PERAN LITERASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …
Transcript of PERAN LITERASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …
PERAN LITERASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI
MADRASAH ALIYAH NURUL IMAN ULU
GEDONG SEBERANG KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu ( 1 ) dalam Manajemen Pendidikan Islam
Dwi Julia Ningsih
Nim. TK. 161209
PROGRAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 02-2020 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada,
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Jambi
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing
berpendapat bahwa skiripsi saudara:
Nama : Dwi Julia Ningsih
NIM : TK.161209
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan
Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah
Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia ilmu Manajemen
Pendidikan Islam.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara
tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.
Wasaalamu’alaikumWr.Wb
Jambi, September 2020
Mengetahui,
Pembimbing 1
Dr. Rusmini S.Ag. M.Pd.I
NIP. 1928 0606 2005 01 2008
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 02-2020 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada,
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Jambi
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan
mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
selaku pembimbing berpendapat bahwa skiripsi saudara:
Nama : Dwi Julia Ningsih
NIM : TK.161209
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan
Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah
Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam dunia
Manajemen Pendidikan Islam.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir
saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Wasaalamu’alaikumWr.Wb
Jambi, September 2020
Mengetahui
Pembimbing 2
Aris Dwi Nugroho, S.Pd.I, M.Pd, I, MSHS
NIP.19830501 201101 1011
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian
Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi berjudul: “Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi” yang diujiankan oleh Sidang Munaqasah Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan (FTK) UIN STS Jambi pada:
Hari : Senin
Tanggal : 09 November 2020
Jam : 10.00 WIB
Tempat : (Rumah Masing-masing)
Nama : Dwi Julia Ningsih
NIM : TK161209
Judul : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Seberang Kota Jambi
Telah diperbaiki sebagai mana hasil sidang diatas dan telah diterima oleh
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
No Nama Tanda tangan Tanggal
1 Dr. H. Khairunnas Rusli,
M.Pd (Ketua Sidang)
2 Drs. Joko Purnomo
(Sekretaris Sidang)
3 Dr. Rusmini, M.Pd.I
(Pembimbing I )
4 Aris Dwi Nugroho, M.Pd.I
(Pembimbing II )
5 Dr. Sumirah, M.Pd
(Penguji I )
6 Riftiyanti Savitri, M.Pd.I
(Penguji II )
Jambi, April 2020
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN STS Jambi
Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd
NIP. 196707111992032004
PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya…………..
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang mu, telah memberikanku kekuatan, memberkatiku dengan ilmu atas
karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya sebuah karya yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan Salam terlimpahkan kehadirat
Rasullulah Muhammad SAW.
“ Karya sederhana ini kupersembahkan untuk”
Ayahanda Tuiman
&
Ibunda Mujiati
Yang telah menjadi figure penginspirasi bagi penulis yang senantiasa
mengasuh, membimbing, memberikan Motivasi serta do’a yang tulus kepada
Penulis hingga bangku perguruan tinggi. Dan seluruh anggota keluarga besar yang
telah mendoakan saya.
Tiada kata yang indah, tiada do’a yang bermakna untuk dipanjatkan
kecuali permohonan kepada Allah SWT. Agar berkenan memberikan keridhoan
dan kebahagiaan kepada semuanya, baik di dunia maupun diakhirat selanjutnya,
Skripsi ini saya persembahkan untuk abang saya Edi saputra dan keluarga besar
saya.
Terakhir, Skripsi ini saya persembahkan untuk seluruh sahabat-sahabat
seperjuangan saya MPI 16A yang telah membantu saya. Baik secara fisik maupun
do’a.
Terkhusus untuk sahabat saya selama di bangku kampus “ Ima kartika,
Yesi saputri. Dan Terkhusus untuk sahabat saya selama saya PPL” Siti sabariyah,
Siti naimah.
Semoga kita semua menjadi orang sukses dan berguna bagi nusa dan
bangsa Amin.
MOTTO
بسم الله االر حمن الر حيم
ي بٱسم رب ك ٱلذق ١ خلق ٱقرأ
نسن من عل ق ٱلكرم ٢خل
وربك ٱل
٣ٱقرأ
ي علذم بٱلقلم نسن ما لم يعلم علذم ٤ٱلذ ٥ٱل
Artinya:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. yang
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan nama
Tuhan yang maha mulai yang telah mengajarkan manusia dengan perantara
membaca dan menulis”. (Qs. Al-Alaq : 1-5) (Anonim)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maham ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelasaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi, baik moril maupun materil. Untuk itu, melalui kolom ini
Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sua’idi Asy’ari, MA Ph.D. selaku Rektor UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M,Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Mahmud,MY,S.Ag.M.Pd selaku Ketua program studi Manajemen
Pendidikan Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr.Rusmini, S.Ag. M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Aris Dwi
Nugroho, S.Pd.I, M.Pd.I, MSHS. Selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Muhammad Raya, S.Ag. selaku Kepala Madrasah Aliyah Nurul
Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi yang memberikan izin kepada
Penulis dalam menguji coba yang Penulis hasilkan dalam skripsi ini.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan do’a tiada
henti hingga menjadi pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
7. Sahabat-sahabat mahasiswa seperjuangan senasib sepenanggungan yang
telah menjadi father diskusi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga produk dan skripsi ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Jambi, 21 September 2020
Penulis
Dwi Julia Ningsih
NIM.TK.16209
ABSTRAK
Nama : Dwi Julia Ningsih
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Seberang Kota Jambi
Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif tujuan Penelitian ini adalah
tentang mengetahui Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang
Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan Penelitian Kualitatif dengan
menggunakan metode deskriftif. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa
Tenaga kependidikan memang sangat di penting di dalam dunia pendidikan agar
dapat menunjang sebuah pendidikan tersebut. Apabila tenaga kependidikan
berkerja dengan giat dan kegiatan yang dilakukan sangat menarik dan
menyenangkan kepala sekolah dapat memberikan sebuah penghargaan kepada
tenaga kependidikan tersebut. motivasi kerja tenaga kependidikan dapat
ditingkatkan dengan cara menghargai pekerjaannya dan membuat tenaga
kependidikan merasa bahwa pekerjaannya sangat memuaskan dan merasa sangat
dihargai atas apa yang selama ini sudah dikerjakan. Literasi digital sangat
diperlukan dalam dunia pendidikan dan sangat diperlukan oleh tenaga
kependidikan agar mempermudah semua pekerjaannya dan dapat dikelolah dan
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Mereka bekerja biasanya sudah
menggunakan seperti: Leptop, Samrtphone dan Handphone Agar dengan mudah
mencari sebuah informasi.
Kata Kunci: Literasi Digital, Motivasi Kerja, Tenaga Kependidikan
ABSTRACT
Name : Dwi Julia Ningsih
Department : Islamic Education Management
Title : The Role of Digital Literacy in Increasing the Motivation of
Educational Workers in Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Across the City of Jambi
This research is a qualitative research, the purpose of this research is to
see the role of digital literacy in increasing the work motivation of the teaching
staff at Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Jambi City. This
research uses qualitative research using descriptive method. Data collection
techniques used observation, interviews, and documentation. The results of the
study show that education personnel are very important in the world of education
in order to support such education. If the education staff is working actively and
the activities carried out are very interesting and enjoyable, the principal can give
appreciation to the education staff. Education personnel can be improved by
appreciating their work and making education personnel feel that their work is
very satisfying and highly motivated for what has been done so far. Digital
literacy is very much needed in the world of education and is very much needed
by education staff to make all their work easier and can be managed and utilized
as well as possible. They work usually already use things like: Leptop,
Samrtphone and Handphone to easily find information.
Keywords: Digital Literacy, Work Motivation, Education Staff
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i NOTA DINAS ................................................................................................................. ii
PENGESAHAN ............................................................................................................. vi
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. viii
ABSTRAK ...................................................................................................................... x
ABSTRAC ...................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Fokus penelitian ................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik .................................................................................................... 7
1. Peran Literasi ................................................................................................ 7
2. Motivasi Kerja .............................................................................................. 16
3. Tenaga Kependidikan .................................................................................. 26
A. Studi Relevan .................................................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................................ 30
B. Setting dan Subjek .............................................................................................. 31
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 34
E. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 35
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................................ 36
G. Jadwal Penelitian ................................................................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ................................................................................................. 39
1. Historis dan Geografis .................................................................................... 39
a. Historis ..................................................................................................... 39
b. Geografis .................................................................................................. 40
2. Profil Sekolah ................................................................................................. 41
3. Visi,Misi dan Tujuan ...................................................................................... 42
4. Struktur Organisasi ......................................................................................... 43
5. Keadaan Siswa ................................................................................................ 45
6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan ................................... 45
7. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................................................... 48
B. Temuan Khusus ................................................................................................ 52
1. Tenaga Kependidikan .................................................................................... 52
2. Motivasi Kerja ................................................................................................ 53
3. Peran Literasi Digital ..................................................................................... 55
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 59
B. Saran ................................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat
pada massa kini menuntut dimilikinya kemampuan-kemampuan dasar
yang tidak saja besandarkan pada konsep literasi dalam pengertian klasik.
Manusia yang hidup pada massa kini tidak cukup hanya berbekal
kemampuan baca dan tulis secara tradisional melainkan harus
diperlengkapi dengan keterampilan-keterampilan dan kecakapan lain,
terutama kemampuan komunikasi dan keterampilan-keterampilan
analintik yang menunjang untuk dapat hidup di abad-21 ini.
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan yang mempunyai
arti sangat penting bagi kesejahteraan. Hal ini menunjukkan bahwa
kesadaran akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
upaya untuk memahami kondisi zaman. Oleh karena itu, demi
mewujudkan masyarakat yang melek literasi digital di perlukan peran
berbagai pihak dalam mengobarkan gerakan literasi digital, mulai dari
pemerintah, pegiat literasi pendidikan, hingga masyarakat. (Budiman,
2017, hal. 76).
Dalam kehidupan di suatu pendidikan memegang peranan sangat
penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah pun merupakan
salah satu sarana untuk menjawab semuanya dalam berbagai bentuk
tantangan yang berkaitan dengan perkembangan pembangunan dan
informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh
globalisasi dan bebas tidak mempengaruhi sektor ekonomi. Melainkan
semua kehidupan berbangsa terkena pengaruh termasuk lembaga
pendidikan.
1
1
2
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM yang
handal adalah SDM yang literat, artinya keterampilan literasi (membaca
dan menulis) yang dimiliki haruslah lebih mendominasi dengan pasti
keterampilan orasinya (menyimak dan berbicara). Kemampuan literasi
yang tinggi sangat berpengaruh terhadap pemerolehan berbagai
informasi yang berhubungan dengan usaha menjalani informasi sebanyak
banyaknya akan membentuk SDM yang tidak hanya mampu menjalani
hidupnya tetapi juga mampu menghargai hidup dan berkontribusi terhadap
kemajuan bangsanya.
Literasi digital tidak hanya memiliki internet dan menggunakannya
dengan bijak, tetapi lebih dari itu. Di dalam dunia pendidikan khususnya
sekolah dan perguruan tinggi. pengelolahan perpustakaan berbasis digital
saat ini tengah dilakukan, meskipun di beberapa sekolah belum terdapat
atau tersentuh perpustakaan digital tersebut.
Motivasi kerja adalah suatu proses yang mendorong
mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian
suatu tujuan. Pendapat lain yang sejalan dengan peryataan diatas
dikemukakan oleh Hasibuan yang menyatakan Motivasi kerja adalah
pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala daya upaya untuk mencapai kepuasan, biasa ditarik kesimpulan
bahwa motivasi kerja merupakan dorongan untuk bekerja dalam rangkai
mencapai tujuan atau kepuasan. (Indy, 2019, hal. 102).
Motivasi kerja adalah dorongan untuk melakukan menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan cepat dan semangat. Motivasi kerja dimiliki oleh
setiap manusia, tetapi ada sebagian orang yang lebih giat bekerja dari
pada yang lain. Kebanyakan orang mau bekerja lebih keras jika tidak
menemui hambatan dalam merealisasikan apa yang diharapkan selama
dorongan kerja itu kuat, semakin besar peluang individu untuk lebih
konsisten pada tujuan kerja. Ada juga yang lebih menyukai dorongan
3
kerja tanpa mengaharapkan imbalan. Sehingga mereka menemukan
kesenangan dan kebahagian dalam perolehan kondisi yang dihadapi.
(Indy, 2019, hal. 102).
Islam menekankan kepada umatnya untuk bekerja. Sebagaimana
dalam sabda-Nya bahwa ” Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu
hidup selamanya dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu
mati besok”.
Firman Allah SWT:
٣٩قل يقو م اعملو ا على مكا نتكم إنهى عمل فسو ف تعلمو ن :
Qul ya qaumi malu ala makanatikum inni amil, fa saufa ta’lamun.
Artinya :
“ Katakanlah, Hai kaumku , Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,
Sesungguhnya aku akan bekerja (pula) maka kelak kamu akan
mengetahui “. (QS Az-Zumar: 39)
Ayat-ayat diatas menyuruh dan memotivasi kita untuk bekerja.
dengan bekerja kita bukan hanya mendapat penghasilan dan dapat
memenuhi kebutuhan, tetapi juga untuk mencari nafkah yang merupakan
bagian dari ibadah Seorang muslim harus bekerja dengan niat yang ikhlas
karena Allah SWT. Hendaknya para pekerja dapat meningkatkan tujuan
akhir dari pekerjaan yang mereka lakukan karena tujuan utama dari
bekerja menurut islam adalah memperoleh keridhaan Allah SWT.
