Peralatan Selam.docx
description
Transcript of Peralatan Selam.docx
Peralatan Selam
Peralatan Selam
Oleh karena perbedaan lingkungan, seorang penyelam akan berhadapan dengan
lingkungan yang baru yaitu air. Untuk itu diperlukan penyesuaian terhadap cairan,
sehingga dibutuhkan suatu jenis peralatan sesuai dengan penggunaannya. Dengan
demikian terciptalah berbagai peralatan untuk dapat menyesuaikan lingkungan cair
tersebut. Peralatan selam terbagi dua, peralatan dasar selam dan peralatan tambahan.
Peralatan Dasar Selam
1. Masker
2. Snorkel
3. Fins & Boots
4. Rompi Apung
5. Pakaian Selam/Wet Suit
6. Sabuk Pemberat/Weight Belt
7. Pisau Selam
8. Sarung Tangan
9. Tas Selam/Gear Bag
Peralatan Tambahan
1. Peralatan Scuba
2. Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
3. Kompas
4. Jam Selam
5. Cairan Antifog
Masker
Penggunaan
Penglihatan di dalam air sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker. Alat tersebut
memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga penglihatan akan lebih jelas
dan dapat melindungi terhadap iritasi air pada mata.
Sewaktu menyelam, masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena itu,
pemakaian masker tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan equalisasi
(penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara ke dalam masker melalui
hidung, maka hidung harus diikutsertakan ke dalam masker. Dengan alasan inilah
kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk menyelam.
Masker mempunyai kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan indeks
bias antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan terlihat ¡¾2 kali
lebih besar dan ¡¾1/2 kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu
memperhatikan ciri-ciri masker sebagai berikut:
1. Safety tempered glass
2. Frame terbuat dari bahan anti karat
3. Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4. Nose pocket/kantung hidung
5. Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckle
6. Katup Kuras
Jenis-Jenis Masker
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari kaca:
1. Single
2. Double
3. Triple
Pemilihan Masker
Cara memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara memasang
pada muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan hidung
sedikit mungkin kemudian tahan napas, jika masker tersebut tertahan pada muka, maka
masker tersebut cocok untuk dipakai. Pilihlah masker yang kacanya tempered,
volumenya kecil, medan penglihatan luas, hindari masker yang ada katup buangnya.
Perawatan Masker
Setelah dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan
(hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk (bedak), lalu simpan di
tempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu menyimpannya.
Snorkel
Penggunaan
Snorkel adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi penyelam di
permukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat di permukaan. Melalui
snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa harus menegakkan kepala
keluar dari air saat berada di permukaan, sehingga dapat bebas mengamati keadaan
bawah air. Panjang pipa ¡¾ 30 cm, apabila lebih maka akan bertambah besar volume
ruang udara mati (dead air space) yang dapat mengurangi udara baru yang masuk ke
dalam paru-paru.
Snorkel biasanya digantungkan di sebelah kiri masker pada penyelaman, namun dapat
juga di depan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel.
Teknik napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu,
kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk melalui
ujung pipa yang terbuka.
Untuk mengetahui ujung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat di cek dengan
dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah masuk ke dalam air
biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel pada telinga sebelah kiri atau
kanan.
Jenis Snorkel
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari bentuk:
1. J-Shaped
2. L-Shaped
3. Type countour
4. Flexible Hose
Pemilihan Snorkel
Carilah snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup sehingga
tidak ada sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece yang cocok dan nyaman dimulut.
Panjang antara 12 s/d 14 inci.
Perawatan Snorkel
Sehabis dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan dan
diberi talk (bedak) dan disimpan di tempat yang sejuk.
Fins
Penggunaan
Fins digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah laju
pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan kaki perlahan
namun kuat serta santai.
Fin yang diindonesiakan dengan istilah "sirip selam" atau "kaki katak" diciptakan untuk
memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti penggerak. Fins bukan dibuat demi
menambah kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins
kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besar dibanding tanpa menggunakan
fins.
Tipe
a. Full Foot Style
b. Open Hill Style
c. Rocket/jet Fins
d. Open Tournamen Fins
Jenis Fins
Ditinjau dari bahan
a. Neoprene
b. Silicon
Pemilihan Fins
Pilihlah fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan sempit, sesuaikan
tipe fins dengan keadaan dan keperluan:
Jenis Full Foot Style /Foot Pocket
Cocok untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible, dengan
letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah. Ukuran
besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih repot untuk dikenakan
maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving.
Jenis Open Heel
Cocok untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan
lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar, namun
membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open heel fins mempunyai
kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan melepasnya.
Adjustable Open Heel
Jenis ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat mempunyai
kantong yang cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots (semacam kaos kaki
terbuat dari karet), mempunyai lempengan yang lebih lebar untuk menghasilkan tenaga
besar dan biasanya terdapat lobang-lobang alur air di bagian atas lempengan tersebut.
Lobang alur air ini mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan oleh daerah negatif
pada lempengan.
Perawatan Fins
Sama halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan air
tawar yang bersih, keringkan dan beri talk (bedak).
Boots
Penggunaan
Boots merupakan sepatu boot yang dipakai pada saat penyelaman. Hal ini berguna
menghindari cedera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang, benda-benda keras
seperti besi dll juga perlindungan terhadap kejang kaki disebabkan kedinginan dan
kemungkinan kaki lecet. Boots dari karet busa dengan sol keras adalah jenis
perlengkapan pelindung kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki yang umum
dipakai penyelam, kaos kaki tebalpun dapat digunakan sebagai pencegah lecet
sewaktu latihan. Pemakaian boot juga dapat mengurangi cedera karena duri pari
stingray walaupun tidak bisa mencegah tembusan durinya.
Pemakaiannya disatukan dengan fins. Boot dipakai dahulu, lalu kemudian memakai
fins.
Pemilihan Boots
Sesuaikanlah dengan ukuran fins yang akan dipakai. Pilihlah boots yang mempunyai
komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehingga cedera dapat minimal. Semakin
tebal boots, maka semakin baik. Sebaiknya pilihlah boot yang tidak terlalu ketat
sehingga dapat memudahkan peredaran darah. Untuk menghindari selip pada
penggunaan boots gunakan bedak sebelum memakaiya.
Perawatan Boots
Setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan.
Rompi Apung
Penggunaan
Peralatan ini biasanya dipegunakan untuk keadaan darurat namun di dalam kegiatan
penyelaman dipergunakan untuk:
a. Terapung di permukaan air sambil berenang.
b. Istirahat di permukaan air.
c. Penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
d. Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman.
Jenis Rompi Apung
a. Life Vest/ Standard Safety Vest.
b. Bouyancy Compensator (BC)
Pemilihan Rompi Apung
Pilihlah sesuai dengan keperluannya dan cocok dengan ukuran badan, yang umum
dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator).
Perawatan Rompi Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air, untuk itu tiuplah rompi apung
kemudian balikkan ke arah bawah untuk mengeluarkan air melalu pipa peniup. Bilas
dengan air tawar yang bersih di bagian luar, dan bilas dengan air hangat pada bagian
dalamnya. Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam keadaan berisi udara.
Pakaian Selam
Penggunaan
Memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakaian
selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan
kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a. Wet suit :bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang ada
antara pakaian selam dan kulit.
b. Dry suit :terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakaian selam
luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator.
Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat penyelaman.
Di daerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena dapat membuat badan
penyelam tetap hangat.
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM NEOPRENE WET
SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa
berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan
bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk wetsuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu mencuci, cukup
direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung.
Sabuk Pemberat
Penggunaan
Tubuh manusia akan mendapat daya apung ke atas di dalam air sebesar ¡¾ 6 pound
atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung lebih
besar 5 sd 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan mudah masuk ke
dalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a. Weight Belt : Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sesuai kebutuhan.
b. Weight Pack : Jarang digunakan karena tidak dapat dilepas bila terjadi keadaan
darurat
Pemilihan Sabuk Pemberat
Yang paling mudah umumnya memakai weight belt. Jika memakai wet suit setebal 3/16
inch biasanya membutuhkan timah seberat 10 % dari berat tubuh.
Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu suatu gesper
pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang
paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat.
