Makalah7 Makalah Kesehatan Tentang Peran Fisika Medik Dalam Kedokteran Nuklir
Peran Ilmu Kimia Dalam Bidang Kedokteran 1
-
Upload
yuke-djulianti -
Category
Documents
-
view
1.330 -
download
5
description
Transcript of Peran Ilmu Kimia Dalam Bidang Kedokteran 1
![Page 1: Peran Ilmu Kimia Dalam Bidang Kedokteran 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf94b2550346f57ba3c96c/html5/thumbnails/1.jpg)
PERAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Kimia analisis telah berada di garis depan dari semua ilmu sejak manusia
telah tertarik dalam dunianya.
Kimia analisis merupakan ilmu kimia yang mendasari analisis dan pe
misahan sampel. Analisis dapat bertujuan untuk menentukan jenis komponen apa
saja yang terdapat dalam suatu sampel (kualitatif), dan juga menentukan berapa
banyak komponen yang ada dalam suatu sampel (kuantitatif). Tidak semua unsur
atau senyawa yang ada dalam sampel dapat dianalisis secara langsung, sebagian
besar memerlukan proses pemisahan terlebih dulu dari unsur yang
mengganggu. Karena itu cara-cara atau prosedur pemisahan merupakan hal
penting juga yang dipelajari dalam bidang ini.
Dibandingkan dengan cabang ilmu kimia lainnya seperti kimia anorganik,
organik, fisik dan biokimia, maka kimia analisis mempunyai penerapan yang lebih
luas. Kimia analisis tidak saja dipakai di cabang ilmu kimia lainnya, tapi juga dipakai
luas dalam cabang ilmu pengetahuan lain seperti ilmu lingkungan, kedokteran,
pertanian, kelautan dan sebagainya. Demikian juga di bidang industri, profesi,
kesehatan dan bidang lainnya kimia analisis memberikan peranan yang tidak sedikit.
Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk
menentukan berbagai unsur atau senyawa dalam sampel seperti darah, urin,
rambut, tulang dan sebagainya.
Ditinjau dari caranya, kimia analisis digolongkan menjadi :
• Analisis klasik
Analisis klasik berdasarkan pada reaksi kimia dengan stoikiometri yang telah
diketahui dengan pasti. Cara ini disebut juga cara absolut karena penentuan
suatu komponen di dalam suatu sampel diperhitungkan berdasarkan
perhitungan kimia pada reaksi yang digunakan. Contoh analisis klasik yaitu
volumetri dan gravimetri. Pada volumetri, besaran volume zat-zat yang
bereaksi meupakan besaran yang diukur, sedangkan pada gravimetri, massa dari
zat-zat merupakan besaran yang diukur.
• Analisis instrumental
![Page 2: Peran Ilmu Kimia Dalam Bidang Kedokteran 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf94b2550346f57ba3c96c/html5/thumbnails/2.jpg)
Analisis instrumental berdasarkan sifat fisiko-
kimia zat untuk keperluan
analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat
menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian
dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisiko–kimia lain seperti
pemutaran rotasi optik, hantaran listrik dan panas, beda partisi dan absorpsi
diantara dua fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis modern yang
lain. Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-alat yang modern
sehingga disebut juga dengan analisis modern.
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat
zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi
serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia
juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia
modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang
pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia. Untuk memahami
ilmu kimia, maka perlu diketahui asal kata Kimia (inggris: chemistry) yang berasal
dari bahasa Mesir Keme yang berarti bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang
komposisi, stuktur, dan sifat materi, beserta segala perubahan yang menyertai
terjadinya reaksi kimia.
Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi nonhayati tapi juga materi
hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup itu sendiri baik yang ada
di bumi dan luar angkasa.Ilmu kimia juga sering disebut sebagai Sentral Ilmu
Pengetahuan. Sebab, ia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk mendukung ilmu
pengetahuan yang lain. Banyak sekali bidang-bidang ilmu yang lain terikat dengan
ilmu ini, seperti bidang kedokteran, biologi, fisika, lingkungan, forensik, astronomi,
farmasi, ilmu bahan, komputer, dan sebagainya.Dalam bidang forensic, digunakan
sebagai aplikasi test DNA, bidang farmasi dipergunakan cara sintesis kimia organik,
di bidang kedokteran bisa menjelaskan proses metabolisme obat oleh enzim. Dan,
proses metabolisme makanan dapat dipelajari di cabang ilmu kimia yaitu biokimia.
Analisis komposisi bintang dan benda angkasa yang lain sangat diperlukan oleh
bidang astronomi.
![Page 3: Peran Ilmu Kimia Dalam Bidang Kedokteran 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf94b2550346f57ba3c96c/html5/thumbnails/3.jpg)
Kimia sering disebut sebagai "ilmu andryan" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti
fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi . Koneksi
ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin
ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada
tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan
energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional
melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi
satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua
zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan
entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan
zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat
yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam
reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar
suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom;
proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang
lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat
materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka.
Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu
terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen
pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat
digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas,
dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang
berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap
pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya.
Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas
tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari
ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi
partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan
bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume
tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang
tetap.
![Page 4: Peran Ilmu Kimia Dalam Bidang Kedokteran 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf94b2550346f57ba3c96c/html5/thumbnails/4.jpg)
Tabel Periodik Unsur kimia
Tabel Periodik Unsur kimia
Definisi Ilmu Kimia:
Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi
![Page 5: Peran Ilmu Kimia Dalam Bidang Kedokteran 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072106/55cf94b2550346f57ba3c96c/html5/thumbnails/5.jpg)
yang lain.
Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang :
Susunan materi = mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan
tiap komponen tersebut.
Struktur materi = mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau
menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
Sifat materi = mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi
dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut.
Perubahan materi = meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia
(menghasilkan zat baru).
Energi yang menyertai perubahan materi = menyangkut banyaknya energi yang menyertai
sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi uap air.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya
antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada
suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub
(dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan
molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya
berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu
atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat
padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan
berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya
mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik
antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan
spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering
disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan
untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang
dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis.
Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler
menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena
terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang
telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.