PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR - …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad...

287
Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR Copyright Achmad Farajallah [email protected] http://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/ PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR Achmad Farajallah, Bagian Fungsi Hayati dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi FMIPA IPB Setiap organel sel yang mengalami pertumbuhan kemudian akan melakukan pembelahan melalui proses duplikasi melalui mitosis maupun meiosis. Proses duplikasi organel dalam sistem endomembran tidak sekedar memperpanjang membrannya, melainkan membutuhkan pengaturan-pengaturan yang didikte oleh komposisi material yang dikandungnya. Selama sel mengalami pertumbuhan, setiap organel mengakumulasi berbagai molekul baru mengikuti fungsi normal sel. Pada saat pembelahan sel, beragam molekul yang menjadi ciri spesifik setiap organel harus didistribusikan ke setiap organel dari sel hasil pembelahan. Pada tahap anafase, selubung inti, retikulum endoplasma dan alat golgi akan pecah membentuk vesikula-vesikula kecil dan kemudian terdistribusi ke arah kutub-kutub pembelahan mengikuti pergerakan tubulus-tubukus mikro. Pada saat telofase atau setelah pelekukan membran plasma dimulai yang menandai sitokiniesis, beberapa vesikula kecil saling bergabung kembali membentuk selubung inti, RE dan alat Golgi kembali. Setelah sitokinesis selesai, organel-organel terus tumbuh yang berarti membutuhkan lemak untuk mensintesis membran yang baru dan berbagai molekul protein - baik protein membran maupun protein terlarut yang akan mengisi rongga setiap organel. Dalam hal ini, walaupun tidak dalam kondisi pembelahan sel, sintesis protein-protein baru selalu terjadi. Sedangkan pada organel-organel endosimbion (mitokondria dan kloroplas) yang biasanya berjumlah banyak dalam setiap sel keduanya melakukan pembelahan yang tidak berbarengan dengan pembelahan sel. Setelah sitokinesis jumlah mereka dibagi dan didistribusikan ke sel-sel anak. Protein-protein yang baru disintesis selama pertumbuhan sel harus secara akurat didstribusikan ke berbagai kompartentasi sel, baik kesetiap organel tujuannya, ke vesikula untuk disekresikan ataupun ataupun untuk menggantikan protein-protein yang page 1 / 287

Transcript of PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR - …achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Achmad...

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR

PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR

Achmad Farajallah, Bagian Fungsi Hayati dan Perilaku Hewan, Departemen BiologiFMIPA IPB

 

Setiap organel sel yang mengalami pertumbuhan kemudian akan melakukanpembelahan melalui proses duplikasi melalui mitosis maupun meiosis. Prosesduplikasi organel dalam sistem endomembran tidak sekedar memperpanjangmembrannya, melainkan membutuhkan pengaturan-pengaturan yang didikte olehkomposisi material yang dikandungnya. Selama sel mengalami pertumbuhan,setiap organel mengakumulasi berbagai molekul baru mengikuti fungsi normalsel. Pada saat pembelahan sel, beragam molekul yang menjadi ciri spesifik setiaporganel harus didistribusikan ke setiap organel dari sel hasil pembelahan. Padatahap anafase, selubung inti, retikulum endoplasma dan alat golgi akan pecahmembentuk vesikula-vesikula kecil dan kemudian terdistribusi ke arah kutub-kutubpembelahan mengikuti pergerakan tubulus-tubukus mikro. Pada saat telofase atausetelah pelekukan membran plasma dimulai yang menandai sitokiniesis, beberapavesikula kecil saling bergabung kembali membentuk selubung inti, RE dan alatGolgi kembali. Setelah sitokinesis selesai, organel-organel terus tumbuh yangberarti membutuhkan lemak untuk mensintesis membran yang baru dan berbagaimolekul protein - baik protein membran maupun protein terlarut yang akan mengisirongga setiap organel. Dalam hal ini, walaupun tidak dalam kondisi pembelahan sel,sintesis protein-protein baru selalu terjadi. Sedangkan pada organel-organelendosimbion (mitokondria dan kloroplas) yang biasanya berjumlah banyak dalamsetiap sel keduanya melakukan pembelahan yang tidak berbarengan denganpembelahan sel. Setelah sitokinesis jumlah mereka dibagi dan didistribusikan kesel-sel anak.

Protein-protein yang baru disintesis selama pertumbuhan sel harus secaraakurat didstribusikan ke berbagai kompartentasi sel, baik kesetiaporganel tujuannya, ke vesikulauntuk disekresikan ataupun ataupun untuk menggantikan protein-protein yang

page 1 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

secara kontinyu didegradasi. Akurasi pendistribusian protein ke setiap organel ataukompartemen sel sangat dibutuhkan agar sel mampu terus tubuh, membelah danberfungsi dengan baik. Walaupun secara keseluruhan jenis protein yang ada dalamsuatu sel mencapai ribuan jenis, mereka tersebar secara unik ke dalam setiaporganel. Dengan kata lain, suatu organel bisa dicirikan oleh protein yangdikandungnya.

Pada awalnya, hampir semua jenis protein yangditemukan di dalam sitosol disintesis oleh ribosom di dalam sitosol maupun ribosomyang menempel ke retikulum endoplasma. Untuk itu, mRNA yang ditranskripsikandi dalam inti diekspor ke sitosol melalui pori inti. Perkecualian, beberapa jenisprotein mulai disintesis oleh ribosom yang masih berada di dalam inti. Sebagianbesar sintesis protein (translasi protein dari mRNA) yang terjadi di dalam inti bisadipandang sebagai fungsi kontrol terhadap kesalahan proses transkripsi mRNA.Selain itu, mitokondria dan kloroplas yang mempunyai sistem genom terpisah dariinti mampu mensintesis beberapa jenis proteinnya sendiri.

Protein yang mulai ditranslasikan oleh ribosom yang menempel ke membran REakan menembus masuk ke dalam lumen RE yang tidak menunggu sampai prosestranslasi selesai. Dengan kata lain, polipeptida terus tumbuh ke dalam lumen RE.Mekanisme transpor protein seperti ini disebut cotranslational import, yaitupolipeptida ditranspor ke dalam lumen RE sambil terus ditranslasikan. Setelahtranslasi selesai maka beberapa jenis protein dan membran fosfolipid yang jugadisintesis di dalam RE akan didistribusikan ke alat Golgi, lisosom, endosom,membran inti luar maupun membran plasma dengan cara membentukvesikulatransport.

Beberapa jenis protein yang telah disintesis oleh ribosom yang bebas dalam sitosolkemudian akan terus berada di dalam sitosol atau ditranspor ke dalam mitokondria,kloroplas, peroksisom dan membran bagian dalam inti. Mode transpor proteinseperti ini disebut posttranlational import yang membutuhkan adanya sinyalpengenal dalam  runutan asam amino penyusun protein. Protein yang akanditranspor ke dalam inti melalui pori inti, sedangkan yang akan ditranspor kedalam mitokondria, kloroplas dan proksisom dilakukan dengan mekanisme yangberbeda. Sifat normal membran sel adalah impermeabel terhadap makromolekulhidrofilik. Hal ini berarti mekanisme transportasi protein terlarut sitosol (air) ataupolipeptida yang baru disintesis dalam sitosol membutuhkan energi. Artinya,mereka ditransportasikan melintasi membran dengan cara transpor aktif.