Peneliti menemukan masalah yang terjadi di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi. Bahwasannya masih
terdapat kekurangan media untuk mencari sumber- sumber literasi seperti
Situs-situs. Bahkan ada tenaga kependidikan yang kurang paham cara
memakai jaringan internet atau literasi digital tersebut, terkadang materi
yang dicari memakai bahasa asing dan cara mengoperasikan internet pun
masih kurang paham. Dikarenakan guru-gurunya juga kebanyakan
angkatan umur 40 tahun keatas maka dari itu agak lambat.
4
Berdasarkan Latar Belakang diatas, Peran Literasi Digital sangat
penting sekali agar dapat Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga
Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi. Maka Peneliti tertarik untuk melaksanakan Penelitian dengan
Judul “Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga
Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi.
B. Fokus Penelitian
Supaya penelitian lebih terfokus pada permasalahan yang dibahas
dan mencegah terjadi kesimpangan jalan penyelesaian masalah. Serta
keterbatasan waktu dan kemampuan maka yang diteliti penulis bagaimana
Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga
Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, maka rumusan pokok
Penelitian ini adalah untuk menjawab: Bagaimana Peran Literasi Digital
dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah
Aliyah Ulu Gedong Seberang Kota Jambi?
Untuk menjawab pokok masalah ini, maka dirumuslah beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman
Ulu Gedong Seberang Kota Jambi?
2. Bagaimana Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi?
3. Bagaimana Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi?
5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun Tujuan penelitian dan Kegunaan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi sebagai berikut:
a. Untuk Mengetahui Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
b. Untuk Mengetahui Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di
Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
c. Untuk Mengetahui Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan
Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul
Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
2. Kegunaan penelitian
Dengan diadakanya Penelitian ini, Peneliti berharap Hasil
Penelitiannya dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Kegunaan Teoritis
a. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
tambahan khassanah Khususnya tentang Peran Literasi
Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga
Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi.
b. Sebagai referensi Penelitian yang sejenis mendatang.
2. Kegunaan praktis
a. Memberikan kontribusi konstruktif pada bidang Penelitian
sebagai bahan Referensi tentang Peran Literasi Digital
dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan
di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi.
6
b. Bagi orang tua, dan masyarakat untuk memberikan
pengetahuan mengenai pentingnya Peran Literasi Digital
dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan
di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi.
c. Diajukan Sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana
Strata satu (S.1) Jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Peran Literasi Digital
a. Pengertian Peran Literasi Digital
Istilah literasi digital di kemukakan pertama kali oleh Paul
Gilster (1997) sebagai kemampuan memahami dan menggunakan
informasi dari berbagai sumber digital. Ia mengemukakan bahwa
literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan
informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam
berbagai konteks, seperti akademik, karier, dan kehidupan sehari-
hari. Bawden memperluas pemahaman baru mengenai literasi
digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi.
Literasi komputer berkembang pada dekade 1980-an ketika
komputer mikro semakin luas dipergunakan, tidak hanya di
lingkungan bisnis, tetapi juga masyarakat. Sementara itu, literasi
informasi menyebar luas pada dekade 1990-an manakala informasi
semakin mudah disusun, diakses, dan disebarluaskan melalui
teknologi informasi berjejaring. (Kurnianingsih, 2017, hal. 62).
Hague juga mengemukakan bahwa literasi digital
merupakan kemampuan untuk membuat dan berbagi dalam mode
dan bentuk yang berbeda: untuk membuat berkolaborasi, dan
berkomunikasi lebih efektif, serta untuk memahami bagaimana dan
kapan menggunakan teknologi digital yang baik untuk mendukung
proses tersebut. (Kurnianingsih, 2017, hal. 62).
Kondisi literasi digital secara tradisi dimaknai sebagai
kemampuan menggunakan bahasa untuk membaca dan menulis
pada tahap yang memadai untuk berkomunikasi dalam suatu
masyarakat sekolah yang literat. Hasil berbagai literasi tersebut
kuncinya yaitu literasi membaca dan menulis. Dalam kondisi ini
8
menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia memiliki tantangan
baru untuk menciptakan tata kelolah pendidikan. Tetapi pada saat
ini, kondisi literasi membaca dan menulis masyarakat Indonesia.
Masih sangat minim. Padahal pada abad-21 ini ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
dan komunikasi. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
terjadi pada seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali untuk
dunia pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia.
(Warsihna, 2016, hal. 70).
Kondisi era digital yang berkembang saat ini diharapkan
mampu memacu warga sekolah memanfaatkan literasi digital
dalam bidang akademik salah satunya ialah warga sekolah dapat
mengakses informasi edukatif yang up to date, kegiatan ini dapat
dilakukan dengan memanfaatkan media-media digital, seperti
Komputer, Leptop, atau Smartphone yang terhubung ke internet
yang dapat dengan mudah diakses oleh warga sekolah. (Warsihna,
2016, hal. 70).
Di indonesia sendiri literasi digital masih di fokuskan
kepada kompetensi teknis menggunakan internet banyak sekolah
yang mengajarkan pendidik teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) hanya berfokus pada keterampilan teknis dalam
mengoperaikan perangkat Komputer dan Internet, Misalnya:
bagaimana menggunakan Komputer, Mengakses Internet, membuat
Tulisan di Online Blog, menggunakan mesin pencarian dan
seterusnya. (Amalia, 2015, hal. 226).
Literasi digital adalah sebuah konsep baru yang berkaitan erat
dengan literasi informasi, dan literasi komputer yang sebelumnya
telah berkembang pada decade 1980 s/d 1990-an. Didalam
mendefinisikan mengenai literasi digital. Menurut UNESCO konsep
dari literasi digital menjadi landasan yang sangat penting bagi
9
kemampuan memahami perangkat teknologi, informasi, dan
komunikasi. (Ramayanti, 2017, hal. 5).
Literasi digital adalah ketertarikan sikap dan kemampuan
individu dalam menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi
untuk mengakses, mengelolah, mengintegrasikan, menganalisis,
dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru,
membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat
berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Literasi digital
yang juga di kenal sebagai literasi komputer merupakan salah satu
komponen dalam kemahiran literasi media yang merupakan
kemahiran penggunaan Komputer, Internet, Handphone dan
peralatan digital lainnya. (kurniawati, 2018, hal. 54).
Literasi digital merupakan kemampuan untuk secara efektif
dan kritis mencari, menavigasi, menganalisis, dan membuat
informasi dengan menggunakan berbagai bentuk teknologi digital.
Literasi digital sebagai suatu kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. (Heriyanto,
2018, hal. 21).
Dengan kemampuan literasi digital informasi yang dapat
tidak langsung diterima begitu saja, tetapi melalui evaluasi dengan
berbagai proses berfikir secara kritis untuk dapat menerima
informasi secara benar. Dalam literasi digital yang dibutuhkan
yakni pembelajaran bagaimana menyusun pengetahuan, serta
membuat sebuah informasi yang tepat hasil mengkaji beberapa
sumber yang berbeda. Menjadi sangat penting dalam literasi digital
perlu adanya kemampuan untuk mencari serta membangun strategi
dalam menggunakan search engine untuk mencari dan
mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. (Heriyanto,
2018, hal. 21).
10
Literasi digital Menurut Information Literacy and it
Workshop Action For Development Trough Libraries Programme
Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa literasi digital ini mencakup
pemahaman tentang web dan mesin pencarian. Artinya literasi
digital merupakan bentuk kemampuan dan keterampilan seseorang
dalam memanfaatkan dan memahami alat dan sumber digital
berbasiskan komputer. (Nur, 2019, hal. 4).
Ada beberapa aspek literasi digital yang mesti dilihat terkait
tingkat kompetensi literasi digital yang harus dimiliki. Seperti
dikemukakan oleh Gilster dalam Ayuni bahwa seseorang dapat
dikatakan berliterasi digital harus merujuk kepada empat
kompetensi inti antara lain:
1. Pencarian di internet
2. Pandu arah
3. Evaluasi konten informasi
4. Penyusunan pengetahuan. (Nur, 2019, Hal. 4)
Literasi secara umum diartikan sebagai kemampuan
membaca dan menulis. Sebagaimana dinyatakan dalam kamus
oxford berikut, Literacy is ability to read and write. Artinya literasi
adalah kemampuan membaca dan menulis. Sementara itu
information is fact to talk heart and discovered about samebody/
something. Artinya fakta tentang seseorang atau sesuatu yang
dibicarakan, didengar dan dikemukakan. Jika berdasarkan
pengertian diatas. Literasi informasi dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang membaca dan menulis sesuatu yang sedang
dibicarakan, didengarkan dan dikemukakan. (Septiyantono, 2016,
hal. 15).
Sebenernya, konsep literasi telah ada sebelum Ernest Roy
dan Paul Zurkoswki mulai berbicara tentang literasi informasi
telah didefenisikan sebagai kemampuan untuk menandatangani
nama sendiri, membaca dan menulis, baik dengan cara sederhana
11
maupun dengan cara yang canggih. Serta tidak terbatas pada
kemampuan membaca dan menulis bahasa lain. (Septiyantono,
2016, hal. 15).
Berbagai macam pengertian literasi yang telah dikemukakan
mengharuskan kita untuk memahami satu persatu dari arti literasi
yang bisa kita pahami dengan mudah. pada awalnya literasi
dimaknai sebagai suatu keterampilan membaca dan menulis.
Pemahaman terkini mengenai makna literasi mencakup kemampuan
membaca, memahami, dan megapresiasikan berbagai bentuk
komunikasi secara kritis, yang meliputi bahasa lisan, komunikasi
tulis, komunikasi yang terjadi melalui media cetak ataupun
elektronik. (Kharizmi, 2019, hal. 95).
Dalam perkembangan selanjutnya, sejalan dengan perubahan
waktu definisi literasi telah bergeser dan pengertian yang sempit
menuju pengertian yang lebih luas. Mencakup berbagai bidang
penting lainnya. Pada awal generasi, literasi didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk
karya dan beragam untuk membaca, menulis, mendengar, berbicara,
melihat, menyajikan, dan berfikir kritis tentang ide-ide. Literasi
merupakan proses yang kompleks yang melibatkan pembangunan
pengetahuan sebelumnya. Literasi berfungsi untuk menghubungkan
individu dan masyarakat dari merupakan alat penting bagi individu
untuk tumbuh dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat yang
demokratis. (Turnadi, 2018, hal. 72).
Jika dikaitkan literasi digital dengan meningkatkan
motivasi kerja tenaga kependidikan maka keterampilan membaca,
menyimak dan menulis dilakukan dengan media digital seperti
melalui Komputer Internet (Blog, Media Sosial, Web) dan
Handphone dapat memenuhi tuntutan intelektual meningkatkan
minat terhadap suatu bidang dan mampu meningkatkan konsentrasi
akademik atau non akademik menjadi literasi pada abad informasi
12
ini berarti harus mampu menggambarkan berbagai perangkat
keterampilan literasi dalam kemahiran literasi tentu akan
menyebabkan tidak mampu pula mengakses informasi yang
tersedia. Literasi ini begitu penting di dalam kehidupan manusia,
literasi ini sangat diperlukan dalam segala hal karena kemampuan
literasi bisa menjadi yang lebih berpengetahuan dan peradaban.
(Turnadi, 2018, hal. 73).
Perpustakan sebagai institut yang berfungsi sebagai wahana
pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan relaksi seperti
yang diamankan oleh Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007,
tentang perpustakaan harus mempelopori gerakan literasi yang
massif yakni gerakan membaca dan menulis yang diimbangi
dengan membangun kerangka berfikir secara logis sehingga akan
menumbuh kembangkan literasi pada masyarakat umumnya dan
pemustakawan pada khususnya. (Turnadi, 2018, hal. 74).
Perpustakaan hurus mampu memaknai literasi sebagai
sebuah proses menciptakan karya yang dahulu dengan pembiasaan
menulis, baca serta berfikir melalui karya itulah akhirnya dapat
mempengaruhi orang lain untuk berfikir ulang serta mengolahnya
lagi sehingga dapat terciptanya literasi dengan baik. (Turnadi,
2018, hal. 74).
Literasi digital dalam konteks ini tidak sekedar bermakna
kemampuan menggunakan komputer untuk menulis dan membaca
seperti dalam konteks literasi umumnya. Melainkan seperangka
keterampilan dasar dalam penggunaan dan produksi media digital.
pemerosesan dan pemanfaatan informasi. Partisipasi dalam jaring
sosial untuk berkreasi dan berbagi pengetahuan, dan berbagi
keterampilan komputasi professional. (Harjono, 2018, hal. 2).
Pemilik literasi digital dengan demikian sekedar
memerlukan penguasaan kemampuan, mengoperasikan perangkat
digital dan perangkat lunak saja melainkan memerlukan juga
13
keterampilan-keterampilan yang meliputi aspek-aspek kognitif,
motori, sosiologis, dan keterampilan-keterampilan emosional yang
harus dimiliki oleh seseorang agar dapat memanfaatkan lingkungan
digital secara efektif. (Harjono, 2018, hal. 4).
