penyuluhan-anjangsana
-
Upload
mirzaf4ishal -
Category
Documents
-
view
339 -
download
2
Transcript of penyuluhan-anjangsana
~ i ~
KATA PENGANTAR
Pentingnya sebuah modul sebagai salah satu alat bantu dalam
penyelenggaraan penyuluhan perikanan, disadari sepenuhnya oleh pihak-pihak
yang terkait dalam penyelenggaraan penyuluhan.
Berdasarkan kebutuhan penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha perlu
ditindak lanjuti dengan penyusunan sejumlah modul. Untuk itu, disusun salah
satu modul penyuluhan perikanan berupa Modul Kunjungan Pembinaan
Kepada Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Oleh Penyuluh Kepada Sasaran
Perseorangan/Anjangsana dan Kelompok, yang disusun oleh Penyuluh
Perikanan Pusat Sdr. Fahrur Razi, SST.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga modul
ini dapat tersusun dengan baik. Kritik dan saran dalam upaya penyempurnaan
modul ini sangat kami harapkan.
Jakarta, November 2011
Kepala Pusat Penyuluhan KP,
Ir. Herman Suherman, MM
~ ii ~
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii DAFTAR INFORMASI VISUAL .................................................................... iii PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .......................................................... iv I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2. Deskripsi Singkat ........................................................................... 2 1.3. Tujuan Pembelajaran .................................................................... 2 1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................. 3
II. MATERI POKOK 1 ................................................................................. 4
2.1. Judul .............................................................................................. 4 2.2. Indikator Keberhasilan ................................................................... 4 2.3. Uraian ............................................................................................ 4 2.4. Latihan ........................................................................................... 6 2.5. Rangkuman ................................................................................... 7
III. MATERI POKOK 2 ................................................................................. 8
3.1. Judul .............................................................................................. 8 3.2. Indikator Keberhasilan ................................................................... 8 3.3. Uraian ............................................................................................ 8 3.4. Latihan ........................................................................................... 42 3.5. Rangkuman ................................................................................... 42
IV. PENUTUP .............................................................................................. 43
~ iii ~
KUNCI JAWABAN ........................................................................................ 44 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45 GLOSARIUM ................................................................................................ 46 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENYUSUN ..................................................... 47
DAFTAR INFORMASI VISUAL
Tabel 1. Format Buku Data Anggota Kelompok Pembudidaya Ikan ............. 25 Tabel 2. Format Buku Data Anggota Kelompok Penangkapan Ikan ............ 26 Tabel 3. Format Buku Data Anggota Kelompok Pengolahan Ikan ............... 27 Tabel 4. Format Buku Data Anggota Kelompok Gabungan ......................... 28 Tabel 5. Format Buku Kas Harian ................................................................ 29 Tabel 6. Format Buku Kas Bulanan .............................................................. 30 Tabel 7. Format Buku Inventarisir Barang .................................................... 31 Tabel 8. Format Buku Notulen ...................................................................... 32 Tabel 9. Format Buku Kehadiran Peserta Rapat/Kegiatan ........................... 33 Tabel 10. Format Buku Agenda Surat .......................................................... 34
~ iv ~
Tabel 11. Format Buku Tamu ....................................................................... 35 Tabel 12. Format Rencana Kegiatan ............................................................ 36 Tabel 13. Format Buku Kegiatan Usaha ...................................................... 37 Tabel 14. Format Buku Pola Tebar/Produksi Kelompok ............................... 38
~ v ~
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Sebagai pembaca, Anda kami sarankan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Bacalah secara cermat, dan pahami tujuan pembelajaran (indikator
keberhasilan ) yang tertulis pada setiap awal pembelajaran,
2. Pelajari setiap materi pembelajaran secara berurutan,
3. Kerjakan secara sungguh-sungguh dan tuntas setiap tugas latihan pada
setiap akhir pembelajaran,
4. Keberhasilan proses pembelajaran dalam modul ini tergantung pada
kesungguhan Anda. Untuk itu, belajarlah secara mandiri dan seksama.
Untuk belajar mandiri, Anda dapat melakukannya seorang diri, berdua atau
berkelompok dengan pembaca lain yang memiliki pandangan yang sama
dengan Anda dalam penguasaan materi pembelajaran yang baik, dan
5. Anda disarankan mempelajari bahan-bahan dari sumber lain, seperti yang
tertera pada Daftar Pustaka pada akhir modul ini, dan jangan segan-segan
bertanya kepada Penyuluh Perikanan.
Baiklah, selamat belajar ! Semoga Anda sukses menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang diuraikan dalam materi pembelajaran ini dalam upaya
mendalami modul yang baik, dan memadai untuk memenuhi kebutuhan Anda
sebagai pembaca.
~ 1 ~
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyuluhan perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitasnya, efisien usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (UU
Nomor 16 Tahun 2006). Penyuluhan sebagai sistem pendidikan non formal
harus dibedakan dengan sistem pendidikan formal, perbedaan ini meliputi
waktu, tempat, kurikulum, sasaran, filsafat dan lingkupnya.
Penyuluhan dilaksanakan dengan berpedoman pada programa
penyuluhan, penyuluhan juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan
partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan
kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha. Keberhasilan proses
penyuluhan ditandai timbulnya partisipasi aktif dari pelaku utama dan pelaku
usaha di bidang perikanan (masyarakat sasaran), sehingga dalam
pengembangan penyuluhan ke depan harus diarahkan pada model yang
berpusat pada manusia, dimana peran penyuluh dalam proses penyuluhan
adalah sebagai relasi yang berorientasi pada masyarakat sasaran.
Dalam pelaksanaannya sebuah proses penyuluhan harus dimulai dari
pemahaman masyarakat terhadap potensi dan masalah yang dihadapinya,
sehingga terdorong untuk mengupayakan pemecahan masalah melalui
pengembangan semua potensi yang dimilikinya. Pada tahap inilah dimulai
~ 2 ~
peran seorang penyuluh “untuk membantu peningkatan kesejahteraan
masyarakat sasaran dari kegiatan usahanya”, dengan pola pikir yang coba
dibangun adalah pengembangan komoditas yang dia dimiliki melalui
pemanfatan semua potensi sumberdaya yang ada, jadi peran seorang penyuluh
adalah berupa fasilitasi, pengawalan, mobilisasi, pembentukan jaringan kerja
dan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di bidang perikanan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang penyuluh perikanan harus
memahami tentang cara melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran:
(1)perseorangan/anjangsana; dan (2)kelompok.
1.2. Deskripsi Singkat
Modul ini menguraikan tentang kunjungan pembinaan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana dan kelompok.
1.3. Tujuan Pembelajaran
A. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari seluruh isi modul ini diharapkan dapat
memahami cara melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama
dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana dan kelompok, serta dapat menerapkannya
dalam kegiatan dan proses penyuluhan perikanan.
B. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari seluruh isi modul ini diharapkan dapat:
~ 3 ~
1. Menjelaskan pengertian kunjungan pembinaan kepada pelaku utama
dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana;
2. Memahami cara pendekatan pada kunjungan pembinaan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana;
3. Membuat laporan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana;
4. Menjelaskan pengertian kunjungan pembinaan kepada pelaku utama
dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran kelompok;
5. Memahami cara pendekatan pada kunjungan pembinaan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
kelompok; dan
6. Membuat laporan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran kelompok.
1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
A. Kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan
oleh penyuluh kepada sasaran perseorangan/anjangsana
1. Pengertian
2. Pendekatan perseorangan/anjangsana
3. Format Laporan
B. Kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan
oleh penyuluh kepada sasaran kelompok
1. Pengertian
2. Pendekatan kelompok
3. Format Laporan
~ 4 ~
II. MATERI POKOK 1
2.1. Judul
Kunjungan Pembinaan Kepada Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Dilakukan
Oleh Penyuluh Kepada Sasaran Perseorangan/Anjangsana.
2.2. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari seluruh isi Materi Pokok 1 ini diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana;
2. Memahami cara pendekatan pada kunjungan pembinaan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana; dan
3. Membuat laporan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku
usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran perseorangan/anjangsana.
2.3. Uraian
A. Pengertian
Kunjungan pembinaan kepada sasaran perseorangan/ anjangsana
merupakan metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku
utama/pelaku usaha perikanan secara perorangan dengan mendatangi
rumah atau tempat usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan
(KepmenKP Nomor: KEP.54/MEN/2011).
~ 5 ~
B. Pendekatan Perseorangan/Anjangsana
Pendekatan Perorangan dilakukan khususnya untuk mencapai
sasaran penyuluhan potensial dan strategis yang diperkirakan akan
mendorong atau bahkan menghambat berlangsungnya kegiatan
penyuluhan. Pendekatan terhadap pihak-pihak strategis bertujuan untuk
mencari pengakuan tentang pentingnya inovasi yang akan disampaikan
lewat program yang diintroduksikan oleh penyuluh. Biasanya, jika pihak-
pihak strategis ini dapat diyakinkan tentang kemanfaatan inovasi tersebut
maka penduduk lainnya juga akan cepat terpengaruh.
Keunggulan pendekatan perorangan adalah relatif cepat terjadinya
perubahan perilaku sasaran penyuluhan setelah mencoba menerapkan
inovasi. Alasannya karena individu sangat strategis biasanya akan
menerima suatu inovasi jika dia benar-benar sudah yakin pada inovasi itu
dan terutama pada pembawa inovasi tersebut, yaitu penyuluh. Kelemahan
pendekatan perorangan yaitu memerlukan banyak tenaga dan waktu dari
penyuluh untuk mendatangi satu persatu individu strategis tersebut. Karena
itu, penentuan individu selaku "sasaran strategis" harus selektif. Selektifitas
ini akan dapat dilakukan dengan baik jika penyuluh dapat mengidentifikasi
dengan cermat dan tepat individu-individu strategis yang ada dimasyarakat.
~ 6 ~
C. Format Laporan
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN PEMBINAAN PENYULUAN PERIKANAN
KEPADA SASARAN PERSEORANGAN/ANJANGSANA
1. Penyuluh Perikanan: a. Nama : .............................................................................. b. Status : Penyuluh Perikanan PNS / Swadaya / Swasta *) c. Wilayah Kerja : .............................................................................. d. Unit Kerja : ..............................................................................
2. Dasar Pelaksanaan:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................
3. Nama Kegiatan: Pembinaan Perseorangan/Anjangsana tentang ................................ ............................................................................................................
4. Tujuan Kegiatan: Meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilan dan/atau sikap tentang ...............................................................................................
5. Pelaksanaan Kegiatan: a. Waktu : .............................................................................. b. Tempat : .............................................................................. c. Pelaksana : .............................................................................. d. Sasaran : .............................................................................. e. Pihak terkait : ..............................................................................
6. Hasil Pekerjaan:
Materi Pokok/ Submateri Pokok
Hasil/ Capaian Keterangan
Bertambahnya pengetahuan
dan/atau keterampilan dan/atau sikap
.... orang pembudidaya/
nelayan/ pengolah ikan/ .............
~ 7 ~
tentang .......................................
...................................................
Mengetahui,
Pimpinan Unit Kerja atau Pejabat yang ditunjuk,
( ....................................... )
................, .......................... 20.......
Penyuluh Perikanan,
( ....................................... )
2.4. Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Kunjungan Pembinaan Kepada
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Dilakukan Oleh Penyuluh Kepada Sasaran
Perseorangan/Anjangsana”?
2. Menurut pendapat saudara, apa saja keunggulan pendekatan
perseorangan/anjangsana?
2.5. Rangkuman
Kunjungan pembinaan kepada sasaran perseorangan/ anjangsana
merupakan metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku
utama/pelaku usaha perikanan secara perorangan dengan mendatangi rumah
atau tempat usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
Keunggulan pendekatan perorangan adalah relatif cepat terjadinya
perubahan perilaku sasaran penyuluhan setelah mencoba menerapkan inovasi.
~ 8 ~
Alasannya karena individu sangat strategis biasanya akan menerima suatu
inovasi jika dia benar-benar sudah yakin pada inovasi itu dan terutama pada
pembawa inovasi tersebut, yaitu penyuluh.
~ 9 ~
III. MATERI POKOK 2
3.1. Judul
Kunjungan Pembinaan Kepada Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Dilakukan
Oleh Penyuluh Kepada Sasaran Kelompok.
3.2. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari seluruh isi Materi Pokok 2 ini diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran kelompok;
2. Memahami cara pendekatan pada kunjungan pembinaan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran kelompok;
dan
3. Membuat laporan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku
usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran kelompok.
3.3. Uraian
A. Pengertian
Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok merupakan metode
penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangi pertemuan kelompok
baik yang rutin maupun yang insidentil dalam rangka memberdayakan
kelompok pelaku utama/pelaku usaha perikanan (KepmenKP Nomor:
KEP.54/MEN/2011).
~ 10 ~
B. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok lebih cepat dan praktis dibanding pendekatan
perserorangan. Persoalannya hanyalah bagaimana menentukan kelompok
strategis yang akan dijadikan sasaran penyuluhan. Kelompok bidang
perikanan: Pokdakan, Lembaga Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
(LEPMP), Pokmaswas, kelompok usaha bersama (KUB) adalah satu dari
sekian banyak kelompok sosial di masyarakat yang dapat dijadikan
kelompok sasaran strategis. Namun kelompok-kelompok lainnya pun tetap
harus didekati, khususnya dalam upaya mempersamakan pengertian dan
pandangan tentang arti, hakekat, dan program serta fungsi program sebagai
sarana untuk menebarkan inovasi (informasi baru) ke masyarakat.
Unsur-Unsur Yang Perlu Diperhatikan dalam Penumbuhan Kelompok:
1. Adanya saling mengenal dengan baik antara sesama anggotanya, akrab,
dan saling percaya mempercayai.
2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha
3. Memiliki kesamaan dalam hal: tradisi/ kebiasaan, pemukiman, jenis
usaha, hamaparan, jenis alat tangkap/kapal dan lain-lain.
4. keanggotaan setiap kelompok berkisar 5-25 orang.
5. Memiliki motivasi untuk berkembang
Dasar Pengelompokan Kelembagaan Pelaku Utama/Pelaku Usaha
1. Kelembagaan Pelaku Utama berdasarkan
a) Segmen (pembenihan, pendederan, pembesaran, saprokan,
pemasaran, pengolah, penangkapan dll)
b) Usaha pada komoditas utama yang sama
~ 11 ~
2. Kelembagaan pelaku utama diarahkan menjadi asosiasi perikanan
(ASOKAN)
Pengelompokan dapat didasarkan pula kepada:
a) Jenis alat /usaha atau RTP (Rumah Tangga Perikanan) atau RTBP
(Rumah Tangga Buruh Perikanan)
b) Peranan anggota kelembagaan didalam RTP (apakah sebagai juragan,
penggarap, buruh) yang pada prinsipnya berperan sebagai decision
maker (penentu).
c) Lokasi atau sosiometri (anggota kelembagaan bebas memilih kontak
nelayan/pembudidaya ikan/pengolah, atau berdararkan hubungan
sejarah/famili)
d) Status anggota kelembagaan di dalam lingkungan keluarganya (Bapak,
Ibu, anak, Pemuda, wanita)
Langkah-langkah Penumbuhan Kelompok
Kelompok dapat terbentuk dengan sendirinya (tanpa bantuan pihak
luar) dan dapat pula terbentuk dengan bantuan pihak luar, sehingga agar
pelaku utama dapat membentuk kelompok, perlu adanya rangsang dan
motivasi, antara lain dengan cara-cara berikut :
1. Memberikan penerangan mengenai keuntungan membentuk kelompok,
melalui ceramah, diskusi, tanya-jawab, pemutaran film/slide, siaran
televisi, penyebaran brosur/leaflet dan lain-lain.
2. Mengajak para pelaku utama untuk mengunjungi kelompok-kelompok lain
yang sudah berhasil.
Dalam pelaksanaan penumbuhan kelompok, dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
~ 12 ~
1. Identifikasi potensi
Petugas/tenaga pendamping mengamati dan meneliti apakah ada pelaku
utama dan pelaku usaha bidang perikanan yang berpotensi untuk
dikembangkan menjadi suatu kelembagaan kelompok pelaku utama
antara lain:
a) Keberhasilan kegiatan usahanya dalam beberapa musim atau tahun.
b) Sering atau berani mencoba sesuatu teknologi baru.
c) Hubungan dengan aparat desa, Instansi/Dinas, lembaga lain, tokoh
masyarakat, Penyuluh atau pembina lainnya, cukup baik untuk
berkonsultasi atau dalam rangka mencari sesuatu informasi yang
berhubungan dengan pembangunan perikanan.
d) Mau dan mampu melaksanakan serta mengembangkan program
Pemerintah.
2. Pelaksanaan penumbuhan:
a) Koordinasi dengan pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan kontak
pelaku utama yang ada wilayah kerja penyuluhan untuk terlaksananya
pertemuan para pelaku utama.
b) Musyawarah penumbuhan kelembagaan kelompok pelaku utama
c) Pengukuhan kelembagaan kelompok pelaku utama
Bila semua pelaku utama bekerja secara sendiri-sendiri tentu saja
tidak akan mampu mengembangkan usaha dengan baik. Namun setelah
digabung dalam kelompok dan masuk dalam wadah kelembagaan kelompok
maka berbagai keunggulan dan keuntungan pasti akan diperoleh, misalnya
mudah mendapatkan modal usaha, dapat bermitra dengan lembaga
keuangan serta mempermudah dalam akses pemasarannya. Dengan
~ 13 ~
manfaat berlembaga cukup besar dalam meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan pelaku utama dan masyarakat bidang kelautan dan perikanan.
Dalam rangka penumbuhan kelompok pelaku utama bidang kelautan
dan perikanan melalui pengelompokan yang antara lain dapat dibagi ke
dalam:
1) kelembagaan pelaku utama/usaha berdasarkan jenis usaha
2) kelembagaan pelaku utama/usaha berdasarkan skala usaha
3) kelembagaan pelaku utama/usaha berdasarkan status usaha
4) kelembagaan pelaku utama/usaha berdasarkan komoditas utama
5) kelembagaan pelaku utama/usaha berdasarkan tempat tinggal/ domisili.
Pengukuhan Kelembagaan Pelaku Utama
Pengukuhan adalah suatu proses peningkatan kemampuan melalui
penciptaan iklim usaha yang kondusif, penumbuhan motivasi,
pengembangan potensi, pemberian peluang, peningkatan kesadaran, dan
pendampingan serta fasilitasi. Dengan pemberdayaan tersebut bertujuan
sumber daya manusia yang berkualitas, andal, serta berkemampuan
manajerial, kewirausahaan, dan kelembagaan bisnis perikanan sehingga
pembangunan perikanan mampu membangun usaha dari hulu sampai
dengan hilir yang berdaya saing tinggi dan mampu berperan serta dalam
melestarikan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu upaya
dalam pemberdayaan kelembagaan kelompok pelaku utama adalah melalui
kegiatan fasilitasi dalam pengukuhan dan pengakuan terhadap kelembagaan
kelompok.
~ 14 ~
Pengukuhan dan atau pengakuan terhadap kelembagaan kelompok
pelaku utama merupakan salah satu bentuk penghargaan atas karya dan
prestasi kelompok yang telah dicapai dan merupakan kebanggaan bagi
para anggota kelompok. Kegiatan ini diharapkan akan tumbuh motivasi yang
lebih besar dari para anggota kelompok untuk belajar lebih giat, bekerja lebih
erat dan berusaha lebih efektif dalam usaha menigkatkan produksi dan
pendapatannya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan pengukuhan kelompok antara lain:
1. Tumbuh dan berkembangnya rasa bangga kelompok sebagai prinsip
belajar dan kerjasama untuk meningkatkan produksi dan pendapatan.
2. Tumbuh dan berkembangnya dinamika kelembagaan dalam berorganisasi
untuk memanfaatkan peluang ekonomi.
3. Terciptanya metode pemberdayaan, bimbingan, dan pelayanan yang
sesuai dengan tingkat kemampuan kelompok pelaku utama.
Peran Kelompok
Sebuah kelembagaan kelompok pelaku utama bidang kelautan dan
perikanan dapat memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1) Sebagai media komunikasi dan pergaulan sosial yang wajar, lestari
dan dinamis.
2) Sebagai basis untuk mencapai pembaharuan secara merata.
3) Sebagai pemersatu aspirasi yang murni dan sehat.
4) Sebagai wadah yang efektif dan efisien untuk belajar serta bekerja sama.
5) Sebagai teladan bagi masyarakat lainnya.
~ 15 ~
Fungsi Kelompok
Untuk dapat mewujudkan peranan tersebut maka kelompok
seharusnya dapat berfungsi antara lain sebagai: (1) Kelas belajar; (2)
Wadah kerja sama; (3) Unit produksi; (4) Organisasi kegiatan bersama;
dan (5) Kesatuan swadaya dan swadana.
1) Kelompok Sebagai Kelas Belajar
Sebagai kelas belajar, kelompok merupakan media interaksi belajar
antar pelaku utama. Mereka dapat melakukan proses interaksi edukatif
dalam rangka mengadopsi inovasi. Mereka dapat saling Asah, Asih dan
Asuh dalam menyerap suatu informasi dari fasilitator, mediator,
pemandu, pendamping, penyuluh dan pihak lain. Mereka akan dapat
mengambil kesepakatan tindakan bersama apa yang akan diambil dari
hasil belajar tersebut. Dengan demikian proses kemandirian kelompok
akan dapat dicapai. Di dalam kelompok sebagai kelas belajar para
pelaku utama akan dapat melakukan komunikasi multi dimensional.
Mereka dapat mempertukarkan pengalaman masing-masing, sehingga
akan membuat pelaku utama semakin dewasa untuk dapat keluar dari
masalahnya sendiri, tanpa adanya ketergantungan pada petugas
(pendamping, penyuluh dan lain-lain).
2) Kelompok Sebagai Wadah Kerja Sama
Sebagai wadah kerja sama, kelompok pelaku utama merupakan
cerminan dari keberadaan suatu wadah kerjasama.
Kelembagaan pelaku utama sebagai wahana kerjasama antara anggota
kelompok dan antara kelompok dengan pihak lain:
a) menciptakan suasana saling kenal, saling percaya mempercayai dan
selalu berkeinginan untuk berkejasama dalam bisnis perikanan.
~ 16 ~
b) menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat dan
pandangan-pandangan di antara anggota untuk mencapai tujuan
bersama dalam kegiatan bisnis perikanan.
c) mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja diantara sesama
anggota sesuai dengan kesepakatan bersama.
d) mengembangkan kedisiplinan dan rasa/tanggung jawab diantara
sesama anggota kelompok dalam mencapai keberhasilan bisnis
perikanan.
e) merencanakan dan melaksanakan musyawarah dan pertemuan-
pertemuan lainnya agar tercapai kesepakatan yang bermanfaat bagi
kelompoknya dalam menunjang bisnis perikanan.
f) mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama
dalam kelompok
g) melaksanakan tukar menukar pikiran.
h) bekerjasama dengan pihak-pihak penyedia kemudahan sarana
produksi perikanan, pengolahan, dan pemasaran hasil.
i) mengembangkan kader kepemimpinan di kalangan para anggota
kelompok dengan jalan memberikan kesempatan kepada setiap
anggota untuk megembangkan keterampilan dibidang tertentu
sehingga berperan sebagai agen teknologi.
j) mengadakan akses ke lembaga keuangan untuk keperluan
pengembangan usaha para anggota kelompok
k) melaksanakan hubungan melembaga dengan kios penyedia sarana
produksi perikanan dalam pelaksanakan RUK, pengolahan,
pemasaran hasil dan permodalan.
3) Kelompok Sebagai Unit Produksi
~ 17 ~
Kelompok pelaku utama sebagai unit produksi, erat hubungan dengan
wadah kerja sama misalnya kelompok pembudidaya ikan. Dengan
melaksanakan kegiatan budidaya secara bersama–sama dapat dicapai
efisiensi yang lebih tinggi misalnya, dalam pengadaan sarana produksi,
perkreditan, dan pemasaran hasil.
Oleh karena itu dengan fungsi kelompok sebagai unit produksi akan
dapat dicapai skala ekonomis usaha yang dapat memberikan
keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama.
4) Kelompok Sebagai Organisasi Kegiatan Bersama
Dengan berkelompok maka pelaku utama akan belajar mengorganisasi
kegiatan bersama-sama, yaitu membagi pekerjaan dan mengkoordinisasi
pekerjaan dengan mengikuti tata tertib sebagai hasil kesepakatan
mereka. Mereka belajar membagi peranan dan melakukan peranan
tersebut. Mereka belajar bertindak atas nama kelompok yang kompak,
yaitu setiap anggota merasa memiliki commitment terhadap
kelompoknya. Mereka merasa "In Group" yaitu mengembangkan "ke-
kitaan bukan ke-kamian". Dengan demikian akan merasa bangga
sebagai suatu kelompok yang terorganisasi secara baik, dibandingkan
berbuat sendiri-sendiri.
5) Kelompok Sebagai Kasatuan Swadaya dan Swadana
Kelompok pelaku utama adalah kumpulan pelaku utama yang
mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai daya tahan
dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal
ini tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut.
Pelaku utama diharapkan dapat mandiri dalam arti mampu
merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan,
melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang
~ 18 ~
dilakukan. Tumbuhnya kemandirian tersebut diharapkan dapat dilakukan
melalui kelompok.
Pengertian Dinamika Kelompok
Dalam Santoso (2004) dijelaskan bahwa; dinamika berarti tingkah
laku warga yang satu secara langsung mempengaruhi warga yang lain
secara timbal balik. Jadi, dinamika berarti adanya interaksi dan interpedensi
antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain
secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara
keseluruhan.
Dynamic is facts or concepts which refer to condition of change,
expecially to forces. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok,
semangat kelompok(group spirit) terus-menerus berada dalam kelompok itu.
Oleh Karena itu, kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat
kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
Individu sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan yang menurut
A. Maslow dikenal sebagai: a) kebutuhan fisik; b) kebutuhan rasa aman; c)
kabutuhan kasih sayang; d) kebutuhan prestasi dan prestise, serta e)
kebutuhan untuk melaksanakan sendiri.
Dilain pihak, individu memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan
tersebut diatas, namun potensi yang ada pada individu tersebut terbatas
sehingga individu harus meminta bantuan kepada individu yang lain yang
sama-sama hidup dalam satu kelompok.
Dalam keadaan seperti itu, individu berusaha mengatasi kesulitan
yang ada pada dirinya melalui prinsip escapism, artinya salah satu bentuk
pelarian diri dengan mengorbankan pribadinya dan mempercayakan pada
orang lain yang menurut pendapatnya memiliki sesuatu yang tidak ada pada
~ 19 ~
dirinya. Bentuk penyerahan diri seperti ini mengakibatkan timbulnya
perasaan perlunya kemesraan didalam kehidupan bersama. Artinya,
kehidupan kelompok itu berkembang dengan baik.
Dengan keadaan seperti diatas, beberapa ahli mencoba memberikan
pengertian apa yang disebut kelompok.
a. W.Y.H. Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang
yang bergaul satu dengan yang lain.
b. Kurt Lewin berpendapat bahwa:
The essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members
but their interpendence.
c. H. Smith menguraikan:
“kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang
mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara
dan atas dasar kesatuan persepsi”.
Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua
atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara
anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami
(Purnawan, 2004).
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok
berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis yang jelas antara anggota kelompok yang
satu dengan yang lain. Dengan kata lain, antara anggota kelompok
mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang
dialami secara bersama-sama.
~ 20 ~
Unsur-Unsur Dinamika Kelompok
Kelompok harus bisa produktif, harus bisa menghasilkan sesuatu,
bermanfaat bagi anggotanya. Agar kelompok produktif, kelompok harus
dinamis. Untuk bisa dinamis, unsur-unsur dinamika sebagai kekuatan
kelompok tersebut harus terpenuhi. Unsur-unsur dinamika kelompok tersebut
adalah :
A. Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan
anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas
dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok
tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan
antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya
bertentangan, b) sebagian bertentangan, c) netral, d) searah dan e)
identik. Dengan demikian bentuk hubungan ”a” tidak menguntungkan
dan bentuk ”d” adalah yang paling baik
B. Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu
dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur
kelompok harus sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang
berhubungan dengan struktur kelompok yaitu :
1. Struktur Komunikasi
Sistem komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai
kepada seluruh anggota, komunikasi yang tidak lancar akan
menimbulkan ketidakpuasan anggota, pada gilirannya kelompok
menjadi tidak kompak.
2. Struktur Tugas Atau Pengambilan Keputusan
~ 21 ~
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan,
peranan, dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian
seluruh anggota kelompok ikut berpartisipasi dan terlibat, sehingga
dinamika kelompok harus semakin kuat.
3. Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan
keputusan selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan
ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan
lemahnya struktur kelompok
4. Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam
struktur kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran
interaksi memerlukan sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan
kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.
C. Fungsi Tugas
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok
dalam rangka mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya
dilakukan dengan kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang
menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini dapat terpenuhi. Kriteria
yang dipergunakan pada fungsi tugas ini terpenuhi atau tidak adalah
terdapatnya:
1. Fungsi memberi informasi
Dengan kondisi yang menyenangkan gagasan yang muncul dan
penyebarannya kepada anggota lainnya akan berjalan dengan baik
2. Fungsi koordinasi
~ 22 ~
Dalam kelompok fungsi koordinasi ini sangat diperlukan untuk
mengatur berbagai pola-pola pemikiran/tindakan agar terjadi
kesepakatan tindakan.
3. Fungsi memuaskan anggota
Semakin anggota merasa senang dan puas, semakin baik
kekompakan kelompok.
4. Fungsi berinisiatif
Kelompok perlu merangsang dari semua anggota untuk bisa
memunculkan banyak inisiatif, makin banyak muncul inisiatif makin
kuat dinamika kelompok
5. Fungsi mengajak untuk berpartisipasi
6. Fungsi menyelaraskan
D. Mengembangkan dan Membina Kelompok
Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha
mempertahankan kehidupan kelompok, kehidupan berkelompok dapat
dilihat dari adanya kegiatan.
1. Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa
memiliki kelompok dari para anggotanya akan tinggi.
2. Tersedianya fasilitas
3. Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar para
anggota bisa ikut aktif berperan
4. Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini digunakan
sebagai acuan anggota kelompok bertindak.
~ 23 ~
5. Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk
menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar
6. Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya
anggota baru adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan
sebagainya.
E. Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal
dalam kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa
keterlibatan, dan keterikatan.
Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
1. Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman,
dapat menetralisir setiap perbedaan.
2. Keanggotaan Kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok.
3. Nilai Tujuan Kelompok
Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok
semakin kompak.
4. Homogenitas Angota Kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan
harus merasa sama, merasa satu.
5. Keterpaduan Kegiatan Kelompok
Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah
penting.
~ 24 ~
6. Jumlah Anggota Kelompok
Pada umumnya, bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung
lebih mudah kompak, dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah
anggota besar.
F. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan
bersemangat atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok
yang baik bila anggotanya merasa saling menerima, saling menghargai,
saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah
1. hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah
hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan;
2. kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi
akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi; dan
3. lingkungan fisik yang mendukung.
G. Tekananan pada Kelompok
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan
dalam kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya
ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan
kelompok. Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur akan dapat
mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.
H. Efektifitas Kelompok
Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-
tugas kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang
dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan
~ 25 ~
semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan
kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
Tahapan Perkembangan Kelompok
Kelompok yang dinamis tidak dapat diwujudkan dengan mudah,
karena merupakan rangkaian dari perkembangan yang bertahap dan terus
berkembang sesuai dengan perkembangan manusia sebagai anggota
kelompok.
Menurut Richard (1999), tahapan perkembangan kelompok adalah
sebagai berikut:
1. Menetapkan arah (drive)
Dalam tahap ini kelompok harus memfokuskan pada misinya dan
membuat garis besar strategi yang akan ditempuh serta menetapkan
tujuan, prioritas dan prosedur kerja serta peraturan bagi kelompok.
2. Bergerak (strive)
Dalam tahap ini peran dan tanggungjawab anggota kelompok ditetapkan
dengan jelas. Dalam tahap ini beberapa kendala akan dihadapi dengan
penuh bijaksana bersama dengan seluruh anggota kelompok, sehingga
seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan arif dan bijaksana.
3. Mempercepat gerak (thrive)
Dalam tahap ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktivitas secara
maksimal. Dalam memecahkan masalah menggunakan umpan balik dari
sesama anggota, manajemen konflik, kerjasama dan pembuatan
keputusan yang efektif. Penguasaan terhadap wilayah secara cepat dan
efektif dengan daya tahan yang tangguh.
~ 26 ~
4. Sampai (arrive)
Dengan kerjasama kelompok yang kompas, maka kelompok akan
mencapai keberhasilan dengan mengatasi semua kendala-kendala yang
ada, akhirnya mencapai prestasi yang luar biasa. Namun apabila dalam
tahap ini, kelompok belum mencapai keberhasilan, idealnya dilakukan
peninjauan kembali dengan melaksanakan konsulidasi upaya misalnya
berkoordinasi secara maksimal. Disamping itu perlu meninjau kembali
sasaran-sasaran yang telah ada, masih relevan atau tidak.
Membangun Rasa Kebersamaan Kelompok
Tahapan-tahapan dalam membangun kelompok yang dinamis seperti
tersebut diatas akan berjalan dengan baik, apabila anggota-anggota
kelompok mampu membangun rasa kebersamaan secara efektif. Untuk
membangun rasa kebersamaan secara didalam suatu kelompok, maka
setiap anggota kelompok harus mampu untuk menerima keragaman anggota
kelompok. Oleh karena itu dalam suatu kelompok harus memiliki anggota
dengan karakteristik yang berorientasi pada opini, berorientasi pada
persamaan, serta berorientasi pada tujuan (Pranoto dan Suprapti, 2006).
1. Berorientasi pada opini
a. Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis, akan mengarahkan
pada tindakan yang tidak mengutuk orang lain;
b. Memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan
mengisyaratkan agar orang lain memberi posisi istemewa pada
gagasannya;
c. Saling meminta ide dari anggota kelompok yang lain, bukan
berorientasi pada gagasan perorangan; dan
~ 27 ~
d. Tidak hanya memfokuskan pada idenya sendiri, tetapi menginvestigasi
pendapat orang lain.
2. Berorientasi pada persamaan
a. Anggota kelompok yang berorientasi pada persamaan melihat
keragaman sebagai suatu keunggulan. Perbedaan yang dimiliki dapat
dipakai untuk mengecek setiap sisi, sudut, puncak dan dasar suatu
masalah;
b. Mengandalkan pada semua anggota; dan
c. Kepercayaan kepada anggota kelompok untuk meningkatkan
produktivitas.
3. Berorientasi pada tujuan
a. Anggota kelompok yang berorientasi pada tujuan kelompok kecil/tim
kemungkinan akan konflik disebabkan oleh keunikan masing-masing
kelompok;
b. Keseluruhan anggota kelompok nerorientasi pada tujuan yang sama;
c. Anggota kelompok mengakui bahwa masing-masing anggota kelompok
memiliki tujuan, dan ada kemungkinan tujuan tersebut bertentangan
dengan tujuan kelompok; dan
d. Keunikan anggota kelompok yang muncul segera dapat diatasi, tidak
dibiarkan melahirkan masalah baru.
Buku Administrasi Kelompok
Kesan pertama yang terlihat pada suatu kelompok pelaku utama
yang baik, adalah pengelolaan administrasi yang baik. Sehingga
~ 28 ~
kemampuan melaksanakan administrasi dengan baik perlu dibina terus
sampai mereka terbiasa melakukannya.
Untuk dapat mengetahui keberadaan kelompok dan tingkat maju
mundurnya kelompok, dokumentasi kelompok yang berupa pembukuan atau
administrasi kelompok perlu disusun. Beberapa buku yang harus dibuat
adalah: (1) Buku Data Anggota; (2) Buku Kas; (3) Buku Inventaris Barang;
(4) Buku Notulen; (5) Buku Kehadiran Peserta Rapat; (6) Buku Agenda
Surat; (7) Buku Tamu; (8) Buku Rencana Kegiatan; (9) Buku Kegiatan
Usaha; (10) Buku Pola Tanam/Tebar. Contoh format buku-buku diatas
seperti pada tabel d.ibawah ini.
Tabel 1. Format Buku Data Anggota Kelompok Pembudidaya Ikan
No Nama
Alamat
(No HP/Telp)
Jabatan
dalam
kelompok
Tingkat
pendidikan
Usia
(tahun)
Usaha
Pokok
Usaha
Sampingan
Kepemilikan lahan
usaha
Ket.
Luas
(m2)
Jumlah kolam/
tambak (buah)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
~ 29 ~
Tabel 2. Format Buku Data Anggota Kelompok Penangkapan Ikan
No Nama
Alamat
(No HP/Telp)
Jabatan
dalam
kelompok
Tingkat
pendidikan
Usia
(tahun)
Usaha
Pokok
Usaha
Sampingan
Kepemilikan sarana
penangkapan
Ket. Kapal/
perahu
(buah)
Jenis alat
tangkap
(sebutkan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
~ 30 ~
~ 31 ~
Tabel 3. Format Buku Data Anggota Kelompok Pengolahan Ikan
No Nama
Alamat
(No HP/Telp)
Jabatan
dalam
kelompok
Tingkat
pendidikan
Usia
(tahun)
Usaha
Pokok
Usaha
Sampingan
Kepemilikan sarana
pengolahan
Ket.
Jenis Banyaknya
(buah)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
~ 32 ~
Tabel 4. Format Buku Data Anggota Kelompok Gabungan
No Nama
Alamat
(No HP/Telp)
Jabatan
dalam
kelompok
Tingkat
pendidik
an
Usia
(tahun)
Jenis
Usaha
Usaha
Pokok
Usaha
Sampi
ngan
Kepemilikan
lahan/sarana usaha
Ket.
Jenis
Banyakny
a/
luasnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
~ 33 ~
Tabel 5. Format Buku Kas Harian
No Tanggal Uraian Volume
(buah)
Harga per
satuan (Rp.)
Masuk
(Rp.)
Keluar
(Rp.)
Saldo
1 2 3 4 5 6 7 8
~ 34 ~
Tabel 6. Format Buku Kas Bulanan
No Tanggal Uraian
Volume
(buah)
Harga per
satuan (Rp.)
Masuk
(Rp.)
Keluar
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
TOTAL
SALDO/SISA
Tanggal dilaporkan :
Yang melaporkan :
~ 35 ~
Tabel 7. Format Buku Inventarisir Barang
No Jenis Barang
Jumlah
(buah)
Tanggal Terima Kondisi Barang
Keterangan
Kode No.
Dibeli Hibah
1 2 3 4 5 6 7 8
~ 36 ~
Tabel 8. Format Buku Notulen
No Tanggal Nama Kegiatan Nama Pembicara Jabatan Pokok-pokok materi
yang disampaikan
Kesimpulan/
Rekomendasi
1 2 3 4 5 6 7
~ 37 ~
Tabel 9. Format Buku Kehadiran Peserta Rapat/Kegiatan
No Tanggal Nama Kegiatan Peserta Rapat/Kegiatan
Nama Jabatan Alamat Tanda Tangan
1 2 3 4 5 6 7
~ 38 ~
Tabel 10. Format Buku Agenda Surat
No No. Surat Tanggal
Surat
Pengirim/
Tujuan Surat
Tanggal
Surat
masuk
Perihal
Ket.
Surat Masuk Surat Keluar
1 2 3 4 5 6 7 8
~ 39 ~
Tabel 11. Format Buku Tamu
No Nama Jabatan/
Instansi
Tanggal Tujuan/
keperluan Kesan Pesan
Tanda
Tangan Datang Pergi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
~ 40 ~
Tabel 12. Format Rencana Kegiatan
No Uraian Volume/Frekuensi Waktu pelaksanaan Tempat pelaksanaan Keterangan
1 2 3 4 5 6
~ 41 ~
Tabel 13. Format Buku Kegiatan Usaha
No Hari/Tanggal Uraian Volume/
Frekuensi Pelaksana
Tempat
pelaksanaan Hasil Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
~ 42 ~
Tabel 14. Format Buku Pola Tebar/Produksi Kelompok
Tahun: ..................
No
Nama
anggota
kelompok
Penebaran Bulan Perkiraan
Produksi
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Tangg
al
banyak
nya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
~ 43 ~
Setiap orang atau perusahaan/kelompok yang bergerak dalam suatu
bisnis, tak terkecuali bisnis perikanan, tentu mengharapkan laba atau
keuntungan yang sesuai, tak seorang pun yang berniat merugi. Kerugian
berarti kehilangan sebagian modal atau tenaga dan pikiran yang telah
dicurahkan untuk kelangsungan bisnis itu. Sedangkan keuntungan berarti
memperoleh kelebihan hasil dari modal yang telah ditanamkan (investasi).
Persoalan modal dan keuangan merupakan aspek yang penting
dalam kegiatan suatu bisnis. Tanpa memiliki modal, suatu usaha tidak akan
dapat berjalan, walaupun syarat-syarat lain untuk mendirikan suatu bisnis
sudah dimiliki. Demikian pula, pengetahuan dan keberanian memulai usaha
saja tidak cukup.
Pengelolaan keuangan yang ketat dan berdisiplin memiliki pembukuan
yang teratur. Pembukuan itu harus memuat catatan harian, mingguan,
bulanan, dan seterusnya. Hal-hal penting yang perlu ditekankan dalam
pencatatan seperti jumlah hasil produksi, jumlah pembelian, pembayaran
tunai, utang, catatan gaji, stok, peralatan, jumlah penjualan, penerimaan
tunai, dan asuransi.
Agar catatan itu dapat digunakan sebagai sumber informasi maka
pengelolaannya haruslah dengan penuh disiplin. Dengan demikian, dapat
dilihat keadaan keuangan kelompok, apakah untung, rugi, atau hanya
kembali modal. Dari catatan itu dapat juga diambil suatu kebijaksanaan baru.
Misalnya, adanya keuntungan yang berlebih kemudian diinvestasikan ke
bidang lain atau bila terjadi kerugian, perlu pembenahan di sebagian/semua
sektor.
Prinsip mengelola keuangan yaitu usaha untuk memaksimalkan
keuntungan jangka panjang. Sedangkan keuntungan jangka pendek sendiri
~ 44 ~
tidak ada salahnya di dapat untuk menambah melancarkan usaha. Akan
tetapi, jika keuntungan jangka pendek yang diperoleh ternyata malah
merugikan usaha dalam jangka panjang maka diperlukan tindakan yang
bijaksana. Apakah usaha itu hanya mengejar keuntungan jangka pendek?
Ataukah lebih mengutamakan keuntungan jangka panjang? Jika usahanya
memang berorientasi ke jangka waktu yang lama, usaha yang hanya
menguntungkan dalam jangka pendek itu harus dilepas untuk menghindari
kerugian di masa mendatang.
Bisnis perikanan terdiri dari usaha jangka pendek dan jangka panjang.
Kedua usaha itu dapat dipilih salah satu atau keduanya. Usaha yang
orientasinya untuk jangka pendek misalnya usaha ikan hias. Dewasa ini telah
banyak usahawan yang mencoba-coba melakukan investasi jangka pendek
tersebut. Namun, ada usaha yang tidak dapat hanya berorientasi ke jangka
pendek saja, bahkan lebih ditekankan keuntungan jangka panjang. Usaha
tersebut biasanya yang membutuhkan biaya/modal besar. Misalnya, usaha
tambak udang dengan orientasi ekspor yang bila dicoba hanya dengan
investasi jangka pendek sama saja dengan membuang modal secara sia-sia.
Perencanaan keuangan yang teratur sangat bermanfaat bagi usaha
perikanan untuk mendapatkan sasaran berupa suatu usaha yang sehat dan
menguntungkan bagi kelangsungan usaha itu sendiri, juga imbalan untuk
tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan kelompok dan para anggotanya.
Bentuk umum informasi keuangan suatu kelompok adalah
seperangkat laporan keuangan, terutama yang terdiri atas: laporan posisi
keuangan (neraca), laporan rugi-laba (laporan aktivitas), laporan perubahan
modal, dan laporan arus kas, termasuk catatan penjelasan laporan keuangan
yang diperlukan.
~ 45 ~
C. Format Laporan
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN PEMBINAAN PENYULUAN PERIKANAN
KEPADA SASARAN KELOMPOK
1. Penyuluh Perikanan: a. Nama : .............................................................................. b. Status : Penyuluh Perikanan PNS / Swadaya / Swasta *) c. Wilayah Kerja : .............................................................................. d. Unit Kerja : ..............................................................................
2. Dasar Pelaksanaan:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................
3. Nama Kegiatan: Pembinaan Kelompok tentang ........................................................... ............................................................................................................
4. Tujuan Kegiatan: Meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilan dan/atau sikap tentang ...............................................................................................
5. Pelaksanaan Kegiatan: a. Waktu : .............................................................................. b. Tempat : .............................................................................. c. Pelaksana : .............................................................................. d. Sasaran : .............................................................................. e. Pihak terkait : ..............................................................................
6. Hasil Pekerjaan:
Materi Pokok/ Submateri Pokok
Hasil/ Capaian Keterangan
Bertambahnya pengetahuan
dan/atau keterampilan dan/atau sikap
~ 46 ~
.... orang anggota kelompok
............. tentang ........................
...................................................
Mengetahui,
Pimpinan Unit Kerja atau Pejabat yang ditunjuk,
( ....................................... )
................, .......................... 20.......
Penyuluh Perikanan,
( ....................................... )
3.4. Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Kunjungan Pembinaan Kepada
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Dilakukan Oleh Penyuluh Kepada Sasaran
Kelompok”?
2. Menurut pendapat saudara, apa fungsi dari kelompok?
3.5. Rangkuman
Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok merupakan metode
penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangi pertemuan kelompok baik
yang rutin maupun yang insidentil dalam rangka memberdayakan kelompok
pelaku utama/pelaku usaha perikanan.
~ 47 ~
Pendekatan kelompok lebih cepat dan praktis dibanding pendekatan
perserorangan. Persoalannya hanyalah bagaimana menentukan kelompok
strategis yang akan dijadikan sasaran penyuluhan.
Sebuah kelembagaan kelompok pelaku utama bidang kelautan dan
perikanan dapat memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
(1)Sebagai media komunikasi dan pergaulan sosial yang wajar, lestari dan
dinamis; (2)Sebagai basis untuk mencapai pembaharuan secara merata;
(3)Sebagai pemersatu aspirasi yang murni dan sehat; (4)Sebagai wadah yang
efektif dan efisien untuk belajar serta bekerja sama; dan (5)Sebagai teladan
bagi masyarakat lainnya.
Untuk dapat mewujudkan peranan tersebut maka kelompok seharusnya
dapat berfungsi antara lain sebagai: (1) Kelas belajar; (2) Wadah kerja sama;
(3) Unit produksi; (4) Organisasi kegiatan bersama; dan (5) Kesatuan
swadaya dan swadana.
~ 48 ~
IV. PENUTUP
Dalam pelaksanaannya sebuah proses penyuluhan harus dimulai dari
pemahaman masyarakat terhadap potensi dan masalah yang dihadapinya, sehingga
terdorong untuk mengupayakan pemecahan masalah melalui pengembangan semua
potensi yang dimilikinya. Pada tahap inilah dimulai peran seorang penyuluh “untuk
membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat sasaran dari kegiatan usahanya”,
maka seorang penyuluh perikanan harus memahami tentang cara melakukan
kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan oleh
penyuluh kepada sasaran: (1)perseorangan/anjangsana; dan (2)kelompok.
Modul ini menguraikan tentang kunjungan pembinaan kepada pelaku utama
dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran
perseorangan/anjangsana dan kelompok. Demikianlah paparan modul ini, semoga
dapat menambah kajian dan pemahaman para pembaca, dalam rangka memberikan
pemahaman cara melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran perseorangan/anjangsana
dan kelompok, serta dapat menerapkannya dalam kegiatan dan proses penyuluhan
perikanan.
Penulis menyadari akan keterbatasan kami dalam menyajikan modul ini, untuk
itu kami mengharapkan koreksi seperlunya, guna kesempurnaan dalam penulisan
modul ini, akhirnya kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terkait langsung dalam penulisan modul ini, mudah-mudahan kehadiran modul ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Jakarta, November 2011
Penyusun
~ 49 ~
KUNCI JAWABAN
MATERI POKOK 1:
1. Kunjungan pembinaan kepada sasaran perseorangan/anjangsana merupakan
metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku utama/pelaku usaha
perikanan secara perorangan dengan mendatangi rumah atau tempat usaha
pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
2. Keunggulan pendekatan perorangan adalah relatif cepat terjadinya perubahan
perilaku sasaran penyuluhan setelah mencoba menerapkan inovasi. Alasannya
karena individu sangat strategis biasanya akan menerima suatu inovasi jika dia
benar-benar sudah yakin pada inovasi itu dan terutama pada pembawa inovasi
tersebut, yaitu penyuluh.
MATERI POKOK 2:
1. Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok merupakan metode penyuluhan
perikanan langsung dengan mendatangi pertemuan kelompok baik yang rutin
maupun yang insidentil dalam rangka memberdayakan kelompok pelaku
utama/pelaku usaha perikanan.
2. Kelompok seharusnya dapat berfungsi antara lain sebagai: (1) Kelas belajar; (2)
Wadah kerja sama; (3) Unit produksi; (4) Organisasi kegiatan bersama; dan (5)
Kesatuan swadaya dan swadana.
~ 50 ~
DAFTAR PUSTAKA
Juni Pranoto dan Wahyu Suprapti, 2006. Membangun Kerjasama Tim (Team Building). Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia, Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: KEP.54/MEN/2011 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya.
Santosa S., 2004. Dinamika Kelompok Edisi Revisi. Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.
Tim Pusbangluh, 2008. Modul Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Perikanan. Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDMKP, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan
~ 51 ~
GLOSARIUM
Kelompok pelaku utama/usaha adalah kumpulan pelaku utama/usaha yang
mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai daya tahan dan
struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal ini tidak akan
dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut.
Kunjungan pembinaan kepada sasaran perseorangan/anjangsana merupakan
metode penyuluhan perikanan langsung kepada pelaku utama/pelaku usaha
perikanan secara perorangan dengan mendatangi rumah atau tempat usaha pelaku
utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok merupakan metode
penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangi pertemuan kelompok baik yang
rutin maupun yang insidentil dalam rangka memberdayakan kelompok pelaku
utama/pelaku usaha perikanan.
Penyuluhan perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya
lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitasnya, efisien usaha,
pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
~ 52 ~
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENYUSUN
Fahrur Razi, SST dilahirkan di Pematang Panjang (Banjarmasin) 26
Januari 1982, lulus dari Sekolah Pertanian Pembangunan
Banjarbaru pada Jurusan Budidaya Ikan Air Tawar tahun 1999 dan
menamatkan pendidikan D4 Penyuluhan Perikanan di STPP Bogor
tahun 2004, serta telah mengikuti berbagai pelatihan antara lain:
Pengelolaan budidaya ikan air tawar (Banjarnegara, 2003); HACCP
(Bogor, 2004); Pembekalan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak
(Jakarta, 2004); Budidaya udang vaname di tambak (Bali, 2005);
Intensifikasi Budidaya Udang di Tambak (Jepara, 2005); Diseminasi Budidaya
Kerapu dan Perikanan di Laut (Gondol, 2006); Konsultan Keuangan Mitra Bank
(Denpasar, 2007); Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli
(Banjarbaru, 2008); Peningkatan Kapasitas Penyuluh Perikanan Kawasan
Minapolitan (Padang, 2010); Corporate Spriritual Training (Bogor, 2011); Bimbingan
Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Semi Populer bagi Penyuluh Perikanan Ahli
(Denpasar, 2011); TOT Nasional Perubahan Iklim bagi Penyuluh Perikanan (Bogor,
2011). Memulai karier sebagai Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak dengan
penempatan pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana
tahun 2004 s/d 2007, sejak Januari 2008 mengemban amanah sebagai PNS dalam
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan
Perikanan BPSDMKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan.