PERAN MAHASISWA

11
PERAN MAHASISWA Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual sebagai warga bangsa dan negara. Siapa Mahasiswa ? Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berarti besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi penyandangnya. Di dalam PP No. 30 Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. (Bab II ps. 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa adalah anggota dari

description

mhs

Transcript of PERAN MAHASISWA

Page 1: PERAN MAHASISWA

PERAN MAHASISWA

Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan

tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai

insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut

terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab

individual sebagai warga bangsa dan negara.

Siapa Mahasiswa ?

Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berarti besar atau

agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Kombinasi dua kata ini menunjuk

pada suatu kelebihan tertentu bagi penyandangnya. Di dalam PP No. 30 Tentang Pendidikan

Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada

perguruan tinggi tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan

/ atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. (Bab II ps. 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa

adalah anggota dari suatu masyarakat tertentu yang merupakan “elit” intelektual dengan

tanggung-jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya, sesuai dengan

“tridarma” lembaga tempat ia bernaung.

Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena kelebihan yang

dimilikinya, yang dengan demikian mempunyai kekhasan fungsi, peran dan tanggung-jawab.

Page 2: PERAN MAHASISWA

Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual,

tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab moral

Bagaimana bentuk peran mahasiswa?

• Peran dalam Memperdalam dan mengembangkan diri di dalam pembidangan keilmuan yang

ditekuninya sehingga dapat memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab

intelektualnya.

• Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan

pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan bidangnya.

• Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik. (agen

perubahan).

• Sekaligus merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan berlangsung.

Potret peran Mahasiswa dalam pentas sejarah Indonesia

Peran dan posisi mahasiswa dalam perspektif kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan

diskursus yang menarik sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa. Hampir menjadi kenyataan

yang lazim bahwa gerakan mahasiswa terutama di dunia ketiga memainkan peran yang sangat

aktif pada posisi sentral di dalam perubahan sosial-politik, dan hampir tak satupun penguasa di

negara-negara berkembang yang mengabaikan posisi sosial dan pentingnya representasi politik

serta dampak aspirasi dari golongan muda berpendidikan tinggi ini. Sehingga para pemerhati

sosial tidak mengabaikan fungsi mereka dalam sistem sosial politik baik di negeri maju maupun

berkembang, termasuk di Indonesia.

Page 3: PERAN MAHASISWA

Dalam arti yang luas, ideologi berisi tatanan nilai yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai

pedoman untuk menjalankan kehidupan bersama dalam rangka meraih harapan-harapan mereka.

Tatanan nilai tersebut berasal dari tradisi atau adat-istiadat dan dapat pula bersumber dari ajaran

agama.

Untuk memahami perkembangan kehidupan ideologi mahasiswa, yang harus diperhatikan adalah

arus perubahan dan pergeseran fokus peranan mahasiswa dari tahapan proses yang satu kepada

proses lainnya. Perubahan intensitas aktifitas ideologi mahasiswa dipergunakan sebagai petunjuk

untuk memahami pergeseran fokus peranan tersebut. Banyak predikat yang disandang

mahasiswa kaitannya dengan ideologi yang diperjuangkan, horison mahasiswa yang

menempatkan pada posisi strategis inilah yang mungkin menjadikan fungsinya sebagai agent of

social change dan man of analysis, menjadi jargon yang dimitoskan.

Dalam kurun waktu sejarah gerakan mahasiswa yang strategi dan menonjol dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Pertama, terjadi pada kurun waktu 1910-an sampai dengan 1930,

kedua pada era 1960-an.

Peran ideologi mahasiswa tahun 1910-an sampai dengan 1930-an terfokus pada peran

penggagas, yaitu menysun, menafsirkan serta memulasikan pemikiran tentang segenap aspek

kehidupan bermasyarakat yang berasal dari masyarakat asing dan masyarakat sendiri menjadi

ideologi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakatnya sendiri. Mahasiswa dari

generasi Soetomo 1910-an dan generasi Soekarno-Hatta 1920-an, adalah pemikir-pemikir yang

meletakkan dasar ideologi nasiolnalisme bagi bangsa Indonesia di kemudian hari. Nasionalisme

merupakan fokus dari keseluruhan ideologi yang digagaskan oleh mahasiswa 1910-1930-an.

