PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

24
e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552 Terakreditasi Sinta 4 529 PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DANAU TOBA Tri Putra Rajagukguk 1,* , Kunto Sofianto 2 1,2 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran 1,* Email: [email protected] 2 Email: [email protected] ABSTRAK Generasi milenial adalah istilah yang mencakup fenomena manusia dan acap kali dibicarakan dalam tema kebudayaan masyarakat. Studi ini bertujuan untuk menganalisis peran generasi milenial dalam pengembangan desa wisata di Danau Toba dan implikasinya terhadap pelestarian identitas kultural (studi kasus di Desa Simangulampe). Bentuk wawancaranya adalah wawancara semi terstruktur yang bersifat terbuka. Partisipan yang dipilih dalam pengumpulan data melalui wawancara adalah pengurus-pengurus sebuah organisasi pemuda (Generasi milenial) dan tokoh adat yang terhimpun di Desa Wisata Simangulampe sehingga mereka dapat memberikan informasi secara tepat tentang potensi, kendala, dan strategi pengembangan daya tarik wisata di desa tersebut. Penelitian ini telah menyebabkan temuan bahwa peran generasi milenial di Danau Toba terdiri dari: (1) Pembentukan organisasi Gemasakti terhadap upaya pengembangan potensi desa wisata. (2) Sosialisasi Desa Wisata oleh generasi milenial terhadap pengembanga desa wisata (3) Permasalahan dan kendala generasi milenial yang berkaitan dengan budaya dan adat istiadat yang terpengaruh dengan modernitas, pola pikir, sumber daya manusia, ketersediaan infrastruktur, dan kegiatan promosi. (4) Bentuk inovasi generasi milenial terkait upaya pengembangan Desa Wisata Simangulampe dilakukan dengan pelatihan dan karya-karya. Implikasinya adalah generasi milenial dapat mengakrabkan diri dengan tradisi sosial-budaya sehingga identitas kultural dapat dilestarikan dan kreasi wisata di Danau Toba semakin maju. Kata kunci: milenial, desa wisata, Danau Toba ABSTRACT The Millennials are terms that include human phenomena and are often talked about in cultural themes of society. This study aims to analyse the role of millennials in the development of tourism villages in Lake Toba and its implications for the preservation of cultural identities (case studies in the village of Simangulampe). The interview form is an open, semi-structured interview. Participants selected in the collection of data through interviews are the administrators of a youth organization (millennials) and indigenous people gathered in Simangulampe tourism village so that they can provide precise information about Potential, constraints, and strategies for the development of tourism attraction in the village. This research has led to the findings that the role

Transcript of PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

Page 1: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

529

PERANGENERASIMILENIALDALAMPENGEMBANGANDESAWISATADIDANAUTOBA

TriPutraRajagukguk1,*,KuntoSofianto21,2FakultasIlmuBudaya,UniversitasPadjadjaran

1,*Email:[email protected]:[email protected]

ABSTRAK

Generasimilenialadalah istilahyangmencakup fenomenamanusiadanacapkalidibicarakan dalam tema kebudayaan masyarakat. Studi ini bertujuan untukmenganalisisperangenerasimilenialdalampengembangandesawisatadiDanauTobadanimplikasinyaterhadappelestarianidentitaskultural(studikasusdiDesaSimangulampe).Bentukwawancaranyaadalahwawancarasemi terstrukturyangbersifat terbuka. Partisipan yang dipilih dalam pengumpulan data melaluiwawancara adalah pengurus-pengurus sebuah organisasi pemuda (Generasimilenial)dantokohadatyangterhimpundiDesaWisataSimangulampesehinggamereka dapatmemberikan informasi secara tepat tentang potensi, kendala, danstrategi pengembangan daya tarik wisata di desa tersebut. Penelitian ini telahmenyebabkantemuanbahwaperangenerasimilenialdiDanauTobaterdiridari:(1) Pembentukan organisasi Gemasakti terhadap upaya pengembangan potensidesa wisata. (2) Sosialisasi Desa Wisata oleh generasi milenial terhadappengembangadesawisata (3)Permasalahandankendala generasimilenial yangberkaitandenganbudayadanadatistiadatyangterpengaruhdenganmodernitas,polapikir,sumberdayamanusia,ketersediaaninfrastruktur,dankegiatanpromosi.(4) Bentuk inovasi generasi milenial terkait upaya pengembangan Desa WisataSimangulampedilakukandenganpelatihandankarya-karya. Implikasinyaadalahgenerasimilenialdapatmengakrabkandiridengantradisisosial-budayasehinggaidentitaskulturaldapatdilestarikandankreasiwisatadiDanauTobasemakinmaju.Katakunci:milenial,desawisata,DanauToba

ABSTRACT

TheMillennialsaretermsthatincludehumanphenomenaandareoftentalkedaboutinculturalthemesofsociety.ThisstudyaimstoanalysetheroleofmillennialsinthedevelopmentoftourismvillagesinLakeTobaanditsimplicationsforthepreservationofculturalidentities(casestudiesinthevillageofSimangulampe).Theinterviewformisanopen,semi-structuredinterview.Participantsselectedinthecollectionofdatathroughinterviewsaretheadministratorsofayouthorganization(millennials)andindigenouspeoplegatheredinSimangulampetourismvillagesothattheycanprovidepreciseinformationaboutPotential,constraints,andstrategiesforthedevelopmentoftourismattractioninthevillage.Thisresearchhasledtothefindingsthattherole

Page 2: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

530

of millennials in Lake Toba consists of: (1) The establishment of the GEMASAKTIorganization against the potential development of tourism villages. (2) Tourismvillage socialization by generation of millennials on the development of TourismVillage(3)Problemsandconstraintsofmillennialsrelatedtotheculturesandcustomsaffected by modernity, mindset, human resources, Infrastructure availability, andpromotionalactivities.(4)Formofmillennialinnovationrelatedtothedevelopmentefforts of Simangulampe tourism village is done by training and works. Theimplications are that millennials can familiarize themselves with socio-culturaltraditionssothattheculturalidentitycanbepreservedandtourismcreationsinLakeTobaareprogressing.Keywords:themillennials,tourismvillage,LakeTobaA. PENDAHULUAN

Danau Toba merupakan kawasan destinasi wisata strategis Nasional yangmemilikiragampotensimeliputipotensialamdanpotensiwisatabudayadisertaidengan kearifan budaya setempat seperti cara hidup dan perilaku yangmenjadifalsafah hidup masyarakat di sana. Ragam potensi itu menjadikan kawasan inisebagaitujuanwisatautamadiIndonesia,halitusejalandenganPeraturanPresidenNomor 19 Tahun 2015 Pasal 3 tentang Kawasan Danau Tobamenjadi satu darisepuluh (10) destinasi pariwisata prioritas Nasional. Kebijakan tersebut telahmenghasilkan pembentukan BOPDT (Badan Otorita Pengelolan Danau Toba)—suatu lembagayangdikhususkanuntukmengelolaKawasanDanauToba, sepertimenyusunmasterplanpengembanganwisata,percepatankoordinasimasterplanpengelolaan kawasan Danau Toba, kemudian yang tak kalah penting adalahpengelolaan kawasan pariwisata dengan konsep “Desa Wisata” dengan tujuanmenyupervisi percepatan pengelolaan kawasan Danau Toba melalui peranmasyarkat setempat yang pada akhirnya menjadikannya sebagai daerah wisatautamaNasional.

SepertiyangdikutipdalamJurnalKetahananNasionaltentangPemberdayaanMasyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata di Desa Penglipuran Bali(Andayani, Martono, & Muhamad, 2017), bahwa pengelolaan desa wisata tentuharus melibatkan berbagai pihak, baik peran pemerintah maupun masyarakatsetempat.Dalampenelitianbersamaitudisebutkanbahwaidepembangunanwisatatidak serta merta bisa berjalan tanpa adanya penguatan kapasitas masyarakat.Berdasarkan hal itu, pengelolaan pariwisata dinilai dapat berimplikasi padakekuatanekonomidaerahdanketahanansosialbudayadiwilayahtersebut.

Dalam konteks Nasional,merujuk dari argumentasi Hasanuddin Ali & LilikPurwandi dijelaskan bahwa secara ekonomi olehWorld Economic Forum tahun2015memprediksi Indonesiadi tahun2020akanmenempatiperingkatekonomikedelapan dunia, khususnya kekuatan ekonomi dalam aspek pariwisata danbudayanya,namundengancatatanpembangunandaninovasimestidilakukanolehpemuda.Sebab,dieradigital iniperanpemudasangatsentraldalammemajukanperadaban suatu bangsa, tanpa terkecuali (Ali & Purwandi, 2017). Lalu, dalam

Page 3: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

531

bukunya tersebut dijelaskan bahwa pemuda yang dimaksud adalah generasimilenial(GenerasiY),yaitupendudukyanglahirantara1980hingga2000-an.

Dalam konteks pengemban desa wisata apalagi bila dikaitkan dengan eraperkembangandigitalisasisekarangini,sudahtentuperanGenerasiMilenialsangatdibutuhkandalamusahapercepatanpembangunanbangsadimulaidaridesa-desadi Indonesia, khususnya sektor desa pariwisata. Bukan hanya itu, generasi inidiperkirakanakanmenjadipionirterdepandalampengembangandesawisatadanbertarafinternasional.

