PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

10
Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Daerah (Noor Sulistyabudi) PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH ( Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul) Noor Sulistyabudi Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta Jalan Brigjen Katamso 139 Yogyakarta E-mail: listyobpnb@gmail.com Naskahmasuk: 15-03-2017 Revisi akhir: 08-05-2017 Disetujui terbit: 16-05-2017 THE ROLE OF SOCIAL MEDIA IN PRESERVING REGIONAL CULTURE (The Website of Culture and Tourism of Bantul Regency) Abstract advancement of technology in social media has penetrated into all areas of life such as economics, business, entertainment, education, and culture. The need of the information media such as the internet is rapidly growing. Its role has been widely spread in human life for various aspects of life. This study aims to look at how The Culture and Tourism Office of Bantul Regency use social media in preservinglocal culture and disseminating information on art and culture as welt as the natural wealth in Bantul Regency. This study drew the data from oben’ation and related materials from libraries and internet. The results of this study indicate social media plays an important role in preserving culture preservation in Bantul regency. Websites have been used to inform the activities of The Culture and Tourism Office of Bantul Regency in preserving local culture. It also disseminates schedules of cultural events as well as photos ana videos. The Keywords: social media, culture, preserve, Culture and Tourism Office, Bantul Abstrak Kemajuan teknologi media sosial telah merambah ke segala bidang kehidupan mulai dari bidang ekonomi, bisnis, hiburan, pendidikan, dan budaya. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan manusia terhadap media informasi seperti internet semakin maju dan berkembang. Sehingga perannya pun semakin meluas dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran media sosial dalam pelestarian budaya daerah dengan menggali earn Disbudpar Kabupaten Bantul dalam memfasilitasi proses pendistribusian informasi mengenai seni dan budaya serta isi kekayaan alam yang ada di Kabupaten Bantul. Penulisan menggunakan pendekatan studi literatur dan studi data dari jaringan elektronik yang dijadikan sumber informasi utama dari penelitian ini. Selain itu, penulis juga mengembangkan aata-data dan informasi yang ada dari sumber tersebut dengan menambahkan informasi lanjut yang berdasarkan pada pengamatan dan pengembangan ide at materi yang sudah ada. Hasil 'penelitian ini menunjukkan media sosial berperan penting dalam pelestarian budaya daerah di Kabupaten Bantul. Media sosial website digunakan sebagai laman oleh Disbudpar Kabupaten Bantul untuk menginformasikan kegiatannya dalam melestarikan budaya daerahyang ada seperti seni, budaya dan alam wilayah seisinya. Informasi yang disampaikan Disbudpar lewat media sosial antara lain iadwal kegiatan, hasil kegiatan baik bentuk foto maupun vidio. Dengan kemajuan di bidang teknologimeaia sosial ini diharapkan sebagai alternatif upayapromosi dan melestarikan budaya daerah dan dimanfaatkan pula untuk ha! 'yang positif. ari KataKunci: media sosial, pelestarian budaya, Disbudpar Bantul I. PENDAHULUAN Komunikasi dan kebudayaan merupa- kan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Pusat perhatian komunikasi dan kebudayaan terletak pada variasi langkah dan cara manusia berkomunikasi melintasi komunitas manusia atau kelompok sosial.1 Untuk itu suatu informasi memang tidak bisa lepas dari aktivitas masyarakat. Suatu informasi tidak akan pemah ada bila tidak ada masyarakat. Begitu pula manusia, tidak dapat hidup dan Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya (Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2002), him. 12. 55

Transcript of PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Page 1: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Daerah (Noor Sulistyabudi)

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH( Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul)

Noor SulistyabudiBalai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta

Jalan Brigjen Katamso 139 YogyakartaE-mail: [email protected]

Naskahmasuk: 15-03-2017Revisi akhir: 08-05-2017

Disetujui terbit: 16-05-2017

THE ROLE OF SOCIAL MEDIA IN PRESERVING REGIONALCULTURE

(The Website of Culture and Tourism of Bantul Regency)Abstract

advancement of technology in social media has penetrated into all areas of life such aseconomics, business, entertainment, education, and culture. The need of the information media such asthe internet is rapidly growing. Its role has been widely spread in human life for various aspects of life.This study aims to look at how The Culture and Tourism Office of Bantul Regency use social media inpreservinglocal culture and disseminating information on art and culture as weltas the natural wealthin Bantul Regency. This study drew the data from oben’ation and related materials from libraries andinternet. The results of this study indicate social media plays an important role in preserving culturepreservation in Bantul regency. Websites have been used to inform the activities of The Culture andTourism Office of Bantul Regency in preserving local culture. It also disseminates schedules of culturalevents as well as photos ana videos.

