Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi...

19

Click here to load reader

description

Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

Transcript of Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi...

Page 1: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di banyak negara, baik negara maju mauoun negara berkembang

tumbuh kesadaran betapa pentingya peranan UKM terutama dalam hal

kemampuannya menyerap tenaga kerja. Dengan sifat bisnisnya yang fleksibel

UKM terbukti lebih tahan terhadap gejolak ekonomi, seperti yang terjadi di

Indonesia pada awal masa krisi ekonomi tahun 1997. Usaha yang tergolong

kecil menengah relatif sangat mudah melakukan penyesuaian terhadap

perubahan lingkungan.

Dari berbagai kelebihan UKM sebagai pelaku usaha, keberadaan UKM

dipandang berperan penting dalam struktur ekonomi suatu negara.

Berdasarkan hal di atas maka dapat dilihat pentingnya UKM dalam

perekonomian dalam mengatasi masalah krisis yang terjadi karena UKM

adalah salah satu pelaku bisnis dalam domain dunia usaha. Menurut

Halomoan Tamba (2002) dalam Gede (2009:2), agar UKM menjadi pelaku

bisnis yang unggul (market leader) baik di pasar domestik (domestic market)

maupun di pasar intemasional (international market), peranan aparatur

pemerintah dalam membuat kebijakan publik yang kondusif adalah sangat

besar sehingga dapat meningkatkan daya saing UKM. Pengertian daya saing

di sini adalah kemampuan UKM melakukan kompetisi dengan pelaku

ekonomi lain di pasar domestik maupun internasional. Daya saing

berhubungan dengan bargaining potition dan bargaining potition terkait erat

dengan peluang yang kita miliki. Dalam hal ini, peranan pemerintah sangat

nyata untuk membuka dan memperbesar peluang pasar produk UKM.

Menurut Purnama (2004) dalam Gede (2009:2), dalam pengembangan

UKM peranan pemerintah yang efektif dan optimal diwujudkan sebagai

fasilitator, regulator, dan katalisator. Sebagai fasilitator, pemerintah memiliki

peran dalam memfasilitasi UKM untuk mencapai tujuan pengembangan usaha

yang dimiliki oleh UKM. Jika UKM mempunyai kelemahan di bidang

produksi, tugas fasilitator adalah memberikan kemampuan UKM dengan

berbagai cara, misalnya dengan memberikan pelatihan. Demikian pula jika

Page 2: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

UKM lemah dalam hal pendanaan, tugas fasilitator adalah membantu mencari

jalan keluar agar UKM mampu mendapat pendanaan yang dibutuhkan, tetapi

harus dilakukan secara hati–hati agar posisi UKM menjadi tergantung.

Fungsi pemerintah sebagai regulator adalah membuat kebijakan-

kebijakan sehingga mempermudah usaha UKM dalam mengembangkan

usahanya. Sebagai regulator, pemerintah berfungsi untuk menjaga kondisi

lingkungan usaha tetap kondusif untuk melakukan investasi yang dilakukan

dengan mengatur Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) dan membuat kebijakan

tentang aturan-aturan persaingan usaha. Fungsi terakhir dari pemerintah

adalah sebagai katalisator yaitu mempercepat terjadinya pertumbuhan

perkembangan dari UKM. Menurut Choeryanto (2007) dalam Gede (2009:3),

fungsi sebagai katalisator ini merupakan fungsi yang kurang dikembangkan

oleh pemerintah sampai saat ini. Jika pemerintah tidak menjalankan ketiga

fungsinya secara maksimal, peran pemerintah dalam pegembangan UKM akan

menjadi kurang efektif dan optimal.

Pengembangan UKM merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan

mulai sektor wilayah khusus bukan umum secara nasional karena sebagian

besar UKM di Indonesia bergerak di pasar wilayah belum mencapai nasional.

Hal ini mengakibatkan untuk dapat mengembangkan UKM secara efisien.