Bicara mengenai peran Generasi Milenial dalam pertahanan kebudayaan,penulismengutipinformasidariIWayanWiratmajayangdirangkumdalamlamanberita (Bali Berkaya.com) berjudul “Mengajak Generasi Milenial MelestarikanBudaya Tradisi Bali”. Dalam tulisan itu dijelaskan bahwa memahami sertamemaknaisetiappesanyangterselipdalamajaranleluhurhinduBalimakaniscayapara generasi ini akan dapat menghayati apalagi melaksanakan tradisi sebuahbudayayangadiluhungyangmengundangdayatarikwisatawanmancanegarakeBalidengantidakmeninggalkanmaknadalamperangenerasimilenial.

Dalamhallain,kejenuhanterhadapbentukwisatamoderndaninginkembalimerasakankehidupandialampedesaansertaberinteraksidenganmasyarakatdanaktivitas sosial budayanya menyebabkan berkembangnya pariwisata di daerah-daerah pedesaan yang dikemas dalam bentuk desa wisata. Banyak kalangancendrungbosandenganobjekwisatamodern,sepertihotel,restoran,danlain-lainyang justru dimiliki oleh banyak negara-negara di dunia. Maka, merujuk daripendapat Hadiwijoyo dalam pembahasan Safitra tentang Pariwisata Inti Rakyat(PIR)dikatakanbahwaIndonesialebihmembutuhkanDesaWisatadaripadaWisataModern. Hadiwijoyo menjelaskan bahwa desa wisata adalah suatu kawasanpedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslianperdesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat,keseharian,memilikiarsitekturbangunandanstrukturtataruangdesayangkhas,atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai potensiuntuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan, misalnya atraksi,akomodasi,makanan-minumandankebutuhanwisata lainnya(Safitra&Yusman,2014)

StudiyangdilakukandalampenelitianiniadalahsalahsatudesadiKawasanDanauToba (KDT) yaituDesa Simangulampe, Bakti Raja,HumbangHasundutan,SumateraUtara.Desa ini sedangberkembangdanmemanfaatkanpotensiwisataalamdanbudayamasyarakatyangdimilikimenjadiobyekdandaya tarikwisatastrategis di wilayah itu. Desa ini dikenalmemiliki berbagai potensi wisata yangdijadikandayatarikbagiwisatawanuntukberkunjungyaitusebagaidesakawasancagarbudaya.Dayatarikyangdimiliki jugaberdasarkankeaslianpolatataruangdesa, arsitektur tradisional, rumah penduduk, tanaman khas, makanan khas,produksi hutan kemenyan dan berbagai produk kultural dan adat istiadatmasyarakat lokal seperti hasil kerajinan tangan khas desa tersebut. Beragamnyaprodukkulturalinidisinyalisasibisameningkatkanekonomikerakyatandiwilayahtersebut.

Page 4: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

532

MenurutdatayangdirangkumdalamRKPDKabupatenHumbangHasundutan(2018),bahwaperekenomianKabupatenHumbangHasundutanpadatahun2014masih mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahunsebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan tahun2015mencapai 5,24 persen, sedangkan tahun2014 sebesar 5,32 persen.Hal inidisebabkan mayoritas lapangan usaha mengalami perlambatan pertumbuhan,seperti lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, lapangan usahapertambangan dan penggalian, lapangan perdagangan besar dan eceran danreparasimobildanseperdamotor,lapanganusahatransportasidanpergudangan,lapanganusahajasapendidikandanlapanganusahakesehatandankegiatansosial.

Pendapatan masyarakat di Desa Wisata Simangulampe, salah satu desa dikabupatenitu,jugadinilaistagnandaritahunketahun,halinisejalandenganangkaketimpanganwilayahpedesaandiSumateraUtaramasingterbilangtinggi.SepertiyangdikutipdalamdataBadanPusatStatistik(BPS)Tahun2018tentangGiniRatiodiSumateraUtara,bahwa tingkatketimpanganpengeluaranpendudukSumateraUtara yang diukur denganGini Ratio tercatat sebesar 0,311 (Gini Ratio keempatterendahsecaraNasional),masihtinggibiladibandingkandenganProvinsiBangkaBelitungdenganGiniRatiosebesar0,272terendahsecaraNasional.Sementaraitu,jikadibandingkanmenurutwilayahdiSumateraUtara,ketimpangandipedesaanlebihtinggidenganangkasebesar23,96persendaripadadiperkotaan20,13persen.

Dengan demikian, saya berasumsi bahwa sesegera mungkin diperlukanstrategiyangkomprehensifuntukmenurunkanangkaketimpangandidesa-desadiSumateraUtara,khususnyaDesaSimangulampesebagaidesadestinasiKDTyangsangat berpotensi positif, yang dalam hal ini saya menawarkan perlunyaketerlibatanGenerasiMilenialdalampembangunandesawisatadiwilayahtersebut.

Tema ini menarik untuk diteliti disebabkan adanya asumsi peneliti bahwakontribusi dan sentuhan inovasi Generasi Milenial sangat dibutuhkan dalampengelolaandesawisatadanimplikasinyaterhadappelestarianidentitaskultural.GenerasiMilenialdisinyalisasibisamenjadi salahsatuaktorpengerakdalamsisikreatifdaninovatifpengelolaandesa,utamanyauntukpertahananidentitaskulturalBatak. Maka, pembuktian secara ilmiah diperlukan untuk keakuratan informasiyangbisadipertanggungjawabkansertamenjauhipernyataanyangbersifatrekaan.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yangdigunakanadalahdataprimerdandatasekunder.Dataprimerdiperolehdengancaraobservasidanwawancara.Observasidilakukanterhadap(1)aktivitasperanGenerasi Milenial yang berkaitan dengan pengelolaan desa wisata; (2) bentuk-bentuk inovasi pemuda sehari-hari di lingkungan Desa Wisata Simangulampe,melalui produk teknologi dan (3) Kondisi fisik (tempat) penelitian meliputilingkungan,obyekwisata, saranadanprasaranawisata.Bentukwawancarayangdilakukanolehpenelitiadalahwawancarasemiterstrukturyangbersifatterbukadimanasubyektahubahwamerekasedangdiwawancaraidanmengetahuipulaapamaksuddantujuanwawancara.

Partisipan yang dipilih dalam pengumpulan datamelalui wawancara adalahpengurus-pengurussebuahorganisasipemuda(GenerasiMilenial)dantokohadatyangterhimpundiDesaWisataSimangulampesehinggamerekadapatmemberikan

Page 5: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

533

masukansecara tepat tentangpotensi,kendala,danstrategipengembangandayatarikwisatadidesatersebut.

Datasekunderdiperolehdaristudikepustakaanyaitupengumpulandatadarisejumlahliteraturberupabuku,jurnal,majalah,koranataupunkaryatulislainnyayang relevan dengan topik penelitian, dokumentasi, memanfaatkan dokumentertulis,gambarmaupunberbentukkaryayangberkaitandenganaspek-aspekyangditeliti dan data dari internet. Metode analisis datameliputi pengumpulan data,reduksidata,penyajiandatadanpengambilankesimpulan.

B. KAJIANTEORITIS1. PeranGenerasiMilenial GenerasiMilenialatauGenerasi“Y”jugadipahamisebagaiGenerationMeatauEcho Boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalammenentukan kelompok generasi yang satu ini. Meminjam istilah Teori Generasiyang oleh Natali Yustisia ada lima (5) generasi yang lahir setelah perang duniakeduadanberhubungandenganmasakini.a. BabyBoomer(lahirtahun1946–1964) Generasi ini lahirsetelahPerangDunia IIdisebutmemilikibanyaksaudara,akibatdaribanyaknyapasanganyangberaniuntukmempunyaibanyakketurunan.Generasi yang adaptif,mudahmenerima, danmenyesuaikandiri.Kemudian jugadianggapsebagaioranglamayangmempunyaipengalamanhidup.b. GenerasiX(lahirtahun1965-1980) Saat-saat di mana generasi ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC(personal computer),videogames, tvkabel,dan internet.Penyimpanandatanyapunmenggunakan floopydiskataudisket.MTVdanvideogamessangatdigemarimasaini.MenuruthasilpenelitianyangdilakukanolehJaneDeverson,sebagiandarigenerasi ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua,mulaimengenalmusikpunk,danmencobamenggunakanganja.c. GenerasiY(lahirtahun1981-1994) Dikenaldengansebutangenerasimilenialataumilenium.Generasiinibanyakmenggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instanmessagingdanmediasosialsepertifacebookdantwitter.Merekajugasukamaingameonline.d. GenerasiZ(lahirtahun1995-2010) DisebutjugaiGeneration,generasinetataugenerasiinternet.MerekamemilikikesamaandengangenerasiY,tapimerekamampumengaplikasikansemuakegiatandalamsatuwaktusepertinge-tweetmenggunakanponsel,browsingdenganPC,danmendengarkanmusikmenggunakanheadset.Apapunyangdilakukankebanyakanberhubungandenganduniamaya.Sejakkecilmerekasudahmengenalteknologidanakrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadapkepribadianmereka.

Page 6: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

534

e. GenerasiAlpha(lahirtahun2011-2025) Generasi yang lahir sesudah generasi Z, lahir dari generasi X akhir dan Y.Generasiyangsangatterdidikkarenamasuksekolahlebihawaldanbanyakbelajar,rata-rata memiliki orang tua yang kaya dengan sedikit. Melihat dari banyaknyapimpinan baik itu negara maupun perusahaan, generasi X masih mendominasi.Sementara itu generasi Y masih menggeliat, mencari kemapanan dalam bidangpekerjaan maupun pribadi, tidak dipungkiri beberapa sudah menjadi pimpinansebuahperusahaansejakusiamuda.GenerasiZyangmerupakanketurunandarigenerasiXdanY,sekarang inimerupakananak-anakmudayanagrataratamasihmencarijatidiri,beberapadiantaranyasudahmempunyapenghasilan. Jikamengacudaritahunkelahiran,berartiGenerasiMilenialatauGenYsaatini sudahberumurdiatas23 tahunhinggayang tertuaberkisar30 tahunan.Bisadikatakanbahwarata-ratamerekasudahmenyelesaikanstudidanberadadalamlingkarankarir.Bahkan,bisasajasebagiandarimerekasudahberadapadapuncakkarirnya.Generasimilenialdianggapmemilikikontribusidanperananyangbesardalamkemajuanperadabanmanusiasaatini.Ditanganmerekalahmasadepanakanterancang. PeranGenerasiMilenialdijelaskansebagaiinteraksisosialdalamterminologi

aktor-aktor Generasi Milenial yang bermain sesuai dengan apa-apa yangdisesuaikanolehbudayadanduniadigital.MerujukargumentasiSoekantodalampenjelasanDewi,bahwaperanmerekaadalahprosesdinamiskedudukan(status).Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengankedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukandenganperananadalahuntukkepentinganilmupengetahuan. Levinson dan Soekanto dalam pembahasan Ahkam mengatakan bahwaperananmencakuptigahal,antaralain:(a) Perananmeliputinorma-normayangdihubungkandenganposisiatautempat

seseorang dalammasyarakat. Peranan dalam arti inimerupakan rangkaianperaturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupanbermasyarakat.

(b) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan olehindividudalammasyarakatsebagaiorganisasi.

(c) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagistruktursosialmasyarakat(Ahkam,2018:45).

Perandiaturolehnorma-normabudayayangberlaku.Daripenjelasandefinisitentangperanyangdikemukakanolehparaahlidiatasdapatdisimpulkanbahwaperan Generasi Milenial terhadap pengembanga desa wisata merupakanketerlibatanaktifmerekadalamprosespembangunandesawisata,sepertibentuk-bentuk kegiatan, inovasi, dan kreasi yang dilakukan secara sadar gunaperkembangandesawisatadikawasanDanauToba.

Lebih lanjut, Satrowardoyo dalam Dewi menjelaskan bahwa keterlibatanspontan dengan kesadaran disertai tanggung jawab terhadap kepentingankelompokuntukmencapaitujuan”(Dewi,2018).Berdasarkanpendapattersebut,maka peran seseorang sebaiknya didasarkan atas kesadaran sendiri, keyakinan

Page 7: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

535

sertakemauan,sebabhalituakanbermanfaatbagidirinya.Karenadirinyamerasatidakdipaksakansehinggadalammengikutikegiatandapatdilaksanakandengansukarela.

PerananGenerasiMilenialdalampembangunansangatpenting,artinya,bukansaja karenamereka sebagai lapisanmasyarakat paling besar, tetapi yang palingpentingadalahtanpapotensidankreativitasGenerasiMilenial,makapembangunanakandapatkehilanganarah.BerdasarkanUndang-undangnomor40Tahun2009tentang Kepemudaan mengamanatkan kepada pemerintah daerah yaknigubernur/bupati/walikota wajib melaksanakan pelayanan kepemudaan yangtujuanyadiarahkanuntukpembangunan.

2. InovasiGenerasiMilenial Inovasi berasal dari bahasa inggris yaitu “inovation” adalah pengambilanbagianataupengikutsertaandenganpendekatankebaruanyangberbedadariyangsudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Menurut Kalfaris Lalo, inovasiadalah suatu keterlibatan ide, gagasan, mental, dan emosi seseorang kepadapencapaian tujuandan ikut bertanggung jawabdi dalamnya (Lalo, 2018).Dalamkonsep lain, inovasi adalah suatu gejala demokrasi dimana seseorangdiikutsertakan dalam ide baru yang terencana dalam pelaksanaan dan juga ikutmemikultanggungjawabsesuaidengantingkatkematangandankewajibannya.

Defenisilainjugamenyebutkanbahwainovasiadalahketerlibatanseseorangsecarasadarkedalaminteraksisosialdalamsituasitertentu.Denganpengertianitu,seseorangbisaberinovasibilaiamenemukandirinyadenganataudalamkelompok,melaluiberbagaiprosesberbagidenganoranglaindalamhalnilai,tradisi,perasaan,kesetiaan,kepatuhandantanggungjawabbersama.

GenerasiMilinealinijugatercatatbanyakberinovasidalamberbagaibidang,baikekonomi,sosialpolitik,danIPTEKS.SepertiyangdikemukakanolehPrasetyani,bahwa di Tiongkok, Joshua Wong yang masih berumur 17 tahun, berhasilmemobilisasi 120.000 orang yang menentang kurikulum berbau komunis(Prasetyanti,2017:46).Dalamduniasosialpolitik,kericuhandiTimurTengahyangdikenaldenganarabspirin,misalnya,berasaldarimobilitasmelaluiFacebookolehpara pemuda belia. Di Amerika, keberhasilan Barrack Obama dalam Pemilupresidenmemperoleh66%suaradanJohnMcCainhanyamemperoleh23%suarayanglangsungdipiliholehgenerasimudadibawahusia30tahun.

Dalam konteks itu, bukan tidakmungkin GenerasiMilenial di DesaWisataSimangulampe dapat melakukan terobosan inovasi guna mengembangkan desawisatasertaimplikasinyaterhadappelestarianidentitaskultural.Karenaitu,sangatdibutuhkan semacam inovasi dan kreasi agar tercipta sinergitas antara programpemerintahdaerahdanmasyarakatsetempat,khususnyadalamaspekpariwisata.3. PengembanganDesaWisata Desa wisata dapat dipahami sebagai salah satu bentuk penerapanpembangunanpariwisataberbasismasyarakatlokaldanberkelanjutan.Pendekatanpengembangan desa wisata diharapkan terjadi pemerataan yang sesuai kadarpotensidesa.Di samping itu,keberadaandesawisatamenjadikanprodukwisata

Page 8: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

536

lebihbernilaibudayaperdesaansehinggapengembangandesawisatalebihalami,tanpamerusaknya.

Inskeepmenjelaskanbahwadesawisatamerupakanbentukpariwisata,yangsekelompokkecilwisatawantinggaldidalamataudidekatkehidupantradisionalatau di desa-desa terpencil dan mempelajari kehidupan desa dan lingkungansetempat.Nuryanti (1992)mendefinisikandesawisatamerupakan suatubentukintegrasiantaraatraksi,akomodasi,danfasilitaspendukungyangdisajikandalamsuatustrukturkehidupanmasyarakatyangmenyatudengantatacaradantradisiyang berlaku. Ditegaskan pula bahwa komponen terpenting dalam desa wisata,adalah(1)akomodasi,yaknisebagiandaritempattinggalpenduduksetempatdanatau/unitunityangberkembangsesuaidengantempattinggalpenduduk,dan(2)atraksi,yakniseluruhkehidupankeseharianpenduduksetempatbesertalatarÀsiklokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipanaktif, seperti kursus tari, bahasa, lukis, danhal-hal lain yang spesiÀk .Kaitannyadengan konsep pengembangan desa wisata, Pearce (1995) mengartikanpengembangan desa wisata sebagai suatu proses yang menekankan cara untukmengembangkan atau memajukan desa wisata. Secara lebih spesiÀk,pengembangandesawisatadiartikansebagaiusaha-usahauntukmelengkapidanmeningkatkanfasilitaswisatauntukmemenuhikebutuhanwisatawan.

Masyarakatlokal,khususnyaparaGenerasiMilenial,berperanpentingdalampengembangandesawisatakarenasumberdayadankeunikantradisidanbudayayang melekat pada komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utamakegiatan desa wisata. Di lain pihak, komunitas lokal yang tumbuh dan hidupberdampingandengansuatuobjekwisatamenjadibagiandarisistemekologiyangsaling kait mengait. Keberhasilan pengembangan desa wisata tergantung padatingkatpenerimaandandukunganmasyarakatlokal(Wearing,2001).Masyarakatlokal berperan sebagai tuan rumah dan menjadi pelaku penting dalampengembangandesawisatadalamkeseluruhantahapanmulaitahapperencanaan,pengawasan, dan implementasi. Ilustrasi yang dikemukakan Wearing (2001)tersebutmenegaskanbahwamasyarakatlokalberkedudukansamapentingdenganpemerintah dan swasta sebagai salah satu pemangku kepentingan dalampengembanganpariwisata. Pengembangan pariwisata pedesaan didorong oleh tiga faktor. Pertama,

wilayah pedesaan memiliki potensi alam dan budaya yang relatif lebih otentikdaripadawilayahperkotaan.Masyarakatpedesaanmasihmenjalankantradisidanritual-ritual budaya dan topografi yang cukup serasi. Kedua, wilayah pedesaanmemilikilingkunganfisikyangrelatifmasihasliataubelumbanyaktercemarolehragamjenispolusidibandingkandengankawasanperkotaan.Ketiga,dalamtingkattertentudaerahpedesaanmenghadapiperkembanganekonomiyangrelatiflambat,sehinggapemanfaatanpotensiekonomi,sosialdanbudayamasyarakatlokalsecaraoptimal merupakan alasan rasional dalam pengembangan pariwisata pedesaan(Raharjana,2012).