page 2 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Ketepatan pengiriman dari setiap jenis protein yang baru disintesis dalam sitosolataupun yang sedang disintesis, sangat ditentukan oleh runutan asam aminonya.Dalam untai polipetida  bisa ditemukan runutan asam amino tertentu yang disebutdengan "sinyal pengenal" atau "sorting signal" yang mengarahkan polipeptidatersebut ke suatu organel tertentu. Sinyal pengenal berbeda-beda untuk setiaporganel. Beberapa protein yang tidak dilengkapi dengan sinyal pengenal akanpersisten di dalam sitosol. Keberadaan sinyal pengenal ini diungkapkan pertamakali oleh Blobel dan Sabatini tahun 1971 yang dikenal sebagaihipotesis sinyal.Dengan sangat hati-hati keduanya mengemukakan bahwa runutan asam aminoberukuran pendek yang intrinsik dengan struktur suatu polipeptida merupakansinyal yang membedakan berbagai jenis polipeptida yang ada dalam sitosol apakahakan masuk ke dalam lumen RE atau tetap berada dalam sitosol. Sejak itu, idebahwa suatu protein mempunyai sinyal intrinsik yang menentukan lokasi akhirnyadi dalam sel terbukti benar untuk beragam organel, tidak hanya untuk REsebagaimana awal hipotesis sinyal ditegakkan. Penghargaan Nobel tahun 1999untuk bidang fisiologi/kedokteran diberikan ke keduanya karena dampak luar biasadari hipotesis ini terhadap perkembangan biologi sel.

Runutan asam amino yang bertindak sebagai sinyal pengenal pada umumnyaberkisar antara 15-60 asam amino. Segmen runutan sinyal pengenal ini kemudianakan diputus dan dipisahkan dari runutan asam amino lainnya setelah polipeptidamencapai organel yang dituju. Beberapa sinyal pengenal yang sudah dikarakterisasidengan baik disajikan dalam Tabel dibawah ini

Fungsi runutan asam aminoimpor ke lumenRE

+H3N-Met-Met-Ser-Phe-Val-Ser-Leu-Leu-Leu-Val-Gly-Ile-Leu-Phe-Trp-Ala-Thr-Glu-Ala-Glu-Gln-Leu-Thr-Lys-Cys-Glu-Val-Phe-Gln-

mempertahandalam lumen RE

-Lys-Asp-Glu-Leu-COO- (sering disingkat KDEL)

impor kemitokondria

+H3N-Met-Leu-Ser-Leu-Arg-Ser-Ile-Arg-Phe-Phe-Lys-Pro-Ala-Thr-Arg-Thr-Leu-Cys-Ser-Ser-Arg-Tyr-Leu-Leu

impor ke inti -Pro-Pro-Lys-Lys-Lys-Arg-Lys-Val

page 3 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

impor keperosksisom

page 4 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

-Ser-Lys-Leu-

page 5 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

page 6 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

page 7 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Karakterisasi yang membuktikan bahwa runutan asam amino di dalam Tabel diatas

page 8 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

adalah suatu sinyal pengenal diketahui dengan menggunakan teknologi rekayasa

page 9 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

genetik. Jika penyandi asam amino sinyal pengenal dari suatu protein yang

page 10 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

seharusnya masuk ke dalam lumen RE dihilangkan dari runutan DNA penyandinya

page 11 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

maka protein yang disintesis ternyata tidak bisa masuk ke dalam lumen RE dan

page 12 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tetap berada di dalam sitosol. Sebaliknya, jika penyandi sinyal pengenal

page 13 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

untuk tujuan lumen RE ditambahkan ke DNA penyandi protein sitosol maka protein

page 14 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang disintesis yang seharusnya ada di sitosol akan masuk ke dalam lumen RE.

page 15 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Dalam perkembangan biologi molekular "DNA related techniques" yang sangat

page 16 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

pesat akhir-akhir ini, ternyata sinyal pengenal untuk suatu fungsi tertentu

page 17 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

ditemukan mempunyai runutan asam amino yang beragam. Hal ini menunjukkan

page 18 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bahwa runutan asam amino saja tidak cukup signifikan untuk suatu fungsi sinyal

page 19 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

pengenal. Hal yang paling menonjol dari runutan asam amino yang bisa bertindak

page 20 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sebagai sinyal pengenal justru ditemukan pada sifat-sifat fisiknya, seperti

page 21 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

hidrofobisitas ataupun penempatan asam-asam amino bermuatan dalam runutan.

page 22 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

page 23 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Inti Sel

page 24 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Adanya membran sel sebagai selubung inti telah diduga sejak akhir abad ke-19

page 25 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

hanya berdasarkan pada sifat-sifat osmotik cairaninti sel. Tentunya, waktu itu

page 26 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mikroskop cahaya hanya bisa menampakkan batas yang sangat tipis di sisi luar inti

page 27 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tanpa mengetahui struktunya lebih ditil yang kemudian secara

page 28 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sederhana disebut sebagai selubung inti. Baru kemudian setelah menggunakan

page 29 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mikroskop elektron transmisi diketahui bahwa selubung inti terdiri atas dua lapis

page 30 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran sel yang saling konsentris dan rongga di antara keduanya disebut rongga

page 31 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

perinuklear dengan jarak sekitar 20-40 nm. Membran inti bagian dalam disebut 

page 32 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

nuclear lamina dilengkapi dengan protein yang berfungsi sebagai titik pelekatan

page 33 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagi kromosom dan sebagai lapisan penyokong struktur inti. Pada semua sel-sel

page 34 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

hewan, lapisan penyokong struktur inti yang ada di sisi dalam membran inti berupa

page 35 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

filamen intermediet - salah satu kategori sitoskeleton.  Sedangkan membran inti

page 36 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagian luar merupakan bagian dari membran RE sehingga komposisi protein

page 37 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membrannya sama dengan membran RE lainnya. Dengan kata lain, rongga

page 38 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

perinuklear merupakan kelanjutan dari lumen RE.

page 39 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Selubung inti dilengkapi dengan pori-pori inti sebagai tempat lalu-lintas material

page 40 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

antara sitosol dan nukleosol. Densitas pori inti sangat beragam antar jenis sel. Di

page 41 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dalam inti sel mamalia bisa ditemukan sekitar 3000-4000 pori atau 10-20 pori

page 42 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

per mm2. Protein yang disintesis dalam sitosol masuk ke dalam inti melalui pori-pori

page 43 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

inti. Begitu juga dengan RNA yang disintesis di dalam inti keluar ke sitosol juga

page 44 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

melalui pori-pori inti. Dalam hal mRNA, mRNA yang bisa melalui pori-pori inti adalah

page 45 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang sudah mengalami pemotongan dalam rangka modifikasi pascatranskripsi yag

page 46 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

terjadi di dalam inti.

page 47 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Pori inti berukuran besar dengan struktur yang tersusun dari beragam jenis protein

page 48 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang keseluruhannya disebut dengankompleks protein pori

page 49 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

. Protein-protein penyusun kompleks pori inti diperkirakan berdiameter sekitar 120

page 50 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

juta dalton. Subunit-subunit protein tersusun sedemikian rupa membentuk

page 51 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

konfigurasi oktagonal.

page 52 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Ada 8 subunit protein fibril yang menjulur ke arah sitosol dan dan 8 subunit protein

page 53 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

fibril lainnya menjulur ke arah nukleosol. Setiap protein fibril berikatan dengan

page 54 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

subunit protein cincin. Protein fibril yang menjulur ke arah sitosol terumbai bebas,

page 55 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sedangkan yang menjulur ke arah nukleosol diikat oleh protein fibril yang lainnya

page 56 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membentuk struktur seperti keranjang. Bagian tengah dari konfigurasi

page 57 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein-protein cincin dan fibril terdapat kanal yang berisi butiran-butiran

page 58 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein globular. Pada awalnya, butiran protein ini dianggap bukan sebagai bagian

page 59 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagian kompleks pori karena tidak pernah bisa dilihat sebelumnya akibat serial

page 60 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

selama preparasi spesimen. Kepastian bahwa butiran protein yang ada di bagian

page 61 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tengah kanal adalah komponen kompleks protein pori diketahui dengan teknik

page 62 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

freeze-fracture microscopy, Fungsi butiran protein tersebut diduga untuk

page 63 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membantu molekul-molekul larut air untuk melintasi pori yang disebut sebagai

page 64 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein transporter. Struktur kompleks protein pori dilekatkan ke selubung inti oleh

page 65 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

beberapa subunit protein yang menjulur ke arah rongga perinuklear.

