PERANAN DAN UPAYA KPU UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS.docx
-
Upload
kabeh-nuza-modifyer -
Category
Documents
-
view
173 -
download
3
description
Transcript of PERANAN DAN UPAYA KPU UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS.docx
1
JUDUL : PERANAN DAN UPAYA KPU KABUPATEN KLUNGKUNG UNTUK
MEWUJUDKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS (Study Kasus
PEMILUKADA Kabupaten Klungkung 2013)
A. Latar Belakang
Salah satu ukuran terlaksananya demokrasi di suatu Negara adalah adanya
pemilihan umum. Begitu juga di Indonesia, Pemilihan umum merupakan suatu
momentum tepat untuk mengimplementasikan hak warga negara dalam menjalankan
kedaulatan rakyat. Pada pemilihan umum menjadi sebuah harapan kiranya masyarakat
berpartisipasi aktif untuk menggunakan hak pilih dan dipilih pada pemilihan umum
sehingga terwujud masyarakat yang demokratis. Dalam UU No 15 Tahun 2011 tentang
penyelenggara PEMILU dinyatakan bahwa Pemilu, adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pada umumnya yang berperan penting dalam penyelenggaraan pemilu yaitu KPU
(Komisi Pemilihan Umum). KPU merupakan lembaga negara yang menyelenggarakan
pemilihan umum di Indonesia, yakni meliputi Pemilihan Umum Anggota
DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilihan
Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Sudah menjadi tugas KPU untuk
menyukseskan pelaksanaan PEMILU, salah satu ukurannya adalah tersalurkannya semua
hak pilih masyarakat yang telah memenuhi syarat menjadi pemilih. Namun harus diakui
masih adanya kemungkinan pemilih tidak menggunakan hak pilinnya dengan alasan yang
2
mendasari seperti tidak terdaftar sebagai pemilih, meninggalkan tempat tinggalnya
sehingga ditempat lain tidak melapor ke TPS sebagai pemilih, atau mungkin sudah
terdaftar sebagai pemilih akan tetapi calon pemilih tidak mendapatkan figure yang
diaggap layak untuk dipilih, hal tersebut juga merupakan pilihan/bagian dari demokrasi.
Pada bulan Agustus 2013, PEMILU untuk pemilihan bupati belangsung di
Kabupaten Klungkung, Bali. Sampai saat ini suasana politik masih terasa dimana masih
ada sisa-sisa baliho, spanduk dan poster pasangan Bupati dan Wakil bupati. Bali yang
popular dengan kebudayaannya tidak terlepas dari berbagai macam isu politik saat massa
kompanye berlangsung hingga terpilihnya Bupati Klungkung , bali periode 2013 hingga
2018. Dengan terpilihnya Bupati Klungkung tentunya tidak terlepas dari peranan KPU
Kabupaten sebagai penyelengga.
Untuk mewujudkan PEMILU yang demokratis tidak terlepas dari dukungan
berbagai komponen tidak hanya KPU sebagai penyelenggara , tetapi juga PARPOL
sebagai peserta ,Netralitas TNI/POLRI sebagai pengaman dan masyarakat sebagai
pemegang kedaulatan. KPU sebagai penyelenggara dalam menyelenggarakan tugasnya
selalu berpedoman kepada asas : mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib
penyelenggara Pemilu; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas;
profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi dan efektivitas. Sehingga perlu adanya rekruitmen
anggota KPU yang baik, Hal ini telah diatur dalam Pasal 11 UU No 15 Tahun 2011 ,
syarat untuk menjadi anggota KPU, calon anggota KPU adalah Warga Negara Indonesia
(Dalam pasal 11 A) selain itu dalam pasal 11 d yaitu mempunyai integritas, pribadi yang
kuat, jujur, dan adil; ,
3
Demokrasi merupakan suatu alat yang digunakan sebagai upaya pencapaian
kesejahteraan rakyat Indonesia. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat Indonesia.
Seperti itulah sistem demokrasi yang coba diterapkan di Indonesia. Konsep ini kemudian
juga diterjemahkan dalam suatu proses kontestasi politik dalam pemilihan umum. Baik
pemilihan legislative maupun eksekutif di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Proses
ini dimaksudkan agar bisa melibatkan semua elemen masyarakat Indonesia sebagai
pemegang kedaulatan untuk menentukan nasib dirinya sendiri melalui wakil atau figur
yang dipercayainya sebagai penyelenggara pemerintahan.
Dalam beberapa pemilu terakhir, fakta menunjukan bahwa dalam praksisnya di
setiap pemilihan umum, secara umum sering dijumpai beberapa masalah terkait proses
hingga mekanisme pemilihan. Masalah-masalah yang muncul antara lain menyangkut
kontestan pemilu termasuk PARPOL, pemilih, suara pemilih hingga penyelenggara
pemilu (KPU) pun ikut menjadi masalah. Kontestan pemilu menjadi masalah ketika
terdapat perlakuan-perlakuan khusus terhadap kentestan pemilu tertentu. Ketidakadilan
perlakuan antar kontestan ini telah mencederai proses pemilu. Pemilih menjadi masalah
ketika ada daftar pemilih tetap yang jumlahnya terus berubah. Ada pula kenyataan bahwa
hak pilih masyarakat yang berhak sering diputihkan ataupun sebaliknya berupa
penggandaan hak pilih. Suara pemilih menjadi masalah ketika terjadi penyelewengan
suara kontestan pemilu oleh pihak penyelenggara pemilu (KPU) dan atau oleh pihak-
pihak tertentu lainnya.
Melihat kondisi kekinian proses elektrolal di Indonesia, dapat dikatakan masih
sangat jauh dari spirit yang sesungguhnya. Hal ini misalnya masih terjadi dalam beberapa
Pilkada terakhir di Indonesia. Para kontestan pemilu adalah kebanyakan elit-elit politik
4
yang melakukan apa saja untuk merebut dan melanggengkan kekuasaan. Sehingga
mereka-mereka yang diusung pun kebanyakan belum jelas konsistensinya dalam
memperjuangkan hak-hak rakyat secara umum. Sementara harapan akan prinsip pemilu
yang jujur dan adil masih sangat jauh pencapaiannya. Penguasa dan sponsor masih terlalu
dominan dalam proses-proses pemilu. Sedangkan mental dan pemahaman masyarakat
yang dangkal tentang pemilu dan konsekuensinya menyebabkan suara mereka
kekurangan makna. Artinya pilihan yang diambil belum benar-benar atas kesadaran
penuh akan hak-hak politiknya.
Masalah-masalah di atas masih menjadi sekelumit persoalan yang terus
mengarahkan pemilu ke arah kegagalan. Para elit politik telah menancapkan panji-panji
dan slogan-slogannya untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat yang mulai
menantikan pembagian amplop dan sembako. Partai-partai tertentu masih sibuk mencari
calon yang akan diusung. Tidak jarang terjadi perdebatan antar sesama pimpinan partai
tentang siapa figur yang akan diangkat sebagai calon. Hal ini terjadi karena kaderisasi
dalam partai yang tidak jelas sehingga timbul kader karbitan yang muncul tanpa jelas asal
usul dan visinya. Ditambah lagi ketika partai penguasa mulai memanfaatkan
kekuasaannya untuk kepentingan-kepentingan bakal calon kontestan pemilu
tertentu.Sehingga terjadilah intimidasi-intimidasi yang telah memasung hak-hak politik
masyarakat. Jelas hal tersebut menjadi kenyataan dan pengalaman yang sangat
mengkerdilkan pemahaman politik masyarakat setempat serta tidak berjalannya peranan
PARPOL dalam pendidikan politik yang baik.
Dengan adanya fenomena-fenomena di atas, maka dapat ditebak orientasi
PEMILUKADA seperti apa. Upaya pembentukan dinasti kekuasaan masih sangat kental
5
dan ekstrim. Sementara upaya sadar untuk meningkatkan kualitas PEMILUKADA kian
tergusur oleh pragmatisme individu dan kelompok elit tertentu.
Setelah mencermati apa yang telah diungkapkan tersebut maka peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih mendalam mengenai peranan dan upaya KPU untuk mewujudkan
PEMILU yang demokratis, kususnya pada PEMILUKADA Kabupaten Klungklung.
B. Ruang Lingkup Masalah
Untuk mewujudkan penelitian yang baik dan fokus maka peneliti dalam penelitian ini
membatasi permasalahan. Permasalahan yang dikaji sebagai berikut :
1. Meliputi peranan KPU Kabupaten Klungkung dalam penyelenggaraan
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung
2. Kendala yang dihadapi KPU Kabupaten Klungkung dalam penyelenggaraan
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung.
3. Upaya yang dilakukan KPU Kabupaten Klungkung dalam penyelenggaraan
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung, agar tercapainya PEMILU yang demokratis
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peranan KPU Kabupaten Klungkung dalam penyelenggaraan
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung 2013 ?
2. Apa saja kendala yang dihadapi KPU Kabupaten Klungkung dalam penyelenggaraan
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung 2013 ?
6
3. Bagaimanakah upaya yang dilakukan Kabupaten Klungkung dalam penyelenggaraan
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung 2013 agar tercapainya PEMILU yang
demokratis ?
D. Tuuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peranan KPU Kabupaten Klungkung dalam penyelenggaraan
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung 2013
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi KPU Kabupaten Klungkung dalam
penyelenggaraan PEMILUKADA Kabupaten Klungklung 2013
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan KPU Kabupaten Klungkung dalam
penyelenggaraan PEMILUKADA Kabupaten Klungklung 2013 agar tercapainya
PEMILU yang demokratis
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
- Diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang terkait dengan penyelenggaraan PEMILU oleh KPU kususnya
PEMILUKADA Kabupaten Klungklung 2013.
- Penelitian diharapkan dapat merangsang peneliti lainnya untuk melakukan
penelitian lebih mendalam terkait PEMILU
2. Manfaat Praktis
A. Bagi Peneliti
7
- Dengan dilakukannya penelitian dan wujud skripsi ini , diharapkan mampu
memberikan pengetahuan baru yang belum didapat dalam perkuliahan dan
sekaligus mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapat kususnya mengenai KPU
penyelengara PEMILU dengan praktek yang terjadi di lapangan secara riil.
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam wawasan dalam
mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang
ada di lapangan sehingga Peneliti sebagai calon guru PPKn dapat berpikir kritis
dan peka terhadap keadaan di lapangan.
B. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menmbuhkan kesadaran politik masyarakat
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan PEMILU untuk
mewujudkan PEMILU yang berkedaulatan rakyat atau demokratis.
C. Bagi Pemerintah
- Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah untuk
melakukan refleksi terhadap kebijakan yang dikeluarkan terkait lembaga
penyelenggara PEMILU dengan kenyataan pelaksanaan di lapangan
- Diharapkan dapat menjadi masukan kepada pemerintah dalam rangka untuk
memperbaiki system pelaksanaan yang kurang baik untuk lebih memantapkan
peran KPU dalam PEMILU selanjutnya.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(MATERI YG SEGERA DICARI)
2.1 Kedudukan Lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU)
2.1.1 Pengertian Komisi Pemilihan Umum
2.1.2 Sejarah KPU
2.1.3 Komisi-komisi didalam Komisi Pemilihan Umum
2.1.4 Tingkatan Komisi Pemilihan Umum
2.1.5 KPU Provinsi Bali : masuk Bab pembahasan kayaknya
2.1.6 Struktur KPU Provinsi Bali : masuk Bab pembahasan kayaknya
2.1.7 Tahapan/Proses PILGUB Bali : masuk Bab pembahasan kayaknya
2.1.8 (Lngkah persiapan, pelaksanaan, dan penetapan termasuk kronologis
tahapan disertai tanggal dn bulan)
9
2.1.9 Ketentuan/ aturan yg ada tegas dalam PILGUB Bali : masuk Bab
pembahasan
2.1.10 Penerapan asas Pemilu dalam PILGUB : Keadilan : tuna netra, LP,
2.1.11 Inovasi yg dilakukan , pemuktahiran Data pemilih, penerapan iptek daftar
online.
2.2 Konsep PEMILU
2.2.1 Sejarah PEMILU di indonesia
2.2.2 Hakikat dan tujuan pemilu
2.2.3 Asas-asas PEMILU
2.3 Konsep Demokrasi
2.3.1 PEMILU yang demokratis
KANDIDAT PILGUB BALI 2013 :
NOMER 1 : AA.GEDE NGURAH PUSPAYOGA DAN WKILNYA DEWA NYOMAN
SUKRAWAN : PAS
NOMER 2 : MADE MANGKU PASTIKA DAN WAKILNYA I KETUT SUDIKERTA :
PASTIKERTA
10
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Lokasi Penelitian : KPU Provinsi Bali
3.3 Subjek Penelitian :
3.4 Objek Penelitian : PILGUB BALI 2013
3.5 Tehnik Pengumpulan Data
3.6 Tehnik Analisis Data