PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

92
PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PROGRAM PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI DESA BALANGPESOANG KECAMATAN BULUKUMPA KABUPATEN BULUKUMBA ZUL FADLI 105961109516 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

Page 1: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM

PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PROGRAM

PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI DESA

BALANGPESOANG KECAMATAN BULUKUMPA

KABUPATEN BULUKUMBA

ZUL FADLI

105961109516

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

i

PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM

PEMANFAATAN PEKARANGAN MELALUI PROGRAM

PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI DESA

BALANGPESOANG KECAMATAN BULUKUMPA

KABUPATEN BULUKUMBA

ZUL FADLI

105961109516

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Peran Kelompok Wanita Tani dalam Pemanfaatan

Pekarangan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari

(P2L) di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa

Kabupaten Bulukumba

Nama : Zul Fadli

Stambuk : 105961109516

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing Utama

Dr. Jumiati, S.P, M.M

NIDN. 0912087504

Pembimbing Pendamping

Akbar, S.P, M.Si

NIDN. 0931018803

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian

Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd

NIDN. 0926036803

Ketua Prodi Agribisnis

Dr. Sri Mardiyati, S.P, M.P

NIDN. 0921037003

Page 4: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Peran Kelompok Wanita Tani dalam Pemanfaatan

Pekarangan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari

(P2L) di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa

Kabupaten Bulukumba

Nama : Zul Fadli

Stambuk : 105961109516

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1 Dr. Jumiati, S.P, M.M

Ketua Sidang

2 Akbar, S.P, M.Si

Sekertaris

3 Dr. Nurdin, M.M

Anggota

4 Sahlan, S.P, M.Si

Anggota

Tanggal Lulus : 18 Agustus 2021

Page 5: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Peran Kelompok

Wanita Tani Dalam Pemanfaatan Pekarangan Melalui Program Pekarangan

Pangan Lestari (P2L) di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa

Kabupaten Bulukumba adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan

dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar,14 Juli 2021

Zul Fadli

105961109516

Page 6: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

v

ABSTRAK

ZUL FADLI. 105961109516. Peran Kelompok Wanita Tani dalam Pemanfaatan

Pekarangan Melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa

Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Di bimbing oleh

JUMIATI dan AKBAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kelompok wanita tani

dalam pemanfaatan pekarangan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang, dengan menggunakan metode sampling

jenuh. Analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode skala

likert.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II pada kelas belajar termasuk kategori tinggi dengan rata-rata skor 2,46,

pada wahana kerjasama termasuk kategori sedang dengan rata-rata 2,14 dan pada

unit produksi termasuk kategori tinggi dengan rata-rata skor 2,57. Secara

keseluruhan, peran kelompok wanita tani Kuncup Mekar II termasuk kategori tinggi

dengan rata-rata skor 2,39.

Kata Kunci: Peran, Kelompok Wanita Tani, Pekarangan Pangan Lestari

Page 7: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

vi

ABSTRACT

ZUL FADLI. 105961109516. The Role of Women Farmers Groups in Utilization

of Yards through the Sustainable Food Garden Program (P2L) in Balangpesoang

Village, Bulukumpa District, Bulukumba Regency. Supervised by JUMIATI and

AKBAR

This study aims to determine the role of women's farmer groups in the use

of the yard through the Sustainable Food Garden program (P2L). Respondents in

this study were 30 members of the women's farmer group Kuncup Mekar II in

Balangpesoang Village, by using the saturated sampling method. Analysis of the

data used is by using the Likert scale method.

The results showed that the role of the Kuncup Mekar II farmer group in the

class was in the high category with an average score of 2,46, on the cooperation

vehicle is in the medium category with an average of 2,14 and the production unit

is in the high category with an average score of 2,57. Overall, the role of the

women's farmer group in Kuncup Mekar II is in the high category with an average

score of 2,39.

Keywords: Role, Women Farmer Group, Sustainable Food Court

Page 8: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa karena

atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai tugas akhir pada Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Muhammadiyah Makassar. Tak lupa pula mengirimkan shalawat dan salam kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi tauladan bagi kita

semua.

Skripsi ini berjudul Peran Kelompok Wanita Tani dalam Pemanfaatan

Pekarangan melalui Program Pekarangan pangan Lestari (P2L) di Desa

Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian pada

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

ada bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Jumiati, S.P., M.M., selaku pembimbing utama dan Akbar, S.P., M.Si.,

selaku pembimbing pendamping yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Dan terimakasih kepada Dr. Nurdin, M.M., selaku penguji I dan

Sahlan, S.P., Msi., selaku penguji II.

2. Dr. Ir. Andi Khaeriyah., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammdiyah Makassar.

Page 9: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

viii

3. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Kedua orang tua ayahanda Syamsul dan ibunda Saenab, beserta keluarga yang

senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Bulukumpa khususnya pihak Desa

Balangpesoang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di

daerah tersebut

7. Semua pihak yang telah membantu menyusun skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat disebutkan satu persatu

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan dan

semoga jasa baik dan amal bakti kita tercatatkan sebagai pahala di sisi-Nya.

Bulukumba,3 Mei 2021

Zul fadli

Page 10: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI PENGUJI............................................... iii

PERNYATAAN KOMISI PENGUJI ................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 6

2.1 Peran Kelompok Wanita Tani ................................................................. 6

2.2 Lahan Pekarangan.................................................................................. 11

2.3 Pekarangan Pangan Lestari (P2L) ......................................................... 15

2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................................... 18

2.5 Kerangka Pikir ....................................................................................... 21

III. METODE PENELITIAN ............................................................................. 23

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 23

3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................................... 23

3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 23

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 24

Page 11: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

x

3.5 Analisis Data ......................................................................................... 25

3.6 Definisi Operasional .............................................................................. 26

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................ 28

4.1 Letak Geografis ..................................................................................... 28

4.2 Keadaan Penduduk ................................................................................ 28

4.2.1 Jumlah Penduduk ....................................................................... 28

4.2.2 Penduduk Berdasarkan Pekerjaan .............................................. 29

4.2.3 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................. 30

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 33

5.1 Karakteristik Responden........................................................................ 33

5.1.1 Umur .......................................................................................... 33

5.1.2 Pendidikan ................................................................................. 34

5.1.3 Luas Lahan Pekarangan ............................................................. 36

5.2 Peran Kelompok Wanita Tani ............................................................... 37

5.2.1 Kelas Belajar .............................................................................. 38

5.2.2 Wahana Kerjasama .................................................................... 45

5.2.3 Unit Produksi ............................................................................. 51

5.2.4 Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II ....................... 55

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 56

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 56

6.2 Saran ...................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58

LAMPIRAN .......................................................................................................... 60

Page 12: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

xi

DAFTAR TABEL

1. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 19

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 29

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ......................................... 30

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................................... 31

5. Identitas Responden Menurut Umur ............................................................... 34

6. Identitas Responden Menurut Tingkat Pendidikan ......................................... 36

7. Identitas Responden Menurut Luas Lahan Pekarangan .................................. 37

8. Peran Kelompok Wanita Tani Sebagai Kelas Belajar .................................... 39

9. Tingkat Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II sebagai Kelas

Belajar ............................................................................................................. 42

10. Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai Wahana

Kerjasama ....................................................................................................... 43

11. Tingkat Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai

Wahana Kerjasama ....................................................................................... 47

12. Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai Unit Produksi ....... 51

13. Tingkat Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai Unit

Produksi .......................................................................................................... 54

14. Jumlah Skor Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II ....................... 55

Page 13: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pikir Peran Kelompok Wanita Tani dalam Pemanfaatan

Lahan Pekarangan melalui Pekarangan Pangan Lestari ............................... 22

2. Peta Lokasi Penelitian ..................................................................................... 61

3. Wawancara dengan responden ........................................................................ 70

4. Wawancara dengan responden ........................................................................ 70

5. Wawancara dengan responden ........................................................................ 71

6. Lahan Pekarangan Responden ........................................................................ 71

7. Lahan Pekarangan Responden ........................................................................ 72

8. Lahan Pekarangan Responden ........................................................................ 72

Page 14: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan dengan sebuah

bangunan. Jika bangunan tersebut rumah, maka disebut pekarangan rumah.

Pekarangan dapat berada di depan, belakang atau samping sebuah bangunan.

Tergantung seberapa luas sisa tanah yang tersedia setelah dipakai untuk bangunan

tersebut. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah merupakan salah satu alternatif

untuk mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga. Lahan pekarangan

dapat dijadikan aset berharga bagi pengembangan usaha tani untuk menambah

pendapatan rumah tangga (BPTB Sulawesi Selatan, 2012).

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah salah satu program

kementrian pertanian yang dibuat untuk mendukung tercapainya program

ketahanan pangan. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan

mulai dengan luas lahan yang sempit, sedang, sampai batas seoptimal mungkin.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pemberian dan pendampingan teknologi

terutama mengenai budidaya. Melalui pelaksanaan kegiatan Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL), diharapkan lahan pekarangan akan dapat dimanfaatkan

secara optimal sehingga mewujudkan rumah tangga yang dapat menyediakan

kebutuhan pangan dengan mudah yang pada akhirnya mencapai kemandirian

pangan keluarga (Mardiharani.M, 2011).

Program kawasan Rumah Rumah Pangan Lestari (KRPL) pelaksanaannya

melibatkan ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani

(KWT). Kawasan rumah pangan lestari merupakan salah satu program kementrian

Page 15: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

2

pertanian dalam rangka optimalisasi lahan pekarangan yang ramah lingkungan

dalam suatu kawasan. Dalam pelaksanaannya kegiatannya mengembangkan

beraneka ragam komoditas pertanian yang lestari dan berkelanjutan (M Yogi Hadi

Atmadja dkk, 2020).

Upaya penganekaragaman pangan sebagaimana disebutkan dalam pasal 26

pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang ketahanan pangan dan

gizi, salah satunya dapat melalui optimalisasi pemanfaatan lahan. Badan Ketahanan

Pangan (BKP) melalui pusat penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan

sejak tahun 2010 sampai dengan 2019 telah melaksanakan kegiatan Kawasan

Rumah Pangan Lestari (KRPL). Dalam upaya memperluas penerima manfaat dan

pemanfaatan lahan, pada tahun 2020 kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL) berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L). kegiatan Pekarangan

Pangan Lestari (P2L) dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah

untuk penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemanfaatan daerah

tahan pangan. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan

tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam

memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi untuk meningkatkan

pendapatan rumah tangga (BKP Kementerian Pertanian, 2020).

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh

kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan

sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan,

aksebilitas dan pemanfaatan serta pendapatan.

Page 16: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

3

Tujuan kegiatan pekarangan pangan lestari yaitu untuk meningkatkan

ketersediaan, aksebilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai

dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman serta

meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang

berorientasi pasar.

Menurut Softi Nur Rahmah dkk (2013) dalam (I Ketut Sukanata dkk,

2015:3), Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan salah satu program

kementrian pertanian dalam rangka optimalisasi lahan pekarangan yang ramah

lingkungan dalam suatu kawasan. Keberlanjutan dalam pemanfaatan lahan

pekarangan dalam kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), tentunya

mempengaruhi dalam pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan. Faktor-

faktor tersebut antara lain a.) tingkat pendidikan, b.) luas lahan dan c.) waktu luang.

Sedangkan menurut Dedi Sugandi dkk (2012) dalam (I Ketut Sukanata dkk,

2015:3), faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi pengembangan pemanfaatan

lahan pekarangan adalah a.) menghemat pengeluaran belanja, b.) memperindah

halaman, c.) adanya program pemerintah, dan d.) memenuhi kebutuhan akan

sayuran.

KWT Kuncup Mekar II merupakan salah satu kelompok wanita tani yang

mendapat program pekarangan pangan lestari Tahun 2020 yang bertempat di Desa

Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Para anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II sudah berperan serta dalam

pemanfaatan pekarangan. Selain melakukan perawatan lahan pada pekarangan,

tentunya anggota kelompok wanita tani juga mengurus pekerjaan rumah.

Page 17: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

4

Pemanfaatan lahan pekarangan belum dilakukan secara optimal karena kesibukan

atau pekerjaan rumah yang dimiliki oleh anggota kelompok tani tersebut untuk

mengurus pekerjaan rumahnya masing-masing. Maka, rata-rata ibu rumah tangga

yang tergabung dalam kelompok wanita tani Kuncup Mekar II belum

memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal. Sehubungan dengan hal tersebut,

penulis tertarik membuat penelitian ini dengan judul “Peran Kelompok Wanita

Tani dalam Pemanfaatan Pekarangan Melalui Program Pekarangan Lestari

(P2L) di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten

Bulukumba”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat

dikemukakan yaitu bagaimana peran kelompok wanita tani dalam pemanfaatan

pekarangan melalui program pekarangan pangan lestari (P2L) di Desa

Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kelompok

wanita tani dalam pemanfaatan pekarangan melalui program pekarangan pangan

lestari (P2L) di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten

Bulukumba.

Page 18: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

5

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam upaya pemanfaatan lahan

pekarangan.

2. Untuk menambah pengetahuan tentang peran kelompok wanita tani dalam

pemanfaatan lahan.

3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya terutama yang berminat

untuk meneliti tentang program pekarangan pangan lestari.

Page 19: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran Kelompok Wanita Tani

2.1.1 Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai

dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.

