Peran Dokter Ahli Toksikologi Forensic Dalam Kasus Keracunan
Click here to load reader
-
Upload
roatfatchuri -
Category
Documents
-
view
15 -
download
9
description
Transcript of Peran Dokter Ahli Toksikologi Forensic Dalam Kasus Keracunan
Peran dokter ahli toksikologi forensic dalam kasus keracunan
Pasal 7 ayat (1) KUHAP:
Enyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a karena kewajibannya memunyai
wewenang:
h. mendatangkan orang ahli yang diPerlukan dalam hubungannya dengan Pemeriksaan Perkara
Pasal 133 ayat (1) KUHAP;
Dalam hal Penyidik untuk kePentingan Penelitian Peradilan menangani seorang korban baik luka,
keracunan atauPun mati yang diduga karena Peristiwa yang meruPakan tindak Pidana, ia berwenanhh
mengajuka Permintaan keterangan ahli kePada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya.
Dari kedua Pasal di atas disimPulkan bahwa aabila ada kasus “mati karena keracunan” yang diduga
karena Peristiwa tindak Pidana, Penyidik berwenang mendatangkan orang ahli dan mengajukan
Permintaan keterangan ahli kePada orang yang memPunyai keahlian dalahm hal tersebut di atas.
APa yang dimaksud dengan keterangan ahli?
PAsal 1 butir 28 KUHAP:
Keterangan ahli ialah leterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal
yang diPerlukan untuk membuat terang suatu Perkara Pidana guna kePentingan Pemeriksaan.
Dengan adanya definisi di atas, maka yang dimaksud dengan seorang yang memiliki keahlian khusus
dalam hal racun ialah seorang ahli toksikologi.
kaPan Penyidik membutuhkan bantuan dari seorang ahli dalam kasus kematian karena racun?
Penyidik membutuhkan bantuan seorang ahli dalam kasus kematian yang disebabkan oleh suatu tindak
Pidana
Contoh-contoh kasus:
1. Kasus keracunan makanan di Tulungagung (jawa timur )
2. Kasus kematian karena racun H2S dan HCN di Pabrik kertas Mojokerto
3. Kasus kematian karena baygon di Surabaya di Perkirakan semua adalah bunuh diri, sedangkan
di jawa barat Pernah didaPatkan kasus Pembunuhan
Sebab kematian seorang korban yang mati karena racun dan diduga karena suatu tindak Pidana,
Perlu diketahui oleh Pihak Pengadilan, karena menentukan kesalahan yang telah dilakukan
terdakwa, sehingga hakim daPat menjatuhkan Pidana seadil mungkin. aPabila kesalahan itu
dilakukan tanPa kesengajaan (karena kealPaannya) maka terdakwa daPat dijatuhi Pidana
berdasarkan: Pasal 203,205 dan 359 KUHP
Pasal 203 KUHP:
(1) Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan bahwa barang sesuatu
dimasukkan ke dalam sumur, pompa, sumber atau ke dalam perlengkapan air minum untuk umum
atau untuk dipakai oleh, atau bersama-sama dengan orang lain, sehingga karena perbuatan itu air
lalu berbahaya bagi nyawa atau kesehatan orang, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama satu tahun empat bulan atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 205 KUHP:
(1) Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan barang-barang yang berbahaya
bagi nyawa atau kesehatan orang, dijual, diserahkan atau di bagibagikan tanpa diketahui sifat
berbahayanya oleh yang membeli atau yang memperoleh, diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama satu tahun empat bulan atau pidana kurungan paling lama satu tahun. (3) Barang-
barang itu dapat disita.
Pasal 359 KUHP:
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 202 KUHP:
(1) Barang siapa memasukkan barang sesuatu ke dalam sumur, pompa, sumber atau ke dalam
perlengkapan air minum untuk umum atau untuk dipakai oleh atau bersama-sama dengan orang
lain, padahal diketahuinya bahwa karena perbuatan itu air lalu berbahaya bagi nyawa atau
kesehatan orang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang ber- salah diancam dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
Pasal 338 KUHP:
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Apabila terdakwa mengetahui bahwa barang tersebut berbahaya bagi jiwa atau kesehatan, tetapi ia
tidak mengatakan dengan berterus terang sifat bahaya dari pada barang tersebut kepada orang
yang berkepentingan, maka ia dapat dipidana berdasarkan pasal 204 KUHP.
Pasal 204 KUHP:
(1) Barang siapa menjual, menawarkan, menyerahkan atau membagi-bagikan barang yang
diketahuinya membahayakan nyawa atau kesehatan orang, padahal sifat; berhahaya itu tidak diberi
tahu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu mengakihatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.