTAQ dalam menjawab Problema dan tantangan dan tantangan kehidupan modern

............................................................................................................................................. 18

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 21

A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 21

B. SARAN ............................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 22

Page 5: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

5

DAFTAR GAMBAR

Ganbar 2.1 Struktur Ilmu Pengetahuan ............................................................................................

Gambar 2.2 Pembagian Mode Kerja Otak .......................................................................................

Page 6: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupannya, manusia tidak akan pernah bisa lepas untuk mencari

nilai-nilai kebenaran yang sebenarnya karena kesehariannya manusia dihadapkan

berbagai macam persoalan yang membutuhkan penyelesaian. Dengan perkembangan

iptek yang pesat ini persoalan hidup menjadi lebih kompleks dan manusia pun

semakin sulit mengatasi persoalan hidupnya. Di saat kita manusia tidak bisa

menyelesaikan atau mengatasi persoalan hidup. Kita pasti lebih memilih lari dari

masalah tersebut dan melakukan hal-hal yang menyimpang seperti minuman-

minuman keras, narkoba, dll. Dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang melakukan

bunuh diri gara-gara tidak bisa mengatasi persoalan kehidupan.

Di sinilah iman dan taqwa itu mengambil perannya sebagai jalan keluar atau

solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan itu tersebut. Ketika seseorang telah

bisa memahami dan menerapkan konsep dari iman dan taqwa tersebut kedalam

kehidupannya maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya. Jadi iman dan taqwa

itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi kita pemeluk agama islam, agar

mendekatkan kita kepada Allah SWT. Dan menjadi hamba yang beriman dan

bertaqwa. Dengan begitu konsep iman dan taqwa itu perlu untuk dikaji dan

bagaimana perannya terhadap kemajuan dibidang Teknologi dan Informasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat

dirumuskan permasalahan dari judul makalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian IMTAQ dan IPTEK dan hubungan antara keduannya ?

2. Bagaimana Prinsip dari IMTAQ dan IPTEK tersebut ?

3. Apa keutamaan dari IMTAQ dan IPTEK ?

4. Bagaimana Peran IMTAQ dalam menghadapi perkembangan IPTEK di era

modern ?

Page 7: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah pada

matakuliah Teknologi Islami, dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan

masalah serta membahas tentang peran IMTAQ dalam kemajuan dibidang IPTEK.

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kami

selaku penulis dan pembaca tentang konsep IMTAQ dan IPTEK, dan cara

mengimplementasikannya ke kehidupan sehari-hari serta mengetahui bahwa imtaq

dapat menjawab problema kehidupan kita di masa yang modern ini yang penuh

dengan IPTEK.

Page 8: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

8

BAB II

LITERATUR

A. Definisi IMTAQ dan IPTEK

2. Definisi IMTAQ

a. Pengertian Iman

Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu'manu – amanan yang

berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin

yang terletak dalam hati.

Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti

kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti,

atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk

agama Islam.

Secara sempurna pengertiannya adalah membenarkan (mempercayai)

Allah dan segala apa yang datang dari pada-Nya sebagai wahyu melalui rasul-

rasul-Nya dengan kalbu, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan

perbuatan.

Dalam surat al-Baqarah 165, dikatakan bahwa orang yang beriman adalah

orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh

karena itu, beriman kepada Allah berarti sangat rindu terhadap ajaran Allah.

Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat menaati ajaran

Allah yaitu Al-Quran dan sunnah rasul.

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Atthabrani, iman

didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan

diwujudkan dengan amal perbuatan (al-Imaanu 'aqdun bil qalbi waiqraarun

billisaani wa'amalun bil arkaan)

Istilah iman dalam al-qur'an selalu dirangkaikan dengan kata lain yang

memberikan corak dan warna tentang suatu yang diimani, seperti dalam surat

an-Nisa': 51 yang dikaitkan dengan jibti (kebatinan/Idealisme) dan thaghut

(realita/nasionalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut: 52 dikaitkan

dengan kata bathil, yaitu wallaziina aamanuu bil baathili. Bathil berarti tidak

Page 9: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

9

benar menurut Allah.Sementara dalam surat al-Baqarah: 4 iman dirangkaikan

dengan kata ajaran yang diturunkan oleh Allah.

Dengan demikian, kata iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah atau

ajaran nya, dikatakan sebagai iman haq, sedangkan yang dikaitkan dengan

selainnya dinamakan iman bathil.