Peran didasarkan pada ketentuan dan harapan peran yang menerangkan apa yang

individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi

harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran

tersebut (Friedman 1998 dalam Destia Nurmayasari,2014).

Sedangkan peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan

individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-

norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.

Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat (Munifatuz Zahro, 2017).

2.1.2 Kelompok Wanita Tani

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kelompok merupakan beberapa

orang yang berkumpul atau dikumpulkan menjadi satu. Kelompok berarti

mengorganisasikan, menyusun dan mengatur berbagai bagian sehingga semuanya

menjadi satuan yang teratur. Sedangkan menurut Mulyana 2005 dalam Kasriani

(2018) kelompok adalah gabungan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan bersama, dimana interaksi yang terjadi bersifat relatif tetap dan

mempunyai struktur tertentu.

Page 20: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

7

Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan kelompok swadaya yang

tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Jumlah anggota kelompok idealnya

berkisar 20-30 orang atau disesuaikan dengan kondisi dan wilayah kerja kelompok

tidak melampaui batas administrasi desa. Anggota kelompok tani dapat berupa

petani dewasa dan pemuda, wanita dan pria. Anggota keluarga petani yang berperan

membantu usaha tani keluarga, tidak dimasukkan menjadi anggota kelompok tetapi

diarahkan membentuk Kelompok Wanita Tani dan Pemuda Tani (Munifatuz Zahro,

2017).

Kelompok terbentuk karena adanya pertemuan yang berlangsung secara

berulang kali yang didasari adanya kepentingan dan pengalaman yang sama.

Kelompok tani terbentuk atas dasar kesadaran, jadi tidak secara paksa. Kelompok

ini menghendaki terwujudnya pertanian yang baik, usahatani yang optimal dan

keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan hidupnya (Munifatuz Zahro,

2017).

2.1.3 Peran Kelompok Tani

Keterlibatan wanita yang semakin tinggi dalam pertanian adalah karena

dorongan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga atau di sisi lain

mungkin membuat posisi wanita semakin kuat dalam keluarga. Semakin tinggi

pendapatan wanita tani dalam menyumbangkan pendapatan dalam pendapatan

keluarga maka semakin tinggi diatas kedudukan laki-laki peranan perempuan

tersebut dalam keluarga. Bila rendah pendapatan perempuan dalam

menyumbangkan pendapatan keluarga maka peranannya dalam keluarga masih

berada di bawah suami (Hutajulu,2004 dalam Destia Nurmayasari, 2014).

Page 21: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

8

Wanita berperan sebagai ibu di rumah tangga berkewajiban membantu ayah

dalam menyelamatkan rumah tangga, mengatur rumah, menyediakan makanan dan

segala keperluan sehari-hari serta mengasuh dan mendidik anak. Di samping itu

harus mampu mengatur keuangan keluarga, keluar masuk untuk keperluan sehari-

hari, untuk keperluan tak terduga dan keperluan lainnya (Pujosuwarno,1994 dalam

Destia Nurmayasari, 2014).

Wanita memiliki peranan pada setiap tahap kegiatan pertanian mulai dari

usahatani sampai pengolahan pangan yang tersaji di meja makan, besar atau kecil

kontribusinya tergantung pada curahan waktu dan tenaga yang digunakan. Wanita

berperan pada produksi, pengolahan dan distribusi pangan di tingkat rumah (M

Yogi Hadi Atmadja, 2020)

Peran anggota kelompok wanita tani tidak kecil, peran ganda anggota

kelompok wanita tani adalah sebagai ibu rumah tangga dan sebagai anggota

kelompok wanita tani. Para wanita dapat melakukan kegiatan selain mengurus

rumah tangga dan hasil panen. Misalnya mereka sudah berperan mulai dari

penanaman, pemeliharaan usaha tani sampai dengan pengelolaan pasca panen

dilakukan oleh perempuan tani. Peran perempuan dalam membantu petani

mengelola usahanya terus menerus ditingkatkan, agar mereka mampu untuk

peningkatan kesejahteraan keluarga. Peranan dalam meningkatkan produksi

pertanian, karena dengan peningkatan produksi diharapkan akan membantu

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya (Destia Nurmayasari,

2014).

Page 22: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

9

Adapun peran kelompok tani menurut Peraturan Menteri Pertanian No.82

(2013), yaitu:

1. Kelas belajar

Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tumbuh dan

berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani, sehingga produktivitasnya

meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

Agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, kelompok tani

diarahkan agar mempunyai kemampuan yaitu menggali dan merumuskan

kebutuhan belajar; merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan belajar;

menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi anggota kelompok tani; melaksanakan

proses pertemuan dan pembelajaran secara kondusif dan tertib; menjalin kerjasama

dengan sumber-sumber informasi yang diperlukan dalam proses belajar mengajar

baik yang berasal dari sesame petani, instansi Pembina maupun pihak-pihak lain;

menciptakan iklim/lingkungan belajar yang sesuai; aktif dalam proses belajar-

mengajar, termasuk mendatangkan dan berkonsultasi kepada kelembagaan

penyuluhan pertanian, dan sumber-sumber informasi lainnya; mengemukakan dan

memahami keinginan, pendapat maupun masalah yang dihadapi anggota kelompok

tani; merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah maupun

untuk melakukan berbagai kegiatan kelompok tani; merencanakan dan

melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di dalam kelompok tani, antar

kelompok tani atau dengan instansi terkait.

Page 23: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

10

2. Wahana kerjasama

Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara

sesame petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak

lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih

mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.

Sebagai wahana kerjasama, hendaknya kelompok tani memiliki

kemampuan, yaitu menciptakan suasana saling kenal, saling percaya mempercayai

dan selalu berkeinginan untuk bekerja sama; menciptakan suasana keterbukaan

dalam menyatakan pendapat dan pandangan diantara anggota kelompok tani untuk

mencapai tujuan bersama; mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja di

antara sesama anggota kelompok tani sesuai dengan kesepakatan bersama;

mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab di antara sesama anggota

kelompok tani; merencanakan dan melaksanakan musyawarah agar tercapai

kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota kelompok tani; melaksanakan

kerjasama penyediaan sarana dan jasa pertanian; melaksanakan kegiatan pelestarian

lingkungan; mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama

dalam kelompok tani maupun pihak lain; menjalin kerjasama dan kemitraan usaha

dengan pihak penyedia sarana produksi, pengolahan, pemasaran hasil dan/atau

permodalan; mengadakan pemupukan modal untuk keperluan pengembangan

usaha anggota kelompok tani

Page 24: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

11

3. Unit produksi

Usaha tani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompok tani,

secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat

dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas,

kualitas maupun kontinuitas. Sebagai unit produksi, kelompok diarahkan untuk

memiliki kemampuan yaitu mengambil keputusan dalam menentukan

pengembangan produksi yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia

dalam bidang teknologi, social, permodalan, sarana produksi dan sumberdaya alam

lainnya; menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan bersama, serta rencana

kebutuhan kelompok tani atas dasar pertimbangan efisiensi; memfasilitasi

penerapan teknologi (bahan, alat, cara) usaha tani oleh para anggota kelompok tani

sesuai dengan rencana kegiatan kelompok tani; menjalin kerjasama dan kemitraan

dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan usahatani; mentaati dan

melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam kelompok tani, maupun

kesepakatan dengan pihak lain; mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana

kebutuhan kelompok tani, sebagai rencana kegiatan yang akan dating;

meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumberdaya alam dan

lingkungan; mengelola administrasi secara baik dan benar.

2.2 Lahan Pekarangan

Lahan dapat diartikan lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah,

air, dan vegetasi serta benda yang ada diatasnya, sepanjang ada pengaruhnya

terhadap penggunaan lahan, termasuk didalamnya juga hasil kegiatan manusia di

masa lampau dan sekarang. Lahan memiliki sifat atau karakteristik yang spesifik.

Page 25: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

12

Lahan juga memiliki unsur-unsur yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti

tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, jumlah hujan, distribusi hujan,

temperature, drainase tanah, serta jenis vegetasinya. Dalam lahan terbayang apa

yang terkandung di dalamnya dan bagaimana keadaan tanahnya, serta

menggambarkan bagaimana daya dukung dari lingkungan fisik dan biotik terhadap

kehidupan manusia (Mulyani, 2011 dalam Ambo Umpa, 2018).

Novitasari (2011) dalam (Ashari dkk, 2012:15) pekarangan adalah tata guna

lahan yang merupakan sistem produksi bahan pangan tambahan dalam skala kecil

untuk dan oleh anggota keluarga rumah tangga dan merupakan ekosistem tajuk

berlapis. Pekarangan memiliki batas yang jelas, secara utuh terdiri dari rumah,

dapur, pecuren/pelataran, peceran, pawuhan, kandang, pelegongan dan kandang

(Novitasari (2011) dalam Ashari dkk, 2012:15). Sedangkan menurut Pekarangan

adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Pekarangan rumah

merupakan salah satu lahan potensial yang sering dilupakan penggunaannya.

Pemanfaatan pekarangan rumah dengan menanamnya dengan tanaman yang berjual

tinggi dapat meningkatkan pendapatan keluarga petani (Dewa Oka Suparwata,

2018).

Setiap orang akan dengan mudah menunjukkan apabila ditanya mana

pekarangan atau mana yang disebut pekarangan. Maka orang akan segera menunjuk

tanah di sekitar perumahan, kebanyakan berpagar keliling, dan biasanya ditanami

padat dengan beraneka macam tanaman musiman maupun tanaman tahunan untuk

keperluan sendiri sehari-hari dan diperdagangkan. Pekarangan kebanyakan sering

berdekatan. Atau sebidang tanah darat yang terletak disekitar rumah tinggal dan

Page 26: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

13

jelas batas-batasnya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis tanaman dan masih

mempunyai hubungan kepemilikan dan atau fungsional yang dimaksudkan disini

adalah meliputi hubungan sosial dan budaya, dan hubungan ekonomi (Suaedi

dkk,2013).

Pemanfaatan pekarangan dapat dilakukan dengan tiga model penanaman

yaitu penanaman konvensional, penanaman dengan menggunakan pot dan

penanaman secara vertikultur. Penanaman konvensional adalah penanaman

langsung di tanah dan prinsipnya sama dengan berkebun sayuran dalam arti

sebenarnya, tetapi skalanya lebih kecil sesuai dengan lahan tersedia. Sementara

penanaman dengan menggunakan pot adalah sebuah alternatif untuk lebih

memperbanyak jumlah tanaman dan jenis sayur yang diusahakan. Sedangkan

penanaman secara vertikultur adalah pola bercocok tanam yang menggunakan

wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. Dan setiap model

penanaman membutuhkan persiapan tersendiri (Agus 2001 dalam Ambo Umpa,

2018).

Memilih jenis-jenis tanaman yang akan ditanam di pekarangan memerlukan

kiat tersendiri. Beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya adalah luas

pekarangan, iklim dan manfaat dari tanaman yang dihasilkan. Beberapa tanaman

yang dikembangkan di pekarangan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu

tanaman pagar, tanaman hias, tanaman sayur-sayuran dan tanaman buah-buahan

(Sopiah, 2006 dalam Ambo Umpa, 2018). Menurut Sopiah, lahan pekarangan

memiliki berbagai fungsi sebagai berikut:

Page 27: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

14

1. Fungsi Lumbung Hidup

Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat membantu

penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup (lumbung hidup) seperti

tanaman palawija, tanaman pangan dan hortikultura, hasil binatang peliharaan

dan ikan.

2. Fungsi Warung Hidup

Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang peliharaan yang

setiap saat siap dijual untuk kebutuhan keluarga pemiliknya.

3. Fungsi Apotek Hidup

Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, misalnya

sembung, jeruk nipis, kunir, kencur, jahe, kapulaga, dan sebagainya. Tanaman

tersebut dapat digunakan untuk obat-obatan tradisional yang tidak kalah

khasiatnya dengan obat-obatan yang diproduksi secara kimiawi.

4. Fungsi Sosial

Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga biasanya

digunakan untuk ngumpul-ngumpul hajatan, tempat bermain, berdiskusi, dan

kegiatan sosial lainnya. Hasil pekarangan biasanya saling ditukarkan dengan

hasil pekarangan tetangga untuk menjalin keeratan hubungan sosial.

5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit

Pekarangan yang ditanami berbagai jenis tanaman dan untuk memelihara

ternak atau ikan mampu menyediakan benih ataupun bibit baik berupa biji-

bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak dan benih ikan.

Page 28: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

15

6. Fungsi Pemberi Keasrian

Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman merambat,

tanaman perdu maupun tanaman tinggi dan besar, dapat menciptakan suasana

asri dan sejuk.

7. Fungsi Pemberi Keindahan

Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-bungaan dan

pagar hidup yang ditata rapi akan memberi keindahan dan ketenangan bagi

penghuninya.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lahan

merupakan penggunaan ataupun pemanfaatan lingkungan oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

2.3 Pekarangan Pangan Lestari (P2L)

Pekarangan pangan lestari (P2L) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh

kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan

sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan,

aksebilitas dan pemanfaatan serta pendapatan. Tujuan dari pekarangan pangan

lestari yaitu:

1. Meningkatkan ketersediaan, aksebilitas, dan pemanfaatan pangan untuk

rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi

seimbang, dan aman.

2. Meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang

berorientasi pasar.

Page 29: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

16

Kegiatan pekarangan pangan lestari merupakan upaya untuk meningkatkan

ketersediaan, aksebilitas dan pemanfaatan pangan bagi rumah tangga sesuai dengan

kebutuhan pangan yang beragam, bergiziseimbang dan aman serta berorientasi

pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Dalam rangka mencapai

upaya tersebut kegiatan pekarangan pangan lestari dilakukan melalui pendekatan

pengembangan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), pemanfaatan

sumberdaya lokal (local wisdom), pemberdayaan masyarakat (community

engagement), dan berorientasi pemasaran (go to market).

Kegiatan pekarangan pangan lestari merupakan kegiatan pemberdayaan

masyarakat untuk budidaya berbagai jenis tanaman melalui kegiatan kebun bibit,

demplot, pertanaman, dan pasca panen serta pemasaran. Kegiatan pekarangan

pangan lestari dapat dilakukan pada lahan tidur dan/atau lahan kosong yang tidak

produktif dan/atau lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan tempat

tinggal/fasilitas publik, serta lingkungan lainnya dengan batas kepemilikan yang

jelas. Kegiatan pekarangan pangan lestari 2020 dilaksanakan melalui tahap

penumbuhan, tahap pengembangan, dan tahap pembinaan.

Kegiatan tahap penumbuhan merupakan kegiatan pekarangan pangan lestari

yang dialokasikan pada kabupaten/kota prioritas penurunan stunting yang

dikeluarkan oleh Bappenas atau daerah prioritas penangan rentan rawan pangan

atau daerah pemantapan tahan pangan berdasarkan peta Food Security Vulnerability

(FSVA). Alokasi dana bantuan pemerintah pada tahap penumbuhan ini dibagi

menjadi tiga zonasi, yaitu zona 1 sebesar Rp.50.000.000, zona 2 sebesar

Rp.60.000.000, dan zona 3 sebesar Rp.75.000.000. pembagian zonasi tersebut

Page 30: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

17

dilakukan berdasarkan atas perbedaan harga antar wilayah, baik harga barang

fasilitas untuk pembangunan kebun bibit, pengembangan demplot, harga bibit

dan/atau benih, biaya operasional serta fasilitas dan/atau bahan pendukung lainnya.

Komponen kegiatan tahap penumbuhan terdiri atas kebun bibit, demplot,

pertanaman, dan pasca panen serta pemasaran.

Kegiatan tahap pengembangan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok pekarangan pangan lestari non bekerja dan kelompok pekarangan pangan

lestari bekerja. Kegiatan tahap pengembangan kelompok pekarangan pangan lestari

non pekerja tahun 2020 merupakan kegiatan lanjutan dari kawasan rumah pangan

lestari non bekerja yang ditumbuhkan pada tahun 2019. Kegiatan ini dilakukan

untuk meningkatkan fungsi dan kapasitas kebun bibit, demplot, dan pertanaman

serta melaksanakan kegiatan pasca panen dan pemasaran. Sedangkan kegiatan

tahap pengembangan kelompok pekarangan pangan lestari bekerja 2020 merupakan

kegiatan lanjutan dari kawasan rumah pangan lestari bekerja yang ditumbuhkan

pada tahun 2019. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi dan kapasitas

pengembangan ternak (unggas), pertanaman dan demplot untuk mendukung

kegiatan penyediaan, pemanfaatan dan pemasaran pangan oleh kelompok

pekarangan pangan lestari. Alokasi dana bantuan pemerintah untuk kegiatan

pekarangan pangan lestari tahap pengembangan bekerja maupun non bekerja

sebesar Rp.15.000.000 pada 2.100 kelompok pekarangan pangan lestari do 34

provinsi.

Tanggungjawab dan kelanjutan pelaksanaan kegiatan tahap pembinaan

diserahkan kepada dinas/ unit kerja yang menyelenggarakan urusan pangan

Page 31: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

18

provinsi. Pada tahap ini pemerintah pusat hanya melakukan pemantauan dan

monitoring terhadap kawasan rumah pangan lestari tahap pengembangan pada

tahun 2019 di 33 provinsi.

2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan

acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini.

Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian

terdahulu sebagai berikut:

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Analisis

Data Hasil

1. I Ketut

Sukanata,

Dodi

Budirokhman

dan Azy

Nurmaulana

(2015)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pemanfaatan

lahan pekarangan

dalam kegiatan

kawasan rumah

pangan lestari

(Studi kasus di

KWT Dewi

Srikandi Desa

Cipanas

Kecamatan

Dukupuntang

Kabupaten

Cirebon)

Analisis

regresi

linear

berganda

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pemanfaatan lahan

pekarangan dalam

kegiatan KRPL pada

KWT Dewi Srikandi

yaitu faktor

pengetahuan,

ketersediaan lahan

pekarangan dan

ketersediaan waktu

luang berpengaruh nyata

terhadap pemanfaatan

lahan pekarangan.

Faktor yang paling

berpengaruh terhadap

pemanfaatan lahan

pekaranagan dalam

kegiatan kawasan rumah

pangan lestari (KRPL)

yaitu pengetahuan.

Karena dari ketiga faktor

yang ada, nilai t hitung

pengetahuan yang lebih

besar yaitu sebesar

2,237.

Page 32: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

19

No. Peneliti Judul Analisis

Data

Hasil

2. M. Yogi

Hadi

Atmadja

(2020)

Peranan ibu rumah

tangga pada

program Kawasan

Rumah Pangan

Lestari di

Kecamatan Natar

Kabupaten

Lampung Selatan

Analisis

deskriptif

Peranan ibu rumah

tangga pada program

kawasan rumah pangan

lestari di Kecamatan

Natar termasuk ke dalam

klasifikasi tinggi. Hal ini

dibuktikan dengan

tingginya peranan yang

dilakukan ibu rumah

tangga dalam

penanaman,

pemeliharaan tanaman,

pemanenan dan

pemasaran hasil pada

program Kawasan

Rumah Pangan Lestari.

3. Harmah

Waliyah,

Gunawan,

M. Saikhu

(2018)

Peran anggota

kelompok wanita

tani dalam

pemanfaatan

pekarangan melalui

Kawasan Rumah

Pangan Lestari di

Desa Pucangsari

Kecamatan

Purwasari

Kabupaten

Pasuruan Jawa

Timur

Analisis

deskriptif

dan

analisis

regresi

linear

Peran anggota kelompok

wanita tani Mawar

dalam pemanfaatan

pekarangan berpengaruh

positif terhadap adanya

faktor eksternal dengan

dimensi intensitas

pelaksanaan penyuluhan

yang dilakukan oleh

penyuluh. Sedangkan

faktor internal dengan

dimensi umur,

pendidikan, luas lahan

pekarangan, pendapatan,

jumlah anggota keluarga

serta motivasi tidak

berpengaruh terhadap

peran anggota kelompok

wanita tani Mawar

dalam pelaksanaan

pemanfaatan

pekarangan.

Page 33: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

20

No. Peneliti Judul Analisis

Data

Hasil

4. S.Masithoh,

H. Miftah,

dan A. Aina

(2014)

Partisipasi

Anggota

Kelompok Wanita

Tani (KWT) dalam

Program Kawasan

Rumah Pangan

Lestari (KRPL) di

Kecamatan Bogor

Barat Kota Bogor

Analisis

Deskriptif

dan

analisis

korelasi

Rank

Spearman

Program KRPL di

Kecamatan Bogor Barat

terdiri dari empat

tahapan, yaitu

perencanaan, manfaat,

dan evaluasi. Tingkat

partisipasi anggota

kelompok wanita tani

termasuk tinggi dengan

jumlah skor 6443

dengan rataan skor 2,62.

Tetapi didalam empat

tahapan itu beragam

hasilnya yaitu dalam

tahap perencanaan

partisipasi sedang, tahap

pelaksanaan partisipasi

tinggi, tahap manfaat

partisipasi sedang dan

tahap evaluasi

partisipasi tinggi.

Faktor-faktor yang

berhubungan nyata

terhadap partisipasi

anggota kelompok

wanita tani dalam

program Kawasan

rumah pangan lestari di

Kecamatan Bogor Barat

adalah dukungan

keluarga, ketersediaan

sarana dan prasarana dan

tingkat pendidikan.

Faktor yang

berhubungan paling kuat

adalah dukungan

keluarga dengan nilai

korelasi 0,635.

Page 34: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

21

No. Peneliti Judul Analisis

Data Hasil

5. Elisabeth Tan,

Aphrodite M.

Sahusilawane,

Stephen F. W.

Thenu (2020)

Persepsi wanita

tani terhadap

pemanfaatan

pekarangan dalam

menunjang

diversifikasi

pangan di Kota

Ambon

Skala

Likert

Tingkat persepsi wanita

tani terhadap fungsi dan

manfaat pekarangan

berkategori tinggi dengan

skor mencapai 4,2.

Tingginya persepsi ini

karena menurut wanita

tani pekarangan sudah

berfungsi sebagai

penghasil bahan pangan

keluarga. Selanjutnya

persepsi wanita tani

terhadap diversifikasi

pangan menunjukkan

skor 4,1. Penelitian ini

menunjukkan bahwa

diversifikasi pangan

penting untuk kesehatan

karena dapat dicukupkan

gizi keluarga. Anggota

keluarga telah

mengonsumsi makanan

yang beragam, namun

belum mampu

mengurangi konsumsi

beras.

2.5 Kerangka Pikir

Pemanfaatan lahan pekarangan merupakan kegiatan mengelola lahan sekitar

rumah. Agar lahan pekarangan dapat dimanfaatkan secara optimal, maka

pemerintah menyediakan program pekarangan pangan lestari dimana Pekarangan

pangan lestari adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang

secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan

secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksebilitas dan

pemanfaatan serta pendapatan. Salah satu Kelompok Wanita Tani yang

Page 35: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

22

mendapatkan program pekarangan pangan lestari yaitu KWT Kuncup Mekar II.

Dalam pelaksanaan kegiatan pekarangan lahan pekarangan melalui pekarangan

pangan lestari maka peran anggota Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II, dapat

dilihat dari bagaimana anggotanya dalam melaksanakan kelas belajar, wahana

kerjasama dan unit produksi.

Pemanfaatan lahan pekarangan

Pekarangan Pangan Lestari (P2L)

Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II

Peran Kelompok Wanita Tani

Kuncup Mekar II

Kelas Belajar Wahana

Kerjasama

Unit Produksi

Gambar 1 Kerangka Pikir Peran anggota Kelompok Wanita Tani dalam

Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui Pekarangan Pangan

Lestari.

Page 36: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa

Kabupaten Bulukumba. Pemilihan lokasi ini karena di Desa Balangpesoang

terdapat kelompok wanita tani yang mendapat program pekarangan pangan lestari.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 April-3 Mei 2021.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang tergabung

dalam kelompok wanita tani yang mendapat program pekarangan pangan lestari di

Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba sebanyak 30

orang di KWT Kuncup Mekar II. Pengambilan sampel yang dilakukan yaitu dengan

menggunakan metode sampling jenuh yang artinya teknik penentuan sampel bila

semua semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampel

jenuh adalah sensus. Dengan demikian jumlah sampel yang diambil sama dengan

jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 30 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan (kuisioner)

yang telah disiapkan, dengan teknik wawancara langsung kepada anggota

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang.

Page 37: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

24

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kepustakaan melalui sumber-

sumber yang telah dikeluarkan oleh pihak yang terkait seperti kantor desa,

badan ketahanan pangan dengan website yang resmi, dan literatur-literatur

yang ada berhubungan dengan penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan satu langkah yang harus digunakan

dalam mengadakan suatu penelitian, agar mendapat data yang sesuai dengan apa

yang diinginkan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan untuk

mendapatkan data secara langsung untuk mengetahui aktivitas responden di

lapangan.

2. Wawancara

Wawancara dengan menggunakan kuesioner dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada responden yang berpedoman pada daftar

pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang diperoleh dari

dokumen yang ada baik itu berupa buku, surat kabar dan lain-lain.

Page 38: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

25

3.5 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

deskriptif dan skala likert. Analisis deskriptif merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang

ada, yaitu keadaan gejala yang apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto,

2005). Skala likert atau likert scale adalah skala penelitian yang digunakan untuk

mengukur sikap dan pendapat. Dengan skala likert ini, responden diminta untuk

melengkapi kuesioner yang mengharuskan mereka untuk menunjukkan tingkat

persetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan. Pertanyaan atau pernyataan yang

digunakan dalam penelitian ini biasanya disebut dengan variabel penelitian dan

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti.

