Peranan Jasa Konstruksi Pranata

13
TAR 366-Pranata Pembangunan Semester Ganjil 2014/2015 KAT 2 Peran Jasa Konstruksi dalam Proses Pembangunan Nama : Tiara Bella Febriani NPM : 2012420173 Kelas : B Dosen : Adam Ramadhan, Ir., M.T. Program Studi Teknik Arsitektur

description

pranata

Transcript of Peranan Jasa Konstruksi Pranata

Page 1: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

TAR 366-Pranata Pembangunan

Semester Ganjil 2014/2015

KAT 2

Peran Jasa Konstruksi dalam Proses Pembangunan

Nama : Tiara Bella Febriani

NPM : 2012420173

Kelas : B

Dosen : Adam Ramadhan, Ir., M.T.

Program Studi Teknik Arsitektur

Universitas Katolik Parahyangan

Bandung

2014

Page 2: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

Bangunan ambruk imbas dari pelanggaran (UU no 18 tahun 1999) jasa konstruksi

Prakata-

Peranan penting konstruksi dalam menunjang suatu pembangunan yang berkelanjutan

dan untuk mencapai pembangunan nasional. Untuk menjaga dan menunjang peran

tersebut setiap elemen kecil dari proses konstruksi dalam proses pembangunan sudah

didasari oleh hukum yang tertera pada undang-undang, peraturan daerah dan hukum

tertulis lainnya. Ketentuan yang mengikat tersebut ditujukan untuk dua dari tiga elemen

dalam proses pembengunan yaitu konsultan dan kontraktor. Dengan adanya ketentuan

– ketentuan yang mengikat tersebut para konsultan dan kontraktor diharapkan

memahami dan mengerti sepenuhnya dasar-dasar hukum tersebut.

Pemahaman yang didukung etika profesi yang baik pada bidang tersebut akan

mempengaruhi tujuan yang akan mereka capai, bagaimana bangunan tersebut dapat

berdiri dengan kokoh. Jika sebaliknya saat pemahaman itu tidak dilakukan akan

berdampak negative pada produk yang akan dicapai. Contohnyapada konteks ini

semakin banyak dan kerap terjadi bangunan yang rubuh di saat pembangunan maupun

sudah berdiri. Mulai dari kegagalan dalam pembangunan ruangan hingga keseluruhan

bangunan. Kecelakaan tersebut juga memakan korban jiwa sehingga menjadi sorotan

semua pihak. Berkaca dari kecelakaan – kecelakaaan yang terjadi bagaimana para

konsultan dapat mematuhi dan memahami hukum tersebut (Undang–Undang no 10

tahun 1999—UU Jasa Konstruksi) akan sangat berpengaruh terhadap proses

pembangunan.

Jasa konstruksi merupakan salah satu rangkaian dalam proses pembangunan. Secara

umum jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pengerjaan

konstruksi, layanan jasa pengerjaan konstruksi dan layanan jasa pengawasan

konstruksi. Melibatkan pihak penyedia dan pengguna jasa. Pihak penyedi dapat berupa

perseorangan, berkelompok, maupun badan usaha baik yang diabeli badan hukum

ataupun bukan badan usaha. Bentuk pihak penyedia juga memiliki batasan masing –

masing, pada penyedia perseorangan hanya dapat melakukan pekerjaan konstruksi

yang beresiko kecil dengan biaya minim dan teknologi yang sederhana saja.

7

Page 3: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

Sedangkan pada pekerjaan konstruksi yang beresiko besar, memiliki biaya besar dan

teknologi tinggi hanya dilakukan olehbadan usaha yang berbentuk perseroan terbatas.