Pada tahun 1940-an gerakan mahasiswa mengalami pergeseran peran, peran penggagas tidak lagi

menonjol. Gerakannya lebih terfokus pada sebagai pendukung dan penerap dari ideologi yang

Page 4: PERAN MAHASISWA

sudah ada. Dekade 1950-an dunia mahasiswa kembali disegani, sekalipun kemandirian dan peran

sebagai penggagas semakin menipis. Hal ini di latarbelakangi oleh dominannya peran politik

profesional didalam kehidupan politik. Politisi sipil yang dominan saat itu berasal dari tokoh

politik yang mengalami sosialisasi politik tahin 1910, 1930-an di kampus dalam dan luar negeri

(Eropa). Pada era ini kampus sebagai lembaga lembaga pendidikan tinggi terbelenggu pengaruh

politisi dari partai politik sebagai kekuatan dominan. Akibatnya, kampus dan mahasiswa

mengikuti pola persaingan antar partai dan terpecah berdasarkan politik aliran.

Perjalanan Indonesia era 1910-an sampai 1950-an, menempatkan kekuatan sipil yang berasal dari

kaum intelektual (mahasiswa) sebagai sumber kepemimpinan bangsa yang dominan. Akan tetapi

sejak yahun 1960-an kekuatan militer muncul sebagai suatu sumber kepemimpinan bangsa yang

dominan. Fungsi parpol bersama ormas pengikutnya sebagai sumber kepemimpinan merosot

bersama penurunan peran politiknya. Namun yang perlu dicatat dalam sejarah gerakan

mahasiswa, pada era 1960-an peran ideologi mahasiswa meningkat tajam. Gerakan idiologi masa

ini, melahirkan angkatan 1966. Dekade 1960-an dengan angkatan 1966-nya telah membentuk

identitas sosial mahasiswa sebagai sebuah kekuatan sosial politik. Persepsi dan konsepsi tentang

peran sosial ini, terbentuk dan menguat sejalan dengan tegaknya hegemoni pemerintahan orde

baru.

Di satu sisi lahirlah Orde Baru seiring dengan kehendak gerakan mahasiswa, sehingga

gerakannya mendapat dukungan kekuatan-kekuatan establishment (ABRI). Disisi lain arus

perubahan menuju terbentuknya keuatan orde baru sebenarnya berangkat dari keinginan militer

dan teknorat untuk lebih memerankan diri dalam konstalasi kehidupan bangsa dan negara setelah

melihat kebobrokan dan kegagalan kekuatan sipil pada pemerintahan demokrasi terpimpin.

Keinginan militer ini diwujudkan dalam Doktrin Dwi Fungsi ABRI diaman ABRI disamping

sebagai kekuatan HANKAM juga memiliki peran sosial politik.

Page 5: PERAN MAHASISWA

Lakon yang dimainkan mahasiswa angkatan 66 berada dalam panggung sejarah yang romantis,

di dalamnya terjadi aliansi segitiga yang harmonis antara militer, teknokrat, dan mahasiswa.

Ketiganya merupakan bagian lapisan elit intelegensia yang bakal mengobarkan gagasan

modernisasi. Dengan kata lain disamping militer teknokrat, mahasiswa juga dipercaya sebagai

agen modernisasi atau pembangunan.

Dekade 1970-an aliansi ini pecah akibat berubahnya orientasi dan strategi pemerintahan orde

baru. Cita-cita awal gerakan orde baru sudah tidak sesuai dengan idealisme dan ideologi

mahasiswa. Akibatnya, hampir sepanjang era 1970-an terjadi protes, kritik, petisi, selebaran dan

lobi yang diarahkan kepada pemerintahan orde baru. Gerakan ini bermuara pada persoalan

demokrasi, peran militer, dan pembangunan ekonomi. Akibatnya gerakan mahasiswa semakin

berhadapan dengan kekuatan represif, yang mengutamakan stabilitas nasional dalam upaya

menjaga kelangsungan pembangunan nasional. Pada gilirannya gerakan mahasiswa mengalami

kemerosotan yang sangat tajam, yang belum pernah terjadi dalam gerakan mahasiswa di

Indonesia. depolitisasi dan deparpolisasi, melalui penerapan NKK (Normalisasi Kehidupan

Kampus) dan BKK (Badan Koordinasi Kampus) menjadi senjata pamungkas hegemoni Orba

terhadap kehidupan mahasiswa. Lalu kepada mahasiswa yang melanggar NKK/BKK diberikan

sanksi akademik yang berat, mulai dari skorsing sementara atau terbatasnya sampai kepada

pemecatan bahkan dipenjarakan.

Dekade 1980-an adalah masa-masa mandul peran mahasiswa dalam kancah sosial-politik karena

perannya dipersempit dalam peran profesional saja. Dalam masa-masa ini terjadi proses-proses

penggugatan dan penyadaran terhadap peran sosial-politik mahasiswa. Upaya ini tampak

berbuah ketika pada era 1990-an angin perubahan di dalam diri mahasiswa mulai berhembus,

yang berujung pada munculnya generasi reformasi pada tahun 1990-an akhir ini.

----------------------------------------------------------------------------------------

Mahasiswa memang menjadi komunitas yang unik di mana mahasiswa selalu menjadi motor

penggerak perubahan. Namun hanya sedikit rakyat Indonesia yang dapat merasakan dan

Page 6: PERAN MAHASISWA

mempunyai kesempatan memperoleh pendidikan hingga ke jenjang ini karena system

perekomian di Indonesia yang kapitalis serta biaya pendidikan yang begitu mahal sehingga

kemiskinan menjadi bagian hidup rakyat ini . Adapun peran mahasiswa dalam kehidupan sosial

mastarakat yaitu :

Peran moral

Mahasiswa yang dalam kehidupanya, tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik

dan telah meninggalkan amanah dan tanggung jawabnya sebagai kaum terpelajar. Jika hari ini

kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan kesenangan), lebih suka

mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu tentang peruban di negeri

ini, dan jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi

(entertainment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi

masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal – hal yang lebih ilmiah dan menyentuh

kerakyat, maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang

terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

Peran sosial

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas

sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang

universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa

tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa

melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan

sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang

memerlukannya. Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme ,dan rakyat dapat

merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat, walaupun

Page 7: PERAN MAHASISWA

upaya yang sistimatis untuk memisahkan mahasiswa dari rakyat telah dan dengan gencar

dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika

ummat yang terjadi.

Peran Akademik

Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak

apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa mahasiswa

adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya.

Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka

sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu,

untuk mengukir masa depan yang cerah .

Peran yang satu ini teramat sangat penting bagi kita, dan inilah yang membedakan kita dengan

komunitas yang lain ,peran ini menjadi symbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga

keseimbangan dan memajukan diri kita. Jika memang kegalan akademik telah terjadi maka

segeralah bangkit,”nasi sudah jadi bubur maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu

menjadi “ bubur ayam spesial “. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit seta

mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan yang cerah

Peran politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai

presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang

zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada

masa ordebaru di mana daya kritis rakyat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan

pemerintah langsung di cap sebagai kejahatan terhadap negara. Pemerintahan Orba tidak segan-

segan membumi hanguskan setiap orang-orang yang kritis dan berseberangan dengan kebijakan

Page 8: PERAN MAHASISWA

pemerintah yang melarang keras mahasiswa beraktifitas politik. Dan kebijakan ini terbukti

ampuh memasung gerakan – gerakan mahasiswa yang membuat mahasiswa sibuk dengan

kegiatan rutinitas kampus sehinngga membuat mahasiswa terpenjara oleh system yang ada.

Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adalah

bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita

yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan

lingkungan.