Peradaban Cina Kuno, Dinasti Xia Hingga Dinasti Qin

3
Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Universitas Indonesia Page | 1 Tugas Resume Peradaban Kuno Dunia Mata Kuliah Sejarah Dunia Nama : Erika NPM : 0706291243 Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI Peradaban Cina Kuno, Dinasti Xia Hingga Dinasti Qin Seperti halnya peradaban kuno di Mesir dan Mesopotamia, peradaban Cina kuno dimulai dari kehidupan di sungai besar, yaitu Sungai Kuning. Sungai Kuning sendiri merupakan wilayah subur yang dijadikan area untuk bercocok tanam, sehingga tidak heran bila peradaban Cina kuno disebut-sebut dimulai dari wilayah ini. Adapun tulisan mengenai peradaban Cina kuno ini hanya akan membahas empat dinasti yang berkuasa di Cina, dikarenakan dinasti kelima, Dinasti Han merupakan dinasti yang berkuasa sampai sesudah Masehi. Peradaban Cina kuno sendiri merupakan satu dari beberapa peradaban yang terbilang sangat tua umurnya. Sejarah peradaban Cina kuno disebut-sebut dimulai pada tahun 2100 SM, di mana ketika itu Cina dikuasai oleh Dinasti Xia di bawah pimpinan Kaisar Yu. Bukti sejarah dari Dinasti Xia ditemukan di Erlitou, Provinsi Henan pada tahun 1959. 1 Dinasti Xia berkuasa hingga tahun 1766 SM, dan kemudian dijatuhkan oleh Kaisar T’ang yang mendirikan sebuah dinasti baru bernama Dinasti Shang. 2 Pada masa kekuasaan Dinasti Shang, sudah ditemukan penggunaan perunggu, batu giok, kereta berkuda untuk perang, serta praktik pemujaan leluhur. 3 Pada jaman ini pula, tulisan Cina disebut-sebut pertama kali digunakan. Tulisan Cina merupakan tulisan rumit yang menggabungkan tulisan dan gambar dalam bentuk ideogram, piktogram, dan fonogram. Juga telah ditemukan bukti tertulis keberadaan Dinasti Shang pada tulang-tulang hewan dan cangkang kerang. Masa kejayaan dinasti ini berakhir dengan serangan dari sebelah barat Cina, yang lantas mendirikan Dinasti Zhou. Dinasti Zhou dimulai pada 1122 SM. Pada masa kekuasaan dinasti ini, kelas menengah tumbuh, dan besi mulai digunakan. Pada masa ini pula, lahir sebuah kelompok baru dalam masyarakat, yaitu kelompok akademisi (shi), termasuk di dalamnya adalah Konfusius yang merupakan salah satu filsuf terbesar Cina. Masa kekuasaan Dinasti Zhou ini dibagi menjadi dua periode, Western Zhou dan Eastern Zhou. Pada masa Western Zhou (1122-771 SM), sistem politik yang berlaku mirip dengan sistem feodal di Eropa. Rakyat pada jaman ini hidup dengan bertani dan berburu. Pada jaman ini lahir kepercayaan pada dewa-dewa yang dipercaya mengatur alam. Masa Eastern Zhou (771-221 SM) kemudian dibagi lagi menjadi periode Spring and Autumn (771-481 SM), dan periode Warring States (481-221 SM). Pada masa ini, orang tidak lagi menggunakan perunggu sebagai bahan dasar peralatan dan senjatanya, melainkan mereka mulai 1 Bronze Age China”, diakses dari http://www.nga.gov/exhibitions/chbro_bron.shtm. 2 Richard Hooker. Ancient China: The Yellow River Culture. http://www.wsu.edu/~dee/ANCCHINA/YELLOW.HTM, diakses pada 20 Februari 2010, pukul 23.37. 3 Chinese Cultural Studies. Concise Political History of China. http://acc6.its.brooklyn.cuny.edu/~phalsall/texts/chinhist.html, diakses pada 20 Februari 2010, pukul 23.09.

Transcript of Peradaban Cina Kuno, Dinasti Xia Hingga Dinasti Qin

Page 1: Peradaban Cina Kuno, Dinasti Xia Hingga Dinasti Qin

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Universitas

Indonesia

Page | 1

Tugas Resume Peradaban Kuno Dunia – Mata Kuliah Sejarah Dunia

Nama : Erika

NPM : 0706291243

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI

Peradaban Cina Kuno, Dinasti Xia Hingga Dinasti Qin

Seperti halnya peradaban kuno di Mesir dan Mesopotamia, peradaban Cina kuno dimulai dari

kehidupan di sungai besar, yaitu Sungai Kuning. Sungai Kuning sendiri merupakan wilayah subur yang

dijadikan area untuk bercocok tanam, sehingga tidak heran bila peradaban Cina kuno disebut-sebut dimulai

dari wilayah ini. Adapun tulisan mengenai peradaban Cina kuno ini hanya akan membahas empat dinasti

yang berkuasa di Cina, dikarenakan dinasti kelima, Dinasti Han merupakan dinasti yang berkuasa sampai

sesudah Masehi. Peradaban Cina kuno sendiri merupakan satu dari beberapa peradaban yang terbilang

sangat tua umurnya. Sejarah peradaban Cina kuno disebut-sebut dimulai pada tahun 2100 SM, di mana

ketika itu Cina dikuasai oleh Dinasti Xia di bawah pimpinan Kaisar Yu. Bukti sejarah dari Dinasti Xia

ditemukan di Erlitou, Provinsi Henan pada tahun 1959.1 Dinasti Xia berkuasa hingga tahun 1766 SM, dan

kemudian dijatuhkan oleh Kaisar T’ang yang mendirikan sebuah dinasti baru bernama Dinasti Shang.2

Pada masa kekuasaan Dinasti Shang, sudah ditemukan penggunaan perunggu, batu giok, kereta

berkuda untuk perang, serta praktik pemujaan leluhur.3 Pada jaman ini pula, tulisan Cina disebut-sebut

pertama kali digunakan. Tulisan Cina merupakan tulisan rumit yang menggabungkan tulisan dan gambar

dalam bentuk ideogram, piktogram, dan fonogram. Juga telah ditemukan bukti tertulis keberadaan Dinasti

Shang pada tulang-tulang hewan dan cangkang kerang. Masa kejayaan dinasti ini berakhir dengan serangan

dari sebelah barat Cina, yang lantas mendirikan Dinasti Zhou.

Dinasti Zhou dimulai pada 1122 SM. Pada masa kekuasaan dinasti ini, kelas menengah tumbuh,

dan besi mulai digunakan. Pada masa ini pula, lahir sebuah kelompok baru dalam masyarakat, yaitu

kelompok akademisi (shi), termasuk di dalamnya adalah Konfusius yang merupakan salah satu filsuf

terbesar Cina. Masa kekuasaan Dinasti Zhou ini dibagi menjadi dua periode, Western Zhou dan Eastern

Zhou. Pada masa Western Zhou (1122-771 SM), sistem politik yang berlaku mirip dengan sistem feodal di

Eropa. Rakyat pada jaman ini hidup dengan bertani dan berburu. Pada jaman ini lahir kepercayaan pada

dewa-dewa yang dipercaya mengatur alam. Masa Eastern Zhou (771-221 SM) kemudian dibagi lagi menjadi

periode Spring and Autumn (771-481 SM), dan periode Warring States (481-221 SM). Pada masa ini, orang

tidak lagi menggunakan perunggu sebagai bahan dasar peralatan dan senjatanya, melainkan mereka mulai 1 “Bronze Age China”, diakses dari http://www.nga.gov/exhibitions/chbro_bron.shtm.

2 Richard Hooker. Ancient China: The Yellow River Culture. http://www.wsu.edu/~dee/ANCCHINA/YELLOW.HTM, diakses

pada 20 Februari 2010, pukul 23.37. 3 Chinese Cultural Studies. Concise Political History of China. http://acc6.its.brooklyn.cuny.edu/~phalsall/texts/chinhist.html,

diakses pada 20 Februari 2010, pukul 23.09.

Page 2: Peradaban Cina Kuno, Dinasti Xia Hingga Dinasti Qin

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Universitas

Indonesia

Page | 2

menggunakan besi. Penggunaan besi ini berdampak pada meningkatnya hasil pertanian, pertumbuhan

penduduk, dan meningkatnya kesejahteraan di Cina kala itu.4 Pada masa ini juga terjadi penyatuan

kerajaan-kerajaan kecil di Cina menjadi tujuh kerajaan kecil. Dari tujuh kerajaan kecil tersebut, kerajaan

paling kuat adalah kerajaan Qin. Kerajaan inilah yang akhirnya mengalahkan kejayaan Dinasti Zhou pada

tahun 221 SM.

Dinasti keempat, Dinasti Qin merupakan dinasti yang berhasil mempersatukan seluruh wilayah

Cina. Karena keberhasilannya menyatukan seluruh wilayah Cina, Dinasti Qin disebut-sebut sebagai dinasti

yang paling berpengaruh di Cina. Dipimpin oleh kaisarnya yang bernama Qin Shi Huang, yang menamakan

dirinya “First Emperor” (Shih Huang-ti), dinasti ini berhasil mengikat seluruh rakyat Cina dalam suatu

peraturan legal. Peraturan yang diciptakan begitu detail dan mengikat, sedemikian detailnya hingga

peraturan tersebut dikatakan seperti “a fishing net through which even the smallest fish cannot slip out”5.

Salah satu peraturannya yang terkenal adalah dibatasinya perkembangan ilmu pengetahuan dan kepercayaan

pada jaman Dinasti Qin. Seluruh ajaran Konfusianisme yang telah mengakar pada diri rakyat Cina

dihilangkan. Kontent dalam setiap buku yang beredar pun dibatasi, tidak boleh sampai bertentangan dengan

sistem politik kekaisaran. Qin Shi Huang juga memerintahkan agar seluruh rakyat menyerahkan senjata

yang dimilikinya pada negara. Dari nama dinasti inilah, nama Cina berasal. Wilayah Cina, yang mencakup

Cina Selatan dan Vietnam, dibagi menjadi 48 unit feodal tradisional. Masa kejayaan dinasti ini ditandai

dengan semakin berkembangnya kelas-kelas sosial di Cina; kelas pedagang yang semakin aktif memperkaya

diri, kelas militer yang kuat, dan kelas menengah atas yang semakin berkembang. Hasil karya yang paling

terkenal dari dinasti ini adalah dibangunnya sebuah Great Wall yang terbentang sepanjang 1400 mil.

Pembuatan Tembok Besar Cina ini melibatkan ribuan penduduk. Tembok Besar ini digunakan sebagai

pertahanan melawan kaum barbar yang sering menyerang Cina, dan sebagai simbol yang memisahkan

masyarakat pertanian Cina dengan masyarakat nomaden Asia Tengah. Tembok Besar Cina, yang

dikategorikan sebagai salah satu keajaiban dunia, disebut-sebut merupakan satu-satunya bangunan buatan

manusia di bumi yang dapat dilihat dari bulan. Selain terkenal dengan Tembok Cinanya, dinasti Qin juga

terkenal dengan pembuatan Taman Terra Cotta, sebuah wilayah peristirahatan bagi Kaisar Qin di mana ia

memerintahkan dilakukannya pembuatan kurang lebih 7000 patung pengawal dari batu untuk melindungi

makamnya.6 Yang unik dari patung-patung ini adalah setiap patung memiliki rupa yang berbeda,

seakan-akan patung-patung tersebut dibuat mengikuti rupa setiap rakyat Cina. Qin Shi Huang meninggal

pada tahun 210 SM pada perjalanan inspeksinya ke suatu daerah. Sepeninggal Qin Shi Huang, kekuasaan

dinasti diserahkan pada anak laki-lakinya, yang ternyata tidak mampu memimpin Cina. Pemberontakan

4 Chinese Cultural Studies, op.cit.

5 China: Ch’in and Han Dynasty. http://www.emayzine.com/lectures/chinhan.htm, diakses pada 20 Februari 2010, pukul 23.05.

6 Ibid.

Page 3: Peradaban Cina Kuno, Dinasti Xia Hingga Dinasti Qin

Erika . 0706291243 . Jurusan Ilmu Hubungan Internasional . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Universitas

Indonesia

Page | 3

muncul dari berbagai kalangan masyarakat. Perang sipil pun terjadi. Kaum aristokrat menghendaki

terciptanya kembali feudalisme oligarki seperti pada masa kejayaan dinasti Qin. Lawannya, kaum peasant

yang dipimpin oleh Liu Pang, menginginkan terbentukannya negara kesatuan. Peperangan akhirnya

dimenangkan oleh kaum kedua, dan kejayaan Dinasti Qin pun berakhir pada tahun 206 SM.