Tingkat persetujuan yang dimaksud skala likert dalam penelitian ini terdiri

dari 3 pilihan skala yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Di mana gradasinya adalah

sering, pernah dan tidak pernah. Agar dapat dihitung dalam bentuk kuantitatif,

jawaban-jawaban dari responden tersebut diberi bobot nilai atau skor likert:

S : Sering, diberi nilai 3

P : Pernah, diberi nilai 2

TP : Tidak Pernah, diberi nilai 1

Untuk menentukan interval skor dapat dihitung dengan menggunakan

rumus:

𝐼 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝐾=

3 − 1

3=

2

3= 0,66

Page 39: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

26

Untuk menghitung skor tertinggi dan skor terendah dalam kelas belajar

dapat dihitung dengan:

𝑋𝑚𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 1 𝑥 10 = 10

𝑋𝑚𝑎𝑥 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 3 𝑥 10 = 30

Untuk menentukan interval kelas dalam kelas belajar dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

𝐼 =𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛

𝐾=

30 − 10

3=

20

3= 6,67 = 7

Untuk menghitung skor tertinggi dan skor terendah dalam wahana

kerjasama dapat dihitung dengan:

𝑋𝑚𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 1 𝑥 10 = 10

𝑋𝑚𝑎𝑥 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 3 𝑥 10 = 30

Untuk menentukan interval kelas dalam wahana kerjasama dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

𝐼 =𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛

𝐾=

30 − 10

3=

20

3= 6,67 = 7

Untuk menghitung skor tertinggi dan skor terendah dalam unit produksi

dapat dihitung dengan:

𝑋𝑚𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 1 𝑥 8 = 8

𝑋𝑚𝑎𝑥 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 3 𝑥 8 = 24

Untuk menentukan interval kelas dalam unit produksi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

𝐼 =𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛

𝐾=

24 − 8

3=

16

3= 5,33 = 5

Page 40: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

27

Sedangkan untuk menghitung skor tertinggi dan skor terendah dapat

dihitung dengan:

𝑋𝑚𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 1 𝑥 28 = 28

𝑋𝑚𝑎𝑥 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 3 𝑥 28 = 84

Untuk menentukan interval kelas dapat dihitung dengan menggunakan

rumus:

𝐼 =𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛

𝐾=

84 − 28

3=

56

3= 18,67 = 19

Dimana

I = Interval kelas

Xmax = Nilai tertinggi

Xmin = Nilai terendah

K = Banyak kelas

3.6 Definisi Operasional

Untuk mempermudah dalam pengambilan data dan informasi pada

penelitian ini, maka digunakan definisi atau konsep operasional sebagai berikut:

1. Pemanfaatan lahan pekarangan adalah salah satu kegiatan dari dilakukan oleh

anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II dalam menjalankan program

pekarangan pangan lestari dalam memanfaatkan lahan dengan berbagai jenis

sayuran seperti kangkung, sawi, terong, kacang Panjang dan lain-lain.

2. Pekarangan pangan lestari adalah salah satu program pemerintah yang sedang

dijalankan oleh KWT Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang Kecamatan

Bulukumpa Kabupaten Bulukumba

Page 41: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

28

3. Kelompok wanita tani yang dimaksudkan disini yaitu kelompok wanita tani

yang mendapatkan program pekarangan pangan lestari yaitu KWT Kuncup

Mekar II yang ada di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten

Bulukumba.

4. Peran kelompok wanita tani Kuncup Mekar II adalah perilaku yang diharapkan

dari anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang dapat dilihat dari

kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi.

5. Kelas belajar adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap anggota kelompok dalam memanfaatkan

lahannya. Kegiatan kelas belajar diantaranya pertemuan antara anggota

kelompok dengan penyuluh.

6. Wahana kerjasama adalah tempat untuk menjalin kerjasama dengan sesama

anggota kelompok maupun pihak lain dalam penyediaan benih maupun alat-

alat yang akan digunakan.

7. Unit produksi adalah usaha tani yang dilaksanakan oleh masing-masing

anggota kelompok dalam memanfaatkan lahannya.

Page 42: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Desa Balangpesoang merupakan salah satu desa di Kecamatan Bulukumpa,

Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Balangpesoang berjarak

±30 KM dari ibukota Kabupaten Bulukumba dan ±180 KM dari Kota Makassar.

Secara geografis desa ini terbagi atas 5 (lima) dusun, yaitu Dusun Talleang Lumu,

Dusun Balampesoang, Dusun Buhung Tellang, Dusun Kampung Baru, dan Dusun

Waecenning. Adapun batas-batas wilayah Desa Balangpesoang adalah sebagai

berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sinjai

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanete

4.2 Keadaan Penduduk

4.2.1 Jumlah Penduduk

Tabel menyajikan data mengenai jumlah penduduk Desa Balangpesoang

dalam tahun 2021. Data jumlah penduduk ini merupakan data yang tersaji dari

Pemerintah Desa setempat.

Page 43: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

29

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa

Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba,

2021.

No. Dusun

Jenis

Kelamin Pengelompokan Umur

LK PR 0-5 6-15 16-21 22-59 60>

1 Talleang Lumu 263 250 31 85 89 262 54

2 Balampesoang 297 299 31 110 110 246 57

3 Buhung Tellang 262 258 22 95 120 273 52

4 Kampung Baru 205 197 20 50 127 201 32

5 Waecenning 208 197 23 74 84 220 28

Jumlah 1235 1201 127 414 530 1202 223

Sumber : Kantor Desa Balangpesoang, 2021

Tabel 2 memperlihatkan bahwa jumlah penduduk di Desa Balangpesoang

yaitu sebanyak 1.235 orang laki-laki dan 1.201 orang perempuan. Dengan

pengelompokan umur 0 sampai 5 tahun sebanyak 127 orang, 6 tahun sampai 15

tahun sebanyak 414 orang, 16 tahun sampai 21 tahun sebanyak 530 orang, 22 tahun

sampai 59 tahun sebanyak 1.202 orang dan umur di atas 60 tahun sebanyak 223

orang.

4.2.2 Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Sumber ekonomi masyarakat di Desa Balangpesoang bermacam-macam

karena mata pencaharian mereka yang berbeda-beda. Sumber perekonomian dapat

menentukan tingkat kemakmuran serta taraf hidup suatu masyarakat dan juga dapat

menentukan kedudukan/status dari penduduk itu sendiri. Berdasarkan data jumlah

penduduk di Desa Balangpesoang yang dikelompokkan berdasarkan mata

pencaharian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Page 44: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

30

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa

Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba,

2021.

No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa

(orang) Persentase (%)

1 Belum/Tidak Bekerja 1228 50,41

2 Petani 608 24,96

3 Pegawai Negeri Sipil 74 2,96

4 Pedagang 72 2,96

5 Peternak Ayam 63 2,59

6 Tukang Kayu 20 0,82

7 Tukang Batu 41 1,68

8 Penjahit 15 0,61

9 Wiraswasta 100 4,10

10 Karyawan 38 1,56

11 Supir 40 1,64

12 Bengkel 7 0,29

13 Pensiunan 6 0,25

14 TNI dan POLRI 6 0,25

15 Mata pencaharian lainnya 9 0,36

16 Industri

Gula merah

Pembuatan kripik

Warung makan

Salon

10

5

4

2

0,41

0,21

0,16

0,02

17 Honorer 33 0,33

18 Tukang 41 0,41

19 Bidan/perawat 14 0,14

Jumlah 2436 100

Sumber : Kantor Desa Balangpesoang, 2021

Tabel 3 menunjukkan bahwa di Desa Balangpesoang 1.228 orang yang

belum/tidak bekerja dengan persentase 50,41%, penduduk yang mata

pencahariannya petani berjumlah 608 orang dengan persentase 24,96%, sebagai

pegawai negeri sipil berjumlah 74 orang dengan persentase 2,96%, sebagai

pedagang berjumlah 72 orang dengan persentase 2,96%, sebagai peternak ayam

berjumlah 63 orang dengan persentase 2,59%, sebagai tukang kayu berjumlah 20

orang dengan persentase 0,82%, sebagai tukang batu berjumlah 41 orang dengan

Page 45: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

31

persentase 1,68%, sebagai penjahit berjumlah 15 orang dengan persentase 0,61%,

sebagai wiraswasta 100 orang dengan persentase 4,10%, sebagai karyawan

berjumlah 38 orang dengan persentase 1,56%, sebagai sopir berjumlah 40 orang

dengan persentase 1,64%, sebagai bengkel berjumlah 7 orang dengan persentase

0,29%, sebagai pensiunan berjumlah 6 orang dengan persentase 0,25%, sebagai

TNI dan POLRI berjumlah 6 orang dengan persentase 0,25%, sebagai honorer

berjumlah 33 orang dengan persentase 0,33%, sebagai tukang berjumlah 41 orang

dengan persentase 0,41%, sebagai bidan/perawat berjumlah 14 orang dengan

persentase 0,14%, sebagai pekerja industri 21 dengan persentase 0,80% dan mata

pencaharian lainnya berjumlah 9 dengan persentase 0,36%.

4.2.3 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi

pola pikir seseorang dalam menentukan kemampuan usahataninya. Pendidikan juga

akan mempengaruhi pola pikir seseorang dalam menjalankan usahatani dalam

mengambil keputusan yang tepat.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka kemampuan dalam

menerapkan suatu ilmu pada usahataninya akan semakin membaik sehingga

menghasilkan produktivitas yang semakin membaik. Artinya dengan tingkat

pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi sumber daya manusia itu sendiri.

Pendidikan penduduk di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.

Page 46: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

32

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba,

2021.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 SD 299 30,86

2 SMP 262 27,03

3 SMA 271 27,97

4 D3 49 5,06

5 S1 88 9,08

Jumlah 969 100

Sumber : Kantor Desa Balangpesoang, 2021

Berdasarkan tabel 4 diatas bahwa di Desa Balangpesoang, penduduk yang

tingkat pendidikannya tamat SD berjumlah 299 orang dengan persentase 30,86%,

tingkat SMP berjumlah 262 orang dengan persentase 27,03%, tingkat SMA

berjumlah 271 orang dengan persentase 27,97%, tingkat D3 berjumlah 49 orang

dengan persentase 5,06% dan yang memiliki tingkat pendidikan S1 berjumlah 88

orang dengan persentase 9,08%.

Page 47: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Penduduk di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten

Bulukumba pada umumnya menjadi petani sebagai pekerjaan utama mereka. Di

Desa Balangpesoang terdapat kelompok wanita tani yang menjalankan program

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yaitu Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II

yang beranggotakan 30 orang. Karakteristik yang diamati adalah umur dan tingkat

pendidikan.

5.1.1 Umur

Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap seseorang adalah umur, ada

suatu kecenderungan perbedaan tingkat umur akan menyebabkan terjadinya

perbedaan dalam menentukan sikap terhadap suatu perubahan. Umur sangat

berpengaruh terhadap kegiatan pemanfaatan lahan, terutama kemampuan fisik dan

pola pikir.

Umur anggota Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II di Desa

Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba berkisar antara

25- 75 tahun yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Page 48: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

34

Tabel 5. Identitas Responden Menurut Umur Anggota Kelompok Wanita Tani

Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa,

Kabupaten Bulukumba, 2021.

No. Umur Responden (Tahun) Jumlah Responden

(orang) Persentase (%)

1 25-33 3 10

2 34-42 12 40

3 43-51 9 30

4 52-59 5 17

5 60-67 - -

6 68-75 1 3

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2021

Tabel 5 menunjukkan hasil penelitian yang telah dilakukan, umur responden

berkisar 25-75 tahun sebanyak 30 orang. Umur yang paling muda yaitu 25 tahun

dan yang tertua yaitu 75 tahun. Dimana jika umur dari semua responden dirata-

ratakan maka didapatkan 44 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10% responden yang berumur

antara 25 tahun – 33 tahun yang jumlahnya 3 orang, 12 orang dengan persentase

40% berumur antara 34 tahun sampai 42 tahun, 9 orang dengan persentase 30%

responden berumur antara 43 tahun sampai 51 tahun, 5 orang berumur antara 52-

59 tahun dengan persentase 17% dan 1 orang yang berumur antara 68 tahun sampai

75 tahun dengan persentase 3%. Dimana kategori yang memiliki jumlah responden

yang paling tinggi yaitu kategori umur 34 tahun sampai 42 tahun sebanyak 57%

atau 17 orang dan kategori yang memiliki jumlah responden paling sedikit yaitu

kategori umur 68 tahun sampai 75 tahun sebanyak 3% atau 1 orang. Berdasarkan

tabel 5 maka dapat dikatakan bahwa kebanyakan dari anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II termasuk usia produktif yang berdasarkan Kemenkes RI tahun

Page 49: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

35

2011 yang menyebutkan bahwa usia produktif adalah antara 15 tahun sampai 54

tahun.

5.1.2 Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yang

pernah diikuti oleh anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II. Latar belakang

pendidikan yang dimiliki oleh petani responden sangat berpengaruh terhadap pola

pikir dan pengambilan keputusan dalam kelompok wanita tani.

Pendidikan formal anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II

merupakan pendidikan yang ditempuh oleh anggota kelompok wanita tani, dihitung

dari sistem pendidikan sekolah yang telah berhasil ditamatkan oleh anggota

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II. Tingkat pendidikan seseorang akan

mempengaruhi kebijakan dalam mengambil suatu keputusan pada kegiatan yang

dilaksanakan (Pekarangan Pangan Lestari). Semakin pesatnya perkembangan

teknologi menyebabkan membutuhkan seseorang dengan tingkat pendidikan yang

semakin tinggi agar dapat mengikuti perkembangan teknologi tersebut dengan baik,

sehingga akan berdampak positif pada pelaksanaan kegiatan pemanfaatan

pekarangan.

Pada anggota Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II di Desa

Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba tingkat

pendidikan dibagi enam kelompok yaitu tidak sekolah, SD, SMP, SMA, Diploma,

dan S1. Tingkat pendidikan formal responden dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 6.

