PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

192
PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA KONSEPTUAL DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU (Studi Kasus di Kahfi BBC Motivator School) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S. Pd Oleh : Nisa Amalia NIM. 13311287 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA 1438 H / 2017 M

Transcript of PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Page 1: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING

ERA KONSEPTUAL DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALITAS GURU

(Studi Kasus di Kahfi BBC Motivator School)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan S. Pd

Oleh :

Nisa Amalia

NIM. 13311287

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING

ERA KONSEPTUAL DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALITAS GURU

(Studi Kasus di Kahfi BBC Motivator School)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan S. Pd

Oleh :

Nisa Amalia

NIM. 13311287

Pembimbing:

Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I, MCHC.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 3: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Peranan Pembelajaran Public Speaking

Era Konseptual dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru

(Studi Kasus di Kahfi BBC Motivator School)” yang disusun

oleh Nisa Amalia, Nomor Induk Mahasiswa: 13311287 telah

diperiksa dan disetujui untuk diajukan ke sidang Munaqasah.

Jakarta, 7 Agustus 2016

Pembimbing,

Dr. Syarif Hidayatullah, S. S.I MA

Page 4: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

iv

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nisa Amalia

NIM : 13311287

Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 26 Oktober 1994

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peranan

Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual dalam

Meningkatkan Profesionalitas Guru (studi kasus di Kahfi BBC

Motivator School)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali

kutipan-kutipan yang sudah diterbitkan. Kesalahan dan

kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tangung

jawab saya.

Jakarta, 7 Agustus 2016

Nisa Amalia

Page 5: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

v

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan Skripsi dengan judul “Peranan Pembelajaran

Public Speaking Era Konseptual dalam Meningkatkan

Profesionalitas Guru ( Studi Kasus di Kahfi BBC Motivator

School)” yang disusun oleh Nisa Amalia, Nomor Induk

Mahasiswa: 13311287, telah diujikan di sidang munaqasyah

Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada

tanggal 19 Agustus 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S. Pd).

Jakarta, 22 Agustus 2017

DekanFakultasTarbiyah

Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Umi Khusnul Khatimah, M. Ag

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Wasmini

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Dr. Esi Hairani, M. Pd

Pembimbing

Dr. Syarif Hidyatullah, S.S.I, MCHC

Page 6: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

vi

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di

perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,

supaya kamu beruntung”. (QS. Ali Imran [3] : 200)

Hidup hanya sekali, hiduplah berarti

~ nisa amalia~

Page 7: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha

Kuasa, yang telah memberikan nikmat sehat dan kemudahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Taufik dan

hidayahNya, senantiasa penulis harapkan agar pejalanan hidup

ke depan semakin baik dan selalu dalam keridhaanNya.

Amiinn...

Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curah

kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah memberikan suri

tauladan yang sempurna bagi umatnya, yang telah menuntut

kita ke jalan kehidupan yang penuh cahaya serta nikmat Iman

dan Islam. semoga kita menjadi umatnya yang beriman dan

mendapatkan syafa’atnya kelak di akhirat kelak. Aamiiin

Tersusunnya skripsi ini yang berjudul “Peranan

Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual dalam

meningkatkan Profesionalitas Guru (Studi Kasus di Kahdi

BBC Motivator School)” tidak lepas dari bantuan, bimbingan,

arahan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

Page 8: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

viii

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr.

Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA

2. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)

Jakarta, Ibu Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA

3. Bapak Dr. Syarif Hidayatulah, S.S.I. MCHC, pembimbing

skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, arahan, dukungan sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan baik.

4. Guru Sehat Kahfi BBC Motivator School Drs. Tubagus

Wahyudi. ST.,MSI., MCHt., CHI, yang telah memberikan

banyak inspirasi dan motivasi juga berbagai ilmu yang

berlimpah yang banyak sekali merubah kehidupan penulis

ke arah yang lebih baik, semoga Allah senantiasa

memberikan balasan atas segala kebaikannya.

5. Kepala Sekolah Kahfi BBC Motivator School, Bapak

Mamduh Nuruddin yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

6. Seluruh dosen Kahfi BBC Motivator School yangtelah

berkenan untuk memberikan berbagai informasi dan

berbagai macam bantuan lainnya yang dibutuhkan penulis

mengenai segla sesuatu yang berkaitan dengan Kahfi BBC

Motivator School.

Page 9: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

ix

7. Bapak dan Mamah tercinta dan keluarga, terimakasih atas

doa-doa yang selalu terpanjatkan dan dukungan yang tiada

henti, atas semua kebaikan yang tak pernah bisa penulis

bisa balas meskipun dengan dunia dan seisinya. Semoga

Allah selalu memberikan kasih sayang-Nya seperti

bagaimana mereka menyayangku dengan baik.

8. Seluruh teman-teman penulis, teman-teman tarbiyah dan

seluruh angkatan 2013, angkatan 16 Kahfi BBC Motivator

School, terkhusus Siti Nurhayah Dahliana, Faridah,

Luthfiyah Tsani, Ulan Khaeriyah, Vina Dwi Novianti,

Rahmatika, Anes Athoya U. I, Wardiah Aeni, Fitriana

Iman, Novi Nuraeni.

Penulis meminta maaf atas segala kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini, kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan untuk kebaikan penulis. Semoga skripsi ini

senantia mendapat ridha dari Allah Swt juga senantiasa

bermanfaat bagi penulis dan juga orang banyak sebagai sumber

inspirasi. Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.

Jakarta, 7 Agustus 2017

26 Dzulqa’idah

Nisa Amalia

NIM. 13311287

Page 10: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. iii

PERNYATAAN PENULIS .......................................... iv

LEMBARAN PENGESAHAN..................................... v

MOTTO ......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................. x

ABSTRAKSI.................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................... 1

B. Permasalahan ................................................ 9

1. Identifikasi Masalah ................................ 9

2. Pembatasan Masalah ............................... 10

3. Perumusan Masalah ................................. 11

C. Tujuan Penelitian ......................................... 11

D. Manfaat Penelitian ....................................... 12

1. Manfaat Teoritis ...................................... 12

2. Manfaat Praktis ........................................ 13

E. Tinjauan Pustaka .......................................... 13

F. Metode Penelitian ......................................... 18

G. Sistematika Penulisan ................................... 31

Page 11: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

xi

BAB II PROFESIONALISME GURU ....................... 33

A. Konsep Guru Profesional ............................. 33

1. Definisi Profesi ........................................ 33

2. Definisi Profesional, Profesionalisme

dan Profesionalisasi ................................. 37

3. Definisi dan Makna Guru ........................ 40

4. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Profesional ............................................... 46

5. Syarat-syarat Guru Profesional................ 51

6. Ciri-ciri Guru Profesional ........................ 56

7. Prinsip Guru Profesional ......................... 65

B. Profesionalisme Guru di Era Konseptual ..... 66

BAB III PUBLIC SPEAKING ERA

KONSEPTUAL ................................................. 75

A. Diskursus Public Speaking ........................... 75

B. Pengertian Public Speaking Era Konseptual 80

C. Perbedaan Talking dengan Speaking ............ 84

D. Metode Pembelajaran Public Speaking Era

Konseptual .................................................... 86

E. Instrument Persuasive dalam Public

Speaking ....................................................... 100

Page 12: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

xii

F. Pembelajaran Public Speaking Era

Konseptual bagi Guru Profesional ............... 104

BAB IV KAJIAN ANALISA PEMBELAJARAN

PUBLIC SPEAKING ERA KONSEPTUAL

DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALITAS GURU DI KAHFI

BBC MOTIVATOR SCHOOL ........................ 109

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............. 109

1. Sejarah Berdirinya Kahfi BBC

Motivator School .................................... 109

2. Visi dan Misi Kahfi BBC Motivator

School ..................................................... 112

3. Struktur Organisasi .................................. 113

4. Program-program Sertifikasi ................... 115

5. Unit Kegiatan Mahasiswa........................ 117

B. Urgensi Pembelajaran Public Speaking Era

Konseptual di Kahfi BBC Motivator School

Bintaro dalam meningkakan Profesionalitas

Guru .............................................................. 120

C. Hasil Penelitian Pembelajaran Public

Speaking Era Konseptual di Kahfi BBC

Page 13: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

xiii

Motivator School Bintaro dalam

meningkatkan Profesionalitas Guru ............. 122

D. Deskripsi Data .............................................. 124

E. Analisis Data ................................................ 139

F. Interpretasi Data ........................................... 147

BAB V PENUTUP ..................................................... 151

A. Kesimpulan .................................................. 151

B. Saran ............................................................. 153

DAFTAR PUSTAKA .................................................... 157

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

xiv

ABSTRAKSI

Nisa Amalia, NIM: 13311287, judul skripsi “Peranan

Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual dalam

meningkatkan Profesionalitas Guru (studi kasus di Kahfi

BBC Motivator School )”. Jurusan Pendidikan Agama Islam ,

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta 2017. Pembimbing: Dr.

Syarif Hidayatullah, S.S.I, MA.

Latar belakang penelitian ini adalah adanya pembelajaran

public speaking yang dilakukan bagi guru, yang disesuaikan

dengan era pada saat ini yaitu era konseptual. melihat dari

profesionalitas guru yang semakin dibutuhkan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui: Peranan pembelajaran public

speaking dalam meningkatkan profesionalitas guru di Kahfi

BBC Motivator School. Penelitian ini menggunakan metode

pendekatan penelitian lapangan (field research) dan bukan

penelitian pustaka (library research). Pendekatan dalam

penelitian ini menggunakan penelitian kombinasi (mixed

methods) antara metode kualitatif dengan kuantitatif juga

dengan menggunakan metode deskriptif analisis, dalam

menganalisis data penulis menggunakan data statistik dan non

statistik. Untuk data yang bersifat kualitatif atau non statistik.

Page 15: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

xv

Metode kualitatif didapatkan data observasi dan wawancara

yang ana hasilnya akan dituangkan ke dalam tulisan yang

berupa data non statiskik. Sedangkan teknik analisis untuk data

statistik sebagai data kuantitatif peneliti menggunakan teknik

analisis presentatif (statistik sederhana, peneliti menggunakan

teknik yang digunakan untuk mengukur berapa besar

kontribusi yang diberikan oleh Kahfi BBC Motivator School

dengan pembelajaran public speaking dalam meningkatkan

profesionalitas guru. Pertanyaan utama dalam penelitian ini

adalah: bagaimana peranan pembelajaran public speaking era

konseptual dalam meningkatkan profesionalitas guru di Kahfi

BBC Motivator School.

Dari penelitian ini, setelah data berhasil dikumpulkan,

maka dapat disimpulkan bahwaperanan Pembelajaran Public

Speaking Era Konseptual dalam meningkatkan Profesionalitas

Guru (Studi Kasus di Kahfi BBC Motivator School)

menunjukan hasil yang signifikan, hal ini dibuktikan pada bab

IV tabel 4.5 bahwa 90% materi yang disampaikan berpengaruh

pada kehidupan sehari-hari para mahasiswa Kahfi BBC

Motivator School dan hanya 10% yang menyatakan bahwa

materi yang disampaikan kadang berpengaruh pada kehidupan

sehari-hari. Hal ini dapat dilihat ketika para mahasiswa

Page 16: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

xvi

menunjukan hal positif seperti terlihat dalam hasil angket yang

diberikan kepada mahasiswa kahfi yang berprofesi guru.

Berdasarkan perhitungkan yang telah dilakukan di atas

maka diperoleh hasil rxy sebesar 0,460 hal ini membuktikan

adanya pengaruh yang signifikan antara Variabe X dan

Variabel Y. Besarnya rxy yang didapatkan yaitu 0,460 ternyata

terletak antara 0,40- 0,70 berdasarkan pedoman yang terdapat

pada tabel 3 menyatakan bahwa hubungan antara variabel X

dan variabel Y merupakan korelasi yang tergolong sedang dan

cukupan.

Page 17: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya,

guru merupakan ujung tombak atau pelaksana yang terdepan.

Bila diumpamakan bidang kedokteran, teknik, politik,

ekonomi, pertanian, industri, dan lain-lain adalah untuk

kepentingan manusia, maka guru bertugas untuk membangun

manusianya itu sendiri. Hal ini tentu memerlukan persyaratan

khusus untuk dapat melaksanakan tugas terebut diatas, yaitu

guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara

panggilan, ilmu, teknologi, dan seni, yang bertumpu pada

landasan pengabdian dan sikap kepribadian yang mulia, bahwa

diatas pundak gurulah terdapat beban yang berat dan semakin

menantang.1

Dan pada kenyataannya, pengajaran tentang cara berbicara

yang baikpun tidak diajarkan di sekolah, anak-anak tidak

dilatih bagaimana berbicara yang baik, berdiskusi yang baik,

dan tidak dilatih teknik-tekniknya. Bahkan seorang guru pun

banyak diantara mereka yang tidak mengenyam mata kuliah

1 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012), cet ke 5,

h. 24

Page 18: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

2

komunikasi, ilmu yang mengajarkan tentang bicara. Padahal

sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam Q.S Ar-

Rahman ayat 3 dan 4 mengenai kemampuan untuk berbicara

atau berkomunikasi yang dimiliki oleh seseorang:

“Dan menciptakan manusia, yang mengajarinya pandai

berbicara” (Q.S Ar Rahman [55]: 3-4)

Ayat diatas dijelaskan dalam tafsir al- Qurtubi bahwa “

Allah mengajarkan kepada setiap kaum bahasa kepada mereka,

yang mereka gunakan untuk berkomunikasi.2

Hasil survei mengungkapkan bahwa di banyak fakultas

keguruan di universitas-universitas yang dulu di kenal dengan

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) atau

Sekolah/Universitas Agama, tidak ada satupun kurikulum yang

membahas tentang bagaimana seseorang pengajar itu berbicara,

bagaimana bergeraknya tangan, bagaimana mimik raut muka,

bagaimana pola pikir, dan bagaimana cara berfikir yang benar

2 Syaikh Imam al Qurtubi, Tafsir al-Qurthubi, (Jakarta: Pusaka

Azzam, 2009) h. 515-517

Page 19: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

3

agar dia bisa menyampaikan ilmu kepada siswa atau

mahasiswanya.3

Padahal sejatinya manusia itu sendiri yang memiliki

tanggung jawab untuk dapat berkomunikasi dengan sebaik

mungkin, manusia harus memaksimalkan kemampuannya

dalam berkomunikasi, sebagaimana yang tercantum pula dalam

Q.S An-Nisa ayat 9:

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang

sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah

dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan terhadap

(kesejahteraannya). Oleh sebab itu, hendaklah mereka

berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadiida). (QS.

An Nisa [4]: 9).

Dari ayat diatas dapat kita ketahui bahwa Allah Swt telah

menganugerahkan kepada umat manusia kemampuan untuk

berbicara atau berkomunikasi, seorang guru dalam mentransfer

ilmu pengetahuan salah satu caranya yaitu dengan komunikasi

verbal, yang mana guru dituntut dalam menyampaikan

3 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual.

2013 (Jakarta:P.U.B.L.I.S.H.E.R, 2013) cet.1 h.22

Page 20: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

4

pembelajarannya dengan benar, yang dalam pembelajarannya

bisa kita kenal dengan Public Speaking.

Kita berada di sebuah era, dimana era ini sudah melewati

beberapa era sebelumnya, era agrikultur, era industri, era

informasi, dan sekarang era konseptual. Public Speaking era

konseptual sudah berubah bentuk dari era informasi, kalau

orang sudah memiliki jabatan dia selalu didengarkan, siapapun

dia kalau pimpinan pasti didengarkan. Tetapi apa yang terjadi

di era konseptual? Seorang walaupun dia seorang direktur

kalau dia tidak mengesankan, maka dia tidak akan didengarkan

oleh bawahannya.4

Pendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam

proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha

pembentukan sumber daya manusia yang berpotensi di bidang

pembangunan. Profesionalitas seorang guru sangatlah

dibutuhkan agar tercapainya proses pembelajaran yang efektif.

Untuk melahirkan guru yang profesional, setiap perguruan

tinggi dalam lingkup Pendidikan berusaha semaksimal

mungkin memberikan berbagai macam pembelajaran agar

mahasiswanya kelak dapat menjadi guru yang profesional.

4 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual,

cet.1 h.69

Page 21: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

5

Seorang Guru Profesional, memiliki keahlian,

keterampilan dan kemampuan sebagaimana filosofi dari KH.

Dewantara5 “Ing Ngarso Sung Tuolo, Ing Madya Mangun

Karso, Tut Wuri Handayani” tidak cukup dengan menguasai

materi pembelajaran akan tetapi mengayomi murid, menjadi

contoh atau teladan bagi murid serta selalu mendorong murid

untuk lebih baik dan maju”6

Seni mengajar merupakan sebuah upaya membingkai

aktivitas pelajaran di dalam kelas dengan nuansa estetis serta

pendekatan yang bersifat humanis dan rasa. Seni belajar

berkaitan dengan seni yang lain seperti berbicara atau retorika

(public speaking), seni berkomunikasi atau persuasive, seni

humor atau selera humor dan seni visual atau teatrikal. Guru

yang memiliki rasa dan jiwa seni yang tinggi, dipadukan

dengan tingkat pemahaman yang mendalam terhadap materi,

5Ki Hajar Dewantara- Pahlawan Indonesia. Tokoh berikut ini dikenal

sebagai pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi Indonesia

ketikamasih dalam masa penjajahan Kolonial Belanda. Mengenai Profil Ki

Hajar Dewantara. Beliau sendiri lahir di kota Yogyakarta, pada tanggal 2

Mei 1889, Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa

Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari

keluarga bangsawan, ia merupakan cucu Pakualam III. Terlahir sebagai

bangsawan maka beliau berhak memperoleh pendidikan untuk kaum

bangsawan. 6 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta:

Tim Gunung Persada Press, 2007), cet 1 h. 23.

Page 22: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

6

akan memberikan siswa impresi lebih dalam mengajar,

disinilah kemudian, makna guru dalam mengajar dirasa betul

sifat pentingnya.7

Perlu kita ketahui bahwa sebagian ahli memandang bahwa

mengajar adalah seni (art), bukan ilmu. Oleh karenanya, tidak

semua orang berilmu (termasuk orang yang berilmu pendidikan

) bisa menjadi guru yang piawai dalam hal mengajar. Memang

sulit disangkal bahwa untuk menjadi guru profesional orang

harus belajar dan berlatih di lingkungan instansi pendidikan

keguruan selama bertahun-tahun. Namun, kenyataan lain

menunjukkan bahwa dalam mengajar terdapat faktor “tertentu”

yang abstrak dan hampir mustahil dipelajari. Bahkan faktor

misterius ini tak dapat diterangkan dengan jelas.8

Sebagian ahli memandang mengajar sebagai ilmu

(science). Oleh karenanya, guru merupakan sosok pribadi yang

memang sengaja dibangun untuk menjadi tenaga profesional

yang memiliki profisiensi (berpengetahuan dan berkemampuan

tinggi) dalam dunia pendidikan yang kompeten untuk

melakukan tugas mengajar. Siapapun, asal memiliki profisiensi

7Ahmad Faidi, Tutorial Mengajar untuk Melejitkan Otak Kanan dan

Otak Kiri Anak, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h. 18 8 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 183

Page 23: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

7

dalam bidang ilmu pendidikan akan mampu melakukan

perbuatan mengajar dengan baik. Penguasaan seorang guru atas

materi pelajaran bidang tugasnya adalah juga penting, tetapi

yang lebih penting ialah penguasaannya atas ilmu-ilmu yang

berhubungan dengan tugas mengajarnya.9

Selanjutnya, latar belakang masalah penelitian yaitu

penulis melakukan penelitian di Kahfi BBC Motivator School,

penulis memilih sekolah ini karena penulis menganggap

sekolah ini menarik untuk diteliti. Kahfi BBC Motivator

School merupakan sekolah yang banyak diminati oleh

masyarakat sekitar karena Kahfi BBC Motivator School

merupakan satu-satunya sekolah motivator yang ada di

Indonesia, selain mendapatkan ilmu yang berkaitan dengan

public speaking Kahfi BBC Motivator School didalamnya

diberikan pembelajaran bukan hanya untuk menjadi pembicara

saja tapi juga menjadi seorang Motivator yang mana hal

tersebut menjadi tugas seorang guru yaitu menyampaikan

pelajaran dan memberikan motivasi sekaligus dalam setiap

pembelajaran. Kegiatan belajar di Kahfi BBC Motivator

School mulai pada sore hari pukul 16.00-07.30 WIB dan pada

9Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, h.

184

Page 24: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

8

malam hari pukul 19.30-23.00 WIB. Mahasiswa yang belajar

disana merupakan orang-orang dari berbagai kalangan dan

profesi, salah satunya merupakan mahasiswa aktif di berbagai

universitas dan perguruan tinggi lainnya pada siang hari. Hal

tersebut memperudah bagi siapapun dari berbagai profesi untuk

dapat mempelajari Ilmu Public Speaking dengan mudah.

Oleh karenanya, terkait pandangan mengenai apa itu

mengajar, Mengajar sebagai ilmu atau sebagai seni. Maka

timbul pertanyaan aliran pandangan mana yang dapat kita

pedomani? Lalu bagaimana peran adanya lembaga

pembelajaran public speaking di luar kampus seperti dengan

mengikuti pembelajaran di Kahfi BBC Motivator School?

Seberapa besar pengaruh pembelajaran public speaking dalam

meningkatkan profesionalisme seorang guru?

Berdasarkan latar belakang di atas, Judul yang akan

diajukan untuk diteliti yaitu “Peranan pembelajaran Public

Speaking Era Konseptual dalam meningkatkan Profesionalisme

Guru (Studi Kasus di KAHFI BBC Motivator School Bintaro)”

Page 25: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

9

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah adalah suatu tahap permulaan dari

penguasaan masalah yang di mana suatu objek tertentu

dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu

masalah. Tujuan identifikasi masalah yaitu agar kita maupun

pembaca mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan

dengan judul penelitian.10

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di

atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

a. Semakin sulit guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran di kelas melihat kebutuhan akan

entertainment manusia yang semakin tinggi.

b. Masih banyak Guru yang belum memahami

pembelajaran Public Speaking Era Konseptual.

c. Adanya pembelajaran Public Speaking yang disesuaikan

dengan era saat ini yaitu Era Konseptual.

d. Adanya perbedaan pandangan mengenai mengajar

sebagai seni dan mengajar sebagai Ilmu.

10

Husaini Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial,

(PT Bumi Aksara : Jakarta, 2008) h. 12

Page 26: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

10

e. Adanya program pembelajaran Public Speaking Era

Konseptual di Kahfi BBC Motivator School yang belum

diteliti seberapa besar peranannya.

f. Banyaknya Guru yang mengikuti perkuliahan

pembelajaran Public Speaking di Kahfi BBC Motivator

School.

2. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan menghindari masalah yang

tidak mengarah pada maksud dan tujuan penulisan skripsi

ini, maka penulis akan membatasi permasalahan dengan

menitik beratkan pada:

a. Peranaan dan program pembelajaran Public Speaking Era

Konseptual dalam meningkatkan Profesionalitas Guru di

Sekolah Motivator, Kahfi BBC Motivator School.

b. Pandangan mengenai mengajar sebagai seni dan megajar

sebagai ilmu jika dikaitkan dengan adanya pembelajaran

Public Speaking di Kahfi BBC Motivator School.

c. Faktor yang mampu mendukung dan menghambat

penggunaan teknik Public Speaking Era Konseptual

dalam pengajaran dan peningkatan profesionalitas

seorang Guru.

