Peranan Mikroorganisme dibidang perikanan

12
TUGAS TERSTRUKTUR ALGOLOGI 1 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2015 Oleh Beny Heriswan H1K013010 Adi Nuryadin H1K013019 Rachmawati Hartini H1K013014 Silma Anis Robaya H1K013034

description

Ini adalah peranan mikro di bidang perikanan

Transcript of Peranan Mikroorganisme dibidang perikanan

TUGAS TERSTRUKTUR ALGOLOGI 1

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANPROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2015

MIKROORGANISME DI BIDANG PERIKANAN

BAKTERI

Bakteri yang menguntungkan

1. Lactobacillus sp.

Sebagai agen biokontrol dalam akua kultur. Agen biokontrol untuk organisme akuatik adalah mikroorganisme hidup yang berasosiasi dan menguntungkan dengan inang,2. Desulvovibrio desulturicans

Desulfovibrio desulfuricans yang tergolong Sulfate Reducing Bacteria (SRB) yang dapat mengurangi sulfat dalam keadaan anaerob di perairan (biogenesis H2S). 3. Bacillus lycheniforsis (Bakteri Nitrifikasi)

Bacillus lycheniforsis merubah senyawa nitrat dasar tambak/perairan menjadi nitrit makanan plankton.4. Chromobacterium violaceum

Chromobacterium violaceum merupakan salah satu bakteri kitinolitik. Bakteri penghasil kitinase (kitinolitik) berpotensi sebagai agen pengendali hayati hama dan penyakit akibat jamur pathogen.5. Vibrio alginolyticusStrain Vibrio tersebut dapat digunakan sebagai agen pengendali hayati dalam budidaya salmon (S. salar), udang windu (P. monodon)dan udang vannamei (L. vannamei), walaupun strain lain dari V. alginolyticus juga diketahui sebagai patogen.Bakteri yang merugikan

1. Aeromonas hydrophilaBakteri A. hydrophila merupakan bakteri septisemia sehingga penyebaran bakteri di dalam tubuh inang terjadi sangat cepat. Penyebaran bakteri septisemia lebih cepat menyebarkan virulensi melalui aliran darah dalam muskulus. Ikan yang terinfeksi bakteri ini biasanya akan memiliki gejala penurunan nafsu makan dan tingkah laku berenang. Infeksi Aeromonas sp. pada ikan menyebabkan perubahan pada organ luar ikan yaitu eksoptalmia, pendarahan, dan luka pada permukaan tubuh dan sirip.2. Pseudomonas sp.

Pseudomonas sp. menyebabkan penyakit Pseudomoniasis. Pseudomoniasis merupakan salah satu penyakit infeksi berbahaya yang menyerang ikan budidaya, khususnya ikan air tawar pada bagian kulit sehingga menyebabkan terjadinya pendarahan. Penyakit ini memiliki risiko kematian yang tinggi karena menular pada bagian kulit dalam waktu cepat bila kondisi perairan semakin memburuk.. 3. Streptoccocus agalactiae

Streptococcosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Streptococcus. Streptococcus agalactiae yang menginfeksi ikan, akan timbul gejala infeksi yaitu ulcer, hemoragi, sirip geripis, dan mata berawan (katarak) dan abnormalitas berupa kurang nafsu makan, respon kejut kurang dan cenderung diam di dasar.4. Vibrio sp.Bakteri ini menginfeksi baik ikan mauppun udang. Gejala ikan/udang yang terinfeksi bakteri ini adalah nafsu makan menurun, kondisi tubuh lemah, berenang lambat, pada udang terdapat bercak merah pada bagian pleopod dan abdominal, serta menunjukan nekrosis, pada malam hari ikan/udang yag terinfeksi bisanya terlihat menyala, selain itu pada ikan gejala lain berupa warna kulit buram, inflamasi pada bagian anus, insang, dan mulut, terjadi pendarahan pada pangkal sirip dan mulut.5. Salmonella sp.

Ikan laut yang terserang bakteri Salmonella biasanya berlendir, nafsu makan turun, terdapat bercak-bercak pada tubuhnya, biasanya berwarna merah.JAMUR/YEAST

Jamur yang menguntungkan1. Rhodotcorula sp.