Page 9: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

537

Gambar1.PemangkuKepentingandalamPengembanganPariwisata

Sumber:diadaptasidariWearing(2001)4. KetahananIdentitasKultural KetahananMenghadapiBudayaAsingSeorang sosiologkenamaan–TalcottParsons–menyatakanjikasuatumasyarakatpadasuatubangsaingintetapeksisdanlestari,makaadaempatparadigmafungsi(functionparadigm)yangharusterusmenerusdilaksanakanolehmasyarakatyangbersangkutan:Pertama,kemampuanmemeliharasistemnilaibudayayangdianut,karenabudayaadalahendapandariperilaku manusia. Budaya masyarakat itu sendiri akan berubah karena terjaditransformasi nilai dari masyarakat terdahulu ke masyarakat kemudian, tetapidengantetapmemeliharanilai-nilaiyangdianggapnyaluhur,karenatanpahalituakan terbentuk masyarakat baru yang lain. Kedua, kemampuan masyarakatberadaptasidenganduniayangberubahdengancepat.Masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan serta

memanfaatkan peluang yang timbul akanmenjadi unggul. Ketiga, adanya fungsiintegrasidariunsur-unsurmasyarakatyangberanekaragamsecaraterusmenerussehingga terbentuk kekuatan sentripetal yang semakin menyatukan masyarakattersebut.Keempat,masyarakatperlumemilikigoalattainmentatautujuanbersamayang dari masa-masa bertransformasi karena terus menerus diperbaiki olehdinamikamasyarakatnyadanolehparapemimpinnya(Newstrom&Davis,1986).Teori General yang dikemukakan oleh Parsons tersebut setidaknya

mengingatkan kepada rakyat Indonesia akan pentingnya memelihara perilakubudayayangtelahtertanamsecaraberuratdanberakardalamjiwasanubarirakyatIndonesia. Perilaku budaya yang dimaksud adalah seperti gotong royong,musyawarah, tolong menolong, toleransi dan saling menghargai sertaberkepercayaanterhadapsesuatuyangmenguasaialamsemesta.Perilakubudayatersebut tidakbolehbergesermenjadiperilakubudayayang tidaksesuaiapalagibertentangandenganperilakubudayasemula.Sebabjikaterjadisuatuperubahan

Pemerintah:

Regulator/

Fasilitator

Masyarakat:

Tuan

Rumah/Pelaksa

na/Subjek

Swasta:

Pelaksana

Page 10: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

538

dengan perilaku budaya lain yang asing, hal itu berarti di satu sisi, telahmenyebabkan teralienasinyaperilakubudaya lamayang telahdiwariskan secaraturunmenurun.Sedangkandisisilain,sangatbolehjadiperilakubudayalainyangdianggapbarutersebuttidaksesuaidenganwatakdankarakterrakyatIndonesiabahkanbertentangan–yangmenurutteoritersebutjikaituterjadi–berartitidaklagi disebutmanusia lama, akan tetapi disebutmanusia baru yang lain. Sebutan“manusia baru yang lain” di sinimencitrakanmanusia yangmemilikiwatak dankarakternegatif,karenatidaksesuailagidengancitrabudayaawalnya.Olehkarenaitu,denganterusmenjagaperilakubudayayangtelahada,makasuatumasyarakatataubangsaakantetapeksis.

C. PEMBAHASAN1. Gemasakti:SebuahOrganisasiMilenialDesaWisataSimangulampe DiDesaSimangulampeBaktiRaja,TipangMas,danSekitarnyaterdapatsuatuorganisasi pemuda, yaitu (Gemasakti). Saya mengidentifikasi bahwa organisasitersebut tergolong dalam kumpulan para GenerasiMilenial. Sebab, para anggotaorganisasiinitergolongumurgenerasimilenial,yakniberkisarpadaumur24s.d.30tahun,(Prasetyanti,2017).

Gemasakti adalah sebuah gerakanbarudari pemuda-pemudi atauGenerasiMilenialyangsecaraotonombergerakdibidangsosialbudayadankepariwisataan.Organisasiitujugasecararesmidiakuiolehpemerintahsetempat,yaituPemerintahDaerahHumbangHasundutanProvinsiSumateraUtara.Padaawalnyaorganisasiitubergerak secara keagamaan, namun seiringwaktu berjalan dan kebutuhan akanpentingnya organisasi pemuda dalam konteks kekinian yang concern terhadappariwisatadanbudayasetempatdibentuklahorganisasi

Organisasi ini dibentuk pada tanggal 27 Desember 2016, sekretariatberalamatdiMualMangarindang.BaktiRaja,HumbangHasundutan,dankabarnyaadalah buah dorongan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah DaerahKabupaten Humbang Hasundutan. Organisasi Milenial ini disebutkan sebagaiorganisasi perhimpunan sekaligus pengelola desa wisata yang dibentuk darikelompok milenial yang tergabung dari mahasiswa-mahasiswa asal desa danpemuda setempat yang sadar wisata yang berdomisili sebagai warga DesaSimangulampe, dimana kelompok sadarwisata ini keberadaannya sudah ada didesawisatatersebutsebelumterbentuknyaorganisasipengeloladesawisata.Tugasorganisasi desa wisata ini, yaitu pegumpulan ide-ide untuk inovasi dan kreasikepariwisataan, yang mengombinasikan kepariwisataan lokal dan konsepdigitialisasiyangdidasaridariperencanaan,pengelolaandanimplementasisegalasesuatu yang berkaitan dengan pengembangan desa wisata; wadah penguatansumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan keterampilan; serta kegiatan-kegiatanaplikatif“sadarwisata”untukmengomptimalkanprogramkepariwisataandanpenguatanpelestariantradisibudaya.

StrukturorganisasiGemasaktiDesaWisataSimangulampedapatdilihatpadagambarke-2berikut.

Page 11: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

539

2. PeranInovasiGenerasiMilenialdiDesaWisataSimangulampe

PeranGenerasiMilenialdiDesaWisataSimangulampeberlandaskanfalsafahkebudayaan masyarakat Batak Toba yaituHagebon, Hamoran, danHasangapon.Prinsip3-“H”iniadalahfalsafahkehidupanetnisBatakkemasyarakatanAdatBatakTobayangartinyakesejahteraan,kehormatandankemuliaan,sertaberketurunan.Dapat dipahami lebih jauh sebagai nilai mencintai alam dan kehidupan sebagaimanusia.Implementasinyaadalahkeharmonisan,kesejahteraan,kebahagiaan,dankedamaian.

Hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, antara sesamamanusia, dan manusia dengan lingkungannya. Peran Generasi Milenial melaluipengembanganDesaWisatadiDesaSimangulampemelaluitigatahapan,meliputitahap pengenalan atau penyadaran, tahap pengapasitasan dan terakhir tahappemberiandaya.Tahappertamaadalahtahappengenalanataupenyadarandimanapada tahap inidilakukan sosialisasi orientasi inovasidankreasidesawisatadanbudaya. Proses sosialisasi pengenalan dilakukan oleh para Generasi Milenialbersama tokoh desa dengan cara mendatangi sekolah-sekolah memberikanpemahaman kepada siswa-siswi di tiap-tiap sekolah dan masyarakat tentangpentingnya desawisata budaya di lingkungan tempat tinggalmereka. Proses inisejak awal tidak menemukan kendala yang berarti karena sebelum berstatussebagaidesawisata,DesaSimangulampemerupakansuatudesakonservasi,yaitusuatudesa yangberusahauntukmelestarikanbudaya, adat istiadat, hukumadat

Gambar1.StrukturGemasakti:OrganisasiDesaWisataMilenialdiDesaSimangulampe

KETUA

SEKRETARIS

Bidang Pariwisata

Bidang Ekonomi Kreatif/Digital

Bidang Keamanan dan Cyber Security

Bidang Kesejarahan Dan Kesusastraan

BENDAHARA

Page 12: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

540

(tarombo), dan tata cara kehidupan sehari-hari serta lingkungannya untukdiwariskankepadagenerasipenerusagartidakpudarseiringberjalannyawaktu. HalinidisampaikanolehTokohAdat,PatiurSinambelasebagaiberikut.TungmansaiargadoTaoTobadiHalakBatak.DihitahalakBatak,TaoTobadangna holan sada kumpulan ni aek namansai bidang. Alaimarsada do tuparngoluannihita siganupari.Adongdopantang-pantang, legenda-legenda,dohotparadatonnatapadalansiannarobisahatrodisadarion.Jadi,sianDesaWisatadiHutaSimangulampeingkonmarsadadohitamangulaonangkanaulitutaoonasasangaphitahalakBatak.(Wawancaratanggal20Januari2019)

Artinya:DanauTobasangatberhargabagimasyarakatBatak.Danauinitidaksekadarkumpulanairdandanauyang luas, tetapi itubersatupadadengankehidupan falsafah kita yaitu, petuah nenekmoyang, legenda-legenda, danacaraadatyang selalukita laksanakan. Jadi, yangbiladihubungkandengandesawisatadiDesaSimangulampeinibermakna“MarilahkitabersatuuntukmendukungagarterciptakesejeahteraanbagimasyarakatBatak”.UpayapelestariandiDesaWisataSimangulampedarisegifisiksudahdimulai

dariawaltahun1990,yaitudenganmempertahankankeaslianbahandanbentukbangunan rumah “arsitektur tradisional” warga yang ramah lingkungan, yaituRumahAdat(RumaBolon)yangberbahanpapandanberatapijuk,dandaunrumbiayang dindingnya tidak menggunakan paku. Untuk menjaga kenyamanan dankeasrianlingkungan,pemudadanmasyarakatsetempatmembuattamandidepanrumahmereka(telajakan)yangditanamidengananekaragamtanamanbungasertaadanyapelaranganmasuknyakendaraanbermotordipekaranganindukpadajam-jamtertentu.

