penyuluhan

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE A. LATAR BELAKANG Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.Salah Satunya karena pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dimana upaya memajukan bangsa Indonesia tidak akan tercapai apabila tidak memiliki dasar yang kuat yaitu derajat kesehatan yang tinggi. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, baik individu, masyarakat, pemerintah maupun swasta. Apa pun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan, hanya sedikit yang akan dicapai. Sesuai dengan salah satu tujuan Indonesia Sehat 2010 yakni mencegah terjadinya dan menyebarnya penyakit menular sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat, sudah seharusnya kita sebagai individu masyarakat peduli untuk menjaga kesehatan baik secara personal maupun lingkungan. Salah satu masalah utama penyakit menular di berbagai belahan dunia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Selama satu dekade angka kejadian atau incidence

description

stase anak

Transcript of penyuluhan

Page 1: penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ DEMAM BERDARAH DENGUE ”

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.Salah Satunya

karena pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional. Dimana upaya memajukan bangsa Indonesia tidak

akan tercapai apabila tidak memiliki dasar yang kuat yaitu derajat

kesehatan yang tinggi. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan

kesehatan tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang

lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, baik

individu, masyarakat, pemerintah maupun swasta. Apa pun peran yang

dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk

secara mandiri menjaga kesehatan, hanya sedikit yang akan dicapai. Sesuai

dengan salah satu tujuan Indonesia Sehat 2010 yakni mencegah terjadinya

dan menyebarnya penyakit menular sehingga tidak menjadi masalah

kesehatan masyarakat, sudah seharusnya kita sebagai individu masyarakat

peduli untuk menjaga kesehatan baik secara personal maupun lingkungan.

Salah satu masalah utama penyakit menular di berbagai belahan

dunia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Selama satu dekade angka

kejadian atau incidence rate (IR) DBD meningkat dengan pesat diseluruh

dunia. Diperkirakan 50 juta orang terinfeksi DBD setiap tahunnya dan 2,5

miliar (1/5 penduduk dunia) orang tinggal di daerah endemik DBD.

Data perkembangan serius kasus penularan demam berdarah di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama Januari 2015, sudah ada enam

pasien RSUP Dr Sardjito yang meninggal akibat terserang virus demam

berdarah. Semua pasien yang meninggal berusia anak-anak,

kondisi enam pasien anak-anak tersebut sudah pada level dengue shock

syndrome (DSS) atau sangat parah ketika dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.

Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr

Sardjito Yogyakarta Trisno Heru Nugroho mengatakan jumlah pasien

Page 2: penyuluhan

demam berdarah yang dirujuk ke RSUP Sardjito selama Januari 2015 juga

melonjak tajam ketimbang awal tahun lalu, sudah ada 25 pasien demam

berdarah yang dirujuk ke RSUP Dr Sardjito selama awal 2015. Sedangkan,

selama Januari 2014, jumlah pasien demam berdarah hanya 12 orang.

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga

pasien dapat memahami mengenai demam berdarah

dengue.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah pasien dan keluarga

pasien mampu :

a. Menjelaskan pengertian dari demam berdarah dengue

b. Menjelaskan penyebab demam berdarah dengue

c. Mengenal tanda dan gejala demam berdara dengue

d. Memahami tindakan penanganan dan

penatalaksanaan demam berdarah dengue

e. Mengenal pencegahan demam berdarah dengue

C. Sasaran dan Target

Sasaran: Pasien dan keluarga pasien di Poli Anak RSUP DR Sardjito

D. Strategi Pelaksanaan

1. Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jwab

c. Diskusi

2. Isi

a. Perkenalan

b. Penyampaian program

c. Melakukan pengkajian cepat terhadap permasalahan kesehatan

3. Waktu dan tempat

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Juli 2015

Page 3: penyuluhan

Waktu : 1 x 60 menit

Tempat : Poli Anak RSUP DR Sardjito

4. Media

a. LCD

b. Laptop

c. Selebaran (terlampir)

E. PENYAJI

Mahasiswa Profesi Ilmu Keperawatan FK UGM Stase Keperawatan Anak:

1. Dhita Danny Megawati2. Fertin Mulyanasari 3. Erviana Dewi Muslikhah4. Sari Dewi Utami5. Erse Kusuma Endraswari

F. GARIS BESAR MATERI

a. Latar Belakang

b. Konsep Materi : Demam Berdarah Dengue

c. Penutup

G. PELAKSANAAN KEGIATAN

NO LEADER RESPON PESERTA WAKTU

1. Pembukaan

a. Salam pembukaan

b. Kontrak waktu

c. Mengkomunikasikan

tujuan

Menjawab salam

Berpartisipasi

aktif

Memperhatikan

5 Menit

2. Kegiatan inti :

a. Penyaji menjelaskan

materi mengenai

Memperhatikan

penjelasan dengan

50 Menit

Page 4: penyuluhan

pengertian, penyebab,

tanda dan gejala dari

DBD

b. Penyaji

menyampaikan

mengenai peran serta

dan upaya yang dapat

dilakukan oleh

keluarga untuk

mencegah daan

menangani kejadian

DBD.

c. Memberi waktu pada

keluarga pasien untuk

berdiskusi dan tanya

jawab

cermat

Bertanya dan

berdiskusi dengan

leader

3. Penutup

a. Menyimpulkan materi

yang telah disampaikan

b. Melakukan evaluasi

dengan mengajukan

pertanyaan

c. Mengakhiri kegiatan

Memperhatikan

kesimpulan

materi

Menjawab

pertanyaan

Menjawab salam

5 menit

H. EVALUASI

1. Kemampuan keluarga untuk dapat mengulang kembali informasi yang

telah disampaikan terkait upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah

kejadian DBD.

2. Kemampuan keluarga dalam mengenali tanda daan gejala DBD.

Page 5: penyuluhan

LAMPIRAN MATERI

Pengertian

Demam berdarah adalah penyakit demam yang diakibatkan oleh gigitan

nyamuk Aedes Aegypti yang kemudian menimbulkan bintik-bintik merah di

kulit serta perdarahan yang keluar melalui lubang hidung, telinga dan lain-

lain. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah

penderitanya cenderung meningkat danm penyebaranya semakin luas dan

penyakit ini merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-

anak (Widoyono, 2008).

Derajat beratnya DBD berdasarkan patokan WHO 1975 :a. Derajat I :Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji

turniket positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi.

b. Derajat II :Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan

spontan di bawah kulit seperti peteki, hematoma dan perdarahan dari lain

tempat.

c. Derajat III :Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan

manifestasi kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah,

hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.

d. Derajat IV :Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan

ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak

terukur dan nadi tak teraba.

Penyebab

Virus dengue tergolong dalam famili/suku/grup flaviviridae dan dikenal

ada 4 serotipe. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya

perang dunia ke-III, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di

Filipina tahun 1953 – 1954. Keempat serotif tersebut telah di temukan pula di

Indonesia dengan serotif ke 3 merupakan serotif yang paling banyak.

Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti, di

samping pula Aedes albopictus. Vektor ini mepunyai ciri-ciri:

1. Badannya kecil, badannya mendatar saat hinggap

Page 6: penyuluhan

2. Warnanya hitam dan belang-belang

3. Menggigit pada siang hari

4. Gemar hidup di tempat – tempat yang gelap

5. Jarak terbang <100

6. Bersarang di bejana-bejana berisi air jernih dan tawar seperti bak

mandi, drum penampung air, kaleng bekas atau tempat-tempat yang

berisi air yang tidak bersentuhan dengan tanah.

7. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk sekitar 10 hari.

Tanda dan gejala

Demam tinggi yang timbul secara mendadak tanpa sebab yang jelas

disertai dengan keluhan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri

pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Gejala menyerupai

influenza biasa. Ini berlangsung selama 2-7 hari.

Hari ke 2 dan 3, timbul demam. Uji tourniquet positif karena terjadi

perdarahan di bawah kulit (peteki, ekimosis) dan di tempat lain seperti

epistaksis, perdarahan gusi, hematemisis akibat perdarahan dalam lambung,

melena dan juga hematuria masif.

Antara hari ke 3 dan ke 7 syok terjadi saat demam menurun. Terdapat

tanda kegagalan sirkulasi (renjatan), kulit teraba dingin dan lembab terutama

pada ujung jari tangan dan kaki, nadi cepat dan lemah sampai tak teraba,

takanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari 2 detik.

Hepatomegali(pembesaran hati) pada umumnya dapat ditemukan pada

permulaan penyakit, bervariasi dari yang hanya sekedar diraba sampai 2-4 cm

dibawah lengkung iga sebelah kanan. Nyeri tekan pada hepar tampak jelas

pada anak besar, ini menandakan telah terjadi perdarahan.

Penanganan dan Penatalaksanaan

A. Pengganti cairan (volume plasma)

1. Minum banyak 1,5 – 2 Liter / hari, berupa air gula, susu teh dengan gula atau air buah dan oralit.

2. Pemberian caira intravena, bila :

Page 7: penyuluhan

a. Penderita muntah-muntah terus

b. Intake tidak terjamin

B. TindakanLain

1. Antipiretik dan kompres pada penderita dengan Demam. Obat yang

diberikan ialah paracetamol 10 mg / kg bb / hari /

2. Istirahat / bedrest

Pencegahan

Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian

vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti.Pengendalian nyamuk tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :

1. Lingkungan

Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain

dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah

padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping

kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:

a. Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya

sekali seminggu.

b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung

seminggu sekali.

c. Menutup dengan rapat tempat penampungan air dan lain

sebagainya.

d. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di

sekitar rumah.

2. Biologis

Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan

pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), danb akteri (Bt.H-14).

3. Kimiawi

Page 8: penyuluhan

Cara pengendalian ini antara lain dengan:

Pengasapan/fogging

Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat

penampungan air. Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit

DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang

disebut dengan “3M Plus”, yaitu menutup, menguras, menimbun.

Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan

pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada

waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida,

menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik

berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidimiologi, Penularan, Pencegahan Dan

Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

http://jogja.solopos.com/baca/2015/03/06/demam-berdarah-bantul-sudah-lima-

warga-tewas-582475. diakses pada: 6 Juli 2015.