Peranan Dunia Pendidikan

14
TUGAS MAKALAH Peranan Dunia Pendidikan Bagi Pengembangan Oleh: Hasbiah

Transcript of Peranan Dunia Pendidikan

Page 1: Peranan Dunia Pendidikan

TUGAS MAKALAH

Peranan Dunia Pendidikan Bagi Pengembangan

Oleh:

Hasbiah

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-AQIDAH JAKARTA

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PAI

TAHUN 2009-2010

Page 2: Peranan Dunia Pendidikan

Nama: HasbiahNim: 061025081Fakultas: Tarbiyah/PAI/VIII-BDosen: Bpk Dwiyono

Peranan Dunia Pendidikan Bagi Pengembangan

Proses globalisasi akan terus merebak. Tidak ada satu wilayahpun yang dapat

menghindari dari kecenderungan perubahan yang bersifat global tersebut, dengan segala

berkah, problem dan tantangan-tantangan yang menyertainya. Perubahan yang bersifat

global yang begitu cepat menuntut kepekaan organisasi dalam merespon perubahan yang

terjadi agar tetap exist dalam kancah persaingan global. Dunia pendidikan juga harus

mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan global yang akan terjadi. Beberapa

kecenderungan global yang perlu untuk diantisipasi oleh dunia pendidikan antara lain

adalah: Pertama, proses investasi dan re-investasi yang terjadi di dunia industri

berlangsung sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat

cepat pula pada organisasi kerja, struktur pekerjaan, struktur jabatan dan kualifikasi

tenaga kerja yang dibutuhkan.

A. Pergeseran Struktur Tenaga Kerja

Pada abad XX dunia kerja ditandai dengan produksi massal dan terstandarisasi

untuk menurunkan ongkos produksi. Proses produksi semacam ini bersifat mekanistis

yang memerlukan tenaga kerja khusus namun kontrol tenaga kerja terbatas, sistem quality

control jelas, dan proses produksi harus dijauhkan dari kemalasan tenaga kerja. Namun

proses produksi pada abad XXI berubah. Pasar dewasa ini bersifat fleksibel, harus dapat

segera menanggapi perubahan, dan kerjasama dalam menyusun ongkos merupakan kunci

utama untuk dapat menang dalam persaingan. Oleh karena itu, organisasi dunia industri

memerlukan :

1. Integrasi dari semua bagian dari proses produksi seperti bagian perencanaan, mesin, pemasaran, proses produksi, dll.,

2. herarkis struktur organisasi yang mendatar,3. desentralisasi tanggung jawab, dan,4. lebih banyak melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan di segala

jenjang.

Page 3: Peranan Dunia Pendidikan

Sistem ini akan lebih responsif terhadap tuntutan dan kebutuhan perubahan,

fleksibel, dan lebih memungkinkan untuk melaksanakan pembaharuan yang berlangsung

secara terus menerus. Namun, sistem ini memerlukan tenga kerja yang memiliki skiil

yang berbeda-beda dan skiil yang lebih tinggi serta lebih terdidik. Persoalan yang muncul

adalah: 1) Berapa besar konsekuensi dari perubahan tersebut? 2) Seberapa besar cakupan

perubahan pada berbagai perusahaan pada dunia industri. 3) Sebarapa jauh perubahan

tersebut akan terjadi secara permanen?. Pada masa awal perubahan, tetap saja lebih

banyak pekerjaan yang memerlukan tenaga kerja dengan skill yang rendah, seperti dalam

usaha rumah makan, warung kebutuhan sehari-hari dan kerja administrasi kantor, dan

tipe pekerjaan tersebut akan merupakan pilihan utama bagi pencari kerja untuk pertama

kali. Namun dalam perkembangannya tahap demi tahap dunia kerja harus

direstrukturisasi sehingga merupakan pekerjaan yang memerlukan kemampuan pekerja

yang lebih tinggi.

Pendidikan tidak hanya mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada

satu jenis bidang yang relevan. Melainkan, pendidikan harus dapat mempersiapkan

peserta didik untuk mampu memasuki berbagai bidang kerja. Sekolah Menengah Umum,

di samping harus mampu mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia pendidikan

tinggi, harus pula mampu mempersiapkan lulusan untuk siap memasuki pelatihan dari

dunia kerja untuk memasuki berbagai bidang.

B. SDM dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan

Semakin disadari bahwa dunia bisnis akan menjadi industri yang digerakkan oleh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge and technology based

industry), tidak hanya bergantung pada melimpahnya sumber daya alam (resource

intensive industry) dan upah buruh yang murah. Menghadapi kondisi seperti ini,

organisasi yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya atau pertumbuhannya

akan semakin tergantung pada cara pengelolaan SDMnya. Manajemen mulai

mencanangkan kembali slogan ”Orang adalah aset paling penting” dan merumuskan

strategi-strategi yang tepat agar concern ini menjadi sentral. Namun tantangan utama

adalah mengarahkan organisasi untuk melakukan dua perubahan konseptual vital, yaitu :

Page 4: Peranan Dunia Pendidikan

1. perusahaan seharusnya tidak hanya percaya bahwa orang merupakan

aset paling penting, tetapi juga menterjemahkan keyakinan ini ke dalam praktik-

praktik dan prosedur-prosedur SDM sehari-hari. Perusahaan perlu mempunyai

filosofi “people first” dan “customer second”.

2. perusahaan yang saat ini menganggap biaya-biaya personalia, seperti

pelatihan, sebagai pengeluaran-pengeluaran over head, harus mulai

memperlakukan sebagai investasi.

Sejalan dengan semakin kurang pentingnya sumber keunggulan kompetitif

tradisional, faktor pembeda yang tetap krusial dalam kondisi persaingan yang semakin

ketat adalah organisasi, SDM dan bagaimana mereka dikelola. Semakin disadari bahwa

sumber keunggulan kompetitif yang paling sulit dicopy dan lebih sustainable adalah

melalui kegiatan-kegiatan dan praktik-praktik MSDM, karena sukes yang datang dari

MSDM sering tidak transparan dan tidak visible.

C. Tantangan Dunia Pendidikan di Indonesia

Tantangan utama dunia pendidikan Indonesia dewasa ini dan di masa depan

adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam kaitan ini

menarik untuk dikaji bagaimana kualitas pendidikan kita dan upaya apa yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga bisa menghasilkan sumber

daya manusia yang lebih berkualitas sebagaimana diharapkan, agar bangsa Indonesia

menjadi bangsa yang produktif, efisien, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat

sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam kehidupan global ini.

Sejarah perkembangan ekonomi di banyak negara industri telah membuktikan

tesis human investment, pentingnya peran kualitas sumber daya manusia dalam

pembangunan. Berdasarkan tesis tersebut telah muncul strategi pembangunan yang

dikenal dengan istilah human-reseources based economic development, yang telah

dipraktekkan dan mengantar negara-negara, seperti Taiwan, Korea Selatan, Singapore

menjadi negara-negara industri baru.

Page 5: Peranan Dunia Pendidikan

Orientasi pendidikan Indonesia selama ini cenderung memperlakukan peserta

didik berstatus sebagai obyek atau klien, guru berfungsi sebagai pemegang otoritas

tertinggi keilmuan dan indoktrinator, materi bersifat subject oriented, manajemen bersifat

sentralistis. Orientasi pendidikan yang kita pergunakan tersebut menyebabkan praktek

pendidikan kita mengisolir diri dari kehidupan yang riil yang ada di luar sekolah, kurang

relevan antara apa yang diajarkan dengan kebutuhan dalam pekerjaan, terlalu

terkonsentrasi pada pengembangan intelektual yang tidak berjalan dengan pengembangan

inpidu sebagai satu kesatuan yang utuh dan berkepribadian. Proses belajar mengajar

didominasi dengan tuntutan untuk menghafalkan dan menguasai pelajaran sebanyak

mungkin guna menghadapi ujian atau test, di mana pada kesempatan tersebut anak didik

harus mengeluarkan apa yang telah dihafalkan.

Akibat dari praktek pendidikan semacam itu muncullah berbagai kesenjangan

yang antara lain berupa kesenjangan akademik, kesenjangan okupasional dan

kesenjangan kultural. Kesenjangan akademik menunjukkan bahwa ilmu yang dipelajari di

sekolah tidak ada kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Hal ini disebabkan

karena guru tidak menyadari bahwa kita dewasa ini berada pada masa transisi yang

berlangsung dengan cepat, dan tetap memandang sekolah sebagai suatu insitusi yang

berdiri sendiri yang bukan merupakan bagian dari masyarakatnya yang tengah berubah.

Di samping itu, praktek pendidikan kita bersifat melioristik yang tercermin seringnya

perubahan kurikulum secara erratic. Ditambah lagi, banyak guru yang tidak mampu

mengaitkan mata pelajaran yang diajarkan dengan fenomena sosial yang dihadapi

masyarakat. Akibatnya guru terus terpaku pada pemikiran yang sempit. Terbatasnya

wawasan para guru dalam memahami fenomena-fenomena yang muncul di tengah-tengah

masyarakat menyebabkan mereka kurang tepat dan kurang peka dalam mengantisipasi

permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan, akibatnya mereka kehilangan gambaran

peta pendidikan & kemasyarakatan secara komprehensif. Kesenjangan okupasional,

kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, memang bukanlah sernata-mata

disebabkan oleh dunia pendidikan sendiri. Melainkan, juga ada faktor yang datang dari

dunia kerja. Sedangkan, kesenjangan kultural ditunjukkan oleh ketidakmampuan peserta

didik memahami persoalan-persoalan yang sedang dihadapi dan akan dihadapi bangsanya

Page 6: Peranan Dunia Pendidikan

di masa depan. Kesenjangan kultural ini sebagai akibat sekolah-sekolah tidak mampu

memberikan kesadaran kultural-historis kepada peserta didik.

Peserta didik kita tidak memiliki historical-roots dan culturalroot dari berbagai

persoalan yang dihadapi. John Simmon dalam bukunya Better Schools sudah

memprediksi bahwa hasil pendidikan tradisional semacam itu hanya akan melahirkan

lulusan yang hanya pantas jadi pengikut bukannya jadi pemimpin. Jenis kerja yang

mereka pilih adalah kerja yang sifatnya rutin dan formal, bukannya kerja yang

memerlukan inisiatif, kreatifitas dan entrepreneurship.

Sudah barang tentu dengan kualitas dasar sumber daya manusia tersebut di atas,

bangsa Indonesia sulit untuk dapat menghadapi tantangan-tantangan yang muncul

sebagai akibat adanya kecenderungan global. Oleh karena itu agar SDM Indonesia

mampu bersaing dalam dunia global diperlukan adanya reformasi dalam pendidikan,

yang salah satu di antara aspek reformasi tersebut adalah perlu dikembangkannya

pendidikan yang berwawasan global tetapi tidak mengabaikan filosofis bangsa.

D. Pendidikan Berwawasan Global

           Pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Pendidikan tidak

mungkin menisbikan proses globalisasi yang akan mewujudkan masyarakat global ini.

Dalam menuju era globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses

pendidikan, dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan

fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan

masyarakat global demokratis. Untuk itu, pendidikan harus dirancang sedemikian rupa

yang memungkinkan para peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki secara

alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasan, kebersamaan dan tanggung jawab. Di

samping itu, pendidikan harus menghasilkan lulusan yang dapat memahami

masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung mencapai sukses ataupun

penghalang yang menyebabkan kegagalan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu

altematif yang dapat dilakukan adalah mengembangkan pendidikan yang berwawasan

global.

Page 7: Peranan Dunia Pendidikan

           Premis untuk memulai pendidikan berwawasan gobal adalah bahwa informasi dan

pengetahuan tentang bagian dunia yang lain harus mengembangkan kesadaran kita bahwa

kita akan dapat memahami lebih baik keadaan diri kita sendiri apabila kita memahami

hubungan dengan masyarakat lain dan isu-isu global sebagaimana dikemukakan oleh

Psikolog Csikszentmihalyi dalam bukunya The Evolving Self: A Psychology for the

Third Millenium, 1993, yang menyatakan bahwa perkembangan pribadi yang seimbang

dan sehat memerlukan "an understanding of the complexities of an increasingly complex

and interdependent world".

1. Perspektif kurikuler

Pendidikan berwawasan global dapat dikaji berdasarkan dua perspektif: Kurikuler

dan perspektif Reformasi. Berdasarkan perspektif kurikuler, pendidikan berwawasan

global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga

terdidik kelas menengah dan profesional dengan meningkatkan kemampuan inpidu dalam

memahami masyarakatnya dalam kaitan dengan kehidupan masyarakat dunia, dengan

ciri-ciri: a) mempelajari budaya, sosial, politik dan ekonomi bangsa lain dengan titik

berat memahami adanya saling ketergantungan, b) mempelajari berbagai cabang ilmu

pengetahuan untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat, dan, c)

mengembangkan berbagai kemungkinan berbagai kemampuan dan keterampilan untuk

bekerjasama guna mewujudkan kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik. Oleh

karena itu, pendidikan berwawasan global akan menekankan pembahasan materi yang

mencakup:

Berdasarkan perspektif kurikuler ini, pengembangan pendidikan berwawasan global

memiliki implikasi ke arah perombakan kurikulum pendidikan. Mata pelajaran dan mata

kuliah yang dikembangkan tidak lagi bersifat monolitik melainkan lebih banyak yang

bersifat integratif. Dalam arti mata kuliah lebih ditekankan pada kajian yang bersifat

multidispliner, interdisipliner dan transdisipliner.

2. Perspektif Reformasi

Page 8: Peranan Dunia Pendidikan

Berdasarkan perspektif reformasi, pendidikan berwawasan global merupakan suatu

proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan peserta didik dengan

kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang

bersifat sangat kompetitif dan dengan derajat saling ketergantungan antar bangsa yang

amat tinggi. Pendidikan harus mengkaitkan proses pendidikan yang berlangsung di

sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global. Oleh karena itu

sekolah harus memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat kita harus selalu dikaji dalam

kaitannya dengan masyarakat dunia.

Implikasi dari pendidikan berwawasan global menurut perspektif reformasi tidak

hanya bersifat perombakan kurikulum, melainkan juga merombak sistem, struktur dan

proses pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial tidak lagi

cocok bagi pendidikan berwawasan global. Pendidikan berwawasan global harus

merupakan kombinasi antara kebijakan sosial disatu sisi dan disisi lain sebagai kebijakan

yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Oleh karena itu, sistem dan struktur

pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya kegiatan yang memiliki fungsi

ekonomis.

Fleksibel-Adaptif, berarti pendidikan lebih ditekankan sebagai suatu proses learning

dari pada teaching. Peserta didik dirangsang memiliki motivasi untuk mempelajari

sesuatu yang harus dipelajari dan continues learning. Tetapi, peserta didik tidak akan

dipaksa untuk mempelajari sesuatu yang tidak ingin dipelajari. Materi yang. dipelajari

bersifat integrated, materi satu dengan yang lain dikaitkan secara padu dan dalam open-

system environment. Pada pendidikan ini karakteristik inpidu mendapat tempat yang

layak. Kreatif-demokratis, berarti pendidikan senantiasa menekankan pada suatu sikap

mental untuk senantiasa menghadirkan sesuatu yang baru dan orisinil. Secara paedogogis,

kreativitas dan demokrasi merupakan dua sisi dari mata uang. Tanpa demokrasi tidak

akan ada proses kreatif, sebaliknya tanpa proses kreatif demokrasi tidak akan memiliki

makna.

E. Kesimpulan

Page 9: Peranan Dunia Pendidikan

Tantangan utama bangsa Indonesia dewasa ini dan di masa depan adalah

kemampuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam peningkatan

kualitas sumber daya manusia pendidikan memegang peran yang penting. Praktek

pendidikan di Indonesia selama ini kurang mampu menghasilkan SDM yang memiliki

keunggulan kompetitif di dunia persaingan global. Oleh karena itu untuk memasuki era

globalisasi pendidikan harus bergeser ke arah pendidikan yang berwawasan global. Dari

perspektif kurikuler pendidikan berwawasan global berarti menyajikan kurikulum yang

bersifat interdisipliner, multidisipliner dan transdisipliner. Berdasarkan perspektif

reformasi, pendidikan berwawasan global menuntut kebijakan pendidikan tidak semata

sebagai kebijakan sosial, melainkan suatu kebijakan yang berada di antara kebijakan

sosial dan kebijakan yang mendasarkan mekanisme pasar. Oleh karena itu, pendidikan

harus memiliki kebebasan dan bersifat demokratis, fleksibel dan adaptif.

DAFTAR PUSTAKA :

Hani Handoko.(2003). “Keunggulan Kompetetitif Melalui manajemen Sumber Daya Manusia” dalam Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Amara BooksMuhadjir, Noeng. (2000). Kebijakan dan Perencanaan Sosial, Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Rake SarasinPendidikan Berwawasan Global (artikel). Diakses tanggal 12 Mei 2007, dari: http://www.geocities.com/pakguruonline/pradigma_pdd_ ms_depn,Rokhman, Wahibur. (2003). “Pemberdayaan dan Komitmen: Upaya Mencapai Kesuksesan Organisasi dalam Menghadapi Persaingan Global” dalam Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Amara BooksReformasi Pendidikan (artikel). Diakses tanggal 12 Mei 2007, dari : http://www.geocities. com/pakguruonline/ wacana.Zamroni. (2001). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : Bigraf Publising