Peran Dokter Umum Bersama BPJS
-
Upload
rizkymaidisyataqwin -
Category
Documents
-
view
177 -
download
1
description
Transcript of Peran Dokter Umum Bersama BPJS
Menuju Universal Health CoverageB P J S Kesehatan 2014
PERAN DOKTER UMUM SEBAGAI DOKTER KELUARGAbersama
Praktek di negara lain tentang “GATE KEEPER”
Kondisi obyektif (Muktamar IDI) al
• Mengakui Dokter Pelayanan Primer (DPP) sbg tulang punggung sistem yankesmas
• Usulan peningkatan standard dan kompetensi jumlah pasien maks 45 org
• JK : jam 20 dokter praktek harus stop selain karena mutu, dokter adalah manusia dan mahluk sosial harus sehat dan sociable
• Kualitas dokter kalah dibanding negara lain
• Continuing Prefessional Dev’t (CPD) masih belum standard
Fakta-fakta yang dikumpulkan
• Mantan Kadinkes Prov: “DU tidak mau melayani KIA dan partus. Hanya selalu menyerahkan kepada bidan”
• Mantan Kadinkes Prov: “DU menghindari tugas yang berkaitan dengan kehamilan dan partus”.
• Pejabat Dinkes Prov: “DU kurang menguasai di RSU/RS swasta”
• DU tidak kompak menghadapi PT ASKES kapitasi (saling jegal)
Fakta-fakta lain
• Banyak DU yang tidak mau punya email atau akun jejaring sosial
• Banyak DU yang tidak mau smart phone/ bb, laptop atau CPD via web
• AttitudeAttitude yang merupakan komponen terbesar (90%) agar seorang pribadi sukses < dikembangkan rapat bicara sendiri (tidak respect to others & do not listentidak respect to others & do not listen), komunikasi dengan pasien dan orang lain payah, seminar pokoknya ada sertifikat, dll
Tantangan Globalisasi• Pendidikan dokter dg standard yangyang tinggi
mereka benchmark ke negara maju (USA atau Eropa/British)
• Tradisi dan budaya mutu dan malu sudah terinternalisasi
• Confidence dan berani serta selalu melakukan CPD rutin berbagai cara
• Menguasai alat2 kedokteran mutakhir
• Berjaringan kuat (networking)
• Dengan FREE TRADE ZONE bisa masuk FREE TRADE ZONE bisa masuk Indonesia
Good Medical Practice: Good doctors1. Patients need good doctors.
Good doctors make the care of their patients their first concern: they are competent, keep their knowledge and skills up to date, establish and maintain establish and maintain good relationships with patients and good relationships with patients and colleagues*colleagues*, are honest and trustworthy, and act with integrityintegrity.
1. Patients need good doctors.
Good doctors make the care of their patients their first concern: they are competent, keep their knowledge and skills up to date, establish and maintain establish and maintain good relationships with patients and good relationships with patients and colleagues*colleagues*, are honest and trustworthy, and act with integrityintegrity.
Istilah yang dikembangkan Istilah yang dikembangkan menyentuh hati: menyentuh hati: dokter yang baikdokter yang baik
2. Good clinical care must include: 2. Good clinical care must include:
a. adequately assessing the patient's conditions, taking account of the history (including the symptoms, and psychological and social factors), the patient's views, and where necessary examining the patient
b. providing or arranging advice, investigations or treatment where necessary
c. referring a patient to another practitioner, when this is in the patient's best interests
Di USA rata-rata dokter memeriksa pasien selama 30’, Singapore 10-25’
3. In providing care you must:3. In providing care you must:a. recognise and work within the limits of your
competence
b. prescribe drugs or treatment, including repeat prescriptions, only when you have adequate knowledge of the patient's health, and are satisfied that the drugs or treatment serve the patient's needs
c. provide effective treatments based on the best available evidence d. take steps to alleviate pain and distress whether or not a cure may be possible e. respect the patient's right to seek a second opinion;
f. keep clear, accurate and legible recordsclear, accurate and legible records, reporting the relevant clinical findings, the decisions made, the information given to patients, and any drugs prescribed or other investigation or treatment
g. make recordsrecords at the same time as the events you are recording or as soon as possible afterwards
h. be readily accessibleaccessible when you are on duty;
i. consultconsult and take advice from colleagues, where appropriate;
j. make good use of the resources available to you.