Page 50: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

36

Tabel 6. Identitas Responden Menurut Tingkat Pendidikan Anggota

Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang,

Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, 2021.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden

(orang) Persentase (%)

1 Tidak Sekolah 5 16,67

2 SD 11 36,67

3 SMP 4 13,33

4 SMA 5 16,67

5 Diploma 2 6,66

6 S1 3 10,00

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2021

Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal responden

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang pada umumnya

masih rendah yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar 16,67% tidak sekolah, pada

tingkat SD sebanyak 11 orang atau sekitar 36,67%, pada tingkat SMP sebanyak 4

orang atau sekitar 13,33%, pada tingkat SMA sebanyak 5 orang atau sekitar

16,67%, pada tingkat Diploma sebanyak 2 orang atau sekitar 6,66% dan pada

tingkat S1 sebanyak 3 orang atau 10%.

Tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan anggota kelompok wanita

tani terhadap teknologi pemanfaatan lahan pekarangan. Semakin tinggi pendidikan

anggota kelompok wanita tani maka pengetahuan anggota kelompok wanita tani

semakin tinggi (Sumilah dkk, 2015). Maka dapat diduga bahwa sebagian besar

anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II mempunyai pengetahuan yang

kurang terhadap teknologi pemanfaatan lahan pekarangan karena tingkat

pendidikan yang paling banyak yaitu SD dengan jumlah responden 11 orang.

Page 51: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

37

5.1.3 Luas Lahan Pekarangan

Luas lahan pekarangan mempunyai arti yang sangat penting karena

berkaitan dengan kurang atau banyaknya hasil dari pemanfaatannya. Semakin luas

pekarangan yang yang dimanfaatkan atau dikelola maka semakin banyak pula hasil

yang akan mereka dapatkan. Klasifikasi luas lahan pekarangan anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Identitas Responden Menurut Luas Lahan Pekarangan Anggota

Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II di Desa Balangpesoang,

Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, 2021.

No. Luas Lahan

Pekarangan (m²)

Jumlah Responden

(orang) Presentase (%)

1 25-33 5 16,67

2 34-42 - -

3 43-51 16 53,33

4 52-59 - -

5 60-67 - -

6 68-75 9 30,00

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2021

Tabel 7 menunjukkan bahwa anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar

II yang memiliki luas lahan pekarangan 25-40 m² sebanyak 5 orang dengan

persentase 16,67%, yang memiliki luas lahan pekarangan 41-56 m² sebanyak 16

orang dengan persentase 53,33% dan anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar

II yang memiliki luas lahan pekarangan 57-75 m² sebanyak 9 orang dengan

persentase 30%.

Hasil ini sejalan dengan penelitian I Ketut Sukanata (2010) bahwa lahan

merupakan salah satu faktor produksi utama yang menghasilkan produk pertanian,

mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usahatani. Besar kecilnya hasil

produksi tanaman dari suatu usaha tani, antara lain dipengaruhi oleh luas atau

Page 52: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

38

sempitnya lahan yang dipergunakan. Maka dapat diduga bahwa luas lahan

pekarangan menyebabkan anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II lebih

memungkinkan untuk memaksimalkan tingkat produksinya. Namun luas lahan

pekarangan yang dimiliki tidak selamanya menjamin bahwa luas tersebut lebih

produktif dibandingkan lahan pekarangan yang sempit dalam perolehan hasil

produksi. Luas lahan sangat mempengaruhi produksi usahatani, semakin luas lahan

yang diusahakan maka semakin tinggi produksi dan pendapatan per satuan luasnya.

5.2 Peran Kelompok Wanita Tani

Peran kelompok wanita tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan yaitu

menjalankan kerjasama antar anggota yang mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan

dalam berusahatani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Dengan adanya

kelompok wanita tani, para petani perempuan dapat bersama-sama memecahkan

permasalahan antara lain pemenuhan sarana produksi pertanian, dan teknis

produksi. Melihat potensi tersebut, maka kelompok wanita tani perlu di bina dan

diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal.

Kelompok wanita tani merupakan perkumpulan yang beranggotakan para

petani perempuan yang ada di desa tersebut yang memiliki tujuan yang sama. Ketua

kelompok wanita tani dipilih dari salah satu petani yang dianggap memiliki

pengetahuan dan wawasan yang luas.

Peran anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II di Desa

Balangpesoang dari hasil penelitian di lapangan yang diamati adalah kelas belajar,

wahana kerjasama dan unit produksi.

Page 53: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

39

5.2.1 Kelas Belajar

Untuk mengetahui peran kelompok wanita tani Kuncup Mekar II dalam

kelas belajar, terdapat 10 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui

tercapainya indikator tersebut, peneliti mengembangkan 10 indikator tersebut

dalam bentuk pertanyaan dan melakukan proses wawancara pada 30 orang

responden. Hasil wawancara yang diperoleh memiliki skor, kemudian

dikategorikan. Adapun indikator dan jawaban anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 8. Peran Kelompok Wanita Tani Sebagai Kelas Belajar KWT Kuncup

Mekar II di Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa,

Kabupaten Bulukumba, 2021.

No. Kelas Belajar Kategori

Tinggi Sedang Rendah

1 Menggali dan merumuskan kebutuhan

belajar 13 12 5

2 Merencanakan dan mempersiapkan

kebutuhan belajar 16 9 5

3 Menumbuhkan kedisiplinan dan

motivasi 21 5 4

4 Melaksanakan proses pertemuan dan

pembelajaran secara kondusif dan tertib 23 3 4

5

Menjalin kerjasama dengan sumber-

sumber informasi yang diperlukan dalam

kelas belajar, baik sesama petani

maupun instansi pembina

23 3 4

6 Menciptakan lingkungan belajar yang

sesuai 26 - 4

7

Aktif dalam proses belajar mengajar,

termasuk mendatangkan dan

berkonsultasi kepada kelembagaan

penyuluhan pertanian

15 11 4

8

Mengemukakan dan memahami

keinginan, pendapat maupun masalah

yang dihadapi

15 11 4

9 Merumuskan kesepakatan bersama 10 14 6

10 Merencanakan dan melaksanakan

pertemuan secara berkala 23 3 4

Page 54: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

40

Berdasarkan tabel 8, terdapat 13 orang yang termasuk kategori tinggi untuk

indikator menggali dan merumuskan kebutuhan belajar, sedangkan 12 orang

termasuk kategori sedang dan 5 orang lainnya termasuk kategori rendah. Yang

termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu anggota kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II yang sering mengemukakan masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan

lahan ke penyuluh pertanian dan yang termasuk ke dalam kategori sedang yaitu

anggota kelompok yang pernah mengemukakan masalahnya ke penyuluh pertanian.

Sedangkan yang termasuk kategori rendah yaitu anggota kelompok yang tidak

pernah sama sekali mengemukakan masalahnya ke penyuluh pertanian.

“Assaleng bedasi kuita batena tuo tanennekku na tanennenna taue

kukkutanassi aro iyya hada di penyulue ke engkai kada maga nappakkoro”.

(A, wawancara, April 2021).

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa jika dia melihat adanya perbedaan

pertumbuhan antara tanamanan yang dimilikinya dengan tanaman yang dimiliki

oleh orang lain, maka ia akan menanyakan hal tersebut ke penyuluh pertanian.

Dengan kata lain, dia mengemukakan masalah yang dihadapinya ke penyuluh

pertanian untuk mengetahui apa penyebab dari masalah tersebut dan bagaimana

solusinya.

Indikator merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan belajar, 16 orang

responden termasuk kategori tinggi, 9 orang termasuk kategori sedang dan 5 orang

kategori rendah. Yang termasuk dalam kategori tinggi yaitu anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II yang sering memberikan masukan waktu pelaksanaan

pertemuan maupun ikut serta dalam mempersiapkan tempat dan kebutuhan dalam

pertemuan.

Page 55: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

41

“Biasanya itu kalo ada lagi mau dilaksanakan pertemuan pergika ke

rumahnya ketua kelompok bantu-bantui rapikan ruangan yang mau dipake

pertemuan”. (H, wawancara, April 2021).

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa sebelum pertemuan akan

dilaksanakan, dia ke rumah ketua kelompok yang nantinya akan mereka ditempati

untuk melaksanakan pertemuan dimana dia membantu menyiapkan/menata

ruangan yang akan digunakan pertemuan nantinya.

Indikator menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi, responden yang

terdorong untuk melakukan sesuatu atas informasi yang disampaikan oleh penyuluh

pertanian termasuk dalam kategori tinggi dan masih ragu-ragu atas informasi yang

disampaikan penyuluh termasuk dalam kategori sedang. Dalam indikator

menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi terdapat 21 orang yang termasuk kategori

tinggi, 5 orang yang termasuk kategori sedang dan 4 orang kategori rendah. 4 orang

termasuk dalam kategori rendah ini karena keempat orang ini tidak pernah

mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok semenjak program

pekarangan pangan lestari dijalankan.

“Nakko engka napau penyulue ennappa diulle tepperriki nafaue, afa

maccaritami bahang tala purapi kuita mata nafaue”. (NS, wawancara, April

2021).

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa jika ada yang disampaikan oleh

penyuluh, dia belum bisa mempercayai apa yang disampaikan penyuluh tersebut

karena penyuluh hanya menyampaikan teori yang belum pernah dia lihat

pembuktiannya.

Indikator melaksanakan proses pertemuan dan pembelajaran secara

kondusif dan tertib, 23 orang yang termasuk kategori tinggi, 3 orang kategori

Page 56: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

42

sedang dan 4 orang kategori rendah. Yang termasuk dalam kategori tinggi yaitu

anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang sering menghadiri pertemuan

yang diadakan sedangkan yang termasuk kategori sedang yaitu yang pernah atau

tidak lebih dari 2 kali hadir dalam pertemuan.

Pertemuan rutin merupakan salah satu indikator dalam kelompok tani

sebagai wadah belajar, karena dalam pertemuan rutin anggota kelompok dapat

memperoleh berbagai informasi baru, baik melalui penyuluhan maupun diskusi

bersama anggota yang lain mengenai masalah-masalah usahataninya serta

mendapatkan solusi dari penyuluh (Alfin Yanuari, 2018). Dalam hal melaksanakan

proses pertemuan, anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II termasuk

kategori tinggi dalam melaksanakan pertemuan rutin dimana pertemuannya

biasanya dilaksanakan 1 kali 1 bulan.

Indikator menjalin kerjasama dengan sumber-sumber informasi yang

diperlukan dalam kelas belajar, baik sesama petani maupun instansi pembina.

Terdapat 23 orang yang termasuk kategori tinggi, 3 orang kategori sedang dan 4

orang lainnya termasuk dalam kategori rendah karena tidak pernah mengikuti

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama menjalankan program pekarangan

pangan lestari. Sedangkan yang termasuk kategori tinggi merupakan responden

yang sering bertanya ke sesama anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II

dan juga instansi pembina seperti penyuluh pertanian terkait pekarangan pangan

lestari. Dan untuk yang kategori rendah yaitu responden yang pernah menanyakan

sesuatu terkait pekarangan pangan lestari baik itu kepada sesama petani maupun

penyuluh pertanian.

Page 57: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

43

Indikator menciptakan lingkungan belajar yang sesuai, terdapat 26 orang

yang termasuk kategori tinggi karena dalam lingkungan belajar, semua responden

(kecuali 4 orang) mengatakan bagus yang berarti itu sudah sesuai dengan yang

mereka inginkan atau sudah sesuai.

Untuk indikator aktif dalam proses belajar mengajar, termasuk

mendatangkan dan berkonsultasi kepada kelembagaan penyuluhan pertanian. Dan

indikator mengemukakan dan memahami keinginan, pendapat maupun masalah

yang dihadapi. Terdapat 15 orang yang termasuk kategori tinggi, 11 orang kategori

sedang dan 4 orang kategori rendah. Dimana yang termasuk dalam kategori tinggi

yaitu anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang sering konsultasi atau

bertanya mengenai mengenai masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan lahan

ketika penyuluh datang kelapangan meninjau langsung pekarangan mereka.

Dimana penyuluh biasanya datang 1 minggu sekali.

Peran kelompok sebagai kelas belajar tergolong dalam kategori tinggi

karena kelompok berperan dalam tukar-menukar pikiran, pelaksanaan penyuluhan,

ikut serta dalam pelaksanaan penyuluhan dan mempraktekkan hasil penyuluhan.

Dengan adanya kelas belajar maka anggota dapat meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, sikap, serta dapat menumbuhkan kemandirian anggota dalam

usahataninya (Margaretha Impal dkk, 2017). Sehubungan dengan hal tersebut,

sebagian besar anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II tergolong tinggi

dalam hal mengemukakan pendapat maupun masalah yang dihadapi baik itu ke

sesama anggota kelompok maupun konsultasi langsung kepada penyuluh yang

Page 58: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

44

biasanya datang seminggu sekali yang mana hal tersebut dapat meningkatkan

pengetahuannya.

Indikator merumuskan kesepakatan bersama, terdapat 10 orang yang

termasuk kategori tinggi, 14 orang kategori sedang dan 6 orang kategori rendah.

Yang termasuk dalam kategori tinggi yaitu anggota kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II yang sering memberikan masukan terkait masalah maupun kegiatan yang

akan dilakukan kedepannya untuk nantinya dapat dijadikan pilihan untuk disepakati

bersama sedangkan yang memilih kategori rendah yaitu anggota kelompok wanita

tani yang hanya mengikuti kesepakatan yang telah disepakati bersama.

Indikator merencanakan dan melaksanakan pertemuan secara berkala,

terdapat 23 orang termasuk kategori tinggi, 3 orang termasuk kategori sedang dan

4 orang kategori rendah. Dimana yang sering hadir dalam pertemuan yang

dilaksanakan secara tersebut yang termasuk dalam kategori tinggi dan yang

kehadirannya tidak lebih dari 2 kali termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan

yang tidak pernah datang sama sekali termasuk dalam kategori rendah.