Page 27: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

11

3. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini

adalah:

a. Bagaimana peranaan dan program pembelajaran Public

Speaking Era Konseptual dalam meningkatkan

Profesionalitas Guru di Sekolah Motivator, Kahfi BBC

Motivator School?

b. Bagaimana pandangan mengenai mengajar sebagai seni

dan megajar sebagai ilmu jika dikaitkan dengan adanya

pembelajaran Public Speaking di Kahfi BBC Motivator

School?

c. Apa saja faktor yang mampu mendukung dan

menghambat penggunaan teknik Public Speaking Era

Konseptual dalam pengajaran dan peningkatan

profesionalitasseorang Guru?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui informasi tentang apa saja dan

bagaimana peranan yang dilakukan oleh Kahfi BBC

Motivator School dalam meningkatkan profesionalitas guru

dengan pembelajaran Public Speaking.

Page 28: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

12

2. Untuk mengetahui identifikasi, mengolah dan menganalisa

data tentang kegiatan dan program yang dilakukan Kahfi

BBC Motivator School dalam meningkatkan profesionalitas

guru.

3. Untuk mengetahui perolehan informasi faktor apa saja yang

menjadi pendukung dan penghambat dalam pembelajaran

public speaking dalam meningkatkan profesionalitas guru

yang dilakukan oleh Kahfi BBC Motivator School.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna

baik secara teoritis maupun praktis, kegunaan penelitian yaitu

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan pengetahuan dalam memperkaya wawasan

konsep dan teori mengenai Public Speaking Era

Konseptual.

b. Memberikan informasi baru mengenai peranan

pembelajaran Public Speaking Era Konseptual dalam

meningkatkan Profesionalitas Guru.

Page 29: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

13

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengetahuan dan

pengalaman secara langsung mengenai pembelajaran

Public Speaking Era Konseptual di Kahfi BBC

Motivator School Bintaro.

b. Bagi Guru dan praktisi pendidikan, dapat

mengaplikasikan Public Speaking era konseptual dalam

pembelajaran sebagai penunjang tercapaikan guru yang

profesional.

c. Bagi masyarakat lainnya sebagai kontribusi berupa

peningkatan kualitas guru, sehingga tercapai pendidikan

yang berkualitas.

d. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan

referensi ilmiah untuk penelitian lanjut dibidang yang

sama di kemudian hari.

E. Tinjauan Pustaka

Dibawah ini penulis paparkan beberapa hasil penelitian

yang berkaitan dengan judul penelitian ataupun yang dapat

menjadi acuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Sri Daryati, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Page 30: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

14

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. meneliti tentang

Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dalam

pembelajaran yang efektif. (Studi kasus di Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Yaqin Semanan Jakarta Barat). Tujuan

penelitian tersebut untuk mendapatkan gambaran

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam

Proses pembelajaran yang efektif di Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Yaqin. Serta mengetahui faktor-faktor penghambat

dan pendukung yang dapat meningkatkan profesionalisme

guru pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut.

penelitian tersebut menggunakan metode penelitian

lapangan (field Research), yaitu untuk memperoleh data

atau informasi dari masalah yang diteliti. Selain itu juga

menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu

menggambarkan, mengungkapkan, dan memaparkan data

yang diperoleh secara jelas dan apa adanya, sehingga hasil

dari penelitian dapat tergambar dengan jelas. Yang

membedakan skipsi tersebut dengan skripsi yang akan

ditulis yaitu mengenai variabel yang akan di teliti yaitu

jika skripsi tersebut membahas mengenai profesionalisme

Guru Pendidikan Islam dalam pembelajaran yang efektif,

maka dalam skripsi yang akan saya buat yaitu mengenai

Page 31: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

15

profesionalitas guru yang dikaitkan dengan pembelajaran

public speaking.

2. Siti Nur Adilawahdah, Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam skripsinya

yang berjudul “Peran Rumah Singgah dalam Upaya

Peningkatan Akhlak Anak Jalanan” (Studi Kasus di Al

Abror Palmerah Jakarta Barat). 2013. Metode yang

digunakan dalam skripsi tersebut adalah metodedeskriptif

melalui pendekatan analisis fenomenologi, yaitu dengan

menggambarkan fenomena apa yang sesuai dengan data

empiris yang diperoleh secara kualitatif dengan

mengadakan wawancara langsung, serta triangulasi data

penelitian. Penelilitian tersebut mengarahkan pada

gambaran-gambaran kenyataan dan menarasikan tentang

Peran Rumah Singgah dalam Upaya Peningakatan Akhlak

Anak Jalanan. Yang membedakan skripsi tersebut dengan

skripsi yang akan diteliti yaitu berbeda dalam aspek yang

akan di teliti, skripsi yang akan dibahas dalam penelitian

selanjutnya yaitu mengenai peranan pembelajaran public

speaking dalam meningkatkan profesionalitas guru (studi

kasus di Kahfi BBC Motivator School Bintaro)

Page 32: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

16

3. Siti Maesaroh (2014) Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, meneliti tentang

“Urgensi Public Speaking terhadap Kinerja Guru”.

Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pentingnya

kemampuan Public Speaking yang dimiliki oleh pendidik

terhadap kinerja guru, khususnya dalam perencanaan

pembelajaran dan pelaksaanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis. Penulis menemukan hasil bahwa

pentingnya Public Speaking terhadap kinerja guru dalam

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Metode

penelitian yang digunakan dalam skripsi tersebut yaitu

metode penelitian kualitatif yang pemecahan

masalahnyadengan menggunakan data empiris dan

memahami fenomena sosial melalui memperbanyak

pemahaman mendalam makna (meaning). Yang

membedakan antara penelitian tersebut dengan penelitian

yang penulis akan lakukan yaitu dalam variabel Y yang

akan di teliti, jika pada skripsi tersebut pembahasan public

speaking yang berkaitan dengan kinerja guru, maka dalam

skripsi yang akan saya buat yaitu mengenai public

speaking kaitannya dengan peningkatan profesionalitas

Page 33: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

17

seorang guru. Dan dalam metode penelitiannya pun

berbeda, penelitian tersebut menggunakan metode

kualitatif sedangkan penelitian yang akan saya teliti yaitu

dengan menggunakan metode kolaborasi antara kualitatif

dengan kuantitatif.

4. Lutfiah Sani, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah Institut Ilmu Al Qur’an Fakultas Tarbiyah IIQ

Jakarta. 2016. Dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan

Pendidikan Karakter Berbasis Metode Hypnoteaching di

Kahfi BBC Motivator School Bintaro”. Hasil penelitian

tersebut menunjukan bahwa pendidikan karakter berbasis

metode hypnoteaching terhadap mahasiswa yang

dilakukan dengan penuh percaya/yakin, berkesan dan

berulang-ulang juga kontinyu (secara terus-menerus) oleh

para dosen dan senior mampu membentuk karakter yang

positif dalam diri mahasiswa seperti kesadaran akan diri

sendiridan lingkungan, disiplin, bertanggung jawab,

peduli, percaya diri, amanah, cerdas dan lain sebagainya.

Penelitian tersebut bertujuan untuk menjelaskan

bagaimana proses pembentukan karakter mahasiswa di

Kahfi BBC Motivator School Bintaro, bagaimana sistem

pembelajaran di Kahfi, faktor apa saja yang mendukung

Page 34: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

18

terlaksananya pendidikan karakter mahasiswa, bentuk

pengawasan apa saja yang diterapkan dan apa saja nilai-

nilai karakter yang termuat dalam mata kuliah yang

diajarkan di Kahfi BBC Motivator School Bintaro.

Kesamaan penelitian tersebut dengan peneliti yaitu

mengenai obkek yang akan diteliti, dalam hal ini yaitu

Kahfi BBC Motivator School Bintaro, namun perbedaan

mendasar yaitu mengenai bahasan yang diteliti, yang akan

diteliti selanjutnya mengenai pembelajaran public

speaking era konseptual di sekolah tersebutdan bagaimana

peranannya dalam meningkatkan profesionalitas guru yang

sekolah di Kahfi BBC Motivator School.

F. Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Motivator

Kahfi BBC Motivator School Bintaro yang bertempat di

Ruko Gandaria Asri D 22 Pondok Aren Bintaro. Penelitian

dilakukan terhitung dari tanggal 11 Juni – 21 Juni 2017.

2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

research) dan bukan penelitian pustaka (library research).

Page 35: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

19

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian

kombinasi (mixed methods) antara metode kualitatif dengan

kuantitatif juga dengan menggunakan metode deskriptif

analisis.

Karena peneliti ingin mendapatkan data yang valid

dan komprehensif maka peneliti menggabungkan antara

penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, jadi data yang

diperoleh dan dianalisis tidak hanya berupa data hasil angket

saja, akan tetapi diperkuat dengan data hasil wawancara dan

observasi. Penelitian kombinasi adalah “suatu metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara

bersama-sama dalam sebuah penelitian, sehingga diperoleh

data yang lebih komprehensif, valid, realible dan objektif.11

Menurut Abbas Tashakkori dan Charles Teddies

bahwa metode campuran (mixed methods) adalah

“rangkaian pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu

metodologi penelitian pada kajian tunggal atau kajian

beragam tahapan.”12

11

Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),

(Bandung: Alfabeta. 2012)h. 114 12

Abbas Tashakkori dan Charles Teddie, Mixed Methodology

(Menggabungkan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif) terj. Budi uspa

Priadi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) cet ke-1 h. 27

Page 36: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

20

Disamping itu peneliti juga menggunakan metode

deskripsi analisis Metode deskripsi analisis adalah

“penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala,

fakta-fakta atau kejadian secara sistematis dan akurat,

mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam

penelitian deskriptip cenderung tidak perlu mencari atau

menerangkan saling berhubungan menguji hipotesa” 13

sedangkan analisis adalah “penyelidikan terhadap suatu

peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musibah,

duduk perkara, dan lain sebagainya).14

Dengan demikian penelitian akan disajikan dalam

bentuk tabel atau grafik pada data kuantitatif dan dilengkapi

dengan data kualitatif dalam bentuk naratif dan diuraikan

atau digambarkan keadaan dan fakta yang berhubungan

dengan penelitian yang akan peneliti lakukan tentang peran

pembelajaran public speaking era konseptual di Kahfi BBC

Motivator School dalam meningkatan profesionalitas Guru

di Bintaro dan tentunya akan ditunjang oleh sumber data.

13

Nurul Zuhriah, Methodology Penelitian Sosial dan Pendidikan,

(Jakarta: PT Bumi Aksar, 2009) cet. Ke-3 h. 47 14

TimPenulis, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahsa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia , ( Jakarta: Balai Pustaka, 1990) h. 32

Page 37: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

21

3. Variabel Penelitian

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini

yaitu:

a. Variabel X atau variabel bebas (independent variable)

adalah variabel yang mempengaruhi yaitu peranan

pembelajaran public speaking era konseptual di Kahfi

BBC Motivator School Bintaro.

b. Variabel Y atau variabel terkait (dependent

variable)adalah variabel yang dipengaruhi yaitu

peningkatan profesionalitas guru.

4. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang peneliti peroleh terdiri dari data

primer dan sekunder. Data primer adalah “data yang

dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau

perorangan langsung dari objeknya”15

dalam hal ini, karena

ini penelitian lapangan maka sumber dataprimer yang

peniliti peroleh yakni data dari lapangan yang diperoleh

dengan menyebar angket (kuesioner) juga data yang

diperoleh dari observasi dan wawancara melalui purposive

or judgmental sampling yakni “peneliti memilih sampel

15

Media Nur Indah Susanti, Statistik Deskriptif dan

Induktif,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) cet ke-1 h. 15

Page 38: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

22

dengan kriteria tertentu yang diharapkan memiliki informasi

yang akurat”16

Selain data primer, peneliti juga melengkapi dengan

data sekunder. Data sekunder adalah “data yang diperoleh

dalam bentuk publikasi.” Dalam hal ini peneliti memperoleh

data sekunder tersebut dari laporan-laporan kegiatan

Kampus Kahfi BBC Motivator School dalam bentuk

rekaman, foto, profil, brosur, berita-berita internet dan lain

sebagainya.

5. Populasi dan Sampel

Populasi untuk penelitian ini diambil dari mahasiswa

yang berprofesi sebagai pengajar atau guru dan yang sudah

mempelajari ilmu public speaking yang telah diprogramkan

yaitu sebanyak 40 mahasiswa.

Menurut Suharsimi Arikunto, apabila subjek yang

diteliti kurang dari 100% lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan populasi. Tetapi jika jumlah

subjeknya besar, bisa diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

16

Huzaemah T Yanggo, dkk, Pedoman Penelitian Skripsi, Tesis,

dan Desertasi Institut Ilmu AlQur’an(IIQ) Jakarta, (Jakarta : IIQ Press,

2011) cet ke 2 h. 19

Page 39: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

23

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek,

karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Untuk penelitian yang resikonya besar tentu saja jika sampel

besar, hasilnya akan lebih besar.17

Karena objek dari penelitian ini kurang dari 100% maka

peneliti mengambil semuanya yaitu mahasiswa yang telah

mengikuti pembelajaran public speaking dan berprofesi

sebagai guru sebanyak 40 orang.

6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah

yang akan dibahas, penulis melakukan penelitian dengan

cara sebagai berikut:

a. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah suatu teknik pengumpulan

data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.18

Peneliti melakukan

penelitian secara langsung terhadap program sekolah

17

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992) h. 134 18

Nana Syaodikh Sukmadinata, Motode Penelitian Pendidikan.

(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007), cet ke 3. h. 216

Page 40: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

24

yang mereka lakukan. Disini penulis melakukan

pengamatan secara langsung dengan turut terjun

mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kahfi

BBC Motivator School dengan tujuan agar penulis

mendapatkan data yang akurat dan kongkret tentang

masalah yang diteliti.

b. Teknik wawancara (Interview)

Wawancara adalah teknik yang menggunakan

wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan

narasumber yang menjadi objek penelitian, pengumpulan

data dengan jalan mengadakan tanya jawab secara lisan

dengan beberapa pengajar dan mahasiswa di Kahfi BBC

Motivator School Bintaro.

c. Teknik Angket.

Angket adalah seperangkat pertanyaan yang harus

dijawab atau dilengkapi oleh responden.19

Angket ini

penulis berikan kepada mahasiswa Kahfi BBC Motivator

School yang berprofesi sebagai guru untuk memperoleh

data tentang sejauh mana peran pembelajaran public

speaking dalam meningkatan profesionalitas guru.

19

M. Subawa Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah,

(Bandung: Cv Pustaka setia, 2005) h. 135

Page 41: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

25

d. Metode dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang serupa catatan transkip, buku, majalah, notulen

agenda dan sebagainya. Studi dokumenter ialah cara

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti

arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil,

atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Peneliti menggunakan metode

dokumentasi untuk memperoleh data tentang sejarah

berdiri dan perkembangannya, struktur organisasi dan

personalia, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana

dan sebagainya.

e. Teknik analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian merupakan

suatu bagian yang sangat penting memerlukan ketelitian

kekeritisan dari peneliti “yaitu proses pengrganisasian

dan pengumpulan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan hipotesa

kerja seperti yang disarankan data”20

dalam menganalisis

20

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT:

Remaja Rosdakarya, 2007), cet 24, h. 6

Page 42: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

26

data penulis menggunakan data statistik dan non statistik.

Untuk data yang bersifat kualitatif atau non statistik.

Metode kualitatif didapatkan data observasi dan

wawancara yang analisis hasilnya akan dituangkan ke dalam

tulisan yang berupa data non statiskik. Sedangkan teknik

analisis untuk data statistik sebagai data kuantitatif peneliti

menggunakan teknik analisis presentatif (statistik sederhana,

peneliti menggunakan teknik yang digunakan untuk

mengukur berapa besar kontribusi yang diberikan oleh

Kahfi BBC Motivator School dengan pembelajaran public

speaking terhadap meningkatkan profesionalitas guru.

Untuk memperoleh hasil dari data tersebut penulis

menggunakan rumus presentase dari Mahasiswa yang

menggunakan pembelajaran dengan public speaking di

Kahfi BBC Motivator School, yaitu dengan:

P = F/N X 100%

Dengan ketentuan sebagai berikut:

P = Frekuensi yang akan dicari

F = Frekuensi yang akan dihasilkan

N = Jumlah populasi yang ada.21

21

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakata : Fakultas

Psikologi, UGM), h. 290

Page 43: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

27

Setelah peneliti melakukan peritungan dengan

menggunakan rumus presentase, maka kemudian

mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. 100% = Seluruhnya

b. 90-99% = Hampir Seluruhnya

c. 60-89% = Sebagian Besar

d. 51-59% = Lebih Dari Setengahnya

e. 50% = Setengahnya

f. 40-49% = Hampir Setengahnya

g. 10-39% = Sebagian Kecil

h. 1-9% = Sedikit Sekali

i. 0% = Tidak Sama Sekali22

Skala pengukuran yang digunakan penulis dalam

menghitung hasil angket adalah dengan menggunakan

pengukuran skala likert. Dengan skala likert, maka variabel

yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.

22

Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah, metodelogi riset,

(Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati Bandung, 1984), cet. Ke 1, h. 52

Page 44: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

28

Penulis menggunakan jawaban setiap item instrumen

yang menggunakan skala likert dengan gradasi dari sangat

setuju, setuju dan tidak setuju. Untuk keperluan analisis

kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor. Seperti pada tabel

tersebut.

Tabel 1.1

Skor Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Bobot Penilaian

Pernyataan

Positif Negatif

Ya 3 1

Kadang-kadang 2 2

Tidak 1 3

Setelah mengetahui hasil angket maka nantinya akan

diketahui hasil masing-masing variabel X dan variabel Y

yang mana dengan hasil ini penulis akan mencari tahu

hubungan antara kedua variabel ini dengan menggunakan

teknik analisis kolerasional bivariat yaitu teknik analis

kolerasi yang mendasarkan kepada dua buah variabel.

Perhitungan teknik kolerasional bivariat penulis

menggunakan teknik kolerasi produk momen (product

momen correlation). Product Moment correlationadalah

Page 45: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

29

suatu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel yang

kerap kali digunakan.

Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product

Moment)

r = nΣxy – (Σx) (Σy)

. √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)

2}

Langkah selanjutnya memberikan interpretasi terhadap

rxy atau ro dengan 2 cara yaitu memberikan interpretasi

secara sederhana dan interpretasi dengan berkonsultasi pada

tabel nilai “r” product moment.

1. Memberikan interpretasi secara sederhana

Dalam memberikan interpretasi secara sederhana

terhadap angka indeks kolerasi “r” product momentrxy pada

umumnya bergantung kepada tabel sebagai berikut:

Tabel 1.2

Rumus Interpretasi Sederhana

Besarnya “r”

product

moment

Interpretasi

0,00-0,20 antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi

korelasi itu sangat lemah atau

Page 46: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

30

sangat rendah sehingga kolerai

itu diabaikan (diangap tidak ada

korelasi antara variabel X dan Y)

0,20-0.40 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah

0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sedang

atau cukupan

0.70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang kuat atau

tinggi

0,90-

1,00

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sangat

kuat atau sangat tinggi

2. Interpretasi dengan berkonsultasi pada tabel Nilai “r”

product moment adapun langkah-langkahnya adalah:

Langkah pertama, merumuskan hipotesa yaitu

merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil

(Ho). Hipotesis alternatifnya akan dirumuskan sebagai

berikut: “terdapat pengaruh yang signifikan antara variable

X dan Y”

Langkah kedua, selanjutnya mencari df atau db dengan

rumus: df=N-nr

Page 47: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

31

Langkah ketiga, selanjutnya berkonsultasi pada Tabel

nilai “r” produk moment dan langkah terakhir yaitu

membandingkan bersama “rxy” dengan “rtabel” lalu menarik

kesimpulan.23

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah penjelasan tentang bagian-

bagian yang akan ditulis di dalam penelitian secara

sistematis.24

Hasil akhir dari penulisan ini akan dituangkan dalam

laporan tertulis dengan sistematika, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, Bab ini mencakup pembahasan

mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Profesionalisme Guru, Bab ini membahas tentang

Konsep Guru Profesional, Definisi Profesi,

Profesional, Profesionalisme, juga Profesionalisasi,

23

Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 190-203 24

Huzaemah T. Yanggo, MA, Pedoman Penulis Skripsi, Tesis,

Disertasi, (Tanggerang: IIQ Press, 2011), cek. Ke-2, h. 22.

Page 48: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

32

Definisi dan Makna Guru, Tugas dan Tanggung

Jawab Guru Profesional, Syarat Guru Profesional,

Ciri-ciri Guru Profesional, Prinsip Guru

Profesional, serta Profesionalisme Guru di Era

Konseptual.

Bab III Public Speaking Era Konseptual, Bab ini

membahas tentang Public Speaking Era

Konseptual, Diskursus Public Speaking, Perbedaan

Talking dengan Speaking, Metode Pembelajaran

Public Speaking Era Konseptual, Instrument

Persuasif dalam Public Speaking, serta

Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual bagi

Guru Profesional.

Bab IV Analisis pembelajaran Public Speaking Era

Konseptual di Kahfi BBC Motivator School serta

peranannya dalam pengajaran dan peningkatan

profesionalitas seorang Guru.

Bab V Penutup, merupakan bab penutup yang terdiri dari

kesimpulan penelitian dan saran-saran.

Page 49: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

33

BAB II

PROFESIONALISME GURU

A. Konsep Guru Profesional

1. Definisi Profesi

Kata profesi berasal dari kata “profession” yang berarti

mampu atau ahli dalam suatu bentuk pekerjaan. Namun jika

dilihat secara leksikal, perkataan profesi itu ternyata

mengandung berbagai makna dan pengertian. Pertama,

profesi itu menunjukan dan mengungkapkan suatu

kepercayaan (to procces means to trust) bahkan suatu

keyakinan (to belief in) atas sesuatu kebenaran (ajaran

agama) atau kredibilitas seseorang (Homby,1962). Kedua,

profesi ini dapat pula menunjukkan dan mengungkapkan

suatu pekerjaan atau urusan tertentu a practicular business

(Homby, 1962).1

Penyandang profesi boleh mengatakan bahwa dia

mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu

asalkan pengakuannya disertai dengan bukti riil bahwa dia

benar-benar mampu melaksanakan sesuatu pekerjaan yang

1Djam‟an Satori, dkk, Profesi Keguruan. (Jakarta: Universitas

Terbuka,2010), h. 3

Page 50: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

34

diklaim sebagai keahliannya. Akan tetapi, pengakuan itu

idealnya berasal dari masyarakat atau pengguna jasa

penyandang profesi itu. Pengakuan itu terutama didasari atas

kemampuan konseptual-aplikatif dari penyandang profesi

itu.2

Secara terminologi, profesi dapat diartikan sebagai

suatu pekerjaan yang mensyaratkan pendidikan tinggi bagi

pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental, bukan

pekerjaan manual. Kemampuan mental yang dimaksudkan

disini adalah adanya persyaratan pengetahuan teoritis

sebagai instrument untuk melakukan perbuatan praktis.

Merujuk pada definisi ini, pekerjaan-pekerjaan yang

menuntut keterampilan manual atau fisikal, meskipun

levelnya tinggi, tidak digolongkan dalam profesi. Dengan

demikian, tidak muncul organisasi profesi, seperti Ikatan

Tukang Semen Indonesia, Ikatan Tukang Jahit Indonesia,

Iaktan penganyam Rotan Indonesia, dan sebagainya.

Bandingkan dengan Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan

2Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Pendidikan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2002), h. 22

Page 51: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

35

Guru Republik Indonesia, Ikatan Petugas Bimbingan

Indonesia dan sebagainya. 3

Ada 3 pilar pokok yang ditunjukan untuk suatu profesi,

yaitu pengetahuan, keahlian dan persiapan akademik.

