Peranan Biologi di bidang industri
description
Transcript of Peranan Biologi di bidang industri
Dalam bidang industri pengolahan yoghurt.
Salah satu Pabrik Yoghurt (Danone).
(sumber:recipes.howstuffworks.com)
Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung
dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik
untuk dimakan, sementara bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang
begitu saja. Begitu pula pemanfaatan manusia terhadap hewan, hanya diambil
daging atau telurnya saja. Namun setelah berkembangnya Biologi, khususnya
pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia, mikrobiologi, dan
bioteknologi, manusia telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh tumbuhan
atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan baku industri.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri:
a. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu,
menyebabkan berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.
b. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah
menjadi benang, dan kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera,
maka berkembanglah industri tekstil/kain, kain wol dan kain sutera.
c. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan
sifat-sifat dari berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan
maupun yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit), maka berkembanglah
industri obat-obatan, makanan/minuman yang berkhasiat obat. Contoh dalam
industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah diketemukannya jenis bakteri
Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat
menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini
dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri
Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam.
Contoh lainnya pemanfaatan mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah
pada industri kecap, tempe, oncom, keju, roti, dan nata de coco, serta minuman
anggur.
Dalam industri obat-obatan, telah diketahui sifat-sifat bakteri Escherichia coli
yang ternyata dapat dibuat/disintesis menjadi insulin; insulin ini sangat berguna
bagi penderita penyakit Diabetes Melitus pada manusia.
Contoh perkembangan mikrobiologi dalam industri obat-obatan lainnya adalah
pada industri pembuatan antibiotik dan vaksin. Macam-macam antibiotik yang
sudah berhasil dibuat antara lain adalah: Penisilin (dibuat dari jamur Penicillium),
Sefalosporin (dihasilkan oleh jamur Cephalosporium), dan Tetrasiklin (dihasilkan
oleh jamur Streptomycin).
1. Pembuatan Hormon Insulin
Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Melalui
rakayasa genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan
gen pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut
dapat mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian
bakteri ini mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin
yang diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penderita diabetes. Insulin yang
dibentuk bakteri ini terbukti lebih baik daripada insulin hewani dan tidak
menimbulkan dampak negatif pada tubuh manusia.
2. Antibodi Monoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh
yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui
rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi
monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil
antibodi dengan sel yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal
digunakan sel-sel tumor dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat
memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen yang
menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel
hibridoma. Sel hibridoma dapat memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi
yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker atau tumor.
Antibodi ini akan menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat.
3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa
kimia. Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk
melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon
dilakukan melalui rekayasa genetika.
4. Pembuatan Vaksin
Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin dibuat
dengan mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang
bersangkutan. Gen tersebut disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah
dilemahkan. Mikrobia yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk antigen
murni. Jika antigen ini disuntikkan pada tubuh manusia, sistem kekebalan tubuh
akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam
tubuh.
Selain bioteknologi modern, ada juga produk bioteknologi konvensional di
bidang kesehatan yaitu antibiotik. Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan
oleh mikroorganisme terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat
pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme yang lain. Dengan
demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain
itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi konvensional.
Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal
dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh
manusia dengan suntikan atau oral. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh
manusia aktif melawan mikroorganisme tersebut.