Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan...

29
Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta Berdasarkan UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan PP. No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Prof.Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Direktorat Pengembangan Kelembagaan Mei 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Transcript of Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan...

Page 1: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi SwastaBerdasarkan UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi danPP. No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

Prof.Dr. Johannes Gunawan,SH.,LL.M

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiDirektorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan DiktiDirektorat Pengembangan KelembagaanMei 2017

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 2: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan formal yang mengembanmisi mencari, menemukan, dan menyebarluaskan kebenaran ilmiahmelalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian, serta pengabdiankepada masyarakat;

Misi mencari, menemukan, dan menyebarluaskan kebenaran ilmiahdapat diwujudkan apabila perguruan tinggi dikelola berdasarkansuatu tata kelola perguruan tinggi yang baik (good universitygovernance – al: checks and balances);

Agar tata kelola perguruan tinggi dapat dijalankan dengan baik, makaorganisasi dan mekanisme pengelolaan perguruan tinggi tersebutperlu diatur dalam peraturan yang disebut Statuta Perguruan Tinggi;

Statuta Perguruan Tinggi adalah peraturan dasar PengelolaanPerguruan Tinggi yang digunakan sebagai landasan penyusunanperaturan dan prosedur operasional di Perguruan Tinggi (Pasal 1angka 16 PP. No. 4 Tahun 2014)

Latar Belakang

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 3: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang PendidikanTinggi;

Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 TentangPenyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan PengelolaanPerguruan Tinggi;

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar NasionalPendidikan Tinggi.

Dasar Hukum

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 4: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

No Jenis Masalah Penyebab Masalah PenyelesaianMasalah

1 PenaatanPeraturanPerundang-undangan

Kesadaran HukumBadan Penyelenggaradan PimpinanPerguruan Tinggi

Komitmen BadanPenyelenggara dan Pimpinan PTS

2 Tata KelolaPerguruan Tinggi

Pengaturan Tata Kelola Penyusunan Statuta

3 Prinsip Nirlaba Motif Pendirian dan Pengelolaan

Reorientasi BadanPenyelenggara dan Perguruan Tinggi

4 OtonomiPerguruan Tinggi

Pemahaman tentangHakekat PerguruanTinggi

Reorientasi HakekatPerguruan Tinggi

Anatomi Masalah PTS

2 Tata KelolaPerguruan Tinggi

PengaturanTata Kelola

PenyusunanStatuta

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 5: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

No Jenis Masalah Penyebab Masalah PenyelesaianMasalah

2 Tata KelolaPerguruan Tinggi

PengaturanTata Kelola

PenyusunanStatuta

Aras Badan Penyelenggara (Yayasan)a. Tidak memahami Tata Kelola Perguruan Tinggi Konflik;b. Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan berasal dari kalangan non

pendidikan;c. Anggapan bahwa Yayasan milik organ Yayasan; d. Tidak memandang perlu Statuta PTS;

Aras Perguruan Tinggia. Pimpinan tidak berpengalaman mengelola Perguruan Tinggi;b. Tidak ada pelatihan manajemen Perguruan Tinggi;c. Tidak memandang perlu Statuta PTS;d. Tidak menaati Statuta PTS.

Anatomi Masalah Tata Kelola PTS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 6: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Hubungan Jenis Pendidikan, Program Pendidikan, dan Program StudiBerdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

No JenisPendidikan

Program Pendidikan

Program Studi

1 Akademik a. Program Sarjanab. Program Magisterc. Program Doktor

a. Program Studi ….b. Program Studi ….c. Program Studi ….

2 Vokasi a. Program Diploma Satub. Program Diploma Duac. Program Diploma Tigad. Program Diploma Empate. Program Magister Terapanf. Program Doktor Terapan

a. Program Studi ….b. Program Studi ….c. Program Studi ….d. Program Studi ….e. Program Studi ….f. Program Studi ….

3 Profesi a. Program Profesib. Program Spesialis

a. Program Studi ….b. Program Studi ….

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 7: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Pasal Pengaturan

Pasal 1Angka 17

Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan danpembelajaran yang memiliki kurikulum dan metodepembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikanakademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi

Pasal 33 ayat (4)

Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelolayang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi

Program StudiBerdasarkan UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Jurusan; Departemen; atau Bagian.

Page 8: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Pasal 66 ayat (3) UU Dikti:Statuta PTS ditetapkan dengan surat keputusan badan penyelenggara.

STATUTAPerguruan Tinggi

Swasta

RegulasiTridharma

RegulasiTata Kelola

Ditetapkan Oleh

BadanPenye-

lenggara

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 9: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

UU. No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Pasal 60 ayat (5)Perguruan Tinggi wajib memiliki Statuta.

