PERAN TRANSPORTASI AIR PADA PEREKONOMIAN...
Transcript of PERAN TRANSPORTASI AIR PADA PEREKONOMIAN...
i
PERAN TRANSPORTASI AIR PADA PEREKONOMIAN MASYARAKAT
DESA TELUK RENDAH ILIRKECAMATAN TEBOILIR
KABUPATEN TEBO
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
SYANWANI
SES.141543
KOSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
iii
iv
v
MOTTO
بكم ٱلذى يزجى لكم ٱلفلك فى ٱلبحر لتبتغوا من فضلهۦ إنهۥ كان بكم رحيما ر
Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu
mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang
terhadapmu. (QS Al-Isra’ [17]: 66).1
1Al-Qur’an dan Terjemahan, Surah Al-Isra’(17) :66
vi
PERSEMBAHAN
Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia, dan
bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang telah memberi
warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu, Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai
Di penghujung awal perjuanganku Segala Puji bagi Mu ya Allah,
Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu,
beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu
langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas
menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal
syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api
nerakamu..
Untukmu Ayah (ZainulNasri),,,Ibu(Patmawati)...Terimakasih....
Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian impikan
didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu
kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasih
kepada kakakku dan adikku (AinulPuad, Said Amri, Zamaruddin, Maria Ulfa )yang
amat di sayangi, dan orang-orang yang spesial dalam hidupku.
"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan
bantuan Allah dan orang lain.
"Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-
sahabat terbaik”..
Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan”
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi Desa Teluk Rendah Ilir merupakan salah
satu desa dalam Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, untuk menuju Desa Teluk
Rendah Ilir harus menggunakan jasa transportasi air berupa ketek (sejenis perahu
ukuran besar yang diberi mesin robbins), transportasi air melalui sungai
Batanghari merupakan satu-satunya akses menuju Desa Teluk Rendah Ilir
dikarenakan tidak adanya jalan darat menuju desa tersebut. Skripsi ini bertujuan
(1) untuk mengetahui peran transportasi air pada perekonomian masyarakat Desa
Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo. (2) Untuk mengetahui
kendala dalam penggunaan transportasi air pada perekonomian masyarakat Desa
Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode diskriptif,
deduktif dan induktif untuk menggambarkan, memenukam perbandingan,
resionalitas, dan kebenaran terhadap obyek penelitian berdasarkan peristiwa masa
lampau. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran transportasi air pada
perekonomian masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo, diantaranya sebagai mobilitas bagi masyarakat untuk keluar dan
masuk desa, selain itu sebagai sarana angkutan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari juga sebagai angkutan untuk menjual hasil komoditas
pertanian masyarakat. Kendala dalam penggunaan transportasi air pada
perekonomian masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo diantaranya adalah harga BBM yang cukup tinggi dan sulitnya
memperoleh BBM subdisi, selain itu pasang surut air juga menjadi kendala bagi
pemilik ketek.
Kata kunci: Transportasi Air, Perekonomian Masyarakat, DAS
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian ini penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disamping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan
kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Skripsi ini
diberi judul“Peran Transportasi Air Pada Perekonomian Masyarakat Desa
Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo”merupakan suatu
kajian ekonomi khususnya pada masyarakat (nasabah). Penelitian ini merupakan
suatu upaya penulis dalam melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan agar dapat memperbaiki.
Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya, berkat adanya bantuan dari
berbagai pihak, hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Sehubungan
dengan selesainya skripsi ini maka penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah M.E.I, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto,
M.E. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Halimah Dja’far, M. Fil.I. selaku
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERYATAAN .............................................................................. ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Batasan Masalah .......................................................................... 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 7
E. Kerangka Teori. ........................................................................... 8
F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 26
G. Kerangka Pemikiran .................................................................... 30
BAB II. METODE PENELITIAN ........................................................... 31
A. Pendekatan Penelitian .................................................................. 31
B. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31
C. Data dan Sumber Data ................................................................. 33
D. Teknik Analisis Data………………………………..... .............. 34
E. Sistematika Penulisan ................................................................. 35
F. Jadwal Penelitian ......................................................................... 36
BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...................... 38
A. Sejarah Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir ................. 38
xi
B. Gambaran Umum Desa Teluk Rendah Ilir………………… ...... 45
C. Penduduk...................................................................................... 49
D. Pendidikan.................................................................................... 49
E. Struktur Organisasi Pemerintah Desa .......................................... 50
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 52
A. Peran Transportasi Air pada perekonomian masyarakat Desa Teluk
Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo ...................... 52
B. Kendala dalam penggunaan transportasi air pada Perekonomian
masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo ........................................................................... 60
BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 63
A. Kesimpulan ..................................................................................... 63
B. Saran ............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu ................................................................... 27
Tabel 1.2 : Jadwal Penelitian ........................................................................ 37
Tabel 2.1 : Jumlah Penduduk Desa Teluk Rendah Ilir Tahun 2015 –2017 . 49
Tabel 2.2 : Data Jenis Sarana Pendidikan .................................................... 49
Tabel 2.3 : Data guru dan siswa berdasarkan tingkatan pendidikan ............ 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Bagan aliran sungai ................................................................ 12
Gambar 1.2 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 30
Gambar 2.1 : Struktur organisasi pemerintahan desa teluk rendah ilir ........ 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beribu pulau
sepanjang garis khatulistiwa yang menempati peringkat keempat dari 10 negara
berpopulasi terbesar di dunia.2 Tanpa sarana transportasi yang memadai maka
akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Transportasi merupakan salah satu sektor kegiatan yang sangat penting
karena berkaitan dengan kebutuhan setiap orang. Kebutuhan ini misalnya
kebutuhan untuk mencapai lokasi kerja, lokasi sekolah, mengunjungi tempat
hiburan atau pelayanan,dan bahkan untuk bepergian ke luar kota. Transportasi
tidak hanya mengangkut orang, tetapi juga untuk memindahkan barang dari
satu tempat ke tempat lain.3
Pentingnya peranan transportasi tersebut akan tercermin pada
penyelenggaraan dari peran dan fungsi transportasi itu sendiri yang
mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara serta semakin
meningkatnya kebutuhan jasa transportasi bagi mobilitas orang dan barang
dalam negeri. Disamping itu, transportasi juga berperan sebagai penunjang,
pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang memiliki potensi
sumber daya alam yang besar tetapi belum berkembang.
2Lihat CIA World Factbook Tahun 2013 (ilmupengetahuanumum.com/10-negara-
denganjumlah-penduduk-populasi-terbanyak-di-dunia/), tanggal akses 28 Februari 2018 pukul
10.00 WIB. 3Rizki Permata Sari, Pergeseran Pergerakan Angkutan Sungai di Sungai Martapura
KotaBanjarmasin, Tesis, (Semarang, Undip, 2008), hal. 1.
2
Perkembangan transportasi memungkinkan berbagai kegiatan dapat
diangkutmelalui darat, udara ataupun laut dengan jenis angkut yang beragam.
Namun yangperlu diingat, bahwa sebagai fasilitas pendukung kegiatan
kehidupan, makaperkembangan transportasi harus diperhitungkan dengan tepat
dan secermat mungkinagar dapat mendukung tujuan pembangunan secara
umum dari satu dearah.
Transportasi sungai di Indonesia pada umumnya digunakan untuk
melayanimobilitas barang dan penumpang, baik di sepanjang aliran sungai
maupunpenyeberangan sungai. Sistem perairan sungai yang dapat dilayari
harus memenuhipersyaratan teknis, yakni: kedalaman, kelandaian, dan
kecepatan arus tertentu,sehingga aman dan mudah dilayari. Angkutan sungai
sangat menonjol di Kalimantan,Sumatera dan Papua. Di Kalimantan, angkutan
sungai banyak digunakan untukkebutuhan angkutan lokal dan perkotaan,
terutama di wilayah yang belum tersediaprasarana transportasi jalan.
Dalam kacamata sejarah, transportasi/angkutan sungai itu sudah dikenal
mulaizamannya nenek moyang kita selama sudah ribuan tahun yang lalu
berprofesi sebagaipelaut. Sejak lama Indonesia telah dikenal sebagai salah satu
“negara perahu”tersohor. Hal ini dapat dibuktikan pada gambar relief yang
berupa perahu pada candiBorobudur, candi Perambanan dan beberapa candi
yang lain.4
Ada yang mengatakan pada awalnya nenek moyang kita membuat perahu
dengan hanya kemampuan yang sederhana, yaitu mengaitkan beberapa batang
4Baca Lisbijanto, Kapal Pinisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 7.
3
bambu menjadi satu, yang kemudian dikenal sebagai rakit atau gethek. Namun
rakit ini hanya bisa digunakan untuk pelayaran jarak dekat dan hanya cocok
untuk pelayaran di sungai yang tidak ada gelombang. Bentuk rakit merupakan
bentuk perahu yang paling sederhana, tanpa kemudi dan layar. Kemungkinan
lain nenek moyang kita jauh sebelum mengenal perahu masih menggunakan
batang pohon pisang yang disatukan dengan tali atau batang dan digunakan
untuk pelayaran yang jarak dekat serta daerah sungai yang tanpa gelombang.
Kedua jenis perahu sederhana tersebut sampai sekarang masih digunakan oleh
penduduk di pedesaan dan pedalaman.5
Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki kebudayaan dan suku
bangsayang beragam, maka terdapat berbagai jenis perahu yang sesuai dengan
adat dantradisi masing-masing daerah. Jenis perahu yang dikenal di Indonesia,
antara laindisebut sampan, biduk, bidar, kora-kora, klotok, ketingting,
pancalang, lancing,kalulus, bahtera, tongkang, janggolan, jung, palari, sandek,
paduakang, orembai,rorehe, sope, balaso-e, eretan, kano, sekoci, dan ketek.
Bentuk perahu-perahu tersebut jugaberagam, ada yang polos, ada yang
berwarna-warni dipenuhi hiasan atau ukiran danada yang memiliki ciri tertentu.
Perahu-perahu tersebut mempunyai fungsi dankegunaan yang bermacam-
macam, misalnya perahu yang berfungsi untuk membawa hasil tangkapan,
membawa barang dagangan, olahraga, transportasi, pesiar, menjaga keamanan,
berperang dan kegunaan lainnya.
5Herry Lisbijanto.Kapal Pinisi. (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013)h. 7.
4
Berkaitan dengan penjelasan tersebut, Jambi merupakan salah satu
daerah yang memiliki sungai terpanjang di pulau Sumatera yaitu Sungai
Batang Hari. Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Hari merupakan DAS
terbesar kedua di Indonesia, mencakup luas areal tangkapan (catchment area)
± 4.9 juta Ha. Sekitar 76 % DAS Batang Hari berada pada provinsi Jambi,
sisanya berada pada provinsi Sumatera Barat.6
Daerah aliran sungai batang hari memang mengalir di dua provinsi di
pulau Sumatera, yaitu Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat. Seperti di
Provinsi Jambi sungai ini mengalir di daerah Kabupaten Solok Selatan,
Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Dan Kabupaten
Dharmasraya. Sungai batang hari karena sebagian besar mengalir di daerah
provinsi jambi, sungai ini pada masyarakat masyarakat dikenal memang identik
dengan provinsi jambi.7
Sungai Batang Hari berasal dari Pegunungan Bukit Barisan dari 2 lokasi
sebagai awalnya sungai yaitu Danau Kerinci (Jambi) dari arah selatan menuju
ke utara-timur menjadi Sungai Batang Tembesi dan Danau Kembar dari arah
utara (Sumbar) menuju selatan-timur yang menjadi Sungai Batanghari Hulu.
Kedua sungai tersebut bertemu di Kota Muara Tembesi dan selanjutnya
6Lihat (http://id.wikipedia.org/wiki/Batang_Hari). Tanggal diakses Minggu, 7 Mei
2018pukul 14.45 WIB. 7Lihat (http://miner8.com/id/5021). Tanggal diaksesKamis 15 Maret 2018
5
mengalir ke timur menuju ke timur bernama Sungai Batanghari melewati Kota
Jambi menuju laut di Selat Berhala.8
Keberadaan Sungai Batang Hari di Provinsi Jambi memberikan ruang
lingkup yang luas terhadap perkembangan transportasi sungai di Provinsi
Jambi. Salah satu jenis transportasi sungai yang berkembang di Provinsi Jambi
yang sesuai dengan adat dan tradisi daerahnya adalah transportasi sungai ketek.
Transportasi sungai ketek merupakan sarana transportasi sungai utama masa
lalu dan hingga saat ini masih dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat di
pelataran Sungai Batang Hari Jambi khususnya di Desa Teluk Rendah
Tebo merupak daerah yang dialiri Sungai Batanghari, dimana kegiatan
atau mobilitas perekonomian dan sosial masyarakat tidak terlepas dari sungai
terkhusus masyarakat pedesaan yang daerahnya dialiri Sungai Batanghari. Dan
transportasi sungai merupakan satu-satunya akses yang bisa menjembatani
kesejahteraan masyarakat disana.