Demikian literasi digital merupakan perpaduan dan
keterampilan teknologi informasi dan komunikasi, berfikir kritis,
keterampilan bekerja sama (kolaborasi) dan kesadaran social
dengan kata lain, literasi digital bertautan dengan keterampilan-
keterampilan fungsional yang bertautan dengan pengetahuan dan
penggunaan teknologi digital secara efektif kemampuan
menganalisis, dan mengevaluasi informasi digital, mengetahui
bagaimana bertindak secara aman dan tepat di ruang maya.
(Harjono, 2018, hal. 4).
b. Langkah-langkah Literasi Digital
Literasi yang dirubah secara fundamental untuk mencerdaskan
masyarakat perlu juga membuat kebijakan akselerasi literasi
dengan beberapa tahapan yaitu:
1. Literasi tidak sebatas membaca dari bahan bacaan berupa
buku melainkan harus lebih jauh yaitu berupa bahan digital.
Literasi tidak melulu sebuah aktivitas baca dan tulis, tetapi
juga keahlian berasumsi memakai bahan-bahan pengetahuan
berjenis buku cetak, bahan digital dan auditori. Pemahaman
pola literasi ini perlu diberikan kepada masyarakat.
2. Memberikan penelusuran internet diseluruh daerah.
Walaupun saat ini adalah eranya ”dunia maya” tetapi tidak
sedikit daerah di nusantara ini yang tidak dapat menelusuri
melalui piranti komputer dan internet, sehingga literasi akan
semakin gampang.
3. Membangkitkan cinta dan rasa memiliki terhadap fakta,
kebeneran, dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut wajib
14
terlaksana dalam aktivitas baca tulis yang diselaraskan
dengan verifikasi, baik membaca bahan digital atau pun
manual.
4. Masyarakat wajib memperbaharui pola kehidupannya yang
dimulai dari kebiasaan tutur kata menjadi kebiasaan
membaca. Banyak dari masyarakat tidak memiliki budaya
baca disebabkan alasan sibuk mencari harta, tidak gemar
membaca dan belum menemukan bahan dibaca. Bahkan
mereka belum mengetahui bahan bacaan yang bermutu itu
seperti apa. (Mustofa, 2019, hal. 119).
c. Komponen Penting Literasi Digital
Komponen utama literasi digital adalah berkenaan dengan
keahlian apa saja yang wajib dimiliki dalam menggunnakan
komunikasi dan teknologi informasi.
Ada delapan komponen utama dalam dunia literasi digital, yaitu :
1. Social networking, muncul berbagai macam media social
merupakan salah satu gambaran yang terdapat pada social
networking atau sering disebut juga fenomena social online.
saat ini setiap manusia yang bersinggungan dalam kehidupan
maya akan selalu bertemu dengan fasilitas tersebut. Gadget
yang dimiliki oleh seseorang bisa dipastikan mempunyai
berbagai macam akun social media, misalnya :google,
instagram, path, linkedin, twitter, facebook. Menggunakan
fasilitas social media diharapakan memiliki sifat selektif dan
berhati-hati. Literasi digital menunjukan bagaimana cara
untuk menggunakan media social dengan baik.
2. Tramsliteracy. Trasliterasy dimaknai sebagai keahlian
menggunakan semua yang berlainan terutama untuk
menciptakan konten, menghimpun, menyebarluaskan sampai
15
membicarakan lewat beberapa media social, kelompok
diskusi, gadget, dan semua fasilitas online yang ada.
3. Maintaning, privacy. Hal utama dari literasi digital yaitu
tentang menjaga diri dalam kehidupan online. Mempelajari
dari semua cubercrime seperti kejahatan didunia maya
melalui ATM, kartu kredit, memahami karakteristik situs
yang tidak nyata (palsu) kejahatan melalui email dan lain
sebagainya.
4. Managing digital identity, ini berhubungan dengan bagaimana
prosedur memakai tanda pengenal yang sesuai dibeberapa
situs media social.
5. Organizing and sharing content, yaitu mengelolah dan
mendistribusikan isi berita supaya lebih gampang dibagikan.
6. Reusing/repurposing content, mampu bagaimana menciptakan
isi dari berbagai jenis informasi yang tersedia sehingga
memproduksi konten baru dan bisa dipakai kembali untuk
beberapa kebutuhan.
7. Filtering and selecting content, keahlian menelusuri, memilah
dan menyaring berita secara pas sesuai dengan hal-hal yang
diinginkan dan dibutuhkan, seperti melalui berapa situs di
URL disitus internet.
8. Selfbroadcasting, ini mempunyai tujuan untuk
mendistribusikan gagasan-gagasan yang baru atau ide
personal dan isi multimedia, seperti lewat wkis, forum atau
blog. Hal tersebut merupakan jenis partisipasi di dunia maya.
(Mustofa, 2019, hal. 120).
16
2. Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan
a. Pengertian Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan
Motivasi, berasal dari kata “motive” yang berarti dorongan.
dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong
atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/ kegiatan
yang berlangsung secara sadar banyak pengertian motivasi seperti
yang dikemukakan oleh Wexle dan Yuki (1977) “memberikan
batasan sebagai “ the process by whitc behavior is energize and
directed”. Mathis dan Jakson (2006) mengatakan, motivasi
merupakan hasrat di dalam seseorang menyebabkan orang tersebut
melakukan sesuatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk
sesuatu hal dalam mencapai tujuan. Oleh Sebab itu, motivasi
merupakan penggerakan yang mengarahkan pada tujuan dan itu
jarang muncul dengan sia-sia. (Bangun, 2012, hal. 312).
Motivasi kerja dapat didefinisikan sebagai kondisi yang
berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara
perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. (Amirullah,
2015, hal. 193).
Berikut ini juga penjelasan pengertian yang dikemukakan oleh
para penulis tentang motivasi:
1. Sukanto dan Handoko, (1986), mendefinisikan motivasi
sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu guna mencapai suatu tujuan.
2. Vroom, (dalam Gibson, 1984), mendefinisikan motivasi
sebagai suatu proses yang menentukan pilihan antara beberapa
alternative dari kegiatan suka rela. Sebagai besar perilaku
dipandang sebagai kegiatan yang dapat dikendalikan orang
secara suka rela dan karena itu dimotivasi. (Amirullah, 2015,
hal. 193).
17
Dengan demikian, motivasi dapat dijelaskan sebagai suatu
pembentukan perilaku yang ditandai bentuk-bentuk aktivitas atau
kegiatan melalui proses psikologis, baik yang dipengaruhi faktor
intrinsic maupun extrinsic, yang dapat mengarahkan dalam
mencapai apa yang diinginkan. (Amirullah, 2015, hal. 193).
Setiap manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu
pada dasarnya karena didorong oleh suatu motivasi tertentu.
Motivasi adalah dorongan-dorongan yang ada didalam diri manusia
yang menyebabkan ia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu.
Motivasi merupakan keinginan, hasrat dan tenaga penggerak yang
berasal dari dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu atau untuk
berbuat sesuatu. Motivasi berhubungan dengan faktor psikologis
seseorang yang mencerminkan hubungan atau interaksi antar sikap,
kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia. (Wursanto,
1989, hal. 131-140).
Dari uraian diatas dapat dilakukan bahwa dalam kaitannya
dengan kehidupan organisasi, motivasi berarti dorongan yang
memberikan semangat kerja kepada para pegawai untuk berperilaku
tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa perilaku
seseorang muncul karena adanya dorongan tertentu. Perilaku
merupakan interaksi antara motivasi dan kemampuan besar akan
menghasilkan suatu karya yang besar pula. Demikian pula
selanjutnya orang yang kemampuannya rendah dan motivasinya
rendah akan melahirkan karya yang rendah pula. Oleh karena itu
untuk menghasilkan karya besar diperlukan motivasi dan
kemampuan yang besar. (Wursanto, 1989, hal. 131-140).
18
b. Berbagai Macam Motivasi Kerja
Motivasi kerja sering disebut dengan berbagai macam istilah
yang mempunnyai pengertian serupa seperti: Pemberian komando
pergerakan (actuating) dan pemberian bimbingan (directing). untuk
membedakan motivating dari istilah-istilah tersebut, siagian (1979)
memberi penjelasan sebagai berikut :
1. Dalam motivating pimpinan berada ditengah-tengah para
bawahan, dengan demikian pimpinan dapat memberikan
bimbingan, instruksi, nasihat, dan koreksi apabila diperlukan.
Dalam motivating tercakup pegertian adanya usaha pimpinan
untuk mensinkronisasikan tujuan organisasi dan tujuan-tujuan
pribadi setiap pegawai. Para pegawai dalam melaksankan tugas
memerlukan berbagai rancangan yang membangkitkan
semangat kerja.
2. Istilah commanding memberikan kesan bahwa pimpinan berada
di atas dan tidak ikut serta mengamati pelaksanaan kerja.
3. Directing juga memberikan suatu gambaran bahwa pimpinan
berada jauh dari bawahan. Pimpinan tidak terlibat secara
langsung dalam mengamati para bawahan.
4. Sedangkan istilah actuating berarti menggerakan dari belakang
sehingga pembinaan dan pengarahan kepada para bawahan agak
kurang. (Wursanto, 1989, hal. 131-140).
Terlepas dari istilah mana yang dipandang paling tepat, jelas
bahwa semua istilah itu merupakan fungsi organik dari setiap
pimpinan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu menggerakan
orang-orang agar mereka mau dan suka bekerja untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Wursanto, 1989, hal. 131-
140).
Teori motivasi adalah suatu pandangan tentang cara atau sistem
pemberian motivasi, yang sampai batas-batas tertentu bersifat
normative, dalam arti di dalamnya terdapat prinsip-prinsip, norma-
19
norma yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam memberikan
motivasi kepada orang-orang atau kelompok tertentu.
Ada berbagai macam teori motivasi, antara lain:
1. Teori Abraham Maslow
Teori Abrahan Maslow disebut juga teori pemenuhan
kebutuhan. Teori maslow menitikberatkan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan oleh para pegawai untuk mencapai kepuasan dan
dorongan-dorongan yang menyebabkan para pegawai itu
berprilaku tertentu. Pada hakikatnya manusia melakukan tindakan
dengan tujuan memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, apabila
pimpinan akan menggerakkan (memotivasi) para pegawai ia
harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh para
pegawai.
Maslow menggolongkan kebutuhan-kebutuhan manusia
menjadi tingkatan kebutuhan seperti:
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis atau kebutuhan-kebutuhan
untuk mempertahankan hidup terdiri dari tiga macam
kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan papan.
2. Kebutuhan akan rasa aman berwujud kebutuhan akan
keamanan jiwa, ditempat kerja maupun diluar kerja, dan
dimana pun manusia itu berada serta kebutuhan akan
keamanan harta.
3. Kebutuhan social dapat digolongkan menjadi tiga macam,
yakni :
• Kebutuhan akan rasa diakui atau diterima oleh orang lain
atau oleh kelompok tempat manusia itu berada (sense of
beloing)
• Kebutuhanakan pencapaian prestasi (sense of
achieventment)
• Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of
participation)
20
4. Kebutuhan akan prestise berhubungan dengan soal status.
Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam jenjang organisasi
semakin tinggi pula status dan prestasinya. Prestise dan status di
manifestasikan dalam banyak hal, misalnya: kamar kerja sendiri
lengkap dengan prabotan, ruang kerja dan sebagainya.
5. Kebutuhan akan kemampuan kerja yang lebih tinggi tampak
dalam keinginan untuk mengembangkan kemampuan mental
dan kemampuan kerja melalui pendidikan akademis.
(Wursanto, 1989, hal. 131-140).
2. Teori Frenderick Herzeerg
Teori Frendrick Herzeerg disebut juga teori pemeliharaan
motivasi (motivation maintenance theory) Menurut Teori ini ada
dua fakor yang mempengaruhi kerja para pegawai, yaitu faktor
yang memberi kepuasan kerja (satisfier) dan faktor yang tidak
memberi kepuasan kerja (dissatisfier).
Faktor yang memberi kepuasan kerja antara lain achievemen
(penghargaan oleh sesamaan), recognition (pengukuran)
responsibility (tanggung jawab) dan advancement (kemajuan).
Faktor yang menyebabkan ketidak puasan para pegawai
terdiri dari company policy and administrasi (administrasi dan
kebijakan perusahaan), supervision technis (teknik supervise), job
security (keamanan kerja) dan status. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa menurut Teori Herzberg gaji besar bukan satu-
satunya faktor yang dapat memberikan perangsang kerja kepada
pegawai, tetapi faktor yang memberi kepuasan kerjalah yang
justru dapat memotivasi para pegawai. (Wursanto, 1989, hal.
131-140).
21
3. Teori David Mcclelland
Menurut teori ini ada 3 macam kebutuhan yang perlu
diperhatikan apabila pimpinan akan memotivasi para pegawai.
Tiga macam kebutuhan itu ialah kebutuhan akan kekuasaan
(needs for power), kebutuhan akan kerja sama (needs for
affiliation) dan kebutuhan akan penghargaan (needs for
achievement).
Perlu pula diketahui bahwa orang yang mempunyai
kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai ciri-ciri tersedia. Orang
yang mempunyai motivasi kekuasaan mempunyai ciri-ciri:
a) Tegas dan lancar dalam berbicara
b) Penuh tuntutan
c) Suka berbicara didepan orang banyak
d) Senang mengajar orang lain
e) Tidak mudah menerima pendapat orang lain
Orang yang mempunyai motivasi kerja sama mempunyai ciri-ciri:
a) Bersifat social
b) Suka berhubungan dengan individu-individu yang lain
c) Merasa ikut handarbeni (merasa ikut memiliki)
d) Menginginkan kepercayaan yang lebih jelas dan tegas
e) Suka berkonsultasi dengan orang lain
f) Suka menolong orang lain
g) Suka berkumpul dengan orang lain dan menyayangi
persahabatan.
Sedangkan ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi prestasi
yang tinggi ialah:
6. Suka akan pekerjaan yang penuh tantangan (wirausaha)
7. Mempunyai tanggung jawab yang besar
8. Dalam pergaulan selalu menghendaki respon atau umpan
balik secara cepat dan kongkret
22
9. Suka bekerja, semata-mata tidak untuk mendapatkan
kekuasaan dan uang
10. Semangat kerjanya bertambah tinggi apabila ia merasa
lebih unggul dari teman kerja yang lain. (Wursanto,
1989, hal. 131-140).
c. Bentuk-bentuk Motivasi
Bagi setiap individu sebenarnya memiliki motivasi yang
mampu menjadi spirit dalam memacu dan menumbuhkan semangat
kerja dalam bekerja. Spirit yang dimiliki seseorang tersebut dapat
bersumber dari dirinya maupun dari luar, dimana kedua bentuk
tersebut akan lebih baik jika dua-duanya bersama-sama ikut
menjadi pendorong motivasi seseorang.
Motivasi muncul dalam dua bentuk dasar yaitu:
1. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul luar diri
seseorang, kemudian selanjutnya mendorong orang tersebut
untuk membangun dan menumbuhkan semangat motivasi pada
diri orang tersebut untuk merubah seluruh sikap yang dimiliki
olehnya saat ini kearah yang lebih baik.
2. Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dalam diri
seseorang, yang selanjutnya kemudian mempengaruhi dia
dalam melakukan sesuatu secara bernilai dan berarti. (Fahmi,
2016, hal. 89).
d. Indikator motivasi
Motivasi kerja merupakan dorongan dari dalam diri dan luar
dari seseorang. untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari
dimensi internal dan eksternal. Dengan kata lain motivasi kerja
seseorang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi eksternal dan
23
dimensi inetrnal. Indikator motivasi kerja dimaksudkan untuk
dapat mengukur sejauh mana pegawai bekerja sesuai dengan
tutunan sebagai karyawan. (Nasution, 2014, hal. 6).
Menurut uno ada dua dimensi dan indikator motivasi kerja,
yaitu antara lain :
• Dimensi motivasi internal
Indikator:
a. Tanggung jawab pegawai dalam melaksanakan tugas
b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
c. Ada umpan balik atas hasil pekerjaan
d. Memilki tujuan yang jelas dan menantang
e. Memiliki perasaan senang dalam bekerja
f. Selalu berusaha untuk menangguli orang lain
g. Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakan
• Dimensi motivasi eksternal
Indikator :
a. Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
kebutuhan kerjanya
b. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya
c. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh insentif
d. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian
dari dan teman atasan. (Nasution, 2014, hal. 6).
e. Teknik-teknik Motivasi
1. Berpikiran positif. Ketika mengkritik orang begitu terjadi
ketidak beresan, tetapi kita lupa memberi dorongan positif agar
mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain
kalau kita sendiri tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu
2. Menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemampuan yang
kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri, mengubah
perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi
24
mau. Kata saya juga dapat membantu meningkatkan motivasi
berprestasi.
3. Membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri dan
orang lain yang tidak kita hargai padahal penghargaan
merupakan salah satu bentuk teknik motivasi. “kata saya
mengharapkan bentuk penghargaan yang paling murah.
Berikanlah mereka kesempatan untuk bertanggung jawab,
berilah wewenang, serta kebebasan untuk berpendapat.
4. Memantapkan pendapat. Ungkapkan dengan jelas, bagaimana
cara kerja yang benar, tindakan yang dapat membantu, dan
menghargai dengan tulus.
5. Membangkitkan orang lemah menjadi kuat. Buktikan bahwa
mereka sudah berhasil. Dan nyatakan bahwa anda akan
membantu yang mereka butuhkan. Binalah keberanian, kerja
keras, bersedia belajar dari orang lain.
6. Membasmi sikap menunda-nunda. Hilangkan sikap menunda-
nunda dengan alasan pekerjaa itu terlalu sulit dan segeralah
untuk memulai. (Usman, 2013, hal. 301).
Motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang ada
dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang pada intinya berkisar imbalan moneter, dan
imbalan non meneter yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya
secara positif dan secara negatif, Hal mana yang tergantung pada
situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. (Rusmini,
2017, hal. 23)
Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan
atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku.
Motivasi kerja dapat diartikan sebagai keinginan kebutuhan yang
melatar belakangi seseorang sehingga ia terdorong untuk bekerja,
25
motivasi seseorang ditentukan oleh intensitas motivasinya. (Rusmini,
2017, hal. 24)
The rapidly increasing human population is an opportunity for
textile entrepreneurs to be able to produce textiles that have additional
capabilities regardless of their primary use or commonly called
multifunctional textiles. The multifunctional capabilities include
textiles that are waterproof, anti-bacterial, anti-UV, self-cleaning, fire-
proof and even bulletproof. These multifunctional capabilities can be
produced by producers through the process of adding good new
materials in ready-made textiles or initial textiles which are still in the
form of fibers. (Rusmini, 2019, hal. 4)
Kemandirian adalah suatu kondisi di mana suatu individu atau
lembaga lain. Kemandirian ini dapat disebut pula dengan “kesenjangan
“atau bahkan” keunggulan” jika dibandingkan dengan pihak lain.
kemandirian ini merupakan suatu sikap yang dibentuk oleh
kemampuan individu atau institusi untuk mengaktualisasikan seluruh
potensinya sehingga dapat menghasilkan outputnya yang berkualitas
untuk mewujudkan kemandirian ini perlu ditanamkan sikap dan nilai
kemandirian pada tingkatan individu yang bersumber dari kemampuan
individu dalam menguasai keterampilan dan keahlian yang diperlukan.
(Rusmini, 2016, hal. 108)
(Samsu & Rusmini, 2016) The most improtant things is that
leader sould intelligently determine what leadership style should be
applied in circumstances being faced in the organization or a leader,
sometimes because if a leader only uces on style of leadership it would
makes some subordinates feels that the leadernotable to solve all
problem. Yetitispreciselyin certain circumstances (perhaps are
urgentor critical) that certain leadership styleis usefulfor the
organization. Tedilemma is that not every leader can change their
leadership style stosuit certain situations or problem, while the change
26
of ledership style sinorderto suityvery problems is importatto sustain
the organizition and again support from the subordinates.
(Samsu & Rusmini, 2018) In Developing in the pendence of
learning autism children need profesionlism and spesial expertise for a
a teacher and therapist the role of teacher in guiding the independen
of of social interaction they face. Namely the formal situation in the
clasroom. Teacher and classroom. Teacher as mentors and ducators
should inspire and motivate and to be role models for the children. The
teacher’s function for children is first to guide their students towards
positive develomen. To realize that goal, the teacher must have the
sksill required in applying the princeples of autistic children’s
education, with appropriate methonds, and effective teaching
procedures.
3. Tenaga Kependidikan
a. Pengertian Tenaga Kependidikan
Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan
mendidik. Kata ini berasal dari kata pendidik mendapat awalan”ke”
dan berakhiran”an” , berarti proses atau kegiatan mendidik. Dalam
konteks pendidikan di indonesia, kata pendidik berarti sama dengan
menunjukkan kata.”keguruan dan ilmu pendidikan”, sehingga
apabila dikaitkan dengan tenaga kependidikan berarti orang-orang
yang terlibat dalam proses kegiatan pendidikan. (Ananda, 2018, hal.
16)
Tenaga kependidikan Menurut UU Sisdiknas ( undang-undang
Ri No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.2003:3)
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam konteks ini
adalah anggota masyarakat dengan kriteria dan standar tertentu. Pada
satuan pendidikan seperti pendidi, kepala sekolah, pengawas, labor,
27
pustakawan, peneliti dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan
pendidikan. (Aliyah, 2018, hal. 5)
Tenaga kependidikan adalah tenaga-tenaga (personil) yang
berkecinambungan di dalam lembaga atau organisasi pendidikan
yang memilki wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu
pendidikan) dan melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro
atau makro) atau penyelenggaraan pendidikan. Menurut Hasbulloh
yang dimaksud personil adalah orang-orang yang melaksanakan
sesuatu tugas untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dalam konteks
lembaga pendidikan atau sekolah dibatasi dengan sebutan pegawai.
(Diyanti, 2017, hal. 362)
Tenaga kependidikan (Tendik) sebagai salah satu sumber daya
manusia yang memiliki peran strategik dalam memberikan
pelayanan, baik kepada siswa maupun warga sekolah perlu memiliki
kompetensi yang memadai. Pencapaian kinerja yang diharapkan
memerlukan motivasi kerja baik sehingga diharapkan tercapainya
kepuasan kerja. (Diyanti, 2017, hal. 362)
Dengan profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan
karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah memahami
kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru tidak
hanya dengan pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya melainkan
bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme
guru akan terwujud. (Hakim, 2018, hal. 2-3)
Karena tenaga kependidikan profesionalisme tidak hanya
menguasai bidang ilmu, bahan ajar dan metode yang tepat, akan
tetapi mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang
tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan. (Hakim,
2018, hal. 2-3)
Pendidik akan berhadapan langsung dengan para peserta didik
namun ia tetap memerlukan dukungan dari para tenaga kependidikan
lainnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
28
Karena itulah pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dan
posisi yang sama penting dalam konteks penyelenggaraan
pendidikan (pembelajaran) pada dasarnya baik pendidik maupun
tenaga kependidikan memiliki peran dan tugas yang sama yaitu
melaksanakan berbagai aktivitas yang berujung pada terciptanya
kemudahan dan keberhasilan siswa dalam belajar. (Novia, 2017, hal.
2)
b. Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan
Hak yang melekat pada diri tenaga kependidikan sebagaimana
yang dipaparkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai
berikut:
1. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang
pantas dan memadai.
2. Memperoleh penghasilan sesuai dengan tugasdan prestasi kerja.
3. Memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntunan pengem
bangan kualitas.
4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
dan hak atas hasil kekayaan intelektual.
5. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana
dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas.
Sedangkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh tenaga
kependidikan adalah:
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangka
n, kreatif, dinamis dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan
29
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadan
nya.
B. Studi Relevan
Studi Relevan yang sering juga disebut dengan kajian terdahulu
atau literature review adalah bagian dari proposal yang mendiskusikan
laporan Penelitian. Tulis (Buku atau Jurnal) atau kegiatan lainnya seperti
seminar terdahulu berkenaan atau berdekatan dengan fokus kajian yang
akan dilakukan.
1. Berdasarkan penelusuran Penulis, terdapat beberapa karya tulis yang
hampir sama dengan Penelitian yakni skripsi karya Siti Sholaekah
dengan Judul “Peran Literasi Digital dalam Pembentukan Belajar di
Mi Terpadu Thoriqul Jannah Jambon Ponorogo. Dengan hasil
temuannya bahwa “Peran Literasi Digital dalam Pembentukan
Prilaku Belajar siswa di Mi Terpadu Thoriqul Jannah Jambon
Ponorogo.
2. Karya Bella Elpira dengan judul “Pengaruh Penerapan Literasi
Digital Terhadap Peningkatan Pembelajaran Siswa di Smp Negeri 6
Banda Aceh.Yang menemukan bahwa Peningkatan Pembelajaran
Siswa di Smp Negeri 6 Banda Aceh.
3. Skripsi Nani Pratiwi dengan judul “Peran Literasi Digital Terhadap
Minat Bersastra Penggunaan Media Sosial. Peneliti bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan dan kendala-kendala dalam Minat Bersastra
Penggunaan Media Sosial.
Sebagaimana yang terlihat pada Studi Relevan ini bahwa dari
beberapa kajian yang disebutkan diatas memiliki kesamaan yaitu. Sama-
sama meneliti Peran Literasi Digital hanya saja berbeda pada
pengangkatan kata masalahnya dan tempat Penelitiannya. Penulis disini
membahas tentang Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
30
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi. Karya-karya diatas adalah berbeda dengan Karya
yang sudah Penulis rampungkan dari segi pengangkatan masalah yang
berbeda dan melihat adanya perbedaan setting dan tahun tentu saja
Penelitian yang dihasilkan akan berbeda.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai upaya
untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dituturkan
karena sifatnya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan kata
lain metode pendekatan ini bertujuan untuk menggambarkan berbagai
kondisi, berupa situasi atau berbagai fenomena realitas social yang ada
dimasyarakat yang menjadi objek penelitian. (Burhan, 2007, hal. 68).
Berdasarkan pendahuluan yang telah diuraikan sebelumnya. Bahwa
penelitian ini termasuk penelitian studi kasus yang dilakukan dengan cara
mengamati orang-orang dalam kondisi yang wajar yaitu dengan
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang
dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
objek.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis
proses dari berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika
hubungan antara fenomena yang diamati dan senantiasa menggunakan
logika ilmiah. Peneliti kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan
dukungan dari data kuantitatif. Tetapi telah ditekankan dari peneliti
menjawab permasalahan yang dihadapi, menerangkan realitas yang
berkaitan dengan penelusur teori dari bawah (grounded theory) dan
mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang
dihadapi. (Arikunto, 2013, hal. 21).
Dengan metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi yang jelas mengenai Peran Literasi Digital dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
32
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Study Naratif
Studi narasi bisa didefinisikan sebagai studi yang berfokuspada
narasi cerita atau deskripsi tentang peristiwa terkait dengan
pengalaman manusia, studi ini bisa mencakupbanyak hal,
diantaranya biografi, yaitu narasi tentang pengalaman orang lain.
2. Studi Fenomenologi
Studi fenomenologi merupakan studi yang berusaha mencari
”esensi” makna dari suatu fenomena yang dialami oleh beberapa
individu
3. Studi Grounded Theory
Menekankan upaya penelitian dalam melakukan analisis
abstrak terhadap suatu fenomena, dengan harapan bahwa analisis
ini dapat menciptakan teori tentang yang dapat menejelaskan
fenomena tersebut secara sepesifik.
4. Study Kasus
Studi kasus merupakan salah satu jenis pendekatan kualitatif
yang menelah sebuah “ kasus” tentu dalam konteks atau setting
kehidupannyata kontemporer.
B. Setting dan Subjek penelitian
1. Setting penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian dan waktu
penelitian sebagai berikut:
• Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Madrasah Aliyah Nurul
Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi yang beralamatkan JL.
KH. Ibrahim RT.01. No. 01, Kelurahan Ulu Gedong,
Kecamatan, Danau Teluk.
33
Pemilih lokasi penelitian pada Madrasah Aliyah Nurul
Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi ini atas dasar sebagai
berikut:
• Tempatnya mudah dijangkau
• Data-data yang diperlukan cukup tersedia, baik data
dokumentasi atau kepustakawan maupun dilapangan sehingga
tidak menyulitkan bagi penulis untuk melakukan penelitian
tersebut.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang memberikan informasi
tentang hal-hal yang diteliti serta orang yang banyak memberikan
informasi, sekaligus paham dan mengerti dengan masalah-masalah
yang diteliti.
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi, Wakil kepala sekolah, Guru, siswa dan
Tenaga Kependidikan. Pemilih subjek penelitian ini dilakukan
dengan teknik purposive sampling. Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan subjek penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan
penelitian. Pertimbangan lain dalam pemilihan subjek adalah
subjek memilih waktu apabila Peneliti membutuhkan informasi
untuk pengumpulan data dan dapat menjawab berbagai pertanyaan
penelitian yang dirumuskan.
34
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data adalah segala keterangan atau informasi mengenai
segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Jenis data
dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan
data skunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber
utama atau sumber-sumber asli yang memuat informasi atau
data yang dibutuhkan. Sebagai Penelitian kualitatif, maka
dalam hal ini data primer digunakan sebagai data utama,
dimana subtansi data primer dalam hal ini berupa kata-kata dan
tindakan, yaitu Data-data dan tindakan dari subjek penelitian
yang telah ditentukan. Data diperoleh dari Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data lain atau data tambahan yang
diperoleh dan digunakan sebagai pelengkap data primer atau
data utama, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku
dan majalah ilmiah, sumber arsip, dan dokumentasi pribadi.
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpulan data. Data sekunder
berupa buku-buku serta berita-berita dari internet.
2. Sumber Data
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat
diperoleh yaitu:
1. Adapun sumber data yang penulis maksud dalam penelitian
ini meliputi :
a. Kepala Sekolah berjumlah: 1 orang
b. Wakil Kepala Sekolah berjumlah: 1 orang
35
c. Guru berjumlah: 2 orang
d. Pegawai Tata Usaha berjumlah: 2 orang
e. Siswa berjumlah: 2 orang
2. Sumber data berupa buku-buku yang berkaitan dengan Peran
Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga
Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi
3. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan,
arsip dokumentasi yang berhubungan Peran Literasi Digital
dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan
di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi
D. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2007, hal. 62) mengemukakan Teknik pengumpul data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari peneliti adalah mendapatkan data tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan yang
memenuhi standar data yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dimana data-
data dalam penelitian ini diambil melalui instrument sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut kartono dalam buku Gunawan (2015, hal. 143)
observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang
fenomena social dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan
dan pencatatan. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh
objek ditempat atau terjadi atau berlangsungnya peristiwa,
sehingga observasi berada bersama objek lainnya yang diselidiki,
disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung
adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada berlangsung antara
suatu peristiwa yang akan diteliti.
36
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu. ( Meleong, 2011, hal. 186).
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode bantu dalam upaya
memperoleh data, kejadian-kejadian atau peristiwa tertentu yang
dapat dijadikan atau dipakai untuk menjelaskan kondisi di
dokumentasi oleh peneliti.
Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan
untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film,
gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semuanya itu
memberikan informasi bagi proses penelitian. (Gunawan, 2015,
hal. 178).
E. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dalam buku Sugiyono (2007, hal. 88)
menyatakan Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya
dapat di informasikan kepada orang lain.
Untuk melakukan analisis data secara kualitatif maka penulis
melakukan analisa dengan menggunakan metode:
1. Reduksi data, dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila
diperlukan. (Sugiyono, 2007, hal. 92).
37
2. Penyajian data, dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat
dilakukan dalam bentuk table. Grafik, phie chard, pictogram dan
sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami. ( Sugiyono, 2007, hal. 95).
3. Kesimpulan, merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif
atau teori. ( Sugiyono, 2007, hal. 99).
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Trianggulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat
kepercayaan (kredibilitas/validitas) dan konsisten (realibilitas) data, serta
bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data dilapangan. Kegiatan
trianggulasi dengan sendiri mencakup proses pengujian hipotesis yang
tidaklah sama dengan hipotesis penelitian kualitatif yang memerlukan
dukungan teori. Trianggulasi Menurut Mantja (2007, hal. 84). Dapat
juga digunakan untuk memantapkan konsistensi metode silang, seperti
pengamatan dan wawancara atau pengguna metode yang sama, seperti
wawancara dengan beberapa informan. Kredibilitas (validitas) analisis
lapangan dapat juga diperbaiki melalui trianggulasi. Trianggulasi
merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data.
Trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk
keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu
selanjutnya ada yang membedakan empat macam trianggulasi yaitu:
38
1. Trianggulasi sumber
Trianggulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi
tentu melalui berbagai sumber memperoleh data. yang
terpenting adalah mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya
perbedaan-perbedaan.
2. Trianggulasi metode
Trianggulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan
data, atau mengecek keabsahan temuan penelitian.
3. Trianggulasi penelitian
Trianggulasi penelitian adalah menggunakan lebih dari satu
penelitian dalam mengadakan observasi atau wawancara
berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa
derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori.
4. Trianggulasi teoritik
Trianggulasi teoritik adalah memanfaatkan dua teori atau
lebih untuk diadu dan dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan
penelitian, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap
dengan demikian akan dapat memberikan hasil yang lebih
komprehensif. (Gunawan, 2015, hal. 221).
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini dirancang guna memudahkah Peneliti dalam
melaksanakan penelitian, untuk itu penelitian menyusun agenda penelitian
secara sistematis seperti pada tabel berikut:
39
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Jenis data kegiatan
penelitian
Tahun 2019/2020
Feb Mar Mei Jun Agu Sept
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penelitian Awal
2 Pengajuan Judul
3 Pembuatan proposal
4 Pengurusan dosen
pembimbing
5 Pemberitahuan
dosen pembimbing
6 Seminar proposal
7 Perbaikan hasil
seminar
8 Pengurusan izin riset
9 Riset lapangan
10 Penyusunan skripsi
11 Perbaikan skripsi
12 Penyempurnaan
skripsi
13 Penggandaan
skripsidan
penyampaian
kepada tim penguji
dari fakultas
40
BAB IV
TEMUAN UMUM DAN TEMUAN KHUSUS
A. Temuan Umum
1. Historis dan Geografis
a. Historis
Madrasah Nurul Iman didirikan oleh Perukunan Tsamaratul
Insan, organisasi social keagamaan yang berkedudukan di
kampong ulu gedong seberang kota jambi di syahkan berdasarkan
surat keputusan Residen Negeri Jambi, Nomor: 1836 Tanggal
10 November 1915 yang bertempatan dengan tanggal 1 Dzulhijah
1333 H. Pengurus Tsamaratul Insan terdiri dari ulama seberang
kota jambi, tepatny ulama dari pacinan, dengan di ketuai oleh
guru H. Abdul Shomad bin H.Ibrahim para anggota pengurus
adalah:
1. Guru H. Ibrahim bin H. Abdul Majid
2. Guru H.Ahmad bin Abdul Syukur
3. Guru Kms. H. Muhammad Saleh bin Kms. H.
Muhammad Yasin
4. Sayyid Ali bin Abdurrahman Almusawah
Didirikannya Madrasah Nurul Iman terkait erat dengan
strategi perjuangan para ulama seberang kota dalam melanjutkan
perjuangan melawan belanda tanpa kekerasan. Strategi perjuangan
ini merupakan prakarsa dan anjuran Guru H. Abdul Majid, yang
menjadi Guru agama dan sekaligus penasehat sulthan tahaha
saifuddin.
Pada tahun 1915, Tsamaratul Insan mulai melaksanakan
programnya dengan mendirikan madrasah dari buluh (bambu)
sebagai emrio lahirnya Madrasah Nurul Iman dengan bergotong
royong yang dilakukan oleh penduduk pancinan yang terdiri dari
enam kampong. Yaitu, kampong olak kemang, ulu gedong tengah,
41
jelmu, mudung laut dan arab melayu, bersama murid dan
orang tua murid dibawah pimpinan para ulama dan para kepala
kampong dengan seorang ahli bangunan yaitu Sayyid Ali Al
Musalaw, maka dibangunlah gedung Madrasah Nurul Iman yang
terbuat dari papan bulian.
Sebagai lembaga pendidikan islam, Nurul Iman pernah
mengalami zaman ke emasan, yaitu ketika para ulama yang
tergabung dalam Tsamaratul Insan menjalin kerja sama dengan
ulama dari luar negeri, antara lain dengan :
1. Syekh Usman dari Serawak
2. Syekh Yamani Mufti Al syafi’I di Mekah
3. Syekh Muhammad Ali Almaliki di Mekah
4. Syakh Sholeh Yamani di Mekah
5. Syekh Muhammad Al Abdil di Mekah
6. Syekh Tengku Muhammad Zuhdi Mufli di Malaya
7. Syekh Abdullah Dahlan Imam Al Syafi’I di Mekah
Hingga kini gedung tersebut telah berusia lebih dari 86 tahun,
suatu usia yang cukup panjang dan mengagumkan bagi keberadaan
nurul iman sebagai lambang pendidikan agama islam dijambi,
karena jasa-jasa telah melahirkan ulama yang terkenal yang
tersebar diseluruh daerah jambi.
Madrasah Nurul Iman pernah menjadi kebanggaan
masyarakat jambi sebagai tempat generasi muda mempelajari ilmu
ke islaman dan sentral kegiatan da’wah bagi kehidupan
masyarakat.
b. Letak Geografis
JL. KH. Ibrahim, RT.01, Tengah, Pelayangan, Kota Jambi,
Jambi 36124.
42
2. Profil Sekolah
Secara umum Sekolah MAS NURUL IMAN adalah sebagian
berikut :
Nama Madrasah : MAS NURUL IMAN
NSM : 13121571001
Tahun Berdiri : 1915
Status Akreditasi : A
NPWP : 00,689,109,6,331,000
Nama Bank : Bank Bni Syari’ah Cabang Jambi
No Bank : 800046604
Nama Rekening : MAS NURUL IMAN
Alamat Bank : Pasar Jambi
Nama Kepala : Muhammad Raya S.Ag
Nama Bendahara : Angga Pratama Putra S.Pd.I
Alamat : JL. KH. IBRAHIM. Rt.01. No. 01
Kelurahan : ULU GEDONG
Kecamatan : DANAU TELUK
Kabupaten/Kota : Kota Jambi
No Telepon : (0741) 580602
Alamat Email : [email protected]
Tahun Berdiri : 1915
Luas Keseluruhan Tanah : 2.600 M2
Luas Bangunan : 1.900 M2
43
3. Visi, Misi, Dan Tujuan
a. Visi
Unggul dalam prestasi, Teladan dalam berbudi pekerti, dan
harapan menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dengan
landasan islam.
b. Misi
• Menumbuhkan kecintaan terhadap ajaran agama islam dan
budaya bangsa menjadi sumber motivasi dalam belajar serta
sumber kearifan dalam bertindak.
• Melaksankan layanan pendidikan yang berorientasi pada
keagamaan. Sehingga siswa berkembang secara optimal
sesuai dengan prestasi yang dimiliki untuk mencapai prestasi
yang tinggi.
• Menyiapkan siswa agar dapat mengabdi di masyarakat
• Menjadikan madrasah sebagai pusat keagamaan dan
keunggulan.
• Mempersiapkan siswa menjadi ulama yang karismatik.
c. Tujuan
Ingin menghasilkan manusia yang taat dan bertaqwa kepada
allah, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, sehat
jasmani dan rohani, memiliki semangat, kebangsaan, cinta tanah
air, kesetiakawanan social, kesabaran akan sejarah, bangsa dan
sikap menghargai pahlawan, serta berorientasi pada masa depan.
44
4. Struktur Organisasi
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan
yang sama akan tetapi memiliki tugas, wewenang dan kewajiban yang
berbeda. Alur tugas dan kewajiban tersebut dapat dilihat dalam suatu
struktur organisai yang sistematis. Dari struktur organisasi juga dapat
dilihat gambaran bidang kerja dari masing-masig anggota. Dengan
adanya organisasi akan memudahkan pimpinan mengadakan
pengawasan, koordinasi dan juga termasuk didalam pengambilan
keputusan-keputusan yang diperlukan dalam tubuh organisasi.
Sedangkan organisasi tanpa struktur sulit untuk melaksanakan
aktivitas dalam melaksanakan kegiatan program kerja dan tujuan
organisasi.
Untuk itu organisasi yang baik dan mempunyai program kegiatan
harus tergambar jelas bentuk dan formatnya sehingga semakin jelas
tujuan organisasi.
45
STRUKTUR ORGANISASI
KOTA JAMBI
PENGURUS
KEPALA SEKOLAH
KETUA KOMITE
TATA USAHA
A.Rifa’I Ishak
Ayu Nizambik
Wakil Kepala
BENDAHARA
Hidayah .SPd.I
Hidayah, S.Pd.I
Ninin Yasiroh, M.Pd.I
Miftahuttoriq, MA
Nurul Qomariyah
PEMBINA OSIS
Zikwan Quthni, S.Pd.I
KEPALA LABOR KOMPUTER
KEPALA LABOR IPA
GURU BK
Hidayah, S.Pd.I
Rodita, S.Pd
PERPUSTAKAAN
WALI KELAS
Surya Atma
Wijaya, S.Pd
KELAS X PI KELAS XI PA
Drs. M. Din
Rusli
Lesmira, SE
KELAS XI PI
Drs. Edi
Sunarto
KELAS XII PA
Hidayah
,S.Pd.I
KELAS XII PI
PI
Muhammad Raya.S,Ag
SISWA/SISWI
MAS NURUL IMAN
Drs.M.dinRusli
(Bid.Kesiswaan)
Drs. Edi Sunarto
(Bid Akademik)
KELAS X PA
Mutmainah
.S.Pd
46
5. Keadaan Siswa
Berdasarkan hasil data Dokumentasi diketahui bahwa jumlah
siswa Madrasah Aliyah Nurul Iman tercatat sampai saat ini
berjumlah 135 orang siswa dan siswi yang terdiri dari 65 orang siswa
laki-laki dan 70 orang perempuan.
Berikut ini perincian siswa dan siswi yang dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.1 Keadaan Siswa dan Siswi Madrasah Aliyah Nurul Iman
Kota Jambi
No Kelas L P Jumlah Jumlah Rombel
1 X 20 30 50 2
2 XI IPS 22 13 35 2
3 XII IPS 23 27 50 2
JUMLAH 65 70 135 6
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah
keseluruhan siswa dan siswi Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi. Pada tahun 2019/2020 yaitu berjumlah 135
Siswa dan Siswi yang terdiri dari IX kelas .
6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tabel 4.2 Nama-nama guru mas nurul iman kota jambi
NO
NAMA GURU
MATA PELAJARAN
1 Muhammad Raya S.Ag Bahasa Indonesia
2 M.Fatih Khatib Nahwu tasawuf
3 A. Rahman Fiqih kitab
4 M. Dahlan H. Ya’kub, BA Bahasa arab
5 Zulkarnain Tafsir/ balgo
6 Drs. M.Din Rusli Qur’an hadist
47
7 Drs. Edi Sunarto Sosiologi
8 Muhammad Ramli Geografi
9 Muhammad Hasbi. S.Th.I Syorof
10 Zikwan Quthni S.Pd Tik
11 Novi Sastriani S.Pd Mtk
12 Lailatul Hidayati SS. Bahasa inggris
13 Hidayah S.Pd.I Bahasa arab
14 Drs. H. Sy. Syekhan Al Mahdar Tafsir
15 Drs. H. Syekhan Al Jufri Fara’id
16 Choironi .S.Ag Ski
17 Ubaidillah S.Pd Bahasa inggris
18 Fitria S.Pd Ekonomi
19 Dra. Maryatul Qibtiya Fiqih kitab
20 Lesmira SE Ekonomi
21 Ninin Yasiro M.Pd.I Mtk
22 Iin Sinarsih S.Pd Sejarah
23 Nur Hikmah SE Hadist
24 M. Syaiful Hadi Hadist
25 Fathiaturrahmah S.Pd Aqidah akhlak
26 Muhtadir Usul fiqih
27 Mubarok Irzan S.SOS Ppkn
28 Rabiatul Adawiyah. M.Pd.I Bahasa Indonesia
29 M. Fatahillah S.Pd Penjaskes
48
Tabel 4.3 Nama-nama Pegawai Tenaga Kependidikan Mas
Nurul Iman Kota Jambi
NO
NAMA PEGAWAI
JABATAN
1 Rifa’I ishak Tata usaha
2 Angga pratama putra Bendahara bos
3 Ayu Nizambik Operator
4 Nurdiansyah Satpam
5 H.Agus salim Pelayan
1) Keadaan Guru
Keadaan guru dan pegawai yang ada di Mas Nurul Iman dapat
digolongkan baik dan berkualitas. Hal ini dikarenakan guru-guru yang
mengajar dan pegawai cukup senior dan ditambah tingkat pendidikan
guru yang mengajar tersebut sarjana dan sarjana muda.
Guru mempunyai tanggung jawab atas kelancaran proses belajar
mengajar di sekolah. Ia bertanggung jawab atas peningkatan sumber
daya manusia. Dalam arti kata, ia bertanggung jawab atas moral,
tingkah laku, serta perkembangan emosi dan spiritual anak. Sehingga
keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah bergantung pada,
sejauh mana guru-guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
2) Keadaan Tenaga Administrasi
Tenaga administrasi pada Mas Nurul Iman mempunyai andil besar
dalam rangka lancarnya pendidikan di sekolah. Contohnya dalam
rangka penerimaan siswa baru. Kepala tata usaha sekolah
bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi kegiatan sebagai
berikut:
1.Menyusun program tata usaha
2.Mengelola keuangan sekolah
49
3.Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa
4.Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha sekolah
5.Menyusun dan mengajukan data statistik sekolah
6.Menyusun dan menyajikan data administrasi sekolah
7.Mengkoordinir dan melaksanakan 6K
8.Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepengurusan ketata
usahaan secara baik dan berkala.
7. Keadaan Sarana Dan Prasarana
Sarana dan Prasarana merupakan faktor pendukung efektifitas
kegiatan pembelajaran disekolah. Berdasarkan data yang diperoleh di
Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi memiliki sarana dan
prasarana yang cukup baik. Semua fasilitas ini tidak lain untuk
menunjang optialisasi kegiatan belajar mengajar di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Kota Jambi. Dengan fasilitas ruang belajar yang memadai
serta didukung dengan bangunan ruang lainnya.
Tabel 4.4 Keadaan Sarana di Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota
Jambi.
No
Ruangan kelas
Jumlah barang
Keadaan
Baik Rusak
1 X PA 21 ✓
2 X PI 31 ✓
3 XI PA 22 ✓
4 XI PI 13 ✓
5 XII PA 23 ✓
6 XII PI 27 ✓
50
Tabel 4.5 Keadaan Prasarana di Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota
Jambi
No Bangunan / Ruangan Luas
(M2) Jumlah
Keadaan
Baik Rusak
1 Ruang Kepala Sekolah 12 M2 1 ✓
2 Ruang Wakasek 12 M2 1 ✓
3 Ruang Majelis Guru 34 M2 1 ✓
4 Ruang Tata Usaha 12 M2 1 ✓
5 Ruang BK/BP 12 M2 1 ✓
6 Ruang UKS 12 M2 1 ✓
7 Ruang PMR 12 M2 1 ✓
8 Ruang Osis 12 M2 1 ✓
9 Ruang Kelas Belajar 64 M2 6 ✓
10 Laboratorium IPA 0
Laboratorium Kimia 0
Laboratorium Fisika 0
Laboratorium Biologi 0
Laboratorium Bahasa 0
LaboratoriumMultimedia 0
11 Ruang Perpustakaan
12 Ruang Keterampilan 12,5 M2 0 ✓
13 Ruang Serba Guna 231 M2 1 ✓
14 WC Kepala Sekolah 4 m2 1 ✓
15 WC Guru Laki-Laki 3,25 m2 2 ✓
16 WC Guru Perempuan 4 m2 1 ✓
17 WC Siswa Laki-Laki 3,25 m2 2 ✓
18 WC Siswa Perempuan 10 m2 1 ✓
19 Rumah Penjaga Sekolah 325,5 m2 2
✓
20 Perumahan Guru 35,5 m2 2 ✓
21 Musholah 231 m2 1 ✓
51
22 Lapangan Olah Raga 250 m2 1 ✓
23 Asrama Siswa 763,5 M2 2 ✓
Untuk mendukung lancarnya proses belajar mengajar harus didukung
oleh sarana dan prasarana yang ada di Madrasah Aliyah Nurul Iman yaitu
sebagai berikut:
1. Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu sarana bagi siswa untuk
menambah ilmu dan pengetahuannya dengan membaca buku-
buku yang tersedia, baik buku pelajaran maupun buku
pengetahuan umum.
Untuk kelancaran pengelolaan perpustakaan maka ada tata
tertib perpustakaan yaitu:
a. Siswa yang masuk ke perpustakaan dilarang membawa tas
serta menggunakan alas kaki.
b. Siswa yang meminjam buku harus mendaftarkan jenis buku
dan penerbitnya terlebih dahulu sebelum buku tersebut
dipinjam kepada petugas perpustakaan.
c. Setelah membaca buku diharapkan untuk
mengembalikannya ketempat semula
2. Laboratorium
Laboratorium merupakan salah satu faktor pendukung
pendidikan. Laboratorium yang ada di Madrasah Aliyah Nurul
Iman antara lain:
a. Laboratorium IPA
b. Laboratorium komputer
c. Laboratorium multimedia
d. Laboratorium bahasa
e. Laboratorium fisika
f. Laboratorium kimia
52
g. Laboratorium biologi
3. Ruang Osis
Ruang osis merupakan sebuah ruangan yang diperuntukkan
bagi para pengurus osis untuk menyusun rencana kegiatan. Ruang
osis merupakan bentuk dukungan sekolah dengan adanya kegiatan
ekstrakurikuler yang mengembangkan keterampilan berorganisasi
bagi siswa diluar pelajaran sekolah.
4. Sarana dan Prasarana Olahraga
Madrasah Aliyah Nurul Iman bisa juga didukung dengan
sarana olahraga yang cukup memadai dan baik. Hal ini terbukti
dengan tersedianya fasilitas olahraga berupa lapangan volly,
lapangan futsal, tenis meja dan lapangan bulu tangkis. Lapangan
ini dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran olahraga serta
sebagai tempat latihan untuk mengasah bakat siswa dalam bidang
olahraga.
5. Lingkungan Sosial
Hubungan sosial yang terjadi antara sekolah dan masyarakat
luar adalah kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh sekolah
seperti kunjungan untuk studi banding ke sekolah-sekolah.
Hubungan sosial di dalam lingkungan sekolah antara personil
sekolah terjalin baik. Hubungan antara kepala sekolah, guru,
pegawai TU dan siswa belajar dengan baik, sehingga saling
mendukung dengan baik, sehingga saling mendukung dengan
tidak mencampuri urusan masing-masing.
Hubungan dengan orang tua siswa pun terjalin dengan baik, dimana
orang tua siswa turut berpartisipasi dalam menjaga kelancaran proses
belajar mengajar di sekolah. Pertemuan antara pihak sekolah dengan orang
tua siswa dilaksanakan untuk membicarakan permasalahan yang berkaitan
dengan siswa. Dengan adanya pertemuan ini, maka terjadi komunikasi
antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.
53
B. TEMUAN KHUSUS
1. Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi.
Tenaga kependidikan adalah pegawai yaitu mereka yang
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku diangkat oleh penjabat yang berwenang dan
diserahi tugas negara lainnya, di tetapkan berdasarkan sesuatu peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengabadikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Tenaga kependidikan mengartikan pendidik dan tenaga
pendidik sama dengan tenaga administrasi sekolah artinya sumber daya
manusia di sekolah yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar
mengajar, akan tetapi keberadaannya sangat mendukung keberhasilan
dalam kegiatan sekolah. Hal ini berdasarkan hasil wawancara kepada
kepala sekolah bapak Muhammad Raya S.Ag bahwasanya:
“Tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman berkerja
dengan sangat efektif dan efesien. Tenaga kependidikan juga dapat
mendukung semua kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam
sekolah tersebut”. (Wawancara, 30 Juni, 2020).
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa tenaga
kependidikan memang sangat di pentingkan dalam dunia pendidikan agar
dapat menunjang sebuah pendidikan tersebut. Apabila tenaga
kependidikan berkerja dengan giat dan kegiatan yang dilakukan sangat
menarik dan menyenangkan kepala sekolah dapat memberikan sebuah
penghargaan kepada tenaga kependidikan tersebut.
Pendidikan dan tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang
mencakup norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan dan
pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah agar tenaga
kependidikan berjalan secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil
54
yang optimal. Dari hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bapak
Drs. Edi Sunarto mengatakan bahwa:
“Tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman sangat
berjalan dengan baik dan para tenaga kependidikannya pun juga
dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah. Dan
tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia potensi
yang turut berperan dalam mewujudkan mutu pendidikan
nasional”. (Wawancara 30 Juni, 202).
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa tenaga
kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman itu sudah sangat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khususnya untuk menunjang kegiatan yang ada
disekolah tersebut
Tenaga kependidikan berperan sebagai penunjang penyelenggaraan
pendidikan. Tenaga kependidikan adalah proses keseluruhan kegiatan
pendidik yang meliputi perencanaa, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan
menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil,
materil maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efekti
dan efesien.
2. Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul
Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang. Agar mereka mau bekerja secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi
seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.
Motivasi merupakan pengerak yang mengarahkan pada tujuan dan itu
jarang muncul dengan sia-sia, kita butuh, ingin, hasrat dan penggerak
semua sama dengan motif yang asalnya dari kata motivasi.
Hal ini menunjukan bahwa tanpa dukungan dan motivasi kerja yang
tinggi tidak menjamin tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan
profesional yang tinggi dapat mencapai etos kerja yang optimal. Dukungan
55
dan motivasi kerja yang tinggi akan mendorong para tenaga kependidikan
mencari prestasi yag baik meskipun kemampuan profesionanya, berada
pada taraf minimal. Setiap tenaga kependidikan memiliki kemampuan dan
keterampilan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu
harus mengetahui apa yang menimbulkan dorongan dan kebutuhan tenaga
kependidikan dalam bekerja. Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu
Hidayah S.Pd.I mengatakan bahwa:
“ Jika saya butuh materi atau ada media pembelajaran yang kurang.
Bahwa tenaga kependidikanlah seperti operator yang berkenan
mencarikan materi atau media pembelajaran lewat situs-situs yang
sudah ada. (wawancara, 30 juni, 2020).
Selanjutnya Hafizotul Munawaroh selaku siswi mengatakan bahwa:
“ Ya. Sumber-sumber pembelajaran atau materi-materi yang ingin
dicari. tenaga kependidikanlah yang mencarikan Sumber-sumber
tersebut dikarenakan guru kurang mengoperasikan media tersebut.
(wawancara, 30 juni, 2020).
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja tenaga
kependidikan dapat ditingkatkan dengan cara menghargai pekerjaannya
dan membuat tenaga kependidikan merasa bahwa pekerjaannya sangat
memuaskan dan merasa sangat dihargai atas apa yang selama ini sudah
dikerjakan.
Motivasi kerja adalah suatu keadaan dimana kebutuhan-kebutuhan
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang
mengarah ketercapaian tujuan tertentu. Menurut Sholihin motivasi
merupakan kekuatan psikologis yang akan menentukan arah dari perilaku
seseorang, tingkat upaya dari seseorang dan tingkat ketegaran pada saat
orang itu dihadapkan pada berbagai rintangan.
56
3. Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga
Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang
Kota Jambi.
Peran Literasi digital sangat Penting, karena bertujuan untuk
membantu pelajar dan tenaga kepedidikan untuk mencapai ha-hal
yang seperti berikut bisa memperoleh pengetahuan teknis dan
keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan media digital untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari, memahami dimensi sosial
dan dampak media digital dalam masyarakat modern tersebut, dan dapat
menumbuhkan sikap positif tentang media digital dalam menghadapi
tuntutan zaman modern.
Literasi digital sebagai keterampilan dasar untuk kemampuan
untuk menggunakan komputer dengan percaya diri, aman dan efektif,
termasuk, kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak perkantoran
seperti pengelolahan kata, email, dan perangakat lunak presentasi,
kemampuan untuk membuat dan mengecdit gambar, audio, video, dan
kemampuan untuk menggunakan browser web, dan mesin pencarian
internet. Hal ini berdasarkan hasil wawancara kepada kepala sekolah
bapak Muhammad Raya S.Ag bahwasanya:
“Literasi digital sekarang sangat penting karena di massa
sekarang, sudah menggunakan literasi digital, karena ilmu
pengetahuan sumber-sumbernya semua bukan dari buku yang ada
didepan mata saja. Bahkan dari internet atau digital, jadi sekolah ini
sangat membutuhkan sarana untuk perkembangan literasi digital
tersebut. (Wawancara, 30 Juni, 2020).
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa peran literasi sangat
penting untuk perkembangan zaman apabila sarana sudah memadai maka
literasi digital bahkan sangat berkembang lebih pesat lagi dan bisa dapat
meningkatkan kerja para pegawai.
Literasi digital pada awal perkembangannya merujuk pada
kemampuan untuk membaca dan menulis teks serta kemampuan untuk
memaknai sesuatu. Secara umum literasi digital merupakan kemampuan
57
untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber
digital seperti wawancara dengan wakil kepala sekolah bapak Drs. Edi
Sunarto mengatakan bahwa :
“ literasi digital sangat diperlukan dalam dunia pendidikan dan
sangat diperlukan oleh tenaga kependidikan agar mempermudah
semua pekerjaannya dan dapat dikelolah dan dimanfaatkan dengan
sebaik mungkin. Menjadi seseorang tenaga kependidikan harus
melek dengan huruf dan bahasa-bahasa asing. (wawancara, 30 juni,
2020).
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa literasi digital
dapat mengakses informasi secara cepat selain berdampak pada kehidupan
sehari-hari. Media digital dan kemajuan teknologi memainkan peran
penting dalam penggunaan bahasa dan harus bisa memanfaatkan jaringan
internet yang ada dengan sebaik mungkin. Namun untuk dapat
mengunduh dan mengunggah informasi yang kita butuhkan dan
dibutuhkan oleh orang lain, atau sekedar membaca dan menyimak
informasi diperlukan literasi digital. Dengan kata lain sumber-sumber
belajar itu tidak akan memberikan manfaat apabila kita tidak memiliki
pengetahuan yang memadai untuk menggunakannya.
Selain itu literasi digital juga berperan mengefektifkan interaksi dan
komunikasi selama proses pembelajaran dan proses pekerjaan.
Pengguna alat digital dapat memotivasi, mendukung dan memfasilitasi
guru dan tenaga kependidikan. Literasi digital menjadi hal yang paling
penting dalam rangka menghadapi pengajaran digital. siswa, guru dan
tenaga kependidikan yang melek digital tahu bagaimana, mengapa dan
kapan menggunakan alat digital. Mereka bisa melihat peluang untuk
memanfaatkan teknologi digital menuangkan ide kreatif, Menelah
informasi dan berfikir kritis.
Namun demikian masih rendahnya pengetahuan tentang literasi
digital menjadi kendala serius dalam penerapannya. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan dengan cara membeku warga sekolah dengan
kemampuan literasi digital untuk melakukan penggalian informasi digital
58
secara bijak. Beradasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ayu Nizambik
mengatakan bahwa:
“ Kondisi literasi digital di madrasah Aliyah Nurul Iman ini
cukup baik dan perkembangan literasi digital di Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi juga cukup baik. Dengan memotivasi anak-
anak dan para pegawai untuk mengakses cara belajar dan bekerja
dengan menggunakan internet. (wawancara, 30 juni, 2020).
Hal senada. Juga diungkapkan oleh Selina Junita selaku siswi mengatakan
bahwa :
“ Ya. Kondisi Literasi Digital di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Seberang Kota jambi itu cukup baik dan bisa diakses dan
biasanya kendala yang sering dialami ketika sedang mengakses
informasi itu yaitu sarana yang kurang memadai. (wawancara, 30
juni, 2020).
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi literasi
digital sangat baik dan cara pengaksesannya sudah sangat bagus. Karena
dengan adanya motivasi dari kepala sekolah sehingga literasi digital dapat
berkembangan dengan baik dan apabila tenaga kependidikan sedang
memerlukan apa yang mereka cari, jaringan internet pun sudah tersedia.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat sudah
mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi. Pengaruh ini bisa
berdampak positif dan negatif pada suatu lembaga adanya perubahan sistem
pada suatu pendidikan tidak terkecuali bagi perpustakaan yang memiliki
fungsi sebagai penyedia informasi bagi seluruh akademik. Perkembangan
perpustakaan era kini mulai mengarah ke era digital. Tentunya membawa
dampak yang sangat besar dalam hal pelayanan sehingga pemustakawan
mendapat akses lebih cepat ke informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan
hasil wawancara kepada bapak Drs. Muhammad Din Rusli mengatakan
bahwa:
“ Dampak positif dari literasi digital yang ada di Madrasah Aliyah
Nurul Iman ini sudah mengikuti zaman. dan dampak negatif dari
literasi digitalnya yaitu para tenaga kependidikan dan guru kerjanya
tidak menggunakan manual lagi dan cukup baik untuk mengikuti
perkembangan pendidikan. (wawancara, 15 juni, 2020).
59
Hal serupa bahwa, Pernyataan diatas ditambahkan oleh Bapak Rifa’i
Ishak selaku Tata usaha di Madrasah Aliyah Nurul Iman menyatakan
bahwa:
“ Kondisi literasi digital di Madrasah Aliyah Nurul Iman dapat
mengubah para pegawai, guru dan siswa menjadi lebih kreatif lagi.
Apalagi semenjak adanya pandemi atau covid-19 ini. Para siswa
bahkan belajar menggunakan daring dan para pegawai dituntun
untuk menggunakan literasi digital tersebut. agar mudah mengakses
semua informasi secara benar. (Wawancara, 15 Juni, 2020).
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa para tenaga
kependidikan dan tenaga pendidik bekerja sudah tidak menggunakan
manual lagi. Mereka bekerja biasanya sudah menggunakan seperti:
Leptop, Samrtphone dan Handphone Agar dengan mudah mencari sebuah
informasi. dan informasi yang dicari dapat dikelolah dengan sebaik-
baiknya. Untuk itu dengan pelaksanaan literasi digital yang dikembangkan
oleh sekolah maka sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahwasanya dengan adanya covid-19 ini, para kinerja tenaga
kependidikan dapat meningkat lagi.
Pemahaman tersebutlah yang harus diperbarui bahwa makna
literasi digital tidak hanya memiliki Internet dan menggunakan dengan
bijak, tetapi lebih dari itu esensi. Literasi adalah kemampuan Individu
dalam mengelolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan tentang Literasi Digital dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi:
1. Tenaga kependidikan memang sangat di penting di dalam dunia
pendidikan agar dapat menunjang sebuah pendidikan tersebut. Apabila
tenaga kependidikan berkerja dengan giat dan kegiatan yang dilakukan
sangat menarik dan menyenangkan kepala sekolah dapat memberikan
sebuah penghargaan kepada tenaga kependidikan tersebut.
2. motivasi kerja tenaga kependidikan dapat ditingkatkan dengan cara
menghargai pekerjaannya dan membuat tenaga kependidikan merasa
bahwa pekerjaannya sangat memuaskan dan merasa sangat dihargai
atas apa yang selama ini sudah dikerjakan.
3. Literasi digital sangat diperlukan dalam dunia pendidikan dan sangat
diperlukan oleh tenaga kependidikan agar mempermudah semua
pekerjaannya dan dapat dikelolah dan dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin. Menjadi seseorang tenaga kependidikan harus melek
dengan huruf dan bahasa-bahasa asing. pelaksanaan literasi digital
yang dikembangkan oleh sekolah maka sesuai dengan perkembangan
teknologi. Mereka bekerja biasanya sudah menggunakan seperti:
Leptop, Samrtphone dan Handphone Agar dengan mudah mencari
sebuah informasi. dan informasi yang dicari dapat dikelolah dengan
sebaik-baiknya.
61
B. Saran
Sehubung dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas
mengenai Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi. maka saran yang akan dapat dikemukakan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kepala Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota
Jambi. sebagai pimpinan bagi bawahannya agar meningkatkan literasi
digital dan motivasi kerja tenaga kependidikan.
2. Peran literasi digital di Madrasah Aiyah Nurul Iman sangat di perlukan
sebagai meningkatkan motivasi kerja para tenaga kependidikan,
tenaga pendidik maupun siswa-siswanya agar meningkatkan kerja
mereka. Sekaligus dalam meningkatkan hal pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011). Al-qur’an Terjemah, Bandung: PT SYGMA
EXAMEDIA ARKANLEEMA
Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen, Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Aliyah, R. R. (2018). Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jakarta Selatan : Polimedia Publishing
Ananda, R. (2018). Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan .
Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia.
Arikunto. (2013), Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Bangun Wilson. (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT
Gelora Aksara Pratama.
Burhan, B. (2007), Penelitian Kualitatif, Jakarta: kencana prenada
media group.
Budiman, Haris. (2017). Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pendidikan, Vol. 8, 9:35
Diyanti. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja dan Iklim Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja dan Implikasinya Terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan Institut Pertanian Bogor, 3(3), 362.
Fahmi, Irham. (2016). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta: Mitra Wancana Media.
Gunawan, Imam. (2015). Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hakim, L. (2018). Dasai-dasar Manajemen pendidikan . Kota Jambi:
Timur Laut Aksara.
Harjono.S.H. (2018). Prospek dan Implikasi dalam Pembelajaran
Bahasa, Vol. 8, No. 1, 10:02
Heriyanto. (2018). Kompetensi Literasi Media Digital, Vol. 5, No. 2,
8:09
Indy H.H. (2013). Hubungan Kepuasan Kerja dengan Motivasi Kerja
pada Karyawan Bank BTPN Madiun, Vol. 2, No. 2, 9:22
Istiana, Purwani. (2018). Inovasi dan kreativitas Pustakawan di Era
Digital, Surakarta.