Oleh karena itu, pemerintah daerah yang seharusnnya berperan karena

mampu mengembangkan melalui keunikan wilayahnya dan tempat UKM

tersebut melakukan kegiatan. Selain itu, dengan adanya Pelaksanaan Otonomi

Daerah (OTODA), tugas pengembangan daerah, melalui peningkatan peran

UKM, merupakan peran pemerintah daerah.

1.2 Perumusan Masalah

Letusan Merapi tanggal 26 Oktober 2010 menyebabkan berbagai

kerusakan, baik secara materiil maupun non-materiil. Para pelaku usaha kecil

menengah dan koperasi di kawasan Merapi banyak mengalami kerugian,

selain kerugian materiil mereka juga masih harus menanggung angsuran

beban kredit usahanya. Ratusan petani salak pondoh, usaha restoran, dan home

Page 3: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

industry di Kaliurang Yogyakarta, juga hotel di sekitar Merapi dalam radius

20 Km terkena imbasnya (Media Indonesia, 11 November 2010).

Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan mengungkapkan, beban kredit

yang harus ditanggung UKM sekitar Rp59 miliar. Namun demikian, dia

melanjutkan, tidak semua kredit koperasi atau UKM akan dihapuskan.

Koperasi dan UKM yang menderita kerusakan tidak terlalu parah, kredit bisa

direstrukturisasi. Syarif menargetkan pada 2011 sudah bisa dimulai program

pemulihan kegiatan koperasi dan UKM di kawasan tersebut

(www.bisnis.vivanews.com).

Untuk menjalankan pemulihan ekonomi masyarakat Merapi, pemerintah

daerah sebagai fasilitator, regulator, dan katalisator harus menjalankan

tugasnya secara maksimal. Namun, sebelum terjadi erupsi Merapipun hal

tersebut belum terjadi karena kurang optimalnya peran pemerintah sebagai

fasilitator, regulator dan katalisator dalam pengembangan UKM, apalagi

dalam masa recovery ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan. Hal tersebutlah

yang mendasari mengapa penulis melihat perlu meninjau hal-hal yang harus

dilakukan oleh pemerintah daerah agar mampu berperan sebagai fasilitator,

katalisator dan regulator dalam pengembangan UKM, terutama dalam masa

pemulihan pasca erupsi Merapi.

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis untuk menjelaskan hal-hal yang seharusnya

dilakukan oleh pemerintah agar mampu berperan sebagai katalisator dalam

pengembangan UKM, terutama untuk memulihkan perekonomian di kawasan

Merapi pasca-erupsi. Dengan demikian dapat menjadi bahan tinjauan bagi

pemerintah daerah sehingga mampu mengembangkan UKM dengan efektif

dan optimal. Dengan kata lain, pemerintah daerah akan mampu menjalankan

fungsi sebagai fasilitator, regulator, dan katalisator secara optimal. Dengan

adanya kesadaran akan pentingnya peran katalisator pemerintah, akan tumbuh

pemikiran-pemikiran baru dalam pengembangan peran pemerintah daerah

sebagai regulator, fasilitator dan katalisator.

Page 4: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

PEMBAHASAN

2. Pemerintah sebagai Regulator, Fasilitaor dan Katalisator Pengembangan

UKM dalam Masa Pemulihan Pasca-bencana Merapi

Pelaksanaan Otonomi Daerah (OTDA) merupakan wacana pada era

reformasi karena mempunyai bobot stratejik dan menjadi titik fokus perhatian

penting dalam rangka memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Jika dilihat

berdasarkan teori aliran discretion (diskreasi) Keyness, kesejahteraan

masyarakat dilakukan dengan menciptakan kreasi ekonomi kecil menengah

(pengembangan UKM). Pengembangannya sendiri disesuaikan dengan potensi

dan kekhasan daerah masing-masing. Untuk itu diperlukan pelaksnaan fungsi

katalisator pemerintah daerah.

2.1 Pemerintah sebagai Regulator

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sesungguhnya memiliki nilai

strategis di dalam perekonomian Indonesia. Sektor UKM telah memberikan

bukti, di tengah krisis ekonomi melanda pada tahun 1997 bahkan sampai

sekarang, UKM mampu bertahan. Bahkan, ketika BBM melejit pun UKM

walaupun ikut terpukul mampu menghadapi realitas perubahan iklim

perekonomian.

Jika kita membandingkan usaha skala besar dan UKM dari sisi

permodalan. Rata-rata UKM paling tinggi membutuhkan dana untuk

melakukan produksi tidak mencapai Rp 1 miliar. Sebut saja kalau setiap UKM

bisa dibangun dengan dana sebesar Rp 50 juta, akan ada ribuan tenaga kerja

yang bisa terserap. Selain itu, UKM lebih memiliki hubungan langsung dengan

banyak lapisan masyarakat di daerah, sehingga manfaatnya bisa lebih

dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Sedangkan, usaha skala besar

keuntungan yang diperoleh lebih banyak dinikmati oleh para pemilik usaha

tersebut.

Page 5: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

Pemerintah pada saat ini memang tengah mendorong pertumbuhan UKM

di Indonesia. Sebagai regulator, pemerintah harus mampu memberikan

gambaran peluang usaha yang memiliki prospek tinggi pada masa datang.

2.1.1 Kebijakan di Bidang Permodalan

Mengingat kerusakan parah yang dialami pelaku UKM di kawasan

Merapi, masalah permodalan menjadi isu yang sangat penting. Pemerintah

telah mendata 1200 ekor sapi peternak mati, budidaya salak pondoh rusak,

restoran dan home industry di Kaliurang, Sleman rusak, bahkan bangunan

koperasi juga hancur (Media Indonesia, 20 November 2010).

Pemerintah bisa mengambil kebijakan restrukturisasi permodalan dengan

penjadwalan ulang pembayaran dan bahkan pemutihan kredit UKM

berdsarkan klasifikasi usaha dan besarnya kerusakan. Salah satu kebijakan

pemerintah untuk mengganti sapi peternak yang mati adalah kebijakan yang

perlu diapresiasi dan ditingkatkan. Sumber dana kebijakan restrukturisasi

modal ini bisa diambil dari APBN/APBD dan bantuan yang diterima baik dari

dalam maupun luar negeri.

2.1.2 Kebijakan di Bidang Perizinan Pendirian Usaha

Dalam pendirian usaha baru sering kali pengusaha dihadapkan dengan

masalah perizinan yang berbelit, banyaknya pungutan liar dan lamanya proses

pelayanan instansi pemerintah selalu menjadi kendala utama. Masa pemulihan

ekonomi kawasan Merapi ini seharusnya bisa menjadi momentum yang tepat

untuk perbaikan tubuh instansi pemerintah daerah setempat dalam memberi

pelayanan kepada masyarakat.

Secara teknis pemerintah daerah setempat bisa mengadopsi sistem

pelayanan satu atap atau one stop service seperti yang sudah diterapkan oleh

Pemkab Sragen atau Pemkot Surakarta. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran

Bersama (SEB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM) tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Pelayanan Modal di Daerah tanggal

Page 6: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

15 September 2010 yang memprioritaskan pelayanan prima terhadap dunia

usaha.

Kaitannya dengan ini, pemerintah harus memberikan pelayanan prima

kepada korban Merapi yang ingin memulai kembali usahanya yang telah hancur

atau mendirikan usaha baru. Proses pemulihan ekonomi pascabencana tak akan

berhasil tanpa peran pemerintah dalam pelayanan publik.

2.2 Pemerintah sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, pemerintah memiliki peran dalam memfasilitasi

UKM untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yang dimiliki oleh UKM.

Jika UKM mempunyai kelemahan di bidang produksi, tugas fasilitator adalah

memberikan kemampuan UKM dengan berbagai cara, misalnya dengan

memberikan pelatihan. Demikian pula jika UKM lemah dalam hal pendanaan,

tugas fasilitator adalah membantu mencari jalan keluar agar UKM mampu

mendapat pendanaan yang dibutuhkan, tetapi harus dilakukan secara hati–hati

agar posisi UKM menjadi tergantung.

2.2.1 Fasilitator di Bidang Pendampingan

Untuk bisa mandiri dalam melanjutkan dan meningkatkan usaha, UKM

memerlukan pendampingan dalam hal manajemen usahanya. Pemerintah bisa

mengambil kebijakan dengan mengundang perguruan tinggi, korporasi atau

organisasi lain baik dalam atau luar negeri untuk memberi bantuan dalam

bentuk pendampingan usaha. Pendampingan usaha ini bisa diimplementasikan

dengan pemberian pelatihan, pendidikan dan peningkatan keterampilan.

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menyatakan

komitmennya dalam perannya memulihkan korban Merapi dan mengembalikan

industri di kawasan Yogyakarta yang terkena dampak letusan Merapi. JICA

menegaskan pentingnya recovery di sekitar Merapi. Dari hasil pertemuan

Wapres Boediono dengan Presiden JICA, Sadako Ogata di Tokyo 15

September 2010 menyatakan bahwa kemungkinan JICA akan membantu

korban Merapi di bidang finansial dan teknik asistensi.

Page 7: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

Industri furnitur dan kerajinan di Yogyakarta banyak yang terkena imbas

bencana, mereka telah kehilangan pasar yang menjadi mata pencaharian

mereka. JICA sedang menyiapkan program refinancing dan pendampingan

manajemen untuk usaha kecil di Yogyakarta, di sinilah peran pemerintah

sebagai fasilitator dibutuhkan untuk memfasilitasi bantuan yang datang,

terutama bidang pendampingan manajemen usaha. Pemerintah harus bisa

mem-follow up tawaran dari JICA ini, selanjutnya untuk proses pelaksanaan

pendampingan pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi,

mengingat Yogyakarta dan Jawa Tengah mempunyai banyak perguruan tinggi

yang mempunyai Lembaga Pengabdian Masyarakan (LPM).

2.2.2 Fasilitator di Bidang Pendanaan dan Permodalan

Disamping memberikan bantuan pendampingan JICA juga

memprogramkan untuk memberi bantuan finansial kepada korban Merapi.

Selain dari JICA ada banyak bantuan asing yang datang baik dari badan

pemerintah maupun LSM asing. Sedangkan bantuan dari dalam negeri datang

dari pemerintah pusat, masyarakat maupun dari pihak swasta.

Tujuan pemberi bantuan adalah untuk merekonstruksi usaha bisnis

korban erupsi. Untuk bisa mencapai tujuan itu dana yang ada harus

didistribusikan dengan tepat sasaran dan harus terhindar dari terjadinya

penyimpangan dana bantuan. Mulai dari pendataan, penaksiran, penyusunan

rencana program, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi merupakan

tugas pemerintah daerah. Untuk itu koordinasi dan pengelolaan dana bantuan

dari pemerintah daerah sangat diperlukan, di sini peran pemerintah daerah

sebagai fasilitator permodalan untuk korban bencana dibutuhkan.

2.3 Pemerintah sebagai Katalisator

Secara harfiah katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu

reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Menurut Rahmana

(2008) dalam (Gede, 2009:6) peran pemerintah daerah sebagai kalatisator

pengembangan UKM adalah mempercepat proses berkembangnya UKM

menjadi Fast Moving Enterprise. Fast Moving Enterprise, yaitu UKM yang

Page 8: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi

Usaha Besar. Untuk mencapai perkembangan Fast Moving Enterprise, seperti

halnya sebuah katalis pemerintah daerah terkadang ikut terlibat dalam dalam

proses tersebut namun tidak terlibat dalam mengatur proses keseluruhan

proses perubahannya. Keterlibatan pemerintah daerah dalam keseluruhan

proses tidak boleh dilakukan karena keterlibatan peran pemerintah terlalu

banyak dalam kegiatan perekonomian akan menyebabkan perekonomian

menjadi tidak efisien lagi sebab pasar tidak dapat bergerak secara alami.

