materi penyuluhan

44
PELATIHAN PETUGAS/PENYULUH PERSUTERAAN ALAM ANGKATAN I TAHUN 2006 Oleh : Dra. ANRIANI, MP IMRAN ISHAK BALAI PERSUTERAAN ALAM Kerjasama dengan BALAI DIKLAT KEHUTANAN MAKASSAR 0

description

Penyuluhan Dasar

Transcript of materi penyuluhan

Page 1: materi penyuluhan

PELATIHAN

PETUGAS/PENYULUH PERSUTERAAN ALAM

ANGKATAN I TAHUN 2006

Oleh :

Dra. ANRIANI, MP

IMRAN ISHAK

BALAI PERSUTERAAN ALAM

Kerjasama dengan

BALAI DIKLAT KEHUTANAN MAKASSAR

Tahun 2006

0

Page 2: materi penyuluhan

BAHAN AJAR

DASAR – DASAR PENYULUHAN

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Misi utama Departemen Kehutanan adalah dengan mewujudkan

masyarakat sejahtera, sedangkan hutan tetap lestari. Tujuan mulia tersebut tentu

tidak mudah untuk segera dicapai. Bahkan kadang-kadang nampak berbenturan

apabila tidak disikapi secara arif dan bijaksana.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, yang

mengakibatkan pula kebutuhan akan lahan semakin banyak dan terlebih lagi

ditambah dengan kondisi perekonomian masyarakat yang semakin hari semakin

sulit. Kesemua ini akan mengakibatkan tingkat ketergantungan kita akan

sumberdaya alam semakin besar.

Perubahan paradigma kehutanan dari pemanfaatan hasil hutan dari kayu

ke non kayu dengan memberdayakan masyarakat merupakan suatu langkah yang

cukup baik, setelah pengelolaan hutan yang selama ini mengandalkan hasil hutan

dari kayu dengan meninggalkan efek kerusakan hutan dan lingkungan yang cukup

parah.

Peningkatan keterampilan masyarakat dengan maksud untuk memacu

pertumbuhan ekonomi masyarakat baik di dalam maupun diluar kawasan hutan

merupakan sasaran utama pemerintah. Salah satu bentuk upaya tersebut yaitu

dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang teknik

pemeliharaan ulat sutera. Beberapa keuntungan dari melakukan usaha budidaya

ulat sutera yaitu :

1. Menambah pendapatan.

2. Teknologinya sederhana.

3. Mudah dikerjakan

4. Biayanya relatif murah

5. Dapat dikerjakan oleh pria dan wanita.

6. Merupakan pekerjaan pokok maupun sampingan.

7. Waktu panen relatif singkat.

8. Ramah Lingkungan

Mentranfer teknologi kepada masyarakat tentu membutuhkan metode-

metode tertentu sesuai dengan kebutuhan atau jenis teknologi apa (pesan) yang

akan disampaikan. Penyebaran pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya

ulat sutera membutuhkan metode tersendiri agar sasaran p enyuluhan di bidang

ini dapat tercapai.

1

Page 3: materi penyuluhan

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu memahami

dasar-dasar penyuluhan dalam rangka mengembangkan usaha tani

persuteraan alam.

II. PENGERTIAN PENYULUHAN

A. Pengertian

Penyuluhan Kehutanan adalah proses pemberdayaan masyarakat  dalam

mengembangkan pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat  sehingga menjadi 

tahu, mau dan mampu melakukan usaha kehutanan untuk meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraannya serta mempunyai kepedulian dan berpartisipasi

aktif dalam pelestarian hutan dan lingkungan.

Dalam pengertian diatas perlu dipahami bahwa :

1. Tahu, berarti benar-benar memahami dengan pikirannya tentang segala ilmu

teknologi yang disampaikan oleh para penyuluh. Pengertian “tahu” tidak hanya

sekedar dapat mengemukakan atau mengucapkan tentang apa yang dia

ketahui, akan tetapi dapat menggunakannya dalam praktek usaha tani

persuteraan alam.

2. Mau, dengan sukarela dan dengan kemauan mandiri untuk mencari, menerima,

memahami, mengahayati dan menerapkan /melaksanakan segala informasi

baru yang diperlukan untuk meningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan

perbaikan kesejahteraan keluarga/masyarakat.

3. Mampu, baik dalam pengertian terampil untuk melakukan semua kegiatan,

maupun dapat mengupayakan sendiri sumber daya (input) yang diperlukan demi

tercapainya peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan

kesejahteraan keluarga/masyarakat. Oleh karena itu, melalui penyuluhan harus

diupayakan tidak tercapainya “ketergantungan” masyarakat/petani pada para

penyuluhnya, melainkan agar upayakan terciptanya “Kemandirian”.

Adapun pengertian-pengertian lain yang berkaitan dengan penyuluhan

kehutanan adalah :

a. Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan  bersama-sama  masyarakat

dalam  mencermati persoalan nyata yang dihadapi dilapangan selanjutnya 

mendiskusikan bersama untuk mencari alternatif pemecahan ke arah

peningkatan kapasitas dan produktivitas masyarakat.

b. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menguatkan dan

mengembangkan kelembagaan masyarakat serta pendampingan untuk

2

Page 4: materi penyuluhan

meningkatan penguasaan teknologi, kapasitas, produktivitas dan kemampuan

berusaha kearah kemandirian secara berkelanjutan.

c. Kelompok Masyarakat Produktif Mandiri (KMPM) adalah suatu lembaga

masyarakat  yang dibentuk dan dikembangkan secara partisipatif, bergerak

dibidang usaha kehutanan yang bersifat produktif berbasis ekonomi,

lingkungan, sosial, budaya, dan agama.

d. Masyarakat mandiri berbasis pembangunan kehutanan adalah  masyarakat

yang memiliki kelembagaan yang kuat, produktifitas, kemampuan dan

kemandirian secara sosial-budaya, ekonomi dan lingkungan   berbasis  sumber

daya hutan  lestari, serta memilki pemahaman tentang fungsi dan manfaat

hutan sebagai penyangga kehidupan, sehingga berpartisipasi aktif dalam 

pelestarian sumber daya hutan dan lingkungan.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan penyuluhan kehutanan sesuai dengan Pasal 56 Undang-undang Nomor

41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan serta mengubah sikap dan  perilaku masyarakat agar mau dan

mampu mendukung pembangunan kehutanan  atas dasar iman dan taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta sadar akan pentingnya sumber daya hutan bagi

kehidupan manusia.

Sasaran hasil penyuluhan kehutanan adalah terwujudnya masyarakat mandiri

berbasis pembangunan kehutanan.

Sasaran kegiatan (target group) penyuluhan kehutanan adalah masyarakat yang

berkaitan dengan pembangunan kehutanan :

a. Masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan.

b. Kalangan dunia usaha yang bergerak di bidang kehutanan.

c. Aparat pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang terkait dengan

pembangunan kehutanan.

d. Kalangan tokoh adat, pemuka agama dan generasi muda.

e. Para pihak lainnya yang berkaitan dengan sektor kehutanan.

3

Page 5: materi penyuluhan

III. KOMUNIKASI EFEKTIF

A. Pengertian

Secara etimologis, kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris

berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

“sama”. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Dengan demikian, dua atau

lebih orang dikatakan melakukan komunikasi apabila terjadi kesamaan makna dalam

diri mereka. Namun demikian pengertian ini masih bersifat dasariah artinya bahwa

komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antara pihak-pihak yang

berkomunikasi. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif,

yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain

bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan dan

kegiatan, dan lain-lain.

Secara paradigmatis, beberapa pakar memberikan definisi komunikasi yang

beragam sebagai berikut:

Hovland (dalam Effendy, 2000a) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah

suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya

lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).

Rogers (dalam Cangara, 2000) mendefinisikan komunikasi adalah proses di

mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk merubah tingkah laku mereka.

Berelson dan Steiner (dalam Mulyana, 2001) Komunikasi merupakan tindakan

atau proses transmisi informasi, gagasan emosi, keterampilan, dan sebagainya,

dengan menggunakan simbol-simbol/kata-kata, gambar, figure, grafik, dan

sebagainya.

Lasswel (dalam Effendy, 2000a) menyatakan bahwa cara yang paling baik

untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who

Says What In Which Channel With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan

Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh yang Bagaimana?

Pada kenyataannya , komunikasi yang dikembangkan dalam penyuluhan

adalah komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Harold Laswell. Dengan demikian

dalam komunikasi penyuluhan meliputi informasi/pesan apa yang disampaikan hingga

bagaimana pengaruh informasi yang disampaikan itu. Oleh karena itu, makna

komunikasi dalam penyuluhan adalah tindakan penyampaian pesan untuk

memperoleh umpan balik.

B. Unsur-Unsur Komunikasi

1. Source (Sumber),

4

Page 6: materi penyuluhan

Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk

berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi,

perusahaan atau bahkan suatu Negara. Dalam konteks penyuluhan, biasanya

yang dominan berperan sebagai sumber adalah penyuluh, namun demikian

secara transaksional petani atau anggota masyarakat juga dapat berperan

sebagai sumber.

2. Message (Pesan)

Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/atau non verbal yang mewakili

perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga

komponen: makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan

bentuk atau organisasi pesan. Simbol yang terpenting adalah kata-kata

(bahasa). Pesan juga dapat dirumuskan secara non-verbal, seperti melalui

tindakan atau isyarat anggota badan.

3. Channel (Saluran atau Media)

Alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya

kepada penerima. Mengingat tingkatan cara berpikir, cara kerja, cara hidup dan

keterbukaan petani terhadap hal-hal baru tidaklah sama, maka kecakapan

penyuluhuh dalam memilih saluran akan menjamin suksesnya komunikasi

penyuluhan kehutanan.

4. Receiver (Penerima)

Orang yang menerima pesan dari sumber. Receiver boleh jadi seorang individu,

kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu Negara. Dalam konteks

penyuluhan, biasanya yang sering berperan sebagai receiver adalah petani atau

masyarakat, namun demikian secara transaksional penyuluh juga dapat berperan

sebagai receiver.

5. Effect (Pengaruh atau Dampak)

Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya

penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap dan tingkah laku, dan

sebagainya.

C. Komunikasi Dalam Penyuluhan

Kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang penyuluh adalah komunikasi kepada

sasaran. Dalam interaksi sosial kita mengenal adanya kebutuhan manusia akan

hubungan antara seseorang dengan orang lain. Oleh karena itu sebelum melakukan

komunikasi, seorang penyuluh perlu mengetahui nilai sosial yang terdapat dalam

suatu wilayah kerja, sarana komunikasi dan faktor yang dapat memperlancar atau

menghambat komunikasi. Dengan demikian seorang penyuluh perlu

mempertimbangkan :

1. Materi komunikasi

5

Page 7: materi penyuluhan

- Alternatif atau pilihan (materi) apa yang perlu diinformasikan dalam hal

melakukan sesuatu, agar sasaran dapat dengan mudah mengerti, dan

mengaplikasikan materi apa yang disampaikan.

- Materi komunikasi yang baik adalah yang dapat mempengaruhi sasaran,

- Akibat komunikasi yaitu perubahan apapun yang terjadi akan berakibat dalam

hidup dan kehidupan masyarakat.

- Tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan perubahan-perubahan

tertentu pada sasaran (pengetahuan, ketrampilan dan sikap)

- Komunikasi yang baik apabila selalu tercipta saling tukar menukar informasi.

Berdasarkan pengertian komunikasi diatas, maka kita kenal adanya komunikasi

satu arah dan komunikasi dua arah . Komunikasi saru arah biasanya kurang baik

dan tidak efektif digunakan dalam penyuluhan. Hal ini disebabkan karena dalam

komunikasi satu arah tidak terjadi adanya umpan balik.

Komunikasi yang perlu dikembangkan dalam penyuluhan adalah komunikasi dua

arah dan dalam melaksanakannya harus dilakukan secara persuasif. Komunikasi

secara persuasif menekankan pada demokrasi yang tidak membedakan atas

adanya kepentingan pribadi atau golongan.

D. Strategi Komunikasi

Pada prakteknya dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada sasaran

penyuluhan, tidaklah mudah untuk menghasilkan komunikasi yang efektif, untuk itu

diperlukan strategi komunikasi. Dalam rangka menyusun strategi komunikasi agar

penyampaian program penyuluhan dapat berhasil dengan baik maka diperlukan

suatu pemikiran. Akan lebih baik apabila dalam strategi komunikasi itu diperhatikan

unsur-unsur komunikasi dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pada setiap

unsur tersebut.

1, Mengenali Sasaran Komunikasi.

Sebelum melakukan kegiatan penyuluhan atau komunikasi, perlu dipelajari dulu

mengenai sasaran komunikasi (target audience). Hal ini sangat bergantung pula

pada tujuan atau efek yang hendak dicapai dalam program penyuluhan tersebut,

apakah hanya sekedar memberikan pengetahuan (informasi) atau sampai pada

perubahan perilaku sasaran penyuluhan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam kegiatan ini adalah:

2. Pemilihan Saluran/Media Komunikasi

Banyak saluran atau media komunikasi yang ada di masyarakat mulai dari yang

tradisionil seperti: kentongan, bedug, pagelaran wayang dan sebagainya, sampai

dengan yang modern seperti: surat kabar, majalah, film, radio, televisi dan

sebagainya. Masing-masing media tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Hal tersebut perlu dipahami oleh penyuluh agar dapat memilih saluran yang tepat.

Salah satu atau gabungan dari beberapa media tersebut dapat digunakan

6

Page 8: materi penyuluhan

bergantung pada tujuan yang hendak dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan

teknik komunikasi yang akan digunakan (informatif, persuasif, instruktif atau human

relation).

3. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi

Komunikator (penyuluh) yang terampil harus dapat merancang pesan yang

dapat menarik perhatian selama pesan tersebut disampaikan. Pesan yang akan

disampakan mempunyai tujuan tertentu. Tujuan ini menentukan teknik yang akan

digunakan, apakah teknik informasi, teknik persuasi, ataukah teknik instruksi. Perlu

diketahui, bahwa pesan komunikasi terdiri atas isi (content) dan lambang (simbol).

Isi pesan bisa saja satu, tetapi lambang yang digunakan bisa bermacam-macam

seperti bahasa, gambar, warna, kial/isyarat (gesture) dan sebagainya. Usahakan

gunakan simbol yang tidak ambigu artinya yang tidak menimbulkan interpretasi

ganda oleh sasaran penyuluhan.

Dengan demikian keberhasilan komunikasi sangat tergantung pada

kemampuan sumber/penyuluh untuk menghasilkan atau menciptakan suatu pesan

yang tepat, sehingga terjadi kesesuaian makna, antara makna pesan yang

disampaikan dengan yang diterima oleh penerima. Menurut pakar komunikasi

Schramm (1972), bahwa terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pesan

yang dikirim dapat dengan mudah dimengerti oleh penerima, yaitu:

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat

menarik perhatian pendengar/masyarakat.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang didasarkan pada

pengalaman yang sama antara pihak komunikator/penyuluh dan pihak

penerima/anggota masyarakat, sehingga dapat dimengerti bersama.

3. Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pendengar/anggota

masyarakat.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi, yang

layak bagi pendengar/masyarakat sehingga dapat membangkitkan respon yang

dikehendaki

E. Peranan Komunikator (Penyuluh)

Penyuluh sebagai penyampai pesan sangat berperan terhadap keberhasilan

program penyuluhan. Pada diri penyuluh terdapat dua faktor penting, yang dapat

mempengaruhi respon sasaran penyuluhan, yaitu:

1. Daya Tarik Sumber (Source Attractiveness)

Seorang penyuluh akan berhasil dalam komunikasi, akan mampu merubah

sikap, opini dan perilaku sasaran penyuluhan/masyarakat melalui mekanisme

daya tarik jika masyarakat merasa bahwa penyuluh ikut serta dengannya. Dengan

lain kata, masyarakat merasa adanya kesamaan antara penyuluh dengan mereka

sehingga mereka bersedia taat pada isispesan yang disampaikan oleh penyuluh.

7

Page 9: materi penyuluhan

2. Kredibilitas Sumber (Source Credibility)

Kepercayaan sasaran penyuluhan/masyarakat pada penyuluh merupakan

faktor kedua yang menyebabkan komunikasi yang dilangsungkan akan

memberikan efek sesuai dengan yang dikehendaki penyuluh. Kepercayaan ini

banyak besangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang penyuluh.

Untuk itu seorang penyuluh harus mampu membekali diri dengan keahlian-

keahlian tertentu dalam rangka meningkatkan kepercayaan sasaran penyuluhan

terhadap mereka.

Berdasarkan kedua faktor tersebut (kredibikitas dan daya tarik), seorang

penyuluh dalam menghadapi komunikan (sasaran penyuluhan) seharusnya dapat

bersikap empatik (emphaty), yaitu memiliki kemampuan untuk memproyesikan

dirinya kepada peranan orang lain. Dengan perkataan lain dapat merasakan apa

yang drasakan orang lain (sasaran penyuluhan).

8

Page 10: materi penyuluhan

IV. METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN

A. Pengertian Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan adalah suatu cara untuk menyampaikan materi

penyuluhan kehutanan melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada sasaran /

petani agar mereka dapat mengerti dan memahami serta terampil dalam

menerapkan teknologi yang dibutuhkan.

B. Persyaratan Metode Penyuluhan

Sesuai dengan pengertian metode penyuluhan di atas, maka persyaratan

yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penyuluhan yang akan

digunakan antara lain adalah:

1. Metode penyuluhan tersebut harus dapat mendorong tumbuhnya swakarsa dan

swadaya masyarakat, dimana sasaran penyuluhan dapat termotivasi dan

semangat untuk berkarya.

2. Metode penyuluhan tersebut harus dapat memungkinkan disampaikannya

materi penyuluhan, karena itu metode penyuluhan tersebut harus sesuai

dengan keadaan sasaran, cukup dalam jumlah dan mutu, tepat mengenai

sasaran, dan menggunakan materi yang mudah diterima dan dimengerti.

3. Metode penyuluhan yang ditentukan harus efisien dan efektif dalam

menggunakan biaya, waktu, dan tenaga. Hal ini dimaksudkan agar pemilihan

metode tersebut disesuaikan dengan keadaan pembiayaan dan kemudahan

yang tersedia.

4. Metode penyuluhan tersebut harus dapat memungkinkan kelanjutan

pelaksanaannya dan memungkinkan turut sertanya orang lain secara aktif.

Maksudnya agar pelaksanaan metode penyuluhan tersebut dapat dibuaat

semenarik mungkin sehingga sasaran merasa tertarik untuk tetap mengikuti

metode serupa pada kesempatan lain. Selain itu dalam pelaksanaan perlu

mengajak serta petani sasaran supaya mau membantu sambil belajar dan

menimbulkan rasa keterlibatan di dalam metode itu.

C. Prinsip-Prinsip Metode Penyuluhan

Suatu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap penyuluh sebelum

menerapkan suatu metoda penyuluhan adalah, perlu memahami prinsip-prinsip

metode penyuluhan, yang dapat dijadikan landasan untuk memilih metode yang

tepat. Beberapa prinsip metode penyuluhan, yaitu:

1. Pengembangan untuk berpikir kreatif

9

Page 11: materi penyuluhan

Melalui penyuluhan bukanlah dimaksudkan agar masyarakat penerima

manfaat selalu menggantungkan diri pada petunjuk, nasehat, atau bimbingan

penyuluhan. Tetapi sebaliknya, bahwa melalui penyuluhan harus bisa

dihasilkan masyarakat yang mampu dengan uapayanya sendiri mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi, serta mampu mengembangkan kreativitasnya

untuk memanfaatkan potensi dan peluang yang diketahui untuk terus-menerus

dapat memperbaki mutu hidupnya.

Karena itu setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus mampu

memilih metode yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya nalar dan

kreativitas masyarakat sasaran.

2. Tempat yang baik adalah di tempat kegiatan sasaran

Dapat dipastikan bahwa setiap individu sangat mencitai profesinya,

karena itu tidak suka diganggu (untuk meninggalkan pekerjaannya) dan selalu

berprilaku sesuai dengan pengalamannya sendiri dan kenyataan-kenyataan

yang dihadapi sehari-hari.

Oleh sebab itu dalam banyak kasus kegiatan penyuluhan sebaiknya

menerapakan metode-metode yang dapat dilaksanakan di lingkungan

pekerjaan (kegiatan) sasaran, hal ini dimaksudkan agar:

Tidak mengganggu kegiatan rutin mereka.

Penyuluh dapat memahami betul keadaan sasaran termasuk masalah-

masalah yang dihadapi dan potensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan

untuk perbaikan mutu hidup mereka.

Kepada sasaran dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah

dan potensi serta peluang yang dapat ditemukan dilingkungan pekerjaanya

sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh sasaran.

3. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosial

Sebagai makhluk social, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai

dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu

berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang di sekitarnya,

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka kegiatan penyuluhan

akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat,

terutama yang diakui oleh lingkungannya sebagai “panutan” yang baik.

4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan masyarakat sasaran

Adanya hubungan personal yang akrab antara penyuluh dengan

sasaran akan merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperlancar

kegiatan penyuluhan.

Keakraban antara penyuluh dengan sasaran ini menjadi sangat penting

karena dengan keakraban itu akan tercipta suatu keterbukaan mengemukakan

masalah dan menyampaikan pendapat, selain itu saran-saran yang

10

Page 12: materi penyuluhan

disampaikan penyuluh dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya

saran seorang sahabat tanpa merasa ada prasangka atau merasa dipaksa.

5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan

Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk merubah perilaku sasaran,

baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilannya. Dengan demikian metode

yang diterapkan harus mampu merangsang sasaran untuk selalu siap (dalam

arti sikap dan pikiran) dan dengan senang hati atas kesadaran ataupun

pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-perubahan demi

perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarga dan masyarakat.

D. Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Penyuluhan

Daya guna dan hasil guna pelaksanaan metode penyuluhan kehutanan

akan tergantung dari faktor sasaran, faktor penyuluh, faktor lingkungan di mana

penyuluhan kehutan tersebut akan dilaksanakan.

1. Faktor sasaran

Faktor sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode

penyuluhan kehutanan akan menyangkut: tingkat perilaku dan sosiokulturnya.

Perilaku sasaran erat hubunganannya dengan tingkat pengetahuan, sikap, dan

keterampilannya terhadap suatu teknologi. Hal ini sangat berkaitan dengan

tingkat adopsi sasaran. Oleh karena itu langkah awal seorang penyuluh untuk

memilih metode penyuluhan adalah mengidentifikasi tingkat adopsi sasaran.

Dari tingkat adopsi ini akan diketahui tingkat pengetahuan, keterampilan, dan

sikap, serta tingkat pengalaman yang mereka miliki. Dari tingkat adopsi ini akan

diperoleh gambaran pendekatan apa yang dapat dilakukan. Dan dari

pendekatan ini akan dapat dipilih metode yang tepat. Misalnya kalau sasaran

banyak yang belum tahu apa dan bagaimana bentuk ulat sutera, maka metode

yang dipilih perlu disesuaikan dengan kondisi tersebut.

Adapun hubungan antara tingkat adopsi, pedekatan , dan metode penyuluhan

kehutanan dapat digambarkan sebagai berikut:

11

Metode Penyuluhan

Kelompok

Individual

Massal

a. Ceramah b. Pameran c. Siaran pedesaan

melalui radio/ TVd. Penyebaran postere. Penyebaran brosur,

leaflet, dan majalahf. Kampanyaa. Lombab. Demonstrasi/ peragaanc. Kursusd. Pertemuan diskusie. Temu wicaraf. Widyawisata/

karyawisataa. Kunjungan rumah Kunjungan tempat usaha

b. Magangc. Respondend. Telepon

Pendekatan Tingkat Adopsi

1. Sadar

2. Minat

3. Menilai

4. Mencoba

5. Menerapkan

Page 13: materi penyuluhan

Sebagai contoh:

Dari tingkat penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat

pengalaman yang dapat teridentifikasi ternyata sasaran kita berada pada

tingkat “menilai”. Ini berarti pendekatan yang harus kita gunakan adalah

pendekatan kelompok. Dan alternatif metode yang dapat kita pilih adalah

kombinasi antara pertemuan diskusi, temu wicara, lomba, demonstrasi, kursus,

dan widyawisata.

Keadaan sosial dan budaya seperti norma-norma yang berlaku dan

status kepemimpinan yang ada juga perlu diperhatikan dalam pemilihan

metode penyuluhan. Misalnya pemutaran film di suatu tempat sebaiknya dipilih

selain malam Jum,at. Demikian pula adanya ketua adat atau tokoh masyarakat

perlu mendapat perhatian karena pendekatan terhadap mereka sering

memberikat manfaat yang sangat besar.

2. Faktor penyuluh

Setelah kita mempertimbangkan faktor sasaran, langkah berikutnya kita

harus melihat kemampuan penyuluh sebagai orang yang bertanggung jawab

dalam memfasilitasi kegiatan penyuluhan di suatu daerah. Penyuluh harus

mampu memberikan kemudahan atau memfasilitasi proses belajar petani dan

anggota keluarganya dalam kontek pendidikan orang dewasa. Yang pada

akhirnya penyuluh harus mampu memodernisasi proses belajar petani dan

anggotanya menuju kepada kemandirian.

Untuk dapat melakukan ini semua penyuluh kahutanan harus memiliki

kemampuan menggunakan metode penyuluhan kehutanan yang berdaya guna

dan berhasil guna. Selain itu penyuluh kehutanan harus memiliki kemampuan

penguasaan teknologi yang akan disuluhkan dalam arti pengetahuan dan

keterampilan serta sikap yang dimiliki perlu dipertimbangkan dalam memilih

metode penyuluhan kehutanan yang tepat.

Misalnya untuk materi yang bersifat teknis, seperti teknik pembuatan

terasering biasanya dipilih metode demonstrasi. Sedangkan untuk materi non

teknis, seperti penumbuhan dan pengembangan kelompok biasanya dipilih

metode diskusi kelompok, dan sebagainya.

3. Keadaan wilayah

Setelah kita mempertimbangkan faktor penyuluhnya, selanjutnya perlu

dipertimbangkan factor keadaan wilayah. Dalam memilih metode penyuluhan

perlu dipertimbangkan kondisi wilayahnya dimana akan dilakukan kegiatan

penyuluhan, seperti keadaan musim, keadaan usaha tani, dan keadaan

12

Page 14: materi penyuluhan

laoangannya. Metode penyuluhan yang dipilih pada musim hujan dan musim

kemarau mungkin tidak sama, bila factor iklim /musim tersebut merupakan hal

mutlak diperlukan, misalnya memilih metode demonstrasi cara menanam padi

di lahan kering harus pada awal musim hujan.

Keadaan usahatani sangat erat hubungannya dengan metode

penyuluhan. Oleh karena itu keadaan usahatani di suatu daerah akan turut

mmempengaruhi penetapan metode penyuluhan. Misalnya apabila usaha tani

di tempat tersebut rata-rata gagal maka metode penyuluhan dengan

pendekatan massal perlu dipilih.

Keadaan lapangan seperti topografi, letak, sarana perhubungan, dan

sebagainya perlu dipertimbangkan. Apabila di suatu daerah letak

perkampungan terpencar-pencar sementara sarana perhubungan, fasilitas

trasnportasi belum begitu baik maka keadaan ini perlu dipertimbangkan untuk

mengadakan metode penyuluhan dengan pendekatan massal.

4. Materi

Setelah kita mempertimbangkan keadaan wilayah, maka berikutnya perlu

dilihat materi yang akan disuluhkan. Materi penyuluhan sangat menentukan

jenis metode penyuluhan yang akan digunakan. Penyuluhan tentang

pembuatan terasering/sengkedan akan berlainan dengan penyuluhan tentang

penumbuhan kelompok.

Disamping itu secara umum juga perlu diperhatikan sifat-sifat khusus dari

materi yang kita suluhkan sebagai suatu inovasi yaitu: 1) tingkat kesukaran, 2)

keuntungan relatif yang dihasilkan, 3) kerumitan, 4) kepraktisan, 5)

kesederhanaan, 6) kesesuaian, 7) kecocokan dengan inovasi terdahulu, 8)

apakah dapat disuluhkan secara utuh atau secara bertahap. Semua itu perlu

diperhatikan dalam pemilihan metode penyuluhan.

5. Sarana dan Biaya

Setelah kita mempertimbangkan materi yang kita suluhkan, selanjutnya

perlu dipertimbangkan sarana dan biaya yang tersedia dan juga bagaimana

keadaa peralatan/sarananya (alat Bantu dan alat peraga yang dimiliki).

Misalnya disuatu tempat yang sulit dicapai dan tidak ada listrik maka sulit bagi

penyuluh untuk melakukan metode pemutaran film, meskipun penyuluh yakin

bahwa metode tersebut efektif. Demikian pula metode khursus tani akan lebih

mahal dibandingkan dengan metode diskusi kelompok. Dalam hal ini

ketersediaan biaya perlu dipertimbangkan.

6. Kebijaksanaan pemerintah

Penyuluhan kehutanan adalah bagian dari pembangunan kehutanan,

dan pembangunan kehutanan bagian dari pembangunan nasional yang

dilaksanakan oleh pemerintah bersama-sama seluh masyarakat Indonesia.

13

Page 15: materi penyuluhan

Dengan demikian kegiatan penyuluhan kehutanan harus mendukung kebijakan

pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Misalnya

gerakan pemberantasan Illegal logging, maka diperlukan metode penyuluhan

kehutanan yang dapat mendukung gerakan tersebut.

E. Macam-Macam Metode dan Teknik Penyuluhan

1. Ceramah

a. Pengertian

Ceramah adalah suatu pertemuan untuk menyampaikan informasi

sebanyak-banyaknya dalam waktu yang relatif cepat dan biasanya

dilakukan untuk kontak person, tokoh masyarakat, pemimpin pemuda tani,

dan demonstrator.

b. Tujuan

Menyampaikan informasi yang lengkap dan cepat dengan penjelaasan

yang lebih mendalam.

c. Teknik pelaksanaan

Teknik pelaksanaanya meliputi: 1) penyiapan topik dengan sistematis, 2)

pemberitahuan kepada para peserta tentang topik yang akan dibahas, 3)

menggunakan alat peraga dan alat bantu, 4) ceramah hendaknya dikaitkan

dengan program/kegiatan penyuluhan kehutanan, 5) sebanyak mungkin

mengikutkan perserta dalam pembahasan masalah.

d. Manfaat

Efektivitasnya tinggi, dan informasi yang disampaikan dapat lebih

mendalam

e. Kelemahan

Membosankan jika materi metode ceramah yang disampaikan dengan cara

yang kurang baik (monoton) dan tanpa alat bantu.

