PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM...
Transcript of PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM...
PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA
KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN
(Studi Pembahasan Anggaran Pembangunan Gedung Balai Desa)
ARTIKEL E-JOURNAL
OLEH
TASWIN
NIM: 10056521380
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TAHUN 2014
1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Menurut Rasyid dalam Labolo (2006:22) pemerintahan mempunyai
empat fungsi yaitu fungsi pelayanan, fungsi pembangunan, dan fungsi
pemberdayaan dan fungsi pengaturan. Keempat fungsi ini tidak bisa
dipisahkan satu sama lain karena keempat fungsi pemerintahan ini diharapkan
dapat mencapai tujuan bangsa dan negara. Pemerintah adalah alat atau aktor
yang menjalankan kegiatan memerintah, sedangkan pemerintahan adalah
wadah atau tempat dimana pemerintah melaksanakan kegiatan memerintah.
Badan Permusyawaratan Desa juga dituntut untuk lebih memainkan
perannya pada segala kebijakan Pemerintahan Desa Kampung Hilir
Kecamatan Tambelan seperti Peraturan Desa (PERDES) yang telah dibuat
dan segala keputusan yang di buat oleh Kepala Desa Kampung Hilir.
Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir
Kecamatan Tambelan adalah salah satu peran dari Badan Permusyawaratan
Desa Kampung Hilir yang mana peran Badan Permusyawaratan Desa kurang
efektif juga ketika pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung
Hilir Kecamatan Tambelan dalam pembahasan anggaran pembangunan
gedung balai desa.
Dengan demikian penulis menetapkan gejala-gejala masalah yang
bekaitan dengan permasalahan di Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan
Kabupaten Bintan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya peran Badan Permusyawaratan Desa dalam
pelaksanaan Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung
2
Hilir dan juga merugikan Desa dari segi Pendapatan Asli Desa (PAD)
untuk sektor pajak Desa.
2. Kurangnya pemahaman dan kepedulian Anggota Badan
Permusyawaratan Desa dalam menjalankan peranannya sebagai anggota
Badan Pemberdayaan Desa dan sebagai Lembaga Desa Kampung Hilir
3. Terjadinya kesalapahaman Anggota Badan Permusyawaratan Desa
dengan Kepala Desa dalam setiap Pembahasan anggaran pembangunan
Gedung BalaiDesa Kampung Hilir.
Dari beberapa fenomena gejala-gejala yang diterangkan diatas maka
penulis berinisiatif untuk melakukan sebuah penelitian berjudul: ”Peranan
Badan Permusyawaratan Desa Dalam Penyusunan Anggaran
Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan” (Studi
Pembahasan anggaran Pembangunan Gedung Balai Desa).
2. Perumusan Masalah.
Kecamatan Tambelan merupakan suatu wilayah Kecamatan yang
sedang menjalankan roda pembangunan. Maka dari itu perlu kiranya Badan
Pemberdayaan Desa dengan Kepala Desanya dalam bidang pembahasan
pembuatan Peraturan Desa dan pembahasan Anggaran Pembelanjaan
Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan. Hal ini bermanfaat agar
roda pembangunan dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi
yang besar terhadap Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.
Pembahasan Anggaran Pembangunan gedung Balai Desa di Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan adalah salah satu contoh bagian kecil
permasalahan pembahasan anggaran antara Badan Permusyawaratan Desa
dengan Pihak Kepala Desa di Kecamatan Tambelan. Dengan ini jelas kasus-
kasus yang terjadi di Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan Kabupaten
3
Bintan harus segera diselesaikan karena pembangunan sangat diperlukan
oleh masyarakat Desa Kampung Hilir yang nantinya akan digunakan
sebagai tempat pelaksanaan kegiatan maupun tempat pertemuan lainnya,
sedangkan Pemerintah Desa merupakan sebuah wadah untuk mencapainya.
Berdasarkan gejala-gejala masalah tersebut maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana peranan Badan
Permusyawaratan Desa Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan
Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan?”.(Studi
Pembahasan Anggaran Gedung Balai Desa)”?.
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
Tujuan dilakukan penelitian yang berjudul Peranan Badan
Permusyawaratan Desa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan (Studi kasus Pembahasan anggaran
Pembangunan Gedung Balai Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan)
adalah;
a. Untuk mengetahui bagaimana peranan Badan Permusyawaratan
Desa Kampung Hilir dalam pembahasan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Desa kampung Hilir kecamatan Tambelan, sturpi
pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa.
b. Apakah Sudah Menjalankan Peranannya dalam upaya pembahasan
Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan terutama pembahasan anggaran pembangunan gedung
balai desa.
4
4. Metode Penelitian.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu
individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan
frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan
tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat
(Koenjaraningrat, 1986:29).
B. LANDASAN TEORI
1. Pembangunan
Pembangunan merupakan konsep normatif yang mengisyaratkan
pilihan-pilihan tujuan untuk mencapai apa yang disebut sebagai realisasi
potensi manusia, menurut Karta Sasmita (Safi’I, 2009:01) mengatakan
pembangunan adalah usaha meningkatkan harkat martabat masyarakat
yang dalam kondisinya tidak mampu melepaskan diri dari perangkap
kemiskinan dan karakteristik keterbelakangan.
Selanjutnya menurut Kuncoro dalam (Safi’I, 2009:27)
menyebutkan tentang teori pembangunan yang ada saat ini tidak mampu
untuk menjelaskan secara baik, pembangunan daerah adalah suatu proses
dimana Pemerintah Daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola
berbagai sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
pengembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut amat tergantung
dari masalah fundamental yang dihadapi oleh daerah itu.
5
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, dalam rangka
mendorong proses pembangunan secara terpadu dan efisien, pada
dasarnya perencanaan pembangunan nasional 5 (Lima) tujuan dan fungsi
pokok, tujuan dan fungsi pokok tersebut adalah:
a. Mendukung koordinasi antara pelaku pembangunan;
b. Menjamin terciptanya integrasi, singkronisasi dan sinergi
antara daerah, waktu dan fungsi pemerintahan baik pusat
maupun daerah;
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencana penganggaran, Pelaksanaan dan pengawasan;
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam
perencanaan Pembangunan;
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien,
efektif.
Menurut Rasyd (Ndraha, 2005:58) mengatakan bahwa: Fungsi hakiki
Pemerintahan yaitu pelayanan (service), pemberdayaan dan pembangunan
kemudian menurut Budiman (Safi’I, 2009:02) membagi teori pembangunan
kedalam 3 (Tiga) kategori besar yaitu: moderenisasi, dependensi dan pasca
dependensi.
C. ANALISA DATA
1. Untuk mengetahui bagaimana peran Badan Permusyawaratan Desa
dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung
6
Hilir Kecamatan Tambelan khususnya pembahasan anggaran
pembangunan gedung balai desa.
Untuk mengetahui bagaimana peran Badan Permusyawaratan
Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan rencana pembahasan
Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan, maka penulis melakukan wawancara langsung kepada
responden yang telah di tunjuk. Yang mana pertanyaan yang di ajukan
penulis adalah sebagai berikut; ”Sebelum melaksanakan pembahasan
Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan, apakah Badan Permusyawaratan Desa telah menerima
pemberitahuan dari Kepala Desa Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan” Kemudian responden (D1) menjawab.
”Iya benar kami telah mendapat surat undangan untuk menghadiri
Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Musyawarah Rencana
Pembangunan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.
Untuk pertanyaan berikut ini penulis telah melakukan
wawancara terhadap responden (D2) merupakan salah satu Anggota
Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.
Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden (D2). Adapun
jawaban yang di berikan beliau adalah sebagai berikut;
”Sememangnya Kepala Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan
selalu memberikan surat undangan untuk menghadiri Musyawarah
Rencana Pembahasan AnggarPembangunan Desa Kampung Hilir
Kecamatan Tambelan.
Setelah mendapat dan mendengar jawaban yang di berikan oleh
responden (D2) maka penulis akan mencari kebenarannya terhadap
7
reseponden selanjutnya yaitu seorang anggota Badan Permusyawaratan
Desa atau berinisial (D3). Yang mana pertanyaan yang di ajukan
adalah; :”Sebelum melaksankan pembahasan Anggaran Pendapatan
Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan, apakah bapak
sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa pernah diberitahukan
masalah rencana pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan khusnya pembahasan anggaran
Pembangunan gedung balai desa” adapun jawaban dari responden (D3)
adalah sebagai berikut:.
”Pernah, menerima surat undangan untuk menghadiri acara musyawarah
rencana pembangunan desa(musrenbangdes) Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan, kami selalu menerimanya.
Dari jawaban yang di berikan diatas menurut penulis belum
dapat menggambarkan secara jelas apa yang di inginkan penulis. Maka
selanjutnya penulis terus melakukan wawancara terhadap responden
selanjutnya yaitu masih anggota Badan Permusyawaratan Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan (D4). Sedangkan pertanyaan
yang di ajukan penulis adalah: ”Sebelum melaksankan pembahasan
Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan, apakah bapak sebagai anggota Badan Permusyawaratan
Desa pernah memberitahukan kepada Badan Permusyawaratan Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan tentang rencana pembahasan
Anggaran Pembangunan gedung balai Desa Kampung Hilir Kecamatan
8
Tambelan”,”Jika pernah, dalam bentuk apa?”. Dan jawaban yang
diberikan (D4) adalah sebagai berikut;
”Pernah, setiap ada rapat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja
Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan kami sebagai anggota
Badan Permusyawaratan Desa selalu diundang secara resmi pakai surat
oleh Pak Kades, sebab kami ni adalah mitra dari Pemerintah Desa
dalam mendukung rencana pembangunan di desa Kampung Hilir ini”
Selanjutnya penulis juga melontarkan pertanyaan yang sama
terhadap (D5) yaitu Kepala Badan Permusyawaratan Desa Kampung
Hilir Kecamatan Tambelan. Yang mana jawaban yang di berikan adalah
sebagai berikut;
”Yelah, biasanya ketika pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan
desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan setau saye kami selalu
diundang untuk hadir dalam rapat pembahasan Anggaran Pendapatan
Belanja Daran Pendapatanesa Kampung kami”
Kemudian mencari keterangan lebih lanjut maka penulis juga
melakukan wawancara kepada masyarakat desa Kampung Hilir dengan
kode responden (K3) dengan pertanyaan sebagai berikut” apakah bapak
sebagai tokoh masyarakat di desa ini pernah diundang dalam
pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa” Adapun jawaban yang
diberikan oleh responden adalah sebagai berikut:
”ya, memang benar kami sebagai tokoh masyarakat di Desa Kampung
Hilir ini selalu diundang dalam pembahasan Anggaran Pendapatan
Belanja Desa karena kami juga ingin mengetahuia apa saja yang akan
dibangun didesa ini.
Selanjutnya penulis langsung melakukan wawancara dengan
responden (K2) yang merupakan seorang Sekretaris Desa Kampung Hilir
Kecamatan Tambelan dengan pertanyaan sebagai berikut: Siapaja yang
9
bapak undang dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa?
Adapun jawaban responden (K2) adalah sebagai berikut:
Jelaslah, kami jika melaksanakan pembahasan Anggaran Pendapatan
Belanja Desa Kampung Hilir kami selalu mengundang pihak Badan
Permusyawaratan Desa serta perwakilan dari tokoh masyarakat Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan karena mereka adalah merupakan
yang terlibat langsung dalam pembahasan anggaran desa.
Unutuk mengetahui tentang informasi yang lebih jelas maka
penulis melakukan wawancara dengan responden dengan kode (K1) yang
juga sebagai Kepala Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan jawaban
seluruh responden diatas dengan pertanyaan yang sama dengan
responden (K2). Kemudian responden (K1) memberikan jawaban
sebagai berikut:
”Sememangnya kita harus mengundang Badan Permusyawaratan Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan karena mereka itu adalah
merupakan lembaga yang menentukan akan pembahasan Anggaran
Pendapatan Belanja Desa”.
Jawaban yang di berikan kepala Desa diatas, dapat disimpulkan
bahwasanya sememangnya para aparat desa dengan Badan
Permusyawaratan Desa harus ada kesepakatan yang tercipta dalam
pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir
Kecamatan Tambelan dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat
pemerintah Desa.
Kemudian agar penulis mendapatkan informasi tentang rencana
pembangunan gedung balai desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan,
maka penulis melakukan wawancara dengan responden yang berasal
10
dari masyarakat Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dengan
kode (K3), penulis mengajukan pertanyaan” bagaimana menurut
masyarakat hubungan yang dilakukan antara Pemerintah Desa dengan
Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan?
kemudian rewsponden (K3) mengatakan bahwa hubungan antara kepala
Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir selama ini
kurang harmonis sering terjadi ego diantara mereka sehingga sering
menghambat rencana pembangunan di desa kami.
