Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai...

22
The 2 nd National Conference UKWMS Surabaya, 6 September 2008 1 Peranan Knowledge Management dalam Internasionalisasi Jasa Pendidikan Tinggi Indonesia Benedictus Karno Budiprasetyo [email protected] ; [email protected] Abstract The implementation of the competitive advantage development in the resource-based theory depends on the human capital factor, specifically on the knowledge level as a key variable that influenced the resource of the firms to gain the positional advantage within the industry and to achieve the sustainable competitive advantage in the long-term. Knowledge as a competitive asset and a value factor of the higher education services industry should be explored in the context of internationalization strategy implementation. Hence, this empirical research explores how the knowledge management development influences the management behavior of the higher education institution and the implementation of the internationalization strategy. Using PLS model estimation, it founded that the knowledge management development influence the implementation of the internationalization strategy (OSE:.50 and R2:.28) indirectly through the management behavior (OSE:.54 and R2:.29). This research result was a new phenomenon, since the previous research results shows a direct influence of the knowledge management development to the internationalization strategy implementation. This result directing the conclusion that internationalization behavior of a higher education services industry was quite different that the manufacturing or trading industry. Keywords : knowledge management, sustainable comptitive advantage, higher education management, resource-based approach. Abstrak Implementasi pembangunan keunggulan bersaing dalam konsep teori stratejik berbasis sumberdaya menunjukkan peran faktor modal manusia yang secara spesifik terlihat dari pengaruh tingkatan pengetahuan modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan. Pengetahuan sebagai kekuatan untuk bersaing dan sebagai faktor penting dalam jasa pendidikan tinggi akan dieksplorasi dalam kaitannya dengan implementasi internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia. Oleh karenanya penelitian ini akan mengungkapkan pengaruh pengembangan manajemen pengetahuan dalam proses internasionalisasi dan juga pengaruhnya terhadap perilaku manajerial pada perrguruan tinggi di Indonesia. Menggunakan estimasi model secara simultan ditemukan adanya pengaruh tidak langsung dari pengembangan manajemen pengetahuan terhadap internasionalisasi (OSE:.50 and R2:.28) secara tidak langsung melalui perilaku pengelola perguruan tinggi (OSE:.54 and R2:.29). Temuan penelitian ini memberikan gambaran baru, bahwa proses internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia akan tergantung pada tingkatan pengembangan manajemen pengetahuan dan perilaku pengelolanya, dan hal tersebut menunjukkan perbedaan antara industri jasa dan industri manufaktur. Kata kunci : manajemen pengetahuan, keunggulan bersaing berkesinambungan, manajemen pendidikan tinggi, pendekatan sumberdaya

Transcript of Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai...

Page 1: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

1

Peranan Knowledge Management dalam Internasionalisasi Jasa PendidikanTinggi Indonesia

Benedictus Karno Budiprasetyo

[email protected] ; [email protected]

Abstract

The implementation of the competitive advantage development in the resource-based theory depends onthe human capital factor, specifically on the knowledge level as a key variable that influenced theresource of the firms to gain the positional advantage within the industry and to achieve the sustainablecompetitive advantage in the long-term. Knowledge as a competitive asset and a value factor of thehigher education services industry should be explored in the context of internationalization strategyimplementation. Hence, this empirical research explores how the knowledge management developmentinfluences the management behavior of the higher education institution and the implementation of theinternationalization strategy. Using PLS model estimation, it founded that the knowledge managementdevelopment influence the implementation of the internationalization strategy (OSE:.50 and R2:.28)indirectly through the management behavior (OSE:.54 and R2:.29). This research result was a newphenomenon, since the previous research results shows a direct influence of the knowledge managementdevelopment to the internationalization strategy implementation. This result directing the conclusion thatinternationalization behavior of a higher education services industry was quite different that themanufacturing or trading industry.

Keywords : knowledge management, sustainable comptitive advantage, higher educationmanagement, resource-based approach.

Abstrak

Implementasi pembangunan keunggulan bersaing dalam konsep teori stratejik berbasis sumberdayamenunjukkan peran faktor modal manusia yang secara spesifik terlihat dari pengaruh tingkatanpengetahuan modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasardan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan. Pengetahuan sebagai kekuatan untukbersaing dan sebagai faktor penting dalam jasa pendidikan tinggi akan dieksplorasi dalam kaitannyadengan implementasi internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia. Oleh karenanya penelitian iniakan mengungkapkan pengaruh pengembangan manajemen pengetahuan dalam proses internasionalisasidan juga pengaruhnya terhadap perilaku manajerial pada perrguruan tinggi di Indonesia. Menggunakanestimasi model secara simultan ditemukan adanya pengaruh tidak langsung dari pengembanganmanajemen pengetahuan terhadap internasionalisasi (OSE:.50 and R2:.28) secara tidak langsung melaluiperilaku pengelola perguruan tinggi (OSE:.54 and R2:.29). Temuan penelitian ini memberikan gambaranbaru, bahwa proses internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia akan tergantung pada tingkatanpengembangan manajemen pengetahuan dan perilaku pengelolanya, dan hal tersebut menunjukkanperbedaan antara industri jasa dan industri manufaktur.

Kata kunci : manajemen pengetahuan, keunggulan bersaing berkesinambungan, manajemen pendidikantinggi, pendekatan sumberdaya

Page 2: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

2

Pendahuluan

Implementasi pembangunan keunggulan bersaing yang menggunakan pendekatan

sumberdaya, menurut Dharma (2004) ditentukan oleh faktor modal manusia pada tingkat

kekhasan pengetahuan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perspektif pengetahuan

(knowledge) dan proses pengembangan pengetahuan dalam perusahaan akan menjadi variabel

yang menentukan pembangunan keunggulan perusahaan. Perspektif pengetahuan dalam

pembangunan keunggulan bersaing akan menentukan kerangka penciptaan nilai dan arah

pengembangan bisnis (Dharma, 2004). Pengetahuan itu sendiri merupakan bentuk modal

manusia yang tidak berwujud (intangible) yang terdiri dari keahlian (know how), kemampuan

prosedural (kreatifitas dan inovasi), dan kemampuan kognitif (know why dan know what).