page 66 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Setiap pori inti terdiri dari satu atau lebih kanal yang memungkinkan

page 67 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

molekul-molekul kecil larut air bisa melintas dengan bebas. Sedangkan

page 68 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

molekul-molekul besar (misalnya beberapa RNA dan protein) dan beberapa

page 69 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

kompleks makromolekul  tidak bisa melintas dengan bebas. Molekul-molekul besar

page 70 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tersebut bisa melintas melalui pori inti jika dilengkapi dengan suatu sinyal pengenal

page 71 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang dikenali. Runutan sinyal yang mengarahkan protein sitosol untuk masuk ke

page 72 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dalam inti disebut nuclear localization signal. Sinyal pengenal tersebut umumnya

page 73 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

terdiri atas satu atau dua runutan asam amino pendek yang mengandung Lys atau

page 74 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Arg yang bermuatan positif.

page 75 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Interaksi antara calon protein yang akan masuk ke dalam inti diawali dengan

page 76 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

pengikatan calon protein oleh suatu protein di dalam sitosol yang dikenal dengan 

page 77 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

nuclear transport receptors. Protein reseptor yang ada di sitosol ini merupakan

page 78 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagian dari protein fibril. Jika ada calon protein yang dilengkapi dengan runutan

page 79 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

asam amino dari sinyal pengenal untuk inti, maka protein reseptor akan mengenali

page 80 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dan mengikatnya sehingga membentuk kompleks calon protein inti - protein

page 81 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

reseptor. Kompleks protein ini kemudian akan dikenali oleh protein-protein fibril

page 82 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dari pori inti. Pengenalan ini menyebabkan kompleks calon protein inti - protein

page 83 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

reseptor ditranspor secara aktif ke dalam inti dengan bantuan energi yang

page 84 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

diperoleh dari hidrolisis GTP. Struktur komplek protein di bagian tengah dari pori inti

page 85 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bertindak sebagai penyeleksi yang akan membuka hanya jika ada kompleks calon

page 86 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein inti - protein reseptor. Di dalam nukleosol, kompleks calon protein inti -

page 87 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein reseptor terurai menjadi protein inti dan protein reseptor, kemudian protein

page 88 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

reseptor dikeluarkan ke sitosol melalui pori inti yang lain untuk digunakan kembali.

page 89 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Dengan begitu, pori inti bisa disebut sebagai gerbang molekular. Meskipun begitu,

page 90 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

ada beberapa hal yang sampai saat masih belum jelas. Salah satunya adalah

page 91 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagaimana pori inti bisa mengatur arah sehingga tidak terjadi tabrakan antara

page 92 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

molekul yang mau masuk dan keluar inti. Selain itu, bagaimana pori inti hanya

page 93 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

memasukkan satu molekul pada satu saat sehingga tidak terjadi penyumbatan pori

page 94 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

inti.

page 95 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Pori inti melewatkan suatu protein dalam konformasi yang sudah final, yaitu sudah

page 96 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dalam bentuk fungsionalnya, dan juga melewatkan komponen-komponen ribosom

page 97 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sebagai satu kesatuan partikel. Kedua kemampuan diatas membedakan transpor

page 98 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein ke dan keluar inti terhadap sistem transpor protein dari dan ke berbagai

page 99 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

organel lainnya. Mekanisme transpor protein ke berbagai organel lainnya seperti

page 100 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mtokondria, kloroplas dan retikulum endoplasma dilakukan dalam konformasi

page 101 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein yang belum fungsional atau belum mengalami pelipatan-pelipatan.

page 102 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

page 103 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Mitokondria dan Kloroplas

page 104 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Mitokondria dan kloroplas adalah dua organel dengan spesialisasi mensintesis ATP

page 105 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang mempunyai dua lapis membran sel, yaitu membran luar dan membran dalam.

page 106 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Di antara kedua lapisan membran tadi terdapat ruang antar membran. Untuk

page 107 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

kloroplas terdapat lapisan membran ketiga, yaitu membran tilakoid. Sebagian besar

page 108 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein yang ada di dalam mitokondria dan kloroplas diimpor dari sitosol yang

page 109 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

disandikan oleh genom inti, sedangkan sebagian kecil protein disintesis oleh

page 110 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mereka sendiri yang disandikan oleh sistem genomnya. Protein sitosol agar bisa

page 111 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

masuk ke dalam mitokondria dan kloroplas, biasanya mempunyai runutan sinyal

page 112 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

penyortir di bagian ujung N-nya. Calon protein dimasukkan ke mitokondria dan

page 113 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

kloroplas melewati membran luar dan membran dalam sekaligus (atau secara

page 114 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

simultan) pada situs-situs tertentu. Situs tersebut ditandai dengan kedua lapis

page 115 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran saling mendekat dan menempel sehingga tidak menyisakan ruang antar

page 116 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran diantara keduanya. Calon protein dengan sinyal penyortir untuk

page 117 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

keduanya ditranslokasikan dalam kondisi belum melipat atau belum fungsional.

page 118 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Setelah calon protein berada di bagian matriks mitokondria atau stroma klorolas,

page 119 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

porsi runutan asam amino dari sortir signal dipotong . Dalam hal ini ada

page 120 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

keterlibatan protein chaperon yang mendorong molekul calon protein menembus

page 121 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dua lapis membran, memotong sortir signal dan kemudian melipat ulang calon

page 122 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein yang sudah masuk. Penempatan lebih lanjut di berbagai situs di dalam

page 123 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

organel (misalnya di dalam matriks, terikat membran dalam atau membran tilakoid

page 124 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membutuhkan sortir signal yang lain. Sortir signal tersebut diketahui berfungsi

page 125 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

setelah sortir signal yang pertama telah dipotong.

page 126 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Selain mengimpor protein, mitokondria dan kloroplas juga mengimpor lemak dan

page 127 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

menyatukannya dengan membran-membran dalamnya. Sebagian besar fosfolipid

page 128 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran berasal dari retikulum endoplasma sebagai pusat sintesis lemak di alam

page 129 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sel. Fosfolipid ditranslokasikan ke mitokondria dan kloroplas secara individual

page 130 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dengan bantuan protein larut air pembawa lemak. Protein ini secara tepat

page 131 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mengekstrak satu molekul fosfolipid dari suatu membran dan memindahkannya ke

page 132 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran yang lain. Dengan begitu, protein pembawa lemak ini menyebabkan

page 133 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

perbedaan-perbedaan komposisi lemak dari setiap sistem membran

page 134 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR

page 135 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Achmad Farajallah, Bagian Fungsi Hayati dan Perilaku Hewan, Departemen BiologiFMIPA IPB

