Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

9
Peran dan fungsi bidan adalah 1) memberikan pelayanan medis pada masa kehamilan (Antenatal Care) disebut bimbingan persiapan menyusui (BPM) yang meliputi mempersiapkan psikis ibu, pemeriksaan payudara terutama puting susu, penyuluhan tentang manfaat ASI dan kerugian susu buatan, penyuluhan tentang rawat gabung dan manfaatnya, penyuluhan atau konsultasi gizi ibu hamil. 2) bimbingan ibu menyusui (BIM) pada masa Postnatal meliputi membimbing ibu mengenai teknik menyusui yang benar, perawatan payudara pasca persalinan, memantau masalah menyusui pada ibu, memberikan penyuluhan atau konsultasi gizi bayi dan ibu menyusui, perawatan bayi, tumbuh kembang bayi, KB dan lain-lain. Keberhasilan menyusui selama 6 bulan secara eksklusif memerlukan minimal 7 kontak dengan tenaga kesehatan atau konselor laktasi. Bimbingan pengetahuan mengenai ASI sebelum proses kelahiran sebaiknya dilakukan paling sedikit 2 kali. Kunjungan pertama membahas dan mediskusikan keuntungan dan manajemen menyusui, sedangkan kunjungan kedua membahas lebih rinci mengenai proses menyusui dan apa yang dirasakan akan menjadi masalah nanti oleh ibu. Bekerja seringkali mencemaskan ibu tidak dapat memberi ASI eksklusif selama 6 bulan.Bimbingan sebelum kelahiran diperlukan untuk menghilangkan kecemasan ibu dan memberi pengetahuan yang nantinya diperlukan bila ibu kembali bekerja. Setelah proses kelahiran, masih diperlukan sekitar 5 kali kontak dengan tenaga kesehatan. Kontak pertama dilakukan saat kelahiran terjadi yaitu dengan melakukan kontak kulit dini antara ibu dan bayi. Kontak ke dua setelah kelahiran dilakukan dalam 24 jam berupa bimbingan posisi menyusui baik dalam keadaan tidur/duduk (disesuaikan dengan kondisi ibu) dan membantu ibu melekatan mulut bayi pada payudara dengan baik . Kontak berikutnya dilakukan dalam 1 minggu kelahiran untuk menemukan berbagai kesulitan dan memberi dukungan pada ibu untuk tetap menyusui.Pertemuan ke 6 dan 7 biasanya dilakukan 1 dan 2 bulan setelah kelahiran.( Wibowo,2013). Persiapan laktasi pada masa kehamilan penting dilakukan karena ibu yang mempersiapkan sejak dini akan lebih siap menyusui bayi nya. Pada beberapa Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya (RS,RB) ada kelas Bimbingan

Transcript of Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

Page 1: Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

Peran dan fungsi bidan adalah 1) memberikan pelayanan medis pada masa kehamilan (Antenatal Care) disebut bimbingan persiapan menyusui (BPM) yang meliputi mempersiapkan psikis ibu, pemeriksaan payudara terutama puting susu, penyuluhan tentang manfaat ASI dan kerugian susu buatan, penyuluhan tentang rawat gabung dan manfaatnya, penyuluhan atau konsultasi gizi ibu hamil. 2) bimbingan ibu menyusui (BIM) pada masa Postnatal meliputi membimbing ibu mengenai teknik menyusui yang benar, perawatan payudara pasca persalinan, memantau masalah menyusui pada ibu, memberikan penyuluhan atau konsultasi gizi bayi dan ibu menyusui, perawatan bayi, tumbuh kembang bayi, KB dan lain-lain.

Keberhasilan menyusui selama 6 bulan secara eksklusif memerlukan minimal 7 kontak dengan tenaga kesehatan atau konselor laktasi. Bimbingan pengetahuan mengenai ASI sebelum proses kelahiran sebaiknya dilakukan paling sedikit 2 kali. Kunjungan pertama membahas dan mediskusikan keuntungan dan manajemen menyusui, sedangkan kunjungan kedua membahas lebih rinci mengenai proses  menyusui dan apa yang dirasakan akan menjadi masalah nanti oleh ibu. Bekerja seringkali mencemaskan ibu tidak dapat memberi ASI eksklusif selama 6 bulan.Bimbingan sebelum kelahiran diperlukan untuk menghilangkan kecemasan ibu dan memberi pengetahuan yang nantinya diperlukan bila ibu kembali bekerja.