The

Keywords: social media, culture, preserve, Culture and Tourism Office, Bantul

AbstrakKemajuan teknologi media sosial telah merambah ke segala bidang kehidupan mulai dari bidang

ekonomi, bisnis, hiburan, pendidikan, dan budaya. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan manusiaterhadap media informasi seperti internet semakin maju dan berkembang. Sehingga perannya punsemakin meluas dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranmedia sosial dalam pelestarian budaya daerah dengan menggali earn Disbudpar Kabupaten Bantuldalam memfasilitasi proses pendistribusian informasi mengenai seni dan budaya serta isi kekayaanalam yang ada di Kabupaten Bantul. Penulisan menggunakan pendekatan studi literatur dan studidata dari jaringan elektronik yang dijadikan sumber informasi utama dari penelitian ini. Selain itu,penulis juga mengembangkan aata-data dan informasi yang ada dari sumber tersebut denganmenambahkan informasi lanjut yang berdasarkan pada pengamatan dan pengembangan ide atmateri yang sudah ada. Hasil 'penelitian ini menunjukkan media sosial berperan penting dalampelestarian budaya daerah di Kabupaten Bantul. Media sosial website digunakan sebagai laman olehDisbudpar Kabupaten Bantul untuk menginformasikan kegiatannya dalam melestarikan budayadaerahyang ada seperti seni, budaya dan alam wilayah seisinya. Informasi yang disampaikanDisbudpar lewat media sosial antara lain iadwal kegiatan, hasil kegiatan baik bentuk foto maupunvidio. Dengan kemajuan di bidang teknologimeaia sosial ini diharapkan sebagai alternatifupayapromosi dan melestarikan budaya daerah dan dimanfaatkan pula untuk ha!'yang positif.

ari

KataKunci: media sosial, pelestarian budaya, Disbudpar Bantul

I. PENDAHULUAN

Komunikasi dan kebudayaan merupa-kan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan.Pusat perhatian komunikasi dan kebudayaanterletak pada variasi langkah dan cara

manusia berkomunikasi melintasi komunitasmanusia atau kelompok sosial.1 Untuk itusuatu informasi memang tidak bisa lepas dariaktivitas masyarakat. Suatu informasi tidakakan pemah ada bila tidak ada masyarakat.Begitu pula manusia, tidak dapat hidup dan

Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya (Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2002), him. 12.

55

Page 2: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Jantra Vol. 12, No. 1, Juni 2017 ISSN 1907 - 9605

berkembang dengan sempuma tanpa suatuinformasi yang menyertai dalam kehidupansehari-hari. Hal ini karena suatu informasidapat menimbulkan sistem sosial dalamkehidupan masyarakat ataupun suatu bangsa.Informasi pula yang menjadi unsur dinamisdalam masyarakat baik di lingkup nasionalmaupun intemasional.

Dalam masyarakat modern sepertisekarang ini, satu dari sekian kebutuhan yangamat mendasar dalam masyarakat adalahsuatu peranan dan pengaruh informasi sertakomunikasi. Informasi dan komunikasisudah merupakan bagian dari kebutuhanpokok manusia di masa global sepertisekarang ini. Kebutuhan akan informasi dankomunikasi memang menjadi suatu hal yanglumrah serta wajar mengingat meningkatnyapendapatan penduduk yang juga diimbangidengan pesatnya perubahan teknologiinformasi. Seperti dikatakan oleh EliPurwanti, bahwa teknologi informasi di eraglobalisasi sangat berkembang pesat didalam kehidupan masyarakat. Penggunaanfasilitas komunikasi pun yang semakincanggih memberikan peluang bagi setiapindividu untuk mengakses informasi sesuaikeinginan serta dapat berkomunikasi denganmudah tanpa memikirkan waktu.2

Perkembangan teknologi yang semakincanggih memberikan suatu perubahan besardalam berkomunikasi yang dilakukan olehmasyarakat di era modem. Berdasarkan dataKomunikasi dan Informasi dapat diketahuibahwa “Indonesia saat ini mencapai 63 jutaorang telah menggunakan internet, dariangka tersebut 95 persennya menggunakaninternet untuk mengakses jejaring sosial”.3Bahkan dalam 12 tahun terakhir, volumetraffic internet di Indonesia naik hingga duajuta persen. Naiknya traffic disebabkan oleh

tingginya akses masyarakat terhadap mediasosial seperti facebook dan twitter.4

Internet memang membawa begitubanyak kemudahan kepada penggunanya.Beragam akses terhadap informasi danhiburan dari berbagai penjuru dunia dapatdilakukan melalui satu pintu saja. Internetjuga dapat menembus batas dimensikehidupan penggunanya, waktu, dan bahkanruang sehingga internet dapat diakses olehsiapapun, kapanpun dan dimanapun.Fasilitas search engine situs pencari dapatmemberikan informasi kepada penggunainternet sehingga dapat menemukan banyaksekali alternatif dan pilihan informasi yangdiperlukan dengan mengetikkan kata kuncidi form yang disediakan.5