Bermanfaat untuk mengikat logam berat di perairan

2. Rhyzophylactis rosea

Rhyzophylactis rosea merupakan spesies fungi akuatik yang berperan mendegradasi bahan organic dan daur ulang nutrient ekosistem perairan.3. Lentinula edodes

Sebagai agen antimikroba bagi bakteri patogen produk perikanan khususnya E. coli. Berdasarkan penelitian Ekowati et al (2011) menyatakan bahwa senyawa bioaktif dalam filtrat kultur jamur L. edodes mampu menghambat bakteri S. aureus, E. coli dan C. albicans tetapi tidak mampu menghambat T.mentagrophytes.4. Fusarium monoliforme

Jamur Fusarium dianggap sangat merugikan karena dapat menginfeksi tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang dapat diinfeksi oleh jamur Fusarium yaitu eceng gondok. tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang merusak lingkungan perairan Jamur Fusarium dapat digunakan sebagai agen pengendali gulma secara hayati karena dapat menimbulkan kerusakan pada eceng gondok5. Lycoperdon perlatum Lycoperdon perlatum sebagai decomposer

Jamur yang merugikan1. Saprolegnia parasiticaJamur khususnya Saprolegnia dapat menyerang semua jenis ikan di segala macam lingkungan. Saprolegnia atau dikenal juga sebagai water molds dapat menyerang ikan dan juga telur ikan. Tanda adanya jamur ini terlihat sebagai serabut putih seperti kapas yang tumbuh pada bagian tubuh ikan yang luka. Salah satu patogen paling merusak dan memiliki dampak ekonomi terbesar di sektor perikanan budidaya air tawar adalah jamur Saprolegnia parasitica. Serangan Saprolegnia biasanya berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk, seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah, atau kadar amonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.2. Aspergillus sp.

Aspergillus sp. menghasilkan aflatoxin penyebab aflatoxicosis sebagai akibat kontaminasi pada penimpanan dan pakan yang kadaluarsa. Jamur ini menyerang udang jenis P. monodon dan jenis penaeus yang lain. Secara histopatology akan mengakibatkan nekrosis pada tubule epitelium dan terjadi nekrosis pada tubule epitelium dan pertumbuhan terhambat/kerdil. Udang yang terinfeksi akan kehlangan nafsu makan, udang kekuningan, dan terjadi diskolorasi kemerahan pada tubuh udang, lethargic, berenang dekat dasar kolam, cangkang lembek/lunak.

3. Branchiomyces demigrans

Branchiomyces demigrans menyebabkan penyakit Branchiomycosis (gill rot) pada ikan carp, ikan mas dan belut. Jamur ini menyerang dengan menutupi sirkulasi darah insang dengan hifanya, nekrosis pada sel epitel lamella dan fusion lamella. Akibatnya insang menjadi pucat dengan kecoklatan disebabkan oleh haemorragic dan trombosis, grayish sebagai akibat dari ischemia (sulit bernapas) dan nekrosis.4. Ichtyophonus hoferi

Ichtyophonus hoferi menyebabkan penyakit Ichtyophoniasis (Ichtyosporidiasis) pada ikan kerapu, trout, flounders, hering dan cods. Ikan yang terinfeksi akan bervariasi eksternal manifestasinya tergantung spesiesnya namun ada juga yang tidak terlihat. Namun, umumnya ikan yang terinfeksi akan berenang tidak teratur dan bengkak pada bagian perutt (organ dalam (ginjal, hati, jantung) dengan sejumlah nodule berdiameter 2 mm. Nodule juga terdeteksi pada jaringan otot.5. Fusarium solani

Fusarium solani menyebabkan penyakit Blackgill Diseases (Fusarium disease) pada semua jenis penaeus, terutama pada juvenil sampai dewasa. Infeksi biasanya dimulai pada kerusakan jaringan seperti pada insang, luka hasil dari penyakit lain menyebabkan luka disertai respon inflamasi yang kadang berakhir dengan melanisasi berat.MIKROORGANISME LAIN Mikroorganisme lain yang menguntungkan1. Chlorella sp. Chlorella sp sebagai agen bioremediasi logam berat di air. Penyerapan logam berat paling tinggi oleh Chlorella sp adalah cd dibandingkan dengan pb dan cu (niczyporuk, bajguz, zambrzycka, &zylkiewiczb, 2012). Kemampuan chlorella sp dalam menyerap logam berat ini didukung dengan kemampuan beradaptasi, bertumbuh dan juga ekonomis untuk di jadikan agen remediasi pada lingkungan tercemar. 2. Tetraselmis sp.Tetraselmis sp. adalah jenis mikro algae yang dapat digunakan sebagai probiotik dalam budidaya perikanan.3. Nanochlorphis sp, Sebagai bioremediasi perairan dan dapat menyerap logam berat diantaranya Cd, Hg, Cr, Pb dan As. kemampuan serap logam berat oleh Nannochloropsis sp lebih besar dibandingkan dengan Chlorella sp tetapi Chlorella memiliki kemampuan tumbuh pada lingkungkungan tercemar lebih baik dari Nannochloropsis sp.4. Euglena viridisEuglena viridis adalah salah satu spesies dari Flagellata yang bersifat holozoik berperan sebagai predator, memangsa organisme uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga Flagellata memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan biomas. Flagellata yang bersifat saprofitik memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen dalam tingkatan dekomposer dari rantai makanan. Sebagai komponen dari mikro dan meiofauna, Flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton di dalam lingkungan perairan yang berfungsi sebagai sumber pakan alami organisme lain, misalnya ikan dan udang.5. Pinnularia sp. (mikroalga)Sebagai sumber protein bagi ikan.Mikroorganisme lain yang merugikan

