Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

23
PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI PENDAHULUAN SIM adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem yang telah maju tidak hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan pengambilan keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi, sistem terprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa bantuan manusia. Data SIM terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan secara terus menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali. Agar menjadi efektif, maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan digunakan. Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan mentah, tanggal penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data operasi meliputi unsur-unsur seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan dalam proses. Data keluaran mengandung Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Transcript of Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

Page 1: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ORGANISASI

PENDAHULUAN

SIM adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan penyebaran informasi

kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem yang telah maju tidak

hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan

pengambilan keputusan kepada manajemen. Meskipun jarang terjadi, sistem

terprogramkan mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa

bantuan manusia.

Data SIM terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah

pengaturan umpan balik. Data ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan

pusat (CPU) di dalam komputer. Arus informasi merupakan catatan secara terus

menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak sekali. Agar menjadi efektif,

maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik asalnya dan kemudian

menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu akan

digunakan.

Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan

mentah, tanggal penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data

operasi meliputi unsur-unsur seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan

dalam proses. Data keluaran mengandung informasi tentang unsur-unsur seperti

barang-barang potongan, tingkat inventaris akhir dan tanggal pengiriman. Data ini

disampaikan melalui saluran komunikasi ke unit pengolah yang dalam sistem

informasi yang kompleks terdiri atas komputer-komputer elektronik dan

perlengkapan-perlengkapan yang berhubungan. Unit masukan pencatat data pada

umurnnya terdiri atas pencatatan dengan tangan oleh orang-orang bila dikerjakan

secara manual, dan dalam beberapa hal pencatatan data di atas kartu berlubang

(punched card) atau pita berlubang (punched tape). Apabila data bergerak menuju ke

unit pengolah, maka data tersebut disusun menjadi bentuk-bentuk yang lebih berguna

dan menjadi masukan ke dalam proses perencanaan dan pemecahan masalah.

Pengaturan umpan tralik (feedback loop) terdiri atas saluran-saluran informasi

yang menyampaikan masukan yang telah diolah. operasi, dan data keluaran kepada

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 2: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

langkah-langkah analisis dan keputusan sehingga rencana rencana dan standar-standar

dapat dinilai dan petunjuk-petunjuk kontrol dapat disampaikan ke bawah kepada

tingkat-tingkat operasi organisasi.

Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah

data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti

kecepatan yang tinggi, ketelitian dan kemampuan menyimpan instruksi-instruksi

untuk memecahkan masalah. Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis

pengolahan informasi yang dapat dilaksanakan oleh manusia dengan lebih cepat dan

dengan kesalahan-kesalahany ang lebih sedikit. Komputer dapat membaca data dari

ratusan kartu berlubang dalam waktu yang sangat singkat; menyimpan jutaan sifat

atau angka untuk kemudian dapat diperoleh kembali seketika, melaksanakan

bermacam-macam perhitungan yang sangat sulit, menulis surat yang telah

diprogramkan, membuat gambar, kurva, grafik dan sebagainya. Komputer tidak dapat

memulai berpikir, membetulkan kesalahannya sendiri, atau melakukan pengolahan

yang sifatnya kreatif. Akan tetapi penemuan kesalahan yang sifatnya rutin dapat

diprogramkan ke dalam komputer sehingga komputer tersebut dapat memberi

peringatan kepada operatornya mengenai kesalahan-kesalahan yang sedang dibuat.

Kebanyakan komputer yang dipakai dalam SIM adalah komputer digital, yang

mengolah data dalam bentuk huruf atau angka yang berlainan, menggunakan "line

printer", mesin ketik (papan ketik), alat membuat lubang kartu atau alat pembuat

lubang pita kertas untuk membuat laporan-laporan atau formulir-formulir jenis

standar. Komputer analog dipergunakan untuk mengolah data yang sifatnya

terus menerus seperti suhu, tekanan udara, informasi mengenai permesinan,  dan

produksi lainnya.

PERUMUSAN PERMASALAHAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis mengangkat permasalahan-

permasalahan sebagai berikut:

1. Definisi pembuatan keputusan, jenis-jenis, tingkat pengambilan

keputusan, dan cara menganalisis keputusan dalam suatu organisasi.