Menurut Maryono dan Istiana dalamNuhalimah,6 internet saat ini banyakberperan dalam kehidupan manusia dansangat mendukung pula peran tersebutsehingga internet dimanfaatkan padaberbagai bidang seperti mengerjakan tugassekolah, belajar, mengatur keuangankeluarga, mendengarkan musik, menontonvideo, dan menikmati permainan.Bahkanupaya pelestarian budaya daerah melaluipublikasi di media sosial ini pun merupakancara yang efektif. Media sosial dapatdigunakan sebagai altematif dan langkahawal sebagai upaya promosi budaya daerahmaupun lokal, terlebih bangsa ini tengahdihadapkan dengan Masyarakat EkonomiAsean (MEA). Hal ini karena sifat mediatersebut mampu menjangkau khalayak luasdalam waktu yang sangat cepat.7

Terdapat banyak media sosial yangmemunculkan unsur-unsur budaya lokal,seperti penggunaan bahasa daerah, informasikuliner, wisata budaya, sejarah, bahkan

2 Eli Purwanti, “Peran Media dalam Melestarikan Budaya Lokal”, dalam Jurnal Aristo Vol 1. No. 2 1 Juli (Ponorogo: UniversitasMuhammadiyah, 2013), him. 1.

Juwita, “Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa”, tXalamJumal Sosietas, Vol. 5, No.l. (Bandung: Prodi PendidikanSosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2013), him. 1

4 Movimenti,‘Tragic Internet di Indonesia Naik Drastis”. Tempo.co. 26 September 2013. Diunduh, 11 Februari2017.Qomariyah, “Perilaku Pemanfaatan Internet pada Kalangan Remaja Verkota&n” .Skripsi (Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UniversitasAirlangga, 2009), him. 3, dalam www.academia.edu/. Diunduh, 9 Februari 2017.Nurhalimah, “Media Sosial, Peran Besar Melestarikan Budaya Indonesia”, dalam www.kompasiana.com. 2016. Diunduh, 9 Februari

7 EkaTresno Setiawan, “Melestarikan Budaya Lokal Lewat Budaya”, &?Am&www.merdeka.com/2015/11. Diunduh 8 Maret2017.2017.

56

Page 3: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Daerah (Noor Sulistyabudi)

untuk integrasi nasional. Kekuatan mediasosial untuk menjaring maupun memberikankekuatan baru untuk mengangkat kembalibudaya daerah, memunculkan potensibudaya dan melestarikan nilai-nilai budayayang selama ini mulai luntur, sehinggainformasi mengenai budaya daerah maupunlokal dapat diperoleh dengan mudah melaluimedia sosial. Kepedulian untuk melestarikanbudaya daerah temyata muncul bukan hanyadari tokoh-tokoh tua atau kalanganbudayawan, tetapi dapat juga muncul darikalangan muda, pelajar maupun mahasiswa.Teknologi ini sudah menjamah setiap sudutrumah, perkantoran, sekolah-sekolah,jalanan, bahkan hingga tempat ibadah.8

Menurut Faskaarini, saat ini mediajejaring sosial seperti facebook dan twittersudah merajalela di semua kalangan. Darirumah hingga ke kantor, semua sudahmengenai media “raksasa” ini. Banyakaplikasi menarik di dalamnya yang membuatterbuai untuk selalu membuka facebook,twitter, dan website sekadar untuk updatestatus, bahkan setiap bangun tidur laman-laman itulah yang selalu kita dahulukan.Melihat dari seringnya masyarakat meng-gunakan media tersebut agaknya kita jugadapat dan bisa melestarikan budaya yang kitamiliki.

kepekaan warga masyarakat untuk menya-dari hal ini sehingga akan ada upaya untuktetap menjunjung tinggi nilai-nilai budayayang luhur sehingga tidak semakin terkikisoleh perubahan zaman.

Mengacu dari uraian tersebut, makadalam kajian ini yang menjadi masalahadalah bagaimana peran media sosial untukmelestarikan budaya daerah di KabupatenBantul dalam hal ini instansi pemerintahDisbudpar. Penulisan disusun menggunakanpendekatan studi literatur dan studi data darijaringan elektronik yang dijadikan sumberinformasi utama dari kajian ini. Selain itu,penulis juga mengembangkan data-data daninfonnasi yang ada dari sumber tersebutdengan menambahkan informasi lanjut yangberdasarkan pada pengamatan danpengembangan ide dari materi yang sudahada.