DesaWisataSimangulampetelahlamadikenalmemilikipotensiwisataalamdan wisata budaya berupa arsitektur bangunan yang khas, seiring berjalannyawaktu,lewatpemudaDesaWisataSimangulampe,dilakukanusahpengembanganpotensi wisata lain yang digali dari aktivitas kehidupan warga sehari-hari dandikemasdalambentukatraksiwisata,meliputiatraksimenganyamulos,membuatmakanan tradisional, mengolah kopi, memanjat kelapa, marlaga (adu ayam),perlombaanpermainan tradisonal, danmelihat pengolahanminuman tradisionalTuakNira.Atraksiinidigelarkepadawisatawandalamnegeridalambentukpaketpertunjukan ataupun atraksi lainnya sesuai permintaan wisatawan. Usaha itudimotoriolehpemudasetempakyangtergabungdalamorganisasiGemasakti.

Pembangunandesawisatatersebutjugatidaklepasdariperansertaorangtuasebagaipenasihatmereka.Halinidiperlukanagarterciptasinergitasantarapemudadanmasyarakatyangmemilikipolaberpikiryang sadardesawisatadanbudayasehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat danmelestarikan tradisi setempat. Penerapan sikap sadar wisata dan budaya jugadiharapkanakanmengembangkanpemahamandanpengertianyangproporsionaldi antara berbagai pihak, sehingga pada gilirannya akanmendorongmasyarakatuntukberperansertadalampariwisata.

Page 13: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

541

PengembanganDesaWisatadiDesaSimangulampemendapatdukungandarimasyarakat setempat yang terlihat dari keterlibatanmasyarakat dalammenjagadanmerawatkebersihandankenyamanan lingkungan,melestarikanbudayabaiksecarafisikmaupunnonfisiksertapartisipasimerekadalammendukungberbagaikegiatanatraksiwisata.Partisipasimasyarakatlainnyatampakdalammenyediakanberbagaiakomodasiwisatayangdibutuhkanolehwisatawanberupa tersedianyatempatpenginapanatauhomestaydanwarungyangmenyediakanberbagaimacammakanandanminumansertaanekacinderamata.

Tahapkeduaadalah pengapasitasan.PeranGenerasiMilenialbekerjasamadengan pemerintah daerah, yaitu salah satu dukungan pemerintah sebagaistakeholderpariwisatasangatdibutuhkanpadatahapini.PemerintahdanGenerasiMilenial sebenarnya memiliki tanggung jawab yang sama dalam pengembanganpariwisata. Namun demikian, pemerintah seharusnya lebih berperan dalammengajak, menggugah, dan mengerakan segala potensi sumber daya manusia(SDM).

TugastersebutsalahsatunyadiwujudkandalambentukkerjasamayangbaikantarapemerintahdanGemasakti.PeranpemerintahdiDesaSimangulampedalamhal ini adalah usaha meningkatkan sumber daya manusia melalui bimbingan,penyuluhan, dan pelatihan di bidang kepariwisataanmaupun khususnya kepadapemuda setempat yang memiliki usaha kerajinan di area obyek wisata. Untukmeningkatkansumberdayamanusiadibidangkepariwisataan,pemerintahmelaluiDinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Daerah Kabupaten HumbangHasundutanBidangKepariwisataan bekerja samadenganGenerasiMilenial ataupemudadiDesaSimangulampesetiaptahunmengadakanprogrampelatihanuntuksadarwisatayangadadiHumbangHasundutan,selainitu,pemerintahmelaluidinaskesehatandandinasperindustriandanperdaganganmemberikanbantuanberupabimbingan,penyuluhandanpelatihankepadakelompokperajinbaikperajinulosdan perajin minuman tradisional untuk meningkatkan kualitas hasil kerajinanmereka.BerikutiniadalahTabel1,daftarpelatihan/bimbinganteknisyangpernahdilakukan oleh Gemaksakti dan Pemerinth Daerah Humbang Hasundutan dalamimplementasiProgramDesaWisata.

Tabel1

TabelDaftarRealisasiProgramGemaksaktiDesaWisataSimangulame

No JenisProgram Tempat&WaktuPelaksanaan1 OrientasiOrganisasiMilenial

DesaWisatadanBudayaSMANegeri1BaktiRaja,14Januari2019

2 SafariMilenialCintaDanauToba IstanaSisimangaraja,Aeksipangolu,PulauSimamora,AirTerjunJanji,15Januari2019

3 DiksusiTematis:PedulilingkunganDanauToba

SekretariatGemaksi,25Januari2019

Page 14: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

542

Sumber:PengurusGemaksi2019-2021

Tahap ketiga yaitu tahap kretivitas. Generasimilenial dikenal begitu dekat

gerakan kreatif dan inovatif (Siregar, 21-45). Gerakan milenial melaluipengembangandesawisatadiDesaSimangulampepadatahapinidapatdilihatdariperanmerekadalammembuatnama jalandengan tulisanbahasa inggrisberikutjugadenganaksaradanbahasaBatakToba.Kerjasamadanbantuanpemerintahdaerahmeningkatkansaranadanprasaranapariwisatajugatelahdirasakandenganmelihatsemangatdanantusiasmepemudadidesaitu.Bantuansecarafisikberupapembuatan lahan parkir yang representatif, pengaspalan jalan, penataan kebun,pembuatantoiletumum,danpembangunanrumahtelahdiberikan.

Bentuk-bentukperanGenerasiMilenialmelaluipengembangandesawisatadiDesa Simangulampe dapat juga dilihat dari keterlibatanmereka secara langsungmaupun tidak langsung dalam program pengembangan desa wisata mulai dariperencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan mereka selaludilibatkan dalam pembicaraan mengenai program pengembangan desa wisatamelaluirapat-rapatdesasecaramusyawarahmufakat.

Pengurus Gemaksi selaku organisasi pengelola desa wisatamenyampaikanketerlibatanmasyarakatdalamperencanaanprogrampengembangandesawisatasebagai berikut : Pengelola membuat konsep-konsep, konsep ini kita cocokkandengan travel agent atau agen-agen pariwisata, kita sosialisasikan juga kepadamasyarakat, masyarakat per individu juga sekelompok orang juga memberimasukan-masukan.Jadikita,baikitudaripemuda,masyarakat,praktisipariwisata,juga dari pemerintah, kita sendiri pengelola, desa adat, kita sering sharing(wawancaratanggal14Januari2019).

Bentuk pemberdayaan masyarakat pada tahap pelaksanaan diwujudkandengan bentuk keterlibatan masyarakat dalam menyediakan berbagai fasilitaspendukungyangbisamemenuhikebutuhanwisatawanselamaberadadidestinasiwisataberupaatraksiwisata,warungyangmenyediakanmakanan,minumandancinderamata,homestaysertapenggunaantenagakerjadarimasyarakatsetempat.

PotensiwisatabudayayangdimilikiolehDesaWisataSimanglampemeliputiaktivitas kehidupan sehari-hari yang mengandung unsur kearifan lokal yangdikemassedemikianrupasehinggadapatdijadikansebagaiatraksiwisata.Sumberdaya budaya yang dikembangkan sebagai atraksi wisata di Desa WisataSimangulampemeliputi seni tari, kerajinan, kegiatandan carahidupmasyarakatlokal,mengunjungitempat-tempatbersejarah,sertamencobakulinermasyarakatsetempat, dan beberapa atraksi wisata lainnya. Kemudian, untuk meningkatkanpartisipasi masyarakat setempat dan target wisatawan, mereka kemudianmenyosialisasikannyalewataplikasidigital,yangpenulisrangkumadalahaplikasi

4 GotongRoyong:Bersih-BersihKampungku

DesaSimangulampe,27Januari2019

5 PembekalanMilenial:Menenunulos,membuatsulim,danminumkhas“’Tuak”

DesaSimangulampe:28-31Januari2019

Page 15: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

543

Youtube sebagai wadah utama para Generasi Milenial di Desa Simangulampemelaksanakanperannyadalampengembangandesawisata.

HaltersebutdapatdilihatsepertiyangdirangkumolehpenulispadaTabel2berikut.

Tabel2.

AtraksiWisataBudayadiDesaSimangulampedenganMemanfaatkanFiturKomunikasiDigital

No JenisAtraksi DapatDiakses

diYoutube1. TariPerkawinan https://www.youtube.com/watch?v=F7ZAwCoalmg2. TariKematian https://www.youtube.com/watch?v=zWwVxjARaYY3. TariPersembahan https://www.youtube.com/watch?v=Mm_20HXcScY4. MengolahKopi https://www.youtube.com/watch?v=y0TCY6dwPeo5. MembuatUlos https://www.youtube.com/watch?v=C7lpWQ2PMfA6. Permainan

Tradisionalhttps://www.youtube.com/watch?v=uHHQZ2HgfAw

7. MasakanTradisional https://www.youtube.com/watch?v=UbCMhOBnrQo8. MinumanTradisional https://www.youtube.com/watch?v=GE3DoRewQ9c

Berdasarkan hasil observasi, diketahui dari jumlah total rumah yang ada di

karang induk, yaitu sebanyak76 rumah50di antaranyamengembangkanusahadengan membuka warung atau kios yang menjual makanan, minuman dancinderamatakhasSimangulampeataukhasBataklainnya.HampirsemuawarungdiDesaSimangulampemenyediakanminumantradisionalkhasHumbangyaitukopiHumbang,Tuak/NiraHumbang,danjajanantradisionalBataksepertiItakGurgurdan Lapet. Kopi Humbang merupakan minuman asli Desa Simangulampe yangproses pembuatannya hanya ada di desa ini.Warga jugamenyediakanhomestaysebagaisaranauntukmenginapwisatawan.