Setiap organel sel yang mengalami pertumbuhan kemudian akan melakukanpembelahan melalui proses duplikasi melalui mitosis maupun meiosis. Prosesduplikasi organel dalam sistem endomembran tidak sekedar memperpanjangmembrannya, melainkan membutuhkan pengaturan-pengaturan yang didikte olehkomposisi material yang dikandungnya. Selama sel mengalami pertumbuhan,setiap organel mengakumulasi berbagai molekul baru mengikuti fungsi normalsel. Pada saat pembelahan sel, beragam molekul yang menjadi ciri spesifik setiaporganel harus didistribusikan ke setiap organel dari sel hasil pembelahan. Padatahap anafase, selubung inti, retikulum endoplasma dan alat golgi akan pecahmembentuk vesikula-vesikula kecil dan kemudian terdistribusi ke arah kutub-kutubpembelahan mengikuti pergerakan tubulus-tubukus mikro. Pada saat telofase atausetelah pelekukan membran plasma dimulai yang menandai sitokiniesis, beberapavesikula kecil saling bergabung kembali membentuk selubung inti, RE dan alatGolgi kembali. Setelah sitokinesis selesai, organel-organel terus tumbuh yangberarti membutuhkan lemak untuk mensintesis membran yang baru dan berbagaimolekul protein - baik protein membran maupun protein terlarut yang akan mengisirongga setiap organel. Dalam hal ini, walaupun tidak dalam kondisi pembelahan sel,sintesis protein-protein baru selalu terjadi. Sedangkan pada organel-organelendosimbion (mitokondria dan kloroplas) yang biasanya berjumlah banyak dalamsetiap sel keduanya melakukan pembelahan yang tidak berbarengan denganpembelahan sel. Setelah sitokinesis jumlah mereka dibagi dan didistribusikan kesel-sel anak.

Protein-protein yang baru disintesis selama pertumbuhan sel harus secaraakurat didstribusikan ke berbagai kompartentasi sel, baik kesetiaporganel tujuannya, ke vesikulauntuk disekresikan ataupun ataupun untuk menggantikan protein-protein yangsecara kontinyu didegradasi. Akurasi pendistribusian protein ke setiap organel ataukompartemen sel sangat dibutuhkan agar sel mampu terus tubuh, membelah danberfungsi dengan baik. Walaupun secara keseluruhan jenis protein yang ada dalamsuatu sel mencapai ribuan jenis, mereka tersebar secara unik ke dalam setiaporganel. Dengan kata lain, suatu organel bisa dicirikan oleh protein yangdikandungnya.

Pada awalnya, hampir semua jenis protein yangditemukan di dalam sitosol disintesis oleh ribosom di dalam sitosol maupun ribosomyang menempel ke retikulum endoplasma. Untuk itu, mRNA yang ditranskripsikan

page 136 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

di dalam inti diekspor ke sitosol melalui pori inti. Perkecualian, beberapa jenisprotein mulai disintesis oleh ribosom yang masih berada di dalam inti. Sebagianbesar sintesis protein (translasi protein dari mRNA) yang terjadi di dalam inti bisadipandang sebagai fungsi kontrol terhadap kesalahan proses transkripsi mRNA.Selain itu, mitokondria dan kloroplas yang mempunyai sistem genom terpisah dariinti mampu mensintesis beberapa jenis proteinnya sendiri.

Protein yang mulai ditranslasikan oleh ribosom yang menempel ke membran REakan menembus masuk ke dalam lumen RE yang tidak menunggu sampai prosestranslasi selesai. Dengan kata lain, polipeptida terus tumbuh ke dalam lumen RE.Mekanisme transpor protein seperti ini disebut cotranslational import, yaitupolipeptida ditranspor ke dalam lumen RE sambil terus ditranslasikan. Setelahtranslasi selesai maka beberapa jenis protein dan membran fosfolipid yang jugadisintesis di dalam RE akan didistribusikan ke alat Golgi, lisosom, endosom,membran inti luar maupun membran plasma dengan cara membentukvesikulatransport.

Beberapa jenis protein yang telah disintesis oleh ribosom yang bebas dalam sitosolkemudian akan terus berada di dalam sitosol atau ditranspor ke dalam mitokondria,kloroplas, peroksisom dan membran bagian dalam inti. Mode transpor proteinseperti ini disebut posttranlational import yang membutuhkan adanya sinyalpengenal dalam  runutan asam amino penyusun protein. Protein yang akanditranspor ke dalam inti melalui pori inti, sedangkan yang akan ditranspor kedalam mitokondria, kloroplas dan proksisom dilakukan dengan mekanisme yangberbeda. Sifat normal membran sel adalah impermeabel terhadap makromolekulhidrofilik. Hal ini berarti mekanisme transportasi protein terlarut sitosol (air) ataupolipeptida yang baru disintesis dalam sitosol membutuhkan energi. Artinya,mereka ditransportasikan melintasi membran dengan cara transpor aktif.

Ketepatan pengiriman dari setiap jenis protein yang baru disintesis dalam sitosolataupun yang sedang disintesis, sangat ditentukan oleh runutan asam aminonya.Dalam untai polipetida  bisa ditemukan runutan asam amino tertentu yang disebutdengan "sinyal pengenal" atau "sorting signal" yang mengarahkan polipeptidatersebut ke suatu organel tertentu. Sinyal pengenal berbeda-beda untuk setiaporganel. Beberapa protein yang tidak dilengkapi dengan sinyal pengenal akanpersisten di dalam sitosol. Keberadaan sinyal pengenal ini diungkapkan pertamakali oleh Blobel dan Sabatini tahun 1971 yang dikenal sebagaihipotesis sinyal.Dengan sangat hati-hati keduanya mengemukakan bahwa runutan asam aminoberukuran pendek yang intrinsik dengan struktur suatu polipeptida merupakansinyal yang membedakan berbagai jenis polipeptida yang ada dalam sitosol apakah

page 137 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

akan masuk ke dalam lumen RE atau tetap berada dalam sitosol. Sejak itu, idebahwa suatu protein mempunyai sinyal intrinsik yang menentukan lokasi akhirnyadi dalam sel terbukti benar untuk beragam organel, tidak hanya untuk REsebagaimana awal hipotesis sinyal ditegakkan. Penghargaan Nobel tahun 1999untuk bidang fisiologi/kedokteran diberikan ke keduanya karena dampak luar biasadari hipotesis ini terhadap perkembangan biologi sel.

Runutan asam amino yang bertindak sebagai sinyal pengenal pada umumnyaberkisar antara 15-60 asam amino. Segmen runutan sinyal pengenal ini kemudianakan diputus dan dipisahkan dari runutan asam amino lainnya setelah polipeptidamencapai organel yang dituju. Beberapa sinyal pengenal yang sudah dikarakterisasidengan baik disajikan dalam Tabel dibawah ini

Fungsi runutan asam aminoimpor ke lumenRE

+H3N-Met-Met-Ser-Phe-Val-Ser-Leu-Leu-Leu-Val-Gly-Ile-Leu-Phe-Trp-Ala-Thr-Glu-Ala-Glu-Gln-Leu-Thr-Lys-Cys-Glu-Val-Phe-Gln-

mempertahandalam lumen RE

-Lys-Asp-Glu-Leu-COO- (sering disingkat KDEL)

impor kemitokondria

+H3N-Met-Leu-Ser-Leu-Arg-Ser-Ile-Arg-Phe-Phe-Lys-Pro-Ala-Thr-Arg-Thr-Leu-Cys-Ser-Ser-Arg-Tyr-Leu-Leu

impor ke inti -Pro-Pro-Lys-Lys-Lys-Arg-Lys-Val

impor keperosksisom

-Ser-Lys-Leu-

page 138 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

Karakterisasi yang membuktikan bahwa runutan asam amino di dalam Tabel diatas

adalah suatu sinyal pengenal diketahui dengan menggunakan teknologi rekayasa

genetik. Jika penyandi asam amino sinyal pengenal dari suatu protein yang

seharusnya masuk ke dalam lumen RE dihilangkan dari runutan DNA penyandinya

maka protein yang disintesis ternyata tidak bisa masuk ke dalam lumen RE dan

tetap berada di dalam sitosol. Sebaliknya, jika penyandi sinyal pengenal

untuk tujuan lumen RE ditambahkan ke DNA penyandi protein sitosol maka protein

page 139 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang disintesis yang seharusnya ada di sitosol akan masuk ke dalam lumen RE.