http://www.gmc-uk.org/guidance/good_medical_practice/good_clinical_care_index.asp
Perhatian untuk kitaMohon dibandingkan dengan KODEKI
Hanya kurang diposting di media atau web, bahasanya tidak “practical”, banyak dokter yang melupakan KODEKI
(atau tidak membaca lagi setelah ujian di FK?)
Padahal komponen utamanya al:Padahal komponen utamanya al:◦ Melakukan praktek dokter dg standard yang Melakukan praktek dokter dg standard yang
tinggitinggi
◦ Menghormati kolega, dan guruMenghormati kolega, dan guru
◦ Menghormati pasien sebagai individu yang Menghormati pasien sebagai individu yang setarasetara
Peran aktif DU Tingkatkan kapasitas individu, terutama aspek
attitude (ahlaq mulia)
Tingkatkan dan jaga kompetensi Tingkatkan dan jaga kompetensi semua semua aspek termasuk yang “dilupakan” yakni KIA aspek termasuk yang “dilupakan” yakni KIA dan partusdan partus
Praktekkan dengan percaya diriPraktekkan dengan percaya diri
Jaga hubungan dengan sejawat (KODEKI dan Jaga hubungan dengan sejawat (KODEKI dan sumpah dokter) sumpah dokter)
Sadar politik dan iptek Sadar politik dan iptek globalisasi globalisasi
Membangun praktek mandiri / KlinikMembangun praktek mandiri / Klinik
Membentuk jejaring dan solid Membentuk jejaring dan solid PDUI, IDI PDUI, IDI
Ini Perubahan Pelayanan Medik yad‘Unstructured’ ‘Structured’ (azaz kewenangan)
Tertiary
Secondary
Primary Care
Self Care
Primary Care
Self C
are
Tertiary Care
Structured
Dokter Keluarga
Dokter Spesialis
Rujukan - Kewenangan
Sec
onda
ry C
areUnstru
ctured
Sumber: dr. Bantuk H, SpOG
JADI PASIEN LEBIH BERDAYA, PERAN DU JADI PASIEN LEBIH BERDAYA, PERAN DU BERTAMBAH BESARBERTAMBAH BESAR
SistemPelayanan Kesehatan/KedokteranTerpadu
(YANDOKDU)PERPRES: RJMPN
UU SISDIKNAS
ETIKA &
DISIPLIN UU No 32
Tahun 2004
“Dokter Keluarga”,“Doter Gigi Keluarga”,“Bidan Keluarga”,“Perawat Keluarga”,“Apoteker Keluarga”“dll.
GATE KEEPER
Sumber: Ketua Umum PB IDI
15
Amanat Pasal 5 ayat (1) UU SJSN: Harus dibentuk BPJS dengan Undang-Undang UU BPJS(UU No 24 Tahun 2011, Pasal 60) merupakan transformasi ke-4 BUMN (PT. Askes, PT. Jamsostek, PT. Asabri, dan PT. Taspen) untuk mempercepat terselenggaranya SJSN bagi seluruh pendudukBPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
Jamsos salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layakDibentuk 2 BPJS: BPJS Kesehatan program JK
BPJS Ketenagakerjaan program JKK, JHT, JP, JKm
Amanat Pasal 5 ayat (1) UU SJSN: Harus dibentuk BPJS dengan Undang-Undang UU BPJS(UU No 24 Tahun 2011, Pasal 60) merupakan transformasi ke-4 BUMN (PT. Askes, PT. Jamsostek, PT. Asabri, dan PT. Taspen) untuk mempercepat terselenggaranya SJSN bagi seluruh pendudukBPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
Jamsos salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layakDibentuk 2 BPJS: BPJS Kesehatan program JK
BPJS Ketenagakerjaan program JKK, JHT, JP, JKm
16
KEMENKES TIDAK LAGI MENYELENGGARAKAN JAMKESMAS
KEMENHAN, TNI, POLRI TIDAK LAGI MENYELENGGARAKAN YANKES KECUALI YANKES TERTENTU
PT JAMSOSTEK TIDAK LAGI MENYELENGGARAKAN JPK
Garis Besar Roadmap Menuju BPJS Kesehatan
Sumber: PT. ASKES
TARGET BPJS KESEHATAN
18
s/d 31 Des 2013
JK SEUMUR
HIDUP
JK SEUMUR
HIDUP
PT ASKES (PERSERO) BPJS KESEHATAN
TNI/ POLRI
BPJS 1
FASE IIFASE IIFASE IFASE I
BPJS 2
FASE IIIFASE III
JkesMas+Jkes
Mas+JAMKES +
AsKes+
AsKes+
Jkes PROJkes PRO
JHT+JHT+
JKesDa +JKesDa + JHT +
JKK +
JKem +
JKEM+
JKEM+
JHT+JHT+
JPen+JPen+
JKK+JKK+
SKem+SKem+
Jpen+Jpen+
ASURANSI KESEHATAN
NON PROGRAMNON PROGRAM
JAMKESMASJAMKESMAS
JAMKESDAJAMKESDA
JAMINAN KESEHATAN
JAMINAN KESEHATAN
JAMINAN KEC KERJA
JAMINAN KEC KERJA
JAMINAN KEMATIANJAMINAN
KEMATIAN
JAMINAN HARI TUA
JAMINAN HARI TUA
JAMINAN KEMATIANJAMINAN
KEMATIAN
JAMINAN HARI TUAJAMINAN HARI TUA
PENSIUNPENSIUN
SANTUNAN KEC KERJASANTUNAN KEC KERJA
SANTUNAN KEMATIANSANTUNAN KEMATIAN
SANTUNAN HARI TUA
SANTUNAN HARI TUA
PENSIUNPENSIUN
19
ASURANSI KOMERSIALINFORMAL
ASPEK LEGAL dalam Manajemen Faskes BPJS
SELEKSI FASKES
(credentialing)
PENILAIAN KINERJA FASKES
(komponen utama
recredentialing)
Pasal 23 (1) : Manfaat diberikan pada FASKES yang KERJASAMA
Pasal 24 (1) : Kesepakatan mengenai besar pembayaran dengan Asosiasi Faskes wilayah
Pasal 24 (2) : Pembayaran Klaim paling lambat 15 hari
Pasal 24 (3) : BPJS harus efisien dan efektifPenjelasan Pasal 24 (3) : BPJS membayar faskes yang efektif dan efisien
UU 40/2004
UU 24/2011 (Pasal 11)huruf (d) : Kesepakatan Pembayaran dgn FASKES;
Huruf (e) : membuat /menghentikan kontrak kerja dengan FASKES;
Universal Health Care Coverage 2014
● Konsep Sistem Pelayanan BPJS
Fasyankes Primer :
1.Puskesmas2.Klinik Pratama3.RS Pratama4.Balai5.Dokter Yan primer & penunjangnya6.Poli umum RS (utk daerah tertentu)7.Fasyankes lain yg dilayani dokter umum
•adalah suatu pengakuan yang adalah suatu pengakuan yang
diberikan oleh Pemerintah pada diberikan oleh Pemerintah pada
Rumah Sakit/ Puskesmas Rumah Sakit/ Puskesmas
karena telah memenuhi standar karena telah memenuhi standar
yang ditentukanyang ditentukan
Upaya peningkatan mutuUpaya peningkatan mutu““AKREDITASI AKREDITASI ““
Akreditasi Fasyankes
• Rumah Sakit KARS
• Puskesmas Akreditasi Puskesmas (dalam proses penyusunan instrumen)
• Klinik Pratama/ Utama
• Gate Keeper
• Jejaring Klinik
Persiapan Kemenkes RI Pokja Faskes, Infrastruktur & Rujukan berjenjang
Sistem Pelayanan Kesehatan Gatekeeper & Sistem Rujukan NasionalSistem Pelayanan Kesehatan Gatekeeper & Sistem Rujukan Nasional
Mapping dan Rencana Aksi Penyediaan Fasilitas Kesehatan (Tenaga Medis, Sarana)Mapping dan Rencana Aksi Penyediaan Fasilitas Kesehatan (Tenaga Medis, Sarana)
Penetapan Pola dan Besaran Pembayaran Faskes (INA CBGs) Penetapan Pola dan Besaran Pembayaran Faskes (INA CBGs)
Persiapan Konsep Health Technology AssesmentPersiapan Konsep Health Technology Assesment
Audit Medis sebagai acuan penilaian kinerja provider
Critical Point Manajemen Critical Point Manajemen FaskesFaskes di Era BPJS di Era BPJS
CREDENTIALING, NEGOSIASI, KONTRAK KERJASAMA BPJS dengan Asosiasi Faskes DaerahCREDENTIALING, NEGOSIASI, KONTRAK KERJASAMA BPJS dengan Asosiasi Faskes Daerah
TRANSFORMASI FASKES : Jamsostek Jamkesmas TNI/ Polri
TRANSFORMASI FASKES : Jamsostek Jamkesmas TNI/ Polri
ANALISIS KEBUTUHAN FASKES PRIMER PER KAB/KOTAProfil Wilayah, Komposisi Peserta, Sebaran FaskesPerlakuan khusus DTPK
ANALISIS KEBUTUHAN FASKES PRIMER PER KAB/KOTAProfil Wilayah, Komposisi Peserta, Sebaran FaskesPerlakuan khusus DTPK
Konsep Seleksi Provider (Cre & Recredentialing) Pelayanan Primer
Kriteria Teknis (dilanjutkan jika kriteria mutlak terpenuhi)
Kriteria Mutlak (harus terpenuhi)
• Surat Izin Praktek/Klinik• Surat Tanda Registrasi
• Rekomendasi Perhimpunan PrimerTidak Mal Praktek (3 tahun terakhir)Tidak dalam masa sanksi Dinkes
• Kriteria SDMDokter berpraktek minimal 6 jam setiap hari kerjaAda tenaga para medis dan atau tenaga administratifMemiliki jaringan komunikasi (internet / vpn)
• KesediaanBersedia mengoptimalkan aplikasi SIMBersaedia mengelola peserta penderita penyakit
kronisBersedia dengan kapitasi
• Diutamakan Provider Askes/ Jamsostek/ TNI/ POLRI/ Jamkesmas (awal 2014)
• Kriteria Administratif Mempunyai izin operasional dan praktek sesuai
ketentuan yang berlaku Kesediaan bekerjasama Surat permohonan dari Pemilik Faskes
• Kriteria Sarana dan Fasilitas
Ruang Praktek sesuai ketentuan IDI atau PDKI. Lokasi mudah dijangkau kendaraan umum. Memiliki perangkat rekam medis yang baik.
Konsep Seleksi Provider (Cre & Recredentialing) Pelayanan Sekunder / Tersier
• Kriteria tambahan tentang riwayat RS tersebut, meliputi: Jumlah pasien, baik rawat jalan maupun rawat inap Penjadwalan dalam berobat (Patient Scheduling) waktu
tunggu Citra RS di masyarakat Afiliasi dengan RS lain Informasi ini perlu sebagai pertimbangan didalam menilai RS
sebelum diputuskan untuk menjalin kerjasama atau tidak.• Kesediaan bekerjasama
Bersedia bekerjasama dengan BPJS dalam sistem Managed Care
Bersedia meresepkan obat DPHO Bersedia penggunaan SIM BPJS Bersedia mengoptimalkan aplikasi SIM Bersedia mengikuti ketentuan BPJS
Kriteria Kriteria Teknis (dilanjutkan jika kriteria mutlak terpenuhi)
• Diutamakan Provider Askes/ Jamsostek/ TNI/ POLRI/ Jamkesmas (awal 2014)
• Kriteria Administratif Sertifikat kelas RS
• Kriteria Sarana dan Tenaga Jumlah tempat tidur kelas I, II, dan III Jumlah sarana penunjang diagnostik, radiologi,
elektromedik Jumlah sarana canggih Jumlah tenaga medis Lokasi yang mudah dijangkau peserta Ada komputer dan jaringan komunikasi (internet/VPN)
• Kriteria Kualitas Memiliki sertifikasi mutu Terakreditasi atau sertifikasi
mutu lain
Kriteria Mutlak Mutlak (harus terpenuhi)
• Izin Operasional • Izin Usaha RS
• Rekomendasi PERSI (IDI,PDUI dll)Tidak Mal Praktek (3 tahun terakhir)Memiliki sarana sesuai profil akreditasi RSTenaga Medis sesuai kelas RS
Penilaian Kinerja Provider sebagai Komponen Utama Recredentialing
ProfilingProvider &
Analisa KebutuhanProvider
Seleksi Provider (Cre &
Recredentialing
Nego dan Kerja Sama Pelkes
Penilaian Kinerja
Provider
Sosialisasi & Informasi
Layanan BPJS
Penanganan Keluhan Provider
UU 40/2004 Psl 24 ayat 3Layanan Kesehatan Provider
yg Efektif & Efisiensi
Hasil Penilaian Kinerja “BAIK” syarat mutlak perpanjangan Kontrak
* Perumusan Komponen Kinerja Provider Grup Manajemen Manfaat
Provider Primer• Kepuasan Peserta• Aspek keamanan pasien • Efektifitas tindakan• Kesesuaian kebutuhan
pasien• Pemenuhan standar
mutu Pelkes• Pemantauan luaran
kesehatan peserta
Provider Sekunder/Tersier• Kepuasan Peserta• Aspek keamanan pasien • Efektifitas tindakan• Kesesuaian kebutuhan pasien• Efisiensi biaya• Pemenuhan standar mutu Pelkes• Utilization Review• Ketepatan Pelaksanaan Jadwal Tindakan
(jadwal tindakan operasi, dsb)• Tidak Terjadi Fraud
Draft Komponen Penilaian Kinerja Provider (berdasarkan R.Perpres Jamkes)
* Perumusan Komponen Kinerja Provider Grup Manajemen Manfaat
Syarat Mutlak Perpanjangan Kontrak Provider
Hasil Penilaian Kinerja “BAIK”
PERSIAPAN TRANSFORMASI KEMITRAAN PROVIDERPenilaian Kinerja Provider
sebagai Komponen Utama Recredentialing
PLAN OF ACTIONPenyediaan Jaringan Provider BPJS Tahun 2013-2014
TW I
•Sinkronisasi Kebijakan•Finalisasi Pedoman
TW II
•Sosialisasi Faskes di seluruh wilayah
Semester II
•Negosiasi Pembayaran•PKS Provider BPJS, dgn kriteria mutlak utk 2014:
Provider Askes Provider Jamsostek Provider TNI/POLRIProvider Jamkesmas Provider lain lolos seleksi
Semester I & II
•Evaluasi Kinerja Provider tiap semester•Credentialing/ Recredentialing•Pelaksanaan Rutin Program Kemitraan Provider Daerah
Tahun 2013 Tahun 2014
www.ptaskes.com
PP 26/1960, LAFAL SUMPAH DOKTER• "Saya bersumpah/berjanji bahwa: Saya akan
membaktikan hidup saya guna kepentingan perikekemanusiaan; Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya; Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai Dokter; Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;
………..PP 26/1960, LAFAL SUMPAH DOKTER
• Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita“ saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan,Kebangsaan,Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan Sosial; Saya akan memberikan kepada Guru-guru saya penghormatan dan *14128 pernyataan terima kasih yang selayaknya; Teman-sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara kandung; Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan; Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan; Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya"