Peran Bidan Dalam Promkes

21
MAKALAH PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Dosen Pengampu : Marliana Rahma, SST Di Susun Oleh : Rini Permatasari NIM : 044228130009 AKADEMI KEBIDANAN BANDUNG

description

peran bidan dalam promkes

Transcript of Peran Bidan Dalam Promkes

MAKALAHPERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATANMakalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi KesehatanDosen Pengampu : Marliana Rahma, SST

Di Susun Oleh :Rini PermatasariNIM : 044228130009

AKADEMI KEBIDANAN BANDUNGYAYASAN CIARA PUTRI2014KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya selaku penyusun dan khususnya para pembaca makalah ini.Makalah yang bejudul Peran Bidan Dalam Promosi Kesehatan ini berisikan tentang peran bidan sebagai advocator, educator, fasilitator dan motivator.Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Dengan dukungan dan bantuan dari mereka saya dapat menyelesaikan makalah ini. saya menyadari pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya harapkan saran dan kritik yang membangun.

Bandung, Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ..ii

BAB I : PENDAHULUAN ......1A. Latar Belakang ......5B. Rumusan Masalah .2C. Tujuan Penulisan 4D. Manfaat Penulisan 7

BAB II : TINJAUAN TEORI .9A. Pengertian kala III persalinan 2B. Mekanisme kala III persalinan ..9C. Manajemen aktif kala III persalinan .2D. Pendokumentasian pada kala III persalinan ......0E. Deteksi dini komplikasi dan penatalaksanaan pada kala III persalinan ..9

BAB III : PENUTUP ... 15A. Kesimpulan ...8DAFTAR PUSTAKA .20

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGBidan yang profesional dituntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyrakat di era globalisasi saat ini dan ditengah-tengah persaingan yang begitu ketat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyrakat terhadap kesehatan . Bidan profesional tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan merawat klien, tetapi juga kemampuan memberikan pelayanan secara menyeluruh baik dari aspek biologis , psikologis, sosial, serta spritual sengan penuh semangat yang di iringi dengan senyuman ikhlas dan tulus. Tenaga Bidan merupakan sumber daya kesehatan masyarakatsehingga diharapkan mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagaimana harapan profesi bidan yaitu menjadi bidan yang profesional.Bidan akan berupaya secara maksimal menjalankan fungsi dan peran sebagaimana yang diharapkan oleh masyrakatSeiring dengan peran dan fungsi Bidan profesional tersebut, sering muncul pertanyaanyang sangat mendasar : Peran seperti apakah yang diharapkan ? . Hal ini sangatlah wajar, karnanya itu upaya yang dilakukan Bidan saat ini dan untuk kedepan

B. RUMUSAN MASALAHDari latar belakang tersebut maka terdapat beberapa rumusan masalah, antara lain adalah sebagai berikut.1. Bagaimana peran bidan sebagai advocator?2. Bagaimana peran bidan sebagai educator?3. Bagaimana pran bidan sebagai fasilitator?4. Bagaimana peran bidan sebagai motivator?

C. TUJUAN PENULISANTujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca khususnya mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang :1. Peran bidan sebagai advocator.2. Peran bidan sebagai educator.3. Pean bidan sebagai fasilitator.4. Pean bidan sebagai motivator.

D. MANFAAT PENULISANManfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar mahsiswa dapat memahami peran bidan dalam promosi kesehatan agar naninya saat terjun kelapangan, bidan mengetahui apa yang diinginkan masyarkat sebagai saat mengemban perannya dalam p romosi kesehatan.

BAB IITINJAUAN TEORI

A. PERAN BIDAN SEBAGAI ADVOKATORPeran ini dilakukan bidan dalam membantu pasien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain, khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan kebidanan yang diberikan kepada pasien.Bidan dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri, dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.Tugas bidan adalah sebagai berikut:1. Bertanggung jawab membantu pasien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan kebidanan yang diberikan kepadanya.1. Mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien. Hal ini harus dilakukan karena pasien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Bidan adalah anggota tim kesehatan yang sering kontak dengan pasien, sehingga diharapkan mampu membela hak-hak pasien. Seorang pembela pasien adalah pembela hak-hak pasien. Pembelaan, termasuk peningkatan apa yang terbaik untuk pasien, memastikan kebutuhan pasien terpenuhi, dan melindungi hak-hak pasien (Disparty, 1998).Hak-hak pasien antara lain sebagai berikut:1. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya.1. Hak atas informasi tentang penyakitnya.1. Hak atas privasi.1. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri.1. Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.

Hak-hak tenaga kesehatan antara lain sebagai berikut:1. Hak atas informasi yang benar.1. Hak untuk bekerja sesuai standar.1. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan pasien.1. Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok.1. Hak atas rahasia pribadi.1. Hak atas balas jasa.

B. PERAN BIDAN SEBAGAI EDUKATORPeran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan tentang kondisi kesehatannya, gejala penyakit, bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan.a) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. Kegiatannya antara lain:1) Bersama pasien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.2) Bersama pasien dan pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.3) Menyiapkan alat dan bahan pendidikan atau penyuluhan yang sesuai dengan rencana.4) Melaksanakan program/ rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki atau meningkatkan program di masa yang akan datang.5) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.6) Melatih dan membimbing kader, termasuk mahasiswa kebidanan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya. Kegiatannya antara lain:1. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun, dan mahasiswa.1. Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.1. Menyiapkan alat dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun.1. Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.1. Membimbing mahasiswa kebidanan dalam ruang lingkup kerjanya.1. Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.1. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.1. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara sistematis dan lengkap.

C. PERAN BIDAN SEBAGAI FASILITATORBidan adalah sesseorang yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan yang diakui dan mendapatkan lisensi untuk melaksanakan praktik kebidanan. Bidan sebagai fasilitator adalah bidan memberikan bimbingan teknis dan memberdayakan pihak yang sedang didampingi (dukun bayi, kader, masyarakat) untuk tumbuh kembang ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan.Fasilitas juga diartikan sebagai proses sadar, sepenuh hati dan sekuat tenaga membantu kelompok sukses meraih tujuan terbaiknya dengan taat pada nilai-nilai dasar partisipasi (PNPM, Mandiri,2006).Pendamping adalah petugas yang ditunjuk untuk memfasilitasi dan melakukan aktifitas bimbingan kepada massyarakat melalui tahapan-tahapan dalam sebuah program pembangunan. Sebagai fasilitator, peran bidan adalah memberikan bimbingan teknis dan memberdayakan pihak yang sedang didampingi (dukuk bayi, kader, tokoh masyrakat) untuk tumbuh kembang ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan. Nilai-nilai universal dalam fasilitas adalah:a) Demokrasib) Tanggung jawabc) Kerjasamad) Kejujurane) Kesamaan derajatKeberhasilan pelaku pemberdayaan dalam memfasilitasi proses pemberdayaan juga dapat diwujudkan melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat. Fasilitator harus terampil mengintegritaskan tiga hal penting yakni, optimalisasi fasilitasi, waktu yang disediakan, dan optimalisasi partisipasi masyarakat. Masyarakat pada saat mejelang batas waktu harus diberi kesempatan agar siap melanjutkan program pembangunan sebcara mandiri. Sebaliknya, fasilitator harus mulai mengurangi campur tangan secara perlahan.Sebagai tenaga ahli, fasilitastot sudah pasti dituntut untuk selalu terampil menghadapai persoalan yang diungkapkan masyarakat saat promblem solvingtidak secara otomatis harus dijawab oleh fasilitator tetapi bagaimana fasilitator mendistribusikan dan mengembalikan persoalan dan pertanyaan tersebut kepada semua pihak (peserta dan masyarakat).\Upayakan bahwa pendapat masyarkatlah yang mengambil alih keputusan. Hal yang juga penting juga untuk diperhatikan pelaku pemberayaan sebagai fasilitator harus dapat mengenal tugasnya secara baik, peran fasilitator mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan, mengkondisikan iklim ke lompok yang harmonis, serta mefasilitasi terjadinya proses saling belajar dalam kelompok.Fasilitator selaku ketua dalam pelaksanaan memiliki peran seabgai berikut:a) memfasilitasi pembentiukan Desa Siap Antar Jaga diwilayahnya masing-masing. Disini fasilitator berperan dalam pembentukan Desa Siaga di wilayahnya.b) Melakukan penggalangan solidaritas masyarakat untuk berperan dalam pelaksanaan Desa Siap Antar Jaga. Disini fasilitator membantu mengembangkan UKBM, serta hal hal terkait lain, contohnya PHBS, dana sehat, tabulin, dasolin dan ambulan desa.c) Mendorong anggota masyarakat utnuk mampu mengungkapkan pendapatnya dan berdialog dengan sesame anggota masyarakat, tokoh atau pembua masyarakat, petugas kesehatan, serta unsur masyarakat lain yang terlibat dalam pelaksanaan Desa Siap Antar Jaga. Fasilitator desa siaga membantu dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada diwilayahnya secara musyawarah bersama.d) Melakukan koordinsi pelaksanaan desa siap antar jaga secara berkesinambungan. Fasilitator setiap bulan melakukan pertemuan dengan kader dan tokoh masyarakat lainnya.e) Menjadi penghubung antar masyarakat dengan sarana pelayanan kesehatan. Fasilitator membantu tenaga kesehatan daam pelaksanaan desa siaga diwilayahnya.

D. PERAN BIDAN SEBAGAI MOTIVATORSebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan.1. Tugas mandiri Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.b. Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan mereka sebagai klien.c. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.d. Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga.e. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.f. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.g. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.h. Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause.i. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga2. Tugas KolaborasiTugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.b. Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.c. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluargad. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.e. Memberi asuhan kebidanan pada bay, baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruraran yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga,f. Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko cinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi betsamut klien dan keluarga,3. Tugas ketergantunganTugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:a. Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga,b. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratanc. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga,d. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga,e. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluargaf. Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan klien/keluarga,

BAB IIIPENUTUP

Dapat disimpulkan, Bidan yang profesional dituntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyrakat. Bidan sebagai advocator, peran ini dilakukan bidan dalam membantu pasien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain, khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan kebidanan yang diberikan kepada pasien. Bidan Sebagai Fasilitator adalah bidan memberikan bimbingan teknis dan memberdayakan pihak yang sedang didampingi (dukun bayi, kader, tokoh masyarakat) untuk tumbuh kembang ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan. Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan.

DAFTAR PUSTAKA

Hamdani, M. SKM, M.Kes. 2013. Promosi kesehatan untuk kebidanan. TIM : Jakarta