1. Regulasi Tridharma Perguruan Tinggi (1) Pasal 58 ayat (2)

Fungsi dan peran Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan melalui kegiatan Tridharma yang ditetapkan dalam statuta Perguruan Tinggi.

Pasal 14 ayat (3)Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikulersebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statutaPerguruan Tinggi.

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (2) RegulasiTridharma

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 10: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh

Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan

b.Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standarnasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, danstandar pengabdian kepada masyarakat.

(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dannonakademik yang melampaui Standar Nasional PendidikanTinggi.

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (3) RegulasiTridharma

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 11: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

StandarDikti

SN DiktiPermenristek-

diktiNo.44 Tahun

2015

StandarDikti

Ditetapkanperguruan

tinggi

Standar Nasional Pendidikan

Standar KompetensiLulusan

Standar Isi Pbelajaran

Standar Proses Pembelajaran

Standar PenilaianPembelajaran

Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana Pbelajaran

Standar PengelolaanPembelajaran

Standar PembiayaanPembelajaran

Standar NasionalPenelitian

Standar HasilPenelitian

Standar Isi Penelitian

Standar Proses Penelitian

Standar Penilaian Penelitian

Standar Peneliti

Standar Sarpras Penelitian

Standar Pengelolaan Penelitian

Standar Pendanaan & PembiayaanPenelitian

Standar NasionalPKM

Standar Hasil PKM

Standar Isi PKM

Standar Proses PKM

Standar Penilaian PKM

Standar Pelaksana PKM

Standar Sarpras PKM

Standar Pengelolaan PKM

Standar Pendanaan & Pembiayaan PKM

Standar PengabdianKepada Masyarakat

Standar….

Standar ….

Dst

Standar Bidang Akademik

Standar PengabdianKepada Masyarakat

Standar….

Standar ….

Dst

Standar Bidang Non-Akademik

SN Dikti (Standar Minimal)

Standar Dikti(Melampaui SN Dikti)

Permenris-tekdikti No. 44 Tahun2015

DitetapkanPerguruan Tinggi

+ +

dan

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (4)Regulasi

Tridharma

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 12: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

RegulasiTata Kelola

UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

PP No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan

Pengelolaan Perguruan Tinggi

Statuta Perguruan Tinggi Swasta

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (5)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 13: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Pasal 61

(1) Organisasi penyelenggara merupakan unit kerja Perguruan Tinggiyang secara bersama melaksanakan kegiatan Tridharma dan fungsimanajemen sumber daya.

(2) Organisasi penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas unsur:

a. penyusun kebijakan;

b. pelaksana akademik;

c. pengawas dan penjaminan mutu;

d. penunjang akademik atau sumber belajar; dan

e. pelaksana administrasi atau tata usaha.

(3) Organisasi penyelenggara Perguruan Tinggi diatur dalam StatutaPerguruan Tinggi.

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (6) RegulasiTata Kelola

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 14: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Pasal 77 ayat (5)

Ketentuan lain mengenai organisasi kemahasiswaan diatur dalam statutaPerguruan Tinggi.

Pasal 66 ayat (3)

Statuta PTS ditetapkan dengan surat keputusan badan penyelenggara.

Bagian Kelima

Pengelolaan Perguruan Tinggi

Pasal 62

(1) Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendirilembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma.

(2) Otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan sesuai dengan dasar dan tujuan sertakemampuan Perguruan Tinggi.

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (7) RegulasiTata Kelola

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 15: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Pasal 63

Otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip:

a. akuntabilitas;b. transparansi;c. nirlaba;d. penjaminan mutu; dan e. efektivitas dan efisiensi.

Pasal 64

(1) Otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalamPasal 62 meliputi bidang akademik dan bidang nonakademik sesuaidengan dasar dan tujuan serta kemampuan Perguruan Tinggi.

(2) Otonomi pengelolaan di bidang akademik sebagaimana dimaksud padaayat (1) meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional sertapelaksanaan Tridharma.

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (8) RegulasiTata Kelola

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 16: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Pasal 64 ayat (3)

Otonomi pengelolaan di bidang nonakademik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional sertapelaksanaan:

a. organisasi;b. keuangan;c. kemahasiswaan; d. ketenagaan; dane. sarana prasarana.