II. MEDIA SOSIAL DALAMPELESTARIAN BUDAYADAERAH

A. Pengertian Media Sosial danPelestarian Budaya

Menurut Hamzah, media sosial adalahsebuah media online,dengan para pengguna-nya bisa dengan mudah berpartisipasi,berbagi infonnasi dalam waktu yang cepatdan tak terbatas, serta menciptakan isi yangmeliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dandunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wikimerupakan bentuk media sosial yang palingumum digunakan oleh masyarakat. Pendapatlain ada yang mengatakan bahwa mediasosial adalah media online yang mendukunginteraksi sosial dan media sosialmenggunakan teknologi berbasis web yangmengubah komunikasi menjadi dialoginteraktif.9

Masih pendapat Hamzah, bahwapesatnya perkembangan media sosial kiniboleh dikatakan mulai tampak menggantikanperanan media massa konvensional dalam

Danian Faaskarini, “Implementasi Teknologi dalam Pelestarian Kebudayaan”, dalam www.acadernia.edu. 2012. Diunduh, 13Februari2017.

Hamzah, “Peran Media Sosial sebagai Sarana Promosi Interaktif Pariwisata Indonesia,” dalam Jurnal JKI. Vol. 8 No. 3 (Jakarta:Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2013), him.5.

Instansi pemerintah Disbudpar (DinasKebudayaan dan Pariwisata) KabupatenBantul pun juga tak ketinggalan.DisbudparKabupaten Bantul memfasilitasi prosespendistribusian informasi mengenai budaya,makanan khas, tempat wisata, cagar alam danbudaya dan seisi kekayaan alam diKabupaten Bantul dengan memanfaatkanlaman, satu di antaranya adalah website.Berbagai upaya untuk melestarikankebudayaan daerah tersebut tidak akanberhasil tanpa disertai peran serta wargamasyarakat sekitar. Kekayaan kebudayaanyang sangat berlimpah bisa saja habistergerus modemisasi yang semakin mahirmengambil alih kehidupan manusia. Butuh

57

Page 4: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Jantra Vol 12, No. 1, Juni2017 ISSN 1907 - 9605

menyebarkan berita-berita. Hal ini denganpesatnya perkembangan media sosial semuaorang bisa memiliki media sendiri. Jika untukmemiliki media tradisional seperti televisi,radio, atau koran dibutuhkan modal yangbesar dan tenaga kerja yang banyak, makalain halnya dengan media sosial. Seorangpengguna media sosial bisa mengaksesmenggunakan media sosial dengan jaringaninternet bahkan yang aksesnya lambatsekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahaldan dilakukan sendiri tanpa karyawan.Bahkan, sebagai pengguna media sosialdengan bebas bisa mengedit, menambahkan,memodifikasi tulisan, gambar, video, grafis,dan berbagai model content lainnya.

Dikatakan oleh Movimenti,10 bahwakelemahan media massa konvensional dalammenyampaikan pesan kepada jutaan orangdiperlukan biaya yang besar dan belum tentuterarah pada target yang diinginkan. Parapengguna media juga menjadi pihak yangpasif dengan hanya menerima semuainformasi yang diberikan tanpa dapatmemilih. Sementara, kemudahan dalammengakses internet membuat informasidapat tersebar dengan luas dan cepat kejutaan pengguna internet. Dalam menyebar¬kan pesan juga tidak perlu menggunakanbiaya yang mahal. Kemudahan ini ditambahpula dengan keunggulan internet yang dapatmemberikan beragam informasi ke tiap-tiappenggunanya secara khusus. Para penggunapun dapat dengan aktif hanya mengaksesinformasi yang mereka inginkan. Inilahkelebihan internet dibandingkan mediapromosi lainnya. Keunggulan internet inikemudian dapat dimaksimalkan kembalidengan penggunaan media sosial yanginteraktif karena dengan penggunaannyayang interaktif inilah maka promosi dapatmenjadi lebih efektif lagi.

Internet merupakan media penyampaianinformasi yang dapat digunakan dalampelestarian budaya dan nilai luhur bangsaIndonesia. Contoh dari media internet yangsekarang ini populer di masyarakat adalah

media facebook, twitter, youtube, dan mediablog.

1. Media Facebook dan TwitterMelalui facebook dan twitter kita bisa

melestarikan budaya dan nilai luhur bangsaIndonesia dengan menampilkan berbagaigrup tentang tradisi, makanan, dan keseniandaerah. Kita juga dapat mengenalkan danmelestarikan budaya kita dengan caramemakai foto profil yang sedangmenggunakan baju daerah atau punmenggambarkan suatu kegiatan kebudayaankita.