Desa Teluk Rendah Ilir merupakan salah satu desa dalam Kecamatan
Tebo Ilir Kabupaten Tebo, untuk menuju Desa Teluk Rendah Ilir harus
menggunakan jasa transportasi air berupa ketek (sejenis perahu ukuran besar
yang diberi mesin robbins), transportasi air melalui sungai Batanghari
merupakan satu-satunya akses menuju Desa Teluk Rendah Ilir dikarenakan
tidak adanya jalan darat menuju desa tersebut.
Selain berfungsi sebagai sarana transportasi, ketek (transportasi air) juga
merupakan sarana angkutan barang dan jasa dari Desa Teluk Rendah
8Lihat(http://www.pu.go.id/satminkal/dit_sda/profil%20balai/bws/profilebws%20sumatera
%20VI.pdf).Tanggal diakses 11 Mei 2018 pukul 19.15 WIB.
6
Pasarmenuju Desa Teluk Rendah Ilir, dengan keberadaan transportasi air ini
tentunya memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Desa
Teluk Rendah Ilir, baik bagi pemilik usaha jasa transportasi air itu sendiri
maupun bagi masyarakat pengguna jasa transportasi air tersebut.
Desa Teluk Rendah Ilir merupakan desa yang dimana masyarakatnya
rata-rata berkerja sebagai petani dan berbagai macam profesi lainnya. berbagai
komoditi yang dihasilkan petani di Desa Teluk Rendah Ilir antara lain yaitu
Sawit, karet, kedelai dan berbagai hasil tani lainnya seperti sayur-mayur. Tentu
untuk lebih memperkuat perekonomian komoditi yang dihasilkan di Desa
Teluk Rendah Ilir perlu dijual kepasar. Akan tetapi akses untuk menuju kepasar
yang begitu jauh hingga membutuhkan biaya yang lebih. untuk mengefisien
waktu dan biaya agar lebih efektif masyarakat yang melakukan mobilitas
ekonomi dan sosial menggunakan transportasi air sebagai akses untuk lebih
mempermudah dalam berbagai urusan baik itu berupa kegiatan ekonomi dan
sosial.
Berangkat dari permasalahan ini, penulis merasa tertarik untuk
melakukan sebuah kajian tentang keberadaan transportasi sungai ketek di Desa
Teluk Rendah Ilir terkait dengan peranketek tersebut sebagai sarana
transportasi sungai di DAS Batang Hari. Maka dalam penelitian ini, peneliti
akan mencoba melihat bagaimana transportasi sungai ketek di Desa Teluk
Rendah Ilir menjadi pilihan sebagai transportasi yang menjembatani
perekonomian masyarakat, dengan spesifikasi judul penelitian yaitu “Peran
7
Transportasi Air Pada Perekonomian Masyarakat DesaTeluk Rendah Ilir
Kecamatan TeboIlir Kabupaten Tebo”
B. Rumusan Masalah
Setelah mempelajari latar belakang masalah tersebut maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peran transportasi air pada perekonomian masyarakat Desa
Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo?
2. Apa kendala dalam penggunaan transportasi air pada perekonomian
masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo?
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup pembahasan ini, maka penulis
membatasi masalah pada penelitian ini pada hal-hal yang hanya berkenaan
dengan pemilik usaha Transportasi Air Sungai itu sendiri dan penumpang
transportasi dalam perekonomian.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahuiperan transportasi air pada perekonomian masyarakat
Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo
b. Untuk mengetahui kendala dalam penggunaan transportasi air pada
perekonomian masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo.
8
2. Kegunaan Penelitian
a. Untuk menambah cakrawala berfikir bagi penulis dan serta untuk
menambah keilmuan yang dipersembahkan kepada almamater,
khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada umumnya.
b. Sebagai referensi dan panduan mahasiswa-mahasiswi umumnya, dan
mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya.
c. Sebagai sumbangsih penulis terhadap para pencinta ilmu pengetahuan
umumnya dan dalam bidang ekonomi Islam khususnya.
d. Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata
satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Peran dan Manfaat Transportasi
Transportasi berasal dari Bahasa Latin yaitu transportare, dimana
transberarti seberang atau sebelah lain, dan portare berarti mengangkut
ataumembawa. Transportasi diartikan sebagai usaha memindahkan,
menggerakkan,mengangkut atau mengalihkan obyek dari satu tempat ke
tempat lain, sehinggaobyek tersebut menjadi lebih bermanfaat atau berguna
untuk tujuan tertentu. Alatpendukung yang dipakai untuk melakukan
kegiatan tersebut bervariasi tergantung dari bentuk obyek yang akan
dipindahkan, jarak antara suatu tempat ketempat lain dan maksud obyek
yang akan dipindahkan tersebut.
9
Secara konteks, “transportasi” mengandung makna/arti yang tidak
jauh berbeda dengan makna/arti daripada “angkutan”, hanya saja terkadang
antara tansportasi dan angkutan sering ditemukan dalam susunan kalimat-
kalimat dengan kedudukan dan fungsi yang berbeda. Namun, secara makna
memiliki maksud yang sama. Secara etimologi “angkutan” berasal dari kata
“angkut” yang berarti mengangkat atau membawa, memuat dan membawa
atau mengirim. Mengangkut berarti mengangkat dan membawa, memuat
atau mengirim. Pengangkutan berarti pengangkatan atau pembawaan barang
atau orang, pemuatan dan pengiriman barang atau orang yang diangkut.
Dengan demikian, angkutan dapat berarti suatu proses atau gerakan dari satu
tempat ke tempat yang lain.9
Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan dan
pemberi jasa bagi perkembangan ekonomi. Kegiatan-kegiatan ekonomi
dapat berjalan jika jasa transportasi terus tersedia dalam menunjang kegiatan
tersebut. Peranan transportasi hanya untuk melancarkan arus barang dan
mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian
sumber-sumber ekonomi secara optimal untuk itu jasa transportasi harus
cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Sementara itu kegiatan masyarakat sehari-hari bersangkut paut dengan
produksi barang dan jasa untuk mencukupi kebutuhannnya yang beraneka
ragam. Karena itu, manfaat transportasi dapat pula dilihat dari berbagai segi
9Martono Eka Budi Tjahjono, Transportasi di Perairan Berdasarkan Undang-
undangNomor 17 Tahun 2008. hal. 6.
10
kehidupan masyarakat yang dapat berperan dalam beberapa hal antara lain
peran ekonomi.10
Kegiatan transportasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah suatu jenis kegiatan yang
menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geogtafis orang maupun barang. Dengan transportasi bahan baku dibawa
menuju tempat produksi dan dengan transportasi jugalah hasil produksi
dibawa kepasar atau ketempat pelayanan kebutuhan.
Peranan transportasi merupakan suatu proses tujuan untuk
mengembangkan transportasi untuk menghindarkan persoalan-persoalan dan
mencegah timbulnya persoalan yang sudah diduga sebelumnya, serta
mendayagunakan sistem yang telah ada sehingga memungkinkan manusia
dan barang bergerak/berpindah tempat dengan aman dan murah, dan jika
perlu atau memungkinkan dengan cepat dan nyaman.11
Peran transportasi dalam kaitannya dengan ekonomi dan sosial
ekonomi pada Negara dan masyarakat. Kegiatan ekonomi masyarakat
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan
pertukaran komoditi atau segala sesuatu yang bisa diperoleh dan berguna.
Manusia menggunakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya akan
pangan, papan dan sandang. Lebih dari itu manusia dapat menggunakannya
untuk kenikmatan, kenyamanan, dan keenakan. Karenaitu manusia tidak
berhenti menyerbu sumber alam dimana saja untuk membuat berbagai jenis
10
Kamaluddin R.H. Ekonomi Transportasi. (Jakarta; Penerbit Ghalia Indonesia, 2003), h.
15 11
Ibid., h. 12
11
barang yang diperlukan meskipun seperti kita ketahui, sumber alam tidak
terdapat disemua tempat. Selanjutnya setelah melalui proses produksi,
barang siap pakai perlu dipasarkan. Dipasarlah terjadi proses tukar menukar
antara penjual dan pembeli selanjutnya barang yang telah dibeli diangkut
pulang kerumah untuk dipergunakan.
Proses produksi itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan ekonomi
sumber daya alam dan sumber daya manusia digabungkan dengan tujuan
menghasilkan barang yang dapat dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Barang produksi atau barang modal mempercepat produksi dan
meningkatkan keluaran. Jadi kegiatan ekonomi adalah kombinasi dari tiga
faktor produksi : tanah, buruh, dan modal. Bagiahli ekonomi tanah
merupakan sumber daya alam non-manusia, buruh berarti semua sumber
daya manusia dan modal berarti semua peralatan, perlengkapan, teknik
produksi dan sebagainya.
Seperti diketahui, tujuan kegiatan ekonomi adalah memenuhi
kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah
satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia
dengan mengubah letak geografis orang maupun barang. Dengan
transportasi bahan baku dibawa menuju tempat produksi dan dengan
transportasi jugalah hasil produksi dibawa kepasar atau tempat pelayanan
kebutuhannya seperti pasar, rumah sakit, tempat rekreasi, dan lain-lain.
12
Gambar 1.1 Bagan Alir Transportasi
Dalam hubungan yang utama diantaranya adalah (1)
tersedianyabarang, (2) stabilisasi dan penyamanan harga, (3) meningkatnya
nilai tanah, (4) terjadinya spesialisasi antar wilayah, (5) berkembangnya
usaha skala besar, (6) tersedianya urbanisasi dan konsentrasi penduduk
dalam kehidupan. Mengenai peran transportasi dapat dijelaskan satu persatu
sebagai berikut:
a. Tersedianya Barang
Efek yang nyata adanya transportasi yang baik dan murahadalah
penyediaan atau pengadaan pada masyarakat barang-barang yang
dihasilkan ditempat lain, yang tidak dapat dihasilkan setempat,
mengingat kondisi iklim dan keterbatasan sumber daya alam yang tidak
memungkinkan untuk menghasilkannya atau kalau dihasilkan juga
terpaksa dengan biaya produksi dengan harga yang sangat tinggi.
Dengan adanya transportasi yang murah, maka pada masyarakat yang
tidak menghasilkan barang tertentu atau ketersediaannya dalam serba
kekurangan akan dapat disuplay barang tertentu yang mengalir dari
daerah/tempat penghasilannya guna memenuhi kebutuhan masyarakat
setempat yang bersangkutan.
Transportasi Transportasi Transportasi Sumber
Daya
Lokasi
Produksi Pasar Konsumen
13
b. Stabilisasi dan Penyamaan Harga
Adanya transportasi yang murah dan mudahnya pergerakan barang dari
suatu lingkungan masyarakat ke yang lainnya, maka akan cenderung
terjadinya stabilisasi dan penyamaan harga dalam hubungan keterkaitan
satu sama lainnya. Misalnya, kekurangan produk tertentu pada suatu
daerah/tempat karena kegagalan panen atau kemerosotan produksi yang
bersangkutan sehingga harganya menjadi mahal. Sebaliknya ada daerah
atau tempat lainnya mungkin terjadi kelebihan supplay lokal yang
berakibat harganya rendah. Dengan mengalirnya barang dari daerah atau
tempat kelebihan surplai dengan transportasi yang lancar dan murah itu
akan dapat teratasi gejolak harga dan akan terjadi kecenderungan
penyamaan harga antar daerah/tempat yang bersangkutan.
c. Meningkatnya Nilai Tanah
Banyak lahan pertanian yang tidak menguntungkan dan tidak layak untuk
diolah bagi usaha pertanian karena hasilnya tidak dapat dijual kepasar,
akibat lokasinya jauh dan ongkos transportasinya mahal. Dengan
tersedianya transportasi yang mudah dan murah pada tanah atau wilayah
yang potensial untuk pengembangan pertanian tersebut, akan dapat
dihasilkan produksi pertanian yang menguntungkan sebab hasil
produksinya akan dapat diangkut dan dilemparkan kepasar dengan
kalkulasi ongkos-harga yang menguntungkan. Dengan demikian, maka
tanah atau wilayah yang terpencil dan jauh tempatnya dari pasar tersebut
akan naik nilainya dibandingkan dengan kondisi sebelumnya
14
d. Terjadinya Urbanisasi dan Konsentrasi Penduduk
Sebagaimana dikemukakan diatas, dengan tersedianya transportasi yang
mudah dan murah akan mendorong timbulnya pembagian kerja dan
spesialis antar daerah, ini akan mendorong pertumbuhan dan
berkembangnya serta terkonsentrasinya industri dan perdagangan dalam
skala besar dan menengah. Kegiatan usaha dan ekonomi tersebut akan
selalu menimbulkan aktivitas yang menyertainnya, dan kegiatan-kegiatan
lainnya yang berkaitan dan ditunjang oleh tersedianya fasilitas dan
kemajuan transportasi yang bersangkutan.
