PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana...

92
1 PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT TERHADAP PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: ZULFA ZIDNIYAH FITRI 206044103794 PROGRAM STUDI PERADILAN AGAMA JURUSAN AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana...

Page 1: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

1

PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT TERHADAP

PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu

persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

ZULFA ZIDNIYAH FITRI

206044103794

PROGRAM STUDI PERADILAN AGAMA

JURUSAN AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

2

PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

TERHADAP PEMBENTUKKAN KELUARGA SAKINAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah

Oleh

Zulfa Zidniyah Fitri

206044103794

Di bawah Bimbingan

Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA

NIP: 195510151979031002

PROGRAM STUDI PERADILAN AGAMA

JURUSAN AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

3

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "Peranan BP4 Kemayoran Jakarta Pusat Terhadap

Pembentukan Keluarga Sakinah" telah diujikan dalam sidang Munaqasah Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 09 Desember

2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Syari'ah pada jurusan Peradilan Agama.

Jakarta, 09 Desember 2010

Mengesahkan,

DEKAN

Prof. Dr. H M. Amin Suma. SH., MA., MM

NIP. 195505051982031012

Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA (.............................)

NIP.195510151979031002

Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag. (.............................)

NIP.196404121994031004

Pembimbing : Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA. (.............................)

NIP.195510151979031002

Penguji I : Prof. Dr. Hj. Zaitunah Subhan, MA. (.............................)

NIP.150185438

Penguji II : Dr. Ahmad Sudirman Abbas, MA. (.............................)

NIP. 150294051

Page 4: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

4

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,

Zulfa Zidniyah Fitri

Page 5: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Peranan BP4 Kemayoran Jakarta Pusat Terhadap Pembentukan

Keluraga Sakinah”.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang mana telah memberikan kasih sayang-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancer.

2. Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan yang terbaik kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Akhmad Aziz, S. Ag, selaku Kepala KUA Kecamatan Kemayoran

yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian dan telah

memberikan data-data yang diperlukan demi menunjang penyelesaiannya

skripsi ini.

Page 6: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

ii

4. Bapak Muhammad Alex Purnawibawa, selaku koordinator BP4 Kecamatan

Kemayoran yang senantiasa telah membantu penulis untuk melakukan

wawancara dan penelitian serta memberikan semangat kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Penasehat-penasehat BP4, yang telah memberikan penjelasan tentang materi

yang berkaitan dengan skripsi penulis.

6. Staf- staf KUA Kecamatan Kemayoran yang dengan sukarela membantu

memberikan data-data yang diperlukan oleh penulis.

7. Ayah dan Umi tersayang, selaku orang tua penulis yang sangat penulis cintai,

yang telah memberikan kasih sayang yang luar biasa besarnya dan semangat

yang besar kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan penuh semangat.

8. Abang dan Adik-adik yang tercinta, yang telah mendukung penuh penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. My beloved of sweet heart (Gunadi Prabowo), yang telah memberikan kasih

sayang dan cintanya serta dukungan yang besar kepada penulis selama ini.

10. Teman-teman seperjuangan penulis, Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil

Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi, M. Haikal Jamal, Ridwan

Darmansyah, Vita Rahmi Setiani, dan lain-lain yang tidak dapat di sebutkan

satu persatu, yang telah memberikan semangat kepada penuulis.

11. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu persatu,

terima kasih atas bantuan dan doanya.

Page 7: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

iii

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan

di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan

demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal „Alamiin.

Jakarta, 26 November 2010

Penulis,

Zulfa Zidniyah Fitri

Page 8: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ................................. 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ....................................... 7

D. Review Studi Terdahulu ................................................................... 8

E. Metode Penelitian ............................................................................. 9

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Dan Dasar Hukum Tentang Perkawinan ........................ 14

B. Rukun Dan Syarat Perkawinan ......................................................... 20

C. Tujuan Dan Hikmah Perkawinan ...................................................... 25

D. Keluarga sakinah............................................................................... 28

E. Pembentukan Keluarga Sakinah ....................................................... 33

F. Strategi Pembentukan Keluarga Sakinah .......................................... 35

Page 9: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

v

BAB III EKSISTENSI BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN DAN

PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4)

A. Gambaran Umum tentang BP4 ......................................................... 38

B. Profil BP4 Kecamatan Kemayoran ................................................... 51

C. Dasar Hukum Pembentukan BP4 Kecamatan Kemayoran ............... 58

BAB IV PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH DI KECAMATAN

KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

A. Kondisi Umum Kecamatan Kemayoran ........................................... 63

B. Mekanisme Pembentukan Keluarga Sakinah Di Kecamatan

Kemayoran Jakarta Pusat .................................................................. 65

C. Analisa ............................................................................................. 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 75

B. Saran-saran........................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 80

LAMPIRAN

Page 10: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu kenyataan dalam keberadaan makhluk hidup di muka bumi adalah

mereka terdiri dari dua jenis, yakni laki-laki dan perempuan. Kedua jenis makhluk

hidup ini baik dari segi fisik maupun segi psikis mempunyai sifat-sifat yang

berbeda. Namun secara biologis kedua jenis makhluk hidup tersebut adalah saling

membutuhkan, karena manusia adalah makhluk hidup sosial yang tidak mampu

hidup tanpa bantuan orang lain. Sehingga mereka menjadi berpasang-pasangan

atau berjodoh-jodohan, yang secara harfiah disebut perkawinan.

Menurut hukum perdata perkawinan adalah pertalian yang sah antara

seorang lelaki dan seorang perempuan untuk waktu yang lama1.Sedangkan

menurut hukum Islam perkawinan adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat

atau Mitsaqan Ghalididzan, untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya

merupakan ibadah2.

Perkawinan menjadi peristiwa yang didambakan oleh setiap orang, karena

dengan perkawinan seseorang dapat memperoleh keturunan yang sah, baik dalam

pandangan agama maupun dalam pandangan hukum yang berlaku di Indonesia.

1 http://intanghina.wordpress.com/2009/03/23/pelayanan-badan-penasehat-pembinaan-

pembinaan-pelestarian-perkawinan-BP4/#_ftn2.

2 Ibid.

Page 11: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

2

Dalam pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan : “

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”3.

Intinya dari pasal tersebut dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa tujuan

perkawinan adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang sakinah mawaddah

warahmah.

Perkawinan merupakan akad ijab kabul antara calon suami dan calon istri

untuk hidup bersama dalam suatu pertalian suci (sakral), untuk menghalalkan

hubungan kelamin antara pria dan wanita dengan tujuan membentuk keluarga

dalam memakmurkan bumi Allah SWT yang luas ini. Dengan perkawinan

terpeliharalah kehormatan, kesehatan, keturunan, jasmani dan rohani, serta

jelasnya nasab seseorang.

Perkawinan adalah perilaku ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, agar kehidupan

di alam dunia berkembang biak. Perkawinan bukan saja terjadi di kalangan

manusia tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu manusia sebagai

makhluk yang berakal, perkawinan merupakan salah satu budaya beraturan yang

mengikuti perkembangan budaya manusia dalam kehidupan masyarakat. Dalam

masyarakat sederhana budaya perkawinannya tertutup, sedangkan dalam

masyarakat yang maju (modern) budaya perkawinannya maju, luas dan lebih

terbuka.

3 R. Subekti, dan R. Djitosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW) dengan

tambahan UU Pokok Agraria dan UU Perkawinan, (Jakarta: Pradnya Paramita 1994), h 449.

Page 12: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

3

Budaya perkawinan dan aturannya yang berlaku pada suatu masyarakat atau

pada suatu bangsa, tidak terlepas dari pengaruh budaya dan lingkungan di mana

masyarakat itu berada serta pengetahuan, pengalaman, kepercayaan dan

keagamaan yang dianut masyarakat bersangkutan. Seperti halnya aturan

perkawinan bangsa Indonesia, bukan saja dipengaruhi adat budaya masyarakat

setempat tetapi juga dipengaruhi ajaran agama, bahkan juga dipengaruhi budaya

barat. Jadi, walaupun Bangsa Indonesia kini telah memiliki hukum positif sebagai

landasan dasar melakukan suatu perkawinan, yaitu berdasarkan Undang-Undang

Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, namun pada kenyataannya bahwa di

kalangan masyarakat Indonesia masih tetap berlaku ketentuan adat dan upacara-

upacara adat dalam melangsungkan perkawinan yang berbeda-beda, antara satu

lingkungan masyarakat dengan masyarakat lainnya. Sebagai contoh masyarakat

Minangkabau dengan suatu tata tertib perkawinan yang bersendikan keibuan,

masyarakat Batak yang tata tertib perkawinannya bersendikan kebapaan, dan

masyarakat Jawa yang tata tertib perkawinannya bersendikan kebapak-ibuan,

yang di dalamnya tata tertib perkawinan tersebut menggunakan suatu upacara

adat perkawinan yang berbeda antara satu dengan lainnya, selain itu juga menurut

kepercayaan agama masing-masing.

Suatu cita-cita setiap orang untuk melaksanakan perkawinan dan

menginginkan perkawinan itu berlangsung selama akhir hayat, karena perkawinan

dalam Islam bertujuan yaitu :

Page 13: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

4

1. Supaya umat manusia itu hidup dalam masyarakat yang teratur dan tentram,

baik lahir maupun batin.

2. Supaya kehidupan dalam suatu rumah tangga teratur dan tertib menuju

kerukunan anak-anak yang saleh, yang berjasa dan berguna kepada

kedua orang tua, agama, masyarakat, bangsa dan negara.

3. Supaya terjalin hubungan yang harmonis antara suami istri, seterusnya

hubungan famili, sehingga akan terbentuk ukhuwah yang mendalam yang

diridhoi Allah SWT.

Bertolak dari rumusan tersebut bahwa Indonesia ialah negara yang

berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat) dengan anggapan bahwa pola yang diambil

tidak menyimpang dari pengertian negara hukum pada umumnya yang

disesuaikan dengan keadaan Indonesia, artinya dengan ukuran pandangan hidup

maupun pandangan bernegara kita4.

Dalam prakteknya sering terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-

aturan yang sudah ditentukan, seperti terjadinya perkawinan di bawah umur,

kawin siri, kawin kontrak, hal ini berdampak terhadap perlindungan hak-hak dari

keturunan hasil pernikahan tersebut. Perintah Nabi SAW untuk melaksanakan

pernikahan dan melarang membujang terus-menerus juga sangat beralasan. Hal

ini karena libido seksualitas merupakan fitrah kemanusiaan dan juga makhluk

hidup lainnya yang melekat dalam diri setiap makhluk hidup yang suatu saat akan

4 http://intanghina.wordpress.com/2009/03/23/pelayanan-badan-penasehat-pembinaan-

pembinaan-pelestarian-perkawinan-BP4/#_ftn2.

Page 14: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

5

mendesak penyalurannya. Bagi manusia penyaluran itu hanya ada satu jalan, yaitu

perkawinan.

Tetapi terkadang di dalam perkawinan terjadi beda pendapat antara

keduanya. Yang mana perbedaan itu akan berujung kepada perceraian.

Meningkatnya angka perceraian di tanah air dari beberapa tahun terakhir

mendapat perhatian Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Prof. Nasaruddin Umar

MA, karena selain fenomenanya cenderung terus meningkat juga yang melakukan

gugatan justru lebih banyak pihak istri5.

Dewasa ini, posisi suami tak selalu dominan dalam rumah tangga. Jika

sedikit saja tak ada kecocokan, pihak istri biasa lebih cepat mengajukan

perceraian. Bercerai, yang dibenarkan menurut agama Islam dan di benci oleh

Allah, itu kini dapat diperoleh seperti orang kebanyakan membeli kacang goreng

di warung. Belum lagi tayangan infotainment, ikut memberi peranan mendorong

peningkatan angka perceraian di tanah air lantaran pasangan suami istri usia muda

meniru perilaku selebriti.

Usia perkawinan 5 tahun, sebanyak 80 % bercerai karena pengaruh

tayangan tersebut6. Selain itu, perceraian juga dapat terjadi karena disebabkan

beberapa faktor, antara lain disebabkan adanya poligami, nikah di bawah umur,

jarak usia suami istri terlalu jauh, perbedaan agama, kekerasan dalam rumah

tangga. Termasuk pula disebabkan faktor tingkat atau jarak intelektual antara

5 http//www.antaranews.com/.../mencari-keluarga-sakinah-di-tengah-maraknya-perceraian

6 Ibid.

Page 15: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

6

pasangan terlalu jauh, perbedaan sosial, faktor ekonomi, politik, ketidaksesuaian

akibat keras kepala, perselingkuhan akibat orang ketiga, salah satu pidana, cacat

fisik permanen7. Tetapi yang paling perceraian akibat faktor ekonomi dan

ketidakcocokan pasangan dalam menjalankan kehidupan rumah tangga.

Untuk menekan angka perceraian itu, kini sedangkan dilakukan berbagai

upaya antara lain reaktualisasi Badan Penasihat Perkawinan, Perselisihan dan

Perceraian (BP4).dan memperpanjang waktu bimbingan pranikah. Upaya ini

memang perlu dapat dukungan dari semua pihak, termasuk dari kalangan

akademisi. Yang mana BP4 ini bekerja sama dengan KUA selaku badan

pemerintahan yang menangani segala sesuatu hal yang berkaitan dengan

pernikahan. Maka secara tidak langsung KUA pun sangat berperan dalam upaya

pembentukan keluarga sakinah.

Atas dasar itulah, penulis merasa tertarik untuk meneliti hal tersebut

menjadi sebuah informasi yang bersumber dari penemuan-penemuan ilmiah

melalui metode empirik. Untuk lebih khususnya persoalan ini, maka penulis

lebih memfokuskan penelitian yang berkisar pada “Peranan BP4 Kemayoran

Jakarta Pusat Terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Agar lingkup pembahasannya tidak terlalu luas, maka penulis membatasi

penelitian ini hanya pada seputar masalah peranan BP4 Kemayoran Jakarta Pusat

7 Ibid.

Page 16: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

7

terhadap pembentukan keluarga sakinah. Yang mana lebih di tekankan kepada

upaya-upaya BP4 dalam pembentukan keluarga sakinah.

Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Peranan BP4 dalam melaksanakan pembentukan keluarga

sakinah?

2. Apa yang dimaksud dengan keluarga sakinah menurut Undang-undang?

3. Bagaimana strategi pembentukan keluarga sakinah yang dilakukan oleh BP4

Kecamatan Kemayoran?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui peranan BP4 Kemayoran Jakarta Pusat dalam upaya

pembentukan keluarga sakinah.

2. Mengetahui pengertian keluarga sakinah menurut Undang-undang.

3. Mengetahui strategi pembentukan keluarga sakinah yang dilakukan oleh BP4

Kecamatan Kemayoran.

Sedangkan manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi

ini adalah:

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

kejelasan bagaimana upaya BP4 sebagai suatu lembaga pemerintahan

terhadap pembentukan keluarga sakinah.

Page 17: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

8

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembekalan dan masukan kepada

masyarakat dalam menjalani perkawinan yang sakinah mawadah warahmah .

3. Bagi Instansi Terkait Yaitu BP4

Dengan adanya penulisan ini, penulis ingin mengetahui bagaimana upaya BP4

dalam pembentukan keluarga sakinah khususnya BP4 Kecamatan Kemayoran

Jakarta Pusat.