Secara umum peran anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II sebagai

kelas belajar dapat dikatakan tinggi, karena dalam 10 indikator yang harus dicapai

dari 30 responden 9 indikator yang dominan ke kategori tinggi, sedangkan 1

indikator yang dominan ke kategori sedang yaitu indikator merumuskan

kesepakatan bersama. Adapun tingkat peran anggota kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II sebagai kelas belajar di Desa Balangpesoang dapat dilihat pada tabel 8.

Page 59: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

45

Tabel 9. Tingkat Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II sebagai

Kelas Belajar di Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa,

Kabupaten Bulukumba, 2021.

No. Kategori Interval Skor

Jumlah

Responden

(orang)

Persentase

(%)

1 Rendah 10-16 4 13

2 Sedang 17-23 4 13

3 Tinggi 24-30 22 74

Jumlah 30 100

Tabel 9 menunjukkan bahwa 4 orang (13%) anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II yang memiliki peran dalam kelas belajar kategori rendah,

begitupun dengan anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang termasuk

Kategori sedang dalam kelas belajar yaitu sebanyak 4 orang (13%) dan anggota

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang perannya dalam kelas belajar

termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 22 orang (74%). Maka dapat dikatakan

bahwa tingkat peran anggota kelompok wanita Kuncup Mekar II dalam kelas

belajar tergolong tinggi karena dari 10 indikator dalam kelas belajar, terdapat 22

orang yang termasuk dalam kategori tinggi berdasarkan kesepuluh indikator kelas

belajar dan sembilan dari sepuluh indikator tersebut persepsi anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II termasuk dalam kategori tinggi.

5.2.2 Wahana Kerjasama

Untuk mengetahui peran kelompok wanita Kuncup Mekar II dalam wahana

kerjasama, terdapat 10 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui tercapainya

indikator tersebut, peneliti mengembangkan 10 indikator tersebut dalam bentuk

pertanyaan dan melakukan proses wawancara pada 30 orang responden. Hasil

wawancara yang diperoleh memiliki skor yang kemudian dikategorikan. Adapun

Page 60: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

46

indikator dan jawaban anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II dapat dilihat

pada tabel 10.

Tabel 10. Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai Wahana

Kerjasama di Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa,

Kabupaten Bulukumba, 2021.

Tabel 10 menunjukkan bahwa 26 orang termasuk kategori tinggi dan 4

orang termasuk kategori rendah untuk indikator menciptakan suasana saling kenal

dan saling percaya. Yang termasuk kategori tinggi yaitu anggota kelompok wanita

tani Kuncup Mekar II yang mengenal anggota lainnya dengan baik dan juga

memiliki hubungan yang baik. Sedangkan 4 orang yang yang termasuk rendah yaitu

responden yang masih menjadi anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II

yang tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada selama program

pekarangan pangan lestari dijalankan.

No. Wahana Kerjasama Kategori

Tinggi Sedang Rendah

1 Menciptakan suasana saling kenal dan saling

percaya 26 - 4

2 Menciptakan suasana keterbukaan dalam

menyatakan pendapat 21 5 4

3 Mengatur dan melaksanakan pembagian

tugas/kerja 19 7 4

4 Mengembangkan kedisiplinan dan rasa

tanggungjawab 19 7 4

5 Merencanakan dan melaksanakan

musyawarah 20 6 4

6 Melaksanakan kerjasama dengan penyedia

sarana dan jasa 3 - 27

7 Mengadakan pelestarian lingkungan 26 - 4

8 Mentaati dan melaksanakan kesepakatan

yang dihasilkan bersama 20 6 4

9 Menjalin kerjasama/kemitraan dengan

pemasaran hasil 1 1 28

10 Mengadakan pemupukan modal - - 30

Page 61: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

47

“Sisseng manengmui tau mattamakkede di kelompok ede, afa sikkampong

manemmua disilonang koro. Jaji enna mua gaga kada elossikki sipasisseng”.

(SE, wawancara, April 2021).

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa yang masuk di kelompok wanita

tani Kuncup Mekar II itu sudah saling mengenal karena mereka satu kampung. Jadi

sudah tidak perlukan lagi untuk saling mengenal satu sama lain. Hal ini berarti

bahwa dalam indikator menciptakan suasana saling kenal dan saling percaya dia

sudah termasuk kategori tinggi.

Indikator menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat,

terdapat 21 orang yang termasuk dalam kategori tinggi, 5 orang termasuk kategori

sedang, dan 4 orang kategori rendah. Banyaknya yang termasuk kategori tinggi

karena mereka mengenal satu sama lain dan memiliki hubungan yang baik serta

keaktifan mereka dalam menjalankan kegiatan sehingga membuat mereka percaya

akan pendapat yang mereka nyatakan.

Indikator mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja, 19 orang

termasuk kategori tinggi, 7 orang termasuk kategori sedang, dan 4 orang kategori

rendah. Dalam mengatur dan melaksanakan pembagian tugas terdapat 19 orang

yang termasuk kategori tinggi karena setiap ada kegiatan yang dilaksanakan,

mereka melaksanakan tugas dengan baik karena selalu hadir dalam kegiatan yang

dilaksanakan seperti kegiatan mengelola demplot secara bergiliran dan juga

tugasnya sebagai anggota untuk mengelola lahannya masing-masing dalam

program yang dijalankan kelompok wanita tani yaitu program pekarangan pangan

lestari. Sedangkan yang termasuk kategori sedang yaitu anggota kelompok wanita

tani yang hanya sesekali ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Page 62: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

48

tetapi mereka sebagai anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II telah

menjalankan tugasnya yaitu mengelola lahan mereka masing-masing.

“Kalau dibilang melaksanakan pembagian tugas, mungkin bisami kubilang

kalo kukerjaji tugasku seperti kukerja lahan di depan rumah dan kalau ada

pertemuan ikutja juga”. (I, wawancara, April 2021).

Hasil penelitian wahana kerjasama dalam indikator melaksanakan

pembagian tugas/kerja sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M Yogi Hadi

Atmadja, dkk (2020) bahwa peranan ibu rumah tangga dalam pengolahan lahan

menunjukkan jika ibu rumah tangga sebagai seorang wanita juga mampu untuk

melakukan pekerjaan yang tergolong berat yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki

yang sering dianggap wanita tidak mampu melakukan pekerjaan yang sulit. Dimana

dalam penelitian ini anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II mengelola

lahan mereka sendiri untuk melaksanakan tugasnya sebagai anggota kelompok

wanita tani.

Indikator mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab, terdapat

19 orang yang termasuk kategori tinggi karena kedisiplinan dan tanggung jawab

mereka akan kegiatan maupun tugasnya mereka jalankan dengan baik, hal ini

dibuktikan dengan kehadirannya setiap ada kegiatan dan tugasnya dalam mengelola

lahan mereka. Sedangkan 7 orang yang termasuk kategori sedang karena mereka

hanya sesekali mengikuti jika terdapat kegiatan-kegiatan yang ada seperti

mengelola demplot secara bergiliran, dari situ dapat disimpulkan bahwa

kedisiplinan dan tanggung jawab mereka kurang maksimal dalam menjalankan

program pekarangan pangan lestari.

Page 63: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

49

Indikator merencanakan dan melaksanakan musyawarah, terdapat 20 orang

yang termasuk kategori tinggi, 6 orang kategori sedang dan 4 orang kategori rendah.

Musyawarah biasanya dilaksanakan beriringan dengan dilaksanakannya

pertemuan. Dimana yang termasuk dalam kategori tinggi yaitu anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II yang selalu ikut serta dalam membahas bersama

sesuatu hal. Sedangkan yang termasuk kategori sedang yaitu yang hanya pernah

ikut dalam musyawarah tersebut, karena ketika diadakan pertemuan ada yang

pulang lebih awal sehingga belum mengikuti musyawarah secara keseluhan.

Indikator melaksanakan kerjasama dengan penyedia sarana dan jasa, 3

orang termasuk dalam kategori tinggi dan 27 orang lainnya masuk dalam kategori

rendah. Dalam indikator ini banyak yang tidak melakukan kerjasama dengan

penyedia sarana dan jasa karena di kelompok wanita tani Kuncup Mekar II hanya

pengurus kelompok yang melakukan kerjasama dengan penyedia sarana dan jasa

seperti penjual benih dan pupuk.

Indikator mengadakan pelestarian lingkungan, 26 orang termasuk dalam

kategori tinggi, dan 4 orang kategori rendah. Anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II yang aktif melaksanakan kegiatan pekarangan pangan lestari

tentunya telah melakukan pelestarian lingkungan dengan mengelola lahan

pekarangannya.

Indikator mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama,

20 orang yang termasuk kategori tinggi karena telah mentaati dan melaksanakan

kesepakatan yang dihasilkan bersama seperti hadir di pertemuan, mengelola lahan

Page 64: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

50

pekarangan baik milik sendiri maupun lahan milik bersama. Sedangkan yang

termasuk dalam kategori sedang yaitu anggota kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II yang juga mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan

bersama tapi belum maksimal seperti pernah tidak hadir dalam pertemuan dan juga

pernah tidak datang mengelola lahan bersama (demplot) saat gilirannya. Dimana

yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 6 orang. Dan 4 orang lainnya

termasuk kategori rendah karena tidak melaksanakan kegiatan yang telah disepakati

bersama dalam kelompok.

Indikator menjalin kerjasama/kemitraan dengan pemasaran hasil, 1 orang

termasuk dalam kategori tinggi karena melakukan kerjasama dengan penjual

sayuran keliling dan juga melakukan kerjasama dengan penjual roti lapis dengan

menyediakan penjual roti lapis tersebut bahan yang diperlukannya yaitu selada. 1

orang termasuk dalam kategori sedang karena sesekali melakukan kerjasama

dengan penjual sayuran keliling. Sedangkan anggota kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II yang aktif tidak melakukan kerjasama dengan pemasaran hasil karena

hasil dari pekarangan mereka digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau

mengonsumsi sendiri.

“Enna gaga kubalu hassele’na olo bolau, afa nakko engka pale hedding

diala, dialami dianre keddi hada”. (R, wawancara, April 2021).

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa hasil dari pekarangan yang

dimanfaatkannya tidak ada yang dijual, tetapi hanya dikonsumsi sendiri kalaupun

ada yang sudah bisa untuk dipanen. Maka perannya dalam wahana kerjasama dalam

indikator menjalin kerjasama dengan pemasaran hasil rendah. Hal ini tidak sesuai

Page 65: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

51

dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Yogi Hadi Atmadja, dkk (2020) yang

menyatakan bahwa peranan ibu rumah tangga dalam pemasaran hasil tergolong

tinggi dalam pelaksanaan kegiatan KRPL yang meliputi penjualan hasil.

Indikator mengadakan pemupukan modal. Semua anggota termasuk dalam

kategori rendah, karena tidak satupun dari anggota kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II yang mengadakan pemupukan modal.

Tabel 11. Tingkat Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai

Wahana Kerjasama di Desa Balangpesoang, Kecamatan

Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, 2021.

No. Kategori Interval Skor Jumlah Responden

(orang)

Persentase

(%)

1 Rendah 10-16 4 13

2 Sedang 17-23 8 27

3 Tinggi 24-30 18 60

Jumlah 30 100

Tabel 11 menunjukkan bahwa 4 orang (13%) anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II sebagai wahana kerjasama termasuk kategori rendah. Sedangkan

8 orang (27%) termasuk kategori sedang dan anggota kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II yang termasuk kategori tinggi sebanyak 18 orang (60 %). Hasil penelitian

ini dapat dikatakan bahwa peran anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II

sebagai wahana kerjasama tergolong tinggi karena sebagian besar anggota

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II telah menciptakan suasana saling kenal dan

saling percaya, menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat,

mengatur dan melaksanakan pembagian kerja, mengembangkan kedisiplinan dan

tanggung jawab, merencanakan dan melaksanakan musyawarah, mengadakan

Page 66: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

52

pelestarian lingkungan, serta menaati dan melaksanakan kesepakatan yang

dihasilkan bersama.

5.2.3 Unit Produksi

Untuk mengetahui peran kelompok tani Kuncup Mekar II sebagai unit

produksi, terdapat 8 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui tercapainya

indikator tersebut, peneliti mengembangkan 8 indikator tersebut dalam bentuk

pertanyaan dan melakukan proses wawancara pada 30 orang responden. Hasil

wawancara yang diperoleh memiliki skor, yang kemudian dikategorikan menjadi

tinggi, sedang dan rendah. Adapun indikator dan jawaban anggota kelompok tani

Kuncup Mekar II dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 12.Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai Unit

Produksi di Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa,

Kabupaten Bulukumba, 2021.

No

. Unit Produksi

Kategori

Tinggi Sedang Rendah

1

Mengambil keputusan dalam

menentukan pengembangan produksi

yang menguntungkan

26 - 4

2 Menyusun rencana dan melaksanakan

kegiatan bersama 21 5 4

3 Memfasilitasi penerapan teknologi

sesuai dengan rencana kegiatan 26 - 4

4 Menjalin kerjasama dengan kemitraan

usahatani 26 - 4

5 Melaksanakan kesepakatan yang

dihasilkan 20 6 4

6 Mengevaluasi kegiatan bersama dan

rencana kebutuhan kelompok 23 3 4

7

Meningkatkan kesinambungan

produktivitas dan kelestarian

sumberdaya alam dan lingkungan

1 25 4

8 Mengelola administrasi secara baik 26 - 4

Page 67: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

53

Tabel 12 menunjukkan bahwa 26 orang anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II termasuk dalam kategori tinggi pada indikator mengambil

keputusan dalam menentukan pengembangan produksi yang menguntungkan.