2. Definisi SIM dan jenis-jenis SIM.

3. Bagaimanakah peranan SIM dalam pengambilan keputusan di dalam

suatu organisasi?

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 3: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

PEMBAHASAN

1. DEFINISI PEMBUATAN KEPUTUSAN, JENIS-JENIS, TINGKAT

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN MENGANALISIS KEPUTUSAN

Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem

sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat

memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian

pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif

baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu alternatif terbaik guna

menjawab masalah atau menyelesaikan konflik (pertentangan). Proses penurunan

suatu keputusan mengandung empat unsur :

(1) Model : Model menunjukkan gambaran suatu rnasalah secara kuantitatif

atau kualitatif .

(2) Kriteria: Kriteria yang dirumuskan menunjukkan tujuan dari keputusan

yang diamtril. Jika terdapat beberapa kriteria yang saling bertentangan, maka

pengambilan keputusan harus melalui kompromi (misalnya menambah jasa langganan

dan mengurangi persediaan, maka keputusan mana yang diambil perlu kompromi).

(3) Pembatas; Faktor-faktor tambahan yang perlu diperhatikan dalam

memecahkan masalah pengambilan keputusan. Misalnya dana yang kurang tersedia.

(4) Optimalisasi: Apabila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas-

jelasnya (model), maka manajer menentukan apa yang diperlukan (kriteria) dan apa

yang diperbolehkan (pembatas). Pada keadaan ini pengambil keputusan siap untuk

memilih pemecahan yang terbaik atau yang optimum.

Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

Masalah dan konflik terdapat di mana-mana. Beberapa di antaranya bersifat

sederhana dan deterministik, sedangkan yang lain bersifat sangat kompleks dan

probabilistik serta dapat menimbulkan pengaruh yang besar. Pengambilan keputusan

dapat bersifat rutin dan memiliki struktur tertentu atau dapat juga bersifat sangat

kompleks dan tidak berstruktur. Terdapat dua jenis pengambilan keputusan, yaitu :

(1 ) Pengambilan keputusan terprogram.

(2) Pengambilan keputusan tidak terprogram.

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 4: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

1. Pengambilan keputusan terprogram :

Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik

terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan

pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis

adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau

menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan

yang terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus

didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan,

pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk

membuat keputusan rutin dan otomatik.

Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk

melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan

diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin.

Akibat pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah

membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting.

2. Pengambilan keputusan tidak terprogram:

menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah'masalah yang

tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses-

proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang

dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya

sedikit parameter'parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang

diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab m'asalah ini diperlukan

seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan

bantuan sistem infofmasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan

tidak terprogram dengan baik. Perluasan fasilitas'fasilitas pabrik,

pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan-

kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah

contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak

terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai

tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah

dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 5: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung

kepada mutu informasi yang mendasari tugas ini.

Pandangan terhadap pengambilan keputusan adalah bahwa proses ini

merupakan proses penggunaan informasi yang rasional, bukan proses yang

emosional, Dalam hal ini, kesukaran-kesukaran dalam pengambilan keputusan

dapat dikaitkan kepada:

(a) Informasi yang tidak cukup dan

(b) Maksud dan tujuan yang tidak dispesifikasikan secara jelas.

Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi

yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang yang

lalu digabungkan dengan kecakapannya mengolah informasi akan menentukan

kesanggupannya untuk mengambil keputusan.

Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan berkisar dari sangat rutin dan baku (terprogram)

sampai kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk maksud klasifikasi, maka pada

dasarnya ada tiga tingkat pengambilan keputusan.

(1) Pengambilan keputusan tingkat strategis

Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar ketidak pastian

dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-keputusan ini menetapkan rencana jangka

panjang yang akan mempengaruhi keseluruhan organisasi. Pengambilan keputusan

tingkat strategis misalnya perluasan pabrik, penentuan produksi, penggabungan,

penggolongan, pengeluaran modal dan sebagainya. Secara singkat dapat dikatakan

bahwa strategi yang diputuskan itu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang

dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan

pencapaian keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

(2) Pengambilan keputusan tingkat taktis.

Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek

dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan keputusan irfi

berhubungan dengan bidang-bidang seperti perumusan anggaran, analisis ariran dana,

penentuan tata ruang pabrik, masalah kepegawaian, perbaikan produksi serta

penelitian dan pengembangan. Bila pengambilan keputusan strategis sebagian besar

mengandung kegiatan perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan taktis

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 6: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan pengawasan. Jenis keputusan

ini memiliki potensi yang kecil untuk melaksanakan pengambilan keputusan

terprogram.. Untuk sebagian besar aturan-aturan keputusan dalam pengambilan

keputusan taktis tidak tersusun dan tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap

kebiasaan sehari-hari dan peraturan yang mengatur sendiri.

(3) Pengambilan keputusan tingkat teknis.

Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukandan output  bersifat

deterministik (sifatnya menentukan). Pengambilan keputusan teknis adalah suatu

proses yang dapat menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam

cara efektif dan efisien. Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan

sedikit sekali fungsi perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram

dapat dilaksanakan. Contoh jenis pengambilan keputusan ini adalah penerimaan atau

penolakan kredit, pengendalian proses, penentuan waktu, penerimaan, pengiriman,

pengawasan inventaris dan penempatan karyawan.

Suatu tingkat pengambilan keputusan yang berlainan memerlukan jenis

informasi yang berbeda pula. Para analis harus menyadari jenis-jenis pengambilan

keputusan ini di dalam sistem informasi guna memenuhi keperluan yang berbeda-

beda, karena informasi yang akan dihasilkan tergantung kepada keperluan-

keperluan ini.

Perlu diperhatikan dan dipahami secara jelas bahwa dalam prakteknya di

antara berbagai golongan pangambilan keputusan ini sering batas-batasnya kabur dan

malahan sering tumpang tindih. Walaupun garis-garis pemisahnya tidak jelas atau

kabur, namun sebagai seorang analis harus menyadari akan adanya

jenisjenis pengambilan keputusan ini dan bagaimana sistem informasi dapat dirancang

untuk memenuhi kebutuhan yang berlainan, sebab informasi yang dihasilkan oleh

sistem informasi akan tergantung kepada kebutuhan-kebutuhan ini.

Dalam banyak organisasi, keputusan-keputusan strategis dan taktis lebih

banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan kemampuan interpretasi, daripada

berdasar informasi dari sistem informasi formal.

Dalam lingkup manajemen usaha dan proyek, masalah yang muncul hampir

seluruhnya merupakan masalah yang usulan pemecahannya perlu

dipertanggungjawabkan, bahkan terkadang seluruh prosesnya perlu diungkapkan

untuk dapat diperiksa.

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 7: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

Hal ini menuntut penggunaan pendekatan yang bersifat formil. Sebagai

contoh, keputusan suatu perusahaan untuk mengembangkan produk tidaklah dapat

dilaksanakan secara intuitif. Seluruh tahapan perlu dipaparkan untuk meyakinkan

pemegang saham, direksi, bagian teknik, bagian produksi dan pemasaran bahwa

produk baru tersebut dapat dibuat dan memang akan menguntungkan perusahaan.

Melalui pendekatan formal semacam ini, maka keputusan tidak saja dibuat akan tetapi

diungkapkan pada semua pihak yang berkepentingan, sebagai usaha utama untuk

meyakinkan pihak lain. Pendekatan formal ini membutuhkan sistematika yang jelas,

masuk akal, seluruh tahapannya mengikuti urutan yang benar dan kesimpulan akhir

merupakan hasil yang konsisten dari seluruh proses. Informasi yang disusun

secara teratur dan sistematik dan selalu diperbaharui maka ia akan merupakan sarana

pengambilan keputusan tidak lain merupakan usaha pentransformasian. Informasi ke

dalam bentuk usulan atau alternatif.

Inti dari sistem informasi manajemen adalah penyusunan informasi secara

teratur dan sistematik mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk mendukung

proses pengambilan keputusan manajemen. Dalam lingkup keputusan yang

bersifat rutin maka sistem informasi manajemen merupakan alat Bantu yang sangat

diperlukan karena informasi yang terolah dengan baik dapat memberi arah pada

keputusan yang baik tinggal menambahkan faktor pertimbangan yang perlu dihasilkan

oleh pengambil keputusan.