Kharizmi Muhammad. (2019). Kesulitan Siswa Sekolah Dasar dalam
Meningkatkan Kemampuan Literasi, Vol, VII, No, 2, 8:16
Kurniawati Juliana. (2018). Literasi media Digital, Vol 8, No. 2,
10:11
Moleong, L.J. (2011). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT
REMAJA ROSDAKARYA.
Mustofa . (2019). Proses Literasi Digital Terhadap Anak, Vol. 11,
No1, 20:12
Nasution, Ernawaty. (2014). Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan
Produktivitas Kerja Pegawai, Vol. 20, No. 2, 9:30
Ningsih, K.I. (2017). Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi
Digital bagi Tenaga Perpustakaan Sekolah dan Guru, Vol. 3,
No. 1, 8:30
Nur Mahmuda. (2019). Literasi Digital Keagamaan Aktivis
Organisasi Keagamaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di
Kota Bandung, Vol.5. No. 01, 10:55
Ramayanti, Rory. (2018). Peranan Literasi Media Digital dalam
Menyegah Penyebaran Hoaxs, Vol, No. 1, 21:30
Rusmini. (2016). Pemberdayaan Dosen Wanita Dalam Jabatan
Tambahan. Internasional Journal OF Child and Gender Studies,
2, 108.
Rusmini. (2017). Kepuasan Kerja. Pusat Study Agama dan
Kemasyarakatan.
Rusmini. (2019). The Study Of Self-Cleaning Properties oF Tio2
Coated On Cotton Fabrics. Advances In Computer Science
Research, 4.
Rusmini, S. d. (2016). The Influence Of Principals Leadership Style Of
School Innovation In Jambi. This Work Is Licensed Under, 23,
54-55.
Rusmini, S.d. (2018). Learning Strategiesfor growing Autonomous
Among Autistm Childerent at Inclusive Primery Shcool Of
Unggul Sakti Jambi. Education and Humanities Research, 253,
283.
Septiyantono Tri. (2016). Literasi Informasi. Tangerang Selatan
Sugiyono. (2007). Memahami penelitian kualitatif. Bandung:
ALFABETA.
Turnadi. (2018). Memaknai Peran Perpustakaan dan Pustakawan
dalam Menumbuh Kembangkan Budaya Literasi, Vol. 25, No. 3,
22:40
Usman Husaini. (2013). Manajemen, Jakarta timur: PT Bumi
Aksara.
Wursanto, IG. (1989). Manajemen Pegawai 1. Yogyakarta.
KANISIUS.
Warsihna, Jaka. (2016). Meningkatkan Minat Membaca dan Menulis
RIWAYAT HIDUP (CURICULUM VITAE)
A. Biodata Pribadi
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Sungai Bahar 04 Juli 1998
Alamat : Ds. Tanjung Harapan Rt03/Rw 01, Kec Sungai
Bahar IX Kab Muaro Jambi, Prov Jambi
Alamat Sekarang : Ds. Simpang Sungai Duren
Agama : Islam
No Telp/HP : 082178986219
Email : [email protected]
Ayah : Tuiman
Ibu : Mujiati
B. Riwayat Pendidikan
4. SD : SDN 179/IX
5. Smp : Al- Arief
6. Smk : Al-Arief
7. Perguruan Tinggi : UIN STS Jambi
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
(IPD)
Judul : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Seberang Kota Jambi
A. TEMPAT PENELITIAN DATA
Di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi
B. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
C. DAFTAR WAWANCARA
• Wawancara Kepala Sekolah
1. Bagaimana pelaksanaan literasi digital di Madrasah nurul iman
tersebut?
2. Bagaimana tanggapan kepala sekolah dari adanya Literasi Digital
tersebut?
3. Bagaimana perkembangan Literasi Digital di madrasah nurul iman
tersebut?
4. Bagaimana dukungan kepala sekolah untuk meningkatkan Literasi
Digital tersebut?
5. Bagaimana manfaat literasi digital di madrasah aliyah nurul iman
tersebut?
6. bagaimana kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi kerja
tenaga kependidikan dalam Literasi Digital tersebut?
7. Bagaimana keadaan Literasi Digital di madrasah aliyah tersebut?
8. Bagaimana caranya Literasi Digital dapat meningkatkan kerja
para pegawai dimadrasah Aliyah Nurul Iman tersebut?
9. Seberapa penting Literasi Digital di madrasah aliyah nurul iman
saat ini?
10. Bagaimana dampak positif dan negatif dari Literasi Digital di
sekolah tersebut?
11. Bagaimana caranya kepala sekolah dapat mendukung agar Literasi
Digital berjalan secara efektif dan efesien?
12. Kendala-Kendala apa saja yang sering terjadi ketika sedang
menjalankan literasi digital tersebut?
13. Bagaimana cara menerapan Literasi Digital kepada tenaga
kependidikan untuk meningkatkan motivasi tenaga kependidikan
tersebut?
14. Dan Apakah Literasi Digital itu dapat memberikan peningkatan
motivasi kepada tenaga kependidikan?
• Wawancara Wakil Kepala Sekolah
1. Bagaimana tanggapan Wakil Kepala Sekolah dari adanya
Literasi Digital tersebut?
2. Bagaimana pelaksanaan literasi digital di Madrasah nurul iman
tersebut?
3. Bagaimana dukungan kepala sekolah untuk meningkatkan Literasi
Digital tersebut?
4. Bagaimana perkembangan Literasi Digital di Madrasah Aliyah
Nurul Iman?
5. Bagaimana keadaan Literasi Digital di Madrasah Aliyah tersebut?
6. Seberapa penting Literasi Digital di Madrasah Aliyah tersebut?
7. Bagaimana caranya kepala sekolah dapat mendukung agar Literasi
Digital berjalan secara efektif dan efesien?
8. Bagaimana cara Literasi Digital dapat meningkatkan kerja para
pegawai di Madrasah Aliyah Nurul Iman tersebut?
9. Bagaimana cara menerapan Literasi Digital kepada tenaga
kependidikan untuk meningkatkan motivasi tenaga kependidikan
tersebut?
10. Dan Apakah Literasi Digital itu dapat memberikan peningkatan
motivasi kepada tenaga kependidikan?
11. Kendala-Kendala apa saja yang sering terjadi ketika sedang
menjalankan literasi digital tersebut?
12. Bagaimana dampak positif dan negatif dari Literasi Digital di
sekolah tersebut?
13. Bagaimana manfaat literasi digital di madrasah aliyah nurul iman
tersebut?
• Wawancara Guru
1. Bagaimana pelaksanaan kepala sekolah terhadap guru dalam
melakukan Literasi Digital?
2. Bagaimana seorang guru dapat mengembangkan sebuah Literasi
Digital tersebut?
3. Faktor apa saja yang menghambat guru dalam Literasi Digital
disekolah tersebut?
4. Bagaimana kepala sekolah memberi tanggapan kepada Guru
dengan adanya Literasi Digital tersebut?
5. Bagaimana kepala sekolah memberikan solusi kepada guru
dengan adanya Literasi Digital tersebut?
6. Bagaimana cara menerapan Literasi Digital kepada tenaga
kependidikan untuk meningkatkan motivasi kerja tenaga
kependidikan tersebut?
7. Dan Apakah Literasi Digital itu dapat memberikan peningkatan
motivasi kepada tenaga kependidikan?
8. Bagaimana keadaan Literasi Digital di Madrasah Aliyah tersebut?
9. Bagaimana perkembangan Literasi Digital di Madrasah Aliyah
Nurul Iman ?
10. Seberapa penting Literasi Digital di Madrasah Aliyah tersebut?
11. Kendala-Kendala apa saja yang sering terjadi ketika sedang
menjalankan literasi digital tersebut?
12. Bagaimana dampak positif dan negatif dari Literasi Digital di
sekolah tersebut?
• Wawancara Tata Usaha
1. Bagaimana pelaksanaan kepala sekolah terhadap literasi digital
tersebut kepada para tenaga kependidikannya?
2. Bagaimana perkembangan Literasi Digital di madrasah nurul iman
tersebut?
3. Bagaimana seorang tenaga kependidikan dapat mengembangkan
sebuah literasi digital tersebut?
4. Faktor apa saja yang menghambat tenaga kependidikan dalam
literasi digital tersebut?
5. Bagaimana kepala sekolah memberikan tanggapan kepada tenaga
kependidikan dengan adanya literasi digital tersebut?
6. Bagaimana keadaan literasi digital untuk para tenaga
kependidikannya?
7. Bagaimana dukungan kepala sekolah untuk meningkatkan literasi
digital dalam tenaga kependidikannya?
8. Bagaimana cara kepala sekolah dapat mengembangkan literasi
digital didalam sekolah tersebut khususnya untuk tenaga
kependidikan?
9. Menurut tenaga kependidikan sendiri apakah literasi digital yang
sedang dijalankan sudah efektif dan efesien?
10. Seberapa pentingkah literasi digital tersebut tehadap tenaga
kependidikan?
11. Kendala-Kendala apa saja yang sering terjadi ketika sedang
menjalankan literasi digital tersebut?
12. Bagaimana dampak positif dan negatif dari Literasi Digital di
sekolah tersebut?
• Wawancara siswa
1. Bagaimana manfaat literasi digital di madrasah aliyah nurul iman
tersebut?
2. Bagaimana literasi digital dapat berjalan secara efektif dan efesien?
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Muhammad Raya S.Ag
Jabatan : Kepala Sekolah
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya
Yang Menyatakan,
Muhammad Raya S.Ag
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Drs. Edi Sunarto
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
Drs. Edi Sunarto
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Drs.Muhammad Din Rusli
Jabatan : Guru Akidah Dan Fiqih
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
Drs. Muhammad Din Rusli
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Hidayah S.Pd.I
Jabatan : Guru Bahasa Arap
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
Hidayah S.Pd.I
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Ayu Nizambik
Jabatan : Operator
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
Ayu Nizambik
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Selina Junita
Jabatan : Siswi Madrasah Aliyah
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
Selina Junita
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Hafizotul Munawaroh
Jabatan : Siswi Madrasah Aliyah
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
Hafizotul Munawaroh
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITAN SKRIPSI
MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Rifa’i Ishak
Jabatan : Staf Tata Usaha
Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* nama saya dan nama
lokasi penelitian dicantumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa berikut
ini,
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK161209
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Yang Menyatakan,
Rifa’i Ishak
D. DATA OBSERVASI
1. Historis dan Geografis Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi.
2. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa di Madrasah Aliyah Nurul Iman
Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
3. Keadaan Sarana dan Prasarana di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Seberang Kota Jambi.
E. DATA DOKUMENTASI
1. Historis dan Geografis di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi.
2. Visi dan Misi di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang
Kota Jambi.
3. Struktur Organisasi di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi.
4. Keadaan Guru, Siswa, Sarana dan Prasarana di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi.
DAFTAR INFORMAN
NO
NAMA
JABATAN
1 Muhammad Raya S,Ag Kepala Sekolah
2 Drs. Edi Sunarto Wakil Kepala Sekolah
3 Hidayah S.Pd.I Guru
4 Drs. Muhammad Din Rusli Guru
5 Ayu Nizambik Operator
6 Rifa’i Ishak Tata Usaha
7 Selina Junita Siswa
8 Hafizoh Munawaroh Siswa
DOKUMENTASI
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen No Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK.161209
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi :Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman
Ulu Gedong Seberang Kota Jambi
Pembimbing I : Dr. Rusmini S.Ag. M.Pd
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1 Selasa, 18 Januari 2020 Perbaikan Proposal BAB I
2 Senin, 20 Januari 2020 Perbaikan Proposal BAB II
3 Senin, 11 Februari 2020 ACC Seminar Proposal
4 Rabu, 4 Maret 2020 Seminar Proposal
5 Kamis, 16 April 2020 Perbaikan Hasil Seminar
6
Minggu, 5 Juni 2020 ACC Riset
7
Selasa, 5 Agustus 2020 Bimbingan
8
Kamis, 12 Oktober 2020 ACC Skripsi
Jambi, September 2020
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. Rusmini S.Ag. M.Pd
NIP. 1928 0606 2005 01 2008
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen No Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-
05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Nama : Dwi Julia Ningsih
Nim : TK.161209
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Tenaga Kependidikan di Madrasah Aliyah Nurul Iman
Ulu Gedong Seberang Kota Jambi
Pembimbing II : Aris Dwi Nugroho, S.Pd.I, M.Pd.I, MSHS
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1 Selasa, 11 Januari 2020 Perbaikan Proposal BAB I
2 Jumat, 11 Januari 2020 Perbaikan Proposal BAB II
3 Jumat, 10 Februari 2020 ACC Seminar Proposal
4 Rabu, 4 Maret 2020 Seminar Proposal
5 Rabu, 23 Maret 2020 Perbaikan Hasil Seminar
6 Rabu, 4 Mei 2020 ACC Riset
7 Selasa, 21 Juli 2020 Bimbingan
8 Senin, 21 September 2020 ACC Skripsi
Jambi, September 2020
Mengetahui
Pembimbing II
Aris Dwi Nugroho S.Pd.I, M.Pd.I, MSHS
Nip. 19671003199703 1001