Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi

3
 Peranan Studi Genetik dalam Kegiatan Konservasi Drh. Chandramaya Siska Damayanti, MSi  “Alam di seluruh permukaan bumi tersusun atas berbagai spesies makhluk hidup liar yang tanpa disadari telah memberikan berbagai kemudahan dan pelayanan  pada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang bisa jadi sangat mahal atau bahkan tidak mungkin diciptakan sendiri oleh manusia. Berkurangnya  jumlah spesies liar di alam dalam jang ka panjang dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.”  Keanekaragaman hayati (biodiversity ) dibagi menjadi tiga kategori dasar, yaitu keragaman genetik, keragaman spesies, dan keragaman ekosistem. Keragaman genetik merupakan variasi genetik di dalam setiap spesies yang mencakup aspek biokimia, struktur, dan sifat organisme yang diturunkan secara fisik dari induknya dan dibentuk dari DNA. Keragaman spesies merupakan variasi seluruh tumbuhan, hewan, fungi, dan mikroorganisme yang masing-masing bertumbuh dan berkembangbiak sesuai dengan karakteristiknya. Keragaman ekosistem merupakan variasi ekosistem, dimana ekosistem adalah unit ekologis yang mempunyai komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi, dan antar komponen-komponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi. Kegiatan konservasi diperlukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati tersebut, dimana saat ini kerusakan lingkungan akibat ulah manusia tidak hanya mengurangi populasi spesies hewan dan tumbuhan, tetapi juga menyebabkan spesies-spesies tersebut terancam punah. Ilmu konservasi mempelajari individu dan populasi yang sudah terpengaruh oleh kerusakan habitat, eksploitasi, dan perubahan lingkungan. Informasi ini digunakan untuk membuat suatu keputusan yang dapat mempertahankan keberadaan suatu spesies di alam. Sudah lebih dari satu dekade ini, studi genetik digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dalam pengambilan keputusan tersebut karena, dengan studi genetik, informasi tentang keragaman antar individu di dalam dan antar populasi, terutama pada spesies-spesies yang terancam punah, dapat diketahui. Perkembangan teknik molekuler seperti penemuan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) yang mampu mengamplifikasi untai DNA hingga mencapai konsentrasi tertentu, penggunaan untai DNA lestari sebagai marker dalam proses PCR, penemuan lokus mikrosatelit yang hipervariabel, dan penemuan metode sekuensing DNA, telah menyebabkan ilmu genetik molekuler mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam studi biologi suatu populasi.

Transcript of Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi

Page 1: Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi

5/16/2018 Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peranan-studi-genetik-dalam-kegiatan-konservasi 1/3

 

Peranan Studi Genetik dalam Kegiatan Konservasi 

Drh. Chandramaya Siska Damayanti, MSi 

“Alam di seluruh permukaan bumi tersusun atas berbagai spesies makhluk hidup

liar yang tanpa disadari telah memberikan berbagai kemudahan dan pelayanan pada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang bisa jadi sangat 

mahal atau bahkan tidak mungkin diciptakan sendiri oleh manusia. Berkurangnya jumlah spesies liar di alam dalam jangka panjang dapat memberikan dampak 

yang sangat buruk bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.”  

Keanekaragaman hayati (biodiversity ) dibagi menjadi tiga kategori dasar, yaitukeragaman genetik, keragaman spesies,dan keragaman ekosistem.

Keragaman genetik merupakan variasi genetik di dalam setiap spesies yangmencakup aspek biokimia, struktur, dan sifat organisme yang diturunkan secara

fisik dari induknya dan dibentuk dari DNA.

Keragaman spesies merupakan variasi seluruh tumbuhan, hewan, fungi, danmikroorganisme yang masing-masing bertumbuh dan berkembangbiak sesuaidengan karakteristiknya.

Keragaman ekosistem merupakan variasi ekosistem, dimana ekosistem adalahunit ekologis yang mempunyai komponen biotik dan abiotik yang salingberinteraksi, dan antar komponen-komponen tersebut terjadi pengambilan danperpindahan energi.

Kegiatan konservasi diperlukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayatitersebut, dimana saat ini kerusakan lingkungan akibat ulah manusia tidak hanyamengurangi populasi spesies hewan dan tumbuhan, tetapi juga menyebabkanspesies-spesies tersebut terancam punah. Ilmu konservasi mempelajari individudan populasi yang sudah terpengaruh oleh kerusakan habitat, eksploitasi, danperubahan lingkungan. Informasi ini digunakan untuk membuat suatu keputusanyang dapat mempertahankan keberadaan suatu spesies di alam. Sudah lebihdari satu dekade ini, studi genetik digunakan untuk mendapatkan informasi yanglebih mendalam dalam pengambilan keputusan tersebut karena, dengan studigenetik, informasi tentang keragaman antar individu di dalam dan antar populasi,terutama pada spesies-spesies yang terancam punah, dapat diketahui.

Perkembangan teknik molekuler seperti penemuan teknik Polymerase ChainReaction (PCR) yang mampu mengamplifikasi untai DNA hingga mencapaikonsentrasi tertentu, penggunaan untai DNA lestari sebagai marker dalamproses PCR, penemuan lokus mikrosatelit yang hipervariabel, dan penemuanmetode sekuensing DNA, telah menyebabkan ilmu genetik molekuler mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam studi biologi suatu populasi.

Page 2: Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi

5/16/2018 Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peranan-studi-genetik-dalam-kegiatan-konservasi 2/3

 

Terobosan-terobosan ini, bersamaan dengan berkembangnya teknik pemodelanmatematika melalui program-program komputer, telah mempermudah parapeneliti untuk mendapatkan data genetik suatu populasi yang sangat bergunadalam merancang program konservasi suatu spesies tertentu. Penerapan studigenetik dalam permasalahan konservasi didasari oleh teori genetika populasi.

Genetika populasi merupakan salah satu cabang ilmu biologi populasi yangmempelajari tentang faktor-faktor yang menentukan komposisi genetik suatupopulasi dan bagaimana faktor-faktor tersebut berperan dalam proses evolusi.Genetika populasi juga meliputi studi terhadap berbagai faktor yang membentukstruktur genetik suatu populasi dan menyebabkan perubahan-perubahanevolusioner suatu spesies sepanjang waktu. Terdapat beberapa faktor yangsangat berperan dalam kejadian evolusi pada suatu populasi, yaitu mutasi,rekombinasi, seleksi alam, genetic drift , gene flow , dan perkawinan yang tidakacak. Faktor-faktor tersebut akan memepengaruhi keragaman genetik padasuatu populasi.

Prinsip utama dalam genetik populasi adalah prinsip Hardy-Weinberg. PrinsipHardy-Weinberg menduga bahwa, dalam kondisi tertentu, frekuensi alel dangenotipe akan tetap konstan dalam suatu populasi, dan keduanya salingberhubungan satu sama lain. Kondisi-kondisi tertentu yang dimaksud dalamprinsip Hardy-Weinberg ini meliputi : 1) kawin secara seksual dan acak, 2) tidakada seleksi alam, 3) kejadian mutasi diabaikan, 4) tidak ada individu yang masukatau keluar dari suatu populasi, dan 5) ukuran populasi yang cukup besar. Jikakondisi-kondisi ini terpenuhi oleh suatu populasi, maka populasi tersebut disebutsebagai populasi yang berada dalam keseimbangan Hardy-Weinberg (Hardy-Weinberg Equilibrium). Penyimpangan dari keseimbangan Hardy-Weinberg ini

merupakan dasar untuk mendeteksi kejadian inbreeding , fragmentasi populasi,migrasi, dan seleksi.

Memahami dan mempertahankan keragaman genetik suatu populasi sangatpenting dalam konservasi karena keragaman genetik yang tinggi akan sangatmembantu suatu populasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yangterjadi di lingkungan sekitarnya, termasuk mampu beradaptasi terhadappenyakit-penyakit yang ada di alam. Sebagai contoh, suatu populasi dengankeragaman genetik yang rendah dapat kita umpamakan sebagai suatu kelompokindividu yang saling bersaudara satu sama lain. Sehingga dalam jangka panjang,perkawinan yang terjadi di dalam kelompok tersebut akan merupakan

perkawinan antar saudara (inbreeding ). Kejadian inbreeding ini akanmenyebabkan penurunan kualitas reproduksi dan menyebabkan suatu individumenjadi sensitif terhadap patogen.

Dengan mengetahui status genetik suatu populasi, kita dapat merancangprogram konservasi untuk menghindari kepunahan suatu spesies. Misalnyadengan memasukkan individu baru yang berasal dari populasi yang memilikikeragaman genetik yang tinggi ke dalam populasi dengan keragaman genetik

Page 3: Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi

5/16/2018 Peranan Studi Genetik Dalam Kegiatan Konservasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peranan-studi-genetik-dalam-kegiatan-konservasi 3/3

 

yang rendah (istilahnya : memasukkan darah baru atau darah segar ke dalamsuatu populasi) untuk menghindari kejadian inbreeding . Atau tindakan-tindakankonservasi lainnya seperti menjadikan wilayah yang dihuni oleh populasi spesiesdengan keragaman genetik yang tinggi sebagai taman nasional? (Ahlimanajemen konservasi tentu lebih paham tentang hal ini). Segala usaha yang

dilakukan tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mempertahankankeragaman genetik pada suatu populasi spesies untuk mempertahankankeberadaannya di alam di masa yang akan datang.

Dari berbagai Sumber  Drh. Chandramaya Siska Damayanti, MSi