Pengetahuan adalah segala fenomena yang diketahui yang

disistematisasikan sedemikian rupa sehingga memiliki daya

prediksi, daya kontrol, dan daya aplikasi tertentu. Pada

tingkat yang lebiih tinggi, pengetahuan bermakna kapasitas

kognitif yang dimiliki oleh seseorang melalui proses belajar

keahlian bermakna pengguasaan substansi keilmuan, yang

dapat dijadikan acuan dalam bertindak. Keahlian juga

bermakna kepakaran dalam cabang ilmu tertentu untuk

dibedakan dengan kepakaran lainnya. Persiapan akademik

mengandung makna bahwa untuk mencapai derajat

profesional atau memasuki jenis profesi tertentu, diperlukan

persyaratan pendidikan khusus, berupa pendidikan

3Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Pendidikan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan., h. 21

Page 52: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

36

prajabatan yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan

formal, khususnya jenjang perguruan tinggi.4

Memang dalam suatu profesi yang diperlukan adalah

pengakuan masyarakat atau jasa yang diberikannya. Kita

mengenal profesi yang paling tua sebenarnya adalah guru.

Sebab apapun profesi seseorang tidak ada yang tanpa

melakukan pendidikan (bimbingan) guru. Namun di

Indonesia jabatan guru baru diakui setelah keluarnya

undang-undang tentang guru dan dosen.5

Dari berbagai penjelasan itu dapat disimpulkan bahwa

profesi itu pada hakikatnya merupakan suatu pekerjan

tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istemewa

sehingga memperoleh kepercayaan pihak yang

membutuhkan.6

4 Sudarwan Danim. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Pendidikan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan .h. 22 5 Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, (Padang: The Zaki

Press.2009) h.28 6 Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan (Padang: The Zaki

Press.2, 2009) h.50

Page 53: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

37

2. Definisi Profesional, Profesionalisme dan

Profesionalisasi

Kata profesional merujuk pada 2 hal. Pertama, orang

yang menyandang suaru profesi, seperti “Ali adalah seorang

profesional.” Orang yang profesional biasanya melakukan

pekerjaan secara otonom dan dia mengabdikan diri pada

pengguna jasa dengan disertai rasa tanggung jawab atas

kemampuan profesionalnya itu. Istilah otonom disini bukan

berarti menafikan kolegalitas, melainkan harus diberi makna

bahwa pekearjaan yang dilakukan oleh seorang penyandang

profesi itu benar-benar sesuai dengan keahliannya. Otonomi

itu adakalanya berseri, misalnya seorang dosen melakukan

pekerjaan mulai dari mempersiapkan bahan ajar, melakukan

tugas pembelajaran hingga evaluasi, dan menetapkan nilai

akhir untuk mahasiswanya.Kedua, kinerja atau performance

seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan

profesinya. Pada tingkat tinggi, kinerja itu dimuati unsur-

unsur kiat atau seni yang menjadi ciri tampilan profesional

seorang penyandang profesi. Seni atau kiat itu umumnya

tidak dapat dipelajari secara khusus meskipun dapat saja

diasah melalui latihan. Misalnya seni guru dalam mengemas

Page 54: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

38

humor secara tepat selama mengajar. Termasuk disini

adalah kemampuan intuitif, yaitu seorang profesional

sungguhan seringkali tidak perlu mengumpulkan data terlalu

banyak dan lama untuk mengambil kesimpulan atas sebuah

fenomena yang dihadapinya.7

Profesionalisme berasal dari bahasa inggris

profesionalism yang secara leksikal berarti sifat profesional.

Orang yang profesional memiliki sikap-sikap yang berbeda

dengan orang yang tidak profesional meskipun dalam

pekerjaan yang sama atau katakanlah berada pada satu ruang

kerja. Tidak jarang pula orang yang berlatar belakang

pendidikan yang sama menampilkan kinerja profesional

yang berbeda, serta berbeda pula pengakuan masyarakat

kepada mereka. Sifat profesional berbeda dengan sifat

profesional atau tidak profesional sama sekali. Sifat yang

dimaksud adalah seperti yang dapat ditampilkan dalam

perbuatan, bukan yang dikemas dalam kata-kata yang

diklaim oleh pelaku secara indivual. Untuk menunjukan

7Sudarwan Danim. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Pendidikan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan, hal 23

Page 55: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

39

bahwa “saya adalah seorang profesional” bukanlah dengan

kata-kata, melainkan dengan perbuatan.8

Profesionalisme mengacu kepada komitmen para

anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan

profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-

strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan

dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.9

Prosfesionalisasi merupakan proses peningkatan

kualifikasi atau kemampuan para anggota penyandang suatu

profesi untuk mencapai kriteria standar ideal dari

penampilan atau perbuatan yang diinginkan oleh profesinya

itu. Profesionalisasi mengandung makna dua dimensi utama,

yaitu peningkatan status dan peningkatan kemampuan

praktis. Aksentasinya dapat dilakukan melalui penelitian,

diskusi antar rekan seprofesi, penelitian dan pengembangan,

membaca karya akademik kekinian dan sebagainya.

Kegiatan belajar mandiri, mengikuti pelatihan, studi

8 Sudarwan Danim. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Pendidikan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan, h.23 9Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, h. 28

Page 56: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

40

banding, observasi praktikal dan lain-lain menjadi bagian

integral upaya profesionalisasi itu.10

Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian

proses pengembangan profesional (profesional

development). Baik dilakukan melalui pendidikan/latihan

prajabatan maupun latihan dalam jabatan (inservice

training). Oleh karena itu, profesionalisasi merupakan

proses yang sepanjang hayat (life long) dan tidak pernah

berakhir (never ending), selama seseorang telah menyatakan

dirinya sebagai warga suatu profesi.11

3. Definisi dan Makna Guru

Dalam bahasa inggris ditemukan beberapa kata untuk

sebutan guru, yaitu “teacher” “tutor educator”, dan

instructor. Semua kata ini berdekatan dengan sebutan guru.

Dalam kamus Webster‟s,teacher diartikan seseorang yang

mengajar Tutor diartikan seseorang guru yang memberikan

pengajaran terhadap siswa;seorang guru privat instructor,

diartikan seorang yang mengajar guru. Educator diartikan

10

Sudarwan Danim. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Pendidikan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan, h. 23 11

Djam‟an Satori, dkk. Profesi Keguruan. (Jakarta: Universitas

Terbuka,2010) h. 13

Page 57: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

41

dengan seseorang yang mempunyai tangung jawab

pekerjaan mendidik yang lain. Sedangkan makna guru

secara terminologi menurut para ahli yaitu:

- Menurut Zakiyah Darajat12

mendefinisikan guru

(pendidik) adalah pendidik profesional, karena secara

implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan

memikul sebagian tanggungjawab pendidikan yang

terpikul di pundak orangtua.

- Menurut Ramayulis13

, berpendapat bahwa guru

(pendidik) adalah orang yang memikul tanggungjawab

12

Prof. Dr. Hj Zakiah Darajat lahir di Jorong Koto Maparak, nagari

Lambah, Ampek Angek, Agam, Sumatera Barat, 6 November 1929

meninggal di Jakarta, 15 Januari 2013 pada umur 83 tahun adalah pakar

psikologi Islam. Berkarier di Departemen Agama Indonesia selama 30

tahun sejak 1964, ia menghabiskan sisa umurnya sebagai pendidik dan guru

besar ilmu psikologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, 13

Prof. DR. H. Ramayulis Tuanku Khatib, lahir di Padang Alai

Pariaman Sumatera Barat, tanggal 4 Maret 1945, adalah dosen IAIN Imam

Bonjol Padang. Menyelesaikan studi pada Fakultas Tarbiyah IAIN Imam

Bonjol Padang (1972), Studi Purna Sarjana (SPS) IAIN Sunan Kali Jaga

Yogyakarta (1977), menyelesaikan Program S2 pada Fakultas Pasca Sarjana

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1987); dan selanjutnya menyelesaikan

program S3 dan memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama Islam

khususnya Ilmu Pendidikan Islam (1991), dengan Disertasi “Hubungan

Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Keluarga

dengan Sikap Keagamaan Siswa SMA Kodya Padang.

Page 58: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

42

untuk membimbing peserta didik menjadi manusia yang

manusiawi.

- Menurut Zahara Idris dan Lisma Jamal mengatakan

bahwa guru (pendidik) adalah orang dewasa yang

bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada

peserta didik dalam perkembangan jasmani dan

rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan (mampu

berdiri sendiri) memenuhi tugasnya sebagai makhluk

Tuhan, makhluk individu yang mandiri dan makhluk

sosial.

- Menurut Ahmad Tafsir14

, mendefinisikan “guru

(pendidik) adalah orang yang bertanggung jawab

terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan dan

perkembangan potensi anak didik, baik potensi kognitif

maupun potensi psikomotoriknya.

14

Ahmad Tafsir, lahir di Bengkulu 19 April 1942. Pendidikannya

diawali disekolah Rakyat (sekarang SD) di Bengkulu, melanjutkan sekolah

di PGA (Pendidikan Guru Agama) 6 tahun di Yogyakarta, selanjutnya

belajar di Fakultas Tarbiyah IAIN Yogyakarta, dan menyelesaikan Jurusan

Pendidikan Umum tahun 1969. Tahun 1975-1976 (selama 9 bulan)

mengambil kursus filsafat di IAIN Yogyakarta. Tahun 1982 mengambil

Program S2 di IAIN Jakarta. Tahun 1987 sudah menyelesaikan S3 di IAIN

Jakarta juga. Sejak tahun 1970, Tafsir mengajar di Fakultas Tarbiyah IAIN

Bandung, sampai sekarang. Tahun 1993, Guru Besar Ilmu Pendidikan ini

mempelopori berdirinya Asosiasi Sarjana Pendidikan Islam (ASPI).Sejak

Januari 1997 diangkat menjadi Guru Besar pada Fakutas Tarbiyah IAIN

Bandung.

Page 59: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

43

- Menurut Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa

“pendidik adalah orang karena hak dan kewajibannya

bertanggungjawab tentang pendidikan si terdidik”.15

Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa guru adalah

seseorang yang menjalankan tugas utamanya yakni

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi muridnya dalam pendidikan.16

Namun perlu diketahui juga bahwa orang yang

menerima amanat orang tua untuk mendidik anak itupun

disebut guru, yang meliputi guru madrasah atau sekolah,

sejak Taman Kanak-Kanak sampai sekolah menengah,

dosen di perguruan tinggi, kyai di pondok pesantren, dan

sebagainya. Namun, guru bukan hanya penerima amanat

dari orang tua untuk mendidik anaknya, melainkan dari

setiap orang yang memerlukan bantuan untuk

mendidiknya.17

15

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, h. 24 16

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, h. 25 17

Hery Noer Aly. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: PT Logos

Wacana Ilmu, 2004) cetakan II, h. 93

Page 60: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

44

Guru mempunyai tanggung jawab untuk memegang

amanat yang diserahkan kepadanya, Allah menjelaskan:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh

kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia

supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Melihat.” (QS. An Nisa (4):58)

Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa predikat

guru tidaklah didapatkan hanya karena kita mengajarkan

ilmu atau menyampaikan pengetahuan, tetapi predikat guru

yang melekat pada seseorang didasarkan atas amanat yang

diserahkan orang lain kepadanya. Tanpa amanat tersebut

tidaklah seseorang dapat dikatakan seorang guru. Sehingga

keberadaan seorang guru tergantung pada amanat dari

seseorang yang ingin mengamanatkannya.

Page 61: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

45

Dalam sejarah kebudayaan Yunani, menurut Reimer,

praktik penyerahan amanat untuk mendidik muncul pertama

kali pada abad pertengahan atas dasar kontrak antara orang

Sophist itulah guru-guru “bayaran” pertama dalam sejarah,

dan tujuan mereka ialah “menjadikan murid-murid mereka

orang-orang yang berhasil”.18

Di zaman sekarang jabatan guru tampaknya sudah

menjadi profesi yang menjadi sumber mata pencaharian.

Guru bukan hanya penerima amanat pendidikan melainkan

juga orang yang menyediakan dirinya sebagai pendidik

profesional. Pemerintah menyediakan sekolah, lalu beberapa

orang dipilih untuk mengelolanya. Atau sekelompok orang

membangun sekolah, lalu iklan dipasang dan para murid

berdatangan. Ini bisa ditafsirkan sebagai salah satu bentuk

kepedulian terhadap pendidikanapabila tanggung jawab

ditegakkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tugas harus

menjadi perhatian utama, dan atas pelaksanaan tugasnya itu

18

Hery Noer Aly. Ilmu Pendidikan Islam. h. 94

Page 62: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

46

bisa mendapat imbalan jasa, baik berupa gaji ataupun

honorarium.19

4. Tugas dan Tanggungjawab Guru Profesional

Jabatan pendidik (guru) merupakan suatu jabatan yang

amat strategis dalam menunjang proses dan hasil kinerja

pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa pendidik (guru) merupakan gerbang awal

sekaligus sebagai representasi kondisi dan kinerja

pendidikan. Hal ini mengandung makna bahwa kinerja

seorang pendidik akan banyak memperikan pengaruh yang

cukup bermakna bagi perwujudan kinerja pendidikan secara

efektif.20

a. Tugas guru.

Sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai

salah satu pelaksana pendidikan Islam, guru tidak hanya

bertugas melaksanakan pendidikan ilmiah. Tugas seorang

guru hendaknya merupakan kelanjutan sinkron dengan

tugas orang tua, yang juga merupakan tugas pendidik

19

Hery Noer Aly. Ilmu Pendidikan Islam. h. 95 20

Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan h. 126

Page 63: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

47

muslim pada umumnya, yaitu memberi pendidikan yang

berwawasan manusia seutuhnya.21

Guru juga merupakan figur sentral dalam

mengantarkan manusia (murid) kepada tujuan yang

mulia. Khoe Yao Tung22

menyebutkan guru merupakan

ujung tombak sekaligus faktor kunci dalam

meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan

sumber daya manusia. Nana Syaodikh Sukmadinata juga

menyebutkan guru memegang peranan kunci bagi

keberlangsungan pendidikan. Pendidikan pada dasarnya

berintikan interaksi antara guru dengan murid. Ternyata

eksistensi guru dalam pendidikan menempati posisi kunci

dalam mencapai tujuan pendidikan. Guru dikatakan

21

Hery Noer Aly. Ilmu Pendidikan Islam. h.l 95 22

Khoe Yao Tung, Pendidik,Pembelajar, Guru, Dosen, dan

Penulis, dilahirkan dan besar di Jakarta, sarjana fisika UI, Sarjana

Teknik Elektro Ukrida, Magister Management sekolah tinggi

management PPM, Program magister komputer UI. Sekarang

kandidat doktor pendidikan UNJ. Beliau telah menulis lebih dari

sepuluh buku berskala nasional di bidang managemen, pendidikan,

matematika dan fisika. Bukunya antara lain “Visualisasi dan

Simulasi Fisika dengan program maple”. 2003, serta “Komputansi

simbolik fisika mekanika dengan Maple” 2005.

Page 64: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

48

berhasil tidak terlepas dari kesuksesannya menjalankan

tugas-tugasnya secara proporsional dan profesional.23

Dalam kaitan dengan tugasnya, sebagaimana

dikemukakan „Abdurrahman al-Nahlawi, guru hendaknya

mencontoh peranan yang telah dilakukan para Nabi dan

pengikutnya. Tugas mereka pertama-tama, ialah

mengkaji dan mengajarkan ilmu Ilahi, sesuai dengan

firman Allah yang menyatakan:

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah

berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu

dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi

penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah".

Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi

orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan

dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (Ali

„Imran [3]:79)

23

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, h. 32

Page 65: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

49

Allah Swt juga menjelaskan bahwa tugas pokok

Rasulullah Saw ialah mengajarkan al- Kitab dan al-

Hikmah kepada manusia serta mensucikan mereka, yakni

mengembangkan dan membersihkan jiwa mereka. Allah

menjelaskan dalam firmannya:

“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang

Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan

kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan

kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-

Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya

Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha

Bijaksana.”(QS. Al-Baqarah[2]:129)

Ayat ini menerangkan bahwa sebagai seorang

pendidik yang agung, beliau tidak hanya mengajarkan

ilmu, tapi lebih dari itu, dimana ia juga mengemban tugas

untuk memelihara kesucian manusia. Untuk

Page 66: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

50

mempertahankan kesucian atau fitrah peserta didiknya

sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.24

b. Berdasarkan firman Allah Swt diatas, al-Nahlawi

menyimpulkan bahwa tugas pokok guru dalam

pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1) Tugas Pensucian. Guru hendaknya mengembangkan

dan membersihkan jiwa peserta didik agar dapat

mendekatkan diri kepada Allah, menjauhkannya dari

keburukan dan menjauhkannya agar tetap tetap berada

pada fitrahnya.

2) Tugas pengajaran. Guru hendaknya menyampaikan

berbagai pengetahuan dan pengalaman kepada peserta

didik untuk diterjemahkan dalam tingkah laku dan

kehidupannya.25

c. Tanggung Jawab Guru Profesional

Guru Profesional mempunyai beberapa beberapa

tanggung jawab berupa: (1) tanggungjawab pribadi yang

mandiri yang mampu memahami dirinya, mengelola

dirinya, mengendalikan dirinya dan menghargai serta

24

Ramayulis. Dasar-Dasar Kependidikan .h. 125 25

Hery Noer Aly. Ilmu Pendidikan Islam. h. 96

Page 67: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

51

mengembangkan dirinya. (2) tanggungjawab sosial

diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami

dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari

lingkungan sosial serta memiliki kemampuan interaksi

yang efektif. (3) tanggungjawab intelektual diwujudkan

melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan untuk menunjang tugas-

tugas utamanya. (4)tanggungjawab moral, mental, dan

spiritual diwujudkan melalui penampilan guru sebagai

makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak

menyimpang dari norma-norma agama dari moral.26

5. Syarat-syarat Guru Profesional

Penjelasan ini, merujuk pada pengertian profesional

sebagai sebuah kompetensi. Profesional itu kompetensi yang

dimiliki seeorang dalam memegang sebuah pekerjaan,

sedangkan pekerjaannya itu sendiri profesi. Artinya,

26

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, h. 33

Page 68: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

52

pekerjaan yang dilakukan secara profesional merupakan

pekerjaan seorang profesi.27

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang

profesional meliputi:

a. Kompetensi Pedagogik

Adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

mengeaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

(Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3

bulir a). Artinya guru harus mampu mengelola kegiatan

pembelajaran, mulai dari merencakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus

menguasai dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

Guru harus menguasai manajemen kurikulum, dan

mengevaluasi kurikulum, serta memiliki pemahaman

tentang psikologi pendidikan, terutama terhadap

27

Maman Sudarma, Profei Guru: Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) cet II, h.27

Page 69: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

53

kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan

pembelajaran lebih bermakna dan berhasil guna.

b. Kompetensi Personal

Adalah kemampun kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

didik dan berakhlak mulia. (SNP, penjelasan Pasal 28

ayat 3 butir b). Artinya guru memiliki sikap kepribadian

yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber inspirasi

bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki

kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu

melaksanakan tri-pusat yang dikemukakan oleh Ki

Hadjar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso Sung Tuolo, Ing

Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. (di depan

guru memberi teladan/contoh. Di tengah memberikan

karsa, dan dibelakang memberikan dorongan/motivasi)

c. Kompetensi Profesional

Adalah kemampuan penguasan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan dalam standar Nasional

Pendidikan (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir

c)Artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas

Page 70: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

54

berkenaan dengan bidang studi atau subjek matter yang

akan diajarkan serta penguasaan didaktik metodik dalam

arti memiliki pengetahuan konsep teoritis, mampu

memilih model, strategi dan metode yang tepat serta

mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran .

guru pun harus harus memiliki pengetahuan luas tentang

kurikulum dan landasan kependidikan.

d. Kompetensi Sosial

Adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orangtua/ wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar. (Standar Nasional Pendidikan,

penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d) artinya ia

menunjukan kemampuan berkomunikasi sosial, baik

dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman

guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat

luas.28

28

Rusman, M.pd, Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru. (Jakarta: PT Raja Raja Grafindo Persada,

2012) cet 5, h. 23

Page 71: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

55

Dr. Rusman, M.Pd29

menyebutkan dalam bukunya

yang berjudul “Model-Model Pembelajaran

mengembangkan Profesionalisme Guru” apabila guru

telah memiliki keempat kompetensi tersebut diatas, maka

guru tersebut telah memiliki hak profesional karena ia

telah jelas memenuhi syarat-syarat berikut:

a. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terdapat

batas wewenang keguruan yang menjadi tanggung

jawabnya.

b. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-

langkah interaksi edukatif dalam batas tanggung

jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan

pendidikan setempat.

29

Rusman, M.Pd adalah dosen Program Studi Pengembangan

Kurikulum Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan

Indonesia dan Dosen Tetap pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan FIP Univertas Pendidikan Indonesia. Lahir di Kedokan

Agung Indramayu pada tanggal 5 Mei 1972. Riwayat Pendidikan

formal dimulai dari SDN Kedokan Bunder III tahun 1985, SMPN

Krangkeng tahun 1991, Sarjana Pendidikan IKIP, Sarjana

Pendidikan IKIP Bandung pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan Pendidikan Prodi Teknologi Pendidikan tahun 1997.

Magister Pendidikan pada Prodi Pengembangan Kurikulum

Konsentrasi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana UPI tahun

2002. Pada bulan Maret tahun 2007 penulis meraih gelar doktor

dengan predikat cumlaude pad bidang pengembangan Kurikulum

Konsentrasi Teknologi Informasi Pendidikan (TIP) Sekolah

Pascasarjana (SPs) Univesitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Page 72: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

56

c. Menikmati teknis kepemimpin dan dukungan

pengelolaan yang efektif dan efektif dalam rangka

menjalankan tugas sehari-hari.

d. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar

terhadap usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam

bidang pengabdiannya.

e. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi

profesionalnya secara individual maupun secara

institusional.

6. Ciri-ciri Guru Profesional

Untuk melihat apakah seorang guru dikatakan

profesional atau tidak, dapat dlihat dari dua prerspektif.

Pertama, Dilihat dari tingkat pendidikan minimal dari latar

belakang pendidikan utuk jenjang sekolah tempat dia

menjadi guru. Kedua, penguasaan guru terhadap materi

bahan ajar, mengelola proses pembelajaran, mengelola

siswa, melakukan tugas-tugas bimbingan, dan lain-lain.

Dilihat dari perspektif latar belakang pendidikan,

kemampuan profesional guru SLTP dan SLTA di Indonesia

Page 73: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

57

masih sangat beragam, mulai dari yang tidak berkompeten

sampai yang berkompeten.30

Para ahli merumuskan ciri-ciri guru profesional

dikelompokkan menjadi: (a)ahli (expert), (b) memiliki

otonomi dan rasa tanggung jawab, dan (c) memiliki

kesejawatan (etika profesi)31

Uraian selanjutnya sebagai

berikut:

a) Ahli (expert)

Keahlian yang dimaksudkan disini adalah dalam

bidang pengetahuan yang diajarakan dan ahli dalam tugas

mendidik. Seorang guru tidak hanya menguasai isi

pengajaran yang diajarkan, tetapi juga mampu

menanamkan konsep mengenai pengetahuan yang

diajarkan. Pemahaman konsep dapat dilakukan bila guru

juga memahami psikologi cara membimbing subjek

belajar dalam memahami psikologi belajar. Psikologi

belajar membantu guru menguasai cara membimbing

subjek belajar dalam dalam memahami konsep tentang

30

Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Pendidikan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan. h. 31 31

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, h. 43

Page 74: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

58

apa yang diajarkan. Selain itu guru juga harus mampu

menyampaikan pesan-pesan pendidikan. Guru harus

menguasai prinsip-prinsip ilmu mendidik, nampaknya,

banyak guru hanya ahli dalam mengajar tetapi kurang

memperhatikan segi-segi mendidik. Pemahaman seperti

itu tidak akan bermanfaat bagi guru sebagai pendidik.