Kesemuanya itu akan cenderung dilaksanakan dipusat-pusatkota (urban
centers). Jadi dengan demikian akan mengakibatkan tumbuh dan
berkembangnya kota-kota besar disertai dengan urbanisasi penduduk ke
wilayah kota-kota industri dan perdagangan yang berkembang tersebut
untuk mencari kerja dan kehidupannya.
Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai
tujuan. Sementara itu kegiatan masyarakat sehari-hari bersangkut paut
dengan produksi barang dan jasa untuk mencukupi kebutuhannya yang
beraneka ragam. Oleh karena itu manfaat pengangkutan dapat dilihat dari
segi kehidupan masyarakat diantaranya yaitu manfaat ekonomi, sosial,
politik dan kewilayahan.
a. Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan yang semuanya
15
bisa diperoleh dan berguna. Manusia menggunakan sumberdaya untuk
memenuhi kebutuhannya akan pangan, papan dan sandang, oleh karena
itu manusia tidak berhenti menyerbu sumber alam dimana saja untuk
membuat berbagai jenis barang yang diperlukan meskipun seperti
diketahui sumber lama tidak terdapat disemua tempat, selanjutnya
setelah melalui proses produksi, barang siap pakai perlu dipasarkan.
Produksi merupakan bagian dari kegiatan ekonomi sumber daya
alam dan sumber daya manusia dengan tujuan menghasilkan barang
yang dapat dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang
produksi atau barang modal mempercepat produksi dan meningkatkan
volume produksi. Ini berarti kegiatan ekonomi adalah kombinasi dari
tiga faktor produksi yaitu tanah, buruh dan modal.
b. Manfaat Sosial
Manusia pada umumnya hidup bermasyarakat dan berusaha hidup
selaras satu sama lain dan setiap orang harus menyisihkan waktu untuk
kegiatan sosial. Bentuk kemasyarakatan ini dapat bersifat resmi, seperti
hubungan dengan keluarga dan lainnya. Untuk kepentingan hubungan
sosial ini, pengangkutan sangat membantu dalam menyediakan berbagai
kemudahan antara lain (a) pelayanan untuk perorangan atau kelompok,
(b) pertukaran atau penyampaian informasi, (c) perjalanan untuk
rekreasi, (d) perluasan jangkauan perjalanan sosial, dan (f) bantuan
dalam memperluas kotaatau memancarkan penduduk menjadi kelompok
yang lebih kecil.
16
c. Manfaat Kewilayahan
Pada bagian terdahulu telah diungkapkan bahwa barang atau orang
yang berpindah atau bergerak dari tempat asal ketempat tujuan karena
daya tarik bisnis ditempat tujuan dan/atau kebutuhan mengatasi
rintangan alami. Ini berarti ada kesenjangan jarak antara tempat asal dan
tempat tujuan. Untuk mengatasi kesenjangan jarak inilah dibutuhkan
pengangkutan maupun komunikasi. Transportasi empunyai karakteristik
dan atribut yang menunjukkan arti dan fungsi spesifiknya.
Fungsi utamanya adalah untuk menghubungkan manusia dengan
tata guna lahan. Sebagai faktor integrasi dan koordinasi pada masyarakat
industri, transportasi terlibat dalam pemindahan barang. Barang
mempunyai nilai rendah jika tidak mempunyai utilitas yaitu, nilai
pemenuhan kebutuhan. Transportasi mempunyai dua macam utilitas
yaitu utilitas ruang (tempat) dan utilitas waktu. Dalam ukuran ekonomi,
berarti bahwa tersedianya barang ditempat tertentu sesuai dengan kapan
dan dimana barang itu diperlukan. Kondisi yang sama untuk manusia,
dimana transportasi dapat digunakan untuk mencapai tempat dan waktu
tertentu sesuai kebutuhan manusia tersebut.
2. Transportasi dalam Masyarakat
Morlok mengemukakan peranan transportasi sebagai berikut : 1.
Memperbesar jangkauan terhadap sumber yang dibutuhkan oleh suatu
daerah, dan memungkinkan digunakannya sumber-sumber yang lebuh
murah atau lebih tinggi mutunya, 2. Dapat memberikan penambahan barang
17
yang dikonsumsi. Berhubungan dengan hal ini kemungkinan untuk
mengkonsentrasikan pada satu atau beberapa lokasi tetapi dapat menjangkau
daerah lain, sehingga keuntungan ekonomi dalam skala produksi dapat
dimanfaatkan, 3. Penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat
saja, barang-barang dapat disebarkan dari sumber-sumber lainnya apabila
sumber-sumber yang biasa dipakai tidak dapat terpenuhi seperti makanan
pokok untuk kebutuhan.12
a. Pengembangan Transportasi
Abbas Salim menguraikan tanpa adanya transportasi sebagai sarana
penunjang tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan
dalam usaha pengembangan ekonomi dari suatu Negara.13
Kartasamita menguraikan pembangunan prasarana transportasi
sangat penting karena sangat menentukan kelancaran masyarakat yang
tidak dapat arus pemasaran hasil produksi setempat serta barang yang
dibutuhkan masyarakat yang tidak dapat dihasilkan sendiri. Tanpa
prasarana yang memadai, harga komoditas yang diproduksi setempat
akan bernilai rendah karena biaya pengangkutan yang tinggi untuk
sampai ke pasar. Bahkan keadaan ini juga akan mengakibatkan
menurunya kualitas komoditi pertanian sejalan dengan bertambahnya
waktu terbuang sehingga menyebabkan harga semakin rendah.
12
Morlok, Edwar K.. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. (Erlangga,
Jakarta, 1991), h. 46 13
Abbas Salim, H.A. Manajemen Transportasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1993), h. 3
18
Pembangunan jaringan jalan mulai dari jalan arteri, kolektor sampai
kejalan desa harus mendapat prioritas.14
Tumewu mengemukakan masih dominannya sektor tradisional
seperti pertanian dan sektor informal yang memerlukan pembinaan
berkelanjutan, terbatasnya dana pembangunan dan tidak meratanya
tingkat pendapatan. Adapun yang langsung menyangkut pengembangan
transportasi, dengan ciri antara lain : rendahnya partisipasi masyarakat
dalam penempatan kebijaksanaan transportasi, kinerja angkutan yang
jelek dan lemahnya fungsi administrator, sumber daya manusia yang
masih kurang dan koordinasi seluruh sektor pemerintah swasta dan
pengguna.15
b. Aksesibilitas
Aksesibilitas berasal dari kata akses yaitu daya hubung, daya
hubung atau akses adalah tingkat kemudahan untuk berhubungan dari
satu tempat ketempat lainnya dan dilakukan dengan berbagai cara (alat
perhubungan).
Suatu fungsi transportasi harus dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a). Membuat suatu objek menjadi lebih muda diangkut dan mampu untuk
diangkut tanpa membuat kesalahan.
14
GinanjarKartasasmita, Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan. (Jakarta : CIDES, 1996), h. 396 15
Tumewu, Willy. 1997. Arah pengembangan Transportasi Perkotaan di Indonesia. Jurnal
Pembangunan Wilayah dan Kota, Volume 8 Nomor 3 Juli 1997, 11 - 18
19
b). Melindungi objek dari kerusakan atau kehancuran yang dapat terjadi
akibat sampingan dari pergerakan tadi.
Transportasi mengakui komponen utama bagi berfungsinya suatu
kegiatan masyarakat. Transportasi berkaitan dengan pola kehidupan
masyarakat lokal suatu daerah, layanan atau daerah pengaruh aktivitas-
aktivitas produksi dan sosial serta barang-barang dan jasa yang dapat
dikonsumsi. Kehidupan masyarakat yang maju ditandai dengan mobilitas
yang tinggi akibat tersedianya fasilitas transportasi yang cukup.
Sebaliknya adalah daerah kurang baik sistem transportasinya
mengakibatkan keadaan ekonominya berada dalam keadaan statis atau
tahapan mobilitas.16
3. Pertumbuhan Ekonomi
Al-Quran dengan tegas menegaskan pentingnya transportasi,
walaupun dengan sarana sederhana yaitu menggunakan hewan tunggangan.
Alah berfirman,
ن أعام حولة وف رأشا يأطان ومن الأ ول ت تبعوا خطوات الش إنه كلوا ما رزقكم الل كمأ عدو مبين ل
Artinya : Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk
pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari
rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah setan. Sesunggguhnya setan itu
musuh yang nyata bagimu.”(QS. Al-An’Am:142)17
16
Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Perencanaan Transportasi. op cit. (Bandung,
Desember). 2006 17
Departemen Agama,Al-Quran dan Terjemahannya (Jakarta:DEPAG,2006).
20
Dengan ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia menciptakan pula
untuk hamba-Nya binatang ternak, di antaranya ada yang besar dan panjang
kakinya, dapat dimakan dagingnya, dapat pula dijadikan kendaraan untuk
membawa mereka ke tempat yang mereka tuju, dan dapat pula mengangkut
barang-barang keperluan dan barang-barang perniagaan mereka dari suatu
tempat ke tempat lain. Ada pula di antara binatang binatangitu yang kecil
tubuhnya dan pendek kakinya untuk dimakan dagingnya, ditenun bulunya
menjadi pakaian dan diambil kulitnya menjadi tikar atau alas kaki dan
sebagainya.18
Dengan demikian dapat dipahami bagaimana kasih sayang Allah
kepada hamba-Nya. Dia melengkapkan segala kebutuhan manusia dengan
tanaman dan binatang bahkan menjadikan segala apa yang di langit dan
dibumi untuk kepentingan makhluk-Nya.
Transportasi perdesaan merupakan transportasi yang menghubungkan
senrta-sentra produksi dan berfungsi untuk memperlancar (daya jangkau)
masyarakat perdesaan didalam melaksanakan kegiatan serta penyaluran
informasi dan segala jasa diperdesaan.19
Efektifitas tiap kebijaksanaan pembangunan regional tergantung pada
bagaimana yang bersangkutan menyempurnakan organisasi sosial
ekonominya sebagai pusat pelayanan bagi penduduk perdesaan, lebih lanjut
18
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur'an,. Al-Qur'andan terjemahnya,
Departemen Agama RI, Jakarta, 1967 19
Adisasmita, Rahardjo.. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. (Yokyakarta: Graha
Ilmu, 2006), h. 98
21
ia mengemukakan bahwa kaitannya dengan produksi pertanian pusat
pelayanan kecil melaksanakan tiga fungsi yaitu:
a) Bertindak sebagai suatu pasar lokal atau titik akumulasi hasil pertanian
lokal untuk konsumsi didaerah.
b) Bertindak sebagai pusat koleksi hasil-hasil untuk ekspor, sebagai
matarantai pengiriman dari daerah pertanian kekonsumen diluar daerah.
c) Menyediakan masukan pertanian atau jasa lainnya yang mendorong
penduduk desa untuk memperkenalkan perubahan-perubahan teknologi
dalam produksi
4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk
nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian
dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil.
Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan
ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi
menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi jangka panjang.
Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang
meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu
22
mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan
menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang.
Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat dari perkembangan
penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan
mereka.
Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor
yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka
panjang, penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu
dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya proses
pertumbuhan. Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai
peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi
lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif
change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik
bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita. Produk domestik bruto
(PDB) adalah total nilai pasar (total market value) dari barang-barang akhir
dan jasa-jasa (final goods and services) yang dihasilkan di dalam suatu
perekonomian selama kurun waktu tertentu.
penjelasan mengenai faktor-faktor apa yg menentukan kenaikan
output per kapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana
faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses
pertumbuhan ekonomi. Ada 2 Mazhab besar dalam teori pertumbuhan
ekonomi yaitu historis merupakan teori pertumbuhan ekonomi linear (teori
23
tahapan pertumbuhan ekonomi) dan analitis merupakan modern
(mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis & konsisten, bersifat
abstrak, tidak menekankan historis. Terdiri atas teori pertumbuhan
struktural, dependensia, neoklasik (biasanya satu tahun). Tingkat
pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan
nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan
nasional riil pada tahun sebelumnya.
Teori Karl Marx mengemukakan teorinya berdasar atas sejarah
perkembangan masyarakat dimana perkembangan masyarakat itu melalui 5
tahap yaitu masyarakat komunal, masyarakat perbudakan, masyarakat
feodal, masyarakat kapitalis danmasyarakat sosialis. Dalam perkembangan
perekonomian di masyarakat, Karl Marx membagi menjadi tiga tahapan
yaitu feodalisme, kapitalisme, dan sosialisme.
Marx berpendapat bahwa kemampuan para pengusaha untuk
mengakumulasi modal terletak pada kemampuan mereka dalam
memanfaatkan nilai lebih produktivitas buruh yang dipekerjakan
5. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
a. Faktor Sumber Daya Alamyaitu sekitar 45%, Sebagian besar berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola
sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud
24
dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil
hutan dan kekayaan laut.
b. Faktor Sumber Daya Manusia yaitu 70% , Sama halnya dengan proses
pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses
pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 30%, Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d. Faktor Budaya yaitu 70%, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri
terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas,
jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat
25
proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan
sebagainya.
e. Sumber Daya Modal yaitu 60%, Sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya
modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.
6. Landasan Hukum
Ketek yang berada di sungai membawa manfaat bagi manusia karena
mereka dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain sebagaimana
diterangkan dalam ayat,
ر ب هار والأفلأك الت تأري ف الأبحأ تلف الليأل والن ض واخأ رأ ماوات والأ فع إن ف خلأق الس ا ي ن أ الناس
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia.” (QS. Al Baqarah:
164).20
Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan bahwa manfaat bahtera
di lautan adalah dapat memindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Juga renungkan ayat berikut,
له إنه كان بكمأ رحيماربكم الذ ت غوا منأ فضأ ر لت ب أ ي ي زأجي لكم الأفلأك ف الأبحأ
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (CV. Toha Putra, Semarang, 1999),
hlm. 23
26
Artinya: “Rabb-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu,
agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu. ” (QS. Al Israa’: 66).21
Syaikh As Sa’di dalam Taisir Karimir Rahman berkata, “Kapal yang
berada di lautan diambil manfaatnya. Berbagai barang dibawa untuk
kepentingan manusia dan untuk dagang mereka. Ini semua karena rahmat
Allah pada hamba-Nya. Allah senantiasa menyayangi hamba-Nya dan
memberikan manfaat pada mereka.”
Juga dalam ayat lain disebutkan,
له ولعلكمأ تشأ ت غوا منأ فضأ ره ولت ب أ ري الأفلأك فيه بمأ ر لتجأ ر لكم الأبحأ الذي سخ كرون الل
Artinya: “Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal
dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat
mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.” (QS.
Al Jatsiyah: 12).22
Yang dimaksud mencari karunia Allah adalah lewat perdagangan dan
mata pencaharian lainnya. Demikian kata Syaikh As Sa’di dalam tafsirnya.
F. Tinjauan Pustaka
Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama, maka diperlukan
kajian-kajian terlebih dahulu, dibawah ini terdapat beberapa penelitian yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu:
21
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, .............. hlm. 273 22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan,................hlm. 311
27
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Kesimpulan
Muhammad
Abdul Hanif
Eksistensi
Transportasi
Sungai (Ketek)
Sebagai Sarana
Alternatif
Di Kota Jambi
Kualitatif Kesimpulan dari penelitian ini
sebagai berikut:
1. Eksistensi transportasi sungai
ketek di kota Jambi secara
umum saat ini berada pada
tingkat keprihatinan. Saat ini
transportasi sungai ketek
mengalami penurunan dari
segi jumlah, dimana
sebelumnya pada tahun 2013
berjumlah 150 berkurang
menjadi 139 buah di tahun
2014. Selain itu, tidak adanya
system pelaksanaan yang
diterapkan terkait dengan
penempatan
parkir/berlabuhnya ketek
sehingga keberadaan ketek
tidak dapat terorganisir
dengan baik. Banyak
ditemukan ketek yang
berlabuh dimana-mana. Saat
ini, fungsi pelabuhan yang
ada di Seberang Kota Jambi
telah mengalami disfungsi,
yang dulu tertanam nilai
budaya di dalamnya dan saat
ini hanya digunakan sebagai
batas untuk berlabuh dan
mangkalnya ketek.
2. Eksistensi transportasi sungai
ketek di kota Jambi secara
fungsi merupakan sarana
alternatif yang interesan
karena memiliki disjeksi
dalam fungsi (fungsi
rangkap). Selain sebagai
sarana penyeberangan sungai,
transportasi sungai ketek juga
merupakan sarana Mata
Pencaharian hidup, sarana
28
lomba dan rekreasi.
3. Eksistensi transportasi sungai
ketek di kota Jambi secara
persepsi masyarakat
setempat/pemilik budaya
bahwa transportasi sungai
ketek adalah sebagai urat nadi
yang tidak bisa terlepas dari
kehidupan mereka khususnya
para pedagang sayur yang
hendak membeli kebutuhan
dagangan sayurnya di Pasar
Angso Duo dan sebagai
sebuah tradisi yang sudah
mendarah daging, sehingga
keberadaan transportasi
sungai ketek sulit untuk
dihilangkan
Jusna Peranan
Transportasi
Laut Dalam
Menunjang
Aruss
Barang Dan
Orang Di
Kecamatan
Maligano
Kabupaten
Muna
Deskriftif Berdasarkan hasil penelitian
yang ditemukan oleh peneliti
dapat disimpulkan bahwa
Pembangunan pelabuhan dan
pengadaan KM.Rembulan dan
speed boat berperan terhadap
jumlah pedagang atau jumlah
orang yang melakukan aktivitas
ekonomi di sekitar pelabuhan
sehingga meningkatkan
pendapatan masyarakat, serta
berperan terhadap arus barang
dan orang yang dilihat dari
bertambahnya jumlah
penumpang serta jumlah dan
jenis barang yang diangkut
melalui rute Maligano-Raha
karena masyarakat semakin
mudah untuk melakukan aktifitas
penyeberangan
Tunjung
Hapsari
Pengaruh
infrastruktur
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di
Indonesia
Kuantitatif Infrastruktur jalan menunjukkan
pengaruh yang signifikan
terhadap ekonomi di Indonesia.
Hal ini dapat dilihat panjang
jalan naik sebesar 1 persen, maka
pertumbuhan ekonomi akan naik
sebesar 0,176395 persen, dengan
29
dilaksanakannya desentralisasi
jalan maka pemerintah daerah
memiliki kewenangan yang lebih
luas untuk membangun jalan dan
memperbaiki jalan yang rusak di
suatu daerah. Sehingga jalan
memiliki kontribusi positif
terhadap proses pembentukan
kualitas dan kuantitas yang
berdampak pada peningkatan
pertumbuhan ekonomi di
Indonesia
Sutami
Silondae
Keterkaitan
JalurTransportas
i dan Interaksi
Ekonomi
Kabupaten
Konawe Utara
DenganKabupat
en/Kota
Sekitarnya
Deskriptif Dampak transportasi terhadap
perekonomian di Kabupaten
Konawe Utara, berpengaruh
positif terhadap Produk
Domestik Regional Bruto
(PDRB) sebesar Rp. 3.074,68
atau0,53 persen.
Enik
Widayati
Pengaruh
Infrastruktur
Terhadap
Produktivitas
Ekonomi Di
Pulau Jawa
Periode
2000-2008
Kuantitatif Penelitian ini menyimpulkan :
1. Dari hasil pengolahan dengan
menggunakan panel data
menunjukkan bahwa
infrastruktur ekonomi (jalan,
listrik, telepon dan air
bersih)memberikan
pengaruhterhadap
produktivitas ekonomi di
pulau jawa. Masing-masing
infrastruktur memiliki
pengaruh yang berbeda-beda.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa analisis
yang didapatkan menunjang
hipotesa yang diajukan pada
awal tesis.
2. Hasil pembahasan hasil d
iatas menunjukkan bahwa
semua infrastruktur (jalan,
listrik, telepon dan air bersih)
memiliki pengaruh terhadap
produktivitas ekonomi di
wilayah pulau jawa. Oleh
sebab itu pemerintah perlu
30
untuk lebih menggiatkan
pembangunan infrastrktur
tersebut
G. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran
Desa Teluk Rendah Ilir
Trasportasi Air (ketek)
Perekonomian Angkutan Barang dan Jasa
Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo
Desa Teluk Rendah Pasar
31
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif
yaitu data yang diperoleh berupa (kata-kata, gambar, perilaku) tidak
dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik melainkan dalam bentuk
kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi.
Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan peran transportasi air pada
perekonomian masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini akan dijelaskan teknik-teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam tradisi kualitatif,
data tidak akan diperoleh dibelakang meja, tetapi harus terjun ke
lapangan, ke tetangga, ke organisasi, ke komunitas. Data yang
diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku,
tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Data observasi juga dapat
32
berupa interaksi dalam suatu orgnisasi atau pengalaman para anggota
dalam berorganisasi.23
2. Wawancara.
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung
maupun tidak langsung secara bertatap muka dengan sumber data.24
Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapatkan informasi, yang
tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuesioner. Ini disebabkan
oleh karena peneliti tidak dapat mengobservasi seluruhnya. Tidak semua
data dapat diperoleh dengan observasi. Oleh karena itu peneliti harus
mengajukan pertanyaan kepada partisipan. Pertanyaan sangat penting
untuk menangkap persepsi, pikiran, pendapat, perasaan orang tentang
suatu gejala, peristiwa, fakta atau realita. Dengan mengajukan pertanyaan
peneliti masuk dalam alam berpikir orang lain, mendapatkan apa yang
ada dalam pikiran mereka dan mengerti apa yang mereka pikirkan.
Karena persepsi, perasaan, pikiran orang sangat berarti, dapat dipahami
dan dapat dieksplisitkan dan dianalisis secara ilmiah.25
3. Dokumentasi.
Metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting
baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan. Dokumentasi
penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk
23
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya,
Grasindo, Jakarta, hal. 116 24
Maman Abdurrahman & Sambas Ali Muhidin, Op.Cit., hal. 89 25
J.R. Raco, Op.Cit, hal. 116
33
memperkuat hasil penelitian. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan,
gambar atau karya-karya dari seseorang.26
C. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua
yakni:
a. Data primer, yang dikumpulkan berbentuk hasil wawancara yang
dilakukan terhadap narasumber yang berasal dari para pelaku yang
terkait dengan persoalan untuk mengetahui peran transportasi air pada
perekonomian masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo. Beberapa responden yang diwawancarai dalam
penelitian ini ialah pemilik usaha transportasi air dan juga masyarakat
Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo selaku
pengguna transportasi air.
b. Data Sekunder, data ini diperlukan untuk mendukung analisis dan
pembahasan yang maksimal. Data sekunder juga diperlukan terkait
pengungkapan fenomena sosial dalam penelitian ini.
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari
berbagai sumber yaitu:
a) Data primer berasal dari hasil wawancara pemilik usaha
transportasi air dan juga masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir
Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.
26
Ibid., hal. 43
34
b) Data sekunder berasal dari hasil publikasi berbagai literatur yang
ada di beberapa tempat, seperti: data penduduk esa Teluk Rendah
Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis data model interaktif dari Miles dan Huberman,
seperti terlihat pada gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1
Analisis Data Model Interaktif Sumber : Miles dan Huberman, 1984
Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:27
1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan
27
Miles, Mattew B & A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif,. Buku sumber
tentang metode- metode baru, Universitas Indonesia. Pres, Jakarta, 2007, hal. 15-19
Simpulan atau Verifikasi
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
35
strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan
fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.
2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan,
transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan
pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai
sejak peneliti memfokuskan wilayah penelitian.
3. Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang
memungkinkan penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai
jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.
4. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus
mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan
dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi skripsi ini menjadi
beberapa bab dan setiap bab terdiri sub bab dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, dan
Tinjauan Pustaka.
Bab II Metode Penelitian
Berisi Tempat dan Waktu Penelitian, Pendekatan Penelitian,
Populasi dan Sampel, Jenis-Jenis Data, dan Metode Analisis Data
.
36
Bab III Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Terdiri dari Sejarah Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo, Struktur Organisasi Desa, serta Deskripsi Tugas
dan Tanggung Jawab.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
peran transportasi air pada perekonomian masyarakat Desa Teluk
Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.
Bab V Penutup
Meliputi Kesimpulan dan Saran
F. Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutnya
dengan perbaikan hasil seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul
dan izin riset, maka penulis mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan
analisis data dalam waktu yang berurutan. Hasil sidang munaqasah
dilanjutkan dengan perbaikan dan penggandaan skripsi. Adapun jadwal
kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
37
Tabel 2.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2018
April Mei Juni Juli Agus Sept
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Pengajuan
Judul dan
Pembuatan
Proposal
x x x X x x
2. Perbaikan
Sebelum
Seminar dan
Hasil Seminar
x x x x x
3. Pengumpulan
Data
x x x x x x
4. Verifikasi dan
Analisa Data
x x x x x x
5. Konsultasi
pembimbing
x x X x x x x x x x x
6. Perbaikan x x x
7. Penggandaan
Skripsi
x
38
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Pada abad ke-16 Masehi atau zaman kerajaan Hindu, datanglah 5 (lima)
orang bersaudara ke Rantau Kederas (sekarang dikenal) Pangkal Beloteng
Desa Teluk Rendah Ulu yaitu : 1. Datuk Bedarah Putih, 2. Datuk Makam
Rendah, 3. Datuk Makam Tinggi, 4. Datuk Calegah, dan 5. Datuk Muara
Suluk. Tujuan mereka ingin menyebarkan agama yang mereka anut atau agama
Hindu. Saat itu masyarakat masih berpencar belum merupakan kesatuan dan
masih memakai system kelompok-kelompok yang saling bermusuhan. Mereka
masih mempergunakan ilmu-ilmu bathin atau ilmu hitam yang dapat
mengalahkan lawan atau musuh, sebagai contoh menjemur padi pada malam
hari dibulan terang, memasang lukah diatas bumbun, daging dimasak dalam
kancah (kawah) bisa melompat keluar, dan nasi ditanak tidak masak-masak,
artinya menantang/ mencari lawan atau musuh. Diantara datuk-datuk tersebut,
salah seorang dari mereka atau Datuk Makam Rendah meninggal agama
lamanya dan memeluk agama Islam dengan nama H. Abdul Hamid.
Nama asli Teluk Rendah adalah Teluk Pinang Bajek (sekarang dikenal
Desa Teluk Rendah Pasar). Selama tinggal ditempat ini, masyarakatnya tidak
dapat berkembang dengan baik, pertikaian selalu terjadi, dan masih
menunujukkan ilmunya masing-masing, sebagai contioh : ayam belago dengan
lesung dan batang pisang dapat belago dengan antan, dan sebagainya. Karena
kehidupan disini tidak aman dan damai, maka pada Abad ke-18 M. tuo-tuo dan
39
pemimpin kelompok secara mufakat ingin mencari tempat baru yang lebih
aman dengan kata mufakat mulai mencari tempat baru dengan cara menyusuri
Sungai Batang Hari menggunakan perahu (sampan) bersama-sama dengan
membawa seekor ayam sebagai pedoman atau petunuk. Dimana ayam yang
dilepas tadi terbang dan turun kedaratan, nerarti disitulah tempat membuat
kampung yang baru, dan temapt ini disebut Ujung Tanjung atau Surau Tanjung
Desa Teluk Rendah Ulu sekarang. Setelah kampung ini dibenahi sedemikian
rupa dan masyarakatnya mulai berkembang, datanglah 5 (lima) orang penyebar
agama Islam dari Aceh dibawah pimpinan Syaikh Husin Albaiti. Mula-mula
mereka memperkenalkan diri dan menyampaikan kepada masyarakat setempat
bahwa tujuan mereka ketempat ini adalah untuk menyebar dan memperluas
ajaran agama ini. Kedatangan mereka langsung mendapat tempat dihati
masyarakat dan ajaran ini mulai diajarkan dari rumah kerumah secara
sembunyi-sembunyi karena takut diketahui oleh tentara penjajah Belanda.
Pada saat bersamaan datang pula raja Sultan Thaha Saifuddin dari Jambi
ke daerah ini dan membuat Benteng di Sungai Mangkuan (daerah Tanah Garo)
sekarang, maka agama Islam ini makin diperluas. Untuk menghimpun
kekuatannya menghadapi tentara Belanda, maka didirikanlah Serikat Islam
(SI). Hampir semua tuo Dusun Teluk Rendah bergabung menjadi Debalang
Sultan Thaha Saifuddin secara bahu-membahu melawan penjajahan Belanda.
Di dalam dusun mulai dibenahi dengan membuat peraturan berdasarkan agama
maupun Adat-Istiadat. Untuk mendalami dan memperluas ajaran agama, maka
didirikanlah rumah tempat megaji dan belajar agama dengan sebutan RUMAH
40
KUTAB. Sejak berdiri Rumah Kutab, putra Teluk Rendah dikirim ke Mekkah
Arab Saudi untuk memperdalam ilmunya, ada yang belajar di Madrasah Darul
Ullum dan adapula yang belajar di Madrasah Assyafi’iyah. Sekembalinya putra
Teluk Rendah dari Mekkah, Rumah Kutab ini dirubah menjadi Rumah Gedang
(Besar), ditempat ini pelajar putra dengan pelajar putri terpisah satu dengan
lainnya.
Untuk mengatur hubungan orang dengan orang, hubungan orang dengan
kerajaan, hubungan orang dengan pemerintah yang dikenal Adat Bersendikan
Syarak Bersendikan Kitabullah.
Dari uraian diatas nama Desa Teluk Rendah berasal dari keadaan tempat
daerah tersebut, dimana didaerah pasar terdapat teluk/tebing, sedangkan di
daerah Ulu/Ilir daerahnya rendah. Sehingga daerah ini disebut daerah Teluk
Rendah yang sebelumnya disebut Kampung Alur. Untuk nama desa teluk
rendah ilir berasal dari posisi daerahnya yang berada di bagian Ilir Teluk
Rendah.
Teluk Rendah merupakan daerah pertanian yang luas khususnya
pertanian sawah (payo) dan dikenal sebutan Bumbung padi di kewidaan Muara
Tebo dulunya, luas sawah (payo) mencapai 3.000 Ha yang tersebar dimana-
mana seperti : sawah dibelakang Dusun, Rawabento, Lubuklimas, Cempunik,
Payotulung, Gelugur, Semut gatal, Kalendang, Pulai, Pelajauh, Limaumanik,
Sungai pangkat, Lebak putu, Tanah dialai, pelayangan, Tabakar, Kasai dan
Lebak labi (Sawah/ Payo ini luasnya 1.500.Ha.). Sampai hari ini baru sebagian
yang dapat digarap para petani, karena tali airnya belum sampai ketengahnya
41
sedangkan DAM sudah dibangun dan diresmikan langsung pada hari Selasa
tanggal 19 Mei 1968 oleh Bapak M.Abd.Manap Gubernur KD.TK I Jambi.
Pada zaman penjajah Jepang warga Teluk Rendah tetap mengerjakan
sawahnya yang tidak pernah berhenti, dalam keadaan serta suasana serba sulit
pada masa itu, dimana-mana terjadi kelaparan, Busung lapar (kurang makan,
penyakit menular meraja lela. Teluk Rendah dibawah Pimpinan Usman
Al.Bujang/lurah Kepala Dusun, warganya tetap mengerjakan sawah bahkan
menjelang menuai (panen) semua warga di perintahkannya memanen tanaman
muda, ubi kayu, jagung, talas dan tanaman lainnya. Pemerintah Jepang bahkan
memberi bantuan bibit Jarak untuk dikebunkan, buahnya dibawa ke negaranya
untuk diolah menjadi minyak. Biarpun zaman Jepang terkenal sangat kejam,
sadis, sewenang-wenang. Akan tetapi berkat pimpinan yang bijaksana oleh
Usman Al. Budjang tidak pernah di jumpai warga yang di siksa. Pekerja
Romusha, Rodi dan Gendrongshi hanya sebagian saja yang ikut, apabila
ketahuan warganya dibawa militer untuk bekerja, langsung menghadap
komandan TJODANTJO minta warga tersebut dikembalikan. Atas
kepemimpinanya yang bijak dan bertanggung jawab ia mendapat tanda jasa
atau piagam penghargaan dari pemerintah Jepang berupa SOERAT
POEDJIAN dengan nama DEPATI DOESOEN TELOEK RENDAH
tertanggal, Snowa 20, SNOGATU 8, DJAMBI SUSETYO, Moera Tebo
TYUZUKAIKAI ditanda tangani oleh SEIOMI (setingkat pidana).
Pada masa perang kemerdekaan (AGRESI BELANDA KE II di
Indonesia) yang ingin menjajah kembali di Indonesia, para pejuang dan
42
pemuda-pemuda ikut mengangkat senjata bersama pejuang kemerdekaan
dibawah komando BKR, TKR, dan TP tidak ketinggalan warga Teluk Rendah
bersama Lurah Kepala Dusun Usman Al.Bujang. Para pejuang membuat
markas di sini di bawah pimpinan : 1. Letnan A. Hasyim Alamlah. 2.Letnan
Aziz Larose. 3. Letnan A. Aziz Pulungan dan Inspektur Polisi A. Hutahuruk
dan lainnya, selama bermarkas dari tahun 1948 s/d 1949, ribuan pasukan
pejuang kemerdekaan yang menjadi tanggungjawab, seluruh lapisan
masyarakat tidak ada di berkhianat seorangpun.
Berkat kepemimpinan lurah kepala dusun, para pejuang merasa aman dan
tidak ada keluhan dalam segala hal, semua keperluan dan kepentingan bekal
berperang selalu di persiapkan semuanya. Keberhasilan ini tidak terlepas dari
peran tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai, pemuda dan lainya
seperti : M. Abubakar syaifuddin, H.M.Saleh.Azhari, H.M.Agel, H.Mahiddin
dan tokoh tua yang banyak berjasa dalam membangun dusun Teluk Rendah.
Untuk mengenang jasa dan pengorbanan warga ini, hari Jumat tanggal 2
Agustus 1952 datang utusan Panglima TTR II Sriwiajaya Palembang pimpinan
Operste. M. Nawawi, dari Jambi Rasiden Inukartapati dan opertste Abunjani
dan tidak ketinggalan rombongan Bupati Merangin bersama widana Muara
tebo, serta pembesar-pembesar yang di undang.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan tanda penghargaan PIAGAM
TANDA JASA kepada Usman Al.Bujang beserta warganya atas bantuan dan
pengorbanan selama pasukan TJINDOR MATO berada di tempat ini. Piagam
ini di tanda tangan oleh Panglimanya Let.Kol Bambang Utoyo dan gubernur
43
Sumatra Selatan Drs. M. Isa, di hadapan ribuan warga yang hadir,utusan dari
palembang berjanji membuatkan Tugu kenang-kenangan Di Dusun Teluk
Rendah akan tetapi sampai saat ini belum juga terwujud. Seterusnya pada
tanggal 17 Agustus 1958 Usman Al.Bujang mendapat tanda jasa dari
Pemerintah Pusat berupa Tanda Jasa Setya Lancana Perang Kemerdekaan
Pertama Dan Tanda Jasa Setya Lancana Perang Kemerdekaan Kedua,
kemudian pada tanggal 25 Desember 1963 diangkat menjadi anggota veteran
Republik Indonesia dengan Nomor pokok/ Induk N.V.8555/J.
Untuk mewujudkan janji yang belum ada kenyataannya, maka pada
tanggal 19 Agustus 1965 Usman Al.Bujang diutus oleh Guberbur Jambi
Kol.M.Yusuf Singadikane bersama operste Azis Larose untuk menghadap
Presiden Ir. Soekarno dan Jenderal Abd. Haris Nasution ke Jakarta dan di
pimpinan-pimpinan Angkatan Darat yang pernah bertugas zaman Revolusi di
Teluk Rendah antara lain. Harun Sohar, Burlian, Zulkifli Lubis dan yang
pernah bersama-sama dalam kesatuan Tjindor Mato. Keputusan yang ditelah
dibawa telah disepakati bahwa, dalam waktu secepatnya Tugu tersebut akan
dibangun dan di resmikan pada hari Angkatan Perang 5 Oktober 1965. Tetapi
sayang sekali sebelum hal ini terlaksana, terjadilah pemberontakan PKI ke
Tanah Air dengan sebutan Gerakan 30 September 1965 (GETAPU PKI),sejak
peristiwa tersebut Tugu yang di janjikan tidak pernah lagi di suarakan sampai
sekarang,.
Pada Tanggal 21 Maret 1982, Bendera Merah Putih yang pernah berkibar
di Markas TJINDOR MATO Teluk Rendah di ambil di rumah Usman
44
AL.Bujang oleh pak A. Azis Pulungan dan di pajangkan di Gedung Juang
(Legium Veteran Sipin Ujung Jambi). Sejak tanggal 7 November 1950 Usman
AL.Bujang diangkat dan di percaya menjadi Pasirah Kepala Marga Petajin Ilir
di Sungai Bengkal sampai tanggal 8 Mei 1968.
Sejak tanggal 7 November 1950 Lurah Kepala Dusun Teluk Rendah
dipimpin oleh Ramli Djailani, Abubakar Bakir, M. Saidi, Moh.Saleh Dung,
M.Zaini dan A.Rasyid mereka semua tidak lain adalah keponakan sepupu,
putra dan keponakan dari Usman Al.Bujang. Semua Kepala Dusun tersebut
terus membangun dusunnya di segala bidang, baik dibidang pemerintahan
dusun, pendidikan agama maupun umum terus di tingkatkan, pasar getah
(karet) setiap hari jumat tetap di pelihara dengan baik. Sebab pasar ini
merupakan sumber dana (keuangan), karena dengan dana ini dapat membangun
untuk kepentingan umum lainnya.