PeranMilenial terhadappengembanganDesaWisataPenglipuranmelibatkanpemuda-pemudidesalainsebagaitenagakerjabaiksebagaipengeloladesawisata,petugas kebersihan maupun tenaga kerja untuk pembangunan infrastrukturpendukung pariwisata. Dari hasil penjualan tiket, sebesar 20% masuk ke kaspengeloladesawisata.Danatersebutdigunakanuntukbiayaoperasionaltermasukdidalamnyamenggajipersonelyangbertugas,sepertimisalnyapenjagafrontoffce,penjual tiket, petugas keamanan, tukang parkir, petugas kebersihan dan lainsebagainya. Demikian pula pada saat pembangunan ataupun perbaikan fasilitasakomodasiuntukmendukungsaranadanprasaranapariwisatayangdilakukanolehpemerintah daerah, seperti pengaspalan jalan ataupun pemasangan paving padalapanganparkirdanpembangunanyangdilakukanolehdesaadatmisalnyauntukperbaikan pura, renovasi balai banjar, dan lain sebagainya dimana dalampembangunan-pembangunan tersebutdesa ini lebihmengutamakanpekerjadari

Page 16: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

544

warga setempat terutama dari warga yang kurang mampu yang dipekerjakansebagaiburuhdenganupahrata-rataRp100.000,00(seratusriburupiah)/hari.

Evaluasi program pengembangan desa wisata meliputi evaluasi kegiatanpelayananwisatasehari-harimaupunkegiatandalameventbesar lainnyasepertiFestivalDanauToba.Hasilevaluasiinikemudiandisampaikandirapat-rapatdesayangdihadiriolehpengeloladesawisata,prajurudesaadatdanmasyarakat.Selainhasil evaluasi kegiatan, pengelola desa wisata juga mengumumkan dana hasilpenjualan tiket selama sebulan kepada masyarakat. Menurut Peraturan BupatiKabupatenHumbang,pembagianhasilpenjualan tiket antarapemerintahdaerahdengan desa adalah 60% ke Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang dan 40%diserahkankedesa.Kemudiandari40%yangmasukkekasdesa,20%masukkekasdesaadatdan20%lagikepengeloladesawisatauntukdanaoperasional.3. Kendala-KendalaPengembanganDesaWisata Proses generasimilenial dalam pengembangan desawisata di DesaWisataSimangulampemenghadapibeberapakendala.Kendalatersebutnampakdarisikapbeberapa warga terutama dari kalangan generasi muda yang berusaha untukmemodifkasibentukrumahnyakearahmodern,halinitentusajaakanmengubahimage/citradesatradisionalsepertiyangdisampaikanolehTokohAdat,BaringinSinambeladenganberbahasaIndonesiasebagaiberikutKomitmen generasi muda Desa Simangulame harus terjaga terutama padayangmasihbersekolahdiluarsehinggaketikakembalikekampungnyadapatditerapkanilmunya..Seringsayaberbicarakalauarsitekturitubiasadirusakyangpunyabanyakuang,karenabiasanyayangpunyaduitituyanganeh-anehcariperhatian,buatrumahyanganeh-aneh,YangdiSimangulampesayabilangtolongmengertisederhanatapibermakna.Yangkitabuatitukitajaga,wajibada ruma bolon, tradisi terjaga, pengetahuan tentang adat dipelihara, adatempatpeninggalannenekmoyangdilestarikan,walaupunbelummencapai100%pembenahan.Kitabuatsemacamkesepakatandalamartisesuaidengankebutuhannamuntetapadaunsur-unsurmodernnya.(wawancaratanggal3Februari2019).

Kendalalainnyaberkaitandengansikapmilenialyaituacuhterhadaptradisi

budaya. Mereka dominan mengonsumsi gadget atau smartphone sebagai temanbermainnya.Kemudaianakmudayangberusahadagangdanpenataanlingkunganmasihkonservatif.Masihadanyapemudayangmenjajakandagangandengancaramengacung atau menawarkan dagangan dengan mendatangi wisatawan secaralangsung,Hal iniakanmengurangikenyamananwisatawan.Untukmengatasihaltersebutwargayangketahuanmasihmenjajakandagangandengancaramengacungakan dikenai sanksi adat yaitu denganmemberikan sangsi yaitu membersihkanRumaBolon.Demikianpuladengankondisibeberapabangunanrumahtradisionaldi Desa Wisata Simangulampe yang terlihat sudah mengalami kerusakan danbeberapa rumah tidak berpenghuni terlihat tidak terawat. Peneliti mengamatibeberapa atap Ruma Bolon dan cagar budaya lain di beberapa rumah warga

Page 17: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

545

mengalami penurunan kualitas. Atap situs ini terbuat dari ijuk dan papan, dayatahan ijuk ini berkisar antara 50 sampai dengan 100 tahun, lebih dari itu akanmengalamipelapukansehinggamemerlukanrenovasiataupenggantian.

Tentu saja penggantian bagian dari bangunan tersebut membutuhkansejumlahdana,halinilahyangmungkinmenjadikendalaterutamabagipemudadanmasyarakatyangkurangmampusecaraekonomi.Selain itupeneliti jugamelihatsebagian atap-atap berbahan ijuk tersebut ditumbuhi tanaman liar, sehinggamengurangikeindahandankerapihanbangunan.

Kendala pada sumber daya manusia dimana bimbingan dan penyuluhansehubungan dengan pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Pemudabekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Humbangselama inimasih sangat kurang, baik dari segi kualitasmaupunkuantitas. Tidakadanya pelatihan khusus kepada pemilik homestay serta kurangnya pemanduwisatadarimasyarakat lokal.DemikianpuladengankurangnyakualitasmaupunkuantitasakomodasiwisatayangadadiDesaWisataSimangulampemasihmenjadikendalabagipengembangandesawisatatersebutterutamatersedianyalapanganparkir, tersedianya toilet umum yang bersih dan nyaman serta berstandarinternasionalmengingatbanyaknyawisatawanasingyangdatangberkunjungsertabelumadanyaklinikkesehatan.Kendala berkaitan dengan kegiatan promosi. Berkaitan dengan promosi wisata,Ketua Gemaksi, Anrobela Sinambela, mengakui kelemahan yang ada, yangdisampaikandenganberabahasaIndonesiasebagaiberikut.

Programpromosidesawisatayangkitalakukanbelumoptimal,promosidarikitaperlumenambahaktivitasuntukkegiatan-kegiatankreatifdan inovatif.(wawancaratanggal3Februari2019).

Promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan harus lebihditingkatkanhalinidisebabkanjalurwisatakeDesaWisataSimangulampebukanmerupakanjalurbasahsehinggakurangbegitudiminatiolehguideataupemanduwisatawan. Kurangnya promosi juga menyebabkan banyak wisatawan tidakmengetahuiadanyaatraksiwisata lainselainmelihatviewdesayangadadidesawisatatersebut.

Hasil Peran Milenial dan Masyarakat Ada beberapa parameter yang dapatdigunakansebagaiukurankesuksesanpelestarianidentiasbudaya.MenurutDewidalam penelitiannya mengatakan bahwa parameter kesuksesan pelestarianidentitassosialbudayadiDesaWisataPentingsaridapatdiamatidariterbentuknyakesejahteraanmasyarakat.Kesejahteraanmasyarakatinidiukurdarimeningkatnyakeberdayaan ekonomi dan keterampilan sebagai kualitas hidup masyarakat.Parameter lain dari meningkatnya ketahanan sosial budaya yaitu keberdayaanmasyarakat. Pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Simangulampe sendirimenghasilkanbeberapahalsebagaiberikut.Pertama,kemampuanpromosi.DesaWisataSimangulampememilikiwebsiteyaituwww.siamgulampe.netsebagaimediauntukmempromosikandesawisatamerekasecaraonline,selainitudesawisatainijugamempromosikandesanyamelalui brosur yangdibagikankepadawisatawan

Page 18: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

546

yang datang ataupun melalui agen travel. Promosi lainnya yaitu dengan aktifmengikuti pameran pariwisata yang diadakan di kotakota besar di Indonesia,mengikuti seminar pariwisata dan budaya yang sering diadakan oleh DinasKebudayaan dan Pariwisata serta kegiatan promosi lain yaitu melalui kegiatanfestivalyangdiberinama“FestivalDanauToba”yangdiadakansetiaptahunsekalidansudahberlangsungsebanyaktigakalisejaktahun2015.Festivalinimerupakanbentuk kemandirian Desa Wisata Simangulampe dalam mengadakan promosikarenatanpabantuandaripemerintahdaerah.

Kedua, kemampuanmengembangkanpotensiwisata berupa atraksiwisata.Ketiga, penyediaan akomodasi untuk wisatawan berupa warung makanan,minumandancinderamatasertahomestay.Keempat,pengembangandesawisatamemberikanmanfaatekonomibaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungkepadamasyarakatsetempat.Manfaatlangsungyaituberupatambahanpenghasilanyangdiperolehdaripenyewaanhomestay,penjualanmakanan,minuman,tanamanhiasdancinderamata,keterlibatanwargadalamatraksiwisatamaupunsebagaiperajinbambu dan perajinmakanan danminuman tradisional.Manfaat ekonomi secaratidaklangsungdiperolehmelaluidesa,dimanasebagianpenghasilandaripenjualantiketmasukkekasdesa,danayangdiperolehdarihasilpenjualantiketinidigunakanuntuk pembangunan desa, seperti misalnya untuk perbaikan sarana ibadah,kegiatan-kegiatanupacaradanlainsebagainya.(Dewi,2018)

Kelima, adanya perubahanmata pencaharian penduduk, banyakwarga yangberalih menjadi perajin makanan, minuman tradisional dan perajin bambu,membuka usahawarung untukmemenuhi kebutuhanwisatawan, dan pekerjaanlainnyauntukmendukungpengembangandesawisata.

Keenam,kebersihan,kenyamanandankeamananlingkungansemakinterlihathal ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi wisatawanmaupunbagiwargaPenglipuransendiri.

Ketujuh,adanyaprogramdaripemerintahberkaitandengansektorpariwisatasepertiperbaikansaranadanprasaranapariwisatameliputipemavinganlapanganparkir,pengaspalanjalan,pembuatantoiletumum,pembuatanrumahcontohdanpenataan hutan bambu dari dinas pariwisata dan dinas pekerjaan umum,peningkatansumberdayamanusiamelaluibimbingandanpenyuluhan.

Kedelapan,meningkatnya pelestarian hutan kemenyan, selain sebagai obyekwisata hutan kemenyan juga merupakan aset desa untuk memeliharakeseimbanganlingkungan.4. ImplikasinyaTerhadapPelestarianIdentitasKultural

ImplikasinyaTerhadapPelestarianIdentitasKulturalMasyarakatBatakmelaluipengembangandesawisatadiDesaWisataSimangulampeadalahsebagaiberikut.Pertama,pelestarianterhadapidentitaskulturaldanadatistiadatsetempat.Denganditetapkannyasebagaidesawisata,aruskunjunganwisatawanbaiklokalmaupunmanca negara cukup besar, hal ini tentu membawa perubahan dalam nilai-nilaisosial budaya masyarakat setempat. Menghadapi hal tersebut berbagai macamupaya dilakukan masyarakat untuk menjaga kelestarian budaya dan adatistiadatnya. Wujud dari upaya pelestarian yang mereka lakukan yaitu dengan

Page 19: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

547

mempertahankanbentuktataruangdanbangunan-bangunantradisionalkhasdesakhususnya bangunan di pekarangan induk, pelestarian terhadap seni budayamelaluisenitari,makanandanminumantradisional,senikerajinanbambu,sertapelestarian hutan bambu. Upaya menjaga kelestarian budaya dan adat istiadatselaindenganadanyasanksiadatyangkerasjugatidakterlepasdariperanantokoh-tokohdesabaiktokohadatmaupundinasyangselalumemberipengertiankepadamasyarakat,selainituadanyapermintaandariwisatawanuntukmenyaksikanataubelajar seni Batak khususnya seni tari serta latihan seni dan tabuh yang rutindilaksanakan warga desa khususnya oleh Gemaksi turut menjaga kelestarianbudayamereka.Kedua,perubahancarahidupdantatanilai.Perubahancarahidupdan tata nilai yang bisa diamati yaitu meningkatnya partisipasi warga dalamkegiatansosial.Halinimerupakandampaktidaklangsungdaripariwisata.Denganadanya pariwisata taraf hidup masyarakat semakin meningkat, banyak wargamengalami peningkatan pendapatan dengan cara berdagang ataupun usaha lainyangberhubungandengankegiatanpariwisata.Salah satu bentuk partisipasi warga dalam kegiatan sosial adalah memberisumbangan (iuran) kepada desa adat untuk pembangunan desa, sepertidisampaikanolehKetuaGemaksi,AnrobelaSinambelasebagaiberikut:

Jadi tanah di masyarakat adat kami ini ikatan wilayahnya sangat kuat,sehingga pemerintah adat bisa minta iuran karena dulu mungkin senadadengan pasal 33 UUD 45, tanah, bumi, air dan kekayaan lainnya yangmenguasaihajathiduporangbanyakitudikuasaiolehnegara,negaradalamhal ini desa adat sebagai republic kecil.....misalkan punya aset seperti purakalautidakpunyauangkanharusmintaiuranpadawarga,karenadesaadatketika dia kekurangan dana bukan ke pemerintah minta dananya tapi kemasyarakat,karenasumberdanakeuanganmasyarakatitudariiuran-iuran,daritanah-tanahmilikdesadandarisumbanganpihakketigadengancatatantidakmengikat(wawancaratanggal4Februari2019).

Karenasudahmapansecaraekonomitentutidaksulitbagipemerintahandesadalamhal inidesaadatuntukmemintasumbanganatauiuranuntukmengisikasdesayangdigunakanuntukpembangunan-pembangunandesa.Perubahanlainyangnampakadalahtransformasistrukturmatapencaharianpenduduk.Adabeberapapenyebab beralihnya mata pencaharian penduduk yang dulu mayoritas sebagaipetani antara lain yaitu alih fungsi lahan yang sebelumnya lading tempat untukbercocok tanam sekarang digunakan sebagai tempat pemukiman akibatperkembanganjumlahpenduduk.Disampingituprofesipetanibagigenerasimudadianggap kurang menjanjikan dari segi pendapatan, banyak generasi muda diSimangulampeyangbekerjasebagaipedangangdiluarnegeri.Wargayangmemilikipendidikanrendahlebihmemilihuntukmenjadiburuhdidukungbanyaknyaproyekpembangunandi desamereka. Faktor lain terbukanyapeluangbekerja di sektorpariwisatadenganmemberikan jasabagiwisatawanmenciptakan lapangankerjabaru bagi masyarakat setempat. Hal ini ditambah dengan naiknya permintaankonsumen akan produk minuman tradisional maupun kerajinan bambu yang

Page 20: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

548

semakin terkenal luas, menyebabkan minat masyarakat beralih profesi menjadiperajinminumantradisionalataupunperajinbambusemakinmeningkat.Berkaitan dengan ketahanan pangan, untuk saat ini sektor pertanian masih

merupakan salah satu tumpuan hidup bagi sebagian masyarakat Simangulampebaik sebagai petani di ladang maupun peternak. Karena kondisi geografs, DesaSimangulampetidakmemilikiarealperkebunanlain.Hasilutamaprodukpertanianadalah padi, kopi dan coklat. Memanfaatkan produk utama pertanian lokal,masyarakat Desa Simangulampemencobamengembangkanmakanan tradisionalberbahandasarubi-ubianyangbanyakdijumpaidiwarung-warungmakananbaikuntuk konsumsi sendiri maupun dijual kepada wisatawan. Dalam usaha untukmengenalkan makanan ini ke masyarakat lebih luas, ibu-ibu warga DesaSimangulampeyangtergabungdalamKelompokWanitaTaniseringmenampilkanmakanan tradisional berbahan dasar ubi-ubian pada saat ada pameran di desamereka. Dengan demikian adanya pariwisata mendorong munculnya usahapengolahan makanan untuk meningkatkan nilai tambah bagi produk pertanianlokal.NamundemikianketergantunganbahanbakudariluartampakdalamusahapengolahanminumantradisionalyangdialamiolehprodusenTuakNira.Dampakdaripariwisatamenyebabkanmeningkatnyapermintaanakanminumantradisionalini. Bahan baku utamaminumanTuak ini adalah nira kelapa.Mereka terkadangmendatangkan air nira dari luar daerah Simangumpe karena yang ditanammasyarakat setempat sudah tidak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhanpasar.PerubahansosialgenerasimudaataumilenialmelaluikepariwisataandiDesaSimangulampe dapat dilihat dari sisi positif, merupakan salah satu cara untukmelestarikanbudayadanadatistiadatmasyarakatsetempat.Disisilainpariwisatasecara langsung maupun tidak langsung juga memberikan kontribusi untukmeningkatkankesejahteraanmasyarakat.Berkaitandenganhal tersebutdampaknegatif Nampak dari adanya warga yang memanfaatkan kedatangan wisatawanuntuk meningkatkan pendapatan dengan jalan membuka warung/ kios dipekaranganrumahmereka,dimanamenurutperaturanDesaSimangulampe,tidakdiperkenankanmembangunwarung yang langsung terlihat olehwisatawan dariluarpekarangankarenaakanmengganggupemandanganrumah-rumahtradisional,merekadiperkenankanmembukawarungtetapididalampekaranganrumahdandibatasidengantembok. Mengenai hal ini, Baringin Sinambela, Tokoh Adat, menjelaskan sebagai

berikut.Sebenarnya warung itu tidak boleh mengganggubangunan-bangunantradisional,bolehdidalam tapibagaimana,nah inikitaperluadasemacamkesepakatansepertiapamisalnyatidakbolehmenaruhbarangdaganganitudibalesakanem,kalaubukajangansampaimenutupviewrumah-rumahadat,yang kedua tidak boleh seolah-olah lebih menonjolkan dagangan daripadarumah tradisionalnya….kalau warung minuman, makanan itu sebataspenataannyatidakmenganggukeaslian,kenyamanan,seni-senidaribangunantradisional itu, masih ada toleransi sedikit (wawancara tanggal 5 Februari2019).

Page 21: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

549

Darihasilobservasibeberaparumahterlihatmenjajakandagangannyasecaraterbuka sehingga menutupi view rumah tradisional dari depan serta menaruhbarangdagangandiRumaBolon. Adapun fungsidariRumaBolon adalah sebagaitempat sakral untuk melangsungkan upacara-upacara yang dilakukan olehkepercayaanlokal,Parmalim.

Ketiga, dampak terhadap kehidupan sehari-hari dan lingkungan, yaitu (1)dampak dari kunjungan wisatawan pada saat-saat tertentu menimbulkankepadatan pengunjung yang berdampak pada kurangnya lahan parker sehinggaterjadikemacetandibeberapa titikakibatbanyaknyakendaraanyangmemasukiareaobyekwisata.Dampakbagilingkungandenganadanyakepadatanpengunjungterlihatbanyaknyasampahberserakandisembarangantempatakibatkurangnyakesadaran pengunjung akan kebersihan lingkungan serta rusaknya beberapatanaman bunga di telajakan akibat digunakan sebagai latar foto bagi parapengunjung. Untukmengantisipasimasalah tersebut desa ini telahmenyediakanbeberapa tempat sampah di tempat-tempat strategis, pemasangan papanperingatan yang bertuliskan “Dilarang Buang Sampah Sembarangan”, dan jugamenambahtenagapembersihuntukmembersihkanfasilitasumum.(2)penggunaanlahan.Dampakkegiatanpariwisataterhadaplingkunganlainnyaadalahalihfungsilahan. Selain karenaberkembangnya jumlahpenduduk, alih fungsi lahan lainnyaterjadi karenapeningkatan jumlahpengunjung tiap tahunyangberdampakpadaketidakmampuandaerahtersebutuntukmenampungjumlahkendaraan,solusidarimasalahiniadapembukaanlahanparkirbaru.

Lahan parkir di Desa Wisata Simangulampe yang digunakan sekarang inisebelumnya adalah tempat pemukiman warga dan sebagian lagi adalahladang/tegalanmilikdesaadatdanmilikwarga.Pemindahanrumahwargaataupunpembukaan ladang yang lahannya kemudian digunakan sebagai tempat parkirkendaraan tentu berdampak pada berkurangnya lahan bercocok tanam bagimasyarakat setempat. Hal positif yang bisa dijumpai di Desa Simangulampeberkaitan dengan lahan adalah tanah milik adat maupun warga tidakdiperkenankan untuk diperjualbelikan dengan warga di luar LingkunganSimangulampekecualiantarawargaSimangulampeitusendiri.Halinisudahdiaturdi dalamhukum adat. Aturan tersebut secara tidak langsungmerupakan bentukperlindunganterhadapnilai-nilaisosialbudayamasyarakatsetempatdaripengaruhbudayaasing. Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian alam lingkungan, masyarakat

Desa Simangulampeberusahamenggunakanpupukorganikuntukmenyuburkantanaman. Selain pupuk organik dari kotoran hewan ternak, akhir-akhir inimasyarakatmemanfaatkandaun-daunbambuyangsudahkeringdarihutanbambudandiolahuntukdigunakansebagaipupuktanaman.MenurutpenuturanBaringinSinambela, pupuk yang berasal dari daun bambu ini sangat bagus karenamengandung zat anti jamur. Usaha pengolahan pupuk ini dilakukanmasyarakatsetempatyangberlokasidi sebelah selatandesadibelakangkarangmemadu.Disamping itu warga juga memanfaatkan hasil limbah pengolahan loloh cemcemuntukmenyuburkantanaman.

Page 22: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

550

Keempat, penguatan kehidupanberagama.MasyarakatDesa Simangulampesehari-haritetapmelakukanaktivitaskeagamaansepertibiasatidakterpengaruhdengan adanya aktivitas pariwisata. Dalam sebulan minimal empat kali wargamelakukan persembahyangan ke Ruma Bolon. Pada saat melaksanakan upacarakeagamaan,wargasibukmenyiapkansegalakeperluanuntukkepentinganupacarasepertibantenataumenyiapkansesajikhususyangakandibawakepura,padasaattersebut banyakwarga yangmenghentikan aktivitas seharihari sepertimisalnyaberjualan dengan menutup warung. Dalam pelaksanaan upacara keagamaanbiasanyaadapengarahandariTokohAdatkepadawarga.Disela-selapengarahandiselipkan jugapesankepadawargakaitannyadenganpariwisatadimanawargadihimbauuntukselalumenjaganilaimoral,budayadanadatistiadatdalambentuksikap perilaku sehari-hari. Selain itu warga juga dipesan untuk tidak cepatterpengaruholehbudayaasingyangmasukmelaluipariwisata. Kelima,terjaganyanilai-nilaikekeluargaan.Sikapkekeluargaanyangtinggidi

antarawargaDesawisataSimangulampediwujudkandalamaktivitas sehari-haridalam bentuk gotong-royong dan partisipasi aktif lainnya di berbagai kegiatansosial.Sikapkekeluargaaninidapatdilihatdengandibangunnyaberbagaifasilitasumum dengan menggunakan tenaga kerja dari generasi muda dan masyarakatsetempat. Partisipasi aktif masyarakat yang menunjukkan kebersamaan selainuntuk pembangunan fisik juga ditujukan untuk pembangunan non fisik hal ininampakdarikehadiranwargapadasaathari-haritertentu.Unsurkekeluargaanantarwargayangtingginampakjugadarisegipenataanrumahdengan adanya betelan atau jalan tembus antar rumah warga dari ujung utarahingga selatan, mencerminkan bahwa masyarakat Simangulampe merupakanmasyarakatsosialyangselaluhidupberdampingandenganmasyarakatlainnya.D. PENUTUP

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas dapat ditarik simpulan sebagaiberikut.Pertama,DesaWisataSimangulampemerupakansalahsatudesawisatadiDanauTobadengandayatarikberupapolatataruangdesadanarsitekturbangunantradisional yang khas, adat istiadat, yang cukupunik dan kekayaan alamberupahutankemenyan.PeranGenerasiMilenialdanmasyarakatlokaldalampengelolaandesa wisata merupakan salah satu langkah yang positif dalam penguatanpengelolaankepariwisataan.PeranGemasaktimelaluiinovasipengembangandesawisatadiDesaSimangulampemelaluitigatahapanyaitutahappenyadaransadarwisata, melek teknologi, dan pentingnya pelestarian identitas kultural. PeranpenyadarankepadaGenerasiMilenialmengenaipentingnyamenjagabudayadanadat istiadat dengan adanya pariwisata harus terus-menerus dilakukan berbagaipihak, termasuk tokoh masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga kelestarianidentitasbudaya,adatistiadat,dannilai-nilaikebijaksanaanyangdiwariskanolehpara leluhur etnikBatak sehinggadapat diturunkankepada generasimendatangdanmenjadibentengbagimasuknyapengaruhbudayaasingterutamayangtidaksesuaidengankebudayaanlokal.

Kedua, pemerintah sebagai salah satu stakeholder pariwisata diharapkanuntuk lebih meningkatkan peranannya terutama dalam meningkatkan kualitas

Page 23: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

551

sumber daya manusia berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat melaluipelatihandanpembinaanteknistentangpengelolaanobyekwisatadanpembinaanterhadap usaha-usaha kerajinan yang dilakukan masyarakat setempat. Perananpemerintah juga sangat dibutuhkan untuk peningkatan kualitas dan kuantitassarana akomodasi obyek wisata, khususnya rehabilitasi sarana dan prasaranautamayangkondisinyasudahrusaksertapembangunansarana-saranabaruuntukmelengkapi kebutuhan wisatawan seperti misalnya klinik kesehatan. Selain itupihak pengelola desa wisata dan desa adat untuk lebih membuka diri denganmengembangkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal ini swasta untukmeningkatkanpotensiobyekwisatasertakualitasakomodasiwisatadengantetapmematuhihukumadatyangberlaku.

Ketiga, masyarakat umumnya dan generasi milenial desa itu khusunya,diharapkan selalu menjaga kebersihan, kerapihan, keasrian, kenyamanan, dankeamanan lingkungan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan yaitu merawatbangunan-bangunantradisionalyangdimilikidenganmemperhatikankebersihanbangunan rumah dan lingkungan sekitarnya, memperbaiki bangunan-bangunanrumah yang sudahmengalami kerusakan dan tidak terlalu menonjolkan barangdagangansehinggamenutupiviewbangunanrumahtradisionalmereka. Keempat, dalam hal kegiatan promosi yang dilakukan oleh pengelola desawisatabaikmelaluiinternetmaupunbrosurdigitalagardicantumkanlebihdetailtentang kegiatan atraksi wisata yang ada di Desa Wisata Simangulampe danmeningkatkanlagikegiatan-kegiatanpromosisepertimenempatkanbrosurbanyakfituraplikasi, seperti Instagram,Facebook,Twitter,WhatsApp,dan lainnya,gunameningkatkan kerja sama dengan baik pihak investor baik dalam maupun luarnegeri.

DAFTARPUSTAKAAhkam, B. S. (2018). Peran pemerintah Desa dalammeningkatkan kesejahteraan

masyarakatmelaluiprogramDesawisata.UINSunanGunungDjatiBandung.

Ali,H.,&Purwandi,L.(2017).MilenialNusantara:GramediaPustakaUtama.Andayani,A.A.I.,Martono,E.,&Muhamad,M.(2017).PemberdayaanMasyarakat

MelaluiPengembanganDesaWisataDan ImplikasinyaTerhadapKetahananSosial Budaya Wilayah (Studi Di Desa Wisata Penglipuran Bali). JurnalKetahananNasional,23(1),1-16.

Dewi, I. G. A. A. Y. (2018). PERAN GENERASIMILENIAL DALAM PENGELOLAANSAMPAHPLASTIKDIDESAPENATIHDANGINPURIKECAMATANDENPASARTIMURKOTADENPASAR.PUBLICINSPIRATION,3(2),111-125.

Lalo, K. (2018). Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan PendidikanKarakterGunaMenyongsongEraGlobalisasi.JurnalIlmuKepolisian,12(2),8.

Newstrom,J.W.,&Davis,K.(1986).Humanbehavioratwork.NewYork,NY.

Page 24: PERAN GENERASI MILENIAL DALAM PENGEMBANGAN DESA …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 3 | Juli 2020 | Hal: 529-552

Terakreditasi Sinta 4

552

Prasetyanti,R. (2017).GenerasiMillennial dan inovasi jejaringdemokrasi temanahok.POLINTER,3(1).

Safitra, A. R., & Yusman, F. (2014). Pengaruh Desa Wisata Kandri terhadapPeningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Kandri Kota Semarang(Studi Kasus: Kelurahan Kandri Semarang). Teknik PWK (PerencanaanWilayahKota),3(4),908-917.

Wawancara1.BaringinLumbanraja,TokohAdat(58)2.KhatrinSinambela,KetuaGemaksi(24)