Keimanan adalah perbuatan yang bila diibaratkan pohon, mempunyai

pokok dan cabang. Bukankah sering kita baca atau dengar sabda Rasullah saw.

Yang kita jadikan kata-kata mutiara, misalnya malu adalah sebagian dari iman,

kebersihan sebagian dari iman, cinta bangsa dan Negara sebagian dari iman,

bersikap ramah sebagian dari iman, menyingkirkan duri atau yang lainnya

yang dapat membuat orang sengsara dan menderita, itu juga sebagian dari

iman. Diantara cabang - cabang keimanan yang paling pokok adalah keimanan

kepada Allah SWT.

b. Pengertian Takwa

Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut,

menjaga, memelihara dan melindungi.Sesuai dengan makna etimologis

tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang

diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (

istiqomah ).

Seorang muslim yang bertaqwa pasti selalu berusaha melaksanakan

perintah Tuhannya dan menjauhi segala laranganNya dalam kehidupan ini.

Karakteristik orang – orang yang bertaqwa, secara umum dapat

dikelompokkan kedalam lima kategori atau indicator ketaqwaan.

Iman kepada Allah, para malaikat, kitab – kitab dan para nabi.

Dengan kata lain, instrument ketaqwaan yang pertama ini dapat

dikatakan dengan memelihara fitrah iman.

Mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim,

orang – orang miskin, orang – orang yang terputus di perjalanan,

orang – orang yang meminta – minta dana, orang – orang yang

tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban

memerdekakan hamba sahaya. Indikator taqwa yang kedua ini,

dapat disingkat dengan mencintai sesama umat manusia yang

diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta.

Page 10: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

10

Mendirikan solat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain,

memelihara ibadah formal.

Menepati janji, yang dalam pengertian lain adalah memelihara

kehormatan diri.

Sabar disaat kepayahan, kesusahan dan diwaktu perang, atau

dengan kata lain memiliki semangat perjuangan.

3. Definisi IPTEK

Ilmu berasal dari bahasa arab, ‗ilm yang berarti pengetahuan. Ilmu juga

di artikan pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan

diinterpretasi, menghasilkan kebenaran objektif, sudah di uji kebenarannya, dan

dapat di uji ulang secara ilmiah. Kemudian secara etimologi ilmu bearti kejelasan.

Seseorang yang memperdalam disiplin ilmu tertentu disebut spesialis. Namun,

bila dilihat dari aspek filsafat, Ilmu lebih khusus dibandingkan dengan

pengetahuan. Di dalam ajaran Agama Islam ada dua jalan untuk memperoleh

ilmu pengetahuan, yaitu akal dan wahyu. Akal dalam pengertian potensi yang

diberikan Allah kepada manusia. Dan wahyu dalam pengertian komunikasi dari

tuhan kepada manusia. Pengetahuan yang diperoleh manusia melalui wahyu

diyakini bersifat absolut dan mutlak benar. Sedangkan yang diperoleh melalui

akal bersifat relatif, mungkin benar dan mungkin salah.

Pada dasarnya , ilmu dalam ajaran Islam mempunyai klasifikasi dan

karakteristik yang bercorak Illahiyah. Oleh karena itu, ilmu dalam islam tidak

dapat dipisahkan dengan iman, bahkan dapat dikatakan ilmu itu bersumber dari

Allah yang Maha berilmu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

struktur berikut ini.

Page 11: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

11

Gambar 2.1 Struktur Ilmu Pengetahuan

Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat

penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda

secara substantif tetapi sangat saling berkaitan.

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan

manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia

yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam

perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang

utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara

empat cabang itu, saya berikan contohnya: Ilmu kalam (filsafat), Fiqih (ilmu),

Sejarah Islam (pengetahuan), praktek Islam di Indonesia (wawasan). Bahasa,

matematika, logika dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara

sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu.

Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap

pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah semacam pengetahuan yang telah disusun

secara sistematis. Bagaimana cara menyusun kumpulan pengetahuan agar

menjadi ilmu? Jawabnya pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat , lalu

dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika dan

metode ilmiah. Maka seseorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan

Ilmu Allah

Ilmu Ushul : Ilmu fikih, Aqaid,

Akhlak, Ilmu Usul Fikih

Ilmu Tafsir Alquran

Dinullah

Agama Allah yang merupakan induk segala macam

ilmu yang hak bagi manusia

Sains

Sosial Budaya atau

IPS & Seni

Ilmu Hadis

Sains

Kealaman atau IPA &

Teknologi

Page 12: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

12

yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan

bahasa. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode

tertentu. Metode itu ialah metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah

diperlukan juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk

menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan untuk

melengkapinya.

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang

yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dan

Teknologi juga merupakan salah satu budaya dari hasil penerapan praktis ilmu

pengetahuan. Teknologi di satu aspek dapat membawa dampak positif berupa

kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia, begitu juga sebaliknya juga dapat

berdampak negatif apabila tidak mampu memanfaatkannya secara benar.

Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang

fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran

terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ‘ilmu pengetahuan‘ yang menentang

prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran

filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu

pengetahuan modern tersebut.

Karena alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan–, dan

ayat-ayat suci Tuhan (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah saw — yang dipelajari

melalui agama– , adalah sama-sama ayat-ayat (tanda-tanda dan

perwujudan/tajaliyat) Allah swt, maka tidak mungkin satu sama lain saling

bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu Sumber

yang Sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

Page 13: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

13

B. Prinsip IMTAQ dan IPTEK

Prinsip dasar yang ada dalam imtaq yaitu unsur-unsur dasar yang dapat

digunakan sebagai pedoman penyusunan target sasaran hasil bentukan perilaku yang

dimiliki oleh dunia pendidikan. Unsur-unsur dasar tersebut menurut Durkheim terdiri

dari: disiplin, kebutuhan untuk mampu mengontrol, mengendalikan, mengekang diri

terhadap keinginan-keinginan yang melampaui batas, keterikatan dengan kelompok

masyarakat yang ada dalam suatu komunitas kehidupan, dan otonomi dalam makna

menyangkut keputusan pribadi dengan mengetahui dan memahami sepenuhnya

konsekuensi-konsekuensi dari tindakan atau perilaku yang diperbuat.

Imtaq merupakan wahana yang akan mengarahkan dunia pendidikan menuju

target yang dituju, yakni menciptakan generasi beriman dan berilmu yang mampu

bersaing dan beriman kepada Allah SWT. Imtaq (SQ) akan menjadi peneguh karakter

penerus bangsa guna menjaga nilai moral bangsa di tengah era globalisasi.

Agama Islam yang mengajarkan umatnya untuk berdisiplin, merupakan salah

satu unsur imtaq yang tercantum di dalamnya. Pengertisn berdisiplin itu sendiri

merupakan disiplin jasmani maupun rohani. Dengan keseimbangan disiplin anatara

keduanya akan mampu menumbuhkan penerus bangsa yang berdisiplin dalam setiap

sektor dalam hidupnya.

Sedangkan prinsip iptek itu sendiri yakni: konsep dasar sains, dan konsep

dasar teknologi. Konsep dasar sains mencakup unsur-unsur fundamental minimal:

taraf dan keadaan ilmu pengetahuan yang sekarang dan perkembangannya, aktivitas

dinamis yang berlandaskan konsep “heuristic” berkonotasi kepada upaya

pengungkapan atau penemuan diri, dan fungsi ilmu pengetahuan. Konsep dasar

teknologi mencakup unsur-unsur dasar minimal: makna teknologi, taraf keadaan,

jenis-jenis teknologi yang ada dan pemanfaatannya pada saat ini, dan aktivitas

dinamis berlandaskan konsep dinamis “creativity” secara konkrit menciptakan atau

memodifikasi teknologi sederhana yang dapat ditemukan dan diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Iptek didukung oleh dua faktor dari pelaku iptek tersebut, yakni IQ dan EQ.

IQ (Intelligence Quastion) adalah tingkat kecerdasan dalam menangkap sesuatu ilmu

Page 14: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

14

atau pengetahuan. Tingkat kecerdasan seseorang yang ditentukan secara metodik oleh

IQ (Intellegentia Quotient) memegang peranan penting untuk suksesnya anak dalam

belajar. Menurut penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang mulai dapat

ditentukan sekitar umur 3 tahun. Daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis

keturunan (genetic) yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu di samping faktor gizi

makanan yang cukup.

IQ atau daya tangkap ini dianggap takkan berubah sampai seseorang dewasa,

kecuali bila ada sebab kemunduran fungsi otak seperti penuaan dan kecelakaan. IQ

yang tinggi memudahkan seseorang belajar dan memahami berbagai ilmu. Daya

tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar pada seorang murid,

disamping faktor lain, seperti gangguan fisik (demam, lemah, sakit-sakitan) dan

gangguan emosional. Awal untuk melihat IQ seorang anak adalah pada saat ia mulai

berkata-kata. Ada hubungan langsung antara kemampuan bahasa si anak dengan IQ

nya. Apabila seorang anak dengan IQ tinggi masuk sekolah, penguasaan bahasanya

akan cepat dan banyak.

Kesuksesan yang ingin dicapai dibutuhkan bukan hanya “cognitive

intelligence” tetapi juga “emotional intellegence”. Emotional intellegence atau

disingkat EQ adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif

menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang

manusiawi(Cooper dan Sawaf, 1998). Ataupun kemampuan untuk untuk

mengendalikan hal-hal negatif seperti kemarahan dan keragu-raguan atau rasa kurang

percaya diri dan juga kemampuan untuk memusatkan perhatian pada hal-hal positif

seperti rasa percaya diri dan keharmonisan dengan orang-orang disekeliling.

Perlunya emotional intelligence dalam dunia kerja merupakan suatu bidang

yag seringkali dianggap lebih banyak menggunakan ―cara berpikir analitis‖ daripada

melibatkan perasaan atau emosi. Menurutnya setiap orang dalam perusahaan atau

organisasi dituntut untuk memiliki EQ yang tinggi. Selain itu IQ bersifat relatif tetap,

sementara EQ dapat berubah sehingga bisa dibentuk dan dipelajari.

Sedangkan persentase ketergantungan IQ terhadap keberhasilan seseorang

hanyalah 20%. Sedangkan 80% yang lainnya lebih didominasi oleh faktor yang lain

(Goleman 1997)

Page 15: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

15

Gambar 2.2 Pembagian Mode Kerja Otak

Page 16: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

16

C. Keutamaan IMTAQ dan IPTEK

1. Keutamaan IMTAQ

Iman dan Taqwa tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena jika seseorang

telah mempunyai kekuatan iman yang kuat maka ketaqwaannya pun juga akan

mengikutinya. Allah telah memperingatkan manusia, sebagaimana firmanNya

sebagai berikut :

”Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ketimur dan kebarat, tetapi

kebajikan itu ialah (kebajikan) orang-orang yang beriman kepada Allâh, hari

akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang

dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang

dalam perjalnan (musafir), peminta-minta dan utuk memerdekakan hamba

sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang

menepati janji ketika berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan,

penderitaan dan masa perang. Maka mereka itulah orang-orang yang benar, dan

mereka itulah orang-orang yang benar-benar bertaqwa”(QS al-Baqarah [2]:

177)

Oleh karenanya orang-orang bertaqwa memiliki kedudukan dan keutamaan

tersendiri, meraih derajat yang tinggi dihadapan Allah swt. Berikut ini beberapa

keutamaan dan kedudukan orang-orang yang bertaqwa :

1. Yang bertaqwa adalah yang termulia di sisi Allah swt

Allah swt mendudukkan pribadi-pribadi bertaqwa meraih derajat kemuliaan

yang tinggi di sisi-Nya.

Seperti yang tertulis dalam firman Allah yang artinya :

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di

antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal”.[QS. Al-Hujurat (49) : 13]

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam

Ahmad; “Wahai sekalian manusia, sesunggunya Tuhan kalian adalah satu,

ayahanda kalian adalah satu, ingatlah..! tidak ada keutamaan lebih bagi

Page 17: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

17

orang arab atas selain mereka, tidak pula bagi non arab atas orang-orang

arab, tidak pula yang berkulit merah lebih utama dari yang berkulit hitam

tidak pula yang berkulit hitam lebih utama dari yang merah, tak lain yang

membuat lebih utama melainkan karena taqwa”. (HR. Imam Ahmad)

Maka bagi siapapun yang ingin meraih kemuliaan tertinggi disisi-Nya, hal itu

tidak akan dicapai dengan sekedar harta, kemewahan, ataupun keturunan yang

banyak, namun hanya dengan taqwa.

2. Orang-orang bertaqwa adalah para wali dan kekasih Allah swt

Orang-orang yang dalam dirinya bersemayam ketaqwaan akan menjadi wali

sekaligus kekasih Allah swt. Begitu tegas Allah menyatakan dalam firman-

Nya bahwa Dia mencintai orang-orang bertaqwa;

“(Bukankah demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang

dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang

yang bertakwa. [Qs. Ali Imran(3) : 76]

3. Meraih Ma`iyyatullah

Dengan ketakwaanya, pribadi bertaqwa akan dicintai Allah swt, dengan cinta-

Nya, Allah akan senantiasa menganugerahkan mai`iyyah-Nya (kebersamaan-

Nya), inilah kesertaan dan kebersamaan khusus yang Allah berikan kepada

mereka orang-orang yang bertaqwa,

Seperti yang tertulis dalam surat QS. Al-Baqarah ayat 194, yang artinya :

“dan bertaqwaah kepada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah bersama

orang-orang yang bertaqwa” [QS. Al-Baqarah(2) : 194]

Tentunya tidak ada kebersamaan yang lebih nikmat, tidak ada kesertaan yang

lebih indah, tidak ada kedekatan yang lebih syahdu daripada ketika seorang

hamba sedang merasa dekat dengan Tuhannya, merasa Allah swt sesantiasa

menyertai dalam setiap langkahnya dalam menapaki jalan kehidupan ini. Maka

dia akan berjalan mengarungi kehidupan ini; segala yang akan dia lalui dia

lewati, semua itu dengan ketaqwaannya akan ia tempuh dengan ma`iyyatullah.

Page 18: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

18

4. Dimudahkan urusannya

Allah subhanahu wa ta`aala telah menegaskan dalam firman-Nya, yang artinya

:

“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan

membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan

menyiapkan baginya jalan yang mudah”.[QS. Al-Lail (92) : 5-7]

Orang-orang yang bertaqwa adalah mereka yang gemar berbagi, mereka mau

mencurahkan sebagian harta yang mereka miliki untuk kepentingan fi

sabilillah, sanggup memberi di saat lapang maupun sempit, di waktu mudah

maupun sulit, semua itu karena mereka benar-benar yakin akan adanya balasan

syurga, maka kelak Allah akan memberi balasan yang baik dari apa yang telah

mereka lakukan dan akan menyediakan jalan kemudahan bagi mereka dalam

melakukan berbagi kebaikan .

Jika kita melakukan perbuatan dengan didasari iman dan dibingkai dengan

nilai ketaqwaan kepada Allah swt maka ada jaminan bahwa Dia akan

memudahkan segala urusan baik kita.

5. Dilapangkan Rizkinya

Rizki adalah segala hal yang manfaat baiknya kembali kepada kita. Termasuk

dalam kategori rizki adalah harta, kesehatan, ilmu, kesempatan dan peluang.

Jadi rizki tidak terbatas pada harta.. Allah swt menjanjikann kepada mereka

yang bertakwa untuk mendapatkan kemudahan jalan keluar termasuk di

dalamnya jalan meraih rizki.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya

jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya

“. [QS. Ath-Thalaq (85) : 2-3)

6. Tergapainya Syurga dan Kenikmatan Akherat

Allah swt memberikan informasi kepada kita tentang orang-orang yang sukses

dengan sebenar-benarnya sukses, mereka yang kesuksesanya terbawa sampai

akherat, dan di antara mereka adalah pribadi bertakwa, demikianlah firman

Allah swt dalam Surah An-Nur ayat yang ke-52, yang artinya :

Page 19: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

19

“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada

Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang

mendapat kemenangan”. [QS. An-Nur (24) : 52]

Orang yang benar-benar mendapat kemenangan adalah yang menang di

kehidupan akherat, dan mereka akan diberi kedudukan yang tinggi dan

ditempatkan di tempat yang mulia, tempat yang sudah disediakan Allah swt

untuk mereka, mereka yang takut kepada Allah swt disebabkan dosa-dosa

yang pernah dikerjakannya serta memelihara diri dari segala macam dosa-

dosa yang mungkin terjadi.

Dalam ayat yang lain Allah saw juga memberikan kabar gembira kepada yang

bertaqwa.

“Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-

orang yang bertakwa”. [QS. Ali Imran (3) : 133]

7. Mendapat Pengajaran dari Allah swt

Orang-orang yang bertaqwa kepada Allah swt akan senantiasa mendapatkan

petunjuk dari Allah melalui Al-qur‘an, karena memang Al-Qur‘an adalah

penunjuk bagi orang-orang bertaqwa. Seperti yang tertulis dalam surat Qs. Al-

Baqarah(2) : 282, yang artinya :

“Dan bertakwalah kepada Allah; Allah akan mengajarmu; dan Allah Maha

Mengetahui segala sesuatu” [Qs. Al-Baqarah(2) : 282

2. Keutamaan IPTEK

Keutamaan IPTEK tercantum dalam Al-Quran surah Al ‗Alaq 1-5 :

Surat Al ‗Alaq adalah surat Makkiyah (Surat yang diturunkan

dimekkah) Jumlahnya 19 ayat. Dalam surat inilah ayat yang pertama

diwahyukan Allah SWT melalui malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad

SAW.

Hubungan surat Al-‗Alaq dengan surat sebelumnya adalah dalam ayat

sebelumnya dijelaskan tentang penciptaan Manusia Secara sempurna yang

berbunyi dan dalam surat ini ada juga ayat tentang

Page 20: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

20

ciptaan manusia juga yang berbunyi sampai diakhir surat ini

dijelaskan tentang sesuatu yang akan terjadi diakhirat nanti.

1.

.

.

.

.

Lima ayat ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama diturunkan

Allah SWT, dikatakan oleh para Mufassir bahwa Malaikat Jibril AS Turun

dengan ayat ini kepada nabi Muhammad SAW, ketika beliau berada didalam

Gua Hira, malaikat Jibril AS Mengajarkan lima ayat diatas. Menurut satu

cerita ayat yang pertama diturunkan adalah ayat seperti yang

dikatakan oleh Jabir bin Abdullah , sedangkan Abu Maisarah Al-hamdani

mengatakan surat Al-fatihah merupakan ayat pertama yang ditunkan,

kemudian ‗Ali bin Abi Thalib R.a mengatakan ayat Al-Qur‘an yang pertama

diturunkan adalah ‖ . Dari beberapa pendapat diatas,

yang Shahih adalah pendapat yang pertama yang didukung dengan ungkapan

Siti ‗Aisyah yang diriwayat oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Malaikat

Jibril AS. Datang kepada Nabi Muhammad SAW, dengan menyampaikan lima

ayat diatas. Yaitu ketika Nabi Muhammad berada didalam Gua hira‘

berkhalwat karena mendapatkan mimpi yang seperti keajaiban diwaktu subuh

kebenarannya kemudian beliau memili menyepi diGua hira‘ beberapa hari

sampai datangnya kebenaran yang sesungguhnya yaitu datangnya ahyu,

bahwa malaikat Jibril AS datang kepada beliau dan berkata bacalah.

Beliau menjawab: apa yang harus saya baca, Malaikat Jibril AS

mengulanginya Sampai tiga kali seraya merankulnya, dengan membaca lima

ayat diatas . Aisyah juga berkata bahwa ayat setelah aayat diatas adalah surah

―Nun‖ kemudian Surah Al-Mudatssir kemudian Ad-Duhaa. Dan disebutkan

oleh Al-Mawardii dari Az-Zuhri lima ayat diataslah yang disampaikan oleh

malaikat Jibril AS dan mengakan ―Engkan adalah Nabi‖ kemudian Nabi

Muhammad SA Pulang ke Siti Khadijah dan berkata ―Zammiluunii X,

riwayat lain ―Datstsiruuni‖ yang artinya Selimutilah badanku maka Siti

Khadijah menyelimuti sampai kondisi Nabi pulih kembali, kemudian Nabi

Page 21: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

21

Muhammad SAW menceritakan apa yang terjadi kepadanya, sesungguhnya

saya sangat khawatir kepada diriku, Khadijah berkata bukankah itu adalah

sesuatu kegembiraan, maka demi Allah janganlah bersedih. Kemudia muka

khadijah berseri-seri sehingga datanglah Waraqah bin Naufal bin Asad bin

Abdul-‗uzzi (Sepupu Khadijah) dan mengatakan bahwa kejadian itu sudah

tertulis dalam kitab Injil dengan bahasa Ibrani.

Berdasarkan keterangan diatas kita tahu bahwa lima ayat inilah, ayat

yang pertama diturunkan dari Allah SWT Sehingga dinamakan Al-Qur‘an Al-

Karim, dan rahmat pertama dari ibadah Nabi. Kemudian ayat selanjutnya

diturunkan setelah kabar status Nabi menjadi Rasulullah terkenal dan diikuti

dengan berimannya sebagian Qaum Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW.

― ahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan

kepadamu,‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, ‗ maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan Memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,

‗Berdirilah kamu,‘ maka berdirilah, niscaya Allah akan Mengangkan derajat

orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu

beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.‖

Keutamaan Mukmin yang berilmu

Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah

dalam ayat-ayat berikut:

―Katakanlah ‗Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?‘

Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.‖ (QS.Az-

Zumar [39] : 9).

―Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja

yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah

dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil

pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah.‖ (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).

―Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan‖. (QS Mujaadilah [58] :11)

Page 22: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

22

BAB III

PEMBAHASAN

“PERAN IMTAQ DALAM PERKEMBANGAN IPTEK DI

ERA MODERN”

A. Permasalahan dalam Perkembangan IPTEK di ERA Modern

Di kehidupan yang sangat modern ini perkembangan iptek sangat pesat tetapi

walau perkembangan iptek ini sudah maju, permasalahan hidup manusia bukan lebih

sedikit atau lebih mudah tapi malah menjadi lebih kompleks dan ragam

permasalahannya pun bertambah banyak. Terdapat beberapa contoh problem dalam

kehidupan modern di antara :

1. perekonomian

2. Putus asa

3. Kegelisahan atau bimbang

4. kekecewaan

5. dll

Permasalah di kehidupan dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) jenis faktor, yakni

antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll

Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi

setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu

tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan. Inilah yang menimbulkan

masalah keputusasaan.

2.Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.

Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit

dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak

negatif seperti akibat dari teknologi seperti ponsel yang dapat merekam video yang

berbau negatif sehingga menyebabkan terseretnya para remaja kedalam perzinaan

akibat lemahnya iman.

3. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.

Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat itu

semua karena kegelisahan dan kebimbangannya di jiwa mereka.

Page 23: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

23

B. Peran Iman dan Takwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan

Modern

Dalam kaitan ini, iman dan taqwa yang dapat berperan menyelesaikan

problema dan tantangan perkembangan IPTEK dalam kehidupan modern tersebut.

Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan

beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia:

a. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda

Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan

Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu

kekuatanpun yang dapat mencegahnya. Sebaliknya,jika Allah hendak

menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatanpun yang sanggup

menahan dan mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian

menghilangkan sifat mendewa-dewakan manusia yang kebetulan sedang

memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan pada kesaktian benda-

benda keramat, mengikis kepercayaan pada khufarat, takhyul, jampi-jampi dan

sebagainya.

Pegangan orang yang beriman adalah firman Allah surat Al Fatihah ayat 1-7

b. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut

Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut.

Banyak diantara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena

takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa

kematian di tangan Allah. Pegangan orang beriman mengenai soal hidup dan

mati adalah firman Allah:

Dimana saja kamu berada, kematian akan datang mendapatkan kamu

kendatipun kamu di benteng yang tinggi lagi kokoh.( An Nisa 4: 78)

c. Iman menanamkan sikap self help dalam kehidupan

Rezeki memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Banyak

orang yang melepaskan pendirian bahkan tidak segan-segan melepaskan

prinsip,menjual kehormatan,bermuka dua,menjilat dan memperbudak diri

karena kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini adalah

firman Allah:

Dan tidak ada satu binatang melatapun dibumi melainkan Allah-lah yang

memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat

Page 24: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

24

penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauhul mahfud)

(Hud, 11:6)

d. Iman memberikan kententraman jiwa

Acapkali manusia dilanda resah dan duka cita, serta digoncang oleh

keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai keseimbangan ,

hatinya tentram(mutmainah), dan jiwanya tenang(sakinah), seperti dijelaskan

firman Allah:

…..(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan

mengingat Allah. Ingatlah,hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram

(Ar-Ra'd,13:28)

e. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah)

Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu

melakukan kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan

dalam firman Allah :

Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan

dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya

kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka

dengan pahal yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (An Nahl, 16:97)

f. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen

Iman memberi pengaruh pada seseorang untuk selalu berbuat ikhlas,

tanpa pamrih , kecuali keridaan Allah. Orang yang beriman senantiasa

konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik dengan lidahnya maupun

dengan hatinya. Ia senantiasa berfirman pada firman Allah:

Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah

untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al-An'aam, 6:162)

g. Iman memberikan keberuntungan

Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar karena Allah

membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan

demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah:

Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan

merekalah orang-orang yang beruntung. (Al-Baqarah, 2:5)

Page 25: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

25

h. Iman mencegah penyakit

Ahlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi

biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh iman.

