Penyusunan Gigi

download Penyusunan Gigi

of 5

description

vZVdvzvd

Transcript of Penyusunan Gigi

Persiapan sebelum tahap penyusunan gigi:1.Pertamasebelum kita menyusun gigi kita siapkan kaca datar yang digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui bahwa incisal gigi terletak atau menempel di galangan gigit bawah.

2.Memeriksa Relasi model rahang atas dan bawah. Kemudian perhatikan galangan gigitnya. Ada 3 garis yang tampak pada galangan gigit: garis median (garis batas antara gigi Incisiv 1 kanan kiri), garis senyum (2/3 panjang gigi anterior rahang atas), garis caninus (batas distal keenam gigi anterior rahang atas)

Penyusunan Gigi anterior rahang atas :Dimulai dari gigi I1kiri dan kanan, dilanjutkan I2dan C di satu sisi, setelah itu baru dilanjutkan gigi I2dan C sisi yang lainnya.1. Insisive 1: sudut inklinasi mesio distal 50 Inklinasi labio palatinal Insisal gigi menyentuh kaca2. Insisive 2:

sudut inklinasi mesio distal 150 Inklinasi labio palatinal Insisal gigi menyentuh kaca3. Caninus:

sudut inklinasi mesio distal 100 Inklinasi labio palatinal Insisal gigi menyentuh kaca

Penyusunangigi anterior rahang bawah : Penyusunanan gigi anterior rahang bawah menyesuaikan gigi anterior rahang atas. Penyusunan gigi anterior rahang bawah untuk bagian insisal berjarak 2mm sebagai overjet dari gigi anterior rahang atas.

>Overjetadalah jarak horisontal antara incisal edge gigi depan Rahang atasdan incisal edge gigi-gigi depan rahang bawah.

>Overbiteadalah jarak vertikal antara incisal edge gigi depan Rahang atas dengan incisal edge gigi depan rahang bawah

> Incisal edge 1 mm di atas batas oklusi

Penyusunan gigiposterior rahang atas dan bawah :

Ada dua alternatif penyusunan yaitu :

a. Penyusunan untuk gigi posterior dimulai dengan menyusun gigi P1 rahang atas, kemudian P1 rahang bawah selanjutnya P2 atas, M1 atas lalu M2 atas. Dan dilanjutkan menyusungigi rahangbawah dimulai dari M1 dengan cara cusp gigi M1 bawah dipaskan / dioklusikan dengan M1 atas dengan menempelkannya dengan malam yang telah dilelehkan, setelah itu galangan gigit rahang bawah dikerok lalu dipaskan dengan gigi M1 yang telah ditempelkan dengan M1 atas tadi, barulah menyusun gigi M2dilanjutkan P2.b. Penyusunan gigi posterior rahang atas terlebih dahulu menyusungigi P1 baru setelah itu menyusun gigi P2, baru disusun gigi M1 dan M2, kemudian menyusun gigi M1 rahang bawah dimanaspasi untuk P1 bawah di perkecil atau dicukupkan. kemudian baru kita menyusun gigi P2 lalu gigi M2, kemudian terkhir menyusun gigi P1.

Premolar 1: Cusp buccal menempel pada kaca / rahang bawah dan berdiri tegak

Premolar 2: Cusp buccal dan cusp palatinal menempel pada kaca / rahang bawah dan berdiri tegak

Molar 1: Cusp mesio palatinal menempel pada kaca / rahang bawah

Molar 2: Menyesuaikan gigi sebelahnya, sudut inklinasi 60Kekurangan dan kelebihan dari alternatif penyusunan gigi dengan cara 1:

a. Kekurangan

Cara Penyusunan 1

Tidak bisa menentukan oklusi dengan gigi antagonisnya. Waktu penyusunan lebih lama. Ada diastema antara caninus dengan p1.

Cara Penyusunan 2 Space untuk P1 lebih sempit. Cara penyusunannya lebih rumit dibanding dengan cara penyusunan 1. Kekurangan tempat antara penyusunan gigi-giginya.

b. KelebihanCara Penyusunan 1

Lebih mudah dibanding dengan cara penyusunan 2. Space untuk masing-masing gigi lebih tertata.

Cara Penyusunan 2

Efektif dan efisien dalam waktu. Bisa menentukan oklusi dengan gigi antagonis secara tepat.

Syarat Penyusunan Gigi Rahang Bawah

1. Gigi Anterior Rahang atasdan BawahPenyusunan untuk gigi anterior rahang atas agak protusiv (maju kedepan) kira-kira 2mm

Penyusunan gigi rahang bawah berada dipuncak ridge

Tinggi gigi pada bagian incisal harus sejajar dengan kaca pada seluruh gigi anterior rahang bawah.

Lengkung geligi RA cenderung lebih besar dibanding RB, sehingga posisi gigi-gigi RA lebih keluar (overhanging) terhadap gigi-gigi RB saat oklusi sentris2. Gigi Posterior Rahang AtasCusp bukal P1 kontak dengan bidang oklusi dan berdiri tegak

Cusp bukal dan cusp palatinal P1 kontak dengan bidang oklusi dan berdiri tegak

Cusp mesio palatinal M1 kontak dengan bidang oklusi, dan menyesuaikan dengan bidang atau garis kompensasi sagital spee (dilihat dari samping)

M2 Menyesuaikan gigi sebelahnya, dengan sudut inklinasi 60Gigi posterior dipasang di daerah netral zone. Daerah netral zone adalah daerah yang dibebaskan, dimana gigi posterior atas saat beroklusi dengan gigi posterior bawah tidak mengenai pipi, dan lidah. Tujuannya agar saat seseorang melakukan aktifitas seperti makan atau berbicara tidak tergigit.

3. Gigi Posterior Rahang BawahMenyesuaikan dengan bidang kompensasi sagital dan transfersal

Gigi P dan M menyesesuaikan dengan posisi gigi posterior atas seperti oklusi dan artikulasi

Penyusunan gigi posterior bawah disusun sedemikan rupa sehingga terbentuk lengkung sphere dari Monson agar tetap berada dan berhubungan yang tepat terhadap gigi geligi lawannya, tidak saja saat oklusi sentris tetapi juga saat semua gerakan dari rahang bawah selama pengunyahan. Curva Monsonadalahkurva bidang oklusaldilihat secara tiga dimensi meliputi premolar kanan kiri, cusp molar serta kondili kanan dan kiri

Curve Wilson adalah kurva yang dilihat dari lateral (kanan-kiri) yang menghubungkan non fungsional cusp yang lebih pendek dari fungsional cusp

Klas 1 Angledisebut juga neutro oklusi ditandai dengan tonjol mesio bukal dari molar pertama permanen maksila terletak pada bukal groove dari molar pertama permanen mandibula. Kaninus maksila terletak pada ruangan antara tepi distal dari kaninus mandibula dan tepi mesial dari premolar pertama mandibula. Gigitan fissure luar rahang atas dimana gigitan yang terjadi antara gigi posterior rahang atas dan rahang bawah dimana cusp lingual rahang atas berada pada central ridge rahang bawah, begitu pula sebaiknya. Cusp bukal rahang bawah berada pada central ridge rahang atas.