Dalam perkembangan biologi molekular "DNA related techniques" yang sangat

pesat akhir-akhir ini, ternyata sinyal pengenal untuk suatu fungsi tertentu

ditemukan mempunyai runutan asam amino yang beragam. Hal ini menunjukkan

bahwa runutan asam amino saja tidak cukup signifikan untuk suatu fungsi sinyal

pengenal. Hal yang paling menonjol dari runutan asam amino yang bisa bertindak

sebagai sinyal pengenal justru ditemukan pada sifat-sifat fisiknya, seperti

hidrofobisitas ataupun penempatan asam-asam amino bermuatan dalam runutan.

page 140 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Inti Sel

Adanya membran sel sebagai selubung inti telah diduga sejak akhir abad ke-19

hanya berdasarkan pada sifat-sifat osmotik cairaninti sel. Tentunya, waktu itu

mikroskop cahaya hanya bisa menampakkan batas yang sangat tipis di sisi luar inti

tanpa mengetahui struktunya lebih ditil yang kemudian secara

sederhana disebut sebagai selubung inti. Baru kemudian setelah menggunakan

mikroskop elektron transmisi diketahui bahwa selubung inti terdiri atas dua lapis

membran sel yang saling konsentris dan rongga di antara keduanya disebut rongga

page 141 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

perinuklear dengan jarak sekitar 20-40 nm. Membran inti bagian dalam disebut 

nuclear lamina dilengkapi dengan protein yang berfungsi sebagai titik pelekatan

bagi kromosom dan sebagai lapisan penyokong struktur inti. Pada semua sel-sel

hewan, lapisan penyokong struktur inti yang ada di sisi dalam membran inti berupa

filamen intermediet - salah satu kategori sitoskeleton.  Sedangkan membran inti

bagian luar merupakan bagian dari membran RE sehingga komposisi protein

membrannya sama dengan membran RE lainnya. Dengan kata lain, rongga

perinuklear merupakan kelanjutan dari lumen RE.

page 142 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Selubung inti dilengkapi dengan pori-pori inti sebagai tempat lalu-lintas material

antara sitosol dan nukleosol. Densitas pori inti sangat beragam antar jenis sel. Di

dalam inti sel mamalia bisa ditemukan sekitar 3000-4000 pori atau 10-20 pori

per mm2. Protein yang disintesis dalam sitosol masuk ke dalam inti melalui pori-pori

inti. Begitu juga dengan RNA yang disintesis di dalam inti keluar ke sitosol juga

melalui pori-pori inti. Dalam hal mRNA, mRNA yang bisa melalui pori-pori inti adalah

yang sudah mengalami pemotongan dalam rangka modifikasi pascatranskripsi yag

terjadi di dalam inti.

page 143 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Pori inti berukuran besar dengan struktur yang tersusun dari beragam jenis protein

yang keseluruhannya disebut dengankompleks protein pori

. Protein-protein penyusun kompleks pori inti diperkirakan berdiameter sekitar 120

juta dalton. Subunit-subunit protein tersusun sedemikian rupa membentuk

konfigurasi oktagonal.

Ada 8 subunit protein fibril yang menjulur ke arah sitosol dan dan 8 subunit protein

fibril lainnya menjulur ke arah nukleosol. Setiap protein fibril berikatan dengan

subunit protein cincin. Protein fibril yang menjulur ke arah sitosol terumbai bebas,

page 144 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sedangkan yang menjulur ke arah nukleosol diikat oleh protein fibril yang lainnya

membentuk struktur seperti keranjang. Bagian tengah dari konfigurasi

protein-protein cincin dan fibril terdapat kanal yang berisi butiran-butiran

protein globular. Pada awalnya, butiran protein ini dianggap bukan sebagai bagian

bagian kompleks pori karena tidak pernah bisa dilihat sebelumnya akibat serial

selama preparasi spesimen. Kepastian bahwa butiran protein yang ada di bagian

tengah kanal adalah komponen kompleks protein pori diketahui dengan teknik

freeze-fracture microscopy, Fungsi butiran protein tersebut diduga untuk

membantu molekul-molekul larut air untuk melintasi pori yang disebut sebagai

protein transporter. Struktur kompleks protein pori dilekatkan ke selubung inti oleh

beberapa subunit protein yang menjulur ke arah rongga perinuklear.

page 145 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Setiap pori inti terdiri dari satu atau lebih kanal yang memungkinkan

molekul-molekul kecil larut air bisa melintas dengan bebas. Sedangkan

molekul-molekul besar (misalnya beberapa RNA dan protein) dan beberapa

kompleks makromolekul  tidak bisa melintas dengan bebas. Molekul-molekul besar

tersebut bisa melintas melalui pori inti jika dilengkapi dengan suatu sinyal pengenal

yang dikenali. Runutan sinyal yang mengarahkan protein sitosol untuk masuk ke

dalam inti disebut nuclear localization signal. Sinyal pengenal tersebut umumnya

terdiri atas satu atau dua runutan asam amino pendek yang mengandung Lys atau

Arg yang bermuatan positif.

page 146 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Interaksi antara calon protein yang akan masuk ke dalam inti diawali dengan

pengikatan calon protein oleh suatu protein di dalam sitosol yang dikenal dengan 

nuclear transport receptors. Protein reseptor yang ada di sitosol ini merupakan

bagian dari protein fibril. Jika ada calon protein yang dilengkapi dengan runutan

asam amino dari sinyal pengenal untuk inti, maka protein reseptor akan mengenali

dan mengikatnya sehingga membentuk kompleks calon protein inti - protein

reseptor. Kompleks protein ini kemudian akan dikenali oleh protein-protein fibril dari

pori inti. Pengenalan ini menyebabkan kompleks calon protein inti - protein reseptor

ditranspor secara aktif ke dalam inti dengan bantuan energi yang diperoleh dari

hidrolisis GTP. Struktur komplek protein di bagian tengah dari pori inti bertindak

sebagai penyeleksi yang akan membuka hanya jika ada kompleks calon protein inti

page 147 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

- protein reseptor. Di dalam nukleosol, kompleks calon protein inti - protein reseptor

terurai menjadi protein inti dan protein reseptor, kemudian protein reseptor

dikeluarkan ke sitosol melalui pori inti yang lain untuk digunakan kembali. Dengan

begitu, pori inti bisa disebut sebagai gerbang molekular. Meskipun begitu, ada

beberapa hal yang sampai saat masih belum jelas. Salah satunya adalah

bagaimana pori inti bisa mengatur arah sehingga tidak terjadi tabrakan antara

molekul yang mau masuk dan keluar inti. Selain itu, bagaimana pori inti hanya

memasukkan satu molekul pada satu saat sehingga tidak terjadi penyumbatan pori

inti.

page 148 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Pori inti melewatkan suatu protein dalam konformasi yang sudah final, yaitu sudah

dalam bentuk fungsionalnya, dan juga melewatkan komponen-komponen ribosom

sebagai satu kesatuan partikel. Kedua kemampuan diatas membedakan transpor

protein ke dan keluar inti terhadap sistem transpor protein dari dan ke berbagai

organel lainnya. Mekanisme transpor protein ke berbagai organel lainnya seperti

mtokondria, kloroplas dan retikulum endoplasma dilakukan dalam konformasi

protein yang belum fungsional atau belum mengalami pelipatan-pelipatan.

Mitokondria dan Kloroplas

page 149 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Mitokondria dan kloroplas adalah dua organel dengan spesialisasi mensintesis ATP

yang mempunyai dua lapis membran sel, yaitu membran luar dan membran dalam.

Di antara kedua lapisan membran tadi terdapat ruang antar membran. Untuk

kloroplas terdapat lapisan membran ketiga, yaitu membran tilakoid. Sebagian besar

protein yang ada di dalam mitokondria dan kloroplas diimpor dari sitosol yang

disandikan oleh genom inti, sedangkan sebagian kecil protein disintesis oleh

mereka sendiri yang disandikan oleh sistem genomnya. Protein sitosol agar bisa

masuk ke dalam mitokondria dan kloroplas, biasanya mempunyai runutan sinyal

penyortir di bagian ujung N-nya. Calon protein dimasukkan ke mitokondria dan

kloroplas melewati membran luar dan membran dalam sekaligus (atau secara

simultan) pada situs-situs tertentu. Situs tersebut ditandai dengan kedua lapis

page 150 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran saling mendekat dan menempel sehingga tidak menyisakan ruang antar

membran diantara keduanya. Calon protein dengan sinyal penyortir untuk

keduanya ditranslokasikan dalam kondisi belum melipat atau belum fungsional.

Setelah calon protein berada di bagian matriks mitokondria atau stroma klorolas,

porsi runutan asam amino dari sortir signal dipotong . Dalam hal ini ada

keterlibatan protein chaperon yang mendorong molekul calon protein menembus

dua lapis membran, memotong sortir signal dan kemudian melipat ulang calon

protein yang sudah masuk. Penempatan lebih lanjut di berbagai situs di dalam

organel (misalnya di dalam matriks, terikat membran dalam atau membran tilakoid

membutuhkan sortir signal yang lain. Sortir signal tersebut diketahui berfungsi

setelah sortir signal yang pertama telah dipotong.

page 151 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Selain mengimpor protein, mitokondria dan kloroplas juga mengimpor lemak dan

menyatukannya dengan membran-membran dalamnya. Sebagian besar fosfolipid

membran berasal dari retikulum endoplasma sebagai pusat sintesis lemak di alam

sel. Fosfolipid ditranslokasikan ke mitokondria dan kloroplas secara individual

dengan bantuan protein larut air pembawa lemak. Protein ini secara tepat

mengekstrak satu molekul fosfolipid dari suatu membran dan memindahkannya ke

membran yang lain. Dengan begitu, protein pembawa lemak ini menyebabkan

perbedaan-perbedaan komposisi lemak dari setiap sistem membran.

page 152 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULAR

Achmad Farajallah, Bagian Fungsi Hayati dan Perilaku Hewan, Departemen BiologiFMIPA IPB

 

Setiap organel sel yang mengalami pertumbuhan kemudian akan melakukanpembelahan melalui proses duplikasi melalui mitosis maupun meiosis. Prosesduplikasi organel dalam sistem endomembran tidak sekedar memperpanjangmembrannya, melainkan membutuhkan pengaturan-pengaturan yang didikte olehkomposisi material yang dikandungnya. Selama sel mengalami pertumbuhan,setiap organel mengakumulasi berbagai molekul baru mengikuti fungsi normalsel. Pada saat pembelahan sel, beragam molekul yang menjadi ciri spesifik setiaporganel harus didistribusikan ke setiap organel dari sel hasil pembelahan. Padatahap anafase, selubung inti, retikulum endoplasma dan alat golgi akan pecahmembentuk vesikula-vesikula kecil dan kemudian terdistribusi ke arah kutub-kutubpembelahan mengikuti pergerakan tubulus-tubukus mikro. Pada saat telofase atausetelah pelekukan membran plasma dimulai yang menandai sitokiniesis, beberapavesikula kecil saling bergabung kembali membentuk selubung inti, RE dan alatGolgi kembali. Setelah sitokinesis selesai, organel-organel terus tumbuh yangberarti membutuhkan lemak untuk mensintesis membran yang baru dan berbagaimolekul protein - baik protein membran maupun protein terlarut yang akan mengisirongga setiap organel. Dalam hal ini, walaupun tidak dalam kondisi pembelahan sel,sintesis protein-protein baru selalu terjadi. Sedangkan pada organel-organelendosimbion (mitokondria dan kloroplas) yang biasanya berjumlah banyak dalamsetiap sel keduanya melakukan pembelahan yang tidak berbarengan denganpembelahan sel. Setelah sitokinesis jumlah mereka dibagi dan didistribusikan kesel-sel anak.

Protein-protein yang baru disintesis selama pertumbuhan sel harus secaraakurat didstribusikan ke berbagai kompartentasi sel, baik kesetiaporganel tujuannya, ke vesikulauntuk disekresikan ataupun ataupun untuk menggantikan protein-protein yang

page 153 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

secara kontinyu didegradasi. Akurasi pendistribusian protein ke setiap organel ataukompartemen sel sangat dibutuhkan agar sel mampu terus tubuh, membelah danberfungsi dengan baik. Walaupun secara keseluruhan jenis protein yang ada dalamsuatu sel mencapai ribuan jenis, mereka tersebar secara unik ke dalam setiaporganel. Dengan kata lain, suatu organel bisa dicirikan oleh protein yangdikandungnya.

Pada awalnya, hampir semua jenis protein yangditemukan di dalam sitosol disintesis oleh ribosom di dalam sitosol maupun ribosomyang menempel ke retikulum endoplasma. Untuk itu, mRNA yang ditranskripsikandi dalam inti diekspor ke sitosol melalui pori inti. Perkecualian, beberapa jenisprotein mulai disintesis oleh ribosom yang masih berada di dalam inti. Sebagianbesar sintesis protein (translasi protein dari mRNA) yang terjadi di dalam inti bisadipandang sebagai fungsi kontrol terhadap kesalahan proses transkripsi mRNA.Selain itu, mitokondria dan kloroplas yang mempunyai sistem genom terpisah dariinti mampu mensintesis beberapa jenis proteinnya sendiri.

Protein yang mulai ditranslasikan oleh ribosom yang menempel ke membran REakan menembus masuk ke dalam lumen RE yang tidak menunggu sampai prosestranslasi selesai. Dengan kata lain, polipeptida terus tumbuh ke dalam lumen RE.Mekanisme transpor protein seperti ini disebut cotranslational import, yaitupolipeptida ditranspor ke dalam lumen RE sambil terus ditranslasikan. Setelahtranslasi selesai maka beberapa jenis protein dan membran fosfolipid yang jugadisintesis di dalam RE akan didistribusikan ke alat Golgi, lisosom, endosom,membran inti luar maupun membran plasma dengan cara membentukvesikulatransport.

Beberapa jenis protein yang telah disintesis oleh ribosom yang bebas dalam sitosolkemudian akan terus berada di dalam sitosol atau ditranspor ke dalam mitokondria,kloroplas, peroksisom dan membran bagian dalam inti. Mode transpor proteinseperti ini disebut posttranlational import yang membutuhkan adanya sinyalpengenal dalam  runutan asam amino penyusun protein. Protein yang akanditranspor ke dalam inti melalui pori inti, sedangkan yang akan ditranspor kedalam mitokondria, kloroplas dan proksisom dilakukan dengan mekanisme yangberbeda. Sifat normal membran sel adalah impermeabel terhadap makromolekulhidrofilik. Hal ini berarti mekanisme transportasi protein terlarut sitosol (air) ataupolipeptida yang baru disintesis dalam sitosol membutuhkan energi. Artinya,mereka ditransportasikan melintasi membran dengan cara transpor aktif.

page 154 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Ketepatan pengiriman dari setiap jenis protein yang baru disintesis dalam sitosolataupun yang sedang disintesis, sangat ditentukan oleh runutan asam aminonya.Dalam untai polipetida  bisa ditemukan runutan asam amino tertentu yang disebutdengan "sinyal pengenal" atau "sorting signal" yang mengarahkan polipeptidatersebut ke suatu organel tertentu. Sinyal pengenal berbeda-beda untuk setiaporganel. Beberapa protein yang tidak dilengkapi dengan sinyal pengenal akanpersisten di dalam sitosol. Keberadaan sinyal pengenal ini diungkapkan pertamakali oleh Blobel dan Sabatini tahun 1971 yang dikenal sebagaihipotesis sinyal.Dengan sangat hati-hati keduanya mengemukakan bahwa runutan asam aminoberukuran pendek yang intrinsik dengan struktur suatu polipeptida merupakansinyal yang membedakan berbagai jenis polipeptida yang ada dalam sitosol apakahakan masuk ke dalam lumen RE atau tetap berada dalam sitosol. Sejak itu, idebahwa suatu protein mempunyai sinyal intrinsik yang menentukan lokasi akhirnyadi dalam sel terbukti benar untuk beragam organel, tidak hanya untuk REsebagaimana awal hipotesis sinyal ditegakkan. Penghargaan Nobel tahun 1999untuk bidang fisiologi/kedokteran diberikan ke keduanya karena dampak luar biasadari hipotesis ini terhadap perkembangan biologi sel.

Runutan asam amino yang bertindak sebagai sinyal pengenal pada umumnyaberkisar antara 15-60 asam amino. Segmen runutan sinyal pengenal ini kemudianakan diputus dan dipisahkan dari runutan asam amino lainnya setelah polipeptidamencapai organel yang dituju. Beberapa sinyal pengenal yang sudah dikarakterisasidengan baik disajikan dalam Tabel dibawah ini

Fungsi runutan asam aminoimpor ke lumenRE

+H3N-Met-Met-Ser-Phe-Val-Ser-Leu-Leu-Leu-Val-Gly-Ile-Leu-Phe-Trp-Ala-Thr-Glu-Ala-Glu-Gln-Leu-Thr-Lys-Cys-Glu-Val-Phe-Gln-

mempertahandalam lumen RE

-Lys-Asp-Glu-Leu-COO- (sering disingkat KDEL)

impor kemitokondria

+H3N-Met-Leu-Ser-Leu-Arg-Ser-Ile-Arg-Phe-Phe-Lys-Pro-Ala-Thr-Arg-Thr-Leu-Cys-Ser-Ser-Arg-Tyr-Leu-Leu

impor ke inti -Pro-Pro-Lys-Lys-Lys-Arg-Lys-Val

page 155 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

impor keperosksisom

page 156 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

-Ser-Lys-Leu-

page 157 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

page 158 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

page 159 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Karakterisasi yang membuktikan bahwa runutan asam amino di dalam Tabel diatas

page 160 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

adalah suatu sinyal pengenal diketahui dengan menggunakan teknologi rekayasa

page 161 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

genetik. Jika penyandi asam amino sinyal pengenal dari suatu protein yang

page 162 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

seharusnya masuk ke dalam lumen RE dihilangkan dari runutan DNA penyandinya

page 163 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

maka protein yang disintesis ternyata tidak bisa masuk ke dalam lumen RE dan

page 164 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tetap berada di dalam sitosol. Sebaliknya, jika penyandi sinyal pengenal

page 165 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

untuk tujuan lumen RE ditambahkan ke DNA penyandi protein sitosol maka protein

page 166 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang disintesis yang seharusnya ada di sitosol akan masuk ke dalam lumen RE.

page 167 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Dalam perkembangan biologi molekular "DNA related techniques" yang sangat

page 168 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

pesat akhir-akhir ini, ternyata sinyal pengenal untuk suatu fungsi tertentu

page 169 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

ditemukan mempunyai runutan asam amino yang beragam. Hal ini menunjukkan

page 170 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bahwa runutan asam amino saja tidak cukup signifikan untuk suatu fungsi sinyal

page 171 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

pengenal. Hal yang paling menonjol dari runutan asam amino yang bisa bertindak

page 172 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sebagai sinyal pengenal justru ditemukan pada sifat-sifat fisiknya, seperti

page 173 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

hidrofobisitas ataupun penempatan asam-asam amino bermuatan dalam runutan.

page 174 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

page 175 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Inti Sel

page 176 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Adanya membran sel sebagai selubung inti telah diduga sejak akhir abad ke-19

page 177 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

hanya berdasarkan pada sifat-sifat osmotik cairaninti sel. Tentunya, waktu itu

page 178 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mikroskop cahaya hanya bisa menampakkan batas yang sangat tipis di sisi luar inti

page 179 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tanpa mengetahui struktunya lebih ditil yang kemudian secara

page 180 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sederhana disebut sebagai selubung inti. Baru kemudian setelah menggunakan

page 181 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mikroskop elektron transmisi diketahui bahwa selubung inti terdiri atas dua lapis

page 182 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran sel yang saling konsentris dan rongga di antara keduanya disebut rongga

page 183 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

perinuklear dengan jarak sekitar 20-40 nm. Membran inti bagian dalam disebut 

page 184 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

nuclear lamina dilengkapi dengan protein yang berfungsi sebagai titik pelekatan

page 185 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagi kromosom dan sebagai lapisan penyokong struktur inti. Pada semua sel-sel

page 186 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

hewan, lapisan penyokong struktur inti yang ada di sisi dalam membran inti berupa

page 187 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

filamen intermediet - salah satu kategori sitoskeleton.  Sedangkan membran inti

page 188 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagian luar merupakan bagian dari membran RE sehingga komposisi protein

page 189 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membrannya sama dengan membran RE lainnya. Dengan kata lain, rongga

page 190 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

perinuklear merupakan kelanjutan dari lumen RE.

page 191 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Selubung inti dilengkapi dengan pori-pori inti sebagai tempat lalu-lintas material

page 192 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

antara sitosol dan nukleosol. Densitas pori inti sangat beragam antar jenis sel. Di

page 193 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dalam inti sel mamalia bisa ditemukan sekitar 3000-4000 pori atau 10-20 pori

page 194 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

per mm2. Protein yang disintesis dalam sitosol masuk ke dalam inti melalui pori-pori

page 195 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

inti. Begitu juga dengan RNA yang disintesis di dalam inti keluar ke sitosol juga

page 196 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

melalui pori-pori inti. Dalam hal mRNA, mRNA yang bisa melalui pori-pori inti adalah

page 197 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang sudah mengalami pemotongan dalam rangka modifikasi pascatranskripsi yag

page 198 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

terjadi di dalam inti.

page 199 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Pori inti berukuran besar dengan struktur yang tersusun dari beragam jenis protein

page 200 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang keseluruhannya disebut dengankompleks protein pori

page 201 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

. Protein-protein penyusun kompleks pori inti diperkirakan berdiameter sekitar 120

page 202 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

juta dalton. Subunit-subunit protein tersusun sedemikian rupa membentuk

page 203 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

konfigurasi oktagonal.

page 204 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Ada 8 subunit protein fibril yang menjulur ke arah sitosol dan dan 8 subunit protein

page 205 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

fibril lainnya menjulur ke arah nukleosol. Setiap protein fibril berikatan dengan

page 206 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

subunit protein cincin. Protein fibril yang menjulur ke arah sitosol terumbai bebas,

page 207 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sedangkan yang menjulur ke arah nukleosol diikat oleh protein fibril yang lainnya

page 208 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membentuk struktur seperti keranjang. Bagian tengah dari konfigurasi

page 209 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein-protein cincin dan fibril terdapat kanal yang berisi butiran-butiran

page 210 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein globular. Pada awalnya, butiran protein ini dianggap bukan sebagai bagian

page 211 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagian kompleks pori karena tidak pernah bisa dilihat sebelumnya akibat serial

page 212 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

selama preparasi spesimen. Kepastian bahwa butiran protein yang ada di bagian

page 213 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tengah kanal adalah komponen kompleks protein pori diketahui dengan teknik

page 214 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

freeze-fracture microscopy, Fungsi butiran protein tersebut diduga untuk

page 215 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membantu molekul-molekul larut air untuk melintasi pori yang disebut sebagai

page 216 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein transporter. Struktur kompleks protein pori dilekatkan ke selubung inti oleh

page 217 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

beberapa subunit protein yang menjulur ke arah rongga perinuklear.

page 218 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Setiap pori inti terdiri dari satu atau lebih kanal yang memungkinkan

page 219 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

molekul-molekul kecil larut air bisa melintas dengan bebas. Sedangkan

page 220 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

molekul-molekul besar (misalnya beberapa RNA dan protein) dan beberapa

page 221 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

kompleks makromolekul  tidak bisa melintas dengan bebas. Molekul-molekul besar

page 222 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

tersebut bisa melintas melalui pori inti jika dilengkapi dengan suatu sinyal pengenal

page 223 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang dikenali. Runutan sinyal yang mengarahkan protein sitosol untuk masuk ke

page 224 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dalam inti disebut nuclear localization signal. Sinyal pengenal tersebut umumnya

page 225 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

terdiri atas satu atau dua runutan asam amino pendek yang mengandung Lys atau

page 226 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Arg yang bermuatan positif.

page 227 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Interaksi antara calon protein yang akan masuk ke dalam inti diawali dengan

page 228 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

pengikatan calon protein oleh suatu protein di dalam sitosol yang dikenal dengan 

page 229 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

nuclear transport receptors. Protein reseptor yang ada di sitosol ini merupakan

page 230 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagian dari protein fibril. Jika ada calon protein yang dilengkapi dengan runutan

page 231 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

asam amino dari sinyal pengenal untuk inti, maka protein reseptor akan mengenali

page 232 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dan mengikatnya sehingga membentuk kompleks calon protein inti - protein

page 233 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

reseptor. Kompleks protein ini kemudian akan dikenali oleh protein-protein fibril

page 234 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dari pori inti. Pengenalan ini menyebabkan kompleks calon protein inti - protein

page 235 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

reseptor ditranspor secara aktif ke dalam inti dengan bantuan energi yang

page 236 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

diperoleh dari hidrolisis GTP. Struktur komplek protein di bagian tengah dari pori inti

page 237 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bertindak sebagai penyeleksi yang akan membuka hanya jika ada kompleks calon

page 238 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein inti - protein reseptor. Di dalam nukleosol, kompleks calon protein inti -

page 239 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein reseptor terurai menjadi protein inti dan protein reseptor, kemudian protein

page 240 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

reseptor dikeluarkan ke sitosol melalui pori inti yang lain untuk digunakan kembali.

page 241 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Dengan begitu, pori inti bisa disebut sebagai gerbang molekular. Meskipun begitu,

page 242 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

ada beberapa hal yang sampai saat masih belum jelas. Salah satunya adalah

page 243 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

bagaimana pori inti bisa mengatur arah sehingga tidak terjadi tabrakan antara

page 244 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

molekul yang mau masuk dan keluar inti. Selain itu, bagaimana pori inti hanya

page 245 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

memasukkan satu molekul pada satu saat sehingga tidak terjadi penyumbatan pori

page 246 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

inti.

page 247 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Pori inti melewatkan suatu protein dalam konformasi yang sudah final, yaitu sudah

page 248 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dalam bentuk fungsionalnya, dan juga melewatkan komponen-komponen ribosom

page 249 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sebagai satu kesatuan partikel. Kedua kemampuan diatas membedakan transpor

page 250 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein ke dan keluar inti terhadap sistem transpor protein dari dan ke berbagai

page 251 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

organel lainnya. Mekanisme transpor protein ke berbagai organel lainnya seperti

page 252 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mtokondria, kloroplas dan retikulum endoplasma dilakukan dalam konformasi

page 253 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein yang belum fungsional atau belum mengalami pelipatan-pelipatan.

page 254 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

page 255 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Mitokondria dan Kloroplas

page 256 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Mitokondria dan kloroplas adalah dua organel dengan spesialisasi mensintesis ATP

page 257 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

yang mempunyai dua lapis membran sel, yaitu membran luar dan membran dalam.

page 258 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Di antara kedua lapisan membran tadi terdapat ruang antar membran. Untuk

page 259 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

kloroplas terdapat lapisan membran ketiga, yaitu membran tilakoid. Sebagian besar

page 260 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein yang ada di dalam mitokondria dan kloroplas diimpor dari sitosol yang

page 261 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

disandikan oleh genom inti, sedangkan sebagian kecil protein disintesis oleh

page 262 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mereka sendiri yang disandikan oleh sistem genomnya. Protein sitosol agar bisa

page 263 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

masuk ke dalam mitokondria dan kloroplas, biasanya mempunyai runutan sinyal

page 264 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

penyortir di bagian ujung N-nya. Calon protein dimasukkan ke mitokondria dan

page 265 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

kloroplas melewati membran luar dan membran dalam sekaligus (atau secara

page 266 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

simultan) pada situs-situs tertentu. Situs tersebut ditandai dengan kedua lapis

page 267 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran saling mendekat dan menempel sehingga tidak menyisakan ruang antar

page 268 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran diantara keduanya. Calon protein dengan sinyal penyortir untuk

page 269 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

keduanya ditranslokasikan dalam kondisi belum melipat atau belum fungsional.

page 270 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Setelah calon protein berada di bagian matriks mitokondria atau stroma klorolas,

page 271 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

porsi runutan asam amino dari sortir signal dipotong . Dalam hal ini ada

page 272 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

keterlibatan protein chaperon yang mendorong molekul calon protein menembus

page 273 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dua lapis membran, memotong sortir signal dan kemudian melipat ulang calon

page 274 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

protein yang sudah masuk. Penempatan lebih lanjut di berbagai situs di dalam

page 275 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

organel (misalnya di dalam matriks, terikat membran dalam atau membran tilakoid

page 276 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membutuhkan sortir signal yang lain. Sortir signal tersebut diketahui berfungsi

page 277 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

setelah sortir signal yang pertama telah dipotong.

page 278 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

Selain mengimpor protein, mitokondria dan kloroplas juga mengimpor lemak dan

page 279 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

menyatukannya dengan membran-membran dalamnya. Sebagian besar fosfolipid

page 280 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran berasal dari retikulum endoplasma sebagai pusat sintesis lemak di alam

page 281 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

sel. Fosfolipid ditranslokasikan ke mitokondria dan kloroplas secara individual

page 282 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

dengan bantuan protein larut air pembawa lemak. Protein ini secara tepat

page 283 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

mengekstrak satu molekul fosfolipid dari suatu membran dan memindahkannya ke

page 284 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

membran yang lain. Dengan begitu, protein pembawa lemak ini menyebabkan

page 285 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

perbedaan-perbedaan komposisi lemak dari setiap sistem membran

page 286 / 287

Achmad Farajallah | PENYORTIRAN PROTEIN INTRASELULARCopyright Achmad Farajallah [email protected]://achamad.staff.ipb.ac.id/2011/11/22/penyortiran-protein-intraselular/

 

page 287 / 287