1. Gymnodinium breveGymnodinium breve penyebab blooming alga dan pernah dilaporkan telah mengakibatkan kematian berton-ton ikan di pantai teluk Florida dan mengakibatkan kerugian materi yang sangat besar karena terhentinya bisnis turisme dan bisnis pendukung lainnya selain, kerugian ekologis.2. Gonyaulax polyhedralMeracuni kerang kerangan, dan mengakibatkan kematian pada manusia yang mengkonsumsi jenis kekerangan tercemar tersebut (Charton dan Tietjen, 1988).

3. Trichodesmium erythraeumTermasuk kedalam golongan alga hijau biru. Terkadang terjadi blooming alga ini pada daerah payau dan habitat pantai.4. Trichodina sp.

Protista ini menyerang bagian kulit dan sirip pada ikan sehingga menyebabkan luka di sekujur bagian yang diserang. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara merendam ikan di dalam larutan garam dapur 500-1.000 mg/l air selama 24 jam atau di dalam larutan formalin 25 mg/l air selama 24 jam.5. Dactylogyrus sp.

Dactylogyrus sp. merupakan spesies cacing monogenea yang biasa menyerang ikan budidaya antara lain ikan mas, gurami, nila. Cacing ini menyerang bibit dan ikan dewasa melalui aliran air dan kontak langsung antara ikan yang terinfeksi dengan ikan yang sehat.

DAFTAR PUSTAKAEkowati, Nuraeni dkk. 2011. Daya Antimikroba Metabolit Bioaktif Jamur Shiitake (Lentinula Edodes (Berk.) Pegler) Yang Dikultur Pada Tiga Jenis Medium Fermentasi. Majalah Obat Tradisional. Vol 16 No 3, Hal. 132 137Hardi, Esti Handayani Dkk. 2014 .Infeksi Aeromonas Hydrophila Melalui Jalur Yang Berbeda Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)Di Loa Kulu Kutai Kartanegara Kalimantan Timur . Jurnal Kedokteran Hewan. Vol. 8 No. 2. Hal 130- 133

Ngittu Yolan ,s dkk. 2014. Identifikasi Genus Jamur Fusarium Yang Menginfeksi Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Di Danau Tondano. PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 3 .Hal. 156-161

Niczyporuk, A. P., Bajguz, A., Zambrzycka, E., & Zylkiewiczb, G. B. (2012). Phytohormones as regulators of heavy metal biosorption and toxicity in green alga Chlorella vulgaris (Chlorophyceae). Plant Physiology and Biochemistry , 52, 52 65.

Parera, R.P dkk. 1994. Streptococcus sp. Associated with Mortality of Tilapia niloticus. Aquatic Health : LondonPurwakusuma, wahyu. 2012. Infeksi jamur. www.o-fish.com. Diakses tanggal 28 Maret 2015

Sunarto.2008. Karakteristik biologi dan peranan plankton bagi ekosistem laut. [karya ilmiah]. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran: Bandung

Yuhana, M. 2010. Agen biokontrol dalam akuakultur: Produksi dan aplikasinya. Jurnal Akuakultur Indonesia. Vol 9 No 1. Hal 1620Oleh

Beny HeriswanH1K013010

Adi NuryadinH1K013019

Rachmawati HartiniH1K013014

Silma Anis RobayaH1K013034

Dimas Satrio WibowoH1K013037

Melody VirginiaH1K013045

Kelompok 10