Siapa saja yang menjadi Lurah Kepala Dusun tetap membangun apakah
melalui swadaya masyarakat ataupun melalui bantuan pemerintah tidak pernah
berhenti. Pada pertengahan tahun 1967/68 secara swadaya membangun 1(satu)
unit gedung Madrasah Ibtidaiyah secara swadaya,kemudian pada tahun
pelajaran 1975/76 Dusun Teluk Rendah mendapat jatah bangunan SD.INPRES
sebanyak 3 (tiga) unit masing-masing terdiri 6(enam) lokal yaitu: Dusun Teluk
Rendah Ulu, Dusun Teluk Rendah Ilir dan Dusun Teluk Rendah Pasar, semua
bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat.
Semenjak tahun 1955 lalu, sudah ada persatuan pemuda ditiap-tiap
tempat di Teluk Rendah. Desa Teluk Rendah Ulu mempunyai persatuan
45
pemuda Raudatussubyan dan Hubbul Wathan, Desa Teluk Rendah Ilir dengan
nama Nahdatul Ummah dan Wuslahtussuban dan Desa Teluk Rendah Pasar
dengan nama Imaratul Insyaf, kemudian pada Tahun 1982 di tambah
didepannya kata-kata Karang Taruna hingga sekarang.
Semua karang taruna ini berlomba-lomba meningkatkan kelompoknya
masing-masing terutama di bidang sosial masyarakat, keberadaan Organisasi
Pemuda sangat membantu sekali bagi kepentingan kelompoknya seperti :
kematian, pengantenan, cukuran dan kepentingan sosial lainnya. Organisasi
Pemuda ini tidak pernah (ada) istilah Diskriminasi dengan warga pendatang
atau memandang kesukuan (Etnis), semua sama dengan logo duduk sama
rendah berdiri sama tinggi atau tegak sepematang duduk sehamparan artinya
tidak ada perbedaan satu sama lain, logo yang sudah dipatri dari nenek moyang
maupun dari datuk-datuk pendahulu dipegang erat yakni Bersatu Teguh
Bercerai Runtuh.
B. Gambaran Umum Desa Teluk Rendah Ilir
Desa Teluk Rendah Ilir merupakan salah satu desa dalam kecamatan
Tebo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dengan batas Wilayah Desa Teluk
Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir sebelah :
- Barat Berbatasan dengan Desa Teluk Rendah Ulu
- Timur Berbatasan dengan Desa dusun Tuo
- Utara Berbatasan dengan Desa Teluk Rendah Pasar
- Selatan Berbatasan dengan Desa Muaro Tabir
46
Jarak antara Desa Teluk Rendah Ilir dengan:
a. Ibu Kota Kecamatan : 20 km
b. Ibu Kota kabupaten : 75 km
c. Ibu Kota Provinsi : 140 km
Desa Teluk Rendah Ilir terdiri dari 9 Rukun Tetangga dan terdiri dari 4
Dusun, yaitu Dusun Pulau Batu I & II, dan Dusun Pulau Pasir I & II dengan
jumlah penduduk 2034 orang
Keadaan Sosial Ekonomi masyarakat desa Teluk Rendah Ilir sebagian
besar terdiri dari masyarakat cukup, hanya sebagian kecil yang berkehidupan
mampu dan miskin
Pada tahun 1898 Dusun Teluk Rendah sudah dibentuk pemerintahan
dusun oleh pemerintah Belanda dengan gelar Lurah Kepala Dusun yang setiap
5 (lima) tahun dipilih oleh penduduk, aturan ini samapai sekarang tetap
dipakai. Setiap Kepala Dusun yang dipilih oleh masyarakat terus membenahi
diri dan membangun Dusun agar masyarakatnya hidup dengan aman, damai,
dan sejahtera. Pada tanggal 17 Mei 1927 – 1950 Usman Alias Budjang
diangkat menjadi Lurah Kepala Dusun dengan Gelar SINGO DILAGO,
dibawah pimpinan yang baru ini mulai membenahi dusun disemua bidang.
Pimpinan dibagi menjadi : 1. Kepala Dusun disebut Lurah, 2. Wakil Kepala
Dusun disebut Pengulu Mudo, dan 3. Wakil Pengulu Mudo disebut Mangku
(pemangku adat).
Adapun nama-nama Kepala Desa yang pernah memerintah di Desa
Teluk Rendah adalah :
47
1. 1898 – 1916 : Abd. Hamid (Orang Tua) Usman Al. Budjang
2. 1916 – 1921 : M. Saleh (Abang Abd. Hamid/ Paman) Usman Al.
Budjang
3. 1921 – 1924 : Idris (Sepupu Abd. Hamid/ Paman) Usman Al. Budjang
4. 1924 – 1926 : Mahiddin (Sepupu Abd. Hamid/ Paman) Usman Al.
Budjang
5. 1926 – 1927 : H. Agel (Sepupu) Usman Al. Budjang
6. 1927 – 1950 : Usman Al. Budjang
7. 1950 – 1960 : M. Ramli Djalani (Keponakan) Usman Al. Budjang
8. 1960 – 1966 : Abubakar Bakir (Sepupu) Usman Al. Budjang
9. 1966 – 1969 : M. Sadik (Sepupu) Usman Al. Budjang
10. 1969 – 1972 : Mohd. Saleh Dung (Putra) Usman Al. Budjang
11. 1972 – 1977 : H.M. Zaini (Keponakan) Usman Al. Budjang
12. 1977 – 1979 : A. Rasid Naim (Keponakan) Usman Al. Budjang
13. 1979 – 1982 : A. Riva’i Saleh (Sepupu)Usman Al. Budjang
14. 1982 – 1995 : A,. Rasid Naim (Keponakan) Usman Al. Budjang.
15. 1995 – 2000 : Yazid Bustami (Keponakan) Usman Al. Budjang
16. 2000 – 2008 : Buchari Sadik (Keponakan) Usman Al. Budjang
17. 2008 -2014 : Hapiz Yunus(Cucu)Usman Al. Budjang.
18. 2014- 2016 : Pj. Ulpa, S.Aq (Cucu) Usman Al. Budjang.
19. 2016- Sekarang : Jasmi Saleh Dung(Cucu) Usman Al. Budjang.
Pada tahun 1982 masa pimpinan Lurah Kepala Dusun A.Rasid, terjadilah
pemekaran Dusun menjadi 3 (tiga) dengan sebutan Kepala desa Lurah Kepala
48
Dusun dihapus atau dihilangkan dan diganti menjadi Kepala Desa. Tiga (3)
desa tersebut adalah : 1). Desa Teluk Rendah Ulu, 2). Desa Teluk Rendah Ilir,
dan 3). Desa Teluk Rendah Pasar. Nama-nama tersebut diambil berdasarkan
posisi dari masing-masing daerah tersebut, dimana Teluk Rendah Ulu berada di
bagian Ulu dan Teluk Rendah Ilir berada di bagian Ilir sedangkan Teluk
Rendah Pasar berada di seberang yang merupakan tempat pasar lelang.
Kepala Desa Teluk Rendah Ulu pada saat setelah pemekaran adalah
M.Yusuf AR, Desa Teluk Rendah Ilir adalah A. Rasyid Naim, sedangkan
Teluk Rendah Pasar Abd Hamid Usman. Semua Kepala Desa terus
membangun desa seperti adanya sekarang.
Adapun periodesasi kepemimpinan Desa Teluk Rendah Ilir adalah :
1. 1982 – 1995 : A. Rasid Naim(Keponakan) Usman Al. Budjang
2. 1995 – 2000 : Yazid Bustami(Keponakan) Usman Al. Budjang
3. 2000 – 2008 : Buchari Sadik(Keponakan) Usman Al. Budjang
4. 2008 – 2014 : Hapiz Yunus(Cucu)Usman Al. Budjang
5. 2014- 2016 : Ulpa, S.Ag (Cucu)Usman Al. Budjang
6. 2016-Sekarang : Jasmi(Cucu)Usman Al. Budjang
Desa Teluk Rendah Ilir pada awal pembentukannya dibagi menjadi 2
Dusun yaitu :
1. Dusun Pulau Batu I ( Daerah Tengah )
2. Dusun Pulau Batu II ( Daerah Tengah )
3. Dusun Pulau Pasir I ( Daerah Ilir )
4. Dusun Pulau Pasir II( Daerah Ilir )
49
Penamaan daerah tersebut berasal dari posisi dusun tersebut apabila air
sungai batanghari surut, dimana daerah bagian tengah apabila airnya surut akan
timbul batu-batu yang menyerupai pulau, sedangkan daerah Ilir akan timbul
pasir.
C. Penduduk
Jumlah Penduduk Desa Teluk Rendah Ilir Tahun 2015 –2017 adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Desa Teluk Rendah Ilir Tahun 2015 –2017
No Tahun
Jumlah Penduduk (Jiwa) Laju
Pertumbuhan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 2015 977 1002 1979 -
2 2016 988 1015 2003 1,2
3 2017 1001 1033 2034 1,5
Sumber : Kantor Desa Teluk Rendah Ilir, 2018
D. Pendidikan
Tabel 2.2
Data Jenis Sarana Pendidikan
No JENJANG
PENDIDIKAN JUMLAH LOKASI
1 TK / PAUD / RA 1 RT 04 Dusun Pulau Pasir
2 SD 1 RT 06 Dusun Pulau Batu
3 MI Persiapan Negri 1 RT 07 Dusun Pulau Pasir
50
4 MI Sore 1 RT 01 Dusun Pulau Batu
5 SLTP/MTs 1 RT 07 Dusun Pulau Pasir
6 SLTA/MA 1 RT 06 Dusun Pulau Batu
Jumlah 6
Tabel 2.3
Data Guru dan Siswa berdasarkan tingkatan Pendidikan
No URAIAN JUMLAH
GURU
JUMLAH
MURID
1 TK 6 48
2 SD 10 84
3 MI 8 61
4 MTs 20 175
5 MA 21 236
Jumlah 65 604
E. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Struktur organisasi disini berarti kerjasama atau pembagian tugas antara
personil pemerintah serta masyarakat untuk melakukan pembangunan. Sebagai
organisasi kerja, maka untuk mencapai organisasi itu harus di susun sebagai
tata laksana yang dapat melaksanakan tugasnya masing-masing, baik tujuan
umum maupun tujuan khusus menurut jenis dan tingkat masing-masing. Agar
tujuan yang hendak di capai itu terlaksana, maka perlu adanya kerjasama antara
51
pemerintahan desa dengan masyarakat desa, saling memiliki tanggung jawab
dalam mengelola desa. Apabila hal tersebut terlaksana denagan baik, akan
terciptalah adanya kerja sama yang harmonis dan lancar atara masing-masing
pengurus sehingga akan dapat terjamin suksesnya penyelenggaraan program
kegiatan pemerintah desa sesuai dengan yang telah di tetapkan.
Adapun struktur organisasi pemerintahan Desa Teluk Rendah Ilir
Kecamatan Tebo Ilir Kabuapten Tebo adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk Rendah Ilir
BPD HASAN SAZALI, S.Pd.
SD
KADES
JASMI
KAUR KEUANGAN
MUAMMAR
SEKDES
M. HASBI ASSIDIKI, S.Pd
KAUR PEMP
NAJIB
KAUR UMUM
BUNYANI
S
KADUS PB I
MUNZANI
KAUR PEMB
SARHAKI
KADUS PB I
SIRAJUDDIN
Ka RT 05 SAKRANI
Ka RT 06 MUSAI’DI
Ka RT 07 ZUHDI
Ka RT 01
JAUHARI
Ka RT 02
JADAWI
Ka RT 03
A.RANI
Ka RT 04 KAMARUZZAMA
N
KADUS PB II
……………..
KADUS PB II
……………….
Ka RT 08 ZULYADEN
Ka RT 09 MURSIPI
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Peran Transportasi Air pada perekonomian masyarakat Desa Teluk
Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat diperdesaan adalah keterisolasian dan
keterbatasan aksesibilitas dalam memperoleh barang, jasa, informasi dan
teknologi dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Tidak tersedianya akses
menjadi masalah lambatnya pembangunan disuatu tempat, hal ini dapat
diselesaikan melalui pembangunan jalan. Akses tersebut meliputi akses
terhadap sumber air, lahan sumber pangan, fasilitas pendidikan, kesehatan,
pasar dan telekomunikasi untuk melakukan aktivitas perdagangan. Untuk itu
pembangunan prasarana dan sarana transportasi didaerah perdesaan harus
diarahkan agar dapat menfasilitasi kebutuhan pergerakan penumpang dan
barang secara cepat, aman, nyaman, dan murah bagi masyarakat desa.
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat takterkecuali di daerah pedesaan. SIstem
transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas
penduduk dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung terjadinya
pertumbuhan ekonomi daerah perdesaan. dengan adanya transportasi
harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan kearah
perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri
maupun sektor lainnnya di daerah perdesaan.