Satu langkah yang lebih kontemporer lagi, adalah dengan memasukkan

beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam sistem informasi manajemen

tersebut, sehingga pengambil keputusan pada dasarnya hanyalah tinggal memilih saja.

Analisis Keputusan:

Sebagian besar keputusan-keputusan yang dibuat dalam hidup kita ini adalah

berdasarkan intuisi. Kita mempertimbangkan pilihan-pilihan yang kita hadapi

berdasarkan informasi yang telah kita miliki dan sesuai dengan preferensi kita' untuk

kemudian dengan proses intuitif dapat menuju suatu tindakan yang mencerminkan

keputusan terbaik yang kita pilih.

Ciri utama intuisi yang amat mengganggu kita adalah kenyataan bahwa logika

dari intuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional. Bila seorang Direktur perusahaan

mengambil keputusan berdasarkan intuisi, mungkin ia akan berkata, "saudara-

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 8: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

saudara sekalian, saya telah membaca semua laporan yang masuk dan setelah

mempertimbangkannya masak-masak, saya kira sebaiknya kita bergabung dengan

Perusahaan X". Meskipun mungkin keputusan tersebut merupakan pemikiran yang

cemerlang, tetapi kita sama sekali tidak dapat mengevaluasinya. Tak ada jalan

atau alat analisis untuk memeriksa langkah demi langkah untuk menentukan apakah

keputusan tersebut merupakan suatu konsekuensi logis dari pilihan-pilihan, informasi

yang tersedia dan preferensi pengambil keputusan. Semuanya itu hanya berlangsung

dalam pikiran si pengambil keputusan saja dan tidak dapat menerangkan secara jelas

kepada orang lain. Dalam kehidupan modern, di mana saling ketergantungan antar

banyak unsur makin meningkat, maka makin pentinglah bagi seorang untuk dapat

menerangkan bagaimana ia dapat sampai pada suatu keputusan. Juga adalah hal yang

amat penting untuk dapat mengetahui bagaimana perubahan faktor-faktor yang

berpengaruh akan dapat mengakibatkan berubahnya keputusannya yang terdahulu.

Suatu proses pengambilan keputusan yang bukan berdasarkan intuisi, tetapi

berdasarkan tahapan-tahapan yang sistematik dalam analisis keputusan ini. Analisis

keputusan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis suatu persoalan keputusan.

Prosedur ini pada dasarnya merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa langkah-

langkah yang penting telah benar-benar dilakukan. Sehingga sebagai satu kesatuan

yang lengkap, hasil yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya. Dari gambar diatas

dapat dilihat bahwa di dalam prosedur keputusan akan terdapat tiga tahapan utama,

yaitu

1) Tahap deterministik

Dalam tahap ini perubah-perubah (Variable-variable) yang mempengaruhi

keputusan perlu didefinisikan dan disalinghubungkan, perlu dilakukan penetapan

nilai, dan selanjutnya tingkat kepentingan perubah diukur tanpa terlebih

dahulu memperhatikan unsur ketidakpastiannya;

2) Tahap probabilistik

Ini merupakan tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi

perubah-perubah (variable-variable) yang penting dan menyatakannya dalam bentuk

suatu nilai. Dalam tahapan ini juga dilakukan penetapan preferensi atas risiko.

3) Tahap informasional

Intinya adalah meninjau hasil dari dua tahap yang terdahulu guna menentukan

nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu perubah yang

dirasakan penting. Dengan demikian dari tahapan ini kita dapat menentukan apakah

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 9: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

masih diperlukan pengumpulan informasi tambahan untuk dapat mengurangi kadar

ketidakpastian. Bila ternyata kita mendapatkan bahwa nilai informasi lebih kecil

dibandingkan dengan ongkos yang dikeluatkan, maka tak perlu kita mencari informasi

tambahan, sehingga hasil dari proses pertamalah yang kita jalankan.

Dalam hal yang sebaliknya, informasi baru yang diperoleh mungkin saja akan

mengubah model dan nilai kemungkinan untuk perubah-perubah yang penting, dan

jelas ini akan mengakibatkan bahwa ketiga langkah tersebut harus diulangi kembali.