2. Pameran

a. Pengertian

Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau mepertujukkan model,

contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup, dan sebagainya

secara sistematis, pada suatu tempat tertentu. Dalam pameran mencakup

tiga usaha komunikasi yaitu, menarik perhatian, menggugah hati, dan

membangkitkan keinginan, serta bila mungkin diharapkan tahap

meyakinkan dapat dicapai.

b. Tujuan

Membiasakan orang-orang dengan norma-norma yang lebih baik

Mempengaruhi oaring-orang untuk menerima cara-cara baru

Menarik perhatian orang banyak

Meningkatkan pengertian dan minat

14

Page 16: materi penyuluhan

Menyadarkan para petani akan bahayanya kerusakan sumberdaya

hutan serta pencegahannya.

Memperlihatkan cara-cara teknologi baru, sekaligus ditunjukkan hasil-

hasil yang telah dicapai.

Menumbuhkan pengertian dan apresiasi terhadap pembangunan

kehutanan.

c. Teknik pelaksanaan

Sebaiknya diselenggarakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa

khusus misalnya peringatan 17 Agustus.

Mempunyai tema dan pusat perhatian (focus),

Dalam skala kecil harus menyajikan secara lengkap hal-hal yang

mencakup dalam suatu kegiatan,

Materi/ barang yang disajikan harus jelas, sederhana dan mudah

dipahami,

Harus dalam susunan yang sistematis dan berkelanjutan,

Pergunakan jumlah obyek secukupnya, jangan berlebihan,

Tata ruang diatur sedemikian rupa sehingga menarik para pengunjung,

Gunakan dekorasi dari bahan-bahan yang erat hubungannya dengan

yang dipamerkan, dan disusun dalam urutan dan kombinasi warna yang

serasi,

Obyek-obyek yang akan ditonjolkan/menarik perhatian ditaruh di tempat

yang strategis serta diberi rung yang cukup untuk pengunjung yang

berhenti dan memperhatikan,

Para penjaga pameran harus dibekali dengan informasi yang cukup

tentang obyek yang dipamerkan dan harus bersungguh-sungguh dan

tepat dalam memberikan jawaban dari pertanyaan pengunjung,

Dianjurkan untuk menyelenggarakan sayembara/perlombaan,

Buat penilaian efektivitas pameran dengan menganalisa jumlah

pengunjung, pertanyaan-pertanyaan maupun saran-saran pengunjung.

d. Manfaat

dapat menjangkau sasaran yang buta huruf

mempunyai efek publisitas

menarik perhatian macam-macam golongan masyarakat

bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan dibuat dari bahan

tahan lama biayanya menjadi mahal

3. Siaran pedesaan melalui Radio/TV.

a. Pengertian

Siaran pedesaan melalui radio adalah siaran khusus yang ditunjukkan bagi

para petani dan keluarganya dengan maksud menyebarkan secara cepat

15

Page 17: materi penyuluhan

informasi-informasi dan pengetahuan (teknologi) seluas-luasnya. Bahan

siaran diorganisasikan sehingga memungkinkan terjadinya adopsi. Teknik

siaran pedesaan tidak bisa berdiri sendiri. Ia hanya efektif sebagai

penunjang teknik-teknik lainnya. Siaran pedesaan selain melalui radio juga

dapat dilakukan melalui TV

b. Tujuan

Membangkitkan kesadaran dan perhatian

Menumbuhkan minat dan keingintahuan

Menyebarluaskan informasi secara cepat dan meluas (massal).

Menyebarluaskan pengertian teknologi baru.

Membangkitkan kesadaran dan perthatian akan pentingnya

pemeliharaan kelestarian sumberday.

Membangkitkan apresiasi dan sikap mpositif terhadap kegiatan

pembangunan

c. Teknik pelaksanaan

Lakukan kerja sama dengan stasiun radio, TV setempat.

Mintakan jam siaran/ jam tayang sesuai dengan kebiasaan dan waktu

senggang pendengar/pemirsa.

Waktu siaran tidak perlu panjang 5 – 10 menit sudah cukup (seluruh

acara siaran biasanya 30 menit).

Tumbuhkan kelompok pendenganr atau bina kelompok pendengar yang

sudah ada, dalam bentuk: 1) mengaktifkan kegiatan pendengar secara

teratur, 2) membimbing kegiatan diskusi, 3) mendorong kegiatan

berkorespondensi kepada penyelenggara, 4) mendorong tumbuhnya

kegiatan kelompok.

Kunjungi kelompok pendengar secara teratur dan berikan kepada

mereka, bila ada, bahan-bahan bacaan yang menunjang isi acara siaran

pedesaan.

Ajak penyelenggara siaran ke desa atau ke tampat kelompok

pendengan untuk melakukan wawancara dengan mereka. Hasilnya

disiarkan.

Bahan-bahan yang akan disiarkan hendaknya memenuhi persyaratan:

1) mudah dimengerti, 2) melingkupi satu masalah saja, 3) bahasanya

sederhana, 4) singkat tapi lengkap, 5) tidak menyiarkan terlalu banyak

masalah keterampilan melainkan lebih banyak pengetahuan umum, 6)

gunakan bahasa yang dapat dan mudah dipahami, 7) hangat (actual), 8)

bersifat memecahkan masalah, 9) terjamin kebenarannya.

d. Manfaat

Teknik ini relatif murah

16

Page 18: materi penyuluhan

Sangat cepat dan meluas dalam menyebarkan informasi

Efektif untuk mendorong adopsi dalam tahap sadar dan minat.

Kelemahan

Tidak langsung, tidak spesifik, dan tidak dapat mengajarkan

keterampilan.

Belum semua masyarakat mempunyai radio/TV.

Gangguan cuaca dan pesawat pemancar serta penerima sangat

berpengaruh.

4. Penyebaran poster

a. Pengertian

Penyebaran poster adalah teknik penyuluhan yang menggunakan gambar

dan sedikit kata-kata dicetak pada sehelai kertas/ bahan lain yang

berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, ditempelkan pada tempat yang

sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang

berkumpul di luar suatau ruangan.

b. Tujuan

melengkapi dan memperkuat teknik penyuluhan orang lain

sebagai pemberitahuan dilancarkannya suatu kampanye penyuluhan.

c. Teknik pelasanaan

Dalam pembuatan poster petimbangkan hal-hal berikut antara lain: 1)

gambar sederhana tetapi jelas, 2) menarik dan hidup (harus dapat

berbicara atau mempunyai keterangan sendiri), 3) mudah dimengerti, 4)

mempunyai komposisi warna yang baik.

Hubungan pihak-pihak yang berwenang memberikan izin penempelan

poster pada wilayah yang bersangkutan.

Tempelkan poster-poster pada tempat-tempat yang mudah dilihat

orang, dengan memperhatikan jarak pandang dan ukuran poster.

d. Manfaat

Mendorong orang untuk menyokong, mengingat dan menyadari, sehingga

ikan membuat ide dalam poster tersebut.

e. Kelemahan

Kurang lengkap memberikan keterangan.

5. Penyebaran brosur, folder, leflet, dan majalah

a. Pengertian

Penyebaran brosur, folder, leflet, dan majalah adalah teknik penyuluhan

yang menggunakan brosur, folder, leflet, dan majalah yang dibagikan

kepada masyarakat pada saat-saat tertentu, antara lain pada saat pameran,

khursus tani, temu wicara, atau berlangganan (khusus untuk majalah).

b. Tujuan

17

Page 19: materi penyuluhan

mempublikasikan atau menyebarluaskan informasi.

Memperjelas informasi kepada petani atau, masyarakat pedesaan.

c. Teknik pelaksanaan

Brosur, forlder, leaflet, dan majalah hendaknya ditulis secara populer,

artinya kalimat mudah dimengerti dan disusun secara ringkas tapi jelas,

menarik dan tidak menggunakan istilah-ietilah ilmiah atau teknis yang sulit,

disertai gambar dan foto serta sederetan fakta-fakta yang mutakhir dengan

cirri-ciri khusus sebagai berikutaaaa:

Brosur: mempunyai 8-10 halaman yang dijilit, sampul dengan gambar

atau foto, isinya ada kata pengantar, pendahuluan, bab, sub bab, dan

penutup.

Folder: selembar kertas yang dilipat menjadi dua atau lebih, akan lebih

baik apabila kulit mukanya berwarna, isinya langsung pada pokok

materi dan sistematis.

Leaflet: berupa lembaran kertas, berwarna (lebih menarik), isinya

langsung memngemukakan pokok persoalan berupa anjuran, seruan,

peringatan, dan pengumuman.

Majalah: diterbitkan secara berkala untuk langganan, mempunyai

banyak halaman, isinya banyak juduk tentang informasi serta

menampung tulisan dari pihak lain.

d. Kelemahan

Memerlukan banyak persiapan dan biaya

Tidak dapat dilaksanakan pada tempat-tempat yang sama terus, tanpa

ada perubahan.

Tidak dapat digunakan untuk segala macam topik atau segala macam

tahap kegiatan.

Memerlukan tenaga-tenaga penerang (penjaga) yang benar-benar

menguasai masalah.

6. Kampanye

a. Pengertian

Kampanye adalah teknik mempertemukan masyarakat dengan materi

penyuluhan untuk mempercepat peroleha hasil yang ingin dicapai dengan

waktu yang relatif singkat, dengan persyaratan-persyaratan sebagai

berikut:

Dilancarkan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi

Masalah tersebut harus merupakan masalah penting bagi sebagian

besar anggota masyarakat suatu desa atau kecamatan tertentu.

Pemecahan yang dianjurkan haruslah dapat dilaksanakan oleh petani.

Acara dalam kampanye harus tunggal (focus).

18

Page 20: materi penyuluhan

b. Tujuan

Melayani kepentingan orang banyak secara efektif dan efisien dalam hal

pemecahan masalah yang dihadapi dan penting.

Mendorong peserta untuk kegiatan yang dianjurkan.

Melancarkan satu topik secara efisien dan efektif.

c. Teknik pelasanaannya: 1) menganalisa situiasi, 2) memilih anjuran yang

sesuai, 3) membuat rencana penilaian, 4) menentukan pengikutsertaan, 5)

mempersiapkan fasilitas, 6) menyusun rencana kegiatan.

d. Manfaat

Sangat cepat dan meluas untuk menyebarkan informasi

Efektif untuk mendorong adopsi dalam tahap sadar dan minat terhadap

pemecahan masalah yang dihadapi dan penting.

e. Kelemahan

Kadang-kadang diperlukan dana yang besar.

Perlu disiapkan juru kampanye yang terampil.

7. Perlombaan

a. Pengertian

Perlombaan adalah suatu kegiatan dengan aturan tertentu untuk

menumbuhkan persaingan yang sehat antar peserta dalam mencapai

prestasi yang diinginkan secara maksimal.

b. Tujuan

Menarik perhatian peserta terhadap suatu hal

Meningkatkan prestasi dalam berusaha yang lebih baik dan lebih

menguntungkan

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan peranserta peserta dan kerja

sama diantara mereka.

c. Teknik pelasanaan

Persiapan : 1) menentukan jenis perlombaan yang sesuai dengan tujuan

kegiatannya, 2) menentukan calon-calon peserta, sesuai dengan

persyaratan perlombaan, 3) mementukan peraturan perlombaan yang

disepakati oleh semua pihak, 4) menentukan criteria penilaian, 5)

menentukan petugas penilai yang memenuhi persyaratan, 6) menentukan

waktu, tempat, dan biaya perlombaan, 7) menentukan bentuk penghargaan.

Pelaksanaan: 1) memberitahukan dan menjelaskan kepada semua peserta

mengenai ketentuan-ketentuan perlombaan, 2) pendaftaran peserta sesuai

dengan persyaratan, 3) membimbing dan mengawasi peserta perlombaan

pda saat perlombaan sedang berjalan, 4) melakukan penilaian, 5)

menetapkan pemenang, 5) memberikan penghargaan kepada para

pemenang.

19

Page 21: materi penyuluhan

d. Manfaat

Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun keterampilan

tentang sesuatu yang dianggap penting oleh pemerintah.

e. Kelemahan

Apabila perencanaannya kurang baik/matang akan sangat mempengaruhi

tercapainya tujuan perlombaan.

8. Demonstrasi

Pengertian

Demonstrasi merupakan suatu penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan

secara nyata tentang “cara” dan/atau “hasil” suatu penerapan teknologi yang

telah terbukti menguntungkan bagi petani/masyarakat. “Seeing is believing”

dengan melihat kita menjadi percaya atau kita percaya karena kita melihat.

Pepatah tersebut bermakna bahwa dalam kegiatan penyuluhan perlu

ditunjukkan secara langsung bukti-bukti nyata keberhasilan penerapan

teknologi dilapangan, agar sasaran penyuluhan lebih percaya dengan materi

yang disuluhkan dan termotivasi untuk menerapkannya.

Ada 2 (dua) macam demontrasi, yaitu:

1. Demonstrasi cara, adalah upaya menunjukkan kepada sasaran

penyuluhan tentang cara kerja yang benar dalam melakukan suatu kegiatan

tertentu. Misalnya mendemonstrasikan cara membuat teras, cara

memupuk, cara memasang pal batas kawasan, dll.

Tujuan

Meyakinkan orang bahwa suatu cara kerja tertentu yang dianjurkan

adalah bermanfaat dan mudah (praktis) bagi sararan penyuluhan.

Teknik pelaksanaan

tempat demonstrasi hendaknya dipilih pada daerah yang mudah

dikunjungi petani.

Tempat, alat, dan bahan untuk demonstrasi dipersiapkan secara

matang.

Beritakan mengenai tempat, waktu, dan maksud demonstrasi seluas

mungkin, melalui kontak-kontak tani, papan pengumuman, dll.

Tempat diatur sebaik mungkin sehingga semua hadirin dapat melihat,

bertanya, dan brdiskusi.

Berikan kesempatan pada hadirin untuk mencoba sendiri.

Berikan bahan-bahan penunjang yang behubungan dengan

demonstrasi, seperti brosur, leaflet, dan lain sebagainya.

Manfaat

Efektif untuk mengajarkan keterampilan

20

Page 22: materi penyuluhan

Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri

Merangsang kegiatan

Mempunyai efek publisitas

Kelemahan

Tidak semua materi dapat dibuat demonstrasi

Memerlukan banyak persiapan dan perlengkapan serta membutuhkan

penyuluh yang benar-benar terampil dan menguasai masalah.

Bila demonstrasi berjalan buruk, merugikan program penyuluhan.

2. Demonstrasi hasil, adalah upaya menunjukkan kepada sasaran penyuluhan

tentang keunggulan/kelebihan suatu inovasi yang ditawarkan. Misalnya

demonstrasi benih unggul (jati emas), demonstrasi manfaat sengkedan, dll.

Tujuan

Menilai cara baru yang dianjurkan, dan untuk memperlihatkan bahwa

anjuran-anjuran itu cocok bagi tempat-tempat tertentu dan

menguntungkan petani.

Teknik pelaksanaan

Demonstrasi hasil dilakukan oleh seorang/sekelompok orang

demonstrator, diatas tanahnya sendiri atau tanahnya kelompok, atas

bimbingan penyuluh kehutanan lapangan.

Tempat demonstrasi dipilih pada daerah yang mudah dikunjungi dan di

lihat.

Buatlah tanda-tanda yang jelas mengenai apa yang didemonstrasikan

dan batas-batas daerah demonstrasi.

Batasi ruang lingkup, bahwa demonstrasi hanya untuk meyakinkan

kebenaran dan kemantapan hasil inovasi baru yang sedang/telah

dilakukan. Bukan untuk menemukan hal-hal baru.

Susun kalender kerja demontrasi

Bantu petani demonstrator dengan pencatatan peristiwa-peristiwa

seperlunya.

Kunjungi demonstrator secara teratu, untuk bimbingan dan pengawasan

Diajurkan untuk membuat petak dasar (chek plot) untuk perbandingan.