53
53
Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo memilik
berbagai potensi komoditas dari sektor pertanian diantara, Kelapa sawit,
karet, kedelai, padi dan berbagai jenis hasil tani lainnya. Akan tetapi untuk
menjadikan nilai jual yang diperhitungankan ke luar harus mengakses jalur
sungai terlebih dahulumasih menggunakan angkutan sungai dengan
menggunakanperahu motor atau dalam bahasa setempat dikenal dengan
perahuketek. Angkutan sungai melalui perairan Sungai Batanghari yang
merupakan hulu dari sungai Batangharimerupakan satu-satunya sarana
transportasi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sebagaimana
diungkapkan Bapak Jasmi selaku Kepala Desa Teluk Rendah Ilir:
“....transportasi yang digunakan masyarakat di sini hanya ada ketek,
yaitu perahu besar yang diberi motor sebagai penggerak, untuk
menghubungkan masyarakat dengan desa di sekitar sini, namun untuk
di dalam desa kita menggunakan sepeda motor, kondisi ini tidak
terlepas dari keberadaan desa yang dikelilingi sungai...”28
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Bapak Hasan Sazali selaku Ketua
BPD Desa Teluk Rendah Ilir:
“...memang disini adanya hanya ketek, karena desa ini asal berdiri di
pinggiran sungai, sehingga pemukiman hanya ada dipinggiran sungai,
ditambah lagi kondisi desa yang berada di tengah-tengah atau dikelili
sungai, namun kondisi sekarang sudah jauh lebih baik dari dahulu,
karena dahulu orang hanya mengandalkan perahu dan rakit sebagai
sarana transportasi...”29
Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Bapak Sakdudin selaku
pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir:
28
Wawancara dengan Bapak Jasmi selaku Kepala Desa Teluk Rendah Ilir, tanggal 3
September 2018 29
Wawancara dengan Bapak Hasan Sazali selaku Ketua BPD Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 7 September 2018
54
54
“..seingat saya adanya ketek ini sekitar tahun 70-an (1970), hanya saja
mesin dan ukurannya saja yang berubah, sebelum adanya ketek orang
tua dahulu masih menggunakan rakit dan perahu untuk transportasi,
namun memang saat itu barang yang diangkut pun tidak besar, hanya
orang dan barang seadanya, berbeda dengan sekarang yang muatannya
lebih besar tentu membutuhkan mesin yang besar dan ukuran
perahupun menjadi besar..”30
Transportasi menjadi sangat penting bagi daerah perdesaan karena
menyediakan akses bagi masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan barang
dan jasa sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses
terhadap informasi, pasar, jasa masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang
baru kesemuanya merupakan kebutuhan yang peting dalam proses
pembangunan, hal ini seperti diungkapkan Bapak Jasmi selaku Kepala Desa
Teluk Rendah Ilir:
“...tidak hanya di desa ini namun semua desa pada umumnya
membutuhkan sarana transportasi sebagai akses untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sehari-hari baik dalam bentuk barang serta
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan penduduk di
pedesaan...”
Beliau melanjutkan:
“...selain itu trasportasi ini merupakan penggerakan ekonomi
masyarakat, semua barang kebutuhan masyarakat umumnya diperoleh
di Pasar khususnya Desa Teluk Rendah Pasar, kecuali sayur mayur
yang terkadang terpenuhi oleh produksi dari desa ini sendiri karenanya
adanya lahan pertanian yang ditanami sayur, namun untuk kebutuhan
lainya didrop dari Pasar..”
Perbedaan sumberdaya yang ada di suatu daerah dengan daerah lain
mendorong masyarakat untuk melakukan mobilitas sehingga dapat memenuhi
kebutuhannya. Dalam proses mobilitas inilah transportasi memiliki peranan
30
Wawancara dengan Bapak Sakdudin selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018
55
55
yang penting untuk memudahkan dan memeperlancar proses mobilitas
tersebut. Proses mobilitas ini tidak hanya sebatas manusia saja tetapi juga
barang dan jasa. Dengan demikian nantinya interaksi antar daerah akan lebih
mudah dan dapat mengarungi tingkat kesenjangan antar daerah.
Ullman mengungungkapkan ada tiga syarat untuk terjadinya interaksi
keruangan, yaitu:
1. Complementarity atau ketergantungan karena adanya perbedaan demand
dan supply antar daerah
2. Intervening opportunity atau tingkat peluang atau daya tarik intuk dipilih
menjadi daerah tujuan perjalanan
3. Transferability atau tingkat peluang untuk diangkut atau dipindahkan
dari suatau tempat ketempat lain yang dipengaruhi oleh jarak yang
dicrminkan dengan ukuran waktu atau biaya
Kebutuhan akan pergerakan bersifat merupakan kebutuhan turunan.
Pergerakan terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pergerakan
tidak akan terjadi seandainya semua kebutuhan tersebut menyatu dengan
pemukiman. Namun, pada kenyataannya semua kebutuhan manusia tidak
tersedia disatu tempat. Atau dengan kata lain lokasi kegiatan tersebar secara
heterogen didalam ruang. Dengan demikian perlu adanya pergerakan dalam
rangka untukmemenuhi kebutuhan.
Angkutan sungai di Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo, hingga kini tak terpisahkan darikehidupan masyarakat.
Masih terbatasnya infrastrukturjalan atau jembatan menyebabkan mereka
56
56
tetap bergelut hidup seperti orang-orangterasing. Hanya dengan
menggunakan ketek melalui sungai, mereka bisamelihat dunia luar.
Meskipun mereka lebih banyak terkungkung di desa masing-masing,
masyarakat tetapmenjalani hidup mereka.Sungai dan ketek di permukiman
pun pada akhirnya menjadibagian dari keseharian masyarakatDesa Teluk
Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.Kendati kawasan itu sudah
menjelma menjadi permukiman yang ramai, hingga kinitidak ada akses
langsung dari Desa lain.
Ketek (perahu motor) menjadi alat transportasi masyarakat agar bisa
berinteraksi dengan dunia luar, bisa menjualkomoditas pertanian, atau
membeli barang-barang keperluan hidupsehari-hari.Hal tersebut seperti
diungkapkan oleh Bapak Hamdan selaku masyarakat pengguna jasa Ketek di
Desa Teluk Rendah Ilir:
“...ketek ini merupakan sarana penghubung kita dengan dunia luar, jika
tidak maka kita akan terkurung di desa, karena tidak ada jembatan yang
langsung menghubungkan dengan desa tetangga, selain itu ketek
merupakan angkutan pertanian untuk dijual ke pasar serta membeli
barang-barang keperluan hidup sehari-hari dari pasar..”31
Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
penduduk mempunyai dua pilihan yaitu bergerak dengan moda transportasi
dan tanpa moda transportasi(jalan kaki). Transportasi merupakan penghubung
utama antara dua daerah yang sedang berintraksi dalam pembangunan. Tanpa
adanya jaringan transportasi tidak mungkin pembangunan dapat
31
Wawancara dengan Bapak Hamdan selaku masyarakat pengguna jasa Ketek di Desa
Teluk Rendah Ilir, tanggal 9 September 2018
57
57
diperkenalkan keluar daerah. Jalan merupakan akses transportasi dari suatu
wilayah menuju kewilayah.
Perkembangan sistem transportasi yang ada dewasa jauh dari yang
diharapkan. Apabila diperhatikan ternyata masih banyak ketimpangan yang
terjadi khususnya dalam system transportasi yang ada. Sistem transportasi
perdesaan memang jauh ketinggalan dibanding dengan transportasi
perkotaan.
Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari
masyarakat perdesaan di Indonesia adalah keterisolasian dan keterbatasan
mereka dalam memperoleh barang dan jasa yang untuk memenuhi kebutuhan
social ekonomi. Krena kondisi wilayah yang berbukit-bukit, kepadatan
populasi yang rendah dan jarak antar desa yang jauh, maka akses yang
tersedia sangat terbatas.
Kurangnya akses sering dianggap sebagi masalah pembangunan yang
hanya dapat diselesiakan melalui pembangunan jalan primer dan sekunder.
Jalan dipandang sebagi sarana pembangunan diperdesaan, dalam penegrtian
bahwa jalan-jalan barua akan memeperbaiki kondisi transportasi dan pada
akhirnya akan menyelesiakan masalah akses.
Momentum desa harus menjadi kekuatan ekonomi, juga harus
diletakkan pada penyediaan dan kepedulian akan hadirnya infrastruktur
perdesaan yang sangatlah penting walau untuk mewujudkannya perlu secara
bertahap, mengingat jumlah keseluruhan desa di tanah air berjumlah 70 ribu
lebih desa tentu membutuhkan anggaran yang lumayan besar. Apalagi desa-
58
58
desa yang memiliki kawasan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan sangat
membutuhkan ketersediaan jalan desa yang baik dan representatif.
Korelasi antara kehadiran program pembangunan infrastruktur di
perdesaan dengan penyerapan tenaga kerja masyarakat di desa sangatlah
penting dengan menitikberatkan pada konsep pemberdayaan, dimana ruang
partisipasi masyarakat desa harus diberikan mulai dari pengusulan akan
kebutuhan pra sarana infrastruktur adalah sangat penting agar penyediaan
infrastruktur perdesaan tidak terkesan buttom up atau trial and error untuk
itulah pola partisipasi atau pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan.
Infrastruktur perdesaan maupun di perkotaan yang telah berjalan dan
terkonsep serta memfokuskan kepada pemberdayaan masyarakat perdesaan
adalah PNPM Mandiri Perdesaan, dimana ada program pengembangan
kecamatan, Program Pembambangunan Infrastruktur Perdesaan, Program
Pembangunan daerah tertinggal dan khusus serta PISEW yang semuanya
bermuara pada penyediaan infrastruktur perdesaan dengan konsep
pemberdayaan sosial dan penguatan pertumbuhan ekonomi di desa untuk
kesejahteraan masyarakat. Disamping itu juga ada juga bantuan infrastrukkur
dari pihak swasta yang yang perduli akan pembangunan di pedesaan perlu
kita berikan apresiasi.
Program-program penyediaan infrastruktur perdesaan tersebut tentu
memiliki nilai positif dimana masyarakat dilibatkan dalam proses
perencanaan, pelibatan dan juga kontrol akan anggaran program kegiatan
dimana adanya unsur fasilitasi, partisipasi, tranparansi, dan juga ruang
59
59
keterlibatan jender yang harus terpenuhi. Antisipasi lain adalah bagaimana
agar anggaran negara tersebut tidak disalahgunakan untuk mencari
keuntungan tersendiri dengan berbagai motif.
Perlunya titik berat pembangunan dan ketersediaan infrastruktur desa
merupakan sebuah peluang bagi masyarakat desa di daerah apalagi desa yang
selama ini terisolasi dalam mengangkut barang-barang ekonomi hasil
pertanian dan hasil laut ke kota. Jika jalan dan jembatan saja belum tersedia,
tentu ini akan menghambat proses pendistribusian barang, dan pastinya
masyarakat di desa mengalami keterisolasian dan pertumbuhan ekonomi
menjadi terhambat.
Ke depan, untuk untuk ketersediaan infrastruktur wilayah perdesaan
perlu dipikirkan kembali, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Oleh pemerintah pusat, penyeimbangan pembangunan harus lebih
disinergiskan pada pengelolaan program yang sasarannya harus lebih bersifat
koordinasi lintas kementerian/kelembagaan agar tidak terjadi kesamaan
program dalam masing-masing kementerian yang masuk ke desa, jika ini
terjadi maka akan ada ego sektoral dan juga miskomunikasi antar pemangku
kepentingan di daerah.
Untuk pemerintah daerah agar lebih memfokuskan pembangunan
perdesaan dalam bidang infrastruktur dengan penyediaan anggaran belanja
daerah yang proporsional, sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi masyarakat
di desa yang bekerja sebagai petani dan nelayan untuk lebih mengoptimalkan
produktifitas pertanian dengan konsep pemberdayaan dan akuntabilitas serta
60
60
kesetaraan jender, dengan demikian jika desa dan masyarakat mengalami
kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi maka negara dan bangsa akan
menjadi kuat
B. Kendala dalam penggunaan transportasi air pada Perekonomian
masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten
Tebo
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan
diketahui bahwa Kendala dalam penggunaan transportasi air pada
Perekonomian masyarakat Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir
Kabupaten Tebo diantaranya adalah:
1. Harga BBM
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menyebabkan
kondisi sulit bagi pemilik ketek dalam penyediaan jasa transportasi air di
Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, hal ini
sebagaimana disampaikan oleh Bapak Sakdudin selaku pemilik Ketek di
Desa Teluk Rendah Ilir:
“..mesin kita inikan mesin diesel menggunakan solar, sementara
solar subsidi itu sulit didapat, sedangkan untuk menggunakan solar
non subsidi tentu biayanya lebih mahal, jika kita naikkan harga
tarifnya tentu masyarakat keberatan..”32
Kondisi yang sama juga dikeluhkan Pairozi selaku pemilik Ketek
di Desa Teluk Rendah Ilir:
“...kita menjadi dilema selaku pemilik ketek, dengan kondisi
barang yang serba mahal serta ekonomi sulit, maka pendapatan kita
tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari,
32
Wawancara dengan Bapak Sakdudin selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018
61
61
sedangkan harga BBM khususnya solar mahal, meskipun subsidi
namun jika sudah sampai ke sini tetap mahal juga..”33
2. Air Pasang dan Surut
Kondisi air yang pasang dan surut juga menjadi kendala bagi pemilik
ketek dalam menjalan usahanya sebagai jasa angkutan bagi masyarakat
Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, hal ini
sebagaimana disampaikan oleh Bapak Sakdudin selaku pemilik Ketek di
Desa Teluk Rendah Ilir:
“..kondisi air juga mempengaruhi kita, jika air pasang maka banyak
penumpang yang tidak mau keluar desa, karena mengkhawatirkan,
khususnya bagi ibu-ibu, sementara jika air surut, maka kondisi
pangkalan menjadi lebih jauh, sehingga masyarakat menjadi malas
untuk berjalan dan becek..”34
3. Jadwal keberangkatan yang tidak diatur
Tidak adanya pengaturan terhadap keberangkatan ketek menjadi
kendala tersendiri dalam angkutan transportasi air di Desa Teluk Rendah
Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, baik dari pemilik ketek maupun
dari penumpang, hal ini sebagaimana disampaikan oleh Bapak Sakdudin
selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir:
“..karena tidak ada pengaturan jadwal berangkat tentunya menjadi
kendala bagi kita, karena terkadang penumpangnya hanya satu atau
dua namun minta diberangkatkan, kalau kita berangkatkan tentu
biaya operasional atau minyaknya menjadi mahal, sementara jika
tidak diberangkatkan mereka mengomel terus, bagi yang mengerti
33
Wawancara dengan Bapak Pairozi selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018 34
Wawancara dengan Bapak Sakdudin selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018
62
62
kondisi tentunya bukan masalah namun kita sulit jika berhadapan
dengan ibu-ibu..”35
Pendapat yang sama Bapak Pairozi selaku pemilik Ketek di Desa
Teluk Rendah Ilir:
“..kita memang tidak ada pengaturan karena di sini kita
mengedepankan sikap saling pengertian baik antara penumpang
dengan pemilik ketek maupun sesama pemilik ketek, baik berkenaan
dengan kapan dan siapa yang harus berangkat, hanya saja memang
karena tidak diatur jadwal atau jam berangkatnya ya memang ada
masalah juga, bagi pihak ketek tentunya ingin penumpang dalam
jumlah banyak, namun di sisi penumpang ingin berangkatnya
cepat...”36
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Bapak Hamdan selaku
masyarakat pengguna jasa Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir:
“..kendalanya yaitu tidak adanya pengaturan keberangkatan,
terkadang kita sudah lama menunggu tapi belum juga berangkat,
karena pemilik ketek menunggu penumpang lain, kalau sendiri
mereka agak keberatan untuk mengantar, jika ada jadwal
keberangkatan tentunya penumpang bisa mengukur waktu dan
penumpang menjadi lebih banyak...”37
35
Wawancara dengan Bapak Sakdudin selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018 36
Wawancara dengan Bapak Pairozi selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018 37
Wawancara dengan Bapak Pairozi selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peran transportasi air pada perekonomian masyarakat Desa Teluk Rendah
Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, diantaranya sebagai mobilitas
bagi masyarakat untuk keluar dan masuk desa, selain itu sebagai sarana
angkutan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari juga
sebagai angkutan untuk menjual hasil komoditas pertanian masyarakat
2. Kendala dalam penggunaan transportasi air pada perekonomian masyarakat
Desa Teluk Rendah Ilir Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo diantaranya
adalah harga BBM yang cukup tinggi dan sulitnya memperoleh BBM
subdisi, selain itu pasang surut air juga menjadi kendala bagi pemilik ketek,
serta tidak adanya penjadwalan keberangkatan.
B. Saran
1. Diharapkan adanya upaya pemerintah daerah Kabupaten Tebo untuk
membangun jembatan yang dapat menghubungkan Desa Teluk Rendah Ilir
dengan desa tetangga seperti Desa Teluk Rendah Pasar dan Desa Teluk
Rendah Tengah.
2. Diharapkan adanya kreativitas dari pemilik ketek agar sarana transportasi air
tersebut menjadi nyaman bagi pengguna dan aman terhadap segala bentuk
kecelakaan
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal
Abbas Salim, H.A. Manajemen Transportasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1993),
Adisasmita, Rahardjo.. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. (Yokyakarta:
Graha Ilmu, 2006)
CIA World Factbook Tahun 2013 (ilmupengetahuanumum.com/10-negara-
denganjumlah-penduduk-populasi-terbanyak-di-dunia/), tanggal akses 28
Februari 2018 pukul 10.00 WIB.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (CV. Toha Putra, Semarang,
1999)
Departemen Agama,Al-Quran dan Terjemahannya (Jakarta:DEPAG,2006).
GinanjarKartasasmita, Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan
dan Pemerataan. (Jakarta : CIDES, 1996),
Herry Lisbijanto.Kapal Pinisi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013)
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya,
Grasindo, Jakarta, 1998)
Kamaluddin R.H. Ekonomi Transportasi. (Jakarta; Penerbit Ghalia Indonesia,
2003)
Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Perencanaan Transportasi. op cit.
(Bandung, Desember). 2006
Maman Abdurrahman & Sambas Ali Muhidin, Op.Cit.,
Martono Eka Budi Tjahjono, Transportasi di Perairan Berdasarkan Undang-
undangNomor 17 Tahun 2008.
Miles, Mattew B & A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif,. Buku sumber
tentang metode- metode baru, Universitas Indonesia. Pres, Jakarta, 2007
Morlok, Edwar K.. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. (Erlangga,
Jakarta, 1991)
Rizki Permata Sari, Pergeseran Pergerakan Angkutan Sungai di Sungai
Martapura KotaBanjarmasin, Tesis, (Semarang, Undip, 2008)
Tumewu, Willy. 1997. Arah pengembangan Transportasi Perkotaan di Indonesia.
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, Volume 8 Nomor 3 Juli 1997, 11 –
18
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur'an,. Al-Qur'andan
terjemahnya, Departemen Agama RI, Jakarta, 1967
Website
(http://id.wikipedia.org/wiki/Batang_Hari). Tanggal diakses Minggu, 7 Mei 2018
pukul 14.45 WIB.
(http://miner8.com/id/5021). Tanggal diaksesKamis 15 Maret 2018
(http://www.pu.go.id/satminkal/dit_sda/profil%20balai/bws/profilebws%20sumat
era%20VI.pdf).Tanggal diakses 11 Mei 2018 pukul 19.15 WIB.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA
1. Pernyataan diungkapkan Bapak Jasmi selaku Kepala Desa Teluk Rendah
Ilir:
“....transportasi yang digunakan masyarakat disini hanya ada ketek, yaitu
perahu besar yang diberi motor sebagai penggerak, untuk menghubungkan
masyarakat dengan desa di sekitar sini, namun untuk di dalam desa kita
menggunakan sepeda motor, kondisi ini tidak terlepas dari keberadaan
desa yang dikelilingi sungai
2. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Bapak Hasan Sazali selaku Ketua
BPD Desa Teluk Rendah Ilir:
“...memang disini adanya hanya ketek, karena desa iniasal berdiri di
pinggiran sungai, sehingga pemukiman hanya ada dipinggiran sungai,
ditambah lagi kondisi desa yang berada di tengah-tengah atau dikelilingi
sungai, namun kondisi sekarang sudah jauh lebih baik dari dahulu, karena
dahulu orang hanya mengandalkan perahu dan rakit sebagai sarana
transportasi.
3. Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Bapak Sakdudin selaku
pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir:
“..seingat saya adanya ketek ini sekitar tahun 70-an (1970), hanya saja
mesin dan ukurannya saja yang berubah, sebelum adanya ketek orang tua
dahulu masih menggunakan rakit dan perahu untuk transportasi, namun
memang saat itu barang yang diangkut pun tidak besar, hanya orang dan
barang seadanya, berbeda dengan sekarang yang muatannya lebih besar
tentu membutuh kan mesin yang besar dan ukuran perahupun menjadi
besar
4. Hal ini seperti diungkapkan Bapak Jasmi selaku Kepala Desa Teluk
Rendah Ilir:
“...tidak hanya di desa ini namun semua desa pada umumnya
membutuhkan sarana transportasi sebagai akses untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sehari-hari baik dalam bentuk barang serta
meningkatkan kehidupan social ekonomi masyarakat dan penduduk di
pedesaan...”
Beliau melanjutkan:
“...selain itu trasportasi ini merupakan penggerakan ekonomi masyarakat,
semua barang kebutuhan masyarakat umumnya diperoleh di Pasar
khususnya Desa Teluk Rendah Pasar, kecuali sayur mayur yang terkadang
terpenuhi oleh produksi dari desa ini sendiri karenanya adanya lahan
pertanian yang ditanami sayur, namun untuk kebutuhan lainnya didrop
dari Pasar..
5. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Bapak Hamdan selaku masyarakat
pengguna jasa Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir:
“...ketek ini merupakan sarana penghubung kita dengan dunia luar, jika
tidak maka kita akan terkurung di desa, karena tidak ada jembatan yang
langsung menghubungkan dengan desa tetangga, selain itu ketek
merupakan angkutan pertanian untuk dijual kepasar serta membeli barang-
barang keperluan hidup sehari-hari dari pasar
6. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Bapak Sakdudin selaku pemilik
Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir:
“..mesin kita inikan mesin diesel menggunakan solar, sementara solar
subsidi itu sulit didapat, sedangkan untuk menggunakan solar non subsidi
tentu biayanya lebih mahal, jika kita naikkan harga tariff nya tentu
masyarakat keberatan..”38
7. Kondisi yang sama juga dikeluhkan Pairozi selaku pemilik Ketek di Desa
Teluk Rendah Ilir:
“...kita menjadi dilemma selaku pemilik ketek, dengan kondisi barang
yang serba mahal serta ekonomi sulit, maka pendapatan kita tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari, sedangkan harga
38
Wawancara dengan Bapak Sakdudin selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018
BBM khususnya solar mahal, meskipun subsidi namun jika sudah sampai
kesini tetap mahal juga.
8. Pendapat yang sama Bapak Pairozi selaku pemilik Ketek di Desa Teluk
Rendah Ilir:
“..kita memang tidak ada pengaturan karena di sini kita mengedepankan
sikap saling pengertian baik antara penumpang dengan pemilik ketek
maupun sesame pemilik ketek, baik berkenaan dengan kapan dan siapa
yang harus berangkat, hanya saja memang karena tidak diatur jadwal atau
jam berangkatnya ya memang ada masalah juga, bagi pihak ketek tentunya
ingin penumpang dalam jumlah banyak, namun di sisi penumpang ingin
berangkatnya cepat...”39
9. Kondisi tersebut dibenarkan oleh Bapak Hamdan selaku masyarakat
pengguna jasa Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir:
“..kendalanya yaitu tidak adanya pengaturan keberangkatan, terkadang kita
sudah lama menunggu tapi belum juga berangkat, karena pemilik ketek
menunggu penumpang lain, kalau sendiri mereka agak keberatan untuk
mengantar, jika ada jadwal keberangkatan tentunya penumpang bias
mengukur waktu dan penumpang menjadi lebih banyak
39
Wawancara dengan Bapak Pairozi selaku pemilik Ketek di Desa Teluk Rendah Ilir,
tanggal 9 September 2018
LAMPIRAN II DOKUMENTASI
Gambar1.1
Wawancara dengan Pemilik Ketek
Gambar 1.2
Masyarakat membawa barang dagangan dari Pasar
Gambar 1.3
Ketek yang membawa barang dagangan masyarakat
Gambar 2.1
Desa Teluk Rendah Ilir terlihat dari udara
Gambar 1.4
Gambaran Desa yang dikelilingi Sungai
CURICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama :Syanwani
NIM : SES141543
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/ Tanggal Lahir : TL. Rendahh, 16 Oktober 1994
Agama : Islam
Alamat Asal : Teluk Rendah ilir RT. 03 Kel. Sei. Bengkal.
Kecamatan Tebo Ilir. Kabupaten Tebo.
Alamat Sekarang : Perumnas Aur Duri Blok. E RT. 18 Kel. Penyengat
Rendah. Kecamatan Telanai Pura.
No Hp : 085273475262
Email : [email protected]
Nama Ibu : Patmawati
Nama Ayah : Zainul Nasri
B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 50/VIII Desa Teluk Rendah Ilir
2. Mts Tsanawiyah Nurussaadah Teluk Rendah Ilir
3. Mas Nurussaadah Teluk Rendah Ilir
Jambi, November 2018
Penulis
Syanwani
SES141370