Pisau Selam
Merupakan alat serbaguna, dipergunakan untuk menolong, menggali, juga sebagai alat
pengukur. Terbuat dari logam antikarat, bergerigi pada matanya dan yang lain dapat
berguna memotong tali di dalam air. Di pasang pada betis sebelah dalam untuk
menghindari tersangkut pada rumput dan sebagainya. Tulisan SS.320 atau SS.420
berarti SS.320 mengandung carbon lebih sedikit dibandingkan SS.420.
Sarung Tangan
Peralatan ini merupakan tambahan pakaian selam. Berguna untuk melindungi anggota
tubuh yaitu bagian dari tangan dari goresan tangan dan sebagainya.
Tangan penyelam akan menjadi lembut jika terendam dalam air dan apabila tergores
sangat sulit untuk menghentikan pendarahan.
Tas Selam/Gear Bag
Tas Selam (Gear Bag), untuk menyimpan piranti selam agar tidak tercecer, serta
melindungi peralatan dari panas matahari.
Gunakan tas yang besar yang bisa mengangkut peralatan selam selama di perjalanan
maupun di boat. Tas ini harus kuat dan tahan air karena kondisi medan penyelaman
biasanya jauh dan basah. Pilhlah tas selam yang bisa memuat fin, snorkel, masker,
serta Bouyancy Compensator. Gunakan pembukaan menggunakan tipe metal, hindari
penggunaan tas dengan resleting.
SCUBA
Scuba singkatan dari Self Contained Under Water Breathing Apparatus, yaitu suatu
peralatan selam yang dapat dibawa penyelam kemana saja dengan waktu tertentu.
Scuba mulai dikenal pada tahun 1943, diperkenalkan oleh seorang perwira Angkatan
Laut Perancis yang bernama Jacques Cousteau dan seorang insinyur yaitu Emile
Gagnan. Sistemnya dikenal dengan nama Aqualung. Aqua artinya air dan Lung adalah
paru-paru.
Perlengkapan scuba menurut sistem kerjanya dibagi menjadi 4 sistem:
Sistem Sirkulasi Tertutup
Suatu sistem yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap kimia
untuk menghalau zat asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada
hakekatnya meniupkan kembali O2 membuang udara ke dalam air. Ini merupakan
suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatas hingga kedalaman 33
feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentu karena sangat berbahaya.
Sistem Sirkulasi Terbuka
Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (Compressed Air
Tank) adalah jenis alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman
dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke penyelam, dan
udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa dipergunakan lagi.
Sistem Sirkulasi Semi Tertutup
Dipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistem-sistem sirkuit
terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak kimiawi, regulator dan
tabung udara yang dimampatkan. Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk
bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama. Sistem ini memerlukan
pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus pula,
hingga unit ini jarang dipakai umum.
Sistem Gas-Campuran Sirkulasi Tertutup
Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal. Unit ini
mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronis penyaring
oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2 pada kedalaman lebih dari 1.000 feet, yang
memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali ke permukaan untuk pekerjaan-
pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukan latihan yang sangat khusus.
Dari keempat sistem yang dibicarakan untuk selam olahraga adalah sistem terbuka.
Definisi Sistem Terbuka
Sirkulasi terbuka artinya udara yang dikeluarkan penyelam langsung terbuang keluar.
Sistem ini sangat mempermudah yang pengawas yang berada di atas untuk
mengetahui posisi penyelam dengan melihat gelembung udara yang muncul di
permukaan air.
Tabung
Tabung scuba dirancang secara khusus dan ditest untuk dapat menampung udara
bertekanan tinggi. Udara yang diisikan dalam tabung adalah udara biasa yang disaring
bukan oksigen murni, yaitu udara yang biasa dihirup setiap hari.
Udara lebih ringan dibandingkan air, pengaruh tersebut dapat berakibat pada tabung
yang berisi udara. Sebuah tabung yang berisi udara penuh mempunyai daya apung
yang lebih besar dibandingkan pada tabung yang tekanannya sudah berkurang. Ini
dapat terasa bila penyelam scuba yang selesai melakukan penyelaman akan berkurang
daya apungnya karena udara tabung sudah berkurang.
Tabung scuba untuk olahraga selam yang dipergunakan dari bahan terbuat dari:
Steel (baja), macam ukuran: 38;50;71,2 cuft
Alluminium alloys, macam ukuran 38;50;71,2;80 dan 100 cuft.
Lapisan luar tabung yang terbuat dari baja lebih baik digalvanisasi untuk
menghindarkan karat, kemudian diberi lapisan vinyl atau diwarnai dengan cat.
Sedangkan untuk tabung yang terbuat dari aluminium tidak membutuhkan galvanisasi
karena adanya oksida aluminium itu sendiri yang merupakan suatu proteksi.
Untuk lapisan tabung baja agar dijaga kelembaban guna menghindarkan dari karat.
Sedangkan untuk tabung aluminium juga dihindarkan dari kelembaban walaupun
dilapisi dengan aluminium oksida. Lakukan tes visual tiap 1 tahun atau 2 kali untuk
tabung yang sering dipakai di laut.
Untuk mengetahui tabung terbuat dari bahan apa, dari pabrik mana, kekuatan
penampungan udara, test hidrostatis terakhir, dll, harus membaca sidik-sidiknya yang
terdapat pada leher tabung
Memilih tabung
Umumnya para penyelam olahraga memilih tabung standar tunggal dengan kapasitas
80 cuft, untuk keamanan belilah tabung yang baru dikeluarkan.
Perawatan
Jangan mengisi melebihi tekanan ijin tabung.
Isi tabung dengan udara bersih.
Setelah penyelaman bilas dengan air tawar yang bersih. Sebuah baskom plastik
besar berisi air kira-kira 2/3 nya sangatlah ideal untuk mencuci semua alat-alat.
Perendaman yang lama akan melepaskan garam yang mengering dan mengendap
daripada hanya penyiraman saja.
Tutup lubang agar terhindar dari kotoran.
Lakukan pemeriksaan visual tiap 1 tahun sekali /lebih sering terutama tabung
yang sering dipakai di laut. Sesekali sepatu tabung dilepas untuk dibersihkan dari
kotoran atau karat yang terbentuk.
Lakukan test hidrostatis tiap 5 tahun sekali pada badan yang berwenang.
Lindungi terhadap benturan.
Jangan memakai tabung sampai udaranya habis sama sekali.
Penyimpanan jangka panjang; isi dengan udara segar, letakkan tabung secara
tegak berisi ¡¾ 500 psi bertumpu pada sepatu tabung (tank boots) pada bagian bawah
tabung.
Jangan menyimpan di tempat yang panas karena bisa meningkatkan tekanan
tabung.
Jangan menghilangkan cat dengan membakar.
Pengisian Tabung
Untuk pengisian tabung tiap penyelam harus bisa melaksanakan pengisian.
Caranya adalah:
Sambungkan selang pengisian dengan katup tabung.
Untuk membuka kran katup, tunggu sampai tekanan pada kompresor lebih dari
tekanan tabung.
Tempatkan tabung pada bak air.
Pada saat yang tertentu buka kran pembuangan uap air.
Dianjurkan pengisian kurang dari ijin tekanan.
Profil Tabung yang dijual
Tabung Baja 71,2 cuft
Standar tabung baja dengan panjang 21 inchi dan berat ¡¾ 30 Lbs (bila kosong) serta
melayang di air laut. Udara yang dimampatkan ke dalam tabung tekanan maksimalnya
2250 psi yaitu kira-kira 60 cuft udara bebas yang dapat di tampung. Bila diisi melampaui
10 % yaitu 2475 psi maka udara bebas yang dapat ditampung 71,2 cuft, biasa disebut
tabung selam standar 71 cuft.
Tabung Aluminium 72 dan 80 cuft, 3000 psi
Panjang kedua tabung ini sama yaitu 26 inchi. Untuk tabung 72 cuft beratnya 30 Lbs
netral di air laut sedangkan tabung 80 cuft beratnya 33 Lbs dan garis tengahnya agak
lebar yaitu 7,25 inchi. Kedua tabung ini mempunyai tekanan maksimal 3000 psi.
Tabung 50 cuft 3000 psi
Tabung ini lebih pendek yaitu panjangnya 19 inchi, pada tekanan 3000 psi kapasitasnya
50 cuft sedangkan pada tekanan 2475 psi tabung memuat 42 cuft udara bebas.
Berbobot netral dalam keadaan kosong dan berkurang 3,5 Lbs bila udara penuh.
Tabung Pasangan Ganda atau lebih
Tabung ini biasa dipakai untuk penyelam pekerja, sedangkan untuk olahragawan tidak
memakainya karena terlalu berat, sedangkan pemakaian bisa lebih lama dibandingkan
yang tunggal.
Katup Tabung
Adalah salah satu bagian dari tabung, dipasang pada leher tabung scuba, bekerja
sebagai keran yaitu membuka dan menutup serta sebagai tempat memasang regulator.
Ada beberapa macam bentuk katub yaitu:
Katup K/Non Reserve
Yaitu katup tabung yang paling sederhana, mempunyai sebuah lubang untuk masuk
dan keluarnya udara. Kran penutup atau pembuka terletak disisinya.
Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan untuk
memonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu disebut
"Submersible Pressure Gauge" atau SPG .
Katup J/Constant Reserve
Adalah katup yang hampir sama dengan type ¡°K¡±, tetapi mempunyai sebuah klep
cadangan mekanis (reserve). Reserve bekerja apabila tekanan tabung turun ¡¾ 300 psi,
maka secara otomatis klepnya menutup lubang. Dengan menurunkan cadangan maka
masih ada udara sisa ¡¾ 500 psi.
Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segera naik ke
permukaan. Batang penarik katup cadangan harus selalu pada posisi naik (up position)
walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal ini untuk mengendorkan pegas pada
katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah ditarik ke bawah
selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply aliran udara,
hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliran udara.
Penanganan dan Perawatan
Hindarkan dari benturan karena katup mudah patah.
Untuk katup ¡°K¡± bila pengisian cadangan turun maka isilah sampai sisa ¡¾ 500
psi.
Periksa selalu ¡°O¡± ringnya.
Bila membuka suatu katup, putarlah kearah buka sampai habis, kemudian putar
kembali kearah tutup setengah putaran, hal ini untuk menghindari kemacetan atau
kerusakan pada katup tabung. Bila akan menutup katup tabung, lakukanlah secara
halus namun rapat dan tidak perlu keras-keras., sebab kebanyakan katup
menggunakan nilon yang dapat rusak bila ditutup secara paksa dan kuat-kuat.
Apabila ingin melakukan pengujian visual, maka tabung harus dikosongkan
perlahan-lahan untuk menghindari pengembunan di sekeliling katup dan leher tabung
bila kosong.
Jangan sekali-kali membubuhi lemak atau pelumas apapun pada katup. Bengkel
perbaikan dan pemeliharaan hanya menggunakan minyak pelumas silikon anti
meledak.
Melepaskan Katup
Untuk mengadakan test visual harus melepaskan katup dari tabung dengan cara pada
katup dijepit dengan alat penjepit (tangdem). Kemudian tabungnya diputar dengan alat
bantu dari tali atau rantai. Bila sudah terlepas periksa keadaan ¡°O¡± ringnya.
Cincin pengedap O (O ring)
Adalah sebuah alat penahan kebocoran antara sambungan regulator dan valve,
berbentuk O terbuat dari karet / silikon. O-ring karet (gelang karet berbentuk O) yang
kecil terletak pada permukaan katup membuat suatu kedap tekanan tinggi antara
regulator dengan katup tabung. Bawalah selalu persediaan O-ring dalam tas
perlengkapan selam, sebab apabila O-ring tersebut hilang maka regulator anda tidak
dapat dipakai.
Pipa Partikel
Untuk mencegah pencemaran yang masuk melalui lubang udara, terbuat dari bahan
yang licin dan tahan karat.
Safety Plug/ Safety Disc
Adalah sumbat/pelat pengaman yang kecil bentuknya. Terpasang pada valve (katup),
akan pecah apabila tekanan melebihi tekanan maksimal tabung. Hal ini untuk
menghindari tabung meledak.
Letak pelat ini belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan pada saat
pengisian udara yang berlebihan atau apabila terjadi kebakaran. Contoh tekanan
pengisian yang dapat merusakkan pelat pengaman
1800 Psi akan pecah pada tekanan 2800 Psi
2250 Psi akan pecah pada tekanan 3400 Psi
3000 Psi akan pecah pada tekanan 3900 Psi
Pada keadaan tertentu pelat (lempengan tipis) dapat pecah pada tekanan yang rendah.
Hal ini terjadi akibat pengisian yang terlalu cepat atau pengisian panas tanpa
merendam tabung dalam air. Pelat-pelat pengaman ini dapat diganti pada fasilitas
bengkel perbaikan alat selam
Penyandang Tabung (Back Pack)
Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung penyelam.
Bentuknya bermacam-macam. Tetapi yang beredar sekarang adalah BC yang
sekaligus bergabung dengan back packnya, sehingga mudah untuk memasangnya
tabung pada BC nya.
Backpack dan sabuk penyandang harus mempunyai gesper luncur cepat pada ikat
bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas
maupun memasang kembali tabung di dalam air.
Seperti halnya dengan peralatan selam lain, setelah dipakai menyelam dibersihkan
dengan air tawar yang bersih, untuk BC dibilas dengan air hangat di bagian dalamnya,
simpan dengan kondisi berisi udara.
Regulator
Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara bertekanan tinggi
dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah sesuai dengan kebutuhan
penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan sesuai dengan tekanan
sekelilingnya.
Ada beberapa tipe regulator:
Pipa udara ganda (Double Hose)
Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri dari satu
bagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur udara napas,
mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya disebut Two Hose
Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu bagian yang dimasukkan ke
dalam mulut.
Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus
menghembus dengan keras bila akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan
oleh penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara yang dikeluarkan oleh
penyelam keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu
pandangan penyelam.
Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat
kedua (second stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas tekanan
sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan udara berkurang sesuai yang dibutuhkan
penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara yang berasal dari
mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang keluar.
Pipa udara tunggal (Single Hose)
Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua tingkat yaitu
tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage) yang dipasang pada
bagian mulut (mouthpiece). Udara pada tingkat pertama menjadi ¡¾ 140 psi diatas
tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi menjadi sebesar tekanan yang
dibutuhkan.
Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya terpisah.
Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan bernapas,
oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yang sama dengan paru-paru
dalam posisi berenang biasa.
Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu berfungsi
membuang sisa air dalam mouthpiece bila ditekan.
Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga dilengkapi dengan
penutup (cup) dipasang pada bagian first stage jika regulator tidak dipakai.
Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuang yang terbuat
dari karet, yang terletak di bagian dalam regulator.
Selain dari jumlah hose diatas, regulator juga dapat dibedakan dengan:
Balance First Stage
Unbalance First Stage
Balance yang dimaksud adalah first stage sanggup menyesuaikan outputnya dengan
keadaan isi tabung yang akan berubah tekanannya selama dipakai yaitu ¡¾ 100 psi
diatas tekanan udara mouth piece sedangkan tekanan tabung akan berubah dari
beberapa ribu menjadi sekitar 300 psi.
Selain itu ada juga jenis regulator yang dilengkapi dengan First Stage audio yang akan
mengeluarkan bunyi bila tekanan tabung kurang dari 350 psi diatas tekanan
sekelilingnya, ini isyarat bahwa tekanan tabung mendekati cadangan. Bunyi terdengar
sampai 60 feet jauhnya.
Sistem kerja regulator dapat dibedakan menjadi:
Open Circuit
Semi Closed Circuit
Closed Circuit
Muara Tekanan Tinggi-SPG (Submersible Pressure Gauge)
Untuk mengetahui berapa isi udara tabung scuba adalah dengan memakai alat
pressure gauge. Pada first stage terdapat muara yang biasa ditandai dengan HP (high
pressure). Apabila akan dipasang SPG maka selang SPG dihubungkan dengan muara
bertanda H.P. SPG adalah alat tolok ukur yang dapat dibawa kemana penyelam berada
sehingga akan dapat selalu mengontrol tekanan tabung yang dipakai penyelam.
Umumnya sekarang dirangkai juga dengan kompas dan depth meter (tolok kedalaman).
Muara Tekanan Rendah
Untuk memasang selang yang berhubungan dengan mouth piece maka dihubungkan
dengan muara tekanan rendah dan juga dapat dipasangkan selang regulator octopus
dan selang inflator untuk BC.
Merakit Regulator pada Tabung
Untuk memasang regulator ke katup tabung ada teknik pemasangannya yaitu dengan
urutan sebagai berikut:
Buka kran katup sedikit. Hal ini dilakukan karena kemungkinan ada debu dan
kotoran yang ada di dalam lubang katup akan dapat terlepas /terdorong keluar.
Pasang regulator pada katup, sebelumnya kontrol O-ring katup lalu tempatkan
pada yokenya.
Tempatkanlah selalu pipa regulator ke arah kanan melewati bahu kanan
penyelam.
Sebelum membuka, hisap melalui mouthpiece untuk mengontrol baik dan
tidaknya regulator.
Buka kran udara katup sampai habis kemudian kembalikan kran setengah
putaran. Hal ini untuk menghindari kemacetan/kerusakan pada kran buka dan tutup.
Saat membuka kran arahkan SPG ke tempat yang aman.
Mencoba bernapas melalui mouth piece 2/3 kali hisap.
LIhat SPG, cek tekanan udara pada tabung.
Melepas Regulator
Setelah menyelam, untuk melepaskan regulator yang masih terhubung pada tabung
maka yang harus dilakukan yaitu kebalikan dari pemasangan, yaitu:
Biarkanlah air terlebih dulu menetes hingga kering dari katup sebelum dibuka.
Tutup kran katup, penutupan jangan keras, sewajarnya saja.
Buang udara yang tertinggal dalam selang dengan menekan tombol kurasnya
pada single hose atau dengan meniup keluar udara sisa pada Two hose. Bila regulator
dilepas tanpa mengeluarkan udara sisa, maka dapat mengakibatkan terjadinya
sentakan pada O-ring yang kadang-kadang mengakibatkan O-ring tersebut pecah.
Buka regulator dari katup tabung, kontrol O ring katup.
Pasang penutup (cup) agar terhindar dari kotoran dan debu.
Perawatan Regulator
Sehabis dipakai untuk menyelam regulator harus dirawat secara benar. Kaporit dari air
kolam renang maupun di laut dapat merusak regulator bila tidak dicuci dengan air tawar
yang bersih, yaitu dengan cara tetap membiarkan regulator terpasang pada tabung
scuba dengan udara bertekanan di dalamnya. Bilaslah dengan air hangat yang bersih.
Bila cara ini tidak memungkinkan, cara kedua adalah dengan meletakkan second stage
di bawah kran air dan bilaslah. Jangan menekan purge botton (tombol kuras) karena
dapat mengakibatkan masuknya air ke first stage. Keringkan sebelum disimpan, selang
jangan sampai tertekuk waktu penyimpanan, tempatkan pada tempat khusus dan sejuk
serta kering, hindarkan dari tertumpuk yang dapat merusak selang regulator dan mouth
piece.
Tolok Tekanan
Tolok tekanan digunakan untuk mengecek tekanan tabung yang akan dipakai.
Pemakaian alat ini lebih efisien, karena tidak perlu mengecek tiap tabung dengan SPG
dan untuk pengecekan kembali tekanan tabung yang selesai dipakai agar dapat
memilah tabung yang masih dapat dipakai dan yang sudah sedikit isinya.
Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
Untuk dapat mengetahui kedalaman pada saat penyelaman, diperlukan suatu alat yaitu
Depth gauge/ Depth meter. Hal ini sangat penting dalam penggunaan tabel selam.
Tolok ukur kedalaman ini terdiri dari:
Tolok Kapiler
Tolok kapiler bekerja atas prinsip hukum boyle, terdiri dari suatu pipa gelas yang
tertutup salah satu ujungnya, udara yang ada dalam kapiler akan berubah bila
tekanannya berubah, maka volume air yang ada di dalam tabung kapiler ini ukurannya
akan menjadi ukuran kedalaman. Tolok ini dapat dibaca dengan ketelitian besar sampai
80 feet.
Tolok Bourdan Terbuka
Tolok ini terdapat lubang di pinggir rumahnya. Air yang ditekan kedalam bourdan
melalui lubang itu menyebabkan perubahan bentuk pada bourdan dan secara mekanis
diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman. Digunakan pada kedalaman 150-
200 feet.
Tolok Bourdan Tertutup
Tolok ini tidak terbuka terhadap air yang ada disekelilingnya, rumahnya terdapat tutup
terdapat minyak. Tekanan air sekeliling diteruskan melalui dinding yang flexibel kepada
bourdan. Perubahan bentuk bourdan karena tekanan itu diteruskan pada jarum yang
menunjuk kedalaman.
Tolok Diafragma
Tolok ini terdiri dari mekanisme roda bergigi dalam ruangan yang tertutup rapat,
perubahan tekanan akan menyebabkan defleksi pada diafragma logam. Defleksi ini
menggerakkan roda-roda gigi dan gerakan ini diteruskan ke jarum yang menunjuk
kedalaman. Tolok ini sangat teliti. Terkadang dikombinasikan dengan tolok ukur kapiler
untuk kedalaman dangkal dan tolok diafragma untuk kedalaman dalam.
Kompas
Kompas biasanya sudah disatukan dengan regulator dan bagian SPG. Kompas di
dalam air sangat berfungsi terutama pada daerah yang berpasir dimana penyelam sulit
menentukan arah.
GPS (Global Positioning System) biasanya dipakai untuk selam malam (night dive) atau
penyelaman dalam dan lama karena sulit menentukan arah dalam kegelapan.
Senter
Senter digunakan untuk selam malam, sebagai penanda, dan dalam penyelaman gua.
Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau pada cuaca yang kurang bersahabat
persiapkanlah senter.
Jam Selam
Dalam penyelaman setiap penyelam harus membawa jam atau alat pengukur waktu
lainnya. Hal ini untuk mengetahui waktu-waktu dalam penyelaman.
Jam selama selain dapat melihat waktu, ada juga yang dikombinasikan dengan depth
meter dan kompas. Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan batas water
resistant. Untuk penyelaman yang tidak melebihi 7 meter dapat dipakai jam yang
memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q).
Kamera Underwater
Keindahan bawah laut yang sangat indah membuat penyelam ingin mengabadikan
momen yang sangat berharga dalam penyelaman baik dengan foto maupun video.
Selama mengambil gambar perhatikanlah keadaan sekitar dan posisi tubuh agar aman
dalam penyelaman.
Bag
Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga atau alat komunikasi yang
tak mungkin di tinggal selama penyelaman.
Sebelum menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak.
Perhatikan warna dari bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik ikan-ikan yang
mungkin dapat mendatangkan bahaya.
Cairan Antifog
Pada saat menyelam atau pun snorkeling, kadang-kadang masker yang kita pakai
berembun/berkabut, akibatnya pandangan menjadi kabur karena terhalang embun.
Timbulnya embun tersebut karena hembusan udara (hangat) dari paru-paru melalui
hidung, sementara lingkungan (air) disekitarnya bertemperatur lebih rendah/dingin.
Pada saat menyelam, kita dibiasakan bernafas melalui mulut. Oleh karenanya,
berembunnya masker (karena hembusan nafas melalui hidung) pada saat menyelam
merupakan hal wajar, karena pada saat di darat kita terbiasa bernafas melalui hidung.
Masker berembun sebetulnya bukan masalah besar, karena setiap penyelam pastinya
diajarkan cara mask-clearing di dalam air. Namun, jika terlalu sering berembun dan
mask-clearing, maka udara di dalam tabung banyak terbuang sehingga cepat habis,
selain itu penyelaman menjadi tidak nyaman.
Untuk mencegah munculnya embun pada saat menyelam/snorkeling, cara yang paling
gampang tentunya menggunakan cairan anti-foging sebelum kita turun ke dalam air.
Cairan anti-foging tersebut dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko yang menjual
peralatan selam. Soal harga murah atau mahal, itu relatif.
Namun, sesungguhnya di kamar mandi kita terdapat anti-foging yang lebih murah
meriah untuk mencegah terjadinya pengembunan pada masker yang kita pakai, yaitu
dengan menggunakan pasta gigi (merk apa saja). Caranya, pasta gigi tersebut
dioleskan pada bagian dalam dan luar lensa masker. Setelah diratakan, kemudian
dibilas hingga bersih, masker pun siap digunakan.
Akan tetapi, jika pada saat akan turun namun lupa membawa pasta gigi, teman-teman
tidak perlu khawatir, karena di dalam mulut kita terdapat zat anti-foging yang selalu kita
bawa kemana-mana. Anti-foging alami tersebut adalah saliva alias air ludah. Cara
penggunaannya cukup dengan ¡°menyemprotkan¡± saliva kita pada kedua belah sisi
masker. Ratakan, kemudian bilas hingga bersih (tampilan dan aromanya ). Maka
masker siap digunakan dan penyelaman pun akan nyaman