Susunlah, catatan, bukti dan kesimpulan tentang demonstrasi tersebut.

Bicarakan hasil demonstrasi dalam pertemuan-pertemuan.

Bila demonstasi gagal, analisa sebab-sebabnya.

Manfaat

Mempercepat proses adopsi inovasi di kalangan masyarakat.

Memperoleh keterangan dan data yang nyata

21

Page 23: materi penyuluhan

Memberi pengalaman kepada petugas/ penyuluh lapangan mengenai

kebenaran cara-cara yang dianjurkan sehingga memperbesar keyakinan

akan tugasnya.

Kelemahan

memerlukan persiapan pelaksanaan dan pengawasan yang teliti, biaya

relative besar.

Memerlukan ketelitian dalam memilih demonstrator disamping, dan

bimbingan yang terus-menerus.

Kadang-kadang terjadi kegagalan karena factor alam, dan berakibat

negative terhadap program penyuluhan.

Kadang-kadang menimbulkan persaingan tidak sehat diantar para petani

setempat.

Berdasarkan sasaran yang akan dicapai, demonstrasi dibedakan atas:

1) Demplot, yaitu demonstrasi yang dilakukan secara perorangan dengan

mengusahakan komoditi tertentu, dengan areal 0,1 – 0,5 ha untuk

komoditi yang memerlukannya.

2) Demfarm, merupakan demonstrasi yang dilakukan secara kerja sama

kelompok dalam suatu kelompok, dengan areal 1 – 5 ha untuk komoditi

yang memerlukannya.

3) Dem Area, merupakan demonstrasi yang dilakukan secara kerja sama

antar kelompok dalam satu wilayah (hamparan domisili) yang tergabung

dalam satu gabungan kelompok, dengan areal 5-25 ha untuk komoditi

yang memerlukannya.

Tujuan:

Tujuan pelaksanaan Demplot adalah untuk memberikan contoh bagi

petani disekitarnya untuk menerapkan teknologi.

Tujan pelaksanaan Demfarm adalah untuk meningkatkan pengetahuan

dan ketermpilan anggota kelompok petani serta memberikan contoh di

sekitarnya menerapkan teknologi baru.

Tujuan pelaksanaan Dem Area adalah untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketermpilan anggota kelompok petani melalui

kerjasama antar kelompok petani untuk menerapkan inovasi baru serta

memberikan contoh bagi petani di sekitarnya.

9. Kursus petani

a. Pengertian

Kursus petani adalah kursus atau proses belajar mengajar yang khusus

diperuntukkan bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara

sistematis, teratur, dan dalam jangka waktu tertentu.

b. Tujuan

22

Page 24: materi penyuluhan

Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan petani dalam memecahkan

masalah-masalah yang dijumpai dalam usahanya.

Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan petani dalam

menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan.

Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan wanita tani dalam

membantu memecahkan masalah-masalah usaha tani yang dihadapi

keluarganya.

Menumbuhkan calon-calon kontak tani yang bersedia dan mampu

menyebarluaskan teknologi yang lebih menguntungkan.

Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani.

Menumbuhkembangkan kepemimpinan keluarga petani.

c. Teknik pelaksanaan

Perencanaan

Menetapkan kebutuhan belajar, yang dapat ditempuh melalui: 1)

wawancara dengan petani, 2) pengamatan lapangan, 3) pengumpulan

informasi dari pejabat daerah dan tokoh masyarakat setempat, 4)

pertemuan/musyawarah kusus dengan petani calon peserta kursus.

Merumuskan tujuan pengajaran, yang teridi dari 4 aspek, yaitu: 1)

sasaran didik, 2) perilaku yang diubah, 3) materi yang diajarkan, 4)

lingkungan.

Menyusun rencana kerja, yang meliputi: 1) penetapan materi pelajaran,

2) menyusus rencana pengajaran, 3) memilih metode pengajaran, 4)

penetapan pengajar, 5) penetapan peserta, 6) pemilihan tempat kursus,

7) penetapan jadwal/waktu, 8) perumusan kelengkapan yang

diperlukan, 9) perumusan rencana evaluasi.

Konsultasi dengan pejabat pemerintah/instansi setempat, hal ini

dimaksudkan untuk: 1) mendapatkan saran-saran perbaikan rencana

kerja, 2) mendapatkan partisipasi aktif dari pejabat-pejabat yang

dihubungi, 3) mendapatkan ijin penyelenggaraan kursus dari pejabat

yang berwenang.

Pelaksanaan

Persiapan, kegiatannya meliputi: 1) mengundang calon peserta dengan

undangan tertulis, 2) mengundang pengajar yang telah ditetapkan, 3)

mengatur tempat penyelenggaraan kursus, 4) mempersiapkan saran

pengajar yang diperlukan

Pemberian pelajaran, proses belajar dalan kursus wana tani

berpedoman pada 5 prinsip belajr, yaitu: 1) belajar dengan mengerjakan,

2) belajar dengan memecahkan masalah, 3) partisipasi aktif dari peserta,

4) belajar dari pengalaman, 5) penggunaan pendekatan multimedia.

23

Page 25: materi penyuluhan

Melaksanakan evaluasi belajar. Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan

rencana. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1) isi evaluasi harus

sesuai dengan rumusan tujuan belajar dan isi bahan pelajaran yang

telah diberikan, 2) evaluasi berlaku sama terhadap seluh peserta, 3)

hasil evaluasi diberikan kepada semua peserta secepat mungkin.

Memberikan Surat Tanda Tamat Kursus.

10. Pertemuan diskusi

a. Pengertian

Pertemuan diskusi adalah suatu pertemuan yang jumlah pesertanya tidak

lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pendapat

mengenahi suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, atau guna

mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan persoalan.

b. Tujuan

Mengajak petani untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang

berkaitan dengan penerapan teknologi baru, penyaluran sarana produksi,

pengorganisasian kegiatan kelompok tani.

c. Teknik pelaksanaan

Di dalam pertemuan perlu ditetapkan seorang pemimpin diskusi,

seorang penulis dan seorang atau beberapa orang penasehat

/konsultan.

Pertemuan dapat dipimpin oleh penyuluh atau kontak tani, tergantung

materi yang dibicarakan.

Semua peserta diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kesimpulan dan sran-saran sebaiknya segera dibuat pada akhir

pertemuan.

d. Manfaat

Menumbuhkan kreativitas

Menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap semua kegiatan.

e. Kelemahan

Kemungkinan sulit untuk mendapat orang-orang yang dapat

berpartisipasi dengan baik dalam diskusi.

Keputusan yang diambil kemungkinan tidak memuaskan semua pihak

yang tidak ikut dalam pertemuan ini.

11. Temu Wicara

a. Pengertian

24

Page 26: materi penyuluhan

Temu wicara adalah pertemuan antara petani dengan pemerintah dalam

pembangunan, membicarakan mengenai keinginan, gagasan dan

pelaksanaan pembangunan oleh petani di lapangan.

b. Tujuan

Meningkatkan pengetahuan dan pengertian petani tentang

pembangunan

Meningkatkan motivasi petani untuk melaksankan pembangunan.

Meningkatkan keakraban diantara petani dengan pemerintah dan

peserta lain.

Membuka saluran umpan balik dari masyarakat tani kepada pemerintah.

c. Teknik pelaksanaan

Persiapan

Konsultasi dengan pemerintah setempat dan berbgai pihak yang terkait

untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Undangan dibuat oleh penyelenggara dan disampaikan langsung

kepada peserta dan pejabat pemerintah lainnya yang terkait.

Tempat penyelenggaraan temu wicara hendaknya cukup luas dan

nyaman

Peralatan (pengeras suara, alat peraga, kursus, dll) yang diperlukan

hendaknya disediakan sesuai dengan keperluan

Pelaksanaan

Pemimpin siding dan notulis hendaknya kontak tani

Susunan acara dibuat sesuai dengan keperluan.

Materi temu wicara berisi tentang uraian tentang kebijaksanaan

pemerintah, pelaksanaannya di daerah, serta gagasan dan masalh-

masalah petani hutan.

Penyelenggara mrnyediakan panduan bagi peserta.

Pemimoin siding brtindak sebagai pengantar waktu, acara Tanya jawab,

dan menyimpulkan hasil temu wicara.

Manfaat

Untuk menumbuhkan komunikasi tatap muka dan saluran umpan balik

yang sehat, antara penentu kebijaksanaan pembangunan kehutanan

dengan petani hutan.

12. Widyawista/ Karyawisata

a. Pengertian

Widyawisata adalah suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh

kelompok tani, untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi

dalam keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak

25

Page 27: materi penyuluhan

diterapkannya teknologi disuatu tempat. Teknik widyawisata sering

dikelirukan dengan metode karyawisata. Prinsip utama widyawisata adalah

belajar dengan melihat, sedangkan prinsip utam karyawisata adalah belajar

dengan berbuat.

b. Tujuan

Meyakinkan peserta dengan memberikan kesempatan kepada mereka

Untuk melihat sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi

suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya,.

Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan

perhatian, serta memotivasi untuk melakukan sesuatu hal.

c. Teknik pelaksanaan

Tentukan tempat yang akan dikunjungi serta apa yang akan dilihat dan

dipelajari (antara lain petani demonstrator budidaya dan pengolahan

hasil hutan, daerah agrowisata, gambaran tentang tempat/obyek yang

akan dikunjungi), perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta dan

pimpinannya serta menghubungi pejabat yang akan dikunjungi.

Bantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan.

Atur agar acara kunjungan tidak terlalu padat atau membosankan.

Perhatikan dan usahakan agar ada rekreasi, kesenangan perjalanan

dan kegembiraan kelompok

Pilih kelompok yang serba sama (homogen) untuk kunjungan yang

bersifat khusus dan kelompok yang mewakili segala golongan untuk

kunjungan yang bersifat umum

Pada setiap kunjungan usahakan agar para peserta diberikan

kesempatan juga untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri

Segala biaya pelaksanaannya ditanggung oleh semua peserta, atau

bantuan dari instansi.

d. Manfaat

Membina keakraban diantara peserta dan antara peserta dengan

petani /kelompok yang dikunjungi.

Menimbulkan pengertian yang lebih jelas.

Memperluas wawasan.

Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan.

Menumbuhkan sikap kepemimpinan di antara peserta.

13. Kunjungan rumah dan temu usaha

a. Pengertian

26

Page 28: materi penyuluhan

Kunjungan rumah dan tempat usaha adalah suatu kunjungan terencana

yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah/tempat usaha petani hutan dengan

suatu tujuan tertentu

b. Tujuan

Menumbuhkan kepercayaan diri petani dan keluarganya

c. Teknik pelaksanaan

Kegiatan kunjungan sebaiknya dilakukan secara terencana. Untuk itu

seorang penyuluh kehutanan harus membuat jadwal kunjungan. Di

dalam jadwal kunjungan dicantumkan siapa yang akan dikunjungi

secara teratur dalam selang waktu tertentuserta topic-topik yang akan

dibicarakan sejak tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Kunjungan yang jarang tetapi teratur akan lebih efektif daripada sering

tapi jarang. Petani yang perlu diberi prioritas kunjungan adalah para

kontak tani, tokoh-tokoh desa serta pemuka-pemuka masyarakat.

Usahakanlah agar waktu kunjungan tidak mengganggu kesibukan

petani. Kunjungan rumah sebaiknya dilakukan pada saat dimana petani

sedang bekerja, usahkanlah agar kedatangan penyuluh tidak

menyebabkan terbengkelainya pekerjaan petani yang dikunjungi.

Bila mungkin siapkanlah brosur, folder, leaflet, and/atau majalah

sebagai bahan informasi

Bersikaplah ramah, bersahabat dan penuh rasa kekeluargaan, jangan

bersikap terlalu resmi atau menggurui.

Topik-topik yang dibicarakan: 1) kebikasanaan pemerintah di bidang

pembangunan dan peraturan pelaksanaannya, 2) pengalaman petani

yang bersangkutan dalam melakukan usaha tani, pengelohan hasik

dengan teknologi baru, 3) kegiatan kelompok dan cara-cara

menggerakkan petani untuk kegiatan penerapan teknologi baru, 4)

masalah-masalah yang dihadapi petani, 5) Pandangan-pandangan

petani pada umumnya mengenai penerapan teknologi baru di daerah

yang bersangkutan.

Tahap pelaksanaan

Teknik penerapan teknologi baru

Pemilhan dan kegiatan usaha yang cocok untuk daerah yang

berdasangkutan

Tahap Evaluasi

Hambatan-hambatan sebab-sebab kegagalan, pemasaran hasil,

pengelola usahan, dan keuntungan-keuntungan yang dirasakan

masyarakat.

27

Page 29: materi penyuluhan

Catatan hasil kunjungan, masalah-masalah yang sudah dibicarakan

dan yang belum terpecahka, dan pesan-pesan petani dalam bentuk

risalah.

d. Manfaat

masalah-masalah yang tumbuh dapat dipecahkan secara langsung.

Hubungan persahabatan, kekeluargaan dan kepercayaan dapat dibina

dengan baik

Mempercepat proses adopsi

e. Kelemahan

Metode ini relative mahal serta memakan banyak waktu dan tenaga.

Jumlah petani hutan yang dapat dikunjungi terbatas

14.Magang

a. Pengertian

Magang adalah suatu proses belajar mengajar antara petani, dimana

seorang petani belajar dari pengalaman kerjanya pada suatu usaha tani

dalam keadaan sesungguhnya di lapangan dengan bimbingan petani yang

berhasil menjalankan usahanya. Sering dikenal dengan istilah petani

belajar dari petani.

b. Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan , dan sikap petani.

Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa

kewiraswastaan petani.

Menumbuhkan minat keyakinan petani pemagang terhadap usaha tani

sebagai sumber mata pencaharian.

Setelah kita mempertimbangkan keadaan wilayah Menumbuhkan dan

mengembangkan hubungan social dan interaksi positif antara sesame

petani.

Meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani

dalam mengajar petani yang lain.

c. Persyaratan pemagang

Bersedia belajar

Bersedia bekerja di lingkungan usaha petani pengajar, dan tinggal

bersama keluarga petani pengajar, bila berasal dari daerah lain.

Bersedia menanggung biaya selama magang (bila tidak ada dana dari

pemerintah)

d. Teknik pelaksanaan

Persiapan:

penyampaian informasi peluang magang

inventarisasi pemagang dan petani pengajar

28

Page 30: materi penyuluhan

Tata cara pelaksanaan

Magang dilaksankan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan dipelajari

sedang berlangsung

Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi

yang diajarkan.

Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan

dengan kemampuan petani pengajar dalam mengakomodasikan

pemagang.

Materi yang diajarkan

Materi yang diajarkan selama magang mencakup semua pelaksanaan

pengelolaan dan kegiatan operaional usaha tani yang berkaitan dengan

fungsi petani.

Bimbingan lanjutan

memonitor perkembangan mantan pemagang setelah kembali ke

tempat asal

membina keakraban lebih lanjut antra mantan pemagang dan petani

pengajar

membina keakraban antara mantan pemagang dan pembimbing

memotivasi mantan pemagang untuk menjadi petani pengajar di daerah.

29

Page 31: materi penyuluhan

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Hazanal., dkk. 2004. Buku Pintar Penyuluhan Kehutanan. Departemen

Kehutanan. Pusbinluh.

Departemen Kehutanan. 2003. Paradigma Penyuluhan Kehutanan. Pusat Bina

Penyuluhan Kehutanan. Jakarta.

Mardikanto, Totok. Dkk. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Kerjasama

Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan Departemen Kehutanan RI

dengan Fakultas Pertanian UNS Surakarta. Jakarta.

Van den Ban, A.W., H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.

Yogyakarta.

30