Peranan pembelajaran elektronik

15
PERANAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) DALAM PENINGKATAN AKADEMIK DAN PERUSAHAAN Disusun Oleh: Agus Budi Raharjo 5109100164 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Transcript of Peranan pembelajaran elektronik

Page 1: Peranan pembelajaran elektronik

PERANAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) DALAM

PENINGKATAN AKADEMIK DAN PERUSAHAAN

Disusun Oleh:

Agus Budi Raharjo

5109100164

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2011

Page 2: Peranan pembelajaran elektronik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu komputer bukan merupakan sesuatu hal yang asing bagi kalangan dunia

komputerisasi, terutama di dalam bidang pendidikan. Dengan semakin berkembangnya

teknologi informasi seperti hadware, software, dan komunikasi data. Khusus di bidang

pendidikan penggunaan informasi dapat membantu kelancaran di dalam proses pembelajaran.

Metode belajar yang baik dapat mempengaruhi pola pikir peserta didik khususnya

mahasiswa. Contoh nyatanya adalah rasa keinginan untuk proses pembelajarannya akan

timbul jika sistem pembelajaran tidak membosankan. Sampai sekarang media yang sering

digunakan dan masih tetap dipergunakan adalah buku dan pengajaran dari dosen. Masalah

lain bagi mahasiswa yaitu proses belajar mengajar di kelas yang terbatas hanya 1 jam per

SKS, hal ini membuat peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan terutama

bagi yang terlambat mengikuti perkuliahan. Untuk mengatasi hal ini dapat dimanfaatkan

teknologi lain seperti memanfaatkan akses internet seperti membuat E-learning. E-learning

dapat membuat minat belajar mahasiswa menjadi terpacu karena mahasiswa dapat mengakses

mata kuliah yang diinginkan kapan saja.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan dalam karya tulis ini

bisa dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah e-learning itu dan hal apa saja yang termasuk e-learning?

2. Bagaimana menjadikan e-learning menjadi media pendukung pendidikan sebagai

dunia non profit dan perusahaan sebagai dunia profit?

3. Apa kelebihan pembelajaran dengan metode e-learning?

4. Apa kendala e-learning ?

1.3 TUJUAN

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi tentang metode

pembelajaran modern yang memanfaatkan media teknologi informasi dan komunikasi dalam

meminimalisir dimensi ruang waktu dan mengoptimalkan penyampaian ilmu dalam dunia

pendidikan sebagai lembaga non profit dan perusahaan sebagai lembaga profit.

Page 3: Peranan pembelajaran elektronik

1.4 MANFAAT

Manfaat yang bisa diambil dari karya tulis ini diantaranya :

1. memberikan informasi tentang media pembelajaran berbasis eletronik,

2. memberi informasi kelebihan dan kekurangan sistem pembelajaran berbasis

elektronik,

3. memberi informasi dalam penerapan e-learning dalam dunia pendidikan.

Page 4: Peranan pembelajaran elektronik

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING)

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan

pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus

secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami

sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan

lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line

baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media

CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar

dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya

pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :

1. Pembelajaran jarak jauh.

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik

menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran

yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan

secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan

koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang

telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di

kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur

sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

2. Pembelajaran dengan perangkat komputer

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya

perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun

Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet,

pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut

berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan

dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada

kondisi dari pengajar.

3. Pembelajaran formal vs. informal

Page 5: Peranan pembelajaran elektronik

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning

secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan

tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait

(pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat

interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran

jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan

konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-

Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,

misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan

perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan

tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

4. Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.

Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-

Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang

masing-masing, yaitu:

a. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan

b. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME

menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi

menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari

c. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar,

warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari

d. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang

mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa

lainnya.

Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil

tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya

dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa

melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang

diperoleh. E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga

pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai

bidang terkait.

E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media

elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya

adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan

Page 6: Peranan pembelajaran elektronik

disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning

dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan

diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola

oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang

bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,

misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan

perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan

tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Terdapat 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik (e-learning dengan media elektronik)

terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu suplemen, komplemen dan pengganti. Penjelasan

ketiga fungsi tersebut dijabarakan sebagai berikut.

1. Suplemen (Tambahan)

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai

kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.

Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya

tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

2. Komplemen (Pelengkap)

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran

elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik

(Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan

untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.

Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta

didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan

instruktur secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka.

Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi

pelajaran yang disajikan oleh instruktur.

Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami

kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur secara tatap muka di kelas

(slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik

Page 7: Peranan pembelajaran elektronik

yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin

lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur.

3. Substitusi (Pengganti)

Beberapa institusi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model

kegiatan pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat

secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain

sehari-hari peserta didik. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih

peserta didik, yaitu:

1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),

2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan

3. Sepenuhnya melalui internet.

2.2 JENIS PEMBELAJARAN ELEKTRONIK

E-learning dikembangkan dan dikategorikan menjadi beberapa jenis sesuai sudut

pandang dan kategorialnya. Berdasarkan segi penghubung, E-learning dibagi menjadi dua,

yakni pembelajaran elektronik yang dilakukan secara online /terhubung jaringan dan

offline/hanya menggunakan satu komputer. Jenis online pun terbagi menjadi dua, yaitu

pembelajaran elektronik dengan intranet (jaringan lokal) yaitu seperti sistem sharing files dan

akses komputer server. Sedangkan sistem online kedua yaitu memanfaatkan teknologi

internet dalam menunjang kegiatan pembelajaran, seperti mendownload video pendidikan,

buku digital maupun mencari literatur. Untuk jenis offline bisa dilakukan dengan pemutaran

CD video tutorial pendidikan ataupun mengoperasikan software pendidikan dalam komputer

tersebut.

Dalam segi peralatan yang digunakan, E-learning bisa dilakukan dengan beberapa

peralatan berikut.

1. Komputer, dengan memanfaatkan fasilitas program dalam komputer

2. Audio player, dengan mendengarkan suara atau penjelasan verbal pemateri

3. Video player, hampir sama seperti tatap muka langsung karena bisa melihat

pemateri/guru dan mampu mendengar suaranya, namun hanya bersifat satu arah dan

tidak selalu secara aktual/langsung.

4. Televisi, hampir sama dengan video player namun lebih umum dan banyak yang

memanfaatkannya seperti acara Laptop Si Unyil, Jejak Petualang, Discovery Channel

dan lain-lain.

5. Telepon Genggam, dengan berkomunikasi langsung kepada pemateri.

Page 8: Peranan pembelajaran elektronik

Dalam segi bentuk penyampaian E-learning, dapat diaktegorikan menjadi jenis-jenis

berikut.

1. Permainan, yaitu bentuk E-learning dengan metode game komputer yang

mengandung unsur edukasi.

2. Simulasi, yaitu bentuk e-learning dengan menyediakan suatu simulasi pendidikan

(misalkan percobaan kimia dan fisika).

3. Buku digital, yaitu bentuk digital dari buku pengetahuan dan bisa dijadikan literatur

karena memiliki pengarang dan bersifat sama dengan buku fisik.

4. Audio, yaitu dalam bentuk suara, misalkan rekaman suara penjelasan guru di kelas.

5. Teleconference, komunikasi dua arah namun guru dan murid berada di tempat yang

berbeda.

6. Video, hampir sama dengan audio, bentuk e-learning yang bersifat satu arah dan

disertai gambar/visualisasi.

Page 9: Peranan pembelajaran elektronik

BAB 3

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai penerapan pembelajaran elektronik /e-learning

dalam bidang pendidikan dan perusahaan. Selain itu pada bab ini juga dibahas dampak positif

dan kelemahan dari pembelajaran elektronik.

3.1. PENDIDIKAN

Contoh penerapan e-learning dalam instansi pendidikan dapat kita lihat melalui

berbagai universitas yang menyediakan fasilitas e-learning, yaitu seperti yang dimiliki oleh

Universitas Gadjah Mada. Fasilitas e-learning ini memungkinkan terjadinya pembelajaran

jarak jauh atau lebih tepatnya sistem e-course (kuliah jarak jauh) untuk civitas academica

Universitas Gadjah Mada. Sistem ini ditujukan untuk menjembatani dosen dan mahasiswa

dalam proses belajar mengajar di luar jam kuliah. Dalam e-learningnya terdapat beberapa

fasilitas bagi mahasiswa yang tersedia seperti penyediaan bahan kuliah yang dapat diambil

(download) langsung oleh mahasiswa yang bersangkutan seperti yang diterapkan di

share.its.ac.id untuk ITS. Selain fasilitas bagi mahasiswa, tentunya e-learning ini juga sangat

bermanfaat bagi tiap dosen. Yaitu setiap dosen membuat suatu kelas pembelajaran menurut

mata kuliah yang diajarkan; meng-upload bahan kuliahnya; memberi-kan tugas-tugas/soal-

soal; sementara itu mahasiswa peserta mata kuliah dapat mengikuti kuliah dimaksud dan

membaca bahan kuliah yang tersedia serta mengerjakan tugas dan soal yang telah diberikan

oleh dosen pengasuh mata kuliah masing-masing. Tentunya hal ini memudahkan kedua-

duanya, baik dosen maupun mahasiswa. Sehingga dapat dilihat, bahwa e-learning dengan

media jaringan internet menciptakan komunikasi dua arah antar pengguna.