Prosedur ini dapat diterapkan pada berbagai situasi keputusan seperti pada masalah

komersial, yaitu dalam memperkenalkan produk baru atau memperbaharui disain

produk lama, dalam bidang militer, untuk pengadaan senjata baru atau menentukan

sistem pertahanan yang terbaik dalam menghadapi musuh; juga dalam bidang medis,

untuk menentukan prosedur perawatan pasien; dan tak lupa pula dalam masalah

sosial, yaitu untuk pengaturan dan pelaksanaan pengadaan fasilitas umum; dan

terakhir dalam persoalan pribadi, misalnya dalam pemilihan mobil baru, rumah,

pekerjaan yang sesuai atau segala situasi keputusan lainnya dimana dapat diteraphan

proses analisis yang logis.

2. DEFINISI SIM DAN JENIS SIM.

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung

pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk

memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan

inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi

bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat

dilihat atau digunakan oleh manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 10: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data,

yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis

informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya

dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan

organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word

processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail,

email dan video conferencing.

KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan

doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka

mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas

organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat

keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan,

dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah

terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai

sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung

pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap

wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara

cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan

menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan

logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk

menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli

(juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan

pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu

organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat

keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 11: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin

interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan

pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support

Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-

terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu

solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan

masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan

skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung

perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui

komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS

membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan

menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa

diakses seperti kantor.

3. PERAN SIM PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN:

Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam

suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan, proses pembuatan keputusan,

yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya

melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer.

Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses

penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan

maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem

Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji

mengenai situasi-situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi

harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui

dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-

masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 12: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data

masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan

masalah-masalah.

Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat

model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai

pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu

menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak

statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan

pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.

Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil

perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan.

Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan

data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.

Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model

keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan

prosedur pemilihan. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu

database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak

statistika dan analitik liainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak

pembuatan model-model keputusan.

Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang

menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan

keputusan. Istilah pemahaman di sini mempunyai arti sama dengan pengenalan

masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada prosed pemilihan.

Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini

merupakan suatu pemyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan

komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan

sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia.

Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian

dari suatu pemilihan. Suatu algoritma keputusan, suatu aturan keputusan atau suatu

program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu

keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia.

Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan

bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-

keputusan yang lain tidak. Hal ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 13: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

terprogram dan tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM. Ada suatu

kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan, bahwa suatu

database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan.

Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam

pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur

keputusan, dan pengambil keputusan, itu sendiri. Oleh karena itu

pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model

keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih,

lebih banyak pengalaman, dan sebagainya).

Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama

dengan sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang

mungkin langsung digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase

konversi berikutnya. Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan

yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan.

Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi mereka dan

secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer. Tiga alasan yang dapat

menimbulkan hal ini adalah:

(a) Besarnya harapan yang tidak terpenuhi.

(b) Tidak tepatnya analisis sistem

(c) Sindroma komputer yaitu anggapan bahwa komputer mampu

menanggulangi segala kelemahan manajemen.

Komputer hanya dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan

perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan secara layak. Keunggulan

komputer sebagai suatu alat terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang

banyak dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang rumit dalam

waktu yang singkat.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam

manajemen untuk bersikap terbuka dalam menyampaikan masalah-masalah yang

ingin dibantu pemecahannya dengan menggunakan komputer.

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION

Page 14: Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi 1234846692787089 2

PENUTUP

Sebuah organisasi, apalagi organisasi yang besar yang memiliki jaringan

transaksi yang cukup besar, sangat membutuhkan tersedianya informasi. Selain itu

adanya departemenisasi dalam suatu organisasi, kebutuhan informasi bukan

merupakan persoalan yang sederhana. Kebutuhan informasi bukan hanya berkaitan

dengan relasi di luar organisasi, tetapi juga berkaitan dengan personil yang ada pada

departemen dalam organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu diperlukan

koordinasi dan komunikasi yang sistematik.

Semakin kompleksnya kegiatan dan berkembangnya unit/satuan/departemen

yang ada dalam suatu organisasi, semakin mempersulit koordinasi dan komunikasi

apabila tidak diciptakan suatu sistem. Apabila hal itu terjadi, maka akan menimbulkan

kesulitan dalam pengambilan keputusan.

Created by ZAKY ALKAZAR NASUTION