Pasal 67 Penyelenggaraan otonomi perguruan tinggi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 64 pada PTS diatur oleh badan penyelenggara sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (9) RegulasiTata Kelola

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 17: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

PP No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan PendidikanTinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

Pasal 31

(1) Organisasi PTS ditetapkan oleh Badan Penyelenggara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Ketentuan mengenai organisasi dan tata kelola PTS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Statuta masing-masing PTS yang ditetapkan dengan peraturan Badan Penyelenggara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

RegulasiTata Kelola

Pemetaan Regulasi Tentang Statuta PTS (10)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 18: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

1. Menetapkan Organ Pokok PTS yang akan diatur dalam Statuta

Organ Pokok PTS yang akan diatur aras kewenangannya secara rinci didalam Statuta antara lain adalah:a. Pengurus Badan Penyelenggara;b. Rektor, Ketua, atau Direktur; danc. Senat Perguruan Tinggi Swasta.

Organ lain selain yang disebutkan di atas, antara lain organ Fakultas,organ Lembaga lain (al: LPPM), dan organ Biro, di dalam Statuta PTShanya akan diatur tentang jumlah maksimum organ tersebut.

Nama dan aras kewenangan dari setiap organ lain yang dimaksud diatas, diatur dalam Peraturan Badan Penyelenggara (terpisah danberkedudukan lebih rendah dari Statuta PTS) yang memilikifleksibilitas lebih tinggi daripada Statuta PTS. Fleksibilitas inidiperlukan untuk mengantisipasi perubahan tata kelola PTS untukmenghadapi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan tinggi dalamsuatu masa tertentu.

Langkah Penyusunan Statuta PTS (1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 19: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

2. Menetapkan Aras Kewenangan Badan Badan Penyelenggara dan PTS

Penetapan aras kewenangan organ pokok sangat diperlukan agardapat dicegah konflik kewenangan di dalam PTS.

* dapat ditambah jika dibutuhkan, al: pengesahan anggota Senat Perguruan Tinggi

No Aras Kewenangan Keluaran

1 Mengusulkan Naskah Usulan, Studi Kelayakan, atau Naskah Akademik

2 Mempertimbangkan Dokumen/Berita Acara PemberianPertimbangan, Saran, atauRekomendasi

3 Memutuskan Surat keputusan atau peraturan

4 Melaksanakan Laporan Pelaksanaan

5 Mengawasi Laporan Pengawasan

5 Mengesahkan* Surat Pengesahan

Langkah Penyusunan Statuta PTS (2)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 20: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

3. Menetapkan Urusan PTS

Aras kewenangan yang dimaksud di atas adalah aras kewenangandalam pengelolaan berbagai urusan PTS, yang dapat dibagi dalam:a. urusan dalam bidang akademik dan nonakademik; ataub. Urusan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat; atauc. pembagian urusan lain sesuai kebijakan Badan Penyelenggara.

Contoh Urusan PTS: Identitas (Visi, Misi, Tujuan); Kurikulum; Pendidik (Dosen); Tenaga Kependidikan; Mahasiswa dan Kemahasiswaan; Proses Pembelajaran; Penilaian Pendidikan; Lulusan; Penelitian Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah; Pengabdian Kepada Masyarakat; Prasarana Dan Sarana; Keuangan dan Kekayaan; Kesejahteraan; Kerjasama; Sistem Informasi Dan Komunikasi; Pengelolaan.

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)

Page 21: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

No URUSAN

ARAS KEWENANGAN ORGAN POKOK

UnsurPenyusun Kebijakan *

Unsur PelaksanaAkademik*

Unsur Pengawas BidangAkademik*

PENGURUS BADAN PENYELENGGARA

REKTOR/KETUA/DIREKTUR

SENATPERGURUAN TINGGI SWASTA

Memutuskan

Mem-pertimbang-kan

Mengesahkan

Melak-sana-kan

Memu-

tuskan

Mengusulkan

Melak-sana-kan

Memu-

tuskan

Mem-pertimbang-kan

Mengusulkan

Melak-sana-kan

1 Identitas 3 - - - - 1 4 - 2 - 4

2 Kurikulum - 3 - - 4 1 5 - 2 - -

3 Pendidik (dosen)

3 - - - - 1 4 - 2 - -

4 TenagaKependi dikan

dan seterusnya

*Organisasi penyelenggara paling sedikit terdiri atas unsur: a. penyusun kebijakan;b. pelaksana akademik;c. pengawas dan penjaminan mutu;d. penunjang akademik atau sumber belajar; dane. pelaksana administrasi atau tata usaha.

Bagan Hubungan Urusan dan Aras Kewenangan

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 22: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

RACI Chart by Michael L Smith and James Erwin

ResponsibleThe “doer” is the individual(s) who actually complete the task. The “doer” Isresponsible for action/implementation. Responsibility can be shared. The degree ofresponsibility is determined by the individual with the “A”.

AccountableThe accountable person is the individual who is ultimately answerable for theactivity or decision. This includes “yes” or “no” authority and veto power. Only one“A” can be assigned to an action.

ConsultThe consult role is individual(s) (typically subject matter experts) to be consultedprior to a final decision or action. This is a predetermined need for two-waycommunication. Input from the designated position is required.

InformThis is individual (s) who needs to be informed after a decision or action is taken.They may be required to take action as a result of the outcome. It is a one-waycommunication.

Teori Pembagian Aras Kewenangan

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 23: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

BAB Isi Statuta Perguruan Tinggi Swasta

Pembukaan

Bab I Ketentuan Umum

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

Bab III Identitas

Bab IV Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.

Bab V Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik ,Dan Otonomi Keilmuan

Bab VI Gelar, Sebutan Lulusan, Dan Penghargaan

Bab VII Tata Kelola Perguruan Tinggi

Bab VIII Dosen Dan Tenaga Kependidikan

Bab IX Mahasiswa Dan Alumni

Bab X Kerjasama

Bab XI Sarana Dan Prasarana

Bab XII Keuangan Dan Kekayaan

Bab XIII Sistem Penjaminan Mutu Internal

Bab XIV Ketentuan Peralihan

Bab XV Ketentuan Penutup

Contoh Isi Statuta PTS

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 24: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Meraih Hak/Kekuasaan

SelectionSeleksi

ElectionPemilihan

Pengantar

Dari Election (Pemilihan) ke Selection (Seleksi)

Lembaga Politik Lembaga Pendidikan

Diberi Kewajiban/Tugas

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 25: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Praktek Baik (Good Practices)

Choosing a candidate (University of Ottawa)Once the search for candidates is completed, the Selection Committee:a. reviews the long list of candidates who meet the requirements of the position

and draws from it a short list of candidates who are invited for an interview;b. arranges interviews with the shortlisted candidates;c. decides if one or more of the candidates will be invited for a second interview,

and if so, holds this second interview. The second interview is less formal andmore discussion-like, to allow the Committee to answer the candidate'squestions and to evaluate the candidate's qualities, attributes and fit for theposition;

d. requests the Committee Chair to seek the personal and confidential views ofmembers of the Senate and of the Board of Governors on the selectedcandidate. The Chair reports to the Committee the results of this consultation,keeping the identity of respondents confidential. The Chair also reports backon the reference check for the selected candidate;

e. submits the name of the selected candidate to the Executive Committee of theBoard of Governors, which then makes a recommendation to the full Board.

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 26: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Praktek Baik (Good Practices)

Selecting a President (Duke University)The most important decision made by a Board of Trustees is the selection of apresident. That decision has been made thirteen times in the history of theinstitution and seven times under the name of Duke University. Each presidentialsearch is unique but one historical document from the search in 1948 is notwithout relevance today because of its cogent definition of the office of president.

University System of MarylandGuidelines for the Selection of Presidents

PurposeThe purpose of these guidelines is to establish a general procedural framework forthe search and selection of presidents of the institutions of the University Systemof Maryland. The Regents deem it important that there be general consistency inthe presidential search and selection process among the institutions of theSystem. It is recognized, however, that differences in institutional objectives,traditions, and cultures may require some institution-specific variation in searchprocedures within and consistent with these general guidelines.

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 27: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Praktek Baik (Good Practices)

President Selection Committee (Osaka University)

Article21. The President Selection Committee consists of the following members:

(1) Six persons meeting the requirements specified in Article 2 Clause 4 of the Rules on Administrative Council at National University Corporation Osaka University and selected by the Administrative Council,

(2) Six persons meeting the requirements specified in Article 2 Clause 1 through Clause 11 of the Rules on Education and Research Council at National University Corporation Osaka University and selected by the Education and Research Council; and

(3) Three trustees chosen at the board meeting.

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 28: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Praktek Baik (Good Practices)

Selection Process (City University of Hong Kong)

The Scheme will be administered by the Office of the Vice-President (Research & Technology). A Selection Panel chaired by the VP (Research & Technology), and comprising three senior researchers of the University from a mix of disciplines plus up to two external members, will be set up to consider the applications.

Comments of the respective Department/College will be invited and the Panel may also seek external peer assessments as and when necessary. The Panel will be responsible for the final selection based on the documents submitted and a presentation by the candidates.

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Page 29: Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta...Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.

Terima Kasih

Langkah Penyusunan Statuta PTS (3)Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi