PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

28
ANTROPOLOGI DAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Budi Utomo ____________________________________ ________ Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari berbagai gejala sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang dilihat dari beberapa segi fisik, jiwa, dan sosial. Juga perawatandan interaksi masing- masing dari ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada

Transcript of PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Page 1: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

ANTROPOLOGI DAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Budi Utomo____________________________________________Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari berbagai gejala sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang dilihat dari beberapa segi fisik, jiwa, dan sosial.

Juga perawatandan interaksi masing-masing dari ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun kelompok sosial keseluruhannya.

Page 2: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Peran tidak hanya dalam kepentingan penelitian konseptual dan teoritis, tetapi juga dalam menanggulangi masalah kesehatan bagi kepentingan masyarakat.

• Foster (1981) mengembangkan Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) sesudah dikenal sebagai Primary Health Care (Alma Alta 1978) mengurangi ketidakadilan pada sistem pelayanan kesehatan nasional

Page 3: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• AKAR DARI ANTROPOLOGI KESEHATAN

1. Perhatian ahli antropologi fisik terhadap topik-topik seperti evolusi, adaptasi, anatomi komparatif, berbagai tipe ras, genetik dan serologi2. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif termasuk ilmu sihir dan magic.3. Gerakan “kebudayaan & kepribadian” pada akhir 1930-an & 1940-an, kerjasama antara ahli-ahli psikiatri & antropologi.4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah PD II.

Page 4: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (Biomedisin)Puskesmas adalah satu bidang perhatian antara kesehatan terapan adalah Primary Health Care/PKP

Integrasi antara segi biomedisin (penyakit umum dan pencegahan penyakit) dan non biommedisin dalam rangka penanggulangan masalah dan peningkatan tingkat kesehatan penduduk melalui PKM, posyandu, dasawisma maupun program KB

Page 5: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Konteks masalah Non biomedisin:

Berbagai sistem sosiobudaya (umum)Sistem kebudayaan kesehatan tradisional komunitas resipien (khusus)Sistem institusi formal pemberi pelayanan kesehatan biomedisInteraksi pelayanan antara petugas kesehatan & pasien

Page 6: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Beberapa permasalahan yang dialami PKM dalam rangka PKP beraneka ragam, yaitu:

- Upaya penanggulangan dan pengembangan beda-beda, tingkat permasalahan institusi kesehatan tidak sama, jenis masalah yang dialami tidak sama, upaya yang dilakukan berbeda-beda.

- Integrasi antara segi biomedisin penyakit umum dan pencegahan penyakit dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan dan peningkatan tingkat kesehatan penduduk melalui PKM, posyandu, dasawisma maupun program KB

Page 7: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

PELAYANAN KESEHATAN PRIMERSEGI NON BIOMEDISIN

Masalah-masalah, kendala, potensi, perubahan baik yang bersumber pada penduduk resipien maupun yang bersumber pada institusi pemberi pelayanan atau komunikator gagasan, nilai & perilaku menguntungkan kesehatan tsb.

Page 8: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Program PKP berhadapan dengan masalah-masalah (1) organisasi dan logistik, (2) praktek pelayanan dan perawatan biomedis (kuratif dan preventif, termasuk KB), (3) perubahan pengetahuan dan perilaku kesehatan pada pihak resipien sebagai sasaran pelayanan, dan (4) pemahaman makna partisipasi sosial.

Page 9: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Masalah organisasi dan logistik

masalah intrainstitusi pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kemampuan organisasi dan kepemimpinan institusi serta kemampuan personalia medis dan dana yang tersedia

Page 10: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Praktek pelayanan dan perawatan biomedis (kuratif dan preventif, termasuk KB)

komunikasi antara profesional biomedis dengan pasien dan pendampingnya sebagai kegiatan utama yang menentukan keberhasilan terapi dan prevensi penyakit

Page 11: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Perubahan pengetahuan dan perilaku kesehatan pada pihak resipien sebagai sasaran pelayanan, dan pemahaman makna partisipasi sosial.

bersumber pada komunitas sasaran pelayanan terapi dan prevensi penyakit atau kelompok resipien yang mempengaruhi perubahan pengetahuan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan dan penerimaan dan adopsi gagasan partisipasi sosial.

Page 12: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Masalah umum yang selalu terlihat pada setiap komunitas desa maupun komunitas kota sehubungan dengan kesehatan adalah bahwa perubahan dan penambahan pengetahuan kesehatan beserta perubahan perilaku kesehatan merupakan tindakan yang harus selalu dilakukan

Page 13: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Peningkat motivasi kerja untuk mengatasi kondisi di kalangan dokter & paramedik tertentu/bidan, bukan hanya terpencil, tetapi bagi daerah yang sosio ekonominya lebih maju.

Motivasi berpengaruh meningkatkan keberhasilan kinerja perawatan medis maupun upaya prevensi sehubungan dengan komunikasi inovasi kesehatan serta partisipasi sosial yang diharapkan dalam rangka PKP.

Page 14: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Posyandu, sebagai contoh lain menyediakan pelayanan prevensi terhadap pasangan usia subur, ibu hamil, dan bagi bayi dan balita serta ibu yang bersangkutan.

• Kegiatan teknis medis diberikan oleh paramedik Puskesmas kecamatan setempat dibantu oleh kader kesehatan PKK desa yang bersangkutan yang sudah dilatih.

Page 15: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Kegunaan antropologi bagi ilmu-ilmu kesehatan terletak dalam 3 kategori utama : 1. Model yang secara operasional berguna untuk

menguraikan proses perubahan sosial dan budaya, serta melakukan respon terhadap kondisi yang berubah dan adanya kesempatan baru.

2. Metode penelitian yang longgar dan efektif untuk menggali serangkaian masalah teoritis dan praktis yang sangat luas

3. Memberikan suatu cara yang jelas dalam memandang masyarakat secara keseluruhan maupun para anggota individual mereka

Page 16: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Antropologi kesehatan kontemporer mempunyai 4 sumber :

a. Perhatian ahli antropologi fisik terhadap topik-topik seperti evolusi, adaptasi, anatomi, komparatif, tipe-tipe ras genetika, dan serologi.b. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif, termasuk ilmu sihir dan magis.c. Gerakan “kebudayaan dan kepribadian” pada akhir 1930-an dan 1940-an yang merupakan kerjasama antara ahli-ahli psikiatri dan antropologi.d. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah perang dunia II.

Page 17: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Antropologi Kesehatan dalam bidang GIZI KESMAS

Page 18: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Aplikasi antropologi kesehatan dalam masalah gizi

• Ilmu gizi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkaitan dengan berbagai ilmu dasar seperti ilmu kimia, biokimia, biologi, fisiologi, pathologi, ilmu pangan, dan lain-lain.

• Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab Ghidza, yang berarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia.

Page 19: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Anderson (2006 : 312) menyatakan bahwa ada dua aspek penting dari antropologi gizi :

a. Sifat sosial, budaya, dan psikologis dari makanan (yaitu peranan-peranan sosial budaya dari makanan yang berbeda dengan peranan-peranan gizinya).

b. Cara dimensi sosial budaya dan psikologi dari makanan berkaitan dengan masalah gizi yang cukup, terutama dalam masyarakat tradisional.

Page 20: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Makanan yang mengandung zat gizi berfungsi seperti yang dikatakan Anderson (2006 : 8):a. Memberi energi : berbagai zat gizi yang dapat

memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein

b. Pertumbuhan dan pemelihara jaringan tubuh : protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh

c. Mengatur proses tubuh : protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh

Page 21: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Anderson (2006 : 317) menyatakan tentang simbolik dari makanan :

a. Makanan sebagai ungkapan ikatan sosial

b. Makanan sebagai ungkapan dari kesetiakawanan kelompok

c. Makanan dan stres

d. Simbolisme makanan dalam bahasa

Page 22: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Hubungan antara antropologi dengan gizi itu sangat erat sekali, karena banyak sekali orang yang kekurangan gizi yang bukan diakibatkan oleh masalah ekonomi, akan tetapi diakibatkan oleh kepercayaan atau kebudayaan mereka yang melarang memakan makanan yang sebenarnya mengandung banyak gizi.

Page 23: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Di satu sisi terdapat masyarakat yang kekurangan gizi karena mereka tidak bisa mendapatkannya karena masalah ekonomi,

Di sisi lain terdapat masyarakat yang kekurangan gizi akibat kebudayaan mereka tidak mengizinkan atau melarang mereka memakan makanan tersebut yang seharusnya dipergunakan dengan sebaik-baiknya karena makanan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka.

Page 24: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Anderson (2006 : 311) menyatakan karena pengakuan bahwa masalah gizi di seluruh dunia didasarkan atas bentuk-bentuk budaya maupun karena kurang berhasilnya pertanian, maka semua organisasi pengembangan internasional maupun nasional yang utama menaruh perhatian tidak semata-mata pada pertambahan produksi makanan, melainkan juga pada kebiasaan makanan tradisional yang berubah, untuk mencapai keuntungan maksimal dari gizi yang diperoleh dari makanan yang tersedia.

Page 25: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

• Norge Jerome menyatakan bahwa “Antropologi Gizi” meliputi disiplin ilmu tentang gizi dan antropologi. Bidang itu memperhatikan gejala antropologi yang mengganggu status gizi dari manusia.

• Evolusi manusia, sejarah dan kebudayaan, dan adaptasinya kepada variabel gizi yang berubah-ubah dalam kondisi lingkungan yang beraneka ragam menggambarkan fokus perhatian dalam antropologi gizi

Page 26: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Menurut Anderson (2006 : 312) ada dua aspek penting dari antropologi gizi :

a. Sifat sosial, budaya, dan psikologis dari makanan (yaitu berbagai peran sosial budaya dari makanan yang berbeda dengan peran gizinya).

b. Peran dimensi sosial budaya dan psikologi dari makanan berkaitan dengan masalah gizi yang cukup, terutama dalam masyarakat-masyarakat tradisional.

Page 27: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Anderson (2006 : 317) menyatakan tentang simbolik dari makanan: (peran sosial makanan)

a. Makanan sebagai ungkapan ikatan sosial b. Makanan memberi rasa ketenteraman dalam

keadaan yang menyebabkan stres. c. Makanan sebagai ungkapan dari

kesetiakawanan kelompok d. Simbolisme makanan dalam bahasa

Page 28: PERAN ANTROPOSOSIOLOGI KESEHATAN

Hubungan antara antropologi dengan gizi itu sangat erat, banyak sekali orang kekurangan gizi bukan diakibatkan oleh masalah ekonomi, tetapi diakibatkan oleh kepercayaan atau kebudayaan mereka yang melarang memakan makanan yang sebenarnya mengandung banyak gizi.

Di satu sisi terdapat masyarakat kekurangan gizi karena masalah ekonomi, di sisi lain terdapat masyarakat yang kekurangan gizi akibat kebudayaan mereka tidak mengizinkan atau melarang mereka memakan makanan tersebut yang seharusnya dipergunakan dengan sebaik-baiknya karena sangat bermanfaat bagi mereka.