D. Review Studi Terdahulu

JUDUL TAHUN PENULIS PERBEDAAN

Pernikahan Usia Muda

Terhadap Pembentukan

Keluarga Sakinah

2008 Ahmad

Hidayat

Lebih menekankan

terhadap pernikahan usia

muda

Pengaruh Perkawinan Di

Bawah Umur Terhadap

Pembentukan Keluarga

Sakinah ( Studi Pada

Kecamatan Cakung

Jakarta Timur)

2009 Riana Maruti Lebih menekankan

terhadap pernikahan yang

dilakukan di bawah umur

dan pengaruhnya

Sedangkan Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana peranan BP4

Kemayoran Jakarta Pusat dalam upaya pembentukan keluarga sakinah.

Page 18: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

9

E. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dan penjelasan segala sesuatu yang berhubungan

dengan pokok permasalahan diperlukan suatu pedoman penelitian yang disebut

metodologi penelitian. Yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah cara

meluluskan suatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai

suatu tujuan8. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari,

mencatat, merumuskan, dan menganalisis pada penyusunan laporan9.

Suatu metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami

objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Metode

adalah pedoman cara seseorang ilmuwan mempelajari dan memahami langkah-

langkah yang dihadapi10

.

Adapun metode yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memakai pendekatan

kualitatif, berlandaskan pada prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, yang berupa kata-kata tertulis.

8 Cholid Narboko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Bumi Pustaka, 1997), h. 1.

9 Cholid Narboko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, h. 1.

10

Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia Press,

1986), h. 6.

Page 19: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

10

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat deskriptif analisis yaitu jenis

penelitian yang menggambarkan dan memberikan analisa terhadap kenyataan

di lapangan.

3. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka sumber

data yang penulis gunakan, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan

dengan mengadakan tinjauan langsung pada obyek yang diteliti. Dalam

hal ini adalah pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Kemayoran Jakarta

Pusat.

b. Data Sekunder, merupakan semua bahan yang memberikan penjelasan

mengenai sumber data primer, seperti Peraturan Perundang-undangan,

buku-buku, karya dari kalangan hukum, dan literatur lain yang ada

hubungannya dengan skripsi ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Metode Librarary Research (pengumpulan data melalui studi kepustakaan),

yaitu suatu metode pengumpulan data dari berbagai macam literatur yang

relevan dengan pokok masalah yang dijadikan sumber penulisan skripsi

ini.

Page 20: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

11

b. Metode Field Research (penelitian lapangan), yaitu menggunakan

penelitian dengan cara langsung datang ke lokasi yang ada hubungannya

dengan tulisan ini, yaitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Kemayoran

Jakarta Pusat.

Cara yang dilakukan antara lain:

a. Observasi

Mengadakan pengamatan secara sistematis dan mencatat segala kejadian-

kejadian yang terjadi terhadap obyek penelitian baik secara langsung

maupun tidak langsung.

b. Interview

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab dengan pihak

yang bersangkutan yaitu Kepala BP4 Kantor Urusan Agama Kecamatan

Kemayoran Jakarta Pusat dan staf-staf yang berwenang.

c. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengambil informasi dari arsip-

arsip yang berasal dari BP4 Kantor Urusan Agama Kecamatan Kemayoran

Jakarta Pusat, yang kesemuanya berhubungan erat dengan persoalan yang

dibahas.

5. Analisis Data

Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, baik primer maupun sekunder. Setelah

dipelajari dan ditelaah, maka langkah penulis berikutnya adalah mereduksi

Page 21: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

12

data, dengan jalan merangkum masalah yang penulis teliti. Dalam

menganalisa data penulis menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Di

analisis secara kualitatif dan dicari pemecahannya, kemudian disimpulkan dan

digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan ini, penulis membagi pembahasan

dalam lima bab, yaitu:

Bab I merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, review terdahulu, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yang mencakup pengertian dan dasar hukum

perkawinan, rukun dan syarat perkawinan, tujuan dan hikmah

perkawinan, keluarga sakinah, dan pembentukan keluarga sakinah,

strategi pembentukan keluarga sakinah.

Bab II I Merupakan Eksistensi Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan yang memuat gambaran umum tentang BP4, profil BP4

Kemayoran Jakarta Pusat,dan dasar hukum pembentukan BP4

Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat.

Bab IV merupakan penjelasan hasil penelitian pembahasan tentang

pembentukan keluarga sakinah di kecamatan Kemayoran Jakarta pusat

Page 22: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

13

yang meliputi kondisi umum kecamatan Kemayoran, mekanisme

pembentukan keluarga sakinah di kecamatan Kemayoran Jakarta

pusat, dan analisa.

Bab V merupakan bab penutup yang mencakup, lampiran-lampiran,

kesimpulan dan saran.

Page 23: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

14

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN

A. Pengertian dan Dasar Hukum Tentang Perkawinan

Dalam bahasa Indonesia, perkawinan berasal dari kata “kawin” yang

menurut bahasa artinya membentuk keluarga dengan lawan jenis, melakukan

hubungan kelamin atau bersetubuh. Perkawinan disebut juga “pernikahan”,

berasal dari kata nikah ) نكح) yang menurut bahasa artinya mengumpulkan, saling

memasukkan, dan digunakan untuk arti bersetubuh (wathi). Kata “nikah” sendiri

sering dipergunakan untuk arti persetubuhan (coitus), juga untuk arti akad nikah1.

Menurut istilah hukum Islam, terdapat beberapa definisi, di antaranya

adalah2:

“Perkawinan menurut syara‟ yaitu akad yang ditetapkan syara‟ untuk

memperbolehkan bersenang-senang antara laki-laki dengan perempuan untuk

menghalalkan bersenang-senangnya perempuan dengan laki-laki”.

Abu Yahya Zakaria Al-Anshary mendefinisikan:

3

1 Abd. Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Prenada Media, 2003), cet-1, h. 7.

2 Ibid. h. 8

3 Ibid., h. 8.

Page 24: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

15

“Nikah menurut istilah syara‟ ialah akad yang mengandung ketentuan hukum

kebolehan hubungan seksual dengan lafaz nikah atau dengan kata-kata yang

semakna dengannya”.

Definisi yang dikutip Zakiah Daradjat:

4 “akad yang mengandung ketentuan hukum kebolehan hubungan seksual dengan

lafaz nikah atau tazwij atau semakna dengan keduanya”.

Muhammad Abu Ishrah memberikan definisi yang luas, yang juga dikutip

oleh Zakiah Daradjat:

5 “Akad yang memberikan faedah hukum kebolehan mengadakan hubungan

keluarga (suami istri) antara pria dan wanita dan mengadakan tolong menolong

dan memberi batas hak bagi pemiliknya serta pemenuhan kewajiban bagi masing-

masing”.

Dari pengertian ini perkawinan mengandung aspek akibat hukum,

melangsungkan perkawinan adalah saling mendapat hak dan kewajiban serta

bertujuan mengadakan hubungan pergaulan yang dilandasi tolong-menolong.

Dalam Kompilasi Hukum Islam, pengertian perkawinan dinyatakan dalam

pasal 2 sebagai berikut:

Pasal 2 : “perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad

yang sangat kuat atau mitsaqan ghalizan untuk mentaati perintah Allah dan

melaksanakannya merupakan ibadah.

4 Ibid.

5 Ibid., h. 9.

Page 25: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

16

Sayyid Sabiq, lebih lanjut mengomentari : perkawinan merupakan salah

satu sunnatullah yang berlaku pada semua makhluk Tuhan, baik pada manusia,

hewan maupun tumbuhan. Perkawinan merupakan cara yang dipilih Allah sebagai

jalan bagi manusia untuk beranak-pinak, berkembang biak, dan melestarikan

hidupnya setelah masing-masing pasangan siap melakukan perannya yang positif

dalam mewujudkan tujuan perkawinan. Allah tidak menjadikan manusia seperti

makhluk lainnya yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan secara

anarki tanpa aturan. Demi menjaga kehormatan dan martabat kemuliaan manusia,

Allah mengadakan hukum sesuai dengan martabatnya, sehingga hubungan antar

laki-laki dengan perempuan diatur secara terhormat dan berdasarkan rasa saling

meridhoi, dengan upacara ijab kabul sebagai lambang adanya rasa ridho-

meridhoi, dan dengan dihadiri para saksi yang menyaksikan bahwa pasangan laki-

laki dan perempuan itu telah saling terikat. Bentuk perkawinan ini telah

memberikan jalan yang aman pada naluri seks, memelihara keturunan dengan

baik, dan menjaga kaum perempuan agar tidak laksana rumput yang biasa

dimakan oleh binatang ternak dengan seenaknya. Pergaulan suami istri menurut

ajaran Islam diletakkan di bawah naluri keibuan dan kebapaan sebagaimana

ladang yang baik yang nantinya menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang baik dan

menghasilkan buah yang baik pula.

Adapun tentang makna pernikahan itu secara definitif, masing-masing

Ulama Fikih berbeda dalam mengemukakan pendapatnya, antara lain sebagai

berikut:

Page 26: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

17

1. Ulama Hanafiyah, mendefinisikan pernikahan sebagai suatu akad yang

berguna untuk memiliki mut’ah dengan sengaja. Artinya seorang laki-laki

dapat menguasai perempuan dengan seluruh anggota badannya untuk

mendapatkan kesenangan atau kepuasan.

2. Ulama Syafi’iyah, menyebutkan bahwa pernikahan adalah suatu akad dengan

menggunakan lafal nikah atau zauj َزْوٌج. ِنَكاٌح yang menyimpan arti memiliki

wathi. Artinya dengan pernikahan seseorang dapat memiliki atau

mendapatkan kesenangan dari pasangannya.

3. Ulama Malikyah, menyebutkan bahwa pernikahan adalah suatu akad yang

mengandung arti mut’ah untuk mencapai kepuasan, dengan tidak mewajibkan

adanya harga.

4. Ulama Hanabilah, menyebutkan bahwa pernikahan adalah akad dengan

menggunakan lafal inkah ِإْنَكاٌح atau َتْزِوْيٌج untuk mendapatkan kepuasan,

artinya seorang laki-laki dapat memperoleh kepuasan dari seorang perempuan

dan sebaliknya.

Dari beberapa pengertian nikah tersebut di atas maka dapat di kemukakan

bahwa pernikahan adalah suatu akad antara seorang pria dengan seorang wanita

atas dasar kerelaan dan kesukaan kedua belah pihak, yang dilakukan oleh pihak

lain (wali) menurut sifat dan syarat yang telah ditetapkan syara’ untuk

menghalalkan pencampuran antara keduanya, sehingga satu sama lain saling

membutuhkan menjadi sekutu sebagai teman hidup dalam rumah tangga.6

6 Slamet Abidin, dan aminuddin, Fiqih Munakahat 1 Untuk Fakultas Syari‟ah Komponen

MKDK, (Bandung: CV Pustaka Setia 1999), h 11.

Page 27: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

18

Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa hidup berpasang-pasangan, hidup

berjodoh-jodoh adalah naluri segala makhluk Allah, termasuk manusia,

sebagaimana firman-Nya dalam surat Az-Zariyat ayat 49:

5149

“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat

akan kebesaran Allah SWT”. (QS. Az-Zariyat/51: 49)

Dalam Yasin ayat 36 dinyatakan:

3636

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik

apa yang ditumbuhkan dari bumi dan dari diri mereka maupun apa yang tidak

mereka ketahui”. (QS. Yasin/36: 36)

Dari makhluk yang diciptakan Allah SWT berpasang-pasangan inilah

Allah SWT menciptakan manusia menjadi berkembang biak dan berlangsung dari

generasi ke generasi berikutnya, sebagaimana tercantum dalam surat An-Nisa’

ayat 1:

... 41

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan

kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari

keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak….”

(QS. An-Nisa/4 :1)

Page 28: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

19

Hal ini pun disebutkan dalam surat An-Nahl ayat 72:

...

1672

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan

bagimu dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu….” (QS. An-Nahl/16 :72).

Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa berkeluarga itu termasuk sunnah

rasul-rasul sejak dahulu sampai rasul terakhir Nabi Muhammad SAW,

sebagaimana tercantum dalam surat Ar-Ra’d ayat 38:

... 1338

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan

Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan….” (QS. Ar-Ra’d/13:

38)

Berkeluarga yang baik menurut Islam sangat menunjang untuk menuju

kepada kesejahteraan, termasuk dalam mencari rezeki Tuhan. Firman Allah dalam

surat An-Nur ayat 32 perlu mendapat perhatian bagi orang yang akan berkeluarga:

... 2432

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang

yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahaya mu yang laki-laki dan hamba-

hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin niscaya Allah SWT akan

memampukan mereka dengan karunia-Nya…” (QS. An-Nur/24 :32)

Page 29: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

20

Islam menganjurkan orang berkeluarga karena dari segi batin orang dapat

mencapainya melalui berkeluarga yang baik, seperti dinyatakan dalam satu sabda

Nabi SAW. riwayat Iman Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Abbas:

“Hai para pemuda, barangsiapa yang telah sanggup diantara kamu untuk kawin,

maka kawinlah, karena sesungguhnya kawin itu dapat mengurangi pandangan

(yang liar) dan lebih menjaga kehormatan.”

B. Rukun dan Syarat Perkawinan

Jumhur Ulama sepakat bahwa rukun perkawinan itu terdiri atas7:

1. Adanya Calon Suami dan Istri yang Akan Melakukan Pernikahan

Sudah menjadi sunnatullah bahwa semua makhluk dijadikan oleh Allah SWT

di muka bumi dengan berpasang-pasangan termasuk manusia. Sebagaimana

firman Allah SWT :

5149

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat akan kebesaran Allah”. (Q.S. Al-Az-Zariyat/51 : 49)

2. Adanya Wali dari Pihak Calon Pengantin Wanita

Akad nikah akan dianggap sah apabila ada seorang wali atau wakilnya yang

akan menikahkannya. Keterangan ini dapat dilihat dalam sebuah hadis Nabi

SAW. yang berbunyi sebagai berikut:

7 Slamet abidin dan H. Aminuddin, Op-Cit, cet ke-1, hal 64-68.

Page 30: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

21

“Barang siapa di antara perempuan menikah tanpa seizin wanitanya, maka

pernikahannya batal.” (H.R. Empat ahli hadis, kecuali Nasa’i)

Dalam hadis lain Nabi SAW juga bersabda:

“Janganlah seorang perempuan menikahkan perempuan lainnya, dan

janganlah seorang perempuan menikahkan dirinya sendiri.” (H.R. Ibnu Majah

dan Darutqutni)

3. Adanya Dua Orang Saksi

Pelaksanaan akad nikah akan sah apabila ada dua orang menyaksikan

akad nikah tersebut. Nabi Muhammad Saw bersabda:

“Nikah itu tidak sah, melainkan dengan wali dan dua orang saksi.” (H.R.

Ahmad)

4. Sighat Akad Nikah

Yaitu ijab Kabul yang diucapkan oleh wali atau wakilnya dari pihak

wanita, dan dijawab oleh calon pengantin.

Tentang jumlah rukun nikah ini, para ulama berbeda pendapat8:

Imam Malik mengatakan bahwa rukun nikah itu ada lima macam, yaitu:

- Wali dari pihak perempuan,

- Mahar (mas kawin),

- Calon pengantin laki-laki,

8 Abd. Rahman Ghazaly, Op-Cit, cet ke-1, h 47-49.

Page 31: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

22

- Calon pengantin perempuan,

- Sighat akad nikah.

Imam Syafi’i berkata bahwa rukun nikah itu ada lima macam, yaitu:

a. Calon pengantin laki-laki,

b. Calon pengantin perempuan,

c. Wali,

d. Dua orang saksi,

e. Sighat akad nikah.