2.3.1 Mengembangkan Komunikasi Kreatif

Komunitas kreatif adalah kelompok yang memiliki kreativitas, imajinasi

dan inovasi di dalam menciptakan dan menghasilkan produk-produk kreatif

seperti musik, gambar, video maupun konten kreatif multimedia lainnya.

Sampai saat ini sebagian komunitas kreatif belum dikembangkan bahkan

keberadaannya hanyalah sebagai konsumen barang-barang kreatif. Jika pun

melakukan kegiatan produksi biasanya hanya dilakukan untuk diri sendiri

sehingga tidak memiliki nilai ekonomis.

Untuk memberdayakan komunitas kreatif ini dapat dilakukan dengan

membuat sebuah wadah tempat berkumpulnya komunitas kreatif. Dengan

adanya wadah ini komunitas kreatif diharapkan dapat berbagi pengetahuan dan

pengalaman di antara komunitas seniman-pencinta seni-masyarakat umum dan

mampu menjadi tempat untuk saling memicu para pekerja kreatif untuk terus

berkarya. Yang terpenting dengan adanya wadah ini, hasil karya yang dihasilkan

komunitas kreatif dapat memiliki nilai ekonomis sehingga mampu menciptakan

bibit-bibit UKM.

Di Yogyakarta sudah terdapat banyak wadah komunikasi kreatif seperti

Jogja Art Crime, Lesehan Studio, Paguyuban Kembang Seroja, dan sebagainya.

Pemerintah perlu merangkul wadah-wadah komunikasi kreatif tersebut untuk

bekerjasama menyumbangkan ide-ide kreatif mereka kepada para korban

bencana.

2.3.2 Memberikan Pengahargaan

Pemberian penghargaan dari pemerintah tersebut akan memberikan

“rangsangan” positif kepada keseluruhan UKM, baik yang mendapat

Page 9: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

penghargaan maupun yang tidak. UKM yang menerima penghargaan akan

merasa puas secara emosional dan psikologis sebab adanya penghargaan

terhadap hasil kerja yang telah dilakukan. Bagi UKM lainnya, penghargaan

dapat menjadi goal UKM tersebut, dapat menjadi dorongan untuk berinovasi

lebih baik. Dengan demikian inovasi akan bertambah secara signifikan baik dari

segi kuantitas maupun kualitas akibat adanya persaingan. Inovasi yang semakin

berkembang menyebabkan UKM di daerah tersebut secara keseluruhan akan

berkembang.

2.3.3 Memberikan Prasarana Intelektual

Hak kekayaan intelektual (HKI) mempunyai potensi ekonomi yang

besar. Selama ini pembajakan atas HKI sudah terjadi sehari-hari dan sudah tidak

dianggap sebagai kejahatan. Dalam hal pemahaman HKI negara kita tertinggal

jauh dibanding negara lain. HKI UKM dinilai sangat penting untuk mendorong

daya saing dengan produk lain yang sejenis, selain sebagai akses perlindungan

hukum atas produk yang dimilikinya dan upaya mengembangkan asset finansial

perusahaan dari UKM mitra usaha dan mitra binaan lainnya. Sebagai contoh,

awalnya, Korea dan Cina tidak bisa memproduksi mobil maupun alat elektronik

sendiri. Namun, dengan memanfaatkan rezim HKI, mereka mengembangkan

teknologi mereka sehingga akhirnya produk-produknya terkenal. Dari hal

tersebut terlihat pentingnya HKI bagi industri tidak terkecuali UKM. Hal ini

menjadi sesesuatu yang sangat penting dilakukan mengingat semakin dekatnya

saat-saat dilaksanakannya pasar bebas. Ketika terjadi pasar bebas, barang-

barang produksi dari seluruh belahan dunia akan mudah masuk ke Indonesia.

Hal ini akan mempermudah terjadinya peniruan sebuah produk.

Saat ini sebagian besar UKM di Indonesia tidak memiliki kesadaran

pentingnya mendaftarkan produk hasil produksinya ke Kemenkumham. Oleh

sebab itu kekayaan intelektual UKM di Indonesia sangat terancam dengan

diberlakukannya pasar bebas. Ketika pasar bebas diberlakukan, kemungkinan

produk-produk UKM di Indonesia akan ditiru semakin besar. Bukan tidak

mungkin peniru produk tersebut nantinya akan mendaftarkan produk tersebut

atas namanya sehingga yang mendapatkan keuntungan maksimal atas produk

tersebut adalah si peniru.

Page 10: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

Untuk itu, pemerintah daerah perlu meberikan prasarana intelektual

kepada UKM. Salah satu bentuk prasarana intelektual yang dapat dilakukan

adalah dengan memberikan HKI terhadap seluruh produk-produk hasil produksi

UKM. Untuk melakukan hal tersebut, pemerintah daerah harus melakukan

sosialisasi tentang pentingnya kepemilikan atas HKI kepada UKM dan

mempermudah birokrasi kepemilikan atas HKI bagi UKM. Sebab dengan

memiliki HKI produk UKM akan lebih berpeluang memasuki persaingan global

dan tidak dibajak lagi karena sudah memiliki perlindungan hukum tetap.

Dengan demikian akan tercipta rasa aman dalam berusaha dan memasuki pasar

global, perusahaan akan dapat fokus dalam pengembangan dan pemasaran

produk. Hal tersebut akan membuat UKM akan mampu berkembang lebih

besar.

Selain masalah HKI, pemerintah daerah dapat pula memberikan

prasarana intelektual dengan menyediakan akses internet yang cepat kepada

UKM. Mungkin penyediakan akses internet yang cepat kepada UKM saat ini

masih sulit dilakukan. Namun, hal tersebut merupakan sebuah rencana stratejik

dalam pengembangan sebuah usaha pada masa saat ini. Dengan melakukan

pemasaran melalu dunia maya akan menyebabkan produk lebih dikenal oleh

masyarakat luas dan citra perusahaan akan lebih baik.

Page 11: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

PENUTUP

Peran pemerintah daerah dalam rangka pemulihan usaha dan bisnis di

kawasan erupsi Merapi sebagai regulator, fasilitator dan kalatisator

pengembangan UKM adalah dengan menerapkan kebijakan yang probisnis,

memfasilitasi bantuan yang masuk dalam hal permodalan, teknis

pendampingan / binaan dan mempercepat proses berkembangnya UKM

menjadi Fast Moving Enterprise.

Pelaksanaan peran pemerintah daerah sebagai regulator, fasilitator dan

katalisator akan mampu untuk mengembangkan UKM. Perkembangan UKM

tersebut terjadi karena dengan melaksanakan peran sebangai regulator mampu

menciptakan iklim investasi yang positif, sebagai fasilitator mampu

memberikan mediasi dan prasarana yang baik dan sebagai katalisator mampu

menciptakan keunikan (diffrentiation) dan biaya rendah (lower cost) dalam

produk dari UKM.

Page 12: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

DAFTAR PUSTAKA

Gede, Diva: 2009. Mengembangkan UKM Melalui Pemberdayaan Peran Pemerintah

Daerah. Bakrie School of Management, Jakarta

Media Indonesia Edisi 12 Novmber 2010

Media Indonesia Edisi 20 Novmber 2010

Page 13: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

PEMBERDAYAAN PERAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI

REGULATOR, FASILITATOR DAN KATALISATOR DALAM USAHA

PEMULIHAN SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH DI WILAYAH

ERUPSI MERAPI 2010

MAKALAH

DISUSUN OLEH

NAMA: ELIF ARDIANTO

NIM: D2D005223

ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Page 14: Peran Pemerintah Daerah dalam memberdayakan Usaha Kecil Menengah dan koperasi di daerah erupsi Merapi

2011