PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU PROGRAM STUDI · PDF fileLAM untuk penetapan status dan peringkat...
Transcript of PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU PROGRAM STUDI · PDF fileLAM untuk penetapan status dan peringkat...
1
PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU PROGRAM
STUDI
Darwin / 081262688088
14 Februari 2018
KOPERTIS WILAYAH ISUMATERA UTARA
WORKSHOP SPMI
Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/ataupendidikan vokasi.
Ketua Program Studi(Dr. ........ - HP ....)
Sekretaris Prodi(Dr. ........ – HP ............)
Tenaga Administrasi (............... – HP .................)
Dosen - Dosen
Mahasiswa
Tim Penjaminan Mutu
Task Force
Tim Pengendalian Mutu Tesis & Pembelajaran (TPMTP)
Tim Pengendalian Mutu Data & Akreditasi (TPMDA)
1. Menjalankan atau mengembangkan dokumen penjaminan mutu Jrs/prodi sesuai dengan dokumen mutu fakultas atau universitas.
2. Melakukan sosialisasi penjaminan mutu kepada dosen di lingkungan jrs/prodi.
3. Memastikan personil jrs/prodi memahami isi dokumen mutu.4. Menjadi Pelopor dan mendorong jrs/prodi untuk
mengarusutamakan mutu dalam pemberian pelayanan dan pembelajaran.
5. Bersama jrs/prodi menyusun pedoman monev akademik dan pengembangan kurikulum.
6. Bersama jrs/prodi melakukan monev mutu layanan akademik pembelajaran serta capaian dan relevansi isi kurikulum, serta hasilnya ditindaklanjuti jrs/prodi.
7. Pendokumentasian seluruh upaya peningkatan mutu penyelenggaraan jrs/prodi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan tindaklanjut perbaikan mutu jrs/prodi.
8. Mengadakan rapat rutin penjaminan mutu minimal rapat bulanan untuk mengevaluasi dan tindak lanjut.
9. Mendorong penyelenggaraan jrs/prodi berbasis akreditasi.
10. Menyampaikan laporan pelaksanaan penjaminan mutu, hasil monev kepada Jrs/Prodi, dekan dan penjaminan mutu institusi.
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
Pasal 3 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
SPM Dikti terdiri atas:a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); danb. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPMDikti
(2) SPMI direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan dikembangkanoleh perguruan tinggi.
(3) SPME direncanakan, dievaluasi, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkanoleh BAN-PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenanganmasing-masing.
(4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN- PT atauLAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggiatau progam studi
Pasal 7 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dandisimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
Mekanisme SPM Dikti (1)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Pasal 4 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(1) Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan SPMI dan SPME didasarkan pada StandarPendidikan Tinggi.
(2) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh PerguruanTinggi.
(3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi disusun dan dikembangkan olehBadan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan ditetapkan dalamPeraturan Menteri.
(4) Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggidisusun dan dikembangkan oleh perguruan tinggi dan ditetapkandalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN, atauperaturan badan hukum penyelenggara bagi PTS, setelah disetujuisenat pada tingkat perguruan tinggi.
Mekanisme SPM Dikti (2)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Pasal 5 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(1) SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas: a. penetapan Standar Pendidikan Tinggi;b. pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;c. evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggid. pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; dan e. peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dilakukan melaluiaudit mutu internal.
(3) SPMI diimplementasikan pada semua bidang kegiatan perguruan tinggi, yaitu bidang: a. akademik, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat; dan b. nonakademik, antara lain sumber daya manusia, keuangan, sarana dan
prasarana. (6) SPMI ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN atau
peraturan badan hukum penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat atausenat akademik perguruan tinggi.
Inti SPMI (1)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Inti SPMI (2)Pasal 5 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPMDikti. SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:
P
P
EP
P
Penetapan Standar DiktiPelaksanaan Standar Dikti;Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti;Pengendalian (Pelaksanaan) Standar
Dikti; danPeningkatan Standar Dikti.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Penetapan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pengendalian
Peningkatan
Penyataan Mutu
Kebijakan Mutu
Standar Mutu
Manual Mutu
Prosedur Mutu (SOP)
Instruksi Kerja (IK)
Form/Instrumen Kendali Mutu
Sosialisasi,
Refreshment
dan Konsistensi
implementasi
dokumen/
standar mutu
Pemeriksaan Pemenuhan Standar
mlalui Inspeksi, Supervisi, Monitoring,
Evaluasi, Audit Mutu, Investigasi,
dgn hasil : mencapai, melampaui,
belum mencapai, menyimpang
Pengendalian:• Mempertahankan,
• Kembali ke standar
• Koreksi kesesuaian:
observasi, mayor,
dan minor
Umpan balik & Tindak
lanjut perbaikan utk
PENINGKATAN
standar mutu
(horizontal maupun
vertikal)
Kebij
dan
doku
-men
mutu
PPEPP
MEKANISME IMPLEMENTASI SPMI = 1 Siklus 1 tahun
Januari
Feb-Mar
Apri-Nop
Juni-Nop
Des
KEBIJAKAN
REHABILITASI RUANG KELAS
RUSAK BERAT
SEKOLAH DASAR TAHUN 2012
Audit dan Monev Dokumen Mutu / Audit Sistem
SN
Dikti
SOP, IK &
IKM Jrs/P
Manual
Standar
Standar
Mutu Jrs/P
SOP, IK &
IKM Fak
Manual
Standar
Standar
Mutu Fak
Manual
Standar
Standar
Mutu
Kebijakan
Mutu Visi,
Misi,
Tujuan,
Sasaran
PT
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)
Doku-
men
Mutu
Taha-
pan
Sasara
n Mutu
≥
≥
≥
≥
≥
≥
≥
INTEGRASI DOKUMEN MUTU UNIVERSITAS, FAKULTAS,
LEMBAGA DAN PRODI
Kebi
jakan
dan
doku-
men
mutu
PT
Penyataan Mutu
Kebijakan Mutu
Standar Mutu
Manual Standar
Prosedur Mutu (SOP)
Instruksi Kerja (IK)
Instrumen Kendali Mutu (IKM)
• PEDOMAN, • PANDUAN , • JUKLAK, • JUKNIS
DASAR PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU SPMI
Pasal 54 UU. No. 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi
(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh
Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun danmengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiapPerguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar NasionalPendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standarnasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian,dan standar pengabdian kepada masyarakat.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademikdan nonakademik yang melampaui Standar NasionalPendidikan Tinggi.
KEBIJAKAN
REHABILITASI RUANG KELAS
RUSAK BERAT
SEKOLAH DASAR TAHUN 2012SPT
SN
Dikti
SPT
SNP S. PENELITIAN S. PENGABDIAN
1. S. Komp Lulusan (A) 9. S. Hasil (A) 17. S. Hasil (A)
2. S. Isi (A) 10. S. Arah (A) 18. S. Arah (A)
3. S. Proses (A) 11. S. Proses (A) 19. S. Proses (A)
4. S. Penilaian (A) 12. S. Peneliti (N) 20. S. Pelaksana (N)
5. S. PTK (N) 13. S. Pendanaan (N) 21. S. Pendanaan (N)
6. S. Sarpras (N) 14. S. Sarpras (N) 22. S. Sarpras (N)
7. S. Pengelolaan (N) 15. S. Pengelolaan (N) 23. S. Pengelolaan(N)
8. S. Pebiayaan (N) 16. S. Outcome (N) 24. S. Outcome (N)
Standar Bidang Akadamik (A)
Standar Bidang Non-Akadamik (N)
Standar Pendidikan Tinggi Menurut Pasal 54 UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
Standar Pendukung (A) dan (N)
KEBIJAKAN
REHABILITASI RUANG KELAS
RUSAK BERAT
SEKOLAH DASAR TAHUN 2012
CONTOH STANDAR PENDUKUNG BIDANG
AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK
1. Standar Mahasiswa 2. Standar Organisasi Kemahasiswaan3. Standar Suasana Akademik 4. Standar Kerjasama5. Standar Sistem Informasi6. Standar Pengembangan Budaya Mutu 7. Standar Pengembangan inovasi dan rekayasa
industri8. Standar Identitas/Perilaku (Kode Etik)9. Dst ...........
Horizontal
• Penambahan Jumlah Standar sesuai kebutuhan PT selain SN-Dikti
Vertikal
• Kedalaman atau keluasan isi standar yang ada dalam SN-Dikti
1. Standar Mahasiswa 2. Standar Organisasi Kemahasiswaan3. Standar Suasana Akademik 4. Standar Kerjasama5. Standar Sistem Informasi6. Standar Pengembangan Budaya Mutu 7. Standar Pengembangan inovasi dan rekayasa
industri8. Standar Identitas/Perilaku (Kode Etik)9. Dst ...........
Aras Implementasi SPMI
Dokumen SPMI(Permenristekdikti No 62 Tahun 2016, pasal 8 ayat (4b)
1. dokumen kebijakan SPMI;
2. dokumen manual / prosedur SPMI(PPEPP)
3. dokumen standar dalam SPMI;
4. dokumen formulir yang digunakandalam SPMI;
Fungsi Dokumen Standar SPMI PT
alat ukur dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan PT.
indikator untuk menunjukkan tingkat (level) mutu PT.
tolok ukur capaian oleh semua pihak di PT, sehingga
menjadi faktor pendorong untuk bekerja dengan (atau
bahkan melebihi) standar;
bukti otentik kepatuhan PT terhadap peraturan
perundang-undangan tentang Standar Dikti; dan
bukti kepada masyarakat bahwa PT tersebut telah
secara sungguh-sungguh menyelenggarakan
pendidikan tinggi berdasarkan standar.
a.
b.
c.
d.
e.
Pernyataan tertulis yang berisi satu atau kedua hal dibawah ini:
spesifikasi atau rincian tentang sesuatu hal khusus,yang memperhatikan sebuah tujuan, cita-cita,
a.
keinginan, kriteria, ukuran, patokan,
perintah agar melakukan sesuatuatau memenuhi hal-hal no 1
kualifikasi mutu yang akan dicapai
pedoman
untuk mencapaib.
oleh PT.c.
Isi standar akan dapat berupa : I-P-O(input,proses/prosedur, atau hasil akhit (output)
Standar SPMI PT
Visi Misi
Rasionale
Definisi istilah
Pihak yang Bertanggungjawab untuk Mencapai IsiStandar
Pernyataan isi standar - mengandung unsur Audience,
Behaviour, Competence, dan Degree
Strategi Pelaksanaan Standar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. Indikator Ketercapaiannya (+cara pengukurantarget)
Dokumen terkait: e.g. formulir
Referensi
dan
8.
9.
Isi Dokumen Setiap Standar
Unsur Deskripsi
1 Visi & Misi PT
2. Rasionale
3 Subyek/Pihak yg. Wajib memenuhi Standar
4 Definisi Istilah
5 Pernyataan Isi Standar
6 Strategi
7 Indikator
8 Dokumen terkait
9 Referensi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Dokumen Standar dalam SPMI
Unsur Deskripsi
Bab 1 Ketentuan Umum = Definisi Istilah
Bab 2. Visi misi Tjuan
Bab 3. Rasionalisasi Pentinyna Standar
Bab 4. Tujuan dan Fungsi Standar
Bab 5. Sasaran/Subyek Standar
Bab 6. Pernyataan Isi Standar
Bab 7. Strategi Pencapaian Standar
Bab 8. Indikator Capaian Standar
Bab 9 Dokumen terkait
Bab 10. Penutup
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Dokumen Standar dalam SPMI
••
Subyek yang melakukan sesuatuPelaksana isi standar
Audience
• Hal yang harus dilakukan diukur atau di capaiBehaviour
• Kompetensi/kemampuan/spesifi-kasi/target/kinerja yang harus dicapai
Competence
Degree • Tingkat/periode/frekuensi/waktu
Pernyataan Standar yang Baik
•
Unsur B, C, dan D mirip dengan Key
Performance Indicators (KPIs),
Indicators • Hal yang akan dicapai
Measures • Cara mengukur/mencapai
Targets Hasil yang diinginkan
•Ketua Jurusan melakukan rekrutasi,
pembinaan, dan pengembangan
dosen agar tercapai rasio dosen-
mahasiswa sebesar 1:45 palinglambat akhir 2017
Contoh Pernyataan StandarRasio Dosen-Mahasiswa
A
B
C
D
• Dekan dan Ketua Jurusan
• Melakukan rekrutisasi,pembinaan, dan pengembangan dosen
• Agar tercapai rasio dosen-mahasiswa sebesar 1:45
• Paling lambat akhir 2017
Contoh Pernyataan StandarRasio Dosen – Mahasiswa
•
•
Rasio dosen -mahasiswaIndicators
Jumlah total dosen :jumlah total mahasiswaMeasures
Targets • 1:45 pada akhir 2017
Melakukan rekruitasi, pembinaan dan pengembangan
dosen adalah salah satu strategi yang dapat
dilaksanakan oleh Dekan dan Ketua Jurusan untuk
mencapai target tersebut
•Setiap dosen harus hadirmemberikan kuliah matakuliah
yang diasuhnya minimal 12 kali
setiap semester
Contoh Pernyataan Isi StandarKehadiran Dosen dalam Perkuliahan
Pernyataan Standar
Kehadiran
A
B
C
D
Dosen dalam Perkuliahan
• Setiap dosen
• Harus hadir memberi kuliahuntuk matakuliah diasuhnya
yang
• Minimal 12 kali
• Dalam setiap semester
•
•
Indicators Kehadiran dosen dalam perkuliahan
Jumlah kehadiran dosen yang diambil dari Daftar Hadir Dosen atau dari berita Acara Perkuliahan untuk setiap kelas
Measures
Targets • Miminal 12 kali tiap semester
Strategi dengan mengumumkan di dalam lingkungankampus frekuensi kehadiran dosen.
•Ketua Jurusan melakukan monitoring
agar paling sedikit 80% dosen
melakukan penelitian yang sesuai
dengan Pedoman Penelitian Dosenminimal 1 kali setiap tahun
Pernyataan Isi Standar
Dosen yang meneliti
A
B
C
D
• Ketua Prodi
• Memonitor dosen yang melakukan penelitian
• Minimal 80% dosen meneliti kali
1
• Dalam satu tahun
Pernyataan Standar:Dosen yang meneliti
•
•
Indicators % Dosen yang meneliti minimal1 kali satu tahun
Jumlah yang melakukanpenelitian min 1 th 1kali/jumlahMeasuresdosen seluruhnya * 100%
Targets • Minimal 80% setiap tahun
Pelampauan SN-Dikti secara Kualitatif(sering disebut juga pelampauan secara vertikal)
• Pelampauan SN-Dikti secara kualitatif adalah jenisstandar dengan kadar spesifikasi/ persyaratan/ kriteria yang lebih tinggi dari SN-Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SN Dikti Standar Dikti
Masa dan beban belajarpenyelenggaraan program pendidikan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma empat/sarjana terapan, denganbeban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluhempat) sks;
Masa dan beban belajarpenyelenggaraan program pendidikan paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program sarjana, program diploma empat/sarjana terapan, denganbeban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluhempat) sks;
Standar Turunan
• Standar turunan adalah standar-standar yang ditetapkansecara lebih spesifik pada level yang lebih rendah untukmenjamin terpenuhinya standar induk pada level yang lebihtinggi (lebih luas)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Standar Induk Standar Turunan
- Standar penilaian pembelajaran - Standar penyelenggaraan ujian tulis- Standar penyelengaraan ujian praktek- Standar pelaksanaan ujian skripsi
- Standar proses pembelajaran - Standar penyelenggaraan perkuliahan- Standar penyelenggaraan praktikum- Standar penyelenggaraan field trip
Pelampauan SN-Dikti secara Kuantitatif(sering disebut juga pelampauan secara horizontal)
• Pelampauan SN-Dikti secara kuantitatif adalah standar di luar yang diatur dalam SN-Dikti
• Misalnya, dalam SN Dikti tidak diatur standar kerjasamaperguruan tinggi; maka penetapan standar kerjasamaperguruan tinggi oleh PT merupakan pelampauanterhadap SN-Dikti
• Contoh lain:
– Standar penetapan visi – misi Jurusan
– Standar penerimaan mahasiswa baru
– Standar income generating
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Rumusan Standar Pendidikan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Standar Nasional Pendidikan:
a. Standar kompetensi lulusan
b. Standar isi pembelajaran
c. Standar proses pembelajaran
d. Standar penilaian pembelajaran
e. Standar dosen dan tenaga kependidikan
f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran
g. Standar pengelolaan pembelajaran
h. Standar pembiayaan pembelajaran.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Proses Pembelajaran
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SN DIKTI
Pasal 12 ayat (1):
Perencanaan proses pembelajaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b disusun untuk setiapmata kuliah dan disajikan dalamrencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusunrencana pembelajaran semester (RPS) selambat-lambatnya satu bulan sebelumperkuliahan dimulai dengan melibatkansejawat dengan keahlian yang relevan.
Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusunrencana pembelajaran semester (RPS) selambat-lambatnya satu bulan sebelumperkuliahan dimulai dengan melibatkansejawat dengan keahlian yang relevan, dandikomunikasikan kepada mahasiswa melaluilaman resmi perguruan tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 23 ayat 3:Pelaksanaan penilaian untuk program subspesialis, program doktor, danprogram doktor terapan wajibmenyertakan tim penilai eksternal dariperguruan tinggi yang berbeda.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pengelola PS Pasca Sarjana melaksanakanpenilaian untuk program doktor denganmenyertakan tim penilai eksternal dariperguruan tinggi yang berbeda danmemiliki peringkat akreditasi prodiminimal sama dengan prodi pelaksanaprogram
Pengelola PS Pasca Sarjana melaksanakanpenilaian untuk program doktor denganmenyertakan tim penilai eksternal dariperguruan tinggi di luar negeri yang telahtersertifikasi AUN-QA atau yang setara
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 25 ayat 1:
Mahasiswa program diploma danprogram sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh bebanbelajar yang ditetapkan dan memilikicapaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi denganindeks prestasi kumulatif (IPK) lebihbesar atau sama dengan 2,00 (duakoma nol nol).
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Mahasiswa program sarjana, untukdapat dinyatakan lulus, harus telahmenempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaianpembelajaran lulusan yang ditargetkanoleh program studi dengan indeksprestasi kumulatif (IPK) lebih besar atausama dengan 2,00 (dua koma nol nol) serta memiliki kemampuan bahasaInggris yang dibuktikan dengan nilaiTOEFL minimal 500 atau yang setara.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Tenaga Pendidik
SN DIKTI
Pasal 27 ayat 8:Dosen program sarjana harusberkualifikasi akademik paling rendahlulusan magister atau magister terapanyang relevan dengan program studi.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Dosen program sarjana harus berkualifikasiakademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan telah menghasilkan minimal 3 publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN.
Dosen program sarjana harus berkualifikasiakademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan menghasilkan minimal 3 publikasiilmiah pada jurnal nasional terakreditasi .
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SN Dikti
Pasal 26 (4)Dosen program diploma satu danprogram diploma dua harusberkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister ataumagister terapan yang relevandengan program studi, dan dapatmenggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan diploma tiga yang memiliki pengalaman relevandengan program studi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI).
Standar Dikti sesuai orientasipendidikan PT
Dosen program diploma satu danprogram diploma dua harusberkualifikasi akademik paling rendahlulusan magister atau magister terapan yang relevan denganprogram studi dengan pengalamankerja industri sekurang-kurangnyatiga tahun, dan dapat menggunakaninstruktur yang berkualifikasiakademik paling rendah lulusandiploma tiga yang memilikipengalaman relevan dengan program studi dan paling rendah setaradengan jenjang 6 (enam) KKNI) sertamemiliki sertifikat kompetensi yang relevan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Tenaga Pendidik
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Tenaga Kependidikan
SN DIKTI
Pasal 30 ayat 3:
Tenaga administrasi wajib memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Tenaga administrasi wajib memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat dan menguasai prinsip-prinsip dasar operasional komputer.
Tenaga administrasi wajib memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat dan menguasai prinsip-prinsip dasar operasional komputer serta memiliki nilai TOEFL minimal 450.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 32 ayat 1:
Standar sarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas: a. perabot; b. peralatan pendidikan; c. media pendidikan; d. buku, buku elektronik, dan repositori; e. sarana teknologi informasi dan komunikasi; f. instrumentasi eksperimen; g. sarana olahraga; h. sarana berkesenian; i. sarana fasilitas umum; j. bahan habis pakai; dan k. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pimpinan PT wajib menyediakan sarana pembelajaranpaling sedikit terdiri atas perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasieksperimen; sarana olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan, masing-masing dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pembelajaran.
Pimpina PT wajib melanggan jurnal internasional minimal 5 jurnal sesuai dengan bidang ilmu yang diperlukan.
Pimpinan PT wajib menyediakan instrumen experimen, khususnya alat-alat untuk keahlian dasar (misalnya mikroskop bagi lab. biologi dasar, komputer bagi lab. komputer), untuk dapat digunakan satu mahasiswa satu alat saat kegiatan praktikum berlangsung
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 32 ayat 1:
Standar sarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas: a. perabot; b. peralatan pendidikan; c. media pendidikan; d. buku, buku elektronik, dan repositori; e. sarana teknologi informasi dan komunikasi; f. instrumentasi eksperimen; g. sarana olahraga; h. sarana berkesenian; i. sarana fasilitas umum; j. bahan habis pakai; dan k. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Sarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi;instrumentasi eksperimen; sarana olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan, masing-masing dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pembelajaran.
Jurnal internasional dilanggan minimal sebanyak 5 jurnal sesuai dengan bidang ilmu yang diperlukan.
Instrumen experimen, khususnya alat-alat untuk keahlian dasar (misalnya mikroskop bagi lab. biologi dasar, komputer bagi lab. komputer), harus tersedia untuk dapat digunakan satu mahasiswa satu alat saat kegiatan praktikum berlangsung
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 33 ayat 1:Standar prasarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiriatas: a. lahan; b. ruang kelas; c. perpustakaan; d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi; e. tempat berolahraga; f. ruang untuk berkesenian; g. ruang unit kegiatan mahasiswa; h. ruang pimpinan perguruan tinggi; i. ruang dosen; j. ruang tata usaha; dan k. fasilitas umum.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pimpinan PT wajib menyediakan prasaranapembelajaran paling sedikit terdiri atas lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/ bengkel /unit produksi; tempat berolahraga; ruanguntuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum yang memenuhi keperluan operasional pembelajaran.
Pimpinan PT wajib menyediakan fasilitas umumberupa area yang dilengkapi bangku dan fasilitasinternet yang memungkinkan mahasiswa untukberdiskusi (salah satu aspek perwujudanatmosfer akademik).
Pimpinan PT wajib menyediakan ruang terbukahijau yang selalu dikelola guna memenuhi aspekkeamanan dan kesehatan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 33 ayat 1:Standar prasarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiriatas: a. lahan; b. ruang kelas; c. perpustakaan; d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi; e. tempat berolahraga; f. ruang untuk berkesenian; g. ruang unit kegiatan mahasiswa; h. ruang pimpinan perguruan tinggi; i. ruang dosen; j. ruang tata usaha; dan k. fasilitas umum.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel /unit produksi; tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum yang memenuhi keperluanoperasional pembelajaran.
Fasilitas umum di lingkungan PT berupa area yang dilengkapi bangku dan fasilitas internet yang memungkinkan mahasiswa untuk berdiskusi(salah satu aspek perwujudan atmosfer akademik).
Ruang terbuka hijau harus tersedia dan selaludikelola guna memenuhi aspek keamanan dankesehatan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Pengelolaan Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 39, ayat 3:Perguruan tinggi wajib :
a. Menyusun kebijakan, rencana
strategis, dan operasional terkait
dengan pembelajaran yang dapat
diakses oleh sivitas akademika dan
pemangku kepentingan, serta dapat
dijadikan pedoman bagi program
studi dalam melaksanakan program
pembelajaran;
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
• Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, dan rencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, sertadijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran sehinggadapat menghasilkan program pembelajaran yang berdaya saing nasional.
• Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, dan rencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, sertadijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran sehinggadapat menghasilkan program pembelajaran yang berdaya saing internasional.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Pembiayaan Pembelajaran
Permenristekdikti No 44/2015 Standar Pembiayaan Pembelajaran, pasal 41 Perguruan tinggi wajib: a. mempunyai sistem
pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program studi;
• Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan
sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dengan
sistem komputerisasi untuk mencatat setiap
transaksi keuangan secara tepat sampai pada
satuan program studi;
• Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan
sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dengan
menggunakan sistem teknologi informasi yang
terpadu untuk mencatat setiap transaksi
keuangan sampai pada satuan program studi
agar memperoleh opini wajar tanpa
pengecualian (WTP) dari auditor independen.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Rumusan Standar Penelitian
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Mari Kami Lanjutkan Peningkatan Mutu Institusi Kita