Guru yang mampu mengajar saja dan hanya melihat pada

tujuan-tujuan dan materi belaka, mereka ini menerapkan

apa yang oleh Paolo Freire disebut “banking concept”.

Konsep Bank ialah cara guru yang memasukkan uang

kedalam bank dan akan mendapatkan bunga. Guru

mengajar, murid belajar, guru menerangkan, murid

mendengar.

b) Memiliki otonomi dan rasa tanggung jawab

Guru yang profesional di samping ahli dalam bidang

mengajar mendidik , ia juga memiliki otonomi dan

tanggung jawab. Otonomi adalah suatu sikap yang

profesional yang disebut mandiri yang berdasarkan

keahliannya.Ciri-ciri kemandirian antara lain (1) dapat

menguraikan nilai-nilai hidup. (2) dapat membuat pilihan

nilai. (3) dapat menentukan dan mengambil keputusan

sendiri, dan (4) dapat bertanggung jawab atas keputusan

Page 75: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

59

itu. Guru profesional mempersiapkan diri sematang-

matangnya sebelum ia mengajar. Ia betul-betul

menguasai materi yang akan diajarkan dan bertanggung

jawab atas segala tingkah lakunya.

c) Memiliki kesejawatan (etika profesi)

Salah satu tugas dan organisasi ialah menciptakan

rasa kesejawatan sehingga ada rasa aman dan

perlindungan jabatan. Etika profesi ini dikembangkan

melalui organisasi profesi diciptakan rasa sejawat,

semangat korps dikembangkan agar harkat dan martabat

giri dijunjung tinggi baik baik oleh korp guru maupun

masyarakat pada umumnya.

Guru tidak hanya sebagai pengajar, tapi juga

pendidik, yang mampu memberi dan mengembangkan

pengetahuan serta menumbuhkan apresiasi. Serta dapat

membina karakter peserta didik. Guru berfungsi sebagai

pemberi inspirasi, menumbuhkan prakarsa, motivasi,

agar peserta didik dapat mengaktualisasikan dirinya

sendiri. Dalam kaitan ini:

Guru biasa : “mengatakan”

Guru yang baik : “menerangkan”

Guru yang superior : “mendemonstrasikan”

Page 76: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

60

Guru yang hebat : “memeberi inspirasi”

Jadi, guru yang ahli mampu menciptakan situasi

belajar yang mengandung makna relasi interpersonal,

sehingga peserta didik merasa menjadi manusia yang

manusiawi dan merasa punya jati keterampilan khusus

saja, tetapi juga memiliki kiat mendidik serta sikap yang

profesional.32

Ciri-ciri lainnya, Ketua Pengaruh Pendidikan

Malaysia, Dato‟ Dr. Abdul Shukor Abdullah 33

menyenaraikan ciri-ciri guru profesioanal (berkisar)

sebagai berikut:

a. Bersikap profesional

b. Mempamerkan ciri-ciri kekural teguh

c. Kaya ilmu

d. Bertindak diatas landasan etika dan tatasusila kerja

e. Bermoral teguh

f. Senantiasa berusaha meningkaatkan kualiti hasil

pengajaran

g. Prihatin dengan kehendak murid dan ibu bapak

32

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, h. 44 33

Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan (Padang: The Zaki

Press, 2009) h. 48-51

Page 77: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

61

h. Berkebolehan menilai kekuatan dan kelemahan

murid-murid

i. Melengkapkan diri dengan kemahiran yang sejajar

dengan tuntutan semasa

j. Menampilkan watak terpuji, berimej, berpribadi

mulia, berwawasan sebagai pendidik unguul pada

setiap masa.

k. Memastikan situasi “Guru mengajar murid belajar”

wujud di dalam kelas

l. Berupaya melahirkan “Persekolahan berwatak”

supaya pelajar mempunyai kekuataan ilmu,

berpersonaliti sifat dan serba boleh

m. Berupaya membina minat pelajar yang cemerlang

akademik.

n. Berupaya membentuk perwatakan murid dengan

berbagai keteguhan nilai diri (bermoral, berakhlak

mulia, berketerampilan, pandai menyesuaikan diri

dengan situasi tertentu).

o. Taat dan setia terhadap perkhidmatannya,

mempertahankan martabat profesionalnya

p. Menunjukan kesetiaan kepada kerajaan, bebas

pendirian, tidak berbelah bahagi.

Page 78: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

62

q. Profesional dan menampakan perhatian kepada P&P

di sekolah.

Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1974 dan

dijelaskan dalam Pidato Pembukaan Kongres PGRI VIII,

disebutkan bahwa ada 10 ciri guru profesional.34

Yaitu:

a. Selalu punya energi untuk siswanya, seorang guru

yang baik menaruh perhatian pada siswa di

percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang

baik juga punya kemampuan mendengarkan dengan

seksama.

b. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran, Seorang guru

yang baik menetapkan tujuan yang jelas utnuk setiap

pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan

tertentu dalam setiap kelas.

c. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif,

Seorang disiplin yang efektif sehingga bisa

mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam

kelas.

d. Punya keterampilan management kelas yang baik,

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan

34

Muhammad Surya dalam Ramayulis, Dasar-dasar

Kependidikan (Padang : The Zaky Press, 2009) h. 63

Page 79: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

63

manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan

perilaku siswa yangguru yang baik memiliki

keterampilan

e. baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara

efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat

kepada seluruh komponen di dalam kelas.

f. Bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang tua.

Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka

dengan orangtua dan membuat mereka selalu up to

date tentang informasi mengenai apa yang sedang

terjadi di dalam kelas, dalam hal kurikulum, disiplin,

dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu

bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, e-mail

dan sekarang twitter.

g. Punya harapan yang tinggi pada siswanya.Seorang

guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari

siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk

selalu bekerja dan mengarahkan potensi terbaik

mereka.

h. Pengetahuan tentang Kurikulum.Seorang guru yang

baik memiliki pengetahuan mendalam tentang

kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya.

Page 80: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

64

Mereka dengan sekuat tenaga memastikan

pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.

i. Pengetahuan tentang subjek yang diajarkan.Hal ini

mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang

diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki

pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk

subjek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk

menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan

menarik bagi para siswa. Hadirkan bekerja sama

dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang

kolaboratif.

j. Selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan

proses pengajaran.Serang guru yang baik bergairah

mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka

gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan

mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang

mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang

dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.

k. Punya hubungan yang berkualitas yang berkualitas

dengan siswa.Seorang guru yang baik

mengembangkan hubungan yang kuat dan saling

Page 81: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

65

hormat menghormati dengan siswa dan membangun

hubungan yang dapat dipercaya.

7. Prinsip Profesionalitas Guru

Profesi Guru di Indonesia menganut prinsip sebagai

berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.

b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu

pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia.

c. Memiliki kualifikasi akademik dan berlatar belakang

pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan

bidang tugas.

e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas

keprofesionalan.

f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan

prestasi kerja.

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar

sepanjang hayat.

Page 82: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

66

h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan.

i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai

kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan

tugas keprofesionalan guru.35

8. Profesionalisme Guru di Era Konseptual

Jabatan pendidik (guru) merupakan suatu jabatan yang

amat strategis dalam menunjang proses dan hasil kinerja

pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa pendidik (guru) merupakan gerbang awal

sekaligus sebagai representasi kondisi dan kinerja

pendidikan. Hal ini mengandung makna bahwa kinerja

seorang pendidik akan banyak memperikan pengaruh yang

cukup bermakna bagi perwujudan kinerja pendidikan secara

efektif.36

Citra guru di masyarakat atau di masyarakat atau di

negara kita berubah dari waktu ke waktu. Perubahan citra

guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan aspirasi (penilaian

35

Rugaiyah dan Ariek Sismiati, Profesi Keguruan (Bogor: Penerbit

Ghalia Indonesia, 2011) cet.1 h. 12 36

Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan, h. 126

Page 83: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

67

serta penghargaan) warga masyarakat terhadap jabatan guru,

unutk kerja para guru yang telah berkarya (performance),

dan adanya perubahan persyaratan jabatan guru sebagai

dampak kemajuan ilmu serta teknologi (era profesionalisasi

dan spesialisasi). Oleh karena itu pula dapat dipastikan guru

yang semakin bermutu semakin besar sumbangannya bagi

perkembangan diri siswanya dan masyarakatnya.37

Dalam buku “Menjadi Guru Profesioinal”Dr. Rusman,

M. Pd mengatakan bahwa Guru yang profesional merupakan

faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk

dapat menjadi guru profesional, mereka harus mampu

menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri sesuai

dengan kemampuan dan kaidah-kaidah guru yang

profesional. Mengomentari mengenai rendahnya kualitas

pendidikan saat ini, merupakan indikasi perlunya

keberadaan guru profesional. Untuk itu, guru diharapkan

tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru

harus memiliki interest yang kuat untuk melaksanakan

37

A. Samana, Profesionalisme Keguruan (Yogyakarta: PENERBIT

KANISIUS, 1994) cet I. h. 14

Page 84: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

68

tugasnya sesuai dengan kaidah-kaidah profesionalisme guru

yang dipersyaratkan.

Untuk dapat menunjang terbentuknya guru yang

profesional dapat dilakukan dengan cara pendekatan

profesionalisasi. Menurut R.D. Lansbury dalam

Profesionals and Management (1978), dalam konteks

profesionalisasi, istilah profesi dapat dijelaskan dengan tiga

pendekatan (approach), yaitu pendekatan karakteristik,

pendekatan institusional, dan pendekatan legalistik.

a. Pendekatan Karakteristik

Pendekatan karakteristik (the trait approach)

memandang bahwa profesi mempunyai seperangkat

elemen inti yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.

Seorang penyandang profesi dapat disebut profesional

manakala elemen-elemen inti itu menjadi bagian integral

dari kehidupannya. Hasil studi beberapa ahli mengenai

sifat atau karakteristik profesi itu menghasilkan

kesimpulan berikut :38

38

Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya

Pendidikan Profesionalisme Tenaga Kependidikan hal 25

Page 85: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

69

1) Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui

pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah jenjang

pendidikan tinggi. Termsuk dalam kerangka ini,

pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan dengan

keilmuan yang dimiliki seorang penyandang profesi.

2) Memiliki pengetahuan spesialisasi. Pengetahuan

spesialisasi adalah sebuah kekhususan penguasaan

bidang keilmuan tertentu. Siapa saja bisa menjadi

“guru” tetapi guru yang sesungguhnya memiliki

spesialisasi bidang studi (subject matter) dan

penguasaan metodologi pembelajaran.

3) Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan

langsung oleh orang lain atau klaen. Pengetahuan

khusus itu bersifat aplikatif, yaitu didasari kerangka

teori yang jelas dan teruji.semakin spesialis seseorang,

semakin mendalam pengetahuannya dibidang itu, dan

semakin akurat pula layanannya kepada klien.

4) Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan

atau communicatinable. Seorang guru harus mampu

berkomunikasi sebagai guru, dalam makna, apa yang

disampaikannya dapat dipahami oleh peserta didik.

Page 86: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

70

5) Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara

mandiri atau self-organitation. Istilahmandiri disini

berarti kewenangan akademiknya melekat pada

dirinya. Pekerjaan yang dia lakukan dapat dikelola

sendiri, tanpa bantuan orang lain, meskipun tidak

menafikan bantuan atau mereduksi semangat

kolegalitas.

6) Mementingkan kepentingan orang lain (altruism).

Seorang guru harus siap memberikan layanan kepada

anak didiknya pada saat diperlukan, apakah dikelas,

lingkungan sekolah, bahkan diluar sekolah.

7) Memiliki kode etik. Kode etik ini merupakan norma-

norma yang mengikat guru dalam bekerja.

8) Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas.

Manakala terjadi “malpraktik”, seorang guru harus

siap menerima sanksi pidana, sanksi dari masyarakat,

atau sanksi dari atasannya. Ketika bekerja, guru harus

memiliki tanggung jawab kepada komunita, terutama

anak didiknya. Replika tanggung jawab ini menjelma

dalam bentuk disiplin mengajar dan disiplin dalam

melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan

tugas-tugaa pembelajaran.

Page 87: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

71

9) Mempunyai sistem upah. Sistem upah yang

dimaksudkan disini adalah standar gaji. Dalam dunia

kedokteran, sistem upah dapat pula diberi makna

sebagai tarif yang ditetapkan dan harus dibayar oleh

orang-orang yang menerima jasa layanan darinya.

10) Budaya profesional. Budaya profesi, bisa berupa

penggunaan simbol-simbol yang berbeda dengan

simbol-simbol untuk profesi lain.

b. Pendekatan Institusional

Pendekatan institusional (the institututional

approach) memandang profesi dari segi proses

institusional atau perkembangan asosiasional.

Maksudnya, kemajuan suatu pekerjaan ke arah

pencapaian status ideal suatu profesi dilihat atas dasar

tahap-tahap yang harus dilalui utuk melahirkan proses

pelembagaan suatu pekerjaan menuju profesi yang

sesungguhnya. H. L. Wilensky (1976) mengemukakan

lima langkah utnuk memprofesionalkan suatu pekerjaan.

1) Memunculkan suatu pekerjaan yang penuh waktu atau

full-time. Bukan pekerjaan sambilan.

Page 88: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

72

2) Menetapkan sekolah sebagai tempat menjalani proses

pendidikan atau pelatihan

3) Mendirikan asosiasi profesi

4) Melakukan agitasi secara politis untuk

memperjuangkan adanya perlindungan hukum

terhadap asosiasi atau perhimpunan tersebut.

5) Mengadopsi secara formal kode etik yang ditetapkan.

c. Pendekatan Legatisktik

Pendekatan legalistik (the legalistic approach), yaitu

pendekatan yang menekankan adanya pengakuan atas

suatu profesi oleh negara atau pemerintah. Suatu

pekerjaaan disebut profesi jika dilinduni undang-undang

atau produk hukum yang ditetapkan pemerintah suatu

negara.39

Di zaman sekarang jabatan guru tampaknya sudah

menjadi profesi yang menjadi sumber mata pencaharian.

Guru bukan hanya penerima amanat pendidikan

melainkan juga orang yang menyediakan dirinya sebagai

39

Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya

Pendidikan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, h. 25-30

Page 89: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

73

pendidik profesional. Pemerintah menyediakan sekolah,

lalu beberapa orang dipilih untuk mengelolanya. Atau

sekelompok orang membangun sekolah, lalu iklan

dipasang dan para murid berdatangan. Ini bisa ditafsirkan

sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap

pendidikanapabila tanggung jawab ditegakkan. Dengan

kata lain, pelaksanaan tugas harus menjadi perhatian

utama, dan atas pelaksanaan tugasnya itu bisa mendapat

imbalan jasa, baik berupa gaji ataupun

honorarium.40

Maka apabila hal tersebut terjadi, ada

kecenderungan bagi guru-guru di zaman sekarang yang

tidak berorientasi pada tercapainya pendidikan yang

berkualitas.

Untuk dapat dikatakan profesional maka guru

tersebut harus mampu dalam kinerja dan performance

nya sesuai dengan profesinya. Pada tingkat tinggi, kinerja

itu dimuati unsur-unsur kiat atau seni yang menjadi ciri

tampilan profesional seorang penyandang profesi, seni

atau kiat itu umumnya tidak dapat dipeajari secara

khusus meskipun dapat saja diasah melalui latihan.

40

Hery Noer Aly. Ilmu Pendidikan Islam. h. 95

Page 90: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

74

Misalnya seni guru dalam mengemas humor secara tepat

selama mengajar.41

Latihan yang dibutuhkan oleh guru tersebut untuk

dapat meningkatkan profesionalitasnya yaitu dengan

public speaking, karena public speaking merupakan salah

satu cara untuk mengejar profesionalitas guru,

sebagaimana yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

41

Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya

Pendidikan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, h. 23

Page 91: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

75

BAB III

PUBLIC SPEAKING ERA KONSEPTUAL

A. Diskursus Public Speaking

Dalam buku “The Secret of Public Speaking Era Konseptual”

karya Tubagus Wahyudi, dijelaskan bahwa public speaking di

negara-negara maju sangat dijadikan momok, ternyata ada

bentuk-bentuk salah kaprah mengenai public speaking,

diantaranya:1

1. Perbedaan talking dan speaking

Di Indonesia, mereka beranggapan bahwa buat apa saya

belajar berbicara, sementara saya sendiri mulai kecil terbiasa

dengan berbicara. Yang dimaksud itu bukan bicara yang

dilakukan sejak kecil itu adalah ngomong atau ngobrol,

yang jelas kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

diartikan sebagai talking. Mereka melakukan talking tidak

melakukan speaking.

2. Suatu hal yang gampang

Banyak orang yang menganggap ilmu public speaking

adalah ilmu yang sepele, bahkan dianggap sebagai sesuatu

1Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual.

(Jakarta:P.U.B.L.I.S.H.E.R, 2013) cet.1. h. 74

Page 92: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

76

yang gampang “Sini saya yang bicara” Apa yang terjadi?

Ada seorang yang dia tidak bermasalah ketika tampil di

depan umum karena dia punya rasa percaya diri yang sangat

tinggi. Lucunya, ketika dia disuruh berbicara, bukankah

berbicara yang dia dilakukan, tetapi dia mencoba melakukan

talking, karena dia tidak mampu memilah antara mana

koleksi kata-kata speaking dan mana koleksi kata-kata

talking, bisa saja dia mengatakan“loe loe, gue gue”, atau

untuk menyebut dirinya, dia sebut kata aku, sedangkan dia

menyebut orang lain dengan kalian. Sementara hal ini dalam

ilmu public speaking sesuatu yang melanggar etika.

Bagaimana posisi tubuh ketika berbicara? Dia pun

seenaknya sehingga orang lain yang menyaksikan dia

berbicara, bukannya memahami apa yang dibicarakan, tetapi

mulai pindah berfokus pada cara dia berbicara. Akhirnya

seseorang mulai tersinggung atau tidak suka ketika dia

berbicara. Makanya salah kaprah terhadap public speaking

ini , menyangkut mengentengkan mengatakan bahwa public

speaking adalah sesuatu yang gampang. Inilah yang menjadi

biang kenapa seseorang malas atau tidak tertarik pada public

speaking.

Page 93: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

77

3. Aku tidak berbakat

Seseorang yang tumbuh berkembang menjadi seorang

profesional, tetapi dia tetap tidak mengindahkan kondisi

dimana dia tidak bisa berbicara di depan umum. Karena

servo mechanisme2sudah terbentuk pada satu kalimat “aku

tidak berbakat” dan saya bukan seorang yang pandai

berbicara di depan umum. Jadi, menurut orang-orang

tersebut dia mengatakan bahwa public speaking adalah

bakat.

4. Aku orang belakang layar

Ada orang yang mengatakan saya tidak perlu belajar

public speaking, karena saya orang dibelakang layar.

Sebelumnya apa yang dimaksud orang dibelakang layar? dia

menganggap diri dan profesinya adalah seseorang yang

tidak pernah berhadapan dengan orang banyak.

Pekerjaannya cenderung dikerjakan dibelakang meja, atau

mungkin di tempat-tempat yang tertutup.Orang-orang

seperti itu melakukan pembenaran-pembenaran dalam

kondisinya, sampai tua dia bukan orang yang mampu

berbicara di depan umum, lucunya, hal ini juga bisa menjadi

2Servo Mechanism adalah representasi dari vektor atau resultan

dari vektor-vektor kesadaran kita, yaitu: consious Mind, unconsious

mind, dan super consious mind, servo mecanism kecenderungan-

kecenderungan yang telah melekat dan telah menjadi “rola permanen”.

Page 94: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

78

penyebab kenapa dia menjadi orang yang tertutup, bahkan

dia akan mendapatkan pengaruh sampai ke area kesehatan

pikirnya, kesehatan fisiknya, dan kesehatan mentalnya.

Orang-orang yang selalu berasumsi seperti ini biasanyadia

memilih menjadi pendiam, dia menghindari pertemuan

dengan orang banyak, karena dia tidak mampu bersikap

apalagi berbicara. Ciri khas suaranya sangat pelan,

gerakannya lamban, dan senyum pun mereka enggan untuk

melakukannya, kadang-kadang mereka tersenyu m kalau

kondisinya terpaksa.

5. Profesi saya tidak menuntut

Hal ini sama dengan orang-orang yang beralasan bahwa

profesi saya tidak menuntut untuk berbicara di depan umum.

Dia tidak pernah sadar bahwa setiap profesi akan

berkembang. Setiap pekerjaan dan jabatan harus

berkembang untuk menuju yang lebih tinggi dan tidak bisa

dipungkiri bahwa setiap profesi itu berkembang, tentu

orang-orang disekitarnya semakin banyak, misalnya saja,

dari posisi ketua RT berkembang menjadi ketua RW. Atau

dalam struktur pemerintahan yang terkecil adalah kelurahan

yang dipimpin oleh seorang lurah. Ketika lurah itu diangkat

menjadi camat maka semakin banyaklah orang yang

dipimpinnya, dan semakin banyak orang yang

Page 95: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

79

dikoordinasikannya. Bagaimana dia me-manage

profesionalisme jabatan atau pangkatnya kalau dia sendiri

tidak pernah mau berusaha untuk mengemban dan belajar

ilmu public speaking.

Para ahli menganjurkan pentingnya mempelajari

“public speaking”, apalagi Anda berada yang bergerak di

bidang usaha serta kehidupan sosial lainnya, bahkan

kemampuan Anda yang mempelajari dan mengetahuin

public speaking dapat bertindak pada waktu tertentu untuk

memutuskan sesuatu dengan segera dan dapat diterima.

Setiap kesempatan secara bertahap bahkan seumur hidup

dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara

di depan khalayak.3

6. Bunuh saja saya

Orang-orang mulai pasrah dalam kehidupannya,

terhadap kondisi berbicaranya. Malah dalam point ii saya

beri judul “BUNUH SAJA SAYA”. Apa yang

dimaksudkan dengan hal ini? Orang-orang seperti itu

adalah orang orang-orang yang sudah menelan serrvo

mechanisme di otaknya, ditambah lagi self talk. Apa itu

self talk? self talk adalah kata-kata “jimat” di dalam

3Helena Olii, Public Speaking. (Jakarta:PT Macanan Jaya

Cemerlang) h. 18

Page 96: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

80

pikirnya bahwa dia bukan orang yang bisa bicara di depan

umum, dan dia sudah mencoba beberapa kali tetapi selalu

saja ditertawakan orang atau terlihat seperti orang bodoh.

Untuk melindungi diri dan kepribadiannya maka dia

menghindari dan akhirnya dengan mengulang-ulang

menghindari kondisi seperti itu maka dia merasakan

ketakutan-ketakutan yang berlebihan.4

Dari penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa

manusia yang tergolong diatas sebenarnya belum

mengenal hakikat public speaking yang sebenarnya,

menganggap public speaking adalah ilmu bagi orang

tertentu saja. Ketidakpahaman tentang public speaking itu

sendiri yang menyebabkan munculnya diskursus tersebut

diatas.

B. Pengertian Public Speaking Era Konseptual

Istilah public speaking berawal dari para ahli retorika,

yang mengartikan sama yaitu “seni (keahlian) berbicara atau

berpidato yang sudah berkembang sajak abad sebelum masehi.5

4Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 75 5Helena Olii, Public Speaking, h. 2

Page 97: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

81

Salah satu atribut yang penting adalah kemampuan

berkomunikasi, yang sangat diperlukan saat berhadapan

dengan orang lain, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak.

Inilah yang saat ini lebih dikenal dengan public speaking.

Menurut Webster Third New International Dictionary, public

speaking memiliki dua definisi, yaitu The act of Proccess of

making speech in public (proses berbicara di depan umum) dan

The art of Science of effective oral communication with an

audience (seni ilmu pengetahuan tentang komunikasi lisan

yang efektif dengan mendengar). Tanpa kita sadari, public

speaking sebenarnya merupakan kebutuhan setiap manusia,

siapapun dan apapun jabatan serta posisi Anda di pekerjaan.6

Kita berada di sebuah era, dimana era ini sudah melewati

beberapa era sebelumnya, yaitu era agrikultur, era industri, era

informasi dan sekarang era konseptual. Apa hubungan era

konseptual dengan public speaking? Tentunya disetiap

perubahan era, semua ilmu harus dikemas, berubah

menyesuaikan dengan eranya. Demikian halnya dengan public

speaking. Public speaking di era konseptual sudah berubah

bentukdari era informasi, era dimana orang-orang yang

memiliki ilmu, orang memiliki pendidikan. Misalnya saja, di

6 Ongki Hijanto, Public Speaking Mastery,16 rahasia meningkatkan

kekayaan dan melejitkan Karier dengan teknik Public Speaking (PT

Gramedia Pusstaka Utama: Jakarta, 2015) cet. 6, h. 21

Page 98: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

82

era informasi, kalau seseorang sudah mempunyai jabatan,

siapapun selalu dia selalu didengarkan, siapapun dia kalau

pimpinan pasti didengarkan, tetapi apa yang terjadi di era

konseptual? seseorang walaupun direktur kalau dia tidak

mengesankan makan dia tidak akan didengar oleh bawahannya.

Bawahan dapat memberikan usulan, saran, kritik dan masukan,

bawahan berhak menyampaikan komplain-komplain kepada

atasannya. Hal ini berbeda dengan era sebelumnya, dimana

karyawan sama sekali tidak berani mngungkapkan isi

pikirannya, keluh-kesahnya, segala permasalahannya, tentu

dikarenakan dia takut dipecat. Kondisi sekarang sudah berbeda,

mereka lebih “doyan” demonstrasi, mereka bebas berorasi,

suka unjuk rasa ketika sesuatu hal itu tidak cocok dengan

dirinya, apalagi hal itu berkaitan dengan kepemimpinan bosnya

atau kebijakan perusahaannya.7

Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer

informasi” atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai

komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam

proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling

7Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual.

h. 70

Page 99: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

83

pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang

terlibat dalam proses komunikasi .8

Orang-orang berkounikasi karena mereka harus

beradaptasi dengan lingkungan. Beradaptasi bukan berarti

menyetujui atau mengikuti semua tindakan orang lain,

melainkan mencoba memahami alasan di balik nya tanpa kita

sendiri tertekan oleh situasi. Kebutuhan kita senantiasa

meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu kita terus

melakukan komunikasi. Dibutuhkan usaha yang sungguh-

sungguh untuk memahami komunikasi dalam kehidupan kita

sehari-hari dan terampil melakukannya. Dalam era kehidupan

kita saat ini, kita perlu mengembangkan dan menguasai

berbagai keterampilan untuk menghadapi berbagai masalah,

agar kita mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman. Orang-

orang dari budaya lain itu tal mungkin kita hindari untuk

menyelesaikan urusan kita, baik dalam pergaulan sehari-hari,

pendidikan, bisnis, politik, olah raga ataupun pariwisata.9

Hal penting di era konseptual dalam public speaking

adalah seorang public speaking harus memiliki simpati.

Simpati adalah hal yang harus diupayakan, karena simpati

8Tommy Suprapto,Pengantar teori dan Manajemen Komunikasi,

(Jakarta: Media Pressindo, 2009) h.5 9Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif. (PT Remaja Rosdakarya:

Bandung, 2003) cet 3,h. 10

Page 100: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

84

tidak mungkin terjadi dengan sendirinya pada diri seseorang.

Simpati adalah upaya yang harus diikhtiarkan oleh setiap

manusia, siapa pun dia untuk membentuknya didalam

kehidupan sehari-hari, termasuk didalam aktivitasnya sebagai

profesional, atau apapun jenis pekerjaan dan profesinya.Public

speaking era konseptual menekankan pada teknik simpati

dimana seseorang harus menjadi pembicara yang

mengesankan, menyenangkan bagi audience. Dan kita juga

bisa mengambil contoh bagaimana Barack Obama bisa terpilih

menjadi presiden, lihatlah bagaimana Susilo Bambang

Yudhoyono terilih menjadi presiden dan begitupun Joko

Widodo atau Jokowi bisa mempengaruhi warga DKI untuk

memilihnya.10

Dari berbagai penjelasan diatas penulis menyimpulkan

bahwa dalam public speakingharus ada usaha yang bisa

diupayakan sedemikian rupa agar terciptanya komunikasi yang

baik itu sendiri. Karna ternyata public speaking itu bisa

dipelajari bukan sebuah bakat bagi orang tertentu saja.

C. Perbedaan talking dengan speaking.

10

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual.

h. 71

Page 101: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

85

Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang

dapat berbicara dengan lancar dan menarik di depan umum,

apalagi kalau Anda berbicara dan menjadi pusat perhatian

dalam suatu acara resmi. Anda harus menyajikan isi dari suatu

materi yang akan disajikan atau disampaikan dalam pidato.

Cara mengungkapkannya memerlukan teknik-teknik tersendiri

dan hal tersebut dapat dipelajari.11

Presentasi formal sangat berbeda dengan ngobrol biasa.

Supaya presentasi Anda berhasil. Anda harus melakukan

perubahan penting di dalam wilayah kesadaran Anda.

Perubahan seperti itu sangat penting, supaya Anda bisa

mengendalikan diri, saat peran Anda berubah menjadi

pemimpin dari kelompok pendengar Anda. Kebanyakan orang

tidak terlatih untuk menjalani perubahan tersebut. Sayangnya,

bayak orang lebih mudah mengatasi pertarungan yang terjadi

antara dirinya dengan keolmpok pendengarnya. Jati diri kita

sebagai anggota masyaraat sdah berkembang dengan baik,

sementara jati diri kita sebagai pembicara sama sekali belum

berkembang.12

11

Helena Olii, Public Speaking, h. 2 12

Natalie H Rogers, Berani Berbicara di depan Publik. Diterjemahkan

dari How to Speak without Fear, Kaushal Goyal Gayshaab, 1982. (Nuansa

Cendikia: Bandung,2003) cet 1, h. 25

Page 102: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

86

Perbedaan yang cukup mendalam antara talking dan

speaking didasari pola berpikir seseorang. Ketika seseorang itu

ngobrol atau ngomong, kondisi otaknya berada dalam kondisi

bawah sadar, sehingga dia dengan nyaman mengeluarrkan ide-

ide, dengan nyaman mengeluarkan statement. Tidak ada

tekanan sehingga dia tidak pernah terbebani oleh nilai-nilai

etika dan etiket di dalam public speaking. Perbedaan antara

public speaking dan power talking terletak pada pola pikir atau

kondisi pikirnya. Kondisi pikir sadar dan kondisi pikir bawah

sadar itu dengan seperti ini, talking dengan bawah sadar;

speaking dengan sadar. Manusia dalam menjalani kehidupan

sehari-hari sangat dipengaruhi oleh kekuatan bawah sadarnya

sehingga dia lebih banyak ngomong daripada berbicara. Karena

setiap hari manusia melakukan berbagai aktivitasnya dengan

bawah sadar, lebih dari 80% dikuasai oleh bawah sadarnya,

sedangkan 20% oleh sadarnya.13

D. Metode Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual

Untuk mengusai teknik berkomunikasi dengan melalui

teknik komunikasi tertentu dan secara efektif seperti “What is

communication”and “How communicate”, kemudian “I know

13

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual. h.

75

Page 103: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

87

my people” and “You know your audience”. Melalui teknik

komunikasi tersebut, seperti prosedur menarik perhatian pada

penggiatan komunikasi dalam kampanye, dikenal “ AA

Procedure, from attention to action”atau dengan formula lain

dengan slogan “AIDDA” AIDDA tersebut singkatan dari

Attention, Interest, Desire, Decision, Action.Dengan cara

tersebut maka kampanye itu akan menimbulkan efek dari

proses komunikasi, bisa terbentuk menarik perhatian, simpati,

empati, dan bisa sebaliknya antipati.14

Dalam buku The Secreet of Public Speaking era

konseptual karya Tubagus Wahyudi, 15

dijelaskanbeberapa hal

mengenai bagaimana langkah-langkah untuk menjadi public

speaker di era konseptual yaitu:

1. Mengatasi Nervous, Gugup dan Blank

14

Rosady Ruslan, Public Relation. (PT Raja Gravindo Persada :

Jakarta, 2002) cet 3,h. 35 15

Tubagus Wahyudi terlahir dikota Makassar, 29 Juni 1969, bersaudara

sebanyak 5 (lima) orang dan merupakan anak kedua dari pasangan Bapak

Alm. H. Adjib Ichwan dan Almh. Ibu Siti Morma Yunus Mile. Sejak lahir

hingga SMA berada di Kota Makassar dan memulai pendidikan TK di

KWL Taman Indria, SD Negeri Mangkura, SMP di PGRI Ahmad Yani dan

SMA Neg. 3 Makassar dan menjadi Ketua OSIS. Selama sekolah sering

menjadi Ketua Kelas yang erupakan salah satu penyebab dirinya senang

berbicara di depan umum (public speaking). Sejak kecil hobbynya ialah

peduli sehingga memungkinkannya memahami persuasif dan typologi

manusia. Beliau merupakan seorang Super trainer Public Speaking,

Hypnosis, MC, Presenter dan Motivator/Terapis bidang pikir, komunikasi,

parenting, pendidikan dan keluarga, sembari menjalankan Kampus

Motivator (Gratis) binaannya.

Page 104: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

88

Keberanian berbicara adalah modal awal menjadi

pembicara. Dengan berani tampil di depan umum, mudah

bagi Anda untuk berbicara dan mengeluarkan ide serta

pendapat.16

Betapa bagusnya pesan yang Anda sampaikan kepada

audiens tanpa percaya diri dan dapat dipercaya sebagai

komunikator akan kehilangan pengaruh dan pendengar

sekaligus. Gejala-gejala kecemasan dalam berbicara,

merasa tertekan, karena takut dinilai atau diawasi orang

lain.17

Untuk memahami nervous, kita harus emahami

terlebih dahulu apa itu nervous.Nervous adalah kondisi

dimana secara fisik, manusia memproduksi adrenalin yang

berlimpah oleh karena adanya pola berpikir yang kurang

tepat. Termasuk ketakutan-ketakutan, semisal saja orang

takut berhadapan dengan orang yang banyak. Yang

menjadi pertanyaan, siapakah dirinya? Ketika disadari ,

ternyata dirinya juga manusia. Dan dia menghadapi

manusia. Hampir setiap hari manusia bertemu dengan

16

Ongki Hijanto, Public Speaking Mastery,16 rahasia

meningkatkan kekayaan dan melejitkan Karier dengan teknik Public

Speaking (PT Gramedia Pusstaka Utama: Jakarta, 2015) cet. 6, h.23 17

Helena Olii, Public Speaking, h. 25

Page 105: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

89

manusia lainnya, tetapi anehnya kenapa ketika untuk

berbicara , dia terserang nervous.18

2. Sensoric power

Beberapa pembicara hanya membuat audiens mereka

tahan mendengarkan mereka bicara selama 15 menit.

Setelah itu, satu persatu tumbang dan berkelana di alam

mimpi,. Jika audiens tertidur saat Anda menyampaikan

pidato, presentasi, atau public speaking, berarti ada yang

salah dalam cara Anda menyampaikannya, entah nada

suara yang monoton, mimik wajah yang datar atau gestur

yang fasif.19

Menurut Jalaluddin Rakhmat20

kesan pertama akan

menentukan sikap. Komunikator harus memulai

pembicaraannya dengan penuh kesungguhan, sehingga ia

kelihatan mantap, berwibawa dan mampu. Ucapan-ucapan

18

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 128 19

Ongki Hijanto, Public Speaking Mastery,16 rahasia

meningkatkan kekayaan dan melejitkan Karier dengan teknik Public

Speaking, h. 35 20

Jalaluddin Rahmat yang lahir di Bandung pada tanggal 29

Agustus 1949, adalah penulis yang kompeten dalam bidang Ilmu

Komunikasi. Kesarjanaannya diraih pada Fakultas Publistik

Universitas Padjajaran, jurusan penerangan (1976). Pada tahun 1980

dikirim ke Amerika Serikat untuk mendalami penelitian komunikasi

pada Departement of Journalism, Lowa State University dan meraih

gelar M. Sc pada tahun 1982

Page 106: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

90

meminta maaf atau merendahkan diri semua dihindari

ataupun Anda menepuk dada dan menyombongkn diri.21

Di dalam public speaking, kita harus mengolah alat-

alat sensorik kita itu menjadi sensoric power. Sensosic

Power adalah bagaimana mendaakan mendapatkan

kekuatan dari sistem alat-alat sensor kita. Nah, mengolah

sensoric power berarti mengolah pancaindera kita.

Pancaindra yang diolah tentunya berkaitan dengan public

speaking,mata memiliki peranan yang sangat penting dan

signifikan, karena mata memiliki tiga fungsi. Fungsimata

yang pertama adalah melihat. Fungsi berikutnya yaitu

kabel komunikasi dan jendela pikiran. Yang disebut

dengan kabel komunikasi ialah ketika seseorang berbicara

kepada siapa dia berbicara maka arah pandanganna harus

disambungkan dengan mata lawan bicaranya, kapan mata

ini tidak diarahkan atau kapan mata pembicara tidak

diarahkan kepada mata pendengar maka bisa diprediksi

akan terjadi putus hubungan komunikasi. Misalkan, anda

berbicara kepada orang yang tidak melihat Anda,

bagaimana rasanya, atau sebaiknya. Kalau Anda tidak suka

berbicara dengan orang lain maka Anda pasti akan

21

Helena Olii, Public Speaking, h. 44

Page 107: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

91

memalingkan mata Anda. Kabel komonikasi ini dalam

public speaking disebut eye contact.22

Untuk menjadi seorang komunikator yang efektif, kita

harus berusaha menampilkan komuikasi (baik verbal

ataupun non verbal) yang disengaja seraya memahami

budaya orang lain. Tetapi kita harus mengantisipasi bahwa

pesan verbal dan nonverbal yang disampaikan orang lain

mungkin tidak disengaja, baik dalam arti ia tidak

menggunakan pesan yang sesuai dengan budaya kita. 23

Disamping mata, ketika berkomunikasi kita sadari

mulut juga berfungsi utuk memasukkan makanan makanan

dan mengunyahnya. Tetapi ketahuilah mulut juga fungsi

akhir dari terbentuknya artikulasi. Mulut memproduksi

bentuk bunyi, kta yang kita sampaikan. Oleh karena itu

dalam mengolah sensoric power yang berkaitan dengan

mulut, kita aka mengenal dengan istilah olah vocal.

Bagaimana dengan latihan sensoric power pada telinga.

Ketika kita berbicara tentunya juga mengontrol saat kita

berbicara tentunya juga mengontrol saat kita berbicara.

Kita juga melakukan scanning dengan telinga, apakah ada

22

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h 140-141 23

Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif. (PT Remaja Rosdakarya:

Bandung, 2003) cet 3, h. 5

Page 108: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

92

audiens yang masih bercerita sendiri atau audiens yang

ketika kita menyampakan teori dia membantahnya secara

sembunyi-sembunyi. Mulailah dengan peka terhadap

pendengaran Anda.Yang terakhir bagaimana melakukan

peningkatan sensoric power dengan hati dan perasaan.

Sensoric Power hati dan perasaan sangat-sangat

berpengaruh terhadap hubungan, baik kepada audiens, hal

ini bisa memperbaiki kondisi komunikatif antara kita

dengan klien atau audiens.24

3. Memahami hypnopublic speaking

Kata-kata adalah senjata dia bisa membuat anda

terhibur. Agatha Mary Clarissa Chirsty(1890-1976)

tercatat di Guiness book of records sebagai penulis terlaris

sepanjang masa dengan lebih dari 2 milyar buku dicetak

dalam bahasa inggris. Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu

para ilmuan. Mereka ingin mengetahui rahasia Agatha

Christy dan melakukan penelitian terhadap 80 karya sang

novelis. Menurut penelitian itu Christy menggunakan

teknik sastra yang mirip teknik hipnoterapis dan psikolog,

yaitu memiliki efek hipnosis pada pembaca. Kemampuan

Agatha Christy memilih dan merangkai kalimat yang

24

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 143

Page 109: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

93

memicu rasa senang di otak pembaca adalah salah satu

penyebab larisnya buku-bukunya.25

Pemenuhan kebutuhan audiens dan cara bersikap

dalam penyampaian materi sama dengan sebuah analogi

bahwa pemenuhan kebutuhan audiens diibaratkan barang-

barang yang akan dipesan oleh konsumen.

a. Teknik meng- hypnonis bagian pertama dengan

memenuhi kekebutuhan audiens, yaitu:

1) Audiens suka dengan kesan pertama yang baik

dan bagus.

2) Audiens suka mendengar hal yang baru

3) Penuhilah kebutuhan audiens, hormatilah audiens,

berikanlah pujian dan ucapkanlah terimakasih di

awal pembicaraan.

4) Audiens percaya kepada public speaking apabila

penampilannya bagus, gerak tubuh dan gestur

yang meyakinkan, materinya dikuasai, dan

problem audiens terpecahkan, serta audiens

bertemu dengan kebutuhannya dengan menjadi

pembicara yang komunikatif dan penuh

25

Ongki Hijanto, Public Speaking Mastery,16 rahasia

meningkatkan kekayaan dan melejitkan Karier dengan teknik Public

Speaking,( PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 20013) h. 129

Page 110: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

94

informasi, memulai percakapan dengan

menceritakan pengalaman-pengalaman berkaitan

dengan teori yang disampaikan, lalu bubuhi

dengan persuasi cerita, juga dapat dengan

memberi tips-tips atau bahkan hadiah-hadiah

kecil.

b. Teknik meng-hypnotis bagian kedua, yaitu bersikap

dalam menyampaikan materi. Cara penyampaian

materi ini kita menggunakan teknik simpati, Teknik

simpati awal perjumpaan

1) Mimik ceria, usahakan setiap saat anda senantiasa

memposisikan mimik wajah Anda berada dalam

kondisi ceria.

2) Posisi tubuh terbuka

3) Ucapkan salam dengan fokus26

4. Acting Public Speaking

Kalau kita berbicara tentang komunikasi tentunya kita

harus sadari bahwa komunikasi itu adalah upaya, dan di

dalam public speaking, upaya tersebut yaitu salah satunya

dengan bagaimana mengenal secara baik mengenai acting.

Acting memiliki hal utama atau penting, yaitu:

26

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 144

Page 111: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

95

a) Ekspresi

Wajah adalah petunjuk untuk memahami emosi

seseorang. Kita dapat memperkirakan ekspresi-ekspresi

wajah tertentu yang ditampilkan seseorang yang kita

identikkan dengan keriangan, kemarahan, kebencian,

ketakutan, kekaguman, keheranan, keterkejutan,

kegugupan, rasa dipermalukan, kesedihan, dan sejumlah

perasaan lainnya. Ketika kita gagal memahami maksud

pembicaraan seseorang, kita sering mengandalkan diri

para pelaku nonverbalnya, terutama ekspresi wajahnya

seperti senyuman, pelototan, seringai, wajah cemberut,

wajah muram, dan sebagainya, bukan sekadar implikasi

dari gerakan otot-otot, namun menandakan perassaan

atau maksud tersembunyi seseorang, yang sering tidak

disadari oleh pelakunya.27

Ekspresi pun memiliki 3 elemen yaitu yang

pertama elemen suara, disinilah kelihatan bagaimana

kita harus memahami suara yang kita hasilkan dari mult

kita, dari artikulasi kita. Jangan sampai suara ini tidak

kita pahami yang ternyata merupakan sebuah penyebab

orang tidak senang mendengar kita, tidak senang

27

Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, h. 201

Page 112: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

96

melihat kita, tidak senang menyaksikan kita ketika

bertugas sebagai public speaker. Suata memiliki banyak

karakteristik, suara memiliki banyak elemen pembentuk

suara juga dipengaruhi dengan teknik-teknik intonasi,

teknik-teknik penekanan dan stressing. Yang kedua,

ekspresi memiliki elemen mimik. Disinilah seorang

pembicara dituntut memiliki wajah yang sangat

fleksibel. Dia sangat mudah menyesuaikan maksud dan

tujuan menyampaikan esensi yang diproduksi pula dan

didukung pula oleh mimiknya. Yang ketiga, ekspresi

memiliki elemen gerak. Bagaimana seseorang itu

bergerak, terkadang banyak public speaker atau

pembicara yang gagal menyampaikan maksudnya

dikarenakan malasnya bergerak. Padahal sifat manusia

suka melihat sesuatu yang fleksibel. Dia harus

memberikan pelayanan yang multifungsi. Artinya,

tangannya aitu harus bergerak, pinggangnya harus

bergerak.28

Postur tubuh secara umum menyampaikan banyak

informasi mengenai keadaan individu. Para subjek yang

mengamati foto-foto sejumlah postur tubuh diminta

28

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 179

Page 113: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

97

melukiskan nilai ekspresif dan emosi tertentu dari

postur-postur tubuh yang bersangkutan. Mereka

ternyata mampu melakukannya dengan cukup cermat.

Ditemukan lebih jauh bahwa posisi kepala dan batang

tubuh lebih penting dalam komunikasi dari pada kaki

dan tangan. Ketegangan atau pelepasan ketegangan

dapat dideteksi pada postur tubuh yang kaku yang

disebabkan otot-otot yang menegang.29

Banyak diantara kita yang memiliki anggapan

bahwa acting hanya lah milik atau ilmu yang dimiliki

actor saja. Sementara aktor yang sebenarnya adalah

kita sebagai pelaku kehidupan ini yang dituntut untuk

melakukan acting di kehidupan dunia secara langsung

tanpa adanya siaran ulang.Kalau kita mengambil

kesimpulan bahwa di dalam sinetron atau film saja,

acting atau peran tidak boleh salah, padahal kita pahami

bahwa film ataupun sinetron itu tidak ubahnya adalah

contoh kehidupan. Dalam contoh kehidupan saja tidak

boleh salah, apalagi didalam kehidupan ini yang

merupakan kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan

29

Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, h. 193

Page 114: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

98

yang sebenarnya ini harus didukung oleh acting yang

benar.

Di dalam mempelajari acting public speaking,

sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Albert

Mehrabian, menyatakan bahwa:Visual, voice, dan

verbal adalah tiga hal utama yang harus dimiliki oleh

seorang pembicara yang baik atau public speaker yang

baik. Dan harus disadari pula, diantara 3 elemen V itu,

seseorang harus mampu untuk melakukannya dengan

baik. Atau seorang pembicara harus melakukannya

dengan baik. Rinciannya sebagai berikut:

1) Visual, bagaimana seorang pembicara mampu

menghadirkan mimik, gesture, dan body language-

nya

2) Voice, bagaimana seorang pembicara harus sadar

bahwa dia mengeluarkan suara sesuai dengan

komoditas pesannya yang akan disampaikan.

3) Verbal, yaitu bagaimana seorang pembicara

memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan konsep

Page 115: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

99

atau esensi, maksud dan tujuan kita berbicara di

depan umum.30

Ketiga hal ini, visual, vocal dan verbal harus

dilakukan dengan standar selaras.

b) Penghayatan

Penghayatan yang dimaksud adalah bagaimana

seseorang itu jauhlebih memikirkan, jauh lebih

mempersiapkan, jauh lebih memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya untuk dijadikan sarana, untuk dijadikan

wacana yang akan disampaikan. Penghayatan adalah

bagaimana seorang pembicara dengan sadar tampil

mempersiapkan materi-materinya dengan baik. Apa

yang akan disampaikan, dia harus menyadari dengan

penuh. Penghayatan juga adalah bagaimana seorang

pembicara mampu untuk menyampaikan atau ber

acting, menyampaikan kata yang disesuaikan dengan

ekspresinya.31

30

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 180 31

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 181

Page 116: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

100

Saat anda berlatih untuk meningkatkan konsentrasi,

mengontrol, dan melakukan koordinai sesuai petunjuk,

Anda akan melihat bahwa dalam waktu yang sangat

singkat, pikiran dan tubuh Anda akan mengerti,

bagaimana beralih peran dari peran sosial menjadi

peran presenter. Anda bisa menghadapi pendengar

tanpa rasa panik, anda mampu memproyeksikna gairah,

sambil tetap bertumpu pada naluri untuk bertahan hidup

yang dikendalikan oleh otak reptil Anda. Pada saat yang

sama, Anda bisa berpikir dan bicara dengan jernih.

Kombinasi yang swimbang inilah ang menjadikan

manusia secara unik mampu saling berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa emosi yang ekspresif.32

E. Instrument Persuasive dalam Public Speaking

Instrument persuasive adalah elemen-elemen yang

merupakan alat-alat dalam membantu seorang public

speakermelakukan persuasi. Ada 3 elemen di dalam

instrument persuasive. Pertama, ice breaker, kedua,

energizer, ketiga, closing power. Pada prinsipnya, ketiga

hal ini merupakan hal yang sama. Hanya perbedaannya

32Natalie H Rogers, Berani Berbicara di depan Publik.

Diterjemahkan dari How to Speak without Fear, Kaushal Goyal

Gayshaab, 1982. (Nuansa Cendikia: Bandung,2003) cet 1, h. 39

Page 117: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

101

terletak pada letak pada penyampaian seorang public

speaker. Misalnya, ice breaker biasanya diletakkan di awal

perjumpaan. Ice breaker yang diletakkan di tengah

pertengahan perjumpaan disebut sebagai energizer. Ice

breaker yang digunakan untuk penutup penampilan atau

penutup pembicaraaan kita istilahkan dengan closing

power. 33

Penjelasan masing-masing instrument:

1. Ice breaker.

Ice breaker adalah upaya untuk membuka sebuah

penampilan disaaat kita berbicara dengan membantu

menciptakan suasana yang nyaman, suasana yang

lebih membuat audiens percaya kepada Anda.Ice

breaker bertujuan untuk membangkitkan kepercayaan

audiens kepada Anda.Bagian awal ini juga berfungsi

untuk menarik minat pendengar dan memperkenalkan

topik yang dibicarakan. Tujuannya supaya pendengar

tertarik untuk mendengar pembicara lebih lanjut.34

Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa

Ice Breakier merupakan sebuah jembatan penghubung

33

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 217 34

Helena Olii, Public Speaking, h. 3

Page 118: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

102

bagi pembicara untuk dapat membawa audiens pada

apa yang akan dibahas, dapat berupa motivasi, humor,

cerita atau hiburan, dan sebagainya.

2. Energizer.

Energizer merupakan poin-poin yang sama

dengan ice breaker, hanya berbeda pada peletakannya.

Sekali lagi, energizer diletakkan ditengah-tengah

penampilan Anda disaat menyampaikan materi.

Manfaat adanya energizer diantaranya:

a) Karena kesadaran akan cara kerja otak dimana

fokus manusia disetiap 20 menit akan terjadi

penurunan. Penurunan itu harus distimulus, harus

diberikan semacam suplemen dalam bentuk

energizer sehingga fokus itu kembali membaik.

b) Mempertahankan fokus audiens

c) Menyegarkan suasana

d) Menjaga suasana komunikatif. 35

Pada bagian tengah ini berfungsi untuk

menyajikan, topik yang akan dibicarakan, secara lebih

dalam lagi. Di bagian inilah semua informasi

dituangkan untuk mendukung topiknya. Tujuannya

35

Tubagus Wahyudi, The Secreet of Public Speaking era

Konseptual, h. 218

Page 119: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

103

supaya pendengar makin berminat untuk

mendengarkan pembicaraan sampai selesai.36

3. Closing power, yaitu penutup yang berisi:

a) Kesimpulan-kesimpulan

b) Ajakan-ajakan dan motivasi-motivasi

c) Kata-kata bijak atau mungkin Anda bisa mengutip

ayat suci

d) Sebutkan tujuan hihdup yang baik, benar, dan

bagus, yang berkaitan dengan materi yang baru

saja anda sampaikan. Sekaligus mungkin Anda

tambahkan kata-kata mutiara, lalu Anda akhiri

dengan closing power Anda dengan ungkapan

maaf, berterimakasih kepada audiens, dan Anda

menyampaikan salam. Sampaikan pula dimana

dan dengan cara apa audiens bisa menghubungi

Anda di kemudian hari.37

Seperti yang telah dijelaskan diatas dapat penulis

simpulkan bahwa Closing Power merupakan bagian

penutup dalam sebuah penampilan berisikan tentang

kesimpulan, motivasi, saran, ajakan dan ucapan

terimakasih.

36 Helena Olii, Public Speaking, h.3

37 Tubagus Wahyudi, The Secreet of Public Speaking era

Konseptual, h. 218-219

Page 120: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

104

F. Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual bagi

Guru Profesional

Di dalam proses belajar, anak-anak sekolah yang

sekarang, berbeda dengan situasi belajar di zaman dulu.

Kondisi anak-anak sekolah zaman dulu, proses berpikirnya

dalam kehidupan sehari-hari belum banyak dipegaruhi hal-

hal lain, karena semisal zaman dahulu anak cukup bermain

dengan mobil-mobilan, bahkan hanya sampai bagaimana

membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk, atau berain kuda-

kudaan dengan pelepah pisang. Anak-anak pun hanya

menonton hiburan yang tidak lain hanalah televisi dengan

satu-satunya saluran televisi pada saat itu adalah TVRI.

Jadi hiburan pada saat itu mempengaruhi rendahnya

kebutuhan masyarakat. Octant entertainment atau

kebutuhan akan hiburan sangat rendah. Sangat berbeda

dengan anak-anak sekolah zaman sekarang. Mereka

melihat tayangan yang sangat beragam, bentuk-bentuk

hiburan yang begitu tinggi. 38

Guru profesional yang dituntut dengan berbagai

macam pencapaian tentunya memperhatikan bagaimana

pentingnya ilmu public speaking untuk mencapai

38

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 40

Page 121: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

105

pencapaian tersebut. Karena salah satu syarat untuk

menjadi seseorang yang profesional dalam menjalankan

jabatannya yaitu mampu melakukan konteks public

speaking yang baik. Setiap dia berbicara selalu

menyenangkan, memberikan motivasi, selalu ada solusi,

selalu ada pola pikir yang baik yang disampaikannya.

Dalam buku “Profesi dan Etika Keguruan pun

disebutkan bahwa kecakapan berkomunikasi merupakan

salah satu kompetensi sosial atau interpersonal Skills,

yaitu kemampuan membangun relasi dengan orang

lain.Kecakapan berkomunikasi yaitu keterampilan

seseorang menyampaikan pesan kepada komunikan

dengan media tertentu sehingga bisa dipahami dengan

mudah. Dalam berkomunikasi ada beberapa prinsip yang

harus dipahami oleh pendidik, yaitu:

1. Respect (menghargai orang lain)

2. Empathy(kemampuan untuk mendengarkan mengerti

sebelum didengarkan dimengerti orang lain)

3. Audible (penggunaan media yang dapat dipahami

didengar oleh orang lain)

4. Clarity(kejelasan pesan: tidak multitafsir)

5. Humble(sikap rendah hati: melayani, menghargai, mau

didengar, mau menerimakritik, tidak memandang

Page 122: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

106

remeh pihak lain, berani mengakui kesalahan, rela

memafaafkan, lemah lembut, pengendalian diri,

mengutamakan kepentingan lebih besar).39

Melihat dari penjelasan tersebut diatas mengenai

prinsip-prinsip berkomunikasi sangatlah berkaitan erat

dengan public speaking yang dibutuhkan di era konseptual

ini, yaitu public speaking yang tidak hanya mempelajari

bagaimana agar mampu berbicara didepan umum dengan

baik, tetapi di era konseptual seseorang membutuhkan

cara untuk berkomunikasi yang mampu memenuhi

kebutuhan manusia di eranya.

Karena kebutuhan psikologi komunikasi manusia

semakin berkembang, maka seseorang yang ingin menjadi

public speaker profesional harus mampu mempersiapkan

segalanya, mulai dari ilmu, wawasan, cara, hingga

kemasannya. Karena, ketika anda berbicara tentu semua

ini tidak terlepas dari kebutuhan profesi. Misalnya saja

anda seorang pebisnis, maka anda harus memikirkannya

bagaimana bisa menjalankannya secara profesional. Di era

39

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, (Padang: The Zaki

Press.2009) , h. 108

Page 123: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

107

konseptual seperti sekarang ini, manusia yang baik adalah

manusia yang memiliki simpati.40

Begitupun bagi seorang guru, guru profesional

harus menyiapkan dengan sebaik mungkin semua yang

dibutuhkan muridnya sehingga murid menjadi simpatik

terhadap guru dan mau mendengarkan apa yang akan

disampaikan oleh seorang guru, bahkan seorang murid

akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh

gurunya.Seseorang harus mampu ketika dia berbicara di

depan umum, dia mampu menjadi seorang personal yang

baik, sebelum berkomunikasi dia harus mampu berpikir

sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh audiens.

40

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. h. 31

Page 124: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

109

BAB IV

PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA

KONSEPTUAL DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALITAS GURU DI KAHFI BBC

MOTIVATOR SCHOOL BINTARO

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Kahfi BBC Motivator School

Bintaro

Sejarah berdirinya kampus Kahfi BBC Motivator

School yang merupakan program kuliah komunikasi plus

dengan jenjang pendidikan selama tiga tahun tanpa dipungut

biaya, berawal dari rasa prihatin Bapak Tubagus Wahyudi

atau yang biasa mahasiswa Kahfi memanggilnya dengan

sebutan Om Bagus. Beliau merupakan pendiri sekaligus

pengajar di kampus Kahfi BBC Motivator School. Bermula

pada tahun 2003 silam, saat Om Bagus dan Istri beserta

anaknya baru saja pindah dari Makassar ke rumah

mertuanya di Bintaro, tepatnya di BBP (Bumi Bintaro

Permai). Om Bagus merasa prihatin ketika melihat masjid

Al- Karim yang berada di lingkungan tempat tinggalnya

yang baru, sepi tidak ada kegiatan selain sholat 5 waktu dan

tidak ada kegiatan yang dikelola oleh remaja sekitar masjid.

Page 125: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

110

Kemudian Om Bagus berinisiatif untuk mengajar para

remaja di lingkungan komplek agar mau menjalankan sholat

5 waktu dan memanfaatkan masjid. Sebagai imbalan bagi

mereka, Om Bagus akan mengajarkan semua keahlian yang

dimiliki tanpa memungut bayaran sepeserpun. Ilmu yang

diajarkan meliputi ilmu menjadi ilmu menjadi pembawa

acara/MC, sulap,hipnosis, penyiar radio, penyiar televisi,

presenter, dubber, acting, bintang iklan dan aktor. Dengan

berbagai ilmu yang dimilikinya itulah Om Bagus berhasil

menarik minat para remaja disekitar kompleks saat itu.

Setelah berjalan beberapa lama, salah satu toko agama

dikomplek Bintaro Bumi Permai yaitu H. Johansyah Riza

menyarankan kepada Om Bagus untuk memberikan nama

pada kegiatannya. Om Bagus pun menyanggupinya, asalkan

Haji Johan mau menjadi ketua kegiatan. Kemudian Om

Bagus menamai kegiatan belajar di masjid Al- Karim

dengan nama Kahfi atau Kelompok Belajar Ikhtiar dan

Dzikir Islami.

Setelah proses belajar di Kahfi berjalan, ternyata para

remaja malah lebih semangat untuk belajar hal yang lain.

Para remaja mengusulkan untuk membuka angkatan kedua,

angkatan ketiga, dan seterusnya. Mereka membuat poster

untuk mensosialisasikan kegiatan kuliah gratis di Masjid

Page 126: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

111

dengan tulisan “Menerima pendidikan komunikasi plus

selama tiga tahun, gratis. SPP-nya hanya sholat lima

waktu”

Angkatan kedua, ketiga, dan keempat telah berjalan.

Setelah mengikuti kuliah, banyak orang tua yang baru

menyadari ada perubahan yang terjadi pada anak mereka

yaitu menjadi rajin sholat. Menurut Om Bagus “sebenarnya

mereka belajar komunikasi adalah topeng belaka. Mereka

kuliah disini sebenarnya belajar Agama. Hanya mereka

mempelajarinya secara tidak sadar karena kita punya pola

sendiri.misalkan kalau kita undang mereka ke pengajian,

tidak ada yang mau datang. Beda kalau kita mau

mengajarkan tentang sesuatu yang mereka sukai, barulah

ditengah-tengahnya kita sisipi agama, data akan mudah

masuk”

Banyaknya jumlah angkatan dari tiap kelas membuat

daya tampung di ruangan masjid menjadi tidak memadai,

hingga akhiarnya pada pertengahan tahun 2011 (tepatnya

pada tanggal 15 Mei 2010) Kampus Kahfi Motivator School

pindah ke Ruko Ganda Asri D 25 Pondok Aren Bintaro.

Dengan demikian para pengajar dan mahasiswa dapat lebih

leluasa untuk melakukan praktek.

Page 127: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

112

Hingga kini di tahun 2017, kampus Kahfi Motivator

School berkembang pesat, dan telah mencapai angkatan 18,

di mana para mahasisawa berasal dari lingkup yang sangat

luas tidak hanya meliputi lingkup anak-anak remaja di Bumi

Bintaro Permai saja, namun terdiri dari berbagai profesi

seperti dari lulusan SMA, mahasiswa dari kampus sekitar,

Guru, Ustadz, Dosen, dan dari berbagai profesi lainya.

Peminat mahasiswa untuk kuliah di Kahfi semakin

banyak dikarenakan lengkapnya ilmu komunikasi yang

diajarkan. Antara teori dan praktik diajarkan dengan porsi

yang sama. Tiga tahun menempuh pendidikan di Kahfi, para

mahasiswa mendapatkan pelajaran kurang lebih sebanyak

30 mata kuliah. Termasuk mata kuliah magang dan tugas

akhir seperti halnya mata kuliah di universitas formal. Pada

semester pertama mereka belajar Psycho Fundamental,

semester dua belajar Ilmu Pikir, semester tiga Public

Speaking, semester empat Media, semester lima Hypnosis,

dan semester enam Hypnosis Al-Qur’an.

2. Visi dan Misi Kahfi BBC Motivator School Bintaro

Visi dari Kahfi BBC Motivator School adalah

“Membentuk Kahfi Motivator School sebagai lembaga

pendidikan yang mandiri, kredibel, kompetitif secara global,

Page 128: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

113

dan kompeten dalam mengintegrasikan nilai-nilai kehidupan

berlandaskan iman dan taqwa.”

Untuk mewujudkan visi dari Kampus Kahfi Motivator

School, misi yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Mendidik dan melatih dengan sabar sehingga

menghasilkan jiwa-jiwa motivator yang unggul serta

kompetitif dalam persaingan global.

b. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas

hidup masyarakat melalui praktik hipnoterapi agar

bermanfaat bagi orang banyak.

c. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang

berkualitas dan mumpuni dalam ilmu Public Speaking

baik secara teori maupun praktek.

d. Melakukan pembinaan akhlak degan menjunjung tinggi

nilai-nilai Islami serta meningkatka kreatifitas mahasiswa

agar dapat menjadi tauladan dan berprestasi ditengah

masyarakat.

3. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan kegiatannya, Kahfi BBC Motivator

School memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Page 129: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

114

Ketua : Rachmatullah Tiflen

Wakil Ketua 1 : Rendy Iskandar Chaniago

Wakil Ketua 2 : M. Yusuf Kurniawan

Wakil Ketua 3 : Ustadz Roma

Wakil Tugas Khusus 1 : M. Priyo Atmojo

Wakil Tugas Khusus 2 : Siti Annisa Gunawan

Sekretaris : Ririn Rindiana Dewi

Bendahara : Siska Utami

Kurikulum

Ketua : Hilda Lisdianti

Anggota : Agung Arabian, Rafida al-

Jihadi, Nurdini, Ekariana, Sopyan Hadi, Selvi

(angkatan 16).

Kemahasiswaan

Ketua : Zaimi Zet

Anggota : Tika Sanguina, Ummi Hafifah,

Neneng, Bunda Yuyun, Wiza, Lala Royna, Upik Icha,

Ustadz Taqin (Kahfi Ustadz), Lutfiah Sani (angkatan 16).

Kedisiplinan

Ketua : Soni Rafsanjani

Anggota : Yudistira, Nurul Witri, Yanto,

Fitria Wulandari, Hani Pertiwi, Bunda Selvi, Nazirullah,

Bunda Hesti.

Page 130: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

115

Rumah Tangga

Ketua : Nasarudin

Anggota : Dedi Irawan, Masyuri,

Wahyudin, Aisyah Turahmi, Bahari, Mila Astuti, Dita

Kurnia,Shahidatunnisa, Fitri.

Semi Otonom

Ketua : Abdul Majid

Anggota : Erlin, Titin, Okta, Bunda

Damay, Asnawi, Nike Faradilla, Ikhsan, Syafira, Ria,

Ustadz Ulin.

Humas dan IT

Ketua Website : Satrio

Ketua Jarkom : Surya

Anggota : Intania, Nurul Fauziah,

Fida Afifa, Aini Indah, Mesti, Anis, Ustadz Odik, Ustadz

Etveni.

4. Program-program Sertifikasi

a. Sertifikasi Public Speaking

Program ini merupakan sertifikasi pertama di Kahfi

BBC Motivator School. Untuk mendapatkannya, setiap

mahasiswa harus melewati 3 semester. Hingga di

penghujung semester 3 akan ada ujian sertifikasi public

Page 131: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

116

speaking. Jika dalam ujian tersebut seorang mahasiswa

berhasil mendapatkan nilai yang menjadi standar

kelulusan maka dia dinyatakan lulus dan berhak

mendapatkan sertifikat public speaker dan pin public

speaker.

b. Sertifikasi Hypnosis

Program ini merupakan lanjutan dari program public

speaking. Setelah melewati ujian public speaking, para

mahasiswa akan masuk ke dalam semester berikutnya

yang mendalami hypnosis. Semester ini mendalami ilmu

hypnosis untuk therapy, sehingga diharapkan setiap

mahasiswa yang lulus dalam ujian sertifikasi hypnosis

dalam melakukan pelayanan hypnotherapy kepada yang

membutuhkan.

c. Sertifikasi Hypnocommunication

Ini merupakan gelar yang didapatkan jika telah

menyelesaikan studi setara D3 di Kahfi BBC Motivator

School. Untuk mendapatkannya setiap mahasiswa harus

sudah melewati sertifikasi public speaking dan hypnosis

serta menyelesaikan tugas akhir. Bentuk gelarnya ialah

CHC (Certified Hypnocommunication).

Page 132: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

117

d. Sertifikasi Islamic Hypnocommunication

Sebenarnya sertifikasi ini mirip dengan program

yang setara dengan D4, namun program ini berjalan lebih

cepat, yakni 2 tahun. Biasa yang menjadi mahasiswa di

program ini berasal dari kalangan Ustadz, Dosen, PNS,

karyawan swasta, TNI, Polri, Mahasiswa, akademisi,

jurnalis, pengusaha, dan lain-lain. Gelar yang diterima

setelah menyelesaikan program ini adalah CIHC

(Certified Islamic Hypnocommunication).

5. Unit Kegiatan Mahasiswa

a. Magic Club, unit ini merupakan kumpulan mahasiswa

Kahfi yang mendalami seni pertunjukan sulap, mereka

mempelajari teknik-teknik sulap dengan atau tanpa

gymmic.

b. Coeva (Editing Media), unit ini merupakan kelompok

mahasiswa Kahfi yang ingin mendalami dunia editing,

baik foto ataupun video. Sebenarnya di semester 4

dipelajari tentang media termasuk editing, namun hanya

terbatas pada kemampuan dasar editing foto dan video

saja, sehingga bagi mereka yang ingin kompetitif diluar

melakukan pendalaman di kelompok ini. Biasanya

Page 133: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

118

aplikasi yang digunakan sekitar Adobe Premiere, Ulead

Video Studio, Pinnacle Pro, dan sebagainya.

c. Motivasinger, unit ini merupakan kumpulan mahasiswa

yang memiliki hobi bernyanyi. Selain itu mereka harus

sudah memiliki kemampuan dasar menyanyi, baik dari

notasi ataupun ketika membunyikannya dalam sebuah

lagu. Kelompok ini selalu menjadi bagian dari acara-

acara besar yang diselenggarakan Kahfi sebagai pengisi

acara.

d. Thai Language Club, unit ini memang baru dibuka sejak

awal tahun 2016, namun mendapat respon baik dari para

mahasiswa. Di kelompok ini setiap anggota belajar

bahasa Thailand secara aplikatif (conversation).

Pengajarnya pun memang berasal dari Thailand. Hal ini

berawal dari seorang mahasiswa Thailand yang sedang

belajar di Fakultas Dirasah Islamiyah UIN Jakarta

mendaftarkan dirinya untuk ikut belajar di Kahfi, namun

dia berinisiatif untuk berbagi ilmu juga kepada

mahasiswa Kahfi dalam bidang Bahasa Thailand.

e. Radio MFM (Motivator FM), unit ini mengelola para

mahasisaw yang akan melakukan siaran radio.

Sebenarnya unit ini dibentuk guna mendukung program

public speaking dalam hal latihan vocal, karena dengan

Page 134: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

119

siaran radio akan membantu mahasiswa untuk

mendapatkan vocal yang baik dan prima.

f. Entrepreneur Corner (EC). Komunitas ini dobentuk oleh

mahasiswa Kahfi pada tanggal 1 Januari 2010 dan

merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk

mengembangkan praktek mata kuliah kewirausahaan.

Sarana ini sangat bermanfaat untuk membekali jiwa

kemandirian serta rasa percaya diri mahasiswa, mereka

dapat secara mandiri maupun tim menjalankan praktik

berwirausaha selama satu semester di Laboratorium

tersebut, selain dapat memanfaatkan space khusus di

Entrepreneurship Corner peserta juga akan mendapatkan

bimbingan secara langsung dari para dosen pengajar mata

kuliah kewirausahaan.

g. Photography Class. Komunitas ini merupakan kumpulan

mahasiswa Kahfi yang memiliki hobi di bidang

fotography, biasanya mereka berkumpul tidak hanya di

kampus Kahfi, melainkan di tempat-tempat lain untuk

mencari spot pemotretan sebagai media latihan.

h. English Speaking Fastrack. Kelompok ini awalnya

dibentuk oleh seorang Guru Besar Bahasa Inggris di

Pare, yang saat itu memang sedang belajar di Kahfi.