Dimana mereka mengambil keputusan dengan mengelola lahan pekarangan mereka

masing-masing yang dapat menguntungkan mereka. Sedangkan 4 orang lainnya

termasuk dalam kategori rendah karena dengan tidak mengikuti kegiatan kelompok

yang ada maka mereka juga tidak mengambil keputusan dalam menentukan

pengembangan produksi yang menguntungkan.

Indikator menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan bersama, terdapat

21 orang yang termasuk dalam kategori tinggi, 5 orang kategori sedang, dan 4 orang

kategori rendah. Dimana yang termasuk kategori tinggi yaitu anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II yang rajin dalam melaksanakan kegiatan bersama

sedangakan yang masuk dalam kategori sedang yaitu mereka yang kadang

melaksanakan kegiatan dan kadang juga tidak melaksanakan kegiatan bersama.

Indikator memfasilitasi penerapan teknologi sesuai dengan rencana

kegiatan, semua anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang aktif

menjalankan kegiatan mendapatkan bimbingan dari penyuluh pertanian dan juga

sarana pertanian. Sarana pertanian yang mereka dapatkan berupa benih sayuran dan

alat-alat untuk mengelola lahan pekarangan mereka seperti sabit, kaos tangan,

gembor, dan pupuk.

“Puraka diareng subbe silong kaos tangan. Nakko bibi hada makkuling-

kulingna diareng silong pupuk to engka pura diarengnga”. (SA, wawancara,

April 2021).

Page 68: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

54

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa sebagai anggota kelompok wanita

tani Kuncup Mekar II, dia sudah mendapatkan fasilitas berupa sabit dan kaos tangan

serta juga pupuk. Selain mendapatkan alat-alat pertanian, dia juga sering diberikan

bibit yang nantinya akan dibudidayakan di pekarangan yang dikelolanya.

Indikator menjalin kerjasama dengan kemitraan usahatani, 26 termasuk

dalam kategori tinggi dan 4 orang termasuk dalam kategori rendah. Anggota

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang termasuk kategori tinggi mereka

menggunakan benih dan pupuk yang telah disediakan dimana benih dan pupuk yang

mereka gunakan memiliki merek yang bisa ia perkenalkan dengan orang lain.

Indikator melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan, terdapat 20 orang

yang termasuk dalam kategori tinggi karena telah melaksanakan kesepakatan yang

dihasilkan seperti mengelola lahan mereka masing-masing dan mengelola lahan

bersama (demplot) yang dilakukan secara bergiliran. Sedangkan 6 orang termasuk

dalam kategori sedang merupakan anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II

yang telah melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan dalam mengelola lahannya

masing-masing tetapi tidak maksimal dalam mengelola lahan bersama.

Indikator mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan pokok, 23

orang termasuk dalam kategori tinggi, 3 orang termasuk kategori sedang, dan 4

orang kategori rendah. Evaluasi kegiatan dilaksanakan atau dibahas dalam

pertemuan. Sehingga yang sering hadir dalam pertemuan termasuk dalam kategori

tinggi dan yang sesekali hadir dalam pertemuan termasuk dalam kategori sedang.

Sedangkan yang tidak pernah hadir sama sekali termasuk kategori rendah.

Page 69: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

55

Indikator meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian

sumber daya alam dan lingkungan, 26 orang menginginkan agar dapat melanjutkan

mengelola lahan pekarangan kedepannya. Tetapi dalam melanjutkan pengelolaan

lahan kedepennya, hanya 1 orang yang memiliki solusi untuk itu yaitu dengan

membuat kembali benih yang telah dari hasil produksinya seperti lada. Maka dalam

indikator meningkatkan kesinambungan produktivitas hanya 1 orang yang

termasuk dalam kategori tinggi dan 25 orang kategori sedang.

Indikator mengelola administrasi secara baik, 26 orang anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II yang termasuk dalam kategori tinggi karena mereka

telah mengisi buku administrasi kelompok dan juga memiliki buku administrasi

masing-masing. Sedangkan 4 orang yang termasuk dalam kategori rendah yang

tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada selama kelompok wanita tani Kuncup

Mekar II menjalankan program pekarangan pangan lestari tentunya juga tidak

pernah mengisi buku administrasi yang ada.

“Engka diarengngi taue buku elokke diisi nakko panenngi, ko mala toi taue

bibi dicatat to di buku kelompok”. (M, wawancara, April 2021).

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa ada buku yang dibagikan ke masing-

masing anggota yang diisi jika panen dan juga terdapat buku yang mereka isi ketika

mereka mengambil bibit. Dimana hal tersebut merupakan bagian dari administrasi

yang ada di kelompok wanita tani Kuncup Mekar II dalam menjalankan program

Pekarangan Pangan Lestari.

Administrasi sangat penting dalam suatu organisasi. Keberhasilan suatu

organisasi dapat diukur dari administrasinya. Dalam perangkat administrasi

dibedakan menjadi 2 pokok yaitu administrasi kegiatan dan administrasi keuangan.

Page 70: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

56

Dalam administrasi kegiatan, segala catatan dilakukan oleh kelompok berkaitan

dengan kegiatan kelompok di luar urusan keuangan seperti buku induk anggota,

buku tamu, buku kegiatan kelompok, buku produktivitas dan hasil produksi, dan

buku daftar hadir (Dewi Susanti, 2020). Dimana anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II masing-masing telah memiliki buku produktivitas dan hasil

produksi dan juga terdapat buku administrasi yang lain di ketua kelompok seperti

buku tamu, buku induk anggota dan buku daftar hadir.

Adapun jumlah skor keseluruhan kelompok wanita tani Kuncup Mekar II

sebagai unit produksi di Desa Balangpesoang dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

Tabel 13. Tingkat Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II Sebagai

Unit Produksi di Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa,

Kabupaten Bulukumba, 2021.

No. Kategori Interval Skor Jumlah Responden

(orang)

Persentase

(%)

1 Rendah 8-12 4 13

2 Sedang 13-18 - -

3 Tinggi 19-24 26 87

Jumlah 30 100

Tabel 13 menunjukkan bahwa 4 orang (13%) anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II sebagai unit produksi termasuk kategori rendah. Dan anggota

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang termasuk kategori tinggi sebanyak 18

orang (60 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II sebagai unit produksi tergolong tinggi karena anggota

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II dapat mengambil keputusan dalam

menentukan pengembangan produksi yang menguntungkan, menyusun rencana dan

melaksanakan kegiatan bersama, memfasilitasi penerapan teknologi, menjalin

Page 71: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

57

kerjasama dengan kemitraan usahatani, mengevaluasi kegiatan bersama dan

rencana kebutuhan pokok, dan mengelola administrasi secara baik.

5.2.4 Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II

Adapun skor keseluruhan kelompok wanita tani Kuncup Mekar II di Desa

Balangpesoang dapat dilihat pada tabel 14 berikut.

Tabel 14. Jumlah Skor Peran Kelompok Wanita Tani Kuncup Mekar II di

Desa Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten

Bulukumba, 2021.

No. Indikator Rata-Rata Skor Kategori

1 Kelas belajar 2,46 Tinggi

2 Wahana kerjasama 2,14 Sedang

3 Unit produksi 2,57 Tinggi

Jumlah 2,39 Tinggi

Tabel 14 menunjukkan bahwa peran kelompok wanita tani Kuncup Mekar

II pada kelas belajar termasuk kategori tinggi dengan rata-rata skor 2,46. Sedangkan

peran kelompok wanita tani Kuncup Mekar II pada wahana kerjasama termasuk

kategori sedang dengan rata-rata skor 2,14 dan pada unit produksi termasuk

kategori tinggi dengan rata-rata skor 2,57. Dalam wahana kerjasama, peran

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II termasuk kategori sedang karena dari 10

indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum dilaksanakan yaitu pemupukan

modal dan 2 indikator masih kurang pelaksanaannya yaitu kerjasama dengan

penyedia sarana dan jasa serta menjalin kerjasama dengan pemasaran hasil. Tetapi

7 indikator lainnya dalam wahana kerjasama dan indikator dalam kelas belajar dan

unit produksi sudah dilaksanakan dengan baik.

Page 72: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

58

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dengan

penelitian S. Masithah, dkk (2014) bahwa tingkat partisipasi anggota kelompok

wanita tani dalam program KRPL pada tahapan pelaksanaan termasuk ke dalam

kategori tinggi. Dimana dalam penelitian ini, anggota kelompok wanita tani

Kuncup Mekar II telah melaksanakan program pekarangan pangan lestari yang

perannya juga tergolong tinggi.

Page 73: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa peran

kelompok wanita tani Kuncup Mekar II pada kelas belajar termasuk kategori tinggi

dengan rata-rata skor 2,46, pada wahana kerjasama termasuk kategori sedang

dengan rata-rata 2,14 dan pada unit produksi termasuk kategori tinggi dengan rata-

rata skor 2,57. Secara keseluruhan, peran kelompok wanita tani Kuncup Mekar II

termasuk kategori tinggi dengan rata-rata skor 2,39.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka disarankan:

1. Terdapat 4 orang anggota kelompok wanita tani Kuncup Mekar II yang tidak

aktif menjalankan kegiatan. Diharapkan kedepannya penyuluh dan anggota

yang lain memotivasi keempat orang ini agar ikut aktif kembali dalam kegiatan

kelompok.

2. Diharapkan agar penyuluh dapat terus memantau kegiatan anggota kelompok

wanita tani Kuncup Mekar II.

Page 74: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Sagung Seto

Ashari, dkk. 2012. Potensi dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk

mendukung Ketahanan Pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 30(1):

13-30.

Atmadja, M, Y, H, dkk. 2020. Peranan Ibu Rumah Tangga Pada Program

Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Selatan. 8(1): 176-181.

BPTP Sulawesi Selatan. 2012. Inovasi Terkini Budidaya Sayuran Di Pekarangan.

Jakarta Selatan: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian

Pertanian.

BKP Kementrian Pertanian. 2020. Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Jakarta

Selatan: Badan Ketahanan Pangan.

Impal, M, dkk. 2017. Peranan Kelompok Tani “Tenggang Rasa” Terhadap

Pengembangan Tanaman Kakao di Desa Inomunga Kecamatan Kaidipang,

Kabupaten Bolaang Monondow Utara. 13(2): 97-112.

Kasriani. 2018. Peran Kelompok Tani dalam meningkatkan Produktivtas Tanaman

Padi. Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2011. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Mardiharani, M. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Model Kawasan

Rumah Pangan Lestari. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian.

Masithoh, S, dkk. 2014. Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam

Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Bogor

Barat Kota Bogor. Jurusan Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas

Djuanda Bogor.

Nurmayasari, D. 2014. Peran Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) “Laras Asri”

pada Peningkatan Kesejahtraan Keluarga. Pendidikan Luar Sekolah.

Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.

Peraturan Mentri Pertanian Nomor 82 Tahun 2013. Pedoman Pembinaan

Kelompoktani dan Gabungan Kelompok Tani. 19 Agustus 2013. Jakarta.

Suaedi, dkk. 2013. Peran Wanita Tani dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan

untuk Tanaman Pangan. Jurnal Perbal. 2(3):62-73

Sumilah, dkk. 2015. Analisis Pengaruh Pengetahuan anggota Kelompok Wanita

Tani Terhadap Teknologi Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Kecamatan

Page 75: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

62

Barangin Kota Sawahlunto. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Sumatera Barat.

Sukanata, I, K, dkk. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Lahan

Pekarangan Dalam Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari. Jurnal

Agrojati. 28(1): 1-16.

Suparwata, D, O, dkk. 2018. Pemanfaatan Pekarangan Bero untuk Usaha Tani

Buah Naga. Journal Of Agritech Science. 2(2): 72-68

Tan, E, dkk. 2020. Persepsi Wanita Tani terhadap Pemanfaatan Pekarangan dalam

Menunjang Diversifikasi Pangan di Kota Ambon. Jurnal Agribisnis

Kepulauan. 8(1): 56-66.

Umpa, A. 2018. Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Pendapatan Petani di Desa

Paselloreng Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Agribisnis. Fakultas

Pertanian. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Waliah, H, dkk. 2018. Peran Anggota Kelompok Wanita Tani Dalam Pemanfaatan

Pekarangan Melalui KRPL Di Desa Pucangsari Kecamatan Purwosari

Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Jawa Timur: Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian Malang.

Yanuari, A, dkk. 2018. Studi Tentang Peran Kelompok Tani Sebagai Wadah

Belajar dan Wadah Kerjasama dalam Mengelola Usahatani di Desa

Sukamulia Timur Kecamatan Sukamulia. Fakultas Pertanian. Universitas

Mataram.

Zahro, M. 2017. Peran Kelompok Wanita Tani dalam Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Kota. Pengembangan Masyarakat Islam. Fakultas Dakwah dan

Ekonomi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Page 76: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

63

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 77: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

64

Lampiran 1. Peta Lokasi

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

Page 78: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

65

Lampiran 2. Kuisioner Penelitian Peran Anggota Kelompok Wanita Tani dalam

Pemanfaatan Pekarangan melalui Pekarangan Pangan Lestari di

Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa Kabupaten

Bulukumba.

KOESIONER (ANGKET) PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur : …… tahun

Pendidikan Terakhir :

B. KELAS BELAJAR

1. Apakah anda pernah memaparkan apa yang ingin dipelajari atau apa yang anda

butuhkan dalam belajar?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

2. Apakah anda pernah merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan belajar

kelompok anda seperti membantu mengatur waktu yang tepat dilaksanakannya

pertemuan atau mempersiapkan tempat diadakannya pertemuan?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

3. Apakah anda terdorong untuk melakukan sesuatu atas informasi yang

disampaikan dalam pertemuan?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

4. Apakah anda pernah melaksanakan proses pertemuan?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

5. Apakah anda menjalin kerjasama untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan baik itu petani, penyuluh maupun pihak-pihak lain?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

6. Apakah anda merasakan lingkungan belajar yang sesuai?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

7. Apakah anda ikut aktif dalam proses belajar mengajar, termasuk mendatangkan

dan berkonsultasi kepada penyuluh?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

Page 79: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

66

8. Apakah anda pernah mengemukakan pendapat maupun masalah yang anda

hadapi?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

9. Apakah anda merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan

masalah maupun untuk melakukan berbagai kegiatan kelompok tani?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

10. Apakah anda ikut merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan

berkala baik di dalam kelompoktani, antar kelompok atau dengan instansi lain?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

C. WAHANA KERJASAMA

1. Apakah anda menciptakan suasana saling kenal, saling mempercayai dan

berkeinginan untuk kerjasama terhadapa anggota kelompok yang lain?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

2. Apakah anda menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat

dan pandangan diantara anggota kelompok tani untuk mencapai tujuan

bersama?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

3. Apakah anda mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja sesuai

dengan kesepakatan bersama?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

4. Apakah anda disiplin dan mempunyai rasa tanggungjawab diantara sesama

anggota kelompok wanita tani dalam hal kerjasama?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

5. Apakah anda pernah ikut merencanakan dan melakukan musyawarah agar

tercapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kelompok wanita tani?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

6. Apakah anda melaksanakan kerjasama dengan penyedia sarana produksi dan

jasa pertanian lainnya?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

7. Apakah anda ikut serta melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

8. Apakah anda mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan

bersama dalam kelompok?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

Page 80: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

67

9. Apakah anda pernah menjalin kerjasama dan kemitraan usaha usaha dengan

pihak penyedia produksi, pengolahan dan atau pemasaran hasil?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

10. Apakah anda menjalin kerjasama dengan Lembaga permodalan?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

D. UNIT PRODUKSI

1. Apakah anda mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan

produksi yang menguntungkan?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

2. Apakah anda pernah menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan bersama,

serta rencana kebutuhan kelompok?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

3. Apakah anda mendapat fasilitas penerapan teknologi (bahan, alat pertanian,

cara penggunaan) sesuai dengan rencana kegiatan?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

4. Apakah anda menjalin kerjasama dan kemitraan terkait dalam pelaksanaan

usahatani?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

5. Apakah anda melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam

kelompok tani?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

6. Apakah anda ikut serta dalam mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana

kebutuhan kelompok tani, sebagai bahan rencana kegiatan yang akan datang?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

7. Apakah anda ikut meningkatkan produktivitas usahatani dan kelestarian

sumberdaya alam?

□ sering □ pernah □ tidak pernah

8. Apakah anda ikut dalam mengelola administrasi?

□ sering

□ pernah

□ tidak pernah

Page 81: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

68

Lampiran 3. Identitas Responden

No Nama Umur

(tahun) Pendidikan

Luas Lahan

Pekarangan (m²)

1 Saenab 51 SMA 50

2 Hasmi 34 S1 75

3 Nilmawati 44 SMA 25

4 Sitti Hafsah Rauf 75 D3 25

5 Nilawati, S.Pd 46 S1 50

6 Rosmiati 46 Tidak Sekolah 50

7 Hj. Marta 43 SMA 75

8 Sri Ernawati 32 SMA 50

9 Hartatia 39 SD 50

10 Nur Suka 52 SMA 50

11 Marlina, S.Pd 41 S1 75

12 Suriani Amri 40 SD 75

13 Irmayanti 37 SD 75

14 Salma 45 SD 50

15 Arianti 46 SMP 50

16 Jumina 25 SD 50

17 Hijrah 42 SD 25

18 Nur Samma 35 SD 75

19 Salmiati, A.Ma 37 D3 50

20 Radani 54 Tidak Sekolah 25

21 Rosdiana 52 SMP 50

22 Hajrah 46 SD 50

23 Ruhani 50 Tidak Sekolah 25

24 Darma 42 SD 75

25 Suriani Sultan 39 SD 75

26 Muliana 37 SMP 50

27 Israni 31 SMP 50

28 Sakka 40 Tidak Sekolah 50

29 Juhaeda 57 Tidak Sekolah 50

30 Syamsiar 52 SD 75

Page 82: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

69

Lampiran 4. Skor Peran Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Kelas Belajar

No Nama Kelas Belajar Total

Skor Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Saenab 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Tinggi

2 Hasmi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Tinggi

3 Nilmawati 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Tinggi

4 Sitti Hafsah Rauf 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 Tinggi

5 Nilawati, S.Pd 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Tinggi

6 Rosmiati 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 27 Tinggi

7 Hj. Marta 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 Tinggi

8 Sri Ernawati 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 Tinggi

9 Hartatia 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 20 Sedang

10 Nur Suka 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 19 Sedang

11 Marlina, S.Pd 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 25 Tinggi

12 Suriani Amri 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 Tinggi

13 Irmayanti 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 Tinggi

14 Salma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

15 Arianti 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 Tinggi

16 Jumina 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 28 Tinggi

17 Hijrah 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 27 Tinggi

18 Nur Samma 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 27 Tinggi

19 Salmiati, A.Ma 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 Tinggi

20 Radani 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 Tinggi

21 Rosdiana 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 26 Tinggi

22 Hajrah 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 27 Tinggi

23 Ruhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

24 Darma 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 26 Tinggi

25 Suriani Sultan 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 Tinggi

26 Muliana 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 23 Sedang

27 Israni 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28 Tinggi

28 Sakka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

29 Juhaeda 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 21 Sedang

30 Syamsiar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

Jumlah 737

Tinggi Rata-rata 24,57

Rata-rata skor 2,46

Interval :

Rendah : 10-16

Sedang : 17-23

Tinggi : 24-30

Interval skor :

Rendah : 1,00-1,66

Sedang : 1,67-2,33

Tinggi : 2,34-3,00

Page 83: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

70

Lampiran 5. Skor Peran Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Wahana

Kerjasama

N

o Nama

Wahana Kerjasama Total

Skor Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Saenab 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 28 Tinggi

2 Hasmi 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 27 Tinggi

3 Nilmawati 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 26 Tinggi

4 Sitti Hafsah Rauf 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

5 Nilawati, S.Pd 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

6 Rosmiati 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

7 Hj. Marta 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

8 Sri Ernawati 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

9 Hartatia 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 19 Sedang

10 Nur Suka 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 19 Sedang

11 Marlina, S.Pd 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

12 Suriani Amri 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

13 Irmayanti 3 3 2 2 3 1 3 2 1 1 21 Sedang

14 Salma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

15 Arianti 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

16 Jumina 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

17 Hijrah 3 3 2 2 3 1 3 3 1 1 22 Sedang

18 Nur Samma 3 3 2 2 2 1 3 2 1 1 20 Sedang

19 Salmiati, A.Ma 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

20 Radani 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

21 Rosdiana 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

22 Hajrah 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

23 Ruhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

24 Darma 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

25 Suriani Sultan 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 24 Tinggi

26 Muliana 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 19 Sedang

27 Israni 3 2 3 3 2 1 3 3 1 1 21 Sedang

28 Sakka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

29 Juhaeda 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 19 Sedang

30 Syamsiar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Rendah

Jumlah 641

Sedang Rata-rata 21,37

Rata-rata Skor 2,14

Interval :

Rendah : 10-16

Sedang : 17-23

Tinggi : 24-30

Interval skor :

Rendah : 1,00-1,66

Sedang : 1,67-2,33

Tinggi : 2,34-3,00

Page 84: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

71

Skor Peran Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Unit Produksi

No Nama Unit Produksi Total

Skor Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Saenab 3 3 3 3 3 3 3 3 24 Tinggi

2 Hasmi 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

3 Nilmawati 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

4 Sitti Hafsah Rauf 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

5 Nilawati, S.Pd 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

6 Rosmiati 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

7 Hj. Marta 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

8 Sri Ernawati 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

9 Hartatia 3 2 3 3 2 2 2 3 20 Tinggi

10 Nur Suka 3 2 3 3 2 2 2 3 20 Tinggi

11 Marlina, S.Pd 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

12 Suriani Amri 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

13 Irmayanti 3 3 3 3 2 3 2 3 22 Tinggi

14 Salma 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Rendah

15 Arianti 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

16 Jumina 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

17 Hijrah 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

18 Nur Samma 3 2 3 3 2 3 2 3 21 Tinggi

19 Salmiati, A.Ma 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

20 Radani 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

21 Rosdiana 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

22 Hajrah 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

23 Ruhani 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Rendah

24 Darma 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

25 Suriani Sultan 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

26 Muliana 3 2 3 3 2 3 2 3 20 Tinggi

27 Israni 3 3 3 3 3 3 2 3 23 Tinggi

28 Sakka 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Rendah

29 Juhaeda 3 2 3 3 2 2 2 3 20 Tinggi

30 Syamsiar 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Rendah

Jumlah 616

Tinggi Rata-rata 20,53

Rata-rata Skor 2,57

Interval :

Rendah : 8-12

Sedang : 13-18

Tinggi : 19-24

Interval :

Rendah : 1,00-1,66

Sedang : 1,67-2,33

Tinggi : 2,34-3,00

Page 85: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

72

Lampiran 6. Nilai Keseluruhan Skor Peran Anggota Kelompok Wanita Tani

No Nama

Total Skor

Jumlah Kategori Kelas

Belajar

Wahana

Kerjasama

Unit

Produksi

1 Saenab 30 28 24 82 Tinggi

2 Hasmi 30 27 23 80 Tinggi

3 Nilmawati 30 26 23 79 Tinggi

4 Sitti Hafsah

Rauf 28 24 23 75 Tinggi

5 Nilawati, S.Pd 30 24 23 77 Tinggi

6 Rosmiati 27 24 23 74 Tinggi

7 Hj. Marta 28 24 23 75 Tinggi

8 Sri Ernawati 28 24 23 75 Tinggi

9 Hartatia 20 19 20 59 Sedang

10 Nur Suka 19 19 20 58 Sedang

11 Marlina, S.Pd 25 24 23 72 Tinggi

12 Suriani Amri 29 24 23 76 Tinggi

13 Irmayanti 28 21 22 71 Tinggi

14 Salma 10 10 8 28 Rendah

15 Arianti 28 24 23 75 Tinggi

16 Jumina 28 24 23 75 Tinggi

17 Hijrah 27 22 23 72 Tinggi

18 Nur Samma 27 20 21 68 Tinggi

19 Salmiati,

A.Ma 28 24 23 75 Tinggi

20 Radani 28 24 23 75 Tinggi

21 Rosdiana 26 24 23 73 Tinggi

22 Hajrah 27 24 23 74 Tinggi

23 Ruhani 10 10 8 28 Rendah

24 Darma 26 24 23 73 Tinggi

25 Suriani Sultan 28 24 23 75 Tinggi

26 Muliana 23 19 20 62 Sedang

27 Israni 28 21 23 72 Tinggi

28 Sakka 10 10 8 28 Rendah

29 Juhaeda 21 19 20 60 Sedang

30 Syamsiar 10 10 8 28 Rendah

Jumlah 737 641 616 1.994 Tinggi

Rata-rata Skor 2,46 2,14 2,57 2,39

Kategori Tinggi Sedang Tinggi

Interval : Rendah : 28-46

Sedang : 47-65

Tinggi : 66-84

Interval Skor: Rendah : 1,00-1,66

Sedang : 1,67-2,33

Tinggi : 2,34-3,00

Page 86: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

72

Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Gambar 3 Wawancara dengan Responden

Gambar 4 Wawancara dengan Responden

Page 87: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

73

Gambar 5 Wawancara dengan Responden

Gambar 6 Lahan Pekarangan Responden

Page 88: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

74

Gambar 7 Lahan Pekarangan Responden

Gambar 8 Lahan Pekarangan Responden

Page 89: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

75

Page 90: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

76

Page 91: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

77

Page 92: PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN …

78

RIWAYAT HIDUP

ZUL FADLI, Dilahirkan di Kabupeten Bulukumba tepatnya di

Dusun Kampung Baru Desa Balangpesoang Kecamatan

Bulukumpa pada tanggal 27 Maret 1998. Anak kedua dari tiga

bersaudara pasangan Syamsul dan Saenab. Peneliti

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di MIN Balangpesoang pada tahun 2010.

Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di MTs Negeri 410 Tanete dan

tamat pada tahun 2013 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA

Negeri 2 Bulukumba pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2016. Pada tahun

2016 peneliti melanjutkan perguruan tinggi tepatnya di Universitas

Muhammadiyah Makassar.