Menurut Ulama Hanafiyah, rukun nikah hanya ijab dan qabul saja yaitu

akad yang dilakukan oleh pihak wali perempuan dan calon pengantin laki-laki).

Sedangkan menurut segolongan yang lain rukun nikah itu ada empat, yaitu:

a. Sighat (ijab dan qabul)

b. Calon pengantin perempuan,

c. Calon pengantin laki-laki,

d. Wali dari pihak calon pengantin perempuan.

Pendapat yang mengatakan bahwa rukun nikah itu ada empat, karena calon

pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan digabung menjadi satu rukun,

seperti terlihat di bawah ini.

Rukun perkawinan:

1. Dua orang yang melakukan akad perkawinan, yakni mempelai laki-laki dan

mempelai perempuan.

2. Adanya wali.

Page 32: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

23

3. Adanya dua orang saksi.

4. Dilakukan dengan sighat tertentu.

Selain rukun-rukun di atas, suatu perkawinan juga harus memenuhi

persyaratan tertentu. Syarat-syarat perkawinan merupakan dasar bagi sahnya

pernikahan. Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka sahlah perkawinan dan

menimbulkan kewajiban dan hak sebagai suami istri.

Pada garis besarnya, syarat sah perkawinan itu ada dua, yaitu9:

1. Laki-laki dan perempuannya sah untuk di kawini. Artinya kedua calon

pengantin adalah orang yang bukan haram dikawini,baik karena haram untuk

sementara atau selamanya.

2. Akad nikahnya dihadiri oleh para saksi.

Dalam masalah syarat pernikahan ini terdapat beberapa pendapat di antara

para mazhab fikih, yaitu sebagai berikut:

a. Ulama Hanafiyah, mengatakan bahwa sebagian syarat-syarat pernikahan

berhubungan dengan sighat, dan sebagian lagi berhubungan dengan akad,

serta sebagian lainnya berkaitan dengan saksi.

1) Sighat, yaitu ibarat dari ijab dan Kabul, dengan syarat sebagai berikut:

a) Menggunakan lafal tertentu, baik dengan lafal sarih maupun

dengan lafal kinayah.

b) Ijab dan Kabul, dengan syarat yang dilakukan dalam satu majelis.

c) Sighat didengar oleh orang-orang yang menyaksikannya.

9 Slamet Abidin dan Aminuddin, Op-cit, h. 61.

Page 33: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

24

d) Antara ijab dan Kabul tidak berbeda maksud dan tujuannya.

e) Lafal sighat tidak disebutkan untuk waktu tertentu.

2) Akad, dapat dilaksanakan dengan syarat apabila kedua calon pengantin

berakal, baligh dan merdeka.

3) Saksi, harus terdiri dari dua orang. Maka tidak sah apabila akad

nikahnya hanya disaksikan oleh satu orang. Dan tidak disyaratkan

keduanya harus laki-laki dan dua orang perempuan. Namun demikian

apabila saksi terdiri dari dua orang perempuan, maka nikahnya tidak

sah.

Adapun syarat-syarat saksi sebagai berikut:

a. Berakal, bukan orang gila.

b. Baligh, bukan anak-anak.

c. Merdeka, bukan budak.

d. Islam.

e. Kedua orang saksi itu mendengar.

b. As-syafi’i berpendapat bahwa, syarat-syarat perkawinan itu ada yang

berhubungan dengan sighat, ada juga yang berhubungan dengan wali,

serta ada yang berhubungan dengan kedua calon pengantin, dan ada lagi

yang berhubungan dengan saksi.

Page 34: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

25

C. Tujuan Dan Hikmah Perkawinan

Tujuan nikah pada umumnya tergantung pada masing-masing individu

yang akan melakukannya, karena lebih bersifat subyektif10

. Tetapi tujuan

perkawinan menurut agama Islam ialah untuk memenuhi petunjuk agama dalam

rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia11

. Harmonis

dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga. Sejahtera artinya

terciptanya ketenangan lahir dan batin disebabkan terpenuhinya keperluan hidup

lahir dan batinnya, sehingga timbullah kebahagiaan, yakni kasih sayang antar

anggota keluarga. Selain itu, dalam KHI pasal 3 tentang perkawinan, perkawinan

juga bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,

mawaddah warrahmah12

.

Adapun tujuan perkawinan secara rinci dapat dikembangkan menjadi lima

yaitu13

:

1. Mendapatkan dan melangsungkan keturunan.

2. Memenuhi hajat manusia untuk menyalurkan syahwatnya dan menumpahkan

kasih sayangnya.

3. Memenuhi panggilan agama, memelihara diri dari kejahatan dan kerusakan.

10

Slamet Abidin, Aminuddin, Op-cit, h. 12.

11

Abd. Rahman Ghazaly, Op-Cit, h. 22.

12

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam Di indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h. 8.

13

Abd. Rahman Ghazaly, Op-Cit, h. 24.

Page 35: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

26

4. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab menerima hak serta

kewajiban, juga bersungguh-sungguh untuk memperoleh harta kekayaan yang

halal.

5. Membangun rumah tangga untuk membentuk masyarakat yang tenteram atas

dasar cinta dan kasih sayang.

Selain itu, dari sebuah perkawinan yang dilaksanakan akan ada hikmah

yang terkandung di dalamnya. Hikmah perkawinan antara lain:

1. Menyalurkan Naluri Seks

Menikah merupakan jalan yang paling baik menyalurkan naluri seks

secara alami dan biologis. Dengan badan menjadi tegar, jiwa menjadi tenang

mata dapat terpelihara dari melihat hal-hal yang maksiat, dan memiliki

perasaan tenang menikmati hal-hal yang halal. Allah SWT berfirman :

30

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir” (Q.S. Ar-rum/30:21)

2. Jalan Mendapatkan Keturunan yang Sah

Menikah adalah jalan yang terbaik untuk menjadikan anak-anak yang

mulia, memperbanyak keturunan, melestarikan hidup manusia, serta

memelihara nasab yang sangat diperhatikan oleh Islam. Dalam sebuah hadis

dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:

Page 36: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

27

“Menikahlah dengan perempuan yang banyak kasih sayangnya lagi banyak

melahirkan anak agar nanti aku dapat membanggakan jumlahmu yang banyak

dihadapan para Nabi di hari kiamat”. (H.R. Abu Daud dan Nasa’i)

3. Penyaluran Naluri Kebapaan dan Keibuan

Naluri kebapaan dan keibuan akan tumbuh saling melengkapi dalam

suasana hidup dengan anak-anak dan akan tumbuh perasaan-perasaan ramah,

cinta dan sayang yang merupakan sifat-sifat baik yang menyempurnakan

kemanusiaan seseorang.

4. Dorongan Untuk Bekerja Keras

Menyadari tanggung jawab beristri dan menanggung anak-anak akan

menimbulkan sikap rajin dan sungguh-sungguh dalam memperkuat bakat dan

pembawaan seseorang. Ia akan cekatan bekerja karena dorongan tanggung

jawab dan memikul kewajibannya, sehingga ia akan banyak bekerja dan

mencari penghasilan yang dapat memperbesar jumlah kekayaan dan

memperbanyak produksi.

5. Pengaturan Hak dan Kewajiban Dalam Rumah Tangga

Adanya pembagian tugas, di mana yang satu mengurusi dan mengatur

rumah tangga, sedangkan yang lain bekerja di luar, sesuai dengan batas-batas

tanggung jawab antara suami istri dalam menangani tugas-tugasnya.

Page 37: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

28

6. Menjalin Silaturahmi Antara Dua Keluarga

Dengan perkawinan, di antaranya dapat menumbuhkan tali

kekeluargaan, memperteguh kelanggengan rasa cinta antara keluarga, dan

memperkuat hubungan kemasyarakatan yang oleh Islam direstui, ditopang dan

ditunjang.

D. Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah terdiri dari dua kata, yaitu kata keluarga dan sakinah.

Keluarga dalam istilah fiqih disebut usrah atau qirabah yang telah menjadi bahasa

Indonesia yakni kerabat14

. Dalam kamus bahasa Indonesia keluarga adalah sanak

saudara15

. Sementara dalam buku membina keluarga sakinah, keluarga adalah

masyarakat terkecil sekurang-kurangnya terdiri dari pasangan suami istri sebagai

sumber intinya berikut anak-anak yang lahir dari mereka. Jadi, setidak-tidaknya

keluarga adalah pasangan suami istri, baik mempunyai anak atau tidak

mempunyai anak16

. Dalam kamus besar bahasa Indonesia Sakinah adalah damai,

tempat yang aman dan damai17

.

14

Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Fiqh, (Jakarta:

Departemen Agama, 1984/1985), Jilid II, Cet Ke-2, h. 156.

15

Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, 1996), h. 73.

16

Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Propinsi DKI Jakarta 2005,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: 1991), h. 4.

17

Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h. 851.

Page 38: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

29

Sakinah secara etimologi adalah ketenangan, kedamaian, dari akar kata

akan menjadi tenang, damai, merdeka, hening, tinggal. Dalam Islam kata sakinah

menandakan ketenangan dan kedamaian secara khusus, yakni kedamaian dari

Allah, yang berada dalam Qalbu. Sakinah adalah kedamaian, ketentraman,

ketenangan dan kebahagiaan.

Secara terminologi, keluarga sakinah adalah keluarga yang tenang dan

tenteram, rukun, damai. Dalam keluarga itu terjalin hubungan mesra dan

harmonis, di antara semua anggota keluarga dengan penuh kelembutan dan kasih

sayang18

.

Keluarga sakinah menurut Islam adalah keluarga yang mendapatkan

limpahan rahmat dan berkat dari Allah, menjadi dambaan dan idaman setiap insan

sejak merencanakan pernikahan serta merupakan tujuan utama dari pernikahan itu

sendiri19

.

Keluarga sakinah adalah keluarga yang di bina atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang,

diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya dengan

selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-

nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia20

.

18

Hasan Basri, Keluarga Sakinah “membina Keluarga Sakinah”, (Jakarta: Pustaka Antara,

1996), cet Ke-4, h. 16.

19

Ibid.

20

Departemen Agama RI, Modul Pelatihan Motivator Keluarga Sakinah, (Jakarta:

Departemen Agama RI Dirjen Bimas Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,

2005), h. 49.

Page 39: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

30

Keluarga Sakinah Menurut Undang-Undang yaitu Bab I Pasal 1 Ayat 11

dari Undang Undang No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, maka kita akan mengetahui bahwa

keluarga yang sejahtera (keluarga sakinah) itu adalah keluarga yang tidak hanya

tercukupi kebutuhan materiilnya, tetapi juga harus didasarkan pada perkawinan

yang sah, tercukupi kebutuhan spirituilnya, memiliki hubungan yang harmonis

antar anggota keluarga, antara keluarga dengan masyarakat sekitarnya, dengan

lingkungannya dan sebagainya21

.

Selain itu, keluarga sakinah tidak akan berjalan mulus tanpa adanya

mawaddah warrahmah. Oleh Karena itu, mawaddah adalah cinta mencintai antara

suami istri yang mendatanhkan komitmen kedua belah pihak dengan nyaman dan

aman tanpa peduli pihak luar22

. Criteria “mawaddah” dalam Islam menghendaki

adanya kecintaan lahir batin (ruuhan wa jasadan) agar suasana pernikahan hakiki

dapat dicapai dengan baik dan benar. Apabila suasana “mawaddah” mampu

diwujudkan dan dikondisikan, maka anak yang dihasilkan pun merupakan

belahan jiwa mereka berdua dan kelak menjadi pengikat erat nan kuat bagi

keduanya.

Sedangkan rahmah adalah kasih sayang antara keduanya sejak ikrar akad

nikah hingga ajal menjemput keduanya. Apabila rasa cinta memiliki terminal

21

www.kulonprogokab.go.id/.../MEWUJUDKAN%20KELUARGA_%20SEJAHTERA_DAL

AM_PERSPEKTIF_ISLAM_2.pdf.

22

Ahmad Sudirman abbas, Problematika Pernikahan dan Solusinya, (Jakarta: PT Prima Heza

Lestari, 2006), Cet ke-1, h. 52.

Page 40: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

31

pemberhentian, maka kasih sayang sebagai rasa dan karsa cinta tidaklah

demikian. “Rahmah” merupakan karunia agung dari kreasi Zat Maha Agung,

yang diberikan kepada para makhluk-Nya yang benar-benar mengharapkan.

Berdasarkan pengertian yang dirumuskan oleh BP4, maka dapat diuraikan

bahwa ciri-ciri keluarga sakinah itu adalah:

1. Keluarga di bina atas perkawinan yang sah,

2. Keluarga mampu memenuhi hajat hidup baik secara materil maupun spiritual

dengan layak,

3. Keluarga mampu menciptakan suasana cinta kasih dan kasih sayang antara

sesama anggota,

4. Keluarga mampu menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai keimanan,

ketakwaan, amal saleh dan akhlaqul karimah,

5. Keluarga mampu mendidik anak dan remaja minimal sampai dengan sekolah

menengah umum,

6. Kehidupan sosial ekonomi keluarga mampu mencapai tingkat yang memadai

sesuai dengan ukuran masyarakat yang maju dan mandiri.

Di dalam Modul Pelatihan Motivator Keluarga sakinah, ada beberapa

kriteria keluarga sakinah23

:

1. Keluarga Pra Sakinah yaitu keluarga yang dibentuk bukan melalui

perkawinan yang sah, tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan

23

Departemen Agama RI, Op-Cit, h. 32.

Page 41: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

32

material (basic need) secara minimal, seperti keimanan, shalat, zakat fitrah,

puasa, sandang, papan, dan pangan.

2. Keluarga Sakinah I yaitu keluarga yang dibangun atas perkawinan yang sah

dan telah dapat memenuhi kebutuhan spiritual dan material secara minimal

tetapi masih belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologinya seperti

kebutuhan akan pendidikan, bimbingan keagamaan dalam keluarga, mengikuti

interaksi sosial keagamaan dengan lingkungannya.

3. Keluarga sakinah II yaitu keluarga yang di bangun atas perkawinan yang sah

dan di samping telah dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya juga telah

mampu memahami pentingnya pelaksanaan ajaran agama serta bimbingan

keagamaan dalam keluarga, dan telah mampu mengadakan interaksi sosial

keagamaan dengan lingkungannya, tetapi belum mampu menghayati serta

mengembangkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dan akhlaqul karimah,

infaq, wakaf, amal jariyah, menabung dan sebagainya.

4. Keluarga sakinah III yaitu keluarga-keluarga yang dapat memenuhi seluruh

kebutuhan keimanan, ketakwaan, sosial, psikologis, dan pengembangan

keluarganya, tetapi belum mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya.

5. Keluarga Sakinah III plus, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh

kebutuhan keimanan, ketakwaan, dan akhlaqul karimah secara sempurna,

kebutuhan sosial psikologis dan pengembangannya serta dapat menjadi suri

tauladan bagi lingkungannya.

Page 42: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

33

E. Pembentukan Keluarga Sakinah

Dalam pembentukan keluarga sakinah, yang paling berperan adalah orang

tua. Karena orang tua adalah suri tauladan bagi keluarga. Orang tua dapat

memulainya dari pendidikan agama dalam keluarga. Pendidikan agama dalam

keluarga mempunyai posisi yang sangat strategis dalam masyarakat yang sedang

membangun, karena keluarga adalah lembaga kecil dalam masyarakat yang pada

gilirannya dapat berperan membentuk masyarakat sebagaimana yang diharapkan.

Agama harus dikenalkan sejak dini kepada anak, bahkan sejak dalam

kandungan. Pengenalan agama dilaksanakan secara terus-menerus melalui

pembiasaan-pembiasaan bacaan dan perilaku baik yang dilaksanakan dalam

keluarga.

Beberapa aspek yang sangat penting untuk diperhatikan orang tua sebagai

realisasi dari tanggung jawabnya dalam mendidik anak adalah24

:

1. Pendidikan ibadah,

2. Pembinaan mengenai pokok-pokok ajaran Islam dan Al-Quran,

3. Pendidikan akhlak,

4. Pendidikan Aqidah Islamiyah.

Keempat aspek inilah yang menjadi tiang utama dalam pendidikan Islam.

Selain itu, ada beberapa indikasi yang bisa menghantarkan keluarga menjadi

keluarga yang bahagia, di antaranya25

:

24

Departemen Agama RI, Op-Cit, h. 66. 25

Rahmawati Dewi Utari, “Membangun Keluarga Sakinah”, (Majalah Nasehat Perkawinan &

Keluarga), (Jakarta: BP4, 2010), edisi No. 451, h. 16-18.

Page 43: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

34

1. Dengan menjadikan keluarga yang ahli sujud, keluarga yang ahli taat, keluarga

yang menghiasi dirinya dengan dzikrullah, dan keluarga yang selalu rindu

untuk mengutuhkan kemuliaan hidup di dunia, terutama mengutuhkan

kemuliaan di hadapan Allah SWT kelak di surga. Jadikan berkumpulnya

keluarga di surga sebagai motivasi dalam meningkatkan amal ibadah.

2. Menjadikan rumah sebagai pusat ilmu. Pupuk iman adalah ilmu. Memiliki

harta tapi kurang ilmu akan menjadikan kita diperbudaknya. Harta

dinafkahkan akan habis, ilmu dinafkahkan akan melimpah. Pastikan agar

keluarga kita sungguh-sungguh untuk mencari ilmu. Baik ilmu tentang hidup

di dunia maupun di akhirat. Bekali anak-anak sedari kecil dengan ilmu dan

jadilah orang tua yang senantiasa menjadi sumber ilmu bagi anak-anaknya.

3. Jadikan rumah sebagai pusat nasehat, kita harus tahu persis, semakin hari

semakin banyak yang harus kita lakukan. Untuk itu kita butuh orang lain agar

bisa melengkapi keluarga guna memperbaiki kesalahan kita. Keluarga yang

bahagia itu keluarga yang dengan sadar menjadikan kekayaannya saling

menasihati, saling memperbaiki, serta saling mengoreksi dalam kebenaran dan

kesabaran.

4. Jadikan rumah sebagai pusat kemuliaan. Pastikan keluarga kita sebagai contoh

bagi keluarga yang lain. Berbahagialah jika keluarga kita dijadikan contoh

teladan bagi keluarga yang lain. Itu berarti, masing-masing anggota keluarga

senantiasa menuai pahala dari setiap orang yang berubah karena kita sebagai

Page 44: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

35

jalan kebaikannya. Saling berlomba-lombalah dalam memunculkan kemuliaan

di keluarga.

F. Strategi Pembentukan Keluarga Sakinah

Strategi pembentukan keluarga sakinah dapat diawali dengan:

1. Pemilihan Calon

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW menyinggung dalam hadis:

Artinya:

“Nikahilah perempuan karena empat perkara, yaitu karena hartanya,

keturunannya, kecantikannya dan karena Agamanya”. (H.R. Bukhari dan

Muslim)

Begitu juga bagi wanita yang ingin menikah dengan seorang laki-laki,

harus melihat empat perkara tersebut.

2. Ketika Dalam Berumah Tangga

Setiap pasangan yang sudah berumah tangga,apalagi sudah

mempunyai keturunan harus diterapkan sikap saling menghargai, saling

mengasihi, saling pengertian, saling toleransi, saling mencintai, dan lain

sebagainya. Karena hal tersebut dapat menunjang suasana keluarga yang

tentram dan damai yang akan berujung pada keluarga sakinah mawaddah

warrahmah.

Page 45: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

36

Strategi lain yang dapat dilakukan dalam pembentukan keluarga sakinah

adalah dengan mengikuti program-program pembinaan keluarga sakinah yang

diadakan oleh pemerintah khususnya oleh BP4 yang dapat diikuti di kantor urusan

agama masing-masing.

Program pembinaan keluarga sakinah adalah sebagai Gerakan Nasional

yang merupakan bagian dari upaya meletakkan dasar kerangka dan agenda

reformasi pembangunan sosial budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat

bermoral tinggi, penuh keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia26

.

Dengan pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah diharapkan tatanan

kehidupan keluarga dan masyarakat dapat berjalan optimal sehingga nilai-nilai

keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dapat tertanam dalam kehidupan keluarga

masyarakat. Dengan mengembangkan aspek keluhuran akhlak dan moral

masyarakat Indonesia tidak akan terseret pada pola pikir materialisme dan lebih

menghargai kebenaran, kebaikan dan keadilan. Tingkat kemiskinan masyarakat

dapat kita tekan melalui penguatan institusi keluarga dan masyarakat, sehingga

mobilisasi sumber daya masyarakat dapat ditingkatkan dan masyarakat mampu

mengatasi permasalahan yang dihadapi. Ketahanan keluarga akan terus meningkat

sehingga tidak mudah terpengaruh oleh negatif budaya asing yang merusak

tatanan kehidupan rumah tangga.

26

Departemen Agama RI, Modul Pelatihan Motivator Keluarga Sakinah, (Jakarta:

Departemen Agama RI Dirjen Bimas Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah,

2005), h. 51.

Page 46: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

37

Program Gerakan Keluarga Sakinah antara lain27

:

1. Pendidikan Agama Dalam Keluarga

Program ini pada prinsipnya dilakukan oleh ayah dan ibu. Tujuannya

adalah untuk menanamkan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia

dalam kehidupan keluarga dan lingkungannya. Dalam hal orang tua karena

sesuatu tidak mampu melaksanakan tugas tersebut, maka program

penyelenggaraan bimbingan agama secara terpadu untuk kelompok para ayah

dan ibu agar mampu melaksanakan tugas bimbingan agama dalam

keluarganya. Apabila masih ada sebagian orang tua yang karena sesuatu hal

tidak mampu melaksanakan pola tersebut, program menyediakan tenaga

pembimbing yang datang kerumah-rumah. Untuk menunjang kelancaran

kegiatan tersebut perlu disiapkan sarana dan prasarananya termasuk modul,

pedoman, pelatihan-pelatihan dan penyediaan tenaga pembimbing keluarga.

2. Pendidikan Agama Di Masyarakat

Program ini dilaksanakan melalui peningkatan bimbingan keagamaan

di masyarakat melalui kelompok keluarga sakinah, kelompok pengajian,

kelompok majelis taklim, kelompok wirid dan kelompok kegiatan keagamaan

lainnya.

3. Pemberdayaan Ekonomi Umat

Program ini dilaksanakan melalui peningkatan kegiatan ekonomi

kerakyatan seperti koperasi masjid, kelompok usaha produksi keluarga

27

Departemen Agama RI, Op-Cit, h. 55-58.

Page 47: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

38

sakinah, koperasi majelis taklim, dan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga

lainnya.

4. Pembinaan Gizi Keluarga

Program ini dilaksanakan dengan memberikan motivasi dan bimbingan

kepada keluarga dan masyarakat melalui pendekatan agama agar masyarakat

mementingkan gizi yang baik bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil,

bayi dan balita.

5. Pembinaan Kesehatan Keluarga

Program ini dilaksanakan dengan motivasi dan bimbingan kepada

keluarga dan masyarakat melalui pendekatan agama, agar masyarakat

memperhatikan kesehatan ibu, bayi, anak balita dan lingkungannya.

6. Sanitasi Lingkungan

Program ini dilaksanakan dengan memberikan motivasi, bimbingan

bantuan untuk penyediaan air bersih, jambanisasi dan sanitasi lingkungan.

7. Penanggulangan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS dilaksanakan

dengan melalui pendekatan moral keagamaan, bukan melalui kondomisasi.

Page 48: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

39

BAB III

EKSISTENSI BADAN PENASEHATAN PEMBINAAN

DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4)

A. Gambaran Umum tentang BP4

1. Pengertian dan Sejarah Singkat Berdirinya BP4

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan atau yang

biasa disingkat dengan sebutan BP4 adalah merupakan organisasi semi resmi

yang bernaung di bawah Departemen Agama yang bergerak dalam bidang

konsultasi hukum atau pemberian nasihat perkawinan, perselisihan dan

perceraian1. Atau dapat juga diartikan sebagai badan yang bertindak sebagai

konsultan perkawinan dan perceraian mengenai nikah, talak, dan rujuk.

BP4 sebagai badan yang memusatkan perhatian dan kegiatannya pada

pembinaan keluarga mempunyai kedudukan yang sangat penting terutama

dalam situasi masyarakat kita, di mana pergeseran nilai daripada norma-norma

yang ada semakin merata. Sebab pergeseran nilai daripada norma-norma itu

lebih terlihat dalam kehidupan masyarakat pada umumnya dan dalam

kehidupan para remaja atau generasi muda pada khususnya. Apabila orang tua

kurang menyadari gejala ini dan tidak berusaha menyelami kehidupan para

remaja atau anak-anaknya, maka pergeseran nilai ini akan menjadi perbenturan

1 Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Kamus Besar Ilmu Pengetahuan,

(Jakarta: Golo Riwu, 1997), h. 88.

Page 49: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

40

nilai yang mewujudkan apa yang disebut dengan generation gap. Dan dalam

keadaan yang seperti ini, secara eksistensi keluarga menghadapi sebuah

bencana yang suatu saat bisa mengancam kerukunan rumah tangga2.

Kelahiran BP4 dalam bidang konsultasi perkawinan dan keluarga

adalah sebagai perwujudan daripada rasa tanggung jawab untuk mengatasi

konflik atau perselisihan dan perceraian dalam upaya mewujudkan keluarga

sakinah, mawaddah warahmah.

Beranjak dari sebuah rasa keprihatinan yang timbul karena tingginya

angka perceraian di Indonesia, yang pada tahun 1950 sampai dengan tahun

1954 dari data statistik perkawinan di seluruh Indonesia mencapai 60-80%

(rata-rata 1300-1400 kasus perceraian perhari), bahkan angka tersebut lebih

besar dibandingkan dengan angka pernikahan yang terjadi pada waktu itu.

Maka, almarhum Bpk. H. M. Nasaruddin Latif mencetuskan dan

memasyarakatkan keberadaan BP4 pada tanggal 4 April 1954 di Jakarta

bersama dengan Seksi Penasihatan Perkawinan (SPP) pada Kantor Urusan

Agama se-Kotapraja Jakarta Raya.

Kemudian, pada tanggal 3 Oktober 1954 almarhum Bpk. Abdur Rauf

Hamidy atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Arharta juga membentuk

organisasi yang bergerak dalam bidang yang sama yaitu dengan nama Badan

Penasihatan Perkawinan dan Penyelesaian Perkawinan (BP4).

2 Departemen Agama RI, Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan, Hasil

Musyawarah Nasional BP4 XII dan Pengukuhan Keluarga Sakinah, (Jakarta: Departemen Agama,

2001), h. 54.

Page 50: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

41

Permasalahan yang dominan dan urgen penyelesaiannya adalah angka

talak (perceraian) yang luar biasa tingginya dalam kompulasi kasus lokal

maupun secara statistika nasional. Kondisi yang rawan bagi masa depan

bangsa itu berulang-ulang kali digubris oleh Bapak Nasaruddin Latif dalam

pidato-pidato dan tulisan-tulisannya, yang menurutnya apabila diadakan

pemilihan juara mengenai tentang tingginya angka perceraian di seluruh dunia,

Indonesia kalau tidak “menggondol” juara satu, sekurang-kurangnya akan

mendapat nomor dua. Akibat labilnya perkawinan dan perceraian yang

sewenang-wenang, maka kaum wanita atau janda yang banyak menderita dan

banyak anak-anak yang akan terlantar. Sehingga tidak hanya merusak sendi-

sendi kehidupan kemasyarakatan, bahkan juga akan meruntuhkan akhlak dan

kepribadian serta meluasnya kemaksiatan. Adanya Undang-Undang

Perkawinan sekalipun, belum cukup menjamin 100% keteguhan perkawinan

dan keharmonisan keluarga.

Pada tahun 1956 atas prakarsa dari H. S. M. Nasaruddin Latif

diselenggarakan musyawarah yang diikuti oleh wakil-wakil dari 21 organisasi

wanita yang sebagian besar tergabung dalam KOWANI, di mana secara bulat

menyepakati Seksi Penasihatan Perkawinan dikembangkan menjadi “Panitia

Penasihatan Perkawinan dan Penyelesaian Perkawinan” atau yang disingkat

dengan P5 yang diketuai oleh Ny. SR Poedjotomo dan H.S. M. Nasaruddin

Latif sebagai penasihat. Wadah baru ini berstatus sebagai organisasi

kemasyarakatan yang bergerak di bidang usaha mengurangi perceraian dan

Page 51: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

42

mempertinggi nilai perkawinan. Gerak langkah P5 kemudian meluas sampai

ke daerah-daerah di luar Jakarta, seperti Malang, Surabaya Kediri, Lampung,

dan Kalimantan. Daerah-daerah tersebut dikunjungi oleh H. S. M. Nasaruddin

Latif dalam rangka memasyarakatkan P5 dan membentuk cabang setempat.

Sedangkan pada tahun 1958 bersama Ibu Hj. Alfiyah Muhadi, Ibu KH.

Anwar Musaddad dan Ibu Hj. Samawi di Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa

Tengah berdiri Badan Kesejahteraan Rumah Tangga (BKRT). Kemudian,

dikukuhkanlah kepengurusan yang permanen yang diketuai oleh Kepala

Kantor Urusan Agama (KUA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Bapak KH. Farid

Ma’ruf. Sedangkan di kabupaten dibentuk juga Balai BKRT yang langsung

diketuai oleh kepala KUA kabupaten. Bagi aparat Departemen Agama pada

waktu itu, pembentukan lembaga tersebut memang merupakan kebutuhan

mendesak dalam upaya mengatasi banyaknya problematika perkawinan dan

rumah tangga yang terjadi di daerah-daerah di Indonesia. Sedangkan dalam

skala luas, lembaga ini cukup menunjang misi Departemen Agama dalam

upaya pembinaan keluarga dan kehidupan beragama.

Berdua dengan Arharta yang juga membentuk cabang Badan

Penasihatan Perkawinan di beberapa kota lainnya, H. S. M. Nasaruddin Latif

membina dan mengembangkan peran dan profesi penasihatan perkawinan

(marriage counseling) di Indonesia. Sampai saatnya, dalam pertemuan

pengurus Badan Penasihatan Perkawinan Tingkat 1 se-Jawa yang dilaksanakan

pada tanggal 3 Januari 1960, disepakati gagasan peleburan organisasi-

Page 52: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

43

organisasi penasihatan perkawinan yang bersifat lokal itu menjadi badan

nasional yang diberi nama Badan Penasihatan Perkawinan dan Penyelesaian

Perceraian atau disingkat menjadi BP4.

Kesepakatan tersebut, setelah dibahas dalam konferensi Dinas

Departemen Agama ke VII yang berlangsung pada tanggal 25-30 Januari

1960, di Cipayung, Bogor, kemudian dikukuhkan melalui Surat Keputusan

Menteri Agama RI Nomor 85 Tahun 1961, dengan demikian BP4 resmi

terbentuk secara nasional dengan berpusat di Jakarta dan mempunyai cabang-

cabang di seluruh Indonesia.

Pembentukan BP4, menurut Dra. Zubaidah Muchtar, sedikitnya

didorong oleh tiga hal. Yakni tingginya angka perceraian, banyaknya

perkawinan di bawah umur, dan praktek poligami yang tidak sehat. Pada tahun

1950-an, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, angka perceraian pernah

mencapai 50-60 persen dan itu didorong oleh adanya perlakuan semena-mena

terhadap wanita. Akibatnya, banyak anak-anak yang menjadi korban, dan tidak

sedikit istri yang tidak menentu nasibnya karena para suami sering

meninggalkan istri dan anak-anaknya begitu saja tanpa pesan dan kesan.

Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu yang terus berputar, dari

sejak berdirinya BP4 telah terasa perannya yang begitu sangat berarti bagi

“dunia” perkawinan dan yang lebih penting lagi yaitu salah satu usahanya

dalam memperjuangkan lahirnya sebuah Undang-undang yang mengatur

tentang masalah perkawinan. Akan tetapi, pada saat itu sebagian besar

Page 53: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

44

penduduk Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam belum ada undang-

undang yang mengatur tentang hukum perkawinan mereka. Hal ini lah yang

mendorong diadakannya kongres perempuan Indonesia pada tahun 1968 yang

membahas tentang keburukan-keburukan yang terjadi dalam perkawinan umat

Islam, pembahasan tersebut terjadi bukan dikarenakan tidak adanya peraturan

dalam Islam tentang masalah perkawinan, akan tetapi lebih dikarenakan

banyak orang yang tidak mentaati “rambu-rambu” dalam perkawinan

disebabkan tidak adanya aturan atau undang-undang perkawinan yang

memberikan sanksi atau hukuman terhadap orang yang melanggar.

Maka setelah melalui perjalanan panjang sejak tahun 1962 di mana

BP4 mendesak pemerintah agar segera membuat dan mengesahkan undang-

undang tentang perkawinan, pada tanggal 2 Januari 1974 keluarlah Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.

Walaupun dalam rancangan undang-undang tersebut yang diajukan ke DPR

ada beberapa hal yang bertentangan dengan agama Islam, tetapi keberadaan

undang-undang ini sangat membantu dan mendukung berlakunya hukum

perkawinan umat Islam. Dengan keluarnya Undang-undang RI Nomor 1

Tahun 1974 tentang perkawinan ini, maka tercapailah cita-cita BP4. Terlebih

dengan dicantumkannya pasal 39 ayat (1) yang menetapkan bahwa perceraian

hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan. Berdasarkan ketentuan

tersebut, terbukti angka perceraian menurun secara drastis. Angka perceraian

yang pada tahun 1975 masih sekitar 25% maka tahun 1976 menurun menjadi

Page 54: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

45

10,29%. Bertolak dari ketentuan tersebut, BP4 tidak lagi bertugas

menyelesaikan perceraian dan hanya tugasnya hanya semata-mata memberikan

penasihatan. Oleh karena itu, maka berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 30

tahun 1977, BP4 berubah namanya menjadi Badan Penasihat Perkawinan,

Perselisihan dan Perceraian (BP4) dan dinyatakan sebagai satu-satunya badan

semi penunjang sebagian tugas Departemen Agama di bidang penasihatan

perkawinan, perselisihan rumah tangga dan perceraian.

2. Tujuan Berdirinya BP4

Secara formil tujuan daripada dibentuknya BP4 dirumuskan untuk

mempertinggi nilai perkawinan dan terwujudnya tatanan rumah tangga yang

sejahtera dan bahagia menurut tuntunan Islam. Sebagaimana tercantum dalam

anggaran dasar BP4 pasal 5, yang menyebutkan bahwa tujuan BP4 adalah

mempertinggi mutu perkawinan guna terwujudnya rumah tangga atau keluarga

yang sakinah menurut ajaran Islam untuk mencapai masyarakat dan bangsa

Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera baik material maupun spiritual.

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka BP4 melakukan

beberapa usaha-usaha sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar BP4 pada

pasal 4 dan 5, BP4 mempunyai pokok-pokok upaya dan usaha sebagai

berikut3:

3 BP4 Pusat, Hasil Musyawarah Nasional BP4 XII dan Pengukuhan Nasional Keluarga

Sakinah, (Jakarta: BP4 Pusat, 2001), h. 94-95.

Page 55: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

46

a. Memberikan bimbingan dan penasihatan dan penerangan mengenai nikah,

talak cerai dan rujuk kepada masyarakat baik perorangan maupun

kelompok.

b. Memberikan bimbingan dan penyuluhan Agama, UU Perkawinan, Hukum

Munakahat, UU Peradilan Agama, Kompilasi Hukum Islam (KHI), dan

hal-hal lain yang berkaitan dengan hukum keluarga dan adat istiadat

(Ahwal Syakhsiyah).

c. Memberikan bantuan dalam mengatasi masalah perkawinan, keluarga dan

perselisihan rumah tangga.

d. Bekerja sama dengan instansi, lembaga dan organisasi yang memiliki

kesamaan tujuan baik di dalam maupun di luar negeri.

e. Menerbitkan dan menyebarluaskan majalah perkawinan dan keluarga,

buku, brosur, dan media elektronik yang dianggap perlu.

f. Menyelenggarakan kursus calon pengantin, penataran atau pelatihan,

diskusi, seminar dan kegiatan-kegiatan sejenis lainnya yang berkaitan

dengan perkawinan dan keluarga.

g. Menyelenggarakan pendidikan keluarga untuk peningkatan, penghayatan

dan pengalaman nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlaqul karimah

dalam rangka membina Keluarga Sakinah.

h. Berperan serta aktif dalam kegiatan lintas sektoral yang bertujuan untuk

membina Keluarga Sakinah.

i. Meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga.

Page 56: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

47

j. Upaya dan usaha lain yang dipandang perlu dan bermanfaat untuk

kepentingan organisasi serta bagi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.

Kemudian dari usaha-usaha tersebut di atas, BP4 telah menjabarkannya

dalam beberapa kegiatan, di antaranya adalah sebagai berikut4:

a. Membentuk Korps Penasihatan Perkawinan BP4 di semua tingkatan

(Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan)

b. Menyelenggarakan penataran bagi anggota korps penasihatan perkawinan

BP4

c. Memberikan penasihatan perkawinan bagi calon pengantin

d. Memberikan buku-buku tentang membina keluarga bahagia sejahtera

e. Memberikan penasihatan bagi pasangan yang mengajukan gugatan cerai ke

Pengadilan Agama

f. Memberikan majalah nasihat perkawinan dan keluarga (sekarang diubah

menjadi perkawinan dan keluarga) yang disebarkan di seluruh Indonesia

g. Membuka biro penasihatan dan konsultasi keluarga di tingkat pusat dan

propinsi

h. Menyelenggarakan pendidikan kerumahtanggaan bagi remaja usia nikah

i. Membuka penasihatan perkawinan melalui hot line telepon

j. Menyelenggarakan pemilihan ibu teladan tiap tiga bulan sekali pada tiap

tingkatan

4 Zamhari Hasan, “Peranan BP4 Dalam Menurunkan Angka Perceraian”, (Makalah Loka

Karya), (Jakarta: BP4 Pusat,1997), h. 3.

Page 57: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

48

k. Menyelenggarakan seminar, loka karya, dan sebagainya yang ada

relevansinya dengan upaya pembinaan keluarga bahagia dan sejahtera

l. Membuka biro konsultasi jodoh.

Dr. H. Ali Akbar mengatakan, bahwa usaha BP4 yang paling berat

adalah dalam hal mencegah terjadinya perceraian, menyelesaikan

percekcokan, dan pertikaian rumah tangga yang sangat banyak ragamnya, baik

yang disebabkan oleh faktor kepribadian yang ada dalam diri manusia itu

sendiri atau faktor-faktor lain yang tentu saja akan sangat mempengaruhi

keharmonisan dalam rumah tangga5.

Sedangkan, menurut M. Fuad Nasar, usaha yang harus yang dilakukan

untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melalui perbaikan dan pembinaan

yang mesti ditempuh secara pragmatis dan juga melalui tahap-tahap kerja

keras yang berkonsen, berorientasi dan berkesinambungan6.

3. Tugas dan Wewenang BP4

BP4 lahir sebagai suatu gerak usaha untuk mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 serta yang diridhoi oleh Allah SWT. Masyarakat adil dan makmur berarti

masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.

5 Ali Akbar, “Meningkatkan Usaha BP4 Dalam Penasehatan”, Problematika Pelaksanaan

Undang-Undang Perkawinan dan Keluarga, (Majalah Nasehat Perkawinan dan Keluarga), (Jakarta:

BP4 Pusat, 1996), edisi Januari No283, h. 17.

6 M. Fuad Nasar, “Peranan BP4 Dalam Pembinaan Keluarga”, (Majalah Nasehat Perkawinan

dan Keluarga ), (Jakarta: BP4 Pusat, 1996), edisi Januari No. 283, h. 8.

Page 58: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

49

Maka BP4 yang bertujuan mempertinggi nilai perkawinan dan

terwujudnya rumah tangga yang bahagia menurut ajaran Islam adalah tepat

dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta sejalan dengan rencana

pembangunan materiil dan spiritual yang harus kita laksanakan.

Dalam Anggaran Dasar BP4 disebutkan bahwa organisasi ini bertujuan

untuk mempertinggi mutu perkawinan guna terwujudnya rumah tangga atau

keluarga yang sakinah menurut ajaran Islam untuk mencapai masyarakat dan

bangsa Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera baik materil dan spiritual.

Selanjutnya, di dalam diktum pertimbangan Keputusan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 30 tahun 1977 dinyatakan kembali bahwa:

“ Untuk kelancaran pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pelaksanaan dipandang perlu

menegaskan pengakuan BP4 dalam Keputusan Menteri Agama Republik

Indonesia Nomor 85 Tahun 1961, begitu pula pembinaan badan tersebut

sebagai satu-satunya badan yang berusaha pada bidang penasihatan

perkawinan dan pengurangan perceraian dalam rangka menunjang tugas

Departemen Agama di bidang bimbingan Masyarakat Islam serta memberikan

penyuluhan agama bagi masyarakat sehingga terbentuk keluarga yang sakinah,

mawaddah warrahmah” 7.

7 Ahmad Abdulgani Abdullah, Himpunan Peraturan Peradilan Agama, (Jakarta:

Intermasa,1991), h. 519.

Page 59: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

50

Jika dilihat dari tugas dan fungsinya, penasihatan yang dilakukan oleh

BP4 tersebut telah banyak diadakan baik melalui penasihatan secara langsung

dalam penataran terhadap para pasangan calon pengantin yang hendak

melangsungkan akad nikah maupun melalui media BP4 lainnya. Selain itu,

BP4 bertugas juga untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang

perkawinan kepada masyarakat. Penerangan agama yang dilakukan oleh BP4

juga akan sangat berjasa bila secara sederhana setiap masyarakat, setidak-

tidaknya agar yang berkepentingan mengerti isi pokok daripada Undang-

Undang Perkawinan serta peraturan pelaksanaannya8.

Dalam kaitannya dengan tugas dan wewenang BP4 ini, Mustoha lebih

lanjut mengatakan bahwa upaya penurunan angka perceraian dan

meningkatkan mutu Keluarga Sakinah adalah merupakan sebagian tugas dan

wewenang BP4. Secara historis tugas tersebut setidaknya telah melekat pada

BP4 sejak tahun 1960-an yaitu dengan dikeluarkannya Surat Menteri Agama

Nomor 65 Tahun 19619.

Secara rinci, tugas dan wewenang daripada BP4 dapat dijabarkan

sebagai berikut:

8 Arso sostroatmojo dan A. Wasir Aulawi, Hukum Perkawinan Di Indonesia, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1975), h. 44. 9 Mustoha, “kerjasama Badan Penasehatan Perkawinan Perselisihan dan Perceraian Dengan

Peradilan Agama”, (Makalah Loka Karya), (Jakarta: BP4 Pusat,1997), h. 2.

Page 60: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

51

a. Memberikan bimbingan, nasihat dan pelayanan kepada masyarakat

mengenai kehidupan keagamaan rumah tangga yang ideal dalam kehidupan

bermasyarakat.

b. Memberikan penataran kepada calon pengantin yang hendak

melangsungkan akad nikah dengan materi-materi undang-undang

perkawinan, ibadah dan muamalah, munakahat, hukum perkawinan,

imunisasi, konsep keluarga berencana, dan kesehatan dan lain-lain

sebagainya.

c. Memberi nasehat kepada suami istri yang datang untuk berkonsultasi,

melaporkan adanya perselisihan atau permasalahan dalam rumah

tangganya sehingga tercipta keadaan yang diinginkan, yaitu keluarga

bahagia dan sejahtera terhindar dari perceraian.

Dari apa yang penulis paparkan di atas, penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa pada dasarnya tugas dan wewenang yang diemban oleh

BP4 ini adalah untuk menyukseskan perkawinan di Indonesia sehingga terjalin

dengan harmonis serta berjalan lestari dengan memberikan penerangan tentang

hukum munakahat dan penerangan tentang Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk

(NTCR) dan juga berupaya untuk menanamkan nilai-nilai keimanan,

ketaqwaan dan akhlaqul karimah pada setiap masyarakat.dan itu semua, dalam

upaya mewujudkan tatanan keluarga atau rumah tangga yang bahagia sejahtera

bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah dalam hal ini BP4 semata. Akan

tetapi, hal tersebut juga merupakan beban yang harus kita pikul bersama-sama

untuk mewujudkannya.

Page 61: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

52

B. Profil BP4 Kecamatan Kemayoran

1. Letak Geografis

Letak kantor BP4 Kecamatan kemayoran, sebenarnya memang kurang

strategis. Karena kantor yang terletak di dalam perkampungan dan jauh dari

jalan raya atau jalan utama. Jadi letak kantor yang terkesan terpencil. Hal ini

dikarenakan gedung yang digunakan sebagai KUA Kecamatan Kemayoran

terpisah dari Kantor Kecamatan Kemayoran. Selain itu, status gedung tersebut

masih bersifat sewa. Gedung KUA Kecamatan Kemayoran yang sebenarnya

sedang dalam Pembangunan. Tetapi walaupun demikian, letak gedung KUA

Kecamatan Kemayoran sudah banyak diketahui oleh masyarakat.sehingga

tidak menjadikan masalah yang terlalu besar bagi eksistensi KUA Kecamatan

Kemayoran khususnya Bagian BP4 untuk melaksanakan tugasnya sebagai

salah satu lembaga negara yang menangani tentang perkawinan.

Sebagai gambaran umum bahwa daerah-daerah yang berbatasan

langsung dengan kantor BP4 Kecamatan Kemayoran antara lain:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat,

Kecamatan Pademangan dan Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.

b. Sebelah Timur : berbatasan degan Kecamatan Kelapa Gading Jakarta

Utara.

c. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Cempaka Putih,

Kecamatan Johar Baru, dan Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

d. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Sawah Besar.