Penelitian Civi (2000) yang melakukan kompilasi teori, mengemukakan gagasan

mengenai knowledge management sebagai competitive assets, yang membentuk knowledge

strategy dalam organisasi. Konsep ini sangat sesuai untuk diterapkan dalam industri yang

menghasilkan produk ataupun jasa yang berbasis pengetahuan, terutama pada industri

pendidikan yang dalam proses penyampaian jasanya memanfaatkan dan membentuk knowledge.

Konsep knowledge management sebagai competitive assets pada industri pendidikan tersebut

diperkuat oleh Rowley (2000) dengan menggunakan model Davenport, et al., (1998) dan

menyatakan bahwa pendidikan tinggi merupakan bisnis pengembangan knowledge, dimana inti

bisnisnya adalah berkaitan dengan repositories knowledge, pengembangan access knowledge,

knowledge environment dan knowledge valuing. Kedua gagasan tersebut mencakup penggunaan

Page 3: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

3

knowledge dalam perbaikan kurikulum, peningkatan aktivitas penelitian, dan adanya program

pengembangan manajemen sebagai dimensi dari internasionalisasi pendidikan tinggi (Sharma

dan Roy, 1996).

Implementasi manajemen pengetahuan dalam bisnis (Carter dan Scarbrough, 2001;

Edvardsson, et al., 1993; Anderson, et al., 1994; Nonaka, 1991; Abeles, 2002) maupun dalam

industri pendidikan tinggi (Duffy, 1997; Rowley, 2000; Kwiek, 2001; Clarke, 2001; Scott, 2002;

Metaxiotis dan Psarras, 2003; Smith, 2000) menunjukkan bahwa pengembangan manajemen

pengetahuan merupakan variabel penting dalam proses implementasi pembangunan keunggulan

bersaing yang berbasis sumberdaya. Pada proses inside-out, manajemen pengetahuan merupakan

sumberdaya spesifik perusahaan yang akan membentuk perilaku manajemen dan secara simultan

mempengaruhi proses internasionalisasi bersama dengan perilaku manajemen sebagai itensi

pengelola bisnis untuk mengimplementasikan internasionalisasi. Hal tersebut dapat dijelaskan

dengan Bagan 1. berikut ini

Bagan 1. Manajemen Pengetahuan Sebagai Inside-Out Processes dalam ProsesInternasionalisasi

Seperti yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti (Wernerfelt, 1984; Mahoney,

1995; Knight dan Liesch, 2002) yang menggunakan pendekatan resource-based, bahwa

Dikembangkan untuk Penelitian ini

Sumberdaya SpesifikPerusahaan

(Firm Specific Resources)

StrategiInternasionalisasi

Perilaku Manajemen

ManajemenPengetahuan

Inside-Out Processes

Page 4: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

4

sumberdaya dan kapabilitas khas organisasi merupakan unsur yang mempengaruhi strategi dan

kinerja perusahaan. Pengetahuan baik yang berupa pengetahuan tacit dan explicit merupakan

bagian dari modal insani yang dikembangkan oleh sumberdaya manusia dalam organisasi.

Pengetahuan yang merupakan firm specific resources tersebut akan mempengaruhi strategi

internasionalisasi yang merupakan bagian dari proses spanning. Artinya, pengetahuan, proses

pengembangan pengetahuan, dan sistem manajemen pengetahuan dalam organisasi atau

perusahaan sangat menentukan pilihan dan strategi internasionalisasi yang diimplementasikan.

Pada kajian pendidikan tinggi, pengetahuan selain merupakan unsur pembentuk

keunggulan bersaing yang berkesinambungan, pengetahuan juga merupakan value yang

diciptakan oleh pendidikan tinggi untuk disampaikan kepada konsumennya (Rowley, 2000).

Sehingga, perspektif pengetahuan pada kasus pendidikan tinggi mengandung pengertian

penggalian pengetahuan secara internal dan secara eksternal, baik sebagai sumberdaya maupun

sebagai output dari proses pengembangan manajemen pengetahuan yang dijalankan oleh

pendidikan tinggi itu sendiri. Sebagai sumberdaya, informasi dan pengetahuan merupakan unsur

kritis dalam pengembangan perusahaan dalam lingkup internasional.

Kajian empirik dari strategi pemasaran jasa internasional pada kasus jasa konsultan

teknik yang dilakukan oleh Winsted dan Patterson (1998) menyebutkan adanya pengaruh

pengetahuan terhadap internasionalisasi. Temuan tersebut searah dengan hasil penelitian Rundh

(2003) yang mengharuskan manajer global untuk meningkatkan dan mengembangkan

ketrampilan dan pengetahuan dalam rangka formulasi strategi bersaing pada pasar internasional

secara efektif. Sebaliknya, penelitian Samiee (1999) mengidentifkasi adanya keterbatasan data

Page 5: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

5

dan informasi, tendensi proteksi dari pemerintah, keterbatasan jasa pada aspek inseparability,

tidak adanya kerjasama bilateral, peningkatan jumlah jasa sejenis, perbedaan prinsip bisnis antar

negara, dan tidak adanya data yang valid tentang perkembangan jasa secara internasional sebagai

penyebab intensi manajemen untuk tidak mengimplementasikan internasionalisasi. Artinya, jika

proses manajemen pengetahuan terhadap lingkungan internasional cukup dimiliki dan dikaji,

maka internasionalisasi tersebut dapat dipandang sebagai proses untuk menangkap peluang dari

terbukanya pasar internasional.

Berkaitan dengan implementasi strategi internasionalisasi, perilaku manajemen

merupakan intensi manajemen untuk mencapai kesuksesan strategi. Penelitian yang dilakukan

oleh Axinn (1988) pada perusahaan manufaktur menyebutkan bahwa perilaku manajer terhadap

operasi perusahaan dalam lingkup internasional adalah merupakan indikator penting yang

menentukan kinerja ekspor. Hal tersebut dinyatakan oleh Douglas dan Craig (1989) sebagai

“strategic intent”, yang menjelaskan intensi manajemen untuk mencapai kesuksesan strategi.

Pada kasus perusahaan jasa, yang diteliti oleh Javalgi, et al., (2003), ditemukan pengaruh yang

tidak langsung antara berbagai variabel anteseden dari perilaku manajemen terhadap strategi

internasionalisasi. Artinya, perilaku manajemen merupakan variabel kunci dalam implementasi

strategi internasionalisasi pada perusahaan jasa yang diteliti. Penelitian Winsted dan Patterson

(1998) pada perusahaan jasa konsultan teknik juga menemukan pengaruh dari indikator manfaat,

keuntungan, dan resiko dari perilaku manajemen terhadap strategi internasionalisasi.

Pada kajian internasionalisasi pendidikan tinggi yang diidentifikasi dalam penelitian ini

(Bailey, 1995; Sharma dan Roy, 1996; Howe dan Martin, 1998; Liu dan Vince, 1999; Croxford,

Page 6: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

6

2001; Kubow dan Crawford, 2001; McBurnie, 2001; Kwiek, 2001; Yang, 2002; Moratis dan

Baalen, 2002; Mazzarol, et al., 2003), belum ada yang menggunakan pendekatan resource-based

dan belum ada yang menghasilkan gambaran empirik dari proses internasionalisasi jasa

pendidikan tinggi. Oleh karenanya, penelitian ini melakukan pengujian empirik pengaruh

pengembangan manajemen pengetahuan pada institusi pendidikan tinggi di Indonesia terhadap

implementasi strategi internasionalisasi yang dijalankan.

Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan paparan beberapa penelitian empirik dan kajian literatur yang dikemukakan

di atas, belum ada penelitian empirik yang secara khusus mengkaji proses pengembangan

manajemen pengetahuan pada industri jasa pendidikan tinggi yang mengimplementasikan

strategi internasionalisasi. Selain itu, penelitian empirik pada kasus jasa pendidikan tinggi di

Indonesia belum pernah ada, sehingga penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran

terhadap pola perilaku manajemen dan strategi internasionalisasi dari pendidikan tinggi di

Indonesia.

Penelitian ini secara empirik bertujuan untuk menguji pengaruh pengembangan

manajemen pengetahuan pada jasa pendidikan tinggi di Indonesia terhadap perilaku manajemen

dari para pengelola institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan terhadap strategi

internasionalisasi yang diimplementasikan, serta melakukan pengujian secara simultan dari

model pengembangan manajemen pengetahuan dalam implementasi strategi internasionalisasi

pada jasa pendidikan tinggi di Indonesia.

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Page 7: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

7

Pernyataan Rowley (2000) bahwa pengetahuan merupakan value dari jasa pendidikan

tinggi dan Civi (2000) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan competitive asset dari

jasa pendidikan tinggi mengarahkan pengembangan manajemen pengetahuan sebagai sarana

untuk eksplorasi pengetahuan sebagai sumberdaya dan sekaligus merupakan output dari proses

pengembangan manajemen pengetahuan itu sendiri. Pengembangan manajemen pengetahuan

pada kasus pendidikan tinggi mengandung pengertian penggalian pengetahuan secara internal

dan secara eksternal, baik sebagai sumberdaya maupun sebagai output dari proses

pengembangan manajemen pengetahuan yang dijalankan oleh pendidikan tinggi itu sendiri.

Sebagai sumberdaya, informasi dan pengetahuan merupakan unsur kritis dalam

pengembangan institusi pendidikan tinggi dalam lingkup internasional. Implementasi dan

pengembangan manajemen pengetahuan dalam proses internasionalisasi pendidikan tinggi juga

banyak diidentifikasi dalam berbagai dokumen rancangan pengembangan pendidikan tinggi

diberbagai negara (Gibbons, 1997; UNESCO, 1998; Haug dan Tauch, 1999; MFCED, 2001;

EUA, 2003; Wedgwood, 2002; Reichert dan Tauch, 2003; Mosses, 2003; Greer, et al., 2004;

Wattananimitkul, 2004), namun demikian masih sedikit penelitian empirik yang menjelaskan

keterkaitan pengembangan manajemen pengetahuan dengan internasionalisasi pendidikan tinggi.

Pada beberapa kajian internasionalisasi pendidikan tinggi yang ada (Bailey, 1995; Sharma dan

Roy, 1996; Howe dan Martin, 1998; Liu dan Vince, 1999; Croxford, 2001; Kubow dan

Crawford, 2001; McBurnie, 2001; Kwiek, 2001; Yang, 2002; Moratis dan Baalen, 2002;

Mazzarol, et al., 2003) juga belum mampu memberikan penjelasan keterkaitan pengembangan

Page 8: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

8

manajemen pengetahuan dalam proses implementasi strategi internasionalisasi pada industri jasa

pendidikan tinggi di Indonesia.

Berdasarkan paparan kajian teoritik dan penelitian empirik yang ada, maka penelitian ini

membangun model teoritik dasar yang dipergunakan sebagai landasan pemikiran penelitian.

Bagan 2. berikut akan memberikan penjelasan kerangka teoritik yang menjadi landasan

penelitian empirik ini.