Gambar 1. Contoh penerapan E-learning di ITS Surabaya.

Page 10: Peranan pembelajaran elektronik

Menurut J. Catur Condro C. beberapa manfaat yang dirasakan dalam penerapan

sistem e-learning untuk sebuah universitas, yaitu :

1. modul dosen tersimpan semua di server se-hingga mahasiswa dapat mengakses kapan

saja,

2. modul dosen tidak hanya disajikan dalam bentuk Power Point saja, tetapi bisa

diberikan dalam bentuk teks, html, ms word, pdf atau-pun multimedia,

3. tipe modul ini memang diperuntukkan dosen mengirim file kuliahnya sesuai dengan

bentuk file yang dia senangi,

4. pembangunan pendidikan model e-learning dibandingkan dengan pendidikan model

sekolah konvensional, jauh lebih murah,

5. jumlah peserta yang mengikuti pendidikan ini tidak dibatasi oleh daya tampung kelas

konvensional.

Contoh e-learning lain yang sangat popular adalah khanacademy.org dan

ilmukomputer.com, dengan tampilan antarmuka :

Gambar 2. Tampilan awal E-learning berbasis internet dengan alamat khanacademy.org

Gambar 3. Tampilan awal E-learning berbasis internet dengan alamat ilmukomputer.com

Page 11: Peranan pembelajaran elektronik

3.2. PERUSAHAAN

Bagi perusahaan, manfaat e-learning seperti yang dirasakan oleh IBM. Di IBM ada

yang disebut IBM Electronic Learning Center. Learning Center ini dapat diakses pekerja

IBM di seluruh dunia dalam pengertian “bekerja sambil belajar.” Sehingga berbeda dengan

pengertian e-learn-ing seperti yang digunakan mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi,

maka pada saat anggota tim membutuhkan ma-sukan atas masalah di lapangan, mereka dapat

berkonsultasi dengan ahli terbaik di IBM di seluruh Indonesia. Selain itu mereka dapat

mendalami pengetahuan tertentu dan kiat sukses sejenis yang pernah dibuat IBM di salah satu

tempat di dunia. Selain perusahaan besar IBM, maskapai-maskapai penerbangan pun telah

menggunakan e-learning guna meningkatkan kemampuan karyawan-karyawannya seperti

pilot dan pramugari/a. Garuda Airlines, Merpati, dan Lion merupakan sebagian kecil

pengguna teknologi ini.

3.3. DAMPAK POSITIF E-LEARNING

Beberapa manfaat e-learning secara umum adalah sebagai berikut.

1. Fleksibilitas.

e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk

mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran

disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses ke internet. Bahkan,

dengan berkembangnya mobile technology (dengan telepon selular jenis tertentu), semakin

mudah mengakses e-learning.

2. Lebih mudah mendapatkan materi atau info

Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis e-learning, kita akan lebih

mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau info. Tinggal ketik apa yang kita cari,

tunggu sebentar, kita langsung dapat materinya.

3. “Independent Learning”.

E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas

kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan

kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin

dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik

minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai.

Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi

sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum

ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, narasumber melalui email atau ikut

Page 12: Peranan pembelajaran elektronik

dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti dialog interaktif,

ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di Website pengelola).

Banyak orang yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara

belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan.

4. Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak

Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan

kita bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah

wawasan bagi kita dan juga bisa untuk meningkatkan hasil belajar kita.

5. Biaya.

Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di

sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya

yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama

belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya administrasi

pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya instruktur dan

tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan

fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan

tulis, LCD player, OHP).

6. Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga

Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus

ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan. Tinggal duduk di depan

komputer atau laptop, lalu cari yang kita butuhkan.

3.4. KELEMAHAN E-LEARNING

Ada beberapa kelemahan dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara

lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Kuldep Nagi dari

Amerika, memberikan ide untuk mengaktifkan diskusi kelompok secara online dan

membatasi kadaluwarsa soal-soal ujian.

Selain itu, pengajar (guru) juga harus memberikan interaksi yang responsif dan

berkelanjutan untuk mengenal siswa lebih jauh dan dapat melihat minatnya, memberikan

ujian berupa analisa atas suatu kasus yang berbeda, serta memintanya untuk menjelaskan

logika yang menjadi analisa tersebut.

Emil Marais dan Basie von Solms dari Afrika Selatan menambahkan perlunya

penyediaan alat bantu untuk membatasi akses ilegal ke dalam proses pembelajaran, baik

Page 13: Peranan pembelajaran elektronik

dengan menggunakan password ataupun akses dari nomor IP (Internet Protocol) tertentu

untuk mengurangi kecurangan dalam praktik e-learning.

Kelemahan yang paling mendasar dari e-learning adalah kecurangan, plagiasi, dan

pelanggaran hak cipta. Sesuai data dari Microsoft Corporation, pada tahun 2006 Indonesia

menduduki peringkat ke dua terbesar dalam pembajakan di dunia maya (internet) pada

khususnya dan penggunaan software di PC (Personal Computer) pada umumnya. Hal tersebut

membuktikan bahwa internet dalam hal ini e-learning masih banyak sekali kekurangannya.

Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet

untuk pembelajaran jarak jauh. Padahal tidak semua instansi memiliki jaringan internet.

Program-program dalam e-learning juga membutuhkan Personal Computer (PC) dengan

spesifikasi yang cukup canggih agar program bisa berjalan dengan baik. Walaupun programer

sudah menyediakan fasilitas password atau pengaman tetapi tangan-tangan jahil masih

banyak yang merusaknya atau membajaknya. Walaupun demikian, e-learning sebagai suatu

inovasi dalam proses pembelajaran sudah memberikan warna baru cara belajar jarak jauh

yang mandiri.

Page 14: Peranan pembelajaran elektronik

BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka bisa diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. Yang termasuk pembelajaran

elektronik adalah pembelajaran yang menggunakan media elektronik sebagai penunjang

kegiatan belajar mengajar, seperti komputer, peralatan teleconference dan internet.

2. Untuk menjadikan e-learning menjadi media pendukung pendidikan sebagai dunia non

profit yaitu dengan memanfaatkan jaringan yang tersedia dan membuat sistem informasi

berbasis website yang bisa digunakan untuk menyimpan file kuliah atau penelitian, dan

bisa menjadi sarana belajar online. Untuk menjadikan e-learning menjadi media

pendukung perusahaan sebagai dunia profit yaitu dengan menghubungkan karyawan-

karyawan di beberapa kantor cabang guna mensinergiskan tugas dan sebagai sarana

bekerja sambil belajar. Jika ada suatu hal operasional perusahaan yang belum diketahui

karyawan lain, maka penyampaian informasi menjadi lebih merata.

3. Beberapa kelebihan dari e-learning yaitu :

- Fleksibilitas.

- Lebih mudah mendapatkan materi atau info

- “Independent Learning”.

- Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak

- Penghematan Biaya.

- Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga

4. Kelemahan atau kendala dari penerapan e-learning yaitu kemungkinan adanya

kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta

4.2 SARAN

Pembelajaran elektronik sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan saat

ini karena kehidupan global membuat masyarakat global dituntut untuk mendapatkan

informasi dengan cepat akurat dan dengan biaya yang hemat, termasuk dalam bidang

pendidikan dan perusahaan. Meskipun ada kelemahannya, tetapi hal tersebut dapat dihindari

dengan etika dan moral pemakaian pembelajaran elektronik karena kelemahan bukan berasal

dari sistem pembelajaran elektronik, namun lebih ke arah pengguna.

Page 15: Peranan pembelajaran elektronik

BAB 5

DAFTAR PUSTAKA

Ahmedblog, 2008, Manfaat E-learning Bagi Pembelajaran, [online], (http://mycoolworld-

ahmedblog.blogspot.com/2008/07/manfaat-e-learning-bagi-pembelajaran.html, diakses

tanggal 11 Juni 2011)

alonemutz, 2010, BAB 1 Latar Belakang Masalah, [online],

(http://yaalona.blogspot.com/2010/03/bab-1-latar-belakang-masalah.html, diakses tanggal 11

Juni 2011)

Nurhayati, Tety S. dkk. 2008.model-model E-learning. Makalah tugas Internet /intranet,

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.

W., Indah, 2008, kelebihan dan kelemahan dari e-learning,[online], (http://wwwe-

learningtp0406.blogspot.com/2008/05/kelebihan-dan-kelemahan-dari-e-learning.html,

diakses tanggal 11 Juni 2011 )