Peran Bermain Dalam Perkembangan

2
Peran bermain dalam perkembangan Melalui media bermain yang universal, anak belajar apa yang tidak diajarkan oleh orang lain kepadanya. Mereka belajar tentang dunia mereka dan bagaimana menghadapi lingkungan, objek, waktu, ruang, struktur, dan orang di dalamnya. Mereka belajar tentang diri mereka sendiri yang ada di dalam lingkungan tersebut, apa yang dapat mereka lakukan, bagaimana menghubungkan sesuatu dan situasi, dan bagaimana mengadaptasi diri sendiri pada tuntutan sosial yang dibebankan pada mereka. Bermain adalah pekerjaan anak. Dalam bermain anak secara kontinu mempraktikan proses hidup yang rumit dan penuh stress, komunikasi, dan mencapai hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Fungsi bermain – Perkembangan sensorimotor Aktivitas sensorimotor adalah komponen utama bermain pada semua usia dan merupakan bentuk dominan permainan pada saat bayi. Permainan aktif penting untut perkembangan otot dan bermanfaat untuk melepas kelebihan energi. Melaui permainan sensorimotor, anak menggali sifat dunia fisik. Bayi memperoleh kesan tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka melalui stimulasi taktil, auditorius, visual, dan kinestik. Toddler dan prasekolah sangat menyukai gerakan tubuh dan mengeksplorasi segala sesuatu di ruangan. Dengan meningkatnya maturitas, permainan sensorimotor, menjadi semakin berbeda. Sementara anak yang masih kecil lebih menyukai berlari untuk menggerakkan tubuh, anak yang lebih besar menggabungkan atau memodifikasi gerakan menjadi aktivitas yang lebih rumit dan terkoordinasi, seperti berlomba, melakukan permainan, dan naik sepeda. Perilaku motorik kasar dan halus Anak Prasekolah

description

Peran Bermain Dalam Perkembangan

Transcript of Peran Bermain Dalam Perkembangan

Page 1: Peran Bermain Dalam Perkembangan

Peran bermain dalam perkembangan

Melalui media bermain yang universal, anak belajar apa yang tidak diajarkan oleh orang lain kepadanya. Mereka belajar tentang dunia mereka dan bagaimana menghadapi lingkungan, objek, waktu, ruang, struktur, dan orang di dalamnya. Mereka belajar tentang diri mereka sendiri yang ada di dalam lingkungan tersebut, apa yang dapat mereka lakukan, bagaimana menghubungkan sesuatu dan situasi, dan bagaimana mengadaptasi diri sendiri pada tuntutan sosial yang dibebankan pada mereka. Bermain adalah pekerjaan anak. Dalam bermain anak secara kontinu mempraktikan proses hidup yang rumit dan penuh stress, komunikasi, dan mencapai hubungan yang memuaskan dengan orang lain.

Fungsi bermain – Perkembangan sensorimotor

Aktivitas sensorimotor adalah komponen utama bermain pada semua usia dan merupakan bentuk dominan permainan pada saat bayi. Permainan aktif penting untut perkembangan otot dan bermanfaat untuk melepas kelebihan energi. Melaui permainan sensorimotor, anak menggali sifat dunia fisik. Bayi memperoleh kesan tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka melalui stimulasi taktil, auditorius, visual, dan kinestik. Toddler dan prasekolah sangat menyukai gerakan tubuh dan mengeksplorasi segala sesuatu di ruangan. Dengan meningkatnya maturitas, permainan sensorimotor, menjadi semakin berbeda. Sementara anak yang masih kecil lebih menyukai berlari untuk menggerakkan tubuh, anak yang lebih besar menggabungkan atau memodifikasi gerakan menjadi aktivitas yang lebih rumit dan terkoordinasi, seperti berlomba, melakukan permainan, dan naik sepeda.

Perilaku motorik kasar dan halus Anak Prasekolah

Berjalan, berlari, memanjat, dan melompat telah tercapai dengan baik pada usia 36 bulan. Penghalusan koordinasi mata-tangan dan otot jelas terbukti dalam beberapa area. Pada usia 3 tahun anak prasekolah mampu mengendarai sepeda roda tiga, berjalan jinjit, berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik dengan seimbang, dan lompat jauh. Pada usia 4 tahun anak mampu melakukan loncatan dan lompatan denhgan satu kaki dengan lancar serta menangkap bola dengan baik. Pada usia 5 tahun anak melompat tali dengan kaki bergantian, dan mulai berenang.

Perkembangan motorik halus jelas terbukti pada peningkatan manipulasi keterampilan anak, seperti dalam menggambar dan berpakaian. Ketrampilan ini memberikan kesiapan untuk belajar dan mandiri untuk memasuki sekolah.

Page 2: Peran Bermain Dalam Perkembangan

Masa kanak – kanak awal : 1 – 6 tahun

Toddler : 1 – 3 tahunprasekolah : 3 – 6 tahun

Periode ini, yamg berasal dari waktu anak – anak dapat bergerak sambil berdiri sampai mereka masuk sekolah, dicirikan dengan aktifitas yang tinggi dan penemuan – penemuan. Saat ini merupakan saat perkembangan fisik dan kepribadian yang besar. Perkembangan motorik berlangsung terus - menerus.

Anak – anak pada usia ini membutuhkan bahasa dan hubungan sosial yang lebih luas, mempelajari standar peran, memperoleh kontrol dan penguasaan diri, semakin menyadari sifat ketergantungan dan kemandirian, dan mulai membentuk konsep diri.