2. Media Youtube

Kita bisa menampilkan berbagai macamvideo mengenai upacara daerah, contohnyaupacara labuhan di Pantai Parangtritis,Kabupaten Bantul. Selain itu, kita bisamenampilkan video yang menggambarkankemkunan, rasa menghormati dan tenggang-rasa, dan juga video tentang gotong royongyang merupakan ciridari bangsa Indonesia.

3. Media Blog danWeb Log atau Website

Blog adalah suatu media yangdigunakan untuk mengekspresikanpemikiran-pemikiran dari seseorang, didalam upaya pelestarian budaya dan nilai-nilai luhurnya. Media blog juga bisamemainkan perannya, diantaranya dapatdijadikan sebagai lahan untuk mem-publikasikan kebudayaan yang ada didaerahnya, yang diharapkan nantinya bisamenjadi sumber referensi dan informasi bagimasyarakat baik masyarakat setempatmaupun masyarakat Indonesia bahkanmasyarakat dunia.11

4. Pelestarian Budaya

Pelestarian, dalam Kamus BahasaIndonesia berasal dari kata dasar lestari, yangartinya adalah tetap selama-lamanya tidakberubah. Dalam kaidah penggunaan BahasaIndonesia, pengunaan awalan pe-danakhiran-an artinya digunakan untukmenggambarkan sebuah proses atau upaya

10 Movimenti, Op.cit.. him. 1.Dwikusuma, Pengaruh Media Sosial terhadap Generasi Muda (Jakarta: Universitas Guna Darma, 2015), him.5.

58

Page 5: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Daerah (Noor Sulistyabudi)

(kata kerja). Jadi berdasarkan kata kuncilestari ditambah awalan pe-dan akhiran-an,maka yang dimaksud pelestarian adalahupaya atau proses untuk membuat sesuatutetap selama-lamanya tidak berubah. Bisapula didefinisikan sebagai upaya untukmempertahankan sesuatu supaya tetapsebagaimana adanya.12 Merujuk pada definisipelestarian dalam Kamus Bahasa Indonesiatersebut, maka yang dimaksud pelestarianbudaya (ataupun budaya lokal) adalah upayauntuk mempertahankan supaya budaya tetapsebagaimana adanya.

Menurut Eli Purwanti, pelestariansebagai kegiatan atau yang dilakukan secaraterns menerus, terarah dan terpadu gunamewujudkan tujuan tertentu yang men-cerminkan adanya sesuatu yang tetap danabadi, bersifat dinamis, luwes, dan selektif.Lebih lanjut dikatakan oleh Eli Purwanti,bahwa pelestarian norma lama bangsa(budaya lokal) adalah mempertahan-kannilai-nilai seni budaya, nilai tradisionaldengan mengembangkan perwujudan yangbersifat di namis, serta menyesuaikan dengansituasi dan kondisi yang selalu berubah danberkembang. Salah satu tujuan diadakannyapelestarian budaya adalah juga untukmelakukan revitalisasi budaya (penguatan).

Lebih lanjut dikatakan oleh Eli Purwanti,mengenai penguatan budaya ada tiga langkah,yaitu :(1) pemahaman untuk menimbulkankesadaran, (2) perencanaan secara kolektif,dan (2) pembangkitan kreativitaskebudayaan. Selain itu, kelestarian tidakmungkin berdiri sendiri, oleh karenasenantiasa berpasangan dengan perkem-bangan, dalam hal ini kelangsungan hidup.Kelestarian merupakan aspek stabilisasikehidupan manusia, sedangkan kelangsung¬an hidup merupakan percerminandinamika.13

B. Peran Media Sosial dalam PelestarianBudaya Daerah Disbudpar KabupatenBantul

1. Profd Disbudpar Kabupaten Bantul

Dalam hubungan kajian ini, yangmenjadi objek penelitian adalah DinasKebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)Kabupaten Bantul. Profil DisbudparKabupaten Bantul dalam Peraturan DaerahNomor 16 Tahun 2007,14 dijelaskan bahwakedudukan Disbudpar (Dinas Kebudayaandan Pariwisata) Kabupaten Bantulmerupakan unsur pelaksana pemerintahdaerah di bidang pariwisata dan kebudayaan,dipimpin oleh seorang kepala dinas danberkedudukan di bawah dan bertanggung-jawab kepada bupati melalui sekretarisdaerah. Tugas pokok Dinas Kebudayaan danPariwisata adalah melaksanakan urusanrumah tangga pemerintahan daerah dan tugaspembantuan di bidang pariwisata dankebudayaan. Sementara fungsi dalammelaksanakan tugasnya yaitu perumusankebijakan teknis bidang kebudayaan danpariwisata; penyelenggaraan urusanpemerintahan dan pelayanan umum bidangkebudayaan dan pariwisata; pembinaan danpelaksanaan tugas bidang kebudayaan danpariwisata; pelaksanaan kesekretariatandinas; dan pelaksanaan tugas lain yangdiberikan oleh bupati sesuai dengan tugasdan fungsinya.

Tujuannya: menggali, melestarikan, danmengembangkan kebudayaan daerah untukmemperkuat jati diri dan kepribadianmasyarakat dalam menghadapi derasnya arusglobalisasi budaya; melestarikan danmewujudkan destinasi pariwisata KabupatenBantul yang berwawasan lingkungan danmengacu standar lainnya; mewujudkanprofesionalisme pelayanan kantor, meng-optimalkan peran pelaku pariwisata,mewujudkan produk pariwisata daerah yangdikenal secara luas.

Sasaran: menggali, melestarikan, dan

Kamus Bahasa Indoenasia (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), him. 920.Purwanti. E„Op.cit.,him. 22.http://disbudpar.bantulkab.go.id/hal/profil-pemerintah-kabupaten -bantul. Diunduh 7 Maret 2017.

59

Page 6: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Jantra Vol 12, No. 1, Juni2017 ISSN 1907 - 9605

mengembangkan kebudayaan daerahsebagai jati diri dan kepribadian masyarakatdi tengah-tengah pergaulan antar bangsa.melestarikan, mengembangkan danmeningkatkan kualitas destinasi pariwisataKabupaten Bantul; meningkatkan profesi-onalisme fungsi kantor; meningkatkan peranpelaku pariwisata; menyebarluaskaninformasi pariwisata dan melaksanakanpromosi pariwisata di dalam dan di luarDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Adapun kebijakannya adalah melestari¬kan dan memperkenalkan kebudayaandaerah, mendorong upaya-upaya cross-cultural understanding, mendukung upayapengembangan budaya yang khas dan sesuainilai-nilai setempat. Memperhatikan pen-dekatan yang berwawasan budaya danlingkungan, pemanfaatan dan kelestarianpotensi, kerjasama lintas sektoral dan lintaswilayah, perencanaan yang sistematis sertaberkesinambungan, dan pelibatan semuastakeholder pariwisata. Mengutamakanprofesionalisme dan pelayanan prima kantorpariwisata, memperhatikan aspek pemasya-rakatan “sapta pesona” serta berorientasipada peningkatan kualitas pelayanan kepadawisatawan.

Selain itu, mengutamakan materiinformasi dan promosi yang informatif,menarik, efisien, efektif, dan sesuai sasaranprogram pengembangan nilai budaya. Diantaranya adalah pengelolaan kekayaanbudaya, pengelolaan keragaman budaya,pengembangan kerjasama pengelolaankekayaan budaya, dan pengembangandestinasi pariwisata.

2. Peran Media Sosial Disbudpar KabupatenBantul

Media sosial atau yang biasa di sebutmedsos semakin variatif dan banyakpenggunanya. Inovasi-inovasi sosial mediaini pun beragam, mulai dari produk-produksosial media yang semakin bertambahsampai inovasi pada tataran fitur masing-masing media sosial itu sendiri. Keberadaanmedia komunikasi tersebut kini seakan

menjadi candu bagi masyarakat. Pengguna¬nya pun beragam, baik dari segi usia maupunkalangan, bahkan sudah menjamah setiapsudut rumah, perkantoran, sekolah-sekolah,jalanan, bahkan hingga tempat ibadah.15

Berkaitan dengan media sosial tersebut,Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) Kabupaten Bantul memanfaat-kan untuk mengenalkan dan mempublikasi-kan seni dan budaya daerah yang ada.Mengenalkan dan mempublikasikan senibudaya (melestarikan) melalui media sosialjenis ini merupakan cara yang efektif. Hal inikarena berkaitan dengan sifat media yangmampu menjangkau khalayak luas dalamwaktu yang sangat cepat. Jaringan mediasosial seperti twitter, facebook,instagram,path hingga website dapat diakses dimanasaja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Disaatdimensi tempat dan waktu ini tidak terbataslagi, maka saat itulah dapat melakukan misiyang memiliki makna besar bagi kita.Dengan cara itu dapat melestarikan budayayang merupakan warisan dari masyarakatdan leluhur kita.

Dinas Kebudayaan dan PariwisataBantul memfasilitasi proses pendistribusianinformasi mengenai budaya, makanan khas,tempat wisata, cagar alam, seni dan budayaserta seisi kekayaan alam di KabupatenBantul dengan memanfaatkan laman websiteyang beralamat di http://disbudpar.bantulkab.go.id/. Di laman website tersebutberisi informasi mengenai kekayaan suku,adat dan budaya serta wisata yang ada diKabupaten Bantul. Website tersebut tidaklain bertujuan memberikan informasi padamasyarakat, melestarikan dan lebihmengenalkan seni budaya adiluhung padamasyarakat khususnya generasi muda. Halini karena generasi muda sudah mulaimelupakan serta meninggalkan kebudayaandaerah yang ada di wilayahnya.