Setelah proses kelahiran, masih diperlukan sekitar 5 kali kontak dengan tenaga kesehatan. Kontak pertama dilakukan saat kelahiran terjadi yaitu dengan melakukan kontak kulit dini antara ibu dan bayi. Kontak ke dua setelah kelahiran dilakukan dalam 24 jam berupa bimbingan posisi menyusui baik dalam keadaan tidur/duduk (disesuaikan dengan kondisi ibu) dan membantu ibu melekatan  mulut bayi pada payudara dengan baik . Kontak berikutnya dilakukan dalam 1 minggu kelahiran untuk menemukan berbagai kesulitan dan memberi dukungan pada ibu untuk tetap menyusui.Pertemuan ke 6 dan 7 biasanya dilakukan 1 dan 2 bulan setelah kelahiran.( Wibowo,2013).

Persiapan laktasi pada masa kehamilan penting dilakukan karena ibu yang mempersiapkan sejak dini akan lebih siap menyusui bayi nya. Pada beberapa Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya (RS,RB) ada kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Program ini merupakan bagian dari pelayanan ibu nifas yang mendukung keberhasilan menyusui (Megasari,2015).

Memberikan ibu bimbingan menyusui akan berhasil bila :

a. Ibu merasa baik tentang dirinya dan percaya diri. b. Lingkungan yang mendukung untuk menyusui, seperti keadaan yang tenang sehingga ibu tidak tegang dan bisa santai pada saat menyusui. c. Bayi melekat dengan baik pada payudara sehingga bayi menghisap dengan efektif. d. Memberitahu ibu bahwa lebih banyak meneteki, menyebabkan produksi ASI lebih banyak. Dukungan suami, teman dan keluarga dalam proses menyusui (www.gizi.net, 2006).

a) Penilaian Bimbingan Menyusui

Page 2: Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

a. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian ASIjika tidak ada indikasi untuk dirujuk Tanyakan: apakah inisiasi menyusu dini dilakukan -apakah bayi bisa menyusu , apakah iu kesulitan dalam pemberian ASI apakah bayi di beri ASI, jika iya berapa kali dalam 24 jam -apakah bayi di beri makanan atau minuman selain ASI, jika iya berapa kali dalam24 jam, alat apa yang digunakan Lihat: Tentukan berat badan menurut umur Adakah luka atau bercak putih di mulut? Adakah celah bibir atau langit-langit.

b. Lakukan penilaian tentang cara menyusui Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir? Jika tidak minta ibu untuk menyusui.Jika iya, minta ibu menunggu dan memberitahu saudara jika bayi sudah mau menyusu lagi Amati pemberian ASI denagn seksama Bersihkan hidung yang tersumbat jika menghalangi bayi menyusui Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik?Lihat, apakah posisi bayi benar?Seluruh badab bayi tersangga dengan baik, kepala dan badan bayi lurus, badan bayi menghadap ke dad ibu, badan bayi dekat ke ibu.Lihat, apakah bayi melekat baik?dagu bayi menempel ke payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah membuka ke luar, areola tampak lebih banyak ke bagian atas dari pada di bawah mulut. Lihat dan dengar, apakah bayi menghisap denagn efektif? Bayi menghisap dalam,teratur, di selingi istirahat, hanya terdengar suara menelan.

c. Klasifikasi berat badan rendah menurut umur dan atau masalah pemberian ASI tanda atau gejala berat badan menurut umur rendah atau Bayi tidak bisa menyusui atau ada kesulitan pemberian ASI atau ASI kurang dari 8 kali/hari atau Mendapat makanan atau minuman lain selain ASI atau Posisi bayi tidak benar atau tidak melekat dengan baik atau tidak menghisap dengan efektif ATAU Terdapat luka atau bercak putih di mulut atau ada celah bibir/langit-langit.

d. Tindakan atau pengobatanLakukan asuhan dasar bayi muda Nasehati ibu untuk menjaga bayinya tetap hangat Ajarkan ibu untuk memberikan ASI dengan benar Jika mendapat makanan/minuman lain sel;ain ASI berikan ASI lebih sering. Makan/minuman lain dikurangi kemudian di hentikan. Jika bayi tidak mendapat ASi: RUJUK untuk konseling laktasi dan kemungkinan bayi menyusui lagi Jika ada celah bibir/langit-langit, nasehati tentang alternative pemberian minum Konseling bagi ibu atau keluarga Nasehati kapan kembali segera Kunjunagn ulang 2 hari untuk gangguan pemberian ASI dan Kunjungan ulang 14 hari untuk masalah berat badan rendah menurut umur.

e. Klasifikasi berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI tanda/ gejala Tidak terdapat tanda/gejala diatas tindakan atau pengobatan : Pujilah ibu karena telah memberikan ASI kepadanya bayinya dengan benar. Tindakan / pengobatan untuk bayi muda yang memerlukan rujukan segera( Tindakan pra rujukan ) bayi dapat di rujuk apabila : Suhulebih dari 37,5 C Denyut jantung lebih dari 100 kali per menit Tidak ada tanda dehidrasi berat menangani gangguan nafas pada penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat : Posisikan bayi setengah tengadah jika perlu bahu diganjal dengan gulungan kain Bersihkan jalan nafas dengan menggunakan alat penghisap lendir Jika mungkian, berikan oksigen denagn kateter nasal atau nasal prong denagn kecepatan 2 liter per menit.

Page 3: Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

A. Menyusui

a) Pengertian Menyusui

Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi (Bobak, 2005).

Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting, sebab dengan persiapan yang lebih baik maka ibu akan lebih siap untuk menyusui bayinya ( Soetjiningsih, 1997 ).

Akan tetapi pada kenyataannya banyak ibu yang gagal dalam usaha untuk memberikan ASI pada ibunya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti :a. Kekurangan informasi dan karena itu kekurangan rasa percaya diri sehingga si ibu menjadi stres yang berpengaruh pada berkurangnya aliran ASI. b. Kepercayaan yang salah bahwa tidak ada ASI pada hari-hari awal setelah melahirkan sehingga ibu tidak segera memberikan ASI. Penundaan ini menyebabkan aliran ASI juga berkurang.c. Manajemen menyusui yang kurang benar, biasanya karena kurang informasi mengenai tehnik menyusui, sehingga masalah yang seharusnya mudah diatasi menjadi tidak teratasi. (http://asi.blogsome.com).

b) Cara MenyusuiSuatu tata laksana menyeluruh yag menyangkut laktasi dan penggunaan ASI yang

menuju suatu keberhasilan menyusui untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi nya.

c) Tujuan menyusuiMeningkatkan kemampuan ibu tentang teknik menyusui yang benar

Untuk mencegah terjadinya putting lecet , payudara , bengkak , mastitis.Merangsang pembentukan ASI secara tidak langsung dan membantu mempercepat pengecilan uterus. (Maryunani,2012)

d) Cara menyusui yang baik dan benar Menyusui merupakan proses belajar. Langkah awal yang perlu diperhatikan disini

yaitu posisi dasar menyusui (Roesli, 2005) meliputi :1. Posisi badan ibu

a. Ibu bisa dalam posisi duduk. b. ibu bisa dalam posisi tidur terlentang. c. ibu bisa dalam posisi tidur miring.

2. Posisi badan ibu dan bayi

Page 4: Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

a. Biarkan kepala bayi terjatuh pada pertengahan lengan/ pergelangan tangan ibu.

b. Pegang bagian belakang dan bahu bayi c. Hadapkan seluruh badan bayi pada badan ibu. d. Dekap bayi dibawah payudara. e. Dada bayi melekat dibawah payudara. f. Dagu bayi menempel pada payudara. g. Hidung bayi menjahui payudara. h. Bahu dan lengan ibu tidak tegang dalam posisi natural.

3. Posisi mulut bayi dan payudara ibu (pelekatan) Bisa juga disebut chin to brest, chest to chest dimana posisi muka bayi menghadap

payudara (chin to brest) dan perut / dada bayi menempel ke perut atau dada ibu (chest to chest).

Pelekatan merupakan kunci keberhasilan dalam mennyusui maka perludiperhatikan tekhnik atau posisi yang benar :

a. Ibu dalam posisi duduk atau berbaring dengan santai, jika duduk maka duduk tegak dengan punggung tersangga baik.

b. Pegang bagian belakang badan dan bahu bayi, kepala bayi yang jatuh kebelakang sehingga dagu bayi melekat pada payudara.

c. Posisikan bayi dibawah payudara. d. Gunakan tangan dan lengan untuk melekatkan dada bayi kedasar payudara. e. Pastikan seluruh badan bayi menghadap ke ibu. f. Posisikan bayi sehingga putting susu berada diatas bibir atas bayi

(berhadapan dengan hidung bayi). g. Rangsang bibir bawah atau dagu bayi dengan payudara / areola. h. Tunggu sampai bayi membuka lebar mulutnya. i. Secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan punggung dan

bahu bayi. j. Arahkan putting susu keatas, lalu memasukkan kemulut bayi dengan cara

menyusui langit-langitnya. k. Perhatikan bibir bawah bayi memutar keluar. Arela bagian bawah lebih

sedikit terlihat dari pada bagian atas. Dagu bayi menempel pada payudara. l. Puting susu terlipat dibawah bibir atas bayi. Bayi bebas bernafas.

Setelah menguasai 3 posisi dasar menyusui langkah selanjutnya yaitu tahap-tahap tatalaksana menyusui :

a. Keluarkan ASI sedikit untuk membersihkan puting susu sebelum menyusu sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan puting.

b. Pegang payudara dengan ibu jari diatas 4 jari dibawah( C hold) atau telunjuk diatas 3 jari dibawah (C Scissor hold).

c. Hidung bayi dan putting susu ibu berhadapan. d. Sentuh pipi / bibir bayi untuk merangsang rootng reflek. e. Tunggu sampai mulut terbuka lebar dan lidah menjulur keluar.

Page 5: Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

f. Dekatkanlah bayi ke ibu dan arahkan putting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan yang terletak dibawah areola mamnae. Setelah bayi menghisap ASI dengan perlahan-lahan namun kuat, payudara tidak perlu disangga lagi.

g. Untuk melepaskan isapan , setelah bayi selesai menyusu atau payudara telah terasa kosong, yaitu dengan cara memasukkan jari kelingking ibu kemulut bayi melalui sudut mulut bayi/dagu bayi ditekan kebawah (terbaik jika bayi melepaskan putting susu sendiri).

h. Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit dan dioleskan pada puting i. Menyendawakan bayi, dengan cara menngendong bayi tegak pada bahu

ibu dan menepuk punggung bayi pelan-pelan hal ini bertujuan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak gumoh.

Untuk mengetahui apakah bayi telah menyusu dengan posisi yang benar, dapat diamati dengan :

a. Tubuh bayi bagian depan menempel pada ibu.b. Dagu bayi menempel pada payudara. c. Dada bayi menempel pada dada ibu. d. Telinga berada pada satu garis dengan leher dan lengan e. Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawar terbuka.f. Sebagian besar areola tidak nampak. g. Bayi menghisap dalam dan perlahan. h. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusui. i. Terkadang terdengar suara menelan.

Lama dan frekuensi menyusui harus disesuaikan dengan kebutuhan bayi meskipun kebutuhan hari berbeda-beda namun rata-rata pengosongan isi lambung berlangsung 1-4 jam. Pada minggu-minggu pertama pada umumnya bayi sehat membutuhkan waktu menyusui sekitar 8-12 kali dalam 24 jam (Roesli, 2006). Bila bayi menangis diluar wktu menyusui, perlu segera dicari penyebabnya, apakah karena merasa lapar, popok basah, bayi merasa tidak nyaman, kepanasan atau kedinginan, sakit perut atau sakit lain.

B. Tingkat Kemandirian

a) PengertianMenurut yasin setiyawan, kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dimana dapat dinyatakan dalam tindakan atau perilaku seseorang yang dapat dinilai ( Batara,2008).

Perawatan mandiri selama masa nifas telah dilakukan sejak lama menurut kebiasaan yang berlangsung dimasyarakat.Tetapi kesalahan terbesar seperti tidak

Page 6: Peran dan fungsi bidan adalah 1.docx

diperbolehkan ibu turun dari tempat tidur untuk beberapa waktu menjadikan ibu tidak mandiri dalam merawat dan menyusui bayinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mandiri ibu menyusui (www. library.usu.ac.id , 2005):

1. Banyaknya paritas 2. Pengalaman merawat dan meyusui bayi3. Jenis persalinan 4. Tingkat pendidikan 5. Usia ibu. 6. Sosial budaya 7. Sarana kesehatan

C. Hipotesis

Ha : Ada pengaruh bimbingan tentang tehnik menyusui terhadap tingkat kemandirian dalam menyusui pada ibu post partum di BPM B idan Desmawarni.Spd.Amd.Keb tahun 2015.

Ho : Tidak ada pengaruh bimbingan tentang tehnik menyusui terhadap tingkat kemandirian dalam menyusui pada ibu post partum di BPM B idan Desmawarni.Spd.Amd.Keb tahun 2015.