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengana dilakukan observasi dan wawancara, maka hasil dari
penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa Badan
Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan sudah
menjalankan perananya dengan baik dalam upaya menyamkaikan
aspirasi masyarakat dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja
Desa terutama pembahasan anggaran Pendapatan Belanja Desa
khususnya pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.
Adapun peranan Badan Permusyawaratan Desa sebagai penyampai
aspirasi masyarakat desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dalam
pekerjaannya, maka dari itu sudah salah satu kewajiban Badan
Permusyawaratan Desa Kampung Hilir kecamatan tambelan yang mana
dalam setiap pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung
11
Hilir rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di desa tersebut
haruslah mendapat kesepakatan dari kedua belah pihak terutama dalam
melakukan pembangunan gedung balai desa Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan seperti.
Dalam hasil kesimpulan yang didapat penulisyang pertama adalah
bahwa dari delapan responden hanya 1 (satu) responden yang menyetujui
pembangunan gedung balai desa sedangkan responden yang lainnya
sebangyak 7 (Tujuh) orang menyetujui pembangunan jalan yang
menghubungkan antara Desa Kampung Hilir dengan Desa Kampung
Melayu dengan alasan dengan pembangunan jalan tersebut diharapkan
bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kampung Hilir.
Selanjutnya yang kedua. Anggota Badan Permusyawaratan Desa
Kampung Hilir Kecamatan Tambelan menyamppaikan bahwa mereka
lebih memilih aspirasi masyarakat karena anggota Badan
Permusyawaratan Desa mempunyai tugas yaitu menyampaikan aspirasi
masyarakat Desa Kampung Hilir.
Kemudian yang ketiga adalah dengan dilaksanakannya perannya
sebagai Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan
Tambelan dalam Anggaran Pendapatanm Belanja Desa dalam
pembangunan gedung balai desa kampung hilir kecamatan Tambelan.
2. Saran.
Dari fenomena saat dilakukan penelitian peranan Badan
Permusyawaratan Desa dalam upaya pembahasan Anggaran Pendapatan
12
Belanja Desa khususnya pembahasan anggaran pembangunan gedung
balai desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan studi kasus pada peranan
badan permusyawaratan desa kampung hilir kecamatan tambelan. Bahwa
penulis masih menemukan beberapa kekurangan yang dapat dimaklumi.
namun masih tetap mesti dilakukan upaya-upaya demi perbaikannya.
maka dari itu saran-saran dibawah ini dituangkan guna memperbaiki
kekurangan tersebut demi maksimalnya Peranan Badan
Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan. Adapun
kekurangan yang mesti diperbaiki adalah sebagai berikut:
1. .Dengan belum terorganisir pembahasan anggaran rencana pembangunan
gedung balai desa Kampung Hilir dengan baik maka setiap rencana
pembangunan yang akan dilaksanakan seharusnya disesuaikan dengan
keadaan kampung Hilir;
2. Dalam melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa
haruslah memikirkan skala prioritas yang akan dibangun sehingga arah
pembangunan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Kampung
Hi;lir Kecamatan Tambelan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku – Buku
Amirullah dan Haris Budiyono. 2005. Pengantar Manajemen. Yogyakarta,
Graha Ilmu
Bacal, Robert. 2004. How to ManagePerpormance (24 Poin Penting Untuk
Meningkatkan Kinerja). Jakarta, PT. Gramedia.
13
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta, Rineka Cipta
Griffin. 2002. Manajemen. Jakarta, Erlangga
Handayadiningrat, Soerwono. 1982. Pengantar Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta, Gunung Agung
Handoko, T Hani. 2003. Masnajemen. Yogyakarta, BPFE
Koehn, Daryl. 2004. Landasan Etika Profesi. Yogyakarta, Kanisius
Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penulisan Kualitatif. Bandung. Remaja
Rosdakarya
Reksohadiprodjo, Sukanto dan Handoko, T. Hani. 2001. Organisasi
Perusahaan (teori Struktur dan Perilaku. Yogyakarta, BPFE.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III.
Yogyakarta, STIE YKPN
Siagian, Sondang P. 2006. Filsafat Administrasi Jakarta Bumi Aksara
Suhardono, Edi. 1994, Teori peran Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Ubaedy, AN. 2005. Jurus-Jurus Meningkatkan Profesionalisme dan Prestasi
Kerja. Jakarta, Khalifa
DOKUMEN
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa