penyuluhan
-
Upload
erse-kusuma-endraswari -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of penyuluhan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ DEMAM BERDARAH DENGUE ”
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.Salah Satunya
karena pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Dimana upaya memajukan bangsa Indonesia tidak
akan tercapai apabila tidak memiliki dasar yang kuat yaitu derajat
kesehatan yang tinggi. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan
kesehatan tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang
lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, baik
individu, masyarakat, pemerintah maupun swasta. Apa pun peran yang
dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk
secara mandiri menjaga kesehatan, hanya sedikit yang akan dicapai. Sesuai
dengan salah satu tujuan Indonesia Sehat 2010 yakni mencegah terjadinya
dan menyebarnya penyakit menular sehingga tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat, sudah seharusnya kita sebagai individu masyarakat
peduli untuk menjaga kesehatan baik secara personal maupun lingkungan.
Salah satu masalah utama penyakit menular di berbagai belahan
dunia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Selama satu dekade angka
kejadian atau incidence rate (IR) DBD meningkat dengan pesat diseluruh
dunia. Diperkirakan 50 juta orang terinfeksi DBD setiap tahunnya dan 2,5
miliar (1/5 penduduk dunia) orang tinggal di daerah endemik DBD.
Data perkembangan serius kasus penularan demam berdarah di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama Januari 2015, sudah ada enam
pasien RSUP Dr Sardjito yang meninggal akibat terserang virus demam
berdarah. Semua pasien yang meninggal berusia anak-anak,
kondisi enam pasien anak-anak tersebut sudah pada level dengue shock
syndrome (DSS) atau sangat parah ketika dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr
Sardjito Yogyakarta Trisno Heru Nugroho mengatakan jumlah pasien
demam berdarah yang dirujuk ke RSUP Sardjito selama Januari 2015 juga
melonjak tajam ketimbang awal tahun lalu, sudah ada 25 pasien demam
berdarah yang dirujuk ke RSUP Dr Sardjito selama awal 2015. Sedangkan,
selama Januari 2014, jumlah pasien demam berdarah hanya 12 orang.
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga
pasien dapat memahami mengenai demam berdarah
dengue.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah pasien dan keluarga
pasien mampu :
a. Menjelaskan pengertian dari demam berdarah dengue
b. Menjelaskan penyebab demam berdarah dengue
c. Mengenal tanda dan gejala demam berdara dengue
d. Memahami tindakan penanganan dan
penatalaksanaan demam berdarah dengue
e. Mengenal pencegahan demam berdarah dengue
C. Sasaran dan Target
Sasaran: Pasien dan keluarga pasien di Poli Anak RSUP DR Sardjito
D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jwab
c. Diskusi
2. Isi
a. Perkenalan
b. Penyampaian program
c. Melakukan pengkajian cepat terhadap permasalahan kesehatan
3. Waktu dan tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Juli 2015
Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : Poli Anak RSUP DR Sardjito
4. Media
a. LCD
b. Laptop
c. Selebaran (terlampir)
E. PENYAJI
Mahasiswa Profesi Ilmu Keperawatan FK UGM Stase Keperawatan Anak:
1. Dhita Danny Megawati2. Fertin Mulyanasari 3. Erviana Dewi Muslikhah4. Sari Dewi Utami5. Erse Kusuma Endraswari
F. GARIS BESAR MATERI
a. Latar Belakang
b. Konsep Materi : Demam Berdarah Dengue
c. Penutup
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO LEADER RESPON PESERTA WAKTU
1. Pembukaan
a. Salam pembukaan
b. Kontrak waktu
c. Mengkomunikasikan
tujuan
Menjawab salam
Berpartisipasi
aktif
Memperhatikan
5 Menit
2. Kegiatan inti :
a. Penyaji menjelaskan
materi mengenai
Memperhatikan
penjelasan dengan
50 Menit
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala dari
DBD
b. Penyaji
menyampaikan
mengenai peran serta
dan upaya yang dapat
dilakukan oleh
keluarga untuk
mencegah daan
menangani kejadian
DBD.
c. Memberi waktu pada
keluarga pasien untuk
berdiskusi dan tanya
jawab
cermat
Bertanya dan
berdiskusi dengan
leader
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
b. Melakukan evaluasi
dengan mengajukan
pertanyaan
c. Mengakhiri kegiatan
Memperhatikan
kesimpulan
materi
Menjawab
pertanyaan
Menjawab salam
5 menit
H. EVALUASI
1. Kemampuan keluarga untuk dapat mengulang kembali informasi yang
telah disampaikan terkait upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
kejadian DBD.
2. Kemampuan keluarga dalam mengenali tanda daan gejala DBD.
LAMPIRAN MATERI
Pengertian
Demam berdarah adalah penyakit demam yang diakibatkan oleh gigitan
nyamuk Aedes Aegypti yang kemudian menimbulkan bintik-bintik merah di
kulit serta perdarahan yang keluar melalui lubang hidung, telinga dan lain-
lain. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah
penderitanya cenderung meningkat danm penyebaranya semakin luas dan
penyakit ini merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-
anak (Widoyono, 2008).
Derajat beratnya DBD berdasarkan patokan WHO 1975 :a. Derajat I :Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji
turniket positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
b. Derajat II :Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan
spontan di bawah kulit seperti peteki, hematoma dan perdarahan dari lain
tempat.
c. Derajat III :Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan
manifestasi kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah,
hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.
d. Derajat IV :Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan
ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak
terukur dan nadi tak teraba.
Penyebab
Virus dengue tergolong dalam famili/suku/grup flaviviridae dan dikenal
ada 4 serotipe. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya
perang dunia ke-III, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di
Filipina tahun 1953 – 1954. Keempat serotif tersebut telah di temukan pula di
Indonesia dengan serotif ke 3 merupakan serotif yang paling banyak.
Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti, di
samping pula Aedes albopictus. Vektor ini mepunyai ciri-ciri:
1. Badannya kecil, badannya mendatar saat hinggap
2. Warnanya hitam dan belang-belang
3. Menggigit pada siang hari
4. Gemar hidup di tempat – tempat yang gelap
5. Jarak terbang <100
6. Bersarang di bejana-bejana berisi air jernih dan tawar seperti bak
mandi, drum penampung air, kaleng bekas atau tempat-tempat yang
berisi air yang tidak bersentuhan dengan tanah.
7. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk sekitar 10 hari.
Tanda dan gejala
Demam tinggi yang timbul secara mendadak tanpa sebab yang jelas
disertai dengan keluhan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri
pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Gejala menyerupai
influenza biasa. Ini berlangsung selama 2-7 hari.
Hari ke 2 dan 3, timbul demam. Uji tourniquet positif karena terjadi
perdarahan di bawah kulit (peteki, ekimosis) dan di tempat lain seperti
epistaksis, perdarahan gusi, hematemisis akibat perdarahan dalam lambung,
melena dan juga hematuria masif.
Antara hari ke 3 dan ke 7 syok terjadi saat demam menurun. Terdapat
tanda kegagalan sirkulasi (renjatan), kulit teraba dingin dan lembab terutama
pada ujung jari tangan dan kaki, nadi cepat dan lemah sampai tak teraba,
takanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari 2 detik.
Hepatomegali(pembesaran hati) pada umumnya dapat ditemukan pada
permulaan penyakit, bervariasi dari yang hanya sekedar diraba sampai 2-4 cm
dibawah lengkung iga sebelah kanan. Nyeri tekan pada hepar tampak jelas
pada anak besar, ini menandakan telah terjadi perdarahan.
Penanganan dan Penatalaksanaan
A. Pengganti cairan (volume plasma)
1. Minum banyak 1,5 – 2 Liter / hari, berupa air gula, susu teh dengan gula atau air buah dan oralit.
2. Pemberian caira intravena, bila :
a. Penderita muntah-muntah terus
b. Intake tidak terjamin
B. TindakanLain
1. Antipiretik dan kompres pada penderita dengan Demam. Obat yang
diberikan ialah paracetamol 10 mg / kg bb / hari /
2. Istirahat / bedrest
Pencegahan
Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian
vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti.Pengendalian nyamuk tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :
1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain
dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah
padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping
kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:
a. Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya
sekali seminggu.
b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung
seminggu sekali.
c. Menutup dengan rapat tempat penampungan air dan lain
sebagainya.
d. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di
sekitar rumah.
2. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), danb akteri (Bt.H-14).
3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
Pengasapan/fogging
Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat
penampungan air. Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit
DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang
disebut dengan “3M Plus”, yaitu menutup, menguras, menimbun.
Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan
pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada
waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida,
menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik
berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidimiologi, Penularan, Pencegahan Dan
Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.
http://jogja.solopos.com/baca/2015/03/06/demam-berdarah-bantul-sudah-lima-
warga-tewas-582475. diakses pada: 6 Juli 2015.