Disamping itu hukum tertulis juga menaungi tentang perizinan, dimana Jasa konstruksi

juga memiliki landasan hukum perizinan. Penyedia jasa konstruksi yang berbentuk

badan usaha harus memenuhi ketentuan perizinan usaha di bidang jasa konstruksi dan

memiliki sertifikat, klasifikasi dan kualifikasi yang dilakukan oleh Lembaga

Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang dimiliki sang penyedia jasa untuk

memastikan apaka penyedia tersebut sesuai dan memadai dengan bidang pekerjaan

yang ditangani.

Perizinan usaha jasa konstruksi sendiri telah diatur dalam Pasal 14 Peraturan

Pemerintah nomor 28 tahun 2000 yang menjelaskan tentang usaha dan peran

masyarakat jasa konstruksi (PP 28/2000). Lalu Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun

2010 tentang perubahan atas pp28/2000(PP 4/2010) dan Keputusan Menteri

Permukiman dan Prasarana wilayah nomor 369/ KPTS/M/2001 yang mengandung

pedoman tentang pemberian izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional.

Setelah melakukan perizinan tahapan selanjutnya adalah melakukan pengaturan kerja

yang dengan tujuan agar semua pekerjaan terbagi dengan baik dengan ketentuan yang

tidak merugikan satu sama lain dalam memperlancar proses pembangunan.

Pengaturan hubungan kerja konstruksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa harus

dituangkan dalam kontrak kerja konstruksi. Suatu kontrak kerja konstruksi dibuat dalam

bahasa Indonesia dan dalam hal kontrak kerja konstruksi dengan pihak asing, maka

dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Suatu kontrak kerja konstruksi melingkupi beberapa uraian mengenai para pihak yang

akan dibagi diantara lain,(1) rumusan pekerjaan,(2) masa pertanggungan

pemeliharaan, (3) tenaga ahli,(4) hak dan kewajiban para pihak,(5) tata cara

pembayaran,(6) cidera janji,(7) penyelesaian perselisihan,(8) pemutusan kontrak kerja

konstruksi,(9)keadaan memaksa (force majeure), (10) kegagalan bangunan,(11)

perlindungan pekerja; (12) aspek lingkungan. Sehubungan dengan kontrak kerja

8

Page 4: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

konstruksi untuk pekerjaan perencanaan, harus memuat ketentuan tentang hak atas

kekayaan intelektual.

Semua faktor diatas saling berkaitan berawal dari belah pihak yang melakukan

rumusan pekerjaan untuk mempermudah tahapan proses pengerjaan agar terkoordinir

dengan baik dan memiliki batasan yang jelas antar pihak yang berperan. Masa

pertanggungan atau masa pemeliharaan bertujuan untuk pengelolaan yang akan

dilakukan terhadap bangunan selama masa pembangunan hingga bangunan berdiri

dan selanjutnya. Tenaga ahli dalam hal ini faktor tenaga ahli untuk memperlancar

proses pengerjaan dan memperkecil resiko kerja serta memperlancar pengerjaan. Poin

keempat adalah hak dan kewajiban para pihak yaitu tiap pihak yang bersangkutan

memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan masing – masing.

Poin kelima merupakan tata cara pembayaran merupakan tahapan proses melakukan

pembayaran jasa konstruksi. keenam merupakan faktor cidera janji dibuatnya klausul

yang muncul untuk antisipasi jika terjadi pengingkaran suatu saat. Ketujuh adalah

penyelesaian perselisihan adalah bentuk mediasi yang akan dilakukan jika terjadi

perselisihan antar pihak selama proses kerja. Poin kedelapan adalah pemutusan

kontrak kerja biasanya terjadi saat kedua belah pihak sudah tidak dapat bekerja sama

lagi maka mereka memiliki opsi untuk melakukan putus kontrak demi kelanjutan proses

pembangunan.

Poin kesembilan merupakan keadaan memaksa dimana dalam prosesnya dapat terjadi

hal-hal yang menyebabkan perubahan yang berdampak pada proses pembangunan,

yang biasa terjadi saat di lapangan. Poin kesepuluh adalah kegagalan bangunan yang

bisa saja terjadi akibat kesalahan prosedur pembangunan. Lalu perlindungan pekerja

merupakan poin wajib yang diterapkan berkaitan dengan keselamatan dan

perlindungan hukum dan kesehatan selama proses pembangunan berjalan. Poin

terakhir merupakan aspek lingkungan, dimana kondisi lingkungan akan sangat

berpengaruh terhadap pembangunan, dimana sebuah bangunan akan mencerminkan

suatu lingkungan di sekitarnya.

7

Page 5: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

Uraian mengenai rumusan pekerjaan meliputi lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan

batasan waktu pelaksanaan. Rincian lingkup kerja ini meliputi:

(a) volume pekerjaan, yakni besaran pekerjaan yang harus dilaksanakan

(b) persyaratan administrasi, yakni prosedur yang harus dipenuhi oleh para pihak dalam

mengadakan interaksi

(c) persyaratan teknik, yakni ketentuan keteknikan yang wajib dipenuhi oleh penyedia

jasa

(d) pertanggungan atau jaminan yang merupakan bentuk perlindungan antara lain untuk

pelaksanaan pekerjaan, penerimaan uang muka, kecelakaan bagi tenaga kerja dan

masyarakat

(e) laporan hasil pekerjaan konstruksi, yakni hasil kemajuan pekerjaan yang dituangkan

dalam bentuk dokumen tertulis. Sedangkan, nilai pekerjaan yakni mencakup jumlah

besaran biaya yang akan diterima oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan keseluruhan

lingkup pekerjaan. Batasan waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untuk

menyelesaikan keseluruhan lingkup pekerjaan termasuk masa pemeliharaan.

Setelah proses kontrak kerja ditujukan kepada peranan masyarakat, masyarakat yang

dimaksud merupakan masyarakat jasa konstruksi. Masyarakat juga memiliki peran

dalam suatu penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi, diantaranya untuk (1)

melakukan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan jasa konstruksi; (2)

memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara langsung

sebagai akibat penyelenggaraan konstruksi; (3) menjaga ketertiban dan memenuhi

ketentuan yang berlaku di bidang pelaksanaan jasa konstruksi; (4) turut mencegah

terjadinya pekerjaan konstruksi yang membahayakan kepentingan umum.

Masyarakat jasa konstruksi merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai

kepentingan dan/atau kegiatan yang berhubungan dengan usaha dan pekerjaan jasa

konstruksi. Masyarakat jasa konstruksi ini diselenggarakan melalui suatu forum jasa

8

Page 6: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

konstruksi yang dilakukan oleh suatu lembaga yang independen dan mandiri. Forum ini

bersifat mandiri dan memiliki serta menjunjung tinggi kode etik profesi. Peran

masyarakat jasa konstruksi ini diatur lebih lanjut dalam PP 4/2010.

Disamping peran masyarakat jasa konstruksi Pemerintah juga memiliki peran dalam

penyelenggaraan suatu jasa konstruksi, yaitu melakukan pembinaan jasa konstruksi

dalam bentuk pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan. Pengaturan yang

dimaksud dilakukan dengan menerbitkan peraturan perundang-undangan dan standar-

standar teknis. Sedangkan pemberdayaan dilakukan terhadap usaha jasa konstruksi

dan masyarakat untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan hak, kewajiban, dan

perannya dalam pelaksanaan jasa konstruksi. Selanjutnya, mengenai pengawasan,

dilakukan terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi untuk menjamin terwujudnya

ketertiban jasa konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pembinaan ini dapat dilakukan bersama-sama dengan masyarakat jasa konstruksi.

Pembinaan jasa konstruksi ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30

Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi.

Dalam suatu penyelenggaraan usaha jasa konstruksi, terdapat kemungkinan bahwa

masyarakat mengalami kerugian sebagai akibat dari penyelenggaraan pekerjaan

konstruksi tersebut. Karena itulah, masyarakat memiliki hak mengajukan gugatan

perwakilan. Yang dimaksud dengan hak mengajukan gugatan perwakilan adalah hak

kelompok kecil masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam jumlah besar

yang dirugikan atas dasar kesamaan permasalahan, faktor hukum dan ketentuan yang

ditimbulkan karena kerugian atau gangguan sebagai akibat dari kegiatan

penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

Sebuah hukum memiliki sanksi – sanksi konkret seperti sanksi administratif yang

dapat dikenakan atas pelanggaran UU Jasa Konstruksi adalah berupa:

peringatan tertulis,

penghentian sementara pekerjaan konstruksi,

7

Page 7: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

pembatasan kegiatan usaha dan/atau profesi,

larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi (khusus bagi

pengguna jasa),

pembekuan izin usaha dan/atau profesi dan

pencabutan izin usaha dan/atau profesi. Selain sanksi administratif tersebut,

penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenakan denda paling banyak

sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak atau pidana penjara paling

lama 5 (lima) tahun.

Contoh Kasus Jasa Konstruksi

Proses jasa konstruksi mulai dari perencanaan desain dengan perhitungan yang layak

dengan produk gambar kerja yang ditujukan kepada owner dan para pekerja bangunan.

Dan material yang akan digunakan dala proses pebangunan dengan RABnya Dalam

prosesnya seringkali terjadi perubahan saat berada di lapangan, Bukan karena

disengaja melainkan faktor lingkungan, waktu, biaya juga akan berpengaruh.

Perubahan –perubahan tersebut merupakan respon bijak dari para perancang. Tetapi

ada juga perubahan yang dilakukan kurang bijak contohnya berhubungan dengan

biaya. Dalam penghematan biaya seorang konsultan arsitek akan berusaha mencari

solusi untuk meminimalisir biaya pembangunan. Bentuk solusi tersebut bisa dalam

pemilihan material dan efisiensi elemen struktur . Bergantung pada solusi bijak yang

digunakan perancang.

Keputusan yang diambil perancang tentang solusi tersebut akan berdampak pada

perubahan gambar kerja sangat dipertaruhkan dan dipertanggung jawabkan. Disini juga

terlihat fungsi pengawasan dari para penyedia. Dalam proses pembangunan tekanan

dari luar juga akan berdampak kepada keputusan yang akan dibuat. Terkadang

keputusan yang dibuat akibat tekanan menyebabkan kurang perhitungan dan akan

menimbulkan kerugian. Selain itu tekanan waktu juga dapat mempengaruhi proses

pembangunan. Contohnya ada pada rubuhnya Ruko 3 lantai cendrawasih permai yang

ada di kota samarinda.

8

Page 8: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

Rubuhnya ruko di Kota Samarinda saat pembangunan dan memakan korban jiwa.

Bangunan Ruko Cendrawasih Permai berlokasi di jalan Ahmad Yani kecamatan sungai

Pinang Kota Samarinda runtuh. Ruko tiga lantai ini runtuh karena proses konstruksi

bangunan yang tidak sesuai dengan desain awal, Perubahan tersebut dapat terlihat

pada dua poin. Ditemukan Pondasi dan alat penahan tanah tidak kuat menahan beban

cor yang belum mengering. Lalu perbedaan dimensi kolom antara gambar kerja dan di

lapangan dimana besi tulangan kolom di perkecil dan mengurangi campuran semen

Dari kedua poin diatas jelas terlihat bahwa proses pembangunan tidak semudah yang

terlihat, banyak faktor yang mempengaruhi contohnya faktor dilapangan. Pada poin

pertama dimana kondisi cor yang belum mengering menunjukan bahwa elemen struktur

tersebut belum siap untuk digunakan, yang terjadi karena faktor- faktor di lapangan

seperti tekanan waktu dan kondisi cuaca. Pada poin kedua deviasi antara gambar kerja

dan proses di lapangan yang terjadi pada elemen vertical kolom menunjukan

permasalahan biaya. Bagaimana mengefisiensikan elemen struktur untuk menghemat

biaya dengan menjadikan kolom langsing, dan ternyata tidak berjalan sesuai rencana.

Disamping itu juga di temukan bahwa perancah yang digunakan sebagai penahan

pondasi merupakan perancah kayu murah yang dipastikan tidak dapat menahan gaya

lateral. Itu juga menjadi penyebab keruntuhan bangunan ini. Hal ini menunjukan

pengurangan biaya juga dilakukan pada tahap pemilihan material dimana material

tersebut berkualitas baik atau tidak. Fungsi ruang pada ruko tersebut adalah sebagai

toilet, yang biasa digunakan para pengunjung. Namun, naasnya pada saat itu toilet

tersebut rubuh dan menimpa 9 korban yang berada tepat dibawah toilet tersebut

meninggal dunia.

Di sisi lain perkembangan pasar industri konstruksi tidak saja hanya dipengaruhi oleh

sektor ekonomi, akan tetapi juga dipengaruhi oleh perkembangan politik baik di dalam

negeri maupun di luar negeri terutama tingkat regional. Kebijakan penerapan otonomi

daerah pada tahun 2000 menyebabkan beralihnya pengelolaan proyek-proyek dari

7

Page 9: Peranan Jasa Konstruksi Pranata

pusat ke daerah-daerah. Konsumen yang tadinya terkonsentrasi di Jakarta akan terbagi

bagi ke daerah-daerah potensial. Hal ini akan berpengaruh pada penerapan strategi

meraih pangsa pasar dari masing-masing pelaku jasa konstruksi. Selain otonomi

daerah, saat ini kontraktor nasional juga dihadapkan dengan era globalisasi yang

ditandai dengan diberlakukannya Asean Free Trade Area (AFTA) yang dimulai pada

tahun 2003 yang menyebabkan kontraktor-kontraktor asing dapat dengan bebas ikut

bersaing memperebutkan proyek-proyek pada pasar konstruksi di Indonesia. Dengan

masuknya kontraktor-kontraktor asing tersebut di tengah belum pulihnya kondisi pasar

industri konstruksi saat ini, tentunya akan menyebabkan semakin ketatnya persaingan

di antara pelaku bisnis konstruksi di Indonesia.

Adanya Asean Free Trade Area (AFTA) menjadikan persaingan bisnis power

generation di Indonesia menjadi lebih ketat. Masuknya pemain-pemain besar dengan

kapasitas internasional seperti PT. Alstom Power Indonesia, Mitsubishi, dll menjadikan

pemain lokal di bisnis power generation bekerja lebih keras dalam mendapatkan

perhatian dan kepercayaan konsumen. Dalam era perdagangan bebas seperti

sekarang, kompetisi perusahaan menjadi lebih luas jangkauannya, tidak hanya

konsumen nasional yang akan melihat dan mengamati eksistensi PT. DEN dalam

industri power generation, tapi konsumen regional bahkan internasional pun bisa

melakukan hal yang sama.

Karena persaingan-persaingan ketat tersebut menjadikan kontraktor di Indonesia

menjadi main tipu, dengan mengurangi kualitas pembangunan agar perusahaan

tersebut dapat mengambil keuntungan yang besar, tanpa memikirkan resiko yang akan

terjadi. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, maka diperlukannya pengamatan

dan pengawasan di lapangan menjadi hal yang wajib dilakukan. Karena tanpa

pengawasan akan berdampak besar dalam pembangunan dan tidak ada yang dapat

bertanggung jawab akan hal ini. Jika kita ingin pembangunan membaik maka dimulai

dari diri kita dahulu untuk memiliki rasa tanggung jawab atas setiap pekerjaan yang kita

lakukan.

8