Jika seseorang jauh dari prinsip-prinsip iman, tidak mengacuhkan azas

moral dan ahlak, merobek-robek nilai kemanusiaan dalam setiap perbuatannya,

tidak pernah ingat kepada Allah, maka orang yang seperti ini hidupnya akan

dikuasai oleh kepanikan dan ketakutan.

Hal itu akan menyebabkan tingginya hormon adrenalin dan

persenyawaan kimia lainnya. Selanjutnya akan menimbulkan pengaruh yang

negatif terhadap biologi tubuh serta lapisan otak bagian atas. Hilangnya

keseimbangan hormon dan kimiawi akan mengakibatkan terganggunya

kelancaran proses metabolisme zat dalam tubuh manusia. Pada waktu itulah

timbullah gejala penyakit, rasa sedih, dan ketegangan psikologis, serta hidupnya

selalu dibayangi oleh kematian.

Demikianlah pengaruh dan manfaat iman pada kehidupan manusia, ia bukan hanya

sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, tetapi menjadi kekuatan yang mendorong dan

membentuk sikap perilaku hidup. Apabila suatu masyarakat terdiri dari orang-orang yang

beriman, maka akan terbentuk masyarakat yang aman, tentram, damai, dan sejahtera

Page 26: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

26

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama islam bukanlah hambatan untuk perkembangan iptek tapi justru agama

islam bisa lebih mengembangkan dan memperbaiki iptek itu. Dan dengan adanya

agama islam permasalahan-permasalahan yang muncul seiring dengan perkembangan

iptek ini dapat diatasi atau diselesaikan. Dengan cara tetap menerapkan konsep iman

dan taqwa tersebut dalam kehidupan kita, dengan begiu kemajuan iptek tidak

membuat kemerosotan moral pada diri manusia.

Dengan adanya hubungan yang dinamis antara agama dan modernitas, maka

diperlukan upaya untuk menyeimbangkan pemahaman orang terhadap agama dan

modernitas. Pemahaman orang terhadap agama akan melahirkan sikap keimananan

dan ketaqwaan (Imtaq), sedang penguasaan orang terhadap ilmu pengetahuan dan

teknologi (Iptek) di era modernisasi dan industrialisasi mutlak diperlukan. Dengan

demikian sesungguhnya yang diperlukan di era modern ini tidak lain adalah

penguasaan terhadap Imtaq dan Iptek sekaligus. Salah satu usaha untuk

merealisasikan pemahaman Imtaq dan penguasaan Iptek sekaligus adalah melalui

jalur pendidikan. Dalam konteks inilah pendidikan sebagai sebuah sistem harus

didesain sedemikian rupa guna memproduk manusia yang seutuhnya. Yakni manusia

yang tidak hanya menguasai Iptek melainkan juga mampu memahami ajaran agama

sekaligus mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Pada dasarnya dalam kehidupan modern, kita sebagai manusia tidak bisa

terlepas dari iman dan taqwa. Karena dengan kita beriman dan bertaqwa, kita dapat

mencegah dan menyelamatkan diri dari hal-hal yang menyesatkan atau dari segala

sesuatu yang tidak baik. Selain itu, kita juga dapat menentukan apakah modernisasi

tersebut dianggap sebagai suatu kemajuan atau tidak, dipandang bermanfaat atau

tidak, diperlukan atau sebaliknya perlu dihindari.

Page 27: Peranan_Imtaq_dan_Iptek.pdf

27

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainudin. 2011. Pendidikan Agama Islam. Ed.1, Cetakan ke­4.Jakarta : Bumi

Aksara

Wahyuni, Ida Windi. 2010. Diktat Kuliah Al-Islam 1.Pekanbaru

http://vicray.wordpress.com/2007/08/26/memanupulasi-profil-guru-sesuai-keinginan-

siswa-tanpa-mengubah-karakter-asli-2/

http://skripsi-dulrohman.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-pai-tentang-iman-

dan.html

http://filsafatindonesia1001.wordpress.com/2009/07/22/perbedaan-antara-ilmu-dan-

pengetahuan/

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi

http://yokimirantiyo.blogspot.com/2013/07/keutamaan-dan-kedudukan-orang-

yang.html

http://giggs17.blogspot.com/p/pengaruh-iptek-terhadap-iman-dan-taqwa.html