Di website (http://disbudpar.bantulkab.go.id/) ini pula Disbudpar Kabupaten Bantulsetiap bulan membuat jadwal kegiatan atauagenda seni dan budaya yang ada diKabupaten Bantul. Sebagai contohnya,

Danian Faaskarini, Op.cit.,him.1.

60

Page 7: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Daerah (Noor Sulistyabudi)

menggelar pemilihan Putra Putri Bantulsebagai upaya mengajak generasi muda yangberkualitas untuk menjaga warisankebudayaan. Pemilihan putra putri inibertujuan menggugah generasi muda danmudi untuk turut serta menjaga aset-asetkebudayaan serta menjadi Duta PariwisataBantul. Putra putri yang terpilih akanbertugas untuk menggali potensi, menyema-rakkan even pariwisata sekaligus mempro-mosikan pariwisata Bantul serta turutberperan dalam misi kebudayaan.

Dinas Kebudayaan dan PariwisataKabupaten Bantul juga berupaya melestari-kan kesenian jatilan. Jatilan adalah salah satukesenian luhur peninggalan nenek moyang.Dinas Disbudpar Bantul memberikankesempatan kepada pelaku atau kelompokkesenian jatilan ini untuk menampilkankesenian tersebut di kawasan beberapa objekwisata. Mengadakan Festival Desa Budaya,dengan harapkan mampu membentukkarakter masyarakat yang makin cintaterhadap adat istiadat atau budaya yangdimiliki. Tujuan untuk melestarikan adat ataukesenian yang sudah menjadi tradisi dantelah diciptakan masyarakat terdahulu. Padatahun 2017 ini pula tepatnya pada tanggal 14hingga 24 April, Disbudpar KabupatenBantul menyelenggarakan Acara GelarPotensi Rintisan Desa Budaya yangdilaksanakan serentak dan diikuti 30 desayang tersebar di Kabupaten Bantul. Denganmenampilkan potensi budaya yang ada didesanya masing-masing. Harapan denganadanya Gelar Desa Rintisan Budaya, desa-desa di Kabupaten Bantul bisa menjadi DesaBudaya. Selain itu, seni dan budaya yang adadi desa masing-masing bisa berkembang danlestari.

mengunjungi kawasan wisata lainnya. Padatahun 2016 juga Disbudpar dalampenyampaian informasi rata-rata menampil¬kan 10 berita atau arsip per bulan dalamwebsitenya.16 Sebagai contohnya ada acaraGelar Budaya Rintisan Desa Budaya se-Kabupaten Bantul, bertempat di LapanganTamantirto, Kasihan;tradisi Rebo Pungkasandi Kecamatan Pleret; pentas wayang kulitdan karawitan; agenda gelar budaya; festivalsewn kitiran; festival kuliner desa atau desawisata se-DIY, FKY (Festival KesenianYogyakarta) Kabupaten Bantul, dansebagainya. Itu semua dilakukan oleh DinasKebudayaan dan Pariwisata Bantul bertujuanselain untuk melestarikan, memberikanhiburan pada masyarakat, dan juga lebihmengenalkan seni budaya adiluhung padamasyarakat, khususnya generasi muda.

Selain menginformasikan jadwalkegiatan, Disbudpar juga menggunakanmedia sosial ini untuk menginformasikankegiatan yang telah dilakukan. Sepertiinformasi yang menggambarkan proseskegiatan yang sedang berlangsung, berbagiinformasi foto, dan berbagi informasi dalambentuk video, dan melalui youtube, sepertipada gambar sebagai berikut.

&2 »ÿ*»*>-• '•ÿi i

y,

$£nt■g

Gambar 1. Kesenian Jatilan tampil saat acara GelarRintisan Desa Budaya

Berbagai upaya pelestarian yang telahdilakukan oleh Disbudpar Bantul tersebut,data pada tahun 2016 menunjukkan bahwasetiap tahun Kabupaten Bantul dikunjungisekitar 5 juta wisatawan, 3 juta diantaranyamengunjungi Pantai Parangtritis, 1 jutamengunjungi kawasan budaya, dan 1 juta lagi

R.Aj. Margaretha Kusuma Prihantiwi, dkk., Model Viral Marketingdalam Diseminasi Pariwisata(Studi: Web Pariwisata KabupatenBantul) (Yogyakarta: Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,UGM, 2015), him.3.

61

Page 8: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Jantta Vol. 12, No. 1, Juni 2017 ISSN 1907 - 9605

III. PENUTUPMedia sosial merupakan hal penting

yang memiliki keunggulan untuk diperguna-kan oleh semua lapisan masyarakat dalamupaya pelestarian budaya, menginformasi-kan budaya daerah dan menarik minatkhalayak untuk ikut serta melestarikanbudaya daerah. Teknologi ini memiliki andilbesar dalam memberikan kemudahan bagimanusia untuk berkomunikasi danbersosialisasi, bahkan media sosial sudahmenjadi faktor penting untuk interaksi antarmanusia.

3Vi 0' AMuijMt

IUjiU<

n4 fi

7-: Disbudpar Kabupaten Bantul dalammenginformasikan mengenai apresiasiterhadap seni dan budaya yang ada di wilayahKabupaten Bantul menggunakan mediasosial, yakni website http://disbudpar.bantulkab.go.id. Website tersebut bertujuanmemberikan informasi kepada masyarakat,dan berperan dalam melestarikan budayadaerah. Selain itu, juga sebagai tempatmengenalkan seni dan budaya adiluhungpada masyarakat umumnya dan khususnyapada generasi muda.

Dengan teknologi yang canggih mediasosial akan memiliki peran penting danberdampak bagi budaya daerah, sekaligusuntuk melestarikan dan mempertahankanserta mewarisi kepada generasi selanjutnya.Untuk itu diharapkan dengan pemanfaatanteknologi informasi dan komunikasi yangmaju, media sosial dapat bermanfaat sebagaimedia pelestarian budaya, dan bukan hanyasebagai tempat untuk curhat dan eksis saja.

I<f i

MERTI OUSUN•UMM' atta '*»r

■a kiaaiiMIMPawiiaJur ©KIRAB BOOAYA«H7 si»iauuax;i&ui

FESTIVAL 1AJAHAN PASAR---->-r 'OWaiioi'rcM■ft3HnitxUWMM;I «■«l

KENDURI BUDAYAFoto 2. Di antara kegiatan atau agenda Disbudpar

Kabupaten Bantul yang dimuat dalam laman websitehttp://disbudpar.bantulkab.go.id/

DAFTARPUSTAKADwikusuma, S.,2015. Pengaruh Media Sosial terhadap Generasi Muda. Jakarta:

Universitas Guna Danna.Faaskarini,D.,2012. “Implementasi Teknologi dalam Pelestarian Kebudayaan”.

www.academia.edu. Diunduh, 13 Februari2017.

62

Page 9: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …

Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Daerah (Noor Sulistyabudi)

Hamzah, Y.I., 2013. “Peran Media Sosial sebagai Sarana Promosi Interaktif PariwisataIndonesia”, dalam Jurnal JKI. Vol. 8 No. 3. Jakarta: Pusat Penelitian danPengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan EkonomiKreatif.

Juwita, E.P., 2013. “Peran Media Sosial terhadap GayaHidup Siswa”, dalam Jurnal Sosietas,Vol. 5 No.1. Bandung: Prodi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan IndonesiaBandung.

Kamus Bahasa Indoenasia, 2008. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.Liliweri, A.,2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: PT. LkiS

PelangiAksara.Movimenti, S.,2013. “Traffic Internet di Indonesia Naik Drastis”. Tempo.co.26 September.

Diunduh, 11 Februari 2017.Nurhalimah, L.,2016. “Media Sosial, Peran Besar Melestarikan Budaya Indonesia”, dalam

www.kompasiana.com. Diunduh, 9 Februari 2017.Prihantiwi,M.K.,dkk., 2015. Model Viral Marketingdalam Diseminasi Pariwisata (Studi:

Web Pariwisata Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Teknik Elektro dan TeknologiInfonnasi, UGM.

Purwanti, E.,2013. “Peran Media Dalam Melestarikan Budaya Lokal”, dalam Jurnal AristoVol 1. No. 2 1 Juli. Ponorogo: Universitas Muhammadiyah.

Prihantiwi, K., dkk. 2015. Model Viral Marketing dalam Diseminasi Pariwisata (Studi: WebPariwisata Kabupaten Bantul). Yogyakarta: Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,UGM.

Qomariyah, A.N.,2009. “Perilaku Pemanfaatan Internet pada Kalangan Remaja Perkotaan”,Skripsi. Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasAirlangga, dalamwww.academia.edu/. Diunduh, 9 Februari, 2017.

Setiawan,E.K.,2015.“Melestarikan Budaya Lokal Lewat Budaya,” dalamwww.merdeka.com/2015/11.Diunduh 8 Maret 2017.

http://disbudpar.bantulkab.go.id/hal/profd-pemerintah-kabupaten-bantul. Diunduh 7 Maret 2017.

63

Page 10: PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PELESTARIAN BUDAYA DAERAH …