Bagan 2. Model Teoritik Dasar yang Diusulkan Mengenai Pengembangan ManajemenPengetahuan Pada Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Indonesia

Kerangka teoritik yang menjadi landasan penelitian empirik ini secara empirik

diterjemahkan dalam proposisi (Bagan 3.) berikut ini. Proposisi pengaruh manajemen

pengetahuan sebagai sumberdaya spesifik perusahaan terhadap perilaku manajemen dan strategi

internasionalisasi dapat dijelaskan dengan pengertian bahwa pengembangan manajemen

pengetahuan pada institusi pendidikan tinggi dan pola perilaku manajemen dari para pengelola

pendidikan tinggi Indonesia yang melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi asing

Inside-Out Processes

Firm Specific Advantages

Manajemen Pengetahuan

Spanning Pocesses

Perilaku ManajemenStrategi Internasionalisasi

Country Specific Advantages

Outside-In Processes

Dikembangkan untuk Penelitian ini

Kompetensiyang

Membedakan

KeunggulanBersaing

Berkesinambungan

KeunggulanBersaing

PemasaranJasa

InternasionalBerbasis

Sumberdaya

Page 9: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

9

memiliki kontribusi terhadap implementasi strategi internasionalisasi yang dilakukan oleh

institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Berdasarkan pengertian tersebut, maka secara empirik

pola keterkaitan antar variabel tersebut dapat dibangun menjadi model manajemen pengetahuan

dalam kerangka internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia.

Berdasarkan kerangka teoritik dan bangunan proposisi yang dibangun dalam penelitian

ini, selanjutnya dibangun model empirik (Gambar 1.) yang menjadi dasar dalam pengembangan

dan pengujian hipotesis penelitian. Pada Gambar 1. berikut ini dijelaskan bahwa variabel

manajemen pengetahuan diukur dengan 4 (empat) indikator, yaitu ; fasilitas fisik, fasilitas

komunikasi, lingkungan kondusif, dan penghargaan (Rowley, 2000). Variabel perilaku

manajemen di ukur dengan 5 (lima) indikator, yaitu ; orientasi tugas (Javalgi, et al., 2003;

Winsted dan Patterson, 1998), kemampuan penyelenggaraan (Javalgi, et al., 2003), orientasi

kompetisi, keberlangsungan institusi, dan kesejahteraan institusi (Winsted dan Patterson, 1998).

Sedangkan variabel strategi internasionalisasi diukur dengan 9 (sembilan) indikator, yaitu ;

mahasiswa internasional (Javalgi, et al., 2000; Mazzarol, 1998), internasionalisasi kurikulum

(Howe dan Martin, 1998; Kwok, et al., 1995; Raimond dan Halliburton, 1995; Sangari dan

Foster, 1999), bahasa internasional (Yang, 2002; Bailey, 1995), kerjasama universitas asing

(Javalgi, et al., 2000), pertukaran staf (Svensson, 1994; Bailey, 1995; Sharma dan Roy, 1996;

Welch, 1997; Welch dan Denman, 1997), kerjasama penelitian (Kwok, et al., 1995; Bailey,

1995; Yang, 2002), kerjasama industri internasional (Drilhon, 1993; Bailey, 1995), pertukaran

mahasiswa (Yang, 2002; Bailey, 1995), dan implementasi internasionalisasi secara langsung

(Bell, 1995; Okoroafo, 1991; Rundh, 1994; 2003; Robertson dan Chetty, 2000).

Page 10: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

10

Gambar 1. Model Empirik Pengaruh Pengembangan Manajemen Pengetahuan TerhadapStrategi Internasionalisasi

Berdasarkan dukungan pemahaman teoritik dan penelitian empirik terdahulu, serta tujuan

penelitian untuk memperjelas keterkaitan manajemen pengetahuan sebagai bagian dari proses

inside-out yang mempengaruhi proses spanning (perilaku manajemen dan strategi

internasionalisasi), maka dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis 1. Pola pengembangan manajemen pengetahuan pada institusi pendidikan

tinggi di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi asing

berpengaruh positif terhadap pola perilaku manajemen para pengelola institusi pendidikan tinggi

di Indonesia.

Hipotesis 2. Pola pengembangan manajemen pengetahuan pada institusi pendidikan

tinggi di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi asing

Page 11: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

11

berpengaruh positif terhadap implementasi strategi internasionalisasi pada institusi pendidikan

tinggi di Indonesia.

Hipotesis 3. Pola perilaku manajemen para pengelola institusi pendidikan tinggi

Indonesia yang menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi asing berpengaruh positif

terhadap implementasi strategi internasionalisasi pada institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

Pengembangan hipotesis penelitian ini didasarkan pada tujuan penelitian ini, yaitu untuk

mengetahui apakah pengembangan manajemen pengetahuan yang dilakukan mempengaruhi

perilaku manajemen dan strategi internasionalisasi dari institusi pendidikan tinggi Indonesia

yang bekerjasama dengan pendidikan tinggi asing. Hasil pengujian hipotesis tersebut akan

memberikan penjelasan empirik keterkaitan dan peranan pengembangan manajemen

pengetahuan dalam proses internasionalisasi institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

Metode Penelitian

Penelitian ini dirancang untuk menguji model hubungan multiple relationships antar

variabel, yang melibatkan banyak variabel dan informasi yang ingin diperoleh bersifat simultan

(Hair, et al., 1998; Ferdinand, 2002), sehingga secara kuantitatif teknik analisis yang digunakan

adalah Partial Least Square model estimation dengan mempergunakan software SMART Partial

Least Square. PLS model estimation adalah teknik structural equation modelling (SEM) berbasis

varian, untuk mengestimasi jalur hubungan antara variabel laten yang dibentuk oleh beberapa

indikator. PLS model estimation sering disebut sebagai “soft modelling” (Falk dan Miller, 1992;

O’Cass dan Julian, 2003) yang tidak membutuhkan asumsi normalitas secara multivariat

(Kroonenberg, 1990). Secara teknis, analisis data dan output perhitungan PLS model estimation

Page 12: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

12

terdiri dari model pengukuran (measurement/outer model) yang mengukur hubungan variabel

laten dan indikatornya, dan model struktural (structural/ inner model) yang mengukur hubungan

antar variabel laten dan diinterpretasikan dari koefisien regresi yang dihasilkan (Falk dan Miller,

1992; Kroonenberg, 1990; O’Cass dan Julian, 2003; Sun dan Zhang, 2004).

Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan model empirik penelitian yang dijabarkan pada bagian sebelumnya maka

pada bagian berikut ini disajikan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan PLS Model

Estimation, yang sekaligus akan menjadi dasar pengujian ketiga hipotesis yang dibangun dalam

penelitian empirik ini.

Gambar 2. Hasil Akhir PLS Model Estimation Pada Model Empirik yang diuji

Page 13: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

13

Pada Gambar 2. tersebut di atas terlihat bahwa terdapat tiga indikator dari variabel

strategi internasionalisasi yang tidak signifikansi dalam membentuk variabel strategi

internasionalisasi. Ketiga indikator tersebut adalah ; adanya mahasiswa internasional dari luar

negeri, pertukaran mahasiswa internasional, dan implementasi langsung, tanpa harus

melakukannya secara bertahap.

Berdasarkan perhitungan convergent validity dari model pengukuran yang dicerminkan

dari nilai original sample estimate dan nilai thitung dari masing-masing indikator disimpulkan

bahwa model empirik yang ditunjukkan dalam Gambar 2. di atas merupakan model empirik yang

disusun dengan indikator yang valid dan signifikan dalam membentuk masing-masing variabel

latennya. Selain itu, nilai akar AVE untuk seluruh variabel laten yang dipergunakan dalam

penelitian ini lebih besar dibandingkan nilai korelasi variabel satu dengan variabel lainnya. Hal

tersebut menunjukkan bahwa indikator masing-masing variabel laten mampu menjelaskan

pengertian variabel laten yang dibentuk dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan cross

loading dan perbandingan nilai akar AVE dengan korelasi variabel laten yang pada Tabel 5.

menunjukkan bahwa seluruh indikator memiliki kemampuan untuk menjelaskan pengertian

variabel laten yang dibentuknya.

Tabel 5. Nilai Average variance extracted (AVE) Korelasi Antar Variabel Laten, dan NilaiComposite Reliability Pada Model Empirik

KorelasiKeterangan AVE AkarAVE MANPEN PERMAN STRINT

CompositeReliability

MANPEN 0,53 0,73 1,00 0,82PERMAN 0,56 0,75 0,54 1,00 0,86STRINT 0,40 0,63 0,32 0,53 1,00 0,79

Ket : AVE : Average Variance ExtractedSumber : data primer yang diolah

Page 14: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

14

Batasan penerimaan nilai reliabilitas komposit adalah sebesar 0,60, sehingga hasil

perhitungan reliabilitas komposit pada Tabel 5. menunjukkan penerimaan reliabilitas blok

indikator reflektif yang membentuk variabel latennya karena nilai reliabilitas komposit seluruh

variabel yang ada lebih besar dari nilai batas penerimaan reliabilitas.

Tabel 6. berikut ini menunjukkan bahwa variabel manajemen pengetahuan

mempengaruhi perubahan variabel perilaku manajemen sebesar 29 persen dan bahwa variabel

perilaku manajemen mempengaruhi perubahan variabel strategi internasionalisasi sebesar 28

persen.

Tabel 6. Nilai R-square Pada Model Empirik

Keterangan OSE thitung Signifikansi R-squareMANPENPERMAN 0,54 5,67 Sig 0,29PERMANSTRINT 0,50 4,16 Sig 0,28MANPENSTRINT 0,04 0,31 T.Sig 0,28

Sumber : data primer yang diolah

Nilai R-square tersebut mencerminkan kekuatan prediksi dari keseluruhan model (Falk

dan Miller, 1992) dengan batasan nilai R-square lebih besar dari 0,10 atau lebih besar dari 10

persen. Tabel 6. tersebut juga memperlihatkan bahwa pengembangan manajemen pengetahuan di

dalam institusi pendidikan tinggi Indonesia yang bekerjasama dengan institusi pendidikan tinggi

asing di estimasikan mempengaruhi pola perilaku manajemen sebesar 0,54 dan selanjutnya pola

perilaku manajemen tersebut mempengaruhi implementasi strategi internasionalisasi sebesar

0,50 seperti yang digambarkan sebagai rute stratejik pengembangan manajemen pengetahuan

dalam proses internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia dalam Gambar 3. berikut ini.

Page 15: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

15

Gambar 3. Rute Stratejik Pada Model Empirik yang diuji

Berdasarkan hasil PLS-model estimation yang dievaluasi dari model pengukuran dan

model struktural dalam rangkaian perhitungan di atas, maka ketiga hipotesis yang dibangun

dalam penelitian empirik ini hanya dapat membuktikan dua hipotesis saja. Hipotesis pertama

yang menyatakan bahwa pola pengembangan manajemen pengetahuan pada institusi pendidikan

tinggi di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi asing

berpengaruh positif terhadap pola perilaku manajemen para pengelola institusi pendidikan tinggi

di Indonesia terbukti berpengaruh positif dan signifikan. Hipotesis ketiga yang menyatakan

bahwa pola perilaku manajemen para pengelola institusi pendidikan tinggi Indonesia yang

menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi asing berpengaruh positif terhadap

implementasi strategi internasionalisasi pada institusi pendidikan tinggi di Indonesia juga

terbukti berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa

pola pengembangan manajemen pengetahuan pada institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang

menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi asing berpengaruh positif terhadap

implementasi strategi internasionalisasi pada institusi pendidikan tinggi di Indonesia ternyata

tidak terbukti berpengaruh signifikan.

Keterangan : Sig = Signifikan pada α= 5 % (1,960)

0,50 sig0,54 sig R2 0,28

StrategiInternasionalisasi

PerilakuManajemenR2 0,29

ManajemenPengetahuan

Page 16: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

16

Hasil pengujian ketiga hipotesis tersebut menunjukkan bahwa pengembangan manajemen

pengetahuan pada institusi pendidikan tinggi Indonesia yang melakukan kerjasama dengan

institusi pendidikan tinggi asing memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap

implementasi strategi internasionalisasi melalui pola perilaku manajemen dari para pengelola

institusi pendidikan tinggi tersebut. Artinya, perilaku manajemen para pengelola institusi

pendidikan tinggi Indonesia tersebut merupakan variabel kunci dalam proses implementasi

strategi internasionalisasi yang dilakukan selama ini. Temuan penelitian ini tidak sepenuhnya

bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah peneliti (Wernerfelt, 1984;

Winter, 1987; Madsen, 1989; Edvardsson, et al., 1993; Mahoney, 1995; Eriksson, et al., 1997;

O’Farrell, et al., 1998; Samiee, 1999; Windrum dan Tomlinson, 1999; Zack, 1999; Fillis, 2000;

Rowley, 2000; Czinkota dan Ronkainen, 2002; Lindsay, et al., 2003), yang menyatakan bahwa

manajemen pengetahuan berpengaruh terhadap variabel strategi internasionalisasi secara positif

dan signifikan karena hasil penelitian ini menemukan keterkaitan tidak langsung antara proses

pengembangan manajemen pengetahuan yang dilakukan oleh pengelola perguruan tinggi di

Indonesia dalam implementasi strategi internasionalisasi melalui variabel perilaku manajemen.

Temuan penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Javalgi et al.,

(2000); Fillis (2000), dan Javalgi et al., (2003), yang menyatakan bahwa manajemen

pengetahuan berpengaruh terhadap variabel perilaku manajemen. Artinya, penelitian ini

memperkaya hasil penelitian sebelumnya dan konsep implementasi strategi internasionalisasi

dengan adanya keterkaitan tidak langsung antara proses pengembangan manajemen pengetahuan

Page 17: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

17

secara internal institusi terhadap implementasi strategi internasionalisasi pada institusi

pendidikan tinggi di Indonesia.

Temuan penelitian ini dapat diinterpretasikan bahwa proses pengembangan manajemen

pengetahuan yang dilakukan oleh manajemen pengelola pendidikan tinggi di Indonesia yang

bekerjasama dengan pendidikan tinggi asing tersebut memberikan kontribusi terhadap perubahan

perilaku manajemen dan intensi para pengelola untuk mengimplementasikan strategi

internasionalisasi. Upaya mengembangkan proses manajemen pengetahuan dalam bentuk

penyediaan fasilitas, pengembangan lingkungan, dan penghargaan upaya mengembangkan

pengetahuan tersebut merupakan kebutuhan internal institusi dan pengelolaannya dan secara

tidak langsung menjadi bagian dari implementasi strategi internasionalisasi yang dijalankan

selama ini.

Temuan penelitian ini memperkaya pemahaman implementasi dan pengembangan

manajemen pengetahuan dalam konsep proses internasionalisasi pendidikan tinggi yang banyak

diidentifikasi dalam berbagai dokumen rancangan pengembangan pendidikan tinggi diberbagai

negara (Gibbons, 1997; UNESCO, 1998; Haug dan Tauch, 1999; MFCED, 2001; EUA, 2003;

Wedgwood, 2002; Reichert dan Tauch, 2003; Mosses, 2003; Greer, et al., 2004;

Wattananimitkul, 2004), karena pengaruh manajemen pengetahuan terhadap strategi

internasionalisasi yang diidentifikasi dalam penelitian ini merupakan pengaruh yang tidak

langsung dan berkaitan dengan variabel lain (perilaku manajemen) yang belum diidentifikasi

dalam konsep proses internasionalisasi pendidikan tinggi.

Kesimpulan

Page 18: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

18

Variabel manajemen pengetahuan yang mewakili proses identifikasi kekuatan spesifik

dari institusi (inside-out processes) secara empirik berpengaruh terhadap pola perilaku

manajemen sebagai bagian dari proses penjalinan (spanning processes) dan berpengaruh secara

tidak langsung terhadap strategi internasionalisasi. Fenomena baru yang ditemui dalam

penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel

manajemen pengetahuan sebagai proses inside-out secara tidak langsung terhadap pola

pengembangan strategi internasionalisasi institusi pendidikan tinggi di Indonesia melalui

perilaku manajemen. Artinya, perilaku manajemen para pengelola institusi pendidikan tinggi di

Indonesia merupakan variabel kunci yang menjembatani kontribusi pengembangan manajemen

pengetahuan dalam proses implementasi strategi internasionalisasi.

Sejalan dengan hasil penelitian empirik ini, maka dibutuhkan penelitian lanjutan yang

secara spesifik mengindentifikasi tingkatan pengetahuan yang berkaitan dengan pola perilaku

manajemen dan implementasi strategi internasionalisasi, agar dapat memberikan batasan-batasan

tertentu dalam implementasi strategi internasionalisasi.

Referensi

Abeles, T.P., 2002. The Internet, knowledge, and the academy, foresight 4 ,3, 32-37.Anderson, J.C., Hakansson H., and Johanson J., 1994. Dyadic business relationships within a business

network context. J Mark; 58(4):1– 15.Axinn, C.N., 1988. Export performance: do managerial perceptions make a difference?, International

Marketing Review, Vol. 5 No. 2, pp. 61-71.Bailey, E.K., 1995. An academic model of excellence for international business education, Journal of

Management Development, Vol. 14 No. 5, pp. 50-60.Bell, J., 1995. The internationalization of small computer software firms: a further challenge to stage

theories, European Journal of Marketing, Vol. 29 No. 8, pp. 60-75.Carter, C., and Scarbrough, H., 2001. Towards a second generation of KM? The people management

challenge, Education + Training Volume 43 . Number 4/5. 215-224

Page 19: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

19

Civi, E., 2000. Knowledge management as a competitive assets; a review, Marketing intelligence andplanning, 18/4. 166-174

Clarke, T., 2001. The knowledge economy, Education + Training, Volume 43 . Number 4/5, 189±196Croxford, L., 2001. Global University Education: Some Cultural Considerations, Higher Education in

Europe, Vol. XXVI, No. 1. 53-60Czinkota, M.R., and Ronkainen, I.A., 2002. International Marketing , 2nd ed., The Dryden Press,

Chicago, IL.Davenport, T.H., De Long, D.W. and Beers, M.C., 1998. Successful knowledge management projects,

Sloan Management Review, Vol. 39 No. 2, Winter, pp. 43-57.Dharma, S., 2004. Formasi modal manusia and strategi inovasi, Usahawan, No.09, Th. XXXIII, Sept.Douglas, S.P., and Craig, C.S., 1989. Evolution of global marketing strategy: scale, scope and synergy,

Columbia Journal of World Business, Vol. 24, Fall, pp. 47-59.Drilhon, G., 1993. University–industry relations, regionalisation, internationalisation. Higher Education

Management, 5(1), pp. 95–99.Duffy, F.M., 1997. Knowledge Work Supervision: transforming school systems into high performing

learning organizations, International Journal of Educational Management, 11/1, 26–31.Edvardsson, B., Edvinsson, L., and Nystrom, H., 1993. Internationalisation in service companies, The

Services Industries Journal, Vol. 13 No. 1, pp. 80-97.Eriksson, K., Johanson, J., Majkgardi, A. and Sharma, D.D., 1997. Experiential knowledge and cost in the

internationalization process, Journal of International Business Studies , Vol. 28 No. 2, pp. 337-60.EUA, 2003. Forward from Berlin: the role of universities to 2010 and beyond, European University

Association, Leuven, 4 July 2003, didownload Maret, 2004Falk, R.F. and Miller, N.B., 1992. A Primer for Soft Modeling, University of Akron Press, Akron, OH.Ferdinand, A., 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, BP Undip, Semarang.Fillis, I., 2002, Barriers to Internationalization : An investigation of the craft microenterprise, European

Journal of Marketing, Vol. 36 No. 7/8, pp. 912-927.Gibbons, M., 1997. What kind of university? Research and teaching in the 21st century, Beanland lecture,

Victoria University of Technology, didownload Maret, 2004Greer, L., Robinson, T., and Sweetman, T., approaches to learning: an international comparison of

higher education in the former socialist states of central and eastern Europe, Teesside BusinessSchool, University of Teesside, Middlesbrough, didownload Maret, 2004

Hair, J., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and Black, W.C., 1998. Multivariate Data Analysis, Prentice HallInternasional. Inc, New Jersey.

Haug, G. and Tauch, C., Towards the European higher education area : survey of main reforms fromBologna to Prague, didownload Maret, 2004

Howe, WS. and Martin, G., 1998. Internationalisation strategies for management education, Journal ofManagement Development, Vol. 17 No. 6. 447-462.

Javalgi, R.G., Nance, J.J., Griffith, D.A., and White, D.S., 2003. An empirical examination of factorsinfluencing the internationalization of service firms, journal of services marketing, 17/2. 185-201.

Javalgi, R.G., White, D.S., and Lee, O., 2000. Firm Characteristics Influencing Export Propensity: AnEmpirical Investigation by Industry Type Journal of Business Research 47, 217–228.

Page 20: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

20

Knight, G.A., and Liesch, P.W., 2002. Information internalisation in internationalising the firm Journal ofBusiness Research 55, 981– 995

Kubow, P.K., and Crawford, S.H., 2001. Building Global Learning Experiences: A Case Study of aHungarian, Ukrainian, and American Educational Partnership, Higher Education in Europe, Vol.XXVI, No. 1. 77-85.

Kwiek, M., 2001. Globalization and Higher Education, Higher Education in Europe, Vol. XXVI, No. 1,27-38.

Kwok, C.Y., Arpan, J. and Folks, Jr, W.R., 1995. A global survey of international business education inthe 1990s'', Journal of International Business Studies , Vol. 25 No. 3, pp. 605-23.

Lindsay, V., Chadee, D., Mattson, J., Johnston, R., and Millett, B., 2003. Relationships, the role ofindividuals and knowledge flows in the internasionalisasi of service firms, Internasional Journalof service industry management, Vol. 14 No. 1, pp. 7-35

Liu, S., and Vince, R., 1999. The cultural context of learning in international joint ventures, The Journalof Management Development, Vol. 18 No. 8. 666-675.

Madsen, T.K., 1987. Empirical Export Performance Studies: A Review of Conceptualizations andFindings. Advances in International Marketing 2 (1987): 177–198.

Mahoney, J. 1995. The management of resources and the resource of management. J Bus Res;33(2):91 –101.

Mazzarol, T., 1998. Critical success factors for international education marketing, International Journal ofEducational Management 12/4.163-175.

Mazzarol, T., Soutar, G.N., and Seng M.S.Y., 2003.The third wave: future trends in internationaleducation, The International Journal of Educational Management 17/3. 90-99.

McBurnie, G., 2001. Leveraging Globalization as a Policy Paradigm for Higher Education, HigherEducation in Europe, Vol. XXVI, No. 1. 11-26.

Metaxiotis, K., and Psarras, J., 2003. Applying Knowledge Management in Higher Education: TheCreation of a Learning Organisation, Journal of Information & Knowledge Management, Vol. 2,No. 4. 353-359.

MFCED, 2001. Education in Flanders : The Flemish educational landscape in a nutshell, Ministry of theFlemish Community Education Department, didownload Maret, 2004

Moratis, L.T., and Baalen P.J., 2002. The radicalization of the multiversity: the case of the networkedbusiness school, the international journal of educational management, 16/4, 160-168.

Moses, Y.T., 2003. Diversity and the New American University, Fourth Annual Faculty DevelopmentConference Arizona State University, October 30, didownload Maret, 2004.

Nonaka, I., 1991. The knowledge creating company, Harvard Business Review, November/December, 96-105.

O’Cass, A., and Julian, C., 2003. Examining firm and environmental influences on export marketing mixstrategy and export performance of Australian exporters, European Journal of Marketing Vol. 37No. 3/4. 366-384.

O’Farrell, P.N., Wood, P.A. and Zheng, J., 1998. Regional influences on foreign market development bybusiness service companies: elements of a strategic context explanation, Regional Studies, Vol.32 No. 10, pp. 31-48.

Page 21: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

21

Okoroafo, S.C., 1991. Modes of entering foreign markets, Industrial Market Management, Vol. 20 No. 4,pp. 341-6.

Raimond, P., and Halliburton, C., 1995. Business school strategies for the single European market,Management Learning, Vol. 26 No. 2, pp. 231-48.

Reichert, S., and Tauch, C., 2003. Trends 2003 Progress towards the European Higher Education Area :Bologna four years after: Steps toward sustainable reform of higher education in Europe, TheEuropean University Association.

Robertson, C. and Chetty, S.K., 2000. A contingency-based approach to understanding exportperformance, International Business Review, No. 9, pp. 211-35.

Rowley, J., 2000. Is higher education ready for knowledge management?, The International Journal ofEducational Management, 14/7. 325-333.

Rundh, B., 1994. The Process of Internationalisation : A Study of the Swedish Manufacturing Industry,Research Report, No. 94, p. 13, Department of Business Administration and Economics,University of Karlstad, Karlstad.

Rundh, B., 2003. Rethinking the international marketing strategy: new dimensions in a competitivemarket, Marketing Intelligence & Planning, 21/4, 249-257.

Samiee, S., 1999. The internationalization of services: trends, obstacles and issues, journal of servicesmarketing, VOL. 13 NO. 4/5. 319-328.

Sangari, E.S., and Foster, T., 1999. Curriculum internationalisation A comparative study in Iran andSweden, European Journal of Marketing, Vol. 33 No. 7/8, pp. 760-771.

Scott, D.K., 2002. General education for an integrative age, Higher Education Policy 15, 7–18.Sharma, B., and Roy, J.A., 1996. Aspects of the internationalization of management education, Journal of

Management Development, Vol. 15 No. 1. 5-13.Smith, E.A., 2000, Applying knowledgeenabling methods in the classroom and in the workplace, Journal

of Workplace Learning, Volume 12. Number 6, 236-244.Sun, H., and Zhang, P., 2004. An Empirical Study of the Roles of Affective Variables in User Adoption

of Search Engines, Proceedings of the Third Annual Workshop on HCI Research in MIS,Washington, D.C., December 10-11.

Svensson, L.G., 1994. Formation of professional values towards Europe: the role of professionaleducation and organisation. Higher Education Policy, 7(3), pp. 27–33.

UNESCO, World Conference on Higher Education - Follow-up Strategy,(http://www.unesco.org/education/), didownload 05 Juli 2002.

Wattananimitkul, W., Revisiting the mission and educational strategic management of universities, SiamUniversity, Thailand, didownload Maret, 2004

Wedgwood, M., 2004. Higher education and the creative industry sector of the northwest, ManchesterMetropolitan University, February 2002, Discussion Paper, didownload Maret.

Welch, A.R., 1997, The peripatetic professor: the internationalisation of the academic profession, HigherEducation, 34(3), pp. 323–345.

Welch, A.R., and Denman, B., 1997, Internationalisation of higher education: retrospect and prospect.Forum of Education, 52(1), pp. 14–29.

Wernerfelt, B., 1984. A resource-based view of the firm. Strategic Manage J;5(2):171 – 80.

Page 22: Peranan Knowledge Management dalam … modal manusia terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai posisi keunggulan di pasar dan pencapaian keunggulan bersaing secara berkesinambungan.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008

22

Windrum, P., and Tomlinson, M., 1999, Knowledge-intensive services and international competitiveness:a four-country comparison, Technology Analysis and Strategic Management, Vol. 11 No. 3, pp.391-408.

Winsted, K.F. and Patterson, P.G., 1998. Internationalization of services: the service exporting decision,the journal of services marketing, VOL. 12 NO. 4, 294-311.

Winter, S.,1987, Knowledge and competence as strategic assets’’, in Teece, D.J. (Ed.), The CompetitiveChallenge: Strategies for Industrial Innovation and Renewal, Ballinger Publishing Company,Cambridge, MA, pp. 159-84.

Yang, R., 2002. University internationalisation: its meanings, rationales and implications, InterculturalEducation, Vol. 13, No. 1. 82-95.

Zack, M., 1999, Developing a knowledge strategy, California Management Review, Vol. 41 No. 3, pp.125-46.