Dalam proses belajarnya mahasiswa diajarkan untuk

Page 135: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

120

menanamkan persepsi belajar bahasa Inggris itu mudah.

Jika mahasiswa sudah mengendalikan rasa “takut salah”

dan “malu” dalam belajar bahasa Inggris, maka akan ada

percepatan dalam proses pendalaman bahasa Inggris itu

sendiri.

B. Peranan Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual di

Kahfi BBC Motivator School Bintaro dalam meningkakan

Profesionalitas Guru

Guru profesional yang dituntut dengan berbagai macam

pencapaian tentunya memperhatikan bagaimana pentingnya

ilmu public speaking untuk mencapai pencapaian tersebut.

Karena salah satu syarat untuk menjadi seseorang yang

profesional dalam menjalankan jabatannya yaitu mampu

melakukan konteks public speaking yang baik.

Pembelajaran public speaking juga akan membantu guru

untuk meningkatkan kompetensi sosial dalam memenuhi

profesionalitas guru karena kompetensi sosial adalah

kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/ wali peserta

didik, dan masyarakat sekitar. (Standar Nasional Pendidikan,

penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d) artinya ia menunjukan

Page 136: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

121

kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-

muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala

sekolah bahkan dengan masyarakat luas.1

Dalam Public speaking ada 3 hal yang menjadi tujuan

utama, yaitu pertama, to inform (untuk memberikan informasi),

kedua, to persued (untuk mempengaruhi) dan yang ketiga, to

entertaint (untuk menghibur/memberikan kesan). Seorang guru

harus mampu dalam menyampaikan pelajaran di sekolah

memenuhi hal-hal tersebut. Dan ketika seorang guru mampu

memenuhi hal tersebut maka menurut saya guru tersebut

berhasil dalam mengajar. Dan dapat dikatakan profesional

dalam konteks keberhasilan kelas. Bahkan ketika seseorang

yang tidak mengenyam bangku perkuliahan namun dia mampu

ketika berbicara di depan memenuhi 3 tujuan public speaking

tersebut maka tidak ubahnya dia telah menjadi guru yang

berhasil. Karena salah satu syarat untuk menjadi seseorang

yang profesional dalam menjalankan jabatannya yaitu mampu

melakukan konteks public speaking yang baik. Setiap dia

berbicara selalu menyenangkan, memberikan motivasi, selalu

1Rusman, M.pd, Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru. (Jakarta: PT Raja Raja Grafindo Persada, 2012) cet

5, h. 23

Page 137: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

122

ada solusi, selalu ada pola pikir yang baik yang

disampaikannya.2

C. Hasil Penelitian Pembelajaran Public Speaking Era

Konseptual di Kahfi BBC Motivator School Bintaro dalam

meningkatkan Profesionalitas Guru

Pembelajaran public speaking era konseptual di Kahfi

BBC Motivator School merupakan salah satu pembelajaran

yang ada di Kahfi BBC Motivator School untuk mencerrak

para motivator di Indonesia, salah satu yang perlu disadari

bahwa pada hakikatnya setiap manusia adalah motivator bagi

dirinya sendiri dan umumnya untuk masyarakat, bagaimana

agar mampu memberikan manfaat bagi umat, berkaitan dengan

profesi guru tentunya ini merupakan hal yang sangat erat

sekali, di mana guru merupakan salah seorang yang tugasnya

menerima amanat masyarakat dalam mendidik anak bangsa.

Tugas mulia tersebutlah yang menuntut seorang guru untuk

menjalankan profesi dengan sebaik baiknya agar mencapai

tujuan yang diinginkan. Penulis berhasil meneliti adanya

pembelajaran public speaking yang di sesuaikan dengan era

nya, yaitu pembelajaran public speaking era konseptual yang

2 Wawancara dengan Dosen pengajar public speaking di Kahfi BBC

Motivator School, kak shofi, Bintaro, 14 Agustus 2017.

Page 138: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

123

dilaksanakan di Kahfi BBC Motivator School. Mahasiswa yang

berasal dari berbagai profesi seperti guru, pengusaha, ibu

rumahtangga maupun yang masih menjadi mahasiswa di

universitasnya masing-masing begitu semangat dalam belajar

public speaking di Kahfi BBC Motivator School.

Dengan adanya pembelajaran public speaking di Kahfi

BBC Motivator school menjadi salah satu jalan untuk dapat

memperbaki kualitas dirinya masing-masing yan tentunya

bertujuan pula untuk bagaimana bisa bermanfaat bagi orang

lain. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pihak

sekolah jika pembelajaran public speaking tersebut dapat

memberikan sumbangsih keilmuan bagi setiap orang, setiap

guru, setiap orang tua yang berkonumikasi dengan anaknya,

setiap karyawan terhadap atasannya dan sebagainya. Selain itu,

tentuya menjadi kebanggaan juga bagi seorang guru dapat

mengupgrade dirinya agar mampu menjadi guru yang

menyenangkan, memberikan motivasi, selalu ada solusi, selalu

ada pola pikir yang baik yang disampaikannya.Adapaun hasil

dari adanya pembelajaran public speaking era konseptual di

Kahfi BBC Motivator School adalah sebagai berikut:

1. Dengan pembelajaran public speaking era konseptual, guru

dapat belajar menciptakan pembelajaran yang mengesankan

dan tidak mudah mengantuk dengan menggunakan ice

Page 139: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

124

breaker, energizer dan closing power dan teknik-teknik

public speaking lainnya.

2. Dengan pembelajaran public speaking era konseptual, guru

dapat belajar bagaimana menyampaikan pelajaran di kelas

dengan menyenangkan, memberikan motivasi, selalu ada

solusi, selalu ada pola pikir yang baik yang disampaikannya

Dengan berjalannya program pelaksanaan pembelajaran

pubic speaking tersebut dengan baik, maka terbukti

pembelajaran tersebut mampu meningkatkan profesionalitas

guru sesuai dengan hasil diatas. Terlepas dari itu, tentunya

profesionalitas guru tidak hanya ditingkatkan oleh adanya

pembelajaran public speaking, tetapi hal-hal yang menunjang

profesionalitas guru yang lainnya seperti telah di sebutkan di

penjelasan bab sebelumnya. Namun pembelajaran public

speaking juga bukan hanya dibutuhkan oleh guru saja tetapi

oleh semua profesi, karena profesi apapun itu jika berkaitan

dengan orang lain, maka dibutuhkan ilmu tentang public

speaking terutama seorang guru.

D. Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, pada

hari Sabtu, tanggal 12 Agustus 2017 – Minggu, 13 Agustus

2017 maka diperoleh data mengenai hasil pembelajaran public

Page 140: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

125

speaking di Kahfi BBC Motivator School Bintaro. Angket

penelitian terdiri dari 20 pertanyaan yang terdiri dari dua

variabel, X peranan pembelajaran public speaking era

konseptual dan variabel Y peningkatan profesionalitas guru

yaitu dengan menghitung hasil angket dari kedua variabel

tersebut yang peneliti dapatkan dari 40 siswa sebagai sampel.

Setelah mengetahui hasil angket maka hasil yang

didapatkan dari angket tersebut di bentuk ke dalam tabel

deskripsi presentasi dengan menggunakan rumus:

P = F/N X 100%

Dengan ketentuan sebagai berikut:

P = Frekuensi yang akan dicari

F = Frekuensi yang akan dihasilkan

N = Jumlah populasi yang ada.3

Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1

Apakah Anda merasa senang belajar bersama guru di

Kahfi BBC Motivator School?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

3 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakata : Fakultas

Psikologi, UGM), h. 290

Page 141: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

126

1. Ya 34 87,5%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 6 12,5%

Jumlah N=40 100%

Dari presentase tabel diatas 87,5% dari para siswa merasa

senang belajar bersama guru-guru, dan 12,5% kadang-kadang

merasa senang.

Tabel 4.2

Apakah Anda merasa semangat untuk belajar di Kahfi

BBC Motivator School?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

1. Ya 30 75%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-

kadang

10 25%

Jumlah N=40 100 %

Dari presentase tabel diatas 75% dari para siswa semangat

untuk belajar di Kahfi BBC Motivator School dan sekitar 25%

kadang-kadang tidak merasa semangat.

Page 142: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

127

Tabel 4.3

Apakah Anda sering termotivasi setelah mendengar

penjelasan guru di Kahfi BBC Motivator School?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

1. Ya 40 100%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-

kadang

0 0%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas diketahui bahwa 100% dari

penilaian angket di kahfi menunjukan bahwa mahasiswa

sering termotivasi setelah mendengar penjelasan guru di Kahfi

BBC Motivator School.

Tabel 4.4

Apakah Anda merasa mudah memahami penjelasan dari

guru di Kahfi BBC Motivator School ?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

1. Ya 36 90%

2. Tidak 0 0%

Page 143: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

128

3. Kadang-

kadang

4 10%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas 90 % mahasiswa kahfi

merasa mudah memahami penjelasan dari guru di Kahfi

BBCMotivator School. Dan 10% merasa kadang-kadang.

Tabel 4.5

Apakah materi yang disampaikan berpengaruh pada

kehidupan sehari-hari Anda?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

1. Ya 36 90%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-

kadang

4 10%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan bahwa 90%

materi yang disampaikan berpengaruh pada kehidupan sehari-

hari para mahasiswa Kahfi BBC Motivator School dan 10%

kadang-kadang materi tersebut berpengaruh pada kehidupan

sehari-hari.

Page 144: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

129

Tabel 4.6

Menurutmu, apakah pembelajaran yang disampaikan oleh

guru yang telah belajar public speaking begitu

mengesankan dan tidak mudah mengantuk?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

1. Ya 36 90%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-

kadang

4 10%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan 90 %

pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang telah belajar

public speakingmengesankan dan tidak mudah mengantuk.

Dan yang berpendapat kadang-kadang sebesar 10%.

Tabel 4.7

Apakah Anda sering mengikuti apa yang diperintahkan

guru?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

1. Ya 37 92,5%

Page 145: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

130

2. Tidak 0 %

3. Kadang-

kadang

3 7,5%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan 92,5 %

mahasiswa sering mengikuti apa yang diperintahkan guru.

Tabel 4.8

Apakah Anda menghormati guru dan menjalin hubungan

berkualitas dengan guru di Kahfi BBC Motivator School?

No Alternatif

Jawaban

Frekwensi %

1. Ya 23 57,5%

2. Tidak 2 5%

3. Kadang-

kadang

15 37,5%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas membuktikan bahwa 57,5%

mahasiswa menghormati guru dan menjalin hubungan

berkualitas dengan guru di Kahfi BBC Motivator School,

sedangkan 5% menunjukan tidak dan 37,5 % kadang0-kadang.

Page 146: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

131

Tabel 4.9

Apakah guru di Kahfi BBC Motivator School mengajar

dengan ekspresif?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 37 57,5%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 3 7,5%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas 57,5% guru di Kahfi BBC

Motivator School mengajar dengan ekspresif dan 0% tidak

berekspresif dan 7,5% menunjukan kadang-kadang.

Tabel 4.10

Apakah guru di Kahfi BBC Motivator School dalam

menyampaikan materi membuat jenuh?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 0 0%

2. Tidak 30 75%

3. Kadang-kadang 10 25%

Jumlah N=40 100

Page 147: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

132

Dari presentase tabel diatas menunjukan 75% guru di

Kahfi BBC Motivator School dalam menyampaikan materi

tidak membuat jenuh, 25 menunjukan kadang-kadang dan

0% menunjukan ya.

Tabel 4.11

Apakah Guru di Kahfi sering mengajarkan tentang

nilai-nilai kehidupan?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 40 100%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 0 0%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan bahwa 100%

dari 40 mahasiswa yang mengisi angket kuisioner

menyatakan bahwa Guru di Kahfi sering mengajarkan

tentang nilai-nilai kehidupan.

Page 148: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

133

Tabel 4.12

Apakah dengan adanya ice breaker dan energizer Anda

lebih bersemangat untuk memperhatikan guru?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 40 100%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 0 0%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan bahwa 100%

responden menyatakan bahwa adanya ice breaker dan

energizer Anda lebih bersemangat untuk memperhatikan

guru.

Tabel 4.13

Apakah dengan closing power penjelasan guru menjadi

lebih jelas dan mudah diingat?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 40 100%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 0 0%

Page 149: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

134

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas 100 % responden

menyatakan bahwa closing power penjelasan guru menjadi

lebih jelas dan mudah diingat.

Tabel 4.14

Apakah Anda fokus kepada guru yang sedang

menjelaskan?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 36 90%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 4 10%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan bahwa 90%

mahasiswa kahfi fokus kepada guru yang sedang

menjelaskan.

Page 150: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

135

Tabel 4.15

Apakah selama pembelajaran berlangsung guru dapat

menjadikan suasana kelas komunikatif?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 36 90%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 4 10%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan bahwa 90%

selama pembelajaran berlangsung guru dapat menjadikan

suasana kelas komunikatif, 10% menunjukan kadang-

kadang.

Tabel 4.16

Apakah menurutmu acting membantu guru dalam

menyampaikan materi?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 40 100%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 0 0%

Page 151: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

136

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan 100% acting

membantu guru dalam menyampaikan materi.

Tabel 4.17

Apakah dengan memainkan voice (suara) penyampaian

materi menjadi lebih menarik?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 40 100%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 0 0%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan 100%

menurut responden dengan memainkan voice (suara)

penyampaian materi menjadi lebih menarik.

Tabel 4.18

Apakah mimik dan gesture membantu memudahkan

pemahaman ketika materi disampaikan?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 38 95%

Page 152: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

137

2. Tidak 1 2,5%

3. Kadang-kadang 1 2,5%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan 95% mimik

dan gesture membantu memudahkan pemahaman ketika

materi disampaikan, sedangkan 2,5% mengatakan tidak, dan

2,5% menunjukan kadang-kadang.

Tabel 4.19

Apakah ada perbedaan antara guru telah belajar public

speaking dengan yang tidak belajar public speaking?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 30 75%

2. Tidak 1 2,5%

3. Kadang-kadang 9 22,5%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan 75% ada

perbedaan antara guru telah belajar public speaking dengan

yang tidak belajar public speaking, 2,5% menunjukan tidak,

dan 22,5 menunjukan kadang-kadang ada perbedaan antara

Page 153: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

138

guru telah belajar public speaking dengan yang tidak belajar

public speaking.

Tabel 4.20

Apakah guru diakhir perkuliahan menanyakan materi

yang belum dipahami oleh Anda?

No Alternatif Jawaban Frekwensi %

1. Ya 36 90%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 4 10%

Jumlah N=40 100

Dari presentase tabel diatas menunjukan 90% guru

diakhir perkuliahan menanyakan materi yang belum

dipahami, 10% menunjukan kadang kadang guru diakhir

perkuliahan menanyakan materi yang belum dipahami, dan

0% tidak.

Page 154: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

139

E. Analisis Data

Tabel 4.21

Nilai (skor) Angket Peranan Pembelajaran Public Speaking

Era Konseptual di Kahfi BBC Motivator School

Nomor Item

No 6 9 12 13 15 16 17 18 19 20 Jumlah

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

9 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 28

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

Page 155: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

140

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

15 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28

25 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 27

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

27 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28

28 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 28

29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

Page 156: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

141

31 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

33 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

35 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 27

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

37 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

Jumlah 1165

Tabel 4.22

Nilai (skor) Angket Peningkatan Profesionalitas Guru

Nomor Item

No 1 2 3 4 5 7 8 10 11 14 Jumlah

1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27

2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28

3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28

Page 157: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

142

4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29

5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29

6 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 28

7 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 28

8 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28

9 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28

10 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28

11 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 28

12 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 28

13 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 28

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

15 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28

16 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28

17 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28

18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28

19 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29

20 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

21 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

Page 158: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

143

22 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28

23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29

24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28

25 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 26

26 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29

27 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28

28 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28

29 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

30 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28

31 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 27

32 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27

33 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28

34 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28

35 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 27

36 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28

37 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28

38 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28

39 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 27

Page 159: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

144

40 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28

Jumlah 1117

Tabel 4.23

Tabel Perhitungan Product Moment

No Subjek X Y XY X2

Y2

1 A 29 28 812 841 784

2 B 29 27 783 841 729

3 C 30 29 870 900 841

4 D 30 28 840 900 784

5 E 30 30 900 900 900

6 F 29 28 812 841 784

7 G 30 27 810 900 729

8 H 30 28 840 900 784

9 I 29 27 783 841 729

10 J 29 27 783 841 729

11 K 30 28 840 900 784

12 L 30 28 840 900 784

Page 160: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

145

13 M 30 27 810 900 729

14 N 30 29 870 900 841

15 O 30 29 870 900 841

16 P 30 29 870 900 841

17 Q 30 27 810 900 729

18 R 30 29 870 900 841

19 S 29 30 870 841 900

20 T 30 27 810 900 729

21 U 30 27 810 900 729

22 V 30 28 840 900 784

23 W 30 28 840 900 784

24 X 29 26 754 841 676

25 Y 30 29 870 900 841

26 Z 30 30 900 900 900

27 AA 30 28 840 900 784

28 BB 30 29 870 900 784

29 CC 28 26 728 841 676

30 DD 30 28 840 900 841

Page 161: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

146

31 EE 27 22 594 729 484

32 FF 30 27 810 900 784

33 GG 30 30 900 900 900

34 HH 30 27 810 900 729

35 II 27 29 783 729 841

36 JJ 29 27 783 841 729

37 KK 30 30 900 900 900

38 LL 30 28 840 900 784

39 MM 29 28 812 841 784

40 NN 30 26 780 900 676

11

83

11

15 3299

7

3501

1

3116

7

Selanjutnya hasil penelitian yang telah dimasukan ke

dalam tabel di analisis dengan menggunakan rumus product

moment untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak

antara peranan pembelajaran public speaking era konseptual

dalam meningkatkan profesionalitas guru.

r = nΣxy – (Σx) (Σy)

. √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)

2}

Page 162: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

147

r = (40x32997) – (1183x1115)

. √{40x35011 – (1183)²} {40x31167 – (1115)2}

r = 1319880 – 1319045

. √{1400440 – 1399489} { 1246680– 1243225}

r = 835

. √{951} {3455}

r = 835

. √3285705

r = 835

. 1812,651373

r = 0,460

F. Interpretasi Data

Setelah mengetahui hasil rxy diatas maka langsung mencari

nilai interpretasi dengan cara pemberian interpretasi secara

sederhana dan dengan menggunakan tabel nilai “r” product

moment.

1. Interpretasi secara sederhana

Berdasarkan perhitungkan yang telah dilakukan di atas

maka diperoleh hasil rxy sebesar 0,460 hal ini membuktikan

adanya pengaruh yang signifikan antara Variabe X dan

Variabel Y.

Page 163: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

148

Besarnya rxy yang didapatkan yaitu 0,460 ternyata

terletak antara 0,40- 0,70 berdasarkan pedoman yang

terdapat pada tabel 3 menyatakan bahwa hubungan antara

variabel X dan variabel Y merupakan korelasi yang

tergolong sedang dan cukupan.

2. Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment

Sebelumnya penulis terlebih dahulu merumuskan

hipotesis alternatifnya (Ha) dan Hipotesis nihil (Ho) sebagai

berikut:

a. Hipotesis alternatif (Ha) : ada pengaruh yang signifikan

antara peranan pembelajaran public speaking era

konseptual dalam meningkatkan profesionalitas guru

b. Hipotesis Nihil (Ho) : Tidak ada pengaruh yang

signifikan antara peranan pembelajaran public speaking

era konseptual dalam meningkatkan profesionalitas guru.

Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan

maka penulis membandingkan antara besarnya rxy dan rtabel

dengan cara terlebih dahulu mencari df (degress of freedom)

menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 164: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

149

Df = N-nr

Keterangan :

Df= degress of freedom

N= number of casses

Nr= banyaknya variabel yang dikorelasikan

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang

dikorelasikan yaitu variabel X dan variabel Y maka nr = 40-

2 = 38 dengan diperolehnya nilai df maka dapat dicari

besarnya “r” dengan berkonsultasi pada tabel nilai “r”

product moment pada taraf signifikan 5 % dan 1 %

selanjutnya besarnya rxy dibandingkan dengan rtabel yaitu:

Pada taraf signifikan 5% = 0,349<0,460

Pada taraf signifikan 1% = 0,449<0,460

Berdasarkan perbandingan yang telah dikemukakan di

atas maka penulis dapat mengetahui hasilnya bahwa rxy

lebih besar dari pada rtabel pada taraf signifikan 5% dan taraf

signifikan 1% dengan demikian Hipotesis Alternatif (Ha)

diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian

Page 165: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

150

maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah ada pengaruh

positif yang signifikan antara peranan pembelajaran public

speaking era konseptual dalam meningkatkan

profesionalitas guru.

Page 166: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

151

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian yang berjudul

Peranan Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual dalam

meningkatkan Profesionalitas Guru (Studi Kasus di Kahfi BBC

Motivator School Bintaro) maka diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Peranan Pembelajaran Public Speaking Era Konseptual

dalam meningkatkan Profesionalitas Guru (Studi Kasus di

Kahfi BBC Motivator School Bintaro) menunjukan hasil

yang signifikan, hal ini dibuktikan pada bab IV tabel 4.5

bahwa 90% materi yang disampaikan berpengaruh pada

kehidupan sehari-hari para mahasiswa Kahfi BBC

Motivator School dan hanya 10% yang menyatakan bahwa

materi yang disampaikan kadang berpengaruh pada

kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat ketika para

mahasiswa menunjukan hal positif seperti terlihat dalam

hasil angket yang diberikan kepada mahasiswa kahfi yang

berprofesi guru.

Berdasarkan perhitungkan yang telah dilakukan di atas

maka diperoleh hasil rxy sebesar 0,460 hal ini membuktikan

Page 167: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

152

adanya pengaruh yang signifikan antara Variabe X dan

Variabel Y. Besarnya rxy yang didapatkan yaitu 0,460

ternyata terletak antara 0,40- 0,70 berdasarkan pedoman

yang terdapat pada tabel 3 menyatakan bahwa hubungan

antara variabel X dan variabel Y merupakan korelasi yang

tergolong sedang dan cukupan.

2. Pembelajaran public speaking dapat dilakukan oleh

siapapun, siapapun dapat menjadi pembicara atau public

speaker yang handal. Pada dasarnya manusia sudah

mampu berbicara, namun terkadang banyak yang belum

menyadari bahwa manusia butuh memahami caranya, agar

apa yang disampaikan dapat mempengaruhi orang lain ke

dalam hal yang baik Penulis berhasil meneliti adanya

pembelajaran public speaking yang di sesuaikan dengan

era nya, yaitu pembelajaran public speaking era konseptual

yang dilaksanakan di Kahfi BBC Motivator School.

Mahasiswa yang berasal dari berbagai profesi seperti guru,

pengusaha, ibu rumahtangga maupun yang masih menjadi

mahasiswa di universitasnya masing-masing. Hal itu

menunjukan bahwa tidk ada bakat dalam public speaking,

yang ada adalah mau atau tidak mempelajarinya.

Page 168: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

153

3. Pembelajaran Public Speaking di Kahfi BBC Motivator

School Belajar public speaking sangat ditentukan

keberhasilannya dengan sebarapa sering melakukan

praktik. Semakin sering dilatih maka semakin baik pula

kemampuan public speaking tersebut, begitupun tidak

akan ada perubahan yang besar jika tidak melatih dirinya

untuk public speaking. Faktor yang membantu mendukung

pembelajaran public speking Pembelajaran public speaking

itu sendiri sebenarnya kaitannya dengan ilmu praktik.

Beda dengan belajar matematika atau belajar sejarah yang

bisa diselesaikan dengan rumus dan didapatkan hasilnya

pada saat itu juga, atau dengan menghafalnya sudah cukup.

B. Saran

Pembelajaran public speaking era konseptual dapat

menjadi salah satu upaya untuk dapat meningkatkan

profesionalitas seorang guru, yang akan menjembatani

tercapainya tujuan pembelajaran yang sebenarnya, bukan

hanya menyampaikan ilmu yang dimiliki tapi bagaimana ilmu

yang disampaikannya tersebut mampu dipahami sehingga

mampu mempengaruhi yang mendengarnya.

Pembelajaran public speaking era konseptual di Kahfi

BBC Motivator School merupakan salah satu pembelajaran

Page 169: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

154

yang ada di Kahfi BBC Motivator School untuk mencerrak

para motivator di Indonesia, salah satu yang perlu disadari

bahwa pada hakikatnya setiap manusia adalah motivator bagi

dirinya sendiri dan umumnya untuk masyarakat, bagaimana

agar mampu memberikan manfaat bagi umat, berkaitan dengan

profesi guru tentunya ini merupakan hal yang sangat erat

sekali, di mana guru merupakan salah seorang yang tugasnya

menerima amanat masyarakat dalam mendidik anak bangsa.

Tugas mulia tersebutlah yang menuntut seorang guru untuk

menjalankan profesi dengan sebaik baiknya agar mencapai

tujuan yang diinginkan.

Dengan adanya pembelajaran public speaking di Kahfi

BBC Motivator school menjadi salah satu jalan untuk dapat

memperbaki kualitas dirinya masing-masing yang tentunya

bertujuan pula untuk bagaimana bisa bermanfaat bagi orang

lain. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pihak

sekolah jika pembelajaran public speaking tersebut dapat

memberikan sumbangsih keilmuan bagi setiap orang, setiap

guru, setiap orang tua yang berkomunikasi dengan anaknya,

setiap karyawan terhadap atasannya dan sebagainya. Selain itu,

tentuya menjadi kebanggaan juga bagi seorang guru dapat

mengupgrade dirinya agar mampu menjadi guru yang

Page 170: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

155

menyenangkan, memberikan motivasi, selalu ada solusi, selalu

ada pola pikir yang baik yang disampaikannya.

Oleh karena itu, sebenarnya siapapun kita, apapun

profesi kita, membutuhkan ilmu berbicara, yaitu ilmu

public speaking. Karna sabda Rasulullah Saw

menyebutkan “sebaik-baiknya manusia adalah yang

bermanfaat bagi manusia lainnya”. Dan juga “sebaik-

baiknya manusia adalah yang belajar al qur’an dan

mengajarkannya”

Page 171: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

157

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Hery Noer. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Logos

Wacana Ilmu, 2004.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992

Danim, Sudarman. Inovasi Pendidikan dalam Upaya

Pendidikan Profesionalisme Tenaga Kependidikan,

Bandung: CV Pustaka Setia, 2002.

Faidi, Ahmad. Tutorial Mengajar untuk Melejitkan Otak

Kanan dan Otak Kiri Anak, Jogjakarta: Diva Press, 2013

Hariyanto, Profesi dan Etika Keguruan, Padang: The Zaki

Press, 2009.

Helena Olii, Public Speaking. Jakarta:PT Macanan Jaya

Cemerlang, 2007.

al- Qurtubi, Tafsir Al Qurthubi. 17, Jakarta: Pusaka Azzam,

2009

Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: The Zaki

Press.2, 2009.

Page 172: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

158

Rugaiyah, dan Ariek Sismiati, Profesi Keguruan, Bogor:

Penerbit Ghalia Indonesia, 2011.

Rusman, M.Pd, Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Raja Grafindo

Persada, 2012.

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2012

Samana, Profesionalisme Keguruan (Yogyakarta: PENERBIT

KANISIUS, 1994.

Satori, Djam’an dkk, Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2010

Sudarma, Maman. Profei Guru: Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Sudrajat, Subawa M, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah,

Bandung: Cv Pustaka setia, 2005

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 1999

Page 173: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

159

Sukmadinata, Nana Syaodikh, Motode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007

Surya, Muhammad dalam Ramayulis, Dasar-dasar

Kependidikan. Padang : The Zaky Press, 2009.

Susanti, M Nur Indah, Statistik Deskriptif dan Induktif,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan

Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014

Tashakkori, Abbas dan Charles Teddie, Mixed Methodology

(Menggabungkan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif)

terj. Budi uspa Priadi Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Tim Penulis, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahsa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar

Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka, 1990

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era

Konseptual. 2013 Jakarta:P.U.B.L.I.S.H.E.R

Usman, Husaini, dan Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial,

PT Bumi Aksara : Jakarta, 2008

Page 174: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

160

W.Gede Merta, Metode Penelitian, Fakultas Ekonomi Unwar,

2004

Yamin, Martinis.Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,

Jakarta: Tim Gunung Persada Press, 2007

Yanggo, Khuzaemah T, Pedoman Penulis Skripsi, Tesis,

Disertasi. Tanggerang: IIQ Press, 2011

Zuhriah, Nurul. Methodology Penelitian Sosial dan

Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksar, 2009.

Page 175: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Lampiran

CATATAN LAPANGAN (Field Notes)

Pertemuan ke 1

1. Pada hari sabtu, tanggal 12 Agustus pukul 18.00

peneliti sampai di tempat penelitian yakni di Kahfi

BBC Motivtor School Bintaro

2. Peneliti bertemu dengan kepala sekolah meminta izin

untuk melakukan wawancara dan izin untuk menyebar

angket kuisioner kepada responden (mahasiswa Kahfi

yang berprofesi sebagai guru)

3. Membuat jadwal wawancara dengan kepala sekolah.

4. Menyebar angket kuisioner dan mendapatkan 21

responden

5. Peneliti mengikuti kuliah umum kahfi bersama Prof .

Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA

6. Pukul 23.30 peneliti pulang

Pertemuan ke 2

1. Pada hari Minggu, tanggal 13 Agustus pukul 14.00

peneliti datang ke Kahfi BBC Motivator School untuk

mengumpulkan data responden.

2. Pada pukul 16.00 peneliti pulang

Page 176: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Pertemuan ke 3

1. Pada hari Senin, tanggal 14 Agustus pukul 18.00

peneliti datang ke kahfi untuk melakukan wawancara

dengan salah satu dosen pengajar public speaking yaitu

Ka Shofi di Kahfi BBC Motivator School Bintaro.

2. Wawancara dimulai perkiraan pada jam 19.30 sampai

20.30

Pertemuan ke 4

1. Pada hari selasa, tanggal 15 Agustus pukul 09.00

melakukan wawancara dengan kepala sekolah Kahfi

BBC Motivator School di Sekolah Dasar Islam At

Taqwa Pamulang.

2. Wawancara dimulai perkiraan pukul 09.30 sampai

11.00

Page 177: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

PEDOMAN WAWANCARA

Pertanyaan yang akan diajukan kepada Kepala Sekolah Kahfi

BBC Motivator School.

1. Bagaimana sejarah awal mulanya Kahfi BBC Motivator

school didirikan?

2. Siapa saja yang bisa menjadi mahasiswa Kahfi BBC

Motivator School?

3. Apa saja mata kuliah yang ada di sekolah ini di Kahfi BBC

Motivator School?

4. Mengapa di Kahfi BBC Motivator School, untuk menjadi

Motivator mahasiswa dituntut untuk memiliki ilmu public

speaking?

5. Berkaitan dengan dikenalnya pembelajaran public speaking

era konseptual, menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud

dengan pubic speaking era konseptual tersebut?

6. Apakah ada kegiatan lain yang mendukung pembelajaran

public speaking di kahfi, seperti ekstrakulikuler, dsb?

7. Menurut Bapak/ Ibu, Apakah perlu/tidak seseorang belajar

public speaking? Berkaitan dengan banyak sekali diantara

kita yang tanpa belajar public speaking pun seseorang dapat

berbicara dengan baik di depan umum?

Page 178: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Pertanyaan yang diajukan kepada Pengajar Public Speaking di

Kahfi BBC Motivator School.

1. Seperti apa kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran

public speaking era konseptual di Kahfi BBC Motivator

School?

2. Bagaimana teknik pembelajaran public speaking era

konseptual yang digunakan di Kahfi BBC Motivator

School?

3. Apa saja aspek yang dibutuhkan dalam public speaking?

4. Apa tujuan pembelajaran public speaking di Kahfi BBC

Motivator School bagi seorang motivator khususnya guru?

5. Apa perbedaan antara pembelajaran public speaking di

Kahfi BBC Motivator School dengan pembelajaran public

speaking lainnya?

6. Apakah ada kegiatan lain yang mendukung pembelajaran

public speaking di kahfi, seperti ekstrakulikuler, dsb?

7. Apakah ada kendala dalam mengajarkan tentang public

speaking tersebut?

8. Menurut Bapak/Ibu guru, apakah dalam pembelajaran

public speaking seseorang yang berbakatlah yang bisa

mempelajarinya dengan baik? Apakah ada syarat tertentu

bagi seseorang untuk belajar public speaking?

Page 179: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Lampiran

Hasil wawancara dengan Informan

Hari/Tanggal : Senin, 14 Agustus 2017

Lokasi : SMP Islam Attaqwa Pamulang

Narasumber : M, Mamduh Nuruddin, S. S.I, M. Pd,

CHc, M. CHt (Kepala Sekolah Kahfi BBC Motivator School)

1. Bagaimana sejarah awal mulanya Kahfi BBC Motivator

school didirikan?

Awalnya Om Bagus (Founder Kahfi BBC

Motivator School berencana mengumpulkan remaja untuk

memakmurkan masjid dengan mengajak remaja sekitar

masjid untuk belajar bersama, dan dimulai dengan

mengajarkan bagaimana ilmu berbicara yaitu public

speaking, dengan syarat sholat lima waktu. Seiring

berjalannya pembelajaran tersebut semakin banyak pula

yang berminat dan Om Bagus pun mengajarkan ilmu- ilmu

yang beliau pahami, sehingga bukan hanya public speaking

yang diajarkan tetapi lebih luas lagi. Kemudian Om bagus

memutuskan perkumpulan tersebut menjadi sebuah kampus.

2. Siapa saja yang bisa menjadi mahasiswa Kahfi BBC

Motivator School?

Yang bisa menjadi mahasiswa kahfi adalah

siapapun yang mempunyai niat dan keinginan belajar di

Page 180: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Kahfi, Kahfi terbuka untuk setiap kalangan tanpa dipungut

biaya apapun selama perkuliahan. Namun siapapun yang

menjadi mahasiswa Kahfi maka harus mengikuti aturan

yang ada di Kahfi. Bahkan seluruh masyarakat pun sangat

boleh untuk mengikuti perkuliahan Kahfi, namun

dikarenakan tempat Kahfi itu sendiri tidak mampu

menampung banyak mahasiswa, oleh karena itu diaakannya

pengetestan atau penyeleksian.

3. Apa saja mata kuliah yang ada di sekolah ini di Kahfi BBC

Motivator School?

Peminat mahasiswa untuk kuliah di Kahfi semakin

banyak dikarenakan lengkapnya ilmu komunikasi yang

diajarkan. Antara teori dan praktik diajarkan dengan porsi

yang sama. Tiga tahun menempuh pendidikan di Kahfi, para

mahasiswa mendapatkan pelajaran kurang lebih sebanyak

30 mata kuliah. Termasuk mata kuliah magang dan tugas

akhir seperti halnya mata kuliah di universitas formal. Pada

semester pertama mereka belajar Psycho Fundamental,

semester dua belajar Ilmu Pikir, semester tiga Public

Speaking, semester empat Media, semester lima Hypnosis,

dan semester enam Hypnosis Al-Qur’an.

Page 181: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

4. Berkaitan dengan dikenalnya pembelajaran public speaking

era konseptual, menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud

dengan pubic speaking era konseptual tersebut?

Public Speaking Era Konseptual itu dalam

praktiknya mempelajari bagaimana seorang pembicara itu

bukan hanya asal berbicara, tapi hal yang dibicarakan

tersebut haruslah hal yang baik, mengenal era konseptual di

mana pada era ini seorang yang memiliki konseplah yang

banyak didengar, berbeda dengan era Informasi sebelumnya

di mana orang yang berpendidikan yang didengar, ya, tentu

sampai saat ini pun orang yang memiliki ilmu atau

informasilah yang didengar, tetapi perlu di ketahui bahwa di

era konseptual, manusia memiliki oktan entertaintyang

sagat tinggi, apalagi sekarang ini sudah mulai masuk kepada

era digital dimana manusia terbiasa dengan hiburan yang

menyenangkan sehingga konsentrasi yang dimiliki manusia

akan terhabiskan atau manusia tersebut terbawa oleh gaya

hidup yang mengasyikan, maka seorang pembicara, salah

satunya yaitu guru, harus mampu memberikan entartaint

yang tinggi pula agar mampu mendapatkan perhatian dari

muridnya.

Page 182: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Dalam public speaking era konseptual tersebut saya

mengamati ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh

seorang public speaker yaitu:

a. Senang, seseorang dalam kondisi inilah dia mampu

menjadi pendengar yang baik, maka dalam public

speaking era konseptual dikenal dengan bagaimana

mempelajari simpati.

b. Selaras, seseorang yang mampu diperlakukan dengan

selaraslah yang mampu menerima informasi dari luar,

seseorang akan mendengarkan yang menurut mereka

selaras dengan apa yang diinginkannya. Oleh karena itu

diajarkan pula di Kahfi mengenai Instan Persuation

sebelum mempelajari public speaking era konseptual.

c. Analogi. Atau dapat disebut juga manualnya manusia. Di

mana dalam menangkap informasi yang didapatkannya

ketika manusia itu mendengar, manusia akan cenderung

mudah memahami ketika memiliki permisalan atau

contoh nyata yang masuk di akal. Namun untuk konteks

ini tidak bagi analogi qur’an.

d. Kekeluargaan. Hal tersebut juga dicontohkan oleh

Rasulullah, bagaiamana seseorang dalam menyampaikan

suatu pesan maka disesuaikan dengan kaum tersebut.

Oleh karena itu di Kahfi BBC Motivator School para

Page 183: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

mahasiswa diajarkan dan ditumbuhkan sikap

kekeluargaan.

5. Apakah ada kegiatan lain yang mendukung pembelajaran

public speaking di kahfi, seperti ekstrakulikuler, dsb?

Ya, di Kahfi mahasiswa bahkan diwajibkan untuk

dapat mengikuti eksatrakulikuler, karena seorang motivator

yang akan menyampaikan banyak hal, maka harus memiliki

pula banyak keahlian dan seorang public speaker harus

memiliki banyak wawasan yang akan membantu seseorang

mampu berkomunikasi dengan baik.

6. Menurut Bapak/ Ibu, Apakah perlu/tidak seseorang belajar

public speaking? Berkaitan dengan banyak sekali diantara

kita yang tanpa belajar public speaking pun seseorang dapat

berbicara dengan baik di depan umum?

Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari

sangat dipengaruhi oleh kekuatan bawah sadarnya sehingga

dia lebih banyak ngomong daripada berbicara. Karena setiap

hari manusia melakukan berbagai aktivitasnya dengan

bawah sadar, lebih dari 80% dikuasai oleh bawah sadarnya,

sedangkan 20% oleh sadarnya. Itulah yang harus disadari,

dan untuk berbicara dengan baik, hal tersebut perlu diasah.

Sehingga jika kita katakan banyak orang yang dapat

berbicara di depan umum, ya, itu benar. Tetapi untuk

Page 184: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

berbicara yang mampu memberikan pengaruh positif dalam

pembicaraannya itulah yang belum tentu orang dapat

lakukan.

Page 185: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Lampiran

Hasil wawancara dengan Informan

Hari/Tanggal : Senin, 14 Agustus 2017

Lokasi : Kahfi BBC Motivator School

Narasumber : Ka Shofi (Dosen Pengajar Public

Speaking di Kahfi BBC Motivator School)

Pertanyaan yang diajukan kepada Pengajar Public Speaking di

Kahfi BBC Motivator School.

1. Seperti apa kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran

public speaking era konseptual di Kahfi BBC Motivator

School?

Kurukulum yang di gunakan dalam pembelajaran

public spekaing di Kahfi langsung dibuat oleh pendiri Kahfi

yaitu Om Bagus, beliau membuat kurukulum tersebut

dengan pembagian yaitu: yang pertama,public speaking

fundamental mempelajari bagaimana dasar-dasar teknik

yang dibutuhkan dalam public speaking, yang kedua yaitu

public speaking motivasi di mana seorang pembicara bukan

lagi hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mampu

menyampaikan hal yang dapat mebermanfaat bagi

kehidupan masyarakat.

Page 186: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

2. Bagaimana teknik pembelajaran public speaking era

konseptual yang digunakan di Kahfi BBC Motivator

School?

Di Kahfi BBC Motivator School, sebelum mahasiswa

diajarkan public speaking bagaimana berbicara di depan

umum, mahasiswa kahfi terlebih dahulu mempelajari pshyco

fundamental, mempelajari bagaimana manusia itu mengenal

dirinya sendiri, sehingga terbentuklah mental yang baik.

Karena seorang pembicara yang baik harus memiliki jiwa

yang baik, bagaimana seseorang mampu mempengaruhi

orang lain pada hal yang positif jika dalam dirinya pun

seseorang tersebut berpikiran yang negatif. Setelah

mempelajari pshyco fundamntal memahami jiwa manusia

itu sendiri, mahasiswa kahfi sebelum menjadi seorang

pembicara harus mengetahui terlebih dahulu mengenai ilmu

pikir. Karena seorang pembicara berbicara kepada manusia

yang di mana manusia itu berpikir, maka tidak boleh asal

bicara, sebelum bebicara harus terlebih dahulu memikirkan

apa yang akan di bicarakannya. Jangan sampai pembicaraan

menjadi sia-sia karena dalam Islam pun manusia

diperintahkan untuk tidak berbicara sesuatu yang tidak

diketahuinya.

Page 187: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

3. Apa tujuan pembelajaran public speaking di Kahfi BBC

Motivator School bagi seorang motivator khususnya guru?

Dalam Public speaking ada 3 hal yang menjadi

tujuan utama, yaitu pertama, to inform (untuk memberikan

informasi), kedua, to persued (untuk mempengaruhi) dan

yang ketiga, to entertaint (untuk menghibur/memberikan

kesan). Seorang guru harus mampu dalam menyampaikan

pelajaran di sekolah memenuhi hal-hal tersebut. Dan ketika

seorang guru mampu memenuhi hal tersebut maka menurut

saya guru tersebut berhasil dalam mengajar. Dan dapat

dikatakan profesional dalam konteks keberhasilan kelas.

Bahkan ketika seseorang yang tidak mengenyam bangku

perkuliahan namun dia mampu ketika berbicara di depan

memenuhi 3 tujuan public speaking tersebut maka tidak

ubahnya dia telah menjadi guru yang berhasil. Karena salah

satu syarat untuk menjadi seseorang yang profesional dalam

menjalankan jabatannya yaitu mampu melakukan konteks

public speaking yang baik. Setiap dia berbicara selalu

menyenangkan, memberikan motivasi, selalu ada solusi,

selalu ada pola pikir yang baik yang disampaikannya.

4. Apakah ada kendala dalam mengajarkan tentang public

speaking tersebut?

Page 188: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Pembelajaran public speaking itu sendiri sebenarnya

kaitannya dengan ilmu praktik. Beda dengan belajar

matematika atau belajar sejarah yang bisa diselesaikan

dengan rumus dan didapatkan hasilnya pada saat itu juga,

atau dengan menghafalnya sudah cukup. Belajar public

speaking sangat ditentukan keberhasilannya dengan

sebarapa sering melakukan praktik. Semakin sering dilatih

maka semakin baik pula kemampuan public speaking

tersebut, begitupun tidak akan ada perubahan yang besar

jika tidak melatih dirinya untuk public speaking.

5. Menurut Bapak/Ibu guru, apakah dalam pembelajaran

public speaking seseorang yang berbakatlah yang bisa

mempelajarinya dengan baik? Apakah ada syarat tertentu

bagi seseorang untuk belajar public speaking?

Menurut saya, siapapun bisa mempelajari public speaking

dan siapapun dapat menjadi pembicara atau public speaker

yang handal. Sebelumnya, jujur. Saya termasuk orang yang

tidak ahli dalam berbicara, dan setelah saya belajar banyak

di Kahfi, kualitas dan kemampuan berbicara saya di depan

umum sangat meningkat, saya mulai pede dan nyaman

ketika berbicara di depan umum. Saya yakin bahwa

siapapun yang memiliki keinginan kuat untuk belajar dan

memiliki niat yang baik akan Allah permudah dalam belajar.

Page 189: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

Apalagi pada dasarnya manusia sudah mampu berbicara,

namun terkadang banyak yang belum menyadari bahwa

manusia butuh memahami caranya, agar apa yang

disampaikan dapat mempengaruhi orang lain ke dalam hal

yang baik.

Page 190: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

ANGKET RESPONDEN

KAHFI BBC MOTIVATOR SCHOOL BINTARO

Nama Mahasiswa : ...........................................................

Alamat Asal : ............................................................

Profesi : ............................................................

Petunjuk Pengisian

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang

sesuai dengan keadaan sebenarnya.

No Aspek yang dinilai Ya Tidak Kadang-

kadang

1 Apakah Anda merasa senang

belajar bersama guru di Kahfi

BBC Motivator School?

2 Apakah Anda merasa semangat

untuk belajar di Kahfi BBC

Motivator School?

3 Apakah Anda sering termotivasi

setelah mendengar penjelasan

guru di Kahfi BBC Motivator

School?

4 Apakah Anda merasa mudah

memahami penjelasan dari guru

di Kahfi BBC Motivator School

?

5 Apakah materi yang

disampaikan berpengaruh pada

kehidupan sehari-hari Anda?

Page 191: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

6 Menurutmu, apakah

pembelajaran yang disampaikan

oleh guru yang telah belajar

public speaking begitu

mengesankan dan tidak mudah

mengantuk?

7 Apakah Anda sering mengikuti

apa yang diperintahkan guru?

8 Apakah Anda menghormati guru

dan menjalin hubungan

berkualitas dengan guru di Kahfi

BBC Motivator School?

9 Apakah guru di Kahfi BBC

Motivator School mengajar

dengan ekspresif?

10 Apakah guru di Kahfi BBC

Motivator School dalam

menyampaikan materi membuat

jenuh?

11 Apakah Guru di Kahfi sering

mengajarkan tentang nilai-nilai

kehidupan?

12 Apakah dengan adanya ice

breaker dan energizer Anda

lebih bersemangat untuk

memperhatikan guru?

13 Apakah dengan closing power

penjelasan guru menjadi lebih

jelas dan mudah diingat?

14 Apakah Anda fokus kepada guru

Page 192: PERANAN PEMBELAJARAN PUBLIC SPEAKING ERA …

yang sedang menjelaskan?

15 Apakah selama pembelajaran

berlangsung guru dapat

menjadikan suasana kelas

komunikatif?

16 Apakah menurutmu acting

membantu guru dalam

menyampaikan materi?

17 Apakah dengan memainkan

voice (suara) penyampaian

materi menjadi lebih menarik?

18 Apakah mimik dan gesture

membantu memudahkan

pemahaman ketika materi

disampaikan?

19 Apakah ada perbedaan antara

guru telah belajar public

speaking dengan yang tidak

belajar public speaking?

20 Apakah guru diakhir perkuliahan

menanyakan materi yang belum

dipahami oleh Anda?

Jazaakumullah khairan katsiraa, semoga Allah Swt

memberikan balasan pahala atas setiap kebaikan yang telah

diberikan. 😊

Tanda Tangan

Responden