Page 62: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

53

Kantor BP4 Kecamatan kemayoran terletak di wilayah pusat dari kota

Jakarta, di mana wilayahnya meliputi delapan kelurahan yang terdiri dari

Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kelurahan Kemayoran, Kelurahan Kebon

Kosong, Kelurahan Serdang, Kelurahan Harapan Mulia, Kelurahan Utan

Panjang, Kelurahan Cempaka Baru, Kelurahan Sumur Batu.

2. Struktur dan Organisasi Kepengurusan BP4 Kecamatan Kemayoran

Secara umum, daerah operasional BP4 sebagaimana sesuai dengan

fungsi organisasi yang bersifat nasional adalah seluruh wilayah Republik

Indonesia dengan susunan yang menandakan jenjang dan tingkatan, yakni

diantaranya:

a. Pengurus Pusat yang berada di Ibu Kota Negara

b. Pengurus tingkat Propinsi

c. Pengurus tingkat Kabupaten

d. Pengurus tingkat Kecamatan

Tiap-tiap eselon kepengurusan tersebut, masing-masing haruslah

dilengkapi dengan bagian-bagian sebagai berikut:

a. Bagian Penasihatan Perkawinan dan Pembinaan Keluarga Sakinah

b. Bagian Konsultasi Hukum dan Perkawinan

c. Bagian Konsultasi Agama

d. Bagian Pendidikan

e. Bagian Penerangan/Komunikasi dan Informasi

Page 63: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

54

Organisasi BP4 disusun sesuai dengan susunan pemerintah dari mulai

tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai pada tingkat Kecamatan.

Akan tetapi, bagian bidang-bidang yang sebagaimana tersebut di atas hanyalah

bersifat fungsional, artinya dapat dibentuk apabila diperlukan sesuai dengan

keperluan dan keadaan wilayah yang bersangkutan.

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

merupakan badan resmi yang ada di setiap KUA kecamatan yang memiliki

tugas fungsi untuk meningkatkan mutu perkawinan dan membina rumah

tangga bahagia, sejahtera, mulia serta diridhoi oleh Allah SWT.

Misi utama dari BP4 adalah meningkatkan mutu perkawinan dan

menyukseskan Gerakan Keluarga Sakinah serta Gerakan Sayang Ibu, di mana

keduanya merupakan pilar dari kekuatan suatu bangsa dan negara10

.

Untuk mendukung tugas, fungsi dan misi BP4 dibentuklah susunan

pengurus BP4 Kecamatan Kemayoran Periode 2009-2010 sesuai dengan Surat

Keputusan BP4 Kota Administrasi Jakarta Pusat Nomor 29/BP4/JP/V/2008

tanggal 05 Mei 2008 sebagaimana berikut di bawah ini:

Struktur Organisasi BP4 Kecamatan Kemayoran

No. JABATAN NAMA KETERANGAN

1 Pembina Marhayadi S. Sos Camat Kemayoran

2 Ketua Ahmad azis, S. Ag Kepala KUA Kemayoran

10

KUA Kecamatan Kemayoran, Laporan Tahunan KUA Kecamatan Kemayoran Tahun 2009,

(Jakarta: KUA Kecamatan Kemayoran, 2009), h. 11.

Page 64: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

55

3 Sekretaris M. A. Purnawibawa Koordinator BP4

4 Bendahara Koyimah Staf KUA

5 Penasihatan Dra. Cima Dalimunthe Penyuluh Agama

7 Penasihatan Siti Aisiyah Pengawas

9 Penasihatan Drs. Hasiqin Koordinator Penghulu

8 Penasihatan Nasrullah, M. Kom. I Penghulu

9 Penasihatan Sinur, S. Ag Penghulu

10 Penasihatan Sunardi, S. Ag Penghulu

Sumber: Laporan Tahunan KUA Kecamatan Kemayoran Tahun 2009

3. Program Kerja BP4 Kecamatan Kemayoran

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 18 Tahun

1975 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI

Nomor 43 Tahun 1981, maka tugas BP4 adalah melaksanakan sebagian tugas

dari Departemen Agama, terutama di bidang penasihatan.

Dalam upaya mengemban misi yang ingin dicapai, BP4 Kecamatan

Kemayoran melakukan beberapa Program Kerja yaitu:

a. Melaksanakan penertiban organisasi dan administrasi.

b. Meningkatkan disiplin dan kemampuan kerja para pegawai.

c. Meningkatkan pengetahuan para konselor melalui pelatihan/diklat.

d. Mewajibkan para catin untuk mengikuti SUSCATEN secara klasikal

dengan materi:

Page 65: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

56

1) Fiqih Munakahat

2) UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974

3) Menuju Keluarga Sakinah

4) KB dan Kesehatan

e. Melaksanakan SUSCATEN face to face dan home visit bagi catin yang

tidak dapat mengikuti secara klasikal karena pekerjaan dan kesibukkannya.

f. Membagikan buku Nasihat Perkawinan (NP) dan Menuju Keluarga

Sakinah (MKS) kepada catin.

g. Melayani konsultasi keluarga dan perkawinan.

h. Melaksanakan pemilihan Keluarga Sakinah Teladan.

i. Mengadakan MOU dengan FKUI.

Adapun pelaksanaan SUSCATEN secara kalsikal diadakan 1 kali

dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu. Sesuai dengan PERDIRJEN BI No.

491 Tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin yang maksud dan tujuannya

adalah11

:

“ Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang kehidupan rumah

tangga/keluarga dalam mewujudkan Keluarga Sakinah, Mawaddah

Warrahmah serta mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan

dalam rumah tangga”.

11

Paper Rapat kerja Kementrian Agama, Optimalisasi Peran BP4 Dalam Penanganan

Keluarga Bermasalah Di Propinsi DKI Jakarta, (Jakarta, 13 April 2010).

Page 66: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

57

Adapun strategi pelaksanaan PEDIRJEN BI tersebut antara lain:

a. Ketersediaan Nara Sumber yang handal.

b. Materi kursus yang menarik (memenuhi harapan).

c. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung.

d. Adanya peraturan yang mewajibkan bagi calon pengantin untuk mengikuti

kursus dengan sertifikatnya sebagai persyaratan Administrasi Pendaftaran

Nikah.

e. Para peserta mendapatkan izin/dispensasi.

BP4 Kecamatan Kemayoran, sejak keberadaannya telah banyak

menyelesaikan atau menangani permasalahan-permasalahn yang diadukan oleh

pasangan suami istri yang datang kepadanya, persoalan yang mereka

perselisihkan tentu berbeda-beda, hal ini menuntut keahlian daripada para

pegawai atau konsultan BP4 Kecamatan Kemayoran untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahn rumah tangga yang dihadapi oleh pasangan suami

istri atau para klien tersebut.

Adapun kasus-kasus yang penulis temukan dalam penelitian di BP4

Kecamatan Kemayoran, sebagaimana dikatakan oleh Bapak M. A.

Purnawibawa, selaku sekretaris BP4 Kecamatan Kemayoran yaitu12

perselisihan rumah tangga yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan

keterbukaan dalam rumah tangga yang dikarenakan kesibukan masing-masing

12

M. A. Purnawibawa, Sekretaris BP4 Kecamatan Kemayoran, Wawancara Pribadi, (Jakarta,

01 November 2010).

Page 67: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

58

pihak. Baik masalah ekonomi, pekerjaan, maupun masalah lainnya. Yang

mana ketika terjadi suatu masalah rumah tangga, diselesaikan dengan emosi

masing-masing pihak dengan saling menyalahkan satu sama lain. Kemudian

akhirnya bisa mengakibatkan perceraian.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya rumah tangga,

menurut dr. Kartono Muhammad menyatakan sebagai berikut13

:

a. Hubungan suami istri tidak lagi seperti dulu, dalam pengertian bahwa pada

masa lalu seorang istri terhadap suami sangat menghargai, menjunjung

tinggi, karena memang usia mereka agak jauh. Kemudian posisi,

pendidikan, dan penghasilan suami lebih tinggi, sehingga suami betul-betul

dianggap sebagai panutan atau pemimpin. Di zaman globalisasi ini banyak

pasangan suami istri yang seusia, ada pendapatan istri yang lebih daripada

suami. Sehingga posisi dulu yang dinikmati oleh suami istri, tidak bisa lagi

dipertahankan. Sekarang hubungan suami istri lebih demokratis.

b. Ketahanan keluarga juga semakin rawan karena arus informasi yang begitu

deras dari luar sehingga tanpa sadar tertanam pola-pola, nilai-nilai yang

datang dari luar. Sehingga hubungan tribalisme (tadisional) seperti dulu

dalam masyarakat, akan berubah menjadi individualisme”.

Di sinilah kiranya, dibutuhkan kerja keras bagi para konsultan

perkawinan atau dalam hal ini yang ditangani oleh BP4 secara umum dan BP4

13

BP4 Pusat, Ketahanan Keluarga Dalam Menghadapi Era Globalisasi, (Majalah Nasehat

Perkawinan dan Keluarga), (Jakarta: BP4 Pusat, 1995), edisi September No. 279, h. 7.

Page 68: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

59

Kecamatan Kemayoran secara khusus, dalam mengatasi segala permasalahan

yang terjadi atau yang dihadapi oleh pasangan suami istri dalam menjalani

kehidupan rumah tangganya.

C. Dasar Hukum Pembentukan BP4 Kecamatan Kemayoran

Kementrian agama (yang kemudian di rubah menjadi Departemen Agama)

dibentuk di Indonesia oleh pemerintah Indonesia menjelang usia 5 bulan

kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya tanggal 3 Januari 1946.Tugas pokok

Kementrian Agama sebagaimana dijelaskan oleh Menteri Agama yang pertama

Bapak H.M .Rasyidi sebagai berikut 14

: ”Pemerintah Republik Indonesia

mengadakan kementerian Agama tersendiri ialah untuk memenuhi kewajiban

pemerintah terhadap pelaksanaan UUD 1945 pasal 29 yang berbunyi : Negara

menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan

untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

Salah satu tugas Kementrian Agama pada saat itu adalah untuk

melaksanakan Undang-undang nomor 22 tahun 1946 tentang pengawasan dan

pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk yang dilakukan menurut agama Islam.

Tugas Kementrian Agama sebagaimana tercantum dalam undang-undang

tersebut di atas adalah hanya mengawasi dan mencatat peristiwa pernikahan,

talak, dan rujuk, tidak termasuk bagaimana upaya untuk memelihara dan merawat

dan menjaga kelestarian pernikahan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat,

14

http//sururudin.wordpress.com/.../peranan-bp4-dalam-menurunkan-angka- perceraian/.

Page 69: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

60

sehingga hal itu terserah pasangan masing-masing bagaimana caranya melakukan

hal tersebut. Dengan kata lain bahwa Kementrian Agama (Departemen Agama )

tidak mempunyai tugas langsung untuk menangani dan memberikan jalan keluar

kasus-kasus yang terjadi dalam keluarga.

Sebagai upaya untuk melihat kualitas keluarga, pada tahun 1950-1954

telah diadakan penelitian yang hasilnya menyatakan bahwa dari pernikahan yang

telah dilaksanakan pada tahun tersebut hampir 60% di antaranya cerai. Melihat

kenyataan seperti ini , beberapa pejabat di lingkungan kementrian agama dan para

tokoh masyarakat merasa perlu didirikan suatu lembaga penasihatan perkawinan

yang dapat memberikan penasihatan untuk memberikan jalan keluar terhadap

kasus-kasus yang terjadi di dalam keluarga. Dari maksud tersebut berdirilah

lembaga penasihatan perkawinan di beberapa kota besar di pulau Jawa, seperti di

Jakarta, Di Bandung, dan di Yogyakarta yang kemudian dipersatukan menjadi

Badan Penasihat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP4). Pada

kesempatan konferensi Dinas Departemen Agama ke VII tanggal 25 s.d 30

Januari 1961 di Cipayung diumumkan bahwa BP4 yang bersifat nasional telah

berdiri pada tanggal 3 Januari 1960 dan sejak saat itulah berlaku Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga yang baru. Tujuan didirikannya BP4 adalah untuk

mempertinggi kualitas perkawinan, mencegah perceraian sewenang-wenang dan

mewujudkan rumah tangga yang bahagia sejahtera menurut tuntunan agama

Islam.

Page 70: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

61

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 85 tahun 1961

ditetapkanlah bahwa BP4 sebagai satu-satunya badan yang bergerak dalam bidang

penasihatan perkawinan, talak dan rujuk dan upaya untuk mengurangi angka

perceraian yang terjadi di Indonesia .Keputusan menteri agama tersebut

kemudian diperkuat dengan Keputusan Menteri Agama No. 30 tahun 1977 tentang

penegasan Pengakuan BP4 pusat, dan dengan KMA tersebut kepanjangan BP4 di

rubah menjadi Badan Penasihatan Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan

sampai dengan sekarang.

Kemudian dasar hukum pembentukan BP4 (Badan Penasihatan,

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) yang lainnya yaitu Keputusan

Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) ke XIV Tahun 2009 Nomor 26/2-p/BP4/VI/2009 Tentang

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga BP4 yang secara garis besar

menerangkan tentang kedudukan, fungsi, dan peranan BP415

. Selain itu, melihat

juga pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

1999 Tentang Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah yang secara garis besar

menjelaskan tentang gerakan Pembinaan Keluarga Sakinah sebagai gerakan

nasional, program utama pembinaan keluarga sakinah, Pembina nasional gerakan

keluarga sakinah, dan teknis pelaksanaannya16

.

15

http//badilag.net/data/Keputusan%20MUNAS%20BP4-2009.

16

Departemen Agama RI, Pedoman Pejabat Urusan Agama Islam Edisi 2005, (Jakarta:

Departemen Agama Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2005), h. 182.

Page 71: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

62

Kemudian dalam Peraturan Menteri Agama No. 3 Tahun 1975 Pasal 28

ayat (3) menyebutkan bahwa “Pengadilan Agama dalam berusaha mendamaikan

kedua belah pihak dapat meminta bantuan kepada Badan Penasihat Perkawinan,

Perselisihan dan Perceraian (BP4) agar menasihati kedua suami istri tersebut

untuk hidup makmur lagi dalam rumah tangga”17

.

Selain itu di dalam Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-

istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang

berpikir.” (QS. 30 Ar-Rŭm: 21).

Bahwa untuk meningkatkan kualitas perkawinan menurut ajaran Islam

diperlukan bimbingan dan penasihatan perkawinan secara terus-menerus dan

konsisten agar dapat mewujudkan rumah tangga/Keluarga yang Sakinah

Mawaddah Warahmah.

Sejak BP4 di dirikan pada tanggal 3 Januari 1960 dan dikukuhkan oleh

Keputusan Menteri Agama Nomor 85 tahun 1961 diakui bahwa BP4 adalah

satu-satunya Badan yang berusaha di bidang Penasihatan Perkawinan dan

Pengurangan Perceraian18

. Fungsi dan Tugas BP4 tetap konsisten melaksanakan

17

http// intanghina.wordpress.com/.../pelayanan-badan-penasehat-pembinaan-pembinaan-

pelestarian-perkawinan-bp4/.

18

http//www.badilag.net/data/Keputusan%20MUNAS%20BP4-2009.

Page 72: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

63

UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Perundangan lainnya

tentang Perkawinan, oleh karenanya fungsi dan peranan BP4 sangat diperlukan

masyarakat dalam mewujudkan kualitas perkawinan.

Atas dasar hukum yang telah dijelaskan itulah yang menjadi pertimbangan

pembentukan BP4 Kemayoran Jakarta Pusat.

Page 73: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

64

BAB IV

PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH

DI KECAMATAN KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

A. Kondisi Umum Kecamatan Kemayoran

Kecamatan Kemayoran sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta,

memiliki peranan yang strategis dalam menopang pertumbuhan sosial, ekonomi,

politik dan budaya Indonesia. Hal itu selain dikarenakan bentuk masyarakat yang

heterogen, juga karena telah terjadinya akulturasi budaya yang ada, ditambah lagi

dengan masuknya budaya-budaya asing yang dengan mudah mempengaruhi segi-

segi kehidupan masyarakat kota.

Kecamatan Kemayoran ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 60 Tahun 1990 tanggal 24 Desember dan diresmikan oleh Menteri Dalam

Negeri pada tanggal 29 Januari 1992.

Kecamatan Kemayoran mempunyai luas wilayah 725.360 Ha (7,25 Km2),

berada di sebelah timur Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat, letak Kecamatan

Kemayoran sebagaimana letak Kota Jakarta berada pada: 106’49’39’ Bujur Timur

dan 06’37’37’ Lintang utara. Dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Jl. Angkasa, Pertengahan ex Lapangan Terbang Kemayoran

dari Barat ke Timur, Jalan Sunter Kemayoran (berbatasan langsung dengan

Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, Kecamatan Pademangan dan

Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara).

Page 74: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

65

2. Sebelah Timur : Jl. Yos Sudarso (berbatasan degan Kecamatan Kelapa Gading

Jakarta Utara).

3. Sebelah Selatan : Jl. Letjen Suprapto, Kali Sentiong, Jl. Kali Baru Timur, Jl.

Kepu Selatan, Jl. Bungur Besar, Jl. Gunung Sahari I (berbatasan dengan

Kecamatan Cempaka Putih, Kecamatan Johar Baru, dan Kecamatan Senen

Jakarta Pusat).

4. Sebelah Barat : Jl. Gunung Sahari Raya (berbatasan dengan Kecamatan

Sawah Besar).

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 60 Tahun

1990 dibentuklah Perwakilan Kecamatan Kemayoran di Kemayoran memiliki 8

(delapan) Kelurahan Yaitu:

1. Kelurahan Kemayoran.

2. Kelurahan Gunung Sahari Selatan.

3. Kelurahan Kebon Kosong.

4. Kelurahan Serdang.

5. Kelurahan Harapan Mulia.

6. Kelurahan Utan Panjang.

7. Kelurahan Cempaka Baru.

8. Kelurahan Sumur Batu.

Jumlah penduduk Kecamatan Kemayoran sampai tanggal 31 Desember

2009 sebanyak 187.114 jiwa dengan kepadatan258 jiwa/Ha, yang terdiri dari laki-

Page 75: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

66

laki 95.342 jiwa dan Perempuan 91.772 jiwa dan tersebar di kedelapan kelurahan.

Untuk lebih rincinya sebagai berikut:

Tabel Jumlah Penduduk

No Kelurahan Laki-laki perempuan jumlah Luas

(km2)

Kepadatan

(jiwa/km2)

1 Kemayoran 9.845 9.768 19.613 0,52 377.717,31

2 Gn. Sahari Selatan 9.261 9.147 18.408 1,52 12.110,53

3 Kebon Kosong 11.484 10.864 22.438 1,16 19.543,10

4 Serdang 13.237 13.089 26.326 0,82 32.104,88

5 Harapan Mulia 10.542 10.078 26.620 0,53 38.996,23

6 Utan Panjang 13.737 13.228 26.965 0,50 53.930,00

7 Cempaka Baru 16.712 15.230 31.942 0,99 32.265,66

8 Sumur Batu 10.524 10.368 20.892 1,15 18.172,17

Jumlah 95.342 91.772 187.114 7,19 26.076,63

Sumber : Laporan Tahun 2009 Kecamatan Kemayoran

B. Mekanisme Pembentukan Keluarga Sakinah Di Kecamatan Kemayoran

Jakarta Pusat

Setiap keluarga, dalam menjalani bahtera kehidupan rumah tangga pasti

menginginkan kehidupan yang bahagia, rukun, dan damai. Oleh karena itu, untuk

mencapai keadaan atau keinginan tersebut informasi dan pengetahuan tentang

keluarga menjadi sesuatu yang sangat essensial. Hal tersebut dikarenakan dalam

Page 76: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

67

hidup keluarga terkadang banyak dihadapi permasalahan-permasalahan atau

cobaan, yang bersifat intern (dalam) maupun yang bersifat ekstern (luar) yang

berpengaruh terhadap kehidupan dan kerukunan rumah tangga.

Pengetahuan yang diberikan tidak hanya diperoleh atau diambil dari

referensi orang barat. Akan tetapi, pengetahuan tersebut haruslah dicocokkan dan

dikombinasikan dengan nilai-nilai budaya terlebih penting lagi dengan nilai-nilai

agama. Karenanya informasi juga menjadi sangat penting dan diperlukan untuk

membentuk keluarga yang dicita-citakan, yaitu keluarga yang sakinah, mawaddah

warrahmah.

Keberadaan BP4 yang bertujuan untuk mempertinggi mutu perkawinan

dan mewujudkan keadaan keluarga yang sejahtera menurut ajaran agama Islam

serta sekaligus sebagai lembaga sosial kemasyarakatan adalah sama dengan upaya

peningkatan ketahanan keluarga dan kerukunan rumah tangga.

Dengan demikian, keberadaan BP4 serta perannya dalam peningkatan

mutu daripada BP4 itu sendiri dirasakan sangat penting. Terlebih lagi dalam

menghadapi tuntutan masyarakat seiring dengan perkembangan dan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pembangunan di segala bidang yang

semakin meningkat.

Mengenai peran dan fungsi daripada BP4 secara umum, Ma’mum

Nazarullah mengatakan, sebagai kepanjangan tangan dari Departemen Agama

BP4 mempunyai peran dalam meningkatkan mutu atau nilai perkawinan dan

keluarga bahagia sejahtera. BP4 dalam menjalankan kiprahnya dinilai sudah

Page 77: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

68

cukup banyak kemajuan-kemajuan serta keberhasilan - keberhasilan dari apa yang

telah dilakukan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Selain itu, BP4

juga diharapkan dapat menjadi lembaga yang dirasakan sebagai milik bersama,

karenanya perlu adanya kerja sama dengan departemen-departemen lain atau

organisasi-organisasi yang mempunyai misi dan tujuan yang sama dengan yang

diemban oleh BP4.

Agar peran dan fungsinya dapat berjalan dengan baik, Prof. Dr. Zakiah

Darajat menjelaskan, BP4 dalam kiprahnya harus mempunyai bekal ilmu-ilmu

pengetahuan praktis. Karena untuk memberi nasihat agar orang dapat hidup

dengan bahagia dan terwujud keluarga yang sakinah diperlukan ilmu yang bisa

membuat orang lain tenteram, yaitu ilmu “Kesehatan Mental” di mana agama

termasuk di dalamnya, yaitu bagaimana membuat orang menjadi tenteram,

bagaimana membuat suami istri tidak bertengkar, dan lain sebagainya. Kemudian,

dalam memberikan nasihat pranikah dalam upaya pembentukan keluarga sakinah

mawaddah warrahmah. Maka, tenaga-tenaga BP4 atau para konseling harus

dibekali dengan ilmu praktis yang dapat digunakan, di samping mempunyai

pengetahuan ilmu agama1.

Salah satu cita-cita perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang

Sakinah Mawaddah Warrrahmah serta damai tanpa adanya masalah atau konflik

yang terjadi didalamnya. Cita-cita tersebut tentu menjadi harapan bagi setiap

pasangan suami - istri dalam menjadi kehidupan keluarga. Namun, terkadang cita-

1 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005), h. 3-9.

Page 78: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

69

cita tersebut tidak begitu saja tercapai dengan mudah. Setiap kehidupan yang

dijalani akan selalu dihadapi dengan berbagai macam masalah atau persoalan,

baik yang berasal dari individu maupun yang berasal dari lingkungan keluarga.

Tidak ada kehidupan tanpa adanya masalah, tak terkecuali dalam menjalankan

kehidupan keluarga dan hal itu sudah menjadi sunnatullah atau hukum alam.

Perkawinan juga merupakan usaha untuk mempersatukan dua karakter

yang berbeda antara suami dan istri. Kerukunan rumah tangga akan senantiasa

terpelihara apabila masing-masing pihak saling pengertian dan saling memahami

karakter pribadi pasangannya. Apabila salah satu pasangan suami - istri itu tidak

dapat memahami pasangan hidupnya maka keretakan dalam keluarga mulai

terasa, dengan kata lain tidak ada hari tanpa pertengkaran.

BP4 Kecamatan Kemayoran dalam targetnya membantu masyarakat

menciptakan keluarga yang tenteram, damai dan sejahtera mempunyai peran

untuk membimbing keluarga ke arah yang lebih baik. Secara garis besar upaya

yang dilakukan oleh BP4 dalam pembentukan keluarga sakinah dapat dilakukan

dengan dua pendekatan atau cara, yaitu pendekatan yang bersifat “Preventif”

(upaya yang dilakukan sebelum terjadinya pernikahan) dan pendekatan yang

bersifat “Kuratif” (upaya penyelesaian perselisihan setelah perkawinan).

Adapun peran yang dilakukan BP4 Kecamatan Kemayoran dalam

membantu pemerintah menciptakan keluarga sakinah mawaddah warrahmah,

tergolong pada dua upaya, yaitu:

Page 79: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

70

1. Upaya Preventif

Upaya Preventif merupakan upaya yang dilakukan BP4 sebelum

adanya perkawinan. Upaya ini sangat besar manfaatnya karena supaya dalam

menjalankan kehidupan setelah perkawinan pasangan suami istri tersebut

sudah dibekali dengan pengetahuan tentang perkawinan.

BP4 Kecamatan Kemayoran dalam mewujudkan upaya Preventifnya

berupa:

a. Pemberian nasihat dan penyuluhan kepada calon pengantin yang akan

membentuk rumah tangga. Tahap pemberian penasihatan dan penyuluhan

yang diberikan pada pasangan yang akan membentuk rumah tangga,

dimaksudkan agar mereka memahami secara benar peran masing-masing

dalam kehidupan rumah tangga, dan menginsyafi tanggung jawab BP4-nya

masing-masing, dalam menciptakan kebahagiaan hidup rumah tangganya.

Pemberian nasihat dan penyuluhan itu diadakan melalui penataran

bimbingan pranikah bagi calon pengantin dalam tenggang waktu 10 hari

dari kehendak nikah, atau disebut dengan nama “SUSCATEN” (Kursus

Calon Pengantin).

b. Memberikan ceramah-ceramah tentang perkawinan dan keluarga pada

acara Walimatul Ursy.

c. Memberikan Informasi kehidupan rumah tangga pada tingkat sekolah atas.

d. Memperkecil pernikahan di bawah umur.

Page 80: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

71

Agar hubungan perkawinan tetap terpelihara dan hidup dengan suasana

yang harmonis sakinah mawaddah warrrahmah. Peningkatan terhadap

kualitas dan nilai rumah tangga diharapkan dapat menekan terjadinya

perceraian. Suatu krisis yang berakhir dengan perceraian biasanya terjadi

karena tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangga itu disebabkan oleh

beberapa faktor. Untuk itu perlu adanya bimbingan yang berkesinambungan

dan tak ada hentinya dari petugas BP4 demi terwujudnya suatu rumah tangga

yang sakinah mawaddah warrahmah.

2. Upaya Kuratif

Upaya kuratif yang dilakukan oleh BP4 Kecamatan Kemayoran berupa

pemberian nasihat terhadap pasangan suami istri yang sedang mengalami

perselisihan dan berupaya mencari jalan keluar terbaik atas masalah yang

mereka hadapi.

Mereka yang datang ke BP4 Kecamatan Kemayoran dalam keadaan

berselisih akan dinasihati setelah mereka lewati beberapa prosedur yang

mudah di antaranya mereka harus mengisi buku pendaftaran.

Agar fungsi dan peran BP4 berjalan dengan efektif, maka BP4 dalam

kiprahnya harus ditunjang dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang praktis. Karena

untuk memberi nasihat agar orang dapat hidup bahagia diperlukan ilmu yang bisa

disampaikan oleh Prof. Dr. Zakiah Darajat, maka tenaga-tenaga BP4 harus

mempunyai ilmu praktis yang dapat digunakan, di samping mempunyai ilmu

Page 81: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

72

agama, lainnya ilmu jiwa perkembangan untuk mendidik anak, ini perlu dikuasai

dan perlu mengadakan kerja sama dengan departemen-departemen atau

organisasi-organisasi yang mempunyai misi yang sama dengan misi yang

diembannya.

Setelah berbagai macam upaya, usaha dan mekanisme yang telah

dijalankan oleh BP4 Kecamatan Kemayoran, dapat kita lihat seberapa besar

keberhasilan yang dicapai oleh BP4 Kecamatan Kemayoran dalam mewujudkan

keluarga sakinah mawaddah warrahmah. Berbicara tentang keberhasilan, penulis

tidak mendapatkan data yang konkrit yang memuat tentang seberapa jauh

keberhasilan BP4 Kecamatan Kemayoran dalam upaya pembentukan keluarga

sakinah mawaddah warrahmah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak

Nasrullah, M. Kom. I, bahwasanya apabila membicarakan tentang sejauh mana

keberhasilan BP4 Kecamatan Kemayoran itu sangat sulit untuk di prediksi dan

dijawab. Berhasil atau tidaknya itu hanya dirasakan oleh para pasangan suami -

istri itu sendiri. karena setelah mereka mengikuti penasihatan dan penyuluhan

sampai akhirnya mereka menikah, para pasangan suami - istri ini setelah menikah

tidak kembali lagi ke BP4. Sehingga sulit untuk mendata keluarga tersebut

sakinah atau tidak2. Tetapi secara umum, Peran BP4 masih sangat dibutuhkan,

Khususnya oleh masyarakat Kecamatan Kemayoran sebagai badan konsultasi

perkawinan. Oleh karena itu, BP4 Kecamatan Kemayoran berusaha semaksimal

mungkin untuk mewujudkan suatu keluarga yang sakinah mawadah warrahmah.

2 Nasrullah, Penasehat BP4 Kecamatan Kemayoran, Wawancara Pribadi, (Jakarta, 10

November 2010).

Page 82: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

73

C. Analisa

Pada bab ini, penulis akan menganalisa tentang Mekanisme Pembentukan

Keluarga Sakinah yang dilakukan oleh BP4 Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat,

yaitu mengenai:

1. Keberadaan BP4 yang bertujuan untuk mempertinggi mutu perkawinan dan

mewujudkan keadaan keluarga yang sejahtera menurut ajaran agama islam

serta sekaligus sebagai lembaga sosial kemasyarakatan adalah sama dengan

upaya peningkatan ketahanan keluarga dan kerukunan rumah tangga.

Keberadaan BP4 serta perannya dalam peningkatan mutu daripada BP4 itu

sendiri dirasakan sangat penting. Terlebih lagi dalam menghadapi tuntutan

masyarakat seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta pembangunan di segala bidang yang semakin meningkat. Agar

fungsi dan peran BP4 berjalan dengan efektif, maka BP4 dalam kiprahnya

harus ditunjang dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang praktis. Karena untuk

memberi nasihat agar orang dapat hidup bahagia diperlukan ilmu yang bisa

disampaikan oleh Prof. Dr. Zakiah Darajat, maka tenaga-tenaga BP4 harus

mempunyai ilmu praktis yang dapat digunakan, di samping mempunyai ilmu

agama, lainnya ilmu jiwa perkembangan untuk mendidik anak, ini perlu

dikuasai dan perlu mengadakan kerja sama dengan departemen-departemen

atau organisasi-organisasi yang mempunyai misi yang sama dengan misi yang

diembannya. Selain itu, BP4 ini juga sudah menjadi badan semi independen

Page 83: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

74

yang mempunyai struktur dan sistem tersendiri. Baik dari susunan

organisasinya sampai program kerjanya.

2. Dalam Mekanisme Pembentukan Keluarga Sakinah yang dilakukan oleh BP4

Kecamatan Kemayoran, BP4 menggunakan beberapa upaya yaitu Upaya

Preventif dan Upaya Kuratif. Upaya preventif dilakukan ketika pasangan

tersebut belum menikah. Sedangkan Upaya Kuratif dilakukan ketika pasangan

tersebut telah melangsungkan pernikahan. Untuk upaya kuratif ini, disesuaikan

dengan keadaan si pasangan tersebut. Apabila setelah pernikahan mereka ada

perselisihan, maka BP4 Kecamatan Kemayoran dapat menjalankan Upaya

tersebut. Tapi terkadang bagi para pasangan suami - istri apabila terjadi

perselisihan enggan untuk datang ke BP4. Karena mereka merasa malu untuk

menyampaikan permasalahan mereka. Padahal secara teknis, BP4 dapat

membantu untuk memecahkan masalah perselisihan dalam rumah tangga.

Walaupun nanti pada akhirnya semua keputusan tetap ada di tangan pasangan

suami istri tersebut.

3. Tingkat keberhasilan BP4 Kecamatan Kemayoran dalam pembentukan

keluarga sakinah, tidak dapat dikatakan secara konkrit berhasil atau tidaknya.

Karena tidak ada yang data mendukung tentang itu. Tetapi secara umum, BP4

sangat besar peranannya dalam pembentukan keluarga sakinah. Hal ini

dikarenakan BP4 sudah menjadi lembaga Pemerintah di bawah naungan

Departemen Agama yang bertugas sebagai Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan. Jadi, BP4 ini masih sangat dibutuhkan oleh

Page 84: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

75

masyarakat sebagai tempat konsultasi pernikahan. Jadi intinya, berhasil atau

tidaknya itu tergantung dari pasangan suami - istri itu sendiri. Karena BP4

hanya memberikan nasihat dan penyuluhan tentang perkawinan kepada calon

pengantin yang ingin melaksanakan perkawinan.

Page 85: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai penutup dari uraian hasil penelitian yang telah penulis lakukan,

akhirnya penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Keberadaan lembaga BP4 Kecamatan Kemayoran yang berperan dalam

pembentukan keluarga sakinah, tidak hanya BP4 Kecamatan Kemayoran

tetapi juga BP4 di wilayah kecamatan lainnya yang tersebar di seluruh

Indonesia, yaitu sebagai penunjang tugas atau perpanjangan daripada tugas

Departemen Agama dalam proses pembentukan keluarga sakinah mawaddah

warrahmah. Selain itu, sesuai dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor

18 Tahun 1975 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri

Agama RI Nomor 43 Tahun 1981, maka tugas BP4 adalah melaksanakan

sebagian tugas dari Departemen Agama, terutama di bidang penasihatan.

Selain itu, peran BP4 Kecamatan Kemayoran sebagai wadah atau lembaga

penasihatan perkawinan sekaligus sebagai mediasi bagi para keluarga yang

sedang mengalami permasalahan keluarga. Hal ini bertujuan untuk upaya

memperbaiki keutuhan rumah tangga yang sakinah mawaddah warrahmah.

2. Keluarga Sakinah Menurut Undang-Undang yaitu Bab I Pasal 1 Ayat 11 dari

Undang - Undang No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, maka kita akan mengetahui bahwa

Page 86: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

77

keluarga yang sejahtera (keluarga sakinah) itu adalah keluarga yang tidak

hanya tercukupi kebutuhan materiilnya, tetapi juga harus didasarkan pada

perkawinan yang sah, tercukupi kebutuhan spirituilnya, memiliki hubungan

yang harmonis antar anggota keluarga, antara keluarga dengan masyarakat

sekitarnya, dengan lingkungannya dan sebagainya.

3. Secara garis besar strategi yang dilakukan oleh BP4 dalam pembentukan

keluarga sakinah yaitu dengan dua pendekatan atau cara, yaitu pendekatan

yang bersifat “Preventif” (upaya yang dilakukan sebelum terjadinya

pernikahan) dan pendekatan yang bersifat “Kuratif” (upaya penyelesaian

perselisihan setelah perkawinan).

a. Upaya Preventif

Upaya Preventif merupakan upaya yang dilakukan BP4 sebelum

adanya perkawinan. Upaya ini sangat besar manfaatnya karena supaya

dalam menjalankan kehidupan setelah perkawinan pasangan suami istri

tersebut sudah dibekali dengan pengetahuan tentang perkawinan. BP4

Kecamatan Kemayoran dalam mewujudkan upaya Preventifnya berupa:

e. Pemberian nasihat dan penyuluhan kepada calon pengantin yang akan

membentuk rumah tangga. Pemberian nasihat dan penyuluhan itu

diadakan melalui penataran bimbingan pranikah bagi calon pengantin

dalam tenggang waktu 10 hari dari kehendak nikah, atau disebut

dengan nama “SUSCATEN” (Kursus Calon Pengantin).

Page 87: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

78

f. Memberikan ceramah-ceramah tentang perkawinan dan keluarga pada

acara Walimatul Ursy.

g. Memberikan Informasi kehidupan rumah tangga pada tingkat sekolah

atas.

h. Memperkecil pernikahan di bawah umur.

b. Upaya Kuratif

Upaya kuratif yang dilakukan oleh BP4 Kecamatan Kemayoran

berupa pemberian nasihat terhadap pasangan suami istri yang sedang

mengalami perselisihan dan berupaya mencari jalan keluar terbaik atas

masalah yang mereka hadapi.

B. Saran-saran

1. Untuk BP4 Kecamatan Kemayoran

a. Hendaknya BP4 Kecamatan Kemayoran lebih meningkatkan

profesionalisme kinerja para pegawainya, khususnya dalam masalah

manajemen administrasi pendataan agar dapat diketahui tingkat

keberhasilan BP4 Kecamatan Kemayoran dari tahun ke tahun.

b. Hendaknya BP4 Kecamatan Kemayoran lebih meningkatkan Sumber

Daya Manusia (SDM), terutama mengenai profesionalisme para konsultan

dalam memberikan nasihat dan penyuluhan pranikah serta dalam

menyelesaikan permasalahan yang diadukan oleh pasangan suami istri

setelah mereka menikah.

Page 88: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

79

c. BP4 Kecamatan Kemayoran diharapkan mampu berperan aktif dengan

melaksanakan secara optimal kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan

dan harus lebih diintensifkan program-program yang sudah ditetapkan

tersebut, khususnya penyuluhan kepada masyarakat terutama tentang

masalah perkawinan, tujuannya adalah untuk memberikan informasi

kepada masyarakat akan kesakralan ikatan sebuah perkawinan dan juga

memberikan informasi tentang fungsi dan tugas BP4 yang sebenarnya,

agar mereka tidak lagi menjadikan BP4 hanya sebagai “Unit Gawat

Darurat” menuju perceraian.

d. BP4 Kecamatan Kemayoran harus mempunyai pendekatan pro aktif

kepada masyarakat daripada bersifat reaktif. Artinya BP4 Kecamatan

Kemayoran berusaha mencari dan mengamati kasus yang terjadi di

masyarakat kemudian mengadakan kegiatan yang secara langsung atau

tidak langsung sifatnya merawat perkawinan dan keluarga. Jadi, berusaha

untuk tidak selalu menunggu datangnya masalah serta harus mempunyai

program yang bersifat mendahulukan pembinaan dengan pendekatan pro

aktif.

2. Untuk Pasangan Suami Istri yang Mendatangi BP4 Kecamatan Kemayoran

dan Masyarakat Pada Umumnya

a. Sebaiknya bagi para pasangan suami istri ketika sebelum melaksanakan

perkawinan, diharapkan mengikuti penyuluhan pranikah yang diadakan

Page 89: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

80

oleh BP4. Karena hal tersebut bertujuan untuk bekal pengetahuan ketika

sudah memasuki perkawinan.

b. Apabila ada hal-hal yang masih tidak mengerti tentang perkawinan,

jangan merasa malu untuk menanyakan atau berkonsultasi kepada BP4.

Agar perkawinan yang akan dijalankan berjalan lancar dan langgeng.

c. Bagi masyarakat luas pada umumnya dan pasangan muda mudi yang akan

melangsungkan perkawinan pada khususnya, diharapkan lebih mengetahui

dan memahami makna daripada perkawinan itu sendiri, memenuhi hak

dan kewajiban sebagai suami istri/orang tua, sehingga apa yang telah

dicita-citakan dalam perkawinan, yaitu terbentuknya rumah tangga yang

sakinah, mawaddah warahmah akan terwujud serta terhindar dari

perceraian.

Page 90: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

81

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Ahmad Sudirman, Problematika Pernikahan dan Solusinya, Jakarta: PT

Prima Heza Lestari, 2006.

Abiding, Slamet, Aminuddin, Fiqih Munakahat 1, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.

Abdullah, Ahmad Abdulgani, Himpunan Peraturan Peradilan Agama, Jakarta:

Intermasa, 1991.

Akbar, Ali, “Meningkatkan Usaha BP4 Dalam Penasehatan”, Problematika

Pelaksanaan Undanh-undang Perkawinan dan Keluarga, (Majalah Nasehat

Perkawinan dan Keluarga), Jakarta: BP4 Pusat, 1996.

Ali, Muhammad, Kamus Lengkapn Bahasa Modern, Jakarta: Pustaka Amani, 1996.

Ali, Zainuddin, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2007.

As-Siba’y, Mustafa, Wanita Diantara Hukum Islam Dan Perundangan, Jakarta:

Bintang Bulan, 1966.

Ayyub, Syaikh Hasan, Fiqih Keluarga, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.

Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Propinsi DKI Jakarta

2005, Membina Keluarga Sakinah, Jakarta: BP4, 1991.

Basri, Hasan, Keluarga Sakinah “membina Keluarga Sakinah”, Jakarta: Pustaka

Antara, 1996, cet Ke-4.

BP4 Pusat, Hasil Musyawarah Nasional BP4 XII dan Pengukuhan Nasional

Keluarga Sakinah, Jakarta: BP4 Pusat, 2001.

BP4 Pusat, Ketahanan Keluarga Dalam Menghadapi Era Globalisasi, (Majalah

Nasehat Perkawinan dan Keluarga), Jakarta: BP4 Pusat, 1995, edisi

September No. 279.

Darajat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005.

Departemen Agama RI Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Pedoman

Pejabat Urusan Agama Islam, Jakarta: Departemen Agama, 2005.

Page 91: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

82

Departemen Agama RI Dirjen bimas Islam Direktorat Urusan Agama Islam Dan

Pembinaan Syariah, Modul Pelatihan Motivator Keluarga Sakinah, Jakarta:

Departemen Agama, 2006.

Departemen Agama RI Dirjen Bimas Islam Dan Penyelenggaraan Haji Proyek

Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, Modul Fasilitator Kursus Calon

Pengantin, Jakarta: Departemen agama, 2001.

Departemen Agama RI, Modul Pelatihan Motivator Keluarga Sakinah, Jakarta:

Departemen Agama RI Dirjen Bimas Islam Direktorat Urusan Agama Islam

dan Pembinaan Syariah, 2005.

Departemen Agama RI, Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan, Hasil Musyawarah Nasional BP4 XII dan Pengukuhan Keluarga

Sakinah, Jakarta: Departemen Agama, 2001.

Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Fiqh, Jakarta:

Departemen Agama, 1984/1985, Jilid II, Cet Ke-2.

Ghazaly, Abd. Rahman, Fiqih Munakahat, Jakarta: Prenada Media, 2003, cet-1.

Hasan, Zamhari, “Peranan BP4 Dalam Menurunkan Angka Perceraian”, (Makalah

Loka Karya), Jakarta: BP4 Pusat,1997.

http//badilag.net/data/Keputusan%20MUNAS%20BP4-2009.

http://intanghina.wordpress.com/2009/03/23/pelayanan-badan-penasehat-pembinaan-

pembinaan-pelestarian-perkawinan-BP4/#_ftn2.

http//sururudin.wordpress.com/.../peranan-bp4-dalam-menurunkan-angka-

perceraian/.

http//www.antaranews.com/.../mencari-keluarga-sakinah-di-tengah-maraknya-

perceraian.

KUA Kecamatan Kemayoran, Laporan Tahunan KUA Kecamatan Kemayoran Tahun

2009, Jakarta: KUA Kecamatan Kemayoran, 2009.

Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Kamus Besar Ilmu

Pengetahuan, Jakarta: Golo Riwu, 1997.

Mustoha, “kerjasama Badan Penasehatan Perkawinan Perselisihan dan Perceraian

Dengan Peradilan Agama”, (Makalah Loka Karya), Jakarta: BP4 Pusat,1997.

Page 92: PERANAN BP4 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT  · PDF fileBapak Dr. Djawahir Hejazziey, ... Afni Desiana Dalimunthe, Siti Sunnatil Mahmudah, Dodi Darwin, Zulkifli, Ulul Azmi,

83

Narboko, Cholid, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Pustaka,

1997.

Nasar, M. Fuad, “Peranan BP4 Dalam Pembinaan Keluarga”, (Majalah Nasehat

Perkawinan dan Keluarga ), Jakarta: BP4 Pusat, 1996, edisi Januari No. 283.

Nasrullah, Penasehat BP4 Kecamatan Kemayoran, Wawancara Pribadi, (Jakarta, 10

November 2010).

Nuruddin, Amiur, Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Di Indonesia Studi Kritis

Perkembangan Hukum Islam Dari Fikih, UU No 1/1974/Sampai KHI,

Jakarta: Kencana, 2006.

Paper Rapat kerja Kementrian Agama, Optimalisasi Peran BP4 Dalam Penanganan

Keluarga Bermasalah Di Propinsi DKI Jakarta, (Jakarta, 13 April 2010).

Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Purnawibawa, Muhammad Alex, Sekretaris BP4 Kecamatan Kemayoran, Wawancara

Pribadi, (Jakarta, 01 November 2010).

R. Subekti, R. Djitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW) Dengan

Tambahan UU Pokok Agraria dan UU Perkawinan, Jakarta: Pradnya

Paramita, 1994.

Sholeh, Asrorun Ni’am, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan Dan Keluarga, Jakarta:

eLSAS, 2008.

Soekanto, Soejono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 1986.

Sostroatmojo, Arso dan A. Wasir Aulawi, Hukum Perkawinan Di Indonesia, Jakarta:

Bulan Bintang, 1975.

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia : Antara Fiqih

Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2007.

Team Media, Amandemen Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam Di

Indonesia, Jakarta: Media Center.

Utari, Rahmawati Dewi, “Membangun Keluarga Sakinah”, (Majalah Nasehat

Perkawinan & Keluarga), Jakarta: BP4, 2010, edisi No. 451.

Www.kulonprogokab.go.id/.../mewujudkan%20keluarga_%20sejahtera_dalam_persp

ektif_islam_2.pdf.